PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

51
PER-31/PJ/2012 Oleh: Kelompok 4 1. Amalia Sari W 2. Ardra Pradana 3. Christian D Cahyo 4. Fifi Yanti Sagita 5. Intan Amalia 6. Risang A Pradana

description

PowerPoint untuk menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21

Transcript of PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Page 1: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PER-31/PJ/2012

Oleh:

Kelompok 4

1. Amalia Sari W

2. Ardra Pradana

3. Christian D Cahyo

4. Fifi Yanti Sagita

5. Intan Amalia

6. Risang A Pradana

Page 2: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Subyek Pajak

Pemotong

Penerima Penghasilan

Page 3: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Pemotong PPh 21/26

Pemberi Kerja• OP dan Badan• Cabang, perwakilan atau unit

Bendahara atau pemegang kas Pemerintah

Dana Pensiun, Badan penyelenggara Jamsos tenaga kerja, & badan yang membayar uang pensiun scr berkala termasuk THT, JHT

OP dan Badan yang membayar:• Honorarium, komisi, fee atas jasa OP DN• Honorarium, komisi, fee atas jasa OP LN• Honorarium, komisi, fee kpd peserta pendidikan & pelatihan,

magang

Penyelenggara Kegiatan

Page 4: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Penerima Penghasilan PPh 21/26

Peserta KegiatanLomba Pendidikan & Pelatihan Kegiatan lainnya

Mantan Pegawai

Anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang tidak merangkap pegawai tetap di perusahaan yang sama

Bukan PegawaiTenaga Ahli Olahragawan Agen Iklan Pemberi Jasa

Penerima uang pesangon, pensiun/uang manfaat, THT, JHT

PegawaiPegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Page 5: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Obyek Pajak

Gaji

• Teratur• Tidak Teratur

Upah

• Harian• Mingguan• Satuan• Borongan• Bulanan

Uang Pesangon, pensiun, THT,

JHT

Natura/kenikmatan:

• WP PPh Final• WP Norma Penghitungan Khusus

Hadiah/Penghargaan

Honorarium, Komisi, Fee

Tantiem Gratifikasi,

Bonus

Tunjangan lainnya

Tunjangan Pajak, dll

Pembayaran lain dalam nama dan bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan orang pribadi

Page 6: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Tarif PPh Pasal 21

• Sampai dengan Rp 50.000.0005%

• Di atas Rp 50.000.000 s.d. Rp 250.000.000

15%• Di atas Rp

250.000.000 s.d. Rp 500.000.000

25%• Di atas Rp

500.000.00030%Pasal 17 ayat (1) huruf aUU No. 36 Tahun 2008

Page 7: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Tarif PPh Pasal 26

20% dari Penghasilan Bruto

Page 8: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Penerima Penghasilan Tidak ber-NPWP

Untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak bersifat final

Besarnya tarif pajak PPh pasal 21 yang diterapkan terhadap WP yang tidak memiliki NPWP menjadi lebih

tinggi 20% dari tarif yang ditetapkan terhadap WP yang mempunyai NPWP

120% dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong

Page 9: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PENGHITUNGAN

Pegawai Tetap

Pensiunan

Pegawai tidak

tetap/tenaga kerja lepas

Bukan Pegawai

Komisaris, mantan

pegawai, Penarikan

Dapen oleh Pegawai

Peserta Kegiatan

PPh Pasal 26PPh

Pasal 21

Page 10: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Penghitungan untukPegawai Tetap1.

1.1. Pegawai Tetap Teratur

1.2. Pegawai Tetap Tidak Teratur

1.3. Yang menerima kenaikan gaji berlaku

surut (rapel)

Page 11: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Jumlah Penghasilan Bruto sebulan

Gaji, segala jenis tunjangan, pembayaran teratur lainnya (uang

lembur)

Premi JKK, JKM, JPK, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan

kerja, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, asuransi bea siswa yang

dibayar pemberi kerja

+

• Biaya Jabatan (5% dr Ph bruto)• Iuran pensiun• Iuran JHT/THTYang dibayar sendiri oleh pegawai

Jumlah penghasilan neto sebulan

1.1 Penghitungan untukPegawai Tetap (teratur)

Page 12: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Penghitungan untukPegawai Tetap (teratur)

