POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN...

158
POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPEN BERHALA KARYA DANARTO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh: Nurul Hikmah (1113013000011) JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN...

Page 1: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPEN

BERHALA KARYA DANARTO DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA DI SEKOLAH

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh:

Nurul Hikmah

(1113013000011)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 3: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 4: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 5: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 6: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

i

ABSTRAK

Nurul Hikmah (NIM: 1113013000011). “Potret Orde Baru dalam Kumpulan

Cerpen Berhala Karya Danarta dan Implikasinya terhadap Pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah.” Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing: Novi Diah Haryanti, M.

Hum.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potret Orde Baru pada kumpulan

cerpen Berhala karya Danarto. Penelitian yang dilakukan menggunakan tinjauan

sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

deskriptif. Hasil penelitian menemukan gambaran kondisi politik, sosial, dan

hukum yang terjadi pada masa Orde Baru. Pada cerpen “Panggung” berupa

perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di antara keluarga pejabat. Pada

cerpen “Pundak yang Begini Sempit” berupa tindakan menghakimi para residivis

dengan cara melakukan penembakan dan dimasukkan ke dalam karung serta

dibuang begitu saja, lebih dikenal dengan kasus antara gabungan anak liar (Gali)

dan penembak misterius (Petrus). Pada cerpen “Gemertak dan Serpihan-Serpihan”

berupa tindakan persekongkolan untuk melakukan tindak kejahatan, dan fasilitas

mewah yang bisa didapatkan seorang narapidana di dalam penjara. Ketiga cerpen

tersebut memiliki kesamaan, yaitu melibatkan peran kekuasaan seseorang, konflik

yang memunculkan rasa dendam, serta prilaku saling mengkhianati. Analisis

potret Orde Baru dalam cerpen Berhala karya Danarto memiliki implikasi

terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah yaitu dalam

menganalisis isi dan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam cerpen.

Kata Kunci: Kumpulan Cerpen Berhala, Potret Orde Baru, Pembelajaran Sastra.

Page 7: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

ii

ABSTRACT

Nurul Hikmah (NIM: 1113013000011). “Portrait of Orde Baru in Berhala

Collection Short Story by Danarto and Its Implication towards Indonesian

Language and Literature Learning in School.” Department of Indonesian

Language and Literature Education, Faculty of Science and Teaching, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Supervisor: Novi Diah

Haryanti, M. Hum.

The Study aims to describe portrait of Orde Baru in Berhala Collection Short

Story by Danarto. This research conducted using sociology of literature review.

The method that used in this research is descriptive qualitative. The results of the

study found an image of political conditions, social, and law that happened on

Orde Baru period. On the “Panggung” short story be in the form of corruption

behaviour, collusion, nepotism among the official’s family. On the “Pundak yang

Begini Sempit” short story in the form of judging recidivists by doing shooting

enterred in a sack and thrown away, better known with case between Freeman

gang and mysterious sniper. On the “Gemertak dan Serpihan-Serpihan” short

story in the form of conspiracy for doing criminal act, and lux facility which can

avalaible for criminal in the jail. The three short stories has similarity, that is to

involve the role of power someone, conflict that appear revenge, and behaviour to

betray each other. Analysis portrait of Orde Baru in Berhala short story by

Danarto has implication towards Indonesian language and literature learning at

school in analyzing content and social values that contained in the short story.

Keywords: Berhala Collection Short Story, Portrait of Orde Baru, Literature

Learning.

Page 8: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah yang tiada henti memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Potret Orde Baru dalam Kumpulan Cerpen Berhala Karya Danarto dan

Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah”. Salawat dan

salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat,

serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyusun skripsi menyusun skripsi ini untuk memenuhi salah satu

syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini membutuhkan bimbingan, dukungan, dan doa dari

berbagai pihak. Sebagai ungkapan rasa hormat, penulis sampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Makyun Subuki, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

3. Novi Diah Haryanti, M. Hum., selaku dosen pembimbing dan Sekretaris

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan arahan, motivasi, dan saran saat penyusunan

skripsi ini;

4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta;

5. Teristimewa untuk keluarga tercinta. Kedua orang tua dan kerabat yang

tiada hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang, serta

memberikan dukungan baik moril dan material kepada penulis;

Page 9: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

iv

6. Keluarga besar Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, kawan-

kawan seperjuangan, adik-adik, dan kakak-kakak yang berproses

bersama;

7. Keluarga besar Mahasiswa Bidikmisi 2013 yang secara bersama-sama

berproses dan saling mendukung untuk menjadi mahasiswa berprestasi;

8. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran

selama penulis menjadi pengurus dan ketua pada masa bakti tahun 2015

dan 2016;

9. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) yang turut

mewarnai perjalanan dan pengalaman penulis;

10. Keluarga Besar Kahfi BBC Motivator School, khususnya kawan-kawan

angkatan 18 yang meski sebentar saya ikut belajar bersama, sangat

berkesan dan menambah pengalaman penulis;

11. Kawan-kawan dan kokolot Komunitas Dapoer Sastra Tjisaoek (DST),

Emperan Pamulang (Empang), dan para penggiat komunitas kesenian di

Tangerang Selatan, yang senantiasa mendukung, berbagi pengalaman,

dan mewarnai perjalanan penulis selama studi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

12. Keluarga Besar Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin. Pejabat struktural, rekan-

rekan Asatidz/dzah, serta para santri yang memberikan dukungan, dan

turut mewarnai perjalanan penulis saat menyelesaikan studi;

13. Segenap kawan, sahabat, dan orang terkasih yang memberi warna

kebahagiaan pada perjalanan hidup penulis.

Tangerang, 01 Oktober 2019

Nurul Hikmah

Page 10: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH

LEMBAR UJI REFERENSI

ABSTRAK ............................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI.......................................................................................... v

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 3

C. Batasan Masalah ............................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

G. Metodologi Penelitian ................................................................... 5

BAB II : KAJIAN TEORI .................................................................... 8

A. Cerita Pendek sebagai Karya Fiksi ................................................ 8

1. Definisi Cerita Pendek ............................................................ 8

2. Unsur-Unsur Cerita Pendek .................................................... 10

B. Pendekatan Sosiologi Sastra .......................................................... 18

1. Sosiologi Sastra ...................................................................... 18

2. Sejarah Sosiologi Sastra ......................................................... 19

3. Paradigma dan Langkah Kerja Sosiologi Sastra .................... 20

C. Potret Orde Baru ............................................................................ 22

1. Awal Orde Baru ...................................................................... 22

2. Kepemimpinan Soeharto ........................................................ 23

3. Soeharto dan Orde Baru ......................................................... 24

D. Pembelajaran Bahasa dan Sastra ................................................... 27

E. Penelitian yang Relevan ................................................................ 30

Page 11: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

vi

BAB III : BIOGRAFI DAN SINOPSIS CERPEN ............................. 32

A. Danarto: Biografi dan Karyanya ................................................... 32

B. Dunia Alternatif Danarto ............................................................... 35

C. Sinopsis Cerpen ............................................................................. 39

BAB IV : HASIL ANALISIS ............................................................... 42

A. Analisis Unsur Intrinsik ................................................................. 42

1. Tema ....................................................................................... 42

2. Tokoh dan Penokohan ............................................................ 45

3. Latar (Setting) ......................................................................... 60

4. Sudut Pandang (Point of View) .............................................. 71

5. Alur (Plot) .............................................................................. 73

6. Gaya Bahasa ........................................................................... 87

B. Potret Orde Baru dalam Kumpulan Cerpen Panggung, Pundak

yang Begini Sempit, dan Gemertak dan Serpihan-Serpihan ......... 91

C. Implikasi Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah .................... 103

BAB V : PENUTUP .............................................................................. 106

A. Simpulan ..................................................................................... 106

B. Saran ............................................................................................ 107

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 108

LAMPIRAN........................................................................................... 112

LEMBAR UJI REFERENSI

TENTANG PENULIS

Page 12: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembentukan sebuah karya sastra tidak terlepas dengan pengalaman hidup

pengarang pada masanya. Sepotong kejadian dalam sebuah cerpen (cerita pendek)

menyiratkan peristiwa besar yang melatarbelakanginya. Salah satu kumpulan

cerpen yang menawarkan potongan-potongan peristiwa pada sebuah periode

adalah kumpulan cerpen Berhala karya Danarto. Selama kurun waktu dua belas

tahun, antara tahun 1975-1987, Danarto menghasilkan tiga buku kumpulan

cerpen, yaitu Godlob (1975), Adam Ma’rifat (1982) dan Berhala (1987). Semua

kumpulan cerpen tersebut jelas menyiratkan jalan pemikiran Danarto, bahwa

realitas yang tak nampak, jalin-menjalin menjadi satu, seperti dunia dan akhirat.

Berbeda dengan kumpulan cerpen sebelumnya yaitu Godlob dan Adam

Ma’rifat, cerpen yang terhimpun dalam kumpulan cerpen Berhala lebih nyata

realitasnya meskipun pada bagian akhirnya tetap menawarkan bentuk abstrak atau

sonya ruri. Pada mulanya cerita yang terjalin adalah peristiwa sehari-hari yang

lekat dengan kondisi saat itu, kemudian pada akhirnya dikemas dan diakhiri

dengan bentuk absurd.

Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa

pada tahun 1990. Saat ini, Berhala sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris,

Belanda, Prancis dan Jepang. Danarto menuliskan kisah-kisah keseharian yang

banyak terkait dengan setting Orde Baru, seperti tentang korupsi pada cerpen

Panggung, pembunuh misterius (petrus) pada cerpen Pundak yang Begini Sempit,

dan kasus pembakaran pada cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan. Beberapa

settingnya tergambar dengan kondisi di mana Berhala pertama kali terbit tahun

1987.

Berhala berdiri sebagai sebuah judul buku dalam kumpulan cerpen, pada

umumnya judul sebuah kumpulan cerpen didasarkan pada salah satu judul cerpen

yang ada di dalamnya, hal ini berbeda dengan kumpulan cerpen Berhala karena

dalam kumpulan cerpen tersebut tidak memiliki judul Berhala. Berhala sendiri

1

Page 13: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

2

mengisyaratkan sebuah kehendak menuhankan sesuatu selain Tuhan. Sifat

manusia yang begitu mencintai kekuasaan, harta benda, keluarga, dan segala

macam kepemilikan di dunia.

Berhala sebagai sebuah cerita yang di dalamnya tidak terlepas dari kondisi

aktual peristiwa-peristiwa pada saat itu, yang saat ini telah dikenang sebagai

peristiwa masa lalu. Peristiwa masa lalu hanya meninggalkan sebagian kecil

informasi sehingga sering kali hanya berupa penggalan-penggalan kisah. Untuk

merajut peninggalan masa lalu yang berupa penggalan-penggalan informasi

diperlukan interpretasi dan juga intuisi. Demikian juga yang dilakukan oleh

seniman. Dengan intuisi yang tajam ia akan mampu secara lebih baik menjelaskan

sebuah peristiwa masa lalu.1 Peristiwa masa lalu yang melekat pada cerita-cerita

dalam cerpen Berhala merupakan peristiwa-peristiwa yang lekat dengan masa

Orde Baru.

Orde Baru menjadi bagian latar belakang yang menjadi motif bergeraknya

sebuah peristiwa dalam cerita. Dengan sudut pandang sebuah rezim yang sarat

dengan kekuatan penguasa, memberikan daya tarik tersendiri dalam

pengembangan sebuah karya. Hal tersebut tergambar dalam cerita yang

ditawarkan Danarto, peristiwa-peristiwa yang lekat pada zamannya, yang saat ini

kita sebut peristiwa masa lampau atau sejarah.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti hendak melakukan penelitian

terkait kumpulan cerpen Berhala karya Danarto. Penelitian ini berdasarkan sudut

pandang sejarah, yang mengacu pada peristiwa-peristiwa yang lekat dengan masa

Orde Baru. Proses identifikasi yang dilakukan peneliti yaitu terhadap motif yang

mendasari terbentuknya sebuah peristiwa dalam cerita. Hal demikian dapat

memudahkan kita untuk mengetahui bahwa setiap karya sastra memiliki bentuk

kekuatan yang mendasari ide cerita yang tidak terlepas dari pergulatan hidup

manusia dalam budaya, politik, dan kesenjangan sosial lainnya.

Penelitian terhadap karya sastra tidak terlepas dari kegiatan pengajaran

sastra dan pendidikan. Pengajaran sastra dapat membantu peningkatan pendidikan

1 M. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar, (Jakarta: Prenada Media

Grup, 2014), h. 89.

Page 14: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

3

secara utuh di sekolah. Horace mengatakan bahwa sastra itu dulce et utile, artinya

indah dan bermakna. Sastra sebagai sebuah ilmu yang dipelajari dan sejarah

sebagai suatu peristiwa masa lalu yang terjadi, memiliki kombinasi kuat sebagai

pengalaman kemanusiaan dan menjadi bahan renungan yang akan menciptakan

kesejajaran dalam hidup.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tidak terlepas dari teks sastra

yaitu cerpen. Cerpen merupakan salah satu materi yang dibelajarkan. Dalam

Kurikulum 2013 terdapat materi tentang cerpen di kelas XI

SMA/MA/SMK/sederajat pada semester ganjil dengan kompetensi dasar antara

lain: (3.8) Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam

kumpulan cerita pendek yang dibaca, (3.9) Menganalisis unsur-unsur pembangun

cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek. Penulis memilih tiga cerpen

dalam kumpulan cerpen Berhala karya Danarto sebagai sarana peserta didik

belajar memahami makna yang terkandung di dalamnya dan mampu menemukan

sumber pengetahuan lain di dalamnya.

Kegiatan membelajarkan cerpen kepada peserta didik ditujukan agar peserta

didik mampu menganalisis isi dan kebahasaan cerpen, serta mampu

mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai kehidupan di dalam cerpen

Berhala. Melalui kegiatan menganalisis unsur intrinsik dapat memudahkan

peserta didik memahami kondisi sosial, ekonomi, politik, dan hukum yang

berlangsung pada masa Orde Baru. Selain itu, peserta didik juga mampu

merenungi setiap peristiwa yang terjadi dalam ketiga cerpen tersebut sebagai

sebuah pembelajaran hidup.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti membuat

penelitian berjudul Potret Orde Baru Dalam Kumpulan Cerpen Berhala

Karya Danarto dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia di Sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

Page 15: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

4

1. Belum ada penelitian mengenai kumpulan cerpen Berhala karya Danarto

yang menjadikan sejarah sebagai objek penelitiannya.

2. Belum ada penelitian terkait kehidupan sosial masyarakat dalam kumpulan

cerpen Berhala karya Danarto yang menjadikan sosiologi sastra sebagai objek

penelitiannya.

3. Kesulitan mengidentifikasi latar belakang sejarah pada sebuah teks sastra.

4. Keterbatasan waktu untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang membangun

cerpen secara keseluruhan oleh peserta didik.

5. Kesulitan menciptakan proses timbal balik antara pendidik dan peserta didik

dalam kegiatan belajar mengajar sastra di sekolah.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas. Peneliti membatasi masalah yang

akan dibahas dengan judul “Potret Orde Baru dalam Kumpulan Cerpen Berhala

Karya Danarto dan Impilikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah”,

guna menghindari meluasnya potret sejarah yang ada dalam kumpulan cerpen

tersebut. Tidak semua judul cerpen dalam kumpulan cerpen Berhala akan diteliti,

akan dibatasi menjadi tiga judul cerpen dari tiga belas judul yang ada, yaitu: (1)

Panggung, (2) Pundak yang Begini Sempit, (3) Gemertak dan Serpihan-Serpihan.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana potret Orde Baru tergambar dalam kumpulan cerpen Berhala

karya Danarto?

2. Bagaimana implikasi potret Orde Baru tergambar dalam kumpulan cerpen

Berhala karya Danarto terhadap pembelajaran sastra di sekolah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai

berikut:

Page 16: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

5

1. Mendeskripsikan potret Orde Baru tergambar dalam kumpulan cerpen

Berhala karya Danarto.

2. Mendeskripsikan implikasi potret Orde Baru tergambar dalam kumpulan

cerpen Berhala karya Danarto terhadap pembelajaran sastra di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara teoretis untuk pengembangan ilmu sastra,

khususnya pada karya sastra berbentuk cerpen yang fokus pada masalah analisis

sejarah.

Adapun, manfaat penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan

gambaran mengenai potret Orde Baru dalam kumpulan cerpen Berhala karya

Danarto.

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi jawaban dari masalah yang

dirumuskan. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi

bagi peneliti agar lebih produktif dalam menulis karya ilmiah baik dalam

dunia sastra maupun dunia pendidikan.

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini bagi pembaca baik pembaca awam maupun ahli

diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai potret sejarah terutama

Orde Baru dalam kumpulan cerpen Berhala karya Danarto, sekaligus

pembaca dapat lebih jeli memilih karya sastra terutama sebagai bahan

pengajaran.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini bagi peneliti lain diharapkan mampu memberikan

inspirasi dan menjadikan sumber penelitian relevan dalam melakukan

penelitian lain yang lebih baik.

G. Metodologi Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk

mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi

Page 17: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

6

adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.2 Metodologi

penelitian diartikan sebagai tata cara yang diatur berdasarkan kaidah ilmiah dalam

suatu penelitian di dalam koridor keilmuan tertentu yang hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.3

Metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif

dengan penyajian deskriptif yang dibatasi oleh hakikat fakta-fakta sebagaimana

penafsiran yang dilakukan oleh subjek terhadap data alamiah.4 Pendekatan

kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.5

Oleh karena menggunakan penyajian deskriptif, maka semua hal yang

berupa kata-kata, kalimat, dan wacana menjadi penting dan saling berpengaruh

satu sama lain. Tujuan dari penelitian kualitatif dalam analisis ini adalah untuk

mendeskripsikan kehidupan sosial dengan fokus masalah pada potret orde baru

dalam kumpulan cerpen Berhala karya Danarto dan implikasinya terhadap

pembelajaran sastra di sekolah.

1. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah sebuah kumpulan

cerpen karya Danarto berjudul Berhala yang diterbitkan oleh Diva Press di

Yogyakarta dengan tebal 228 halaman. Adapun data tambahan dalam

penelitian ini adalah berupa buku, jurnal, artikel, dan lain-lain yang masih

relevan dengan penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara pengumpulan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.6 Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat.

2 Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cetakan ke-8 (2013)), h. 145. 3 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),

h. 3. 4 Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2004), h. 46-47. 5 Dr. Juliansyah Noor, S.E., M.M., Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2011), h. 138. 6Ibid.

Page 18: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

7

Adapun teknik simak yang digunakan peneliti adalah dengan menyadap

penggunaan bahasa seseorang baik secara lisan maupun dalam bentuk tulis,

karena penelitian ini dihadapkan pada penggunaan bahasa bentuk tertulis,

maka penelitian ini menggunakan teknik catat. Peneliti mencatat berbagai

informasi yang relevan terkait analisis kumpulan cerpen Berhala karya

Danarto.

3. Teknik Analisis Data

Analisis data dapat dikatakan sebagai kegiatan menata, menyusun dan

memberi makna pada kumpulan data yang ada. Jenis analisis data yang

dilakukan adalah metode kualitatif dengan penyajian deskriptif. Sehingga,

analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam kumpulan cerpen Berhala

karya Danarto. Kegiatan yang dilakukan adalah membaca dan mencatat

kembali bentuk-bentuk yang relevan dengan penelitian. Kemudian

mengelompokkan teks-teks dalam kumpulan cerpen tersebut yang

mengandung unsur-unsur intrinsik cerpen berupa tema, tokoh dan

penokohan, plot, alur, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat.

b. Menganalisis hubungan sosial masyarakat dengan fakta sejarah pada

masa rezim Orde Baru pada kumpulan cerpen Berhala karya Danarto.

c. Mengimplikasikan analisis hubungan sosial masyarakat dengan fakta

sejarah pada masa rezim Orde Baru pada kumpulan cerpen Berhala karya

Danarto pada kegiatan pembelajaran materi sastra di sekolah. Langkah

terakhir adalah membuat kesimpulan dan saran dari seluruh hasil

penelitian.

Page 19: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Cerita Pendek sebagai Karya Fiksi

1. Definisi Cerita Pendek

Fiksi dapat diartikan sebuah cerita rekaan. Penyebutan untuk karya fiksi

biasanya ditujukan terhadap karya sastra yang berbentuk prosa naratif atau

biasa disebut teks naratif. Cerita pendek termasuk ke dalam sebuah karya sastra

fiksi sama halnya dengan novel. Cerita pendek disingkat cerpen, dalam bahasa

Inggris disebut short story. Pengertian tentang cerita pendek dikemukakan oleh

beberapa pakar sastra dan sastrawan.

H.B. Jassin dalam buku Tifa Penyair dan Daerahnya, mengemukakan

bahwa cerita pendek ialah cerita yang pendek. Cerita yang panjangnya sepuluh

atau dua puluh halaman bisa disebut cerita pendek, ada juga cerita pendek yang

panjangnya hanya satu halaman. Pengertian serupa dikemukakan oleh

Sumardjo dan Saini dalam buku Apresiasi Kesusastraan, dikemukakan bahwa

cerita pendek (atau disingkat cerpen) adalah cerita yang pendek. Tetapi dengan

hanya melihat fisiknya yang pendek orang belum dapat menetapkan sebuah

cerita yang pendek tersebut adalah cerpen.7

Sumardjo dalam Purba mengemukakan pengertian cerita pendek di

dalam bukunya Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Ia berpengertian bahwa

cerita pendek adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam “sekali duduk”.

Cerita pendek hanya memiliki satu arti, satu krisis, dan satu efek untuk

pembacanya. Untuk ukuran Indonesia cerpen terdiri dari 4 sampai dengan 15

halaman folio ketik.8

Dalam buku Cerita Pendek Indonesia, Rosidi dalam Purba memberi

pengertian dan keterangan tentang cerpen. Cerpen atau cerita pendek adalah

cerita yang pendek dan merupakan suatu kebulatan ide. Dalam kesingkatan dan

kepadatannya itu, sebuah cerita pendek adalah lengkap, bulat dan singkat.

7 Antilan Purba, Sastra Indonesia Kontemporer, (Yogyakarta: Graha Ilmu, cetakan kedua 2012), h.

49-50. 8 Ibid, h. 50.

8

Page 20: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

9

Semua bagian dari sebuah cerpen mesti terikat pada suatu kesatuan jiwa:

pendek, padat, dan lengkap. Tak ada bagian-bagian yang boleh lebih atau bisa

dibuang.9

Dalam Kamus Istilah Sastra, Sudjiman dalam Purba menuliskan

pengertian cerita pendek. Ia berpengertian bahwa cerita pendek (short story)

adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang dimaksudkan

memberikan kesan tunggal yang dominan. Cerita pendek memusatkan diri pada

satu tokoh dalam satu situasi pada satu ketika. Meskipun persyaratan itu tidak

terpenuhi, cerita pendek tetap memperlihatkan kepaduan sebagai patokan.

Cerita pendek yang efektif terdiri dari tokoh atau sekelompok tokoh yang

ditampilkan pada suatu latar atau latar belakang dan lewat lakuan lahir dan

batin terlibat dalam satu situasi.10

Pendapat lain mengenai jumlah kata atau halaman diungkapkan oleh

Burhan Nurgiyantoro. Menurutnya, walaupun sama-sama pendek, panjang

cerpen itu sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story),

bahkan mungkin pendek sekali: berkisar 500-an kata; ada cerpen yang

panjangnya cukupan (middle short story), serta ada cerpen yang panjang (long

short story), yang terdiri dari puluhan (atau bahkan beberapa puluh) ribu kata.

Cerpen yang panjangnya terdiri dari puluhan ribu kata tersebut, barangkali

dapat disebut juga sebagai Novelet.11

Satu yang terpenting, cerita pendek

haruslah berbentuk „padat‟. Jumlah kata dalam cerpen harus lebih sedikit

ketimbang jumlah kata dalam novel.12

Dari beberapa definisi di atas, cerpen dapat diartikan sebagai karya fiksi

naratif dalam bentuk cerita yang pendek yang memiliki kebulatan ide,

kepadatan cerita yang memusatkan pada penggambaran situasi dan tokoh

dalam satu waktu.

9 Ibid, h. 50-51.

10 Ibid, h. 51.

11 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Edisi

Revisi 2013), h. 12. 12

Robert Stanton, Teori Fiksi Robert Stanton, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 76.

Page 21: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

10

2. Unsur-Unsur Cerita Pendek

Sebuah karya prosa pada umumnya terbentuk dari dua unsur pembangun

karya, kedua unsur tersebut adalah unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik. Unsur-

unsur yang secara langsung dan tak langsung turut serta membangun cerita.

Unsur tersebut dimaksudkan untuk mengkaji cerpen dan karya sastra pada

umumnya.

a. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar teks sastra

itu, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun atau sistem

organisme teks sastra.13

Keberadaan karya sastra tidak begitu saja

terbentuk tanpa keterlibatan penulis dan kehidupan penulis itu sendiri.

Rokhmansyah mengemukakan pandangan Wellek dan Warren

bahwa unsur ekstrinsik karya sastra meliputi unsur biografi, unsur

psikologis; keadaan lingkungan; dan pandangan hidup pengarang.14

Sedangkan, Kosasih mengungkapkan unsur ekstrinsik dalam karya sastra

yaitu: latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan tempat karya

tersebut dikarang.15

Kumpulan cerpen Berhala karya Danarto menghadirkan beragam

teori pemikiran, konsep religi, ekonomi, kekuasaan, politik, budaya,

kemanusiaan, dan pandangan sejarah di dalam karya tersebut. Unsur

ekstrinsik digunakan untuk membantu menafsirkan sebuah karya sastra,

menjadi penunjang kehadiran karya sastra dengan melihat biografi dan

latar sosial - budaya pengarang.

b. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik yang ada pada cerpen tidak berbeda dengan unsur

yang ada pada karya fiksi novel. Meskipun secara umum unsur-unsur yang

ada pada novel lebih rinci dan kompleks daripada unsur-unsur cerpen.

Unsur-unsur tersebut seperti, tema, tokoh dan penokohan, latar, sudut

13

Nurgiyantoro, op. cit, h. 30. 14

A. Rokhmansyah, Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 33. 15

E. Kosasih, Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra, (Bandung: Yrama Widya, 2012), h. 72.

Page 22: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

11

pandang, alur, gaya bahasa, dan amanat atau pesan. Unsur intrinsik dapat

dijumpai dalam cerpen ketika membacanya.

1) Tema

Tema secara singkat dapat didefinisikan sebagai “The central

throught in a literary works”. Ia adalah gagasan sentral dalam suatu

karya sastra.16

Stanton dan Kenny dalam Burhan Nurgiyantoro

mengatakan bahwa tema (theme) adalah makna yang dikandung oleh

sebuah cerita.17

Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita.

Tema cerita menyangkut segala persoalan, yaitu persoalan

kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya.

Untuk mengetahui tema sebuah cerita, diperlukan apresiasi

menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan.18

Bisa saja tema

“dititipkan” dalam unsur penokohan, alur atau latar. Dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan tema adalah gagasan atau

persoalan yang mendasari suatu cerita yang menjadi patokan

pengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra.

Proses dalam menemukan tema prosa rekaan, pembaca

sebetulnya juga dapat menemukan nilai-nilai didaktis yang

berhubungan dengan masalah manusia dan kemanusiaan serta hidup

dan kehidupan.19

Dengan demikian, untuk menentukan tema harus

memahami isi keseluruhan sebuah cerita, sehingga dapat memperoleh

inti dari sebuah cerita dan dapat menentukan tema yang tepat.

2) Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah para pelaku atau subjek lirik dalam karya sastra.20

Tokoh merupakan pengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehingga

16

Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h. 34. 17

Nurgiyantoro, op. cit, h. 114. 18

E. Kosasih, Apresiasi Sastra Indonesia, (Jakarta: Nobel Edumedia, 2008), h. 55. 19

Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 161. 20

Endah Tri Priyatni, Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 110.

Page 23: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

12

peristiwa menjadi jalinan suatu cerita.21

Burhan berpendapat bahwa

istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita.22

Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh disebut

penokohan.23

Penokohan artinya karakter dan perwatakan, menunjuk

pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu

dalam sebuah cerita.24

Penyajian para tokoh dalam cerita yang dilakukan oleh

pengarang pada umumnya menggunakan dua metode, yaitu metode

langsung (telling) dan metode tak langsung (showing).25

Tokoh-tokoh dalam cerita fiksi dapat dibedakan ke dalam

beberapa jenis, antara lain: a) Jika dilihat dari peran tokoh dalam

perkembangan plot, maka dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan

tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang paling banyak

diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian atau yang dikenai kejadian.

Sedangkan tokoh tambahan kehadirannya hanya jika ada kaitannya

dengan tokoh utama.;26

b) Jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh,

maka dapat dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis.

Tokoh protagonis tokoh yang merupakan pengejewantahan nilai-nilai

yang ideal. Sedangkan tokoh antagonis merupakan tokoh penyebab

terjadinya konflik yang berposisi dengan tokoh protagonis. c) Jika

dilihat dari kriteria berkembang atau tidaknya perwatakan tokoh-tokoh

dalam cerita, maka dapat dibedakan menjadi tokoh statis dan tokoh

berkembang. Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial

tidak mengalami perubahan akibat adanya peristiwa-peristiwa yang

21

Siswanto, op. cit, h. 142. 22

Nurgiyantoro, op. cit, h. 247. 23

Siswanto, loc.cit. 24

Nurgiyantoro, loc. cit. 25

Albertine Minderop, Metode Karakterisasi Telaah Fiksi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005), h. 6. 26

Nurgiyantoro, op. cit, h. 258.

Page 24: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

13

terjadi. Sedangkan tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami

perubahan sejalan dengan perkembangan peristiwa dalam cerita.27

3) Latar (Setting)

Menurut Abrams dalam Karmini, latar menyaran pada

pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat

terjadinya peristiwa-peristiwa diceritakan.28

Selanjutnya, menurut

Welleck dan Warren latar adalah segala keterangan mengenai waktu,

ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.29

Namun,

latar tidak hanya mampu memberikan pengetahuan tentang

masyarakat tertentu, tetapi juga mampu melukiskan secara lengkap

berbagai masalah, watak, sikap hidup, ambisi masyarakat tertentu.30

Stepehen Minot menyatakan bahwa latar memuat: latar waktu,

latar alam/geografi, dan latar sosial.31

Faktor dominan dalam latar

antara lain: a) Faktor tempat, yaitu gambaran tentang di mana

peristiwa atau cerita dalam fiksi itu terjadi. Tempat itu bisa terdiri atas

negara, kota, kampung, desa, pantai, hutan, dan lainnya; b) Faktor

waktu, merupakan gambaran kapan, masa, dan saat tertentu terjadinya

peristiwa dalam karya fiksi itu. Faktor waktu ini ada hubungannya

dengan tempat, yaitu gambaran suatu tempat pada masa, zaman,

tahun, atau musim tertentu. Waktu berkaitan pula dengan sejarah; c)

Faktor sosial berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial

masyarakat di suatu tempat.32

Namun, biasanya tidak semua bentuk penjelasan latar di atas,

terdapat atau bisa ditampilkan dalam sebuah cerpen, baik itu latar

waktu, latar tempat, atau latar sosial. Bisa jadi dalam sebuah cerita

hanya menonjolkan salah satunya saja, seperti latar tempatnya saja,

27

Ibid, h. 260. 28

Ni Nyoman Karmini, Teori Pengkajian Prosa Fiksi dan Drama, (Bali: Pustaka Larasan, 2011), h. 67. 29

Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak, (Yogyakarta: UGM Press, 2013), h. 249. 30

Wahyu Wibowo, Konglomerasi Sastra, (Jakarta: Paronpers, 1995), h. 57. 31

Priyatni, op. cit, h. 112. 32

Nani Tuloli, Teori Fiksi, (Gorontalo: Nurul Jannah, 2000), h. 53-55.

Page 25: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

14

atau latar waktu, dan bahkan latar sosialnya saja yang ditampilkan

pada sebuah cerita.

4) Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam

membawakan cerita.33

Pradopo berpendapat bahwa sudut pandang

digunakan oleh pengarang sebagai pusat pengisahan yang

menerangkan siapa yang bercerita.34

Seorang pengarang dalam

membawakan atau memaparkan ceritanya dapat memilih sudut

pandang tertentu.

Telaah umum mengenai pembedaan sudut pandang diungkapkan

oleh Burhan Nurgiyantoro sama halnya dengan telaah yang dilakukan

kebanyakan orang, yaitu bentuk persona tokoh cerita, persona ketiga

dan persona pertama,35

Kedua bentuk sudut pandang tersebut

dijelaskan sebagai berikut:

a) Sudut Pandang Persona Ketiga: “Dia”

Pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang

persona ketiga, menempatkan narator sebagai seseorang yang

berada di luar cerita. Menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan

menyebut nama, atau kata gantinya; ia, dia, mereka. Dalam sudut

pandang ini, “dia” dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

“dia” bersifat “mahatahu” (Narator menceritakan apa saja hal

yang menyangkut tokoh “dia” tersebut. Menceritakan segala

sesuatu yang dipikirkan, dilihat, didengar, dialami dan dirasakan

oleh berbagai tokoh dalam cerita). Dan, “dia” bersifat “terbatas”

atau sebagai “pengamat” (Narator menceritakan segala sesuatu

yang dipikirkan, dilihat, didengar, dialami dan dirasakan oleh

tokoh dalam cerita, namun terbatas hanya pada seorang tokoh

saja).

