PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2....

32
P P E E D D O O M M A A N N O O P P E E R R A A S S I I O O N N A A L L D D I I N N I I Y Y A A H H PERSATUAN ISLAM KOTA BANDUNG Diterbitkan oleh : Bidang Garapan Pendidikan PD. Persatuan Islam Kota Bandung 2013

Transcript of PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2....

Page 1: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL DDIINNIIYYAAHH PERSATUAN ISLAM KOTA BANDUNG

Diterbitkan oleh :

Bidang Garapan Pendidikan

PD. Persatuan Islam – Kota Bandung

2013

Page 2: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

2

PEDOMAN OPERASIONAL DINIYAH PERSATUAN ISLAM KOTA BANDUNG

Disusun guna melengkapi dan memberi penjelasan secara operasional tentang Pengelolaan Pendidikan Diniyah

di Lingkungan Jam’iyyah Persatuan Islam Kota Bandung

Penyusun : A. Rofik Husen NIAT : 01.01.30489.179 Jabatan : Bidgar Pendidikan

PD. Persis Kota Bandung e-mail : [email protected] web site : http://rofikhusen.blog.com

- Digunakan untuk kemaslahatan Ummat - Buku ini bersifat bebas untuk digandakan - Bagi yang ingin memperbanyak / mengcopy, dipersilakan, dengan syarat :

1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang

tidak bertujuan komersil

Diterbitkan oleh : Bidang Garapan Pendidikan PD. Persis Kota Bandung Edisi Perdana, Februari 2013

Page 3: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

3

KATA PENGANTAR

Ada sebuah pertanyaan yang selalu muncul ketika bertemu dengan

Komunitas Pendidikan Persatuan Islam di berbagai kesempatan dan berbagai

tempat. Pertanyaan itu adalah : Bagaimanakah Bentuk Kurikulum Persis itu ?

Sebuah pertanyaan yang sangat sederhana, dan seharusnya sudah dijawab

sejak dahulu oleh para pemegang tampuk Pimpinan Persatuan Islam mulai dari

level Pimpinan Daerah, Wilayah, apalagi Pimpinan Pusat. Namun sampai hari ini,

semua belum mampu menjawab, hal itu terjadi dikarena mereka para pemegang

kebijakan serta para Pimpinan Pesantren Persatuan Islam ternyata tidak pernah

berkumpul untuk duduk bersama dan merumuskan kurikulum Persatuan Islam

yang disepakati dan dipakai bersama.

Akibat sikap pengabaian yang berlarut-larut dari Pimpinan Pusat, khususnya

Bidang Tarbiyah, maka kenyataan yang terjadi hari ini, tiap pesantren

mengembangkan kurikulum tersendiri dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi

Pesantren tersebut yang tentu saja akan berbeda dengan kurikulum pesantren

Persis lainnya.

Semua punya alasan yang ‘masuk akal’ untuk menerapkan kurikulum

‘khas’-nya, sementara pihak Pimpinan Pusat juga membiarkan itu semua terjadi

seolah tidak terjadi apa-apa atau memang kondisi inilah yang diharapkan, wallohu

a’lam...

Dari paparan diatas, terlihat bahwa kondisi pesantren tidaklah terlalu

mengkhawatirkan, karena banyak fihak yang memperhatikan mereka, baik dari

segi pendanaan, peningkatan kualitas pendidik, sarana maupun dalam hal

administratif, terutama bantuan dari pemerintah. Yang menjadi korban dari sikap

apatis PP. Persis adalah pendidikan Diniyah yang sejak awal menjadi urat nadi

Page 4: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

4

da’wah Jam’iyyah Persatuan Islam, karena jelas bukan merupakan program

prioritas pemerintah.

Pendidikan Diniyah bagaikan ‘anak yatim’. Semua tahu betapa penting dan

berharganya Pendidikan Diniyah, tapi semua orang tidak peduli dengan

keberadaannya.

Buku Pedoman Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung ini disusun sebagai

bentuk ikhtiar kami guna membenahi kondisi lembaga pendidikan di bawah

naungan Jam’iyyah Persatuan Islam setidaknya di wilayah Kota Bandung.

Harapannya, semoga buku pedoman ini mampu menjawab pertanyaan umum

yang muncul.

Buku Pedoman ini jelas belum sempurna karena banyak hal yang belum

dibahas, tapi sebagai langkah awal, kami dari Bidang Garapan Pendidikan PD

Persis Kota Bandung, setidaknya ikut bergerak dan tidak hanya diam dalam

mengurai benang kusut masalah pendidikan di Jam’iyyah Persatuan Islam yang

dulu pernah besar ini.

Saran, masukan, dan berbagai hal yang akan semakin melengkapi buku

pedoman ini sangat kami nantikan. Bisa melalui kontak 08122194023 atau melalui

email : [email protected].

Bandung, Februari 2013

Bidang Garapan Pendidikan

PD. Persatuan Islam Kota Bandung

Page 5: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

5

MENGAPA BUKU PEDOMAN INI HARUS ADA

Ketentuan Umum tentang pendidikan di Jam’iyyah Persatuan Islam baik

pendidikan formal maupun non formal sebenarnya telah tercantum dalam Buku

Kaifiyat Kerja & Pedoman Jam’iyyah Persatuan Islam yang diterbitkan oleh

Pimpinan Pusat Persatuan Islam pada tahun 2012. Namun sangat disayangkan

dalam banyak hal, terutama yang berkenaan dengan masalah teknis operasional,

pedoman tersebut masih belum menjawab kebutuhan para pelaku pendidikan di

level bawah, baik Mudir apalagi Guru atau Asatidz, khususnya pelaku pendidikan

non formal, dalam hal ini komunitas pelaku pendidikan Diniyah.

Selain itu, buku tersebut tidak menjelaskan perbedaan lembaga pendidikan

formal dan non formal, yang tentu saja akan membuat bingung para Mudir dan

Asatidz di tataran teknis operasional, yang berdampak pada pengabaian berbagai

ketentuan yang telah dibuat karena dinilai pembuat pedoman tersebut tidak

menguasai masalah yang terjadi.