Penghasilan neto setahun=Ph neto sebulan:• x12• x banyaknya bulan

mulai bekerja s.d. Desember

PTKP Penghasilan Kena Pajak

PPh 21 terutang setahun

(Tarif Pasal 17 ayat (1))

PPh 21 terutang sebulan• :12• Dibagi banyaknya

bulan faktor pengali

Tidak didasarkan Gaji Sebulan

Gaji untuk masa seminggu dikalikan dengan 4

Gaji untuk masa sehari

dikalikan dengan 26

PPh Pasal 21 atas penghasilan:• seminggu: PPh 21 sebulan dibagi 4• Sehari: PPh 21 sebulan dibagi 26

1.1

Page 13: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

1.1 Contoh Penghitungan untukPegawai Tetap (teratur)

Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok

setiap bulan Rp 3.000.000,- . Rino membayar

iuran pensiun setiap bulan Rp 100.000,- . Pada

bulan Juli 2013, Rino menerima pembayaran

berupa gaji.

PPh Pasal 21 yang dipotong pemberi kerja pada

bulan Juli (???????)

Diketahui:

Page 14: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Gaji sebulan     3,000,000 Pengurangan :        Biaya Jabatan :    

150,000100,000

  5% X Rp 3.000.000,00Iuran Pensiun

Penghasilan neto sebulan   2,750,000 Penghasilan neto setahun/disetahunkan

33,000,000 12 x Rp 2.750.000,00  PTKP setahun (K/-)     - untuk WP sendiri   24,300,000 - tambahan WP kawin   2,025,000 Jumlah PTKP setahun   26,325,000 Penghasilan Kena Pajak setahun 6,675,000 Pajak Penghasilan 21 (Tarif Pasal 17 UU PPh) Setahun5% x 6.675.000 333,750

PPh 21 sebulan (/12)

27,812.5

Contoh Penghitungan untukPegawai Tetap (teratur)1.1

Page 15: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Penghitungan untukPegawai Tetap (tidak teratur)

(a). Dihitung PPh 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan + penghasilan tidak teratur

(b). Dihitung PPh 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan

Selisih penghitungan (a) – (b)

1.2

Page 16: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok

setiap bulan Rp 3.000.000,- . Rino membayar

iuran pensiun setiap bulan Rp 100.000,- . Pada

bulan Juli 2013, Rino menerima pembayaran

berupa gaji ditambah bonus sebesar Rp

10.000.000,- .

PPh Pasal 21 atas bonus(???????)

Diketahui:

1.2 Contoh penghitungan untukPegawai Tetap (tidak teratur)

Page 17: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Gaji setahun 36,000,000

3,000,000 x 12

Bonus 10,000,000

Jumlah Penghasilan bruto 41,000,000

Pengurangan :

Biaya Jabatan 2,050,000

5% x 41,000,000

Iuran Pensiun 100,000

Penghasilan neto setahun/disetahunkan 38,850,000

PTKP setahun (K/-)

- untuk WP sendiri 24,300,000

- tambahan WP kawin 2,025,000 Jumlah PTKP setahun 26,325,000 Penghasilan Kena Pajak setahun 12,525,000

Contoh Penghitungan untukPegawai Tetap (tidak teratur)1.2

Page 18: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh 21 terutang setahun + bonus 626,250

5% x 12,525,000

PPh 21 atas Bonus 292,500

=PPh 21 terutang (setahun + bonus) – PPh 21 terutang setahun (penghitungan contoh penghitungan 1.2)

= 626,250-333,750

Contoh Penghitungan untukPegawai Tetap (tidak teratur)1.2

Page 19: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Penghitungan untuk kenaikan gaji yang berlaku surut (rapel)

Dilanjutkan seperti Penghitungan 1.1

= Jumlah Penghasilan Bruto setiap bulan

(+) gaji setiap bulan sebelum ada kenaikan

Jumlah uang rapel dibagi banyaknya bulan perolehan rapel

1.3

Page 20: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Rino (K/0) bekerja di PT Lalala dengan gaji pokok setiap bulan

Rp 3.000.000,- . Rino membayar iuran pensiun setiap bulan

Rp 100.000,- . Pada bulan Juli 2013, Rino menerima kenaikan

gaji, menjadi Rp 3.500.000 sebulan dan berlaku surut sejak 1

januari 2013. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku

surut tersebut Rino menerima rapel sejumlah Rp 3.000.000,-

(Januari s.d. Juni)

PPh Pasal 21 atas uang rapel(???????)