33

Kosasih, Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra, op. cit, h. 62. 34

Rachmad Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 75. 35

Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, op. cit, h. 347.

Page 26: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

15

b) Sudut Pandang Persona Pertama: “Aku”

Pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang

persona pertama “aku”, menempatkan narator sebagai seseorang

yang terlibat dalam cerita. Ia adalah si “aku” tokoh yang

mengisahkan kesadaran dirinya sendiri. Sudut pandang persona

pertama dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu “aku”

sebagai “tokoh utama” (Mengisahkan berbagai peristiwa dan

tingkah laku yang dialaminya, si “aku” menjadi fokus, pusat

kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar diri si “aku”

diceritakan hanya jika berhubungan dengan dirinya, atau jika

dianggap penting). Dan, “aku” sebagai “tokoh tambahan” (Tokoh

“aku” hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedang

tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian “dibiarkan” untuk

mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya).

c) Sudut Pandang Campuran

Pengisahan cerita yang digunakan pengarang menggunakan

lebih dari satu teknik bercerita. Pengarang menggunakan sudut

pandang persona ketiga atau sudut pandang persona pertama

secara sekaligus. Artinya, penggunaan dua sudut pandang “aku”

dan “dia” dapat dilakukan secara bergantian dalam cerita.

5) Alur (Plot)

Abrams mengungkapkan alur adalah rangkaian cerita yang

dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah

cerita yang dihadirkan oleh para pelaku tokoh dalam suatu cerita.36

Stanton mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan

kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab

akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya

peristiwa yang lain. Demikian pendapat Foster mengenai plot adalah

peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya

36

Siswanto, op. cit, h. 159.

Page 27: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

16

hubungan urutan waktu.37

Alur dan atau plot akan memiliki pengertian

yang sama sebagai suatu rangkaian atau jalinan cerita, jika mengacu

pada hubungan sebab akibat sebuah peristiwa.

Persoalan alur atau jalan cerita dalam sebuah cerpen tentu akan

lebih sederhana jika dibandingkan dengan alur yang ada pada sebuah

novel. Secara umum jalan cerita terbentuk atas bagian-bagian berikut

ini:

a) Pengenalan situasi cerita (exsposition)

Tahap ini merupakan pembukaan sebuah cerita, pengarang

mulai memperkenalkan para tokoh serta menata adegan dan

hubungan antartokoh.

b) Pengungkapan peristiwa (complication)

Pada tahapan ini disajikan peristiwa awal yang dapat

menyulut atau menimbulkan berbagai masalah, pertentangan,

ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokoh di dalamnya.

c) Menuju pada adanya konflik (rising action)

Tahap konflik yang sudah muncul semakin berkembang

intensitasnya. Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan,

kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang

menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

d) Puncak konflik (turning point)

Tahap ini disebut pula sebagai klimaks. Pada tahap ini

konflik yang dialami tokoh mencapai puncaknya, pada bagian ini

pula ditentukan perubahan kisah beberapa tokohnya, misalnya

berhasil tidaknya menyelesaikan masalah.

e) Penyelesaian (ending)

Tahap ini merupakan bagian akhir cerita, ketika konflik

yang terjadi mulai menemukan solusinya. Bagian ini berisi

penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami oleh tokoh setelah

mengalami peristiwa puncak.

37

Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, op. cit, h. 143.

Page 28: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

17

6) Gaya Bahasa

Istilah gaya bahasa mengandung pengertian sebagai cara

pengucapan bahasa oleh pengarang untuk mengungkapkan sesuatu

dalam konteks dan tujuan tertentu yang ditandai oleh ciri-ciri formal

kebahasaan.38

Jacob Sumardjo dan Saini KM mengartikan gaya

bahasa sebagai cara khas yang dipakai pengarang untuk

mengungkapkan dan meninjau persoalan. Aminudin menyatakan

bahwa gaya bahasa dibentuk oleh unsur kebahasaan yang berupa kata

dan kalimat.39

Penggunaan gaya bahasa dapat bertujuan untuk

mencapai efek keindahan dalam sebuah cerita, baik kaitannya dengan

ruang lingkup linguistik maupun dalam ruang lingkup sastra.

Pengertian gaya bahasa sering kali disamakan dengan majas.

Majas (Figure of Speech) adalah bahasa indah untuk meningkatkan

efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu hal

tertentu dengan hal lain yang lebih umum sehingga dapat mengubah

nilai rasa atau konotasi tertentu.40

Dan, gaya bahasa itu bersifat

individual, artinya setiap pengarang mempunyai gaya bahasa sendiri-

sendiri. Ciri khas gaya perorangan mempunyai hubungan dengan

perwatakan, kepribadian, dan kematangan pengarang.41

Sehingga,

dapat mencerminkan kepekaan pengarang dalam merasakan dan

memahami ide karangannya.

7) Amanat atau Pesan

Amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang

hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui

karyanya.42

Setiap pengarang tentu dalam menuliskan karyanya

memiliki tujuan yang hendak dicapai atau disampaikan kepada

pembacanya.

38

Karmini, op. cit, h. 74. 39

Priyatni, op. cit, h. 114-115. 40

Henri Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik, (Bandung: Angkasa, 1985), h. 112. 41

Tuloli, op. cit, h. 58. 42

Kosasih, Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra, op. cit, h. 64.

Page 29: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

18

Penyampaian amanat dapat dilakukan secara langsung dan tidak

langsung. Penyampaian secara langsung bersifat menggurui. Berbeda

dengan penyampaian secara tidak langsung, pesan hanya tersirat

melalui cerita.43

Meskipun cerpen cenderung singkat, tetapi tidak jauh

berbeda dengan cerita lainnya, cerpen memiliki amanat yang sering

kali disimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam

keseluruhan cerita.

B. Pendekatan Sosiologi Sastra

1. Sosiologi Sastra

Sosiologi memiliki pengertian ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan

(evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan

jaringan hubungan antarmanusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional

dan empiris. Sastra memiliki pengertian kumpulan alat untuk mengajar, buku

petunjuk atau buku pengajaran yang baik. Makna kata sastra bersifat lebih

spesifik sesudah terbentuk menjadi kata jadian, yaitu kesusastraan, artinya

kumpulan hasil karya yang baik.44

Dapat disimpulkan bahwa sosiologi sastra

merupakan pemahaman terhadap suatu karya sastra dengan

mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan.

Sapardi Djoko Damono mengungkapkan bahwa secara singkat sosiologi

adalah telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat;

telaah tentang lembaga dan proses sosial. Sosiologi mencoba mencari tahu

bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan

bagaimana ia tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan

segala masalah perekonomian, keagamaan, politik, dan lain-lain, yang

kesemuanya itu merupakan struktur sosial. Kita mendapatkan gambaran

tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tentang

mekanisme sosialisasi, proses pembudayaan yang menempatkan anggota

43

Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, op. cit, h. 429. 44

Dr. Nyoman Kutha Ratna, Paradigma Sosiologi Sastra, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cetakan kedua 2019), h. 1-2.

Page 30: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

19

masyarakat di tempatnya masing-masing.45

Seperti halnya sosiologi, sastra

berurusan dengan manusia dalam masyarakat: usaha manusia untuk

menyesuaikan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat itu. Dalam hal

isi, sesungguhnya sosiologi dan sastra berbagi yang sama.

Sosiologi sastra memiliki objek kajian utamanya adalah sastra, yang

berupa karya sastra, sedangkan sosiologi berguna sebagai ilmu untuk

memahami gejala sosial yang ada dalam sastra, baik penulis, fakta sastra,

maupun pembaca dalam relasi dialetiknya dengan kondisi masyarakat yang

menghidupi penulis, masyarakat yang digambarkan, dan pembaca sebagai

individu kolektif yang menghidupi masyarakat. Dengan relasi dialektis ini,

yang memahami hubungan sastra dengan masyarakat dengan analisis

sosiologis, maka peran, pengaruh dan keadaan masyarakat yang digambarkan

atau memengaruhi keberadaan substansi sosiologis dapat dijelaskan. Oleh

karena itu, analisis sosiologi sastra berkaitan dengan analisis sosial terhadap

karya sastra, baik ideologi sosial pengarang, pandangan dunia pengarang,

pengaruh strukturalisasi masyarakat terhadap karya sastra atau sebaliknya, dan

fungsi sosial sastra.46

2. Sejarah Sosiologi Sastra

Teori-teori sosial sastra sesungguhnya sudah ada sejak zaman

Plato/Aristoteles (abad ke-5/4 BC), filsuf Yunani. Dalam buku yang berjudul

Ion dan Republik dilukiskan mekanisme antar hubungan sastra dan

masyarakatnya. Sastra dalam pembicaraan ini hanya meliputi puisi, sesuai

dengan kondisi zamannya, semua bentuk sastra ditulis dalam bentuk genre

tersebut.47

Meskipun hubungan sastra dengan masyarakat sudah ada sejak zaman

Plato dan Aristoteles, seperti disebutkan di atas, tetapi sosiologi sastra sebagai

ilmu yang berdiri sendiri, menggunakan teori dan metode ilmiah, dianggap

45

Sapardi Djoko Damono, Sosiologi Sastra; Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978), h. 6. 46

Heru Kurniawan, Teori, Metode, dan Aplikasi; Sosiologi Sastra, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 5-6. 47

Dr. Nyoman Kutha Ratna, op. cit, h. 4.

Page 31: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

20

baru mulai abad ke-18. Buku teks pertama mengenai sosiologi sastra adalah

The Sociology of Art and Literature: a Reader, yang dihimpun oleh Milton C.

Albrecht, James H. Barnett, dan Mason Griff, terbit pertama kali di tahun 1970.

Oleh karena itu, kehadiran sosiologi sastra dapat dikatakan sangat terlambat

apabila dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain.

Melalui pertimbangan aspek-aspek kemasyarakatannya, maka sosiologi

sastra juga disebut sosiokritik sastra. Sesuai dengan pendapat masing-masing,

ada banyak pendapat mengenai siapa sesungguhnya yang dianggap sebagai

pelopor sosiologi sastra. Michel Biron menyebutkan George Lukacs. Rene

Wellek dan Austin Warren menyebutkan De Bonald. Elizabeth dan Tom Burns

menyebutkan Madame de Stael. Robert Escarpit dan Harry Levin menyebutkan

Hippolyte Taine. Diana Laurenson dan Alan Swingewood juga menyebutkan

Hippolyte Taine.48

Di Indonesia, sosiologi sastra diperkenalkan pertama kali melalui

ceramah Harsya W. Bachtiar dalam penataran “Filologi untuk Penelitian

Sejarah”, yang diselenggarakan oleh Konsorsium Sastra dan Filsafat bekerja

sama dengan Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1973.

Dalam bentuk buku teks, mulai dengan terbitnya Sosiologi Sastra: Sebuah

Pengantar Ringkas (Sapardi Djoko Damono, 1978) dan disusul dengan Mitos

dan Komunikasi (Umar Junus, 1981), dan Sosiologi Sastra: Persoalan Teori

dan Metode (Umar Junus, 1986).49

3. Paradigma dan Langkah Kerja Sosiologi Sastra

a. Paradigma Sosiologi Sastra

Wellek dan Warren (1956) mengemukakan tiga paradigma pendekatan

dalam sosiologi sastra. Pertama, sosiologi pengarang; inti dari analisis

sosiologi pengarang ini adalah memaknai pengarang sebagai bagian dari

masyarakat yang telah menciptakan karya sastra. Oleh karena itu,

pemahaman terhadap pengarangnya menjadi kunci utama dalam

memahami relasi sosial karya sastra dengan masyarakat, tempat pengarang

48

Ibid, h. 7-8. 49

Ibid, h. 8.

Page 32: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

21

bermasyarakat. Kedua, sosiologi karya sastra; analisis sosiologi yang

kedua ini berangkat dari karya sastra. Artinya, analisis terhadap aspek

sosial dalam karya sastra dilakukan dalam rangka untuk memaknai

hubungannya dengan keadaan sosial masyarakat di luarnya. Ketiga,

sosiologi pembaca; kajian pada sosiologi pembaca yang memaknai karya

sastra dan kajian pada pengaruh sosial yang diciptakan karya sastra. Kajian

terhadap sosiologi pembaca berarti mengkaji aspek nilai sosial yang

mendasari pembaca dalam memaknai karya sastra.50

b. Langkah Kerja Sosiologi Sastra-Objektif

Kajian ini memfokuskan hubungan dialektis antara karya sastra dengan

kenyataan sosial.

1) Analisis Sosial Struktur Karya Sastra

Analisis ini hakikatnya adalah mengkaji struktur pembangun

karya sastra dalam perspektif sosiologis, yaitu menguraikan interaksi

sosial yang terbangun antara tokoh dengan tokoh dalam suatu kondisi

sosial dan waktu tertentu. Fokusnya adalah pada tokoh, latar sosial, dan

alur (rangkaian peristiwa) yang dibahas dalam konteks sosial.

2) Analisis Sosial yang Diacu Karya Sastra

Menganalisis secara sosiologis kondisi sosial yang diacu dalam

karya sastra tersebut. Analisis sosialnya bisa membahas tiga paradigma

sosiologi ini: fakta sosial, definisi, prilaku sosial, dan data-data yang

digunakan adalah sumber pustaka, wawancara, ataupun analisis sendiri

dengan cermat.

3) Relasi Sosial Karya Sastra dengan Kenyataan Sosial

Konsep analisisnya mencakup hubungan relasional kenyataan

sosial karya sastra dengan kenyataan sosial yang diacu yang meliputi:

analisis peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi, fakta-fakta sosial yang

ada, prilaku-prilaku sosial tokoh-tokohnya, definisi sosial tokoh-

50

Heru Kurniawan, op. cit, h. 11.

Page 33: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

22

tokohnya yang kemudian direalisasikan dengan kenyataan sosial yang

diacunya.51

C. Potret Orde Baru

1. Awal Orde Baru

Orde Baru sebagai sebuah rezim yang mengatasnamakan diri sebagai

bagian dari koreksi terhadap kesalahan, penyelewengan-penyelewengan yang

telah terjadi pada masa Orde Lama atau Demokrasi Terpimpin. Memperbaiki

tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan pada

kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Namun tujuan untuk

memperbaiki tatanan pada masa lalu dan kembali pada Pancasila dan UUD

1945 hanya bagian dari retorika semata agar penguasa baru saat itu Soeharto

mendapat dukungan dari rakyat.

Pada awal-awal pemerintahan Orde Baru berjalan secara wajar, tapi

selanjutnya pemerintahan berjalan dengan lebih menonjolkan kediktatorannya

yang tak jauh beda dengan masa Orde Lama. Pemerintahan yang dinakhodai

oleh Soeharto ini dapat dikatakan sebagai satu-satunya masa pemerintahan

yang dalam sejarah Indonesia paling lama memimpin, yaitu memimpin selama

sekitar tiga puluh dua tahun.

Secara sederhana, masa pemerintahan Soeharto (1966-1998) dapat dibagi

atas tiga periode yang masing-masing terdiri dari sekitar satu dekade (batasnya

sebetulnya tidak terlalu tegas). Masa tersebut terbagi atas masa awal, masa

perkembangan/kejayaan, dan akhirnya masa penurunan/kejatuhan. Dalam

periode pertama, pada mulanya diragukan banyak orang untuk memimpin

bangsa ini berusaha menumbuhkan kekuasaannya secara perlahan-lahan.52

Kepercayaan masyarakat itu diawali dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret

(Supersemar) yang diberikan Presiden Soekarno. Presiden saat itu yang

menyatakan memberikan kuasa kepada Letjen Soeharto selaku Panglima

Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) untuk 51

Ibid, h. 14-18. 52

Asvi Warman Adam, Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi Pelaku dan Peristiwa, (Jakarta: Kompas, 2009), h. 45.

Page 34: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

23

memulihkan keamanan. Soeharto menggunakan kuasa ini antara lain untuk

membubarkan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Sidang Istimewa MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara)

mencabut jabatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup, mengukuhkan

kewenangan eksekutif Soeharto dengan Supersemar, dan secara resmi

melarang PKI dan semua ajaran komunisme/marxisme. Setelah dilantik dan

disahkan sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 27 Maret 1968, perhatian

utama Soeharto adalah pemulihan ekonomi yang sangat merosot pada akhir

kepemimpinan Soekarno.53

2. Kepemimpinan Soeharto

“..., Soeharto berhasil mengatasi keraguan dan kekhawatirannya menjadi

presiden. Saya melihat keterbatasannya. Walau Soeharto unggul dalam

taktik, ia tidak terlalu kuat dalam hal strategi, karena keterbatasan

pendidikannya. Acuan sejarahnya hanya terbatas pada kerajaan Jawa.

Soeharto belajar dari cerita pewayangan, tetapi ini pun terbatas karena ia

tinggal bersama pamannya, ayah Soedwikatmono, yang membatasi ruang

gerak di usia mudanya.

Soeharto secara alamiah memang cerdas. Semua pelajaran yang diterima

di tingkat menengah dan tingkat tinggi berasal dari program militer.

Pengalaman-pengalaman menjabat menjabat di berbagai komando

mempersiapkan dirinya untuk menjadi presiden...”54

Setelah diangkat menjadi Presiden perhatian Soeharto adalah pemulihan

ekonomi yang sangat merosot pada akhir pemulihan ekonomi yang sangat

merosot pada akhir pemerintahan Soekarno. Soeharto berprinsip bahwa

pembangunan ekonomi memerlukan stabilitas keamanan baik secara nasional

maupun regional. Indonesia segera memulihkan hubungan dengan Malaysia,

kembali menjadi anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), mensponsori

pembentukan ASEAN (Association of Southeast Asians Nations) dan kemudian

menjadi motor penggerak organisasi regional tersebut.55

Keamanan dalam negeri harus terjamin agar penanaman modal asing

yang diperlukan tidak terganggu. Tindakan represif dilakukan baik terhadap

53

Ibid, h. 46. 54

Jusuf Wanandi, Menyibak Tabir Orde Baru: Memoar Politik Indonesia 1965-1998, (Jakarta: Kompas, 2014), h. 99. 55

Adam, op. cit., h. 46.

Page 35: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

24

pers, mahasiswa maupun kelompok masyarakat yang mencoba melakukan

kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah.56

Ia pun mempunyai pembantu

dekat yang terdiri dari berbagai kelompok.

Kriteria anggota kabinetnya adalah orang yang punya keahlian, loyal, dan

dapat bekerja sama dalam satu tim. Menteri yang diangkatnya bisa menjabat

satu periode atau berkali-kali, rakyat tidak pernah tahu kriteria keberhasilan

atau kegagalan seorang menteri, semua tergantung kepada Presiden. Bila

seorang telah dipilihnya, akan dia bela mati-matian meskipun keliru dalam

bertugas. Ia juga sangat memperhatikan kesejahteraan bawahannya.

Sebaliknya, orang yang mencoba menentangnya secara terbuka akan

direjamnya habis-habisan.57

3. Soeharto dan Orde Baru

Beberapa catatan sejarah mengenai kepemimpinan Soeharto pada rezim Orde

Baru adalah sebagai berikut:

a. Tumbuh Suburnya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)

1) Korupsi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Korupsi adalah

Ko.rup.si n penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara

(perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan

pribadi atau orang lain.58

“Mungkin kelemahan utama Soeharto adalah ia tidak bisa

mengerti bagaimana pendapat orang lain tentang suatu hal. Ia

tidak pernah mengambil posisi yang tegas dalam penangan

korupsi. Sejak 1967, ia mengutarakan pendapatnya bahwa 5

persen atau 10 persen komisi bagi pejabat yang menangani proyek

adalah wajar. Ia tidak mempertimbangkan secara cermat

kemungkinan para pejabat itu mempunyai konflik kepentingan,

dan berakibat dianggap bersalah di mata masyarakat dan elit

politik. Sikap ini tidak berubah sepanjang hidupnya.”59

56

Ibid, h. 46-47. 57

Ibid, h. 47-48. 58

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, cetakan kedelapan edisi IV 2014), h. 736. 59

Wanandi, op. cit, h. 106.

Page 36: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

25

2) Kolusi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Kolusi adalah

Ko.lu.si n kerja sama rahasia untuk maksud tidak terpuji;

persekongkolan: hambatan usaha pemerataan berupa -- antara pejabat

dan pengusaha.60

Seperti tampak pada penuturan Wanandi, Soeharto juga menjalin

hubungan di luar militer. Melalui Jenderal Soewarto, yang saat itu

menjabat Wakil Komandan Seskoad, Soeharto berkenalan dengan Prof.

Widjojo Nitisastro dan mereka kelak dijuluki “Mafia Berkeley” yang

terdiri dari Mohammad Sadli, Ali Wardhana, Emil Salim, Saleh Afiff,

dan Johannes Baptista Sumarlin, sebagai penasihat ekonomi. Mereka

menjadi tim ekonomi inti Soeharto selama hampir 30 tahun. Mereka

mendapat dukungan politik Soeharto saat mereka membutuhkannya,

dan umumnya berhasil, terutama dalam masa rehabilitasi ekonomi

antara 1967 dan 1973.61

3) Nepotisme

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Nepotisme

adalah Ne.po.tis.me /népotisme/ n 1prilaku yang memperlihatkan

kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat; 2kecenderungan untuk

mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama

dalam jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah; 3tindakan memilih

kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan: para

pemimpin banyak melakukan korupsi, menyalahgunakan kekuasaan,

dan cenderung ke arah --.62

Untuk memperingati serangan 1 Maret 1994 di Yogyakarta,

teman-teman seperjuangannya membangun museum. Dalam

pidatonya pada acara peresmian museum itu pada awal 1990-an,

Soeharto mengatakan, “Kewajiban utama kita adalah merawat

keluarga karena kita sudah banyak berbuat bagi negara dan

60

Departemen Pendidikan Nasional, op. cit, h. 717. 61

Wanandi, op. cit, h. 100-101. 62

Departemen Pendidikan Nasional, op. cit, h. 959.

Page 37: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

26

bangsa.” Berdasarkan falsafah hidupnya, ketika

mempertimbangkan mana yang lebih penting antara kepentingan

keluarga dan nilai-nilai anti korupsi, jelas bahwa ia menempatkan

keluarga sebagai kepentingan paling tinggi63

b. Terjadinya Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)

Bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi pada masa Orde

Baru yang disembunyikan Soeharto terbilang tidak sedikit. Misalnya, kasus

pembunuhan ribuan orang jalanan yang ditembak “Petrus” (pembunuh

misterius) yakni penembakan terhadap para preman atau residivis kriminal

yang mayatnya ditaruh di tempat umum antara tahun 1983-1985 yang

jumlahnya mencapai 5.000 jiwa. Mereka yang terbunuh mempunyai ciri

khas umum yaitu memiliki tato di tubuhnya.64

Meskipun korban bisa

dikatakan sebagai ancaman masyarakat pada umumnya, namun mengambil

hak nyawa seorang begitu saja tidaklah dibenarkan.

c. Hilangnya Demokrasi

Sejak awal Soeharto memang mengendalikan seluruh keputusan dan

langkah dalam menentukan keberlangsungan hidup masyarakat dan negara.

Kalangan profesional dikendalikan dengan mengharuskan mereka

berhimpun dalam wadah tunggal (wartawan, dokter, buruh, pengusaha) dan

pengurusnya harus mendapat restu dari Soeharto. Saat berkuasa sedemikian

besar, maka dengan mudah dilakukan pembredelan pers yang mencoba

mengkritik kebijakan dia dan pembantunya. Majalah Tempo, Editor, dan

Detik ditutup tahun 1994. Pelarangan buku yang tidak sesuai kebijakan

pemerintah, terus dilakukan sejak awal Orde Baru.65

Dengan demikian

hilanglah hak warga negara dalam menentukan pendapatnya sendiri.

Bentuk kepemimpinan absolut Soeharto dengan pengendalian

terhadap hampir seluruh lini pembangunan, ekonomi, politik dan

kemasyarakatan bertahan cukup lama. Akhirnya, Soeharto dan Orde Baru

berakhir pada tanggal 21 Mei 1998 bersamaan dengan pernyataan

berhentinya Soeharto sebagai presiden.

63

Wanandi, op. cit, h. 106-107. 64

Adam, op. cit, h. 49. 65

Ibid, h. 50.

Page 38: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

27

Soeharto adalah sebuah fenomena. Nyaris tidak ada sosok yang lebih

fenomenal dibanding penguasa Orde Baru jika diukur dari pengaruh serta

otoritarianismenya selama 23 tahun memimpin Indonesia. Soeharto berhasil

mengendalikan dinamika politik yang membuatnya di kagumi sekaligus di

benci, dipuji sekaligus dimaki. Sejarah Indonesia adalah kisah yang penuh

dengan jejaknya, sesak dengan ambisinya yang tidak pernah padam.66

Dengan demikian, potret yang ditampilkan Orde Baru lekat dengan peran

Soeharto dalam berkuasa mengendalikan pemerintahan.

D. Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Pengajaran sastra membutuhkan keterampilan yang memadai dalam hal cara

menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya untuk bisa ditransfer kepada

peserta didik sebagai penikmat. Sebab itu, guru harus membebaskan peserta didik

berpikir secara bebas dalam menanggapi sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang

berkaitan erat dengan kehidupannya.67

Artinya, karya sastra sangat penting

keberadaannya sebagai bentuk pengajaran, serta membantu meningkatkan peran

pendidikan secara utuh dalam memaknai realitas kehidupan.

Pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila

cakupannya meliputi 4 manfaat, yaitu: membantu keterampilan berbahasa,

meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan

menunjang pembentukan watak.68

Keempat manfaat tersebut dijelaskan sebagai

berikut:

1. Membantu Keterampilan Berbahasa

Keterampilan berbahasa meliputi empat komponen, yaitu: menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pengajaran sastra, peserta didik

dapat melatih keterampilan menyimak dengan mendengarkan suatu karya

yang dibaca oleh guru, teman, atau melalui media audiovisual; peserta didik

dapat melatih kemampuan berbicara dengan ikut berperan dalam suatu drama,

66

Andi Setiadi, Derap Politik Para Jenderal, (Jakarta: Palapa, 2016), h. 198. 67

Prof. Dr. Emzir, M.Pd., dan Dr. Saifur Rohman, M.Hum., M.Si., Teori dan Pengajaran Sastra, (Jakarta: Rajawali Press, 2016), h. 223. 68

B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra, (Yogyakarta: Kanisius, 1988), h. 16.

Page 39: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

28

apresiasi karya sastra; peserta didik dapat meningkatkan keterampilan

membaca dengan membaca sebuah karya prosa fiksi; peserta didik dapat

melatih keterampilan menulis dengan mencatat hasil diskusi kelompok

tentang pembahasan terhadap suatu karya sastra.

2. Meningkatkan Pengetahuan Budaya

Pengajaran sastra diharapkan mampu merangsang peserta didik dalam

memahami makna dan fakta-fakta yang ada dalam karya sastra. Karya sastra

yang kehadirannya tidak terlepas dari problematika kehidupan masyarakat

dari zaman ke zaman, serta luasnya cakupan wilayah. Sehingga mampu

mengantarkan peserta didik memahami fakta budaya yang tergambar di

dalamnya. Tugas pengajaran yang utama adalah memperkenalkan peserta

didik mengenai sederet kemajuan yang dicapai manusia di seluruh dunia,

tanpa merusak kebanggaan atas kebudayaan mereka sendiri.

3. Mengembangkan Cipta dan Rasa

Kesadaran pendidik terhadap kecakapan peserta didik dalam memahami

karya sastra yang berbeda-beda, serta kadar perkembangan yang berbeda-

beda. Oleh karena itu, penting untuk memandang pengajaran sebagai proses

pengembangan individu secara keseluruhan. Pengajaran sastra yang benar

dapat membantu meningkatkan pengembangan kecakapan-kecakapan, seperti

kecakapan yang bersifat indra, penalaran, afektif; sosial, dan religius.

4. Menunjang Pembentukan Watak

Pengajaran sastra hendaknya mampu membina perasaan yang lebih

tajam, serta kemungkinan lebih banyak mengantarkan untuk mengenal

seluruh rangkaian kemungkinan hidup manusia. Selain itu, dapat memberikan

bantuan dalam usaha mengembangkan berbagai kualitas kepribadian peserta

didik yang antara lain meliputi: ketekunan, kepandaian, pengimajinasian, dan

penciptaan. Sehingga sanggup memuat berbagai medan pengalaman yang

sangat luas.

Seseorang yang telah banyak mendalami berbagai karya sastra biasanya

mempunyai perasaan yang lebih peka untuk menunjuk hal mana yang bernilai

dan mana yang tak bernilai. Secara umum, lebih lanjut dia akan mampu

Page 40: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

29

menghadapi masalah-masalah hidupnya dengan pemahaman, wawasan,

toleransi dan rasa simpati yang lebih mendalam. Perlu digarisbawahi bahwa

kedalaman itu merupakan satu kualitas yang dibutuhkan masyarakat

berkembang di mana pun tanpa terkecuali.69

Dengan demikian, peserta didik

dapat dengan mudah menghadapi tantangan hidup di tengah-tengah

masyarakat.

Kegiatan membelajarkan sastra di sekolah tidak terlepas dari peran guru

sebagai pendidik dalam memenuhi capaian perencanaan, pelaksanaan, hingga

evaluasi. Dalam penelitian ini, Kompetensi Dasar (KD) untuk pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai informasi dalam cerita pendek yang

harus dicapai oleh peserta didik adalah mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan

dan menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek. Memenuhi

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) menjadi syarat mutlak

dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Sehingga, diperlukan

indikator yang harus dicapai peserta didik, yakni menentukan unsur intrinsik

dan ekstrinsik cerpen serta penerapan dalam kehidupan sehari-hari, mampu

mengidentifikasi cerpen dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun

cerpen, dan menulis cerpen dengan memperhatikan unsur-unsur

pembangunnya. Untuk memenuhi pencapaian tersebut makan diperlukan

strategi, metode, dan model pembelajaran yang sesuai dan efektif.

Sastra menjadi bagian penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,

selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan

aspek bahasa yang lainnya, yaitu menyimak, menulis, membaca dan

berbicara. Dengan demikian, kegiatan membelajarkan sastra menjadi bagian

penting untuk menambah wawasan serta kemampuan berpikir peserta didik.

E. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan kegiatan penelusuran yang dilakukan peneliti pada berbagai

sumber baik pustaka maupun penelusuran internet. Peneliti menjumpai sangat

sedikitnya penelitian terkait kumpulan cerpen Berhala karya Danarto, dan tidak

69

Ibid, h. 25.

Page 41: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

30

menemukan penelitian skripsi terkait potret Orde Baru dalam cerpen Berhala

karya Danarto. Akan tetapi penelitian terkait kumpulan cerpen Berhala karya

Danarto pernah dilakukan.

Penelitian skripsi terkait kumpulan cerpen Berhala karya Danarto dilakukan

oleh Febri Ramadani, mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung tahun 2018 yang berjudul Nilai-Nilai Sosial

dalam Kumpulan Cerpen Berhala Karya Danarto dan Rancangan Pembelajaran

Sastra di SMA. Hasil penelitian tersebut menguraikan nilai-nilai sosial yang

terdapat dalam kumpulan cerpen tersebut, mencakup semua jenis nilai sosial

berupa nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian. Serta implikasinya terhadap

pembelajaran di sekolah mengenai cara mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan

dalam kumpulan cerpen yang dibaca.

Selain itu, peneliti menemukan penelitian lain terkait karya Danarto,

dilakukan oleh Muhamad Adi Alvian, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018 yang berjudul Gagasan Tasawuf dalam

Kumpulan Cerpen Godlob Karya Danarto dan Implikasinya Terhadap

Pembelajaran Sastra di Sekolah. Hasil penelitian tersebut menguraikan terobosan

untuk mengenal gagasan tasawuf yang secara implisit diceritakan baik melalui

tema, alur, latar, tokoh, dan gaya penceritaan. Gagasan itu berupa gagasan

ketuhanan, gagasan tentang kejiwaan, dan gagasan tentang alam semesta. Setiap

tokoh yang ditampilkan dalam cerita memiliki gagasan sendiri-sendiri dalam

menjalani proses laku sufi berharap bertemu dengan wajah Tuhan.

Penelitian berikutnya terkait potret Orde Baru juga pernah dilakukan oleh

Dimas Albiyan Yuda Nurhakiki, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 yang berjudul Potret Buruh Indonesia

pada Masa Orde Baru dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji

Thukul dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di

Sekolah. Hasil penelitian tersebut menguraikan dua puluh dua puisi Wiji Thukul

Page 42: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

31

dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput yang menampilkan berbagai potret

buruh Indonesia, khususnya pada masa Orde Baru. Seperti, potret kehidupan

buruh yang sulit dengan upah yang tak sepadan dengan beban pekerjaan yang

ditanggung. Menampilkan potret buruh yang kerap kali diperlakukan sewenang-

wenang oleh pihak perusahaan seperti lembur paksa hingga 24 jam. Serta

implikasinya terhadap pembelajaran sastra di sekolah, serta mengetahui potret

sejarah buruh di Indonesia pada masa Orde Baru.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, tema penceritaan mengangkat

peristiwa pada masa Orde Baru sudah sering kali diteliti, meskipun bahasannya

masih cukup luas pada peristiwa mana pembahasannya. Penelitian terhadap karya

Danarto yaitu kumpulan cerpen Berhala pun sudah ada yang meneliti dengan

bahasan yang berbeda dengan peneliti. Sehingga, penelitian ini berpusat terhadap

kumpulan cerpen Berhala karya Danarto, peneliti memilih tiga judul cerpen di

dalamnya, yaitu Panggung, Pundak yang Begini Sempit, dan Gemertak dan

Serpihan-Serpihan dengan memotret beberapa peristiwa yang terjadi pada masa

Orde Baru.