Buku Pedoman Operasional Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung ini

disusun untuk menjawab sekaligus melengkapi buku pedoman yang sudah ada

yang diterbitkan oleh PP. Persatuan Islam, walau dalam beberapa hal terdapat

perbedaan yang sangat prinsip dan cenderung bertolak belakang. Namun hal

tersebut tetap harus diungkap agar para pemegang kebijakan di tingkat Pimpinan

Pusat tahu dan memahami permasalahan yang terjadi, dan tidak menganggap

‘’semua baik-baik saja”.

Page 6: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

6

Kami yakin, akan banyak resistensi dari berbagai fihak dengan terbitnya

pedoman ini, namun kami juga yakin, resistensi itu akan disikapi dengan kepala

dingin dan hati terbuka, dalil beradu dalil, pendapat beradu pendapat, sehingga

upaya perbaikan demi kemajuan bersama akan menjadi dasar dialog untuk

merumuskan kebijakan terbaik untuk semua fihak yang berkecimpung di dunia

pendidikan Persatuan Islam, khususnya Diniyah.

Semoga buku pedoman operasional yang kami terbitkan, sedikitnya

mampu menjawab satu diantara sejuta pertanyaan tentang keadaan pendidikan

Diniyah Persatuan Islam di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Page 7: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

7

PENDAHULUAN

Lembaga Pendidikan Persatuan Islam di Kota Bandung dengan mengacu

kepada Buku Pedoman Jam’iyyah Persatuan Islam terbitan tahun 2012 serta UU

tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdiri dari jalur pendidikan Formal, Non

Formal, dan Informal.

Jalur Pendidikan Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah

(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan

menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah

kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),

Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah

Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Dalam PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55

TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN

KEAGAMAAN Pasal 15 dan 16 dikenal juga istilah Pendidikan Diniyah Formal

Pendidikan Diniyah formal menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu yang

bersumber dari ajaran agama Islam pada jenjang pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan Diniyah Dasar menyelenggarakan pendidikan dasar sederajat

MI/SD yang terdiri atas 6 (enam) tingkat dan pendidikan Diniyah Menengah

pertama sederajat MTs/SMP yang terdiri atas 3 (tiga) tingkat.

Pendidikan Diniyah menengah menyelenggarakan pendidikan Diniyah

Menengah Atas sederajat MA/SMA yang terdiri atas 3 (tiga) tingkat.

Penamaan satuan pendidikan Diniyah dasar dan menengah merupakan hak

penyelenggara pendidikan yang bersangkutan.

Page 8: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

8

Di Pondok Pesantren Modern Gontor satuan pendidikan-nya dikenal dengan

nama Kulliyatul Mu’allimin al Islamiyyah (KMI), sedangan di pondok pesantren lain

dikenal juga dengan nama Tarbiyyatul Mu’allimin al Islamiyyah (TMI) dan

Madrasah Mu’allimin al Islamiyyah (MMI)

Pada pasal 18 PP No 55 tersebut disebutkan bahwa Kurikulum Pendidikan

Diniyah Dasar formal wajib memasukkan muatan Pendidikan Kewarganegaraan,

Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam rangka

pelaksanaan program wajib belajar.

Kurikulum Pendidikan Diniyah Menengah formal wajib memasukkan muatan

Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, Ilmu Pengetahuan

Alam, serta Seni dan Budaya.

Selanjutnya pada pasal 19 masih dalam PP yang sama dikemukakan

bahwa Ujian nasional pendidikan Diniyah Dasar dan Menengah diselenggarakan

untuk menentukan standar pencapaian kompetensi peserta didik atas ilmu-ilmu

yang bersumber dari ajaran Islam. Ketentuan lebih lanjut tentang ujian nasional

pendidikan Diniyah dan standar kompetensi ilmu-ilmu yang bersumber dari ajaran

Islam ditetapkan dengan peraturan Menteri Agama dengan berpedoman kepada

Standar Nasional Pendidikan.

Jalur Pendidikan yang berikutnya adalah Jalur Pendidikan Non Formal.

Pendidikan Non Formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,

dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat.

Pendidikan Non Formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik

dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional

serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan Non Formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan

anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,

pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan

Page 9: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

9

kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik.

Satuan pendidikan Non Formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga

pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis

taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan

bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk

mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan Non Formal dapat dihargai setara dengan hasil program

pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga

yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada

standar nasional pendidikan.

Sebagai penjabaran dari UU diatas, pemerintah dalam hal ini Kementeria

Agama RI mengeluarkan PP no 55 yang mengatur lembaga pendidikan Non

Formal yang terdapat pada pasal 21 berupa Pendidikan Diniyah Non Formal

diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab, Majelis Taklim, Pendidikan Al

Qur’an, Diniyah Takmiliyah, atau bentuk lain yang sejenis.

Pendidikan Diniyah Non Formal dapat berbentuk satuan pendidikan.

Pendidikan Diniyah Non Formal yang berkembang menjadi satuan pendidikan

wajib mendapatkan izin dari kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setelah

memenuhi ketentuan tentang persyaratan pendirian satuan pendidikan.

Dalam PP No 55 tersebut, terdapat beberapa jenis Lembaga Pendidikan

Non Formal, yaitu :

1. Pendidikan Al-Qur’an yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta

didik membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan kandungan Al

Qur’an.Lembaga Pendidikan Al-Qur’an terdiri dari Taman Kanak-Kanak

Al-Qur’an (TKQ), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Ta’limul Qur’an lil

Aulad (TQA), dan bentuk lain yang sejenis.

Page 10: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

10

2. Lembaga Pendidikan Al-Qur’an dapat dilaksanakan secara berjenjang

dan tidak berjenjang.

3. Lembaga Pendidikan Diniyah Takmiliyah bertujuan untuk melengkapi

pendidikan agama Islam yang diperoleh di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

SMK/MAK atau di pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan keimanan

dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT.

4. Penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah dapat dilaksanakan secara

berjenjang atau tidak berjenjang.

