Ppt Agropolitan Malaka
-
Upload
agung-ndaru -
Category
Documents
-
view
160 -
download
30
Transcript of Ppt Agropolitan Malaka
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN1
REVIEW KEBIJAKAN2
GAMBARAN UMUM3
ANALISA KAWASAN PERENCANAAN4
LATAR BELAKANG
Tantangan InternalBerupa kesenjangan yang ditandai adanya
pengangguran dan kemiskinan.
DIBUTUHKAN PERAN STRATEGIS SEKTOR
PERTANIAN SEBAGAI BASIS UTAMA EKONOMI
NASIONAL UNTUK MENANGGULANGI
DAMPAK KRISIS
Pembangunan ekonomisentralistis Indonesia
MASALAHKrisis
multidimensi, khususnya krisis di
bidang ekonomi
Pembangunan EkonomiDaerah Melalui
KONSEP PENGEMBANGAN AGROPOLITAN
Tantangan EksternalUpaya meningkatkan daya saing menghadapi
era perdagangan bebas.
Menyebabkan kegagalan membangunperekonomian nasional.
Menciptakan disparitas ekonomi antardaerah dan antar golongan masyarakat diIndonesia.
Konsep Agropolitan
DefinisiPengertian?
Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melaluipencepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desadan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnisyang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan, danterdesentralisasi di kawasan.
Upaya pengembangan kawasan pertanian yang tumbuh dan berkembangkarena berjalannya sistem dan usaha agribisnis, yang diharapkan dapatmelayani dan mendorong kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian(agribisnis) di wilayah sekitarnya.
MAKSUD & TUJUANPENGEMBANGANAGROPOLITAN
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
TUJUAN
Memberi informasi kepada seluruh pemangku kepentingan tentang peluangKabupaten Malaka dalam membangun Kawasan Agropolitan dalam rangkaakselerasi pembangunan Ekonomi melalui Pembangunan Agribisnis denganpendekatan Perwilayahan.
Tujuan dari pekerjaan “Penyusunan Master Plan Kawasan AgropolitanKabupaten Malaka” ini mendapatkan dukungan kongkrit baik dari PemerintahPusat, Pemerintah Provinsi, Pemangku kepentingan, serta kalangan swastadalam rencana Pengembangan Agribisnis
RUANG LINGKUP LOKASI
VISI & MISI RTRW
TERWUJUDNYA MALAKA SEBAGAI KAWASAN PERBATASAN YANG “BERBUDAYA”, PROFESIONAL, DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA.
Kondisi Kabupaten Malaka yang ingin diwujudkan dimasa yang akan datang adalah Malaka yang“BERBUDAYA” (Beriman – Bersih – Ulet – DayaSaing – Aman – Berbudaya) dengan pemaknaanperwujudan sikap PROFESIONAL-DEMOKRATISMENUJU SEJAHTERA MISI
PENGEMBANGAN1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan.2) Meningkatkan infrastruktur berbasis tata ruang dan lingkungan hidup.3) Meningkatkan perlindungan hak hidup masyarakat melalui
pengembangan ekonomi, pemenuhan kebutuhan hidup, penegakanhukum dan keadilan serta kehidupan berdemokrasi.
4) Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Malaka yang berakhlakmulia dan berbudaya dengan memperhatikan pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi.
VISI PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN STRUKTUR RUANG
KEBIJAKAN1) Rencana sistem pusat permukiman yang terdiri
dari sistem pusat permukiman perkotaan, adalahkawasan perkotaan yang merupakan pusatkegiatan sosial ekonomi masyarakat, baik padakawasan perkotaan maupun pada kawasanperdesaan.
2) Rencana sistem jaringan prasarana, dimanasistem jaringan prasarana, antara lain, mencakupsistem jaringan transportasi, sistem jaringanenergi dan kelistrikan, sistem jaringantelekomunikasi, sistem persampahan dansanitasi, serta sistem jaringan sumber daya air.
