Ppt Adb Edit

24
ANEMIA DEFISIENSI BESI DWI AGUS NURHIDAYATI (10711020) ARYUN DESA ARTHON (10711070)

description

adb

Transcript of Ppt Adb Edit

ANEMIA DEFISIENSI BESI

DWI AGUS NURHIDAYATI (10711020)

ARYUN DESA ARTHON (10711070)

RESUME ANAMNESIS

RESUME ANAMNESIS•Nama : NN•Jenis kelamin : Laki-laki•Umur : 4 tahun•Kebangsaan : Arab

KELUHAN UTAMA•Suka makan tanah dan pasir

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Anak laki-laki berumur 4 tahun suka makan tanah dan pasir. Selain itu dia juga mengeluh diare intermitten, perutnya buncit tanpa hepatosplenomegali.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU•(-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA•(-)

ANAMNESIS SISTEM•Sistem Digesti : perut buncit (+), diare intermitten (+)

KEBIASAAN pasien suka makan tanah dan pasir.

RESUME PEMERIKSAAN FISIK

Perutnya buncit

Tanpa hepatosplenomegali

RESUME PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Sebelum transfusi

•Hb 65 g/L •Serum besi 4,5 µmol/L

Sesudah

tranfusi

•Hb 129 g/L •Aktivitas protrombin 95%.•1-h darah d-xylose 1,0 mmol/L•Serum albumin 44 g/L•Vitamin E 6,7µmol/L•Kronologi tulang berusia 18 bulan padahal 4 tahun.•Biopsi jejunum menyatakan total atrofi vili, yang pada pemeriksaan untuk G lamblia negatif

6 bulan setelah diet

•Hb 120 g/L•Besi serum 17 µmol/L•1-h darah D-oxylose 3,3 mmol/L•Plasma vitamin E 22,5 µmol/L.

DIAGNOSIS BANDING & DIAGNOSIS PASTI

Anemia penyakit kronik •Besi serum turun•Saturasi transferin turun

Anemia Sideroblastik•Anemia mikrositik hipokhromik•MCV & MCH turun•Cincin dalam sumsum tulang

Thalassemia•Anemia mirositik hipokhromik•MCV & MVH turun•Besi serum meningkat

Berdasarkan laporan kasus di atas dan dari hasil resume anamnesis maupun pemeriksaan, dapat disimpulkan bahwa penyakit dari laporan kasus tersebut, adalah Anemia Defisiensi Besi. Penyakit ini ditandai dengan adanya gejala pica atau suka makan tanah dan pasir yang merupakan gejala khas dari anemia defisensi besi. Dan juga ditandai dengan Hb dan besi serum yang menurun.

RESUME PENGOBATAN

TERAPI DEFINITIF

TRANFUSI DARAH

Anemia yg disebabkan o/kurangnya

persediaan besi u/eritropoesis, krn cadangan besi Ø,

sehingga pemb. Hb

ADB

ETIOLOGI

Kehilangan Fe cz

perdarahan

menahun• Sal

cerna• Sal gen

♀• Sal

kemih• Sal

nafas

Fx.nutrisi

• < jml.Fe total dlm makanan & kualitas Fe yg tdk baik

Kebutuhan Fe

• Pd keadaan prematur

• Anak dlm masa pertumbuhan

• Kehamilan

Gangguan absorbsi• Gastrekt

omi

Tabel prevalensi anemia defisiensi besi di dunia

Afrika Amerika latin Indonesia

Laki-laki dewasa 6% 3% 16-50%

Wanita tak hamil 20% 17-21% 25-48%

Wanita hamil 60% 39-46% 46-92%

Anak balita 30-40%

Anak sekolah 25-30%

EPIDEMIOLOGI

ADB sering dijumpai di klinik/masyarakat dan di negara berkembang.

PATOFISIOLOGI

Zat besi fungsional Hb & myoglobin

Zat besi simpanan Feritin (larut) & hemosiderin (tdk larut)

Zat besi transpor u/mengangkut Fe dr suatu kompartemen ke kompartemen lainnya.

a. Zat besi dalam tubuh

Fase luminal

Fase mukosal

Fase korporeal

B. ABSORSI BESI

C. SIKLUS BESI

Besi di serap usus (1-2 mg)

Ekresi dalam jumlah yang sama (Eksfeolisasi epitel)

Dalam bentuk transferin+besi yang

diimobilisasi makrofag (22mg)

Memenuhi kebutuhan 24

mg

Eritrosit beredar melalui

sirkulasi(17mg)

7 mg kembali ke makrofag

Penuaan juga akan di kembalikan ke makrofag 17 mg

d. Klasifikasi derajat defisiensi Fe

MANIFESTASI KLINIS

Gejala umum anemia• Hb <7-8

g/dl• lemah, lesu,

cepat lelah• Mata

berkunang-kunang

• Telinga mendenging

Gejala khas ADB

• Koilonychia (kuku sendok)

• Atrofi papil lidah (lidah licin &mengkilap)

• Stomatitis angularis (radang pd sudut mulut)

• Disfagia (nyeri menelan)

• Atrofi mukosa gaster

Gejala penyakit dasar

• c/ akibat cacing tambang :

• Dispepsia (gang. Pencernaan)

• Parotis (radang kelenjar air liur) bengkak

• Kulit tampak berwarna kuning, spt jerami

GEJALA KHAS ADB’

Koilonychia

Stomatitis angularis

Atrofi papil lidah

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan fisik

• Anemis,tdk disertai ikterus

• Koilonychia• Organomegali

&hepatomegali• Stomatitis angularis,

atrofi papil lidah• Disfagia

Pemeriksaan Lab

•Apus darah tepi•Gb. MDT :hipokromik,mikrositer, anisositosis, poikilositosis, sel pensil, sel target•Hb •Indeks eritrosit : MCV, MCH, MCHC •Fe serum (<50 mg/dl)•TIBC (>350 mg/dl)•Saturasi transferin (<15%)•Serum feritin (<20µg/dl)•Portoporfirin eritrost (>100 mg/dl)•Apus SSTL : hiperplasi normoblastik

TERAPI

•Terapi u/kondisi yg menyebabkan anemia

Terapi kausal

•Ferrous sulphat (dosis 3x200 mg)•Ferrous glukonat, fumarat, suksinat (dosis harian 4-6 mg/kg/hari besi elemental diberikan 2-3 dosis)•Efek samping : iritasi gastrointestinal, muntah, diare, & rasa terbakar

Terapi oral

•Dekstran besi (dosis 50 mg besi)

Terapi parental

TERAPI LAIN

•Diberikan makanan bergizi dg tinggi protein hewaniDiet

•Diberikan 3x100 mg u/ meningkatkan absorbsi FeVit.C

•Jarang Transfusi darah

PENCEGAHAN

*Meningkatkan pemberian ASI eksklusif*Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun*Memberi bayi makanan yg mengandung Fe & makanan yg kaya as.askorbat (jus buah)*Pemberian vit.C *Menghindari minum susu berlebihan & makan yg mengandung Fe yg berasal dr hewani

PROGNOSIS

BAIK Jika penyebab anemianya hanya kekurangan

besi saja & diketahui penyebabnya kemudian dilakukan penanganan yg adekuat.

Gejala anemia & manifestasi klinis akan membaik dg preparat besi.