Power point tugas it

25
Pengembangan Agribisnis Berbasis Pertanian Terpadu Ditinjau dari komoditasnya, pertanian terdiri pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, hortikultura, peternakan dan perikanan, sedangkan apabila ditinjau dari ilmu yang membangunnya, pertanian dibangun dari ilmu-ilmu keras (hard sciences) dan ilmu-ilmu lunak (soft sciences) baik pada kekuatan ilmu-ilmu dasar, terapan dan lanjutan maupun ilmu-ilmu kawinannya.

Transcript of Power point tugas it

Page 1: Power point tugas it

Pengembangan Agribisnis Berbasis Pertanian Terpadu

Ditinjau dari komoditasnya, pertanian terdiri pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, hortikultura, peternakan dan perikanan, sedangkan apabila ditinjau dari ilmu yang membangunnya, pertanian dibangun dari ilmu-ilmu keras (hard sciences) dan ilmu-ilmu lunak (soft sciences) baik pada kekuatan ilmu-ilmu dasar, terapan dan lanjutan maupun ilmu-ilmu kawinannya.

Page 2: Power point tugas it

Pengembangan ilmu-ilmu pertanian tidak dapat berdiri sendiri. Mereka harus dipadukan sehingga dihasilkan suatu teknologi yang mampu menyediakan pangan bagi bangsa ini secara berkelanjutan (sustainable). Dengan demikian pada gilirannya nanti teknologi yang dihasilkan tidak lagi terkungkung pada satu bidang ilmu saja, tetapi sudah merupakan teknologi frontier. Oleh karena itu ditinjau dari ilmu-ilmu yang membangunnya ilmu pertanian yang harus dikembangkan adalah ilmu pertanian terpadu (Saputra, 2006).

Page 3: Power point tugas it

Ditinjau dari komoditinya cakupan pertanian sangat luas, namun sesungguhnya mereka saling mengadakan interaksi dalam suatu ekosistem. Ekosistem inilah yang membentuk pertanian secara keseluruhan, yang selanjutnya disebut dengan istilah agroekosistem.

Menurut Reijntjs (1999), agro ekosistem merupakan kesatuan komunitas tumbuhan dan hewan serta lingkungan kimia dan fisiknya yang telah dimodifikasi oleh manusia untuk menghasilkan makanan, serat, bahan bakar, dan produk lainnya bagi konsumsi dan pengolahan umat manusia.

Page 4: Power point tugas it

Sebagai contoh sederhana adalah apabila dalam suatu kawasan ditanam jagung, maka ketika jagung tersebut panen, hasil sisa tanaman merupakan limbah yang harus dibuang oleh petani. Tidak demikian halnya apabila di kawasaan tersebut tersedia ternak ruminansia, limbah tersebut merupakan berkah karena akan menjadi makanan bagi hewan ruminansia tersebut. Hubungan timbal balik akan terjadi ketika ternak mengeluarkan kotoran yang digunakan untuk pupuk bagi tanaman yang ditanam di kawasan tersebut.

Page 5: Power point tugas it

Istilah sistem pertanian mengacu pada suatu susunan khusus dari kegiatan uasaha tani (misalnya budidaya tanaman, peternakan, pengolahan hasil pertanian) yang dikelola berdasarkan kemampuan lingkungan fisik, biologis, dan sosial ekonomis serta sesuai dengan tujuan, kemampuan, dan sumber daya yang dimiliki petani (Shaner et al, 1982). Sistem pertanian tersebut sangat beragam dalam hal produktivitas dan efisiensi pemanfaatan lahan, tenaga, dan modal serta pengaruhnya terhadap lingkungan

Page 6: Power point tugas it

Apabila sistem pertanian dikembangkan secara sendiri-sendiri maka sisa tanaman, atau kotoran dari ternak merupakan limbah yang dapat menimbulkan masalah dan penanganannya memerlukan biaya tinggi sehingga akan meningkatkan biaya produksi usaha pertanian. Bila demikian halnya sama seperti pada pengembangan ilmu pertanian, secara produksi pun pertanian memerlukan keterpaduan atau pertanian terpadu. Oleh karena itu pertanian terpadu merupakan pilar utama kebangkitan bangsa Indonesia karena akan mampu menyediakan pangan yang aktual bagi bangsa ini secara berkelanjutan.

