Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

54
POTENSI PENCEMARAN UDARA AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI PADA KORIDOR JALAN PASAR KOSAMBI Oleh : Rizki Kurniawan 093060021 PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

Transcript of Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Page 1: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

POTENSI PENCEMARAN UDARA AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI PADA KORIDOR

JALAN PASAR KOSAMBI

POTENSI PENCEMARAN UDARA AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI PADA KORIDOR

JALAN PASAR KOSAMBI

Oleh :Rizki Kurniawan

093060021

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

Page 2: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

SUB PEMBAHASAN STUDI :

Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Identifikasi Karakteristik Wilayah StudiDan Persoalan Isu StrategisAnalisis Aktivitas Transportasi Dan Potensi Pencemaran Udara

Kesimpulan dan Rekomendasi

Page 3: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

PENDAHULUAN

Page 4: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kajian Pemantauan Kualitas Udara Ambien Roadside 2012 di Kota Bandung, menunjukkan bahwa koridor Jalan Jalan Ahmad Yani merupakan salah satu zona titik pantau dari 16 zona yang memiliki nilai kadar zat CO pada tahun 2012 yang cukup tinggi yaitu 30.102 µg/Nm3, dan kadar NO yaitu 411 dimana kadar CO dan NO ini telah melebihi baku mutu, diakibatkan oleh kegiatan lalu lintas kendaraan bermotor dimana angka baku mutu untuk CO adalah 30000 µg/Nm3 dan NO sebesar 400 µg/Nm3

Di dalam Masterplan Transportasi Kota Bandung Tahun 2010 – 2030 menunjukan bahwa koridor Jalan Ahmad Yani sekitar Kawasan Pasar Kosambi masuk kedalam daftar titik kemacetan di Kota Bandung dengan sebab arus lalu lintas yang besar akibat bangkitan dan tarikan pasar Kosambi serta tepi jalan yang dijadikan tempat Parkir.

Dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat bangkitan dan tarikan Pasar Kosambi serta kegiatan perdagangan dan jasa di sepanjang koridor Jalan sekitar Kawasan Pasar Kosambi yakni Koridor Jalan Ahmad Yani menimbulkan pengaruh terhadap kualitas udara yang berupa tingginya konsentrasi emisi CO2 dan NO2

di udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor.

Dengan demikian, di dalam penelitian ini akan dilakukan suatu kajian yang pasti dalam meneliti dampak yang terjadi akibat bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan oleh Pasar Kosambi terhadap kinerja pelayanan jalan dan terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor dengan parameter yang dipilih yakni CO2 dan NO2.

Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

LATAR BELAKANG

Page 5: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

BANGKITAN DAN TARIKAN PASAR

KOSAMBI

RUMUSAN PERMASALAHAN

PENURUNAN KUALITAS PELAYANAN JARINGAN

JALAN

HAMBATAN SAMPING

KAPASITAS JALAN YANG KURANG

KEMACETAN

KONSUMSI BAHAN BAKAR YANG TINGGI

EMISI BERUPA ZAT POLUTAN CO2 DAN NO2 TERKONSENTRASI DI KORIDOR JALAN AHMAD YANI

SKENARIO

Seberapa besar volume lalu lintas kendaraan bermotor akibat bangkitan dan tarikan lalu lintas dari Pasar Kosambi

Berapa besar pengaruh penanganan hambatan samping di sekitar Pasar Kosambi terhadap peningkatan pelayanan jaringan jalan pada Koridor Jalan Ahmad Yani.

Berapa besar kadar CO2 dan NO2

yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor akibat aktivitas transportasi pada koridor Jalan sekitar Pasar Kosambi yakni koridor Jalan Ahmad Yani

Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran udara akibat aktivitas transportasi pada koridor Jalan sekitar Pasar Kosambi yakni koridor Jalan Ahmad Yani

Page 6: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

TUJUAN SASARAN

TUJUAN

SASARAN

• Teridentifikasinya volume lalu lintas di sepanjang koridor jalan Ahmad Yani akibat bangkitan dan tarikan pergerakan dari Pasar Kosambi

• Teridentifikasinya pengaruh penanganan hambatan samping di sekitar Pasar Kosambi terhadap kualitas peningkatan pelayanan jaringan jalan pada Koridor Jalan Ahmad Yani.

• Teridentifikasinya kadar CO2 NO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor akibat aktivitas transportasi pada koridor Jalan sekitar Pasar Kosambi yakni koridor Jalan Ahmad Yani.

• Mengusulkan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran udara akibat aktivitas transportasi pada koridor Jalan sekitar Pasar Kosambi yakni koridor Jalan Ahmad Yani.

.

Page 7: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

RUANG LINGKUP WILAYAH

Koridor jalan sekitar Pasar Kosambi yang dimaksud pada penelitian ini adalah Koriodor Jalan Ahmad Yani yang berada di Kelurahan Kebon Pisang Kecamatan Sumur Bandung. Panjang Koridor Jalan Ahmad Yani adalah 0,90 Km dimana koridor jalan ini berbatasan langsung dengan ruas jalan sekitarnya. Adapun batas – batas Koridor Jalan Ahmad Yani meliputi : • Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan

Asia Afrika• Sebelah Selatan berbatasan Jalan Ahmad

Yani• Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan

Malabar• Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan

Veteran

Page 8: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. (Almansyah ,2008).

Jalan memiliki fungsi diantaranya sebagai sirkulasi kendaraan, yaitu sebagai akses menuju tempat-tempat tertentu, sebagai penghubung berbagai tempat, dan sebagai tempat pergerakan manusia dan barang (Harris and Dines, 1988).

Udara adalah campuran dari gas yang terdapat pada permukaan bumi, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen, 0,93 % Argon, 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanyaterdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H21)

Soedirman (2008) menyebutkan bahwa pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan atau zat-zat asing di udara dalam jumlah yang dapat menyebabkan perubahan komposisi atmosfer normal

Emisi adalah zat-zat dan unsur-unsur hasil sisa pembakaran bahan bakar dalam engine yang tidak terbakar sempurna dan menjadi racun bagi tubuh atau zat pencemar yang masuk kedalam udara sehingga mengakibatkan tergangunya fungsi udara

Emisi gas buang adalah polutan yang mengotori udara yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan (Wardan Suyanto,1989:345).

