POTENSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI DI MANGGARAI …€¦ · 5. Meningkatnya populasi ternak sapi...

27
7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 1/27  Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info  POTENSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI DI MANGGARAI BARAT DESA SIRU, KECAMATAN LEMBOR, KABUPATEN MANGGARAI BARAT NUSA TENGGARA TIMUR 2012 

Transcript of POTENSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI DI MANGGARAI …€¦ · 5. Meningkatnya populasi ternak sapi...

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 1/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    POTENSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI 

    DI MANGGARAI BARAT 

    DESA SIRU, KECAMATAN LEMBOR, KABUPATEN MANGGARAI BARAT 

    NUSA TENGGARA TIMUR 

    2012 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 2/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    PENDAHULUAN 

    A.  LATAR BELAKANG 

    Saat ini impor daging dan sapi bakalan sangat besar, sekitar 30 persen dari

    kebutuhan daging nasional. Bahkan ada kecenderungan volume impor terus meningkat

    yang secara otomatis akan menguras devisa negara sangat besar. Bila kondisi ini tidak

    diwaspadai, hal ini dapat menyebabkan kemandirian dan kedaulatan pangan hewani

    khususnya daging sapi semakin jauh dari harapan, yang pada gilirannya berpotensi

    masuk dalam food trap negara eksportir. 

    Untuk mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak yang berbasis

    sumberdaya domestik, pemerintah kembali mencanangkan program Percepatan

    Pencapaian Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 (PPSDS-2014). Keberhasilan

    program swasembada daging sapi 2014 akan sangat tergantung kepada partisipasi

    penuh stakeholders  peternakan, sehingga bagaimanapun baiknya program yang

    disusun tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat peternak dan para pelaku

    peternakan sapi potong lainnya 

    Usaha pengembangan ternak sapi potong cukup mampu memberi manfaat

    ekonomi bagi peternak rakyat. Sapi biasanya diternakkan oleh para petani di desa-desa

    secara tradisional, seperti yang dilakukan di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten

    Manggarai Barat. Di desa Siru inilah letak kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru

    berada. Seluruh masyarakat hidup dari lahan pertanian dan sebagian penduduk yang

    bekerja di bidang pertanian memiliki ternak sapi atau kerbau yang dijadikan sebagai

    penghasilan sampingan yang sangat menunjang kebutuhan ekonomi mereka. Setiap

    rumah tangga biasanya dapat memelihara 2 (dua) sampai 5 (empat) ekor sapi dengan

    baik.Peluang pasar ternak sapi potong di Manggarai Barat cukup tinggi. Walaupun

    demikian, petani ternak sapi potong di Siru perlu memperoleh bantuan dalam meraih

    peluang pasar tersebut dengan mengatasi beberapa kendala yang dihadapi. Salah satu

    kendala yang saat ini dialami adalah kurangnya modal petani dalam rangka

    peningkatan jumlah skala usaha ternak melalui pengadaan bibit atau bakalan.

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 3/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    Belakangan ini harga bibit sapi sangat tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat

    petani yang berpendapatan rendah. Kendala yang lain adalah ketidak pastian berat

    ternak yang menjadi dasar penentuan harga, dan kepastian pembayaran ternak yang

    dijual.

    Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.

    Untuk mengatasi kendala kurangnya modal dari petani. Dengan demikian dapat

    membantu peternak dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan dan

    ketahanan pangan secara nasional- pun dapat tercapai. 

    B.  TUJUAN 

    Tujuan pengembangan usaha peternakan adalah sebagai berikut: 

    1.  Mengembangkan usaha peternakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan

    kuantitas sapi. 

    2.  Meningkatkan sistem pemeliharaan ternak sapi secara profesional. 

    3.  Meningkatkan kemampuan anggota kelompok ternak dalam mengembangkan teknologi

    pengelolaan ternak secara terpadu, untuk mendapatkan nilai tambah keunggulan daya

    saing. 

    4.  Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok ternak. 

    5.  Meningkatnya populasi ternak sapi di Kecamatan Lembor. 

    6.  Menciptakan lapangan kerja baru bagi anggota kelompok ternak dan keluarganya. 

    7.  Meningkatkan kerjasama antara anggota untuk kemanfaatan bersama. 

    8.  Diberikannya bantuan modal usaha untuk pengadaan bibit sapi kepada anggota

    kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru. 

    C.  SASARAN 

    1.  Mengurangi ketergantungan petani ternak hanya pada usaha pertanian lahan. 

    2.  Memanfaatkan limbah tanaman untuk makanan ternak dan penanaman pakan ternak

    dengan cara tumpang sari pada lahan-lahan pertanian yang ada. 

    3.  Meningkatkan produksi daging sapi yang berkualitas. 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 4/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    4.  Dapat memproduksi hasil ikutan lainnya, seperti pupuk kompos, daging olahan, dan

    lain-lain. 

    5.  Meningkatkan harga jual sapi. 

    6.  Meningkatkan daya beli masyarakat. 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 5/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    POTENSI WILAYAH

    DAN FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN USAHA 

    Desa Siru Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah

    yang cukup ideal untuk pengembangan Agribisnis Sapi Bali karena didukung oleh

    beberapa faktor antara lain: 

    A.  Daya dukung wilayah 

    Total luas wilayah Kecamatan Lembor adalah 53.065 hektar, keadaan iklim

    basah, dengan total curah hujan rata-rata 2.292 mm/tahun. Secara umum wilayah desa

    Siru kecamatan Lembor tergolong wilayah dataran rendah (100-500 dpl). Tingkat

    kelerengan lahan berkisar antara 2-15%, dan sebagian besar (40,21%) wilayahnya

    belum dimanfaatkan. Sementara itu sumber air yang ada dapat mencukupi kebutuhan

    air masyarakat sepanjang tahun. Agro-ekosistem didominasi oleh padang

    penggembalaan yang dapat mencukupi kebutuhan. 

