PP26 chie

52
Administrasi Kesehatan DISUSUN OLEH : Susi Sugiarti D1 10-2007-046

description

ppt

Transcript of PP26 chie

PBL NEUROSCIENCE

Administrasi KesehatanDISUSUN OLEH :

Susi SugiartiD110-2007-046PendahuluanPuskesmas adalah unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.

Peran dan tujuan PuskesmasTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010

Wilayah puskesmasWilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Pelayanan kesehatan menyeluruhPelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas ialah pelayan kesehatan yang meliputi pelayanan :Kuratif (pengobatan)Preventif (upaya pencegahan)Promotif (peningkatan kesehatan)Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

Pelayanan kesehatan integrasi (terpadu)Sebelum ada puskesmas, pelayanan kesehatan di dalam satu satu kecamatan terdiri dari Balai Pengobatan, Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Hygiene Sanitasi Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular dan lain sebagainya. Fungsi puskesmas

Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanyaMembina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehatMemberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat wilayah kerjanya

Manajemen puskesmas

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efesien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya pengembangan.Perencanaan upaya kesehatan wajibJenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap puskesmas, yakni promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan.Langkah langkah perencanaan yang harus dilakukan puskesmas adalah sebagai berikut :Menyusun usulan kegiatan usulan Langkah pertama yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun kegiatan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik nasional maupun daerah, sesuai dengan masalah sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas. Usulan ini disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan.Rencana ini disusun melalui pertemuan perencanaan tahunan puskesmas yang dilaksanakan sesuai dengan siklus perencanaan Kabupaten/kota dengan mengikutsertakan BPP serta dikoordinasikan dengan camat.Mengajukan usulan kegiatanLangkah kedua yang dilakukan puskesmas adalah mengajukan usulan kegiatan ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk persetujuan pembiayaannya, perlu diperhatikan dalam mengajukan usulan kegiatan harus dilengkapi dengan usulan kebutuhan rutin, sarana dan prasarana dan operasional puskesmas beserta pembiayaannya

Dokter adalah petugas kesehatan yang berperan dalam bidang kuratif. Peran ini sangat banyak diharapkan di puskesmas. Secara umum tugas dokter adalah sebagai :- agent of treatment- agent of change- agent of developmentMacam macam Upaya kesehatan wajib puskesmas upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan upaya pengobatan.

Hal yang mempengaruhi kesehatan masyarakat :

EkonomiLingkunganGeografi

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

1. Melakukan pengumpulan data.Untuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan, perlu tersedia data yang cukup. Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan, termasuk keadaan geografis, keadan pemerintahan, kependudukan, pendidikan, pekerjaan, mata pencaharian, sosial budaya, dan keadaan kesehatan.2. Pengolahan Data Apabila data yang telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut harus diolah, maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut. Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam, secara manual, elektrikal dan mekanik.

3. Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular, tabular dan grafikal.

4. Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah. Tidak semua masalah dapat diselesaikan. Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah, dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan.Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yakni:1. Besarnya masalah yang terjadi2. Pertimbangan politik3. Persepsi masyarakat4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.

Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi:4Menetapkan kriteriaMemberikan bobot masalahMenentukan skoring tiap masalah

PROBLEM SOLVING CYCLE

Problem solving cycle (siklus solusi masalah) adalah proses mental yang melibatkan penemuan masalah, analisis dan pemecahan masalah. Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasi kendala dan mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikan masalah Langkah-langkah dalam problem solving cycle ini yaitu : Analisis situasiIdentifikasi masalahPrioritas masalahAlternatif solusiPelaksanaan solusi terpilihEvaluasi solusi yang dilaksanakan

Ukuran demografis yang digunakan dalam analisis kependudukan :Jumlah penduduk Kesuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan Kesehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur Laju petumbuhan penduduk Struktur umur Angka ketergantungan Distribusi penduduk Mobilitas penduduk Masukan (input)Masukan merupakan suatu struktur yang berupa sumber daya manusia (man), dana (money), sarana fisik perlengkapan dan peralatan (material), organisasi dan manajemen (method). Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari : Jumlah, besarnya inputMutu struktur atau input Besarnya anggaran atau biaya Kewajaran

PerencanaanPerencanaan merupakan proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Perencanaa akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. PengorganisasianDinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan menetapkan struktur organisasi puskesmas dengan pertimbangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat I. Pola organisasi meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas program yang ditangani.