Page 10: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Identifikasi Karakteristik Wilayah StudiDan Persoalan Isu Strategis

Page 11: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Kedudukan Kota Bandung Dalam Lingkup Wilayah Pengembangan Cekungan Bandung

Kota Bandung sebagai kota inti dari WP Cekungan Bandung memiliki peran yang besar dalam pengembangan wilayah – wilayah yang termasuk ke dalam lingkup WP Cekungan Bandung. Kota Bandung sebagai kota inti diarahkan kegiatan pengembangannya sebagai perdagangan dan jasa, industry kreatif dan teknologi, pariwisata serta transportasi.

Kedudukan Pusat Primer Alun Alun Kota Bandung Dalam Lingkup Kota Bandung

Wilayah kajian merupakan wilayah yang dilayani oleh Pusat Primer Alun Alun Kota Bandung. PPK Alun Alun Kota Bandung melayani 4 Subpusat Pelayanan Kota dengan masing – masing SPK melayani 1 SWK.

Kedudukan SPK Sadang Serang Dalam Lingkup Pusat Alun Alun Kota Bandung

Pusat Pelayanan Kota Sadang Serang melayani Sub Wilayah Kota (SWK) Cibeuying. Pembagian hirarki pusat pelayanan ini dimaksudkan untuk mendukung struktur ruang yang telah direncanakan di dalam RTRW Kota Bandung dalam hal ini adalah untuk mendukung perwujudan stuktur ruang PPK Alun Alun Kota Bandung.

Page 12: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

SWK Cibeunying dipenuhi oleh berbagai fasilitas perdagangan dalam skala pelayanan yang berbeda. Fasilitas perdagangan yang terdapat pada SWK Cibeunying salah satunya adalah Pasar Kosambi yang merupakan pasar tradisional yang memiliki skala pelayanan kota

Kedudukan Pasar Kosambi Menurut RDTR SWK Cibeunying Tahun 2011 - 2030

Kedudukan Koridor Jalan Ahmad Yani Menurut RDTR SWK Cibeunying Tahun 2011 - 2030

Koridor Jalan Ahmad Yani merupakan jalan dengan fungsi jalan sebagai Arteri Sekunder.

Koridor Jalan Ahmad Yani (Pasar Kosambi) merupakan salah satu titik kemacetan Dengan sebab arus lalu lintas yang besar, serta hambatan samping yang tinggi berupa pedagang kaki lima dan on street parking

Jalan Ahmad Yani merupakan ruas jalan yang termasuk ke dalam kawasan tertib lalu lintas pada kawasan perkantoran dengan tujuan untuk mencipatakan kenyamanan bagi karyawan perkantoran

Kedudukan Kelurahan Kebon Pisang Dalam Lingkup SWK Cibeunying

Kecamatan Sumur Bandung merupakan pusat pelayanan lingkungan pada skala kecamatan di SWK Cibeunying yang melayani kelurahan - kelurahan yang ada pada Kecamatan Sumur Bandung. Kelurahan yang menjadi pusat pelayanan lingkungan di Kecamatan Sumur Bandung adalah Kelurahan Kebon Pisang

Page 13: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam operasional Pasar Kosambi dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB,sehingga pada waktu tertentu diantara jam operasional tersebut terjadi aktivitas transportasi dengan intensitas yang cukup tinggi. Sebelum Pasar Kosambi beroperasional, pada pukul 04.00 – 07.30 WIB, pedagang yang berjualan di dalam Pasar, membuka dagangannya lebih awal dengan memanfaatkan badan jalan. Kegiatan ini sering disebut juga sebagai pasar tumpah.

Berdasarkan data yang dihimpun dari RDTR SWK Cibeunying menunjukkan luas lahan Pasar Kosambi adalah sebesar 1.192 m2 yang mana pasar tradisional ini dibangun di Kelurahan Kebon Pisang. Pasar Kosambi memiliki jumlah lantai sebanyak 6 lantai namun lantai yang terisi saat ini hanya lantai 1 hingga lantai 2 saja

SISTEM KEGIATAN

Page 14: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Segmen 1 merupakan jalan dua arah yang dibatasi median jalan dan lebar jalan sebesar 7 meter pada tiap jalur dengan komposisi pembagian ruas

jalan adalah 50 : 50. Pada siang hari dan sore hari segmen 1 hanya

digunakan untuk kendaraan yang berasal dari arah utara saja,

sedangkan untuk pergerakan dari arah selatan memutar terlebih dan

keluar melalui Jalan Malabar. Pada segmen 2 lebar jalan adalah

sebesar 10 meter . Segmen ini merupakan segmen jalan yang memiliki sirkulasi 2 arah tanpa

dibatasi median jalan. Segmen 3 berada tepat di depan

Pasar Kosambi. Segmen ini memiliki lebar jalan sebesar 11 meter dan

pendestrian. Segmen ini merupakan segmen jalan yang memiliki sirkulasi

pergerakan 2 arah tanpa dibatasi oleh median jalan.

Segmen 4 merupakan segmen yang memiliki sirkulasi jalan 2 arah tanpa batas median. Lebar jalan sebesar 9

meter.Segmen 5 merupakan jalan dengan

sirkulasi 1 arah dengan lebar jalan 12 meter.

SISTEM JARINGAN

GEOMETRIK KORIDOR JALAN AHMAD YANI

Page 15: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

SISTEM JARINGAN

Kekasaran dan Kelandaian Jalan

Berdasarkan pengamatan langsung pada wilayah kajian yaitu Koridor Jalan Ahmad Yani, menunjukkan bahwa kelandaian jalan di koridor ini relative datar antara 1 – 3 % dan kondisi permukaan jalan tergolong baik dengan jenis perkerasan berupa aspal. Dengan perkerasan jalan berjenis aspal maka tingkat kekasaran jalan diasumsikan rendah.

