Power Poin PKn Kls X Smt 2

179
1

Transcript of Power Poin PKn Kls X Smt 2

Page 1: Power Poin PKn Kls X Smt 2

1

Page 2: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Selamat Mengikuti dan Semoga SuksesSelamat Mengikuti dan Semoga Sukses

2

Page 3: Power Poin PKn Kls X Smt 2

3

Page 4: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 4STANDAR KOMPETENSI 4

Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusiKompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

PERTEMUAN ke 1PERTEMUAN ke 1

4

HubunganDasar NegaradenganKonstitusi

HubunganDasar NegaradenganKonstitusi

1. Dasar negara

2. Konstitusi

3. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

1. Dasar negara

2. Konstitusi

3. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

Page 5: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pengertian Dasar Negara

Dasar berarti landasan atau foundamental. Negara merupakan suatu organisasi kekuasaan yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat.

Jadi dasar negara berarti suatu landasan untuk mengatur tata kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dasar negara bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 karena idiologi negara kita adalah Pancasila .

Pilihan setiap bangsa di dunia terhadap bentuk dasar negaranya tergantung pada idiologi yang dianut oleh negara tersebut

Di negara barat karena beridiologi libral maka dasar negaranya adalah libral

Di negara beridiologi komunis maka dasar negaranya adalah komunis

Pengertian Dasar Negara

Dasar berarti landasan atau foundamental. Negara merupakan suatu organisasi kekuasaan yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat.

Jadi dasar negara berarti suatu landasan untuk mengatur tata kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dasar negara bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 karena idiologi negara kita adalah Pancasila .

Pilihan setiap bangsa di dunia terhadap bentuk dasar negaranya tergantung pada idiologi yang dianut oleh negara tersebut

Di negara barat karena beridiologi libral maka dasar negaranya adalah libral

Di negara beridiologi komunis maka dasar negaranya adalah komunis

5

Page 6: Power Poin PKn Kls X Smt 2

6 Fungsi dan Kedudukan Dasar Negara

Pokok kaidah negara yang fundamental tiada lain adalah dasar negara Pancasila

fungsi dan kedudukannya Pancasila dalam tinjauan pokok kaidah negara yang

fundamental ini berarti segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara

Indonesia baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis harus bersumber dan berada di bawah

pokok kaidah negara yang fundamental tersebut.

Pokok kaidah negara yang fundamental juga mengikat dan mengatur penyelenggara negara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan,

warga negara, dan penduduk

Fungsi dan Kedudukan Dasar Negara

Pokok kaidah negara yang fundamental tiada lain adalah dasar negara Pancasila

fungsi dan kedudukannya Pancasila dalam tinjauan pokok kaidah negara yang

fundamental ini berarti segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara

Indonesia baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis harus bersumber dan berada di bawah

pokok kaidah negara yang fundamental tersebut.

Pokok kaidah negara yang fundamental juga mengikat dan mengatur penyelenggara negara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan,

warga negara, dan penduduk

Page 7: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Dasar Negara Menurut Tinjauan Yuridis Konstitusional

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi di dalam

negara.serta sebagai sumber dari segala sumber hukum dan sumber tertib hukum negara RI hal ini sesuai dengan Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 jo Tap MPR No. V/MPR/1973 jo Tap MPR No. IX/MPR/1978, selanjutnya dipertegas lagi mengenai kedudukan

Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 yang kemudian dicabut dengan Tap. MPR RI No.

III / MPR / 2000

Dalam Tap MPR RI NO. III / MPR/ 2000 Tentang Sumber Hukum disebutkan bahwa Pancasila dan Batang Tubuh UUD

1945 (setelah diamandemen dibaca pasal-pasal) menjadi Sumber Hukum Dasar Nasional, dan dengan ditetapkannya

ketetapan ini maka Pancasila tidak lagi sebagai Sumber dari segala sumber hukum melainkan menjadi Sumber Hukum Dasar

Nasional.

Fungsi Pancasila sebagai dasar negara dalam tinjauan sosiologis berarti sebagai pengatur hidup kemasyarakatan,

sedangkan tinjauan yang bersifat etis filosofis berarti sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara mencari kebenaran

Dasar Negara Menurut Tinjauan Yuridis Konstitusional

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi di dalam

negara.serta sebagai sumber dari segala sumber hukum dan sumber tertib hukum negara RI hal ini sesuai dengan Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 jo Tap MPR No. V/MPR/1973 jo Tap MPR No. IX/MPR/1978, selanjutnya dipertegas lagi mengenai kedudukan

Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 yang kemudian dicabut dengan Tap. MPR RI No.

III / MPR / 2000

Dalam Tap MPR RI NO. III / MPR/ 2000 Tentang Sumber Hukum disebutkan bahwa Pancasila dan Batang Tubuh UUD

1945 (setelah diamandemen dibaca pasal-pasal) menjadi Sumber Hukum Dasar Nasional, dan dengan ditetapkannya

ketetapan ini maka Pancasila tidak lagi sebagai Sumber dari segala sumber hukum melainkan menjadi Sumber Hukum Dasar

Nasional.

Fungsi Pancasila sebagai dasar negara dalam tinjauan sosiologis berarti sebagai pengatur hidup kemasyarakatan,

sedangkan tinjauan yang bersifat etis filosofis berarti sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara mencari kebenaran

7

Page 8: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pengertian atau atribut dari

Pancasila

Pengertian atau atribut dari

Pancasila

8 dasar negara

pandangan hidup bangsa

jiwa bangsa

kepribadian bangsa

sumber dari segala sumber hukum, (Sumber Hukum Dasar Nasional) perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara

cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia

dasar negara

pandangan hidup bangsa

jiwa bangsa

kepribadian bangsa

sumber dari segala sumber hukum, (Sumber Hukum Dasar Nasional) perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara

cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia

Page 9: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai Dasar Negara sering disebut sebagai Falsafah Negara (Philosofische Grondslag dari negara) atau Idiologi Negara (Staatsidee) dalam pengertian ini, Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara atau untuk mengatur penyelenggaraan negara

Pancasila sebagai Pandangan Hidup BangsaPancasila sebagai pandangan hidup bangsa sering disebut dengan way of life, dalam pengertian ini Pancasila merupakan pedoman tingkah laku atau petunjuk hidup bagi setiap warga negara Indonesai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup dalam pelaksanaannya sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, sopan santun dan hukum

Pancasila sebagai Jiwa Bangsa IndonesiaPancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia mengandung pengertian Pancasila sudah ada sejak adanya bangsa Indonesia (jaman Sriwijaya dan Majapahit)

Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai Dasar Negara sering disebut sebagai Falsafah Negara (Philosofische Grondslag dari negara) atau Idiologi Negara (Staatsidee) dalam pengertian ini, Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara atau untuk mengatur penyelenggaraan negara

Pancasila sebagai Pandangan Hidup BangsaPancasila sebagai pandangan hidup bangsa sering disebut dengan way of life, dalam pengertian ini Pancasila merupakan pedoman tingkah laku atau petunjuk hidup bagi setiap warga negara Indonesai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup dalam pelaksanaannya sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, sopan santun dan hukum

Pancasila sebagai Jiwa Bangsa IndonesiaPancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia mengandung pengertian Pancasila sudah ada sejak adanya bangsa Indonesia (jaman Sriwijaya dan Majapahit)

9

Page 10: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa IndonesiaPancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia mengandung

pengertian sikap mental, tingkah laku, amal perbuatan bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain

Ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain yaitu :

Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Musyawarah – mufakat, Kekeluargaan dan Gotong Royong, idak mudah menyerah walaupun dalam keadaan yang paling sulit

Pancasila sebagai Sumber Dari Segala Sumber HukumPancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber

tertib hukum bagi negara Republik Indonesia, pengertian ini terdapat dalam Tap. MPRS No. XX/MPRS/1966, disebutkan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum berarti segala peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan atau berpedoman dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila

Pancasila sebagai sumber tertib hukum bagi negara Republik Indonesia mengandung pengertian: pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa IndonesiaPancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia mengandung

pengertian sikap mental, tingkah laku, amal perbuatan bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain

Ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain yaitu :

Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Musyawarah – mufakat, Kekeluargaan dan Gotong Royong, idak mudah menyerah walaupun dalam keadaan yang paling sulit

Pancasila sebagai Sumber Dari Segala Sumber HukumPancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber

tertib hukum bagi negara Republik Indonesia, pengertian ini terdapat dalam Tap. MPRS No. XX/MPRS/1966, disebutkan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum berarti segala peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan atau berpedoman dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila

Pancasila sebagai sumber tertib hukum bagi negara Republik Indonesia mengandung pengertian: pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia

10

Page 11: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pancasila sebagai Perjanjian LuhurPancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada

waktu mendirikan negara, slogan sekali merdeka tetap merdeka harus kita pertahankan sebagai perwujudan atau manifestasi dari hak azasi manusia

Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia harus kita wujudkan seperti tujuan nasional negara kita yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdasan kehidupan bangsa

Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia

Pancasila sangat ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang serba majemuk seperti SARA, hal ini sudah terbukti sejak sumpah pemuda, karena biarpun berbeda daerah bisa disatukan menjadi satu tanah air Indonesia, walaupun berbeda suku bangsa kita bisa bersatu menjadi satu bangsa Indonesai, walaupun berbeda bahasa daerah dapat dipersatukan menjadi bahasa Indonesia semuanya itu karena falsafah hidup Pancasila

Pancasila sebagai Perjanjian LuhurPancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada

waktu mendirikan negara, slogan sekali merdeka tetap merdeka harus kita pertahankan sebagai perwujudan atau manifestasi dari hak azasi manusia

Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia harus kita wujudkan seperti tujuan nasional negara kita yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdasan kehidupan bangsa

Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia

Pancasila sangat ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang serba majemuk seperti SARA, hal ini sudah terbukti sejak sumpah pemuda, karena biarpun berbeda daerah bisa disatukan menjadi satu tanah air Indonesia, walaupun berbeda suku bangsa kita bisa bersatu menjadi satu bangsa Indonesai, walaupun berbeda bahasa daerah dapat dipersatukan menjadi bahasa Indonesia semuanya itu karena falsafah hidup Pancasila

11

Page 12: Power Poin PKn Kls X Smt 2

11

12

DISKUSIKANLAHDISKUSIKANLAH

Apakah yang menyebabkan Bangsa Indonesia memilih Pancasila sebagai dasar negara kenapa tidak libral atau komunis ?

Apakah yang menyebabkan Bangsa Indonesia memilih Pancasila sebagai dasar negara kenapa tidak libral atau komunis ?

Page 13: Power Poin PKn Kls X Smt 2

13

JAWABAN JAWABAN

Sebab Pancasila itu nilai-nilainya digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri.

Adapun Ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain yaitu :

1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,2. Musyawarah – mufakat,

3. Kekeluargaan dan Gotong Royong, 4. Tidak mudah menyerah walaupun dalam

keadaan yang paling sulit

Sebab Pancasila itu nilai-nilainya digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri.

Adapun Ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain yaitu :

1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,2. Musyawarah – mufakat,

3. Kekeluargaan dan Gotong Royong, 4. Tidak mudah menyerah walaupun dalam

keadaan yang paling sulit

11

Page 14: Power Poin PKn Kls X Smt 2

14

Page 15: Power Poin PKn Kls X Smt 2

15

Page 16: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 4STANDAR KOMPETENSI 4

Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusiKompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

PERTEMUAN ke 2PERTEMUAN ke 2

16

KONSTITUSIKONSTITUSI

Pengertian konstitusi

Macam-macam konstitusi

Sifat dan fungsi konstitusi negara

Kedudukan konstitusi

Pembentukan dan pengubahan konstitusi

Pengertian konstitusi

Macam-macam konstitusi

Sifat dan fungsi konstitusi negara

Kedudukan konstitusi

Pembentukan dan pengubahan konstitusi

Page 17: Power Poin PKn Kls X Smt 2

17

Pengertian Konstitusi

Konstitusi negara atau Undang-Undang Dasar merupakan peraturan negara yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber dari peraturan perundangan lainnya yang berada di bawahnya

Pengertian Konstitusi

Konstitusi negara atau Undang-Undang Dasar merupakan peraturan negara yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber dari peraturan perundangan lainnya yang berada di bawahnya

Page 18: Power Poin PKn Kls X Smt 2

11

22

33

44

18Pandangan pakar politik tentang Konstitusi suatu negara Pandangan pakar politik tentang Konstitusi suatu negara

L. J. Van Apeldoorn (Belanda), membedakan antara istilahUUD (grondwet) dengan Konstitusi (Constitutie) dimana UUDmerupakan bagian tertulis dari dari suatu Konstitusi ( Konstitusi lebih luas pengertianya dari UUD ) karena Konstitusi memuat peraturan tertulis dan tidak tertulis

L. J. Van Apeldoorn (Belanda), membedakan antara istilahUUD (grondwet) dengan Konstitusi (Constitutie) dimana UUDmerupakan bagian tertulis dari dari suatu Konstitusi ( Konstitusi lebih luas pengertianya dari UUD ) karena Konstitusi memuat peraturan tertulis dan tidak tertulis

Herman Heller, menyebutkan bahwa : Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari UUD. Karena Konstitusi sebenarnyatidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis

Herman Heller, menyebutkan bahwa : Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari UUD. Karena Konstitusi sebenarnyatidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis

Oliver Cromwell, menyebutkan bahwa : Konstitusi dan UUD adalah identik (sama). Karena UUD dibuat sebagai pegangan untuk memerintah

Oliver Cromwell, menyebutkan bahwa : Konstitusi dan UUD adalah identik (sama). Karena UUD dibuat sebagai pegangan untuk memerintah

Lasalle Struycken menyebutkan bahwa : Konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan yang nyata di dalam masyarakat. Seperti Kepala Negara, Angkatan Perang, Partai Politik, Buruh Tani, Pegawai dan sebagainya. Dalam hal ini Konstitusi sama dengan UUD

Lasalle Struycken menyebutkan bahwa : Konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan yang nyata di dalam masyarakat. Seperti Kepala Negara, Angkatan Perang, Partai Politik, Buruh Tani, Pegawai dan sebagainya. Dalam hal ini Konstitusi sama dengan UUD

Page 19: Power Poin PKn Kls X Smt 2

19

Macam – Macam Konstitusi

Menurut C. F. Strong, dalam bukunya “ Modern Political Constitution “ membedakan Konstitusi menjadi dua macam yaitu Konstitusi tertulis dan Konstitusi tidak tertulis.

Suatu konstitusi dikatakan tertulis apabila sengaja dibuat oleh lembaga yang berwenang dalam bentuk sebuah naskah (documentary constitution). Sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak berupa suatu naskah (non- documentary constitution) dan merupakan suatu tradisi atau konvensi. Contohnya konstitusi negara Inggris hanya berupa kumpulan dokumen piagam atau pernyataan.

Dalam beberapa buku dapat dijumpai bahwa konstitusi itu adalah UUD yang sebenarnya merupakan bagian dari hukum dasar yaitu termasuk hukum dasar yang tertulis sedangkan di luar hukum dasar tertulis adalah hukum dasar tidak tertulis sejenis konvensi atau traktat

Macam – Macam Konstitusi

Menurut C. F. Strong, dalam bukunya “ Modern Political Constitution “ membedakan Konstitusi menjadi dua macam yaitu Konstitusi tertulis dan Konstitusi tidak tertulis.

Suatu konstitusi dikatakan tertulis apabila sengaja dibuat oleh lembaga yang berwenang dalam bentuk sebuah naskah (documentary constitution). Sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak berupa suatu naskah (non- documentary constitution) dan merupakan suatu tradisi atau konvensi. Contohnya konstitusi negara Inggris hanya berupa kumpulan dokumen piagam atau pernyataan.

