Power Point

24
Disusun Oleh : Ilah Nursilah 1d / Prodi Biologi 2010

Transcript of Power Point

Page 1: Power Point

Disusun Oleh : Ilah Nursilah

1d / Prodi Biologi

2010

Page 2: Power Point

PSIKOLOGI KONSELING

PENGARANG : PROF. DR.H. MOHAMAD SURYA

JUMLAH HALAMAN : 210 halamanPENERBIT :

PUSTAKA BANI QURAISY

Page 3: Power Point

BAB IBAB IKONSEP DASAR KONSELINGKONSEP DASAR KONSELING

EsensiEsensi Beberapa konsep konseling menurut :Beberapa konsep konseling menurut : -Mortensen,1964:301→ suatu proses antar-pribadi, dimana satu -Mortensen,1964:301→ suatu proses antar-pribadi, dimana satu

orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.

-Jones,1970:96→ suatu hubungan profesional antara seorang -Jones,1970:96→ suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klienkonselor yang terlatih dengan klien

-Mortensen,1964:301→ suatu proses antar-pribadi, dimana satu -Mortensen,1964:301→ suatu proses antar-pribadi, dimana satu orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.

-Brammer dan shostrom, 1982:8 →suatu perencanaan yang lebih -Brammer dan shostrom, 1982:8 →suatu perencanaan yang lebih rasional, pemecahan masalah, pembuatan keputusan rasional, pemecahan masalah, pembuatan keputusan intensionalitas, pencegahan terhadap munculnya masalah, intensionalitas, pencegahan terhadap munculnya masalah, penyesuaian diri dan memberikan dukungan dalam menghadapi penyesuaian diri dan memberikan dukungan dalam menghadapi tekanan-tekanan situsional dlm kehidupan sehari-hari bagi orang2 tekanan-tekanan situsional dlm kehidupan sehari-hari bagi orang2 normal.normal.

Page 4: Power Point

Repleksi• Tinjauan saya setelah mengamati hal tersebut

diatas bahwa konseling adalah usaha untuk membantu seseorang dalam menolong dirinya.

• Penilaian saya terhadap konseling merupakan hubungan yang bersifat umum dan unik. Disini jelas adanya keseimbangan tanggungjawab.

• Konseling berkembang sebagai gerakan yang dinamis Para pelopor dalam sejarah konseling berusaha dengan keras membangunnya dengan suatu kepastian .

• Ungkapan perasaan terakhir “ setiap orang pasti butuh pemahaman dan pengarahan diri “.

Page 5: Power Point

BAB IIKONSELING SEBAGAI SATU

PENGALAMAN BARU

Esensi mengenal Konflik-konflik Internal :

1 Penilaian negatif terhadap diri sendiri 2 Keharusan psikologis 3 Konflik kebutuhan menghadapi Realitas : a Menghindar b Keharusan psikologis c Menyalahkan mengembangkan tilikan :- Kesan Palsu- Saringan psikologis- Kebingungan

Page 6: Power Point

Repleksi

* Tinjauan, di dalam konseling harus ada perubahan-perubahan prilaku yang dapat dilakukan sehingga bisa membantu memecahkan masalah.

* Ungkapan, “ Konseling bisa dikatakan sebagai pengalaman baru ”

Page 7: Power Point

BAB IIIBAB IIIKLIEN DALAM KONSELINGKLIEN DALAM KONSELING

EsensiEsensi1 Konsep “Psikologi” atau “Daya Psikologi” → suatu kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai 1 Konsep “Psikologi” atau “Daya Psikologi” → suatu kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai

tantangan dalam keseluruhan hidupnya, termasuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.tantangan dalam keseluruhan hidupnya, termasuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.

2. Pemenuhan Kebutuhan 2. Pemenuhan Kebutuhan

a. Memberi dan menerima kasih-sayanga. Memberi dan menerima kasih-sayang

b. Kebebasanb. Kebebasan

c. Memiliki kesenanganc. Memiliki kesenangan

d. Menerima stimulasid. Menerima stimulasi

e. Perasaan mencapai prestasie. Perasaan mencapai prestasi

f. Memiliki kesenanganf. Memiliki kesenangan

g. Memiliki tujuan hidup secara nyatag. Memiliki tujuan hidup secara nyata

3. Kompetensi Intra-pribadi3. Kompetensi Intra-pribadi

a. Pengetahuan diria. Pengetahuan diri

b. Pengarahan dirib. Pengarahan diri

c. Harga diric. Harga diri

4. Kompetensi Antar-pribadi4. Kompetensi Antar-pribadi

- Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain- Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain

- Ketegasan diri- Ketegasan diri

- Menjadi nyaman dengan diri sendiri dan orang lain- Menjadi nyaman dengan diri sendiri dan orang lain

- Harapan yang realistik terhadap diri sendiri dan orang lain - Harapan yang realistik terhadap diri sendiri dan orang lain

- Perlindungan diri dalam situasi Antar-pribadi- Perlindungan diri dalam situasi Antar-pribadi

Page 8: Power Point

Repleksi

♠ Tinjauan, bahwa orang yang masuk kedalam konselin pada dasarnya karena mengalami kekurangan,

♠ Penilaian terhadap Psikologi konseling, sangatlah bagus karna didalamnya terdapat suatu kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan termasuk berbagai masalah yang dihadapinya.