1) Membentuk pusat pelayanan desasecara berhirarki, dengan membentukpusat pelayanan desa mulai dari pusatpelayanan antardesa (PPL), pusatpelayanan setiap desa, sampai padapusat pelayanan pada setiap dusunatau kelompok permukiman.
2) Meningkatkan peran perkotaanmenengah dan kota kecil lewatpenyediaan berbagai fasilitas daninfrastruktur yang memadai.
STRATEGI
KEBIJAKAN & STRATEGI STRUKTUR RUANG
KEBIJAKAN POLA RUANG
KEBIJAKAN
STRATEGI
1) Rencana Kawasan Lindung- Wilayah kawasan lindung yang telah
dimanfaatkan untuk kegiatan budidayadiarahkan untuk tetap direhabilitasi dankonservasi dalam programagroforestry.
2) Rencana Kawasan Budidaya Pertanian- Rencana pengembangan kawasan
budidaya diarahkan pada kegiatanpertanian (utamanya perkebunan dankehutanan) dan perikanan, luas lahanyang paling besar adalah lahanbudidaya untukkehutanan, perkebunan dan pertaniantanaman pangan.
Strategi Pengembangan Kawasan Lindung1) Pemantapan fungsi lindung pada kawasan yang
memberi perlindungan kawasan bawahnya.2) Pemantapan kawasan perlindungan setempat.3) Pemantapan kawasan hutan mangrove dan
sempadan pantai.Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya1) Pengembangan hutan produksi2) Pengembangan kawasan pertanian3) Pengembangan kawasan budidaya
perikanan, perikanan tangkap dan pengolahanhasil
4) Pengembangan kawasan pertambangan5) Pengembangan kawasan industri6) Pengembangan kawasan pariwisata7) Pengembangan kawasan permukiman
KEBIJAKAN & STRATEGI POLA RUANG
KEBIJAKAN KAWASAN STRATEGIS
KEBIJAKAN KEBIJAKAN & STRATEGI KAWASAN STRATEGIS
1) Kawasan ibukota kabupaten Betun dikecamatan Malaka Tengah;
2) Kawasan perbatasan Motamasin dikecamatan Kobalima Timur;
3) Kawasan agropolitan kecamatanRinhat, kecamatan Weliman, kecamatanWewiku, kecamatan Malaka Tengah, dankecamatan Kobalima;
4) Kawasan minapolitan kecamatanWewiku, kecamatan MalakaBarat, kecamatan Malaka Tengah, dankecamatan Kobalima;
5) Kawasan usaha peternakan di kecamatanLaenmanen.Kecamatan Sasitamean, IoKufeu, MalakaTengah, Rinhat, Kobalima, dan MalakaTimur;
6) Kawasan wisata bahari terpadu dikecamatan Malaka Barat, kecamatanWewiku, dan kecamatan Kobalima.
Kawasan strategis adalah kawasan yangmenurut peraturan perundang-undanganditetapkan sebagai kawasan khusus.Kewenangan pemerintah daerah provinsidalam pemanfaatan ruang danpengendalian pemanfaatan ruangkawasan strategis provinsi mencakupaspek yang terkait dengan nilai strategisyang menjadi dasar penetapan kawasanstrategis.
GAMBARAN UMUM
Secara administratif, Kabupaten Malakayang memiliki luas wilayah mencapai 1.160,63 km2, terbagi atas 12 kecamatan serta 127 desa/kelurahan.
Luasan Setiap Kecamatan di Kabupaten Malaka
BATAS ADMINISTRASI KABUPATEN MALAKA
No Nama Kecamatan Luas (Km2)
1 Malaka Barat 87,41
2 Rinhat 151,72
3 Wewiku 97,90
4 Weliman 88,25
5 Malaka Tengah 168,69
6 Sasita Mean 65,48
7 Io Kufeu 67,79
8 Botin Leobele 39,03
9 Malaka Timur 83,28
10 Laen Manen 94,02
11 Kobalima 120,95
12 Kobalima Timur 96,11
Jumlah 1160.63
Keadaan topografi Kabupaten Malakabervariasi antara ketinggian 0 sampaidengan +806 mdpal.Bentuk topografi wilayah KabupatenMalaka merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan dengan sungai-sungai yang mengalir ke utara dan selatanmengikuti arah kemiringan lerengnya.