5. Penyelenggaraan Diniyah Takmiliyah dilaksanakan di masjid, mushalla,

atau di tempat lain yang memenuhi syarat. Penamaan atas Diniyah

takmiliyah merupakan kewenangan penyelenggara.

Lembaga Pendidikan Diniyah Takmiliyah lebih dikenal di masyarakat

dengan sebutan Diniyah saja.

Berdasarkan Manhaj Pesantren Persatuan Islam yang dikeluarkan oleh

Bidang Garapan Pendidikan Pimpinan Pusat Persatuan Islam tahun 1984 dan

dikutip juga oleh Pedoman Jam’iyah Persatuan Islam tahun 2012, bahwa

penamaan jenjang Madrasah Diniyah yang digunakan di Jam’iyyah Persatuan

Islam adalah Diniyyah Ulaa dan Diniyyah Wusthaa, serta satu tahapan persiapan

yang disebut Tajhiziyyah. Dalam pedoman tersebut belum dikenal istilah Diniyah

‘Ulya.

Dampak dari perbedaan penamaan tersebut adalah terjadinya perbedaan

penamaan bagi Diniyah Persatuan Islam, khususnya yang terjadi di Kota

Bandung. Sebagian Diniyah menamakan diri tetap dengan nama Diniyah Ula

sesuai konsep Jam’iyah, dan sebagian lainnya menamakan diri Diniyah

Takmiliyah Awaliyah dengan alasan penyesuaian diri dengan perubahan.

Guna mensikapi perbedaan tersebut, Bidang Garapan Pendidikan

Persatuan Islam Kota Bandung menetapkan penggunaan nama Diniyah

Takmiliyah Awaliyah (DTA) untuk jenjang setingkat MI/SD serta DTW dan DTU

untuk jenjang setingkat SMP & SMA sebagai bentuk adaptasi terhadap

perkembangan zaman, karena kalau menilik langkah para Founding Father

Page 11: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

11

Jam’iyyah ini, mereka tidak terlepas dari penyesuaian diri terhadap perubahan

zaman bila dirasa hal itu lebih baik. Salah satu bukti adaptasi terhadap perubahan

adalah penggunaan kelas dan seragam pada kegiatan pembelajaran di Pesantren

atau dikenal dengan istilah Pesantren Modern, padahal sebelumnya kegiatan

pembelajaran di Pesantren hanya mengenal konsep sorogan dan bandungan,

serta dengan fasilitas yang sangat sederhana, tanpa seragam. Hal tersebut

memberi indikasi, bahwa perubahan itu perlu kalau memang dianggap membawa

kea rah yang lebih baik.

Jalur Pendidikan yang terakhir adalah Jalur Pendidikan Informal. Kegiatan

pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk

kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui sama dengan pendidikan

formal dan Non Formalsetelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar

nasional pendidikan.

Pedoman ini dibuat dengan maksud agar dalam pelaksanaan

penyelenggaraan pendidikan Non Formal Persatuan Islam Kota Bandung dapat

berjalan dengan tertib, teratur dan terarah sehingga mencapai sasaran yang

dituju.

Kelembagaan pendidikan Non Formal yang dikenal dan digunakan di

Jam’iyyah Persatuan Islam adalah Pendidikan Diniyah, bukan Pendidikan Al

Quran. Oleh karena itu yang menjadi objek dari buku pedoman ini hanyalah

Pendidikan Diniyah saja, sedangkan bagi lembaga pendidikan yang

menggunakan konsep pendidikan Al Quran (TKA, TPA, TPQ, dll), dipersilakan

mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang

mengeluarkan ketentuan tersebut.

Page 12: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

12

PEDOMAN OPERASIONAL DINIYAH PERSATUAN ISLAM KOTA BANDUNG

Pedoman ini terdiri dari beberapa BAB yang mengatur tentang pelaksanaan

penyelenggaraan Pendidikan Diniyah yang berada di bawah naungan Persatuan

Islam Kota Bandung.

Pedoman ini dibuat dengan maksud agar dalam pelaksanaan

penyelenggaraan Pendidikan Diniyah berjalan dengan tertib, teratur, dan terarah

sehingga mencapai sasaran yang dituju.

BAB I

VISI & MISI

1. Visi Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung adalah terwujudnya

manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi.

2. Misi Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung adalah

pemanusiaan insan ulul albab selaku Muslim yang kaffah dan tafaqquh

fiddien.

BAB II

DASAR, FUNGSI, TUJUAN, & PRINSIP PENDIDIKAN

Dasar Pendidikan

Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung berdasarkan pada al-Quran

dan as-Sunnah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku yang tidak

bertentangan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.

Fungsi Pendidikan

Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung berfungsi membina dan

mengembangkan kepribadian manusia beriman, berilmu, beramal saleh, dan

berakhlaq mulia.

Page 13: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

13

Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung adalah terwujudnya

thaifah mutafaqqihiina fiddien.

Prinsip Pendidikan

Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung dilaksanakan dengan prinsip :

1. Tidak membedakan jenis kelamin, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat

kemampuan ekonomi, dengan tetap mengindahkan kekhususan satuan

pendidikannya.

2. Tetap memberikan kesempatan kepada anggota masyarakat dan anggota

Jam’iyyah Persatuan Islam yang memiliki kelainan dan atau kemampuan

dan kecerdasan luar biasa guna memperoleh pendidikan yang sama

3. Proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang masa.

4. Pendidikan Diniyah Persatuan Islam diselenggarakan dengan memberi

uswah, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas dalam

proses pembelajaran.

5. Memberdayakan semua komponen Jam’iyyah dalam pengendalian mutu

layanan pendidikan.

BAB III

SYARAT DAN TATA CARA PENDIRIAN

Syarat Umum Pendirian

Didirikan di atas tanah wakaf Persatuan Islam dengan memperhatikan

ketentuan pertanahan, demografi, dan sanitasi lingkungan.

Syarat Khusus Pendirian

1. Diselenggarakan oleh orang atau kelompok orang yang diberi

wewenang oleh Pimpinan Jama’ah, Ranting, atau Cabang.