    Usaha pertanian padi sawah merupakan pekerjaan pokok penduduk desa Siru.

    Selain itu, untuk menambah pendapatan rumah tangganya, petani juga memelihara

    ternak sapi dan kerbau. Dinamika kehidupan bermasyarakat berjalan baik dengan

    sangat mengedepankan prinsip kekeluargaan, gotong royong dan saling menghargai

    sesama. Dapat juga dikemukakan bahwa etos kerja petani di Desa Siru cukup tinggi

    sehingga berpotensi untuk terus dimotivasi agar produktivitas usaha taninya terus

    mengalami peningkatan.

    B.  Daya dukung sumberdaya ternak 

    Dalam perjalanan waktu hampir satu abad sapi Bali tetap eksist di Bumi NTT.

    Hal ini menunjukkan bahwa sapi Bali sudah sesuai atau cocok (adaptif) dengan kondisi

    agro ekosistem di NTT. Data BPS Manggarai Barat 2010, populasi ternak sapi di

    Kecamatan Lembor tahun 2010 berjumlah 2.300 ekor, sedangkan kerbau mencapai

    2.899 ekor. Dalam rangka pengadaan bibit dan bakalan selama ini tidak kesulitan oleh

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 6/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    karena ketersediaan bibit di Kecamatan Lembor maupun wilayah sekitarnya terbilang

    mudah dan mencukupi. 

    C.  Daya dukung sumber daya manusia 

    Secara tradisional ternak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

    usaha tani yang tidak terpisahkan dengan kehidupan petani. Perilaku seperti ini tidak

    lepas dari tujuan petani memelihara sapi yaitu sebagai tabungan (yang paling utama),

    sebagai tenaga kerja pengolahan lahan, sebagai sumber penghasilan untuk kebutuhan

    sehari-hari, untuk biaya naik haji dan sebagai sumber penghasilan setengah tahunan

    (penggemukan) serta alasan-alasan lain. Sebagian besar petani di desa Siru

    memelihara ternak sapi dan atau kerbau dengan baik dan kepemilikan rata-rata

    berkisar 2-5 ekor.

    D.  Daya dukung ketersediaan pakan

    Beberapa potensi sumberdaya yang terdapat di Kecamatan Lembor salah

    satunya dapat dilihat dari ketersediaan pakan hijauan dari padang penggembalaan dan

    rumput sekitar areal pertanian serta limbah pertanian (jerami) yang cukup tinggi.

    Menurut data-data yang diolah, analisis Curring capacity yang dilakukan, menunjukkan

    bahwa ketersediaan hijauan dan jerami padi per-tahun di Kecamatan Lembor dapat

    mencukupi kebutuhan 13.000 unit ternak, sementara populasi ternak besar (sapi dan

    kerbau) di Kecamatan Lembor menurut BPS Manggarai Barat tahun 2010 hanya

    berjumlah 5.199 ekor. Selain itu potensi hasil sampingan (ikutan) dari tanaman pangan

    lainnya sebagai sumber pakan, jerami jagung, dan bungkil kacang juga tersedia

    sepanjang tahun.

    Pakan penguat seperti dedak padi, ampas tahu dan jagung mudah diperoleh

    melalui penggilingan padi dan pabrik-pabrik tahu yang ada, atau dapat dibeli di pasar.

    Konsentrat hasil dari pabrikpun mudah dibeli dari toko pakan ternak yang ada dan

    apabila pembelian dalam partai besar tentunya kan memperoleh harga yang lebih

    murah dan atau secara manual peternak membuat sendiri dengan bahan baku yang

    ada. 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 7/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    E.  Dukungan ketersediaan teknologi 

    Teknologi untuk mendukung pengembangan agribisnis sapi Bali cukup tersedia,

    baik untuk pembibitan maupun penggemukan, baik berupa paket teknologi maupun

    komponen teknologi. Perkembangan teknologi informasi yang semakin merambah

    wilayah perdesaan di tanah air memudahkan petani untuk mengakses teknologi dan

    inovas-inovasi yang memberikan manfaat bagi usaha tani. 

    F.  Permintaan pasar  

    Pasar untuk sapi sangat baik, permintaan dari konsumen lokal maupun antar

    pulau terus meningkat. Pemotongan ternak yang tercatat selama dua tahun terakhir

    menunjukkan peningkatan. Data BPS 2009 menunjukkan total pengeluaran ternak sapi

    tahun 2008 meningkat 48% dari tahun 2007 yang mencapai 231 ekor. Sedangkan total

    pemotongan resmi ternak sapi tahun 2008 mencapai 118 ekor. Sebagian besar ternak

    sapi dan kerbau dijual ke daerah NTB dan Sulawesi. 

    G.  Faktor pendukung lainnya.

     

    Keamanan Ternak 

    Pemeliharaan ternak selama di desa dilakukan oleh peternak dengan membuat

    kandang secara kelompok yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Selama

    dalam kurun waktu lebih dari 5 (lima) tahun di desa Siru tidak pernah ada masyarakat

    yang kehilangan ternak sapi. 

      Dukungan Dinas Terkait 

    Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ternak, peran bimbingan dan

    pengawasan berkala dari Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Barat, termasuk

    kemudahan untuk memperoleh bahan vaksin dan obat-obatan ternak selalu ada. 

