PPT blok 19 STEMI

45
Skenario Seorang perempuan berusia 50 tahun datang diantar anaknya ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri yang muncul tiba-tiba dan menjalar ke lengan kiri sejak 3 jam yang lalu. Nyeri dirasakan sedikit berkurang saat beristirahat namun akan terus-menerus muncul kembali dan semakin berat. Keluhan tidak disertai demam ataupun batuk. Sebelumnya pasien juga pernah merasakan nyeri dada kiri, namun tidak terlalu sakit dan hanya berlangsung sekitar 5 menit saja.

description

PBL Blok 19 PPT Stemi

Transcript of PPT blok 19 STEMI

Page 1: PPT blok 19 STEMI

SkenarioSeorang perempuan berusia 50 tahun

datang diantar anaknya ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri yang muncul tiba-tiba dan menjalar ke lengan kiri sejak 3 jam yang lalu. Nyeri dirasakan sedikit berkurang saat beristirahat namun akan terus-menerus muncul kembali dan semakin berat. Keluhan tidak disertai demam ataupun batuk. Sebelumnya pasien juga pernah merasakan nyeri dada kiri, namun tidak terlalu sakit dan hanya berlangsung sekitar 5 menit saja.

Page 2: PPT blok 19 STEMI

Rumusan MasalahPerempuan 50 tahun datang dengan

keluhan nyeri dada kiri yang muncul tiba-tiba dan menjalar ke lengan kiri sejak 3 jam yang lalu

Page 3: PPT blok 19 STEMI

Anamnesis

Page 4: PPT blok 19 STEMI

Sifat nyeri Dada Angina Pectoris.Nyeri dada ? Deskripsi nyeri ?

Deskripsi nyeri : tertindih, tekanan, sakit, diperas, dll

Lokasi nyeri ?substernal, retrosternal, dan prekordial

Penjalaran ?lengan kiri,leher, rahang bawah, gigi,

punggung/interskapula, perut, dan lengan kanan

Page 5: PPT blok 19 STEMI

Nyerinya membaik atau tidak ?Biasanya nyeri membaik dengan istirahat

Faktor pencetus ?latihan fisik, stres emosi, udara dingin, dan sesudah

makan.

Gejala lainnya/penyerta ?mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin,

cemas dan lemas.

Page 6: PPT blok 19 STEMI

Pemeriksaan Fisik

Page 7: PPT blok 19 STEMI

Sebagian besar pasien cemas dan tidak bisa istirahat (gelisah).

Seringkali ekstremitas pucat disertai keringat dingin.

Kombinasi nyeri dada substernal >30 menit dan banyak keringat dicurigai kuat adanya STEMI.

Page 8: PPT blok 19 STEMI

Tanda fisik lainS4 dan S3 gallopDapat ditemukan murmur midsistolikPeningkatan suhu sampai 38°C

Page 9: PPT blok 19 STEMI

Pemeriksaan Penunjang

Page 10: PPT blok 19 STEMI

ElektrokardiogramGel. Q yang patologisElevasi segmen STInversi gel. T

Page 11: PPT blok 19 STEMI

Pemeriksaan enzim jantung : Petanda biomarker kerusakan jantung :

Laboratorium:- Creatinin kinase (CK)MB - Mioglobin- Cardiac spesifik Troponin (cTn)T atau cTn I- Lactic dehidrogenase (LDH)- Serum Glutamic Oxalo-Acetic Transaminase (SGOT):

Page 12: PPT blok 19 STEMI

Differential Diagnosis

Page 13: PPT blok 19 STEMI

NSTEMI (Non ST Elevasi Miokard Infark)

Lebih berat dan lebih lama (>30 menit),Depresi segmen ST, inverse gelombang T

dalam.Meningkat minimal 2x dari nilai batas

normal

Page 14: PPT blok 19 STEMI

PERICARDITISPeradangan pada perikardium (kantung

selaput jantung), yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan Nyeri dadapericardial friction rub

Page 15: PPT blok 19 STEMI

UAP (unstable angina pectoris)kombinasi angina stabil dan angina varian.Gejala klinis dari angina

Page 16: PPT blok 19 STEMI

Working Diagnosis

Page 17: PPT blok 19 STEMI

STEMI (ST Elevation Miokard Infark)

Infark miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan sehingga berakibat adanya gangguan pada organ-organ tubuh.

Page 18: PPT blok 19 STEMI

Etiologi

Page 19: PPT blok 19 STEMI

1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard. 2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh

Page 20: PPT blok 19 STEMI

Epidemiologi

Page 21: PPT blok 19 STEMI

Pada survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1992, kematian akibat penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama (16%) untuk umur di atas 40 tahun.

