power point sejarah.pptx

download power point sejarah.pptx

of 37

description

Perkembangan Torpedo pada zaman Perang Dunia ke-II"Human Torpedo" atau torpedo yang dikendalikan oleh manusia. Tidak seperti sejawatnya dari Jepang, Kaiten, torpedo Jerman ini tidak mengharuskan si pengemudinya untuk ikut meledakkan diri bersama torpedo yang dikendalikannya Bomber Torpedo Heinkel He 111 H-6 dari Kampfgeschwader 26, yang diperlengkapi oleh dua torpedo jenis F5B. Kelihatannya ini hanyalah unit latihan saja, karena tidak adanya senjata lain terpasang Para awak Heinkel He 115 sedang menambatkan torpedo untuk keperluan latihan Torpedo F5B yang khusus dipergunakan untuk pesawat terbang, koleksi dari Musium Angkatan Laut Gdynia Perkembangan torpedo : Torpedo 53,3 cm (21”) G7a T1: Jenis kapal pembawa:Kapal permukaan dan kapal selam.Tahun pembuatan : 1930Tahun penugasan : 1938Berat : 3.369 lbs (1.528 kg)Panjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)Daya apung negatif : 605 lbs (274 kg)Bahan peledak : 661 lbs (300 kg) HexaniteDaya jangkau/kecepatan : 6.560 yard (6.000 m)/44 knot8.750 yard (8.000 m)/40 knot15.300 yard (14.000 m)/30 knotTenaga : Decahydronaphthalene (Decalin) Wet-Heater Catatan : Juga dikenal sebagai “Ato”, torpedo ini digunakan sepanjang perang dan digolongkan sebagai torpedo yang paling bisa diandalkan. Pengembangannya berdasarkan torpedo 50 cm (20”) G7 masa Perang Dunia I, meskipun berbeda dengan torpedo negara lainnya bila dilihat dari penggunaannya yang lebih memilih Decalin (Decahydronaphthalene) dibandingkan dengan minyak tanah atau bensin. Dibutuhkan 3.730 jam kerja untuk memproduksi satu torpedo ini di tahun 1939, tapi efisiensi Jerman yang terkenal membuatnya jatuh menjadi 1.707 jam kerja di tahun 1943. Ini lebih singkat dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi G7e elektris.Kecepatan maksimalnya yang mencapai 44 knot ternyata membuat mesin menjadi overload dan karenanya jarang digunakan di tahun-tahun pertama peperangan. Mode awal yang digunakan di tahun 1939 mempunyai daya jangkau kurang dari 20% yang disebutkan di atas. Torpedo ini menggunakan mesin berjari-jari empat silinder yang menggerakkan baling-baling tunggal berdaun enam.Federapparattorpedo (torpedo berpegas) atau variasi FAT mempunyai sistem pemandu sederhana yang mengandalkan beberapa seri kaki atau putaran panjang dan pendek di ujung jarak tertentu yang mengarahkannya untuk tetap bergerak lurus.Dimulai dari pertengahan tahun 1944, variasi lebih canggih dari FAT yaitu Lagenunabhängiger Torpedo (LUT) diperkenalkan. LUT dapat ditembakkan dalam sudut target manapun, dan bahkan dapat bergerak menikung sebelum menabrak sasarannya! Masalahnya ada juga, karena alat pentarget LUT kadang tidak copot saat pelepasannya, sehingga mengakibatkan “tube runners (tabung lari-larian)”. Karenanya, torpedo ini jarang digunakan lagi setelah Desember 1944.Berat kepala torpedo yang berisi bahan peledak ini berbeda-beda di banyak referensi, dari berat terendah 617 lbs (280 kg) sampai tertinggi 948 lbs (430 kg). Kemungkinan besar bahwa berat terendah torpedo ini adalah ketika si torpedo dalam masa awal peperangan, dan yang lebih berat adalah di pertengahan sampai akhir perang. Untuk versi teknis torpedo ini sendiri diambil dari buku “Naval Weapons of World War Two” oleh John Campbell.Torpedo 53,3 cm (21”) G7e T2 dan T3 Jenis kapal pembawa : Kapal selam dan Schnellboote (E-Boat)Tahun pembuatan : 1935Tahun penugasan : 1939Berat : 3.534 lbs (1.603 kg)Panjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)Daya apung negatif : 597 lbs (271 kg)Bahan peledak : 661 lbs (300 kg) HexaniteDaya jangkau/kecepatan : Awal perang 5.470 yard (5.000 m)/30 knotAkhir perang 8.200 yard (7.500 m)/30 knotTenaga : Baterai Lead-acid Catatan : Yang pertama kan nama panggilannya “Ato”, nah kalau yang ini namanya “Eto”. Torpedo satu ini menggunakan motor elektris 100 hp yang menggerakkan sepasang baling-baling berdaun dua yang saling berotasi be

