PPT Blok 18ardian

24
Penyakit Paru Obstruksi Kronik Ardian Pratama 102010015

description

pbl

Transcript of PPT Blok 18ardian

Page 1: PPT Blok 18ardian

Penyakit Paru Obstruksi KronikArdian Pratama102010015

Page 2: PPT Blok 18ardian

PPOKPenyakit yang gejalaya berupa

terhambatnya arus udara pernapasan

Bersifat progresif dan irreversibel Secara umum yang digolongkan

PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema

Sangat berhubungan dengan rokok

Page 3: PPT Blok 18ardian

Anamnesis Keluhan UtamaKeluhan penyertaRiawayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahulu

Tanyakan riwayat merokok atau terkena pajanan asap rokok

Kondisi sosial-ekonomi

Page 4: PPT Blok 18ardian

Pemeriksaan Fisik

1. inspeksi: Pursed-lips breathing, retraksi intercostal, dada barrel chest

2. Palpasi: vokal fremitus melemah3. Perkusi: hipersonor, letak

diafragma rendah 4. Auskultasi: ronki basar kasar,

wheezing, ekspirasi ↑

Page 5: PPT Blok 18ardian

Pemeriksaan Penunjang

1. Faal paru →FVC, FEV1, uji bronkodilator

2. Pemeriksaan darah lengkap3. Radiologi foto toraks → tubular

shadow dan penurunan diafragma

4. Analisis gas darah5. Pemeriksaan EKG6. Enzimatik→ alfa-1 antitripsin

Page 6: PPT Blok 18ardian

Spirometry

Page 7: PPT Blok 18ardian

Gambaan Radiologi

Page 8: PPT Blok 18ardian

PPOK

Page 9: PPT Blok 18ardian

EmfisemaKerusakan jaringan parenkim

paru → daya recoil paru turun Bisa kerana rokok, polusi, infeksi,

genetikRokok rangsang netrofil untuk

keluarkan elastase lisosomal dan hambat inhibitor elastase

Page 10: PPT Blok 18ardian

Bronkitis kronik Definisi →batuk produktif selama

setidaknya 3 bulan dalam setahun untuk 2 tahun berturut-turut

Disebabkan oleh rokok atau iritan inhalan lain

Peradangan pada mukosabronkusBisa ada metaplasia epitel

Page 11: PPT Blok 18ardian

Manifestasi klinis

Pink Puffer Blue Bloater

Dispnea yang memberat dalam beberapa tahun

Sedikit atau tanpa batuk Ekspansi berlebihan yang jelas

pada dada Tidak ada sianosis Suara napas yang bersih Tekanan vena jugularis normal Tidak ada edema perifer PO2 arteri hanya berkurang

sedikit PCO2 arteri normal

Dispnea yang bertambah dalam beberapa tahun

Batuk berdahak yang sering Penambahan volume dada

yang sedang atau tidak bertambah

Bisa ada sianosis Bisa ada ronkhi dan mengi Bisa terjadi peningkatan

teknan vena jugularis Bisa ada edema perifer PO2 biasanya sangat rendah

PCO2 sering kali meningkat

Page 12: PPT Blok 18ardian

Eksaserbasi akutDalam keadaan normal, pederita

PPOK sudah mengalami dispnea, berdahak, batuk

Bisa karena infeksi, lingkungan, atau emboli

Page 13: PPT Blok 18ardian

Eksaserbasi akut

Kriteria mayor Kriteria minor

Betambahnya dispneabertambahnya

sputum purulenBertambahnya

volume sputum

Infeksi sistem pernapasan dalam 5 hari terakhir

Demam yang tidak jelas penyebabnya

Bertambahnya suara mengi

Bertambahnya gejala batuk

Bertambahnya frekuensi nafas dan kenaikan detak jantung >20% dari denyut normal

Page 14: PPT Blok 18ardian

Pengobatan

Medika MentosaBronkodilator. Bronkodilator utama

yang sering digunakan adalah: b2-agonis, antikolinergik dan metilxantin

Glukokortikosteroid Biasanya diberikan jika FEV < 50%

AntibioticObat-obatan tambahan (co:

mukolitik dann immunoregator)Operasi reduksi volume paru

Page 15: PPT Blok 18ardian

Pengobatan

Non-Medika mentosaBerhenti merokok harus menjadi

prioritas.Suplemen OksigenLatihan fisikRehabilitasi psikis RehabilitasiPenerapan fisioterapi

Page 16: PPT Blok 18ardian

EpidemiologiDi Amerika kasus kunjungan pasien PPOK di

instalasi gawat darurat mencapai angka 1,5 juta, 726.000 memerlukan perawatan di rumah sakit dan 119.000 meninggal selama tahun 2000.

Sebagai penyebab kematian, PPOK menduduki peringkat keempat setelah penyakit jantung, kanker dan penyakit serebro vascular.

Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga Depkes RI tahun 1992, PPOK menduduki peringkat keenam sebagai penyebab kematian terbanyak.

Page 17: PPT Blok 18ardian

KomplikasiInfeksi berulang Pneumotorak spontanEritrositosis karena hipoksia

kronik Gagal nafas

Page 18: PPT Blok 18ardian

PrognosisPada eksaserbasi akut, prognosis

baik dengan terapi. Pada pasien PPOK lanjut dengan FEV1 <1L survival rate selama 5-10 tahun mencapai 40%

Page 19: PPT Blok 18ardian

Diagnosis BandingPPOK Brokiektasi

sAsma Kardiale

Asma bronkiale

Sesak nafas + - + +

Batuk produktif

+ + - +

Riwayat sesak memberat dalam beberapa tahun terakhir

+ - - -

Riwayat merokok

Faktor utama

Bukan faktor utama

Bukan faktor utama

Bukan faktor utama

Takipnea/dispnea

+/+ -/- +/+ +/+

reversibel/ireversibel

Ireversibel Ireversibel Ireversibel Reversibel

Page 20: PPT Blok 18ardian

BronkiektasisPelebaran bronkusBiasanya pada anak-anakBisa karena infeksi, paparan gas

toksik, aspirasi, autoimunGejala utama: batuk kronik

produktifPengobatan: ↑ ekskresi sekret,

antibiotik, operasi

Page 21: PPT Blok 18ardian

Asma kardialeKarena gagal jantung kiriPemompaan darah tidak adekuat

→ edema paru Ditemukan gejala gagal jantung Gejala: sesak nafas saat istirahat,

paroksismal nokturnal dispneath/ aminofilin, B-blocker, oksigen

Page 22: PPT Blok 18ardian

Asma BronkialInflamasi bronkus yang reversibel Bisa karena riwayat atopik,

genetik, obat-obatan, psikis Th/ antileukotrien, antikolinergik,

oksigen, anti-IgE

Page 23: PPT Blok 18ardian

Perbedaan asma dan PPOK

Asma PPOK

Usia muda, di bawah 30 tahun

Biasa Malam dan pagi hari, bisa kering atau berdahak, terutama saat eksaserbasi

Lebih berat pada malam hari dan hilang timbul terutama saat eksaserbasi

AlergiUmum ditemukan

Usia tua, di atas 45 tahun

Pagi hari, banyak dahak hampir setiap hari

Tidak berhubungan dengan waktu, semakin lama semakin berat, berhubungan dengan aktivitas

RokokTidak khas

Page 24: PPT Blok 18ardian

KesimpulanHipotesis Diterima. Sang Pasien

mengalami PPOK eksaserbasi akut