Power Point BRAM.pptx

26
Hubungan Paparan Bising Terhadap Penurunan Ambang Dengar Pada Siswa SD 060885 Padang Bulan Medan Oleh: Bramanda SML Tobing 080100065 25 Mei 2011, FK USU 1

Transcript of Power Point BRAM.pptx

Hubungan Paparan Bising Terhadap Penurunan Ambang Dengar Pada Siswa SD 060885 Padang Bulan

Medan

Oleh:Bramanda SML Tobing

08010006525 Mei 2011, FK USU

1

BAB 1

PENDAHULUAN2

Latar Belakang- Menurut Survei “Multi Center Study “, Indonesia termasuk 4 negara

dengan prevalensi ketulian cukup tinggi yakni 4,6 %.- Survei yang dilakukan oleh WHO tahun 2002 , penurunan ambang

dengar akibat bising merupakan salah satu dari empat gangguan otolaringologi yang menjadi prioritas di Indonesia.

- Paparan bising yang terjadi terus-menerus dapat berakibat buruk yakni menyebabkan rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam.

Berdasarkan paparan diatas, penurunan ambang dengar akibat bising perlu mendapat perhatian yang serius karena dampaknya

yang buruk yaitu menyebabkan ketulian yang sifatnya irreversibel.

3

Apakah ada hubungan antara paparan bising yang ditimbulkan oleh suara

kendaraan bermotor terhadap penurunan ambang dengar siswa SD 060885 Medan?

Rumusan Masalah

4

Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paparan suara bising yang ditimbulkan oleh

kendaraan bermotor terhadap penurunan ambang dengar Siswa SD 060885 Medan

Tujuan khusus:• Mengetahui tingkat kebisingan SD Negeri 060885 Medan• Mengetahui tingkat kepekaan pendengaran masing-

masing siswa SD Negeri 060885 Medan• Mengetahui hubungan antara lamanya paparan suara

bising yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor terhadap penurunan ambang dengar pada siswa.

5

Manfaat Penelitian

6

• Pendidikan Kedokteran

Memberikan sumbangsih manfaat berupa pengetahuan dalam dunia kedokteran sehingga dapat meningkatkan

pelayanan kesehatan khususnya kesehatan telinga.

• Siswa SD Negeri 060885 Medan

Bahan Pertimbangan dalam hal mencegah dan menanggulangi efek gangguan pendengaran yang

ditimbulkan oleh kendaraan bermotor terhadap kesehatan pendengaran siswa.

• Masyarakat Menambah pengetahuan kesehatan bagi masyarakat terutama efek buruk kebisingan terhadap pendengaran.

• Akademisi Dapat memberi informasi tambahan bagi para mahasiswa sera dapat dijadikan inspirasi untuk melanjutkan penelitian-

penelitian selanjutnya.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

7

8

ANATOMI DAN FISIOLOGI

PENDENGARAN

9

Tes uji Penala

Tes Rinne

Tes Uji Penala Tes Weber

Tes Scwabach

Perbandingan hasil uji penalaDiagnosis Tes Weber Tes

SchwabachTes Rinne

Normal Tidak ada lateralisasi

Sama dengan pemeriksa

Positif

Tuli Konduktif Lateralisasi ke telinga yang sakit

Memanjang Negatif

Tuli Sensorineural Lateralisasii ke Telinga yang sehat

Memendek Positif

11

12

KEBISINGAN

Defenisi => Bunyi yang tidak diiinginkan dari usaha atau

kegiatan dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

=> Bising yang intensitasnya melebihi 85 dB dapat menyebabkan kerusakan reseptor Corti pada telinga dalam. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf koklea dan biasanya terjadi pada kedua telinga.

13

Tangga Intensitas KebisinganSkala Intensitas Desibel Batas Dengar Tertinggi

Menulikan 100-120 Halilntar, Meriam, Mesin Uap

Sangat Hiruk 80-100 Jalan Hiruk Pikuk, Suara Pluit

Kuat 60-80 Kantor yang berisik, Jalan pada Umumnya, Radio

Sedang 40-60 Percakapan Kuat, Radio dengan suara perlahan

Tenang 20-40 Kantor Perorangan, Auditorium, Percakapan

BiasaSangat Tenang 0-20 Suara Daun-Daun, Berbisik

14

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 15

Kerangka Konsep

16

Paparan Bising

Penurunan Ambang Dengar

Definisi Operasional

17

a).Paparan bising yang dapat menyebabkan penurunan ambang dengar bergantung terhadap frekuensi kebisingan tersebut. Bising yang intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih dapat menyebabkan kerusakan reseeptor pendengaran Corti pada telinga bagian dalam. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf koklea dan biasanya terjadi pada kedua telinga.

b).Penurunan ambang dengar pada seseorang bergantung terhadap kekerapan seorang dan tingkat kepekaan seseorang terhadap suara bising.

HIPOTESIS

Hipotesis

Ha

Ho

Tidak ada hubungan antara paparan suara bising terhadap

penurunan ambang dengar siswa

Ada hubungan antara paparan suara bising terhadap

penurunan ambang dengar siswa.

BAB 4

METODE PENELITIAN

19

JENIS PENELITIAN

Tempat dan Waktu

PenelitianTempatSD Negeri 060885 Medan

WaktuJuli-November

2011

• Metode Analitik Observasional

• Cara Pendekatan

Cross Sectional

20

Populasi dan Sampel

Populasi

Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar negeri 060885 Padang Bulan Medan.

Sampel penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 060885 Padang Bulan Medan. Teknik pengambilan sampel yang

diigunakan adalah simple random sampling.21

• Sampel: probability sampling dengan teknik simple random sampling

n= Zα2 P Q

d2

Dimana :n = sampelZα2 = nilai z pada tingkat kemaknaan (95%=1,96)p = harga proporsi , bila tidak di ketahui 50 % (0,5)d = penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi,

ditetapkan sebesar 0,10 Q = 1-P

Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus di atas, maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 49 siswa

22

Sample Continues…

Kriteria Inklusi

Berstatus sebagai siswa aktif kelas VI mulai dari

bulan juli.

Menyetujui informed consent dan bersedia ikut dalam penelitian

Kriteria Eksklusi

Tidak bersedia mengikuti penelitian.

Sampel Continues...

23

Cara Pengumpulan Data

Populasi

Sampel

Inklusi Eksklusi

Dilakukan pengambilan data secara langsung (data primer). Peneliti melakukan tes uji penala

(Rinne, Weber dan Scwabach) dengan menggunakan garpu tala berfrekuensi 512 Hz

24

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan Data

Metode Analisis Data

SPSS 17.0

Uji Chi- Square

25

26

Terima Kasih