Transcript of power point sejarah.pptx

Slide 1

PerkembanganKapal Selam dan TorpedoPerang Dunia IIOleh :Eka Wulan ( 07 )Fery Susanto ( 08 )Fira Novita ( 09 )Gideon Mangkuharjo ( 10 )Hanum Qori Arifta ( 11 )IlhamCahya S ( 12 )XII IPA 3 SMAN 4 JEMBER

Sejarah Kapal SelamTahun 1578. William Bourne, seorang ahli matematika, merancang sebuah kapal dilapisi oleh kulit yang kedap air. Kapal ini dimaksudkan dapat didayung di dalam air, karena waktu itu belum dikenal adanya mesin, tetapi gagal diwujudkan.

Perlengkapan utama : pipa pernapasan ke atas permukaan air, baling-baling yang diputar dengan tenaga tangan, tangki yang mengelola daya apung dan tenggelam. kapal selam ini (bila ingin menyelam, beberapa tangki diisi air lewat katup yang dapat diatur dengan kaki dan bila timbul ke atas air, air ini dipompa keluar dengan tangan)kompas dan sebuah pemberat agar kedudukan kapal tetap. Karena kapal ini kemudian dipergunakan untuk perang, maka kapal ini juga diperlengkapi dengan torpedo. Padahal ini baru tahun 1775

pada tahun 1620. Pembuatnya bernama Cornelis Drebbel, membuat kapal yang berhasil menyelam sedalam 360 sampai 450 centimeter, didayung oleh 12 orang.

Kapal selam sederhana tanpa dayung serta peralatan yang lebih maju dimulai oleh seorang anak sekolahan d Yale (Amerika Serikat), David Bushnell.Kapal selam ciptaannya berbentuk seperti telur, terbuat dari kayu.

Robert FultonPenemu kapal selam dengan penggerak bukan manusia .Ia menggunakan mesin uap untuk menjalankan kapalnya. Dan untuk memudahkan kapal meluncur maju, kapal ini dibuat dengan bentuk cerutu.Kapal cerutu ini membawa 2 awak kapal dan sudah mampu menyelam beberapa jam.

Kapal Holland Oleh John Holland. Kapal selam yang lebih maju lagi dipunyai Angkatan Laut AS pada tahun.Panjang kapal 1.590 centimeter, dijalankan dengan tenaga mesin bensin dan listrik.Karena merupakan bagian peralatan militer, kapal ini dilengkapi dengan persenjataan, di antaranya torpedo, dengan lontaran tekanan udara.pemakaiannya, bahan bakar bensin sering membahayakan kapal itu sendiri.Kemudian untuk mengatasi masalah ini, dibuat mesin dengan bahan bakar yang lebih aman, yaitu solar, dengan mesin diesel.Ini terjadi pada tahun 1905 dan pelopornya adalah Inggris.Kapal selam bertenaga diesel ini kemudian menjadi bakuan kapal-kapal selam berikutnya.Sekarang ini ada kapal selam yang berkekuatan sampai 1.000-1.600 tenaga kuda pada dieselnya.