    Dalam upaya meningkatkan kemampuan teknik beternak secara berkala secara rutin

    bekerja sama dengan pendamping kelompok tani dan juga pendampingan dari Dinas

    Peternakan Kabupaten Manggarai Barat dan Dinas lain yang terkait. 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 8/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 9/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    RENCANA PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK 

    A.  RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK) 

    Usaha penggemukan sapi potong oleh kelompok ternak “Harapan

    Sejahtera-Siru” merencanakan untuk memelihara 100 ekor sapi dengan lama masa

    penggemukan adalah 6 bulan yang berlokasi di Desa Siru, Kecamatan Lembor,

    Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Adapun rencana anggaran biaya

    penggemukan sapi Bali 100 ekor selama 6 bulan disajikan pada tabel berikut: 

    RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGGEMUKAN SAPI BALI 

    100 EKOR SELAMA 6 BULAN 

    No

     

    Uraian  Jml Satuan

    HargaSatuan

    BiayaPertahun

    Total Rp 

    1  Rehab Kandang  1  Unit  20.000.000,-

    2  Timbangan Sapi  1  Paket  21.000.000,-

    3  Instalasi air : 

    Mesin Air   1 1.000.000,

    1.000.000,-

     

    Pipa  35 Batang

    20.000,- 

    700.000,-

      Selang  3  roll  100.000,- 300.000,-

    4 Bangunanpengolahan pupuk 

    1  Unit  5.000.000,-

    5  Peralatan Kantor   1  Paket  2.000.000,-

    Jumlah Investasi/Biaya Tetap  50.000.000;-

    6  Bakalan Sapi  100  Ekor  5.050.000,

    505.000.000,-

    7 Konsentrat danhijauan/6 bulan 

    100  Ekor   4.767,- 

    85.806.000,-

    Kesehatan 

    Paket 

    9.000.000,-

    10 Pengolahan pupukkandang 162 ton 

    1  Kg  394,- 

    63.828.000,-

    11  Tenaga Kerja : 

    Manager   1 org  Bulan 1.800.000,

    -21.600.000,

    - 21.600.000,-

     

     Administrasikeuangan 

    1 org  Bulan  700.000,- 8.400.000,-  8.400.000,-

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 10/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    - Penjaga malam  2 org  Bulan  400.000,- 9.600.000,-  9.600.000,-

    Jumlah Biaya Variabel 

    703.234.000,-

    JUMLAH TOTAL BIAYA  753.234.000,-

     

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 11/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    Dapat ditampilkan bahwa dengan teknik dan dukungan yang ada, perkiraan

    biaya produksi dapat diketengahkan pada tabel berikut : 

    Perkiraan biaya penggemukan sapi potong selama 180 Hari

    1  PROSES PENGGEMUKAN SAPI POTONG

    * Lama penggemukan 180 hari efektif  

    * Berat sapi awal penggemukan 200 kg 

    * Rencana kenaikan berat badan (ADG) rata-rata 0,70 kg per hari

    PERHITUNGAN BERAT BADAN SETELAH PENGGEMUKAN

    Berat awal penggemukan 

    200 kg

    Susut dari port ke farm 

    2% X 200 kg 4 kg

    Berat sapi masuk kandang 

    200 kg - 4 kg 196 kg

    Kenaikan setelah penggemukan 

    180 hr. X 0,70 kg 126 kg

    Berat setelah penggemukan 

    196 kg +126 kg. 322 kg

    Berat rata-rata  (200+322)/2 261

    Harga sapi bakalan  200 kg X @Rp. 25,000,- Rp. 5,000,000

    Biaya handling dll.  Rp. 50.000,-- Rp. 50,000

    Harga sapi bakalan s/d kandang (Rp) 

    Rp. 5.000.000 + Rp. 50000,- 5,050,000.00

    Harga sapi di kandang hidup per kg. (Rp) Rp. 5.050.000,-/194 kg. 26,030.93

    3  PENAMBAHAN BERAT BADAN/EKOR SELAMA 180 HARI

    Waktu efektif untuk penggemukan sapi potong 180 hari dengan target

    kenaikan berat badan (ADG) rata-rata 0,70 kg. per hari, sbb.:* Masa penyesuaian di kandang (Kg)  30 hr. X 0,60 kg 18

    *Penggemukan efektif (Kg)  150 hr. X 0,70 kg. 105

    Jumlah penambahan berat badan 180 hr. (Kg) 18 kg + 120kg. 223

    4  PERHITUNGAN KEBUTUHAN RANSUM PER EKOR PER HARI

    Berat Kering (BK) (Kg) 

    2,5% X 260 kg. 6.53

    TDN dibutuhkan (Kg)  70% X 6.53 kg 4.57

     

    5  KOMPOSISI PAKAN DIBUTUHKAN PER EKOR PER HARI

    No. 

    Jenis Bahan 

    BK 6,53 kg 

    TDNBahan % 

    TDN 4.57kg. 

    BKBahan % 

    JumlahBahan Kg. 

    3 4 5=3X4 

    7=3/6

    a.  Rumput (pakan hijauan) 40% BK 2.61 51% 1.33  22.40%  11.65

    b.  Singkong 10% BK  0.65 79% 0.51  32.30%  2.01

    c. 

    Konsentrat 50% BK 

    3.27 84% 2.73 

    90.00% 

    2.94

    Jumlah  6.53 4.57  16.6

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 12/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    6  HARGA SATUAN RANSUM (PAKAN) PER EKOR PER HARI 

    No. 

    Jenis Bahan 

    Jumlah(kg)

     

    HargaSatuan( Rp)

     

    Jumlah Harga(Rp)

     

    HargaRata-rata

    (Rp) 

    a. 

    Konsentrat 

    2.94 1000 2,940 

    2,675

    b.  Rumput pakan hijauan  11.65 100 1,165  1,060

    c. 

