ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan...

16
Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019 Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1 PENGARUH LUBANG TERHADAP PENULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013 Eka Purnamasari, S.T., M.T. 1 , Robiatul Adawiyah, S.T, M.T. 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123 Indonesia Email: [email protected] 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123 Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK Pada konstruksi gedung bertingkat biasanya membutuhkan jaringan utilitas yaitu seperti saluran kabel listrik, perpipaan, kabel telepon, pendingin ruangan dan lain-lain. Pada umumnya jaringan ini ditempatkan pada ruang dibagian atas plafon atau dipasang menempel pada balok. Penempatan untilitas ini dapat mengurangi tinggi atau luas ruangan pada bangunan serta terlihat tidak rapi jika dilihat dari segi estetika, sehingga diperlukan alternatif desain yang diantaranya dengan memanfaatkan ruang-ruang pada balok struktur. Maka akan memungkinkan untuk mendesain lubang pada balok beton bertulang, dimana selain berfungsi sebagai struktur yang menahan dan menyalurkan beban- beban yang bekerja di atasnya, tapi juga berfungsi sebagai pendukung utilitas. Selain itu,pada balok dapat meminimalisasi tinggi atau space dari ruang, juga akan mereduksi volume beton yang digunakan serta lebih rapi. Pelaksanaan penelitian ini di program ansys dikondisikan sama dengan keadaan dilapangan. Dalam penelitian ini peneliti membuat 3 (tiga) variasi jumlah dan letak lubang serta variasi penambahan perkuatan geser, sehingga total menjadi 7 (Tujuh) buah model. Dimensi lubang yang digunakan yaitu luas lubang 270 cm2 atau ukuran perseginya yaitu 16,43 x 16,43 cm2. Jumlah dan penempatan lubang pada balok mempengaruhi kemampuan balok menahan beban. Semakin sedikit jumlah lubang semakin optimal balok menahan beban dan penempatan lubang pada

Transcript of ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan...

Page 1: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

PENGARUH LUBANG TERHADAP PENULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013

Eka Purnamasari, S.T., M.T.1, Robiatul Adawiyah, S.T, M.T.2

1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123 Indonesia

Email: [email protected] Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa

No. 2, Kayu Tangi, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123 IndonesiaEmail: [email protected]

ABSTRAK

Pada konstruksi gedung bertingkat biasanya membutuhkan jaringan utilitas yaitu seperti saluran kabel listrik, perpipaan, kabel telepon, pendingin ruangan dan lain-lain. Pada umumnya jaringan ini ditempatkan pada ruang dibagian atas plafon atau dipasang menempel pada balok. Penempatan untilitas ini dapat mengurangi tinggi atau luas ruangan pada bangunan serta terlihat tidak rapi jika dilihat dari segi estetika, sehingga diperlukan alternatif desain yang diantaranya dengan memanfaatkan ruang-ruang pada balok struktur. Maka akan memungkinkan untuk mendesain lubang pada balok beton bertulang, dimana selain berfungsi sebagai struktur yang menahan dan menyalurkan beban-beban yang bekerja di atasnya, tapi juga berfungsi sebagai pendukung utilitas. Selain itu,pada balok dapat meminimalisasi tinggi atau space dari ruang, juga akan mereduksi volume beton yang digunakan serta lebih rapi.

Pelaksanaan penelitian ini di program ansys dikondisikan sama dengan keadaan dilapangan. Dalam penelitian ini peneliti membuat 3 (tiga) variasi jumlah dan letak lubang serta variasi penambahan perkuatan geser, sehingga total menjadi 7 (Tujuh) buah model. Dimensi lubang yang digunakan yaitu luas lubang 270 cm2 atau ukuran perseginya yaitu 16,43 x 16,43 cm2.

Jumlah dan penempatan lubang pada balok mempengaruhi kemampuan balok menahan beban. Semakin sedikit jumlah lubang semakin optimal balok menahan beban dan penempatan lubang pada daerah lapangan lebih baik daripada didaerah tumpuan. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya deformasi yang terjadi sebelum keruntuhan terjadi. Retak yang dihasilkan kebanyakan adalah retak vertikal, ini menunjukkan bahwa sangat diperlukan penambahan tulangan tarik untuk mencegah lebih awal keruntuhan lentur beton yang bersifat getas.