Page 43: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

32

BAB III

BIOGRAFI DAN SINOPSIS CERPEN

A. Danarto: Biografi dan Karyanya

Danarto merupakan seniman dan budayawan yang dikenal memiliki

pengalaman menulis cerita pendek, melukis, penyair, menyutradarai teater, dan

menjadi penata artistik. Danarto lahir pada tanggal 27 Juni 1940 di Sragen, Jawa

Tengah. Danarto tumbuh bukan dalam lingkungan keluarga yang berbakat dalam

kesenian. Danarto adalah anak ke empat dari lima bersaudara, ayahnya seorang

mandor pabrik gula di Mojo, Sragen, Jawa Tengah, yaitu Jakio Harjodinomo dan

ibunya Siti Aminah adalah seorang pedagang batik di pasar. Danarto menikah

dengan Siti Zainab Luxfiati pada tanggal 1 Januari 1986, dan bercerai setelah lima

belas tahun berumah tangga.70

Danarto memulai pendidikannya di SD (Sekolah Dasar) di Sragen tahun

1954. Setelah lulus Danarto melanjutkan belajar di SMP (Sekolah Menengah

Pertama) tahun 1958 di daerah yang sama. Pada saat sekolah SMP inilah Danarto

mulai menulis. Pada tahun 1958-1962 tulisan Danarto yang pertama dimuat di

majalah Si Kuncung. Ia membantu majalah anak-anak Si Kuncung dengan

menampilkan cerita anak sekolah dasar. Ia menghiasi cerita itu dengan pelbagai

variasi gambar. Setelah lulus, Danarto melanjutkan ke SMA di Solo, tidak lama ia

pindah belajar di ASRI (Akademia Seni Rupa Indonesia) di Yogyakarta pada

tahun 1958-1961.71

Selama belajar di ASRI, pada tahun 1959-1964 Danarto aktif dalam

sanggar bambu pimpinan pelukis Sunarto Pr. Danarto ikut melaksanakan pelbagai

pameran lukisan, seni rupa, teater, musik, dan seni tari. Tahun 1969, Danarto

meninggalkan Yogyakarta dan pindah menuju Jakarta.72

Danarto pernah bekerja

sebagai tukang poster saat Taman Ismail Marzuki didirikan (1968) sampai 1975.

70

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Danarto (1940-... http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Danarto diunduh pada 25 Juli 2019 pukul 15:22. 71

Ibid. 72

Ibid.

32

Page 44: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

33

Danarto juga pernah menjadi karyawan Media Komunikasi, Taman Ismail

Marzuki (1968-1974). Sebelum akhirnya menjadi tenaga pengajar di Akademi

Seni Rupa LPKJ sekarang IKJ (Institut Kesenian Jakarta) selama sebelas tahun

(1973-1984) dan menjadi wartawan majalah Zaman selama enam tahun (1979-

1985).73

Tahun 1973, Danarto pernah membuat pameran tunggal lukisan di Taman

Ismail Marzuki, Jakarta. Pelukis dan sastrawan Danarto memamerkan serangkaian

kanvas putih dalam pameran yang bertajuk “Putih di Atas Putih” tersebut

dianggap sebagai pameran radikal dan kontroversial saat itu. Salah satu perupa

tanah air, Dadang Christanto mengungkapkan bahwa para pengunjung

pamerannya dijungkirbalikkan pemahamannya tentang wujud lukisan. Ruang

pameran disuguhi rentengan kanvas kosong polos putih. Ini “kegilaan” yang

melampaui zamannya.74

Danarto juga aktif dalam dunia teater. Ia adalah penata pentas pagelaran

teater Bengkel Teater Rendra, Teater Kecil Arifin C. Noer, pementasan-

pementasan Ikranegara, dan pagelaran tari Sandono W. Kusumo. Bersama

Sandono, Danarto sempat keliling Eropa dengan pagelaran tari “Dongeng Dari

Dirah” dalam rangka Festival Fantastique (1974). Danarto juga pernah pergi ke

Osaka, Jepang untuk mengikuti Expo‟70. Pengalamannya yang lain tahun 1983

Danarto mengikuti International Poetry Reading di Rotterdam, Belanda. Dia juga

menulis naskah drama dan pernah membantu tata artistik film, antara lain Mutiara

dalam Lumpur (1972) dan Suci Sang Primadona (1977).75

Danarto juga pernah

mengikuti International Writing Program di Iowa, Amerika Serikat (1976).76

Selain pengalaman yang luas, Danarto menjadi satu di antara lima orang penerima

73

Ibid. 74

Tempo.co, Mengenal Karya-Karya Seniman Paket Lengkap, Danarto, dari https://seleb.tempo.co/read/1078585/mengenal-karya-karya-seniman-paket-lengkap-danarto/full&view=ok diakses pada tanggal 25 Juli 2019 pukul 19.55. 75

Kemdikbud. loc. cit. 76

Ibid.

Page 45: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

34

Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) yang ke-7 tahun 2009 di bidang

kesusatraan.77

Danarto tergolong sebagai sastrawan yang produktif, dilihat dari karya-

karya yang dihasilkannya tidak sedikit, ada banyak cerpen yang terlahir dari ide

kreatifnya. Cerpen-cerpennya itu kemudian diterbitkan menjadi kumpulan cerpen,

seperti, Godlob (1974), Adam Ma’rifat (1982), Berhala (1987), Gergasi (1993),

Setangkai Melati di Sayap Jibril (2008), dan Kacapiring. Sedangkan karya lain

berupa novel yang diterbitkan adalah Asmaraloka (1999). Berupa kumpulan esai

berjudul Begitu Ya Begitu tapi Mbok Jangan Begitu (1996), Cahaya Rosul 1-3

(1999-2000). Catatan perjalanan berjudul Orang Jawa Naik Haji (1983). Naskah

teater berjudul Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek dan berjudul Bel Geduwel

Beh (1976).

Tahun 1974 kumpulan cerpen Danarto berjudul Godlob terbit, yang

sebelumnya sudah pernah dimuat di majalah Horison pada tahun 1968, cerpen

berjudul Godlob ini berhasil menjadi cerpen terbaik majalah Horison tahun 1968.

Kumpulan cerpen Godlob berisi sembilan cerpen. Cerpen berjudul “Nostalgia”

memiliki sifat mistik Jawa terutama kerinduannya mencari persatuan dengan sang

pencipta, “Asmarandana” mengenai kerinduan bertemu dengan Tuhan,

“Kecubung Pengasihan” mengenai perjalanan makhluk menuju persatuan dengan

khalik, “Godlob” mengenai masih terikatnya orang akan segi-segi badaniah yang

dikuasai oleh alam adikodrati, “Armagedon” mengenai nafsu serakah,

“Abracadabra”, “Sandiwara di atas Sandiwara”, “Labirinth”, dan cerpen yang

berjudul dengan lambang jantung terpanah. Th. Sri Rahaju Prihatmi

mengungkapkan pendapatnya pada Sastra budaya UNDIP dengan judul “Warna

Mistik dalam „Goldob‟” menurutnya suasana mistik buku Goldob ketika kita

membaca cerpen tersebut baik lewat ajang penyampaiannya yaitu bahasa maupun

tokohnya yang penuh rahasia.78

77

Kompas.com, Lima Orang Anak Bangsa Peroleh PAB 2009, dari https://ekonomi.kompas.com/read/2009/08/13/17291664/lima.orang.anak.bangsa.peroleh.pab.2009 diakses pada tanggal 25 Juli 2019 pukul 20.07. 78

Th. Sri Rahayu Prihatmi, Warna mistik dalam “Goldob”, (Pusat Dokumentasi Sastra H.B JASSIN: Sastra Budaya UNDIP 1976).

Page 46: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

35

Danarto menerima Hadiah Sastra DKJ 1982 dan hadiah dari Yayasan Buku

Utama atas cerpen dan kumpulan cerpen Adam Ma’rifat. Pertama kali diterbitkan

di Jakarta oleh Balai Pustaka, 1982, setebal 72 halaman dengan ukuran 15x21 cm.

Judul kumpulan cerpen ini di ambil dari salah satu judul di dalamnya, yang terdiri

dari enam judul cerpen yang terbit pertama kali di tahun 1982. Enam judul cerpen

yang ada dalam kumpulan cerpen ini adalah “Mereka Toh Tidak Mungkin

Menjaring Malaikat” (Jakarta, 11 Maret 1975), “Adam Ma‟rifat” (Jakarta, 3

September 1975), “Megatruh” (Jakarta, 28 Maret 1978), “Lahirnya Sebuah Kota

Suci” (Jakarta, 17 September 1980), “Bedoyo Robot Membelot” (Jakarta, 7 April

1981), dan cerpen yang berjudul gambar not balok dengan tanda-tanda bunyi

„ngung-ngung‟ dan „cak-cak-cak‟ yang tidak bertitimangsa. Kandungan isi

keenam cerpen itu berhubungan dengan dunia gaib dan sejenis pengalaman mistik

yang diungkap dalam bentuk dongeng tentang malaikat Jibril, Adam Ma‟rifat

sebagai wujud pengetahuan tentang kehidupan hakiki, kota suci di dunia dalam

penafsiran, serta tentang hakikat tarian Bedoyo. Semua cerpen itu syarat dengan

sebutan benda dan gambaran peristiwa berwujud dongeng atau mengandung

makan simbolik.79

Dibalik karya-karyanya yang simbolik serta kiprahnya dalam kesenian dan

kebudayaan di tanah air. Kabar duka meninggalnya seniman dan budayawan

Danarto, segera menyebar di kalangan pembaca sastra dan media tempo lalu.

Danarto meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan, Danarto ditabrak

kendaraan sepeda motor di Jalan H. Juanda Ciputat, Tangerang Selatan, pada hari

Selasa tanggal 10 April 2018 pukul 13.30 WIB. Danarto sempat dirawat di Rumah

Sakit Fatmawati, namun nyawanya tidak dapat tertolong dan meninggal dunia

pada pukul 20.45 WIB.

79

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Adam Ma’rifat (1980), dari http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Adam_Ma%2527rifat diakses pada 28 Juli 2019 pukul 10:05.

Page 47: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

36

B. Dunia Alternatif Danarto

Umar Kayam dalam Sebuah Pengantar mengutarakan Danarto dan cerpen-

cerpennya adalah kasus yang istimewa. Mungkin tidak ada penulis cerpen di

negeri ini yang sejak semula sudah dengan sangat sadar menciptakan “dunia

alternatif” dalam cerita-ceritanya.80

Cerita-cerita fiksi Danarto dapat mendobrak

nalar cara berpikir logis, membuat pembacanya mempertimbangkan, bahwa

sesuatu yang tidak logis itu bisa menjadi sensasi alternatif untuk mengisi setiap

bagian yang alpa dalam dunia nyata.

“Batas antara realitas dengan yang tidak realitas itu kan tipis sekali. Dan itu

bisa bersambung setiap saat. Misalnya ketika Anda mengendarai mobil tiba-tiba

kepentok kemacetan yang luar biasa. Kemudian di sebelah kiri Anda ada jalan

kampung, lalu Anda masuk situ,” Ujar Danarto dalam sebuah wawancara yang

dimuat dalam Southeast Asia Digital Library. Kesedapan realisme magis atau

kerap juga disebut sufistik dalam cerita-cerita Danarto, berangkat dari persentuhan

dengan spiritualitas yang banyak membubuhi perjalanan hidupnya. Mulai dari

ayah yang dekat dengan ilmu kebatinan, sufistik yang ia pelajari sejak usia 23

tahun, sampai pengalaman spiritualnya ketika berada di sebuah desa di Garut pada

tahun 1967.81

Menurut Umar Kayam dalam pengantarnya untuk kumpulan cerpen

Berhala, ia menelaah sebenarnya dunia alternatif apa yang sesungguhnya

diciptakan Danarto? Satu eksperimen ekstrem yang nyaris mendekati cerita

science fiction dalam tradisi Ray Bradbury atau bagaimana? Bila kita hanya

sekilas membaca cerpen-cerpen itu memang kita dapat terkecoh mendapat kesan

suasana science fiction. Akan tetapi bila kita membacanya lebih mendalam serta

lebih jauh menyimak serta berusaha mempertimbangkannya lebih teliti kita mulai

menduga bahwa dibalik cerita-cerita itu ada sesuat “strategi” yang membimbing

cerpen-cerpen tersebut. Suatu pandangan dunia, suatu worldview, yang rupanya

telah menjadi pegangan mantap bagi Danarto. Adapun pandang dunia itu adalah

80

Danarto, Berhala, (Yogyakarta: Diva Press, 2017), h. 8. 81

Kumparan, Danarto dan Dunia Sonya Ruri, dari https://m.kumparan.com/@kumparanstyle/danarto-dan-dunia-sonya-ruri diakses pada 28 Juli 2019 pukul 11:10.

Page 48: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

37

pandangan dunia yang rupanya banyak mendapat masukan atau pengaruh dari

dunia mistik Tasawuf, dunia kaum sufi.82

Menurut Danarto, cakrawala sufistik

dalam karya-karyanya berkelindan pula dengan ide yang ia timba dari cerita

tradisi. Misalnya Mahabrata, Ramayana, dan cerita-cerita rakyat yang bertahan

melalui tradisi oral. Semua cerita itu, bagi Danarto, juga mengandung ide-ide

sufistik.83

Sapardi mengaskan, gaya penulisan Danarto yang sufistik, di mana sufisme

mengandung ide-ide yang membayangkan kemungkinan persatuan antara pencipta

dengan yang dicipta. Sapardi mengatakan, “Danarto memang demikian dalam

beberapa cerita pendeknya, meskipun tegas. Tetapi banyak juga pengarang

Indonesia yang bersentuhan dengan itu. Hubungan antara manusia dengan Tuhan

itu kan merupakan salah satu tema pokok yang penting sekali dan tidak bisa

ditinggalkan oleh para sastrawan.”84

Sastrawan Agus Noor menafsir lebih jauh mengenai gaya penulisan sufistik

Danarto. Dalam kata pengantarnya untuk kumpulan cerita pendek Setangkai

Melati di Sayap Jibril, ia menyebut Danarto berhasil meletakkan “tradisi”

penulisan cerita pendek yang berakar pada khazanah sufisme. Pengembangan ide-

ide sufistik yang ditempuh Danarto meretas kemungkinan kreatif baru untuk

dijelajahi, baik dari segi tema yang digarap maupun jangkauan logika yang

ditawarkan. Sehingga sastra dalam karya-karya Danarto ditempatkan sebagai

dunia alternatif dari dunia riil. Bukan upaya mengisahkan kenyataan, melainkan

mendorong terbukanya kenyataan (baru). Danarto dalam cerita-cerita pendeknya,

menurut Agus, memperlakukan yang non-riil dengan yang riil bukan sebagai dua

dunia yang tak bersentuhan atau saling bertentangan. “Tetapi justru sebagai suatu

yang saling berkelindan, jalin-menjalin, pengaruh memengaruhi. Yang riil dan

non-riil, dalam cerpen-cerpen Danarto, melebur menerobos ruang dan waktu,

sehingga sebagai dunia alternatif cerpen-cerpen Danarto membawa kita, pembaca,

82

Danarto, op. cit., h. 10. 83

Kumparan, loc. cit. 84

Ibid.

Page 49: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

38

ke dunia sonya ruri, yang tidak riil tapi juga tidak sepenuhnya abstrak,” tulis

Agus.85

Dunia sonya ruri itu, menurut Umar Kayam dalam pengantarnya untuk

kumpulan cerpen Berhala, adalah dunia yang mengambang, sunyi, mengerikan, di

mana sosok manusia tidak jelas identitasnya, asal-usulnya, dan status

kehidupannya. Suasana itu terasa betul, misalnya, dalam cerita berjudul “Godlob”

dan “Armagedon” dalam kumpulannya Godlob.86

Sebagai seorang yang

menyelami pandangan dunia sufistik, Danarto setidaknya dalam ceria-cerita yang

ia tulis memegang doktrin Wahdatul Wujud atau Ketunggalan Wujud atau

Ketunggalan Kehadiran, di mana semua pernyataan kehidupan itu menemukan

keesaannya pada Sang Pencipta. Ciptaan, kata Umar, dibatasi oleh waktu dan

ruang, oleh “waktu itu” dan “di sana”, tetapi bukan sepenuhnya “sekarang” dan

“di sini” karena konsep waktu dan ruang itu tidak mungkin terjangkau oleh akal

manusia.87

Dalam wawancara KumparanStyle, Danarto mengiyakan kedekatannya

dengan doktrin sufisme. “Dulu kan saya ingin menyatu dengan Tuhan.” Saat

mengisahkan pengalaman spiritualnya pada 1968 di Garut bahkan, ia mengatakan,

“Pagi-pagi saya melihat semuanya wajah Tuhan.” Pernah pula Danarto

memainkan sebuah monolog berjudul “Keluh Kesah Apel Newton”. Monolog itu

mengisahkan seorang manusia hidup sendirian di Bumi setelah semuanya musnah.

Entah apakah karena kiamat atau perang nuklir, kata Danarto. “Jadi seolah-olah

saya ngomong, bersahabat, dengan Tuhan. Tetapi tidak saya sebut Tuhan,

melainkan „Paduka‟,” urainya. “Paduka, bagaimaa ini, Paduka? Tidak ada setetes

air, secuil makanan, suara musik pun. Ini persahabatan apa?”88

Cerita unik dari Danarto juga muncul terkait metode memutus kebuntuan

ide ketika menulis cerita-ceritanya. Suatu metode yang, seperti gayanya bercerita,

tak lepas dari sentuhan spiritualitas, yaitu dengan mengerjakan salat sunah khusus

untuk meminta ide guna cerita yang sedang ia tulis. Namun, Danarto tidak akan

85

Ibid. 86

Danarto, op. cit., h. 9. 87

Kumparan, loc. cit. 88

Ibid.

Page 50: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

39

menggunakan ide yang muncul saat ia mengerjakan salat yang memang tidak ia

kerjakan khusus untuk menggamit ide cerita. “Kalau muncul ide, betapapun

bagusnya, harus ditolak karena itu gangguan (saat salat). Pada satu saat, saya

punya cerpen yang belum berakhir, jadi sedang mencari satu jalan untuk

mengakhiri cerpen itu. Nah, ketika salat itu muncul ide, bagus sekali sebenarnya.

Tapi saya sudah berjanji untuk tidak memakai ide-ide yang muncul ketika salat,”

kata Danarto. Sonya ruri. Demikianlah semesta Danarto berputar.89

Kedudukan Danarto dalam kesusastraan Indonesia, menurut Sapardi, tak

bisa dimasukkan ke dalam kotak periode angkatan tertentu. Pun tak klop jika

diinventarisasi berdasar mazhab tertentu. Bagi Sapardi, Danarto justru mempunyai

mazhab sendiri dengan cara bercerita yang tidak bisa diikuti oleh orang lain.90

C. Sinopsis Cerpen

1. Panggung

Cerpen Panggung menceritakan tentang seorang anak pejabat tinggi

Bappenas berusia sembilan belas tahun, bernama Joko yang membenci

ayahnya sendiri. Ia menganggap bahwa ayahnya adalah seorang yang munafik,

Ia telah bosan menjadi seorang anak pejabat korup. Sehingga, ia merencanakan

pembunuhan atas ayahnya. Dengan kelegaan setelah berhasil membunuh

ayahnya dalam sebuah perjamuan ayahnya dengan para pejabat Bappenas dan

pejabat IGGI, ia pun dipenjara usai menembak ayahnya. Namun, ternyata ia

telah kalah, telah salah menilai atas keberhasilannya membunuh ayahnya.

Ayahnya masih hidup.

Peristiwa penembakan yang ia lakukan pada ayahnya itu hanya rekayasa

yang sudah direncanakan dengan baik oleh ayah dan ibunya. Ayahnya sendiri

adalah sang sutradara yang menata semua hal yang dilihat Joko adalah

kebenaran. Dibantu seluruh keluarga dan para pejabat itu proses pembunuhan

itu nampak benar-benar terjadi, bahkan kejadian di pemakaman ketika ayahnya

dimasukkan ke dalam tanah pun itu semua adalah rekayasa. Joko telah kalah,

89

Ibid. 90

Ibid.

Page 51: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

40

dan ketika hendak membunuh ayahnya kembali, ia mendapati ayahnya sedang

berlibur bersama seorang pragawati yang dikenalnya di Orly, Paris. Ia kembali

gagal membunuh ayahnya. Nampak pada kutipan: “Saya undur penuh putus

asa. Dan terngiang-ngiang kembali kata-kata Ibu, saya tak akan pernah mampu

membunuh ayah. “Orang tua ini kelihatannya selalu dilindungi,” desis saya

kepada diri sendiri sambil cepat pergi.

2. Pundak yang Begini Sempit

Cerpen Pundak yang Begini Sempit bercerita tentang seorang polisi yang

juga seorang Petrus bernama Abas yang hidup dengan sederhana bersama

istrinya Tiwuk dan ketiga anaknya, yaitu, Didin, Nining, dan Wawan.

Kegelisahan yang terjadi pada Abas bermula ketika seorang lelaki berkerudung

secara misterius selalu muncul dalam setiap tugas-tugasnya, bahkan ketika ia

sedang berada di rumah, secara misterius lelaki berkerudung itu berdiri di

seberang jalan rumahnya, mematung. Ia menceritakan kegelisahan dan rasa

penasarannya mengenai siapa sebenernya lelaki berkerudung itu, ia ceritakan

setiap pertemuannya dengan lelaki berkerudung itu pada Sujono, sahabatnya.

Kehidupan Abas dan keluarganya hancur setelah ia dipenjara, ia bercerai

dengan istrinya, dan anaknya tidak sekolah. Ia mendapatkan pengkhianatan

dari sahabatnya sendiri, ia dilaporkan pada Komandan atas tuduhan

persekongkolan dengan lelaki berkerudung. Setelah setahun dipenjara, ia bebas

tanpa tuduhan dan alasan yang berdasar. Amarah dan dendamnya tertuju pada

sahabtnya Sujono yang telah tega mengkhianatinya. Namun, saat hendak saling

membunuh dengan Sujono, lelaki berkerudung hadir di antara mereka. Mereka

gagal untuk saling membunuh. “… Mendadak saya terkulai, ikut bersimpuh di

hadapan laki-laki itu dan menggigil. Sesaat seperti kilat saya teringkat drama

yang selalu menguntit saya, jutaan mata yang menempel di tubuh laki-laki saat

ini tak sebiji pun yang berkedip menutup, suatu tanda tak ada nyawa yang

dicabut.”

3. Gemertak dan Serpihan-Serpihan

Cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan bercerita tentang kehidupan

Parman yang terjebak dalam kesulitan usai melakukan perjanjian dengan Barga

Page 52: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

41

untuk membakar perkampungan kumuh, tempat ia dan keluarganya tinggal

lebih dari sepuluh tahun. Perjanjian itu dikhianati oleh Barga, Barga tak

memberikan imbalan sesuai dengan perjanjiannya dengan Parman usai berhasil

membakar perkampungan kumuh itu. Parman kembali membangun kehidupan

bersama keluarganya, meski dendam terhadap pengkhianatan Barga, ia hanya

bisa menyerah dan memulai hidupnya kembali dengan menanam kangkung dan

istrinya membuka kios rokok.

Suatu ketika Parman mendapati dirinya harus berurusan kembali dengan

Barga. Barga menjerat Parman dengan cara menculik istrinya, Tarsih. Barga

kembali menawarkan Parman untuk membakar supermarket yang kini berdiri

di tanah yang dulunya adalah perkampungan kumuh yang Parman bakar.

Awalnya, Parman terus menolak, namum karena istrinya, ia menyanggupi

perintah Barga. Usai Parman berhasil membakar supermarket itu, ia mendapat

perlakuan yang istimewa, istri dan kedua anaknya pun mendapatkan kehidupan

yang layak. Ternyata, dibelakang Barga ada seorang Jenderal, Barga sudah

banyak melakukan proyek penghangusan. Parman mulai mengangumi sosok

Barga. Parman mendapatkan perintah kembali untuk melakukan pembakaran

gedung RRI dari sang Jenderal. Pada akhirnya, Parman mulai terbiasa dengan

pekerjaannya, “Sore harinya ketika saya sedang berkemas, disodorkannya

seberkas berisi tiga puluh tujuh proyek pemusnahan berikutnya di pelbagai

kota yang harus saya laksanakan. Batara Kala rasanya melintas di depan saya.”

Page 53: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

42

BAB IV

HASIL ANALISIS

A. Analisis Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur yang penting dalam sebuah karya sastra.

Dinyatakan demikian karena unsur tersebut bersifat faktual yang secara langsung

membangun sebuah cerita. Pada bab ini akan diuraikan penjelasan mengenai

unsur intrinsik dari cerpen “Panggung”, “Pundak yang Begini Sempit”, dan

“Gemertak dan Serpihan-Serpihan” yang terdapat dalam kumpulan cerpen

Berhala. Unsur intrinsik dalam sebuah cerpen antara lain: tema, tokoh dan

penokohan, latar, sudut pandang, alur, gaya bahasa, dan amanat atau pesan.

Semua unsur yang telah disebutkan akan diuraikan di bawah ini.

1. Tema

Tema merupakan aspek makna yang menjadi gagasan dasar terbentuknya

cerita. Hampir semua cerita yang terdapat dalam kumpulan cerpen Berhala

memiliki bentuk absurd atau tidak masuk akal pada bagian akhir cerita,

meskipun pada awal cerita menyuguhkan sebuah cerita nyata yang masuk akal.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri dalam cerita di dalamnya.

Tema yang terdapat dalam cerpen Panggung adalah kebencian seorang

anak terhadap kemunafikan ayahnya. Hal tersebut Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Lama-lama surat-surat kaleng itu dapat membakar saya dan menaruh

kebencian dengan enaknya di salah satu kamar hati saya. Terbakar

sudah! Saya mulai membenci Ayah. Kecurigaan mulai menggelitik

dan mengintip-intip segala gerak-gerik Ayah. Pertengkaran antara

saya dan Ayah lalu sering terjadi.91

Kebenciannya tersebut membuatnya membunuh ayahnya sendiri,

dan proses pembunuhan yang dilakukannya nampak nyata dalam

pemandangan di awal kutipan cerita berikut:

Letusan pistol yang saya tembakan disusul beberapa letusan lagi,

mengakibatkan Ayah sebagai sasaran terhuyung, darah muncrat dari

91

Danarto, Berhala, (Yogyakarta: Diva Press, 2017), h. 40.

42

Page 54: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

43

tubuhnya membasahi jas birunya, seperti air muncrat di Jalan Thamrin.

Menebah dadanya sesaat, Ayah menyeringai, tangannya mencari

pegangan. Genggaman tangannya merenggut taplak meja dan segala

masakan yang lezat-lezat itu terseret oleh berat tubuhnya yang gendut,

berhamburan bersama porselen-porselen yang indah-indah itu. Persis

segala sesuatu yang disedot masuk jurang. Tumpah ruah terkeping-keping.

Lalu segala sesuatunya diterima sebagai sesaji.92

Meskipun ternyata kematian tersebut tidak sesuai dengan yang

diharapkannya, kematian tersebut hanya bagian dari sebuah rekayasa yang

sudah diatur oleh ayahnya dengan bantuan ibunya, keluarganya, dan

seluruh kolega ayahnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan langsung

berikut:

“Jadi saya tak membunuh Ayah?” tanya saya.

“Tak pernah. Dan tak akan pernah kamu bisa membunuhnya,” jawab

Ibu.

“Lalu kejadian di restoran dulu?”

“Di restoran itu, juga di kuburan itu, tidak pernah terjadi

pembunuhan atau ada orang mati yang dikuburkan.”

“Apa-apaan ini semua!”

“Jangan berteriak, Sayang,” tukas ibu sambil menyulut cerutu. “Itu

cuma sandiwara yang kami atur sempurna.”93

Secara umum, dapat dikatakan bahwa ada sebuah kebohongan dan

pengkhianatan yang terjadi dalam keluarga tersebut.

Selanjutnya, cerpen Pundak yang Begini Sempit bertemakan

pengkhianatan. Seseorang yang paling dipercaya dapat melakukan

tindakan yang dianggap sebagai sebuah pengkhianatan. Hal ini Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

Culas. Bagaimana mungkin sahabat saya telah menjadi demikian

bejat, racun apa telah merenggutnya dari sisi saya, hanya para

malaikat yang tahu.94

... Sesaat saya memandangnya, suatu tampang pengkhianat yang bakal

mendapatkan kamar kosong, tak bermanfaat sama sekali, karena apa

yang ia ceritakan kepada Komandan adalah nol besar.95

92

Ibid, h. 37. 93

Ibid, h. 47. 94

Ibid, h. 140. 95

Ibid.

Page 55: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

44

Kutipan di atas menunjukkan suatu kemarahan yang dialami tokoh

Abas ketika mendapati dirinya di penjara akibat ulah sahabatnya, yaitu

Sujono rekan bersama di keanggota militer atau polisian. Tindakan Sujono

memberikan pengaduan yang salah kepada Komandan menyebabkan Abas

dipenjara atas tuduhan bersekongkol dengan Lelaki Berkerudung,

sementara ia tidak melakukannya. Kejadian tersebut membuat Abas dan

istrinya bercerai, dan menempatkan keluarganya dalam kesulitan hidup.

Selanjutnya, cerpen Pundak yang Begini Sempit memiliki tema

kekuasaan dan pengkhianatan. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Saya sudah merasa masuk perangkap habis-habisan. Dan tak ada

sesuatu atau siapa pun yang dapat menolong saya. Tanpa Barga

berkhianat pun kedudukan saya sudah celaka. Saya sudah menjadi

makanan empuk bagi Barga.96

Kutipan di atas menunjukkan kekesalan dan ketakutan yang dialami

tokoh Parman ketika ia tidak mendapatkan imbalan yang dijanjikan Barga

setelah berhasil membakar perkampungan kumuh. Justru, ia di hadapkan

pada keadaan yang merugikannya, jika Barga memberitahukan kebenaran

pada warga tentang pelaku kebakaran yang sebenarnya. Parman akan

mendapat masalah besar. Sehingga ia tetap menahan diri atas kekuasaan

Barga yang menyebabkannya dalam keadaan menderita tanpa

terpenuhinya sebuah perjanjian.

“Istrimu, anak-anakmu, kebun kangkungmu, gubukmu, kiosmu, akan

selamat jika menuruti semua perintahku.”97

Kutipan di atas memberikan gambaran bagaimana seseorang dapat

berkuasa terhadap orang lain. Usai melakukan kejahatan, berupa

penculikan terhadap Tarsih istri Parman. Barga memiliki kekuatan untuk

memojokkan Parman pada keadaan yang sulit ditolaknya.

“Kamu harus membakar RRI malam ini,” perintahnya, sebelum

pantat saya menyentuh tempat duduk yang ada di depannya.

“Jenderal,” terperangah saya.

96

Ibid, h. 156. 97

Ibid, h. 166.

Page 56: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

45

“Tidak ada tetapi,” tukasnya tegas. “Inilah malam paling tepat untuk

melenyapkan gedung itu. Musnahkan sampai ludes.”98

Jabatan merupakan kekuasaan seseorang yang bisa digunakan untuk

memerintah orang lain, nampak pada kutipan di atas. Parman sama sekali

tidak bisa menolak ketika perintah itu datang dari seseorang berpangkat

jenderal.

Melalui penggambaran tema dari ketiga cerpen di atas, nampak

memiliki kemiripan tema. Sebuah pengkhianatan atau kebohongan dapat

dilakukan dan direncanakan oleh siapa pun. Tidak hanya dilakukan oleh

orang lain, tetapi juga sahabat, bahkan keluarga.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang saling terikat. Tokoh

dikatakan sebagai pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan

sehingga peristiwa tersebut menjadi jalinan cerita. Sedangkan penokohan

merupakan penggambaran watak tokoh seseorang yang ditampilkan dalam

sebuah cerita. Keberadaan tokoh sangat penting karena menempati posisi

sebagai pembawa pembawa pesan pengarang kepada pembaca.

Cerpen Panggung memiliki tokoh yang terlibat di dalamnya secara

langsung memberikan pengaruh terhadap jalinan cerita. Berikut penjelasan

tokoh dan penokohannya:

a. Joko

Joko merupakan tokoh utama sebagai pencerita dan banyak

diceritakan di dalam cerpen Panggung. Secara fisiologis, Joko digambarkan

sebagai sosok pemuda berusia 19 tahun, dan dilihat secara sosiologis

merupakan putra dari seorang pejabat Bappenas.

Surat-surat kaleng itu tak pernah saya tunjukan kepada Ayah atau Ibu.

Atau saudara-saudara saya. Juga tidak kepada sahabat-sahabat saya

yang jauh lebih pandai daripada saya. Yah, mungkin saya, 19 tahun,

bukan anak yang baik.99

98

Ibid, h. 173. 99

Ibid, h. 40.