Diketahui:

Contoh Penghitungan untukkenaikan gaji secara rapel1.3

Page 21: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Contoh Penghitungan untukkenaikan gaji secara rapel1.3

Gaji 3,500,000

Pengurangan:

Biaya Jabatan 175,000

5% x 3,500,000

Iuran Pensiun 100,000

Penghasilan neto sebulan 3,225,000

Penghasilan neto setahun (x12) 38,700,000

PTKP setahun (K/-)

- untuk WP sendiri 24,300,000

- tambahan WP kawin 2,025,000 Jumlah PTKP setahun 26,325,000 Penghasilan Kena Pajak setahun 12,375,000

Page 22: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

1.3 Contoh Penghitungan untukkenaikan gaji secara rapel

PPh 21 terutang setahun 618,750

5% x 12,375,000

PPh 21 sebulan 51,562.5

=618,750 : 12

PPh 21 Januari-Juni seharusnya 309,375

6 x 51,562,5

PPh 21 yang sudah dipotong Januari-Juni 166,875

6 x 27,812.5 (dari contoh penghitungan 1.1)

PPh Pasal 21 untuk uang rapel 142,500

Page 23: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Penghitungan untukPenerima Pensiun Berkala

PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun pertama pensiun

PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan untuk tahun kedua dan selanjutnya

2.

2.1.

2.2.

Page 24: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun pertama

pensiun

Penghasilan bruto – biaya pensiundikali banyaknya bulan

sejak pegawai menerima pensiun s.d.

bulan Desember

Penghasilan neto setahun

Penghasilan neto dalam tahun bersangkutan

yang diterima sebelum pegawai pensiun s.d

bulan desember

PTKPPenghasilan Kena Pajak

PPh Pasal 21 atas PKP(1)

PPh Pasal 21 atas uang pensiun:

PPh Pasal 21 atas PKP (1) –

PPh Pasal 21yang terutang sebelum pegawai pensiun

PPh 21 uang pensiun bulanan:

PPh Pasal 21 atas uang

pensiun (2) dibagi banyak

bulan (a)

(2)

(a)

2.1.

Page 25: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

2.1. Contoh Penghitungan PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun

pertama pensiun

Irawan, berstatus kawin dengan 1 orang anak yang masih

menjadi tanggungan, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Sejahtera

dengan gaji sebulan sebesar Rp6.000.000,00. Irawan setiap bulan

membayar iuran pensiun sebesar Rp250.000,00 ke Dana Pensiun yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan

ketentuan yang berlaku di Sejahtera terhitung mulai 1 Juli 2013, Hari

Irawan akan memasuki masa pensiun.

Selanjutnya, mulai bulan Juli 2013 Hari Irawan memperoleh

uang pensiun dari Dana Pensiun sebesar Rp3.000.000,00 sebulan.

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang atas uang pensiun (??????)

Page 26: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

2.1. Contoh Penghitungan PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun

pertama pensiun

PPh Pasal 21 sebelum pensiun

Gaji sebulan 6.000.000

Jumlah Penghasilan Bruto 6.000.000

Pengurang:

Biaya Jabatan (300.000)

5% x 6.000.000

Iuran Pensiun (250.000)

Penghasilan neto sebulan 5.450.000

Penghasilan neto setahun (6 bulan x 4.500.000) 32.700.000

PTKP (K/1) (28.350.000)

WP sendiri 24.300.000

Status Kawin 2.025.000

Tanggungan (1) 2.025.000

PKP 4.350.000

Page 27: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh 21 terutang 217.500

5% x 4.350.000

PPh 21 terutang sebulan 36.250

217.500 : 6

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun

pertama pensiun2.1.

