Powerpoint Meningitis

29
MENINGITIS TUBERKULOSA

description

meningitis

Transcript of Powerpoint Meningitis

Slide 1

MENINGITISTUBERKULOSA

Identitas pasienNama: Tn. FAUmur : 30 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiStatus : Sudah menikah Agama : IslamAlamat : Ds. CeumpeudakPekerjaan : Pedagang No.CM : 041456Tanggal Masuk: 6 November 2012Tanggal pemeriksaan : 7 November 2012

Anamnesis (heteroanamnesa)Keluhan Utama Penurunan Kesadaran

Riwayat Perjalanan PenyakitPasien datang dengan penurunan kesadaran yang terjadi sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien mengalami demam tinggi 1 minggu yang lalu, demam dirasakan terus menerus dan tidak pernah turun, juga disertai dengan mual, muntah (-). Keluarga pasien mengaku bahwa pasien pernah batuk sebelumnya selama lebih dari 2 bulan dan pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter atau ke puskesmas. Pasien juga sering berkeringat di malam hari. selain itu pasien juga sering mengeluhkan nyeri kepala yang dirasakan di seluruh bagian kepala. Pada hari ke 5 demam pasien tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran disertai dengan tubuh terasa kaku dan tidak bisa digerakkan. Pasien tidak ada kejang sebelumnya. Pasien memiliki riwayat penggunaan narkoba.Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, pasien memiliki riwayat nyeri pinggang dan kebas-kebas pada kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat infeksi pada telinga, hidung, dan tenggorokan juga disangkal.

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama.

Riwayat Pemakaian ObatPasien belum pernah berobat sebelumnya

Pemeriksaan fisikstatus presentKeadaan Umum : LemahKesadaran : ApatisTekanan darah : 110/70 mmHgFrekuensi Jantung: 80 x/menit(reguler)Frekuensi Napas: 24 x/menitTemperatur: 38OC

Status General1. KULITWarna: Sawo MatangTurgor: Cepat kembaliIcterus: (-)Anemi: (-)Sianosis: (-)Udema: (-)

2. KEPALARambut: Berwarna hitam, sukar dicabutWajah : SimetrisMata: Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+) Telinga: Sekret (-)Hidung: Sekret (-), napas cuping hidung (-)

Mulut- Bibir: Pucat (-), sianosis (-).- Lidah : Beslag (-), tremor (-)- Tonsil: Hiperemis (-)- Faring: Hiperemis (-)

3. LEHERInspeksi : SimetrisPalpasi : Tekanan vena jugularis normal, pembesaran KGB (-)

4. PARU-PARUInspeksi: Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, retraksi intercostal (-)Palpasi: Stem fremitus sulit dinilaiPerkusi: redupAuskultasi: vesikuler menurun pada kedua paru , ronkhi (+/+), wheezing (-/-)5. JANTUNG Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat.Palpasi: Ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicula sinistraPerkusi: Batas-batas jantungAtas: ICS IIIKiri : ICS V linea midclavicula sinistraKanan : linea parasternalis dekstraAuskultasi : BJ I > BJ II, Reguler, bising (-)6. ABDOMENInspeksi : SimetrisPalpasi : Distensi abdomen (-), Nyeri tekan(-), lien dan hepar tidak teraba.Perkusi : Tympani usus (+), shifting dullnes (-)Auskultasi : Peristaltik usus normal

7. EKSTREMITAS : sianosis (-), oedema (-)

STATUS NEUROLOGIGCS : E3M4V1Pupil: isokor 3 mm/3 mmReflek Cahaya Langsung: +/+Reflek Cahaya Tidak Langsung: +/+Tanda Rangsang Meningeal- Kaku kuduk: +- Kernig: +- Brudzinski I: - - Brudzinski II: -

NERVUS CRANIALISN I: tidak bisa dinilaiN II: Reflek cahaya langsung(+/+), visus dan lapangan pandang sulit dinilaiN III: ptosis (-), Pupil isokor 3 mm/3 mm reflek cahaya tidak langsung(+/+), kesan paresis (-)N IV: kesan paresis (-)N V: refleks kornea (+)N VI: kesan paresis (-)N VII: wajah simetris, kesan paresis (-)N VIII: sulit dinilaiN IX, X: refleks muntah (+)N XI: sulit dinilaiN XII: kedudukan lidah simetris

SENSIBILITAS Rasa suhu: sulit dinilaiRasa nyeri: sulit dinilaiRasa raba: sulit dinilaiEKSTREMITASKekuatan: kesan hemiparesis dextraTonus: meningkatRigiditas : +Refleks Biceps: meningkat Refleks Triceps: meningkat Refleks Patella: meningkat Refleks Achilles: meningkat Refleks Babinski: -/-Refleks Chaddok : -/-Refleks Gordon : -/-Refleks Oppenheim : -/-

laboratoriumHb: 13,9 gr/dlLeukosit: 10,4.103/ulLED: 49 mm/jamHematokrit: 41,7%Trombosit: 256.103/ulKGDp: 117 mg/dl

Penunjang

Rontgen thorak : infiltrat pada kedua lapangan paru

Rontgen Lumbosakral lat : destruksi korpus vertebrae Thorakal XI dan Thorakal XII

