Pp Paru (Foto Thorax)

62
REFERAT FOTO THORAX Oleh : ILHAM RIANDA SMF ILMU PENYAKIT PARU RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

description

foto thorax

Transcript of Pp Paru (Foto Thorax)

Page 1: Pp Paru (Foto Thorax)

REFERAT

FOTO THORAXOleh :

ILHAM RIANDA

SMF ILMU PENYAKIT PARU RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

Page 2: Pp Paru (Foto Thorax)

Wilhelm Conrad Rontgensinar-X

Fisikawan Jerman, 1901

Ia merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung, terjadilah fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di antara bahan lain. Hal ini mempengaruhi plat fotografi dan menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi. Ia menyebutnya fenomena radiasi X/radiasi Rontgen. Rontgen mengambil fotografi sinar-X pertama dari bagian dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya. Sesuatu yang menghalang sinar x maka akan memberikan gambaran putih (opaq) dan Sesuatu yang ditembus sinar x akan memberikan gambaran hitam (lucent).

Page 3: Pp Paru (Foto Thorax)

SINAR-X

Sinar-X adalah Pancaran gelombang elktromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek

Page 4: Pp Paru (Foto Thorax)

Sinar - x menjadi alat utama dalam radiografi. Selanjutnya untuk melaksanakan pekerjaan radiografi, maka diperlukan “tatacara pemotretan” dengan urutan sebagai berikut :

•Pengaturan penderita ( obyek )•Pengatauran sinar •Pengaturan film ( asesoris )•Pengaturan factor ekpos ( factor penyinaran )

Page 5: Pp Paru (Foto Thorax)

1. Posisi penderita

Pengaturan penderita

Page 6: Pp Paru (Foto Thorax)

Supine = Tidur telentang

Prone = Tidur telungkup

Page 7: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 8: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 9: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 10: Pp Paru (Foto Thorax)

2). Posisi obyek

Posisi obyek adalah letak atau kedudukan dari sebagian dari tubuh penderita yang perlu diatur dalam suatu pemotretan. Misalnya seorang penderita akan di foto tangannya, maka yang disebut obyek adalah posisi dari tangan penderita yang akan di foto

Page 11: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 12: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 13: Pp Paru (Foto Thorax)

INDIKASI FOTO THORAK :

1. Infeksi traktus respiratorius bawah

Misalnya : TBC Paru, bronkitis, Pneumonia2. Batuk kronis3. Batuk berdarah4. Trauma dada5. Tumor6. Nyeri dada7. Metastase neoplasma8. Penyakit paru akibat kerja9. Aspirasi benda asing

Page 14: Pp Paru (Foto Thorax)

PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN THORAX

Persiapan pasien :

Pasien dianjurkan untuk mengganti pakaian dengan pakaian yang telah tersedia dan melepas (untuk wanita juga melepas BH) serta melepas perhiasan yang ada di leher.

Posisi pemeriksaan :

AP, PA, Lateral, LLD / RLD dan Top Lordotik.

Page 15: Pp Paru (Foto Thorax)

Posisi Pada Foto Thorax

•Posisi PA (Postero Anterior)

Pada posisi ini film diletakkan di depan dada, siku ditarik kedepan supaya scapula tidak menutupi parenkim paru.

•Posisi AP (Antero Posterior)

Dilakukan pada anak-anak atau pada pasien yang tidak kooperatif. Film diletakkan dibawah punggung, biasanya scapula menutupi parenkim paru. Jantung juga terlihat lebih besar dari posisi PA.

Page 16: Pp Paru (Foto Thorax)

•Posisi Lateral Dextra & Sinistra

Posisi ini hendaknya dibuat setelah posisi PA diperiksa. Buatlah proyeksi lateral kiri kecuali semua tanda dan gejala klinis terdapat di sebelah kanan, maka dibuat proyeksi lateral kanan,berarti sebelah kanan terletak pada film. Foto juga dibuat dalam posisi berdiri.

•Posisi Lateral Dekubitus

Foto ini hanya dibuat pada keadaan tertentu,yaitu bila klinis diduga ada cairan bebas dalam cavum pleura tetapi tidak terlihat pada foto PA atau lateral. Penderita berbaring pada satu sisi (kiri atau kanan). Film diletakkan di muka dada penderita dan diberikan sinar dari belakang arah horizontal.

Page 17: Pp Paru (Foto Thorax)

•Posisi Apikal (Lordotik)

Hanya dibuat bila pada foto PA menunjukkan kemungkinan adanya kelainan pada daerah apex kedua paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat setelah foto rutin diperiksa dan bila ada kesulitan menginterpretasikan suatu lesi di apex.

Page 18: Pp Paru (Foto Thorax)

•Posisi Oblique Iga

Hanya dibuat untuk kelainan-kelainan pada iga (misal pembengkakan lokal) atau bila terdapat nyeri lokal pada dada yang tidak bisa diterangkan sebabnya, dan hanya dibuat setelah foto rutin diperiksa. Bahkan dengan foto oblique yang bagus pun, fraktur iga bisa tidak terlihat.