Panjang Koridor Jalan Ahmad Yani

No SegmenPanjang Koridor

(Km)1 Segmen 1 0.072 Segmen 2 0.173 Segmen 3 0.124 Segmen 4 0.325 Segmen 5 0.22

Jumlah 0.90

Panjang koridor Jalan Ahmad Yani yang terdiri dari 5 segmen jalan memiliki total panjang koridor sepanjang 0,90 Km

Page 16: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

NoNama

SegmenVolume

Lalu LintasJam Puncak Pagi

1Segmen

11825.0

2Segmen

21816.5

3Segmen

31813.3

4Segmen

41805.75

5Segmen

5845.25

No Nama Segmen

Volume Lalu Lintas

Jam Puncak Siang1 Segmen

11052.0

2 Segmen 2

2025.8

3 Segmen 3

1974.3

4 Segmen 4

1975.5

5 Segmen 5

1087.25

No Nama Segmen

Volume Lalu Lintas

Jam Puncak Sore1 Segmen

1 1093.02 Segmen

2 2069.83 Segmen

3 2075.84 Segmen

4 2059.755 Segmen

5 1135.5

Hari biasa

No Nama Segmen

Volume Lalu Lintas

Jam Puncak Pagi1 Segmen

1 1852.02 Segmen

2 1848.53 Segmen

3 1845.84 Segmen

4 1822.005 Segmen

5 849

Hari Libur

No Nama Segmen

Volume Lalu Lintas

Jam Puncak Siang1 Segmen

1 1042.02 Segmen

2 2002.03 Segmen

3 1947.04 Segmen

4 1952.05 Segmen

5 1106.25

No Nama Segmen

Volume Lalu Lintas

Jam Puncak Sore1 Segmen

1 1060.32 Segmen

2 2011.33 Segmen

3 2020.04 Segmen

4 2003.55 Segmen

5 1120

Volume lalu lintas pada koridor Jalan Ahmad Yani dibagi menjadi 3 waktu jam puncak yakni jam puncak pagi, jam puncak siang dan jam puncak sore.

Volume lalu lintas yang ditampilkan telah diubah kedalam satuan smp/jam

SISTEM PERGERAKAN

Page 17: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

SISTEM PERGERAKAN

Identifikasi Penyebab Kemacetan Pada Koridor Jalan Ahmad Yani

Page 18: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Berdasarkan data yang diperoleh dari UPT Puskesmas Tamblong Tahun 2013, menyatakan penyakit ISPA merupakan penyakit dengan penderita yang terbanyak dengan jumlah penderita sebanyak 2668 jiwa yang terdiri dari 4 kelurahan yang dilayani oleh UPT Puskesmas Tamblong diantaranya Kelurahan Braga, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Babakan Ciamis serta Kelurahan Kebon Pisang. Dari 2668 jiwa penderita tersebut, 169 diantaranya merupakan balita. Adapun jumlah balita penderita ISPA per kelurahan dapat dilihat pada table di bawah ini.

KelurahanJumlah Penderita

(Jiwa)

Kelurahan Braga 38Kelurahan Merdeka 27

Kelurahan Kebon Pisang 70

Kelurahan Babakan Ciamis 30Jumlah 169

Identifikasi Dampak Pencemaran Udara Sektor Transportasi Terhadap Penyakit ISPA

Tabel Balita Penderita Penyakit ISPA Per Kelurahan

Tahun 2013

Berdasarkan table diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Kelurahan Kebon Pisang merupakan kelurahan yang memiliki penderita penyakit ISPA yang tertinggi jumlahnya yakni mencapai 70 jiwa sedangkan Kelurahan Merdeka merupakan kelurahan yang memiliki jumlah penderita penyakit ISPA yang terendah.

Page 19: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Analisis Aktivitas Transportasi Dan Potensi Pencemaran Udara

Page 20: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Analisis Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Pasar Kosambi

Untuk mengetahui besaran bangkitan dan tarikan pergerakan yang dihasilkan oleh Pasar Kosambi maka dilakukan pendekatan perhitungan yang mengacu pada hasil studi Kajian Danayasa City dan BNI City (dari buku Perencanaan dan Permodelan Transportasi – Ofyar Z. Tamin).

Deskripsi aktifitas tata guna lahan

Rata-rata jumlah pergerakan

kendaraan per 100 m2

Pasar swalayan 136Pertokoan lokal 85Pusat pertokoan 38

Restoran siap santap 595Restoran 60

Gedung perkantoran 13Rumah sakit 18

Perpustakaan 45Daerah industri 5

   

Pasar Kosambi dapat dikategorikan sebagai pertokoan lokal karena merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Bandung dengan menyediakan berbagai keperluan primer masyarakat. Berdasarkan table diatas, maka Pasar Kosambi memilki bangkitan sebesar 85 Kendaraan setiap 100 m2. Dengan demikian, bila Pasar Kosambi memiliki luas lahan sebesar 1192 m2, maka setiap hari Pasar Kosambi memilki bangkitan pergerakan sebesar 1013 kendaraan/hari.