Dalam beberapa buku dapat dijumpai bahwa konstitusi itu adalah UUD yang sebenarnya merupakan bagian dari hukum dasar yaitu termasuk hukum dasar yang tertulis sedangkan di luar hukum dasar tertulis adalah hukum dasar tidak tertulis sejenis konvensi atau traktat

11

Page 20: Power Poin PKn Kls X Smt 2

20

Sifat dan Fungsi Konstitusi Negara

Sifat pokok konstitusi negara adalah flexible (luwes), dan juga Rigid (kaku). Konstitusi dikatakan flexible (luwes) apabila konstitusi itu memungkinkanadanya perubahan sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat. Seperi konstitusi Inggris dan Selandia Baru. Konstitusi dikatakan Rigid atau kaku apabila konstitusi itu sulit diubah kapanpun kecuali melalui amandemen

Fungsi pokok konstitusi negara adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintahan negara sedemikian rupa agar penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara tidak bersifat sewenang-wenang, sehingga hak-hakwarga negara terlindungi atau terjamin. Gagasan ini selanjutnya dinamakan konstitusionalisme

Sifat dan Fungsi Konstitusi Negara

Sifat pokok konstitusi negara adalah flexible (luwes), dan juga Rigid (kaku). Konstitusi dikatakan flexible (luwes) apabila konstitusi itu memungkinkanadanya perubahan sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat. Seperi konstitusi Inggris dan Selandia Baru. Konstitusi dikatakan Rigid atau kaku apabila konstitusi itu sulit diubah kapanpun kecuali melalui amandemen

Fungsi pokok konstitusi negara adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintahan negara sedemikian rupa agar penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara tidak bersifat sewenang-wenang, sehingga hak-hakwarga negara terlindungi atau terjamin. Gagasan ini selanjutnya dinamakan konstitusionalisme

11

Page 21: Power Poin PKn Kls X Smt 2

21

Kedudukan Konstitusi

Undang-Undang Dasar memiliki kedudukan tertinggi dalam peraturan perundangan-undangan, karena setiap perundangan yang berada di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang ada di atasnya dan apabila ada peraturan perundangan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar harus dicabut. Undang-Undang Dasar juga dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan peraturan perundangan yang ada di bawahnya.

UUD yang memiliki kedudukan tertinggi sebagai fundamental law (hukum dasar). Sebagai hukum dasar yang tertulis, konstitusi mengatur tiga masalah pokok :

1. Jaminan terhadap hak azasi manusia2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar3. Adanya pembagian atau pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga bersifat mendasar

Kedudukan Konstitusi

Undang-Undang Dasar memiliki kedudukan tertinggi dalam peraturan perundangan-undangan, karena setiap perundangan yang berada di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang ada di atasnya dan apabila ada peraturan perundangan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar harus dicabut. Undang-Undang Dasar juga dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan peraturan perundangan yang ada di bawahnya.

UUD yang memiliki kedudukan tertinggi sebagai fundamental law (hukum dasar). Sebagai hukum dasar yang tertulis, konstitusi mengatur tiga masalah pokok :

1. Jaminan terhadap hak azasi manusia2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar3. Adanya pembagian atau pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga bersifat mendasar

11

Page 22: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pembentukan

Konstitusi

Pembentukan

Konstitusi

22

1. Cara Pemberian (Grants)

2. Cara Pembuatan dengan Sengaja (Deliberate Creation)

3. Cara Revolusi (Revolution)

4. Cara Evolusi (Evolution

1. Cara Pemberian (Grants)

2. Cara Pembuatan dengan Sengaja (Deliberate Creation)

3. Cara Revolusi (Revolution)

4. Cara Evolusi (Evolution

Pembentukan dan Pengubahan Konstitusi Pembentukan dan Pengubahan Konstitusi

Page 23: Power Poin PKn Kls X Smt 2

23

Cara Pemberian (Grants)

Undang-Undang Dasar yang diperoleh dengan cara pemberian terdapat pada negara-negara yang berbentuk kerajaan. Negara Monarchi yang mula-mula bersifat mutlak lambat laun sebagai akibat timbulnya faham demokrasi berubah sifatnya menjadi negara Monarchi yang Konstitusional

Raja-Raja negara-negara Monarchi membagi-bagikan Undang-Undang Dasar kepada rakyatnya dan Raja berjanji akan melaksanakan kekuasaannya dalam batas-batas seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar.

Undang-Undang Dasar yang dibagi-bagikan itu disebut Undang-Undang Dasar Oktroi seperti Kerajaan Jepang. Kerajaan mau membatasi diri dalam menjalankan kekuasaannya dengan membagi-bagikan Undang-Undang Dasar karena adanya desakan yang hebat dari rakyat agar raja atau penguasa tidak bertindak anarchisme atau sewenang-wenang

Cara Pemberian (Grants)

Undang-Undang Dasar yang diperoleh dengan cara pemberian terdapat pada negara-negara yang berbentuk kerajaan. Negara Monarchi yang mula-mula bersifat mutlak lambat laun sebagai akibat timbulnya faham demokrasi berubah sifatnya menjadi negara Monarchi yang Konstitusional

Raja-Raja negara-negara Monarchi membagi-bagikan Undang-Undang Dasar kepada rakyatnya dan Raja berjanji akan melaksanakan kekuasaannya dalam batas-batas seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar.

Undang-Undang Dasar yang dibagi-bagikan itu disebut Undang-Undang Dasar Oktroi seperti Kerajaan Jepang. Kerajaan mau membatasi diri dalam menjalankan kekuasaannya dengan membagi-bagikan Undang-Undang Dasar karena adanya desakan yang hebat dari rakyat agar raja atau penguasa tidak bertindak anarchisme atau sewenang-wenang

Page 24: Power Poin PKn Kls X Smt 2

24Cara Pembuatan dengan Sengaja

(Deliberate Creation)

Dalam hal ini pembuatan suatu Undang-unang Dasar dilakukan setelah negara baru didirikan.

Negara Amerika Serikat merupakan negara pertama membuat Undang-Undang Dasar atau Konstitusi sebagai Hukum dasar tertulis yang disahkan pada tanggal 17 September 1787 oleh sidang Konstituante.

Indonesia termasuk dalam cara pembutan dengan sengaja. Di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 PPKI menetapkan UUD 1945 dalam sidangnya 18 Agustus 1945

Cara Pembuatan dengan Sengaja (Deliberate Creation)

Dalam hal ini pembuatan suatu Undang-unang Dasar dilakukan setelah negara baru didirikan.

Negara Amerika Serikat merupakan negara pertama membuat Undang-Undang Dasar atau Konstitusi sebagai Hukum dasar tertulis yang disahkan pada tanggal 17 September 1787 oleh sidang Konstituante.

Indonesia termasuk dalam cara pembutan dengan sengaja. Di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 PPKI menetapkan UUD 1945 dalam sidangnya 18 Agustus 1945

Page 25: Power Poin PKn Kls X Smt 2

25

Cara Revolusi (Revolution)

Salah satu cara untuk menggulingkan suatu pemerintahan negara yang tidak disenangi rakyatnya dengan jalan perebutan kekuasaan (Coup d’Etat).

Pemerintah baru yang lahir akibat revolusi lalu membuat UUD yang diusahakan mendapat persetujuan rakyatnya.

Seperti Prancis tahun 1791, Spanyol tahun 1932

Cara Revolusi (Revolution)

Salah satu cara untuk menggulingkan suatu pemerintahan negara yang tidak disenangi rakyatnya dengan jalan perebutan kekuasaan (Coup d’Etat).

Pemerintah baru yang lahir akibat revolusi lalu membuat UUD yang diusahakan mendapat persetujuan rakyatnya.

Seperti Prancis tahun 1791, Spanyol tahun 1932

Page 26: Power Poin PKn Kls X Smt 2

26

Cara Evolusi (Evolution)

Perubahan-perubahan secara berangsur-angsur dapat menimbulkan Undang-Undang

Dasar, dan secara otomatis Undang-Undang Dasar lama tidak berlaku lagi, hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan bentuk

pemerintahan atau bentuk negara.

(seperti di Indonesia UUD 1945 berubah ke Konstitusi RIS 1949 ke UUD Sementara 1950 ke

UUD 1945)

Cara Evolusi (Evolution)

Perubahan-perubahan secara berangsur-angsur dapat menimbulkan Undang-Undang

Dasar, dan secara otomatis Undang-Undang Dasar lama tidak berlaku lagi, hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan bentuk

pemerintahan atau bentuk negara.

(seperti di Indonesia UUD 1945 berubah ke Konstitusi RIS 1949 ke UUD Sementara 1950 ke

UUD 1945)

Page 27: Power Poin PKn Kls X Smt 2

PengubahanKonstitusi

PengubahanKonstitusi

27

1. Cara Refrendum

2. Cara Pembentukan

Badan khusus

1. Cara Refrendum

2. Cara Pembentukan

Badan khusus

Page 28: Power Poin PKn Kls X Smt 2

28

Cara Refrendum

pengubahan suatu Undang-Undang Dasar harus mendapat persetujuan langsung dari rakyat. Kalau mendapat persetujuan rakyat

maka Undang-Undang Dasar boleh diubah, jika tidak Undang-Undang Dasar tidak boleh diubah (pernah ada pada jaman orde baru dengan UU.

No. 5 tahun 1985 tentang refrendum)

Sistem Refrendum ini masih ada di Negara Swiss

Cara Refrendum

pengubahan suatu Undang-Undang Dasar harus mendapat persetujuan langsung dari rakyat. Kalau mendapat persetujuan rakyat

maka Undang-Undang Dasar boleh diubah, jika tidak Undang-Undang Dasar tidak boleh diubah (pernah ada pada jaman orde baru dengan UU.

No. 5 tahun 1985 tentang refrendum)

Sistem Refrendum ini masih ada di Negara Swiss

Page 29: Power Poin PKn Kls X Smt 2

29

Cara Pembentukan Badan khusus

Badan ini khusus dibentuk untuk melaksanakan tugas membuat atau mengubah Undang Undang Dasar ( badan ini pernah ada di Indonesia dengan nama Konstituante yang

bertugas untuk membuat Undang-Undang Dasar yang difinitif untuk mengganti Undang-Undang Dasar Sementara 1950 tetapi gagal

dalam melaksanakan tugasnya sehingga badan ini dibubarkan dengan dekrit presiden 5 Juli

1959. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 badan yang bertugas untuk mengubah Undang-

Undang Dasar adalah MPR terdapat dalam pasal 3 (1) dan pasal 37 UUD 1945)

Cara Pembentukan Badan khusus

Badan ini khusus dibentuk untuk melaksanakan tugas membuat atau mengubah Undang Undang Dasar ( badan ini pernah ada di Indonesia dengan nama Konstituante yang

bertugas untuk membuat Undang-Undang Dasar yang difinitif untuk mengganti Undang-Undang Dasar Sementara 1950 tetapi gagal

dalam melaksanakan tugasnya sehingga badan ini dibubarkan dengan dekrit presiden 5 Juli

1959. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 badan yang bertugas untuk mengubah Undang-

Undang Dasar adalah MPR terdapat dalam pasal 3 (1) dan pasal 37 UUD 1945)

Page 30: Power Poin PKn Kls X Smt 2

30

3.Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

Hubungan atau keterkaiatan dasar negara dengan konstitusi suatu negara nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan atau Mukadimah Undang Undang Dasar suatu negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam mengatur dan menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk konstitusi atau Undang Undang Dasar

3.Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

Hubungan atau keterkaiatan dasar negara dengan konstitusi suatu negara nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan atau Mukadimah Undang Undang Dasar suatu negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam mengatur dan menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk konstitusi atau Undang Undang Dasar

Page 31: Power Poin PKn Kls X Smt 2

31Hubungan Dasar Negara dengan

Konstitusi Atau UUD 1945

1. Dasar negara dan Pembukaan UUD 1945Hubungan dasar negara dengan Pembukaan UUD

1945 dapat digambarkan sebagai berikut :Falsapah dasar negara Pancasila yang abstrak

tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan uraian terperinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh dan

tersusun secara teratur (sistimatis) dan bertingkat (hierarkis).

Sila yang satu menjiwai dan meliputi sila yang lain secara bertingkat

Jiwa Pancasila yang abstrak, setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

tercermin dalam pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi Atau UUD 1945

1. Dasar negara dan Pembukaan UUD 1945Hubungan dasar negara dengan Pembukaan UUD

1945 dapat digambarkan sebagai berikut :Falsapah dasar negara Pancasila yang abstrak

tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan uraian terperinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh dan

tersusun secara teratur (sistimatis) dan bertingkat (hierarkis).

Sila yang satu menjiwai dan meliputi sila yang lain secara bertingkat

Jiwa Pancasila yang abstrak, setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

tercermin dalam pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

Page 32: Power Poin PKn Kls X Smt 2

32 2. Dasar negara dan pasal-pasal UUD 1945

Sila-sila Pancasila dalam kaitannya dengan pasal-pasal UUD 1945 sebagai berikut:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa berhubungan erat dengan pasal 29 (1, 2) UUD 1945

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab berhubungan erat dengan pasal 27, 28, 28 A-28 J, 29,

30, 31, 32, 33, 34 UUD 1945Sila Persatuan Indonesia berhubungan erat dengan

pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan berhubungan erat dengan pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37

UUD 1945Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

berhungan erat dengan pasal 23, 27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945

2. Dasar negara dan pasal-pasal UUD 1945

Sila-sila Pancasila dalam kaitannya dengan pasal-pasal UUD 1945 sebagai berikut:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa berhubungan erat dengan pasal 29 (1, 2) UUD 1945

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab berhubungan erat dengan pasal 27, 28, 28 A-28 J, 29,

30, 31, 32, 33, 34 UUD 1945Sila Persatuan Indonesia berhubungan erat dengan

pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan berhubungan erat dengan pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37

UUD 1945Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

berhungan erat dengan pasal 23, 27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945

Page 33: Power Poin PKn Kls X Smt 2

33

Page 34: Power Poin PKn Kls X Smt 2

34

Page 35: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 4STANDAR KOMPETENSI 4

Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

Kompetensi Dasar : 4.2 Menganalisis substansi konstitusi negaraKompetensi Dasar : 4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara

PERTEMUAN ke 3PERTEMUAN ke 3

35

B. SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA

B. SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA

1. Klasifikasi konstitusi di Indonesia

2. Implementasi Dasar negara ke Dalam Konstitusi Negara RI

1. Klasifikasi konstitusi di Indonesia

2. Implementasi Dasar negara ke Dalam Konstitusi Negara RI

Page 36: Power Poin PKn Kls X Smt 2

KlasifikasiKonstitusi

Di Indonesia

KlasifikasiKonstitusi

Di Indonesia

36

1. Konstitusi awal kemerdekaan 1945

2. Konstitusi RIS 1949

3. UUDS 1950

4. UUD 1945 hasil Dekrit

Presiden 5 Juli 1959

5. UUD 1945 hasil reformasi

1. Konstitusi awal kemerdekaan 1945

2. Konstitusi RIS 1949

3. UUDS 1950

4. UUD 1945 hasil Dekrit

Presiden 5 Juli 1959

5. UUD 1945 hasil reformasi

Page 37: Power Poin PKn Kls X Smt 2

37

Konstitusi Awal Kemerdekaan 1945

Secara garis besarnya UUD 1945 yang memiliki sistimatika :

1. Bagian Pembukaan terdiri dari 4 alenia,

2. Bagian Batang Tubuh terdiri dari 16 Bab dan 37 pasal dan 4 pasal Aturan Peralihan serta 2 ayat Aturan Tambahan, 3. Bagian Penjelasan Resmi. UUD 1945 ini ditetapkan dan disahkan pada awal kemerdekaan RI pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarno sebenarnya merupakan hasil Naskah Rancangan UUD dari sebuah badan yang bernama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk tanggal 28 April 1945 dalam sidangnya pada tanggal 10 – 16 Juli 1945

Konstitusi Awal Kemerdekaan 1945

Secara garis besarnya UUD 1945 yang memiliki sistimatika :

1. Bagian Pembukaan terdiri dari 4 alenia,

2. Bagian Batang Tubuh terdiri dari 16 Bab dan 37 pasal dan 4 pasal Aturan Peralihan serta 2 ayat Aturan Tambahan, 3. Bagian Penjelasan Resmi. UUD 1945 ini ditetapkan dan disahkan pada awal kemerdekaan RI pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarno sebenarnya merupakan hasil Naskah Rancangan UUD dari sebuah badan yang bernama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk tanggal 28 April 1945 dalam sidangnya pada tanggal 10 – 16 Juli 1945

Page 38: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Konstitusi RIS 1949Ternyata setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya 17

Agustus 1945 tidaklah menjadikan bangsa dan negara Indonesia menjadi negara yang aman, tentram dan damai karena kekalahan Belanda oleh Jepang di Indonesia tidak serta merta Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 sebab Belanda selalu berusaha mengusik kemerdekaan Indonesia dengan ingin menjajah kembali Indonesia baik secara diam-diam seperti mendompleng kepada tentara Sekutu yang bertugas untuk melucuti senjata tentara Jepang, maupun secara terang-terangan dengan melakukan serbuan atau agresi militer Belanda I ( tahun 1947) dan agresi Belanda II (tahun 1948) ternyata agresi Belanda ini menarik perhatian PBB untuk menghentikan pertikaian Indonesia – Belanda . Dan akhirnya diadakanlah Konfrensi Meja Bundar (KMB) yang dilangsungkan di S’Gravenhage pada tanggal 2 November 1949 yang dihadiri oleh fihak Indonesia – Belanda – BFO (Byeenkomst voor Federal Overleg = pertemuan untuk permusyawaratan federal).