    Singkong 10% 

    2.01 400 804 

    732

    d. 

     Air minum & garam 

    0.03 m3 1,200.00 36 

    33

    e. 

    Starbio 

    0.05 9,000.00 450 

    410

    f.  Premix/Mineral  0.02 6,000.00 120  108

    Jumlah biaya ransum/ekor/hari 

    5,504 

    5018

    7  HARGA RANSUM RATA-RATA PER EKOR PER HARI

    Ransum penyesuaian kandang (Rp)  30 hari, 70%XRp. 5.018,-- 105,378

    Ransum penggemukan (Rp) 

    150 hari, 100%XRp.5.018,-- 752,700

    Jumlah biaya ransum per 180 hari  858,078

    Biaya ransum penggemukan per ekor per hari = Rp.858.078/180 4,767

    BIAYA LAIN-LAIN PER EKOR PER HARI

    a. 

    Biaya kesehatan hewan, obat-obatan, Dokter hewan dll. 500

    b.  Biaya pemeliharaan per ekor per hari  1,000

    Jumlah biaya pemeliharaan & kesehatan 

    1,500

    9  ANALISA BIAYA PENUNJANG UNTUK 100 EKOR SAPI POTONG PER TAHUN

    a.  BANGUNAN KANDANG 

    Rehabilitasi kandang anggota (Rp)  1 unit kandang bersama 25,000,000

    Timbangan hewan (Rp) 1 unit X Rp. 21,000,000,- 21,000,000

    Peralaan bantu (Rp) 

    50 unit X Rp.40.000,- 2,000,000

    Instalasi listrik dan air (Rp) 

    2,000,000

    50,000,000

    b.  PENYUSUTAN PER TAHUN 

    Kandang kelompok  10% X Rp.25.000.000,- 2,500,000

    Peralatan timbangan  10% X Rp. 21,000,000,- 2,100,000

    Peralatan bantu  50% X Rp.2,000,000,- 1,000,000

    Instalasi listrik dan air  

    10% X Rp.2.000,000,- 200,000

    Jumlah nilai penyusutan 

    5,800,000

    Beban penyusutan per ekor per tahun 

    Rp. 5,800,000,-/90 64,444

    Biaya penyusutan per ekor per hari 

    Rp. 64,444,--/365 176

    10 

    PERHITUNGAN HARGA SAPI SETELAH PENGGEMUKAN 180 HARI PER EKOR

    a.  Biaya ransum  180 hari X Rp. 4,767,- 858,060

    b. 

    Biaya pemeliharaan 

    180 hari X Rp. 2100,- 378,000

    c.  Biaya penyusutan  180 hari X Rp. 176,- 31,680

    Biaya penggemukan per ekor   100 hari 1,267,740

    d. 

    Harga sapi awal penggemukan 

    1 ekorXRp.5,050,000,- 5,050,000

     

    Biaya sapi setelah penggemukan  Rp. 1,267,740,-+Rp.5,050,000,-  6,317,740

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 13/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    e.  Berat sapi setelah penggemukan (Kg)  196 kg. + 126 kg. 322

    Harga pokok sapi setelah penggemukan  6,317,740/322 19,620

    Harga jual setelah penggemukan  130%X Rp. 19,620,- 25,505

    Dibulatkan  25,500

    11  ANALISA PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN SAPI

    MENJADI PUPUK KOMPOS (PUPUK ORGANIK)

    Tenaga bongkar Limbah kotoran sapi 

    1 ton X Rp.50.000,- 50,000

    Serbuk gergaji  50 kg. X Rp. 75,- 3,750

     Abu sekam/kayu 

    100 kg. X Rp. 180,- 18,000

    Kapur   30 kg. X Rp. 600,- 18,000

    Stardec 

    2,50 kg. X Rp. 10.000,- 25,000

    Karung plastik & Inner  

    25 zak X Rp. 3.000,- 150,000

     Alat mesin jahit karung 

    1 losin X Rp. 3.000,- 3,000

    Tenaga kerja pengolah  3 HOK X Rp. 15,000,-x2 90,000

    357,750

    Biaya tak terduga 

    10% X Rp. 357,750,- 35,775

    Total biaya proses kompos 

    393,525

    12  Biaya produksi pupuk per kg.  Rp. 393.525,-/1,000 kg. 394

    Harga jual pupuk kompos per kg. 

    600

    Keuntungan per kg. pupuk  206

     

    B.  POLA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN 

    Berdasarkan program kerja, Pengembangan Usaha Ternak Sapi akandilaksanakan secepatnya setelah mendapatkan dana dari pihak pendana.

    Pertimbangan lain yang menjadi prioritas adalah mempercepat realisasi pengembangan

    usaha kelompok tani melalui proses pengadaan bibit sapi, penggemukan sapi dan

    prasarana pendukungnya. Dengan terealisasinya dana diharapkan kelompok ternak

    Harapan Sejahtera-Siru dapat mengembangkan usahanya untuk meningkatkan

    pendapatan organisasi kelompok ternak serta memenuhi kesejahteraan anggotanya. 

    C.  KONSEP KEMITRAAN TERPADU 

    Pengembangan ternak sapi difasilistasi oleh pendamping kelompok tani Harapan

    Sejahtera-Siru beserta stakeholder terkait yang berhubungan dengan proyek ini, dalam

    merealisasikan operasionalnya di lapangan dengan menggunakan sistem kemitraan

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 14/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    terpadu dengan anggota kelompok ternak dengan mengutamakan peningkatan kualitas

    dan kuantitas produksi kenaikan berat badan (ADG) sapi. Stakeholder terkait tersebut

    adalah : 

    a.  Kelompok Ternak

    b.  Peternak sebagai anggota Kelompok Ternak 

    c.  Mitra kerja Kelompok ternak sejenisnya 

    d.  Pemerintah 

    e.  Perbankan 

    f.  Pedagang Sapi dan Pengusaha daging segar (RPH). 