TOPOGRAFI
- Dataran rendah (0-269 mdpal) mendominasiwilayah bagian selatan, yaitu Kec.Wewiku, Malaka Barat, sebagian MalakaTengah dan Kobalima.
- Dataran sedang (270-537 mdpal), yaitusebagian Kec. Weliman, MalakaTengah, Kobalima, dan Botin Loebele.
- Dataran tinggi (538-806 mdpal) menempatikawasan bagian utara, yakni Kec.Laenmanen, Io Kufeu, sebagian Kec.Sasitamean, Malaka Timur dan KobalimaTimur.
KELERENGAN
Kemiringan lahan wilayahKabupaten Malaka didominasikemiringannya antara 0–15%.
IKLIM
Daerah KabupatenMalaka dengantemperatur rata-rata 24-34°C dan beriklim tropis
Kondisi curah hujan diKabupaten Malakabervariasi antara 16-172 mm/bulan.
JENIS TANAH
Jenis tanah di KabupatenMalaka didominasi olehAluvial, Latosol dan Renzina.
GEOLOGI
RAWAN BENCANA LONGSOR Kabupaten Malaka
termasuk Kabupaten yang rawan terhadap bahaya bencana alam longsor.
Wilayah yang sangatrawan terhadap bencanaalam longsor adalahsebagian kecil KecamatanSasitamean dan Laenmanen dengan luaswilayah 346.97 Ha.
HIDROLOGI
PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING
Penggunaan lahan wilayah KabupatenMalaka saat ini secara garis besarterbagi atas dua kelompok utama jenispenggunaan, yaitu penggunaan lahanbasah/sawah dan penggunaan lahankering.
Penggunaan lahan basah antara lainterdiri dari irigasi teknis setengahteknis, irigasi sederhana, irigasi desadan sawah tadah hujan. Kategoripenggunaan lahan terbesar lainnyaadalah semak belukar/ alang-alang
Selain itu terdapat penggunaan fasilitas-fasilitas sosial maupun umum sepertiperumahan, pertokoan, perkantoran, perdagangan danjasa, peribadatan, kesehatan, tamanrekreasi dan RTH.
KEPENDUDUKAN
Penduduk Kabupaten Malaka yang terbanyak berdasarkan golonganumurnya adalah penduduk dengan usia 5-9 tahun sebanyak 24.954jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah penduduk berusia 70-74tahun sebanyak 2.676 jiwa.
Pola sebaran penduduk di Kabupaten Malaka tidak tersebar secaramerata. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalahKecamatan Malaka barat, yakni 248 jiwa/Km2. Sementara, kecamatanyang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan KobalimaTimur, yakni 65 jiwa/Km2.
KEPENDUDUKAN
75%
2%8%
0%
1% 3% 4%
0%
7%
Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Pertanian
Pertambangan
Industri
Listrik, Gas&Air
Konstruksi
Perdagangan
Komunikasi
28%
24%29%
10%
7%
0% 1%1% 0%
Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tidak/Belum Pernah Sekolah
Tidak/Belum Tamat SD
IslamSD/MI/ Sederajat
SLTP/MTs/ Sederajat
SLTA/MA/Sederajat
02000400060008000
100001200014000160001800020000
Koba
lima
Tim
ur
Laen
man
en
Io K
ufeu
Koba
lima
Mal
aka
Tim
ur
Rinh
at
Wew
iku
Botin
Leo
Bel
e
Sasi
tam
ean
Mal
aka
Bara
t
Wel
iman
Mal
aka
Teng
ah
Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
89%
10%
1%0% 0%
Penduduk Berdasarkan Agama
Katolik
Kristen Protestan
Islam
Hindu
Budha
KEPENDUDUKAN
Rumah Tangga MiskinBerdasarkan hasil Pendataan Program PerlindunganSosial (PPLS) tahun 2011, masih terdapat banyakpenduduk miskin yang tersebar di berbagaiKecamatan di Kabupaten Malaka.
