Power Point PKN

35
TUGAS PKN Nama : Dian Puspita Sari Kelas : X.6 No.Absen : 10

Transcript of Power Point PKN

Page 1: Power Point PKN

TUGAS PKN

Nama : Dian Puspita SariKelas : X.6No.Absen : 10

Page 2: Power Point PKN

Daftar Isi

Bab 1Hakikat Bangsa dan Negara

Bab 2Sistem Hukum dan Peradilan Nasional

Bab 3Hak Asasi Manusia (HAM)

Page 3: Power Point PKN

PENGERTIAN BANGSA

Bangsa dalam arti etnis dapat disamakan dengan bangsa dalam arti rasial atau keturunan.

Dalam arti kultural, bangsa merupakan sekelompok manusia yang menganut kebudayaan yang sama

Dalam arti politis , bangsa merupakan kelompok manusia Yang mendukung suatu organisasi kekuasaan yang disebutNegara tanpa menyelidiki asal usul keturunannya

BAB 1HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA

Page 4: Power Point PKN

Pengertian Bangsa menurut para ahli

Ernest Renan (Perancis)Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung.

Otto Bauer (Jerman)Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyaipersamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya persamaan nasib.

Ratzel (Jerman)Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik).

Hans Kohn (Jerman)Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah.

Page 5: Power Point PKN

PENGERTIAN NEGARA

Kata “negara” yang lazim digunakan di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta nagari yang berarti wilayah, kota, atau penguasa.

Pada umumnya ada 3 (tiga) pendekatan dalam mempelajari terjadinya negara, yaitu• melalui proses pertumbuhan primer dan

sekunder• secara teoritis• secara faktual

Page 6: Power Point PKN

a. Pertumbuhan Primer dan Sekunder

Terjadinya negara berdasarkan pendekatan pertumbuhan primer secara ringkas adalah sebagai berikut:

Fase Genootschaft ( suku)

Fase Rijk (kerajaan)

Fase Staat (negara )

Fase Natie ( nasional/demokrasi)

Page 7: Power Point PKN

1.Fase Genootschaft /suku

Kehidupan manusia diawali dan sebuah keluarga, kemudian berkembang luas menjadi kelompok-kelompok masyarakat hukum tertentu (suku). Sebagai pimpinan, kepala suku bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan kehidupan bersama. Kepala suku merupakan primus interpares (orang pertama di antara yang sederajat) dan memimpin suatu suku, yang kemudian berkembang luas baik karena faktor alami maupun karena penaklukan-penaklukan.

Kepala suku sebagai primus interpares kemudian menjadi seorang raja dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Untuk menghadapi kemungkinan adanya wilayah/suku lain yang memberontak, kerajaan membeli senjata dan membangun semacam angkatan bersenjata yang kuat sehingga raja menjadi berwibawa. Dengan demikian lambat laun tumbuh kesadaran akan kebangsaan dalam bentuk negara nasional.

Page 8: Power Point PKN

2. Fase Rijk / Fase Kerajaan

Masyarakat hukum yang paling sederhana tadi Menjadi masyarakat yang lebih maju yaitu kerajaan yang disebut dengan fase rijk. Pada fase ini kelompok kelompok individu yang bergabung telah memiliki kesadaran akan hak milik atas tanah dan menimbulkan penguasa penguasa

Page 9: Power Point PKN

3) Fase Staat / Fase Negara NasionalPada awalnya negara nasional diperintah oleh raja yang absolut dan tersentralisasi. Semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Fase demikian dinamakan fase nasional. 4) Fase Democratische Natie / Fase Negara DemokrasiRakyat yang semakin lama memiliki kesadaran kebangsaan kemudian tidak ingin diperintah oleh raja yang absolut. Ada keinginan rakyat untuk mengendalikan pemerintahan dan memilih pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat mewujudkan aspirasi mereka. Fase ini lebih dikenal dengan “kedaulatan rakyat”, yang pada akhirnya mendorong lahirnya negara demokrasi.

Page 10: Power Point PKN

pendekatan pertumbuhan sekunder, negara sebelumnya telah ada, namun karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, muncullah negara yang menggantikan negara yang ada tersebut.

Terbentuknya negara secara sekunder

Contoh: lahirnya negara Indonesia setelah melewati revolusi panjang yang mencapai klimaksnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Lahimya negara Indonesia otomatis mengakhiri pemerintahan Nederlands Indie (Hindia Belanda) di Indonesia, dan negara lain kemudian mengakuinya baik secara de facto maupun secara de jure.

Page 11: Power Point PKN

b.Pendekatan Teoritis

Pendekatan teoritis pertumbuhan negara adalah pendekatan yang berdasarkan pada pendapat pendapat para ahli yang masuk akal dan berbagai hasil penelitian.

c.Pendekatan faktual

Pendekatan faktual adalah pendekatan yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi, yang diungkap dalam sejarah (kenyataan historis).