    Pelaksanaan pola kemitraan dalam pengembangan usaha ternak sapi potong di

    kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru adalah: 

    a.  Pemeliharaan sapi potong dilakukan secara kelompok 

    b.   Antar pedamping kelompok tani dan peternak memiliki kesamaan visi dan misi tujuan

    dalam mengembangkan usaha peternakan ini dan saling menguntungkan semua pihak. 

    c.  Dibuat perjanjian kerja sama antara kelompok ternak dan peternak yang akan

    memperoleh bantuan yang berorientasi bisnis yang dijadikan pedoman bersama. 

    d.  Koordinasi yang intensif dengan semua pihak yang berkaitan dengan proyek

    pengembangan usaha ternak sapi potong pada kelompok ternah Harapan Sehajtera-

    Siru. 

    Untuk pola kemitraan ini dapat berhasil dengan baik diperlukan beberapa

    persyaratan sebagai berikut: 

      Masing-masing pihak pelaku usaha, bertindak sesuai kewajiban dan hak masing-masing

    dan diatur dalam perjanjian kerjasama yang saling mengikat kedua belah pihak. 

      Pengelolaan usaha dilakukan secara profesional yang berorientasi pada effisiensi biaya

    dan optimalisasi usaha. 

      Skala usaha minimal bagi peternak 5 ekor/peternak. 

    D.  ASPEK PRODUKSI

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 15/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    Untuk mencapai tujuan kegiatan ini, maka pendamping kelompok ternak

    Harapan Sejahtera-Siru akan bekerja sama dengan anggota dalam pola kemitraan

    dengan menerapkan pola produksi ternak sapi potong secara intensif. Aspek produksi

    peternakan sapi potong yang hendak dibahas dalam bab ini terdiri dari aspek-aspek

    sebagai berikut : 

    1.  Teknik penggemukan. 

    2.  Manajemen pakan. 

    3.  Pemilihan sapi bakalan. 

    4.  Umur penggemukan. 

    5.  Pemeliharaan kesehatan 

    6.  Keunggulan usaha penggemukan ternak sapi potong. 

    1.  Teknik penggemukan 

      Sistem Penggemukan 

    Penggemukan dengan sistem dry lot fattening  merupakan salah satu cara yang

    mengutamakan pemberian pakan biji-bijian seperti konsentrat, bekatul, singkong,

    ampas bio dan sebagainya, sedangkan pakan hijauan diberikan dalam jumlah terbatas.

    Penggemukan dilaksanakan sapi berada di kandang terus menerus tidak digembalakan

    atau dipekerjakan diberi pakan sesuai ketentuan dan mudah dikontrol kondisi

    kesehatannya. Cara ini akan menghasilkan mutu daging yang berkualitas, biaya

    perawatan murah, karena 1 orang mampu merawat sapi + 20 ekor, dan selain effsisien

     juga ramah lingkungan. 

      Perkandangan 

    Dengan sistem dry lot fattening  kandang dibuat untuk sapi secara kelompok. Setiap

    kelompok terdiri dari jumlah sapi + 4 – 6 ekor. Luasan kandang per ekor sapi

    memerlukan kandangan + 1,5 – 2 m2. 

    Konstruksi kandang dibuat permanen dengan lantai kandang diplester dengan posisi

    miring supaya kotoran, air kencing tidak bercampur dengan tanah dan mudah untuk

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 16/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    dibersihkan. Agar kandang tidak becek maka alas kandang diberikan serbuk gergaji

    kayu, sehingga kotoran tidak menempel di badan sapi. 

      Kandang dibuat dengan ventilasi cukup, kandang di lengkapi tempat pakan kering,

    hijauan dan tempat air minum. 

      Kotoran sapi dibersihkan setiap 4 - 5 hari sekali, dan kotoran dikeluarkan ke tempat

    yang sudah disiapkan untuk langsung diproses menjadi pupuk kompos. 

      Kandang dibuat berdekatan dengan rumah peternak untuk memudahkan pengawasan,

    pemantauan kesehatan, tata laksana, keamanan khususnya di malam hari. 

    2.  Manajemen pakan 

    o  Penyediaan 

    Pakan dapat diambil dari alam (ngarit). Selain itu dengan melakukan penanaman

    dengan menggunakan teknologi Sistem Tiga Strata (3S) yaitu : 

    Strata I: dengan menanam rumput-rumputan ( Rumput Setaria, Rumput Raja, Rumput

    Gajah dan lain-lain, dan legume merambat/legume herba (Arachis, Centro, Clitoria dan

    lain lain). Digunakan untuk penyediaan pakan musim hujan (Desember – Mei). 

    Strata II : dengan menanam hijauan semak atau pohon kecil seperti Gamal, Lamtoro,

    Turi, Banten, Kelor dan lain-lain. Digunakan untuk pakan di musim pertengahan (Juni –

    September). 

    Strata III: dengan menanam hijauan pohon seperti Nangka, Waru, Beringin dan lain-

    lain. Digunakan pada puncak musim kemarau (Oktober-November). 

    Selain itu penyediaan pakan dapat memanfaatkan limbah pertanian (Jerami,

    berangkasan kulit kacang-kacangan dll), limbah industri (dedak padi, ampas tahu,

    bungkil kelapa dan lain-lain), serta melalui teknologi pengawetan dalam bentuk kering

    (Hay) dan bentuk segar (Silase). 