Page 7: Power point tugas it

Produksi dalam bidang pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi sehingga dapat dipanen secara seimbang. Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan. Pada kawasan ini sebaiknya ada sektor produksi tanaman, peternakan maupun perikanan. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah karena pasti akan dimanfaatkan oleh komponen lainnya. Disamping akan terjadi peningkatan hasil produksi dan penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai.

Page 8: Power point tugas it

Sawah merupakan sebidang tanah dengan batas pemilikan berupa pematang yang lurus membujur. Umumnya jenis tanaman yang ditanam di sistem sawah lahan basah dan lahan kering adalah padi dan bersifat homogen, meskipun terkadang dijumpai pula sawah dengan tanaman selain padi, misalnya kedelai, kacang hijau, dan lain-lain. Dengan sifat homogen tersebut sawah mempunyai diversitas yang rendah dan seringkali rentan terhadap gangguan alam (resiliensi tinggi), seperti hama, gulma, dan lain-lain. Oleh karena itu, subsistem sawah ini kurang stabil dan stabilitasnya rendah. Untuk memperbaiki sifat-sifat lahan sawah, maka lahan tersebut perlu diberi masukan (input) berupa pupuk, baik pupuk alami maupun pupuk buatan.

Page 9: Power point tugas it

Tegal merupakan lahan yang berupa lahan kering (dry land, non irrigated). Batas pemilikan tegal bukan pematang seperti lahan sawah, akan tetapi bisa berupa got/saluran pembuangan air, tanaman hidup, serta bisa juga berupa pagar hidup atau mati. Jenis tanaman yang dibudidayakan di sistem ini biasanya lebih heterogen jika dibandingkan dengan sistem sawah, meskipun masih didominasi dengan salah satu jenis tanaman saja (homogen). Jenis tanaman dalam sistem ini seringkali berupa tanaman pangan (jagung, sorghum, ubi jalar, dan lain-lain) dan tanaman keras (jati, sengon, mahoni, kapuk randu, dan lain-lain).

Page 10: Power point tugas it

Talun atau yang biasa juga disebut dengan pekarangan, atau orang Jawa sering menyebut kebon merupakan lahan budidaya tanaman yang berada di sekitar tempat tinggal pemiliknya. Tanaman yang ada di pekarangan merupakan tanaman heterogen. Sehingga diversitasnya tinggi dan tahan terhadap gangguan alam baik hama maupun gangguan lainnya (resiliensi rendah). Akibatnya subsistem ini relatif stabil (stabilitas tinggi). Persaingan antar tanaman yang terjadi tidak terlalu ketat, karena tanaman yang heterogen ini membutuhkan unsur hara, air dan cahaya matahari yang berbeda tiap tanaman. Sistem talun dan pekarangan memiliki siklus hara siklis (tertutup) karena input yang digunakan berasal dari dalam sistem.

Page 11: Power point tugas it

Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam sistem perkebunan merupakan tanaman-tanaman yang bersifat homogen. Dengan sifat homogen tersebut sistem perkebunan mempunyai diversitas yang rendah dan seringkali rentan terhadap gangguan alam (resiliensi tinggi), seperti gangguan hama, penyakit, gulma, dan lain-lain. Oleh karena itu, subsistem perkebunan ini kurang stabil dan stabilitasnya rendah. Untuk memperbaiki sifat-sifat sistem perkebunan, maka sistem tersebut perlu diberi masukan (input) berupa pupuk, baik pupuk alami maupun pupuk buatan. Siklus hara pada sistem perkebunan biasanya bersifat asiklik karena input yang digunakan berasal dari luar sistem (bahan-bahan kimia).