Terjadinya negara secara faktual adalah sbb:accopatie (pendudukan), fusi(peleburan), cessie (penyerahan), accesie(penarikan), anexatie (pencaplokan), proklamation (kemerDekaan), innovation (pembentukan baru), sparatisme (pemiSahan).

Page 12: Power Point PKN

FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA

Fungsi negara pada dasarnya hanya dua, yaitu sebagai berikut:

a. Melaksanakan ketertiban (law and order)Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, negara harus melaksanakan ketertiban. Negara bertindak sebagai stabilisator.

b.Menghendaki kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

fungsi negara dianggap dianggap penting. Setiap negara mencoba meningkatkan dan memperluas taraf kehidupan ekonomi masyarakat .

Page 13: Power Point PKN

Tujuan Negara

Beberapa teori tujuan negara:

Teori Individualisme

Teori individualisme berpendapat bahwa negara tidak boleh campur tangan dalam urusan pribadi, ekonomi, dan agama bagi warga negaranya. Tujuan dibentuknya negara hanyalah berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya.

Teori fasisme

Menurut paham fasis, negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan Orang kuat, bila orang kuat sudah membentuk organisasi maka megara wajib menggembleng dan mengisi jiwa rakyat secara totaliter, dan nasionalisme

Page 14: Power Point PKN

Teori Sosialisme

Teori Integralistik

Teori sosialisme berpendapat bahwa negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal mi dilakukan agar tujuan negara dapat tercapai. Tujuan negara sosialis adalah memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggota masyarakat.

Teori integralistik berpendapat bahwa tujuan negara itu merupakan gabungan dan paham individualisme dan sosialisme. Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dengan penguasa (negara). Paham integralistik beranggapan bahwa negara didirikan bukan hanya untuk kepentingan perorangan atau golongan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat negara yang bersangkutan.

Page 15: Power Point PKN

…..memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, ………

Tujuan Negara Republik Indonesia

Tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4

Page 16: Power Point PKN

Pengakuan Kedaulatan

1. Pengakuan Secara de Facto

2. Pengakuan Secara de Jure

*Pengakuan de facto yang bersifat tetap

*Pengakuan defacto yang bersifat sementara

* Pengakuan de jure yang bersifat penuh

* Pengakuan de jure yang bersifat tetap

Page 17: Power Point PKN

Pengakuan de Facto diberikan oleh suatu negara kepada negara lain yang telah memenuhi unsur-unsur negara, yaitu negara tersebut telah ada pemimpinnya/pemerintahannya, ada rakyatnya, dan ada wilayahnya.

Pengakuan de facto menurut sifatnya dapat dibedakan sebagai berikut:

Bersifat tetap, artinya bahwa pengakuan dari negara lain dapat menimbulkan hubungan bilateral di bidang perdagangan dan ekonomi (konsul), untuk tingkat diplomatik belum dapat dilaksanakan.

Bersifat sementara, artinya bahwa pengakuan yang diberikan oleh negara lain tidak melihat jangka panjang apakah negara itu eksis atau tidak. Apabila ternyata negara tersebut tidak dapat bertahan maka pengakuan terhadap negara itu dapat ditarik kembali

Pengakuan De Facto

Page 18: Power Point PKN

Pengakuan Secara de Jure

artinya pengakuan terhadap sebuah negara secara resmi berdasarkan hukum dengan segala konsekwensinya

Pengakuan de jure yang bersifat tetap, ini berlaku untuk selama-lamanya sampai pada waktu yang tidak terbatas.

Pengakuan dejure yang bersfat penuh, ini mempunyai dampak dibukanya hubungan bilateral di tingkat diplomatik dan konsul sehingga masing masing negara akan menempatkan perwakilannya di negara tersebut yang biasanya dipimpin oleh seorang duta besar yang berkuasa penuh.

Dapat dibedakan atas :

Page 19: Power Point PKN

BAB 2SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

a. Pengertian Sistem

Kata “sistem” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti susunan kesatuan-kesatuan yang masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan

Unsur-unsur dalam sistem mencakup : • Seperangkat komponen, elemen, bagian.• Saling berkaitan dan tergantung.• Kesatuan yang terintergrasi.• Memiliki peranan dan tujuan tertentu.• Interaksi antar sistem membentuk sistem lain yang lebih

besar.

Page 20: Power Point PKN

b.Tujuan Hukum

Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Tujuan dibuatnya hukum menurut sebagian pakar adalah sbb :

No

Tokoh/ Pakar Pendapat Yang Dikemukakan

1. Subekti, S.H. Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yang mendatangkan atau ingin mencapai kemakmu-ran dan kebahagiaan pada rakyatnya.

