POWER POINT BAB3 SMSTER ^

download POWER POINT BAB3 SMSTER ^

of 27

description

bab 3

Transcript of POWER POINT BAB3 SMSTER ^

SKENARIO 3

SKENARIO 3

SAKIT DADA SETELAH KECELAKAAN1.Mohammad Riski Amir097002722. Sofyan Aditya097002743. RB. M. Ramdhan Akbar097002764. Endang Lufitasari 097002805. Arlia Shati Astuti 097002906. Rolan Harabiti097002847. Erta Selva Oktania Maharani097002868. Sri Kinanah 097002889. Amelia Ernina0970029210. Wismaya Eka Lidyah09700294 11. Shofiatul Lai Lia 09700296

KELOMPOK 27

Bp Sutanto, pengendara motor mengalami kecelakaan lalu lintas ditabrak mobil dari belakang dan terjatuh, dada membentur tepian jalan, sadar, mengeluh nyeri dada dan sesak napas saat berada di UGD, 15 menit setelah kecelakaan.

BAB ISKENARIO 3SAKIT DADA SETELAH KECELAKAAN

Trauma thorak Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau bennda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut.Nyeri dada Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada.

BAB IIKATA KUNCI

Sesak napas Sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek danpenggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar, gangguan dinding dada, penyakit obstruktif paru(emfisema, bronkitis, asma), kecemasan (Price dan Wilson, 2006).

Mengetahui komplikasi dari nyeri dadaMengetahui proses terjadinya pneumothoraxMengetahui proses terjadinya hematothoraxMenjelaskan cara mendiagnosa fraktur thoraxMenjelaskan penatalaksanaan fraktur

BAB IIIMINIMAL PROBLEM

DEFINISI Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995).

BAB IVPEMBAHASAN

Trauma thorax kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul dinding thorax.

Dapat juga disebabkan oleh karena trauma tajam melalui dinding thorax.

ETIOLOGITersusun dari tulang dan jaringan lunak. Tulang yang membentuk dinding dada adalah tulang iga, columna vertebralis torakalis, sternum, tulang clavicula dan scapula. Jaringan lunak yang membentuk dinding dada adalah otot serta pembuluh darah terutama pembuluh darah intrerkostalis dan torakalis interna.

ANATOMI TORAK

Pada inspirasi gerak dinding torak dan diafragma menghasilkan bertambahnya ukuran torak vertical, tranversal dan dorsoventral serta volume intratorakalFISIOLOGI THORAX

Patofisiologi trauma torak. Perubahan patofisiologi yang terjadi pada dasarnya adalah akibat dari :1.Kegagalan ventilasi2. Kegagalan pertukaran gas pada tingkat alveolar.3.Kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamik.

TRAUMA THORAK

Trauma tumpul

Trauma tembus : tajam, tembak, tumpul yang menembus.

Klasifikasi trauma

Nyeri dada dan sesak nafas atau nyeri pada waktu nafas.Pasien tampak sakit, sesak atau sianotik dengan tanda trauma torak atau jejas pada dadanya. Lebih dari 90 % trauma toraks tidak memerlukan tindakan pembedahan berupa torakotomi, akan tetapi tindakan penyelamatan dini dan tindakan elementer perlu dilakukan dan diketahui oleh setiap petugas yang menerima atau jaga di unit gawat darurat. Tindakan penyelamatan dini ini sangat penting artinya untuk prognosis pasien dengan trauma toraks.

Gejala umum trauma torak

Obstruksi jalan nafasHemotorak massifTension pneumotorakFlail chestPneumotorak terbukaKebocoran bronkus dan trakeobronkial.

Trauma torak yang memerlukan tindakan dan atau pembedahan gawat/segera adalah yang menunjukkan :

Pemeriksaan primer/awal Resusitasi fungsi vitalPemeriksaan sekunder/lanjutan secara terperinci Evaluasi diagnosisPerawatan definitif

Prinsip pengelolaan penderita dengan cedera toraks:

Diagnosa awal Trauma torak dengan hematotorak disertai Fraktur costa

Diagnosa Banding Pneumotorak Kontusio paru

BAB VDiagnosa Awal dan Differential Diagnosa

1. Pneumotorak

2. Kontusio paru/traumatic wet lung

BAB VIAnalisis Differential Diagnosa

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaaan yang dilakukan kami dapat menyimpulkan diagnosa Trauma torak dengan hematotorak disertai Fraktur costa.

BAB VIIHIPOTESIS AKHIR(DIAGNOSA)

ANAMNESA

Nama : Bpk SutantoUmur : 45 tahunAgama/suku bangsa: Islam/ JawaPekerjaan: Guru SMAStatus : Menikah

BAB VIIIMekanisme diagnosa

PEMERIKSAAN FISIK

PRIMARY SURVEYTensi: 110/70Nadi: 100x/mntAir way: BebasBreathing: SpontanRR : 26x/mntCirculation: Normal

Kepala leher: Anemi, sianosisPupil: IsokorAda luka lecet di leherHidung: NormalThorax: Terdapat jejas di dada kiriGerak nafas tertinggal dada kiriTerdapat krepitasi di dada kiriPerkusi: Redup kiriAbdomen: NormalBising usus: NormalDefan muskuler: NormalEkstrimitas: Normal

SECONDARY SURVEY

Pemasangan water seal drainage (WSD) pada penderita penumotoraks bergantung kepada :

a)Beratnya gangguan pernafasan.b) Disertai pneumotoraks desakan.c)Pneumotoraks bilateral.d) Disertai hemotoraks.e)Selama observasi pneumotoraks bertambah luas.f) Bila diperlukan pemakaian ventilator.g)Bila diperlukan anestesi umum.

Bab IXStrategi Menyelesaikan Masalah

PROGNOSISSecara keseluruhan angka mortalitas trauma thorax adalah 10 %, dimana trauma thorax menyebabkan satu dari empat kematian karena trauma yang terjadi Amerika Utara.

BAB XPrognosis dan Komplikasi

Yang terkait dengan tidak stabilnya dinding dada :Nyeri berkepanjangan, meskipun luka sudah sembuh. Mungkin karena callus atau jaringan parut yang menekan saraf interkostal. Terapi konservatif dengan analgesik atau pelunak jaringan parut.

KOMPLIKASI

Yang terkait dengan perlukaan dan memar paru:

Infiltrat paru dan efusi pleura, yang memerlukan pemasangan WSD untuk waktu yang lama.Empiema, yang terjadi lambat dan memerlukan WSD dan antibiotik.

Komplikasi lain di luar paru dan pleura :

Mediastinitis, merupakan komplikasi yang sering fatal. Bila terjadi pernanahan maka harus dilakukan drainase mediastinum.

TERIMA KASIH