DIAGNOSADiagnosa Klinis : Meningitis TB + TB paru + Spondilitis susp TB Diagnosa Etiologi : Infeksi Micobacterium tuberculosisDiagnosa Topis : Meningen, paru, vertebrae thorakal XI dan XIIDiagnosa Patologis: proses inflamasiTERAPIDiet cair 4x250ccIVFD Ringer laktat 20gtt/iInj Tripenem /12 jamInj Dexamethason/6 jamInj Ranitidin /8 jamInj ketorolac/8 jamDrip sohobion/hariDrip aminovel/hrRifampisin 1x450mgINH 1x300mgPirazinamid 1x1000mgEtambutol 1x750mg

PROGNOSISQuo ad Vitam: dubia ad bonamQuo ad Sanactionam: dubia ad bonamQuo ad Functionam: dubia ad bonam

Tgl SOAP7 november 2012KU: lemahKes : ApatisTD: 110/70 mmHgHR: 80 x/menitRR: 24 x/ menitSuhu: 38,0 0CKaku kuduk(+)Rigiditas (+)Refleks fisiologi: meningkat

Meningitis susp TB IVFD RL 20 gtt/IDiet cair 4x250ccInj tripenem/ 12 jamInj dexamethason/6jamInj ranitidin/8jamInj ketorolac/8jamDrip sohobion/hrDrip aminovel/hr8november 2012KU : lemahTD : 120/60HR : 82RR :24Suhu : 37,5 0CGCS E4M6VafasiaLidah: berselaput putihKaku kuduk +Ekstremitas atas: kesan hemiparesa dextraMeningitis susp TB

IVFD RL 20 gtt/IDiet cair 4x250ccInj tripenem/ 12 jamInj dexamethason/6jamInj ranitidin/8jamInj ketorolac/8jamDrip sohobion/hrDrip aminovel/hrCandistatin 3x1ccCek anti HCVRontgen thorakRontgen lumbosakral AP/LatTgl SOAP9november 2012KU : lemahTD : 120/80HR : 80RR :24Suhu : 37,0GCS E4M6VafasiaLidah: berselaput putihKaku kuduk +Ekstremitas atas: kesan hemiparesa dextraHasil labAnti HCV : (-)Rontgen Thorak: infiltrat pada kedua lapangan paru.Rontgen lumbosakral:Destruksi Th XI dan Th XIIMeningitis TB + TB paru + Spondilitis susp TB

IVFD RL 20 gtt/IDiet cair 4x250ccInj tripenem/ 12 jamInj dexamethason/6jamInj ranitidin/8jamInj ketorolac/8jamDrip sohobion/hrDrip aminovel/hrCandistatin 3x1ccOATRencana rujuk Banda Aceh untuk CT scan kepala

DEFINISIMeningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur.Meningitis tuberkulosa merupakan peradangan yang terjadi pada selaput otak atau meninges yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

ANATOMI

Meningen terdiri dari tiga lapisana.Piamaterb.Arachnoidc.Duramater

ETIOLOGIPenyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas :1.Bakteri:-Pneumococcus-Meningococcus-Haemophilus influenza-Staphylococcus-Escherichia coli-Salmonella-Mycobacterium tuberculosis2.Virus :-Enterovirus3.Jamur :-Cryptococcus neoformans-Coccidioides immitrisPATOFISIOLOGI

BTA masuk tubuh Tersering melalui inhalasi Multiplikasi Infeksi paru / focus infeksi lain Penyebaran hematogen Meningens Membentuk tuberkel BTA tidak aktif / dormain Bila daya tahan tubuh menurun Rupture tuberkel meningen Pelepasan BTA ke ruang subarachnoid MENINGITISMENIFESTASI KLINIKTanda dan gejala klinis meningitis TB muncul perlahan - lahan dalam waktu beberapa minggu yang diawali dengan demam, nyeri kepala dan nyeri kuduk. Disamping itu juga terdapat rasa lemah, berat badan turun, nyeri otot, nyeri punggung.Pada pemeriksaan akan dijumpai tanda-tanda rangsangan pada selaput otak seperti kaku kuduk, brudzinski, dan tanda kernig. Dapat pula terjadi hemiparese, kerusakan saraf kranial dan akhirnya kesadaran akan menurun. Pada fundoskopi akan tampak papil sembab. Sering pula disertai tuberculosis ditempat lain seperti pada paru dan kelenjar limfe di leher.Manifestasi klinis dibagi atas 3 stadium:1. Stadium I (inisial)Predominan gejala gastrointestinal, tanpa manifestasi kelainan neurologis. Pasien tampak apatis atau iritabel, disertai nyeri kepala intermiten.2. Stadium II Pasien tampak mengantuk, disorientasi disertai tanda rangsang meningeal. Refleks tendon meningkat, refleks abdomen menghilang, disertai klonus patela dan pergelangan kaki. Saraf kranialis VII, IV, VI dan III terlibat. 3. Stadium III Pasien koma, pupil terfiksasi, spasme klonik, pernafasan irreguler disertai peningkatan suhu tubuh. Hidrosefalus terdapat pada dua pertiga kasus dengan lama sakit 3 minggu.

PEMERIKSAAN PENUNJANGa. Darah perifer lengkap, gula darah, elektrolit darahb. Pemeriksaan punksi lumbalc. Foto rontgen dada dapat menunjukkan adanya penyakit tuberkulosisd. CT-scan kepalae. MRI

PENATALAKSANAANSupportifSymptomatis Obat anti tuberculosaKombinasi INH, rifampisin, dan pyrazinamide dan pada kasus yang berat dapat ditambahkan etambutol atau streptomisin. Kortikosteroid digunakan sebagai anti inflamasi yang dapat menurunkan tekanan intrakranial dan mengobati edema otak.