    Pakan penguat seperti dedak padi, ampas tahu dan jagung dapat diperoleh melalui

    penggilingan padi dan pabrik-pabrik tahu yang ada, atau dapat dibeli di pasar. 

    o  Kebutuhan 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 17/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    Kandungan Protein Kasar (PK) pada pakan untuk sapi yang digemukkan sekitar 10 %

    dari komposisi pakan, dan Energi sekitar 50% dari Bahan Kering pakan. Pakan sapi

    yang intensif adalah pemberian pakan penguat secara penuh. Setiap 45 kg berat sapi

    hidup diberikan pakan penguat 1 kg per hari. Kebutuhan pakan/ransum terdiri dari

    bahan kering (BK) dan energi yang dapat dicerna (TDN) dengan perhitungan sbb.: 

      Bahan kering (BK) sebanyak 2,50% X berat badan 

      TDN dibutuhkan 66% - 70% X bahan kering (BK). 

    Pakan tambahan berupa premix, mineral, vitamin, starch, masing-masing dengan dosis

    0,5% - 1% dari berat pakan penguat sehingga dengan komposisi pakan tersebut diatas

    diharapkan mempu menaikkan berat badan sapi 100 kg – 150 kg dalam waktu 180 hari

    masa penggemukan atau sampai 6 bulan. 

    o  Pemberian 

    Macamnya (rumput- rumputan, daunan, kacang-kacangan, konsentrat, pakan

    tambahan/suplemen,probiotik ) 

    Kandungan Protein pakan sekitar 10%, diperoleh dari Hijauan (Gamal,Rumput

    Gajah,dll), makanan Penguat seperti dedak,ampas tahu,dan lain-lain. 

    Jumlahnya (Hijauan minimal 10 – 15 % dari Berat Badan (BB) + Pakan penguat 1-2%

    BB + Pakan Tambahan/probiotik/UMB). 

    Pemberian pakan penguat/konsentrat (seperti Dedak padi, Ampas tahu, bungkil kelapadan lain-lain) sekitar 1 – 2 % dari BB kg/ekor/hari 

    Pemberian pakan pelengkap 0,5-1% dari BB (probiotik, sumber mineral/Urea Molases

    Blok/Urea Mineral Molases Blok).

    Frequensi pemberian, makin sering makin baik (2 – 3 kali sehari semalam). Hindari

    pemberian sekaligus karena akan banyak tersisa/terbuang. 

    3.  Pemilihan Sapi Bakalan 

      Sapi bakalan penggemukan dipilih yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan

    kandang, sapi yang dipilih pada kondisi kurus dan sehat, jenis kelamin jantan dan tidak

    cacat. 

      Untuk pilihan jenis sapi lokal seperti Sapi Bali mudah di peroleh di peternak rakyat di

    daerah Manggarai Barat.

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 18/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

      Keseragaman sapi: sapi yang dipelihara sebaiknya seragam untuk memudahkan tata

    laksana, faktor keseragaman harus menjadi pertimbangan dalam mempersiapkan

    bakalan sapi yang akan digemukkan. 

      Untuk mengetahui umur sapi dapat menggunakan pendekatan pergantian gigi :

    o  Sapi yang memiliki gigi susu semua pada rahang bawah, mempunyai usia sekitar 1

    tahun 

    o  Sapi yang memiliki gigi tetap sepasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar 1-

    1,5 tahun 

    o  Sapi yang memiliki gigi tetap dua pasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar 2-

    2,5 tahun 

    o  Sapi yang memiliki gigi tetap tiga pasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar 3-

    3,5 tahun 

    o  Sapi yang memiliki gigi tetap empat pasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar

    4 tahun 

    o  Sapi yang memiliki gigi tetap sudah aus semua pada rahang bawah mempunyai usia

    diatas 4 tahun. 

    4.  Umur Penggemukan 

    Sapi umur < 1 tahun waktu penggemukan 8 – 12 bulan. 

    Sapi umur > 1 th – 2 th. Waktu penggemukan 6 – 7 bulan. 

    Sapi umur > 2 th. – 2,5 th waktu penggemukan 3 – 4 bulan. 

    5.  Pemeliharaan Kesehatan 

    o  Diduga bahwa hampir semua bibit/bakalan yang diperoleh dari peternak tradisional

    sudah terserang penyakit cacingan. Oleh karenanya pada awal penggemukan agar sapi

    bakalan diberikan obat cacing, kemudian diulang kembali setiap 3 – 4 bulan. 

    o  Pemberian vitamin setiap tiga bulan atau sesuai keperluan misalnya pada saat

    pergantian musim.

    o  Kandang dibersihkan setiap hari, tidak becek, tidak ada genangan air. 

    o  Ternak dimandikan sambil badannya digosok-gosok. 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 19/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    o  Mencegah lebih baik daripada mengobati 

    6.  Keunggulan Usaha Penggemukan Sapi 

    o  Investasi untuk usaha penggemukan sapi potong dilaksanakan dengan waktu singkat. 

    o  Dengan sistem dry lot fattening  memudahkan dalam monitor dan kontrol peternakan

    secara langsung. Sehingga dapat diketahui berapa jumlah dan keberadaan sapi

    dikandang maupun cara pemeliharaan sapi sesuai ketentuan yang telah disepakati.  

    o  Kontrol kesehatan sapi yang teratur serta pemenuhan standar kelayakan usaha

    peternakan dalam pengawasan team Pengendali Kelompok tani kerjasama dengan

    Dinas Peternakan, Kabupaten Manggarai Barat. 

