PPT AUDIT PLAN.pptx

33
Modul ke: Fakultas Program Studi Audit Planning and analitical prosedur 1 0 EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI AUDIT I Click icon to add picture

Transcript of PPT AUDIT PLAN.pptx

Page 1: PPT AUDIT PLAN.pptx

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Audit Planning and analitical prosedur  1

0EKONOMI

DAN BISNIS

AKUNTANSI

AUDIT I

Click icon to add picture

Page 2: PPT AUDIT PLAN.pptx

PERENCANAAN AUDIT

Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Menurut Standar pekerjaan lapangan pertama Profesional Akuntan Publik (SPAP) mensyaratkan adanya perencanaan yang memadai yaitu: • ”Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten

harus disupervisi dengan semestinya.” (IAI, 2001).• Menurut Sukrisno Agoes dalam bukunya “Auditing”, menerangkan bahwa:• “Perencanaan dan supervise berlangsung terus menerus selama audit,

auditor sebagai penanggung jawab akhir atas audit dapat mendelegasikan sebagian fungsi perencanaan dan supervise auditnya dalam kantor akuntannya (asisten)”.

Page 3: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTANMenurut Standar Auditing 316 dalam Standar Profesional Akuntan Publik (Ikatan Akuntan Indonesia, 2001) mensyaratkan agar

• “audit dirancang untuk memberikan keyakinan memadai atas pendeteksian salah saji yang material dalam laporan keuangan”. Menurut SA Seksi 326 (PSA No. 07), Paragraf Audit No. 20 menyatakan bahwa:

• “ Auditor pada hakikatnya harus dirumuskan dalam jangka waktu dan biaya yang wajar “.

• Standar pertama dari Generally Accepted Auditing Standart (GAAS) - di Indonesia, SPAP – untuk audit lapangan adalah perencanaan yang memadai.

Tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus mempersiapkan rencana kontrak kerja yang tepat sehingga auditor dapat memperoleh bukti yang cukup kompeten untuk kondisi yang ada, membantu manjaga agar biaya audit yang dikelurkan tetap wajar, seta menghindari kesalahpahaman dengan kliennya.

Page 4: PPT AUDIT PLAN.pptx

Memperoleh bukti yang cukup kompeten merupakan hal yang sangat penting jika KAP ingin meminimalkan kewajiban hukum dan memelihara suatu reputasi yang baik dalam komunitas bisnis. Menjaga biaya audit yang dikeluarkan tetap dalam batas yang wajar akan membantu KAP tetap kompetitif dan selanjutnya dapat mempertahankan bahkan memperluas jumlh kliennya, dengan asumsi bahwa KAP tersebut memiliki reputasi untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Dalam perencanaan audit,auditor harus mempertimbangkan antara lain :• Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri

dimana satuan usaha tersebut beroperasi didalamnya.• Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.• Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah

informasi akuntansi yang signifikan,termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan.

LANJUTAN

Page 5: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan.• Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan

audit.• Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian

(adjustment).• Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau

pengubahan pengujian audit, seperti risiko kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi antar pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

• Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas (sebagai contoh, laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak / perjanjian.

Page 6: PPT AUDIT PLAN.pptx

PROSEDUR PEMERIKSAAN

Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan dan supervise biasanya mencakup review terhadap catatan auditor yang berkaitan dengan satuan usaha dan diskusi dengan staff lain dalam kantor akuntan dan pegawai satuan usaha tersebut.• Contoh prosedur tersebut meliputi :• Mereview arip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen,

laporan keuangan, dan laporan audit tahun lalu.• Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit

dengan staff kantor akuntan yang bertanggung jawab atas jasa non audit bagi satuan usaha.

• Mengajukan pertanyaan tentang perkembangan bisnis saat ini yang berdampak terhadap satuan usaha.

• Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan.

Page 7: PPT AUDIT PLAN.pptx

• Membicarakan tipe, luas, dan waktu audit dengan manajemen, dewan komisaris, atau komite audit.

• Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, terutama yang baru.

• Mengkoordinasikan bantuan dari pegawai satuan usaha dalam penyiapan data.

• Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada konsultan, spesialis, dan auditor intern.

• Membuat jadwal pekerjaan audit (time schedule).• Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staff audit.• Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk

memperoleh tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu.

LANJUTAN

Page 8: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya (understanding client business), termasuk sifat dan jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribusi dan lain-lain.

• Pengetahuan mengenai bisnis satuan usaha biasanya diper oleh auditor melalui pengalaman dengan satuan usaha atau industrinya serta pengajuan pertanyaan kepada pegawai perusahaan. Kertas kerja audit dari tahun sebelumnya dapat berisi informasi yang bermanfaat mengenai sifat bisnis, struktur organisasi, dan karekteristik operasi, serta transaksi yang memerlukan pertimbangan khusus. Sumber lain yang dapat digunakan oleh auditor adalah publikasi yang dikeluarkan oleh industri, laporan keuangan satuan usaha lain dalam industri, buku teks, majalah, dan perorangan yang memiliki pengetahuan mengenai indutri.

Page 9: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTANPengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor dalam :• Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus.• Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan,

diolah, direview dan dikumpulkan dalam organisasi.• Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persedian,

depresiasi, penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang.

• Menilai kewajaran representasi manajemen.• Mempertimbangkan kesesuaian standar akuntansi yang diterapkan

dan kecukupan pengungkapannya.

Page 10: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan menentukan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervise adalah memberikan instruksi kepada asisiten, tetap menjaga penyampain informasi masalah-masalah penting yang dijumpai dalam audit, mereview pekerjaan yang dilaksanakan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat di antara staf audit kantor akuntan. Luasnya supervisi yang memadai bagi suatu keadaan tergantung atas banyak factor, termasuk kompleksitas masalah dan kualifikasi orang yang melaksanakan audit.

• Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur audit yang mereka laksankan. Mereka harus diberitahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat,luas, dan saat prosedur harus dilaksanakan, seperti bisnis satuan usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah akuntansi dan audit. Auditan dengan tanggung jawab akhir unutk setiap audit harus mengarahkan asisten untuk mengemukakan pertanyaan akuntansi dan auditing signifikan yang muncul dalam audit sehingga auditor dapat menetapkan seberapa signifikan masalah tersebut.

Page 11: PPT AUDIT PLAN.pptx

PROSEDUR PENYUSUNAN PERENCANAAN AUDIT

Auditor harus menyususn Audit Plan, segera setelah Engagement Letter disetujui oleh klien,yang isinya mencakup :1. Hal – hal Mengenai Kliena. Bidang Usaha Klien, Alamat, Nomor Telepon, Facsimile dan lain-lain.b. Status Hukum Perusahaan ( berdasarkan Akta Pendirian )• Nama Pemilik• Permodalanc. Accounting Policy ( Kebijakan Akuntansi )• Buku – buku yang digunakan :• Buku Penjualan• Buku Pembelian• Buku Kas / Bank• Buku Memoria

Page 12: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN• Metode Pembukuan • Manual : tulis tembus, biasa• Komputer• Mesin Pembukuan• Komentar mengenai mutu pembukuan secara umum ( membantu dalam

menyusun budget dan pemilihan tenaga-tenaga yang akan ditugaskan diklien tersebut )

d. Neraca ( Laporan Posisi Keuangan ) Komparatif dan perbandingan Penjualan, Laba / Rugi tahun lalu dan sekarang. Perbandingan antara Neraca tahun lalu dan Neraca tahun sekarang / bulan terakhir tahun sekarang agar diperoleh gambaran mengenai ukuran besar kecilnya perusahaan.e. Client Contact yaitu mengenai dari orang-orang yang akan sering dihubungi auditor. MIsalnya : • Presiden Direktur • Controller, Chief Accountant.• Dewan Komisaris dan Komite Audit.• Selain itu perlu diketahui penasihat hukumnya siapa berikut alamat, nomor

telepon, faks, dan email address.