Kepadatan PendudukPola sebaran penduduk di Kabupaten Malaka tidaktersebar secara merata. Kecamatan yang paling padatpenduduknya adalah Kecamatan Malaka barat, yakni248 jiwa/Km2. Sementara, kecamatan yang palingjarang penduduknya adalah Kecamatan KobalimaTimur, yakni 65 jiwa/Km2.
Menurut lapangan usaha utama, mayoritaspenduduk Kabupaten Malaka yang berusia15 tahun ke atas adalah petani, yaknisebanyak 99.926 orang, atau 65% darikeseluruhan penduduk Kabupaten Malakayang berusia 15 tahun ke atas.
PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN
TANAMAN PANGAN
1. Kabupaten malaka memiliki luas panen untuk tanaman padi sebesar 4.454 ha dengan produktivitas 37kw/ha, sementara produksi gabah kering mencapai 16.534,6 ton dan produksi beras mencapai 11.018 ton.
2. Luas panen untuk tanaman jagung sebesar 14.859 ha dengan hasil produksi mencapai 40.591 ton danproduktivitas 112, kw/ha. Sementara, untuk tanaman kedelai tidak terdapat di Kabupaten Malaka.
3. Luas panen untuk tanaman kacang tanah sebesar 147 ha dengan hasil produksi mencapai 223,6 ton danproduktivitas 112,3 kw/ha. Sementara, untuk tanaman kacang hijau, luas panen adalah sebesar 1.878,5 hadengan hasil produksi mencapai 2.018,4 ton dan produktivitas 111,9 kw/ha. Terlihat, meskipun luas panendan produksi kacang hijau lebih besar daripada kacang tanah, namun produktivitas kacang tanah jauh lebihbesar.
4. Luas panen untuk tanaman ubi kayu sebesar 2.775 ha dengan hasil produksi mencapai 7.836 ton danproduktivitas 28 kw/ha. Sementara, untuk tanaman ubi jalar, luas panen adalah sebesar 228 ha denganhasil produksi mencapai 489 ton dan produktivitas 17 kw/ha.
PRODUKSI PER SEKTOR PEMBANGUNAN
TANAMAN BUAH-BUAHANBuah yang paling banyak diproduksi pada Tahun 2013di Kabupaten Malaka adalah buah pisang, yaknisebanyak 1.023,2 ton, terutama paling banyakdihasilkan dari Kecamatan Malaka Timur sebanyak238 ton.
TANAMAN SAYURANTanaman sayuran yang terdapat di Kabupaten Malaka adalahcabe dan wortel yang terletak di Rinhat, MalakaTengah, Botin Leobele, dan Kobalima.
PRODUKSI PER SEKTOR PEMBANGUNAN
PRODUKSI PER SEKTOR PEMBANGUNAN
KEHUTANANDi Kabupaten Malaka terdapat berbagai macam hasilhutan, diantaranya yang terdata adalah kayu jatibulat, kayu jati olahan, kayu rimba campuran, mahonidan lamtoro, kayu papi, dan mupuk kelapa. Kayu jatiolahan memiliki hasil terbanyak diantara kayulainnya, yakni sebanyak 3.847,47 m3. KecamatanSasitamean merupakan kecamatan penghasil kayu jatiolahan tertinggi
PERKEBUNANDi Kabupaten Malaka terdapat berbagai macam tanamanperkebunan, yakni kapuk, kemiri, kelapa, kopi, jambumete, kakao dan pinang. Namun, tanaman kelapamemiliki area terluas, yakni 10.051 Ha dan total produksiterbanyak, yakni 9.067 ton.
