pp kep jiwa

37
TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI KELOMPOK III: HENDRO MOBRIANDA KHAIRIA NURMAN RATNA DEWI YOSTRI YOLANDA YULIANDRI

description

pp kep jiwa

Transcript of pp kep jiwa

Slide 1

TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASIKELOMPOK III:

HENDRO MOBRIANDAKHAIRIA NURMANRATNA DEWIYOSTRI YOLANDAYULIANDRI

persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental Health Nursing, 1987).

DEFINISI HALUSINASIHalusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental Health Nursing, 1987).

2

Klasifikasi halusinasiHalusinasi pendengaranHalusinasi penglihatanHalusinasi penghiduHalusinasi perabaHalusinasi pengecapHalusinasi sinestetik

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASISESI 1: MENGENAL HALUSINASITujuanKlien dapat mengenal halusinasiKlien mengenal waktu terjadinya halusinasiKlien mengenal situasi terjadinya halusinasiKlien mengenal perasaannya pada saat terjadinya halusinasiSetting Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaranTempat tenang dan nyamanAlat Spidol Papan tulis/ whiteboard/flipchartMetodeDiskusi dan tanggungjawabBermain peran/simulasi

Cont.e. Langkah kegiatanPersiapanMemilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi: halusinasiMembuat kontrak dengan klienMempersiapkan alat dan tempat pertemuanOrientasiSalam TerapeutikSalam dari perawat kepada klienPerkenalkan nama dan panggilan perawat (pakai papan nama)Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)Evaluasi/validasiMenanyakan perasaan klien saat iniKontrakPerawat menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang didengarPerawat menjelaskan aturan main berikut.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin pada perawatLama kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Cont.Tahap kerjaPerawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.Perawat meminta klien measilnyanceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya tulis di whiteboardBeri pujian pada klien yang melakukan dengan baikSimpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien pada saat terjadi.

Tahap terminasiEvaluasiPerawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKPerawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompokTindak lanjutPerawat meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasiKontrak yang akan datingMenyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasiMenyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, dan perasaan saat terjadi halusinasi.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK srimulasi persepsi: halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

SESI 2: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

Tujuan

Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasiKlien dapat memahami cara menghardik halusinasiKlien dapat memperagakan cara menghardik halusinasiSettingTerapis dan klien duduk bersama dalam lingkaranRuangan nyaman dan tenang

Alat

Spidol dan papan tulisJadwal kegiatan harianMetodeDiskusi dan tanggungjawabBermain peran/simulasi

Cont..Langkah kegiatanPersiapan Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1Mempersiapkan alat dan tempat pertemuanOrientasiSalam terapeutikSalam dari terapis kepada klienKlien dan terapis pakai papan namaEvaluasi/validasiTerapis menanyakan perasaan klien saat iniTerapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi dan perasaanKontrakMenjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardikMenjelaskan aturan mainJika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapisLama kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Tahap kerjaTerapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliranBerikan pujian setiap klien selesai berceritaTerapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi pada saat halusinasi munculTerapis memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: Pergi jangan ganggu saya, saya mau bercakap dengan......Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi dimulai dari klien sebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi

Tahap terminasiEvaluasiTerapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKTerapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokTindak LanjutTerapis mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi munculMemasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klienKontrak yang akan datang Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lainTerapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi halusinasi Sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik.

Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

Evaluasi dan Dokumentasi

SESI 3 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN

TujuanKlien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasiKlien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasiSetting Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaranRuangan nyaman dan tenangAlatJadwal kegiatan harianPulpenSpidol dan whiteboard/papan tulis/flipchartMetodeDiskusi dan Tanya jawabBermain peran/simulasi dan latihan

Langkah KegiatanPersiapanMengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi2Mempersiapkan alat dan tempat pertemuanOrientasiSalam terapeutikSalam dari terapis kepada klienKlien dan terapis pakai papan namaEvaluasi/validasiTerapis menanyakan keadaan klien saat iniTerapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajariTerapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasiKontrakTerapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatanMenjelaskan aturan main berikut.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta izin kepada terapisLama kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Tahap kerjaTerapi menjelaskan cara kedua,yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi.Terapi meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari,dan tulis di whiteboardTerapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian.Terapis menulis formulir yang sama di whiteboardterapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan harian,dari bangun pagi sampai tidur malam.Klien menggunakan formulir,terapis menggunakan whiteboard.Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusunBerikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.

Tahap terminasiEvaluasiTerapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannyaterapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokTindak lanjutTerapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi,yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.

Kontrak yang akan datangTerapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakapTerapis membuat kesepakatan waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

EvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 3,kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.DokumentasiDokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.Contoh : Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi Sesi 3.Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal.Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

SESI 4 : MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP

TujuanKlien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasiKlien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasiSettingTerapis dank lien duduk bersama dalam lingkaranRuangan nyaman dan tenang

AlatSpidol dan whiteboard/papan tulis/flipchartJadwal kegiatan harian klien dan pulpenMetodeDiskusi kelompokBermain peran/simulasi

Langkah kegiatanPersiapanMengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesiTerapis membuat kontrak dengan klien 3Mempersiapkan alat dan tempat pertemuanOrientasiSalam terapeutiksalam dari terapis kepada klienklien dan terapis pakai papan namaEvaluasi/validasiMenanyakan perasaan klien saat iniMenanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah dipelajari(menghardik,menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk mencegah halusinasiKontrakTerapis menjelaskan tujuan,yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakapTerapis menjelaskan aturan main berikutJika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta izin kepada terapisLama kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Tahap kerjaTerapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasiTerapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakapTerapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukanTerapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi munculsuster,ada suara di telinga,saya mau ngobrol saja dengan suster atau Suster,saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang.Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnyaBerikan pujian atas keberhasilan klienUlangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran

Tahap terminasiEvaluasiTerapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKTerapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatihMemberikan pujian atas keberhasilan kelompokTindak lanjutMenganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi,yaitu menghardik,melakukan kegiatan harian,dan bercakap-cakapKontrak yang akan datangTerapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obatTerapis menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi halusinasi Sesi 4,kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap.

DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 4.Klien belum mampu secara lancer bercakap-cakap dengan orang lain.Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat dank lien lain di ruang rawat.

SESI 5 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT.

Tujuan.Klien memahami pentingnya patuh minum obat.Klien memahami akibat tidak patuh minum obat.Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.Setting. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran.Ruangan nyaman dan tenang. Alat. Spidol dan whitboard/ papan tulis/ flipchart.Jadwal kegiatan harian.Bebrapa contoh obat. Metode. Diskusi dan Tanya jawab.Melengakapi jadwal harian.

Langkah kegiatan.Persiapan.Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.Orientasi.Salam terapeutik.Salam dari terapis kepada klien.Terapis danklien memakai papan nama.Evaluasi/ validasi.Menanyakan perasaan klien saat ini.

Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukan hari dengan kegiatan, dan ber cakap cakap)Kontrak. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasib dengan patuh minum obat.Menjelaskan aturan main berikut.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.Lama kegiatan 45 menit.Setiap kilen mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

Tahap kerjaTerapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena obat member perasaan tenang, dan memperlambat kambuh.Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat yaitu penyebab kambuh.Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang akan dimakan dan waktu memakanya. Buat daftar whiteboard.Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu : benar obat, benar waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran.ber ikan pujian pada klien yang benar.Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard)Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di whiteboard)Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi/ kambuh.Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi/ kambuh.Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat.Memberikan pujian tiap kali benar.

Tahap terminasi.EvaluasiTerapis menanyakan perasaan kilen setelah mengikuti TAK.Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.Tindak lanjut.Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap cakap, dan patuh minum obat.Kontrak yang akan datang.Terapi mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi.Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

EvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5, kemampuan klien yang diharapkan adalh menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.

Dokumentasi.Dokumentasikan kemampuanyang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tipa klien. Contoh : klien mengikuti sesi 5 TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH

SESI 1 : IDENTIFIKASI HAL POSITIF PADA DIRI.Tujuan Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan.Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.Setting Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.Ruangan nyaman dan tenang.Alat.Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.Kertas putih HVS dua kali sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.Metode Diskusi.Permainan.

Langkah kegiatanPersiapanMemilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu kilen dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah.Membuat kontrak dengan klienMempersiapkan alat dan tempat pertemuanOrientasiSalam terapeutik.Salam dari terapis kepada klien.Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)Evaluasi/ validasi.Menanyakan perasaan klien saat ini.Kontrak Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap cakap tentang hal positif diri sendiri.Terapis menjelaskan aturan main berikut :Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.Lama kegiatan 45 menit.Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

Tahap kerjaTerapis memperkenalkan diri: nama lengkap, dan nama panggilan serta memakai papan nama.Terapis membagikan spidol kepada klien.Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan.Terapis memberikan pujian atasperan serta klien. Terapis membagikan kertas kedua.Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri : kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan di rumah sakit.Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran.Terapis memberikan pujian pada setiap peran klien.

Tahap terminasiEvaluasi.Terapis menanyakan perasaan setelah mengikuti TAK. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.Tindak lanjut.Terapis meminta klien untuk menulis hal positif lain yang belum tertulis.Kontrak yang akan datang.Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang dapat diterapkan di rumah sakit dan di rumah.Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi.Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah sesi 1, kemampuan klien yang diharapkan adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif (kemampuan ) yang dimiliki.

DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan reinforcement (pujian).

SESI 2 : MELATIH POSITIF PADA DIRITujuan Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan.Klien dapat memilih hal positif diri yang akan dilatih.Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih.Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan yang telah dilatih.Setting Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih.Ruangan yang nyaman dan tenang.Alat. Spidol dan papan tulis / whiteboard/ flipchart.Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatihkertas daftar kemampuan positif pada sesi 1.Jadwal kegiatan sehari hari dan pulpen.Metode.Diskusi dan Tanya jawab.Bermain peranLangkah kegiatan Persiapan.Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.Orientasi.Salam terapeutik.Salam dari terapis kepada klien.Klien dan terapis pakai papan nama.Evaluasi/ validasi..Menanyakan perasaan klien saat ini.Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klienKontrak.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melatih hal positif pada klien.Terapis menjelaskan aturan main berikut.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.Lama kegiatan 45 menit.Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

Tahap kerjaTerapis meminta semua klien membaca ulang daftar kemampuan positif pada sesi 1 dan memilih satu untuk dilatih.Terapis meminta klien menyebutkan pilihanya dan ditulis di whiteboard.Terapis meminta semua klien untuk memilih satu dari daftar di whiteboard. Kegiatan yang paling banyak dipilih diambil untuk dilatih.Terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan/kemampuan yang dipilih dengan cara berikut :Terapis memperagakanKlien memperagakan ulang (semua klien dapat giliran)Berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien.Kegiatan a sampai dengan d, dapat diulang untuk kemampuan/kegiatan yang berbeda.

Tahap terminasiEvaluasi.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.Terapis memberikan pujian pada kelompok.Tindak lanjut.Terapis meminta klien memasukan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan sehari hariKontrak yang akan datang.Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain.Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai dilatih.

Evaluasi..Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi harga diri rendah sesi 2, kemampuan klienyang diharapkan adalah memiliki satu hal positif yang akan dilatih dan memperagakannya.

DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi2, TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur. Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.