2. Van Apeeldoorn

Mengatur pergaulan oleh hukum dengan melin-dungi kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu, (kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda) dari pihak yang merugikan.

3. Y. Van Kant Tujuan hukum adalah untuk menjaga agar kepentingan tiap-tiap manusia tidak diganggu.

4. Geny Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepenti-ngan daya guna dan kemanfaatan.

Page 21: Power Point PKN

c.Sumber Hukum

Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempu-nyai kekuatan memaksa, yakni aturan-aturan yang pelanggarannya dikenai sanki yang tegas dan nyata. Sumber hukum dibedakan antara sumber hukum “material” dan sumber hukum “formal” .

Macam-macam Sumber Hukum :

1. Undang-undang,

2. Traktat,

3. Kebiasaan (hk tidak tertulis),

4. Doktrin, dan

5. Yurisprudensi,

Page 22: Power Point PKN

Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan(TAP MPR No. III/MPR/2003)

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, merupakan pedoman pembuatan aturan hukum di bawahnya. Tata urutan peraturan perundang-undangan Indonesia adalah sebagai berikut :1. Undang-undang Dasar 1945 ; 2. Ketetapan MPR-RI ; 3. Undang-undang ;4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang (Perpu) ;5. Peraturan Pemerintah ;6. Keputusan Presiden ; dan7. Peraturan Daerah

Page 23: Power Point PKN

d.Sanksi Hukum

Macam-macam sanksi Pidana (Pasal 10 KUHP) :1. Hukuman Pokok, yang terdiri dari :

a. Hukuman Mati b. Hukuman Penjara, yang terdiri dari :

1) Hukuman seumur hidup 2) Hukuman sementara waktu (setinggi-

tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun)

c. Hukuman Kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang-

kurangnya 1 hari).

2. Hukuman Tambahan, yang terdiri dari :a. Pencabutan hak-hak tertentu.b. Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu.c. Pengumuman keputusan hakim.

Page 24: Power Point PKN

e.Perbedaan Hukum Pidana Dan Perdata

Berdasarkan isi

Hukum Pidana, pelanggar hukum pada umumnya segera disikapi oleh pengadilan setelah menerima berkas polisi yg mengadakan penyelidikan dan penyidikan. Tindakan Pidana (delik) disengaja disebut delik doloes, & yg tidak sengaja disebut delik coelpa.

Hukum Perdata, pelanggar hukum perdata baru dapat disikapi oleh pengadilan setelah ada pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan. Di sini, ada pihak yg mengadu (penggugat) dan pihak yang diadukan (tergugat).

Page 25: Power Point PKN

f.Peradilan Nasional

Pasal 1 UU No. 4/2004, bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan ; Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

Mahkamah Agung

Pengadilan Tinggi Umum/Sipil

Pengadilan Tinggi

Pengadilan Tinggi Militer

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Pengadilan Negeri Umum/Sipil

Pengadilan Negeri

Pengadilan Militer

Pengadilan Tata Usaha Negara

Page 26: Power Point PKN

2. Peranan Lembaga-lembaga Peradilan

a. Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama)

Fungsi pengadilan negeri adalah memeriksa tentang sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penaha-nan yg diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya kpd Ketua Pengadilan dengan menyebutkan alasan-alasannya

Tugas dan wewenang pengadilan negeri adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.

Tindak pidana yg pemeriksaannya hrs didahulukan, yaitu :Korupsi, Terorisme, Narkotika/psikotropika, Pencucian

uang, atau yang ditentukan oleh UU dan perkara yang terdakwanya berada di dalam Rumah Tahanan Negara.

Page 27: Power Point PKN

b. Pengadilan Tinggi (Tingkat Kedua)

Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibukota Provinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Provinsi (Pengadilan Tingkat Banding).

Fungsi Pengadilan Tinggi adalah.• Menjadi pemimpin bagi pengadilan-pengadilan

Negeri di dalam daerah hukumnya.• Melakukan pengawasan terhadap jalannya

peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselesaikan dengan seksama dan sewajarnya.

• Mengawasi dan meneliti perbuatan para hakim pengadilan negeri di daerah hukumnya.

• Untuk kepentingan negara dan keadilan, Pengadilan Tinggi dpt memberi peringatan, teguran, & petunjuk yg dipandang perlu kepada Pengadilan Negeri dalam daerah hukumnya.

Page 28: Power Point PKN

Wewenang Pengadilan Tinggi adalah :• Mengadili perkara yang diputus oleh pengadilan negeri

dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding.• Berwenang untuk memerintahkan pengiriman berkas-

berkas perkara dan surat-surat untuk diteliti dan memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan para hakim.

