Power Point
-
Upload
badrunalaika -
Category
Documents
-
view
33 -
download
1
Transcript of Power Point
MAKALAHMAKALAHKETENTUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAHKETENTUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Nama Kelompok :Nama Kelompok :1. Bayu Arista1. Bayu Arista
2. 2. FFendi Pradanaendi Pradana
3. Jeni Apriliawati3. Jeni Apriliawati
4. 4. Moch. Badrun A.Moch. Badrun A.
5. Yohana Pritawardani5. Yohana Pritawardani
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA BHAKTI NGANJUK
2010/2011
BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN
A. Latar BelakangA. Latar Belakang
Dalam penulisan karya tulis ilmiah tentu Dalam penulisan karya tulis ilmiah tentu banyak orang yang belum mengetahui banyak orang yang belum mengetahui tentang struktur bahasa, penggunaan kertas, tentang struktur bahasa, penggunaan kertas, margin, dll.margin, dll. Maka dari itu kami merasa topik Maka dari itu kami merasa topik tersebut pantas untuk kami bahas agar tersebut pantas untuk kami bahas agar semua orang tahu tentang struktur semua orang tahu tentang struktur penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar menurut ketentuan yang ada.benar menurut ketentuan yang ada.
B. Rumusan MasalahB. Rumusan Masalah Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia
yang benar pada karya tulis ilmiah?yang benar pada karya tulis ilmiah? Bagaimana penggunaan kertas pada Bagaimana penggunaan kertas pada
penulisan karya tulis ilmiah?penulisan karya tulis ilmiah? Bagaimana pengetikan naskah pada Bagaimana pengetikan naskah pada
penulisan karya tulis ilmiah?penulisan karya tulis ilmiah? Berapa jarak tepi pada penulisan karya tulis Berapa jarak tepi pada penulisan karya tulis
ilmiah ?ilmiah ? Bagaimana cara penomoran halaman yang Bagaimana cara penomoran halaman yang
benar pada penulisan karya tulis ilmiah? benar pada penulisan karya tulis ilmiah? Bagimana cara penulisan tabel dan gambar Bagimana cara penulisan tabel dan gambar
yang benar pada penulisn karya tulis ilmiah?yang benar pada penulisn karya tulis ilmiah?
C. TujuanC. Tujuan Mengetahui tentang penggunaan bahasa Indonesia Mengetahui tentang penggunaan bahasa Indonesia
yang benar pada karya tulis ilmiahyang benar pada karya tulis ilmiah Mengetahui penggunaan kertas pada penulisan Mengetahui penggunaan kertas pada penulisan
karya tulis ilmiah karya tulis ilmiah Mengetahui ketentuan pengetikan naskah pada Mengetahui ketentuan pengetikan naskah pada
penulisan karya tulis ilmiahpenulisan karya tulis ilmiah Mengetahui jarak tepi pada penulisan karya tulis Mengetahui jarak tepi pada penulisan karya tulis
ilmiahilmiah Mengetahui cara penomoran halaman yang benar Mengetahui cara penomoran halaman yang benar
pada penulisan karya tulis ilmiahpada penulisan karya tulis ilmiah Mengetahui cara penulisan tabel dan gambar yang Mengetahui cara penulisan tabel dan gambar yang
benar pada penulisn karya tulis ilmiahbenar pada penulisn karya tulis ilmiah
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional tentu saja digunakan dalam berbagai bentuk tentu saja digunakan dalam berbagai bentuk jenis penulisan, mulai dari penulisan ilmiah jenis penulisan, mulai dari penulisan ilmiah dan non-ilmiah, yang pada kenyataannya dan non-ilmiah, yang pada kenyataannya tidak terlepas dari kesalahpahaman dalam tidak terlepas dari kesalahpahaman dalam penggunaan kalimatnya.penggunaan kalimatnya.
Semestinya sebuah karya ilmiah hendaknya Semestinya sebuah karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat dan menggunakan bahasa yang jelas, tepat dan formal dan lugas. Kegiatan dan ketepatan isi formal dan lugas. Kegiatan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraf yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraf yang runtut.runtut.Kesalahan penggunaan bahasa dalam artikel Kesalahan penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah menyebabkan gagasan yang disampaikan ilmiah menyebabkan gagasan yang disampaikan penulis tidak dapat diterima oleh pembaca. penulis tidak dapat diterima oleh pembaca. Kemungkinan, pemakaian bahasa yang salah Kemungkinan, pemakaian bahasa yang salah menyebabkan pemahaman pembaca bertolak menyebabkan pemahaman pembaca bertolak belakang dangan gagasan penulis.belakang dangan gagasan penulis.
Bahasa Tulis ilmiahBahasa Tulis ilmiah • Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan
ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah, adapun ciri-ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah:1. Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat2. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna3. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap4. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri :Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri : 1.Cendikia1.Cendikia
Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat. Kalimat-kalimat yang oleh pembaca secara tepat. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika.proposisi logika.Kecendikiaan juga berhubungan dengan Kecendikiaan juga berhubungan dengan kecermataan memilih kata seperti : tidak kecermataan memilih kata seperti : tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.