Kecepatan kapal selam ini sesungguhnya bisa mencapai 45 knot, tapi dengan alasan keamanan kapal itu sendiri, kecepatan yang dipergunakan hanya 20 knot. Dengan kecepatan ini torpedo dapat dilontarkan dengan kecepatan 29 knot.

Setelah Perang Dunia II : Peralatan dan kemampuan kapal selam maju lebih jauh lagi. Kapal selam AL-AS juga menggunakan mesin diesel jenis Fleet.Kapal selam mereka panjangnya 90 meter, dengan awak kapal 85 orang, berkecepatan 20 knot di atas air dan 10 knot di dalam air, 10 buah laras torpedo terpasang di bagian depan dan belakang kapal, dengan kemampuan melepaskan 24 buah torpedo setiap laras. Setiap torpedo berisi sekitar 250 kiligram bahan peledak.

NautilusPada tahun itu pula semua puncak kemampuan dan kecepatan kapal selam ditumbangkan olehnya.Nautilus pun menjadi kapal selam pertama yang berhasil melintasi Kutub Utara pada tahun 1958.

AS semakin menunjukkan kekuatan pertahanan laut yang semakin kokoh.Pada tahun 1954, AL-AS membuat sejarah baru, dengan meluncurkan kapal selam pertama bertenaga nuklir, bernama Nautilus.Tahun 1960 Triton berhasil mengarungi seluruh lautan di dunia di bawah air.Kapal ini melintasi 66.970 kilometer dan mengarunginya dalam 84 hari saja.Bukan cuma itu, pada tahun 1960 AS juga telah mulai melengkapi kapal-kapal selam mereka dengan peluru kendali (rudal) antarbenua.Rudal balistik ini bisa melewati 1.930 kilometer dan menghancurkan negara yang dituju.

TRITONMenurut ahli-ahli militer dunia, Soviet punya armada kapal selam yang lebih banyak.Soviet punya sekitar 350 kapal selam, dengan sekitar 60 kapal selam dipersenjatai rudal balistik.AS cuma punya 135 kapal selam dengan 40 di antaranya bersenjata rudal balistik.Mereka berdua memang tukang perang, sehingga memang harus punya peralatan perang yang banyak.

Indonesia, yang hanya memiliki 4 buah kapal selam, 2 buatan Soviet dan 2 buatan Jerman Barat. Yang lebih awal diberi nama Pasopati dan Bramastra, sedang yang disebut terakhir Nanggala dan Cakra.

Sejarah TorpedoKapal perusakataudestroyermerupakan kapal perang yang mampu bergerak cepat serta lincah bermanuver. Fungsi kapal perusak adalah memproteksi armada kapal perang yang berukuran lebih besar seperti kapal induk (carrier) atau capital warship {kapal tempur (battleship)ataukapal penjelajah(cruiser)} dari ancaman serangan peralatan perang yang lebih kecil seperti kapal terpedoSebelumPerang Dunia II, kapal perusak merupakan kapal perang ringan yang tidak memiliki ketahanan untuk beroperasi di laut lepas, sehingga harus beroperasi secara berkelompok; selama dan setelah perang; kapal perusak menjadi kapal yang mandiri dan tonasenya serta perannya semakin bertambah, terutama ketikacruisermenjadi sangat berperan pada tahun 1950 and 60-an.Human Torpedo"Human Torpedo" atau torpedo yang dikendalikan oleh manusia. Tidak seperti sejawatnya dari Jepang, Kaiten, torpedo Jerman ini tidak mengharuskan si pengemudinya untuk ikut meledakkan diri bersama torpedo yang dikendalikannya .

Bomber Torpedo Heinkel He 111 H-6 Dari Kampfgeschwader 26, yang diperlengkapi oleh dua torpedo jenis F5B. Kelihatannya ini hanyalah unit latihan saja, karena tidak adanya senjata lain terpasang.

Heinkel He 115

Torpedo F5B Torpedo F5B yang khusus dipergunakan untuk pesawat terbang, koleksi dari Musium Angkatan Laut Gdynia.

