PPIC Asep.pptx
-
Upload
zulfi-lazuardi-argadinata -
Category
Documents
-
view
189 -
download
19
Transcript of PPIC Asep.pptx
Kata manufacturing diartikan lebih luas.
Manufacturing adalah proses konversi suatu desain menjadi produk akhir.
Production adalah aktivitas fisik untuk mengubah suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai.
Definisi Manufaktur
Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan proses transformasi/konversi keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi.
Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses.
Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki oleh setiap level dalam perusahaan pada setiap tahap proses produksi.
Dalam proses transfomasi ini terjadi pertambahan nilai.
Lanjutan
Tipe produksi Make to Stock (MTS) Assemble to Order (ATO) Make to Order (MTO) Engineering to Order (ETO)
Klasifikasi Sistem Manufaktur (1)
Karakteristik Berbagai Sistem ManufakturKarakteristik MTS ATO MTO ETO
Produk Standard Keluarga produk tertentu Tidak punya keluarga produk, customized
Customized total
Kebutuhan produk Dapat diramalkan Tidak dapat diramalkan
Kapasitas Dapat direncanakan Tidak dapat direncanakan
Waktu produksi Tidak penting bagi pelanggan
Penting Penting Sangat penting
Kunci persaingan Logistik Perakitan akhir Fabrikasi, perakitan akhir
Seluruh proses
Kompleksitas Operasi Distribusi Perakitan Manufaktur komponen Engineering
Ketidakjelasan Operasi Terendah Tertinggi
Fokus manajemen puncak Marketing/distribusi Inovasi Kapasitas Kontrak order pelanggan
Fokus manajemen menengah Kontrol stock MPS dan order pelanggan
Shop floor control, pelanggan
Manajemen proyek
2. Volume produksi Produksi massa Produksi batch Produksi job shop
Klasifikasi Sistem Manufaktur (2)
3. Aliran produksi Fixed Site (Project) Job Shop (Jumbled Flow) Flow Shop
Klasifikasi Sistem Manufaktur (3)
Karakteristik Proses
Job Shop Batch Flow Small-Batch Line Flow
Large-Batch (Repetitive)
Continuous
Kelebihan Kualitas tinggi Kualitas tinggi Kualitas tinggi Biaya bersaing Biaya rendah
Variasi Fleksibilitas tinggi Fleksibilitas sedang Fleksibilitas sedang Fleksibilitas rendah Standard
Implikasi Biaya tinggi Biaya tinggi Biaya sedang Otomasi Otomasi
Permesinan Berfungsi umum Berfungsi umum Berfungsi umum Berfungsi khusus Berfungsi khusus
Strategi Make to Order Assemble to Order Assemble to Order Make to Stock Make to Stock
4. Tata letak (lay out) Fixed position layout Process layout Product flow layout
Klasifikasi Sistem Manufaktur (4)
Sekarang telah berkembang disain proses manufaktur baru, yaitu:
1. Flexible Manufacturing System (FMS) adalah disain proses manufaktur yang bersifat fleksibel dan dikontrol dengan menggunakan komputer.
2. Agile Manufacturing System (AMS) AMS merupakan perusahaan yang akan mencapai keuntungan yang dicapai FMS tetapi tanpa otomasi intensif. AMS lebih merupakan sebuah filosofis dibanding sekumpulan hardware. Dalam satu industri, AMS biasa akan menggunakan JIT (Just in Time), pada shop floor pada saat eksekusi, sebab teknologinya dapat dipakai dengan biaya yang efektif (cost efective). Secara umum, AMS merupakan sistem manufaktur yang mempunyai kapabilitas yang lengkap dalam merespon permintaan konsumen.
Proses Manufaktur Baru
Beberapa bagian dalam sistem manufaktur masa depan antara lain :
1. EDI (Electronic Data Interchane) adalah sistem informasi dengan menggunakan komputer yang dihubungkan dengan telepon atau alat komunikasi yang lain.
2. CAD (Computer Aided Design) adalah pembuatan disain produk dengan menggunakan bantuan komputer.
3. CAM (Computer Aided Manufacturing) adalah penggunaan komputer untuk merencanakan, mengatur, dan mengontrol kerja mesin, alat-alat, dan arus produk dalam proses produksi.