Page 57: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

46

Secara psikologis, pada kutipan di atas Joko sebagai pemuda yang

sedang berada dalam tahap pengenalan dan pendewasaan dirinya, fase yang

sangat wajar dapat dialami oleh pemuda seusinya. Nampak pula bahwa Joko

menampilkan sisi positif sebagai pemuda yang ingin memenuhi nilai-nilai

ideal pada tindakan keliru yang dilakukan orang tuanya. Hal ini pula

dibuktikan dengan kutipan berikut:

Lama-lama surat-surat kaleng itu dapat membakar saya dan menaruh

kebencian dengan enaknya di salah satu kamar hati saya. Terbakar

sudah! Saya mulai membenci Ayah. Kecurigaan mulai menggelitik

dan mengintip-intip segala gerak-gerik Ayah. Pertengkaran antara

saya dan Ayah lalu sering terjadi.100

Melalui nilai-nilai ideal yang diinginkan Joko terhadap prilaku

ayahnya menjadi penyebab Joko sebagai seorang anak kehilangan nilai

idealnya sendiri, dimana seharusnya seorang anak menghormati orang

tuanya. Pada kutipan tersebut tokoh Joko memenuhi kriteria sebagai tokoh

berkembang, karena tokoh Joko mengalami perubahan sikap terhadap

ayahnya, akibat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan tuntutan logika

dalam dirinya sendiri.

Berdasarkan analisis penjabaran di atas, Joko berdiri sebagai tokoh

protagonis yang bertentangan dengan ayahnya, yang dianggap sebagai

pejabat yang korup. Tokoh Joko memiliki keberanian dan tekad yang kuat,

karena meskipun sudah mendapatkan saran dari sahabatnya agar tidak

membenci ayahnya. Ia dengan penuh keberanian membunuh ayahnya

sendiri, walaupun ternyata ayahnya tidak benar-benar mati, ia masih berniat

untuk membunuh lagi. Namun, akhirnya ia harus menyerah dan menerima

kenyataan bahwa ia tidak akan pernah berhasil membunuh ayahnya. Joko

merupakan tokoh anak yang tidak dapat menyaingi kekuasaan orang tuanya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat

Bappenas merupakan kedudukan tinggi yang sulit mendapat tekanan karena

perannya yang penting dalam pemulihan ekonomi pada masa Orde Baru.

100

Ibid.

Page 58: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

47

b. Ayah

Ayah merupakan sosok yang dibenci oleh Joko, anaknya. Tokoh

antagonis yang menjadi penyebab adanya konflik yang berposisi dengan

tokoh Joko. Tokoh Ayah secara fisiologis digambarkan sebagai sosok lelaki

berbadan besar. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Genggaman tangannya merenggut taplak meja dan segala masakan

yang lezat-lezat itu terseret oleh berat tubuhnya yang gendut,

berhamburan bersama porselen-porselen yang indah-indah itu.101

Secara psikologis, tokoh Ayah ditampilkan sebagai soerang yang licik,

serta memiliki sifat sombong. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Dalam salah satu surat kaleng itu menyebutkan Ayah punya

kebiasaan memamerkan kemewahan sambutan yang sangat terasa

berlebih-lebihan, hingga sering membuat para utusan merasa risi dan

sangat malu. Apa maksudnya itu semua, mereka bertanya-tanya.102

Secara sosiologis sebagai seorang pejabat Bappenas pada saat itu ayah

seringkali melakukan pertemuan dengan para utusan IGGI. Sebagaimana

diketahui bahwa IGGI merupakan lembaga pemberi pinjaman untuk

pemulihan ekonomi negara pada masa Orde Baru. Maka, secara psikologis

dapat dikatakan sifat sombong Ayah disebabkan karena jabatan yang

dimilikinya. Secara psikologis tokoh Ayah juga memiliki kepercayaan

terhadap hal mistis seperti percaya pada dukun, sehingga dengan kekuatan

mistis dapat membantunya untuk menutupi sebuah kejahatan. Nampak pada

kutipan langsung berikut ini:

“Dari mana bisa tahu saya akan melakukan pembunuhan?”

“Dari dukun.”

“Astaga,” saya terempas.

“Ayahmu sudah begitu sempurna sebagai produser, pemain, sekaligus

sutradaranya,” desis Ibu sambil mengepulkan cerutunya.103

Meski memiliki kepandaian dalam menipu anaknya, secara psikologis

nampak bahwa Ayah memiliki sifat penakut, sifat wajar yang ditunjukkan

seseorang yang telah melakukan kesalahan dan takut bahwa kebenaran akan 101

Ibid, h. 37. 102

Ibid, h. 43. 103

Ibid, h. 48.

Page 59: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

48

mengalahkannya. Ditinjau dari sisi psikologis tersebut tokoh Ayah termasuk

dalam kriteria tokoh statis, karena mulanya menjadi sosok yang memiliki

keberanian untuk mengelabui anaknya, hingga pada akhirnya takut akan

kekalahannya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Ia terkejut setengah mati. Wajahnya jadi pucat putih cat. Saya cabut

pistol dan saya todongkan. Untuk meyakinkan diri saya sendiri bahwa

yang ada di dalam bukan peluru aktor, saya tembakan ke bola lampu

utama. Bola lampu itu Berantakan dan Ayah makin kelihatan seperti

patung yang mengapung.104

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, tokoh Ayah merupakan seorang

pejabat Bappenas, serta sosok suami dan ayah yang memiliki kekuasaan

penuh dalam keluarganya. Kelicikan dan kesombongannya membuatnya

mampu merencanakan sandiwara untuk membohongi Joko anaknya demi

sebuah kepentingan dirinya sendiri. Jika dikaitkan dengan masa Orde Baru,

maka sosok ayah sebagai pejabat Bappenas yang dianggap sosok pejabat

korup, ketika seringkali melakukan pertemuan-pertemuan dengan para

utusan IGGI. Dan, pada saat itu keberadaan lembaga tersebut adalah untuk

membantu perekonomian Indonesia, berperan penting untuk memberikan

pinjaman kepada negara untuk pemulihan ekonomi Indonesia pada masa

Orde Baru, yang rentan mengalami kecurangan di dalamnya.

c. Ibu

Ibu merupakan sosok istri dari tokoh Ayah. Ibu menjadi tokoh

tambahan yang perannya muncul jika ada kaitannya dengan tokoh Joko dan

Ayah. Secara sosiologis tokoh Ibu merupakan istri seorang pejabat,

sehingga memiliki kekuasaan yang memungkinkan dirinya mempunyai

kepemilikan terhadap senjata api. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

“Jangan beranjak, Sayang. Tetaplah duduk. Dan semuanya harus tetap

tinggal di tempat,” bentak saya sambil menodongkan pistol yang saya

renggut dari dalam tas Ibu secepat kilat.105

104

Ibid, h. 50. 105

Ibid, h. 46.

Page 60: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

49

Secara sosiologis kekuasan yang dimiliki tokoh Ibu atas kekuasaan

pasangannya membuatnya menjadi tokoh yang secara psikologis memiliki

kemiripan dengan tokoh Ayah, yaitu sombong dan licik. Nampak pada

kutipan langsung berikut:

“Tidak mungkin kamu bisa mengalahkan ayah ibumu walau Cuma

sekotoran kelingking.” Darah tersirap di dada saya. Ini bukan suara

Ibu. Ini suara seorang ratu. Ini semacam suara kaisar putri yang punya

ambisius luar biasa. “Kami perkasa, Anakku. Kami ketat. Kami licik,”

lanjut Ibu.106

Secara sosiologis tokoh Ibu termasuk dalam kriteria tokoh statis

karena sejak awal hingga akhir cerita tokoh Ibu tetap menunjukkan

perannya sebagai seorang istri pejabat yang memiliki peran untuk terus

berjalan beriringan dengan tindakan suaminya. Namun, secara psikologis

tokoh Ibu termasuk dalam kriteria tokoh berkembang, nampak pada kutipan

berikut:

“Saya melihat Ayah di Cililitan!” teriak saya. Semuanya terkejut. Ibu

sampai tercekik.107

Berdasarkan kutipan di atas tokoh Ibu pada mulanya menunjukkan

ketakutan karena kebohongannya terbongkar, meskipun pada akhirnya

tokoh Ibu tetap menunjukkan diri sebagai seseorang yang memiliki

kekuasaan.

Tokoh Ibu merupakan sosok istri dan ibu yang memiliki kekuasaan

dalam mengendalikan anak-anaknya. Ibu menjadi tokoh antagonis bersama

tokoh Ayah yang berposisi dengan tokoh utama. Seorang tokoh yang

pandai dan berani, serta menandakan seorang istri yang penurut karena

mampu menjalankan sandiwara bersama suaminya. Dalam hal ini, tokoh Ibu

juga secara langsung berperan dalam menutupi tindakan korupsi suaminya

sebagai seorang pejabat Bappenas.

106

Ibid, h. 48-49. 107

Ibid, h. 46.

Page 61: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

50

d. S II BE (Sekretaris II Bidang Ekonomi)

S II BE menjadi tokoh tambahan yang perannya muncul jika ada

kaitannya dengan tokoh utama. Berdasarkan fungsi yang ditampilkan

menjadi tokoh protagonis yang beriringan dengan tokoh utama untuk

menuangkan nilai-nilai ideal. Secara sosiologis, ia merupakan seorang

memiliki jabatan dalam pemerintahan. Nampak pada kutipan berikut:

“Kamu menyembunyikan sesuatu tentang GIGI,” kata saya tentang

IGGI dengan kebiasaan menyebutnya sebagai GIGI, kepada sahabat

saya Sekretaris II Bidang Ekonomi (untuk kemudian saya sebut S II

BE saja) ...108

Tokoh S II BE secara psikologis menunjukkan sisi idealnya sebagai

seorang sahabat, sehingga mampu memberikan keyakinan pada sahabatnya,

seperti nampak dalam kutipan langsung berikut:

“Apa kamu menjawab dengan jujur?”

“Dengan jujur dilandasi persahabatan kita.”

“Saya tidak percaya.”

“Terserah,” tukasnya sambil tersenyum. “Kamu tahu, kami menjaga

seluruh bantuan di bawah kelopak mata kami. Tak satu pun yang lepas

dari pengamatan kami.”109

Dalam kutipan di atas memperlihatkan keyakinan S II BE bahwa ayah

sahabatnya tidak terlibat dalam suatu kejahatan. Namun, jika dilihat dari

sudut pandang tokoh Ayah dan Ibu yang sudah mengakui kelicikan dan

kebohongan yang diperbuatnya. Secara psikologis membuat dugaan lain

tentang kebenaran sikap tokoh S II BE, apakah ia orang yang jujur atau

sebenarnya tidak. Hal tesebut menunjukkan tokoh S II BE masuk dalam

kriteria tokoh berkembang. Posisi S II BE yang juga memiliki jabatan dalam

pemerintahan, memungkinkan ia bersekongkol dengan tokoh Ayah untuk

menutupi kejahatannnya agar tidak diketahui oleh Joko. Dan menjadi mata

rantai persekongkolan dalam tindakan korupsi.

108

Ibid, h. 39. 109

Ibid, h. 41.

Page 62: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

51

e. Peragawati

Peragawati merupakan tokoh tambahan yang diceritakan sebagai

perempuan yang menemani Joko maupun Ayahnya ketika berada di Paris.

Secara fisiologis, sosok Peragawati sebagai seorang perempuan yang cantik,

tinggi, dan putih. Secara psikologis, merupakan tokoh yang tidak mau

kehilangan kesenangan yang dimilikinya. Hal ini dibuktikan dengan kutipan

berikut:

... Bisset, peragawati yang ayu yang selalu menemani saya bila main-

main di Paris, muncul dalam keadaan bugil.110

“Aku tak mau kehilangan salah satu dari kalian yang begitu perkasa

dan memuaskan di tempat tidur,” alun suara kuda putih yang tinggi

besar itu.111

Secara sosiologis, tokoh Peragawati adalah sosok perempuan yang

memiliki citra negatif dalam sudut pandang kehidupan sosial karena

menjadi perempuan simpanan seorang pejabat. Menunjukkan bahwa

memungkinkan para pejabat memiliki perempuan simpanan karena

pengaruh kekuasaan dan harta yang dimilikinya.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan korupsi, kolusi, dan

nepotisme nampak pada cerpen Panggung. Tokoh pejabat Bappenas yang

korup, dan melakukan tindakan kolusi atau menyembunyikan tindak korupsi

tersebut dengan bekerjasama bersama keluarga dan orang terdekat, serta

kemungkinan adanya tindakan nepotisme yang terjadi, untuk memperkuat

dan mendukung upaya dalam mendapat keuntungan dalam sebuah jabatan.

Selanjutnya, dalam cerpen Pundak yang Begini Sempit memiliki tokoh

yang terlibat di dalamnya secara langsung memberikan pengaruh terhadap

jalinan cerita. Berikut penjelasan tokoh dan penokohannya:

a. Abas

Abas merupakan tokoh utama sebagai pencerita di dalam cerpen

Pundak yang Begini Sempit. Secara sosiologis digambarkan sebagai seorang

110

Ibid, h. 50. 111

Ibid.

Page 63: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

52

anggota polisi yang menjadi seorang Petrus (penembak misterius) serta

sebagai seorang suami yang tinggal di rumah petak bersama istri dan anak-

anaknya. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Sebulan di tahanan memang bukan hal aneh. Penahanan ini bisa

berlangsung lebih lama lagi. Begitu saya ditahan, begitu istri saya

minta cerai. Alasannya terutama karena saya ini petrus, penembak

misterius. Dia merasa disambar geledek ketika mengetahui suaminya

pekerjaannya membunuhi orang. Biarpun yang dibunuh itu para

penjahat, dia sama sekali tak dapat menerimanya. Sudah melarat

menyandang dosa besar lagi, alangkah nistanya hidup ini, begitu keluh

istri saya ketika menjenguk di sel sekalian minta cerai. Dia membawa

anak-anak pulang ke orang tuanya. Rumah kreditan itu

ditinggalkannya begitu saja.112

Kutipan tersebut menunjukkan semula fungsi yang ditampilkan tokoh

Abas merupakan tokoh Antagonis karena melakukan tindakan yang tidak

mencerminkan nilai-nilai ideal sebagai seorang polisi yang memiliki peran

lain karena menyalahi norma kemanusian, yaitu menghakimi dan

menghilangkan nyawa seseorang. Secara psikologis, tokoh Abas pun

menjadi sosok pembohong. Ia berbohong dan berusaha menyembunyikan

apa yang dilakukannya yaitu sebagai seorang Petrus. Nampak pada kutipan:

... Sama sekali saya tidak menduga bahwa dia begitu yakin pekerjaan

saya ini nista, yang selama ini saya rahasiakan mati-matian, sampai

akhirnya datang Bu Bibing.113

Namun, tokoh Abas seiring cerita mengalami perubahan, pada

mulanya mendapat tanggapan antipati justru menjadi simpati karena

kehidupannya berubah setelah tokoh Abas mendapat pengkhianatan dari

sahabatnya, dan tergolong kriteria tokoh berkembang. Hal ini dibuktikan

dengan kutipan berikut:

Tanpa dinyana-nyana, Bu Bibing muncul di sel saya. Dengan berurai

air mata, lagi-lagi menangis, dia memberitahukan bahwa Epong telah

tewas. Belakangan saya mendengar selentingan bahwa Jon-lah

pembunuhnya. Dia juga membawa berita tentang Tiwuk dan anak-

anaknya. Hidup mereka penuh kesukaran, katanya. Tiwuk bekerja apa

saja dan anak-anak sudah berhenti bersekolah. Nining diambil oleh

112

Ibid, h. 139-140. 113

Ibid, h. 142.

Page 64: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

53

Pamannya yang hidup di desa. Sedang Didin dan Wawan mulai

berjualan koran. Tak ada lagi yang tersisa bagi dia, juga bagi saya.

Hancur sudah keluarha saya oleh pengkhianatan yang sebenarnya

terlalu gegabah untuk menghasilkan apa-apa.114

Pada kutipan di atas nampak bahwa keberadaan polisi yang

merupakan oknum penembakan terhadap para gali atau preman pada masa

Orde Baru adalah sebuah tindakan nyata yang terjadi, dimana polisi yang

bertindak sebagai Petrus akan merahasiakan tindakannya tersebut. Sosok

Abas pun digambarkan percaya terhadap takhayul, Hal ini dibuktikan

dengan kutipan berikut:

“Tunggu,” tukas saya. “Saya malu untuk menyergap orang pasaran.

Pandu kualat ketika memadu cinta dengan istrinya karena dikutuk

kijang sedang pasaran yang dibunuhnya.”115

... Betul-betul saya takut cerita wayang itu. Ya, ini memang hanya

takhayul.116

Kutipan di atas, menampilkan sosok Abas secara psikologis adalah

orang yang memiliki etika dan keyakinan dalam menyikapi orang lain dan

keadaan di sekitarnya.

Berdasarkan beberapa kutipan di atas tokoh Abas merupakan sosok

suami dan orang tua yang bertanggung jawab dan menyayangi istri dan

anaknya. Perbuatannya sebagai seorang Petrus adalah perbuatan yang

menyalahi norma kemanusiaan. Diakibatkan oleh pengkhianatan sahabatnya

sendiri, sehingga membuat ia dan keluarganya berakhir dengan kekacauan,

ia bercerai dengan istrinya dan anaknya mengalami kesulitan. Abas pun

berubah menjadi seorang pendendam. Nampak bahwa aparat penegak

hukum pada masa Orde Baru yang menjadi seorang Petrus bukanlah posisi

yang mudah dilakukan, rentan mengalami berbagai tekanan dan kecaman

dari berbagai pihak, serta merugikan diri sendiri dan keluarganya.

114

Ibid, h. 141. 115

Ibid, h. 144. 116

Ibid, h. 145.

Page 65: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

54

b. Lelaki Berkerudung

Lelaki Berkerudung merupakan tokoh tambahan. Secara fisiologis,

tokoh Lelaki Berkerudung digambarkan sebagai seorang lelaki yang

wajahnya ditutupi kerudung, memiliki sayap, memiliki mata di seluruh

tubuhnya yang berbinar, sosok yang kuat dan tak tembus peluru. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

... “Pengamen” itu tegak tegar dengan sayapnya seperti patung, tak

bergerak sedikit pun, dan peluru-peluru itu tak secuil pun

melukainya.117

Tokoh Lelaki Berkerudung digambarkan memiliki kekuatan yang

berbeda dari manusia biasa pada umumnya. Selain itu, memiliki tanda atau

kemampuan menentukan kematian seseorang, sehingga fungsi

penampilannya menjadi tokoh Antagonis, karena menjadi penyebab adanya

konflik di antara tokoh Abas dan tokoh Jon. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Tiba-tiba, entah dari mana yang mengantarkannya laki-laki

berkerudung, bersayap, dan bermata jutaan di tubuhnya itu muncul

dari dalam rumah Jon.118

..., jutaan mata yang menempel di tubuh laki-laki saat ini tak sebiji pun

yang berkedip menutup, suatu tanda tak ada nyawa yang dicabut.119

Berdasarkan kutipan di atas, tokoh Lelaki Berkerudung adalah sosok

misterius yang tidak memiliki penampakan selayaknya manusia biasa. Dan,

termasuk dalam kriteria tokoh statis, karena tidak mengalami perubahan

sebab perkembangan cerita yang terjadi. Menjadi sosok yang kuat dan

menakutkan bagi tokoh lain, sosok yang dapat menentukan kematian

seseorang, nampak seperti malaikat maut. Tokoh yang keberadaannya

dianggap sakti dan diduga menjadi dalang pembunuhan para gali, sosok

yang dicari oleh para aparat penegak hukum (polisi). Dan, dianggap bekerja

sama dengan oknum polisi yang berperan sebagai Petrus, yang dalam cerita

dianggap bekerja sama dengan tokoh Abas. Menunjukkan bahwa kekuasaan

117

Ibid, h. 147. 118

Ibid. 119

Ibid.

Page 66: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

55

seseorang dapat disamakan dengan sebuah kesaktian yang tidak masuk akal.

Kekuasaan tinggi seseorang dapat menjadikannya sosok yang kuat dan tak

terkalahkan. Menampilkan pada masa Orde Baru, tidak diketahui dengan

pasti siapa dalang dari keberadaan Petrus yang membunuh pada gali.

c. Surjono

Surjono atau Jon merupakan tokoh tambahan sebagai sahabat dari

tokoh utama. Secara sosiologis, Jon merupakan seorang polisi yang juga

memliki peran sebagai seorang Petrus. Secara psikologis tokoh Jon

merupakan sahabat yang sudah karib dengan keluarga tokoh utama, dan

memiliki perhatian pula pada anak-anak tokoh utama, nampak pula pada

kutipan berikut:

“Jon. Kan sudah saya bilang, jangan ngasih apa-apa pada anak-anak.

„Ntar tuman,” bisik saya setelah kami berdua duduk di ruang tamu.120

“Baik-baik di sekolah, ya,” balas Jon. Saya hanya melambaikan

tangan.121

Tokoh Jon termasuk dalam kriteria tokoh berkembang, sehingga

secara psikologis, tokoh Jon mengalami perubahan yang semula mendapat

simpati karena dianggap sebagai sahabat yang baik, berbalik antipati dan

berubah ditampilkan menjadi tokoh antagonis yang berseberangan dengan

tokoh utama. Tokoh Jon digambarkan sebagai orang yang licik dan

mengambil kesempatan untuk menjatuhkan orang lain demi keuntungan diri

sendiri. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Culas. Bagaimana mungkin sahabat saya telah menjadi demikian

bejat, racun apa yang telah merenggutnya dari sisi saya, hanya para

malaikat yang tahu....122

Sesaat saya memandangnya, suatu tampang pengkhianat yang bakal

mendapatkan kamar kosong, tak bermanfaat sama sekali, karena yang

ia ceritakan kepada Komandan adalah nol besar.123

Berdasarkan kutipan di atas, tokoh Sujono ditampilkan sebagai sosok

sahabat yang memiliki kedekatan dan kepedulian pada keluarga sahabatnya.

120

Ibid, h. 125. 121

Ibid, h. 127. 122

Ibid, h. 140. 123

Ibid.

Page 67: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

56

Namun, ia juga ditampilkan sebagai sosok yang mengkhianati sahabatnya,

demi mencari keuntungan pribadi.

d. Tiwuk

Tiwuk merupakan tokoh tambahan. Secara sosiologis, merupakan istri

dari seorang polisi yang juga memiliki peran sebagai seorang gali. Secara

psikologis tokoh Tiwuk ditampilkan sebagai tokoh protagonis dan termasuk

dalam kriteria tokoh statis putih yang dalam kehidupannya mencerminkan

nilai-nilai ideal. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

“Jadi uang yang kita makan selama ini dari nyawa orang lain ya,

Mas!” tangisnya sambil mengguncang-guncangkan tubuh saya.124

“Aku nggak mau suamiku petrus. Aku nggak mau!” jeritnya yang

diikuti jeritan Nining di balik pintu.125

Secara psikologis, tokoh Tiwuk memiliki keberanian dan ketegasan

sebagai seorang istri terhadap tindakan suaminya yang dianggap salah

dalam bertindak. Meskipun membuat dirinya berada dalam kesulitan dalam

hidup. Hal ini dibuktikan dengab kutipan berikut:

Sebulan di tahanan memang bukan hal aneh. Penahanan ini bisa

berlangsung lebih lama lagi. Begitu saya ditahan, begitu istri saya

minta cerai. Alasannya terutama karena saya ini petrus, penembak

misterius. Dia merasa disambar geledek ketika mengetahui suaminya

pekerjaannya membunuhi orang. Biarpun yang dibunuh itu para

penjahat, dia sama sekali tak dapat menerimanya. Sudah melarat

menyandang dosa besar lagi, alangkah nistanya hidup ini, begitu keluh

istri saya ketika menjenguk di sel sekalian minta cerai. Dia membawa

anak-anak pulang ke orang tuanya. Rumah kreditan itu

ditinggalkannya begitu saja.126

Berdasarkan kutipan di atas, tokoh Tiwuk sebagai seorang istri

digambarkan sebagai sosok yang memiliki keyakinan terhadap cara

bertindak, karena ia menentang perbuatan suaminya sebagai seorang Petrus.

e. Goplak

Goplak merupakan tokoh tambahan. Secara sosiologis, Goplak

merupakan seorang raja gali yang dikenal garang dan kehadirannya

124

Ibid, h. 138. 125

Ibid. 126

Ibid, h. 139-140.

Page 68: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

57

meresahkan masyarakat, sosok gali yang juga sulit ditangkap, sosok yang

ditampilkan sebagai tokoh antagonis. Secara psikologis, Goplak dikenal

sebagai seorang pencemburu, Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

...Pencemburu setengah modar, apinya bisa menyebabkan neraka

mbludag, juga terhadap anak buahnya. Pernah ia membantai seorang

anak buahnya yang punya pacar cantik, hanya karena sebelum suatu

rapat dimulai semua anak buahnya bercanda dengan meriah tentang

pacar yang baru didapat itu.127

Meskipun Goplak dikenal sebagai pribadi yang sangar dan kasar

menyoal perkara hasil pungutan, Goplak tergolong kriteria tokoh

berkembang karena Goplak dalam keluarganya merupakan lelaki yang

bertanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Goplak sebenarnya seorang ayah yang manis. Tanggung jawabnya

pada keluarga besar. Ayah dari tujuh anak, suami dari dua istri dan

sejumlah pacar ini sangat memperhatikan keluarga. Pusat

kebahagiaannya adalah pada keluarga. Ia tak mungkin pulang ke

rumah tanpa membawa oleh-oleh untuk anak-anaknya.128

Berdasarkan kutipan di atas, tokoh Goplak menjadi sosok Gali yang

dicari dan diburu keberadaannya oleh aparat penegak hukum. Dibalik

sosoknya yang garang dan ditakuti banyak orang, ia merupakan suami dan

ayah yang baik bagi keluarganya. Nampak bahwa keberadaan para preman

tidaklah selalu diartikan dengan kekejaman, melainkan mereka pun punya

sisi kehidupan yang lain sebagai seorang yang berperan baik dimata

keluarganya. Menampilkan bahwa sosok yang dihakimi oleh seorang Petrus

pada masa Orde Baru adalah tindakan yang tidak hanya menyalahi norma

kemanusiaan tetapi juga dapat memengaruhi kehidupan sebuah keluarga

yang salah satu keluarganya menjadi target penembakan Petrus.

f. Komandan

Komandan merupakan tokoh tambahan. Secara sosiologis merupakan

tokoh dengan jabatan sebagai seorang komandan atau pemimpin. Secara

127

Ibid, h.127. 128

Ibid, h. 129.

Page 69: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

58

psikologis, digambarkan memiliki sikap yang bijak dan tenang. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

“Bas, tenangkan dirimu,” kata Komandan.129

“Bas. Sabar. Lebih baik kamu bercerita yang sebenarnya,” desak

Komandan.130

Secara psikologis, Komandan digambarkan pula sebagai seorang yang

mudah dipengaruhi, sehingga tergolong kriteria tokoh berkembang. Sosok

Komandan ditampilkan sebagai sosok antagonis, karena berseberangan

dengan tokoh utama. Tokoh yang gigih untuk memperoleh apa yang ingin

didapatkannya, Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Komandan yang tertarik cerita bohong itu berkali-kali mengunjungi

saya. Secara halus tapi kejam Komandan memepet terus saya ke pojok

yang jorok, sampai di mana hubungan saya dengan laki-laki aneh itu.

Hubungan itu berbentuk apa, sudah berapa berlangsung berapa lama,

apa saja yang didapat dari hubungan itu, siapa saja yang termasuk

jaringan ini.131

Pada tokoh dan penokohan di atas menampilkan sisi kehidupan

seorang polisi pada masa Orde Baru yang pada taraf kehidupannya belum

sejahtera, seperti ditampilkan tokoh utama yang hanya tinggal dirumah

petak dengan kondisi ekonomi yang juga serba kekurangan yang

menyebabkan anaknya putus sekolah. Sehingga memungkinkan para polisi

menjadi oknum Pentrus (penembak misterius). Kemudian, terjadinya saling

mengkhianati diantara para polisi tersebut demi sebuah keuntungan pribadi

ditampilkan melalui tokoh Jon. Akibat tindakan para Gali (gabungan anak

liar) dan para Petrus (penembak misterius) pada akhirnya merugikan diri

mereka sendiri.

Selanjutnya, cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan memiliki tokoh

yang terlibat di dalamnya secara langsung memberikan pengaruh terhadap

jalinan cerita. Berikut penjelasan tokoh dan penokohannya:

129

Ibid, h. 139. 130

Ibid. 131

Ibid, h. 141.

Page 70: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

59

a. Parman

Parman atau Man merupakan tokoh utama sebagai pencerita di dalam

cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan. Secara sosiologis, Parman adalah

seorang lelaki lulusan SMA yang mengadu nasib di Ibu kota Jakarta,

memiliki istri dan dua orang anak laki-laki. Secara psikologis, tokoh Parman

tergolong kriteria tokoh berkembang. Tokoh yang kerap kali mengalami

perubahan perwatakan sebab akibat peristiwa-peristiwa yang dialaminya

dan pengaruh tokoh lain yang berada disekitar kehidupannya. Tokoh yang

semula memunculkan sikap simpati (protagonis) dan kemudian antipati

(antagonis). Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Barga, entah atas suruhan siapa, menghubungi saya. Sungguh, sampai

sekarang saya masih heran, atas dasar apa ia yakin benar bahwa saya

tega dan mampu membakar perkampungan rumah saya sendiri.132

“Semuanya sudah disepakati, Pak. Begitu pekerjaan selesai, lunas.”133

“Begitu merendahkan jumlah lima ratus ribu tetapi tak mampu bayar

sekarang. Ini kan sinting. Tahu diri dong, Barga!” bentak saya sambil

menyat dari kursi menantang. Barga ternyata keder.134

Secara sosiologis, kondisi kesulitan ekonomi yang dialami tokoh

Parman sebagai lulusan SMA yang mengadu nasib di ibu kota. Menjadikan

tokoh Parman mengalami perubahan secara psikologis, sehingga berani

untuk melakukan tindak kejahatan sekalipun.

Secara psikologis, Parman pada mulanya menolak untuk menuruti

perintah tokoh Barga, karena Barga mengancam keselamatan keluarganya,

akhirnya Parman menurutinya. Sebab akibat dalam keadaan yang menekan

kehidupan keluarganya, semula tokoh Parman kembali pada nilai-nilai

idealnya untuk hidup dengan baik dan tentram, hingga tokoh Parman

kembali menampilkan dirinya sebagai tokoh antagonis. Meskipun nilai

simpati tetap muncul terhadap tokoh Parman, dikarenakan apa yang

dilakukannya adalah sebuah keterpaksaan. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

132

Ibid, h. 153. 133

Ibid, h. 152. 134

Ibid, h. 153.

Page 71: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

60

Lalu di depan saya berdiri suatu pertanyaan besar. Ini mendorong saya

untuk melakukan kejahatan besar yang kedua. Saya lalu ingat ucapan

yang saya lontarkan kepada Barga belum lama ini: “saya tidak

peduli.”

Ucapan itu ternyata adalah landasan kerja yang menjadikan ruang

gerak yang sangat luas dan tanpa habis-habisnya. Juga sebebas-

bebasnya.135

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, tokoh Parman yang semula

terjebak dalam perjanjian tindak kejahatan. Ketika ia memulai kehidupan

barunya, ia kembali terdesak dan terjebak dengan kejahatan lain. Bahkan

Parman mulai merasa terbiasa dengan tindak kejahatan yang dilakukannya.

Sisi lain yang ditampilkan bahwa pada saat itu, orang di pedesaan mengadu

nasib kehidupannya di Ibu kota Jakarta dan tinggal diperkampungan kumuh.

Keadaan miskin yang dialami seseorang dapat menjadikannya pribadi yang

mudah dipengaruhi, dan mampu melakukan tindakan diluar nila-nilai ideal

masyarakat.

b. Barga

Barga merupakan tokoh tambahan. Secara sosiologis, merupakan

tokoh antagonis yang memiliki pekerjaan sebagai seorang kaki tangan

penguasa untuk melakukan tindak kejahatan, berupa pembakaran tempat-

tempat tertentu, tindakan yang jauh dari nilai-nilai ideal. Tokoh yang

memberikan tugas pada tokoh Parman untuk melakukan pembakaran.

Tokoh yang semula berseberangan dengan Parman, hingga akhirnya

menjalin pertemanan dan kerjasama. Secara psikologis, Barga merupakan

orang yang licik. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Saya merasa sudah masuk perangkap habis-habisan. Dan tak ada

sesuatu atau siapa pun yang dapat menolong saya. Tanpa Barga

berkhianat pun kedudukan saya sudah celaka. Saya sudah Menjadi

makanan empuk bagi Barga.136

Barga semakin mengagumkan di mata saya. Ia, yang sendirian, sejauh

yang saya ketahui ia tak pernah diwakili, dapat mengatur semua

perencanaan dengan sebaik-baiknya. Ia dapat melakukan

135

Ibid, h. 169. 136

Ibid, h. 156.

Page 72: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

61

penggebrakan di tiga kota sekaligus, dan sukses. Jaringan-jaringannya

bekerja secara rapi, tekun, disiplin, dan keras.137

Secara psikologis, tokoh barga tergolong dalam kriteria tokoh statis

hitam, karena secara esensial tidak mengalami perubahan perwatakan dan

dikonotasikan sebagai tokoh jahat.