PRODUKSI PER SEKTOR PEMBANGUNAN
PERIKANANKabupaten Malaka menghasilkan produk perikanan sebanyak 1.206,49 ton yang berasal dari laut. Produksi perikanan terbanyak dihasilkan oleh Kecamatan Wewiku, yakni sebesar 585,05 ton.
PETERNAKANTernak terbanyak di Kabupaten Malaka adalahternak babi, jumlahnya mencapai 87.096 ekor.Kecamatan yang paling banyak memiliki ternak babiadalah Kecamatan Malaka Tengah, yakni sebanyak87.096 ekor atau 21,99% dari total keseluruhanjumlah ternak babi di Kabupaten Malaka.
Sementara, ternak unggas terbanyak di KabupatenMalaka adalah ternak Ayam Kampung yangjumlahnya mencapai 289.461 ekor. Kecamatanyang paling banyak memiliki ternak ayam kampungadalah Kecamatan Malaka Tengah, yakni sebanyak47.071 ekor atau 16,26% dari total keseluruhanjumlah ternak ayam kampung di KabupatenMalaka.
PRODUKSI PER SEKTOR PEMBANGUNAN
PERTAMBANGANBerdasarkan Laporan Hasil Survei dan StudiPerencanaan Tata Ruang Wilayah, dikatakan bahwapotensi sebaran kawasan dan komoditaspertambangan dan penggalian di kabupaten Malakameliputi :1) Marmer terdapat di kecamatan Malaka Timur dan
Kobalima.2) Tembaga terdapat di Kecamatan Raihat.3) Rembesan Minyak terdapat di Kecamatan
Kobalima Timur, pantai selatan, Malaka tengahdan Malaka Barat.
4) Mangan terdapat di Kecamatan Sasitamean, danMalaka Timur.
INDUSTRIYang menjadi andalan pada sektor industri di kabupatenMalaka adalah industri rumah tangga, dimana sub-sektor inimemegang peranan yang cukup penting bagi pemasukanpendapatan daerah.
Industri rumah tangga yang dimaksudkan diatas meliputiantara lain: tenun ikat, anyam-anyaman, industritahu/tempe, dan lain-lain. Walau hanya berstatus industrirumah tangga, tetapi sudah terpasarkan keluar daerahseperti tenun ikan dan anyam-anyaman.
Dalam bidang industri, Kabupaten Malaka memiliki 1.639unit usaha dengan 3.205 orang tenaga kerja. Mayoritas unitusaha berada di Kecamatan Malaka Barat, yakni 540 unitusaha dengan 1.061 orang tenaga kerja.
PARIWISATA BUDAYARumah Adat Loro Dirma di Kecamatan MalakaTimur, Perkampungan Adat Kamanasa diKecamatan Malaka Tengah, Perkampungan AdatBolan di Kecamatan Malaka Tengah, danPerkampungan Adat Haitimuk di KecamatanWeliman.
Di tempat-tempat ini terdapat banyak megalitikyang mempunyai keunikan yang cukup menarikdan menakjubkan serta peninggalan leluhur yangmempunyai kekuatan gaib tersendiri.
PARIWISATA ALAM1) Pintu Perbatasan Turiskain , objek wisata minat khusus
berupa pintu perbatasan RI – RDTL terletak di Kecamatan Raihat Desa Manumutin
2) Danau Mantasi Objek wisata alam di Kecamatan Sasitamean Desa Babotin
3) Pantai Masin Lulik Objek wisata alam di Kecamatan Kobalima Desa Litamali
4) Teluk Hasan Maubesi Objek wisata alam di Kecamatan Kobalima Desa Litamali
5) Kolam Weluli Objek wisata alam di Kecamatan Kobalima Timur Desa Alas Selatan
6) Kolam Saluhu Objek wisata alam di Kecamatan Kobalima Timur Desa Alas Selatan
7) Pantai Motadikin Objek wisata alam di Kecamatan Malaka Tengah Desa Fahiluka
8) Bendungan Benenain Objek wisata alam di Kecamatan Malaka Tengah Desa Kakaniuk
9) Gua Maria Laurdes Betun Objek wisata minat khusus di Kecamatan Malaka Tengah Desa Wehali
10) dll
PARIWISATA
Mayoritas kegiatan yang sedang dilakukan penduduk Kabupaten Malaka yang berusia 15 tahun ke atasadalah bekerja. Terdapat 78.064 orang penduduk Malaka yang sedang bekerja atau sebesar 78,94% darikeseluruhan penduduk Malaka yang berusia 15 tahun ke atas.