•Dari konfrensi ini dihasilkan 3 buah persetujuan pokok :

•1. didirikannya Negara Republik Indonesia Serikat

•2. penyerahan kedaulatan kepada RIS (baca pemulihan kedaulatan)

•3. didirikan Uni Republik Indonesia Serikat dan Kerajaan Belanda

•• Dengan diserahkannya (dipulihkannya) kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949 maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Serikat dan dengan Konstitusi Republik Indonesia Serikat sebagai UUDnya

38

Page 39: Power Poin PKn Kls X Smt 2

39

Undang-Undang Dasar Sementara 1950Konstitusi RIS yang bersifat liberal federalistik tidak sesuai dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Pancasila dan Kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu munculah berbagai reaksi dan unjuk rasa dari negara-negara bagian menuntut pembubaran Negara RIS dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia atas desakan yang terjadi secara terus menerus maka pada tanggal 8 Maret 1950, Pemerintah Federal mengeluarkan Undang-Undang Darurat No. 11 tahun 1950, yang isinya mengatur tata Cara perubahan susunan kenegaraan Negara RIS. Dengan adanya Undang-Undang Darurat No. 11 tahun 1950 hampir semua Negara Bagian dari negara RIS menggabungkan diri dengan Negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta. Akhirnya Negara RIS memiliki tiga negara bagian: Negara Republik Indonesia Yogyakarta, Negara Indonesia Timur dan Negara SumateraTimur. Keadaan ini menyebabkan Negara RIS berunding dengan Negara Republik Indonesia untuk membentuk Negara Kesatuan. Pada tanggal 19 Mei 1950, dicapai kesepakatan membentuk kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dituangkan ke dalam sebuah piagam persetujuan. Disebutkan pula bahwa Negara Kesatuan yang akan dibentukan itu berdasarkan Undang-Undang Dasar baru yang merupakan penggabungan dari unsur-unsur UUD 1945 dan Konstitusi RIS yang selanjutnya melahirkan Undang-Undang Dasar Sementara 1950. Negara Kesatuan Republik Indonesia resmi berdiri pada tanggal 17 Agustus 1950 dan Ir Soekarno terpilih sebagai Presiden dan Drs. Mochammad Hatta sebagai Wakil presiden

Undang-Undang Dasar Sementara 1950Konstitusi RIS yang bersifat liberal federalistik tidak sesuai dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Pancasila dan Kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu munculah berbagai reaksi dan unjuk rasa dari negara-negara bagian menuntut pembubaran Negara RIS dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia atas desakan yang terjadi secara terus menerus maka pada tanggal 8 Maret 1950, Pemerintah Federal mengeluarkan Undang-Undang Darurat No. 11 tahun 1950, yang isinya mengatur tata Cara perubahan susunan kenegaraan Negara RIS. Dengan adanya Undang-Undang Darurat No. 11 tahun 1950 hampir semua Negara Bagian dari negara RIS menggabungkan diri dengan Negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta. Akhirnya Negara RIS memiliki tiga negara bagian: Negara Republik Indonesia Yogyakarta, Negara Indonesia Timur dan Negara SumateraTimur. Keadaan ini menyebabkan Negara RIS berunding dengan Negara Republik Indonesia untuk membentuk Negara Kesatuan. Pada tanggal 19 Mei 1950, dicapai kesepakatan membentuk kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dituangkan ke dalam sebuah piagam persetujuan. Disebutkan pula bahwa Negara Kesatuan yang akan dibentukan itu berdasarkan Undang-Undang Dasar baru yang merupakan penggabungan dari unsur-unsur UUD 1945 dan Konstitusi RIS yang selanjutnya melahirkan Undang-Undang Dasar Sementara 1950. Negara Kesatuan Republik Indonesia resmi berdiri pada tanggal 17 Agustus 1950 dan Ir Soekarno terpilih sebagai Presiden dan Drs. Mochammad Hatta sebagai Wakil presiden

Page 40: Power Poin PKn Kls X Smt 2

40

UUD 1945 HASIL DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 berisi : 1. Menetapkan pembubaran Konstituante2. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali dan tidak berlakunya UUD Sementara 19503. Pembentukan Majelis Permuayawatan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diumumkan oleh Presiden di Istana

Merdeka di hadapan rakyat pada hari Minggu, pukul 17.00 WIBselanjutnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dimuat dalam Kep.Pres.No. 150 tahun 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 75 Tahun 1959.

UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sama persis dengan UUD 1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945 oleh PPKI, dimasa Orla ada penyimpangan dan ada pelurusan pada masa Orba tapi bersifat otoriter dan KKN

UUD 1945 HASIL DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 berisi : 1. Menetapkan pembubaran Konstituante2. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali dan tidak berlakunya UUD Sementara 19503. Pembentukan Majelis Permuayawatan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diumumkan oleh Presiden di Istana

Merdeka di hadapan rakyat pada hari Minggu, pukul 17.00 WIBselanjutnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dimuat dalam Kep.Pres.No. 150 tahun 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 75 Tahun 1959.

UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sama persis dengan UUD 1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945 oleh PPKI, dimasa Orla ada penyimpangan dan ada pelurusan pada masa Orba tapi bersifat otoriter dan KKN

Page 41: Power Poin PKn Kls X Smt 2

41UNDANG-UNDANG DASAR 1945 HASIL REFORMASI

Secara lebih rinci gagasan reformasi konstitusi (UUD 1945) didasarkan pada argumen-argumen (alasan-alasan) di bawah ini :1. UUD 1945 dimaksudkan untuk bersifat sementara. Hal ini dapat kita baca atau buktikan pada pernyataannya dalam : Ayat 1 Aturan Tambahan UUD 1945 : Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini Ayat 2 Aturan Tambahan UUD 1945 : Dalam enam bulan sesudah MPR

dibentuk, Majelis itu bersidang untuk menetapkan undang-undang dasar Berdasarkan kedua ayat Aturan Tambahan UUD 1945, maka penyempurnaan atau amandemen sangat perlu dilakukan.

2. Dalam kenyataannya selama berlakunya UUD 1945 pemerintahan yang dihasilkan adalah pemerintahan yang tidak demokratis dan bahkan

otoriter Pemerintahan dikendalikan secara terpusat oleh Presiden sedangkan daerah

maupun rakyat tidak ada kesempatan untuk berkembang. Dan bahkan cendrung seumur hidup, karena tidak ada kepastian pembatasan masa jabatan presiden serta melahirkan pemerintahan yang seumur hidup. Contohnya Presiden Soekarno dan Soeharto

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 HASIL REFORMASI

Secara lebih rinci gagasan reformasi konstitusi (UUD 1945) didasarkan pada argumen-argumen (alasan-alasan) di bawah ini :1. UUD 1945 dimaksudkan untuk bersifat sementara. Hal ini dapat kita baca atau buktikan pada pernyataannya dalam : Ayat 1 Aturan Tambahan UUD 1945 : Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini Ayat 2 Aturan Tambahan UUD 1945 : Dalam enam bulan sesudah MPR

dibentuk, Majelis itu bersidang untuk menetapkan undang-undang dasar Berdasarkan kedua ayat Aturan Tambahan UUD 1945, maka penyempurnaan atau amandemen sangat perlu dilakukan.

2. Dalam kenyataannya selama berlakunya UUD 1945 pemerintahan yang dihasilkan adalah pemerintahan yang tidak demokratis dan bahkan

otoriter Pemerintahan dikendalikan secara terpusat oleh Presiden sedangkan daerah

maupun rakyat tidak ada kesempatan untuk berkembang. Dan bahkan cendrung seumur hidup, karena tidak ada kepastian pembatasan masa jabatan presiden serta melahirkan pemerintahan yang seumur hidup. Contohnya Presiden Soekarno dan Soeharto

Page 42: Power Poin PKn Kls X Smt 2

42

UUD 1945 Reformasi (Hasil Amandemen) :

UUD 1945 yang sama sekali tidak mengalami perubahan adalah Pembukaan dan pasal 29 ayat 1, 2

Lembaga-lembaga kenegaraan sesuai dengan UUD 1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (pasal 2 dan 3 UUD 1945), Presiden (pasal 4 – 16 UUD 1945), Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah (pasal 19 - 22 B dan 22 C – 22 D UUD 1945), Badan Pemeriksa Keuangan ( pasal 23 E - 23 G UUD 1945 ), Kekuasaan Kahakiman terdiri dari Mahkamah Agung, Komisi Konstitusi (Komisi Yudisial) dan Mahkamah Konstitusi ( pasal 24, 24 A - 24 C UUD 1945)

UUD 1945 Reformasi (Hasil Amandemen) :

UUD 1945 yang sama sekali tidak mengalami perubahan adalah Pembukaan dan pasal 29 ayat 1, 2

Lembaga-lembaga kenegaraan sesuai dengan UUD 1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (pasal 2 dan 3 UUD 1945), Presiden (pasal 4 – 16 UUD 1945), Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah (pasal 19 - 22 B dan 22 C – 22 D UUD 1945), Badan Pemeriksa Keuangan ( pasal 23 E - 23 G UUD 1945 ), Kekuasaan Kahakiman terdiri dari Mahkamah Agung, Komisi Konstitusi (Komisi Yudisial) dan Mahkamah Konstitusi ( pasal 24, 24 A - 24 C UUD 1945)

Page 43: Power Poin PKn Kls X Smt 2

11

22

33

43

2. Implementasi Dasar Negara ke dalam UUD 19452. Implementasi Dasar Negara ke dalam UUD 1945

Sila Pertama berhubungan erat dengan Alenia III dan IV, serta Pokok Pikiran ke IV Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 29 (1, 2) UUD 1945

Sila Pertama berhubungan erat dengan Alenia III dan IV, serta Pokok Pikiran ke IV Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 29 (1, 2) UUD 1945

Sila Kedua berhubungan erat dengan alenia I dan IV serta Pokok Pikiran ke IV Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 27, 28, 28A-28J, 29, 30, 31, 32, 33, 34 UUD 1945

Sila Kedua berhubungan erat dengan alenia I dan IV serta Pokok Pikiran ke IV Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 27, 28, 28A-28J, 29, 30, 31, 32, 33, 34 UUD 1945

Sila ketiga berhubungan erat dengan Alenia II dan IV serta Pokok Pikiran ke I Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945

Sila ketiga berhubungan erat dengan Alenia II dan IV serta Pokok Pikiran ke I Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945

Page 44: Power Poin PKn Kls X Smt 2

44

55

44

Sila keempat berhubungan erat dengan Alenia IV serta Pokok Pikiran ke III Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37 UUD 1945

Sila keempat berhubungan erat dengan Alenia IV serta Pokok Pikiran ke III Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37 UUD 1945

Sila kelima berhubungan erat dengan Alenia II dan IV serta Pokok Pikiran Ke II Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 23, 27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945

Sila kelima berhubungan erat dengan Alenia II dan IV serta Pokok Pikiran Ke II Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 23, 27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945

Page 45: Power Poin PKn Kls X Smt 2

45

T U G A S MANDIRI BERSTRUKTUR

Isilah tabel pada halaman 24 dibuku dengan

tepat dan benar, dalam kertas lembaran

tersendiri dalam bentuk landscape

T U G A S MANDIRI BERSTRUKTUR

Isilah tabel pada halaman 24 dibuku dengan

tepat dan benar, dalam kertas lembaran

tersendiri dalam bentuk landscape

Page 46: Power Poin PKn Kls X Smt 2

46

Page 47: Power Poin PKn Kls X Smt 2

47

Page 48: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 4STANDAR KOMPETENSI 4

Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

Kompetensi Dasar : 4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 NKRIKompetensi Dasar : 4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 NKRI

PERTEMUAN ke 4PERTEMUAN ke 4

48

C. Pembukaan UUD 1945

C. Pembukaan UUD 1945

Kedudukan Pembukaan UUD 1945

Makna Pembukaan UUD 1945

Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

Kedudukan Pembukaan UUD 1945

Makna Pembukaan UUD 1945

Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

4.4 Menganalisis substansi konstitusi negara 4.4 Menganalisis substansi konstitusi negara

Page 49: Power Poin PKn Kls X Smt 2

1. KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945

Oleh karena vitalnya kedudukan Pembukaan UUD 1945, maka Pembukaan UUD 1945 yang memiliki kedudukan sebagai norma fundamental atau Staats Fundamental Norm (pokok kaedah negara yang fundamental). Rumusan kata dan kalimat yang terkandung di dalamnya tidak boleh diubah oleh siapapun termasuk MPR hasil pemilu, karena pengubahan terhadap Pembukaan UUD 1945 berarti pengubahan essensi cita moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia atau dengan kata lain pengubahan Pembukaan UUD 1945 berarti pembubaran Negara Proklamasi 17 Agustus 1945

49

Page 50: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Alenia pertama

- Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk- Pernyataan subyektif bangsa Indonesia untuk menentang dan menghapus penjajahan di atas dunia- Pernyataan obyektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan- Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa untuk merdeka

Alenia kedua

- Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan di dalam melawan penjajah- Adanya momentum yang harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan- Bahwa kemerdekaan bukan akhir perjuangan, tetapi harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur

50

2. MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945

Page 51: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Alenia ketiga

- Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa- Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia terhadap suatu kehidupan yang berkesinambungan antara kehidupan material dan spiritual, dan kehidupan di dunia dan diakhirat- Pengukuhan pernyataan Kemerdekaan oleh rakyat Indonesia

Alenia keempat

- Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu Tujuan Nasional : melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa Tujuan Internasional: ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social- Kemerdekaan kebangsaan Indonesia yang disusun dalam suatu UUD- Susunan / bentuk negara Indonesia- Sistem pemerintahan negara, berdasarkan kedaulatan rakyat (demokrasi)- Dasar negara Pancasila

51

Page 52: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pokok Pikiran Pertama : Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia (perwujudan sila ketiga)

Pokok Pikiran Kedua : Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (perwujudan sila ke lima)

Pokok Pikiran Ketiga : Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan (perwujudan sila keempat)

Pokok Pikiran Keempat : Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (perwujudan sila pertama dan kedua)

523. POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945

Page 53: Power Poin PKn Kls X Smt 2

D. Proses

Amandemen UUD 1945

D. Proses

Amandemen UUD 1945

53

Tuntutan Reformasi

Prosedur amandemen UUD 1945

Latar Belakang Perubahan atau

Amandemen UUD 1945

Tujuan Amandemen

Pelaksanaan amandemen UUD 1945

Hasil amandemen

Tuntutan Reformasi

Prosedur amandemen UUD 1945

Latar Belakang Perubahan atau

Amandemen UUD 1945

Tujuan Amandemen

Pelaksanaan amandemen UUD 1945

Hasil amandemen

Page 54: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Keseluruhan tuntutan reformasi, yang kalau disimpulkan adalah sebagai berikut :

1. Amandemen UUD 19452. Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI3. Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN4. Otonomi Daerah5. Kebebasan Pers6. Mewujudkan kehidupan demokrasi

541. TUNTUTAN REFORMASI

Page 55: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Prof. Miriam Budiardjo ada 4 macam prosedur untuk mengubah UUD :

1. Melalui sidang badan legeslatif dengan prosedur menurut UUD (pasal 37 UUD 1945)2. Melalui Refrendum atau plebesit (Tap MPR RI No. IV/MPR/1983 tentang Refrendum Yo. UU RI No. 5 Tahun 1985 tentang Refrendum yang selanjutnya Ketetapan tentang Refrendum ini dicabut dengan Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1998)3. Melalui negara-negara bagian dalam negara federal4. Musyawarah khusus (Badan khusus untuk membentuk UUD seperti Konstituante)

Prof. Dr. Sri Soemantri Martosoewignjo, SH prosedur perubahan konstitusi dapat digolongkan menjadi 4 macam diantaranya :

1. dilakukan oleh badan legeslatif2. dilakukan secara refrendum3. dilakukan oleh negara-negara bagian4. dilakukan oleh suatu lembaga khusus (Konstituante)

552. PROSEDUR AMANDEMEN UUD 1945

Page 56: Power Poin PKn Kls X Smt 2

latar belakang diadakan amandemen terhadap UUD 1945 adalah :

1. Kekuasaan tertinggi di tangan MPR

2. Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden

3. Pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan multitafsir

4. Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang

5. Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi

563. LATAR BELAKANG PERUBAHAN UUD 1945

Page 57: Power Poin PKn Kls X Smt 2

tujuan yang harus mendapatkan perhatian bagi pelaksana amandemen terhadap UUD 1945 untuk menyempurnakan aturan dasar, mengenai:

1. Tatanan negara

2. Kedaulatan Rakyat

3. HAM

4. Pembagian kekuasaan

5. Kesejahteraan Sosial

6. Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum

7. Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa

57 4. TUJUAN AMANDEMEN UUD 1945

Page 58: Power Poin PKn Kls X Smt 2

landasan hukum (dasar hukum) dalam pelaksanaan amandemen terhadap UUD 1945 sebagai berikut :1. Pasal 3 UUD 1945 (tentang MPR menetapkan UUD dan GBHN)2. Pasal 37 UUD 1945 (tentang perubahan UUD)3. TAP MPR No.IX/MPR/1999 (tentang penugasan Badan Pekerja MPR RI untuk melanjutkan perubahan UUD 1945)4. TAP MPR No.IX/MPR/2000 (tentang penugasan Badan Pekerja MPR RI untuk mempersiapkan rancangan perubahan UUD 1945)5. TAP MPR No.XI/MPR/2001 (tentang perubahan terhadap TAP MPR No.IX/MPR/2000)

Selanjutnya yang dijadikan kesepakatan dasar dalam amandemen terhadap UUD 1945 sebagai berikut :1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 19452. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia3. Mempertegas sistem presidensiil4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal5. Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”

585. PELAKSANAAN AMANDEMEN UUD 1945

Page 59: Power Poin PKn Kls X Smt 2

1. Tahap Pertama Perubahan tahap pertama ini dilaksanakan pada Sidang Umum MPR RI tanggal 14 – 21 Oktober 1999 terhadap 9 pasal yang diperioritaskan untuk mengurangi kewenangan Presiden

2. Tahap Kedua Perubahan kedua terhadap UUD 1945 dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR RI tanggal 7 – 18 Agustus 2000, ada sebanyak 26 pasal yang diubah dan ditambah, sebagaian besar perubahan dan penambahan itu mengenai : Pemerintahan Daerah, Wilayah Negara, DPR (fungsi dan hak DPR), Warga negara dan Penduduk, Hak Azasi Manusia, Pertahanan dan Keamanan Negara, Lambang Negara, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

3. Tahap Ketiga Perubahan ketiga terhadap UUD 1945 dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR RI tanggal 1 - 9 Nopember 2001, ada 23 pasal yang diubah dan ditambah.