Perkembangan torpedo Jenis kapal pembawa:Kapal permukaan dan kapal selam.Tahun pembuatan : 1930Tahun penugasan : 1938Berat : 3.369 lbs (1.528 kg)Panjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)Daya apung negatif : 605 lbs (274 kg)Bahan peledak : 661 lbs (300 kg) HexaniteDaya jangkau/kecepatan : 6.560 yard (6.000 m)/44 knot8.750 yard (8.000 m)/40 knot15.300 yard (14.000 m)/30 knotTenaga : Decahydronaphthalene (Decalin) Wet-Heater

Torpedo 53,3 cm (21) G7a T1Disebt juga Ato. torpedo ini digunakan sepanjang perang dan digolongkan sebagai torpedo yang paling bisa diandalkan. Pengembangannya berdasarkan torpedo 50 cm (20) G7 masa Perang Dunia I, meskipun berbeda dengan torpedo negara lainnya bila dilihat dari penggunaannya yang lebih memilih Decalin (Decahydronaphthalene) dibandingkan dengan minyak tanah atau bensin.Dibutuhkan 3.730 jam kerja untuk memproduksi satu torpedo ini di tahun 1939, tapi efisiensi Jerman yang terkenal membuatnya jatuh menjadi 1.707 jam kerja di tahun 1943. Ini lebih singkat dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi G7e elektris.

Kecepatan maksimalnya yang mencapai 44 knot ternyata membuat mesin menjadi overload dan karenanya jarang digunakan di tahun-tahun pertama peperangan. Mode awal yang digunakan di tahun 1939 mempunyai daya jangkau kurang dari 20% yang disebutkan di atas. Torpedo ini menggunakan mesin berjari-jari empat silinder yang menggerakkan baling-baling tunggal berdaun enam.Federapparattorpedo (torpedo berpegas) atau variasi FAT mempunyai sistem pemandu sederhana yang mengandalkan beberapa seri kaki atau putaran panjang dan pendek di ujung jarak tertentu yang mengarahkannya untuk tetap bergerak lurus.

Dari pertengahan tahun 1944, variasi lebih canggih dari FAT yaitu Lagenunabhngiger Torpedo (LUT) diperkenalkan. LUT dapat ditembakkan dalam sudut target manapun, dan bahkan dapat bergerak menikung sebelum menabrak sasarannya! Masalahnya ada juga, karena alat pentarget LUT kadang tidak copot saat pelepasannya, sehingga mengakibatkan tube runners (tabung lari-larian). Karenanya, torpedo ini jarang digunakan lagi setelah Desember 1944.

Berat kepala torpedo yang berisi bahan peledak ini berbeda-beda di banyak referensi, dari berat terendah 617 lbs (280 kg) sampai tertinggi 948 lbs (430 kg). Kemungkinan besar bahwa berat terendah torpedo ini adalah ketika si torpedo dalam masa awal peperangan, dan yang lebih berat adalah di pertengahan sampai akhir perang. Untuk versi teknis torpedo ini sendiri diambil dari buku Naval Weapons of World War Two oleh John Campbell.

Torpedo 53,3 cm (21) G7e T2 dan T3Jenis kapal pembawa : Kapal selam dan Schnellboote (E-Boat)Tahun pembuatan : 1935Tahun penugasan : 1939Berat : 3.534 lbs (1.603 kg)Panjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)Daya apung negatif : 597 lbs (271 kg)Bahan peledak : 661 lbs (300 kg) HexaniteDaya jangkau/kecepatan : Awal perang 5.470 yard (5.000 m)/30 knotAkhir perang 8.200 yard (7.500 m)/30 knotTenaga : Baterai Lead-acidDisebut juga Eto. Torpedo satu ini menggunakan motor elektris 100 hp yang menggerakkan sepasang baling-baling berdaun dua yang saling berotasi berlawanan. Jarak dan kecepatan seperti yang telah disebutkan di atas hanya dapat diraih bila baterainya dipanaskan terlebih dahulu sampai 30 derajat celcius.Torpedo ini pun harus mendapat perawatan rutin tiap tiga sampai lima hari sekali untuk menjamin kemampuan maksimalnya. Meskipun lebih lambat bila dibandingkan dengan tipe G7a Wet-Heater, tapi ada kelebihan lain yang justru lebih penting : kemampuannya untuk mendekati sasarannya hampir tanpa bersuara dan tanpa meninggalkan jalur lintasan di belakang! Untuk pembuatannya dibutuhkan 1.225 jam kerja setiap satu torpedo.