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, tokoh Barga merupakan sosok

yang mempengaruhi kehidupan tokoh utama, tokoh yang memiliki koneksi

pada pihak-pihak yang ingin melakukan tindakan pembakaran secara licik.

c. Jenderal

Jenderal merupakan tokoh tambahan. Secara sosiologis, tokoh

Jenderal adalah tokoh yang memiliki jabatan sebagai jenderal yang

terpancang bintang lima. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Suatu iring-iringan yang terdiri dari lima mobil memasuki kawasan.

Pintu-pintu mobil membuka secara bersamaan. Seorang jenderal

terpancang lima bintang di pundaknya muncul dari mobil yang di

tengah. Semua prajurit yang cepat muncul dari mobil-mobil yang lain

memberi hormat. Ia meminta terpal penutupnya dibuka. Sejenak ia

pandangi peti-peti itu.138

Secara psikologis, Jenderal sebagai tokoh yang tergolong kriteria

tokoh statis hitam, dan sosok yang ditampilkan sebagai tokoh antagonis,

dikarenakan dalam cerita digambarkan sebagai sosok yang berada dibalik

kejahatan yang terjadi. Sosok berpangkat tinggi yang keberadaannya di

hormati. Segala perintahnya harus dilaksanakan. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

“Kamu harus membakar RRI malam ini,” perintahnya,...

“Jenderal,” terperangah saya.

“Tidak ada tetapi,” tukasnya tegas. “Inilah malam paling tepat untuk

melenyapkan gedung itu. Musnahkan sampai ludes.”139

137

Ibid, h. 172. 138

Ibid, h. 172. 139

Ibid, h. 173.

Page 73: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

62

Kutipan di atas menampilkan bahwa seorang Jenderal dengan

kekuasaannya, dapat memerintahkan seseorang untuk melakukan apapun

dengan mudah, termasuk tindak kejahatan sekalipun.

Tokoh dan penokohan yang ditampilkan dalam cerpen di atas

menunjukkan bahwa pada masa Orde Baru banyak pendatang dari pedesaan

pindah ke Ibu kota Jakarta, mereka yang tanpa keahlian dan pendidikan

rendah hidup dengan pekerjaan yang tidak menentu, seperti menjadi

pemulung, tukang semir dan lain sebagaianya, serta tinggal diperkampungan

kumuh. Dengan kondisi ekonomi yang terbatas sangat mungkin keadaan

tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang yang hanya ingin kepentingannya

tercapai, ini ditampilkan oleh tokoh Parman dan Barga. Tokoh lain yang

ditampilkan adalah tokoh Jenderal yang juga memiliki kekuasaan untuk

menekan kehidupan seseorang dengan kekuasaan, jabatan, dan harta yang

dimilikinya.

3. Latar (Setting)

Latar merupakan unsur yang menunjang terbentuknya suatu cerita, latar

memberikan pijakan cerita secara jelas sehingga memberi kesan realistis dan

menciptakan suasana tertentu seolah-olah benar terjadi. Latar meliputi latar

tempat, waktu dan suasana. Latar tempat merupakan lingkungan tempat

peristiwa terjadi, latar waktu merupakan waktu atau kapan terjadinya peristiwa,

dan latar sosial umumnya menggambarkan keadaan masyarakat, kelompok-

kelompok sosial dan sikapnya, kebiasaannya, cara hidup, bahasa dan lainnya.

a. Latar Tempat

Latar tempat dalam cerpen Panggung terdapat di beberapa tempat

sebagai berikut:

1) Restoran

Restoran merupakan tempat terjadinya penembakan yang dilakukan

oleh Joko terhadap ayahnya. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Menebah dadanya sesaat, Ayah menyeringai, tangannya mencari

pegangan. Genggaman tangannya merenggut taplak meja dan segala

masakan yang lezat-lezat itu terseret oleh berat tubuhnya yang gendut,

berhamburan bersama porselen-porselen yang indah-indah itu. Persis

Page 74: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

63

segala sesuatu yang disedot masuk jurang. Tumpah ruah terkeping-

keping. Lalu segala sesuatunya diterima sebagai sesaji.140

Kalimat yang menunjukkan bahwa peristiwa di atas benar terjadi di

sebuah restoran, terlihat dalam kutipan langsung berikut:

...Dan di restoran itulah Ayah saya Habisi.141

“Lalu kejadian di restoran dulu?”142

Restoran menjadi tempat perjamuan dan penyambutan para utusan

IGGI yang pada saat itu bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi

Indonesia. Tempat yang selayaknya di dalmnya terjadi kesempatan baik

bagi negara. Namun, menjadi ironi dibalik kebencian seorang anak kepada

ayahnya yang dikenal sebagai pejabat korup.

2) Pemakaman

Pemakaman merupakan tempat ayah dari tokoh utama disemayamkan.

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ketika saya turun dari mobil tahanan diiringi dua petugas yang

mengawal saya, kuburan itu telah penuh para pelayat. Serta merta

semua tertuju pada kami.143

Setelah Joko melakukan penembakan terhadap ayahnya, Joko

langsung dipenjara. Joko memperoleh kesempatan untuk menghadiri

pemakaman ayahnya. Pemakaman yang dikonotasikan sebagai sebuah

tempat yang sarat akan kesedihan dan kehilangan. Namun, ternyata pada

peristiwa yang dibicarakan dalam cerita merupakan rangkaian sandiwara

yang direncakan oleh tokoh Ayah dan keluarganya untuk mengelabui Joko,

anaknya sendiri yang dianggap menghalangi kekuasaan sang ayah.

3) Kantor anggota militer atau polisi

Kantor anggota militer atau polisi merupakan tempat Joko ditahan.

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

140

Ibid, h. 37. 141

Ibid, h. 43. 142

Ibid, h. 47. 143

Ibid, h. 38.

Page 75: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

64

S II BE dan keluarganya sering mengunjungi ke tempat saya ditahan.

Ia memberi oleh-oleh kesenangan saya.144

Setelah penembakan terhadap ayahnya terjadi dan Joko masuk

penjara, sahabatnya S II BE yang selama ini kerap menjadi tempat bercerita

mengenai pekerjaan ayahnya, memiliki perhatian terhadap Joko. Sebagai

sebuah penjara, tempat Joko ditahan memiliki fasilitas yang nyaman untuk

ditinggali. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Sesampainya di sel baru, saya terbengong lagi. Beberapa pekerja

sedang memasang AC di kamar saya. Sebuah kamar yang luas dan

kelihatan bantalan nyaman.145

Penjara menjadi tempat yang di dalamnya terdapat ketimpangan

sosial, dimana seharusnya penjara merupakan tempat yang memberikan rasa

jera terhadap para pelaku tindak kejahatan, namun menjadi tempat yang

nyaman layaknya tempat terhormat yang dimiliki seorang yang mempunya

harta dan kekuasaan sebuah jabatan.

4) Pulau

Pulau merupakan sebuah tempat Joko dan sahabatnya bertemu dan

memancing bersama. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Persahabatan saya dengan S II BE itu dimulai ketika kami punya hobi

yang sama; memancing di pulau-pulau utara Jakarta.146

Memancing adalah hari-hari indah kami. Lalu kami berenam dalam

keadaan telanjang bulat, dua orang anak-anak di antaranya, menyelam

bersama. Alangkah indahnya kerajaan laut.147

Joko sering kali bertemu dengan S II BE untuk membicarakan

kecurigaannya terhadap ayahnya. Selain itu menghabiskan waktu berlibur

bersama keluarga S II BE dan Nining pacarnya. Pulau sebagai tempat yang

layaknya untuk berlibur dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan, berkonotasi

menjadi tempat yang aman untuk membicarakan hal-hal yang bersifat

rahasia.

144

Ibid, h. 42. 145

Ibid, h. 44. 146

Ibid, h. 39. 147

Ibid, h. 41.

Page 76: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

65

5) Jakarta

Jakarta, tepatnya perempatan Cililitan merupakan lokasi ketika Joko

melihat ayahnya. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Tiba-tiba di sebuah perempatan ketika lampu merah menahan

kendaraan yang saya tumpangi,148

“Saya melihat Ayah di Cililitan!” teriak saya. Semuanya terkejut. Ibu

sampai tercekik149

Pada kutipan di atas, fokus pengisahan terjadi ketika Joko dalam

perjalanan pindah rumah tahanan. Pada saat itu, Joko terkejut melihat sosok

ayahnya yang masih hidup. Tempat yang menjadi ironi terbongkarnya

sebuah sandiwara, dan kematian palsu seseorang tidak selalu dapat

disembunyikan.

6) Rumah

Rumah merupakan tempat tinggal Joko dan keluarganya. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

...Sesampainya di jalan di mana nongkrong rumah saya, saya lempar

mobil itu di seberang. Saya loncat dan berlari menyeberang jalan.

Sialan, pintu pagar dikunci. Saya memanjat pohon akasia yang

tumbuh dekat pagar tembok tinggi, lalu meloncat ke dalam

halaman.150

Saya menyelinap lewat pintu darurat di dekat kolam, naik tangga, lalu

turun lagi, langsung ke ruang tengah.151

Ibu membimbing saya masuk kamar. Lalu kami berdua saja.152

Rumah yang selayaknya menjadi tempat berlindung bagi sebuah

keluarga. Menjadi tempat yang di dalamnya banyak mengandung sandiwara,

sikap saling mencurigai, dan ambisi untuk saling membunuh. Peristiwa usai

Joko melihat sosok ayahnya di Jalan Cililitan, ia mengatur langkah untuk

kabur dari ruang tahanan barunya. Joko berhasil kabur dan sampai di

rumahnya, peristiwa cara Joko memasuki rumahnya nampak pada kutipan di

atas. Kemudian terjadi pertikaian antara Joko dan ibunya mengenai

148

Ibid, h. 44. 149

Ibid, h. 46. 150

Ibid. 151

Ibid. 152

Ibid, h. 47.

Page 77: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

66

kebenaran bahwa ayahnya masih hidup bebas, dan kematian itu bagian dari

sebuah sandiwara.

7) Warung Mpok Jene

Warung Mpok Jene merupakan tempat antara Joko dan Ucok bertemu.

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

“Biasa. Di warung Mpok Jene.”153

Di warung Mpok Jene, Ucok sudah siap dengan bekal yang saya

butuhkan154

Setelah mengetahui kebenaran bahwa ayahnya masih hidup.

Kemudian, Ibunya mengatakan bahwa Ayahnya pergi ke Zurich menghadiri

sidang OPEC. Joko mengambil langkah untuk menyusulnya dengan

menghubungi suruhannya Ucok untuk mempersiapkan keberangkatannya

dan bertemu di warung Mpok Jene. Warung sebagai tempat dengan strata

sosial yang rendah bagi kalangan berduit, menjadi tempat yang berdenotasi

sebagai tempat yang aman untuk melakukan pertemuan secara rahasia dan

menghilangkan rasa curiga bahwa akan terjadi peristiwa penting di

dalamnya .

8) Paris

Paris merupakan tempat Joko menemukan keberadaan Ayahnya. Hal

ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Pagi hari mendarat di Orly, Paris, saya ngebut ke Boulevard

Sebastopol untuk membeli atau merampok pistol. Di vila 45 km di

selatan Paris, Ayah saya pergoki sedang berenang di kolam mungil di

tengah-tengah taman.155

Joko tidak pergi ke Zurich seperti yang dikatakan Ibunya mengenai

keberadaan sang Ayah. Namun, dugaannya benar bahwa Ayahnya justru

berada di Paris dan sedang berlibur dengan nyaman. Meski sebagai tempat

yang indah untuk berlibur, tempat tersebut menjadi tempat yang penuh ironi

karena memunculkan tragedi keserakahan seorang pejabat.

153

Ibid, h. 49. 154

Ibid. 155

Ibid, h. 50.

Page 78: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

67

Latar tempat dalam cerpen Pundak yang Begini Sempit terdapat di

beberapa tempat sebagai berikut:

1) Rumah

Rumah, yang seringkali disebut rumah petak dalam cerita merupakan

tempat Abas dan keluarganya tinggal, terletak di sebuah perumahan. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Sedang saya saat itu berdiri di rumah, di kamar yang sangat

terbatas, kesempatan berpikir untuk yang perlu-perlu saja. Orang itu,

ya, orang itu, sudah muncul kali ini untuk ke sepuluh kalinya,...156

Pohon-pohon akasia yang rimbun tumbuh tak beraturan, yang makin

membuat perumahan ini tampak terasing, mirip gudang yang kusam

dan ditinggalkan.157

Rumah yang digambarkan secara kurang layak tersebut menjadi

tempat dimana seorang aparat polisi tinggal. Menunjukkan sisi bahwa pada

masa Orde Baru aparatur negara seperti polisi yang tidak memiliki

kedekatan dengan pemegang kekuasan, tidak hidup dengan berkecukupan.

2) Kebun

Kebun merupakan tempat yang berada di sekitar rumah tokoh Abas.

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ketika saya sedang membersihkan pistol, orang itu tiba-tiba muncul di

kebun entah dari mana.158

...: kebun dengan pohon yang rindang, berpagar, yang memisahkan

dengan jalan raya, juga apotek, toko kaset, dan pasar swalayan.159

Pada kutipan di atas, dijelaskan dengan tepat lokasi kemunculan

Lelaki Berkerudung di rumah Abas, berdenotasi sebagai tempat untuk

mengamati seseorang yang berada di rumahnya adalah dengan berada di

wilayah tersebut.

3) Warung Tegal dan Kuburan Cina

Warung Tegal dan Kuburan Cina merupakan tempat penyergapan

Goplak sang Raja Gali. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

156

Ibid, h. 124. 157

Ibid, h. 134. 158

Ibid, h. 123. 159

Ibid, h. 124.

Page 79: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

68

..., Goplak ngendon di sebuah warung tegal, di perempatan jalan, di

sisi pabrik bubuk batu. Di belakang warung itu membentang kuburan

Cina yang luas.160

Warung itu sepertinya belum lama tutup. Ada seberkas sinar lampu di

dalam.161

... Tiba-tiba brak! Pintu belakang warung itu didobrak dari dalam,

sesosok tubuh meloncat keluar dan berlari ke tengah kuburan.162

Warung Tegal dipinggir jalan yang umumnya tutup dan terlihat gelap

pada malam hari berdenotasi menjadi tempat yang aman untuk tempat

persembunyian seseorang. Menjadi tempat persembunyian Goplak seorang

gali, dan jika persembunyiannya diketahui, ia dapat dengan mudah

melarikan diri melalui Kuburan Cina yang membentang, sehingga

memudahkannya untuk lolos dari pengejaran.

4) Kantor polisi atau Ruang Tahanan

Kantor polisi merupakan tempat Abas di tahan setelah dianggap

bersekongkol dengan lelaki misterius. Hal ini dibuktikan dengan kutipan

berikut:

Tanpa dinyana-nyana, Bu Bibing muncul di sel saya. Dengan berurai

air mata, lagi-lagi menangis, dia memberitahukan bahwa Epong

tewas. 163

Usai dianggap melakukan persekongkolan dengan Lelaki

Berkerudung untuk membunuh para gali, tokoh Abas dipenjara. Selain

tokoh Jon dan Komandan yang mengorek informasi mengenai hubungannya

dengan Lelaki Berkerudung. Kehadiran Bu Bibing di penjara

menyampaikan informasi atas kematian putranya dan juga keadaan anak dan

istri tokoh Abas, setelah ia ditahan. Penjara dalam hal ini tidak selalu

berdenotasi terhadap kepentingan publik, namun dapat berdenotasi dengan

kepentingan individu. Seseorang yang memiliki kekuasaan, dapat

memasukan seseorang kedalam pejara demi sebuah kepentingan pribadi.

5) Rumah seorang gali

160

Ibid, h. 129. 161

Ibid, h. 130. 162

Ibid. 163

Ibid, h. 141.

Page 80: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

69

Rumah seorang gali merupakan tempat yang di kunjungi Abas, Jon,

dan Asep untuk menangkap seorang gali. Hal ini dibuktikan dengan kutipan

berikut:

Tengah malam kami bertiga saya, Jon, Asep mengetuk pintu rumah

sebuah rumah gali. Maaf. Maksud saya seorang di antara penghuninya

adalah gali.164

Kutipan di atas adalah keadaan ketika Abas dan kedua rekan anggota

militer atau polisinya hendak menangkap seorang gali yang dianggap gali

kelas kambing, usai kedapatan membabat habis tanaman padi milik seorang

petani karena gagal memungut upeti. Namun, yang berhasil ditemui

hanyalah orang tua dari gali tersebut. Menunjukkan bahwa seseorang usai

melakukan tindak kejahatan, lebih memilih bersembunyi di tempat yang

tidak mudah diketahui, seperti rumah tempat tinggalnya sendiri.

6) Penginapan

Penginapan merupakan tempat penyergapan seorang gali. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ketika kami turun dari kendaraan di sebuah kampung yang letaknya

menjorok dari jalan raya, saya melihat sepasang muda-mudi. Kedua anak

muda itu sedang mengobrol di teras rumah, boleh jadi penginapan.165

Setelah mendapatkan informasi dari warga mengenai keberadaan

seorang gali. Tokoh Abas, Jon, dan Asep berhasil menemukan gali dan

kekasihnya di sebuah penginapan. Ketiganya berhasil menangkap dan

membunuh gali tersebut. Sebuah penginapan menjadi tempat yang

memungkinkan seseorang bersembunyi dari pengejaran atau sebuah

kejahatan, tempat yang jauh dari lingkungan sekitar tempatnya tinggal.

7) Rumah Jon

Rumah Jon merupakan tempat tinggal Jon bersama keluarganya. Tempat

yang didatangi Abas setelah terbebas dari penjara. Hal ini dibuktikan

dengan kutipan berikut:

Saya memasuki pekarangan rumah Jon tanpa ragu-ragu.166

164

Ibid, h. 142. 165

Ibid, h. 143-144.

Page 81: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

70

Tiba-tiba, entah dari mana yang mengantarkannya laki-laki

berkerudung, bersayap, dan bermata jutaan di tubuhnya itu muncul

dari dalam rumah Jon.167

Kutipan di atas merupakan keadaan ketika Abas sampai di rumah Jon

untuk membalaskan dendamnya, setelah ia dipenjara selama satu tahun atas

tuduhan Jon. Di rumah Jon itu pula Lelaki Berkerudung muncul dan

membuat tokoh Abas dan Jon gagal untuk saling membunuh.

Latar tempat dalam cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan terdapat

di beberapa tempat sebagai berikut:

1) Rumah Parman dan Perkampungan Kumuh

Rumah Parman dan Perkampungan Kumuh merupakan tempat tinggal

Parman dan keluarganya. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Tengah malam pada hari yang sudah ditentukan, rumah bambu saya,

sebuah rumah petak, seperti seluruh rumah di perkampungan kumuh

ini, saya bor batang bambunya dan saya tuangkan minyak tanah pada

ruas-ruasnya.168

Pada kutipan di atas menunjukkan cara Parman membakar

perkampungan kumuh tempat rumahnya berdiri, usai menyepakati

perjanjiannya dengan Barga. Melalui rumah Parman itulah seluruh rumah di

perkampungan kumuh tersebut terbakar. Tempat tersebut menunjukkan

status sosial kehidupan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Dalam

keadaan miskin seseorang dapat dengan mudah ditindas, seperti rumah-

rumah yang mudah terbakar habis oleh api karena hanya terbuat dari bambu

atau kayu.

2) Gudang

Gudang merupakan tempat bertemunya Parman dengan Barga untuk

membicarakan mengenai imbalan yang dijanjikan Barga usai membakar

perkampungan kumuh. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

166

Ibid, h. 146. 167

Ibid, h. 147. 168

Ibid, h. 154.

Page 82: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

71

... Kami memasuki sebuah rumah sungguh mirip gudang di halaman

yang luas lengang. Pak Barga menyerahkan bungkusan kepada saya,

setelah kami duduk sejenak.169

Siang ini terjadi kesibukan yang luar biasa di kawasan gudang ini.170

Kesepakatan Parman dan Barga pada kutipan pertama tidak dipenuhi

oleh Barga. Setelah satu tahun Parman membangun kembali kehidupan

bersama keluarganya. Barga kembali dengan ulahnya menculik Tarsih istri

Parman. Sehingga, Parman diharuskan mendatangi gudang, nampak pada

kutipan kedua. Parman kembali berurusan dengan Barga yang dilakukannya

di kawasan gudang tersebut. Gudang sebagai tempat yang umumnya

menjadi tempat penyimpanan suatu benda, dalam cerita ditampilkan sebagai

tempat bersembunyi yang tepat untuk melakukan tindakan penyimpangan

dan segala transaksi kejahatan yang tidak diketahui oleh masyarakat

sekitarnya.

3) Kebun Kangkung

Kebun Kangkung merupakan tempat Parman dan keluarganya tinggal.

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Alangkah senangnya memandangi kebun kangkung yang hijau subur.

Kebun kangkung sepetak di tanah tepi kali, sudah setahun ini

menghidupi keluarga saya.171

Peristiwa pembakaran kampung kumuh yang dilakukan Parman

menyebabkan ia dan keluarganya tak memiliki tempat tinggal. Barga pun

tidak memenuhi janjinya, tidak ada uang dan rumah yang dijanjikan Barga

untuk Parman. Akhirnya, Parman berhasil mendapatkan tanah untuk

membangun kembali rumah dan menanam kangkung. Kebun menjadi

tempat yang penuh harapan dalam cerita, menjadi tempat yang menjanjikan

kehidupan dan kesederhaan bagi pemiliknya atas segala sesuatu yang

tumbuh di dalamnya.

169

Ibid, h. 152. 170

Ibid, h. 171. 171

Ibid, h. 160.

Page 83: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

72

4) Kios Rokok

Kios Rokok merupakan tempat Tarsih berjualan, berada tepat di

seberang kebun kangkung. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Sering bersama kedua anak saya, Selamet dan Sentosa, dari kebun

kangkung ini saya diam-diam memandangi istri yang menjaga kios

rokok di seberang.172

Jam 9.15 ketika saya membuka mata persis melihat Istri antara duduk

mencangkung di dalam kios dan sibuk melayani pembeli,...173

Selain memiliki kebun kangkung, Tarsih istri Parman membuka kios

rokok kecil di pinggir jalam hasil dari penjualan rumahnya yang terbakar di

perkampungan kumuh. Tempat yang menjadi sumber penghidupan bagi

seseorang dengan strata sosial rendah.

5) Kantor anggota militer atau polisi

Kantor anggota militer atau polisi merupakan tempat yang didatangi

Parman, ketika istrinya tidak kunjung kembali ke kios rokok. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ketika saya sudah berdiri di depan kantor anggota militer atau polisi,

saya jadi kacau.174

Parman bermaksud untuk melaporkan kepada anggota militer atau

polisi atas menghilangnya Tarsih istrinya. Namun, Parman membatalkan

maksudnya tersebut. Mengingat ia dan keluarganya tinggal di tanah

sengketa milik pemerintah. Dalam peristiwa ini menampilkan sisi lain

dibalik keberadaan kantor polisi yang seharusnya memberikan jaminan

keamanan bagi siapa pun, namun tidak semua orang dapat dengan mudah

mendapat perlindungannya.

6) Supermarket

Supermarket merupakan tempat yang akan dibakar oleh Parman atas

suruhan Barga. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Setelah sehari berkeliling supermarket, meneliti keadaan setiap

sudutnya,175

172

Ibid, h. 161. 173

Ibid, h. 162. 174

Ibid, h. 164.

Page 84: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

73

..., saya menyelinap dan bersembunyi, dengan segala peralatan, di

suatu sudut gudang yang penuh barang-barang, sampai supermarket

itu tutup.176

Kutipan di atas menunjukkan langkah yang dilakukan Parman agar

dapat membakar supermarket tersebut. Supermarket sebagai tempat

berbelanja bagi kebanyakan orang dengan status ekonomi yang

berkecukupan, tidak selalu berdiri tanpa masalah dan persaingan.

Menunjukkan bahwa persaingan ekonomi yang tidak sehat pada masa Orde

Baru, hingga memunculkan tindak kejahatan.

b. Latar Waktu

Latar waktu dalam cerpen Panggung dilihat dari tahun penulisannya

yaitu tahun 1981 ditulis di Jakarta. Pengenalan latar waktu dapat pula

diidentifikasi dari istilah atau singkatan yang digunakan dalam penamaan

jabatan atau instansi dalam cerita, seperti penyebutan Bappenas (Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional), IGGI (Inter-Governmental Group on

Indonesia), OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) yang

ketiganya merupakan bagian dari pemerintah Orde Baru yang berada pada

kondisi latar waktu tahun 1965-1998.

...Pandangan mereka berhenti di depan saya hampa. Juga para utusan

IGGI dan wakil-wakil Bappenas serta kedutaan asing hadir dengan

pandangan yang bertanya-tanya.177

“Kamu menyembunyikan sesuatu tentang GIGI,” kata saya tentang

IGGI dengan kebiasaan menyebutnya sebagai GIGI, kepada sahabat

saya Sekertaris II Bidang Ekonomi (untuk kemudian saya sebut S II

BE saja).178

“Dapat tugas mempersiapkan sidang OPEC seminggu lagi.”179

Latar waktu dalam cerpen Pundak yang Begini Sempit dilihat dari

tahun penulisannya yaitu tahun 1986 di tulis di Jakarta. Pengenalan latar

waktu dapat pula diidentifikasi dari istilah atau singkatan yang digunakan

dalam cerpen seperti, Gali (Gabungan anak liar), Petrus (Penembak

175

Ibid, h. 170. 176

Ibid, h. 164. 177

Ibid, h. 38. 178

Ibid, h. 39. 179

Ibid, h. 48.

Page 85: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

74

misterius), keduanya merupakan istilah yang didengar pada masa

pemerintah Orde Baru yang berada pada kondisi latar waktu sekitar tahun

1965-1998. Istilah tersebut nampak pada kutipan:

...Gali-gabungan anak liar-telah beroleh makna yang sejati di tangan

Goplak, suatu rumus ke arah lahan kejahatan yang lebih luas.180

“Aku nggak mau suamiku Petrus. Aku nggak mau!” jeritnya yang

diikuti jeritan Nining dibalik pintu.181

Latar waktu dalam cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan dilihat

dari tahun penulisannya yaitu tahun 1987 ditulis di Jakarta. Pengenalan latar

waktu dapat pula diidentifikasi dari istilah atau singkatan yang digunakan

dalam cerpen seperti kata „gali‟, memiliki kesamaan istilah seperti pada

cerpen sebelumnya Pundak yang Begini Sempit. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Pagi harinya, ketika semua laki-laki pada ngabur mencari rezeki, jadi

kuli, cari beling dan puntung rokok, ngobyek, pegawai negeri, dan

barangkali juga jadi gali dan maling.182

Gali atau raja gali menjadi sebutan yang populer pada masa orde baru.

Gali menjadi profesi seseorang untuk dapat menghasilkan uang. Meskipun

gali berkonotasi negatif dalam kehidupan masyarakat. Kehadirannya di

anggap meresahkan masyarakat terutama para pedagang.

Nilai rupiah yang disebutkan dalam cerita berbeda dengan nilai yang

ada saat ini, pada tahun 20-an. Di saat tahun 80-an jauh lebih rendah, dalam

cerpen nilai uang seratus dua ratus rupiah sudah dapat menanggap topeng

monyet. Begitu pula dengan harga jual tanah yang masih rendah. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Tetapi daripada batal, bolehlah saya tanggap asal tidak mahal.

Sekadar seratus dua ratus rupiah, jadilah.183

Perkampungan kumuh yang di sekitarnya rawa seluas 500 m2 sumber

malaria ini semula ditawar Barga 15 ribu rupiah per meternya, atau

seluruhnya sekitar 225 juta rupiah.184

180

Ibid, h. 127. 181

Ibid, h. 138. 182

Ibid, h. 154. 183

Ibid, h. 155. 184

Ibid, h. 153.

Page 86: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

75

Penyebutan salah satu acara stasiun televisi “Dunia dalam Berita”

yang kemunculannya dimulai pada tahun 1973 hingga tahun 2008. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

“Istri dan kedua anakmu sekarang sudah menempati kontrakan di

bilangan Manggarai,” tutur Barga ketika kami sedang menikmati

Dunia Dalam Berita TV.185

c. Latar Sosial

Latar Sosial yang tergambar dalam cerpen Panggung sesuai dengan

waktu penulisan cerpen yaitu tahun 1981, sekitar pada masa Orde Baru, di

mana sebuah keluarga bisa mengalami perpecahan, rasa tidak saling percaya

antara orang tua dan anak karena kekuasaan. Kondisi keluarga pejabat yang

rentan dengan korupsi, kemunafikan dan kebohongan.

Latar Sosial yang tergambar dalam cerpen sesuai dengan waktu

penulisan cerpen yaitu tahun 1986, sekitar pada masa Orde Baru, pada masa

itu seseorang bisa dipenjarakan untuk waktu yang lama tanpa kesalahan

yang jelas melalui sebuah kekuasaan seseorang. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

... Setelah ditahan selama satu tahun tanpa kesalahan nyata, setelah

keluarga hancur, setelah suatu persoalan dapat lahir dari dugaan-

dugaan benak siapa pun yang kebetulan punya kekuasaan, akhirnya

saya sadar bahwa segala jatuh bangun saya, harus saya urus sendiri.186

Pada dialog tokohnya menunjukkan bahwa sebagian orang masih

memiliki kepercayaan terhadap takhayul. Hal ini dibuktikan dengan kutipan

berikut:

“Tunggu,” tukas saya. “Saya malu untuk menyergap orang pacaran.

Pandu kualat ketika memadu cinta dengan istrinya karena dikutuk

kijang sedang pacaran yang dibunuhnya.”187

... Betul-betul saya takut cerita wayang itu. Ya, ini memang hanya

takhayul.188

185

Ibid, h. 171. 186

Ibid, h. 145-146. 187

Ibid, h. 144. 188

Ibid, h. 145.

Page 87: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

76

4. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang merupakan posisi yang dipilih pengarang dalam

menempatkan cerita. Pemilihan sudut pandang ini sengaja dipilih oleh

pengarang untuk mengemukakan gagasan dan cerita.

Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen Panggung yaitu sudut

pandang persona pertama “Aku” yang menjadi fokus, pusat kesadaran, pusat

cerita. Sudut pandang persona pertama ini terletak pada seorang narator

yang dimanifestasikan pada tokoh Saya atau Joko. Hal ini dibuktikan dalam

kutipan berikut:

Lama-lama surat kaleng itu dapat membakar saya dan menaruhkan

kebencian dengan enaknya di salah satu kamar hati saya. Terbakar

sudah! Saya mulai membenci Ayah. Kecurigaan mulai menggelitik

dan mengintip-intip segala gerak-gerik Ayah. Pertengkaran antara

saya dan Ayah lalu sering terjadi. Hal-hal kecil, peristiwa sepele

yang tidak ada sangkut pautnya dengan Ayah, sering saya pakai

sebagai bahan untuk menggempurnya.189

Kutipan di atas menunjukkan pelukisan batin oleh pengarang yang

dialami oleh tokoh Joko sebagai pelaku dan pencerita yang menaruh

kebencian pada ayahnya melalui penyebutan kata Saya. Dalam cerpen

Panggung, segala hal yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, tingkah

laku, dan kejadian yang dialami Joko digambarkan pada cerita tersebut.

Selanjutnya, sudut pandang yang digunakan dalam cerpen Pundak

yang Begini Sempit yaitu sudut pandang persona pertama Aku yang menjadi

fokus, pusat kesadaran, pusat cerita. Sudut pandang persona pertama ini

terletak pada seorang narator yang dimanifestasikan pada tokoh Saya atau

Abas. Hal ini dibuktikan dalam kutipan berikut:

Saya sangat tahu bahwa sejak keluar dari gerbang penjara menuju

kehidupan bebas, saya sudah mulai dikuntit. Saya harus membuat

gerakan cepat untuk dapat menghindar dari segala macam tipu

muslihat, karena sasaran utama saya sekarang adalah Jon, untuk

membalas dendam. Sungguh inilah saat yang saya nanti-nantikan

untuk dapat membuat perhitungan dengan teman yang telah

berkhianat dan menyebabkan keluarga saya hancur.190

189

Ibid, h. 40. 190

Ibid, h. 146.

Page 88: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

77

Kutipan di atas menjelaskan situasi dari sudut pandang Abas

mengenai situasi setelah terbebas dari penjara, serta rasa dendam terhadap

sahabat yang sudah mengkhianatinya. Hal tersebut diungkapkan melalui

penyebutan kata Saya. Segala hal yang berkaitan dengan perasaan, pikiran,

tingkah laku, dan kejadian yang dialami Joko digambarkan pada cerita

tersebut.

Selanjutnya, sudut pandang yang digunakan dalam cerpen Gemertak

dan Serpihan-Serpihan yaitu sudut pandang persona pertama Aku yang

menjadi fokus, pusat kesadaran, pusat cerita. Sudut pandang persona

pertama ini terletak pada seorang narator yang dimanifestasikan pada tokoh

Saya atau Parman. Hal ini dibuktikan dalam kutipan berikut:

“Selamat datang, Man,” sapa suatu suara, dari balik dinding.

“Barga! Kalau terjadi apa-apa terhadap Tarsih, saya hancurkan kamu,”

teriak saya.191

Kutipan di atas menjelaskan situasi dari sudut pandang Parman

tentang penculikan Tarsih istrinya yang dilakukan oleh Barga. Dengan

demikian, sudut pandang persona pertama yaitu Aku sebagai tokoh utama

dalam cerita. Segala hal yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, tingkah

laku, dan kejadian yang dialami Joko digambarkan pada cerita tersebut.

Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen Panggung, Pundak yang

Begini Sempit, dan Gemertak dan Serpihan-Serpihan, ketiganya

menggunakan sudut pandang persona pertama Aku sebagai tokoh utama

yang menjadi fokus cerita.

5. Alur (Plot)

Alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa, alur terjalin dan

mempunyai penekanan pada hubungan kausal. Hubungan kausal merupakan

peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain,

dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya.

191

Ibid, h. 165.

Page 89: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

78

Berdasarkan urutan penceritaan peristiwa-peristiwa yang ditampilkan,

cerpen Panggung menggunakan alur gabungan/campuran. Secara garis besar,

alur cerpen ini bergerak maju. Namun, di beberapa bagian ada kilas balik

peristiwa yang di alami tokoh utama, yang turut memengaruhi perkembangan

jalannya cerita.

a) Pengenalan situasi cerita (exsposition)

Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian situasi

informasi awal yang berfungsi melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap

berikutnya. Tahap ini dapat dikatakan alur maju jika dilihat adanya

peristiwa yang terjadi secara berkesinambungan, akan tetapi setelah

beberapa peristiwa tersebut di ceritakan, bisa dikatakan peristiwa yang

dikenalkan di awal ini merupakan kilas balik sebuah peristiwa lain.

Pembukaan cerita dalam cerpen Panggung yaitu sebuah peristiwa

pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak terhadap ayahnya. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

Letusan pistol yang saya tembakan disusul beberapa letusan lagi,

mengakibatkan Ayah sebagai sasaran terhuyung, darah muncrat dari

tubuhnya membasahi jas birunya, seperti air muncrat di Jalan

Thamrin. Menebah dadanya sesaat, Ayah menyeringai, tangannya

mencari pegangan. Genggaman tangannya merenggut taplak meja dan

segala masakan yang lezat-lezat itu terseret oleh berat tubuhnya yang

gendut, berhamburan bersama porselen-porselen yang indah-indah itu.

Persis segala sesuatu yang disedot masuk jurang. Tumpah ruah

terkeping-keping. Lalu segala sesuatunya diterima sebagai sesaji.192

Pembunuhan yang dilakukan Joko terhadap ayahnya, membuatnya di

penjara dan turut menyaksikan prosesi pemakaman sang ayah yang di

elukan sebagai seorang pejabat. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ketika saya turun dari mobil tahanan diiringi dua petugas yang

mengawal saya , kuburan itu telah penuh para pelayat. Serta merta

semua tertuju pada kami. Ibu dengan kerudung dan kacamata hitam

terisak-isak dan selalu menyeka hidungnya. Kakak-kakak saya, adik-

adik saya, Tante, Oom, Eyang, saudara-saudara jauh dan dekat,

semuanya menangis. Termasuk Nining pacar saya, yang selalu

menempel pada Ibu. Semuanya seperti tidak dapat mengerti.

192

Ibid, h. 37.

Page 90: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

79

Pandangan mereka berhenti di depan saya hampa. Juga para utusan

IGGI dan wakil-wakil Bappenas serta kedutaan asing yang hadir

dengan pandangan bertanya-tanya.193

Hal pokok dalam tahap pengenalan situasi, seperti tampak pada

kutipan di atas, yaitu pengenalan sebagian tokoh-tokoh yang terlibat dalam

peristiwa. Tokoh-tokoh tersebut akan terlibat dalam pembicaraan dan

peristiwa-peristiwa pada cerita selanjutnya.

b) Pengungkapan peristiwa (complication)

Tahap ini merupakan tahap menyulut terjadinya konflik, konflik itu

sendiri akan berkembang menjadi konflik-konflik berikutnya. Pada tahap ini

alur yang digunakan adalah alur mundur atau kilas balik apabila dikaitkan

dengan cerita awal, penceritaan yang dilakukan Joko terhadap peristiwa-

peristiwa yang dialaminya. Penyebab Joko membenci ayahnya sebelum

akhirnya melakukan pembunuhan.

Diawali dari persahabatan Joko dengan Sekretaris II Bidang Ekonomi

(yang kemudian disebut S II B E) dan kegemaran mereka memancing

bersama. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ada untungnya bersahabat dengan S II B E itu. Dan memang

sebenarnya persahabatan inilah yang telah beberapa saat lamanya saya

inginkan sejak saya banyak menerima surat kaleng. Isi surat kaleng itu

banyak yang mengerikan yang menuding Ayah sebagai orang

Bappenas. Ayah disindir. Dicaci. Dihina habis-habisan.194

Tahap ini banyak berisi peristiwa-peristiwa yang memperlihatkan

kebencian Joko terhadap ayahnya, seperti kutipan berikut:

Lama-lama surat kaleng itu dapat membakar saya dan menaruhkan

kebencian dengan enaknya di salah satu kamar hati saya. Terbakar

sudah! Saya mulai membenci Ayah. Kecurigaan mulai menggelitik

dan mengintip-intip segala gerak-gerik Ayah. Pertengkaran antara

saya dan Ayah lalu sering terjadi. Hal-hal kecil, peristiwa sepele yang

tidak ada sangkut pautnya dengan Ayah, sering saya pakai sebagai

bahan untuk menggempurnya. Tentu saja Ayah tak tinggal diam. Ia

juga membalas serangan dengan gigih. Akhirnya kami saling

membenci.195

193

Ibid, h. 38. 194

Ibid, h. 39-40. 195

Ibid, h. 40.

Page 91: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

80

c) Menuju pada adanya konflik (rising action)

Tahap ini merupakan tahap peningkatan konflik, konflik yang sudah

muncul semakin berkembang intensitasnya. Peristiwa yang terjadi semakin

menegangkan, konflik semakin mengarah pada tahap klimaks.

Pada tahap ini alur kembali bergerak maju, Joko setelah dipenjara

akibat membunuh ayahnya, menikmati masa-masa di dalam tahanan tidak

menemui kesulitan, segala sesuatunya dipermudah, ia dihormati dan

dimanja karena berasal dari keluarga kaya. Tahap menuju puncak konflik di

awali Joko yang melakukan perjalanan berpindah rumah tahanan.

Dalam perjalanan ke sel baru, meski bagaimanapun persahabatan saya

dengan para penjaga saya tetap dijaga ketat.196

Tiba-tiba di sebuah perempatan ketika lampu merah menahan

kendaraan yang saya tumpangi, ketika saya menjenguk ke luar lewat

jendela berderuji, saya melihat sesuatu yang membuat saya tersiap

luar biasa. Hingga saya ternganga-nganga untuk sekian saat dengan

mata melotot. Setelah saya merasa yakin apa yang saya lihat,

mendadak saya terempas ke belakang. Suara gedobrak membuat kaget

dua orang penjaga yang duduk di luar dinding. Napas saya ternganga-

nganga untuk sekian saat dengan mata melotot. Setelah saya merasa

yakin apa yang saya lihat, mendadak saya terempas ke belakang.

Suara gedobrak membuat kaget dua orang penjaga yang duduk di luar

dinding. Napas saya tersengal-sengal seperti habis berlari jauh.

Teriakan saya keras melengking seperti segala, membuat dua

pengawal itu terheran-heran. Apa benar yang saya saksikan itu! Saya

yakin, seyakin-yakinnya!197

Setelah melihat sosok ayahnya di jalan (perempatan) Cilitan, Joko

merencanakan melarikan diri dari tempat tahanan, Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Saya menyelinap ke luar pintu samping sambil menutupi wajah

dengan kotak karton kecil, berlagak sebagai salah seorang pekerja

juga. Lalu menghampiri sebuah mobil barang. Sopir kelihatan tiduran

sambil merokok. Satu istirahat yang enak. “Sebentar, Pak,” desak saya

kepadanya yang serta-merta ia bergeser dari setir ke samping. “Ada

kabel yang ketinggalan. Harus di ambil segera,” desak saya lagi

sambil menghidupkan mesin. Saya tatap ia. Ia paham. Lalu turun.198

196

Ibid, h. 44. 197

Ibid, h. 44. 198

Ibid, h. 45.

Page 92: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

81

Pedal gas saya genjot dan berlarilah mobil ini seperti kijang, keluar

halaman. “Yuhuuuu,” teriak saya menengadah lega dengan torehan

ketawa. Saya ngebut dengan tujuan ketemu Ibu secepatnya.199

Pada tahap peningkatan konflik ini, konflik yang terjadi semakin

mengarah pada tahap klimaks. Joko sudah melarikan diri dari tempat

tahanan menuju rumahnya untuk mengonfirmasi apa yang dilihatnya itu

benar ayahnya atau bukan.

d) Puncak konflik (turning point)

Tahap ini disebut pula sebagai klimaks. Pada tahap ini konflik yang

dialami tokoh mencapai puncak intensitasnya. Tahap klimaks dalam cerpen

Panggung terdapat pada peristiwa ketika Joko sampai di rumahnya,

kemudian menanyakan kepada ibunya apa yang dia lihat di jalan Cililitan itu

adalah ayahnya. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Saya menyelinap lewat pintu darurat di dekat kolam, naik tangga, lalu

di dalam turun lagi, langsung ke ruang tengah. Ternyata sedang ada

pertemuan seluruh keluarga. Suasana diliputi kegembiraan. Ketika

saya muncul di belakang kursi Ibu, semuanya terperanjat. Suasana

mendadak kosong, seperti ada setan lewat. Semuanya diam. Mungkin

semuanya tertegun. Ibu menoleh ke belakang ke arah saya. Dia

terkejut bukan main, hingga darah meninggalkan wajahnya.200

Semakin memuncak intensitasnya, dalam kutipan langsung berikut:

“Saya melihat Ayah di Cililitan!” terik saya. Semuanya terkejut. Ibu

sampai tercekik.201

“Ayo, jawab dengan jujur. Yang saya lihat di Cililitan itu Ayah atau

bukan!” teriak saya. Semuanya masih tetap diam.

“Jawab!” teriak saya bersamaan dengan letusan pistol yang saya

arahkan ke bola lampu, hancur berkeping-keping.

“Kalau kalian diam saja, peluru yang kedua segera menembus salah

satu dari kalian,” bentak saya lagi.

“Benar,” tiba-tiba suara Ibu terdengar lirih, “yang kamu lihat benar-

benar ayahmu.”202

Pada tahap ini, Joko mengetahui kenyataan yang sebenarnya bahwa

dia tidak berhasil membunuh ayahnya, kejadian pembunuhan dan

199

Ibid, h. 46. 200

Ibid. 201

Ibid. 202

Ibid, h. 47.

Page 93: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

82

pemakaman yang disaksikannya ternyata sebuah sandiwara yang diperankan

oleh ayah, ibu dan keluarganya.

e) Penyelesaian (ending)

Tahap ini merupakan tahap konflik yang terjadi mulai menemukan

solusi kemudian cerita di akhiri. Tahap penyelesaian dalam cerpen

Panggung dimulai dengan kondisi Joko yang sudah mengetahui kenyataan

ayahnya masih hidup. Ibunya memberitahukan bahwa ayahnya pergi ke

Zurich mempersiapkan sidang OPEC. Namun, lain halnya dengan

pemikiran Joko bahwa ayahnya justru pergi ke Paris. Joko akhirnya

menemukan ayahnya di Paris. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Pagi hari mendarat di Orly, Paris, saya ngebut ke Boulevard

Sebastopol untuk membeli atau merampok pistol. Di vila 45 km di

selatan Paris, Ayah saya pergoki sedang berenang di kolam mungil di

tengah-tengah taman. Ia terkejut setengah mati. Wajahnya jadi pucat

putih cat. Saya cabut pistol dan saya todongkan. Untuk meyakinkan

diri saya sendiri bahwa yang ada di dalam bukan peluru aktor, saya

tembakan ke bola lampu taman. Bola lampu itu berantakan dan Ayah

makin kelihatan seperti patung yang mengapung.203

Pada tahap ini diselesaikan dengan keadaan Joko tidak mampu

membunuh ayahnya lagi, karena Joko merasa kalah, bahkan perempuan

yang menemani dirinya ketika di Paris sama dengan perempuan yang

menemani ayahnya. Nampak dalam kutipan langsung berikut:

“Aku tak mau kehilangan salah satu dari kalian yang begitu perkasa

dan memuaskan di tempat tidur,” alun suara kuda putih tinggi besar

itu. Aku terkulai sedih sambil menggeleng-geleng dan bergumam: Tak

mungkin saya membunuh Ayah sekarang. Kalau begini persoalannya

jadi lain.204

Penyelesaian cerpen Panggung dengan kutipan berikut ini:

“Saya undur penuh putus asa. Dan terngiang-ngiang kembali kata-kata

Ibu, saya tak akan pernah mampu membunuh Ayah. “Orang tua itu

kelihatannya selalu dilindungi,” desis saya kepada diri sendiri sambil

pergi cepat.”205

203

Ibid, h. 50. 204

Ibid. 205

Ibid.

Page 94: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

83

Selanjutnya, berdasarkan urutan penceritaan peristiwa-peristiwa

yang ditampilkan, cerpen Pundak yang Begini Sempit menggunakan alur

gabungan/campuran. Secara garis besar, alur cerpen ini bergerak maju.

Namun, di beberapa bagian ada kilas balik peristiwa yang dialami tokoh

utama, yang turut memengaruhi perkembangan jalannya cerita.

a) Pengenalan situasi cerita (exsposition)

Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian situasi

informasi awal yang berfungsi melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap

berikutnya. Tahap ini dapat dikatakan alur maju jika dilihat adanya

peristiwa yang terjadi secara berkesinambungan, akan tetapi setelah

beberapa peristiwa tersebut di ceritakan, bisa dikatakan peristiwa yang

dikenalkan di awal ini merupakan kilas balik sebuah peristiwa lain.

Pembukaan cerita dalam cerpen Pundak yang Begini Sempit yaitu

sebuah peristiwa munculnya seseorang di sekitar rumah Abas, yang

kehadirannya dianggap misterius oleh Abas. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Ketika saya sedang membersihkan pestol, orang itu tiba-tiba muncul

di kebun entah dari mana. Pandangannya lurus menghujam mata saya

setelah menerobos jendela nako. Irama kerja kain pembersih yang

mengusap-usap lop dan gagang pestol menjadi pelan, seperti

mendapat perintah mendadak untuk berhati-hati.206

Kemunculan seorang laki-laki berkerudung yang misterius dalam

aktivitas yang dilakukan Abas, tidak hanya terjadi dalam sekali. Namun,

sering kali terjadi, sehingga Abas menguraikannya dalam cerita. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ia berkerudung, sebuah kerudung yang dapat memberi tahu kita

bahwa ia bukan hidup di sekitar sini, seorang laki-laki yang pernah

saya temui di Pasar Tanah Abang untuk pertama kali.207

Muncul di Dunia Fantasi, Taman Mini, Pasar Seni, Ratu Plaza,

Grogol, Glodog, Tanah Tinggi, Jatinegara, Kalipasir, seluruh tempat

meluapkan bau anyir. Aroma ganja, babi panggang, regukan bir, di

antara kepulan asap mondar-mandirnya pelayan, seperti ia selalu hadir

206

Ibid, h. 123. 207

Ibid, h. 124.

Page 95: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

84

menyaksikan kemurtadan saya, alangkah lelahnya jiwa-raga, beban

tugas yang terlalu berat untuk pundak yang begini sempit.208

Hal pokok dalam tahap pengenalan situasi, seperti tampak pada

kutipan di atas, yaitu pengenalan sebagian tokoh maupun permulaan

peristiwa yang dialami Abas. Tokoh tersebut akan terlibat dalam peristiwa-

peristiwa pada cerita selanjutnya.

b) Pengungkapan peristiwa (complication)

Tahap ini merupakan tahap menyulut terjadinya konflik, konflik itu

sendiri akan berkembang menjadi konflik-konflik berikutnya. Pada tahap ini

alur yang digunakan selain alur maju juga alur mundur atau kilas balik

apabila dikaitkan dengan cerita awal, penceritaan yang dilakukan Joko

terhadap peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Penyebab Joko merasakan

hal aneh yang terjadi, dan merasa heran akan kehadiran seorang laki-laki

misterius dalam setiap tugasnya.

Diawali dari kedatangan Jon, sahabat Abas ke rumahnya, yang disertai

maksud untuk menceritakan perihal kehadiran lelaki misterius dalam

kehidupan Abas. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Tapi ngomong-omong, siapa tuh yang tadi berdiri kayak patung di

bawah pohon? Pengamen, ya?” sambungnya sambil menyalakan

keretek.

“Itulah Jon, yang ingin saya bicarakan denganmu. Sudah kesepuluh

kalinya atau lebih, laki-laki itu selalu hadir di dalam tugas-tugas saya.

Pengamen? Apa ia mirip pengamen?209

Tahap ini banyak berisi peristiwa-peristiwa yang berusaha diceritakan

Abas kepada sahabatnya, terkait kehadiran lelaki berkerudung dalam setiap

tugasnya, seperti kutipan berikut:

... Tiba-tiba brak! Pintu belakang warung itu didobrak dari dalam,

sesosok tubuh meloncat keluar dan berlari ke tengah kuburan. Kilat

menyambar dan sinarnya menerangi kawasan lalu saya merenggut

pestol sampai ketika sosok itu roboh sebelum picu mematuk. Dan

ketika saya dekati sosok yang roboh itu, di depannya sudah berdiri

laki-laki berkerudung itu.210

208

Ibid. 209

Ibid, h. 125-126. 210

Ibid, h. 130.

Page 96: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

85

Abas menceritakan kilas balik ketika ia mendapati bahwa lelaki

berkerudung itu mempunya kekuatan untuk membunuh seseorang hanya

dengan kedipan mata, bahkan lelaki berkerudung itu sangat kuat. Meskipun

setiap cerita yang dilontarkan Abas tidak dipercayai sahabatnya. Nampak

pada kutipan langsung berikut:

“Ia membunuh hanya dengan memejamkan matanya.”

“Jangan ngawur kamu!”

“Ia membunuh hanya dengan memejamkan matanya.”

Jon, Sujono, terbengong-bengong menatap saya penuh tanda tanya.

“Kebohonganmu sudah keterlaluan!” bentaknya.211

“Seluruh „karung‟ ya laki-laki itu tang melahapnya.”

“Ah, yang bener, Bas!”

“Demi Allah!”212

Pada akhirnya Abas merasa kehadiran lelaki berkerudung itu

memunculkan kekaguman serta keheranan karena kemunculan lelaki

berkerudung itu hanya pada tugas-tugasnya ketika menjadi Petrus. Hal ini

dibuktikan dengan kutipan berikut:

Tanpa terasa kami mengagumi orang asing yang mencurigakan itu.

Ada sejumlah kemungkinan yang tetap rahasia menjadikan kami tak

mampu mengoreknya. Bisa kami membencinya, mengaduk-aduk

seluruh kawasan siang-malam. Nostop. Tapi untuk dapat

menangkapnya, rasanya “mengarungkan” seribu gali jauh lebih

mudah.213

c) Menuju pada adanya konflik (rising action)

Tahap ini merupakan tahap peningkatan konflik, konflik yang sudah

muncul semakin berkembang intensitasnya. Peristiwa yang terjadi semakin

menegangkan, konflik semakin mengarah pada tahap klimaks.

Pada tahap ini, istri dari Abas yaitu Tiwuk mengetahui bahwa

suaminya adalah seorang Petrus (Penembak misterius). Melalui kehadiran

tetangganya Bu Bibing yang ketakutan anaknya akan di “karungkan” oleh

Abas, karena Epong anaknya seorang gali. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

211

Ibid, h. 134. 212

Ibid, h. 132. 213

Ibid, h. 136.

Page 97: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

86

“Si Epong dituduh gali. Suamimu mau „ngarungin‟ dia,” sambung Bu

Bibing dengan memeluk kaki Tiwuk erat-erat.

“Eee, e, Mas! Jadi kamu Petrus, ya!” seru istri saya sambil

menghempaskan pelukan Bu Bibing, lalu mencengkeram dada saya.214

Setelah kejadian di atas, beberapa hari kemudian Abas dipenjara

dengan tuduhan terlibat perkara dengan seorang bos gali yang masih buron.

Ketika dipenjara itu pula istri Abas meminta cerai. Hal ini dibuktikan

dengan kutipan berikut:

Sebulan di tahanan memang bukan hal yang aneh. Penahanan ini bisa

berlangsung lebih lama lagi. Begitu saya ditahan, begitu istri saya

minta cerai. Alasannya terutama karena saya ini Petrus, penembak

misterius. Dia merasa disambar ledek ketika mengetahui suaminya

seorang yang pekerjaannya membunuhi orang. Biarpun yang dibunuh

itu para penjahat, dia sama sekali tak dapat menerimanya.215

Penyebab Abas dipenjara dikarenakan tindakan sahabatnya sendiri,

Jon. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Jon sama sekali tak bisa membedakan antara cerita bohong dan cerita

benar. Saya yang bertanya dengan tulus dan meminta

pertimbangannya tentang laki-laki misterius itu yang selalu hadir

dalam tugas-tugas saya, malah dipakai modal untuk menohok saya

sekadar cari muka di hadapan Komandan. Apa untungnya dari

tuduhan keji yang ditujukan kepada saya itu kecuali omong

kosong?216

Pada tahap peningkatan konflik ini, konflik yang terjadi semakin

mengarah pada tahap klimaks. Abas semakin membenci sahabatnya, Jon.

Abas juga mendapat tekanan dari Komandan mengenai siapa lelaki

misterius dan apa hubungannya dengan Abas. Keluarganya pun hancur, ia

dan istrinya bercerai. Anak dan istrinya mengalami kesulitan hidup selama

Abas di dalam penjara.

d) Puncak konflik (turning point)

Tahap ini disebut pula sebagai klimaks. Pada tahap ini konflik yang

dialami tokoh mencapai puncak intensitasnya. Tahap klimaks dalam cerpen

214

Ibid, h. 137-138. 215

Ibid, h. 139-140. 216

Ibid, h. 140.

Page 98: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

87

Pundak yang Begini Sempit terdapat pada peristiwa ketika Abas keluar dari

penjara. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Saya sangat tahu bahwa sejak keluar dari gerbang penjara menuju

kehidupan bebas, saya sudah mulai dikuntit. Saya harus membuat

gerakan cepat untuk dapat menghindar dari segala macam tipu

muslihat, karena sasaran utama saya sekarang adalah Jon, untuk

membalas dendam. Sungguh, inilah saat yang saya nanti-nantikan

untuk dapat membuat perhitungan dengan teman yang telah

berkhianat dan menyebabkan keluarga saya hancur.217

Semakin memuncak intensitasnya ketika Abas pergi ke rumah Jon, dalam

kutipan langsung berikut:

Saya memasuki pekarangan rumah Jon tanpa ragu-ragu.

“Kamu harus permisi dulu memasuki pekarangan orang,” suatu suara

tiba-tiba terdengar di belakang saya. Saya menghentikan langkah dan

menoleh, ternyata Jon sambil menodongkan pestolnya.

“Jon. Yang saya miliki cuma tinggal nyawa.

“Aku tahu, Bas. Kamu datang mau bikin onar di rumahku.

“Tidak. Saya tidak akan membuat kekacauan. Saya hanya ingin

membalas dendam.218

Pada tahap ini, Abas ingin membalas dendam, meskipun upayanya

diketahui lebih dulu oleh Jon.

e) Penyelesaian (ending)

Tahap ini merupakan tahap konflik yang terjadi mulai menemukan

solusi kemudian cerita di akhiri. Tahap penyelesaian dalam cerpen Pundak

yang Begini Sempit dimulai dengan kehadiran lelaki berkerudung, yang

secara tiba-tiba muncul dari dalam rumah Jon, ketika Abas dan Jon

berseteru. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Tiba-tiba, entah dari mana yang mengantarkannya laki-laki

berkerudung, bersayap, dan bermata jutaan di tubuhnya itu muncul

dari dalam rumah Jon. Seketika Jon terbelalak dan terbengong-

bengong, sambil melepaskan beberapa ke arah laki-laki itu.

“Pengamen” itu tegak tegar dengan sayapnya seperti patung, tak

bergerak sedikit pun, dan peluru-peluru itu tak secuil pun

melukainya.219

217

Ibid, h. 146. 218

Ibid. 219

Ibid, h. 147.

Page 99: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

88

Pada tahap ini diselesaikan dengan keadaan Abas dan Jon tak berhasil

saling membunuh meskipun pelor sudah dikeluarkan dari pestol yang

mereka tembakan ke arah tubuh mereka. Nampak dalam kutipan langsung

berikut:

Secepat itu pula Jon menembak saya beberapa kali letusan, dan

peluru-peluru itu tak punya kemampuan apa-apa menembus tubuh

saya. Kali ini saya juga heran setengah mati.220

... Berkali-kali Jon saya tembak, tapi ia pun telah jadi tegar, seluruh

peluru itu sia-sia mencoba menembus tubuhnya. Mendadak saya

terkulai, ikut bersimpuh di hadapan laki-laki itu dan menggigil.221

..., jutaan mata yang menempel di tubuh laki-laki saat ini tak sebiji

pun yang berkedip menutup, suatu tanda tak ada nyawa yang

dicabut.222

Cerita tersebut diakhiri dengan laki-laki berkerudung, bersayap, dan

memiliki jutaan mata itu berlari meninggalkan mereka.

Selanjutnya, berdasarkan urutan penceritaan peristiwa-peristiwa yang

ditampilkan, cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan menggunakan alur

gabungan/campuran. Secara garis besar, alur cerpen ini bergerak maju.

Namun, di beberapa bagian ada kilas balik peristiwa yang di alami Abas,

yang turut memengaruhi perkembangan jalannya cerita.

a) Pengenalan situasi cerita (exsposition)

Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian situasi

informasi awal yang berfungsi melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap

berikutnya. Tahap ini dapat dikatakan alur maju jika dilihat adanya

peristiwa yang terjadi secara berkesinambungan, akan tetapi setelah

beberapa peristiwa tersebut di ceritakan, bisa dikatakan peristiwa yang

dikenalkan di awal ini merupakan kilas balik sebuah peristiwa lain.

Pembukaan cerita dalam cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan

yaitu sebuah peristiwa kebakaran yang terjadi di sebuah perkampungan

kumuh. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

220

Ibid. 221

Ibid. 222

Ibid.

Page 100: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

89

Kobaran api menjilat-jilat angkasa, menjalar sebagai naga,

menyambar rumah demi rumah, ditingkah teriakan dan jerit tangis

para penghuninya. Siang bolong yang panas meniupkan angin

kencang mengembus lautan api yang semakin ganas, melahap

semuanya sambil mengepulkan serpihan-serpihan hitam yang

membubung, bertebaran jauh ke mana-mana.223

Kebakaran yang terjadi di perkampungan kumuh tersebut merupakan

bagian dari persekongkolan antara Abas dengan tokoh Barga. Tokoh Barga

berperan sebagai dalang yang memerintahkan Abas melakukan pembakaran.

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

“Hasil kerja yang bagus, Man,” bisik Pak Barga lagi sambil menyulut

rokoknya. Pandangannya menyapu sekeliling. Lalu lalang orang-

orang, lalu lalang kegaduhan.

“Bapak seharusnya tidak kemari,” tukas saya kosong.

“Saya harus saksikan hasil kerjamu.224

Hal pokok dalam tahap pengenalan situasi, seperti tampak pada

kutipan di atas, yaitu pengenalan sebagian tokoh-tokoh yang terlibat dalam

peristiwa. Yaitu, tokoh Barga dan Parman. Tokoh tersebut akan terlibat

dalam pembicaraan dan peristiwa-peristiwa pada cerita selanjutnya.

b) Pengungkapan peristiwa (complication)

Tahap ini merupakan tahap menyulut terjadinya konflik, konflik itu

sendiri akan berkembang menjadi konflik-konflik berikutnya. Penceritaan

yang dilakukan Joko terhadap peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Pada

tahap ini menceritakan kilas balik tokoh Parman memulai aksinya

membakar perkampungan kumuh tersebut. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Tengah malam pada hari yang sudah ditentukan, rumah bambu saya,

sebuah rumah petak, seperti seluruh rumah di perkampungan kumuh

ini, saya bor batang bambunya dan saya tuangkan minyak tanah pada

ruas-ruasnya.225

Usai Parman berhasil membakar seluruh perkampungan kumuh

termasuk rumahnya sendiri. Parman tak mendapatkan imbalan, sesuai 223

Ibid, h. 149. 224

Ibid, h. 151. 225

Ibid, h. 154.

Page 101: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

90

dengan perjanjian yang mereka sepakati bersama. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Telan bos lamamu, telan bos barumu, bajingan!” teriak saya, “Kamu

harus memegang teguh perjanjian kita.” Lalu saya cabut surat

perjanjian itu dari saku dan dengan keras saya sumpalkan ke

mulutnya.226

Pada tahap ini terjadi penurunan intensitas konflik, Parman yang tidak

mendapat imbalan dari Barga. Memulai kehidupannya kembali dari hasil

penjualan rumahnya yang telah jadi abu, dengan cara memiliki kebun

kangkung dan kios untuk istrinya berjualan rokok.

c) Menuju pada adanya konflik (rising action)

Tahap ini merupakan tahap peningkatan konflik, konflik yang sudah

muncul semakin berkembang intensitasnya. Peristiwa yang terjadi semakin

menegangkan, konflik semakin mengarah pada tahap klimaks. Pada tahap

ini, terjadi kenaikan kembali intensitas konflik. Ketika Tarsih menghilang

dari kios tempatnya berjualan, dan Parman tidak berhasil menemukan

istrinya setelah berkeliling mencarinya. Namun, ketika kembali ke

rumahnya, Parman mendapati sebuah surat. Hal ini dibuktikan dengan

kutipan berikut:

Parman ditunggu di gudang.

dari sobat lama

Barga227

d) Puncak konflik (turning point)

Tahap ini disebut pula sebagai klimaks. Pada tahap ini konflik yang

dialami tokoh mencapai puncak intensitasnya. Tahap klimaks dalam cerpen

Gemertak dan Serpihan-Serpihan, terjadi ketika Barga kembali dengan

kehadirannya menculik Tarsih istri Parman dengan tujuan agar Parman mau

menuruti perintahnya dengan iming-iming keselamatan dan kehidupan yang

lebih baik.

226

Ibid, h. 153. 227

Ibid, h. 165.

Page 102: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

91

“Istrimu, anak-anakmu, kebun kangkungmu, gubukmu, kiosmu, akan

selamat jika kamu menuruti semua perintahku.”228

Keesokan harinya saya dibawa ke ruangan sebelah. Ternyata di situlah

istri saya disekap. Menyaksikan keadaan Tarsih saya tidak mungkin

dapat memaafkan diri saya sendiri. Akhirnya saya putuskan untuk

bersedia membakar supermarket itu.229

Meskipun Parman terus menolak perintah Barga. Pada akhirnya,

Parman mengikuti perintah Barga untuk membakar supermarket tersebut,

pada mulanya supermarket itu merupakan daerah perkampungan kumuh

yang dibakarnya.

Sampai seluruhnya sunyi, dan dua orang satpam, ya, dua orang saja

meronda berkeliling dengan senternya.

Ketika seluruh lantai, tempat penjualan barang dagangan, sudah

dimakan api, saya melewati jalan darurat dan keluar. Mulus.

Melompat pagar dan langsung di cekal oleh dua orang tukang pukul

itu lalu dibawa ke mobil. Sesampainya di gudang saya disekap

kembali.230

Pada tahap ini, Parman kembali melakukan tindak kejahatan berupa

pembakaran sebuah tempat, yang dilakukannya berdasarkan perintah Barga.

e) Penyelesaian (ending)

Tahap ini merupakan tahap konflik yang terjadi mulai menemukan

solusi kemudian cerita di akhiri. Tahap penyelesaian dalam cerpen

Gemertak dan Serpihan-Serpihan dimulai dengan keberhasilan Parman

membakar supermarket. Kali ini ia mendapat imbalan seperti yang

dijanjikan oleh Barga. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

“Istri dan kedua anakmu sekarang sudah menempati kontrakan di

bilangan Manggarai,” tutur Barga ketika kami sedang menikmati

Dunia Dalam Berita TV. Sepertinya saya tidak mendengar apa yang ia

omongkan. Saya menyedot rokok dan menenggak vodka.231

Pada tahap ini Barga mengetahui alasan ia harus membakar

supermarket, yaitu karena penolakan mereka membayar upeti kepada Barga.

228

Ibid, h. 166. 229

Ibid, h. 169. 230

Ibid, h. 170. 231

Ibid, h. 171.

Page 103: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

92

Parman semakin mengetahui rahasia-rahasia Barga. Operasi-operasi untuk

memusnahkan suatu tempat demi mendapatkan penghasilan.

Tahap ini diselesaikan dengan keadaan Parman yang semakin terbiasa

dengan tindakan pembakaran atau pemusnahan yang ditugaskan kepadanya.