4. Tahap Keempat Perubahan keempat terhadap UUD 1945 dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR RI tanggal 1 - 11 Agustus 2002, ada 13 pasal yang diubah dan ditambah, serta tiga pasal Aturan peralihan dan dua pasal Aturan Tambahan. Secara garis besarnya perubahan dan penambahan pasal-pasal

59 4 TAHAN AMANDEMEN TERHADAP UUD 1945

Page 60: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Sebelum diadakan perubahan UUD 1945 memiliki sistematika sebagai berikut :PembukaanBatang Tubuh - 16 bab - 37 pasal - 49 ayat - 4 pasal Aturan Peralihan - 2 ayat Aturan TambahanPenjelasan

Hasil perubahan terhadap UUD 1945 setelah diamandemen :Pembukaan Pasal-pasal: - 21 bab - 73 pasal - 170 ayat - 3 pasal Aturan Peralihan - 2 pasal Aturan Tambahan

60 6. HASIL AMANDEMEN TERHADAP UUD 1945

Page 61: Power Poin PKn Kls X Smt 2

61

Page 62: Power Poin PKn Kls X Smt 2

62

Page 63: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 5STANDAR KOMPETENSI 5

Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di IndonesiaKompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di Indonesia

PERTEMUAN ke 5PERTEMUAN ke 5

63

Page 64: Power Poin PKn Kls X Smt 2

A. KEWARGA- NEGARAANA. KEWARGA- NEGARAAN

64

1. Warganegara

2. Azas dan Stelsel Kewarganegaraan

3. Dwi Kewarganegaraan

4. Peraturan Perundangan

Kewarganegaraan di Indonesia

1. Warganegara

2. Azas dan Stelsel Kewarganegaraan

3. Dwi Kewarganegaraan

4. Peraturan Perundangan

Kewarganegaraan di Indonesia

Page 65: Power Poin PKn Kls X Smt 2

- Warganegara, semua warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang undangan- Kewarganegaraan, segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara- Rakyat sesuatu negara meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan negara dan tunduk pada kekuasaan negara itu

Pada permulaan rakyat dari sesuatu negara hanya terdiri dari orang –orang dari satu keturunan yang berasal dari satu nenek moyang, dalam hal ini faktor yang terpenting adalah pertalian atau adanya hubungan darah. Akan tetapi dalam perkembangan yang semakin luas, dimana kebutuhan manusia yang satu dengan yang lainnya semakin lama semakin komplek sehingga perlu mengadakan hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya antar satu bangsa dengan bangsa lain dari suatu negara. Agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tidak sedikit rakyat dari suatu negara dalam mencari penghidupan ( bekerja ) menetap di negara lain. Sehingga tidak sedikit pada suatu negara terdapat banyak rakyat yang berasal dari berbagai negara yang memiliki nenek moyang yang berbeda-beda.

Selain karena faktor pertalian darah, faktor bertempat tinggal bersama juga dapat menentukan, apakah seseorang termasuk dalam pengertian rakyat daripada negara itu

651. WARGA NEGARA

Page 66: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Adapun asas atau dasar yang dipergunakan untuk menentukankewarganegaraan seseorang pada umunya diantaranya :

1. Asas keturunan atau ius sanguinis (law of the blood), asas menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan. Jadi yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan dimana tempat mereka dilahirkan. Contoh : Seseorang yang lahir di negara A, yang orang tuanya adalah warga negara B, adalah warganegara B. Asas ini dianut oleh negara RRC dan Indonesia

2. Asas tempat kelahiran atau ius soli (law of the soil), asas yang menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat ia dilahirkanContoh : Seseorang yang lahir di negara A, adalah warganegara A walaupun orang tuanya adalah warganegara B. Asas ini dianut oleh negara negara Inggris, Mesir, Amerika dan negara Indonesia menganut azas ius soli terbatas

662. AZAS DAN STELSEL KEWARGANEGARAAN

Page 67: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Adapun asas atau dasar yang dipergunakan untuk menentukan kewarganegaraan Indonesia menurut UU. No. 12 Tahun 2006 diantaranya :

1. asas ius sanguinis atau asas keturunan (law of the blood), asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran

2. Asas ius soli atau asas tempat kelahiran (law of the soil) secara terbatas, asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

3. Asas kewarganegaraan tunggal, asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang

4. Asas kewarganegaraan ganda (dwi kewarganegaraan atau bipatride), asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini

67AZAS ATAU STELSEL MENURUT UU. NO 12 TH. 2006

Page 68: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Selain 4 asas dasar kewarganegaraan , beberapa asas khusus juga menjadi dasar dalam penyusunan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 ini diantaranya :

1. Asas kepentingan nasional2. Asas perlindungan maksimum3. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan4. Asas kebenaran substantif5. Asas nondiskriminatif6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia7. Asas keterbukaan8. Asas publisitas

68

AZAS KHUSUS PENYUSUNAN UU NO. 12 TH 2006

Page 69: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Dalam menentukan kewarganegaraanya beberapa negara memakai asas ius sanguinis sedangkan dinegara lain menggunakan asas ius soli, hal yang demikian itu menimbulkan dua kemungkinan :

1. a-patride : seorang penduduk yang sama sekali tidak memiliki kewarganegaraan

2. bi-patride : seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan (kewarganegaraan rangkap atau dwi kewarganegaraan)

69

3. DWI KEWARGANEGARAAN

Page 70: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Undang-Undang Kewarganegaraan yang berlaku sekarang adalah UU No. 12 Tahun 2006, yang mulai berlaku sejak diundangkan pada tanggal 1 Agustus 2006, dengan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, beberapa bagian dari undang-undang itu yang mengenai ketentuan-ketentuan :

1. siapa yang menjadi warganegara Indonesia, 2. syarat dan tata cara memperoleh Kewarganegaraan R I, 3. kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia4. syarat dan tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia5. ketentuan pidana

70

4. PERATURAN PERUNDANGAN KEWARGANEGARAAN YANG BERLAKU DI INDONESIA

Page 71: Power Poin PKn Kls X Smt 2

71

Page 72: Power Poin PKn Kls X Smt 2

72

Page 73: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 5STANDAR KOMPETENSI 5

Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di IndonesiaKompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di Indonesia

PERTEMUAN ke 6PERTEMUAN ke 6

73

Page 74: Power Poin PKn Kls X Smt 2

B. PEWARGA – NEGARAANB. PEWARGA – NEGARAAN

74

1. Pewarganegaraan biasa

atau Naturalisasi biasa

2. Pewarganegaraan Istimewa atau Naturalisasi

Istimewa

3. Kehilangan Kewarganegaraan

1. Pewarganegaraan biasa

atau Naturalisasi biasa

2. Pewarganegaraan Istimewa atau Naturalisasi

Istimewa

3. Kehilangan Kewarganegaraan

Page 75: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pewarganegaraan (Naturalisasi) sering juga disebut dengan tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraanRapublik Indonesia melalui permohonan.

Apabila ada orang asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi, maka ia harus mengajukan permohonan kepada Menteri Hukum dan HAM melalui kantor pengadilan negeri setempat di mana ia bertempat tinggal atau kalau ia bertempat tinggal di luar negeri dapat mengajukan permohonan di Kedutaan Besar RI di negara tempat mereka bertempat tinggal. Permohonan ini harus ditulis di atas kertas bermeterai dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Pengadilan Negeri atau perwakilan diplomatik RI berwenang untuk memeriksa syarat-syarat dan menguji permohonan tentang kecakapannya berbahasa Indonesia dan penguasaan sejarah Indonesia

75

PEWARGANEGARAAN

Page 76: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Oleh karena permohonan untuk menjadi kewarganegaraan RI merupakan syarat formal, maka Menteri Hukum dan HAM dapat menolak atau mengabulkan permohonan tersebut dengan persetujuan Presiden RI. Apabila ditolak, ia dapat mengajukan kembali permohonannya di lain waktu atau pada kesempatan lain, jika dikabulkan maka ia harus mengucapkan sumpah atau janji setia di hadapan Pengadilan Negeri atau Perwakilan Diplomatik RI di luar negeri.

Selanjutnya, pewarganegaraan atau naturalisasi akan diumumkan oleh Menteri Hukum dan HAM dalam Berita Negara. Apabila dalam waktu 3 bulan setelah hari ditetapkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI si pemohon tidak mengucapkan sumpah/janji setia maka keputusan itu dengan sendirinya batal demi hukum.

Permohonan pewarganegaraan atau naturalisasi dapat dibedakanmenjadi pewarganegaraan biasa atau naturalisasi biasa dan pewarganegaraan istimewa atau naturalisasi istimewa

76

PEWARGANEGARAAN lanjutan

Page 77: Power Poin PKn Kls X Smt 2

SYARAT YANG HARUS DIPENUHI :

1. Telah berusia 18 tahun2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut3. Sehat jasmani dan rohani4. Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui dasar negara Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 19455. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan RI, tidak menjadi kewarganegaraan ganda7. Mempunyai pekerjaan dan / atau berpenghasilan tetap8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara

77

1. PEWARGANEGARAAN BIASA

Page 78: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Naturalisasi istimewa dapat diberikan kepada mereka (warga asing) yang telah berjasa kepada negara RI atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberikan Kewarganegaraan RI oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan DPR RI, kecuali dengan pemberian kewarganegaraan itu mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda (pasal 20 UU. No. 12 Tahun 2006)

Orang asing yang berjasa kepada negara RI karena : prestasinya yang luar biasa dibidang kemanusiaan, Ilmu Pengetahuan dan tehnologi, kebudayaan, lingkungan hidup, serta keolahragaan telah memberikan kemajuan dan keharuman nama bangsa Indonesia.

Orang asing yang diberi kewarganegaraan karena alasan kepentingan negara : orang asing yang dinilai oleh negara telah dapat memberikan sumbangan yang luar biasa untuk kepentingan memantapkan kedaulatan negara dan untuk meningkatkan kemajuan khususnya di bidang perekonomian Indonesia

78

2. PEWARGANEGARAAN ISTIMEWA

Page 79: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Menurut UU No. 12 Tahun 2006 seorang warga negara RI dapat kehilangan kewarganegaraan apabila :

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri2. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedang- kan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan dinyatakan hilang Kewarganegaraan RI tidak menjadi/tanpa kewarganegaraan4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari Presiden5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh WNI6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut

79 3. KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN R I

Page 80: Power Poin PKn Kls X Smt 2

7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya9. Bertempat tinggal diluar wilayah negara RI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada Perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan, padahal Perwakilan RI telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

80 3.KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN R I

LANJUTAN

Page 81: Power Poin PKn Kls X Smt 2

81

Page 82: Power Poin PKn Kls X Smt 2

82

Page 83: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 5STANDAR KOMPETENSI 5

Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan

Kompetensi Dasar : 5.2 Menganalisis persamaan kedudukan WN dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Kompetensi Dasar : 5.2 Menganalisis persamaan kedudukan WN dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

PERTEMUAN ke 7PERTEMUAN ke 7

83

1. Landasan Persamaan Kedudukan Warganegara2. Persamaan Kedudukan hak dan kewajiban Setiap Warganegara3. Perilaku yang menampilkan Persamaan Kedudukan Warganegara

1. Landasan Persamaan Kedudukan Warganegara2. Persamaan Kedudukan hak dan kewajiban Setiap Warganegara3. Perilaku yang menampilkan Persamaan Kedudukan Warganegara

Page 84: Power Poin PKn Kls X Smt 2

1.Landasan Persamaan Kedudukan

Warganegara

1.Landasan Persamaan Kedudukan

Warganegara

84

1. Pancasila

2. Pembukaan UUD 1945

3. Pasal – Pasal UUD 1945

1. Pancasila

2. Pembukaan UUD 1945

3. Pasal – Pasal UUD 1945

Page 85: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pancasila khususnya sila ke dua : Kemanusiaan yang adil dan beradab, terkandung nilai-nilai kemanusiaan, antara lain :Pengakuan terhadap adanya harkat, derajat, martabat, hak dan kewajiban sesama manusiaPerlakuan yang adil terhadap sesama manusia

Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dengan mahluk hidup lainnya

85

1. PANCASILA

Page 86: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pembukaan Alenia Pertama, dengan tegas menyatakan : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan, ini berarti adanya pengakuan hak kemerdekaan setiap bangsa di dunia tanpa kecuali untuk merdeka atau bebas dari belenggu penjajahan

Pembukaan Alenia Ke dua, dengan tegas menyatakan : Kemerdekaan akan mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, ini berarti Negara Indonesia yang telah merdeka berkewajiban memberikan rakyatnya hak untuk kemerdekaan poleksosbud yang bertanggung jawab, keadilan dan kemakmuran

Pembukaan Alenia Ke tiga, dengan tegas menyatakan : Kemerdekaan Indonesia sesungguhnya adalah berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, ini merupakan prinsip meyakini dan mengakui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia dan kemerdekaan pribadi warganegara merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, bangsa Indonesia dan pribadi warganegara Indonesia berkewajiban selalu bersyukur kepada-Nya

86

2. PEMBUKAAN UUD 1945

Page 87: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pembukaan Alenia Ke empat, dengan tegas menyatakan :

1. Segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dilindungi, ini berarti kemerdekaan Indonesia mengayomi kemerdekaan warganegara dengan tidak membedakan suku, agama, ras, antar golongan, kebudayaan, gender. Ini berarti merupakan hak bangsa untuk mendapat perlindungan dari negara2. Negara memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan prinsip pengakuan dan jaminan hak azasi kesejahteraan, ekonomi, sosial budaya warganegaranya3. Negara ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Ini merupakan prinsip pengakuan atas hak-hak azasi manusia sedunia dalam rangka ikut melaksanakan perdamaian dunia

Negara RI merupakan negara hukum berdasarkan Pancasila, oleh karena itu lembaga negara dan pemerintah Indonesia berkewajiban menegakkan hukum dan keadilan demi hak-hak azasi warganegaranya

87

2. PEMBUKAAN UUD 1945 lanjutan

Page 88: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 27 (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya

Pasal 27 (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk memperoleh hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

Pasal 27 (3) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk memiliki hak dan kewajiban dalam upaya pembelaan negara

Pasal 28 : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk berserikat, berkumpul serta untuk mengeluarkan pendapat

Pasal 28 A : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya atas hak untuk hidup serta berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupan

88

3. PASAL – PASAL UUD 1945

Page 89: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 28 B (1) antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya atas hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunannya melalui perkawinan yang sah