Page 14: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

14

2. Orang atau kelompok orang tersebut harus mempunyai Program

pengembangan Pendidikan Diniyah yang jelas dan

berkesinambungan.

3. Pada saat pembukaan, harus sudah memiliki seorang pimpinan

(Mudir/Mudiroh) dan tenaga pengajar tetap yang diangkat oleh

Penyelenggara.

4. Tersedia santri yang memenuhi syarat sedikitnya 5 (lima) orang.

5. Tersedia gedung/ruang belajar dengan tidak menempati serta

menggunakan fasilitas madrasah/sekolah milik Pemerintah atau

lembaga lain.

6. Surat permohonan pendirian

7. Membuat Profil Lembaga

8. Daftar susunan Pengurus.

9. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan beserta foto copy Ijazah

Terakhir yang dilegalisir

10. Foto copy surat tanah.

11. Rekomendasi dari PC Persis setempat

Tata Cara Pendirian

1. Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah diajukan oleh Pimpinan Cabang yang

bersangkutan kepada Pimpinan Daerah. Bila dianggap memenuhi kualifikasi

dan memiliki peluang akan semakin berkembang di masa mendatang, PD.

Persis akan mengajukan untuk mendapat nomor urut Pesantren dari PP.

Persis.

2. PD Persis Kota Bandung melakukan peninjauan mengenai kelayakan

pendirian bentuk satuan pendidikan yang diajukan berdasarkan data

pengajuan dan fakta dari lapangan.

3. PD Persis Kota Bandung setelah mendengarkan pertimbangan Bidang

Garapan Pendidikan PC. Persis terkait, dapat memberikan atau

menangguhkan pengesahan pendirian bentuk satuan pendidikan.

Page 15: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

15

BAB IV

NAMA & NOMOR

1. Lembaga Pendidikan Diniyah Persatuan Islam di Kota Bandung dinamakan

Diniyah Takmiliyah (DT) Persatuan Islam.

a. Untuk usia Pra Sekolah dinamakan Tahdliri

b. Untuk usia MI/SD dinamakan Diniyah Taklimiyah Awwaliyah (DTA)

c. Untuk usia SMP dinamakan Diniyah Takmiliyah Wustho (DTW)

d. Untuk usia SMA dinamakan Diniyah Takmiliyah Ula (DTU)

2. Setiap Lembaga Pendidikan Diniyah yang terdaftar di Bidang Garapan

Pendidikan Pimpinan Daerah Persatuan Islam Kota Bandung dan

menempati lahan yang berstatus WAKAF Persatuan Islam akan mendapat

nama dan nomor sesuai urutan pendaftaran.

3. Bagi yang menempati lahan dengan status BUKAN WAKAF PERSATUAN

ISLAM, maka hanya akan mendapat pembinaan saja (disebut Diniyah

Binaan), dan tidak akan mendapat penamaan serta penomoran

sebagaimana ketentuan diatas.

4. Diniyah Binaan akan mendapat penamaan dan penomoran sesuai

ketentuan apabila status tanah yang digunakan sudah berstatus WAKAF

PERSATUAN ISLAM.

BAB V

STRUKTUR KURIKULUM

Usia & Lama Belajar

1. Usia untuk jenjang Tahdliri, diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Tahdliri A, untuk usia 4 – 5 tahun

b. Tahdliri B, untuk usia 5 – 6 tahun

2. Usia dan lama belajar jenjang Pendidikan Diniyah Takmiliyah terdiri dari :

a. DTA untuk usia 6-12 tahun, lama pendidikan 6 tahun.

Page 16: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

16

b. DTW untuk usia 12 – 15 tahun, lama pendidikan 3 tahun.

c. DTU untuk usia 15 – 18 tahun, lama pendidikan 3 tahun

Hakikat Kurikulum

1. Kurikulum Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Diniyah.

2. Kurikulum Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung disusun untuk

mewujudkan kepribadian muslim taqwa yang tafaqquh fid dien.

Isi Kurikulum

Kurikulum Pendidikan Diniyah sedikitnya memuat 7 mata pelajaran, terdiri atas

Tauhid, Akhlaq, Al Quran, Al Hadits, Fiqih/Syariah, Bahasa Arab, dan Tarikh

dengan pengembangan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan

pembelajaran lembaga.

Rincian Struktur Kurikulum

1. Tahdliri

NO Mata Pelajaran K E L A S

A B

1 Tauhid 2 2

2 Al Quran 2 2

3 Al Hadits 2 2

4 Fiqih 2 2

5 Bahasa Arab

a. Qiroah 2 2

b. Kitabah 2 2

c. Muhadatsah/Muhawaroh 2 2

J U M L A H 14 14

Page 17: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

17

2. Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (DTA)