KETENAGAKERJAAN
PDRB
SEKILAS PERTANIAN DAN FASILITAS PASAR
LANDASAN PENETAPAN KAWASAN AGROPOLITAN
LANDASAN PENETAPAN KAWASAN
AGROPOLITAN
SURAT KEPUTUSAN BUPATI BELU TAHUN 2003
RTRW KABUPATEN BELU TAHUN 2011-2031
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2013
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179 TAHUN 2014
RTRW KABUPATEN MALAKA
BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN YANG SUDAH BERKEMBANG
KELENGKAPAN PRASARANA & INFRASTRUKTUR PENUNJANG AGROPOLITAN
Lokasi Kawasan Agropolitan
Kota Tani Utama (KTU) yaitu Betun yang meliputi Kecamatan Malaka
Tengah, Weliman, dan Malaka Barat.
Kota Tani (KT) yaitu Wemasa dan Fatuad.
Kawasan Sentra Produksi (KSP) Pertanian antara lain Kecamatan
Rinhat, Wewiku, Sasita Mean, Botin Leobele, Malaka Timur, Laen Manen, dan
Kobalima Timur.
Pendududk Pendukung 70 – 200 Ribu 2013: Malteng 35.869 Jiwa
Wailiman 17.689 JiwaMalbar 20.030 Jiwa
Pendududk Pendukung 15-75 2013: 17.347 Jiwa
Pendududk Pendukung 15-75 2013: 26.892 Jiwa
DELINEASI KOTA TANI UTAMA
DELINEASI KOTA TANI
DELINEASI KAWASAN SENTRA PRODUKSI
ANALISIS
Analisa Kebijakan Tata RuangSecara hirarki pusat pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Malaka meliputi:
Kota Tani Utama (KTU)Kota Tani Utama ditempatkan di Betun. Kota Tani Utama (KTU) merupakan area pelayanan Kawasan Sentra Produksi maupun Kota Tani dengan harkat yang lebih tinggi. Kota Tani Utama (KTU) meliputi Kecamatan Malaka Tengah, Weliman, dan Malaka Barat.
Kota Tani (KT)Kota Tani ditempatkan di Wemasa dan Fatuad. Wemasa merupakan pusat kota tani di Kecamatan Kobalima dan Fatuad merupakan pusat kota tani dan wilayah pertanian di Kecamatan Io Kufeu. Kota Pertanian merupakan area pelayanan usaha tani baik yang berupa kebutuhan budidaya maupun home industry Kawasan Sentra Produksi (KSP) (hinterland-nya).
Kawasan Sentra Produksi (KSP)Kawasan Sentra Produksi (KSP) merupakan area budidaya/produksi yang meliputi Kecamatan Kecamatan Rinhat, Wewiku, Sasita Mean, Botin Leobele, Malaka Timur, Laen Manen, dan Kobalima Timur.
Analisa Kebijakan SektoralSE
KTO
R PE
RTA
NIA
N • Memprioritaskanpengembangantanaman panganberupa arahanpeningkatanproduktivitaslahan padisawah melaluiintensifikasi danpengembangankawasanpertanian sawahmelalui pertanianpanganberkelanjutan.
SEKT
OR
PERK
EBU
NA
N • Pengembangan perekonomian daerah dari sektor perkebunan di Kabupaten Malaka adalah jambu mete dan kelapa.