•Posisi Ekspirasi

Adalah foto toraks PA atau AP yang diambil pada waktu penderita dalam keadaan ekspirasi penuh. Hanya dibuat bila foto rutin gagal menunjukkan adanya pneumothorax yang diduga secara klinis atau suatu benda asing yang terinhalasi

Page 19: Pp Paru (Foto Thorax)

Cara sistematis untuk membaca foto thorax:

Cek apakah sentrasi foto sudah benar dan foto dibuat pada waktu inspirasi penuh. Foto yang dibuat pada waktu ekspirasi bisa menimbulkan keraguan karena bisa menyerupai suatu penyakit misal kongesti paru, kardiomegali atau mediastinum yang lebar. Kesampingkan bayangan-bayangan yang terjadi karena rambut, pakaian atau lesi kulit.

Page 20: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 21: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 22: Pp Paru (Foto Thorax)

Cek apakah Exposure sudah benar ( bila sudah diperoleh densitas yang benar, maka jari yang diletakkan di belakang “daerah yang hitam” pada foto tepat dapat terlihat). Foto yang pucat karena “underexposed” harus diinterpretasikan dengan hati-hati, gambaran paru bisa memberi kesan adanya edema paru atau konsolidasi. Foto yang hitam karena “overexposed” bisa memberi kesan adanya emfisema.

Page 23: Pp Paru (Foto Thorax)

Under exposure

Page 24: Pp Paru (Foto Thorax)

o Cek apakah tulang-tulang (iga, clavicula, scapula,dll) Normal.

o Cek jaringan lunaknya, yaitu kulit, subcutan fat, musculus-musculus seperti pectoralis mayor, trapezius dan sternocleidomastoideus. Pada wanita dapat terlihat mammae serta nipplenya.

o Cek apakah posisi diafragma normal ; diafragma kanan biasanya 2,5 cm lebih tinggi daripada kiri. Normalnya pertengahan costae 6 depan memotong pada pertengahan hemidiafragma kanan

Page 25: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 26: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 27: Pp Paru (Foto Thorax)

K

Gambar 1: Thorax Foto posisi PA ; A= Lebel Nama, B= Marker, C= Costae, D= Sinus Costo Cardioprenicus, E= Sinus Costoprenicus, F= Vert. Cervical VII, G= Os Scapula, H= Os Clavicula, I= Jantung, J= Hilus, K= Diagphragma.

AB

C

D

F

H

IJ

E

Page 28: Pp Paru (Foto Thorax)

o Cek sinus costophrenicus baik pada foto PA maupun lateral.

o Cek mediastinum superior apakah melebar, atau adakah massa abnormal, dan carilah trachea.

o Cek adakah kelainan pada jantung dan pembuluh darah besar. Diameter jantung pada orang dewasa (posisi berdiri) harus kurang dari separuh lebar dada. Atau dapat menentukan CTR (Cardio Thoracalis Ratio).

o Cek hilus dan bronkovaskular pattern. Hilus adalah bagian tengah pada paru dimana tempat masuknya pembuluh darah, bronkus, syaraf dan pembuluh limfe. Hilus kiri normal lebih tinggi daripada hilus kanan.

Page 29: Pp Paru (Foto Thorax)

K

Gambar 1: Thorax Foto posisi PA ; A= Lebel Nama, B= Marker, C= Costae, D= Sinus Costo Cardioprenicus, E= Sinus Costoprenicus, F= Vert. Cervical VII, G= Os Scapula, H= Os Clavicula, I= Jantung, J= Hilus, K= Diagphragma.

AB

C

D

F

H

IJ

E

Page 30: Pp Paru (Foto Thorax)

Hal yang perlu diperhatikan dalam interpretasi:

1. Kedudukan: simetris/asimetris.2. Densitas.3. Homogen/inhomogen.4. Batas: tegas/tidak.5. Ada perselubungan (bayangan padat).6. Ada cavitas, kalsifikasi, garis fibrotik, bercak-bercak.

Page 31: Pp Paru (Foto Thorax)

Syarat- syarat foto thorax PA bila memungkinkan :

1. Posisi penderita simetris. Hal ini dapat dievaluasi dengan melihat apakah proyeksi tulang corpus vertebra thoracal terletak di tengah sendi sternoclavikuler kanan dan kiri.

2. Kondisi sinar X sesuai. mAs (jumlah sinar) cukup dan kV (kualitas sinar) cukup.

3. Film meliputi seluruh cavum thorax. Mulai dari puncak cavum thorax sampai sinus-sinus phrenicocostalis kanan kiri dapat terlihat pada film tersebut.

Page 32: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 33: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 34: Pp Paru (Foto Thorax)

KELAINAN FOTO THORAX

1. Pada Pulmo

• Oedema paru

• Bayangan dengan garis tidak tegas• Terdapat suatu bronkogram udara

Tanda “silhouette” yaitu hilangnya visualisasi bentuk diafragma atau mediastinum berdekatan

Page 35: Pp Paru (Foto Thorax)

•Pemadatan paru, seperti : TBC paru, Pneumonia

1. Terlihat bayangan homogen berdensitas tinggi pada satu segmen, lobus paru atau pada sekumpulan segmen lobus yang berdekatan, berbatas tegas.

