PPT case 2

download PPT case 2

of 36

description

karsinoma hepatoselular

Transcript of PPT case 2

Case Report 2 Karsinoma Hepatoseluler Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Pembimbing : dr. Ardyasih, Sp.PD Oleh : Wilda Kamila Sungkar S.Ked J 500100046 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Case Report 2 Karsinoma HepatoselulerDiajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Dokter UmumFakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah SurakartaPembimbing :

Oleh : FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014

Pendahuluan2Analisa KasusAnalisis KasusPEMERIKSAAN FISIK 14 Oktober 2014- Status generalis Keadaan umum : LemahKesadaran : Compos mentisGizi : KurangTinggi Badan :152 cmBerat Badan :40 kg- Vital Sign Tekanan Darah :160/60Nadi : 70x/ menitRespirasi : 18x / menitSuhu :36,40 Celcius- Keadaan UmumKepala : Normocephal, simetris, bekas luka (-)Mata: Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+)Telinga: Tidak ada deformitas, hiperemis (-/-)Tenggorokan: Tidak hiperemisHidung: Secret (-/-), nafas cuping hidung (-)Mulut : Bibir kering, lidah kotor (-)Leher: Pembesaran KGB (-) Peningkatan JVP (-)Thoraks: PARU Inspeksi:dinding dada simetris, retraksi interkostal(-)Palpasi: ketinggalan gerak (-), fremitus normal Perkusi: Sonor +/+ (N) Auskultasi: Suara Dasar Vesikuler +/+ (N) Wheezing -/-Rhonkhi -/-Analisis KasusJantung : Suara : Suara Jantung I-II intensitas reguler Bising Jantung (-)Galop (-) Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak Palpasi: Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis Sinistra, teraba kuat angkat Perkusi: Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextra Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextra Batas kiri atas : SIC III, linea parasternalis sinistra Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicula sinistraAnalisis Kasus Abdomen : Inspeksi : Permukaan perut lebih rendah dari permukaan dada, Venektasi (-), Spider navi (-) Auskultasi : Peristaltik (+), Bising usus (+) normal Perkusi : Redup Palpasi : Hepar teraba 4 jari di bawah proc. xiphoideus, tepi tumpul, konsistensi keras, berbenjol-benjol, nyeri tekan pada seluruh permukaan abdomen.Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, sianosis (-)Analisis Kasus* PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Laboratorium ( 13-10-2014 Pukul 12.50 )Hemoglobin: 11.9 Normalnya : 11.7-15.5Eritrosit : 3.8 Normalnya : 3.80-5.20Hematokrit: 36 Normalnya : 35-47Leukosit: 13.5Normalnya : 3.6-11.0Trombosit: 434Normalnya : 150-450MCV: 94Normalnya : 80-100 MCH: 31Normalnya : 26-34MCHC: 33Normalnya : RNFGula darah sewaktu :103 Normalnya : 70-120Ureum : 26.4 Normalnya: 70-120Kreatinin : 0.61 Normalnya: 0-31SGOT: 195.14 Normalnya : 0-35SGPT: 19.3Normalnya : 0-35HbsAg : PositifNormalnya : Negatif

Analisi kasus

USG8Analisa Kasus

Analisa Kasus

Analisa Kasus

Analisa Kasus

Analisa Kasus

Analisis Kasus# Diagnosis : Karsinoma Hepatoceluler# Terapi : Diet heparKAEN 3B 20 tpmAminofusi Hepar/ 24 jamInj Omeprazole/24 jamInj vitamin B1,B6,B12 / 24 jamCurcuma 3x 1Sucraflat 3x1 cth Nitrocaf R 1x1

Analisis KasusFollow up

Analisis Kasus

Analisis Kasus

Analisis Kasus

Analisis Kasus

Analisis Kasus

Analisis Kasus

Analisis Kasus

Analisis Kasus

Tinjauan PustakaDefinisi

Karsinoma hepatoseluler adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian fungsi hepar

Tinjauan PustakaFaktor resiko

Tinjauan PustakaEpidemiologi Kanker hati adalah kanker kelima yang paling umum di dunia. Suatu kanker yang mematikan, kanker hati akan membunuh hampir semua pasien-pasien yang menderitanya dalam waktu satu tahun. Pada tahun 1990, organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa ada kira-kira 430,000 kasus-kasus baru dari kanker hati diseluruh dunia, dan suatu jumlah yang serupa dari pasien-pasien yang meninggal sebagai suatu akibat dari penyakit ini

Tinjauan PustakaPatogenesisBeberapa faktor patogenesis karsinoma hepatoseluler telah didefinisikan baru-baru ini. Hampir semua tumor di hati berada dalam konteks kejadian cedera kronik dari sel hati, peradangan, dan meningkatnya kecepatan perubahan hepatosit. Respons regeneratif yang terjadi dan adanya fibrosis menyebabkan timbulnya sirosis, yang kemudian diikuti oleh mutasi pada hepatosit dan berkembang menjadi karsinoma hepatoseluler. HBV atau HCV mungkin ikut terlibat dalam berbagai tahapan proses onkogenik ini.Tinjauan PustakaGejala KlinisTinjauan PustakaDengan kemajuan teknologi yang semakin canggih dan maju pesat, maka berkembang pula cara-cara diagnosis dan terapi yang lebih menjanjikan dewasa ini. Kanker hati selular yang kecil pun sudah bisa dideteksi lebih awal terutamanya dengan pendekatan radiologi yang akurasinya 70 95% dan pendekatan laboratorium alphafetoprotein yang akurasinya 60 70%.