24Voltase baterainya mencapai 124 Vdc sesaat setelah di-cass, dan akan turun menjadi 115 volt dua hari kemudian. Voltase ini drop sampai 104-106 Vdc setelah dikeluarkan dan menuju ke sasarannya.

Variasi yang paling umum dari torpedo 53,3 cm (21) G7e T2 dan T3T2 : Versi ini mempunyai dua baterai, yang masing-masingnya terdiri dari 26 sel dan 93 amp per-jam total.

T3 : Sama dengan T2 tapi dengan tambahan sumbu pengaruh.

T3a : Sama dengan T2 tapi dengan kapasitas baterai yang lebih besar (sampai dengan 125 amp per-jam).

T3b : Bagian pendorong dari kapal selam Marder. Kecepatan maksimalnya adalah 2,5 knot.

T3c : Torpedo untuk kapal selam Marder. Baterai depannya ditiadakan dan daya apungnya netral. Beratnya adalah 2.937 lbs (1.332 kg) dan jarak/kecepatannya adalah 4.370 yard (4.000 m)/18,5 knot.T3d Dackel : versi dengan kecepatan yang lebih lambat tapi dengan jarak jangkau yang sangat jauh, dan dibatasi penggunaannya hanya untuk di pelabuhan atau pantai tertentu. Spesifikasi putaran atau kakinya dapat diprogram di setiap ujung perjalanan lurus. Daya apung negatifnya hampir-hampir nol karena kecepatannya yang sangat lambat.Sekitar 300 torpedo jenis ini diproduksi dan digunakan, yang dimulai dari bulan Juli 1944. sekitar 80 atau 90 di antaranya berhasil ditembakkan, kebanyakan diarahkan ke kapal-kapal yang berada di pantai Seine. Panjang : 36 kaki (11 m). Berat : 4.885 lbs (2.216 kg). Daya jangkau/kecepatan : 62.300 yard (57.000 m)/9 knot. Bahan peledak : 620 lbs (281 kg).

T3e Kreuzotter : torpedo lainnya yang khusus digunakan untuk kapal selam mini (midget). Beratnya 2.961 lbs (1.343 kg), sementara daya jangkau/kecepatannya adalah 8.200 yard (7.500 m)/20 knot.

Berat kepala torpedo yang berisi bahan peledak ini berbeda-beda di banyak referensi, dari berat terendah 617 lbs (280 kg) sampai tertinggi 948 lbs (430 kg). Kemungkinan besar bahwa berat terendah torpedo ini adalah ketika si torpedo dalam masa awal peperangan, dan yang lebih berat adalah di pertengahan sampai akhir perang. Untuk versi teknis torpedo ini sendiri diambil dari buku Naval Weapons of World War Two oleh John Campbell.

Torpedo-Torpedo Homing (Rumah) 53,3 cm (21) G7e T4, T5, T10 dan T11Jenis kapal pembawa : Kapal selamTahun pembuatan : 1940Tahun penugasan : 1943Berat : T4 : 3.080 lbs. (1.937 kg)T5, T5a dan T5b : N/AT10 : 3.571 lbs (1.620 kg)T11 : N/APanjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)Bahan peledak : 440 lbs (200 kg) HexaniteDaya jangkau/kecepatan : T4 : 8.200 yard (7.500 m)/20 knotT5 : 6.230 yard (5.700 m)/24-25 knotT5a dan T5b : 8.750 yard (8.000 m)/22 knotT10 : 5.470 yard (5.000 m)/30 knotT11 : 6.230 yard (5.700 m)/24-25 knotTenaga : Baterai Lead-acid

banyak catatan tentang torpedo-torpedo ini hilang ketika Stasiun Eksperimen Gotenhafen diledakkan demi mencegahnya jatuh ke tangan pasukan Soviet. Eksperimen-eksperimen penting untuk jenis torpedo Homing sendiri telah dimulai dari sejak tahun 1936.