Wewenang Mahkamah Agung :• Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, (terhadap

putusan Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua Lingkungan Peradilan),

• Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili,

• Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,

• Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang,

• Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan dari semua Lingkungan Peradilan,

• Memberi teguran, atau peringatan yang dipandang perlu kepada Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.

• Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Page 29: Power Point PKN

3. Mahkamah Agung (Tingkat Kasasi

Daerah hukum MA meliputi seluruh Indonesia dan kewajiban utamanya adalah melakukan pengawasan tertinggi atas tindakan-tindakan segala pengadilan lainnya diseluruh Indonesia, dan menjaga/menjamin agar hukum dilaksanakan dengan sepatutnya

Tugas atau Fungsi Mahkamah Agung :• Melakukan pengawasan tertinggi thd penyelenggaraan

peradilan di semua lingkungan peradilan dlm menjalankan kekuasaan kehakiman.

• Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim disemua lingku-ngan peradilan dalam menjalankan tugasnya.

• Mengawasi dengan cermat semua perbuatan-perbuatan para hakim di semua lingkungan peradilan.

• Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran.

Page 30: Power Point PKN

d. Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi sesuai UU No. 24/2003, memiliki

wewenang dan kewajiban :

• Wewenang, mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan Pemilihan Umum.

• Kewajiban, yaitu memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Page 31: Power Point PKN

BAB 3HAK ASASI MANUSIA (HAM)

HAM adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan anugrah Tuhan YME

HAM berdasarkan UU No. 39/1999 Pasal 1 angka 1 adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Page 32: Power Point PKN

Macam-macam HAM:

a. Hak Asasi Pribadiyaitu hak kemerdekaan memeluk agama, beribadah menurut agama masing-masing, menyatakan pendapat dan kebebasan berorganisasi atau berserikat.b. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milikyaitu hak asasi ekonomi atau hak milik, yaitu hak kebebasan memiliki sesuatu, hak membeli dan menjual sesuatu, serta hak mengadakan suatu perjanjian atau kontrak.c. Hak Asasi Persamaan Hukumyaitu hak asasi persamaan hukum, yaitu hak memperoleh perlakuan yang sama dalam keadilan hukum dan pemerintahan.d. Hak Asasi Politikyaitu hak diakui dalam kedudukan sebagai warga negara yang sederajat.e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaanyaitu kebebasan hak untuk memperoleh pendidikan dan hak mengembangkan kebudayaan yang disukai.f. Hak Asasi Perlakuan Tata Cara Peradilan Perlindungan Hukumyaitu hak asasi perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum, yaitu hak mendapat perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan (razia, penangkapan, peradilan, dan pembelaan hukum)

Page 33: Power Point PKN

Sumber Hukum HAM:

1. UUD 1945 Pasal 27 s/d 31 ditambah dengan Pasal 28A -28J

2. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 memuat tentang hak asasi manusia antara lain : hak untuk hidup, hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan  diri,  hak mendapatkan keadilan, hak untuk mendapatkan keamanan, hak kesejahteraan, hak kemerdekaan dan hak atas informasi. Sedangkan kewajiban asasi yang diatur dalam ketetapan ini adalah wajib menghormati hak asasi orang lain, wajib untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan wajib tunduk pada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan uu.

3. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAMHAM yang diatur dalam undang-undang ini antara lain: Hak untuk

hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak mendapatkan keadilan, hak rasa aman, hak atas kebebasan pribadi dll.

Page 34: Power Point PKN

Instrumen HAM Internasional :

1. DUHAM2. ECOSOC3. CAT

Lembaga HAM Indonesia :

1. KOMNAS HAMDibentuk tanggal 7 Juni 1993 dengan Keppres No. 5 Tahun 1993.Fungsinya : Mediasi, penyuluhan, pengkajian dan penelitian dan pemantauan.2. Pengadilan HAMMenurut UU No. 26 Tahun 20003. Pengadilan HAM Ad.Hoc adalah untuk menyelesaikan perkara HAM yang terjadi sebelum ada UU No. 26 Tahun 2000. Penangan ini atas usul DPR dengan keputusan Presiden.4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, merupakan alternatif penyelesaian pelanggaran HAM berat di luar pengadilan HAM yang dibentuk dengan undang-undang.

Page 35: Power Point PKN

Peradilan HAM Internatioanl :

Perlindungan HAM international dapat dilakukan melalui lembaga internasional melalui lembaga international seperti Komisi HAM-PBB dan Mahkamah International.Yang termasuk  pelanggaran HAM yang berat:1. Genoside (pemusnahan massal terhadap kelompok etnis atau penganut agama tertentu.2. Kejahatan kemanusiaan : penganiayaan, penghilangan orang secara paksa,3. kejahatan perang4. penyerangan suatu bangsa atau negara terhadap negara lain.