    E.  ASPEK PEMASARAN 

    Usaha tani ternak sapi mempunyai peluang untuk memasarkan dua jenis produk: 

    1.  Ternak sapi gemuk yang berat badannya sudah mencapai 322 kg.  

    2.  Pupuk kompos, sebagai hasil tambahan. 

    Peluang pasar untuk ternak sapi cukup besar, karena permintaan ternak sapi

    sebenarnya melebihi jumlah ternak sapi yang siap jual dengan harga yang cukup tinggi.

    Walaupun harga jual sapi hidup siap potong tidak jauh lebih tinggi dibandingkan dengan

    harga pokok penggemukan sapi, tetapi masih memberikan peluang kepada petani

    ternak sapi untuk memperoleh laba. Resiko kematian sapi di daerah Siru relatif kecil,

    yaitu sekitar 1%, karena petani ternak sapi di Siru ini sudah mempunyai keterampilan

    memelihara ternak sapi sejak jaman dulu. Disamping itu, peluang pasar untuk menjual

    pupuk kompos juga cukup tinggi. Sebagian besar penduduk Siru dan daerah sekitarnya

    adalah petani tanaman pangan, yaitu padi sawah, dan palawija, serta tanaman

    perkebunan yang sangat membutuhkan pupuk organik.

    Dilihat dari segi permintaan dan penawaran ternak sapi, peluang pasar sapi

    untuk desa Siru dan kabupaten Manggarai Barat umumnya cukup tinggi. Dasamping

    tingkat konsumsi protein hewani asal daging sapi yang semakin tinggi, hadirnya hotel-

    hotel berbintang di Labuan Bajo-Komodo sebagai daerah pariwisata juga

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 20/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    mengisyaratkan akan tingginya kebutuhan daging asal sapi untuk kebutuhan tamu-

    tamunya.

    Ternak sapi dari desa Siru biasanya dibeli oleh para blantik yang datang ke

    rumah-rumah warga untuk menawar ternak mereka. Dari hal tersebut kita bisa

    melakukan kerjasama dengan para pedagang lama untuk memasarkan ternak sapi

    kelompok ternak dengan perjanjian yang saling menguntungkan. Biasanya para blantik

    tersebut menjual sapi kepada pembali yang lebih besar yang berasal dari Sulawesi

    Selatan dan Bima (NTB), pembeli tersebut mengambil ternak-ternak dari para blantik.

    Selain itu peternak juga bisa menjual sapinya ke pengusaha pemotongan sapi di

    Labuan Bajo, Ruteng, Borong serta daerah daratan flores lainnya. Dari penjelasan

    tersebut tampak bahwa peluang pasar ternak sapi dari para petani ternak cukup tinggi.

    Dilihat dari segi harga pasar, peluang pasar ternak sapi potong juga tinggi. Harga

    per ekor ternak sapi potong bakalan (sapi yang berumur sekitar 1 – 2 tahun) rata-rata

    Rp. 5.000.000,- dengan berat rata-rata 200 kg. per ekor. Sedangkan harga per kg

    daging segar sapi potong, yaitu sapi dipotong setelah 180 hari masa penggemukan

    dengan berat sekitar 322 kg dan berat karkas 170 kg., adalah rata-rata Rp. 60.000,- per

    kg. Setelah dikurangi biaya penggemukan, maka setiap masa penggemukan peternak

    sapi potong dapat meraih laba sekitar 30 % lebih.

    Peluang Pasar Pupuk Kompos 

    Sebagian besar penduduk di Desa Siru hidup dan bekerja dari bekerja di sektor

    pertanian. Hal ini sedikit banyak menunjukkan bahwa kebutuhan akan pupuk kompos

    cukup besar. Menurut data-data yang diolah, harga jual pupuk organik dari peternak

    sapi sekitar rata-rata Rp. 600,- per kg., sedangkan harga pokok produksi Rp. 394,- per

    kg. Setiap ekor sapi setiap hari dapat menghasilkan (diperkirakan/rata-rata) sekitar 60%

    X 15 kg. pupuk kompos. Jadi untuk 100 ekor sapi akan dapat dihasilkan 100 ekor X 180

    hari X (60% X 15 kg.) = 162.000 kg. pupuk kompos.

    Gabungan perkiraan penerimaan dan pengeluaran pendapatan usaha ternak sapi

    potong dan pupuk kompos, maka akan terlihat pada tabel berikut : 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 21/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    Perkiraan Pengeluaran dan Penerimaan Usaha Penggemukan Sapi Balidan Pupuk Kompos Selama Satu Periode Penggemukan (180 hari) 

    F.  PERKIRAAN LABA-RUGI 

    Dana bantuan yang diberikan oleh Pemerintah berupa 100 ekor ternak sapi

    potong akan di distribusikan kepada 20 anggota Kelompok ternak Harapan Sejahtera-

    Siru. Jadi setiap anggota diserahi 5 ekor ternak sapi potong untuk dipelihara. Atas

    dasar analisa yang dikemukakan dalam aspek Pemasaran dan Produksi, dapatlah

    dibuat perkiraan aliran kas dan rugi/laba usaha ternak sapi potong bantuan pemerintah

    kepada Kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru. 

    Dari data-data yang diperoleh dan diolah, diperkirakan bahwa dengan

    memelihara 5 ekor sapi potong, seorang peternak rata-rata akan memperoleh laba

    sebesar Rp. 1.145.493,- per bulan. Laba ini diperoleh dari penjualan 5 ekor sapi yang

    beratnya 322 kg. hidup, dengan harga berat hidup Rp. 25.000,- per kg. Disamping itu

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 22/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    peternak juga berkesempatan menjual pupuk kompos 8 ton setiap 6 bulan, atau satu

    kali masa penggemukan. Rata-rata keuntungan yang diperoleh dari penjualan pupuk

    kompos adalah Rp. 278.100/,- per bulan.