Pasal 28 B (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya sebagai anak dan berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

Pasal 28 C (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya atas hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan tekhnologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia

Pasal 28 C (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya atas hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya

89 PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 90: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 28 D (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukumPasal 28 D (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerjaPasal 28 D (3) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya sebagai warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahanPasal 28 D (4) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak atas status kewarganegaraanPasal 28 E (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai kebebasan untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali

90

PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 91: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 28 E (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran, dan sikap sesuai dengan hati nuraninyaPasal 28 E (3) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapatPasal 28 F : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersediaPasal 28 G (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak azasi

91

PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 92: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 28 G (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lainPasal 28 H (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatanPasal 28 H (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilanPasal 28 H (3) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabatPasal 28 H (4) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun

92

PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 93: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 28 I (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak azasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapunPasal 28 I (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif ituPasal 28 I (3) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya dalam menyelamatkan Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional agar dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradabanPasal 28 I (4) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai Perlindungan, pemajuan, penegakkan dan pemenuhan hak azasi manusia adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah

93

PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 94: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 28 I (5) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya Untuk menegakkan dan melindungi hak azasi manusia sesuai dengan perinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak azasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang- undangan

Pasal 28 J (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai kewajiban menghormati hak azasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Pasal 28 J (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis

94

PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 95: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 29 (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu

Pasal 30 (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak dan kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

Pasal 31 (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya memiliki hak mendapat pendidikan

Pasal 31 (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya memiliki kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya

Pasal 32 : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya

95

PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 96: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pasal 33 (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya dalam memajukan perekonomian dan kesejahteraan sosial

Pasal 33 (3) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya dalam ikut menikmati kemakmuran dan kesejahteraan sosial

Pasal 34 (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk dipelihara sebagai fakir miskin oleh negara

Pasal 34 (2) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk dapat menikmati fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak

96

PASAL – PASAL UUD 1945 lanjutan

Page 97: Power Poin PKn Kls X Smt 2

97

Page 98: Power Poin PKn Kls X Smt 2

98

Page 99: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 5STANDAR KOMPETENSI 5 Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan

Kompetensi Dasar : 5.2 Menganalisis persamaan kedudukan WN dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 5.3 Menghargai persamaan kedudukan wn tanpa membedakan SARA

Kompetensi Dasar : 5.2 Menganalisis persamaan kedudukan WN dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 5.3 Menghargai persamaan kedudukan wn tanpa membedakan SARA

PERTEMUAN ke 7PERTEMUAN ke 7

99

1. Landasan Persamaan Kedudukan Warganegara2. Persamaan Kedudukan hak dan kewajiban Setiap Warganegara3. Perilaku yang menampilkan Persamaan Kedudukan Warganegara

1. Landasan Persamaan Kedudukan Warganegara2. Persamaan Kedudukan hak dan kewajiban Setiap Warganegara3. Perilaku yang menampilkan Persamaan Kedudukan Warganegara

Page 100: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Apabila semua kewajiban itu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh, maka hak pribadi warganegara akan terwujud sebagai imbalan penunaian kewajibannya. Hak dan kewajiban merupakan dua sisi kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan di dalam rangka melangsungkan dan mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu keseimbangan antara hak dan kewajiban perlu terus untuk dipupuk bersama. Pribadi yang baik akan selalu menunaikan kewajibannya terlebih dahulu baru menuntut haknya, maksudnya kewajiban dahulu ada baru akan memperoleh haknya, diantara hak dan kewajiban sama-sama pentingnya. Jadi dengan demikian persamaan kedudukan hak dan kewajiban antar sesama warganegara menuntut adanya keselarasan, keserasian dan keseimbangan

Apabila semua kewajiban itu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh, maka hak pribadi warganegara akan terwujud sebagai imbalan penunaian kewajibannya. Hak dan kewajiban merupakan dua sisi kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan di dalam rangka melangsungkan dan mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu keseimbangan antara hak dan kewajiban perlu terus untuk dipupuk bersama. Pribadi yang baik akan selalu menunaikan kewajibannya terlebih dahulu baru menuntut haknya, maksudnya kewajiban dahulu ada baru akan memperoleh haknya, diantara hak dan kewajiban sama-sama pentingnya. Jadi dengan demikian persamaan kedudukan hak dan kewajiban antar sesama warganegara menuntut adanya keselarasan, keserasian dan keseimbangan

1002. Persamaan Kedudukan WN Dlm Hak & Kewajiban

Persamaan kedudukan sesama warganegara akan tampak dari perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban warganegara dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Persamaan kedudukan sesama warganegara akan tampak dari perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban warganegara dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Page 101: Power Poin PKn Kls X Smt 2

1. bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan 2. memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak3. pembelaan negara4. berserikat, berkumpul serta untuk mengeluarkan pendapat5. untuk hidup serta untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya6. untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunannya melalui perkawinan yang sah7. sebagai anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi8. mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan tekhnologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia9. untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya10.mendapat pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum sebagai seorang anak

101 Hak – Hak Warga Negara

Page 102: Power Poin PKn Kls X Smt 2

11. mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja12. memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan13. atas status kewarganegaraan14. kebebasan untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarga- negaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali15. kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran, dan sikap sesuai dengan hati nuraninya16. kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat17. berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia18. mendapat perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak azasi

102 Hak – Hak Warga Negara lanjutan

Page 103: Power Poin PKn Kls X Smt 2

19. bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan memperoleh suaka politik dari negara lain20. hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yg baik & sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan21. mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan22. mendapat jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat23. hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun24. untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak azasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun25. hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu

103 Hak – Hak Warga Negara lanjutan

Page 104: Power Poin PKn Kls X Smt 2

26. hak masyarakat tradisional agar dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban27. Perlindungan, pemajuan, penegakkan dan pemenuhan hak azasi manusia adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah28. memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu29. mendapat pendidikan30. memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya31. memajukan perekonomian dan kesejahteraan sosial32. ikut menikmati kemakmuran dan kesejahteraan sosial33. dipelihara sebagai fakir miskin oleh negara34. menikmati fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak35. dipilih dan memilih dalam pelaksanaan pemilu

104 Hak – Hak Warga Negara lanjutan

Page 105: Power Poin PKn Kls X Smt 2

1. menjunjung tinggi hukum (peraturan perundangan) dan pemerintahan

2. pembelaan negara 3. menghormati hak azasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara4. tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-

undang dgn maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan

orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,

nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis

5. ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara6. mengikuti pendidikan dasar

105 Kewajiban Warga Negara

Page 106: Power Poin PKn Kls X Smt 2

7. membayar pajak8. memelihara fasilitas umum

9. menjaga nama baik keluarga, masyarakat, bangsa dan negara10. Setia dan cinta terhadap Pancasila, UUD 1945, Bangsa dan Negara

11. bekerja untuk kelangsungan hidupnya12. mengutamakan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan

pribadi dan golongannya13. memberikan suara dalam pemilihan umum

14. menjalankan ibadah agama15. menjaga toleransi beragama

16. menjadi saksi dalam persidangan pengadilan17. belajar dan terus menuntut ilmu dan teknologi untuk masa depan

106 Hak – Hak Warga Negara lanjutan

Page 107: Power Poin PKn Kls X Smt 2

1. menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1 UUD 1945)

2. pembelaan negara (pasal 27 ayat 3 UUD 1945)

3. usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1)

107 3. Hak Sekaligus Kewajiban WN

Page 108: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Persamaan Kedudukan Warganegara : Tanpa Membedakan Sara, Budaya dan Gender

Kodrat manusia, merupakan keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat alami

(talenta), kekuasaan yang melekat pada keberadaan/eksistensi manusia

Pada hakikatnya warga negara adalah manusia: sebagai mahluk pribadi (individu) dan mahluk sosial,

terdiri dari jasmani dan rohani dan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

108 D. Persamaan Kedudukan Warganegara

Page 109: Power Poin PKn Kls X Smt 2

Pengakuan bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki kesamaan :

1. kesamaan harkat, derajat, martabat sebagai mahluk Tuhan berbekal kemampuan kodrat serta hak dan kewajiban

2. kesamaan kewenangan dan kekuasaan dasar yang melekat pada dirinya

3. kesamaan keharusan untuk melakukan sesuatu berdasarkan norma tertentu (norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum)

109

Page 110: Power Poin PKn Kls X Smt 2

PEMAHAMAN TENTANG PERSAMAAN HARKAT, MARTABAT DAN DERAJAT MANUSIA

HARKAT

Harkat manusia tiada lain merupakan kemuliaan, taraf, mutu, harga yang merupakan nilai manusia sebagai mahluk Tuhan, yang memiliki kemampuan-kemampuan (potensi) yang kita sebut cipta, karsa, rasa, kebebasan, hak-hak serta kewajiban-kewajiban azasi

MARTABAT

Martabat atau harga diri, merupakan kedudukan luhur manusia di atas mahluk Tuhan lainnya di dunia ini, karena manusia merupakan mahluk berakal budi dan memiliki harkat berupa kemampuan-kemampuan cipta, karsa, rasa serta harga diri yang dijunjung tinggi

110

Page 111: Power Poin PKn Kls X Smt 2

DERAJAT

Derajat manusia, merupakan tingkatan kedudukan atau kekuasaan dasar yang melekat pada eksistensi manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki bakat kodrat, kebebasan, hak dan kewajiban yang sama selanjutnya derajat seseorang akan menjadi berbeda dari manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, ini disebabkan oleh karena setiap manusia berbeda dalam memaknai kehidupannya sehari-sehari. Seperti derajat seseorang akan menjadi tinggi bila menuntut ilmu setinggi-tingginya, mencari penghidupan dengan cara halal, berpikir, berkata dan berbuat selalu sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, selalu menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tidak disenangi oleh masyarakat luas seperti suka mabuk, suka membuat onar, menjadi provokator, selalu berbuat tercela lainnya

111

Page 112: Power Poin PKn Kls X Smt 2

112

Page 113: Power Poin PKn Kls X Smt 2

113

Page 114: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 6STANDAR KOMPETENSI 6

Menganalisis sistem politik di Indonesia Menganalisis sistem politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 6.1 Mendiskripsikan Sufra struktur Politik dan infra struktur politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 6.1 Mendiskripsikan Sufra struktur Politik dan infra struktur politik di Indonesia

PERTEMUAN ke 9PERTEMUAN ke 9

114

A. PendahuluanA. Pendahuluan

Pengertian sistem politik

Ciri dan macam sistem politik

Infra struktur politik sebagai input

Pemilihan umum sebagai proses

Sufra struktur politik sebagai output

Pengertian sistem politik

Ciri dan macam sistem politik

Infra struktur politik sebagai input

Pemilihan umum sebagai proses

Sufra struktur politik sebagai output

Page 115: Power Poin PKn Kls X Smt 2

115

Pengertian Sistem Politik

Pengertian Sistem Politik

Robert Dahl

Gabriel Almond

David Easton

Rusandi Sumintapura

Sukarna

Pancasila dan UUD 1945

Robert Dahl

Gabriel Almond

David Easton

Rusandi Sumintapura

Sukarna

Pancasila dan UUD 1945

Page 116: Power Poin PKn Kls X Smt 2

116

Robert Dahl, mengatakan, sistem politik adalah merupakan pola yang tetap dari hubungan antar manusia serta melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan dan kewenangan

Gabriel Almond. Mengatakan, sistem politik adalah sistem interaksi dalam masyarakat merdeka, yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi

David Easton . Mengatakan, sistem politik adalah suatu interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat

Rusandi Sumintapura, berpendapat bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng

Robert Dahl, mengatakan, sistem politik adalah merupakan pola yang tetap dari hubungan antar manusia serta melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan dan kewenangan

Gabriel Almond. Mengatakan, sistem politik adalah sistem interaksi dalam masyarakat merdeka, yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi

David Easton . Mengatakan, sistem politik adalah suatu interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat

Rusandi Sumintapura, berpendapat bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng

Page 117: Power Poin PKn Kls X Smt 2

117

Sukarna, berpendapat bahwa sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengolah bagaimana memperoleh kekuasaan di dalam negara, mengatur hubungan pemerintah dan rakyat atau sebaliknya, mengatur hubungan negara dengan negara, atau dengan rakyatnya. Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa sistem politik adalah tata cara mengatur negara

Sistem Politik menurut Pancasila dan UUD 1945, adalah sistem politik Indonesia dalam rangka menciptakan cita-cita bangsa dan tujuan nasional, maka pemerintah Indonesia menyelenggarakan politik negara, yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik yang cendrung agak sentralistik karena UUD 1945 memang integralistik

Sukarna, berpendapat bahwa sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengolah bagaimana memperoleh kekuasaan di dalam negara, mengatur hubungan pemerintah dan rakyat atau sebaliknya, mengatur hubungan negara dengan negara, atau dengan rakyatnya. Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa sistem politik adalah tata cara mengatur negara

Sistem Politik menurut Pancasila dan UUD 1945, adalah sistem politik Indonesia dalam rangka menciptakan cita-cita bangsa dan tujuan nasional, maka pemerintah Indonesia menyelenggarakan politik negara, yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik yang cendrung agak sentralistik karena UUD 1945 memang integralistik

Page 118: Power Poin PKn Kls X Smt 2

118

Ciri-Ciri Sistem Politik

Ciri-Ciri Sistem Politik

Gabriel Almond

David Easton

Gabriel Almond

David Easton

Page 119: Power Poin PKn Kls X Smt 2

119

Gabriel Almond, dalam bukunya yang berjudul The Politics of Developing areas mengemukakan adanya 4 ciri dari sistem politik yaitu :

a. Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai

kebudayaan politik yang dapat diperbandingkan satu sama lain

sesuai dgn tingkatan dan bentuk pembidangan kerja yg teratur

b. Semua sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama

walaupun tingkatannya berbeda-beda c. Semua struktur politik dispesialisasikan baik pada

masyarakat yang premitif ataupun yang modern d. Semua sistem politik merupakan sistem campuran dalam pengertian kebudayaan

David Easton, menyatakan bahwa ciri-ciri dari sistem politik adalah :

a. Adanya unit-unit yang membentuk sistem itu, sekaligus batas-

batas pengaruhnya b. Adanya input dan output dalam sistem, yaitu keputusan- keputusan yang dibuat (output) dan proses pembuatan keputusan (input) c. Adanya jenis dan tingkatan diferensiasi dalam sistem d. Adanya tingkat integrasi sistem politik yang

mencerminkan pula tingkat efisiensinya

Gabriel Almond, dalam bukunya yang berjudul The Politics of Developing areas mengemukakan adanya 4 ciri dari sistem politik yaitu :

a. Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai

kebudayaan politik yang dapat diperbandingkan satu sama lain

sesuai dgn tingkatan dan bentuk pembidangan kerja yg teratur

b. Semua sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama

walaupun tingkatannya berbeda-beda c. Semua struktur politik dispesialisasikan baik pada

masyarakat yang premitif ataupun yang modern d. Semua sistem politik merupakan sistem campuran dalam pengertian kebudayaan

David Easton, menyatakan bahwa ciri-ciri dari sistem politik adalah :

a. Adanya unit-unit yang membentuk sistem itu, sekaligus batas-

batas pengaruhnya b. Adanya input dan output dalam sistem, yaitu keputusan- keputusan yang dibuat (output) dan proses pembuatan keputusan (input) c. Adanya jenis dan tingkatan diferensiasi dalam sistem d. Adanya tingkat integrasi sistem politik yang

mencerminkan pula tingkat efisiensinya

Page 120: Power Poin PKn Kls X Smt 2

120

Macam-Macam Sistem Politik

Macam-Macam Sistem Politik

Gabriel Almond dan Powell

Alfian

Gabriel Almond dan Powell

Alfian

Page 121: Power Poin PKn Kls X Smt 2

121

Almond dan Powell, membagi 3 macam sistem politik , sebagai berikut :

a. Sistem-sistem premitif yang intermittent (bekerja

dengan sebentar-sebentar istirahat). Sistem politik ini

sangat kecil kemungkinannya untuk mengubah peranannya menjadi terspesialisasi atau lebih

otonom. Sistem ini lebih mencerminkan suatu kebudayaan

yang samar-samar dan bersifat keagamaan b. Sistem-sistem tradisional, dengan struktur-

struktur bersifat pemerintahan politik yang berbeda-beda

dan suatu kebudayaan “subyek” c. Sistem-sistem modern, dimana struktur-struktur

politik yg berbeda-beda (partai-partai politik, kelompok- kelompok kepentingan dan media massa)

berkembang dan mencerminkan kegiatan budaya politik

partisipan

Alfian mengklasifikasikan sistem politik menjadi 4 macam:

a. sistem politik otoriter/totaliter b. sistem politik anarki c. sistem politik demokrasi d. sistem politik demokrasi dalam transisi