Tinjauan PustakaDiagnosa KHS didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima kriteria atau hanya satu yaitu kriteria empat atau lima

Tinjauan PustakaPemeriksaan Penunjang

Tinjauan PustakaPenatalaksaan Tahap tindakan pengobatan terbagi tiga, yaitu tindakan bedah hati digabung dengan tindakan radiologi dan tindakan non-bedah dan tindakan transplantasi (pencangkokan) hati.

Tinjauan PustakaPrognosisPencegahan yang paling utama adalah menghindarkan infeksi terhadap HBV dan HCV serta menghindari konsumsi alkohol untuk mencegah terjadinya sirosisPembahasan Seorang Perempuan berusia 55 tahun dari hasil anamnesis didapatkan Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu,disertai mual (+), muntah (-), batuk (-),pilek (-) nafsu makan menurun, lemah (+), BAK seperti teh botol, BAB biasa, sesak nafas (-).Pasien pernah mondok sebelumnya ( 6 bulan yang lalu) di RS Muwardi dengan keluhan yang sama namun kemudian keluhan membaik. Keadaan umum compos mentis, vital sign : 100/60 , RR: 20 x/menit, Nadi 82 x/menit, suhu 36,2 C ,anemis dan didapatkan ikterik,tidak didapatkan bising jantung,suara dasar vesikuler paru normal, perkusi paru kanan dan kiri sonor, pada abdomen peristaltik normal, ekstremitas tidak terdapat udem maupun sianosis. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan gambaran kasrsinoma hepatoseluler. Dengan adanya hasil USG tersebut pasien didiagnosis karsinoma hepatoseluler.KesimpulanKarsinoma hepatoseluler (KHS) atau hepatoma adalah suatu tumor ganas primer pada hati yang paling sering ditemukan.Faktor risiko KHS adalah infeksi hepatitis B, infeksi hepatitis C, alkohol, aflatoxin B1, obesitas dan sirosis.Gejala klinis KHS adalah sakit perut, rasa penuh, bengkak di perut kanan, nafsu makan berkurang dan rasa lemas.Diagnosis KHS ditegakkan bila ditemui dua atau lebih dari lima kriteria atau hanya satu yaitu kriteria empat atau lima dari PPHI.Pemeriksaan KHS terdiri dari laboratorium, biopsi, radiologi imaging berupa USG, CT Scan, MRI, dan PET.Pengobatan KHS meliputi tindakan bedah hati digabung dengan tindakan radiologi, tindakan non bedah hati dan transplantasi hati.

Daftar PustakaAbdul Rasyad. 2006. Pentingnya Peranan Radiologi Dalam Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Hati Primer. USU Press. Sumatra.Singgih B., Datau E.A., 2006, Hepatoma dan Sindrom Hepatorenal. Diakses dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_150_HepatomaHepatorenal.pdf/08_150_HepatomaHepatorenal.htmlSoresi M., Maglirisi C., Campgna P., et al. Alphafetoprotein in the diagnosis of hepatocellular carcinoma. Anticancer Research. 2003;23;1747-53Gips CH, Wilson. 1989. Diagnosis dan Terapi Penyakit Hati dan Empedu. Jakarta :GramediaKamel IR, Bluemke DA. Imaging evaluation of hepatocelular carcinoma. J Vasc Interv Radiol 2002; I3: S73-S83. Rasad S., 2005. Radiologi Diagnostik. FKUI; JakartaS. D. Ryder. Guidelines for the diagnosis and treatment of hepatocellular carcinoma (HCC) in adults. Gut 2003; 52 56Rasyid A. Temuan Ultrasonografi Kanker Hati Hepato Selular (Hepatoma). The Journal of Medical School University of Sumatera Utara. Vol 39. No 2 Juni 2006Tariq Parvez., Babar Parvez., and Khurram Parvaiz et al. Screening for Hepatocellular Carcinoma. Jounal JCPSP September 2004 Volume 14 No. 09.Wu CG, Salvay DM, Forgues M, Valerie K, Farnsworth J, Markins RS, et al. Distinctive gene expression profiles associates with Hepatitis B virus x protein. Oncogenene 2001; 20:3674-82.