Page 12: Power point tugas it

Sistem pertanian yang selama ini menerapkan metode monokultur dan penggunaan input dari luar, seperti pupuk kimiawi dan pestisida kimia dalam jangka panjang justru menurunkan hasil produksi dan daya dukung lingkungan. Dengan adanya kenyataan seperti itu maka dibutuhkan pertanian yang lebih hemat energi, mempertahankan keanekaragaman hayati pertanian serta mampu mencapai produksi optimum melalui diversifikasi produk meski dalam lahan yang terbatas.

Page 13: Power point tugas it

Ciri tersebut dimiliki oleh sistem pertanian terpadu. Dengan sistem pertanian terpadu terdapat pengikatan bahan organik di dalam tanah dan penyerapan karbon lebih rendah dibanding pertanian konvensional yang memakai pupuk nitrogen dan sebagainya.Penggunaan pupuk kimiawi tersebut terlalu mengikat karbon sehingga lebih menguras energi. Maka sistem pertanian terpadu berkontribusi pada pengurangan pemakaian karbon dan lebih baik karena lebih hemat energi serta menjaga rantai energi agar tidak terputus mulai dari budidaya, panen dan pasca panen. Syaratnya adalah tidak ada energi yang terbuang. Tidak ada proses pembakaran misalnya jerami, padi ataupun limbah tanaman tidak boleh dibakar, tidak boleh keluar dari usaha tani, dan harus kembali ke tanah.

Page 14: Power point tugas it

Peranan bahan organik dalam meningkatkan kesuburan fisik tanah juga akan mengurangi plastisitas dan kelekatan serta memperbaiki aerasi tanah. Humus juga menyebabkan warna tanah lebih gelap sehingga penyerapan panas sangat meningkat (Buckman dan Brady, 1892 ; Sanchez, 1976).

Page 15: Power point tugas it

Selain hemat energi, keunggulan lain dari pertanian terpadu adalah petani akan memiliki beragam sumber penghasilan. Sistem Pertanian terpadu memperhatikan diversifikasi tanaman dan polikultur. Seorang petani bisa menanam padi dan bisa juga beternak kambing atau ayam serta menanam sayuran. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak dapat digunakan sebagai pupuk sehingga petani tidak perlu membeli pupuk lagi

Page 16: Power point tugas it

Menurut Handaka et al (2009), sistem integrasi tanaman ternak adalah suatu sistem pertanian yang dicirikan oleh keterkaitan yang erat antara komponen tanaman dan ternak dalam suatu kegiatan usahatani atau dalam suatu wilayah. Keterkaitan tersebut merupakan suatu faktor pemicu dalam mendorong pertumbuhan pendapatan petani dan pertumbuhan ekonomi wilayah secara berkelanjutan. Sistem integrasi tanaman ternak dalam sistem usaha pertanian di suatu wilayah merupakan ilmu rancang bangun dan rekayasa sumberdaya pertanian yang tuntas.

Page 17: Power point tugas it

Salah satu upaya untuk mewujudkan pengembangan ekonomi tersebut yakni dengan cara pembangunan kawasan produksi berbasis komoditas unggulan. Tanaman yang dibudidayakan di daerah ini adalah jenis holtikultura antara lain seperti jagung, cabai, kacang tanah, dan ketela pohon. Selain itu juga dibudidayakan tanaman tahunan berupa pohon jati, karena dapat menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, jati ditanam pada lahan yang miring bersama dengan rumput gajah sebagai sumber pakan ternak.

Page 18: Power point tugas it

Pertanian organik terpadu berbasis peternakan terbukti sangat menguntungkan. Integrasi ternak dengan lahan pertanian merupakan upaya percepatan pengembangan peternakan dengan penerapan keterpaduan antar komoditas ternak dengan usaha tanaman pangan, perkebunan dan perikanan yang saling menguntungkan berupa limbah usaha tanaman pangan, perkebunan dan perikanan yang digunakan sebagai pakan ternak untuk ternak dan kotoran ternak dalam bentuk kompos yang digunakan untuk meningkatkan kesuburan lahan pertanian (Nurdiansyah, 2008).

