Ppt Askep Otitis Media Akut

12
ASKEP OTITIS MEDIA AKUT Kelompok 5

description

h

Transcript of Ppt Askep Otitis Media Akut

ASKEP OTITIS MEDIA AKUTKelompok 5

DefinisiOtitis media akut adalah infeksi telinga tengah.

(Bruner & suddarth, 2002)

Otitis media akut adalah infeksi saluran telinga meliputi, infeksi saluran telinga luar (otitis eksterna), saluran telinga tengah (otitis media), mastoid (mastoiditis) dan telinga bagian dalam (labyrinthitis). Otitis media, suatu inflamasi telinga tengah berhubungan dengan efusi telinga tengah, yang merupakan penumpukan cairan ditelinga tengah. (Rahajoe, 2012).

Etologi Penyebab utama otitis media akut adalah

masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah yang normalnya steril. Paling sering terjadi bila terjadi disfungsi tuba eustachili seperti obstruksi yang diakibatkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, inflamasi jaringan disekitarnya (mis. Rinitis, hipertrofi adenoid), atau reaksi alergi (mis.rinitis alergika). Bakteria yang umum ditemukan sebagai organisma penyebab adalah streprococus pneumoniae, Hemophylus influenzae, dan Moraxella catarrhalis.

Patofisiologi Umumnya otitis media akut dari nasofaring yang kemudian

mengenai telinga tengah, kecuali pada kasus yang relatif jarang, yang mendapatkan infeksi bakteri yang membocorkan membran timpani. Stadium awal komplikasi ini dimulai dengan hiperemi dan edema pada mukosa tuba eusthacius bagian faring, yang kemudian lumennya dipersempit oleh hiperplasi limfoid pada submukosa.Gangguan ventilasi telinga tengah ini disertai oleh terkumpulnya cairan eksudat dan transudat dalam telinga tengah, akibatnya telinga tengah menjadi sangat rentan terhadap infeksi bakteri yang datang langsung dari nasofaring. Selanjutnya faktor ketahanan tubuh pejamu dan virulensi bakteri akan menentukan progresivitas penyakit.

Manifestasi klinis Manifestasi otitis media akut adalah gejala diawali

dengan infeksi saluran nafas, nyeri telinga, demam,

gangguan pendengaran, dari pemeriksaan otoskopi

gerakan timpani berkurang, cembung, kemerahan, keruh,

sekret porulen. Pada bayi gelaja diatas tidak khas sehingga

gejalayang timbul : irritable, diare muntah, malas minum,

sering menangis. Pada anak lebih besar keluhan biasanya

nyeri dan tidak nyaman ditelinga. (Amin Huda Murarif,

2012).

Stadium OMAStadium oklusi tuba eustachiusStadium hiperemis (stadium presupurasi)Stadium supurasiStadium perforasiStadium resolusi

Gambar stadium

komplikasiKomplikasi sekunder mengenai intrakranial

serius, seperti meningitis atau abses otak, dapat terjadi meskipun jarang. (Bruner & suddarth, 2002).

Sekarang semua jenis komplikasi tersebut biasanya didapat pada otitis media supuratif kronik. Komplikasi OMA terbagi kepada komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis nervus fasialis, labirinitis, petrositis), ekstratemporal (abses subperiosteal), dan intracranial (abses otak, tromboflebitis).

Penatalaksanaan Pada stadium oklusi pengobatan terutama bertujuan

unutuk membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan negatif ditelinga hilang. Untuk ini diberikan obat tetes logik (anak<12 tahun) atau HCI efedrim 1% dalam rentan fisiologi untuk yang berumur diatas 12 tahun dan pada orang dewasa.

Terapi pada stadium presupurasi ialah antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika.

Pada stadium perforasi sering terlihat sekret banyak keluar dan kadang terlihat kleuarnya sekret secara berdeenyut (pulsasi). Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat.

Lanjutan...Pada stadium resolusi, maka membran timpani

berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi dan perforasi membran timpani menutup. Bila tidak terjadi resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir diliang telinga luar melalui perforasi di membran timpani.

Miringotomi (timpanotomi) yaitu insisi pada membrana timpani dikenal sebagai miringotomi atau timpanotomi. Membrana timpani dianestesi menggunakan anestesi lokal seperti fenol atau menggunakan iontoforesis.

Asuhan keperawatan

THANK YOU........