    Perkiraan laba/rugi dari usaha ternak sapi dapat ditampilkan dalam tabel berikut :  

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 23/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    PERKIRAAN RUGI/LABA USAHA KELOMPOK

    100 EKOR SAPI UNTUK 20 ORANG ANGGOTA DAN SEORANG ANGGOTA @ 5 EKOR

    PER TAHUN, PER MASA PENGGEMUKAN, DAN PER BULAN 

    Dalam Pertelaan Rugi/Laba di atas Saldo Awal Laba dinyatakan = 0 (nol), karena

    laba tersebut langsung dikonsumsi oleh anggota. Asumsi-asumsi pembuatan Pertelaan

    Rugi/Laba di sampaikan pada bab-bab Pemasaran dan Produksi. 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 24/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    ANALISA KELAYAKAN DAN MANAJEMEN CASH FLOW 

    USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI 

    A.  ANALISA KELAYAKAN USAHA 

    Suatu jenis usaha dalam hal ini akan dinilai apakah pantas atau layak

    dilaksanakan didasarkan kepada beberapa kriteria tertentu yang ada. Layak bagi suatu

    usaha artinya menguntungkan dari berbagai aspek yaitu kelayakan dari aspek pasar,

    ekonomi dan financial, teknis, budaya dan mentalitas, dan aspek yuridis. 

      Aspek pasar  

    Dilihat dari segi permintaan dan penawaran ternak sapi, peluang pasar sapi untuk desa

    Siru dan kabupaten Manggarai Barat umumnya cukup tinggi. Dasamping tingkat

    konsumsi protein hewani asal daging sapi yang semakin tinggi, hadirnya hotel-hotel

    berbintang di Labuan Bajo-Komodo sebagai daerah pariwisata juga mengisyaratkan

    akan tingginya kebutuhan daging asal sapi untuk kebutuhan tamu-tamunya.

      Aspek teknis 

    Kemampuan peternak di desa Siru dalam memelihara ternak sapi dinilai cukup baik

    dengan pengalaman beternak yang sudaha turun temurun dengan penguasaan

    teknologi yang potensial untuk diberdayakan. Ketersediaan teknologi penunjang usaha

    beternak mudah diperoleh melalui media informasi dan pelatihan teknis yang sering

    diberikan oleh pemerintah daerah, LSM maupun kelompok peternak maju. 

      Aspek budaya dan mentalitas 

    Faktor adat dan kebiasaan yang telah lama berlaku di desa siru yakni budaya gotong

    royong, saling menghargai, motivasi petani yang cukup tinggi untuk lebih berkembang,

    serta memiliki etos kerja yang tinggi.

      Aspek yurudis 

    Dukungan UPTD Peternakan Kecamatan Lembor khususnya dan pemerintah

    Kabupaten Manggarai Barat dalam membantu meningkatkan produktivitas usaha

    peternakan sangat baik, dengan intensifnya program penyuluhan, serta sangat

    menghendaki usaha beternak dengan intensif. 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 25/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

      Aspek ekonomi dan financial 

     Analisis kelayakan usaha penting dilakukan oleh kelompok ternak guna menghindari

    kerugian dan untuk pengembangan serta kelangsungan usaha. Secara finansial

    kelayakan usaha dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa indikator pendekatan

    atau alat analisis, seperti menggunakan Titik Pulang Pokok (Break Event Point/ BEP),

    Revenue-Cost ratio (R/C ratio), Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback Period, Retur of

    Investment, dll.

    Pada usaha skala kecil (mikro) disarankan paling tidak menggunakan BEP dan R/C

    ratio atau B/C ratio sebagai alat analisis kelayakan agribisnis. Berikut ini disajikan

    analisis financial usaha penggemukan sapi potong pada kelompok ternah Harapan

    Sejahtera-Siru : 

     Analisis Kelayakan Finansial pada Usaha Penggemukan Sapi 100 ekor selama 6 bulanperiode Penggemukan 

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 26/27

     

    Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

    Dari analisis tabel diatas dapat disimpulkan bahwa usaha penggemukan sapi di

    kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru, layak secara financial dengan R/C = 1,27 (>

    1), B/C = 1,27 (> 1). 

    B.  ALIRAN KAS 

     Arus kas akan menyediakan informasi selama periode penggemukan. Seperti

    satu bulan, satu musim tanam, satu tahun Aliran Kas ini disebut sebagai bayangan,

    karena dana kas yang sebenarnya dipegang oleh 20 anggota, bukan ada di kelompok

    ternak Harapan Sejahtera-Siru. Perbedaan antara aliran kas dengan rugi/laba adalah

    bahwa dalam pertelaan aliran kas, hanya penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan

    secara tunai saja yang direkam. Biaya penyusutan dan Biaya Resiko Kematian 1%

    tidak pasti keluar dari kantong (kasir). Oleh karena itu tidak terekam dalam pertelaan

  • 7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

    http:///reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 27/27

     

    aliran kas. Pertelaan Aliran Kas Bayangan dimaksud dapat disampaikan pada tabel

    berikut :

    Perkiraan aliran kas 

    Dari perkiraan arus kas tabel diatas dapat memberikan gambaran bahwa sisa kas yang

    diperoleh selama empat periode penggemukan (2 tahun) mencapai Rp. 1,071,765,800,-

    . Dengan demikian, adanya bantuan modal usaha melalui program Sarjana

    Membangun Desa ini sangat mampu memberikan kemandirian bagi kelompok untuk

    terus mengembangkan usahanya. Selain itu dengan bagian keuntungan yang diperoleh

    kelompok, sangat memungkinkan untuk lebih cepat bergulir ke anggota/kelompok lain

    sehingga program ini menjadi lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.