PPerbankan Daerah Perkuat Pendanaanerbankan Daerah...

1

Transcript of PPerbankan Daerah Perkuat Pendanaanerbankan Daerah...

Page 1: PPerbankan Daerah Perkuat Pendanaanerbankan Daerah …bigcms.bisnis.com/file-data/1/1595/531cd712_Mar16-AtmindoTbk.pdf · Di sisi lain, Perhimpunan Bank ... lantaran lahirnya Undang-Undang

22 F I N A N S I A L Rabu, 27 April 2016

Yanita Petriella & Heri [email protected]

Bank Pembangunan Dae-rah Provinsi Kalimantan Ti mur atau Bank Kaltim mi-sal nya, bakal mengurangi ke-ter gantungan pendanaan dari pemerintah daerah. Bank Kaltim menargetkan perolehan dana pihak ketiga Rp18,3 triliun sepanjang tahun ini.

Direktur Utama Bank Kaltim Zainuddin Fanani mengatakan sepanjang 2015 dana pihak ketiga (DPK) turun 30,1% menjadi Rp Rp14,73 triliun, dari 2014 yang tercatat Rp21,99 triliun.

“Kami targetkan tahun ini DPK Bank Kaltim menjadi Rp18,3 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/4).

Perolehan dana murah Bank Kaltim sepanjang ta hun lalu mencapai Rp11,05 tri-liun, merosot dari 2014 yang tercatat Rp17,42 triliun. Ada-pun simpanan berjangka di Bank Kaltim pada akhir 2015 men capai Rp3,67 triliun, atau menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,55 triliun.

Zainuddin menuturkan penu-runan DPK ini terjadi karena struktur pendanaan yang terdapat di Bank Kaltim banyak

berasal dari pemerintah daerah.“Struktur pendanaan ini ber-

asal dari Pemda, kami tahu saat ini Pemda terjadi defisit sehingga berdampak pada DPK dan loan to deposit ratio kami yang pada akhir tahun lalu tercatat 103,54%,” ujarnya.

Dia menyatakan Bank Kaltim akan mengubah struktur pen -danaan dengan tidak lagi mengutamakan dana peme-rin tah melainkan lebih fokus mengumpulkan dana masya-rakat. Dia meyakini dengan meng ubah struktur pendanaan yang mengutamakan simpanan masyarakat, perseroan akan kembali meningkatkan per-olehan DPK.

Sementara itu, kredit yang disa lurkan Bank Kaltim sepan-jang tahun lalu juga turun se-be sar 9,72% dari Rp17,03

triliun menjadi Rp15,37 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan gross per Desember 2015 tercatat 10,35%, atau hanya turun tipis dari tahun sebelumnya 10,36%. Adapun NPL net tercatat 1,64%, atau turun periode yang sama tahun sebelumnya 2,55%.

Di sisi lain, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali juga optimistis perolehan dana pihak ketiga pada tahun ini dapat tumbuh lebih baik dibandingkan dengan 2015. I Ketut Wiratjana, Ketua Perbarindo Bali, menargetkan pada tahun ini DPK dapat tumbuh 20%, atau lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang hanya mencapai 17%--18%.

“Tahun lalu DPK melambat karena memang pengaruh dari perekonomian nasional yang melambat dan berimbas di Bali juga. Namun, kami yakin tahun ini akan tumbuh lebih baik lagi, selama triwulan I/2016 kemarin sudah mulai terlihat peningkatannya,” ujar-nya, Selasa (26/4).

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Bali dan Nusa Tenggara mencatat total kredit yang disalurkan BPR setempat selama Januari 2016 – Februari 2016 meningkat Rp49 miliar atau 0,59%, dari Rp8,28 tri liun menjadi Rp8.33 triliun. Ada pun total DPK yang berhasil di him -pun oleh BPR selama dua bulan tersebut juga meningkat Rp93 miliar atau 1,33%, dari Rp7,01 triliun menjadi Rp7,10 triliun.