Almond dan Powell, membagi 3 macam sistem politik , sebagai berikut :

a. Sistem-sistem premitif yang intermittent (bekerja

dengan sebentar-sebentar istirahat). Sistem politik ini

sangat kecil kemungkinannya untuk mengubah peranannya menjadi terspesialisasi atau lebih

otonom. Sistem ini lebih mencerminkan suatu kebudayaan

yang samar-samar dan bersifat keagamaan b. Sistem-sistem tradisional, dengan struktur-

struktur bersifat pemerintahan politik yang berbeda-beda

dan suatu kebudayaan “subyek” c. Sistem-sistem modern, dimana struktur-struktur

politik yg berbeda-beda (partai-partai politik, kelompok- kelompok kepentingan dan media massa)

berkembang dan mencerminkan kegiatan budaya politik

partisipan

Alfian mengklasifikasikan sistem politik menjadi 4 macam:

a. sistem politik otoriter/totaliter b. sistem politik anarki c. sistem politik demokrasi d. sistem politik demokrasi dalam transisi

Page 122: Power Poin PKn Kls X Smt 2

122

Sistem

Politik

Sistem

Politik

In Put

Proses

Out Put

In Put

Proses

Out Put

Page 123: Power Poin PKn Kls X Smt 2

123

Infra Struktur Politik

sebagaiIn Put

Infra Struktur Politik

sebagaiIn Put

Nahdlatul Ulama (NU)

Muhammaddiyah

Tarbiyah Islamiah

Mahasiswa

Wartawan

Pengusaha

Partai Politik

Nahdlatul Ulama (NU)

Muhammaddiyah

Tarbiyah Islamiah

Mahasiswa

Wartawan

Pengusaha

Partai Politik

Page 124: Power Poin PKn Kls X Smt 2

124

PemilusebagaiProses

PemilusebagaiProses

Sistem Distrik

Sistem Proporsional

Sistem Distrik

Sistem Proporsional

Page 125: Power Poin PKn Kls X Smt 2

125

Sistem DistrikSistem ini diselenggarakan berdasarkan lokasi daerah

pemilihan, dalam arti tidak membedakan jumlah penduduk, tetapi tempat yang sudah ditentukan. Jadi daerah yang sedikit penduduknya memiliki

wakil yang sama dengan daerah yang padat penduduknya. Oleh karena itu sudah barang tentu banyak jumlah suara yang akan terbuang disatu pihak tetapi menguntungkan pihak yang sedikit

atau jarang penduduknya

Karena wakil yang akan dipilih adalah orangnya langsung, maka pemilih dengan yang akan dipilih

akrab (personan stelsel), satu distrik biasanya satu wakil (single member constituency)

Sistem ProporsionalSistem ini didasari jumlah penduduk yang akan menjadi peserta pemilih, misalnya setiap 40.000 penduduk pemilih memperoleh satu wakil (suara

berimbang), sedangkan yang dipilih adalah kelompok orang yang diajukan kontestan pemilu,

yaitu para partai politik (multy member constutuency) yang dikenal lewat tanda gambar

(lijsten stelsel), sehingga pemilih dan yang dipilih atau wakilnya kurang akrab

Sistem DistrikSistem ini diselenggarakan berdasarkan lokasi daerah

pemilihan, dalam arti tidak membedakan jumlah penduduk, tetapi tempat yang sudah ditentukan. Jadi daerah yang sedikit penduduknya memiliki

wakil yang sama dengan daerah yang padat penduduknya. Oleh karena itu sudah barang tentu banyak jumlah suara yang akan terbuang disatu pihak tetapi menguntungkan pihak yang sedikit

atau jarang penduduknya

Karena wakil yang akan dipilih adalah orangnya langsung, maka pemilih dengan yang akan dipilih

akrab (personan stelsel), satu distrik biasanya satu wakil (single member constituency)

Sistem ProporsionalSistem ini didasari jumlah penduduk yang akan menjadi peserta pemilih, misalnya setiap 40.000 penduduk pemilih memperoleh satu wakil (suara

berimbang), sedangkan yang dipilih adalah kelompok orang yang diajukan kontestan pemilu,

yaitu para partai politik (multy member constutuency) yang dikenal lewat tanda gambar

(lijsten stelsel), sehingga pemilih dan yang dipilih atau wakilnya kurang akrab

Page 126: Power Poin PKn Kls X Smt 2

126

Sufra Struktur Politik

sebagaiOut Put

Sufra Struktur Politik

sebagaiOut Put

MPR, DPR, DPD (Lembaga Legeslatif)

Presiden dan Wakil Presiden

(Lembaga Ekskutif)

MA, MK, KY (Lembaga Yudikatif)

BPK.

MPR, DPR, DPD (Lembaga Legeslatif)

Presiden dan Wakil Presiden

(Lembaga Ekskutif)

MA, MK, KY (Lembaga Yudikatif)

BPK.

Page 127: Power Poin PKn Kls X Smt 2

127

Page 128: Power Poin PKn Kls X Smt 2

128

Page 129: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 6STANDAR KOMPETENSI 6

Menganalisis sistem politik di Indonesia Menganalisis sistem politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politikdi berbagai negara

Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politikdi berbagai negara

PERTEMUAN ke 10PERTEMUAN ke 10

129

PerbedaanSistemPolitikDiberbagaiNegara

PerbedaanSistemPolitikDiberbagaiNegara

- ditinjau dari segi idiologi - ditinjau dari segi kabinet

- ditinjau dari segi kekuasaan negara

- ditinjau dari segi kepartaian

- ditinjau dari segi idiologi - ditinjau dari segi kabinet

- ditinjau dari segi kekuasaan negara

- ditinjau dari segi kepartaian

Page 130: Power Poin PKn Kls X Smt 2

130

SistemPolitikBerdasarkan

SistemPolitikBerdasarkan

Kalau ditinjau dari ideologi suatu bangsa maka akan kita mengenal adanya sistem politik libral, Komunis dan Pancasila. Sistem libral ini umumnya dianut oleh negara-negara Eropah Barat, Amerika, Australia, negara Coomonwealth (bekas jajahan Inggris), ideologi Komunis umumnya dianut oleh negara-negara bekas pecahan Uni Soviet dan termasuk negara satlitnya yaitu Cuba, Korea Utara begitu pula Republik Rakyat China. Sedangkan ideologi Pancasila dianut oleh Indonesia

Kalau ditinjau dari ideologi suatu bangsa maka akan kita mengenal adanya sistem politik libral, Komunis dan Pancasila. Sistem libral ini umumnya dianut oleh negara-negara Eropah Barat, Amerika, Australia, negara Coomonwealth (bekas jajahan Inggris), ideologi Komunis umumnya dianut oleh negara-negara bekas pecahan Uni Soviet dan termasuk negara satlitnya yaitu Cuba, Korea Utara begitu pula Republik Rakyat China. Sedangkan ideologi Pancasila dianut oleh Indonesia

Ideologi Negara

Ideologi Negara

Page 131: Power Poin PKn Kls X Smt 2

131Sistem Politik Berdasarkan

Tipe Kabinetnya

Sistem Politik Berdasarkan

Tipe Kabinetnya

Tipe Kabinet Ministerial Tipe Kabinet Ministerial

Tipe Kabinet Presidensial

Tipe Kabinet Presidensial

Tipe Pemerintahan ala Komunis

Tipe Pemerintahan ala Komunis

Page 132: Power Poin PKn Kls X Smt 2

132

Tipe Kabinet Ministerial Tipe Kabinet Ministerial

Kabinet Ekstra

Parlementer

Kabinet Ekstra

Parlementer

Tipe Kabinet

Parlementer

Tipe Kabinet

Parlementer

. Kabinet Partai

. Kabinet Partai

Kabinet Koalisi

Kabinet Koalisi

Kabinet Nasional Kabinet Nasional

Page 133: Power Poin PKn Kls X Smt 2

133

Sistem Politik dengan sistem Kabinet Ekstra Parlementer berarti kabinet yang pembentukannya tidak dicampuri atau di luar campur tangan Parlemen

Sistem Politik dengan sistem Kabinet Presidensial berarti : Menteri-Menteri diangkat dan bertanggung jawab terhadap Presiden (ekskutif)

Sistem Politik dengan sistem pemerintahan ala Komunis , menurut UUD beberapa negara Komunis, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Presidium dari Ketua Paratai Komunis yaitu Sentral komite tingkat Nasional yang selanjutnya bernama Dewan Menteri, negara komunis juga mengenal adanya legeslatif yang berasal dari partai tunggal (mono partai) yaitu partai Komunis

Sistem Politik dengan sistem Kabinet Ekstra Parlementer berarti kabinet yang pembentukannya tidak dicampuri atau di luar campur tangan Parlemen

Sistem Politik dengan sistem Kabinet Presidensial berarti : Menteri-Menteri diangkat dan bertanggung jawab terhadap Presiden (ekskutif)

Sistem Politik dengan sistem pemerintahan ala Komunis , menurut UUD beberapa negara Komunis, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Presidium dari Ketua Paratai Komunis yaitu Sentral komite tingkat Nasional yang selanjutnya bernama Dewan Menteri, negara komunis juga mengenal adanya legeslatif yang berasal dari partai tunggal (mono partai) yaitu partai Komunis

Page 134: Power Poin PKn Kls X Smt 2

134 Sistem Politik. dengan sistem kabinet Parlementer berarti : Menteri-Menteri secara perseorangan atau secara bersama-sama di bawah Perdana Menteri (ekskutif) bertanggung jawab kepada DPR (parlemen atau legeslatif). Sistem kabinet ini pembentukan kabinetnya dicampuri oleh parlemen (DPR) terutama dari fraksi yang memiliki jumlah anggota parlemen mayoritas.

Kabinet Partai, adalah kabinet yang menteri-menterinya berasal dari satu partai yang menguasai suara terbanyak di Parlemen

Kabinet Koalisi, adalah kabinet yang menteri-menterinya berasal dari beberapa partai, yang secara bersama-sama menguasai kursi terbanyak di parlemen

Kabinet Nasional, adalah kabinet yang menteri-menterinya terdiri dari orang-orang yang berasal dari seluruh partai yang mempunyai fraksi-fraksi di parlemen

Sistem Politik. dengan sistem kabinet Parlementer berarti : Menteri-Menteri secara perseorangan atau secara bersama-sama di bawah Perdana Menteri (ekskutif) bertanggung jawab kepada DPR (parlemen atau legeslatif). Sistem kabinet ini pembentukan kabinetnya dicampuri oleh parlemen (DPR) terutama dari fraksi yang memiliki jumlah anggota parlemen mayoritas.

Kabinet Partai, adalah kabinet yang menteri-menterinya berasal dari satu partai yang menguasai suara terbanyak di Parlemen

Kabinet Koalisi, adalah kabinet yang menteri-menterinya berasal dari beberapa partai, yang secara bersama-sama menguasai kursi terbanyak di parlemen

Kabinet Nasional, adalah kabinet yang menteri-menterinya terdiri dari orang-orang yang berasal dari seluruh partai yang mempunyai fraksi-fraksi di parlemen

Page 135: Power Poin PKn Kls X Smt 2

135

Sistem Politik

Berdasarkan Kekuasaan

Menurut Ajaran

Trias Politika

Sistem Politik

Berdasarkan Kekuasaan

Menurut Ajaran

Trias Politika

John Locke John Locke Montesquieu Montesquieu

Page 136: Power Poin PKn Kls X Smt 2

136

AjaranTrias PolitikaJohn Locke

AjaranTrias PolitikaJohn Locke

Legeslatif Legeslatif

Ekskutif Ekskutif

Federatif Federatif

Page 137: Power Poin PKn Kls X Smt 2

137Ajaran

Trias PolitikaJohn Locke

AjaranTrias PolitikaJohn Locke

Legeslatif : sebagai lembaga yang bertugas untuk membuat undang-undang

Ekskutif : sebagai lembaga yang bertugas menjalankan undang-undang dan termasuk bertugas mengadili pelanggaran undang-undang

Federatif : sebagai badan yang bertugas : 1. membuat perang dan damai dengan negara lain, 2. membuat perjanjian dan persekutuan dengan negara lain

Legeslatif : sebagai lembaga yang bertugas untuk membuat undang-undang

Ekskutif : sebagai lembaga yang bertugas menjalankan undang-undang dan termasuk bertugas mengadili pelanggaran undang-undang

Federatif : sebagai badan yang bertugas : 1. membuat perang dan damai dengan negara lain, 2. membuat perjanjian dan persekutuan dengan negara lain

Page 138: Power Poin PKn Kls X Smt 2

138

AjaranTrias PolitikaMontesquieu

AjaranTrias PolitikaMontesquieu

Legeslatif Legeslatif

Ekskutif Ekskutif

Yudikatif Yudikatif

Page 139: Power Poin PKn Kls X Smt 2

139

AjaranTrias PolitikaMontesquieu

AjaranTrias PolitikaMontesquieu

Legeslatif, yaitu kekuasaan untuk membuat Undang-Undang (rule making function) yang diletakkan dalam sebuah Majelis Kongres Amerika.

Ekskutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan Undang-Undang (rule application function). Kekuasaan ekskutif ini dipegang dan dilaksanakan oleh Presiden. Kedudukan Presiden yang menjabat selama 4 tahun (di Amerika Serikat) tidak dapat dijatuhkan oleh Kongres, begitu pula sebaliknya.

Yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mengadili atas pelanggaran Undang-Undang (rule adjudication function) yang dilaksanakan oleh Supreme Court atau Mahkamah Agung.

Legeslatif, yaitu kekuasaan untuk membuat Undang-Undang (rule making function) yang diletakkan dalam sebuah Majelis Kongres Amerika.

Ekskutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan Undang-Undang (rule application function). Kekuasaan ekskutif ini dipegang dan dilaksanakan oleh Presiden. Kedudukan Presiden yang menjabat selama 4 tahun (di Amerika Serikat) tidak dapat dijatuhkan oleh Kongres, begitu pula sebaliknya.

Yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mengadili atas pelanggaran Undang-Undang (rule adjudication function) yang dilaksanakan oleh Supreme Court atau Mahkamah Agung.