T4 Falke : Homer pasif pertama. Dikenal sebagai Homing karena ukuran suaranya yang sederhana. Biasanya digunakan untuk meledakkan kapal-kapal dagang, sehingga kecepatannya yang rendah bisa diterima. Pertama dikenal sebagai G7eS, dengan S sebagai singkatan dari Sonderartsfhrung (sifat atau kebiasaan istimewa).

T5 Zaunknig 1 (Wren) : dikenal sebagai GNAT oleh pihak Inggris, torpedo ini terutama digunakan untuk menghadapi kapal-kapal perusak yang mengawal konvoy. Dirancang untuk diam ketika suara berongganya mencapai 24,5 kHz yang setara dengan suara baling-baling kapal pengawal yang berlayar dengan kecepatan 10 sampai 18 knot. Pertama digunakan dalam pertempuran di bulan September 1943 dan berakhir dengan sukses.

T5a : T-5 yang telah dimodifikasi dan digunakan oleh Schnellboote (E-Boat).T5b : Mempunyai daya jangkau yang sama dengan T5a, tapi ini digunakan oleh U-boat.T10 Spinne : Torpedo biasa yang dimodifikasi dengan menggunakan kabel pemandu. Pertama digunakan tahun 1944 tapi hasilnya tidak memuaskan.T11 Zaunknig 2 : T5 yang telah diimprovisasi dengan mengurangi penggunaan Foxer (pembuat suara yang ditarik).

Torpedo 45 cm (17,7) F5Jenis kapal pembawa : Kapal terbangTahun pembuatan : 1935Tahun penugasan : 1939Berat : 1.625 lbs (737 kg)Panjang keseluruhan : 15 kaki 9 inci (4,804 m)Bahan peledak : 441 lbs (200 kg) HexaniteDaya jangkau/kecepatan : 2.200 yard (2.000 m)/33 knotTenaga : Decahydronaphthalene (Decalin) Wet-HeaterF5 adalah torpedo berkemampuan minim yang pertamanya dibuat oleh Norwegia tapi kemudian dikembangkan oleh Schwarzkopf. Kecepatannya jatuh menjadi 75 knot dari 50-80 kaki (15 sampai 25 m).Torpedo 45 cm (17,7) F5bJenis kapal pembawa : Kapal terbangTahun pembuatan : 1935Tahun penugasan : 1941Berat : 1.598 1.790 lbs (725 812 kg)Panjang keseluruhan : 15 kaki 9 inci 16 kaki 11,5 inci (4,804 m 5.160 m)Bahan peledak : 397 551 lbs (180 - 250 kg) HexaniteDaya jangkau/kecepatan : 2.200 yard (2.000 m)/40 knot6.560 yard (6.000 m)/24 knotTenaga : Decahydronaphthalene (Decalin) Wet-Heater

F5b mulai bertugas dari akhir 1941 sampai usai perang dengan perubahan yang sedikit saja. Untuk mengkontrol terbangnya ketika di udara maka digunakan ekor K3 yang terbuat dari kayu, yang pecah ketika menyentuh air.Benda ini digantikan oleh L2 pada tahun 1944 yang berbentuk serupa tapi mempunyai tambahan aileron (kemudi guling) yang digerakkan oleh gyro berat. Ekor L2 tersebut mampu menambah kecepatan jatuh dan ketinggiannya, yang maksimalnya mencapai 183 knot dan 390 kaki (120 m).Perbedaan dari berat dan panjang seperti yang telah disebutkan disebabkan oleh hulu ledak berbeda yang digunakan.

Torpedo 45 cm (17,7) F5WIni adalah hasil adaptasi Jerman terhadap torpedo Fiume W buatan Italia yang digunakan dalam jumlah besar sebelum 5b tersedia.SEKIANTERIMAKASIH