“Kredit non lancar bank

meningkat yaitu dari 2,69% pada akhir 2015 menjadi 4,25% per Februari 2016,” ujar Zulmi, Kepala Kantor OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara.

KREDIT MURAHSementara itu, PT BPD

Sumatra Barat alias Bank Nagari berencana mengucurkan Kredit Peduli Ekonomi Rakyat (KPER) dengan bunga 7% untuk UMKM di Sumbar. Direktur Kredit dan

Syariah Bank Nagari Hendri mengatakan program itu sudah disetujui pemegang saham.

“Lagi disiapkan di manajemen, bagaimana teknisnya sebelum diluncurkan 1 Mei ini,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/4).

Hendri menyebutkan per-seroan memprioritaskan penya-lur an kredit ke sektor UMKM, mengingat dominasi sektor tersebut dalam struktur pereko-nomian Sumbar. (k12)

SURABAYA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. wilayah Jawa Timur menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat pada tahun ini bisa mencapai Rp1,75 triliun. Secara nasional BNI menarget-kan penyaluran KUR Rp13 triliun.

CEO BNI Wilayah Sura-baya Aryanto Purwadi me ngatakan untuk men-capai target tersebut perse-roan bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak Mei 2015 melalui Program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring).

“Program ini merupakan ini siatif jangka pendek OJK dengan KKP untuk me ningkatkan peran ser -ta sektor keuangan da lam mengakselerasi pe num buh-an sektor ke ma ri timan,” katanya, Selasa (26/4).

Adapun sepanjang Ja -nuari—April 2016, BNI te lah menyalurkan KUR di semua sektor sebesar Rp3,5 triliun secara na-sional. Khusus wilayah Jawa Timur, BNI telah me-nyalurkan KUR sebesar Rp554 miliar. Sampai akhir April 2016 diharapkan ter-ealisasi penyaluran KUR Rp600 miliar.

KUR tersebut ke banyak-an diserap sektor perda-gangan, perkebunan, per-tanian, dan perikanan. Ar yanto mengatakan da -lam upaya menggenjot pem biayaan sektor kelaut-an dan perikanan, BNI juga mengembangkan Kam poeng BNI untuk me -ning katkan capacity build-ing bagi nelayan, me ning-katkan literasi keuangan dan inklusi keuangan, ser ta meluncurkan Kartu Jaring BNI.

PENJAMINANSementara itu, Per usa-

haan Umum Jaminan Kredit Indonesia merealisa-si kan penjaminan KUR se-nilai Rp1,2 triliun di Jawa Timur selama triwulan I/2016.

Direktur Operasiona l dan Jaringan Perum Jam krin-do Sophia Alizsa menga-takan sejak program KUR diluncurkan pada Agustus 2015, pen jaminan jenis kredit ini bertumbuh pesat.

“Kalau total penjaminan kredit yang kami lakukan

di Jawa Timur sampai dengan Maret sudah di atas Rp7 triliun,” ujar So phia seusai mengikuti So sialisasi UU Penjaminan, Selasa (26/4).

Menurutnya, secara na-sional Jamkrindo menar-get kan penjaminan KUR senilai Rp50 triliun.

Dia mengatakan saat ini penjaminan KUR merupa-kan program utama per-seroan.

Selain KUR, Jamkrindo memiliki sejumlah produk lain di antaranya penja-minan kredit umum, pen-jaminan kredit mikro, penjaminan kredit KPR, pen jaminan kredit kon-struksi serta pengadaan barang jasa, surety bond, dan customs bond.

Dia mengatakan per-seroan me nargetkan pro-porsi pen jaminan pro-gram dan nonprogram seimbang.

“Sekarang porsinya baru 40:60, yang 40% itu non-program. Kami inginya 50:50,” kata Sophia.

Di sisi lain, Sophia mengatakan Jamkrindo kini lebih percaya diri dalam menjalankan bisnis lantaran lahirnya Undang-Undang Penjaminan.