Page 140: Power Poin PKn Kls X Smt 2

140

Sistem Satu

Partai

Sistem Satu

Partai

Sistem Multi Partai

Sistem Multi Partai

Sistem Dwi Partai Sistem Dwi Partai

Sistem Politik

Berdasarkan Kepartaian

Sistem Politik

Berdasarkan Kepartaian

Page 141: Power Poin PKn Kls X Smt 2

141 Sistem PolitikSatu Partai

Sistem PolitikSatu PartaiSistem politik dengan partai tunggal di negara

Republik Rakyat China adalah sebagai berikut : Ekskutif, dipegang oleh ketua partai, sedangkan Sekretaris Jendral Partai merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi setingkat Perdana MenteriLegeslatif, lembaga negara tertinggi adalah Kongres Rakyat Nasional, yang bertindak sebagai badan legeslatif Yudikatif, dijalankan secara bertingkat dan kaku, oleh Pengadilan Rakyat dan bertanggung jawab di bawah pimpinan Mahkamah Agung Cina. Pengadilan Rakyat bertanggung jawab kepada Kongres Rakyat di setiap Tingkatan

Sistem politik dengan partai tunggal di negara Republik Rakyat China adalah sebagai berikut : Ekskutif, dipegang oleh ketua partai, sedangkan Sekretaris Jendral Partai merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi setingkat Perdana MenteriLegeslatif, lembaga negara tertinggi adalah Kongres Rakyat Nasional, yang bertindak sebagai badan legeslatif Yudikatif, dijalankan secara bertingkat dan kaku, oleh Pengadilan Rakyat dan bertanggung jawab di bawah pimpinan Mahkamah Agung Cina. Pengadilan Rakyat bertanggung jawab kepada Kongres Rakyat di setiap Tingkatan

Page 142: Power Poin PKn Kls X Smt 2

142

Sistem PolitikDua Partai

Sistem PolitikDua Partai

Sistem ini merupakan ciri khas negara Anglo Saxon, Sistem ini dianut oleh Inggris, Amerika dan Philipina. Sistem ini hanya ada dua partai yang sangat dominan, yaitu partai yang berkuasa (partai yang menang dalam pemilu) dan partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu). Biasanya partai oposisi berperan sebagai pengecam setia (loyal oposition) terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan partai yang berkuasa bila dianggap tidak sejalan

Sistem ini merupakan ciri khas negara Anglo Saxon, Sistem ini dianut oleh Inggris, Amerika dan Philipina. Sistem ini hanya ada dua partai yang sangat dominan, yaitu partai yang berkuasa (partai yang menang dalam pemilu) dan partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu). Biasanya partai oposisi berperan sebagai pengecam setia (loyal oposition) terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan partai yang berkuasa bila dianggap tidak sejalan

Page 143: Power Poin PKn Kls X Smt 2

143

Sistem PolitikMulty Partai

Sistem PolitikMulty Partai

Sistem politik dengan banyak partai ini biasanya diterapkan di negara-negara yang terdiri dari banyak agama, suku, ras dan antar golongan (sara). Masyarakat cendrung membentuk ikatan-ikatan terbatas (primodial) sebagai tempat penyaluran aspirasi politiknya. Beberapa negara penganut sistem multi partai adalah Indonesia, Malaysia, India, Prancis dan lainnya

Sistem politik dengan banyak partai ini biasanya diterapkan di negara-negara yang terdiri dari banyak agama, suku, ras dan antar golongan (sara). Masyarakat cendrung membentuk ikatan-ikatan terbatas (primodial) sebagai tempat penyaluran aspirasi politiknya. Beberapa negara penganut sistem multi partai adalah Indonesia, Malaysia, India, Prancis dan lainnya

Page 144: Power Poin PKn Kls X Smt 2

144

Page 145: Power Poin PKn Kls X Smt 2

145

Page 146: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 6STANDAR KOMPETENSI 6

Menganalisis sistem politik di Indonesia Menganalisis sistem politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 6.3 Menampilkan peranserta dalam sistem politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 6.3 Menampilkan peranserta dalam sistem politik di Indonesia

PERTEMUAN ke 11PERTEMUAN ke 11

146

C. Peranserta masyarakat dalam sistem politik

C. Peranserta masyarakat dalam sistem politik

Manusia sebagai insan politik

Masyarakat politik

Cara berpolitik sesuai aturan

Tata cara berpolitik

Manusia sebagai insan politik

Masyarakat politik

Cara berpolitik sesuai aturan

Tata cara berpolitik

Page 147: Power Poin PKn Kls X Smt 2

147

Manusia Sebagai

Insan Politik

Manusia Sebagai

Insan Politik

ManusiaMakhluk

Bermasyarakat

ManusiaMakhluk

Bermasyarakat

Manusia Sebagai

Insan Politik

Manusia Sebagai

Insan Politik

Page 148: Power Poin PKn Kls X Smt 2

148Manusia MakhlukBermasyarakat

Manusia MakhlukBermasyarakat

Sesuai dengan kodratnya, manusia sejak lahir hingga menjelang meninggal dunia selalu hidup saling bantu-membantu dengan manusia lainnya. Atau dengan kata lain manusia tidak dapat hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya dalam posisinya sebagai makhluk bermasyarakat. Menurut seorang akhli pikir bangsa Yunani yang bernama Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politican yang artinya bahwa manusia itu sebagai mahluk Tuhan pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia. Oleh karena sifat manusia itu merupakan mahluk yang suka bergaul antara satu dengan yang lainnya maka manusia itu disebut sebagai makhluk sosial

Sesuai dengan kodratnya, manusia sejak lahir hingga menjelang meninggal dunia selalu hidup saling bantu-membantu dengan manusia lainnya. Atau dengan kata lain manusia tidak dapat hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya dalam posisinya sebagai makhluk bermasyarakat. Menurut seorang akhli pikir bangsa Yunani yang bernama Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politican yang artinya bahwa manusia itu sebagai mahluk Tuhan pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia. Oleh karena sifat manusia itu merupakan mahluk yang suka bergaul antara satu dengan yang lainnya maka manusia itu disebut sebagai makhluk sosial

Page 149: Power Poin PKn Kls X Smt 2

149Manusia Sebagai

Insan PolitikManusia Sebagai

Insan Politik

Di antara hubungan-hubungan yang dilakukan antarmanusia, terdapat suatu hubungan yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Hubungan tersebut adalah hubungan politik. Dalam kehidupan politik, manusia mengembangkan kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk membuat, melindungi, dan mengubah aturan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Dalam hubungan antarindividu dalam kehidupan bermasyarakat inilah akhirnya manusia sebagai insan politik mengarah ke dalam pembentukan masyarakat yang namanya masyarakat politik

Di antara hubungan-hubungan yang dilakukan antarmanusia, terdapat suatu hubungan yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Hubungan tersebut adalah hubungan politik. Dalam kehidupan politik, manusia mengembangkan kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk membuat, melindungi, dan mengubah aturan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Dalam hubungan antarindividu dalam kehidupan bermasyarakat inilah akhirnya manusia sebagai insan politik mengarah ke dalam pembentukan masyarakat yang namanya masyarakat politik

Page 150: Power Poin PKn Kls X Smt 2

150 Partisipasi PolitikDalam masyarakat

Politik

Partisipasi PolitikDalam masyarakat

Politik1. Terbentuknya organisasi-organisasi politik atau

organisasi kemasyarakatan lainnya, sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijaksanaan negara

2. Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai

kontrol sosial atau sebagai pemberi input terhadap

kebijaksanaan pemerintah3. Pelaksanaan pemilihan umum yang memberikan kesempatan kepada warga negara untuk memilih

atau dipilih4. Munculnya kelompok kontemporer (setiap waktu)

yang memberi warna kepada sistem input dan output

kepada pemerintah, seperti unjuk rasa, demonstrasi,

petisi, protes dan yang sejenisnya

1. Terbentuknya organisasi-organisasi politik atau organisasi kemasyarakatan lainnya, sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijaksanaan negara

2. Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai

kontrol sosial atau sebagai pemberi input terhadap

kebijaksanaan pemerintah3. Pelaksanaan pemilihan umum yang memberikan kesempatan kepada warga negara untuk memilih

atau dipilih4. Munculnya kelompok kontemporer (setiap waktu)

yang memberi warna kepada sistem input dan output

kepada pemerintah, seperti unjuk rasa, demonstrasi,

petisi, protes dan yang sejenisnya

Page 151: Power Poin PKn Kls X Smt 2

151

Masyarakat Politik

Masyarakat Politik

KerjasamaDan

Konflik

KerjasamaDan

Konflik

Ciri-CiriMasyarakat

Politik

Ciri-CiriMasyarakat

Politik

Pengertian PolitikPengertian Politik

Page 152: Power Poin PKn Kls X Smt 2

152

Kerja sama danKonflik

Kerja sama danKonflik

Syarat terjadinya interaksi sosial atau interaksi sebagai anggota masyarakat harus ada komunikasi atau kontak antara dua orang atau lebih. Kontak atau interaksi akan menimbulkan dua kondisi yaitu kerja sama (cooperation) dan konflik (coflict) atau pertikaian. Konflik terjadi apabila dalam interaksi itu masing-masing pihak saling melemahkan pihak lawan, saling tidak mau mengalah, selalu ngotot akan kepentingan atau pandangan sendiri tanpa memperhatikan norma atau aturan yang berlaku

Syarat terjadinya interaksi sosial atau interaksi sebagai anggota masyarakat harus ada komunikasi atau kontak antara dua orang atau lebih. Kontak atau interaksi akan menimbulkan dua kondisi yaitu kerja sama (cooperation) dan konflik (coflict) atau pertikaian. Konflik terjadi apabila dalam interaksi itu masing-masing pihak saling melemahkan pihak lawan, saling tidak mau mengalah, selalu ngotot akan kepentingan atau pandangan sendiri tanpa memperhatikan norma atau aturan yang berlaku

Page 153: Power Poin PKn Kls X Smt 2

153 Proses Interaksi

Sosial dalam Masyarakat

Politik

Proses Interaksi

Sosial dalam Masyarakat

Politik

Proses AsosiatifProses

Asosiatif

Proses DisosiatifProses

Disosiatif

Page 154: Power Poin PKn Kls X Smt 2

154

Proses Asosiatif yaitu suatu proses interaksi yang cendrung menjalin kesatuan dan peningkatan solidarias anggota-anggota kelompok. Proses Asosiatif ini akan melahirkan kerja sama

Proses Disosiatif yaitu suatu proses interaksi yang cendrung membawa kelompok ke arah perpecahan (konflik) dan merenggangkan solidaritas anggota kelompok. Ada dua proses disosiatif yaitu kompetisi (persaingan) dan konflik (pertentangan) selanjutnya melahirkan kelompok Oposisi

Proses Asosiatif yaitu suatu proses interaksi yang cendrung menjalin kesatuan dan peningkatan solidarias anggota-anggota kelompok. Proses Asosiatif ini akan melahirkan kerja sama

Proses Disosiatif yaitu suatu proses interaksi yang cendrung membawa kelompok ke arah perpecahan (konflik) dan merenggangkan solidaritas anggota kelompok. Ada dua proses disosiatif yaitu kompetisi (persaingan) dan konflik (pertentangan) selanjutnya melahirkan kelompok Oposisi

Page 155: Power Poin PKn Kls X Smt 2

155 Proses Asosiatif

AtauKerja sama

Proses Asosiatif

AtauKerja sama

Kerja samaPolitik

Kerja samaPolitik

MotivasiKerja sama

MotivasiKerja sama

Page 156: Power Poin PKn Kls X Smt 2

156

Kerja sama Politik

Kerja sama Politik

Ada empat bentuk kerja sama politik yaitu :

1. Bargaining ( tawar menawar),

2. Kooptasi,

3. Koalisi,

4. Join Venture (usaha patungan)

Ada empat bentuk kerja sama politik yaitu :

1. Bargaining ( tawar menawar),

2. Kooptasi,

3. Koalisi,

4. Join Venture (usaha patungan)

Page 157: Power Poin PKn Kls X Smt 2

157

Bargaining (tawar menawar) : suatu perjanjian atau persetujuan diantara pihak-pihak yang mengikat diri melalui perdebatan, atau pemberian usul.

Kooptasi (cooptation) : suatu proses penerimaan unsur – unsur baru oleh pemimpin atau organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi. Kala kooptasi ini tidak dilakukan maka unsur perpecahan dalam organisasi akan pasti terjadi, seperti banyaknya elite politik yang hengkang atau meninggalkan partai yang sudah dibesarkan secara susah payah dengan bergabung ke partai lain atau membentuk partai baru.

Koalisi (coalition) : suatu kombinasi dari dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang sama. Pada masa pemerintahan setelah Reformasi sistim politik ini yaitu koalisis sangat efektip di dalam menjalankan pemerintahan karena dalam kenyataannya tidak ada satupun partai sebagai pemenang pemilu secara mutlak.

Usaha Patungan ( Join Venture ) : suatu usaha kerja sama dalam bidang usaha yang selanjutnya akan melahirkan politik ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama

Bargaining (tawar menawar) : suatu perjanjian atau persetujuan diantara pihak-pihak yang mengikat diri melalui perdebatan, atau pemberian usul.

Kooptasi (cooptation) : suatu proses penerimaan unsur – unsur baru oleh pemimpin atau organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi. Kala kooptasi ini tidak dilakukan maka unsur perpecahan dalam organisasi akan pasti terjadi, seperti banyaknya elite politik yang hengkang atau meninggalkan partai yang sudah dibesarkan secara susah payah dengan bergabung ke partai lain atau membentuk partai baru.

Koalisi (coalition) : suatu kombinasi dari dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang sama. Pada masa pemerintahan setelah Reformasi sistim politik ini yaitu koalisis sangat efektip di dalam menjalankan pemerintahan karena dalam kenyataannya tidak ada satupun partai sebagai pemenang pemilu secara mutlak.

Usaha Patungan ( Join Venture ) : suatu usaha kerja sama dalam bidang usaha yang selanjutnya akan melahirkan politik ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama

Page 158: Power Poin PKn Kls X Smt 2

158Motivasi

Kerja sama Motivasi

Kerja sama

Adapun yang memotivasi seseorang atau organisasi untuk

bekerja sama adalah :1. Adanya Orientasi : adanya tujuan yang jelas, arah

yang jelas dan kepentingan yang jelas2. Adanya Ancaman dari luar (musuh bersama),

seperti dalam semangat membela tanah air atau adanya kelompok oposisi sehingga perlu adanya aliansi

3. Adanya Rintangan dari luar 4. Adanya Kelompok yang merasa dirugikan atau

tersinggung5. Adanya kepentingan untuk mencari keuntungan

pribadi, biasanya kerja sama semacam ini akan

menimbulkan perpecahan karena orang yang bekerja sama ini memanfaatkan orang lain untuk meraih

kepentingannya6. Semata-mata untuk menolong orang lain

Adapun yang memotivasi seseorang atau organisasi untuk

bekerja sama adalah :1. Adanya Orientasi : adanya tujuan yang jelas, arah

yang jelas dan kepentingan yang jelas2. Adanya Ancaman dari luar (musuh bersama),

seperti dalam semangat membela tanah air atau adanya kelompok oposisi sehingga perlu adanya aliansi

3. Adanya Rintangan dari luar 4. Adanya Kelompok yang merasa dirugikan atau

tersinggung5. Adanya kepentingan untuk mencari keuntungan

pribadi, biasanya kerja sama semacam ini akan

menimbulkan perpecahan karena orang yang bekerja sama ini memanfaatkan orang lain untuk meraih

kepentingannya6. Semata-mata untuk menolong orang lain

Page 159: Power Poin PKn Kls X Smt 2

159 Proses Disosiatif

AtauKonflik

(Oposisi)

Proses Disosiatif

AtauKonflik

(Oposisi)

persaingan (competition) persaingan

(competition)

pertentangan atau

pertikaian (conflict)

pertentangan atau

pertikaian (conflict)

kontravensi (contravention)

kontravensi (contravention)

Page 160: Power Poin PKn Kls X Smt 2

160Persaingan adalah proses sosial di mana individu atau kelompok-

kelompok tertentu mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.Persaingan mempunyai dua tipe umum yaitu persaingan individu dan persaingan kelompok (organisasi). Dalam persaingan individu (pribadi) sering disebut dengan rivalry. Sedangkan persaingan kelompok (organisasi), kalau organisasi politik biasanya bersaing untuk mendapatkan pengaruh, dukungan atau kepercayaan dalam masyarakat.

Kontravensi (contravention) pada hakekatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan (pertikaian). Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian seperti adanya kecurigaan terhadap kurang transparannya (keterbukaan) dalam pengelolaan suatu organisasi tertentu.

Pertentangan adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok (organisasi) tertentu berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan disertai ancaman atau kekerasan. Cara ini sering dilakukan oleh elite politik menjelang pemilu seperti pada masa sebelum reformasi. Contohnya Di Bali pada peristiwa Oktober kelabu 1999 di tiga kota besar di Bali seperti Denpasar, Singaraja dan Negara (Jemberana) perkantoran pemerintah dibumihanguskan oleh kelompok masyarakat yang kecewa terhadap gagalnya Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI dalam Sidang Umum MPR. 1999

Persaingan adalah proses sosial di mana individu atau kelompok-kelompok tertentu mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.Persaingan mempunyai dua tipe umum yaitu persaingan individu dan persaingan kelompok (organisasi). Dalam persaingan individu (pribadi) sering disebut dengan rivalry. Sedangkan persaingan kelompok (organisasi), kalau organisasi politik biasanya bersaing untuk mendapatkan pengaruh, dukungan atau kepercayaan dalam masyarakat.

Kontravensi (contravention) pada hakekatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan (pertikaian). Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian seperti adanya kecurigaan terhadap kurang transparannya (keterbukaan) dalam pengelolaan suatu organisasi tertentu.