Tugas pokok:Kepala Puskesmas : bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural, dan jabatan fungsional.Kepala urusan tata usaha : bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan.Unit I : bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan bayi, keluarga berencana dan perbaikan gizi.Unit II : Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.Unit III : Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.Unit IV : Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya. Unit V : Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.Unit VI : Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap.Unit VII : Melaksanakan kegiatan kefarmasian.

PelaksanaanPelaksanaan (actuating) merupakan fungsi penggerak semua kegiatan yang telah dituangkan dalam fungsi pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi yang telah dirumuskan pada fungsi perencanaan. Fungsi manajemen ini lebih menekankan tentang bagaimana manajer mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Tujuan fungsi pelaksanaan: Menciptakan kerjasama yang lebih efisien Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan ini Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf Membuat organisasi berkembang lebi dinamis.

PengawasanPengawasan (controlling) dalam manajemen puskesmas merupakan fungsi terakhir yang berkait erat dengan fungsi manajemen yang lainnya. Melalui fungsi pengawasan dan pengendalian, standard keberhasilan selalu dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu dikerjakan. Tiga langkah penting untuk melakukan pengawasan: Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapai.Membandingkan hasil yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan. Bila diperkirakan terjadi penyimpangan, pimpinan prlu berusaha lebih dulu untuk mencari factor penyebabnya, kemudian menetapkan langkah-langkah untuk mengatasinya.

Keluaran (output) Keluaran adalah hasil akhir dari kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien atau terhadap suatu program yang dilaksanakan. Keluaran jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur tertentu.Keluaran jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional pasien.

SasaranSasaran merupakan golongan yang menjadi tumpuan terhadap pelaksanaan suatu program yang direncanakan. Sasaran dapat berupa perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.DampakHasil dari pelaksanaan yang dijadikan indikator apakah kebutuhan dan tuntutan kelompok sasaran terpenuhi atau tidak. Dampak merupakan indikator yang sulit untuk dinilai. Umpan BalikUmpan balik merupakan merupakan hasil dari keluran yang menjadi masukan dari suatu sistem.

MasalahNamun dalam usaha mencapai visi puskesmas terdapat beberapa masalah yang dihadapi sehingga menyebabkan program yang diselenggrakan tidak mencapai target yang ditetapkan. Misalnya cakupan imunisasi yang tidak cukup. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor antaranya akibat manajemen yang tidak efektif atau pelaksanaan program yang tidak efesien.

PenyebabSemua jenis hambatan atau penyebab timbulnya masalah dalam sesuatu program dapat dirumuskan pada saat melakukan analisis situasi (sistem) yang lebih difokuskan pada sumber daya dan proses (input dan proses). Input: Man: jumlah staf kurang, ketrampilan, pengetahuan, dan motivasi kerjaya yang rendah. Tingkat partisipasi masyarakat juga rendah. Money: jumlah dana untuk pengembangan program sangat terbatas dan turunnya dana terlambat serta sering dipotong di Dinkes tingkat II. Material: jumlah peralatan medis yang kurang memadai dan jenis obat yang tersedia tidak sesuai dengan masalah kesehatan yang potensial berkembang di wilayah kerja Puskesmas. Harga peralatan yang mahal. Method: perlaksanaan program yang kurang efektif dan efisien. Waktu yang dimiliki oleh staf tidak cukup untuk menyusun rencana atau untuk mengadakan supervisi. Informasi juga dapat menjadi hambatan program karena datanya yang tersedia kurang dapat dipercaya, kurang akurat, pemanfaatan data jarang dilakukan untuk perencanaan kegiatan program sehingga staf terperangkap pada rutinisme dan laporannya yang belum di buat.