2.Lugas2.LugasDengan paparan yang lugas, Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat akan menafsirkan isi kalimat akan terhindarkan. Penulisan yang bernada terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra cenderung tidak sastra cenderung tidak mengungkapkan sesuatu secara mengungkapkan sesuatu secara langsung (lugas)langsung (lugas)
3. Jelas3. JelasKetidakjelasan pada umumya akan muncul Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Dalam pada kalimat yang sangat panjang. Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu, dalam menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu, dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu panjang. Kalimat panjang kalimat yang terlalu panjang. Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun kalimat sehingga hubungan antar menyusun kalimat sehingga hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.gagasan dapat diikuti secara jelas.
4. Bertolak dari gagasan4. Bertolak dari gagasanPenonjolan diarahkan pada Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada diungkapkan, tidak pada penulis / pelaku.penulis / pelaku.
5. Formal5. FormalTingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung menggarah pada kosakata ilmiah teknis, yang jarang menggarah pada kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat umum. Perlu dipahami oleh masyarakat umum. Perlu kecermataan dalam memilih kosakata untuk artikel kecermataan dalam memilih kosakata untuk artikel ilmiah.ilmiah.Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh :oleh :<1> Kelengkapan unsur wajib(subjek dan <1> Kelengkapan unsur wajib(subjek dan Predikat)Predikat)<2> Kebenaran isi<2> Kebenaran isi<3> Tampilan esai formal<3> Tampilan esai formal
6. Obyektif6. ObyektifHindari kata-kata yang Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif, menunjukan sifat subjektif, seperti :seperti :Dari paparan tersebut kiranya Dari paparan tersebut kiranya dapat disimpulkandapat disimpulkan
7. Ringkas dan padat7. Ringkas dan padatContoh :Contoh :Nilai etis sebagaimana tersebut Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan pedoman dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.warga Negara Indonesia.
8. Konsisten8. KonsistenContoh :Contoh :Untuk mengatasi penumpang yang Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoprasikan semua dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan ekstratelah disiapkan kendaraan ekstra ..
Menggunakan paragraf yang benar
Banyak ilmuan Indonesia tidak dapat menggunakan paragraf secara efektif, karena tidak dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat yang berhubungan secara sebab-akibat menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema.
Kesalahan umum pemakaian Bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah.
Nyatanya kesalahpahaman pemakaian Bahasa Indonesia terjadi tidak hanya pada penulisan non-ilmiah, namun banyak didapatkan pada artikel ilmiah, seperti :
Kesalahan penalaran
contoh :Dengan penalaran ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa.
Kerancuan
contoh :Memperlebarkan <> Memperlebar.Dan lain sebagainya <> dan lain-lain / dan sebagainya
Pemborosan
Contoh :Data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada dalam penelitian ini dapat dipilah menjadi dua, yaitu data utama dan data penunjang
Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah kalimat dikatakan lengkap bila setidaknya memiliki pokok dan penjelas atau subjek dan predikat
Kesalahan kalimat pasif
Pemilihan kata dan istilahSeorang terpelajar diharapkan mengguasai kosa kata umum serta seperangkat peristilahan dibidang ilmu yang ditekuninya. Perbaikan khazanah kosakata dapat dicapai dengan jalan banyak membaca dan mempelajari kata-kata yang sulit dengan pertolongan kamus (kamus umum atau kamus isatilah).Kata memiliki medan makna dengan corak, nuansa, dan kekuatan yang berbeda-beda, misalnya :Salah, Kurang tepat, tidak benar, keliru, semuanya memiliki makna yang sama tetapi penggaruh pemakaiannya amat berlainan. Juga misalnya kata-kata yang bersinonim : ongkos, sewa, upah, belanja, biaya, anggaran.Contoh lain : kata hutan dapat berfungsi sebagai kata benda (hutan jati), kata kerja (menghutankan), atau kata sifat (menghutan, ayam hutan)
Ukuran kertas yang diperkenankan untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah kertas putih kuarto (Q4 / 8,5 inci x 11 inci) dengan berat 60 – 80 gram.
Pengetikan NaskahPengetikan Naskah Spasi dalam teks makalah adalah dua Spasi dalam teks makalah adalah dua
spasi, sedangkan untuk kutipan langsung spasi, sedangkan untuk kutipan langsung yang lebih dari empat baris, catatan kaki yang lebih dari empat baris, catatan kaki dan daftar pustaka, jarak baris adalah satu dan daftar pustaka, jarak baris adalah satu spasi (jarak antar catatan kaki atau unsur spasi (jarak antar catatan kaki atau unsur dalam daftar pustaka adalah dua spasi).dalam daftar pustaka adalah dua spasi).