Pertentangan adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok (organisasi) tertentu berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan disertai ancaman atau kekerasan. Cara ini sering dilakukan oleh elite politik menjelang pemilu seperti pada masa sebelum reformasi. Contohnya Di Bali pada peristiwa Oktober kelabu 1999 di tiga kota besar di Bali seperti Denpasar, Singaraja dan Negara (Jemberana) perkantoran pemerintah dibumihanguskan oleh kelompok masyarakat yang kecewa terhadap gagalnya Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI dalam Sidang Umum MPR. 1999

Page 161: Power Poin PKn Kls X Smt 2

161Ciri – Ciri

Masyarakat Politik Ciri – Ciri

Masyarakat Politik

1. Adanya Struktur Politik

2. Adanya Infra Struktur Politik

3. Adanya Budaya Politik

4. Adanya Pemilihan Umum

1. Adanya Struktur Politik

2. Adanya Infra Struktur Politik

3. Adanya Budaya Politik

4. Adanya Pemilihan Umum

Page 162: Power Poin PKn Kls X Smt 2

162Pengertian Politik Pengertian Politik

a. Roger H. Soltau, Ilmu politik, merupakan pelajaran tentang negara, maksud dan tujuan negara,

lembaga negara, hubungan antara negara dan warga negaranya, hubungan antar negara, serta

apa yang dipikirkan warga negaranya.b. Robert A. Dahl, Ilmu politik adalah pelajaran

tentang siasat

c. Johan Kaspar Bluntschli, Ilmu politik adalah ilmu yang

memperhatikan masalah kenegaraan, yaitu berusaha keras untuk mengerti dalam paham

kondisi situasi negara, yang bersifat penting dalam berbagai bentuk manifestasi pembangunan

d. Raymond G. Gettel, Ilmu politik adalah ilmu dari suatu

negara, hal tersebut berlaku baik antar seseorang dengan orang lain yang paling ujung sekalipun

disentuh oleh hukum, hubungan antar perseorangan atau kelompok dengan negaranya,

serta hubungan negara dengan negara

a. Roger H. Soltau, Ilmu politik, merupakan pelajaran tentang negara, maksud dan tujuan negara,

lembaga negara, hubungan antara negara dan warga negaranya, hubungan antar negara, serta

apa yang dipikirkan warga negaranya.b. Robert A. Dahl, Ilmu politik adalah pelajaran

tentang siasat

c. Johan Kaspar Bluntschli, Ilmu politik adalah ilmu yang

memperhatikan masalah kenegaraan, yaitu berusaha keras untuk mengerti dalam paham

kondisi situasi negara, yang bersifat penting dalam berbagai bentuk manifestasi pembangunan

d. Raymond G. Gettel, Ilmu politik adalah ilmu dari suatu

negara, hal tersebut berlaku baik antar seseorang dengan orang lain yang paling ujung sekalipun

disentuh oleh hukum, hubungan antar perseorangan atau kelompok dengan negaranya,

serta hubungan negara dengan negara

Page 163: Power Poin PKn Kls X Smt 2

163

Page 164: Power Poin PKn Kls X Smt 2

164

Page 165: Power Poin PKn Kls X Smt 2

STANDAR KOMPETENSI 6STANDAR KOMPETENSI 6

Menganalisis sistem politik di Indonesia Menganalisis sistem politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 6.3 Menampilkan peranserta dalam sistem politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 6.3 Menampilkan peranserta dalam sistem politik di Indonesia

PERTEMUAN ke 12PERTEMUAN ke 12

165

C. Peranserta masyarakat dalam sistem politik

C. Peranserta masyarakat dalam sistem politik

Manusia sebagai insan politik

Masyarakat politik

Cara berpolitik sesuai aturan

Tata cara berpolitik

Manusia sebagai insan politik

Masyarakat politik

Cara berpolitik sesuai aturan

Tata cara berpolitik

Page 166: Power Poin PKn Kls X Smt 2

166Cara Berpolitik Sesuai Aturan Cara Berpolitik Sesuai Aturan

Perundang-Undangan Partai politik sudah ada sejak pemerintahan awal berdirinya negara RI, seperti Maklumat Wakil Presiden tanggal 3 November

1945 tentang pembentukan partai politik sebanyak-banyaknya (multipartai), pada masa

orba mengeluarkan UU No. 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya, UU No. 3 tahun

1985 tentang Kekuatan Sosial politik, UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik dan UU no. 31

tahun 2002 tentang Partai politik

Semua perundang-undangan tentang partai politik yang dikeluarkan pada perinsipnya untuk memberi kesempatan atau kebebasan kepada

setiap warga negara untuk berpartisifasi dalam dunia atau kancah perpolitikan nasional kita,

karena partai politik merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional

Perundang-Undangan Partai politik sudah ada sejak pemerintahan awal berdirinya negara RI, seperti Maklumat Wakil Presiden tanggal 3 November

1945 tentang pembentukan partai politik sebanyak-banyaknya (multipartai), pada masa

orba mengeluarkan UU No. 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya, UU No. 3 tahun

1985 tentang Kekuatan Sosial politik, UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik dan UU no. 31

tahun 2002 tentang Partai politik

Semua perundang-undangan tentang partai politik yang dikeluarkan pada perinsipnya untuk memberi kesempatan atau kebebasan kepada

setiap warga negara untuk berpartisifasi dalam dunia atau kancah perpolitikan nasional kita,

karena partai politik merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional

Page 167: Power Poin PKn Kls X Smt 2

167 Pemilu SebagaiWujud Aspirasi

Politik

Pemilu SebagaiWujud Aspirasi

Politik Sebagai wujud aspirasi politik seluruh rakyat Indonesia dapat disalurkan melalui pemilu yang dilaksanakan sebagai konsekuensi dari negara

demokrasi. Perhelatan politik akbar untuk menyalurkan aspirasi politik rakyat sudah

diadakan sejak tahun 1955, pada pemilu pertama ini berdasarkan UUD Sementara 1950 yang

dilaksanakan dua kali yang pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR,

tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih Konstituante, pemilu dibawah UUD 1945 sudah

dilaksanakan sejak tahun 1971, 1977,1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan pemilu 2009 berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen.

Kalau saja semua pihak yaitu penyelenggara negara, rakyat Indonesia, TNI-Polri, semua Partai

politik, penyelenggara pemilu (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) taat pada aturan

yang sudah ditetapkan kita berkeyakinan negara ini akan menjadi negara yang besar dan disegani

dalam percaturan politik internasional

Sebagai wujud aspirasi politik seluruh rakyat Indonesia dapat disalurkan melalui pemilu yang dilaksanakan sebagai konsekuensi dari negara

demokrasi. Perhelatan politik akbar untuk menyalurkan aspirasi politik rakyat sudah

diadakan sejak tahun 1955, pada pemilu pertama ini berdasarkan UUD Sementara 1950 yang

dilaksanakan dua kali yang pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR,

tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih Konstituante, pemilu dibawah UUD 1945 sudah

dilaksanakan sejak tahun 1971, 1977,1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan pemilu 2009 berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen.

Kalau saja semua pihak yaitu penyelenggara negara, rakyat Indonesia, TNI-Polri, semua Partai

politik, penyelenggara pemilu (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) taat pada aturan

yang sudah ditetapkan kita berkeyakinan negara ini akan menjadi negara yang besar dan disegani

dalam percaturan politik internasional

Page 168: Power Poin PKn Kls X Smt 2

168 TUGAS MANDIRITIDAK

BERSTRUKTUR

TUGAS MANDIRITIDAK

BERSTRUKTUR

Carilah di Media Elektronika : a. Pemilu yang pernah berlangsung di Indonesia b. Parpol Peserta Pemilu c. Hasil Pemilu d. Undang-Undang Pemilu

Page 169: Power Poin PKn Kls X Smt 2

169

TATA CARA BERPOLITIK DI

INDONESIA

TATA CARA BERPOLITIK DI

INDONESIA

Cara-Cara Politik yang

Berkembang di Indonesia

Cara-Cara Politik yang

Berkembang di Indonesia

Komunikasi Politik

Komunikasi Politik

Page 170: Power Poin PKn Kls X Smt 2

170

Cara-Cara Politik yang Berkembang di Indonesia

Cara-Cara Politik yang Berkembang di Indonesia

CaraKerja sama

CaraKerja sama

Cara Pengawasan

(Kontrol)

Cara Pengawasan

(Kontrol)

Page 171: Power Poin PKn Kls X Smt 2

171

CARA KERJA SAMA CARA KERJA SAMA

Cara ini cukup efektif untuk membangun kehidupan berpolitik di Indonesia, karena

sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu musyawarah - mufakat,

kekeluargaan dan gotong royong. Apabila hasil pemilu untuk jabatan politik untuk Capres dan Cawapres tidak memenuhi syarat lima puluh prosen lebih sesuai yang ditetapkan oleh undang-undang,

pemilihannya dapat diulang sampai tercapai tujuan sesuai aturan yang

berlakuBegitu pula dalam menjaga stabilitas nasional parpol dapat berkualisi dalam

membentuk pemerintahan nasional. Contoh Pemerintah Kabinet Indonesia bersatu jilid I dan II di bawah Presiden

Susilo Bambang Yudoyono

Cara ini cukup efektif untuk membangun kehidupan berpolitik di Indonesia, karena

sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu musyawarah - mufakat,

kekeluargaan dan gotong royong. Apabila hasil pemilu untuk jabatan politik untuk Capres dan Cawapres tidak memenuhi syarat lima puluh prosen lebih sesuai yang ditetapkan oleh undang-undang,

pemilihannya dapat diulang sampai tercapai tujuan sesuai aturan yang

berlakuBegitu pula dalam menjaga stabilitas nasional parpol dapat berkualisi dalam

membentuk pemerintahan nasional. Contoh Pemerintah Kabinet Indonesia bersatu jilid I dan II di bawah Presiden

Susilo Bambang Yudoyono

Page 172: Power Poin PKn Kls X Smt 2

172 CARA PENGAWASAN

(KONTROL)

CARA PENGAWASAN

(KONTROL)

Cara ini ditempuh apabila cara kerja sama sulit untuk diwujudkan. Oposisi atau disosiatif biasanya dapat kita

jumpai pada Negara Federal yang menganut paham libral, dan dengan telah dibukanya kran demokrasi

lebar-lebar di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menganut paham integralistik tidak tertutup

kemungkinan adanya gerakan Oposisi yang bertugas sebagai kontrol yang kuat terhadap jalannya

pemerintahan agar tidak kecolongan lagi seperti pada masa pemerintahan orde baru. Menurut UUD 1945

maupun perundangan lainnya lembaga Oposisi tidak dapat kita jumpai tetapi dalam praktiknya dapat kita amati pelaksanaannya. Oposisi yang berkembang di Indonesia bukanlah untuk mencari-cari kesalahan

pemerintah untuk dijatuhkan melainkan hanya untuk memperketat pengawasan agar tidak terjadi

penyimpangan yang prinsipiil, sehingga cita-cita untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia dapat segera terwujud

Cara ini ditempuh apabila cara kerja sama sulit untuk diwujudkan. Oposisi atau disosiatif biasanya dapat kita

jumpai pada Negara Federal yang menganut paham libral, dan dengan telah dibukanya kran demokrasi

lebar-lebar di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menganut paham integralistik tidak tertutup

kemungkinan adanya gerakan Oposisi yang bertugas sebagai kontrol yang kuat terhadap jalannya

pemerintahan agar tidak kecolongan lagi seperti pada masa pemerintahan orde baru. Menurut UUD 1945

maupun perundangan lainnya lembaga Oposisi tidak dapat kita jumpai tetapi dalam praktiknya dapat kita amati pelaksanaannya. Oposisi yang berkembang di Indonesia bukanlah untuk mencari-cari kesalahan

pemerintah untuk dijatuhkan melainkan hanya untuk memperketat pengawasan agar tidak terjadi

penyimpangan yang prinsipiil, sehingga cita-cita untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia dapat segera terwujud

Page 173: Power Poin PKn Kls X Smt 2

173

Komunikasi Politik Komunikasi Politik

Komunikasi berarti hubungan, berkomunikasi berarti hubungan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dalam penyampaian pesan. Unsur utama yang harus dipenuhi kalau mau berkomunikasi adalah harus ada komunikator (pembicara), pesan (berita atau maksud yang disampaikan) dan komunikan (pendengar atau lawan bicara) sedangkan media atau sarana tidak mutlak harus ada. Contoh dialog, tatap muka, debat, kampanye massa yang langsung dengan audiennya atau komunikannya, media tidak diperlukan. Tetapi kalau penyampaian pesan dari komunikator ke komunikannya tidak langsung berhadapan barulah menggunakan media atau sarana seperti : 1. media elektronika, contohnya : TV, Internet, Telepon, Telex, Radio, Slide, Film dan sebagainya. 2. media cetak, contohnya Surat Kabar, Selebaran, Majalah, Tabloid, Photo, Gambar, Lukisan, Spanduk dan lain sebagainya

Komunikasi berarti hubungan, berkomunikasi berarti hubungan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dalam penyampaian pesan. Unsur utama yang harus dipenuhi kalau mau berkomunikasi adalah harus ada komunikator (pembicara), pesan (berita atau maksud yang disampaikan) dan komunikan (pendengar atau lawan bicara) sedangkan media atau sarana tidak mutlak harus ada. Contoh dialog, tatap muka, debat, kampanye massa yang langsung dengan audiennya atau komunikannya, media tidak diperlukan. Tetapi kalau penyampaian pesan dari komunikator ke komunikannya tidak langsung berhadapan barulah menggunakan media atau sarana seperti : 1. media elektronika, contohnya : TV, Internet, Telepon, Telex, Radio, Slide, Film dan sebagainya. 2. media cetak, contohnya Surat Kabar, Selebaran, Majalah, Tabloid, Photo, Gambar, Lukisan, Spanduk dan lain sebagainya

Page 174: Power Poin PKn Kls X Smt 2

174

Komunikasi Politik

adalah hubungan yang dilakukan lebih dari satu

orang yang membicarakan masalah kebijaksanaan,

kekuatan, kekuasaan pemerintah, konflik dan kekuatan massa rakyat.

Komunikasi Politik

adalah hubungan yang dilakukan lebih dari satu

orang yang membicarakan masalah kebijaksanaan,

kekuatan, kekuasaan pemerintah, konflik dan kekuatan massa rakyat.

Page 175: Power Poin PKn Kls X Smt 2

175

Tiga tipe utama saluran komunikasi politik

Tiga tipe utama saluran komunikasi politik

Komunikasi InterpersonalKomunikasi

Interpersonal

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi

Saluran Komunikasi

Massa

Saluran Komunikasi

Massa

Page 176: Power Poin PKn Kls X Smt 2

176

a. Saluran Komunikasi Massa adalah komunikasi yang terjadi antara satu orang

dengan banyak orang. Ada dua bentuk saluran komunikasi

massa yaitu : 1. Komunikasi tatap muka. Contohnya, kampanye di

lapangan terbuka yang hadiri oleh ribuan orang. 2. Komunikasi

tanpa tatap muka atau berperantara (ada perantara antara komunikator dengan

khalayak/komunikan). Contoh penggunaan media TV atau

Radio

a. Saluran Komunikasi Massa adalah komunikasi yang terjadi antara satu orang

dengan banyak orang. Ada dua bentuk saluran komunikasi

massa yaitu : 1. Komunikasi tatap muka. Contohnya, kampanye di

lapangan terbuka yang hadiri oleh ribuan orang. 2. Komunikasi

tanpa tatap muka atau berperantara (ada perantara antara komunikator dengan

khalayak/komunikan). Contoh penggunaan media TV atau

Radio

Page 177: Power Poin PKn Kls X Smt 2

177

B. Saluran Komunikasi Interpersonal adalah

komunikasi yang terjadi satu orang dengan satu orang.

Ada dua bentuk saluran komunikasi saluran iterpersonal

yaitu:1. Komunikasi tatap muka.

contohnya komunikasi dilakukan dengan berkunjung kerumah-rumah menemui komunikan

secara perseorangan2. Komunikasi tanpa tatap muka

atau berperantara (ada perantara antara komunikator

dengan komunikannya). Contoh penggunaan telepon

B. Saluran Komunikasi Interpersonal adalah

komunikasi yang terjadi satu orang dengan satu orang.

Ada dua bentuk saluran komunikasi saluran iterpersonal

yaitu:1. Komunikasi tatap muka.

contohnya komunikasi dilakukan dengan berkunjung kerumah-rumah menemui komunikan

secara perseorangan2. Komunikasi tanpa tatap muka

atau berperantara (ada perantara antara komunikator

dengan komunikannya). Contoh penggunaan telepon

Page 178: Power Poin PKn Kls X Smt 2

178

c.Saluran komunikasi Organisasi adalah merupakan penggabungan antara komunikasi saluran massa dan interpersonal dalam satu organisasi sosial politik, seperti Munas salah satu partai yang harus diadakan karena tuntutan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partainya menghendaki harus diadakan komunikasi, seperti pemilihan Ketua Umum dan Pengurus partai, penyatuan Visi dan Misi tentang seorang calon Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilu Presiden dan Wakil Presiden

c.Saluran komunikasi Organisasi adalah merupakan penggabungan antara komunikasi saluran massa dan interpersonal dalam satu organisasi sosial politik, seperti Munas salah satu partai yang harus diadakan karena tuntutan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partainya menghendaki harus diadakan komunikasi, seperti pemilihan Ketua Umum dan Pengurus partai, penyatuan Visi dan Misi tentang seorang calon Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Page 179: Power Poin PKn Kls X Smt 2

PENUTUP

AKU KENAL NEGERIKU

TERIMA KASIHSemoga Pembelajaran ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

179