NO Mata Pelajaran K E L A S

1 2 3 4 5 6

1 Ilmu Tauhid 1 1 1 1 1 1

2 Al Quran

a. Hifdlon 2 2 2 1 1 1

b. Tilawah - - 1 1 1 1

c. Tajwid - - 1 1 1 1

d. Tafsir - - - - 2 2

3 Al Hadits/Mahfudot Akhlaq 2 2 2 1 1 1

4 Lughotul Arobiyah

a. Qiroah 2 2 2 1 1 1

b. Kitabah/Khat 2 2 2 2 - -

c. Imla 1 1 1 1 1 -

d. Insya - - 1 1 1 -

e. Nahwu/I’rob - - - 2 2 2

f. Shorof/I’lal - - - 2 2 2

g. Hisab 1 1 - - - -

h. Muhadatsah/Muhawaroh 1 1 1 1 1 1

i. Adabiyah - - - - - 1

5 Syariah/Fiqih

a. Fiqih Ibadah 2 2 2 2 2 2

b. Ushul Fiqih - - - - - 1

6 Tarikh - - - 1 1 1

J U M L A H 14 14 16 18 18 18

3. Diniyah Takmiliyah Wustho

NO Mata Pelajaran K E L A S

7 8 9

1 Ilmu Tauhid 1 1 1

2 Al Quran

a. Hifdlon 1 1 1

b. Tilawah & Tajwid 2 1 1

c. Tafsir 2 2 2

3 Al Hadits

a. Mahfudot Akhlaq 1 1 1

b. Mustholah Hadits 1 1 1

4 Lughotul Arobiyah

a. Mutholaah 1 1 1

b. Imla & Insya 1 1 1

c. Nahwu/I’rob 2 1 1

Page 18: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

18

d. Shorof/I’lal 1 1 1

e. Balagoh - 1 1

f. Muhadatsah/Muhawaroh 1 1 1

5 Syariah/Fiqih

a. Fiqih Ibadah 2 2 2

b. Ilmu Faroidl - 1 1

c. Ushul Fiqih 1 1 1

6 Tarikh 1 1 1

J U M L A H 18 18 18

4. Diniyah Takmiliyah ‘Ulya

NO Mata Pelajaran K E L A S

10 11 12

1 Ilmu Tauhid 1 1 1

2 Al Quran

a. Hifdlon 1 1 1

b. Tafsir 2 2 2

3 Al Hadits

a. Takhrij Hadits 1 1 1

b. Mustholah Hadits 1 1 1

4 Lughotul Arobiyah

a. Mutholaah 1 1 1

b. Nahwu/I’rob 1 1 1

c. Shorof/I’lal 1 1 1

d. Balagoh 1 1 1

e. Muhadatsah/Muhawaroh 1 1 1

f. Ilmu Mantiq 1 1 1

5 Syariah/Fiqih

a. Fiqih Ibadah 1 1 1

b. Fiqih Muamalah 1 1 1

c. Fiqih Jinayah 1 1 1

d. Fiqih Munakahah 1 1 1

e. Ushul Fiqih 1 1 1

6 Tarikh 1 1 1

J U M L A H 18 18 18

Page 19: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

19

Alokasi Jam Pelajaran

1. Jam pembelajaran untuk setiap jenjang dan mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum

2. Satu hari pembelajaran terdiri dari sekurang-kurangnya :

a. Tahdliri : 2 jam pelajaran/hari

b. Diniyah Takmiliyah : 2 - 3 jam pelajaran/hari

3. Alokasi waktu satu jam pembelajaran untuk semua jenjang Pendidikan

Diniyah adalah 30 menit/jam pelajaran.

4. Hari Belajar diawali pada hari Sabtu dan berakhir hari Kamis (6 hari

kerja)

5. Bagi lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran 5 hari

kerja, dilakukan penyesuaian jam pelajaran agar tetap mencapai target

kurikulum yang telah ditetapkan

Kalender Pendidikan

1. Kalender Pendidikan diterbitkan oleh Bidang Garapan Pendidikan PD.

Persis Kota Bandung setiap tahun.

2. Kegiatan Pembelajaran dimulai bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni

tahun berikutnya.

Ekstra Kurikuler

Pada setiap lembaga Pendidikan Diniyah diusahakan menyelenggarakan

kegiatan Ekstra Kurikuler yang disesuaikan dengan ciri khas serta ketersediaan

SDM & sarana di lembaga tersebut.

BAB VI

BAHASA PENGANTAR

1. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam proses

pembelajaran dan penelaahan Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota

Bandung sehari-hari.

Page 20: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

20

2. Khusus hari Rabu, bahasa pengantar pada kegiatan pembelajaran

menggunakan Bahasa Sunda.

3. Bahasa Arab dan bahasa asing lainnya dapat digunakan sebagai bahasa

pengantar dalam penguasaan bahan kajian tertentu sesuai kemampuan dan

kebijakan Diniyah yang bersangkutan.

BAB VII

PESERTA DIDIK

Ketentuan Umum :

1. Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung memberikan

keleluasaan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensinya sesuai

dengan kemampuan dalam lingkungan yang Islami.

2. Peserta didik di Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung disebut

SANTRI.

Ketentuan Khusus :

1. Untuk dapat diterima sebagai santri Tahdliri sekurang-kurangnya telah

berusia 4 (empat) tahun.

2. Untuk dapat diterima sebagai santri DTA sekurang-kurangnya telah berusia 6

(enam) tahun.

3. Untuk dapat diterima sebagai santri DTW sekurang-kurangnya telah berusia

12 (dua belas) tahun atau telah mempunyai Ijazah MI/SD.

4. Untuk dapat diterima sebagai santri DTU sekurang-kurangnya telah berusia

15 (lima belas) tahun atau telah mempunyai Ijazah MTs/SMP.

Hak Santri :

1. Mendapat perlakuan sesuai dengan jenis kelamin, bakat, minat dan

kemampuannya.

Page 21: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

21

2. Memperoleh pendidikan secara serasi dan terpadu sesuai ketentuan yang

berlaku.

3. Mengikuti program pendidikan terkait atas dasar prinsip pendidikan

berkelanjutan, guna mengembangkan kemampuan diri dan memperoleh

pengakuan tingkat pendidikan tertentu.

4. Mendapat bantuan layanan pemecahan masalah kesulitan belajar, atau

bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

5. Memperoleh hasil evaluasi prestasi belajar dan perilaku pribadinya secara

shahih.

Kewajiban Santri :

1. Berperan serta menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan

2. Mematuhi ketentuan peraturan Pendidikan Diniyah Persatuan Islam

3. Menghormati tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan dan sesama peserta

didik.

4. Berperan serta memelihara sarana-prasarana pendidikan, kebersihan,

kesehatan, ketertiban dan keamanan.

BAB VIII

TENAGA PENDIDIK & TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Pendidik merupakan tenaga yang memiliki kompetensi dan bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan bimbingan, serta melakukan pengabdian kepada

masyarakat dalam berbagai bentuk sesuai kompetensi yang dimilikinya.

2. Sebutan untuk Pendidik di Lembaga Pendidikan Diniyah Persatuan Islam

Kota Bandung adalah Ustadz untuk Pendidik Pria dan Ustadzah untuk

Pendidik Wanita.

3. Tenaga Kependidikan atau Tata Usaha (TU) bertugas melaksanakan

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan

teknis untuk menunjang proses pendidikan.