TabelBangkitan dan Tarikan Dari

Beberapa Aktivitas Guna Lahan

Sumber : Black (1978) dalam Tamim (2000:41)

Page 21: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Waktu

Pertokoan

(smp/100m2)

Masuk Keluar Total

Puncak Pagi 81.04 40.52 121.56

Puncak

Siang658.45 597.67

1256.1

2

Puncak Sore 506.5 962.351468.8

5

Waktu

Pertokoan

(smp/100m2)

Masuk Keluar Total

Puncak Pagi 0,08 0.04 0.12

Puncak

Siang0,65 0,59 1,24

Puncak Sore 0,50 0,95 1,45

TabelTingkat Bangkitan Lalu Lintas Pertokoan

TabelTingkat Bangkitan Lalu Lintas Pasar Kosambi

Sumber : Kajian BNI City LP ITB tahun 1996 ( Dari buku Perencanaan dan Permodelan Transportasi - Ofyar Z. Tamin - FTSP - ITB)

Setelah diketahui, tarikan pergerakan pergerakan kendaraan dari Pasar Kosambi, maka selanjutnya di kalikan dengan persamaan tingkat bangkitan lalu lintas pertokoaan berdasarkan Kajian BNI City LP ITB tahun 1996

Sumber : Hasil Analisis 2014

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka terlihat tarikan pergerakan yang paling tinggi adalah pada saat jam puncak siang dan sore hari dengan masing – masing pergerakan sebesar 1256.12 smp/jam dan 1468.85 smp/jam.

Analisis Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Pasar Kosambi

Page 22: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Segmen jalan yang dipilih untuk dihitung prosentasenya adalah pada segmen 3 dikarenakan segmen tersebut berada paling dekat dengan Pasar Kosambi sehingga diasumsikan segmen jalan ini memiliki dampak yang paling besar terhadap bangkitan dan tarikan Pasar Kosambi.

Waktu

Volume

Lalu Lintas

Total

(smp/jam)

Bangkita

n Tarikan

Pasar

Kosambi

(smp/

jam)

Prosent

ase

(%)

Puncak

Pagi1813.3

121.566.70

Puncak

Siang1974.3 1256.12 63.62

Puncak

Sore2075.8 962.35 46.36

Prosentase Bangkitan Pasar Kosambi Terhadap Volume Lalu Lintas Total Koridor Jalan Ahmad Yani

Segmen 3(Hari Biasa)

Waktu

Volume

Lalu

Lintas

Total

(smp/

jam)

Bangkita

n Tarikan

Pasar

Kosambi

(smp/

jam)

Prosenta

se

(%)

Puncak

Pagi

1845.8

121.566.59

Puncak

Siang

19471256.12 64.52

Puncak

Sore

2020962.35 47.64

Prosentase Bangkitan Pasar Kosambi Terhadap Volume Lalu Lintas Total Koridor Jalan Ahmad Yani

Segmen 3(Hari Libur)

Selanjutnya, akan diketahui prosentase bangkitan dan tarikan pergerakan dari Pasar Kosambi terhadap volume lalu lintas di Koridor Jalan Ahmad Yani pada saat jam puncak.

Pada hari biasa, Pasar Kosambi memiliki pengaruh tertinggi terhadap volume lalu lintas di segmen 3 pada saat puncak siang dengan prosentase sebesar 63,62% dan pengaruh terendah pada puncak pagi dengan prosentase sebesar 6,70 %

Pada hari libur, Pasar Kosambi memiliki pengaruh tertinggi terhadap volume lalu lintas di segmen 3 pada saat puncak siang dengan prosentase sebesar 64,52% dan pengaruh terendah pada puncak pagi dengan prosentase sebesar 6,59 %.

Analisis Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Pasar Kosambi

Page 23: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

NoNama Segme

n

Kapasitas Jalan

Volume Lalu

LintasVCR LOS

Jam Puncak Pagi

1Segmen

13065.0 1825.0 0.60

D

2Segmen

22262.0 1816.5 0.80

D

3Segmen

31967.9 1813.3 0.92

E

4Segmen

42494.0 1805.75 0.72

D

5Segmen

55077.8 845.25 0.17

B

No Nama Segme

n

Kapasitas Jalan

Volume Lalu

Lintas

VCR LOS

Jam Puncak Siang 1 Segmen

1 2520.01052.0 0.42

C

2 Segmen 2 2262.0

2025.8 0.90E

3 Segmen 3 2420.3

1974.3 0.82E

4 Segmen 4 2494.0

1975.5 0.79D

5 Segmen 5

5077.8 1087.25 0.21B

No Nama Segme

n

Kapasitas Jalan

Volume Lalu

Lintas

VCR LOS

Jam Puncak Sore1 Segmen

1 2520.0 1093.0 0.43C

2 Segmen 2 2262.0 2069.8 0.92

E

3 Segmen 3 2420.3 2075.8 0.86

E

4 Segmen 4 2494.0 2059.75 0.83

E

5 Segmen 5 5077.8 1135.5 0.22

B

HARI BIASA

No Nama Segme

n

Kapasitas Jalan

Volume Lalu

Lintas

VCR LOS

Jam Puncak Pagi1 Segmen

1 3065.0 1852.0 0.60D

2 Segmen 2 2262.0 1848.5 0.82

E

3 Segmen 3 1967.9 1845.8 0.94

E

4 Segmen 4 2494.0 1822.00 0.73

D

5 Segmen 5 5077.8 849 0.17

B

HARI LIBUR

No Nama Segme

n

Kapasitas Jalan

Volume Lalu

Lintas

VCR LOS

Jam Puncak Siang1 Segmen

1 2520.0 1042.0 0.41C

2 Segmen 2 2262.0 2002.0 0.89

E

3 Segmen 3 2420.3 1947.0 0.80

D

4 Segmen 4 2494.0 1952.0 0.78

D

5 Segmen 5 5077.8 1106.25 0.22

B

No Nama Segme

n

Kapasitas Jalan

Volume Lalu

Lintas

VCR LOS

Jam Puncak Sore1 Segmen

1 2520.0 1060.3 0.42C

2 Segmen 2 2262.0 2011.3 0.89

E

3 Segmen 3 2420.3 2020.0 0.83

E

4 Segmen 4 2494.0 2003.5 0.80

D

5 Segmen 5 5077.8 1120 0.22

B

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DAN JARINGAN JALAN

KAPASITAS JALAN, VOLUME LALU LINTAS, VCR, LOS

Page 24: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi
Page 25: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi
Page 26: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Kelompok SegmenPanjang

Jalan(Km)

Waktu Tempuh Rata

– Rata(Menit)

Waktu Tempuh Rata

– Rata (Jam)