Page 28: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 21 sebelum pensiun

Pensiun sebulan 3.000.000

Jumlah Penghasilan Bruto 3.000.000

Pengurang:

Biaya Jabatan (150.000)

5% x 3.000.000

Penghasilan neto sebulan 2.850.000

Penghasilan neto Juli s.d Desember 17.100.000

Penghasilan neto sebelum Pensiun 32.700.000

Jumlah Penghasilan neto setahun 49.800.000

PTKP (K/1) (28.350.000)

WP sendiri 24.300.000

Status Kawin 2.025.000

Tanggungan (1) 2.025.000

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun

pertama pensiun2.1.

Page 29: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PKP 21.450.000

PPh Pasal 21 terutang 1.072.500

5% x 21.450.000

PPh 21 yang telah dipotong sebelum pensiun

217.500

PPh Pasal 21 yang terutang pada Dana Pensiun (Juli s.d. Desember)

855.000

PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan

142.5000

855.000 : 6

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun

pertama pensiun2.1.

Page 30: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun selanjutnya

Dihitung penghasilan neto sebulanPenghasilan bruto – biaya

pensiun

Penghasilan neto setahun=Ph neto sebulan:• x12• x banyaknya bulan

mulai bekerja s.d. Desember

PTKP

Penghasilan Kena Pajak

PPh 21 terutang setahun

(Tarif Pasal 17 ayat (1))

PPh 21 terutang sebulan• :12• Dibagi banyaknya

bulan faktor pengali

2.2.

Page 31: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun

selanjutnya2.2.

Dengan menggunakan soal seperti pada contoh penghitungan 2.1

PPh Pasal 21 yang dipotong mulai bulan Januari 2014 (???????)

PPh Pasal 21 sebelum pensiun

Pensiun sebulan 3.000.000

Jumlah Penghasilan Bruto 3.000.000

Pengurang:

Biaya Jabatan (150.000)

5% x 3.000.000

Penghasilan neto sebulan 2.850.000

Jumlah Penghasilan neto setahun 34.200.000

Page 32: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21atas uang pensiun bulanan pada tahun

selanjutnya2.2.

PTKP (K/1) (28.350.000)

WP sendiri 24.300.000

Status Kawin 2.025.000

Tanggungan (1) 2.025.000

PKP 5.850.000

PPh Pasal 21 setahun

5% x 5.850.000 292.500

PPh Pasal 21 sebulan (:12) 24.375

Page 33: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 21Bukan Pegawai

berkesinambungan

• Memiliki NPWP• memperoleh penghasilan dari hubungan kerja

dengan pemotong PPh Pasal 21/26• Tidak memperoleh penghasilan lainnya

50% x Ph Bruto (kumulatif)

-PTKP sebulan

50% x Ph Bruto (kumulatif)

Tidak berkesinambunga

n

50% x Ph Bruto

3.

Tarif Pasal 17 ayat 1 (a)

Ya Tidak

Page 34: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

dr. Abdul Gopar, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung yang melakukan praktik di RumahSakit Harapan Jantung Sehat dengan perjanjian bahwa atas setiap jasa dokter yangdibayarkan oleh pasien akan dipotong 20% oleh pihak rumah sakit sebagai bagian penghasilanrumah sakit dan sisanya sebesar 80% dari jasa dokter tersebut akan dibayarkan kepada dr.Abdul Gopar, Sp.JP pada setiap akhir bulan. Selain praktik di Rumah Sakit Harapan JantungSehat dr. Abdul Gopar, Sp.JP juga melakukan praktik sendiri di klinik pribadinya. dr. AbdulGopar, Sp.JP telah memiliki NPWP dan pada tahun 2013, jasa dokter yang dibayarkan pasiendari praktik dr. Abdul Gopar, SP.JP di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat adalah sebagaiberikut :

PPh Pasal 21Bukan Pegawai3.

Page 35: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien (Rupiah)

Januari 45.000.000

Februari 49.000.000

Maret 47. 000.000

April 40. 000.000

Mei 44. 000.000

Juni 52. 000.000

Juli 40. 000.000

Agustus 35. 000.000

September 45. 000.000

Oktober 44. 000.000

November 43. 000.000

Desember 40. 000.000

Jumlah 524. 000.000

Page 36: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien

Dasar Pemotongan PPh Ps 21

Dasar Pemotongan PPh Ps 21 Kumulatif

Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh

PPh Ps 21 terutang

(1) (2) (3)=50%x(2) (4) (5) (6)=(3)x(5)