Kata kunci: balok, lubang, retak, deformasi, beton

ABSTRACK

On the construction of multi-storey buildings usually require a network utility that is as electric cable, phone cord, piping, air conditioner and others. Generally these networks are placed on the top of the room ceiling mounted or attached to the beams. The placement of this untilitas can reduce high or wide room on the building and it looks untidy if seen in terms of aesthetics, so that the necessary design alternatives such as by making use of the spaces on the block structure. It will be possible to design a hole in a reinforced concrete beam, which serves as a structure that holds and distributes loads that work on it, but also serves as a supporting utilities. In addition, on the

Page 2: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

block can minimize high or space of spaces, it will also reduce the volume of concrete used and more presentable.The implementation of this research program ansys conditioned equals the State of the field. In this study researchers create three variations of the number and location of the hole and slide retaining addition variations, bringing the total to 7 (seven) of the model. The dimensions of the hole are used i.e. wide hole 270 cm2 or size i.e. 16.43 x 16.43 cm2.The number and placement of the hole on the block affects the ability of the beams holding the load. The fewer the number of holes the more optimal beams hold the load and the placement of the holes on the field better than a large object. This is shown with the amount of deformation that occurs before the collapse occurred. The resulting crack crack is mostly vertical, this indicates that the indispensable addition of tensile reinforcement to prevent collapse of the early concrete supple which is brittle.

Key words: beams, holes, cracks, deformation, concrete

PENDAHULUAN

Pada konstruksi gedung bertingkat biasanya membutuhkan jaringan utilitas yaitu seperti

saluran kabel listrik, perpipaan, kabel telepon, pendingin ruangan dan lain-lain. Pada umumnya

jaringan ini ditempatkan pada ruang dibagian atas plafon atau dipasang menempel pada balok.

Penempatan untilitas ini dapat mengurangi tinggi atau luas ruangan pada bangunan serta terlihat

tidak rapi jika dilihat dari segi estetika, sehingga diperlukan alternatif desain yang diantaranya

dengan memanfaatkan ruang-ruang pada balok struktur. Maka akan memungkinkan untuk

mendesain lubang pada balok beton bertulang, dimana selain berfungsi sebagai struktur yang

menahan dan menyalurkan beban-beban yang bekerja di atasnya, tapi juga berfungsi sebagai

pendukung utilitas. Selain itu,pada balok dapat meminimalisasi tinggi atau space dari ruang, juga

akan mereduksi volume beton yang digunakan serta lebih rapi.

Studi secara eksperimental maupun analitis tentang balok beton bertulang dengan satu

bukaan sudah banyak dilakukan. Bahkan studi tersebut sudah menghasilkan prosedur desain untuk

balok beton bertulang dengan satu bukaan (Mansur et al., 1985; Tan & Mansur, 1996; Mansur,

1999; Tan et al., 2001).

Balok dengan lubang dapat direncanakan dengan baik sesuai kebutuhan sebelum struktur

bangunan didirikan di lapangan. Untuk mencegah kerusakan lubang akibat beban yang bekerja

pada balok, maka di sekitar lubang pada balok diberi perkuatan baja tulangan.

Pada balok beton bertulang berlubang akan terjadi pengurangan kekuatan struktur balok

atau terjadi perlemahan pada balok akibat pengurangan dimensi penampang. Selain itu, pembuatan

lubang pada balok dapat mengurangi kekakuan dari balok tersebut. Agar stabilitasnya terjamin,

diperlukan analisis yang tepat untuk mengetahui pengaruh lubang pada penulangan balok beton

bertulang yang sesuai dengan SNI 2847-2013

Page 3: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

METODOLOGI PENELITIANPermodelan Struktur dengan menggunakan ANSYS

Model Beton Bertulang (Reinforced Concrete)

Untuk memodelkan material beton bertulang digunakan model 8 elemen Solid (SOLID65)

dengan tiga derajat kebebasan pada setiap titiknya dan terjadi translasi pada arah x, y, and z (lihat

Gambar 1a). Elemen ini juga mempunyai kemampuan untuk berdeformasi plastis, retak dalam arah

x, y, dan z. (L. Dahmani, et.al, 2010).