Kecepatan Rata – Rata

(Km/Jam)

Kelompok 1

Segmen 1 0.07

3.02 0.05 7.15Segmen 2 0.17Segmen 3 0.12

Jumlah 0.36

Kelompok 2Segmen 4 0.32

1.3 0.02 24.92Segmen 5 0.22Jumlah 0.54

Kecepatan Rata – Rata Koridor Jalan Ahmad Yani

Panjang jalan pengamatan pada Koridor Jalan Ahmad Yani ini dikelompokan menjadi 2 kelompok. Kelompok yang pertama terdiri dari segmen 1, segmen 2 dan segmen 3, sedangkan kelompok yang kedua terdiri dari segmen 4 dan segmen 5. Pengelompokkan ini didasarkan pada karakteristik kepadatan lalu lintas dimana segmen 1 hingga segmen 3 merupakan segmen jalan yang memiliki kepadatan lalu litas yang hampir sama. Hal tersebut juga berlaku pada segmen 4 dan segmen 5 dimana pengelompokkan segmen ini didasarkan pada kepadatan lalu lintas disegmen tersebut.

Waktu tempuh rata – rata diketahui dengan melakukan pengamatan bergerak sebanyak 3 kali secara berulang – ulang pada saat jam sibuk sore hari yaitu pukul 17.00 – 18.00 pada 2 kelompok pengamatan yang telah dibagi.

Kecepatan Rata – Rata Kendaraan

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DAN JARINGAN JALAN

Page 27: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jenis Kendaraan kecepatan Fungsi Konstanta

Konsumsi Bahan Bakar

(Liter/1000km)

Konsumsi Bahan Bakar

(Liter/km)

Konsumsi Bahan Bakar

(Km/Liter)Mobil Pribadi 7.15 7E-05x2 – 0,0077x + 0,2579 206.42 0.21 4.8Sepeda Motor 7.15 1E-05x2 – 0,0009x + 0,0601 54.18 0.05 18.5

Bus 7.15 3E-05x2 – 0,0029x + 0,1285 109.30 0.11 3.6Truk 7.15 5E-05x2 – 0,0053x + 0,2771 241.76 0.24 4.1

Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan Untuk Segmen 1 – 3

Jenis Kendaraan kecepatan Fungsi Konstanta

Konsumsi Bahan Bakar

(Liter/1000km)

Konsumsi Bahan Bakar

(Liter/km)

Konsumsi Bahan Bakar

(Km/Liter)

Mobil Pribadi 24.92 7E-05x2 – 0,0077x + 0,2579 109.49 0.11 9.1Sepeda Motor 24.92 1E-05x2 – 0,0009x + 0,0601 43.88 0.04 22.8

Bus 24.92 5E-05x2 – 0,0056x + 0,1533 74.86 0.07 13.4Truk 24.92 5E-05x2 – 0,0053x + 0,2771 176.07 0.18 5.7

Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan Untuk Segmen 4 – 5

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR EKSISTING

Sumber : Hasil Analisis

Sumber : Hasil Analisis

Nilai efisiensi bahan bakar mengikuti pehitungan yang termuat dalam Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan RAD – GRK, dimana variabel yang dibutuhkan untuk mengetahui nilai efiensi bahan bakar kendaraan adalah kecepatan kendaraan. Kecepatan kendaraan di bagi menjadi 2 kelompok yakni kecepatan kendaraan untuk segmen 1 – 3 dan kecepatan kendaraan segmen 4 -5

Efisiensi Bahan Bakar

Page 28: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Faktor Koreksi KeteranganBatasan Kondisi

Koreksi

Koreksi kelandaian negatif (kk)

g = kelandaian (gradient)

g -5% -0,337-5% g 0% -0,158

Koreksi kelandaian positif (kk)

g = kelandaian (gradient)

0% g 5% 0,400g 5% 0,820

Koreksi lalu lintas (kl)V/C = volume per

kapasitas

0 V/C 0,6 0,0500,6 V/C 0,8 0,185

V/C 0,8 0,253

Koreksi kekasaran (kr) r = kekasaranr 3 m/km 0,035r 3 m/km 0,085

Faktor Koefesien Kosumsi Bahan Bakar Dasar Kendaraan

Kelandaian dan kekasaran jalan pada tiap segmen di koridor Jalan Ahmad Yani memiliki nilai koreksi 0.400 dan 0.035 yang berarti kelandaian jalan pada koridor jalan ini termasuk kedalam kelandaian positif yakni dengan tingkat kelandaian 0% g 5% dan kekasaran jalan r 3 m/km. Sedangkan nilai VCR di koridor Jalan Ahmad Yani memiliki nilai yang bervariasi direntang nilai 0.17 sampai 0.94 sehingga koreksi lalu lintas untuk koridor Jalan Ahmad Yani memiliki nilai koreksi 0.050, 0.185 dan 0.253.

Sumber: LAPI-ITB (1996) dalam Agustina, 2003

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR EKSISTING

Setelah diketahui, efesiensi bahan bakar tiap jenis kendaraan pada koridor Jalan Ahmad Yani, maka selanjutnya dilakukan pendekatan penaksiran konsumsi bahan bakar dengan menggunakan pendekatan dari LAPI – ITB dimana pendekatan ini mempertimbangkan kelandaian jalan, kinerja lalu lintas, serta kekasaran jalan.

PENAKSIRAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

Page 29: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

1 0.07 0.069 3877 42.802 0.17 0.176 3822 107.753 0.12 0.124 3825 75.954 0.32 0.210 3808 124.655 0.22 0.132 1872 37.54

Jumlah 0.9 0.714 17204 388.69Jam Puncak Siang

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

1 0.07 0.064 2173 22.702 0.17 0.176 4239 120.803 0.12 0.124 4184 83.114 0.32 0.210 4172 136.495 0.22 0.132 2207 46.67

Jumlah 0.9 0.714 16975 409.76Jam Puncak Sore

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

1 0.07 0.072 2222 26.772 0.17 0.176 4251 123.0723 0.12 0.124 4248 87.124 0.32 0.218 4227 146.445 0.22 0.132 2338 48.85

Jumlah 0.9 0.722 17286 429.03

Rekapitulasi Konsumsi Bahan Bakar Tiap Segmen di Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Biasa

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR EKSISTING

Pada saat jam puncak pagi hari, konsumsi bahan bakar di koridor Jalan Ahmad Yani adalah sebesar 388.69 liter/jam dengan konsumsi bahan bakar yang tertinggi disumbangkan oleh segmen 4 dan segmen 2 dengan konsumsi bahan bakar masing – masing sebesar 124.65 liter/jam dan 107.75 liter/jam. Kemudian pada saat jam puncak siang hari dan sore hari memiliki konsumsi bahan bakar masing – masing sebesar 409.79 liter/jam dan 429.03 liter/jam.

KONSUMSI BAHAN BAKAR TIAP SEGMEN

Page 30: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

1 0.07 0.069 3950 43.522 0.17 0.176 3900 109.873 0.12 0.124 3902 77.464 0.32 0.210 3869 126.045 0.22 0.132 1864 37.46

Jumlah 0.9 0.714 17485 394.36Jam Puncak Siang

SegmenPanjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

1 0.07 0.064 2141 22.532 0.17 0.176 2723 97.003 0.12 0.124 4111 82.074 0.32 0.210 4115 134.965 0.22 0.132 2246 47.78

Jumlah 0.9 0.714 15336 384.35Jam Puncak Sore

SegmenPanjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

1 0.07 0.064 2169 22.982 0.17 0.176 4120 120.213 0.12 0.124 4128 85.224 0.32 0.218 4097 142.475 0.22 0.132 2292 48.47

Jumlah 0.9 0.722 16806 419.35

Rekapitulasi Konsumsi Bahan Bakar Tiap Segmen di Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Libur

KONSUMSI BAHAN BAKAR TIAP SEGMEN

Pada saat jam puncak pagi hari, konsumsi bahan bakar di koridor Jalan Ahmad Yani adalah sebesar 394.36 liter/jam dengan konsumsi bahan bakar yang tertinggi disumbangkan oleh segmen 4 dan segmen 2 dengan konsumsi bahan bakar masing – masing sebesar 126.04 liter/jam dan 109.87 liter/jam. Kemudian pada saat jam puncak siang hari dan sore hari memiliki konsumsi bahan bakar masing – masing sebesar 384.35 liter/jam dan 419.35 liter/jam.

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR EKSISTING

KONSUMSI BAHAN BAKAR TIAP SEGMEN

Page 31: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Contoh perhitungan untuk mengetahui emisi CO2 yang dihasilkan oleh mobil pribadi berbahan bakar bensin adalah sebagai berikut.Diketahui :Jenis Kendaraan : Mobil PribadiJenis Bahan Bakar : BensinKonsumsi bahan bakar : 25.5 Liter Nilai Kalor Bahan Bakar : 0.0000033 TJFaktor Emisi : 69300 Kg/TJ Emisi CO2 = (Konsumsi Bahan Bakar x Nilai Kalor Bahan Bakar) x Faktor Emisi

= (25.5 liter x 0.0000033 TJ) x 69300 Kg/TJ= 0.000840319 TJ x 69300 Kg/TJ= 58.23 Kg/CO 2

CONTOH PERHITUNGAN EMISI CO2 DAN NO2

Contoh perhitungan untuk mengetahui emisi NO2 dari jenis kendaraan berbahan bakar solar adalah sebagai berikut. Diketahui :  Jenis Kendaraan : TrukJenis Bahan Bakar : SolarKonsumsi Bahan Bakar : 0.9 literNilai Kalor Bahan Bakar : 0.0000036 TJFaktor Emisi N02 : 3.9 Kg/TJ Emisi N02= (Konsumsi Bahan Bakar x Nilai Kalor Bahan Bakar) x Faktor Emisi

= (0.9 liter x 0.0000036 TJ) x 3.9 Kg/TJ= 8.53 E-05 Kg/NO2

Page 32: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 42.8 98.40 0.072 107.75 247.66 0.433 75.95 174.43 0.214 124.65 286.39 0.555 37.54 86.10 0.05

Jumlah 388.69 892.98 1.31Jam Puncak Siang

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 22.7 52.06 0.022 120.8 276.99 0.563 83.11 190.62 0.264 136.49 313.12 0.685 46.67 107.01 0.08

Jumlah 409.77 939.80 1.60Jam Puncak Sore

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 23.55 54.03 0.022 123.072 282.05 0.593 87.12 199.65 0.304 146.44 335.61 0.795 48.85 111.98 0.09

Jumlah 429.032 983.32 1.79

Rekapitulasi Besaran Emisi Tiap Segmen Pada Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Biasa

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR EKSISTING

Pada hari biasa, koridor Jalan Ahmad Yani setidaknya memiliki konsentrasi polusi sekitar 892.98 Kg CO 2 dan 1.31 Kg NO2 pada saat jam puncak pagi. Kemudian pada jam puncak siang emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani adalah sekitar 939.8 Kg CO2 dan 1.60 Kg NO2 sedangkan pada saat jam puncak sore hari, emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani mencapai titik tertinggi yakni sekitar 983.32 Kg CO2 dan 1.79 Kg NO2.