Marjin (Batas Tepi Teks)Marjin (Batas Tepi Teks)
Untuk Karya Tulis Ilmiah yang Untuk Karya Tulis Ilmiah yang didokumentasikan dalam bentuk didokumentasikan dalam bentuk makalah, marjin yang ditetapkan makalah, marjin yang ditetapkan adalah sebagai berikut:adalah sebagai berikut:
a. marjin kiria. marjin kiri = 1,5 inci= 1,5 inci
b. marjin kananb. marjin kanan = 1 inci= 1 inci
c. marjin atasc. marjin atas = 1,5 inci= 1,5 inci
d. marjin bawahd. marjin bawah = 1,5 inci= 1,5 inci
Penomoran Halaman
Nomor halaman menggunakan angka arab (1, 2, dst) dan diberikan secara berurutan dari Bab I hingga daftar pustaka. Untuk nomor halaman pada Bagian Pendahuluan (kecuali halaman judul) digunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst).
Penggunaan Tabel dan Gambar Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, terkadang harus
mencantumkan tabel dan gambar, baik yang dibuat sendiri maupun mengutip dari sumber lain. Tabel merupakan susunan dari bahan-bahan yang mengandung angka-angka yang dibuat secara sistematis, biasanya terdiri dari beberapa kolom. Sedangkan yang dimaksud dengan gambar adalah bentuk-bentuk tertentu yang tidak dapat dikategorikan sebagai tabel,
misalnya cetak biru (blueprint atau bestek), bagan atau denah, lukisan, grafik, peta, dan sejenisnya.
Aturan-aturan berikut ini berlaku apabila dalam Karya Tulis Ilmiah bermaksud memasukkan tabel dan gambar. a. Setiap tabel atau gambar harus berisi satu jenis
informasi saja, dan hendaknya dilakukan sesingkat dan sesederhana mungkin.
b. Tabel dan gambar diupayakan tidak terpotong oleh halaman.
c. Tempatkan tabel dan gambar sedekat mungkin dengan uraiannya di dalam teks,tetapi tabel dan gambar tersebut tidak boleh mendahului uraiannya
d. Uraian mengenai isi tabel hendaknya ringkas dan jelas, dan tabel hendaknya dibuat sejelas mungkin. Sehingga pembaca dapat memahami uraian dalam teks tersebut tanpa harus melihat tabelnya atau memahami tabel tanpa harus membaca uraiannya.Hindari penulisan menempatkan angka atau perhitungan-perhitungan yang terlalu banyak dalam teks.
e. Dalam teks, sebutkan atau tunjukkan tabel dan gambar tersebut dengan menyebutkan angka, misalnya “Tabel 3.1”, “Tabel IV-1”, “Tabel 1”, “Gambar 1.1” atau “Gambar 1-1”. Hindari penggunaan kata-kata yang membingungkan seperti “tabel di atas” atau “bagan di bawah ini” dan sebagainya.
f. Nomor dan judul tabel atau gambar hendaknya diletakkan di bagian atas dari tabel atau gambar tersebut bukan di bawahnya dan diletakkan ditengah-tengah kertas (center). Jarak antara teks dengan tulisan tabel atau gambar adalah dua spasi, sedangkan jarak antara tulisan tabel atau gambar dengan nama tabel atau gambar tersebut adalah satu spasi
g. Apabila digunakan gambar, maka harus dibuatkan legenda (legend) yang menjelaskan mengenai maksud dari gambar tersebut.
h. Apabila tabel yang dibuat terdiri dari beberapa kolom dan salah satunya merupakan perkalian atau pembagian dari kolom-kolom tertentu, maka dapat diberi nomor kolom dengan menggunakan angka arab (1,2 dan seterusnya), sehingga tidak perlu menuliskan “perkalian” atau “pembagian” melainkan cukup dituliskan “1 X 3” atau “5 X 2” dsb.
i. Apabila tabel dan gambar tersebut diambil dari tabel atau gambar orang lain, maka pada bagian bawah dari tabel atau gambar tersebut dituliskan sumbernya sebagaimana dalam menuliskan catatan kaki untuk pertama kali meskipun sumber tersebut sebelumnya telah dikutip (tidak boleh menggunakan ibid. ataupun op cit).
j. Apabila penulis mengolah tabel atau gambar tersebut dari sumber lain, maka tetap harus disebutkan sumbernya, tetapi didahului dengan kata “Diolah dari ...” dan diikuti dengan penulisan sumbernya, sebagaimana dalam menuliskan catatan kaki untuk pertama kali
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran•A. Kesimpulan Jadi,dalam penulisan karya tulis ilmiah
perlu memperhatikan beberapa hal yang telah dipaparkan agar dalam penulisan karya tulis ilmiah menjadi baik dan benar sehingga sesuai dengan ketentuan yang ada.
•B. Saran Kami sadar sepenuhnya bahwa pada
penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, maka dari itu saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kemajuan dan kebaikan makalah ini kedepan