♠ Ungkapan terakhir, Peranan konseling dalam kehidupan sehari-hari sangatlah berguna

Page 9: Power Point

BAB VBAB VKOGNISI DALAM KONSELIGKOGNISI DALAM KONSELIG

EsensiEsensiI.Kualitas KonselorI.Kualitas Konselor

* Pengetahuan mengenai diri sendiri (self knowledge)* Pengetahuan mengenai diri sendiri (self knowledge)* Kesehatan psikologi yang baik* Kesehatan psikologi yang baik* Dapat dipercaya* Dapat dipercaya* Kejujuran* Kejujuran* Kekuatan atau daya (Strength)* Kekuatan atau daya (Strength)* Kehangatan (warmth)* Kehangatan (warmth)* Pendengar yang aktif* Pendengar yang aktif* Kesabaran* Kesabaran* Kepekaan* Kepekaan* Kebebasan* Kebebasan* kesadaran holistik atau utuh* kesadaran holistik atau utuh

II. hal-hal yang harus diperhatikan oleh konselor pemulaII. hal-hal yang harus diperhatikan oleh konselor pemula- Kesehatan psikologis- Kesehatan psikologis- Merugikan klien- Merugikan klien- Tanggungjawab konselor- Tanggungjawab konselor- Kepedulian dan Penerimaan- Kepedulian dan Penerimaan- kurang pengalaman- kurang pengalaman- Kegagalan - Kegagalan

Page 10: Power Point

Repleksi

♠ Tinjauan, bahwa dalam melakukan konseling kita harus mengetahui kualitas konselornya terlebih dahulu.

♠ Penilaian terhadap konselor, konselor haruslah orang yang benar-benar mengerti dan memiliki dedikasi di bidang konseling.

♠ Ungkapan terakhir, menurut saya menjadi seorang konselor tidaklah semudah dan segampang membalikkan telapak tangan.

Page 11: Power Point

BAB VIEMOSI DALAM KONSELING

Esensi

Emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap perilaku individu, yang berupa perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi situasi tertentu. Interaksi antara kognisi, emosi dan tindakan mencerminkan satu sistem hubungan sebab akibat.

Page 12: Power Point

RepleksiRepleksi

♠♠ Tinjauan, Tinjauan, bahwa emosi adalah hal bahwa emosi adalah hal lumrah yang dimiliki oleh setiap orang.lumrah yang dimiliki oleh setiap orang.

♠♠ Ungkapan terakhir,Ungkapan terakhir, bila kita berada bila kita berada dalam situasi yang banyak masalah dalam situasi yang banyak masalah sebaiknya meminta bantuan kepada sebaiknya meminta bantuan kepada konselor.konselor.

Page 13: Power Point

BAB VIIMOTIVASI DALAM

KONSELING Esensi• Salah satu aspek dalam konseling adalah motivasi yaitu memberikan

dorongan kepada klien agar mampu melaksanakan prilaku dalam upaya memecahkan masalahnya secara efektif dan produktif

• Teori jenjang kebutuhan (A. MAslow)• Teori motif berprestasi ( Mc. Celland)• Teori Penguatan (Skinner)Prinsip-prinsip motivasi :- Prinsip kompetensi- Prinsip pemacu- Prinsip Ganjaran dan hukukman- Kejelasan dan kedekatan tujuan- Pemahaman hasil- Pengembangan minat- Lingkungan yang kondusif

Page 14: Power Point

Refleksi

Tinjauan, memahami motivasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi para konselor dalam proses konseling.

Ungkapan terakhir, menurut saya motivasi merupakan suatu dorongan untuk mewujudkan prilaku yang terarah kepada suatu tujuan tertentu.

Page 15: Power Point

BAB VIIIKOMUNIKASI DALAM

KONSELING Konseling pada dasranya melibatkan komunikasi antara dua pihak yaitu konselor dan klien yang berlangsung dalam situasi konseling. Untuk dapat melaksanakan komunikasi dialogis dengan baik, diperlukan penguasaan materi masalah yang akan dikomunikasikan dalam proses konseling. Disamping itu diperlukan pula penguasaan berbagai keterampilan berkomunikasi secara efektif.

Page 16: Power Point

Refleksi

Tinjauan, komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya suatu konseling.

Ungkapan terakhir, komunikasi penting bukan hanya dalam konseling, tetapi dalam kehidupan sehari-haripun komunikasi harus tetap berjalan dngan baik.