2. Jumlah corakan paru bertambah3. Konsolidasi di lobus atau segmen pulmonalis

Pneumonia

Page 36: Pp Paru (Foto Thorax)

Gambar Tuberculosis milier, tampak sarang-sarang sekecil 1-2 mm atau sebesar kepala jarum, tersebar merata di kedua belah paru “badai kabut” atau (snow storm appereance)

Page 37: Pp Paru (Foto Thorax)

Bercak dan awan Tidak

melebihi garis median, apeks, Iga 2 depan dan

tidak ada kavitas.

Bercak tidak melebihi luas satu paru, bila

ada lubang diameter

kurang dari 4 cm, awan /onsolidasi

homogen tidak lebih luas dari

satu paruSarang lebih dari diatas, diameter

kavitas 4 cm atau lebih

Page 38: Pp Paru (Foto Thorax)

Tuberkulosis

Secara radiologik ditemukan 4 sarang pada Tuberkulosis :

1. Sarang eksudatif : awan/ bercak, berbatas tak tegas, densitas rendah

2. Sarang produktif : butir bulat kecil, batas tegas, densitas sedang

3. Sarang induratif/fibrotik : garis-garis ataupun pita tebal, batas tegas,densitas tinggi

4. Kavitas : proses aktif kecuali lubang yang sudah sangat kecil (residual kavitas)

Page 39: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 40: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 41: Pp Paru (Foto Thorax)

Tuberkuloma

Sarang keju (caseosa) biasanya menunjukkan penyakit yang tak begitu virulen, bahkan tidak aktif apalagi berbatas tegas

Page 42: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 43: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 44: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 45: Pp Paru (Foto Thorax)

•Aspergillosis, nocardiasis, elescheiriasis

Terlihat gambaran bola jamur “fungus ball”, suatu bayangan yang hamper mirip dengan kavitas pada tuberculosis, akan tetapi disni terlihat baying bulat agak besar yang dinamakan aspergilloma

Page 46: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 47: Pp Paru (Foto Thorax)

•Kolaps paru / ateletaksis

1. Terdapat bayangan lobus yang kolaps2. Ditemukan tanda “silhouette”3. Pergeseran struktur untuk mengisi ruangan yang normalnya

ditempati lobus 4. yang kolaps5. Pada kolaps keseluruhan paru : keseluruhan hemithorax

tampak opaque dan 6. ada pergeseran hebat pada mediastinum dan trachea

Page 48: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 49: Pp Paru (Foto Thorax)

• Bronkiektasis

1. Bronkovaskular yang kasar yang umunya terdapat di lapang bawah paru

2. Bulatan-bulatan translusen yang sering dikenal dengan sarang tawon (honey comb appereance), bulatan translusen ini dapat barukuran besar yang berupa kista-kista translusen dan kadang-kadang berisi cairan (air fluid level) akibat peradangan sekunder

Page 50: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 51: Pp Paru (Foto Thorax)

•Massa paru, misal : abses paru, kista hydatid• Ditemukan lesi uang logam (coin lesion) / nodulus• Kavitas, multikavitas berdinding tebal, dapat pula ditemukan udara

dan cairan didalamnya

Page 52: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 53: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 54: Pp Paru (Foto Thorax)

5. Pada Pleuraa) Efusi Pleura

Tampak perselubungan homogen, umumnya lebih tinggi di lateral daripada medial, juga dapat berjalan ke dalam fissura terutama ke ujung bawah fissura oblique

Page 55: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 56: Pp Paru (Foto Thorax)

b) Fibrosis PleuraPenampilannya serupa dengan cairan pleura, densitas tinggi tak teratur dan Sudut costophrenicus tetap terobliterasi.

Page 57: Pp Paru (Foto Thorax)

c) Kalsifikasi Pleura

Plak kalsium tak teratur, dapat terlihat dengan atau tanpa disertai penebalan pleura (Schwarte)

Page 58: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 59: Pp Paru (Foto Thorax)

d) Pneumothorax

Garis pleura yang membentuk tepi paru yang terpisah dari dinding dada, mediastinum atau diafragma oeh udaraTak adanya bayangan pembuluh darah diluar garis ini.

Page 60: Pp Paru (Foto Thorax)
Page 61: Pp Paru (Foto Thorax)

6. Pada Diafragma

a) Paralisis Diafragma1. Akibat kelainan nervus phrenicus, misal invasi

oleh karsinoma bronchus2. Ditandai oleh elevasi 1 hemidiaphragma

b) Eventrasi Diafragma

Merupakan keadaan kongenital, yang diafragmanya tanpa otot dan menjadi lembaran membranosa tipis.

Page 62: Pp Paru (Foto Thorax)

TERIMA KASIH ATAS

PERHATIANNYA