Data sifat penampang yang akan digunakan dalam permodelan ANSYS dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Material Beton SOLID 65

Linear - Elastic – Isotropic

Modulus Elastisitas Beton,

Ec

2,35x104 MPa

Poisson Rasio, 0,20

Nonlinear – Multininear Kinematic Hardening

Regangan (c) Tegangan (fc)

0,0000 0,000

Gambar 1 a) Model 3D Elemen Beton SOLID65, dan b) Model 3D Elemen Baja SOLID45

Page 4: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

0,0001 2,350

0,0002 4,700

0,0003 6,938

0,0005 10,938

0,0010 18,750

0,0015 23,438

0,0020 25,000

0,0025 24,629

0,0030

24,257

0,0035 23,886

0,0040 23,514

0,0045 23,143

0,0050 22,771

0,0053 22,548

Nonlinear – Inelastic – Non-metal plasticity – Concrete65

Open shear transfer coefficient 0,30

Closed shear transfer coefficient 1,00

Uniaxial cracking stress 3,50 MPa (fr=0,7.fc’)

Uniaxial crushing stress 25 MPa (fc’)

Tensile crack factor 0,60

Model Tulangan Baja (Steel Reinforcement)

Dalam memodelkan tulangan baja biasanya menggunakan tipe elemen SOLID 45 (lihat Gambar 1b)

dengan 3 model (L. Dahmani, A, 2010), yaitu:

a) Model 1: tulangan baja di idealisasikan sebagai elemen batang aksial (spar elements) dengan

sifatnya seperti tulangan aslinya namun berupa garis lihat Gambar 3.a Elemen ini dapat

langsung dihasilkan dari titik-titik dalam model dan mudah digunakan dalam memodelkan

tulangan baja suatu beton bertulang.

Page 5: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

b) Model 2: tulangan baja di idealisasikan sebagai tulangan yang terdistribusi merata dalam

elemen beton (smeared concrete element). Dalam hal ini, beton dan tulangan terdistribusi ke

dalam elemen dengan batas-batas geometrik yang sama dan pengaruh tulangan merata ke dalam

elemen yang berhubungan (Gambar 3.b).

c) Model 3: tulangan baja di idealisasikan sebagai elemen Solid dengan sifatnya seperti tulangan

aslinya (seperti Gambar 3.c), model ini yang dipakai dalam penelitian ini.

Model hubungan tegangan-regangan baja yang digunakan adalah model Bilinear Isotropic

Hardening, dengan data material dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Data Material Tulangan Lentur Tarik dan Tekan Baja SOLID 45

Linear - Elastic – Isotropic

Modulus Elastisitas Baja, Es 2x105 MPa

Poisson Rasio, s 0,30

Nonlinear – Inelastic – Rate Independent –

Isotropic Hardening plasticity – Mises Plasticity

– Bilinear Isotropic Hardening

Tegangan leleh Baja, fy 400 MPa

Gambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element, b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid ElementGambar 3. Model Tulangan Baja a) model Spar Element,

b) Smeared Concrete Element, dan c) model Solid Element

Page 6: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

Tabel 3. Data Material Tulangan Geser Baja SOLID 45

Linear - Elastic – Isotropic

Modulus Elastisitas Baja, Es 2x105 MPa

Poisson Rasio, s 0,30

Nonlinear – Inelastic – Rate Independent –

Isotropic Hardening plasticity – Mises Plasticity

– Bilinear Isotropic Hardening

Tegangan leleh Baja, fy 240 MPa

Model Tumpuan Baja (Support)

Tumpuan baja menggunakan model SOLID 45 dengan material kondisi linier dan data dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Data Material Tumpuan Baja SOLID 45

Linear - Elastic - IsotropicKondisi

LinearModulus Elastisitas Baja, Es 2,0x105 MPa

Poisson Rasio, s 0,30

Permodelan Elemen Balok Beton Bertulang

Dalam penelitian ini diambil kasus elemen balok beton bertulang mutu normal sebanyak 8 buah

dengan dimensi: lebar=200 mm, dan tinggi bervariasi setiap 100 mm dari 300 mm sd. 1000 mm,

dan panjang total balok yang ditinjau 2910 mm, dan panjang balok dari as ke as tumpuan sebesar

2800 mm, model struktur beton bertulang dapat dilihat pada Gambar 4 dan Tabel 6.