Page 22: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

22

4. Pengangkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilakukan atas dasar

kriteria kualifikasi persyaratan yang dibakukan.

5. Kriteria kualifikasi persyaratan yang dibakukan dan tata cara pengangkatan

diatur oleh Bidang Garapan Pendidikan Persatuan Islam Kota Bandung.

6. Pembinaan dan pengembangan kompetensi Pendidik dan Tenaga

Kependidikan dilakukan secara berkesinambungan.

7. Penerbitan Surat Keputusan pengangkatan dan pemberhentian Pendidik

dan Tenaga Kependidikan oleh Bidang Garapan Pendidikan PP.Persis

didelegasikan kepada Pimpinan Jam’iyyah dibawah Pimpinan Pusat dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Untuk jenjang Tahdliri & Diniyyah Takmiliyah Awwaliyah didelegasikan

kepada Pimpinan Cabang (SK ditandatangani oleh Ketua PC Persis).

2. Untuk jenjang Diniyyah Wustho & Diniyah Ulya didelegasikan kepada

Pimpinan Daerah (SK ditandatangi oleh Ketua PD Persis)

BAB IX

PENGANGKATAN MUDIR

1. Surat Keputusan Pengangkatan dan Surat Keputusan Pemberhentian Mudir

Pendidikan Diniyah ditandatangani oleh Ketua PD. Persis Kota Bandung

setelah menerima usulan dari Pimpinan Cabang.

2. Prosedur pengangkatan dan pemberhentian diajukan oleh penyelenggara

pendidikan kepada Bidang Garapan Pendidikan PD. Persis melalui Bidang

Garapan Pendidikan PC. Persis.

3. Bagi Diniyah yang sudah mendapat nomor urut Pesantren dari PP. Persis,

ketentuan tentang pengangkatan Mudir dan berbagai kelengkapan

administrasi lainnya mengikuti ketentuan yang telah dibuat oleh Bidang

Tarbiyah PP. Persis.

Page 23: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

23

BAB X

STRUKTUR ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB

Struktur Organisasi

1. Setiap Lembaga Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung

dikelola oleh mudir, staf administratif, dan wali kelas sesuai dengan

keperluan lembaga yang bersangkutan.

2. Lembaga Pendidikan Diniyah yang memiliki lebih dari satu jenjang, maka

perlu diangkat seorang Mudir al-‘Am yang dipilih melalui mekanisme

musyawarah asatidz setiap jenjang dan dihadiri oleh Bidang Garapan

Pendidikan Pimpinan Cabang.

BAB XI

EVALUASI PENDIDIKAN

1. Evaluasi pendidikan dilaksanakan oleh setiap jenjang sesuai ketentuan

yang berlaku.

a. Pada setiap akhir Semester dan Akhir tahun Pelajaran

diselenggarakan kegiatan penilaian umum dalam bentuk Ulangan

Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)

b. Pada akhir jenjang, diselenggarakan Ujian Akhir guna memperoleh

Ijazah

c. Bahan UAS, UKK, & Ujian Akhir dibuat oleh Pimpinan Daerah guna

memperoleh standarisasi penyelenggaraan Pendidikan Diniyah Kota

Bandung dengan melibatkan perwakilan Asatidz dari beberapa

lembaga yang dianggap memiliki kompetensi serta dianggap mewakili

wilayah tertentu.

2. Tenaga Pendidik berkewajiban mengevaluasi kegiatan dan pengalaman

pembelajaran peserta didik serta perencanaan dan pelaksanaan kurikulum

yang berada dalam wewenang-tanggung jawabnya dalam bentuk Ulangan

Page 24: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

24

Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, Ulangan

Kenaikan Kelas, serta Ujian Akhir.

3. Mudir berkewajiban mengevaluasi kurikulum secara menyeluruh, tenaga

kependidikan, peralatan dan sarana-prasarana pendidikan dalam lingkup

satuan pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Mufatisy berkewajiban mengevaluasi segi teknis manajemen dan

administrasi yang berada dalam wewenang dan tanggung jawabnya.

5. Tenaga kependidikan lainnya berkewajiban mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan pada bidang garapan yang menjadi wewenang serta tanggung

jawabnya masing-masing.

6. Bidang Garapan Pendidikan Pimpinan Ranting, Cabang serta Daerah

berkewajiban mengevaluasi konsepsi, perencanaan, kegiatan dan produk

pendidikan umumnya dan kurikulum khususnya pada jenjang Pendidikan

Diniyah yang berada dalam wewenang dan tanggung jawabnya.

7. Evaluasi yang dilakukan dilakukan dalam upaya pembinaan dan

pengembangan kurikulum satuan pendidikan dasar.

BAB XII

SERTIFIKAT PENDIDIKAN

1. Sertifikat bagi santri yang sudah menyelesaikan pendidikan mulai jenjang

Tahdliri, DTA, DTW, dan DTU berbentuk Ijazah.

2. Ijazah diberikan kepada santri sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar

dan atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang

diselenggarakan oleh PD. Persatuan Islam Kota Bandung.

3. Bagi lembaga yang pelaksanaaan Ujian Akhirnya menggabung langsung ke

PP. Persis, maka Ijazah dikeluarkan oleh PP. Persis

4. Bagi lembaga yang melaksanakan Ujian Akhir dengan menggabung ke PD

Persis, maka Ijazah dikeluarkan oleh PD. Persis

5. Bagi lembaga yang tidak menggabung baik ke PP maupun ke PD serta

Diniyah Binaan, maka Ijazah dikeluarkan oleh lembaga yang bersangkutan.

Page 25: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

25

6. Bagi lembaga yang memiliki program khusus, dipersilakan membuat

Syahadah atau bentuk pengakuan terhadap prestasi santrinya, seperti

Syahadah Tahfizh Quran.

BAB XIII

SUMBER DAYA & PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

1. Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya Pendidikan Diniyah

Persatuan Islam di Kota Bandung dilakukan oleh Jam’iyyah, anggota,

keluarga peserta didik, masyarakat, pemerintah dan pihak lain yang memiliki

kepedulian terhadap lembaga pendidikan bersangkutan.