Page 33: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 43.52 99.97 0.072 109.87 252.39 0.453 77.46 177.85 0.224 126.04 289.26 0.575 37.46 85.94 0.05

Jumlah 394.36 905.41 1.36Jam Puncak Siang

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 22.53 51.69 0.022 97 222.45 0.443 82.07 188.12 0.264 134.96 309.46 0.675 47.78 109.63 0.08

Jumlah 384.35 881.35 1.47Jam Puncak Sore

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 22.98 52.68 0.022 120.21 275.33 0.573 85.22 195.18 0.294 142.47 326.67 0.765 48.47 111.07 0.09

Jumlah 419.35 960.93 1.73

Rekapitulasi Besaran Emisi Tiap Segmen Pada Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Libur

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR EKSISTING

Pada hari libur, koridor Jalan Ahmad Yani setidaknya memiliki konsentrasi polusi sekitar 905.41 Kg CO 2 dan 1.36 Kg NO2 pada saat jam puncak pagi. Kemudian pada jam puncak siang emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani adalah sekitar 881.35 Kg CO2 dan 1.47 Kg NO2

sedangkan pada saat jam puncak sore hari, emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani mencapai titik tertinggi yakni sekitar 960.93 Kg CO2 dan 1.73 Kg NO2

Page 34: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Meniadakan on street parking dan PKL

Meningkatkan Kecepatan Kendaraan

Meningkatkan Lebar Efektif Jalan

Konsumsi Bahan Bakar Menjadi Lebih Kecil

Emisi Menjadi Lebih Kecil

Sumber : Penulis, 2014

SIMULASI PENGURANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

Simulasi yang akan dilakukan bertujuan untuk menurunkan kadar emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani. Pengurangan emisi dengan simulasi ini didasarkan pada peningkatan kecepatan kendaraan. Semakin tinggi kecepatan maka konsumsi bahan bakar akan semakin rendah sehingga emisi yang dihasilkan pun akan semakin kecil. Untuk meningkatkan kecepatan kendaraan pada koridor Jalan Ahmad Yani, maka akan dilakukan sebuah simulasi yakni dengan cara peningkatan lebar efektif jalan dimana simulasi ini akan meniadakan hambatan samping atau dengan kata lain pedagang kaki lima dan parkir pinggir jalan (on street parking) akan dihilangkan.

Page 35: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Kondisi Geometrik Jalan Rencana Tiap Segmen Pada Koridor Jalan Ahmad

Yani

Kapasitas Jalan Rencana Tiap Segmen Koridor Jalan Ahmad Yani

Segmen

JalanWaktu CO FCSP FCW FCSF FCCS C

1

Pagi hari 3300 1 1.34 0.9 1 3350.2

Siang dan

Sore Hari3000 1 0.715 0.9 1 3041.1

2Sepanjang

hari 2900 1 1.34 0.9 1 3494.7

3Sepanjang

hari 2900 1 1.34 0.9 1 3494.7

4Sepanjang

hari 2900 1 1.34 0.9 1 3494.7

5Sepanjang

hari 6000 1 0.91 0.93 1 5077.8

Segmen

JalanWaktu

Tipe

Jalur

Jalan

Split

Arah

Lebar

Efektif

Jalan

Ganggua

n

Samping

Jumlah

Pendudu

k

1

Pagi hari 2/2 UD 50 : 50 11 Meter Rendah > 2 Juta

Siang dan Sore

Hari2/1 D 50 : 50 5.5 Meter Rendah > 2 Juta

2 Sepanjang hari 2/2 UD 50 : 50 11 Meter Rendah > 2 Juta

3 Sepanjang hari 2/2 UD 50 : 50 11 Meter Rendah > 2 Juta

4 Sepanjang hari 2/2 UD 50 : 50 11 Meter Rendah > 2 Juta

5 Sepanjang hari 4/2 UD 50 : 50 3 Meter Rendah > 2 Juta

PENINGKATAKAN LEBAR EFEKTIF JALAN

Page 36: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Pagi Hari  

NoNama

SegmenKapasitas Jalan

Volume Lalu

Lintas

VCR

Koefisien

Bahan Bakar

1Segmen

13350.2 1825.0

0.54

0.050

2Segmen

23494.7

1816.50.52

0.050

3Segmen

33494.7

1813.30.52

0.050

4Segmen

43494.7

1805.750.52

0.050

5Segmen

55077.8 845.25

0.17

0.050

Siang Hari  1 Segmen

1 3041.1 1052.0

0.35

0.050

2 Segmen 2

3494.72025.8

0.58

0.050

3 Segmen 3

3494.71974.3

0.56

0.050

4 Segmen 4

3494.71975.5

0.56

0.050

5 Segmen 5

5077.8 1087.250.21

0.050

Sore Hari  1 Segmen

1 3041.1 1093.00.36

0.050

2 Segmen 2

3494.72069.8

0.59

0.050

3 Segmen 3

3494.72075.8

0.59

0.050

4 Segmen 4

3494.72059.75

0.59

0.050

5 Segmen 5 5077.8 1135.5

0.22

0.050

Nilai VCR Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Biasa(Week Day)

Pagi Hari  

NoNama

SegmenKapasitas Jalan

Volume Lalu

Lintas

VCR

Koefisien

Bahan Bakar

1Segmen

13350.2

1852.00.55

0.050

2Segmen

23494.7

1848.50.53

0.050

3Segmen

33494.7

1845.80.53

0.050

4Segmen

43494.7

1822.000.52

0.050

5Segmen

55077.8

8490.17

0.050

Siang Hari  1 Segmen

1 3041.1 1042.00.34

0.050

2 Segmen 2

3494.72002.0

0.57

0.050

3 Segmen 3

3494.71947.0

0.56

0.050

4 Segmen 4

3494.71952.0

0.56

0.050

5 Segmen 5

5077.81106.25

0.22

0.050

Sore Hari  1 Segmen

1 3041.1 1060.30.35

0.050

2 Segmen 2

3494.72011.3

0.58

0.050

3 Segmen 3

3494.72020.0

0.58

0.050

4 Segmen 4

3494.72003.5

0.57

0.050

5 Segmen 5 5077.8 1120

0.22

0.050

Nilai VCR Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Libur (Week End)

PENINGKATAKAN LEBAR EFEKTIF JALAN

Berdasarkan hasil analisis diatas, bila kapasitas jalan ditingkatkan dan dibandingkan dengan volume lalu lintas eksisting pada hari biasa, maka VCR pada tiap segmen jalan berada pada rentang nilai 0.17 hingga 0.59. Dengan demikian koefisien bahan bakar pada tiap segmen jalan di koridor Jalan Ahmad Yani adalah sebesar 0.050.