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Gambar 4 . Permodelan Balok Beton Bertulang menggunakan ANSYS

Page 7: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

Tabel 5. Data Model Elemen Balok Beton Bertulang di ANSYS

Model Penulangan

geser

Perkuatan Variasi Lubang Mutu

Beton

(Mpa)

Tinggi

Balok

H

(mm)

Lebar

balok

B

(mm)

Panjang

Bentang

L

(mm)

EV.00.00 150-10ø Tanpa Tanpa Lubang 30 450 300 3000

EV.01.01 150-10ø Tanpa di daerah tumpuan 30 450 300 3000

EV.01.02 150-10ø Ada di daerah tumpuan 30 450 300 3000

EV.02.01 150-10ø Tanpa di daerah lapangan 30 450 300 3000

EV.02.02 150-10ø Ada di daerah lapangan 30 450 300 3000

EV.03.01 150-10ø Tanpa di daerah Lapangan

dan tumpuan

30 450 300 3000

EV.03.02 150-10ø Ada di daerah Lapangan

dan tumpuan

30 450 300 3000

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari analisis software ANSYS dapat diketahui beban, deformasi, pola

tegangan beton, dan pola retak yang terjadi pada setiap model benda uji.

Perilaku Deformasi Balok

Page 8: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

0 1 2 3 4 5 60

5

10

15

20

25

30

35

EV.01.01EV.01.02EV.02.01EV.02.02EV.03.01EV.03.02

Lendutan (mm)

Beba

n (k

N)

Gambar 5. Grafik Beban dan Deformasi pada Balok dengan Variasi Lubang dan Perkuatan Geser

Pada beberapa model balok dengan variasi jumlah lubang dan penambahan perkuatan geser

masing-masing dibebani beban 30 kN seperti terihat pada tabel 5. Pada gambar 5 terlihat grafik

beban dan lendutan, model yang memiliki jumlah lubang 3 buah dan diberi perkuatan geser

memiliki lendutan paling besar, hal ini terjadi karena balok tersebut memiliki berat mati tambahan

dari tulangan geser tambahan disekitar lubang daripada model lainnya . Sedangkan model yang

memiliki lubang 1 buah dan diberi perkuatan memiliki lendutan paling kecil, hal ini karena balok

tersebut memiliki lubang paling sedikit dan diberikan perkuatan geser sehingga lebih baik menahan

gaya geser.

Page 9: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

EV.01.01 EV.01.02 EV.02.01 EV.02.02 EV.03.01 EV.03.024.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

5

5.1

Gambar 6. Perbandingan lendutan pada Balok dengan Variasi lubang dan Perkuatan Geser

Perbandingan lendutan yang terjadi antara balok tanpa dan dengan perkuatan geser dapat

terlihat pada gambar 6. Balok yang memiliki lubang tiga buah dengan perkuatan geser memiliki

rasio lendutan 1,0797 lebih besar dari balok tanpa perkuatan geser. Balok yang memiliki lubang dua

buah dengan perkuatan geser memiliki rasio lendutan 1,0453 lebih besar dari balok tanpa perkuatan

geser. Balok yang memiliki lubang satu buah dengan perkuatan geser memiliki rasio lendutan

0,9738 lebih kecil dari balok tanpa perkuatan geser seperti terlihat pada gambar 7. Hal tersebut

karena pengaruh posisi lubang dan jumlah penambahan tulangan geser pada sekitar lubang.

Gambar 7. Deformasi dan retak pada balok berlubang EV.01.01

Page 10: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

Tabel 6. Beban dan deformasi ultimit pada model Balok Berlubang dengan variasi

No Kode Benda Uji Lendutan (mm)Beban Lentur

(kN)

1 EV.01.01 4,6657 30

2 EV.01.02 4,5434 30

3 EV.02.01 4,6673 30

4 EV.02.02 4,8791 30

5 EV.03.01 4,6800 30

6 EV.03.02 5,0531 30

Sumber: Hasil Perhitungan

Terlihat pada gambar 8. pada balok dengan variasi jumlah lubang tanpa perkuatan geser.

Besarnya lendutan pada balok berlubang satu buah yaitu 4,6657 mm, berlubang dua buah yaitu

4,6673 mm dan berlubang tiga buah yaitu 4,6800 mm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan nilai

lendutan akan semakin besar apabila jumlah lubang pada balok semakin banyak. Hilangnya

sejumlah luasan penampang efektif balok mempengaruhi kekakuan balok sehingga memperbesar

nilai lendutan yang terjadi.

EV.01.01 EV.02.01 EV.03.014.655

4.66

4.665

4.67

4.675

4.68

4.685

Lend

utan

(mm

)

Gambar 8. Perbandingan Deformasi pada Balok Berlubang dengan Variasi Jumlah Lubang

Page 11: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

Gambar 9. Deformasi dan retak pada balok berlubang model EV.01.02

Terlihat pada gambar 10. pada balok dengan variasi jumlah lubang dengan perkuatan geser.