Page 13: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

f. Accounting, Auditing & Tax Problem• Harus dijelaskan persoalan-persoalan yang (mungkin) akan dihadapi oleh klien, seperti :• Accounting Problem , misalnya:• Perubahan metode pencatatan dari manual ke computer.• Revaluasi fixed asset.• Perubahan metode atau tarif penyusutan.• Auditing Problem, misalnya :• Hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan.• Perubahan Accounting Policy • Tax Problem, misalnya :• Masalahnya restitusi, kekurangan penyetoran.• Adanya 2 pembukuan di dalam perusahaan.

Page 14: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN2. Hal - hal yang Mempengaruhi Klien• Bisa didapat dari majalah - majalah ekonomi / surat kabar, antara lain :

Business News, Ekonomi Keuangan Indonesia. Contoh : adanya peraturan – peraturan baru yang dapat mempengaruhi klien.

3. Rencana Kerja AuditorHal – hal yang penting antara lain :a. Staffing • Nama partner• Nama manager• Nama supervisor• Nama senior• Nama asisten

Page 15: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

b. Waktu Pemeriksaan• Waktu dimulainya suatu pemeriksaan • Berapa lama waktu pemeriksaan• Dead line, dalam arti laporan pemeriksaan :• Selesai kapan ?• Dikirim ke mana dan waktu sampainya kapan?• Kepada siapa report itu dikirim?• Budget, baik dalam jumlah jam kerja maupun biaya pemeriksaan.c. Jenis Jasa yang Diberikan• General Audit• Special Audit• Bantuan Administrasi• Menyususn Laporan Posisi Keuangan (Neraca)/Laba Rug (L/R Komprehensif)• Perpajakan• Hal –hal tambahan :d. Bantuan – bantuan yang diberikan klien.• Mengisi Formulir piutang, utang• Membuat schedule-schedule:• Aging Schedule.• Rincian aset tetap.• Rincian utang dan piutang.• Rincian biaya yang masih harus dibayar.

Page 16: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Time Schedule• Misal :• Bulan November : • Review Internal Control.• Tentative Audit Program (audit program sementara).• Bulan Desember :• Cash count.• Observasi persediaan.• Dan lain-lain• Pada time schedule juga ditulis siapa yang mengerjakan dan beberapa jam

kira-kira waktu yang dibutuhkan.• Pada akhir audit plan dituiskan :• Dibuat oleh :• Review oleh :• Approved oleh :

Page 17: PPT AUDIT PLAN.pptx

AUDIT PROGRAM

Setelah audit plan disusun, dan sebelum pemeriksaan laporan keuangan dimulai, auditor harus menyusun audit program yang merupakan kumpulan dari prosedurcaudit yang akan dijalankan dan dibuat secara tertulis.

Audit program membantu auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakaan.

Audit program harus menggariskan dengan rinci, prosedur audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit.

Audit program yang baik harus mencantumkan :• Tujuan pemeriksaan• Prosedur audit yang dijalankan• Kesimpulan pemeriksaan

Page 18: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Sebagian KAP menggunakan audit program yang sudah distarndarisasi dan digunakan di setiap kliennya, sebagian lagi menggunakan audit program yang disusun sesuai kondisi dan situasi di perusahaan ( tailor made). Dan akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah untuk Compliance Test dan Substantive Test.

• Audit Procedures dan Audit Teknik• Audit procedures adalah langkah-langkah yang harus dijalankan auditor

dalam melaksanakan pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif.

• Audit procedures dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-bahan bukti (audit evidence) yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran lapotran keuangan.Untuk diperlukan audit teknik, yaitu cara-cara untuk memperoleh audit evidence seperti : konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab (inquiry) dan lain-lain.

Page 19: PPT AUDIT PLAN.pptx

RISIKO AUDIT DAN AMTERIALITAS

Dalam PSA No. 25, diberikan pedoman bagi auditor dalam mempertimbangkan resiko dan materialitas pada saat perncanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan berdasarkan standart auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia :• Risiko audit dan materialitas mempengaruhi penerapan

standart auditing, khususnya standart pekerjaan la[angan dan standart pelaporan, serta tercermin dalam laporan audit bentuk baku. Risiko audit dan materialitas, bersama dengan hal-hal lain, perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut.

• Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang tanggung jawab dan fungsi auditor independen.

• Konsep materialitas mangakui bahwa beberapa hal, baik secara individual atau keseluruhan, adalah penting bagi kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan standart akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, sedangkan beberapa hal lainnya adalah tidak penting.

Page 20: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Laporan mengandung salah saji material apabila laporan keuangan tersebut mengandung salah saji yang dampaknya, secara individual atau keseluruhan, salah saji dapat disebabkan akibat dari kekeliruan atau kecurangan.

• Dalam perencanaan audit, auditor berkepentingan dengan masalah-masalah yang mungkin material terhadap laporan keuangan, auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan audit untuk memperolehj keyakinan memadai bahwa salah saji disebabkan karenba kekeliruan atau kecurangan.

• Istilah kekeliruan berarti salah saji atau penghilangan yang tidak sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan.

• Meskipun kecurangan merupakan pengertian yang luas dari segi hukum, kepentingan auditor secara khusus berkaitan dengan tindakan curang yang menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan.

• Pada waktu mempertimbangkan tanggung jawab auditor memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas salah saji material, tidak ada perbedaan penting antara kekelirun dan kecurangan.

Page 21: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Pada waktu menyimpulkan apakah dampak salah saji, secara individual atau secara gabungan, material, auditor biasanya harus mempertimbangkan sifat dan jumlah dalam kaitannya dengan sifat dan jumlah pos dalam laporan keuangan yang diaudit.

• Pertimbangan auditor mengenati materialitas merupakan pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh presepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan.

• Auditir harus mempertimbangkan rasio audit dan materialitas dalam :• Merencanakan audit dan merancang prosedur audit,• Mengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar, dalam

semua hal yang material, sesuai dengan standart akuntansi yang berlaku umum diIndonesia.• Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa, sehingga risiko audit dapat dibatasi

pada tingkat yang rendah, yang menurut pertimbangan profesionalnya, memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Risiko audit dapat ditentukan dalam ukuran kuantitatif atau kualitatif.

Page 22: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Dalam merencanakan audit, auditor harus menggunakan pertimbangannya dalam menentukan tingkat risiko audit yang cukup rendah dan pertimbangan awal mengenai tingkat materialitas degan suatu cara yang diharapkan, dalam keterbatasan bawaan dalam proses audit, dapat memberikan bukti audit yang cukup untuk mencapai keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

• Auditor merencaknakan audit untuk mencapai keyakinan memadai guna mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya cukup besar, secara individual atau keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan

• Dalam situasi tertentu, untuk perncanaan audit, auditor mempertimbangkan materialitas sebelum laporan keuangan yang akan diauditnya secara disusun.

• Pada tingkat saldo akun ata golongan transaksi, risiko audit terdiri atas :• Risiko Bawaan• Risiko pengendalian• Risiko deteksi

Page 23: PPT AUDIT PLAN.pptx

PROSEDUR ANALITAS

Standar Audit (SA Seksi 329 ) mendefinisikan prosedur analitis sebagai evaluasi terhadap informasi keuangan yang dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang 1 dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data non keuangan. Aspek penting dari definisi prosedur analitis adalah bahwa prosedur analitis melibatkan perbandingan antara nilai yang dicatat dengan ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.• Tujuan Prosedur analitis :• Prosedur Analitis Awal digunakan untuk membantu auditor memahami dengan

lebih baik mengenai bisnis klien dan untuk merencanakan sifat, saat dan luas prosedur audit.

• Prosedur Analitis Subtantif digunakan sebagai prosedur substantif untuk memperoleh kejelasan mengenai asersi tertentu yang berkaitan dengan saldo akun atau kelompok transaksi.

• Prosedur Analitis Akhir digunakan sebagai review menyeluruh atas informasi keuangan dalam tahap review akhir audit.