SEKT
OR
IND
UST
RI • Kawasan khusus industri untuk skala kabupaten yang secara lokasional memenuhi kriteria pelaku industri.
SEKT
OR
PERD
AG
AN
GA
N JA
SA • Penataan kembali pada pasar-pasar daerah diperlukan untuk menciptakan iklim yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
AnalisaKesesuaianLahan
Luasan kesesuaian lahan untuk kawasan peruntukan pertanian adalah 112.176 Ha yang terbagi atas: Kawasan Kegiatan Non
Pertanian seluas 51.378 Ha Kawasan Perkebunan
seluas 32.255 Ha TPLB seluas 17.497 Ha TPLK seluas 11.045 Ha
AnalisaKesesuaianLahan
Analisa Komoditas Basis
TANAMAN PANGAN
Hasil Analisis LQ untuk Sub Sektor Tanaman Pangan
Analisa Komoditas Basis
TANAMAN KEBUN
Hasil Analisis LQ dan SS untuk Sub Sektor Tanaman Kebun
Analisa Komoditas Basis
PETERNAKAN
Hasil Analisis LQ dan SS untuk Sub Sektor Peternakan
Analisa Komoditas Basis
Analisa Sub Sistem Agropolitan
Analisa Sub Sistem Agro Input
Analisa Sub Sistem Agro Proses
Pembibitan Pengolahan Media Tanam
Teknik Penanaman
PemupukanPengairan dan PenyiramanPanen
Pemeliharaan Tanaman
Proses Penanaman Komoditas Unggulan Kabupaten Malaka
Analisa Sub Sistem Agro OutputSub sistem pasca produksi merupakan kegiatan usaha ekonomi yang meliputi pengolahan hasilpertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan beserta pemasarannya. Kegiatan yang perludilakukan antara lain
• Kegiatan Pengolahan Hasil• Kegiatan Pemasaran
Analisa Sub Sistem Penunjang
Analisa Kelembagaan
• Menjembatani berbagai macam kepentingan yang terdapat di tengah masyarakat dengan pemerintah pusat
Pemerintah
• Berperan dalampeningkatan pengetahuan tentang pertanian gunamengoptimalkan keuntungan hasil pertanian
KelompokTani Gapoktan
• Meng-cover segala kebutuhan masyarakat desa terutama di bidang pertanian
Koperasi
• Sarana pembantu keuangan masyarakat
LembagaKeuangan
Analisa Hubungan Satu Sektor DenganSektor Lain
Perkebunan dan Buah-buahan
Peternakan (Sapi, Kambing,
Domba)
Pariwisata
Industri Pengolahan
Pertanian sayur-sayuran
Pasar Lokal Pasar Regional
Peternakan sapi/kambing/domba
Pertanian/perkebunan mangga dan jambuPupuk kandang
Hubungan antara sektor pertanian dengan peternakan
Hubungan Satu Sektor Dengan Sektor Lain Antar Sektor Kabupaten Malaka
Analisa Keterpaduan Horizontal dan Vertikal
Keterpaduan Vertikal Antar Sub SistemPertanian Komoditas Jambu Mente
Keterpaduan Vertikal Antar Sub SistemPertanian Komoditas Kopi
Analisa Keterpaduan Horizontal dan Vertikal
Keterpaduan Vertikal dan Horizontal Komoditas Unggulan
Analisa Prasarana Wilayah
Air Bersih
• Tingkat pelayananmasih rendah(berkisar antara 0 %sampai dengan 30%)dan sumber air bakuyang tersedia relatifmasihmemungkinkan untukpengembangan padasebagian besarwilayah dikabupaten.
Persampahan
• Prioritas penanganansampai dengan akhirperiode perencanaandiarahkan kepadaKota Tani Utama(KTU) yaitu Betun
Sanitasi
• Perlunya dilakukanupaya awal untukmencegah terjadinyapeningkatan bebanpencemaran limbahrumah tangga dikemudian hari.
TERIMA KASIH