4. CAPP (Computer Aided Process Planning) adalah penggunaan komputer untuk proses perencanaan yang berhubungan dengan pembuatan suatu produk.
5. CAI (Computer Aided Inspection) adalah penggunaan komputer untuk melakukan pemeriksaan produk jadi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Lanjutan
DefinisiPerencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Perencanaan produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan.
Pengendalian produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana.
Lanjutan
Tujuan utama :
Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen Meminimumkan investasi pada persediaan Perencanaan kapasitas Pengesahan produksi dan pengendalian
produksi Persediaan dan kapasitas Penyimpanan dan pergerakan material Peralatan, routing dan proses planning dll.
Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi (1) Perencanaan jangka panjang
Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.
Perencanaan jangka menengah
Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.
Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi (2) Perencanaan jangka pendek
Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek .
Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi
1. Peramalan kuantitas permintaan2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis,
jumlah, dan waktu3. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan
waktu4. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin,
fasilitas5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja6. Penjaminan kualitas7. Monitoring aktivitas produksi8. Pengendalian produksi9. Pelaporan dan pendataan
1. Business Planning (Perencanaan Bisnis)2. Production Planning (Perencanaan produksi)3. Master Schedule planning/MPS (Jadwal Induk Produksi)4. Rough Cut Capacity Planning/RCCP5. Material Requirements Planning/MRP
(Perencanaan Kebutuhan Material)6. Capacity Requirement Planning/CRP
(Perencanaan kebutuhan kapasitas)7. Production Activity Control /PAC
(Pengendalian Aktivitas Produksi)
Proses perencanaan produksi dan pengendalian produksi dapat dibagi menjadi beberapa
1. Menetapkan unit pengukuran2. Menetapkan horison perencanaan3. Menentukan siklus pemeriksaan
pelaksanaan perencanaan produksi4. Mendokumentasikan rencana sebagai
prosedur yang formal5. Menetapkan pertanggungjawaban yang
jelas untuk setiap bagian
Prosedur perencanaan produksi pada umumnya terdiri dari lima langkah
1. Adanya kesulitan dalam mengkonversikan nilai yang ada kedalam unit produksi.
2. Kegagalan manajemen dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam penyusunan rencana produksi.
3. Kurangnya perhatian terhadap masalah persediaan, backlog, dan peramalan.
perencanaan produksi juga memiliki beberapa hambatan-hambatan.
1. Meramalkan permintaan produk, yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.
2. Memonitor permintaaan aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya, dan melakukan revisi atas peramalan tersebut jika diperlukan.
3. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.
4. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
5. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.
6. Membuat jadwal produksi, penugasan serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.
Beberapa fungsi dari pengendalian produksi, antara lain :
1. Computer Aided Design (CAD)◦ Computer Aided Engineering (CAE)◦ Penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk◦ Menggunakan perangkat lunak CAD◦ Hasil rancangan disimpan dalam database rancangan
Computer Aided Manufacturing (CAM) Penerapan komputer dalam proses produksi Mesin produksi khusus dikendalikan komputer untuk
menghasilkan produk sesuai spesifikasi dari database rancangan.
Sebagian besar otomatisasi pabrik terdiri dari teknologi CAM Produksi lebih cepat dan presisi.
3. Robotik Melibatkan robot industrial (IR), alat yang secara otomatis
melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam manufaktur IR diperkenalkan pertama kali pada industri mobil tahun 1974 Memungkinkan biaya yang lebih rendah, kualitas tinggi,
melaksanakan tugas yang berbahaya
Sistem fisik perencanaan dan penegnbdalian produksi
Material Resource Planning (MRP II)
Definisi :MRP II merupakan perkembangan dari metode MRP pada tahun 1990 untuk lantai pabrik dan aktivitas manajemen distribusi .
Tujuan MRP II Meminimalkan Biaya Persediaan , Mengurangi resiko keterlambatan produksi atau pengiriman,
Meningkatnya kepuasan dan kepercayaan konsumen.