Proses: masalah ini dapat dikaitkan dengan fungsi manajemen (POAC). Planning: kurang jelasnya tujuan atau rumusan masalah program sehingga rencana kerja operasional tidak relevans dengan upaya pemecahan masalah. Organizing: pembagian tugas untuk staf tidak jelas bahkan sering tidak ada.

Actuating: koordinasi dan motivasi staf kurang atau kepimpinan kepala Puskesmas tidak disenangi staf. Controlling: pengawasan (supervise) lemah dan jarang dilakukan serta pencatatan data untuk monitoring program kurang akurat dan jarang dimanfaatkanLingkungan -Misalnya hambatan geografis (jalan rusak) -Iklim atau musim yang kurang menguntungkan -Masalah tingkat pendidikan yang rendah -Sikap dan budaya masyarakat yang tidak kondusif (tabu, salah persepsi, mitos)DampakDampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output Untuk manajemen kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi. PenyelesaianPada kasus kita di dapatkan: Input; MAN: 1 dr.umum , 1 dr.gigi , 3 perawat , 1 sanitarian , 3 administrator MONEY-MATERIAL: uang, vaksin, transportasi, alat kontrasepsi, alat-alat pemeriksaan tidak diketahui METHOD: kemampuan/keahlian tenaga medis, cara yang digunakan (tidak diketahui) MARKET: 29.500 jiwa , area jangkauan sulitproses; PLANNING: menyusun anggaran, tidak diketahui faktor yang mempengaruhi data dasar penyusunan anggaran tidak akurat.ORGANIZING: penyusunan staf, kurang personil. ACTUATING: penggerakan, pengkoordinasian, tidak efektif. CONTROLLING: penyusunan laporan, evaluasi.output : cakupan imunisasi dasar , ANC, DHFsasaran : bayi , balita , ibu , pasutri/keluarga , ibu hamil.dampak : cakupan imunisasi dasar belum mencapai hasil, ANC belum mencapai hasil dan pemberantasan DHF yang blm tercapai.

Imunisasi yang diwajibkan:

Vaksinasi Jadwal pemberian-usia Booster/Ulangan Imunisasi untuk melawan BCG Waktu lahir --Tuberkulosis Hepatitis B Waktu lahir-dosis 1 1 bulan-dosis 2 6 bulan-dosis 3 1 tahun-- pada bayi yang lahir dari ibu dengan hep B Hepatitis B DPT dan Polio 3 bulan-dosis 1 4 bulan-dosis 2 5 bulan-dosis 3 18 bulan-booster 1 6 tahun-booster 2 12 tahun-booster 3 Dipteria, pertusis, tetanus, dan polio campak 9 bulan --Campak Tujuan: Sebagai Pedoman kerja Petugas Imunisasi dalam memberikan Imunisasi pada bayi. Sasaran: Petugas Imunisasi dalam mempersiapkan alat / sarana, vaksin serta kesiapan petugas dalam pemberian Imunisasi kepada bayi (penyuntikan). Langkah-langkah kegiatan:a. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran Imunisasi yang telah membawa Buku KIA / KMS di Ruang Imunisasi setelah mendaftar di loket pendaftaran. b. Petugas memriksa status Imunisasi dalam buku KIA / KMS dan menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan. c. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya (keadaan bayi yang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak akan dirujuk ke Ruang Pengobatan).

d. Petugas menyiapkan alat (menyeteril alat suntik dan kapas air hangat).e. Petugas menyiapkan vaksin ( vaksin dimasukkan ke dalam termos es ).f. Petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada orang bayi tentang tempat penyuntikan. g. Petugas memberikan Imunisasi ( memasukkan vaksin ke dalam alat suntik, desinfeksi tempat suntikan dengan kapas air hangat, memberikan suntikan vaksin / meneteskan vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yang akan diberikan. h. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi kepada orang tua bayi sasaran imunisasi.i.Petugas memberikan obat antipiretik untuk imunisasi DPT, dijelaskan cara dan dosis pemberian.j.Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwal imunisasi berikutnya.

POLA TRANSMISI PENYAKIT DHFDemam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan Virus Dengue. Penyakit tersebut merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena prevalensinya yang tinggi dan penyebarannya semakin luas.

Sekian