Jan 45.000.000 22.500.000 22.500.000 5% 1.125.000

Feb 49.000.000 24.500.000 47.000.000 5% 1.225.000

Mar 47. 000.000 3.000.00020.500.000

50.000.00070.500.000

5%15%

150.0003.075.000

Apr 40. 000.000 20.000.000 90.500.000 15% 3.000.000

Mei 44. 000.000 22.000.000 112.500.000 15% 3.300.000

Jun 52. 000.000 26.000.000 138.500.000 15% 3.900.000

Jul 40. 000.000 20.000.000 158.500.000 15% 3.000.000

Agt 35. 000.000 17.500.000 176.000.000 15% 2.625.000

Sep 45. 000.000 22.500.000 198.500.000 15% 3.375.000

Okt 44. 000.000 22.000.000 220.500.000 15% 3.300.000

Nov 43. 000.000 21.500.000 242.000.000 15% 3.225.000

Des 40. 000.000 8.000.00012.000.000

250.000.000262.000.000

15%25%

1.200.0003.000.000

Jumlah 524.000.000 262.000.000 35.500.000

Page 37: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Nashrun Berlianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT

Cahaya Kurnia dengan fee sebesar

Rp5.000,000,00.

Besarnya PPh Pasal 21 yang terutang (???????)

5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp125.000,00

Dalam hal Nashrun Berlianto tidak memiliki NPWP maka besarnya

PPh Pasal 21 yang terutang menjadi sebesar:

120% x 5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp150.000,00

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21Bukan Pegawai tidak berkesinambungan3.2.

Page 38: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 21untuk pegawai tdk tetap atau tenaga kerja lepas4.

Upah Harian

Upah Bulanan

4.1.

4.2.

Page 39: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Upah/uang saku mingguan

Dibagi banyaknya hari bekerja seminggu

Upah satuanDikali jumlah rata-rata satuan dalam sehari

Upah borongan Dibagi jumlah hari untuk menyelesaikan kerja borongan

Jumlah upah/uang saku harian

PPh Pasal 21untuk pegawai tdk tetap dengan upah harian4.1.

Page 40: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Jumlah upah/uang saku harian

≤ 200.000 > 200.000

Tidak dipotong

(-) 200.000

Dipotong 5%

Upah kumulatif > Rp 2.025.000 s.d. Rp 7 jt

Upah sehari – PTKP sehari

Tarif PPh 21 = 5%

PPh Pasal 21untuk pegawai tdk tetap dengan upah harian4.1.

Page 41: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 21untuk pegawai tdk tetap dengan upah bulanan

Dibayarkan bulanan atau jumlah upah kumulatif satu bulan melebihi Rp

7.000.000Dikali 12

(-) PTKP setahun

PKP

Tarif Pasal 17

PPh 21 setahun

PPh Pasal 21 sebulan

Dibagi 12

4.2.

Page 42: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Bagus Hermanto (menikah dengan satu tangungan) bekerja

pada perusahaan Garmen dengan dasar upah harian yang

dibayarkan secara bulanan. Dalam bulan Juli 2013 Bagus

Hermanto hanya bekerja selama 20 hari dengan menerima

upah sehari Rp160.000. maka PPh Pasal 21 adalah....

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21untuk upah harian dibayar scr bulanan4.2.

Page 43: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Upah dalam satu bulan 3.200.000

20 hari x 160.000 38.400.000

Upah/penghasilan neto disetahunkan

12 x 3.200.000

5% x 3.000.000

PTKP (K/1) (28.350.000)

WP sendiri 24.300.000

Status Kawin 2.025.000

Tanggungan (1) 2.025.000

PKP 10.050.000

PPh Pasal 21 terutang setahun 502.500

5% x 10.050.000

PPh Pasal 21 bulan Juli 41.875

502.500 : 12

4.2. Contoh Penghitungan PPh Pasal 21untuk upah harian dibayar scr bulanan

Page 44: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

5.PPh Pasal 21 untuk Dewan Pengawas, Mantan Pegawai & Peserta Program

Pensiun

Dewan Pengawas atau Dewan Komisaris

yang tidak merangkap sebagai

Pegawai Tetap

Mantan Pegawai

Peserta Program Pensiun yang masih berstatus Pegawai

yang menarik Dana Pensiun

Honorarium atau imbalan yang

bersifat tdk teratur

Jasa Produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan

lain yang tdk teratur

Kumulatif jumlah Penghasilan Bruto

Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a

Page 45: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Contoh penghitungan PPh Pasal 21 atas honorarium komisaris

Aulia Rais adalah seorang komisaris di PT Media Primatama, yang bukan sebagai pegawai tetap.Dalam tahun 2013, yaitu bulan Desember 2013 menerima honorarium sebesar Rp 60.000.000,00PPh Pasal 21 yang terutang (?????)