Page 17: Power Point

BAB IXTEKNIK-TEKNIK DALAM

KONSELINGTiga hal yang harus diperhatikan oleh konselor dalam

memulai proses konseling yaitu :(1). Membentuk kesiapan untuk konseling(2). Memperoleh informasi riwayat kasus dan(3). Evaluasi psikodiagnostik untuk melaksanakan tekhnik-tekhnik hubungan dalan

proses konseling, diperlukan suatu tekhnik membantu klien untuk mengembangkan tilikan. Tahapan-tahapan interpretasi :

- Repleksi perasaan- Klarifikasi- Repleksi- konprontasi- Interpretasi

Page 18: Power Point

Refleksi

Tinjauan , keberhasilan konseling dapat ditentukan oleh ke efektifan konselor dalam berbagai teknik.

Ungkapan terakhir, jika kita mengharapkan sesuatu maka dibutuhkan teknik-teknik guna pencapaian segala sesuatunya itu.

Page 19: Power Point

BAB XMANAJEMEN RUANG DAN WAKTU

UNTUK KONSELINGEsensiPada dasarnya waktu adalah ruang hidup manusia dimana didalamnya mereka berprilaku. Waktu meripakan unsur yang dapat mempengaruhi perilaku individu dalam lingkungan kerja. Ruang waktu ini mencakup pengaturan waktu, jadwal kerja dan pengaturan istirahat. Manajemen waktu dalam konselingmerupakan suatu tindakan dalam memanfaatkan dan mengendalikan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga mencapai hasil yang seoptimal mugkin.

Page 20: Power Point

RefleksiRefleksi

Tinjauan , dengan adanya menejemen waktu segala sesuatunya Tinjauan , dengan adanya menejemen waktu segala sesuatunya dapat di upayakan, dan setiap individu dalam lingkungan konseling dapat di upayakan, dan setiap individu dalam lingkungan konseling dapat menunjukan prilaku secara efektif dalam suasana yang dapat menunjukan prilaku secara efektif dalam suasana yang menyenangkan sehingga pada giliranya dapat mencapai tujuan menyenangkan sehingga pada giliranya dapat mencapai tujuan konseling.konseling.

Ungkapan terakhir, setelah membaca bab ini saya dapat menarik Ungkapan terakhir, setelah membaca bab ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa kita harus dapat memenejemen waktu sebaik-kesimpulan bahwa kita harus dapat memenejemen waktu sebaik-baiknya.baiknya.

Page 21: Power Point

BAB XIMODEL-MODEL KONSELING

Esensi Dalam konseling terdapat sejumlah model konseling

yang berbasis pada teori dan pendekatan tertentu. Contoh model konseling yaitu :1). Rancangan klasifikasi Diagnostik2). Elektrik sistimatis, dan 3). Penggunaan silogisme dalam konseling terapi

rasional emotif

Page 22: Power Point

Refleksi

• Ungkapan terakhir, bahwa masih perlu dikembangkan lagi satu model yang lebih pragmatis, karena model-model yang ada belum sepenuhnya dapat memadukan teori-teori konseling yang berkembang dewasa ini.

• Tinjauan, model-model konseling sangat berguna bagi para petugas propesional dalam komunikasinya tentang klien.

Page 23: Power Point

BAB XIIBAB XII“WELNESS” KONSEP “WELNESS” KONSEP

KESEHATAN MENTAL DALAM KESEHATAN MENTAL DALAM KONSELINGKONSELINGEsensiEsensi

Nicholas dan Goble (1989) mengemukakan sistem model Nicholas dan Goble (1989) mengemukakan sistem model “Wellness” yang multidimensional menekankan empat “Wellness” yang multidimensional menekankan empat prinsip yaitu :prinsip yaitu :

- Sehat itu multidimensionalSehat itu multidimensional- Sehat itu variabel/ dinamis dan tidak statisSehat itu variabel/ dinamis dan tidak statis- Sehat itu mengatur sendiri dalam setiap dimensi Sehat itu mengatur sendiri dalam setiap dimensi

kehidupankehidupan- Sehat itu mengatur sendiri antar diensi kehidupan.Sehat itu mengatur sendiri antar diensi kehidupan.

Archer Probert, dan Gage (1987) mendefinisikan Archer Probert, dan Gage (1987) mendefinisikan “Wellness” sebagai proses dan keadaan suatu pencapaian “Wellness” sebagai proses dan keadaan suatu pencapaian fungsi-fungsi manusiawi secara maksimum yang fungsi-fungsi manusiawi secara maksimum yang mencakup aspek badan, jiwa dan kesadaran.mencakup aspek badan, jiwa dan kesadaran.Model “Wellness” dan prevensi dalam seluruh lingkup Model “Wellness” dan prevensi dalam seluruh lingkup kehidupan merupakan keterpaduan konsep teoritis dan kehidupan merupakan keterpaduan konsep teoritis dan sikologi, antropologi, sosiologi religi dan pendidikan.sikologi, antropologi, sosiologi religi dan pendidikan.

Page 24: Power Point

Refleksi• Tinjauan, Dalam konseling juga harus memperhatikan

kesehatan mental.

• Ungkapan terakhir, menurut saya bahwa kesehatan mempengaruhi jalannya suatu konseling.