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Sore harinya ketika saya sedang berkemas, disodorkannya seberkas

berisi tiga puluh tujuh proyek pemusnahan di pelbagai kota yang harus

saya laksanakan.232

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa, yang

bertujuan untuk merepresentasikan dirinya. Secara keseluruhan gaya bahasa

yang ditemukan dalam ketiga cerpen terdiri dari beberapa gaya bahasa, seperti

simile, personifikasi, hiperbola, dan alusi.

a. Simile

Majas simile merupakan gaya bahasa yang melakukan perbandingan secara

eksplisit ataupun langsung. Biasanya dalam majas ini digunakan kata-kata

seperti, bagaikan, sama, laksana, sebagai, dan lain sebagainya. Pengarang

menggunakan majas ini dalam kutipan berikut:

... Genggaman tangannya merenggut taplak meja dan segala masakan

yang lezat-lezat itu terseret oleh berat tubuhnya yang gendut,

berhamburan bersama porselen-porselen yang indah-indah itu. Persis

segala sesuatu yang disedot masuk jurang. Tumpah ruah terkeping-

keping. Lalu segala sesuatunya diterima sebagai sesaji.233

... Bola lampu itu berantakan dan Ayah makin kelihatan seperti

patung yang mengapung.234

Kutipan dalam cerpen Panggung di atas adalah ungkapan Joko untuk

melukiskan keadaan sang ayah usai ditembaknya. Ia membandingkan

peristiwa jatuh Ayahnya dengan menarik taplak meja yang di atasnya

berisikan berbagai jamuan itu sangat cepat jatuh bersamaan sehingga

nampak seperti tersedot masuk jurang. Persamaan yang diungkapkan adalah

besarnya kekuatan yang mampu menyedot berbagai sajian itu sehingga 232

Ibid, h. 174. 233

Ibid, h. 37. 234

Ibid, h. 50.

Page 104: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

93

tumpah ruah. Hal tersebut merupakan bentuk penekanan untuk

menggambarkan begitu dramatisnya peristiwa terbunuhnya sang ayah.

Simile disebut sebagai gaya bahasa perbandingan, secara eksplisit tampak

pada kutipan di atas melalui penggunaan kata persis, seperti.

Pada cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan memiliki majas yang

sama. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Kobaran api menjilat-jilat angkasa, menjalar sebagai naga,

menyambar rumah demi rumah, di tingkah teriakan dan jerit

tangis para penghuninya. 235

Kutipan di atas menggambarkan peristiwa terjadinya kebakaran ketika

api semakin tinggi dan menyebar membakar semua yang ada di sekitarnya.

Ia membandingkan peristiwa api yang membakar itu seperti berjalan dari

satu tempat ke tempat lain. Secara berantai menjalar dengan menggunakan

kata “sebagai” yang merupakan ciri dari penggunaan majas simile. Kata

tersebut merujuk pada menyamakan api yang merambat seperti naga yang

panjang.

b. Personifikasi

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang mengungkapkan benda

mati tetapi melakukan sesuatu hal seperti makhluk hidup. Hal itu dibuktikan

dengan kutipan berikut:

Pedal gas saya genjot dan berlarilah mobil ini seperti kijang, keluar

halaman.236

Kutipan dalam cerpen Panggung di atas menunjukkan bahwa kata

“berlarilah” merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia. Tetapi

dalam kutipan tersebut kata “berlarilah” dilakukan oleh benda mati yaitu

mobil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat tersebut menggunakan

majas personifikasi. Kutipan tersebut digunakan oleh pengarang untuk

menggambarkan betapa cepatnya mobil itu bergerak atau dapat bermakna

bahwa sangat tergesa-gesa orang yang mengendarainya.

235

Ibid, h. 149. 236

Ibid, h. 46.

Page 105: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

94

Pada cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan memiliki majas yang

sama. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Kobaran api menjilat-jilat angkasa.237

Kutipan di atas menunjukkan bahwa kata “menjilat-jilat” merupakan

tindakan yang dilakukan oleh manusia. Tetapi dalam kutipan tersebut kata

“menjilat-jilat” diterapkan pada benda mati yaitu angkasa atau langit.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat tersebut menggunakan majas

personifikasi. Kutipan tersebut digunakan oleh pengarang untuk

menggambarkan api yang menyala itu sangat besar dan tinggi hingga

nampak dekat dengan langit.

c. Hiperbola

Majas hiperbola adalah suatu gaya yang bertujuan untuk menjelaskan

suatu hal namun dilakukan dengan cara melebih-lebihkan dari kenyataan

aslinya dengan maksud untuk meningkatkan kesan dan daya pengaruh

sesuatu yang dibicarakan. Hal ini Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

Ia tidak dapat melihat siapa pun jadi terkenal, jadi kaya dan punya

pacar cantik. Pencemburu setengah modar, apinya bisa

menyebabkan neraka mbludag.”238

Kutipan dalam cerpen Pundak yang Begini Sempit di atas

menunjukkan bahwa sikap tokoh Goplak yang dikenal pencemburu.

Sehingga, rasa cemburu yang berlebihan itu mengakibatkan tanggapan yang

dramatis, bahwa kemarahan seseorang dapat mengakibatkan neraka mblulag

yang bermakna melebihi kapasitas atau berlebihan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kalimat tersebut menggunakan majas hiperbola. Kutipan

tersebut digunakan oleh pengarang untuk menggambarkan jika neraka itu

dalam suatu tempat atau wadah maka daya tampungnya sudah tidak cukup

dan bisa melebar keluar hingga tidak tertampung. Begitulah bentuk rasa

cemburu berlebihan yang ditunjukkan Goplak.

237

Ibid, h. 149. 238

Ibid, h. 127.

Page 106: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

95

Pada cerpen Gemertak dan Serpihan-Serpihan memiliki majas yang

sama. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut:

... Kucur peluh dibiarkannya menjadi banjir, orang-orang

kuyup menatap kobaran api dari tempat barang-barang yang bisa

diselamatkan.239

Kutipan di atas menunjukkan kondisi orang-orang yang rumahnya

mengalami kebakaran sangat sibuk menyelamatkan harta bendanya. Kondisi

mereka yang berkeringat itu lebih di dramatisir lagi sehingga dikaitkan

dengan kondisi banjir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat tersebut

menggunakan majas hiperbola. Kutipan tersebut digunakan oleh pengarang

untuk menggambarkan jika banyaknya keringat yang dikeluarkan seseorang

akibat rasa letih dan udara yang panas disamakan dengan kondisi air yang

berlebihan hingga menyebabkan banjir.

B. Potret Orde Baru dalam Cerpen Panggung, Pundak yang Begini Sempit, dan

Gemertak dan Serpihan-Serpihan

Berhala memuat tiga belas cerpen yang ditulis antara tahun 1979-1987, yang

memiliki keistimewaan pada masing-masing ceritanya, di antaranya menyoal

kondisi sosial dan politik, dengan latar penulisan di kota Jakarta. Hal ini menarik

mengingat antara tahun 1965-1998 menjadi memoar perjalanan masa Orde Baru

di Indonesia yang ditunggangi oleh Soeharto. Tidak heran jika beberapa cerita di

dalamnya memotret kondisi sosial dan politik pada masa Orde Baru, termasuk tiga

cerpen di dalamnya, yaitu Panggung (1981), Pundak yang Begini Sempit (1986),

dan Gemertak dan Serpihan-Serpihan (1987).

1. Potret Orde Baru dalam cerpen Panggung

Kondisi politik pada masa Orde Baru melatarbelakangi cerpen

Panggung. Politik dalam masyarakat memiliki berbagai dimensi pengertian,

mulanya merupakan dimensi positif, yaitu upaya yang dilakukan warga negara

untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles). Namun,

kegiatan berpolitik kerap kali diwarnai sebatas upaya untuk mendapatkan atau

239

Ibid, h. 150.

Page 107: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

96

mempertahankan kekuasaan di masyarakat saja. Munculnya penyalahgunaan

kekuasaan yang rentan dilakukan oleh para pejabat, sehingga tanggung jawab

besar dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara tidak lagi menjadi

pekerjaan yang terhormat.

Potret korupsi mewarnai cerpen Panggung, korupsi sebagai tindakan

penyalahgunaan atau penyelewengan yang bermuara pada kekuasaan dan uang

terjadi dalam sebuah keluarga pejabat. Dalam sebuah keluarga antara satu

dengan yang lain tentu memiliki sifat dan sikap yang berbeda. Hal inilah yang

diperlihatkan Danarto, bahwa hubungan antara orang tua dan anak tidak selalu

berjalan beriringan. Cerita dalam cerpen Panggung bermula pada kebencian

seorang anak terhadap prilaku ayahnya, kebencian itu muncul akibat surat

kaleng yang ia terima mengenai tindakan buruk ayahnya.

... Isi surat kaleng itu banyak yang mengerikan yang menuding Ayah

sebagai orang Bappenas. Ayah disindir. Dicaci. Dihina habis-habisan.

Lama-lama surat kaleng itu dapat membakar saya dan menaruhkan

kebencian dengan enaknya di salah satu kamar hati saya. Terbakar sudah!

Saya mulai membenci Ayah.240

Kutipan tersebut menunjukkan bagaimana seorang pejabat dianggap

sebagai sosok yang jahat, bahwa kejahatan seseorang dapat terbongkar dengan

berbagai cara, termasuk melalui surat kaleng. Artinya, setiap kejahatan tidak

mudah dapat terbongkar dan dapat diadili, begitu pun sebaliknya, tidak selalu

dapat disembunyikan.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Inter-

Governmental Group on Indonesia (IGGI), kedua lembaga ini banyak

dibicarakan dalam cerpen Panggung. Pada awal Orde Baru, yang mewarisi

kebangkrutan ekonomi Orde Lama, telah muncul ide mengenai perlunya kita

memperoleh pinjaman dari luar-negeri untuk mengangkat perekonomian

Indonesia. Bersamaan dengan itu muncul pula gagasan tentang bagaimana kita

harus berhati-hati terhadap pinjaman luar-negeri. Dari gagasan tentang

perlunya pinjaman luar negeri itulah awal dari dibentuknya IGGI. Tidak bisa

diabaikan bahwa tujuan dari pembentukan IGGI adalah untuk mencari

240

Danarto, op. cit, h. 40.

Page 108: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

97

penyelesaian utang Indonesia zaman Orde Lama pada luar-negeri yang

mencapai USD 2,4 miliar (USD 1,5 miliar di antaranya untuk pembebasan

Irian Jaya).241

Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI) didirikan pada tahun

1967. Tujuannya, memberi bantuan kredit jangka panjang dengan bunga ringan

kepada Indonesia untuk biaya pembangunan. IGGI berpusat di Den Haag

(Belanda). Ketua IGGI dijabat oleh Menteri Kerja Sama Pembangunan

Kerajaan Belanda. Bantuan IGGI kepada Indonesia, antara lain berbentuk:

bantuan proyek, bantuan program, bantuan pangan, bantuan teknik, devisa

kredit (devisa yang diperoleh dari pinjaman), dan grant (sumbangan atau

hadiah). Bantuan IGGI kepada Indonesia ini diberikan setiap tahun. Setiap

tahun diselenggarakan sidang IGGI untuk membahas dan mengevaluasi

pelaksanaan pembangunan Indonesia sebagai dasar pemberian bantuan tahun

berikutnya. Bantuan yang berbentuk pinjaman (devisa kredit) bersyarat lunak

dengan bunga berkisar 0–3% setahun dengan jangka waktu angsuran berkisar

7–10 tahun. Bantuan dari IGGI yang digunakan untuk pembangunan proyek-

proyek produktif dan kesejahteraan sosial. Pada tanggal 25 Maret 1992, IGGI

bubar sebab Indonesia menolak bantuan Belanda yang dianggap terlalu banyak

mengaitkan pinjaman luar negerinya dengan masalah politik di Indonesia.242

Sehingga, keberadaan IGGI berlangsung hanya pada masa Orde Baru.

Awal Orde Baru dan terbentuknya IGGI menjadi magnet bagi

perkembangan ekonomi Indonesia. Dilihat dari peran penting Bappenas dan

IGGI dalam pelaksanaan pemerintahan dan perkembangan perekonomian yang

terjadi pada masa Orde Baru. Jika Bappenas dimulai sejak tahun 1945, IGGI

dimulai sejak 1967, dan cerpen Panggung ditulis tahun 1981, maka tidak heran

jika cerpen Panggung secara jelas menyebutkan kedua lembaga tersebut.

241

Prof. Dr. Sri-Edi Swasono, Keberadaan dan Peran CGI atau AID Coordinator : Tinjauan Berkelanjutan Fiskal dan Upaya Mengurangi Ketergantungan, dari https://www.bappenas.go.id/files/5213/6082/9490/sri-edi__20091015095921__2298__0.doc, diakses tanggal 18 Agustus 2019 pukul 09.30. 242

Doni Setyawan, Bantuan Ekonomi dari IGGI dan CGI , dari http://www.donisetyawan.com/bantuan-ekonomi-dari-iggi-dan-cgi/, diakses tanggal 18 Agustus 2019 pukul 09.50.

Page 109: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

98

“Kamu menyembunyikan sesuatu tentang GIGI,” kata saya tentang IGGI

dengan kebiasaan menyebutnya sebagai GIGI, kepada sahabat saya

Sekretaris II Bidang Ekonomi (untuk kemudian saya sebut S II BE saja)

dari salah satu kedubes negara yang tergabung dalam grup yang

membantu Indonesia.243

Kutipan tersebut semakin menegaskan keterikatan tokoh utama dengan

kondisi aktual ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru, keberadaan IGGI dan

negara yang tergabung di dalamnya, untuk membantu ekonomi Indonesia.

Adapun anggota IGGI adalah Negara-negara kreditor, seperti Inggris, Prancis,

Belgia, Italia, Swiss, Jepang, Belanda, Jerman Barat, Australia, Selandia Baru,

Amerika Serikat, dan Kanada. Badan keuangan dunia baik internasional

maupun regional, seperti Bank Dunia (World Bank), Bank Pembangunan Asia

(Asian Development Bank), Dana Moneter Internasional (International

Monetary Fund), dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).244

Ibu melihat arloji kalungnya: “Detik ini pesawat yang membawa ayahmu

ke Zurich sedang tauke-off dari Halim.”245

Pagi hari mendarat di Orly, Paris, saya ngebut ke Boulevard Sebastopol

untuk membeli atau merampok pistol.246

Ada dua negara di antarnya disebutkan dalam kutipan cerpen Panggung

di atas, yaitu Swiss dan Prancis. Zurich adalah pusat perdagangan di Swiss dan

menjadi salah satu kota yang sangat penting di dunia. Paris adalah ibu kota

Prancis yang ramai dengan kemewahan dan pusat perbelanjaan. Kedua negara

tersebut adalah negara yang tergabung dalam IGGI. Pemilihan dan penulisan

nama negara pada cerita adalah kemungkinan hasil potret kondisi IGGI pada

masa Orde Baru.

Pembunuhan terhadap Ayah itu saya persiapkan semasak mungkin.

Artinya dengan waktu yang sangat tepat. Bertepatan dengan datangnya

para utusan IGGI yang akan meninjau berbagai proyek untuk rakyat di

Jawa Barat. Di suatu restoran yang terkenal enak dan mewahnya itu para

utusan dijamu. Dalam salah satu surat kaleng itu menyebutkan Ayah

punya kebiasaan memamerkan kemewahan sambutan yang sangat terasa

243

Danarto, Berhala, (Yogyakarta: Diva Press, 2017), h. 39. 244

Doni Setyawan, op. cit. 245

Danarto, op. cit., h. 48. 246

Ibid, h. 50.

Page 110: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

99

berlebih-lebihan, hingga sering membuat para utusan merasa risi dan

malu. Apa maksudnya itu semua, mereka bertanya-tanya. Saya selalu

ingat batu karang dalam laut dengan lidah panjang. Dan di restoran itulah

Ayah saya habisi.247

Kutipan tersebut memotret prilaku ayah dari tokoh utama seseorang

pejabat Bappenas ketika berhadapan dengan utusan IGGI. Dalam kondisi

faktual bahwa kedatangan IGGI tidak terlepas dari memberikan bantuan,

dengan kata lain memberikan pinjaman kepada Indonesia. Menurut Sri Edi

Suwarsono, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengenai

IGGI dan hutang-piutang Indonesia sebagai berikut,

Saya mengajak kita semua untuk melihat kasus utang Indonesia sebagai

suatu perjuangan untuk melepaskan diri dari ketergantungan dan

meningkatkan kemandirian. Mari kita merubah posisi debt-trap menjadi

debt-resolution, merubah keterjebakan atau ketercanduan menjadi energi

sosial untuk meraih martabat dan melepas posisi subordinasi sebagai

bangsa yang tangannya menengadah di bawah.

Saya telah lama mencemaskan bahwa debt-trap telah menumbuhkan

cultural-trap, di mana posisi tersubordinasi sebagai bangsa berutang

telah menempatkan kita pada posisi keterdiktean, mem¬bentukkan mind-

set kita ke dalam pola pikir hubungan ekonomi “tuan-hamba”, yang

selalu mencari kepercayaan, mencari muka, dan mencari “suaka kultural”

kepada para kreditor berkat hilangnya percaya diri. Pikiran kita pun

tergadaikan untuk selalu mencari solusi ekonomis- finansial melalui

utang belaka dan melalui petunjuk para kreditor pula, kita “menari atas

kendang mereka”.248

Kutipan tersebut menampilkan potret bahwa langkah untuk terbebas dari

keterpurukan ekonomi dengan jalan meminjam tidak selalu menjadi solusi

terbaik, bahkan dapat menciptakan persoalan baru, seperti pada kutipan ..., di

mana posisi tersubordinasi sebagai bangsa berutang telah menempatkan kita

pada posisi keterdiktean, membentukkan mindset kita ke dalam pola pikir

hubungan ekonomi “tuan-hamba”, yang selalu mencari kepercayaan, mencari

muka, dan mencari “suaka kultural” kepada para kreditor berkat hilangnya

percaya diri.249

Berkaitan dengan kutipan cerpen ... Di suatu restoran yang

terkenal enak dan mewahnya itu para utusan dijamu. Dalam salah satu surat 247

Ibid, h. 43. 248

Prof. Dr. Sri-Edi Swasono, op. cit. 249

Ibid.

Page 111: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

100

kaleng itu menyebutkan Ayah punya kebiasaan memamerkan kemewahan

sambutan yang sangat terasa berlebih-lebihan, hingga sering membuat para

utusan merasa risi dan malu. Apa maksudnya itu semua, mereka bertanya-

tanya.250

Akhirnya, muncul mental yang rendah pada diri seseorang untuk

mendapatkan suatu pengakuan agar dapat terselenggaranya tujuan.

Kejahatan yang dibalas oleh tindak kejahatan nampak pada cerpen

Panggung. Hal tersebut terdapat pada keberanian seorang anak dalam

melakukan tindakan untuk membunuh ayahnya, meskipun ayahnya telah

melakukan tindakan yang salah, membunuh seseorang tetaplah sebuah

kesalahan. Artinya, tidak mudah untuk dapat mengadili seseorang yang berbuat

kejahatan, langkah lain yang sering kali ditempuh adalah dengan melakukan

tindakan yang lebih jahat. Sama halnya, bahwa menutupi berita besar harus

dengan berita yang lebih besar lagi, menutupi satu kebohongan dengan

kebohongan lain. Tidak hanya pada masa Orde Baru bahwa kekuasaan atau

jabatan seseorang dapat membuat hidupnya lebih mudah.

Sesampainya di sel baru, saya terbengong lagi. Beberapa pekerja sedang

memasang AC di kamar saya. Sebuah kamar yang luas dan kelihatan

bakal nyaman. Tapi ini juga berarti saya harus betah tinggal lama di sel

ini dan belajar mencintainya. Ha, ternyata ada juga TV berwarna paling

gede, video recorder dengan setumpuk kaset filmnya. Bahkan ada video

game segala. Ini apa-apaan! Saya geleng-geleng. Perabotan yang bagus-

bagus juga sedang diatur. Ini semua pasti ulah Ibu. Wanita yang luar

biasa.251

Uraian di atas menunjukkan bahwa uang dan kekuasaan dapat membuat

hidup seseorang tetap nyaman meskipun telah melakukan tindakan kejahatan,

nampak bahwa harta dan jabatan menjadi kekuasaan tunggal terhadap segala

keputusan hidup. Tindakan kolusi, korupsi, dan nepotisme menjadi rantai yang

sulit dipecah sehingga sering kali menjadi rangkaian temuan tindak kejahatan

di kalangan elite politik.

250

Danarto, Op. Cit., h. 43. 251

Ibid, h. 45.

Page 112: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

101

2. Potret Orde Baru dalam cerpen Pundak yang Begini Sempit

Orde Baru dengan serangkaian kontroversi yang mengiringinya, memang

selalu menjadi daya tarik tersendiri dalam mempelajari sejarah pada era saat

ini. Sederet kasus-kasus dapat bermunculan ketika menyoal Orde Baru,

termasuk dalam cerpen Pundak yang Begini Sempit dengan jelas menyinggung

kasus yang terjadi pada masa Orde Baru. Potret kasus mengenai Penembak

Misterius (Petrus) dan Gabungan Anak Liar (Gali) memang lekat dengan Orde

Baru, kedua istilah itu dikenal pada masa Orde Baru sebagai sebuah kasus yang

terjadi sekitar tahun 1981-1985. Kasus memiliki pengertian bahwa yang terjadi

merupakan sebuah pelanggaran yang bertentangan dengan aturan atau

ketetapan hukum yang berlaku.

Kehadiran serangkaian kasus yang terjadi adalah ketika Orde Baru

berakhir pada 1998, tuntutan untuk mengungkap dugaan terjadinya

pelanggaran berat HAM masa lalu banyak bermunculan. Sejumlah produk

hukum bermunculan untuk merespons tuntutan itu. Misalnya, Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU Nomor 26 tahun

2000 tentang Pengadilan HAM. Lebih jauh, terdapat sejumlah proses hukum

yang dilakukan oleh Komnas HAM terkait menyelesaikan persoalan kasus

masa lampau.252

Salah satunya mengenai potret kasus Petrus dan gali, meski

keberadaan gali atau preman dianggap meresahkan, namun tindakan

melenyapkan nyawa seseorang tanpa melalui proses hukum yang berlaku

tetaplah tidak dibenarkan. Potret gali nampak pada kutipan berikut.

Goplak adalah raja gali. Ia menguasai dua blok toko paling laris. Setiap

bulannya ia punya penghasilan dua juta rupiah dari hasil pungutan, upeti,

hasil kompasan, atau apa pun namanya. Ia membawahi paling tidak 50

orang anak buah, dengan didikan tangan besi. Goplak adalah ketua

gerombolan yang garang, sangat gemar main kasar. Gali-gabungan anak

liar-telah beroleh makna yang sejati di tangan Goplak, suatu rumus ke

arah lahan kejahatan yang lebih luas. Goplak adalah pengejawantahan

252

Kompas.com, Kontras Paparkan 10 Kasus Pelanggaran HAM yang Diduga Melibatkan Soeharto, dari https://nasional.kompas.com/read/2016/05/25/07220041/Kontras.Paparkan.10.Kasus.Pelanggaran.HAM.yang.Diduga.Melibatkan.Soeharto?page=4, diakses tanggal 24 Agustus 2019 pukul 19.20.

Page 113: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

102

pengertian gali, sungguh masyarakat melihatnya seperti kobaran api

kebakaran. Ia akrab benar, dan sangat berbahaya.253

Kutipan cerpen tersebut menggambarkan bahwa sosok gali atau preman

yang kehadirannya meresahkan masyarakat, melakukan tindakan untuk

mencari keuntungan dari kelemahan orang lain, sehingga orang lain mengalami

kerugian atas prilakunya tersebut. Sejalan dengan hal itu, bahwa pada masa

Orde Baru keberadaan gali memiliki peran yang lebih luas lagi. Nampak pada

kutipan berikut.

Bathi Mulyono bukan sembarang preman. Dia ketua Yayasan Fajar

Menyingsing, organisasi massa yang menghimpun ribuan residivis dan

pemuda di daerah Jawa Tengah. Organisasinya itu dibekingi oleh

Gubernur Jawa Tengah Supardjo Rustam, Ketua DPRD Jawa Tengah

Widarto dan pengusaha Soetikno Widjojo. Dengan “restu” elite penguasa

daerah, Bathi menjalankan bisnisnya mulai dari jasa broker sampai

dengan lahan parkir di wilayah Jawa Tengah.

Hubungan yang dibangun antara elite dengan para preman pun bergerak

lebih jauh dari sekadar bisnis. Preman pun digunakan sebagai kelompok-

kelompok milisi yang diberdayakan pada saat musim kampanye Pemilu

tiba. Golongan Karya (Golkar) sebagai generator politik Orde Baru

banyak menggunakan jasa para preman untuk menggalang massa dan

mengamankan jalannya kampanye.254

Kutipan tersebut menggambarkan kasus mengenai seorang gali yang

dicari keberadaannya antara tahun 1983-1985, peran gali bukan hanya sebatas

seorang preman yang menjarah keuntungan dari para pedagang. Namun, turut

serta dalam kemelut perpolitikan masa Orde Baru. Berbicara menyoal bentuk

kejahatan tentu ada penyelamatannya, maka berbicara menyoal gali tidak

terlepas dari Petrus, Petrus dan gali berjalan berseberangan. Potret inilah yang

ditampilkan dalam cerita, keberadaan Petrus untuk melenyapkan gali. Potret

tersebut nampak pada kutipan berikut.

... Operasi-operasi kami, saya, Jon dan sejumlah kawan dalam menumpas

gali-gali selama ini seingat saya berjalan dengan mulus dan baik-baik

saja.255

253

Danarto, Op. Cit., h. 127. 254

Bonnie Triyana, Petrus: Kisah Gelap Orba, dari https://historia.id/politik/articles/petrus-kisah-gelap-orba-PyXNv, diakses tanggal 24 Agustus 2019 pukul 19.30. 255

Danarto, op. cit., h. 142.

Page 114: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

103

“Aku nggak mau suamiku Petrus. Aku nggak mau!” jeritnya yang diikuti

jeritan Nining di balik pintu.256

... Begitu saya ditahan, begitu istri saya minta cerai. Alasannya terutama

karena saya ini Petrus, penembak misterius. Dia merasa disambar ledek

ketika mengetahui suaminya seorang yang pekerjaannya membunuhi

orang. Biarpun yang dibunuh itu para penjahat, dia sama sekali tak dapat

menerimanya.257

Pekerjaan sebagai seorang Petrus bukanlah sebuah pekerjaan yang

diterima begitu saja oleh orang lain apalagi keluarga, namun menjadi pekerjaan

yang di rahasiakan oleh para anggota militer atau polisi yang bertindak sebagai

Petrus. Potret pekerjaan sebagai Petrus dalam cerpen dirahasiakan karena

oknum anggota militer atau polisi tersebut tidak mendapat perlindungan hukum

sebagai Petrus.

Komandan yang tertarik cerita bohong itu berkali-kali mengunjungi saya.

Secara halus tapi kejam Komandan memepet terus saya ke pojok yang

jorok, sampai di mana hubungan saya dengan laki-laki aneh itu.

Hubungan itu berbentuk apa, sudah berlangsung berapa lama, apa saja

yang saya dapat dari hubungan itu, siapa saja yang masuk jaringan ini.258

Keberadaan Petrus yang masih dirahasiakan dan kemungkinan tidak

semua jajaran organisasi militer atau polisi turut campur di dalamnya, potret di

atas sejalan dengan kondisi aktual berikut.

Berita-berita yang terbit di media massa dihiasi silang pendapat. Kepala

Bakin Yoga Soegama menyatakan tak perlu mempersoalkan para

penjahat yang mati secara misterius (Sinar Harapan, 23 Juli 1983),

sementara itu mantan Wapres H. Adam Malik angkat bicara dan

menyatakan ketidaksetujuannya terhadap aksi penembakan misterius

(Terbit, 25 Juli 1983). “Jangan mentang-mentang penjahat kerah dekil

langsung ditembak, bila perlu diadili hari ini langsung besoknya

dieksekusi mati. Jadi syarat sebagai negara hukum sudah terpenuhi,”

Adam Malik mengingatkan, “setiap usaha yang bertentangan dengan

hukum akan membawa negara ini pada kehancuran,” kecam pemuda

angkatan 1945 itu.

LB Moerdani, panglima yang disebut-sebut sebagai salah satu desainer

operasi Petrus itu mengatakan kalau peristiwa itu dipicu oleh perang

antargenk. Benny berdalih pembunuhan-pembunuhan itu tak melibatkan

256

Ibid, h. 138. 257

Ibid, h. 140. 258

Ibid, h. 141.

Page 115: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

104

tangan ABRI. Sementara itu Soeharto dalam otobiografinya, Pikiran,

Ucapan dan Tindakan Saya, punya dalih lain. Dia menuturkan kalau

Petrus ditujukan sebagai usaha mencegah kejahatan seefektif mungkin

dengan harapan menimbulkan efek jera.

Potret gali yang harus berhadapan dengan Petrus mendapatkan nasib mati

dengan tembakan dan peluru bersarang di tubuhnya. Setelah mati mayatnya

bisa dibuang di mana saja dengan cara digeletakkan begitu saja atau

dimasukkan ke dalam karung. Kutipan cerpen berikut.

Yang menarik saya adalah tato pada punggung tangan sang pemuda itu.

Gali-gali memang biasa bertato untuk menunjukkan kejantanannya.259

“Si Epong jangan di ambil, Pak Abas,” tangis Bu Bibing sambil memeluk

kedua kaki saya, membuat anak-anak menyingkir.260

... Dan kami pun secepat kilat memasukkan mayat itu ke dalam karung,

meninggalkannya di situ, sebelum orang-orang pada berdatangan.261

Potret cara mengidentifikasi seseorang itu gali atau bukan dalam kutipan

cerpen di atas memiliki hubungan faktual dengan kondisi pada masa Orde

Baru, yaitu dapat dilihat dari tubuhnya yang memiliki tato dan cara

kematiannya yang ditembak dan dimasukkan ke dalam karung adalah akibat

dibunuh oleh Petrus.

Berita di koran-koran yang terbit pada masa itu pun hampir seluruhnya

menampilkan penemuan mayat-mayat bertato dengan dada atau kepala

berlubang ditembus peluru. Dalam sehari, di berbagai kota, hampir dapat

dipastikan ada mayat-mayat dalam keadaan tangan terikat atau

dimasukkan ke dalam karung yang digeletakkan begitu saja di emperan

toko, bantaran kali, dan di semak-semak.262

Berdasarkan uraian di atas, potret gali dan Petrus muncul dalam satu

rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Potret gali yang menjadi sasaran Petrus

untuk dihilangkan, bukan hanya bentuk kejahatannya, tetapi juga nyawanya.

3. Potret Orde Baru dalam cerpen Gemertak dan Sepihan-Serpihan

Potret yang ditampilkan dalam cerpen Gemertak dan Sepihan-Serpihan

adalah mengenai kegiatan kerja sama yang dilakukan untuk melenyapkan suatu

259

Ibid, h. 144. 260

Ibid, h. 137. 261

Ibid, h. 145. 262

Bonnie Triyana, op. cit.

Page 116: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

105

wilayah atau tempat dengan cara melakukan pembakaran dengan tujuan

mencari keuntungan dari pihak lain. Mendengar kata kebakaran pada masa

Orde Baru maka yang paling lekat adalah peristiwa kerusuhan yang disusul

dengan pembakaran di suatu tempat yang terjadi di kawasan Tanjung Priok

pada 12 September 1984 yang dikenal dengan sebutan “Peristiwa Tanjung

Priok” yang dikenal sebagai tindakan provokasi, subversi hingga pelanggaran

HAM.

Beberapa pekan sebelum 12 September 1984, kawasan Jakarta Utara bak

api dalam sekam. Di wilayah kaum buruh dan nelayan kecil yang dikenal

kumuh serta kerap banjir tersebut, isu-isu politik berbalut keagamaan bertiup

kencang. Hampir tiap minggu, para ulama via masjid-masjid

mengumandangkan kritik keras terhadap pemerintah Orde Baru yang dinilai

tidak berpihak kepada umat Islam. Dua tema yang kerap menjadi “santapan

rohani” para jamaah masjid-masjid di Tanjung Priok adalah soal pemaksaan

Pancasila sebagai satu-satunya asas yang harus dicantumkan termasuk bagi

organisasi-organisasi Islam dan diskriminasi pihak pemerintah terhadap para

siswa serta mahasiswa berjilbab.263

Peristiwa dalam cerpen Gemertak dan

Serpihan-Serpihan ditulis pada tahun 1987, terdapat potret yang terjadi pada

masa Orde Baru terkait kegiatan pembakaran yang terjadi pada tahun-tahun

sebelumnya, misalnya Peristiwa Tanjung Priok tersebut. Memotret realitas

bahwa setiap peristiwa yang terjadi ada maksud dan tujuan yang

melatarbelakangi, sering kali ditujukan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.

Potret terselenggaranya praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

tergambar dalam cerpen ini. Melalui kekuasaan seseorang dapat membeli

kenyamanan, meskipun telah melakukan tindak kejahatan. Hal ini tergambar

ketika tokoh Parman telah melakukan tindakan pembakaran supermarket atas

suruhan tokoh Barga.

Saya makan banyak dan enak-enak. Apa saja yang saya minta dipenuhi.

Saya juga mendapatkan pakaian-pakaian baru. Kamar tahanan serta-

263

Historia.id, Peristiwa Tanjung Priok: Darah Pun Mengalir di Utara Jakarta, dari https://historia.id/politik/articles/peristiwa-tanjung-priok-darah-pun-mengalir-di-utara-jakarta-D8JmQ, diakses tanggal 29 Agustus 2019 pukul 20.00.

Page 117: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

106

merta diubah, menjadi rumah tinggal yang apik, dengan kamar mandi di

dalam, plus televisi dan surat kabar pagi. Agaknya apa yang saya

pikirkan sampai yang sepele-sepele, diketahui Barga dan dipenuhinya.264

Potret ketika di dalam penjara seorang narapidana tidak mendapatkan

kesulitan. Bahkan mendapatkan perlakuan yang istimewa sudah menjadi

rahasia umum.

Anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu mengatakan transaksi jual

beli sel mewah di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan

(rutan) terhadap tahanan dan warga binaan bukan cerita baru. Kejadian

seperti di Lapas Sukamiskin, Bandung justru sudah terjadi bertahun-

tahun lalu sejak masa Orde Baru hingga saat ini.265

Potret lain yang tergambar adalah kekuasaan seorang Jenderal,

mendengar kata Jenderal tentu lekat dengan masa Orde Baru. Pada masa Orde

Baru terdapat gambaran catatan sejarah tentang “tantangan” yang dihadapi

Presiden Soeharto dalam hubungannya dengan Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia (ABRI) selama periode 1975-1982 serta perdebatan yang

berkembang tentang peranan ABRI di masyarakat. Sekalipun perdebatan itu

menyangkut keterlibatan ABRI di seluruh segi kehidupan masyarakat.266

Tidak

heran jika cerpen ini memunculkan tokoh Jenderal di dalamnya mengingat

masa Orde Baru lekat dengan rezim militer Indonesia.

Suatu iring-iringan yang terdiri dari lima mobil memasuki kawasan.

Pintu-pintu mobil membuka secara bersamaan. Seorang jenderal

terpancang lima bintang di pundaknya muncul dari mobil-mobil yang

lain memberi hormat dengan senapannya. Bergegas ia memasuki gudang

tempat penyimpanan peti-peti. Para penjaga cepat berdiri tegak memberi

hormat. Ia meminta terpal penutupnya dibuka. Sejenak ia pandangi peti-

peti itu.267

Kutipan cerpen tersebut memberikan gambaran yang mengarah pada

tokoh jenderal yang memiliki pangkat bintang lima. Jenderal bintang lima

264

Danarto, op. cit., h. 171. 265

Berita Satu, Transaksi Jual Beli Sel Mewah Bukan Cerita Baru, dari https://www.beritasatu.com/nasional/502334/transaksi-jual-beli-sel-mewah-bukan-cerita-baru, diakses tanggal 29 Agustus 2019 pukul 20.30. 266

David Jenkins, Soeharto dan Barisan Jenderal ORBA: Rezim Militer Indonesia 1975-1983, (Depok: Katalog Dalam Terbitan, 2010), h. xxvii. 267

Danarto, op. cit., h. 172.

Page 118: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

107

bergelar jenderal besar. Jenderal Besar adalah pangkat tertinggi yang dapat

dicapai oleh seorang perwira TNI. Gelar ini diberikan atas jasa luar biasa

jenderal tersebut terhadap bangsa dan negaranya bahkan dunia. Di Indonesia

sendiri hanya sedikit yang mempunyai pangkat jenderal bintang lima, yaitu

Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution,

Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto (Presiden Indonesia ke-2).268

“Ya,” sambungnya sambil menyapukan pandangannya ke peti-peti. “Ada

obyekan dua miliar rupiah, berwujud peralatan piawai untuk sebuah RRI.

Barangnya di dalam peti-peti ini. “Ia meraba-raba peti di sisinya.

“Supaya peralatan ini bisa laku secepatnya, peralatan lama RRI harus

dimusnahkan. Logis, kan. Ini obyekan kutu loncat yang usahanya Cuma

memindahkan saja dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Paham?”

“Paham, Jenderal.”

“Laksanakan!”

Ketika jenderal itu beranjak dari tempat duduknya, seperti saya membau

sesuatu yang terbakar. Gemertak dan serpihan-serpihan seperti

membuntutinya. Pemusnahan, gumam saya seperti meluncur dari mulut

begitu saja,...269

Potret jenderal yang ditampilkan dalam cerpen tersebut semakin

mengarah pada sosok Soeharto. Hal tersebut dapat dilengkapi dengan realitas

berikut:

Inilah pola pikir Soeharto yang berkembang sejak tahun-tahunnya di

Angkatan Darat. Pada tahun 1948-1949 Soeharto memiliki reputasi buruk

karena ketika Sultan Yogyakarta yang mendukung perjuangan melawan

Belanda tahun 1948 menyerahkan beberapa gudang penuh dengan barang

kepada Soeharto, ia tidak pernah memberikan pertanggungjawabannya.

Ketika bertugas di Semarang, Soeharto pernah dipindahkan dari Kodam

Diponegoro karena melakukan perdagangan barter dengan negara lain

secara ilegal. Bukannya mengambil hikmah dari kejadian ini, ia malah

tetap saja melakukan hal yang sama di kemudian hari.270

Dilihat dari peristiwa di atas, bahwa keterlibatan Soeharto dalam

kegiatan perdagangan benar terjadi, seperti tergambar dalam cerpen tersebut.

268

Okezone.com, Ini Dia Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Salah Satunya Mantan Presiden, dari https://nasional.okezone.com/read/2017/10/04/337/1788772/ini-dia-tiga-jenderal-bintang-lima-di-indonesia-salah-satunya-mantan-presiden, diakses tanggal 29 Agustus 2019 pukul 20.50. 269

Danarto, op. cit., h. 174. 270

Wanandi, op. cit., h.107.

Page 119: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

108

Sehingga dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat dengan mudah untuk

memerintah orang lain.

Peristiwa yang disampaikan dalam tiga cerpen di atas memang berbeda.

Ada kisah pejabat yang korup, kasus Gabungan Anak Liar (Gali) dan

Penembak Misterius (Petrus), serta kerjasama proyek

pemusnahan/pembakaran. Namun, potret Orde Baru yang digambarkan

ketiganya memiliki kesamaan dalam beberapa hal, di antaranya, melibatkan

peran kekuasaan seseorang dalam mendominasi suatu peristiwa, ada yang

harus kalah karena kekuasaan, bahkan dirugikan. Konflik yang memunculkan

rasa dendam. Pengkhianatan satu sama lain, antara orang yang baru dikenal,

sahabat, bahkan dalam keluarga. Terselenggaranya praktik Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme (KKN) di antara elit pejabat atau penguasa. Kerjasama dalam

menghimpun suatu bentuk kejahatan.

C. Implikasi Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah

Pengajaran sastra menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan

membelajarkan Bahasa Indonesia di sekolah. Pengajaran sastra tentu dilakukan

bukan tanpa tujuan. Dalam menentukan tujuan-tujuan pengajaran sastra, kita perlu

memahami konsep sastra itu sendiri agar tidak menimbulkan persepsi yang

memberatkan satu pihak atau membuat tujuan pengajaran sastra hanya mampu

menilai dari karya-karya terbaiknya saja atau dari karya-karya yang buruknya

saja. Akan tetapi, yang terjadi di dalam kelas, siswa diminta mematuhi otoritas

wacana dengan berusaha menemukan, menggali dan mempelajari makna yang

terdapat pada buku berisi materi.271

Oleh karena itu, karya sastra sangat penting

keberadaannya sebagai bentuk pengajaran, serta membantu meningkatkan peran

pendidikan secara utuh dalam memaknai realitas kehidupan.

Materi sastra memiliki integrasi terhadap pengembangan empat

keterampilan berbahasa peserta didik yaitu keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis dapat saling menguatkan dalam kegiatan membelajarkan

sastra, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah. Bila dikaitkan dengan

271

Emzir dan Saefur Rohman, op. cit, h. 224.

Page 120: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

109

pembelajaran sastra di sekolah, maka penelitian ini dapat dikaitkan dengan

pengajaran prosa fiksi berupa cerita pendek (cerpen). Penelitian ini dapat

membantu guru untuk mengenalkan sejarah kepada peserta didik melalui

pengalaman mengapresiasi karya sastra. Analisis tersebut mengacu pada materi

pembelajaran di kelas XI SMA/MA dengan standar kompetensi mengidentifikasi

dan mendemonstrasikan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam

kumpulan cerita pendek yang dibaca.

Melalui kegiatan membelajarkan sastra di sekolah, diharapkan dapat

menumbuhkan minat dan pengalaman penghayatan peserta didik dalam kegiatan

membaca khususnya pada karya sastra berupa cerpen. Selanjutnya, peserta didik

diminta untuk mengidentifikasi dan menganalisis unsur intrinsik cerpen.

Peserta didik juga dapat mengaitkan unsur intrinsik tersebut dengan nilai-nilai

kehidupan. Sehingga, tujuan pengajaran sastra agar peserta didik dapat

memperoleh pengalaman sastra dalam wujud pembinaan apresiasi sastra dapat

tercapai. Sehingga, rasa bangga terhadap sastra sebagai khazanah budaya dan

intelektual akan muncul.

Apabila kumpulan cerpen Berhala, khususnya tiga judul yang telah di

analisis sebelumnya dijadikan objek membelajarkan sastra di sekolah, diharapkan

peserta didik dapat mengetahui sejarah yang pernah terjadi di Indonesia, tepatnya

pada masa Orde Baru. Analisis potret Orde Baru ini diharapkan mampu

menjadikan peserta didik lebih mengenal dan memahami problematika yang

terjadi di sekitarnya. Ketiga cerpen tersebut mengandung pembelajaran berharga

bagi seseorang dalam menjalani kehidupannya.

Pembelajaran bagi peserta didik dalam menjalankan kehidupan agar lebih

bernilai dan tidak melakukan tindakan yang melanggar norma-norma yang ada.

Ketiga cerpen tersebut memberikan pelajaran bahwa seseorang yang

menggunakan jabatan atau kekuasaannya untuk menindas orang lain bukanlah

prilaku yang dibenarkan, sikap saling mengkhianati dapat menimbulkan kerugian

bagi semua pihak yang terlibat bahkan munculnya rasa dendam satu sama lain,

praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) secara sadar harus dihilangkan

Page 121: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

110

agar tercipta kehidupan bernegara yang aman dan damai. Prilaku tidak terpuji

tersebut menjadi contoh yang harus dihindari oleh peserta didik.

Berdasarkan pemaparan di atas, hasil penelitian dalam bentuk potret

Orde Baru dalam cerpen Panggung, Pundak yang Begini Sempit, Gemertak dan

Serpihan-Serpihan, memiliki implikasi dalam pembelajaran sastra di kelas XI

dengan kompetensi dasar mengidentifikasi dan mendemonstrasikan nilai-nilai

kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca.

Melalui pembelajaran kurikulum berkarakter dengan menggunakan pendekatan

saintifik, diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan

pengetahuan dan wawasannya, menumbuhkan kesadaran dan kepekaan dalam

kehidupan sosial, mampu mengidentifikasi penyimpangan prilaku dan sosial.

Sehingga, karakter positif dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

Page 122: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

111

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kumpulan cerpen Berhala

karya Danarto, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menemukan potret Orde Baru yang muncul dalam cerpen

Panggung, Pundak yang Begini Sempit, Gemertak dan Serpihan-Serpihan.

Beberapa gambaran di antaranya kondisi politik, sosial, dan hukum yang

terjadi pada masa Orde Baru. Pada cerpen “Panggung” berupa prilaku korupsi,

kolusi, dan nepotisme (KKN) di antara keluarga pejabat. Pada cerpen “Pundak

yang Begini Sempit” berupa tindakan menghakimi para residivis dengan cara

melakukan penembakan dan dimasukkan ke dalam karung serta dibuang begitu

saja, lebih dikenal dengan kasus antara gabungan anak liar (Gali) dan

penembak misterius (Petrus). Pada cerpen “Gemertak dan Serpihan-Serpihan”

berupa tindakan persekongkolan untuk melakukan tindak kejahatan, dan

fasilitas mewah yang bisa didapatkan seorang narapidana di dalam penjara.

Ketiga cerpen tersebut memiliki kesamaan, yaitu melibatkan peran kekuasaan

seseorang dalam sebuah peristiwa, konflik yang memunculkan rasa dendam,

serta prilaku saling mengkhianati.

2. Implikasi yang dapat diterapkan dari penelitian mengenai Potret Orde Baru

dalam Kumpulan Cerpen Berhala karya Danarto terhadap pembelajaran bahasa

dan sastra di sekolah yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai

kehidupan cerita pendek. Hal tersebut sesuai dengan kompetensi dasar pada

silabus kurikulum 2013 yaitu menganalisis unsur-unsur pembangun (intrinsik)

dan mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerpen yang

dibaca di tingkat SMA/MA/sederajat. Hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai model untuk mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung

dalam cerpen. Terutama nilai-nilai kehidupan pada masa Orde Baru, berbagai

peristiwa yang terjadi dapat menjadi pembelajaran di kehidupan mendatang,

111

Page 123: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

112

agar menjadi pribadi yang lebih baik. Menghindari bentuk-bentuk prilaku

tercela, dan berpikir dengan lebih bijak.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian terhadap tiga judul cerpen dalam

kumpulan cerpen Berhala karya Danarto, maka peneliti memberikan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Melalui potret Orde Baru dalam kumpulan cerpen Berhala karya Danarto,

peserta didik dapat memahami peristiwa sehingga memudahkan peserta didik

dalam memahami makna keseluruhan dalam cerita yang dibaca. Hal tersebut

memberikan berbagai macam pelajaran sehingga peserta didik dapat

mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melalui adanya penelitian ini, baik tenaga pendidik atau peneliti lain dapat

menggunakan kumpulan cerpen Berhala karya Danarto sebagai referensi

kegiatan pembelajaran di sekolah atau sebagai objek penelitian lebih lanjut.

Aspek intrinsik dan nilai-nilai kehidupan yang hadir dapat diteliti dan dipelajari

lebih baik dan mendalam, lebih dari apa yang dilakukan peneliti sehingga dapat

berguna bagi banyak orang dalam lingkup sastra dan pendidikan.

Page 124: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

113

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Asvi Warman. Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi Pelaku dan

Peristiwa. Jakarta: Kompas. 2009.

Aziez, Furqonul, dan Abdul Hasim. Menganalisis Fiksi. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia. 2010.

Damono, Sapardi Djoko. Sosiologi Sastra; Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. 1978.

Danarto, Berhala, Yogyakarta: Diva Press. 2017.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama. Cetakan kedelapan edisi IV 2014.

Emzir, dan Saefur Rohman. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajawali

Press. 2016).

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba

Humanika. 2010.

Karmini, Ni Nyoman. Teori Pengkajian Prosa Fiksi dan Drama. Bali: Pustaka

Larasan. 2011.

Kosasih, E. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.

2012.

_________. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia. 2008.

Kurniawan, Heru. Teori, Metode, dan Aplikasi; Sosiologi Sastra. Yogyakarta:

Graha Ilmu. 2012.

Madjid, M. Dien, dan Wahyudhi, Johan. Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar. Jakarta:

Prenada Media Grup. 2014.

Minderop, Albertine. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia. 2005.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Cetakan ke-8 2013.

113

Page 125: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

114

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

2011.

Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. Edisi Revisi 2013.

__________________. Sastra Anak. Yogyakarta: UGM Press. 2013.

Pradopo, Rachmad Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.1995.

Priyatni, Endah Tri. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta:

PT Bumi Aksara. 2010.

Purba, Antilan. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cetakan

kedua 2012.

Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2004.

__________________. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cetakan kedua 2019.

Rahmanto, B. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. 1988.

Rokhmansyah, A. Studidan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal Terhadap Ilmu

Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014.

Setiadi, Andi. Derap Politik Para Jenderal. Jakarta: Palapa. 2016.

_________________. Sastra Anak. Yogyakarta: UGM Press. 2013.

Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo. 2008.

Stanton, Robert. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012).

Tarigan, Henri Guntur. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa. 1985).

Tuloli, Nani. Teori Fiksi. Gorontalo: Nurul Jannah. 2000.

Wanandi, Jusuf. Menyibak Tabir Orde Baru: Memoar Politik Indonesia 1965-

1998. Jakarta: Kompas. 2014.

Page 126: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

115

Wibowo, Wahyu. Konglomerasi Sastra. Jakarta: Paronpers. 1995.

Jurnal Elektronik dan Media Online

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, Adam Ma’rifat (1980), dari

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Adam_Ma%2527rifat diakses

dari 28 Juli 2019 pukul 10:05.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, Danarto (1940-...), dari

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Danarto diakses dari 25 Juli

2019 pukul 15:22.

Berita Satu, Transaksi Jual Beli Sel Mewah Bukan Cerita Baru, dari

https://www.beritasatu.com/nasional/502334/transaksi-jual-beli-sel-mewah-

bukan-cerita-baru, diakses tanggal 29 Agustus 2019 pukul 20.30.

Bonnie Triyana, Petrus: Kisah Gelap Orba, dari

https://historia.id/politik/articles/petrus-kisah-gelap-orba-PyXNv, diakses tanggal

24 Agustus 2019 pukul 19.30.

David Jenkins, Soeharto dan Barisan Jenderal ORBA: Rezim Militer Indonesia

1975-1983, (Depok: Katalog Dalam Terbitan, 2010), h. xxvii.

Doni Setyawan, Bantuan Ekonomi dari IGGI dan CGI , dari

http://www.donisetyawan.com/bantuan-ekonomi-dari-iggi-dan-cgi/, diakses

tanggal 18 Agustus 2019 pukul 09.50.

Historia.id, Peristiwa Tanjung Priok: Darah Pun Mengalir di Utara Jakarta, dari

https://historia.id/politik/articles/peristiwa-tanjung-priok-darah-pun-mengalir-di-

utara-jakarta-D8JmQ, diakses tanggal 29 Agustus 2019 pukul 20.00.

Kompas.com, Lima Orang Anak Bangsa Peroleh PAB 2009,

https://ekonomi.kompas.com/read/2009/08/13/17291664/lima.orang.anak.bangsa.

peroleh.pab.2009 diakses dari tanggal tanggal 25 Juli 2019 pukul 20.07.

Page 127: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

116

Kompas.com, Kontras Paparkan 10 Kasus Pelanggaran HAM yang Diduga

Melibatkan Soeharto, dari

https://nasional.kompas.com/read/2016/05/25/07220041/Kontras.Paparkan.10.Kas

us.Pelanggaran.HAM.yang.Diduga.Melibatkan.Soeharto?page=4, diakses tanggal

24 Agustus 2019 pukul 19.20.

Kumparan, Danarto dan Dunia Sonya Ruri, dari

https://m.kumparan.com/@kumparanstyle/danarto-dan-dunia-sonya-ruri diakses

dari 28 Juli 2019 pukul 11:10.

Okezone.com, Ini Dia Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Salah Satunya

Mantan Presiden, dari

https://nasional.okezone.com/read/2017/10/04/337/1788772/ini-dia-tiga-jenderal-

bintang-lima-di-indonesia-salah-satunya-mantan-presiden, diakses tanggal 29

Agustus 2019 pukul 20.50.

Prof. Dr. Sri-Edi Swasono, Keberadaan dan Peran CGI atau AID Coordinator :

Tinjauan Berkelanjutan Fiskal dan Upaya Mengurangi Ketergantungan, dari

https://www.bappenas.go.id/files/5213/6082/9490/sri-

edi__20091015095921__2298__0.doc, di akses tanggal 18 Agustus 2019 pukul

09.30.

Tempo.co, Mengenal Karya-Karya Seniman Paket Lengkap, Danarto, dari

https://seleb.tempo.co/read/1078585/mengenal-karya-karya-seniman-paket-

lengkap-danarto/full&view=ok diakses dari tanggal 25 Juli 2019 pukul 19.55.

Th. Sri Rahayu Prihatmi, Warna mistik dalam “Goldob”, (Pusat Dokumentasi

Sastra H.B JASSIN: Sastra Budaya UNDIP 1976).

Page 128: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Lampiran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MA MIFTAHUL HUDA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019 / 2020

Materi Pokok : Cerpen

Alokasi Waktu : 2 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung

jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Page 129: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Indikator

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

3.8. Mengidentifikasi nilai-nilai

kehidupan yang terkandung dalam

kumpulan cerita pendek yang

dibaca

4.8. Mendemonstrasikan salah satu

nilai kehidupan yang dipelajari

dalam cerita pendek

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.8.1 Menentukan unsur intrinsik,

ekstrinsik, dan nilai-nilai dalam

cerpen serta menerapkan nilai-

nilai dalam cerpen ke dalam

kehidupan sehari-hari.

4.8.1. Mempresentasikan dan

memperbaiki hasil kerja dalam

diskusi kelas.

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

3.9. Menganalisis unsur-unsur

pembangun cerita pendek dalam

buku kumpulan cerita pendek

4.9. Mengkonstruksi sebuah cerita

pendek dengan memerhatikan

unsur-unsur pembangun cerpen

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan

3.8.1 Mengidentifikasi cerpen dengan

memerhatikan unsur-unsur

pembangun cerpen

3.8.2 Menyusun kembali cerpen

dengan memerhatikan unsur-

unsur pembangun cerpen

4.9.1. Mempresentasikan,

menanggapi, dan merevisi

hasil kerja dalam diskusi kelas.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :

1. Menghayati dan mengamalkan materi cerpen sebagai bentuk

penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. Menguasai materi cerpen dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai),

santun, responsive, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai

Page 130: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social

dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,

procedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusia,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian

materi cerpen yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari materi cerpen yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

D. Materi Pembelajaran

Fakta

Topik: Cerpen

Isi cerpen

Konsep

Unsur Kebahasaan

Majas

peribahasa

ungkapan

Prinsip

Fungsi Sosial

Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen

Page 131: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Prosedur

Sturktur

Unsur-unsur pembangun cerpen

Merekonstruksi cerpen.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )

F. Media Pembelajaran

Media/Alat:

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

Audio: kaset dan CD.

Audio-cetak: kaset atau CD audio yang dilengkapi dengan teks.

Proyeksi visual diam: OUT dan film bingkai.

Proyeksi audio visual: film dan bingkai (slide) bersuara.

Audio visual gerak: VCD, DVD, dan W.

Visual gerak: film bisu.

Objek fisik: Benda nyata, model, dan spesimen.

Komputer.

Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.

Bahan :

Spidol / kapur berwarna

G. Sumber Belajar

Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas

XI Kemendikbud, Tahun 2013.

Page 132: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

http://erny25.blogspot.co.id/2015/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-

xi.html

http://mulianirahmahpbsi.blogspot.co.id/2014/02/materi-cerpen-kelas-xi-

ipa.html

http://www.wartabahasa.com/2015/09/struktur-teks-cerpen-teks-cerita-

pendek.html

https://www.academia.edu/8340569/MATERI_B._IND_kelas_XI_STRU

KTUR_dan_KEBAHASAAN_CERPEN

http://budiangkasa.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-cerpen.html

http://www.informasibelajar.com/2015/11/struktur-teks-cerpen-ciri-ciri-

cerpen.html

http://sekolah-daring.blogspot.com/2015/09/struktur-teks-cerpen-teks-

cerita-pendek.html

https://www.academia.edu/9420289/Contoh_Soal_Bahasa_Indonesia_Kela

s_XI_Kurikulum_2013_CERPEN

https://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/12/05/soal-kelas-xi-kurikulum-

2013/

https://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/09/29/soal-kelas-xi-kurikulum-

2013-cerpen/

Kumpulan Cerpen Berhala karya Danarto.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu

Sintak Model Pembelajaran 90 menit

KEGIATAN PENDAHULUAN 15 menit

Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)

Guru :

Orientasi

Page 133: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya, yaitu : Membuat kesimpulan buku nonfiksi

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang

akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang materi isi cerpen

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Page 134: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

Problem Statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)

KEGIATAN LITERASI

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan

dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,

Melihat (tanpa atau dengan alat)

Menayangkan gambar/foto/video tentang materi isi cerpen

“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”

Mengamati

lembar kerja materi isi cerpen

pemberian contoh-contoh materi isi cerpen untuk dapat

dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung),

membaca materi isi cerpen dari buku paket atau buku-buku penunjang

lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan

Mendengar

pemberian materi isi cerpen oleh guru

Menyimak,

penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi

pelajaran mengenai materi isi cerpen, untuk melatih kesungguhan,

ketelitian, mencari informasi.

Menulis

Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati dan

didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis (Literasi)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Mengajukan pertanyaan tentang materi isi cerpen yang tidak

dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan

Page 135: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk

mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup

cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

Apa yang dimaksud dengan isi cerpen?

Terdiri dari apakah isi cerpen tersebut?

Seperti apakah isi cerpen tersebut?

Bagaimana isi cerpen itu bekerja?

Apa fungsi isi cerpen?

Bagaimanakah materi isi cerpen itu berperan dalam kehidupan

sehari-hari dan karir masa depan peserta didik?

KEGIATAN INTI 60 menit

Data Collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab

pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian,

mengamati dengan seksama materi isi cerpen yang sedang dipelajari

dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan

mencoba menginterprestasikannya

Membaca sumber lain selain buku teks,

mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna

menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi isi cerpen

yang sedang dipelajari

Aktivitas

menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami

dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru

Page 136: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

berkaitan dengan materi isi cerpen yang sedang dipelajari

Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi isi cerpen yang tekah

disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam

buku paket mengenai materi isi cerpen

Mengumpulkan informasi

mencatat semua informasi tentang materi isi cerpen yang telah

diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan

materi isi cerpen sesuai dengan pemahamannya

Data Processing (pengolahan Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING

(BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan

dengan cara :

Saling tukar informasi tentang materi isi cerpen dengan ditanggapi

aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh

sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang

disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,

Page 137: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai

cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar

sepanjang hayat.

Berdiskusi tentang data dari materi isi cerpen yang sudah dikumpulkan

/ terangkum dalam kegiatan sebelumnya.

Mengolah informasi dari materi isi cerpen yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang

berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi isi cerpen

KEGIATAN PENUTUP 15 menit

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) dan COMMUNICATION

(BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi untuk

menyimpulkan hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku

sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan

informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan

untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja

keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : isi cerpen,

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama

membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Menyampaikan hasil diskusi tentang materi isi cerpen berupa

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media

Page 138: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan

berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang mteri

: isi cerpen

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag

materi isi cerpen dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi tentang materi isi cerpen yang dilakukan dan

peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam

kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil

pengamatan secara tertulis tentang isi cerpen

Menjawab pertanyaan tentang isi cerpen yang terdapat pada buku

pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan

beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi cerpen

yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi isi cerpen yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah

disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran

Generalizatio (menarik kesimpulan)

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran isi cerpen yang baru

dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran isi cerpen

yang baru diselesaikan.

Page 139: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 1 Materi : Cerpen

Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk

kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam

sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk

materi pelajaran isi cerpen.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio

/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,

untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada

materi pelajaran isi cerpen

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran isi cerpen kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

CATATAN :

Selama pembelajaran isi cerpen berlangsung, guru mengamati sikap siswa

dalam menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa, kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa

percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab,

rasa ingin tahu, peduli lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan

berguna bagi dirinya dan orang lain. (Karakter Kepramukaan, Kebangsaan,

dan Kewirausahaan)

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu

Sintak Model Pembelajaran 90 menit

KEGIATAN PENDAHULUAN 15 menit

Page 140: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya, yaitu : isi cerpen

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang

akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Page 141: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Problem Statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)

KEGIATAN LITERASI

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan

dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,

Melihat (tanpa atau dengan alat)

Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Nilai-nilai kehidupan

dalam cerpen

“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”

Mengamati

lembar kerja materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

pemberian contoh-contoh materi Nilai-nilai kehidupan dalam

cerpen untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media

interaktif, dsb

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung),

membaca materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen dari buku paket

atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan lingkungan

Mendengar

pemberian materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen oleh guru

Menyimak,

penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi

pelajaran mengenai materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen, untuk

melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menulis

Page 142: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati dan

didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis (Literasi)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Mengajukan pertanyaan tentang materi Nilai-nilai kehidupan dalam

cerpen yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk

mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai

dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu

untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

Apa yang dimaksud dengan Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen?

Terdiri dari apakah Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen tersebut?

Seperti apakah Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen tersebut?

Bagaimana Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen itu bekerja?

Apa fungsi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen?

Bagaimanakah materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen itu

berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir masa depan

peserta didik?

KEGIATAN INTI 60 menit

Data Collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab

pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian,

mengamati dengan seksama materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi

yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya

Page 143: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

Membaca sumber lain selain buku teks,

mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna

menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Nilai-nilai

kehidupan dalam cerpen yang sedang dipelajari

Aktivitas

menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami

dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru

berkaitan dengan materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen yang

sedang dipelajari

Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Nilai-nilai

kehidupan dalam cerpen yang tekah disusun dalam daftar pertanyaan

kepada guru

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam

buku paket mengenai materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Mengumpulkan informasi

mencatat semua informasi tentang materi Nilai-nilai kehidupan dalam

cerpen yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang

rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan

materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen sesuai dengan

pemahamannya

Data Processing (pengolahan Data)

Page 144: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING

(BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan

dengan cara :

Saling tukar informasi tentang materi Nilai-nilai kehidupan dalam

cerpen dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya

sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan

sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan

metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau

pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang

lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Berdiskusi tentang data dari materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya.

Mengolah informasi dari materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau

pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan

informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-

pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Nilai-nilai

kehidupan dalam cerpen

KEGIATAN PENUTUP 15 menit

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) dan COMMUNICATION

(BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi untuk

Page 145: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

menyimpulkan hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku

sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan

informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan

untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja

keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : Nilai-nilai

kehidupan dalam cerpen, antara lain dengan : Peserta didik dan guru

secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah

dikerjakan oleh peserta didik.

Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Nilai-nilai kehidupan

dalam cerpen berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat

dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang mteri

: Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag

materi Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen dan ditanggapi oleh

kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi tentang materi Nilai-nilai kehidupan dalam

cerpen yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk

menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam

kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil

pengamatan secara tertulis tentang Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Menjawab pertanyaan tentang Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah

Page 146: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan

beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Nilai-nilai

kehidupan dalam cerpen yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Nilai-nilai kehidupan

dalam cerpen yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Generalizatio (menarik kesimpulan)

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran Nilai-nilai kehidupan dalam

cerpen yang baru dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Nilai-nilai

kehidupan dalam cerpen yang baru diselesaikan.

Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk

kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam

sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk

materi pelajaran Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio

/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,

untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada

materi pelajaran Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Nilai-nilai kehidupan

dalam cerpen kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama

Page 147: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Pertemuan Ke – 2 Materi : Cerpen

yang baik

CATATAN :

Selama pembelajaran Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen berlangsung, guru

mengamati sikap siswa dalam menumbuhkembangkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecintaan kepada sesama manusia,

bersahaja, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi

masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan, tanah air, dan

bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. (Karakter

Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)

Page 148: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

I. Penilaian

Sikap

Jurnal

LEMBAR PENILAIAN SIKAP - JURNAL

Nama Siswa : ………………..

Kelas : ………………

No. Hari/Tanggal Sikap/Perilaku

Keterangan Positif Negatif

Kesimpulan :

………………………………………………………………………………………

……………………....................................................................................................

Penilaian Sikap – Jurnal

Nama Peserta Didik : …………...........................................……..

Kelas : …………...........................................……..

Aspek yang diamati : …………...........................................……..

No Hari/tanggal Kejadian Keterangan /

Tindak Lanjut

1

….

Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB)= 100, Baik (B) = 75, Cukup

(C) = 50, dan Kurang (K) = 25

Pengetahuan

Page 149: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)

- Tertulis Uraian(lihat lampiran)

- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan

Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No Aspek yang

Dinilai

Skala Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai 25 50 75 100

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

- Penugasan(lihat lampiran)

Tugas Rumah

a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku

peserta didik

b) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti

bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang

telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian

Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada

instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

Page 150: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

No Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1 Kesesuaian respon

dengan pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan

tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi

jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek(lihat lampiran)

Membuat denah sekolah, jadwal kegiatan sekolah, dll

- Penilaian Produk(lihat lampiran)

- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik,

seperti catatan, PR, dll

Page 151: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1

2

3

4

Tigaraksa, Juli 2019

Mengetahui,

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

H. MOHAMAD SAEPUDIN, SH. NURUL HIKMAH

Page 152: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 153: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 154: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 155: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 156: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 157: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada
Page 158: POTRET ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPENrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50337/1/SKRIPS… · Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada

TENTANG PENULIS

Nurul Hikmah Lahir di Tangerang pada

06 Mei 1994. Perempuan keturunan Sunda ini

adalah anak pertama dari Enih Arsadi dan

Eneng Nurhasanah. Alamat tinggal di Kampung

Secang RT/RW 05/06, Desa Cempaka,

Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten. Penulis menempuh pendidikan

awal di SDN Pamekarsari II (Garut) tahun

2001-2007, SMP Islam Sirojul Athfal

(Kabupaten Tangerang) tahun 2007-2010, MAN

Kragilan (Kabupaten Serang) tahun 2010-2013.

Kemudian melanjutkan pendidikan SI di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, bidang studi yang dipilih adalah

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Sejak sekolah menengah atas, penulis mulai aktif mengikuti kelas menulis

(Rumah Dunia Gol A Gong Angkatan ke-19). Sehingga, selama berkuliah, penulis

turut serta dalam banyak kegiatan budaya dan kesenian di wilayah Tangerang

Selatan, khususnya bersama komunitas Dapoer Sastra Tjisaoek (DST) dan Emperan

Pamulang (EMPANG). Penulis juga berkesempatan menjadi pengurus dan ketua

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(PBSI) di tahun 2015 dan 2016. Penulis adalah mahasiswa penerima Beasiswa

Bidikmisi, sehingga tergabung dalam Forum Mahasasiwa Bidikmisi (FORMABI)

2013.