2. Sarana pembelajaran Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung

meliputi ruang belajar, masjid, buku sumber pelajaran, perpustakaan,

kantor, serta sarana lain yang dibutuhkan.

3. Untuk memperlancar penyelenggaraan Pendidikan Diniyah, pengelola dapat

meminta kontribusi pendanaan kepada orang tua santri, dermawan,

masyarakat dan pemerintah setempat.

4. Pembiayaan dialokasikan untuk :

a. Ratibah (Honor) Pendidik & Tenaga Kependidikan.

b. Pengadaan dan pemeliharaan saran-prasarana pendidikan.

c. Operasional harian penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

BAB XIV

SERAGAM

Seragam yang digunakan oleh Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota

Bandung adalah :

1. Santri Putra : Kemeja Tangan Panjang Warna Krem

: Celana Panjang Warna Cokelat Pramuka

: Badge & Lokasi

2. Santri Putri : Baju Padang Warna Krem

: Rok Panjang Warna Cokelat Pramuka

Page 26: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

26

: Kerudung Warna Kuning Khaki

: Badge & Lokasi

BAB XV

PENERIMAAN SANTRI BARU

1. Penerimaan Santri Baru dilaksanakan secara serempak mulai tanggal 1

Januari dan berakhir tiap tanggal 10 Juli.

2. Hal-hal teknis yang berkenaan dengan Penerimaan Santri Baru, akan diatur

khusus setiap tahun

BAB XVI

AKREDITASI

Akreditasi dilakukan dengan tujuan :

1. Untuk menentukan kelayakan program dan kegiatan sebuah jenjang

Pendidikan Diniyah.

2. untuk mendapatkan bahan pertimbangan mengenai nilai dan arti

konsep, konten, proses dan produk pendidikan melalui pembalajaran

dalam upaya pencapaian pendidikan dasar.

Akreditasi mencakup:

1. aktivitas pembelajaran peserta didik (Standar Kegiatan)

2. perencanaan dan keberhasilan pelaksanaan kurikulum (Standar

Kurikulum)

3. dayaguna tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lain (Standar

Pendidik & Tenaga Kependidikan)

4. dayaguna peralatan dan sarana-prasarana pendidikan dasar

(Standar Sarana & Prasarana)

5. dayaguna manajemen satuan pendidikan dasar secara keseluruhan

(Standar Pengelolaan & Pembiayaan)

Page 27: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

27

Standar Kegiatan

1. Evaluasi kegiatan dan pengalaman pembelajaran peserta didik dilakukan

untuk memperoleh data mengenai perkembangan prestasi belajar dan

penerapan strategi pembelajaran.

2. Evaluasi perkembangan prestasi belajar peserta didik untuk setiap satuan

waktu belajar dilakukan untuk memperoleh bahan pertimbangan mengenai

nilai dan arti laporan pendidikan berkala.

3. Evaluasi perkembangan prestasi belajar peserta didik pada akhir pendidikan

dilakukan untuk memperoleh bahan pertimbangan mengenai nilai dan arti

Tanda Tamat Belajar.

4. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan visi, misi serta tujuan kurikulum.

Standar Kurikulum

1. Evaluasi perencanaan dan pelaksanaan kurikulum dilakukan untuk

melengkapi data mengenai kurikulum sebagai konsep dan sebagai produk

sehingga diperoleh nilai dan arti kurikulum menyeluruh.

2. Evaluasi kurikulum secara menyeluruh dilakukan untuk mendapatkan bahan

pertimbangan mengenai kesesuaian kurikulum Pendidikan Diniyah dengan

dasar, fungsi dan tujuan pendidikan Persatuan Islam.

Standar Sarana & Prasarana

1. Evaluasi peralatan dan sarana-prasarana pendidikan mencakup pengadaan,

pemeliharaan dan pendayagunaan peralatan dan sarana-prasarana baik

phisik maupun non phisik.

2. Evaluasi peralatan dan sarana-prasarana dilakukan untuk memperoleh

bahan pertimbangan tentang nilai dan artinya untuk mendukung pendidikan.

Page 28: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

28

Standar Pengelolaan & Pembiayaan

1. Evaluasi manajeman satuan pendidikan dasar mencakup manajeman

keseluruhan komponen pendidikan untuk memperoleh bahan pertimbangan

nilai dan arti kemampuan pengelolaan pendidikan.

2. Evaluasi manajeman komponen Pendidikan Diniyah meliputi komponen:

a. kelembagaan satuan pendidikan dasar;

b. kurikulum sebagai rencana tertulis dan sebagai kegiatan;

c. peserta didik satuan pendidikan dasar;

d. pembinaan dan pengembangan tenga kependidikan;

e. fungsionalisasi sarana dan prasarana pendidikan;

f. pengadministrasian kompoinen pendidikan;

3. Produk evaluasi manajemen digunakan untuk menentukan :

a. kemampuan profesional Pendidik & Tenaga Kependidikan

b. pembinaan

4. Setiap Lembaga harus memiliki konsep tentang pengadaan pengelolaan,

serta penggunaan dana

5. Setiap Lembaga harus memiliki kelengkapan administrasi yang seragam,

meliputi :

a. Buku Induk Santri

b. Stempel Diniyah

c. Kop Surat

d. Raport

e. Syahadah

BAB XVII

PEMBANTU PENYELENGGARA PENDIDIKAN

1. Setiap lembaga Pendidikan Diniyah membentuk suatu komite sebagai

pembantu penyelenggara pendidikan satuan pendidikan terkait dengan tugas

utama membantu pengadaan dana dan sarana untuk memperlancar

terselenggaranya pendidikan.

Page 29: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

29

2. Komite pembantu penyelenggaraan pendidikan beranggotakan unsur tenaga

kependidikan, pimpinan jam'iyyah, pemerintah, orang tua peserta didik dan

tokoh fungsional masyarakat.