5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,0015% x Rp10.000.000,00 = Rp 1.500.000,00PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000,00

5.1.

Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan, dibayarkan penghasilan kepada mantan pegawai lebih dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan memperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya.

Page 46: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Mantan Pegawai

Victoria Endah bekerja pada PT Fajar Wisesa. Pada tanggal 1 Januari 2013 telah berhenti bekerja pada PT Fajar Wisesa karena pensiun. Pada bulan Maret 2013 Victoria Endah menerima jasa produksi tahun 2012 dari PT Fajar Wisesa sebesar Rp55.000.000,00. PPh Pasal 21 yang terutang (???????)

5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,0015% x Rp5.000.000,00 = Rp 750.000,00PPh Pasal 21 yang harus dipotong = Rp 3.250.000,00

Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan, dibayarkan penghasilan kepada mantan pegawai lebih dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan memperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya.

5.2.

Page 47: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

5.3. Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Peserta Program Pensiun

Nicholas Sinulingga adalah pegawai PT Abadi Sejahtera menerima gaji

Rp2.000.000,00 sebulan. PT Abadi Sejahtera mengikuti program pensiun untuk para

pegawainya. PT Abadi Sejahtera membayar iuran dana pensiun untuk Nicholas

Sinulingga sebesar Rp100.000,00 sebulan ke Dana Pensiun Abadi Sejahtera, yang

merupakan dana pensiun yang dibentuk bagi pengelolaan uang pensiun pegawai PT

Abadi Sejahtera yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.

Nicholas Sinulingga membayar iuran serupa ke dana pensiun yang sama

sebesar Rp50.000,00 sebulan. Bulan April 2013 Nicholas Sinulingga memerlukan

biaya untuk perbaikan rumahnya maka ia mengambil iuran dana pensiun yang

telah dibayar sendiri sebesar Rp20.000.000,00. Kemudian pada bulan Juni 2013 ia

menarik lagi dana sebesar Rp15.000.000,00. Kemudian bulan Oktober 2013 untuk

keperluan lainnya ia menarik lagi dana sebesar Rp25.000.000,00.

Page 48: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Peserta Program Pensiun5.3

. PPh Pasal 21 yang terutang adalah:

5% x Rp20.000.000,00 = Rp1.000.000,00.

5% x Rp15.000.000,00 = Rp750.000,00

5% x Rp15.000.000,00 = Rp 750.000,0015% x Rp10.000.000,00 = Rp 1.500.000,00

Rp2.250.000,00

atas penarikan dana sebesar Rp20.000.000,00 pada bulan April 2013

atas penarikan dana sebesar Rp15.000.000,00 pada bulan Juni 2013

atas penarikan dana sebesar Rp25.000.000,00 pada bulan Oktober 2013

Page 49: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 21 untuk Peserta Kegiatan

Penghasilan Bruto untuk setiap kali pembayaran yang bersifat

utuh dan tidak pecah

Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh

6.

Page 50: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

Sony Amaros adalah seorang atlet bulutangkis professional

Indonesia yang bertempat tinggal di Jakarta. La menjuarai turnamen

Indonesia Grand Prix Gold dan memperoleh hadiah sebesar

Rp200.000.000,00.

PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen Indonesia Grand

Prix Gold (??????????)

Jumlah hadiah Rp 200.000.000,-

5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00

15% x Rp150.000.000,00 = Rp 22.500.000,00

Jadi jumlah PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah= Rp

25.000.000,00

6. Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Peserta Kegiatan

Page 51: PPh Pasal 21 menurut Per-31/PJ/2012

PPh Pasal 26

• Jumlah Penghasilan Bruto

DPP

• 20%Tarif

Penghasilan Bruto

Memperhatikan ketentuan P3B