Page 24: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

Tujuan Prosedur analitis serta fakta dan keadaan akan menentukan jenis prosedur analitis yang digunakan untuk menyusun ekspektasi dan tekhnik yang digunakan dalam penyelidikan dan evaluasi perbedaan yang signifikan. Ada 3 jenis prosedur analitis :• Analitis tren : Pemeriksaan perubahan diakun selama waktu

tertentu• Analistis Rasio : perbandingan selama waktu tertentu atau

tolak ukur, dari hubungan antara akun-akun laporan keuangan atau antara akun dan data non keuangan.

• Analitis kewajaran : Pengembangan suatu model untuk membentuk suatu ekspektasi menggunakan data keuangan, data nonj keuangan atau keduanya, untuk menguji saldo akun atau perubahan pada saldo akun diantara periode akuntansi.

Page 25: PPT AUDIT PLAN.pptx

PROSEDUR KEPUTUSAN PROSEDUR ANALITIS SUBTANTIF

Tahap pertama dalam proses keputusan adalah mengembangkan ekspektasi untuk jumlah atau saldo akun. Hal ini merupakan tahap yang paling penting dalam melakukan prosedur analitis. Standart audit mensyaratkan auditor untuk memiliki ekspektasi ketika prosedur analitis diberikan. Suatu ekspektasi dapat dikembangkan dengan menggunakan tiap jenis prosedur analitis yang dibahas sebelumnya dengan menggunakan informasi yang tersedia dari berbagai sumber, seperti :• Data Keuangan dan Operasi• Ramalahn dan Anggaran• Publikasi Industri• Informasi Pesaing• Analisis Manajemen• Laporan Analis

Page 26: PPT AUDIT PLAN.pptx

RASIO LEUANGAN TERPILIH BERGUNA SEBAGAI PROSEDUR ANALITIS

• Sejumlah rasio keuangan dugunakan oleh auditor sebagai prosedur analitis. Rasio ini dibagi menjadi tiga kategori : rasio likuditas jangka endek, aktivitas profitabilitas, dan cadangna terhadap aktiva produktif (coverage). Meskipun rasio yang dibahas dapat diterapkan dikebanyakan entitas, auditor dapat juga menggunakan rasio spesifik industri.

• Beberapa hal yang layak diberikan sebelum rasio keuangan didiskuisikan. Pertama, dalam banyak kasus, auditor dapat membandingkan rasio klien dengan rata-rata industri. Sementara rata-rata industri bertindak sebagai tolak ukur yang bermanfaat, pembatasan tertentu harus dikenali. Karena rasio industri adalah rata-rata, rasio tidak menangkap faktor operasi atau geogafri yang mungkin spesifik bagi klien.

• Kedua, riset audit memperlihatkan bahwa salah saji material tidak mempengaruhi secara signifkan rasio tertentu. Hal ini terutama berlaku untuk rasio aktivitas. Ketiga, auditor harus berhati-hati untuk tidak mengevaluasi rasio keuangan dalam isolasi. Dalam kasus tertentu, suatu rasio mungkin menguntungkan karena kompenannya tidak menguntungkan. Jika rasio terkait tidak diperiksa, auditor dapat menarik kesimpulan yang salah.

Page 27: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Kualitas ekspektasi disebut sebagai ketepatan dari ekspektasi. Ketepatan adalah ukuran bagi efektivitas prosedur analitis, kualitas ini mewakili derajat keandalan yang ditempatkan pada prosedur. Ketepatan adala ukuran seberapa dekat ekspektasi memperkirakan yang “benar” tetapi jumlah yang tidak diketahui. Derajat ketepatan yang diinginkan akan berbeda dengan tujuan spesifik prosedur analitis. Ketepeatan atas ekspektasi adalah fungsi dari materialitis dan risiko deteksi yang diinginkan untuk asersi yang sedang diuji membutuhkan risiko deteksi tingkat rendah, ekspektasi harus sangat tepat. Tetapi, semakin tepat ekspektasi, semakin luas dan mahal prosedur audit yang digunakan untuk mempertimbangkan, yang menghasilkan pertukaran (trade off) biaya-manfaat. Empat berikut mampengaruhi ketepatan prosedur analitis.