3. Struktur pimpinan komite pembantu penyelenggaraan pendidikan sekurang-

kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, seorang bendahara,

dan beberapa orang pembantu pimpinan sesuai keperluan.

4. Untuk beberapa jenjang pendidikan yang berada dalam tanggungjawab

koordinasi seorang Mudir ‘Am dapat dibentuk satu komite pembantu

penyelenggaraan pendidikan dengan tambahan pembantu pimpinan komite

sesuai keperluan.

BAB XVIII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan

Pembinaan dan pengembangan sistem Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota

Bandung menjadi tanggung jawab Bidgar Pendidikan PD. Persis Kota Bandung

Pengawasan

1. Bidgar Pendidikan PD. Persis Kota Bandung secara bertahap, berkala,

terbuka, dan berkesinambungan melakukan pengawasan atas

penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan pendidikan pada setiap

jenjang Pendidikan Diniyah Persatuan Islam.

2. Pengawasan dilakukan oleh Bidgar Pendidikan PD. Persis Kota Bandung

melalui para mufatisy.

3. Para Mufatisy diangkat oleh Bidgar Pendidikan PD. Persis Kota Bandung

Page 30: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

30

BAB XIX

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

1. Pendidikan bersifat dinamis, oleh karena itu, perubahan dan perkembangan

serta dinamika yang muncul harus terus disikapi dan diaplikasikan apabila

hal tersebut membawa Pendidikan Diniyah ke arah yang lebih baik

2. Bidgar Pendidikan PD. Persis Kota Bandung dapat melakukan ujicoba untuk

mengembangkan gagasan baru yang diperlukan dalam rangka peningkatan

mutu Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung.

3. Bidgar Pendidikan PD. Persis Kota Bandung dapat mengembangkan sistem

pendidikan baru yang sesuai dengan tuntutan umat.

4. Bidgar Pendidikan PD. Persis Kota Bandung dapat memberi peluang

kepada para peneliti dan pengembang pendidikan untuk melakukan

penelitian guna pelaksanaan ujicoba dalam rangka penyempurnaan sistem

Pendidikan Diniyah Persatuan Islam Kota Bandung.

BAB XX

PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian

dalam bentuk Surat Edaran atau Revisi Pedoman edisi tahun

berikutnya

2. Buku Pedoman Opersional ini adalah murni inisiatif Bidang Garapan

Pendidikan PD. Persatuan Islam Kota Bandung yang bersumber dari

Manhaj Pesantren Persatuan Islam PP. Persatuan Islam tahun 1984

serta Pedoman Jam’iyah PP. Persatuan Islam tahun 2012 yang

mendapat tambahan, pengurangan, serta modifikasi dalam beberapa

hal agar Buku Pedoman ini betul-betul dapat diaplikasikan dalam

kondisi nyata, oleh karena itu, bila ada kritik, saran, sanggahan atau

berbagai hal lainnya yang bersifat perrbedaan pendapat dengan Buku

ini sebaiknya langsung menghubungi Bidang Garapan Pendidikan

Page 31: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

31

Persatuan Islam Kota Bandung untuk proses tabayun atau bahkan

adu argumen seperti layaknya ciri khas Jam’iyah Persatuan Islam saat

awal berdiri.

3. Buku Pedoman ini akan diajukan ke Bidang Tarbiyah Pimpinan Pusat

Persatuan Islam agar dijadikan rujukan dalam pengelolaan Pendidikan

Diniyah di Jam’iyah Persatuan Islam yang selama ini terabaikan

4. Lembaga Pendidikan Diniyah Persatuan Islam berhak untuk

diikutsertakan dalam berbagi kegiatan yang diselenggarakan oleh

Jam’iyah Persatuan Islam, sedangkan Lembaga Pemdidikan Diniyah

yang bersifat binaan bisa diikutsertakan setelah mendapat persetujuan

dari yang berwenang menyelenggarak kegiatan tersebut.

5. Contoh Badge, Lokasi, Stempel, Papan Nama, dan berbagai atribut

Administrasi akan diinformasikan kemudian dalam bentuk suplemen.

Page 32: PPEEDDOOMMAANN OOPPEERRAASSIIOONNAALL … · 1. Tidak menghilangkan nama penyusun 2. Menginformasikan kepada kami, bahwa buku ini telah dicopy guna kepentingan yang tidak bertujuan

32

TENTANG PENYUSUN

A. Rofik Husen lahir di Bandung, 28 Juli 1973. Jenjang pendidikan

formalnya dimulai di SDN Pindad II dan SMPN 13 di Bandung, lalu tahun 1989

berbelok arah ke Garut guna memperdalam ilmu di Pesantren Persis 19

Bentar Garut. Pendidikan S-1 dan S-2 didapat di Universitas Padjadjaran

Bandung mengambil jurusan Ilmu Administrasi Negara.

Tahun 2012 mendapat Beasiswa Unggulan dari Kemdiknas dan

kembali mengambil kuliah S-2 pada bidang Ilmu Lingkungan di Universitas

Padjadjaran Bandung.

Kiprah di Jam’iyah dimulai di Garut dengan aktif di Rijaalul Ghad

Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar – Garut mulai tahun 1989. Tahun 1996

bergabung di Pemuda Persis, dan sempat menjadi peserta Muktamar Pemuda

Persis tahun 2005 di Jakarta. Tahun 2006 keluar dari Pemuda Persis karena

kendala status di Partai Politik yang dilarang oleh QA-QD Pemuda Persis,

sekaligus pada tahun itu juga memutuskan untuk keluar dari partai politik

karena alasan ideologis.

Tahun 2007 diterima di Jam’iyah Persatuan. Tahun 2010 diamanahi

untuk menjadi Sekretaris di Tasykil PC. Persis Kecamatan Buahbatu. Tahun

2011 diamanahi untuk menjadi Bidang Garapan Pendidikan PD. Persatuan

Islam Kota Bandung, dan mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris di PC agar

dapat berkarya dengan optimal.

Saat ini aktif sebagai GURU di Pesantren Persatuan Islam 110

Manba’ul Huda memegang mata pelajaran Aqidah Akhlaq.