SKRT (1995) di Pulau Jawa dan Pulau Bali didapatkan kematian akibat penyakit kardiovaskuler tetap menempati urutan pertama dan persentasenya semakin meningkat (25%)

Di Makassar, didasari data yang dikumpulkan ditempat rumah sakit (RS) selama 5 tahun (1985 sampai 1989), ternyata penyakit kardiovaskuler menempati urutan ke 5 sampai 6 dengan persentase berkisar antara 7,5 sampai 8,6%.

Page 22: PPT blok 19 STEMI

Patofisiologi

Page 23: PPT blok 19 STEMI

Oklusi thrombus pada plaq arterosklerotik aliran darah koroner menurun secara mendadak stenosis arteri koroner berat

STEMI terjadi jika thrombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injury vascularInjury ini dicetuskan oleh faktor – faktor

resiko

Page 24: PPT blok 19 STEMI

Infark (plak arteroslerosis mengalami fisur, rupture atau ulserasi) trombogenesis thrombus mural oklusi arteri koroner (terdiri dari agregat trombosit dan fibrin)

Page 25: PPT blok 19 STEMI

Manifestasi KlinikGejala klinis nyeri dada spesifikGambaran EKG (elektrokardiogram)Evaluasi biokimia dari enzim jantung

Page 26: PPT blok 19 STEMI
Page 27: PPT blok 19 STEMI
Page 28: PPT blok 19 STEMI
Page 29: PPT blok 19 STEMI

Komplikasi

Page 30: PPT blok 19 STEMI

Gangguan irama dan konduksiRenjatan kardiogenikGagal jantung kiriGagal ventrikel kananEmboli paru dan infark paruEmboli arteri sistemikSumbatan pembuluh darah otakRuptur jantungDisfungsi dan ruptur muskulus papilaris

Page 31: PPT blok 19 STEMI

Penatalaksanaan

Page 32: PPT blok 19 STEMI

Non-Medika Mentosa* Oksigen

* Aktivitas → (istirahat dalam 12 jam pertama)

* Diet → puasa atau hanya minum cair dengan mulut dalam 4-12

jam pertama.

Lemak <30% kalori total dan kandungan kolesteroL <300 mg/hari.

Makanan yang kaya serat larut, kalium, magnesium dan rendah

natrium.

* Angioplasti →

dengan membuka arteri koroner yang tersumbat oleh bekuan darah

* CABG (Coronary Artery Bypass Grafting)

Page 33: PPT blok 19 STEMI

Medika Mentosa

a. Nitrogliserin b. Morfin c. Aspirin d . β bloker

Page 34: PPT blok 19 STEMI

Preventif

Page 35: PPT blok 19 STEMI

Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi Merokok

menimbulkan aterosklerosispeningkatan trombogenessis dan

vasokontriksipeningkatan tekanan darahpemicu aritmia jantungmeningkatkan kebutuhan oksigen jantungpenurunan kapasitas pengangkutan oksigen.

Page 36: PPT blok 19 STEMI

Konsumsi alkoholAritmiahipertensi sistemikkardiomiopati dilatasi.

Page 37: PPT blok 19 STEMI

Hipertensi sistemik. meningkatnya after load yang secara tidak

langsung akan meningkan beban kerja jantung

Obesitas peningkatan tekanan darahpeningkatan kolesterol darahtingkat aktivitas yang rendah

Page 38: PPT blok 19 STEMI

Kurang olahragaPenyakit Diabetes

Page 39: PPT blok 19 STEMI

Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi

Jenis KelaminUsiaRiwayat Keluarga

Page 40: PPT blok 19 STEMI

PreventifBerhenti merokok Menurunkan berat badan Mengendalikan tekanan darah Menurunkan kadar kolesterol darah dengan

diet atau dengan obat Melakukan olah raga secara teratur.

Page 41: PPT blok 19 STEMI

Prognosis

Page 42: PPT blok 19 STEMI

Tergantung daerah jantung yang terkena, beratnya gejala dan ada tidaknya komplikasi

Sebagian besar penderita yang bertahan hidup selama beberapa hari setelah serangan jantung dapat mengalami kesembuhan total

Page 43: PPT blok 19 STEMI

tetapi sekitar 10% meninggal dalam waktu 1 tahun

Kematian terjadi dalam waktu 3-4 bulan pertamaterutama pada penderita yang kembali

mengalami angina, aritmia ventrikuler dan gagal jantung.

Page 44: PPT blok 19 STEMI

Kesimpulan.

Sesak napas dan nyeri dada yang menjalar ke rahang dan lengan kiri dapat disebabkan oleh

iskemik pada infark miokard akut dengan elevasi ST (STEMI) umumnya terjadi jika

aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya.

Page 45: PPT blok 19 STEMI

Terima Kasih