• Pemecahan • Semakin rinci tingakat ekpsektasi dibentuk, semakin besar ketepatannya.

Sebagai contoh, ekspektasi yang dibentuk menggunakan data bulanan akan lebih tepat daripada ekspektasi yang dibentuk menggunakan data tahunan.

Page 28: PPT AUDIT PLAN.pptx

LANJUTAN

• Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksikan suatu hubungan• Sebagaimana disebutkan sebelumnya, prosedur analitis dibuat dengan

mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data nonkeuangan. Pertimbangan utama kelayakan suatu hubungan adalah apakah hubuangan yang digunakan untuk menguji asersi adalah layak. Sebagai contoh, adalah suatu hal yang layak untuk mengharapkan bahwa peningkatan penjualan akan meningkatkan peningkatan piutang dagang.

• Keandalan data• Kemampuan untuk mengembangkan ekspektasi yang tepat dipengaruhi

oleh keandalan data yang tersedia. Keandalan data untuk mengembangkan ekspektasi tergantung dari tiga faktor yaitu : independensi sumber bukti, efektivitas pengendalian internal, dan pengetahuan langsung auditor.

• Jenis prosedur analitis yang digunakan untuk membentuk ekspektasi• Secara umum, analisis tren adalah metode yang kurang tepat digunakan

dan analisis kewajaran adalah yang paling tepat.

Page 29: PPT AUDIT PLAN.pptx

PROSEDUR ANALITIS FINAL

Tujuan prosedur anlitis pada tahap review menyeluruh dari audit adalah untuk membantu auditor dalam menentukan kesimpulan yang dicapai dan mengevaluasi penyajian laporan keuangan secar keseluruhan. Hal ini membutuhkan review terhadap neraca saldo, laporan keuangan, dan catatan kaki dalam rangka untuk (1) mempertimbangkan kecukupan bukti yang dikumpulkan untuk mendukung saldo yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang diselidiki selama audit dan (2) menentukan apakah ada saldo atau hubungan yang tidak biasa lainnya yang belum diselidiki.

Page 30: PPT AUDIT PLAN.pptx

RASIO LIKUIDITAS JANGKA PENDEK

• Rasio Likuiditas jangka pendek menunjukan kemampuan entitas untuk memenuhi kewajiban lancarnya.Tiga rasio yang biasa dipakai unutk tujuan ini adalah:

• Rasio lancar = Aktiva lancar : Kewajiban Lancar• Rasio Cepat = Aktiva likuid : Kewajiban Lancar• Rasio Arus kas Operasi = Arus Kas Operasi :

Kewajiban Lancar

Page 31: PPT AUDIT PLAN.pptx

RASIO AKTIVITAS Rasio aktivitas menunjukan bagaimana aktiva entitas dikelola secara efektif. Hanya rasio yang berkaitan dengan piutang dan persediaan yang dibahas disini karena untuk kebanyakan pedagang besar, pedagang eceran atau perusahaan manufaktur, 2 akun ini mewakili aktiva yang memiliki aktivitas tinggi.• Perputaran Piutang = Penjualan Kredit : Piutang• Hari Piutang dagang beredar = 365 hari : Perrputaran

piutang dagang• Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan :

persediaan• Hari Pesediaan ditangan = 365 hari : perputaran persediaan

Page 32: PPT AUDIT PLAN.pptx

RASIO PROFITABILITAS

Rasio profitabilitas menunjukan keberhasilan atau kegagalan entitas unutk perode tertentu.• Persentase laba kotor = Laba bersih :

Penjualan bersih• Margin Laba = Pendapatan bersih : penjualan

bersih• Rasio laba terhadap aktiva = laba bersih : Total

Aktiva• Rasio laba terhadap ekuitas = laba bersih :

ekuitas pemegang saham

Page 33: PPT AUDIT PLAN.pptx

RASIO CADANGAN TERHADAP ASET PRODUKTIF

• Utang terhadap ekuitas = (Utang jangka pendek + utang jangka panjang) : Ekuitas pemegang saham

• Kelipatan pembayaran bunga = (Laba bersih + beban bunga) : beban bunga.