Besarnya lendutan pada balok berlubang satu buah yaitu 4,5434 mm, berlubang dua buah yaitu

4,8791 mm dan berlubang tiga buah yaitu 5,0531 mm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan nilai

lendutan akan semakin besar apabila jumlah lubang pada balok semakin banyak dan semakin

banyak perkuatan geser yang dipasang. Hilangnya sejumlah luasan penampang efektif balok

mempengaruhi kekakuan balok sehingga memperbesar nilai lendutan yang terjadi, serta pengaruh

berat tambahan dari banyaknya tulangan geser yang terpasang ikut mempengaruhi berat sendiri

balok sehingga beban mati bertambah. Perilaku retak pada balok dengan perkuatan geser dapat

dilihat salah satunya pada gambar 9.

EV.01.02 EV.02.02 EV.03.024.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

5

5.1

Lend

utan

(mm

)

Gambar 10. Perbandingan Deformasi pada Balok Berlubang dengan Variasi Panjang Perkuatan

Geser

Page 12: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Jumlah dan penempatan lubang pada balok mempengaruhi kemampuan balok menahan beban.

Semakin sedikit jumlah lubang semakin optimal balok menahan beban. Penempatan lubang

pada daerah lapangan lebih baik daripada didaerah tumpuan, hal ini ditunjukkan dengan

besarnya deformasi yang terjadi sebelum keruntuhan terjadi.

2) Penambahan perkuatan geser pada sekitar lubang menambah kemampuan balok menahan

beban geser. Namun hal tersebut akan memberikan berat tambahan untuk balok itu sendiri. Hal

ini ditunjukkan dengan besarnya deformasi yang terjadi sebelum keruntuhan terjadi.

3) Retak yang dihasilkan kebanyakan adalah retak vertikal, ini menunjukkan bahwa sangat

diperlukan penambahan tulangan tarik untuk mencegah lebih awal keruntuhan lentur beton

yang bersifat getas.

DAFTAR RUJUKAN

Aman Subakti, Teknologi Beton Dalam Praktek, ITS, 1994

Aman Subakti, Teknologi Beton, ITS, 1995

Fachrir Rivani, Ir, Petunjuk Praktikum Beton, Laboratorium Struktur dan Bahan, Fakultas Teknik ULM, 1995

Gideon Kesuma, Ir. M.Eng, Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga

Iskandar, M.T. et all. Bahan Kuliah Struktur Beton Bertulang I, ULM, 2005

Kent, D. C. and Park, R., Flexural Members with Confined Concrete, Journal of the Structural Division, ASCE, Vol. 97, ST7, July, 1971, pp. 1969 - 1990.

L. Dahmani, A. Khennane, and S. Kaci, Crack Identification In Reinforced Concrete Beams Using Ansys Software, Strength of Materials, Vol. 42, No. 2, Springer Science + Business Media, Inc., 2010.

Nawy, E.G., Tavio, and Kusuma B., Beton Bertulang: Sebuah Pendekatan Mendasar, Edisi Kelima, ITS Press,, 2010.

Patil, A. N. Shaikh, B. R. Niranjan, Experimental and Analytical Study on Reinforced Concrete Deep Beam, International Journal of Modern Engineering Research (IJMER) Vol.3, Issue.1, Jan-Feb. 2013 pp-45-52, 2013.

Park, R., dan T. Paulay, Reinforced Concrete Structures, John Wiley & Sons Inc., 1975.

Rizky Fajar Pratama, Sugeng P. Budio, Ming Narto Wijaya. Analisis Kekakuan Struktur Balok Beton Bertulang Dengan Lubang Hollow Core Pada Tengah Balok.

Page 13: ppj.uniska-bjm.ac.idppj.uniska-bjm.ac.id/.../2019/10/fatek-eka-purnamasari.docx · Web view1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB. Jl. Adhiyaksa No.

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2019Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-01-1

Setiawan, Agus. (2016). Perancangan Struktur Beton Bertulang berdasarkan SNI 2847 : 2013. Jakarta: Erlangga.

Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SK SNI T-15-1990-03

Tjokrodimuljo, Kardiyono. Teknologi Beton, UGM, 1996

Tri Mulyono, Ir., M.T.. Teknologi Beton. 2003

Wang, Salmon, Chu-Kia., Charles G. 1993. Disain Beton Bertulang, Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Wang, Salmon, Chu-Kia., Charles G.. 1993. Disain Beton Bertulang, Jilid 2. Jakarta: Erlangga