Hepatitis C

Giovanni WP10.2010.196Kelompok B-6

Anamnesis Menanyakan identitas Hepatitis viral: tanyakan apakah makan makanan

dengan sanitasi yang buruk untuk Hepatitis A. Apakah pernah terpapar pada cairan tubuh,

seperti darah, serum, semen atau saliva melalui kontak seksual atau permukaan jarum tidak steril

Tanyakan apakah pasien peminum alkohol, apa jenisnya, berapa banyak. Hal ini penting untuk memastikan adanya alcoholic hepatitis atau alcoholic cirrhosis. Tanyakan juga kemungkinannya terpapar dengan obat yang bersifat hepatotoksik, cairan toksik yang digunakan dalam industri atau toksin lingkungan lain, untuk memastikan adanya toxic liver damage.

Pemeriksaan Fisik

► Inspeksi : pada hepatitis untuk melihat warna kulit. Memeriksa adanya pembuluh darah kolateral, caput medusa, striae, dan spider nevi.

►Palpasi : Merasakan adanya benjolan pada dinding perut. Memeriksa adanya nyeri abdomen di regio abdomen. Merasakan pembesaran hepar (permukaannya, konsistensinya, dan tepinya).

►Pemeriksaan asites jika perut pasien membuncit, yaitu dengan shiffing dullness dan undulasi

Pemeriksaan Penunjang

► Pemeriksaan biokim hati :-Aminotransferase, Alkali Fosfatase, Bilirubin

► Anti HCV

► HCV RNA

Diagnosis

► Working Diagnosis : Hepatitis CDiagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan Anti HCV dan HCV RNA

Diagnosis

► Differential DiagnosisHepatitis A- transmisi secara enterik/fecal oral- Et/ virus gol. picornavirus- masa inkubasi 15-50 hari- tdk pernah menjadi kronik- IgM anti HAV (+) selama 3-6 bln akut- GK/ demam, muntah, mual, malaise, ikterus.

Hepatitis B- Transmisi melalui cairan tubuh, darah, seksual,

matenal-neonatal- Et/ virus DNA hepatotropik- Masa inkubasi 15-180 hari- Resiko kronisitas berdasarkan umur- IgM anti HBc & HBsAg [+] akut

Hepatitis D- Transmisi sama seperti HBV- Et/ virus RNA tidak lengkap, perlu bantuan dri HBV- Masa inkubasi 4-7 minggu- Infeksi HDV hanya terjadi pd individu dgn resiko

HBV

Hepatitis E- Transmisi sama seperti HAV- Masa inkubasi rata-rata 40 hari

Etiologi► HCV adalah virus RNA yang

digolongkan dalam Flavivirus

► morfologi genom RNA single stranded, linear, non-segmented, polaritas (+), nucleoplasmid icosahedral, dan envelop (+).

► Target utama HCV adalah sel-sel hati dan mungkin juga sel limfosit B melalui reseptor

► Ada 6 genotipe utama dan lebih dari 50 subtipe HCV

Epidemiologi

► Di Indonesia belum ada data resmi mengenai infeksi HCV

► Lembaga transfusi darah didapatkan ± 2% positif terinfeksi oleh HCV

► Penularan virus HCV paling umum melalui transfusi darah, cairan tubuh, dan narkoba suntik.

Faktor Resiko

► Pasien yg menjalankan operasi► Tranfusi darah► Narkoba dengan cara suntik► Transplantasi organ

Patofisiologi

HCV menginfeksi sel-sel hati limfosit T menyerang sel yg terinfeksi kematian sel

Gejala Klinis

hilang selera makan Lelah sakit perut urin menjadi gelap kulit atau mata menjadi kuning ("jaundice")

jarang terjadi

Penatalaksanaan

►Alpha Interferonprotein host yang dibuat sebagai respons terhadap infeksi virus dan memiliki aktivitas antivirus alami.Peginterferon adl alpha interferon yang telah dimodifikasi secara kimiawi dengan penambahan molekul inert besar polietilen glikol.- INF alfa konvensional : 3 x seminggu- Peg-INF 12 KD : 1 x seminggu. 1,5 ug/kgBB/kali- Peg-INF 40 KD : 1 x seminggu. 180 ug

Penatalaksanaan

►Ribavirinagen antivirus oral yang memiliki aktivitas terhadap berbagai virus.sering dikombinasikan dengan interferon.

Komplikasi

Komplikasi yang biasanya dialami oleh penderita penyakit HCV adalah sirosis hati karsinoma hepatoseluler nekrosis hati

Pencegahan

► Health Promotion terhadap host berupa pendidikan kesehatan

► Meningkatkan perhatian terhadap kemungkinan penyebaran infeksi HCV

Prognosis

► Prognosis biasanya buruk, karena HCV ini bersifat kronik dan cenderung memiliki komplikasi