Page 19: Power point tugas it

Kegiatan pertanian terpadu membutuhkan bahan organik dalam jumlah banyak. Hal ini dikarenakan keadaan dari tanahnya memang sangat miskin akan unsur haranya. Dari kegiatan penggemukan sapi potong dapat dihasilkan bahan organik berupa pupuk kandang yang didapat dari kotoran sapi. Sebagai gambaran, kotoran dari 5 ekor sapi dapat dipakai untuk memupuk 1 Ha lahan. Kotoran (feses) yang dihasilkan di sana sebanyak 30 kg/hari untuk satu ekor sapi. Dari 30 kg kotoran sapi, pupuk kandang yang dihasilkan adalah sebanyak 15 kg/hari.

Page 20: Power point tugas it

Pembuktian pengaruh penambahan pupuk kandang terhadap tingkat kesuburan tanah dilakukan dengan perlakuan pemberian pupuk kandang terhadap empat lahan yang berbeda. Lahan pertama sebagai kontrol tanpa diberi tambahan pupuk kandang, lahan kedua sebagai perlakuan dengan penambahan pupuk kandang selama satu tahun, lahan ketiga dengan penambahan pupuk kandang selama dua tahun, dan lahan keempat dengan penambahan pupuk kandang selama tiga tahun.

Page 21: Power point tugas it

Keempat perlakuan tersebut diperoleh hasil bahwa pada lahan yang tidak diberi pupuk kandang tanaman yang dibudidayakan pada lahan tersebut tidak bisa tumbuh subur dan tidak terdapat organisme pembentuk pori tanah (cacing tanah). Sedangkan untuk lahan yang yang ditambahkan dengan pupuk kandang ditemukan adanya cacing tanah dan tanaman yang dibudidayakan pada lahan tersebut dapat tumbuh dengan subur. Semakin lama lahan dipupuk dengan pupuk organik, struktur tanahnya semakin remah (gembur) karena semakin banyak organisme tanah seperti cacing tanah yang membentuk pori-pori tanah.

Page 22: Power point tugas it

Perpaduan sistem integrasi tanaman dengan ternak, dicirikan dengan adanya saling ketergantungan antara kegiatan tanaman dan ternak (resource driven) dengan tujuan daur ulang optimal dari sumberdaya nutrisi lokal yang tersedia. Sistem yang kurang terpadu dicirikan dengan kegiatan tanaman dan ternak yang saling memanfaatkan, tetapi tidak tergantung satu sama lain (demand driven) karena didukung oleh input eksternal

Page 23: Power point tugas it

Hampir semua petani dengan lahan sempit di daerah tropis masih terus melakukan budidaya ganda. Pertanaman ganda (Multiple cropping), yaitu intensifikasi pertanaman dalam dimensi waktu dan ruang. Bentuknya adalah penanaman dua jenis tanaman atau lebih pada lahan yang sama dalam kurun waktu satu tahun. Menurut bentuknya, penanaman ganda yang diterapkan adalah pertanaman tumpangsari (Intercropping).

Page 24: Power point tugas it

Jenis tanaman yang digunakan dalam tumpangsari harus memiliki pertumbuhan yang berbeda, bahkan bila memungkinkan dapat saling melengkapi. Pengelola pertanian terpadu sangat cocok untuk memaksimalkan produksi dengan input luar yang rendah sekaligus meminimalkan resiko dan melestarikan sumberdaya alam. Pertanaman secara tumpangsari pada lahan kering dapat memelihara kelembaban dan kadar air tanah serta mengurangi erosi dan meningkatkan kesuburan tanah

Page 25: Power point tugas it