Dia optimistis indus-tri penjaminan bakal ber geliat sehingga lebih banyak perusahaan yang ber gabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia.

Menurutnya, saat ini anggota Asippindo ber-jumlah 20 perusahaan, di mana 17 perusahaan di antaranya merupakan Jamkrida dari 17 provinsi. “Industri penjaminan akan lebih bergeliat, yang tadi-nya tidak berani membia-yai bidang usaha tertentu insya allah jadi berani dengan penjaminan dari kami,” ujarnya.

Kepala Cabang Jam-krindo Surabaya Untung Heri Sukariyanto menya-takan saat ini Jamkrindo juga memiliki produk andalan berupa surety bond.

Produk ini bisa menjadi alternatif bagi mitra per-usahaan konstruksi agar mendapat kepastian dan proyek yang dikerja-kan lebih hemat waktu dan biaya. (Peni Widarti/Dini

Hariyanti)

JAKARTA — PT Asu-ransi Jiwasraya (Per-sero) mencatatkan per-tumbuhan perolehan premi dan laba bersih yang signifikan pada kuartal I/2016.

Berdasarkan laporan keuangan unaudited bukan konsolidasi yang dipublikasikan, BUMN asuransi jiwa tersebut tercatat meraup premi bruto Rp2,48 triliun atau tumbuh 57,18% di bandingkan kuartal pertama tahun lalu, senilai Rp1,57 triliun.

Jiwasraya bahkan mampu meraup laba bersih senilai Rp369,91 miliar. Realisasi itu ber tumbuh hingga 163,21% dibandingkan de ngan laba bersih kuartal I/2015 yang ter-catat Rp140,54 miliar.

Pada periode itu, hasil investasi per-se roan mampu tum-buh 80,48% men jadi Rp650,35 miliar di ban-dingkan dengan periode yang sama pada ta hun lalu. Adapun total aset tumbuh 7,48% menjadi Rp27,52 triliun.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hen drisman Rahim meng ungkapkan perse-roan menargetkan per-olehan premi senilai Rp13 triliun se pan jang 2016. Target itu tum-buh 28% di bandingkan de ngan realisasi sepan-jang ta hun lalu yang men capai Rp10,1 tri -liun. (Oktaviano D.B. Hana)

PENYALURAN KUR

BNI Jatim Targetkan Rp1,7 Triliun

JAKARTA – Kalangan perbankan daerah terus memperkuat struktur dana pihak ketiga

demi menunjang kinerja perusahaan.

Bank Kaltim bakal mengurangi keter gan-tung an pendanaan dari pemerintah daerah.

Perbarindo Bali opti mistis perolehan dana pihak ketiga pada tahun ini dapat tum buh 20%.

Premi Jiwasraya Melesat

RpRpRp

Januari Februari

A. Dana Pihak Ketiga BPD 400,485 408,777

Rupiah 397,868 406,514

� Giro 159,384 153,070

� Tabungan 102,066 98,884

� Simpanan Berjangka 136,418 154,560

� Valas 2,617 2,263

� Giro 249 239

� Tabungan 39 40

� Simpanan Berjangka 2,329 1,984

� � �

B. Dana Pihak Ketiga BPR 68,095 68,735

� Deposito 47,199 47,896

� Tabungan 20,895 20,839Sumber: OJK BISNIS/TRI UTOMO

DPK BPD danBPR 2016 (Rp miliar)

Aktivitas layan-an nasabah di kantor PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta, Selasa (26/4). Bank swasta nasional tersebut mulai mengantisipasi menipis-nya margin bunga bersih atau net interest margin seiring kebijakan peme-rintah yang mengingin-kan suku bunga kredit perbankan menjadi single digit di akhir tahun.

Bisnis/Dedi Gunawan

ANTISIPASI MENIPISNYA KEUNTUNGAN

PENGHIMPUNAN DPK

Perbankan Daerah Perkuat PendanaanPerbankan Daerah Perkuat Pendanaan

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, 27 April 2016