Sedangkan pada hari libur, nilai VCR tiap segmen pada koridor Jalan Ahmad Yani berada pada rentang nilai 0.17 hingga 0.58. Nilai koefisien bahan bakar pada hari libur memiliki nilai yang sama dengan nilai pada hari biasa yakni 0.050

Page 37: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Pagi Hari

NoNama

Segmen

Kapasitas

Jalan

Volume Lalu

LintasVCR

Arus Beba

s

Kecepatan

Rata -

Rata

1 Segmen 1 3494.7 1825 0.52 47 33.7

33.82 Segmen 2 3494.7 1816.5 0.52 47 33.8

3 Segmen 3 3494.7 1813.3 0.52 47 33.8

4 Segmen 4 3494.71805.7

50.52 47 33.8

5 Segmen 5 5077.8 845.25 0.17 47 39.9 39.9

Siang Hari

1 Segmen 1 1866.2 1052 0.56 47 32.2

32.12 Segmen 2 3494.7 2025.8 0.58 47 32

3 Segmen 3 3494.7 1974.3 0.56 47 32.2

4 Segmen 4 3494.7 1975.5 0.57 47 32.1

5 Segmen 5 5077.81087.2

50.21 47 39.7 39.7

Sore Hari

1 Segmen 1 1866.2 1093 0.59 47 31.9

31.92 Segmen 2 3494.7 2069.8 0.59 47 31.9

3 Segmen 3 3494.7 2075.8 0.59 47 31.9

4 Segmen 4 3494.72059.7

50.59 47 31.9

5 Segmen 5 5077.8 1135.5 0.22 47 39.6 39.7

Kecepatan Rata – Rata Kendaraan Pada Hari Biasa di Koridor Jalan Ahmad Yani

PENINGKATAKAN KECEPATAN RATA – RATA KENDARAAN

Pada hari biasa kecepatan rata – rata kendaraan di koridor Jalan Ahmad Yani adalah sekitar 33.8 km/jam untuk segmen 1 – 4 dan 39.9 km/jam untuk segmen 5 pada saat jam puncak pagi. Kemudian kecepatan rata – rata kendaraan untuk jam puncak siang adalah 32.1 km/jam untuk segmen 1 – 4 dan 39.7 km/jam untuk segmen 5. Sedangkan pada saat jam puncak sore, kecepatan kendaraan mencapai titik terendah dibandingkan dengan kecepatan pada saat jam puncak pagi maupun jam puncak siang khususnya kecepatan untuk segmen 1 - 4. Kecepatan rata – rata kendaraan pada saat jam puncak sore adalah 31.9 km/jam untuk segmen 1 – 4 dan 39.7 untuk segmen 5.

Page 38: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Kecepatan Rata – Rata Kendaraan Pada Hari Libur di Koridor Jalan Ahmad Yani

Pagi Hari

NoNama

SegmenKapasitas Jalan

Volume Lalu Linta

s

VCRArus Beba

s

Kecepatan

Rata -

Rata

1Segmen

13494.7 1852 0.53 47 33.6

33.72

Segmen 2

3494.71848

.50.53 47 33.6

3Segmen

33494.7

1845.8

0.53 47 33.6

4Segmen

43494.7 1822 0.52 47 33.8

5Segmen

55077.8 849 0.17 47 39.9 39.9

Siang Hari

1Segmen

11866.2 1042 0.56 47 32.2

32.22

Segmen 2

3494.7 2002 0.57 47 32.1

3Segmen

33494.7 1947 0.56 47 32.2

4Segmen

43494.7 1952 0.56 47 32.2

5Segmen

55077.8

1106.25

0.22 47 39.6 39.7

Sore Hari

1Segmen

11866.2

1060.3

0.57 47 32.1

32.12

Segmen 2

3494.72011

.30.58 47 32

3Segmen

33494.7 2020 0.58 47 32

4Segmen

43494.7

2003.5

0.57 47 32.1

5Segmen

55077.8 1120 0.22 47 39.6 39.7

PENINGKATAKAN KECEPATAN RATA – RATA KENDARAAN

Kecepatan rata – rata kendaraan pada saat jam puncak pagi di hari libur pada koridor Jalan Ahmad Yani adalah sekitar 33.7 km/jam untuk segmen 1 – 4 dan 39.9 km/jam untuk segmen 5. Kemudian kecepatan rata – rata kendaraan untuk jam puncak siang adalah 32.2 km/jam untuk segmen 1 – 4 dan 39.7 km/jam untuk segmen 5. Sedangkan pada saat jam puncak sore, kecepatan kendaraan mencapai titik terendah dibandingkan dengan kecepatan pada saat jam puncak pagi maupun jam puncak siang khususnya kecepatan untuk segmen 1 - 4. Kecepatan rata – rata kendaraan pada saat jam puncak sore adalah 32.1 km/jam untuk segmen 1 – 4 dan 39.7 untuk segmen 5.

Page 39: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan

jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar

(liter/jam)1 0.07 0.035 3877 21.022 0.17 0.085 3822 50.473 0.12 0.060 3825 35.534 0.32 0.161 3808 94.305 0.22 0.101 1872 28.28

Jumlah

0.9 0.442 17204 229.60

Jam Puncak Siang

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan

jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar

(liter/jam)1 0.07 0.036 2173 12.292 0.17 0.088 4239 57.853 0.12 0.062 4184 40.084 0.32 0.166 4172 106.635 0.22 0.101 2207 34.23

Jumlah

0.9 0.453 16975 251.08

Jam Puncak Sore

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan

jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar

(liter/jam)1 0.07 0.036 2222 12.732 0.17 0.088 4251 58.5953 0.12 0.062 4248 41.414 0.32 0.167 4227 109.645 0.22 0.101 2338 36.01

Jumlah

0.9 0.455 17286 258.38

Rekapitulasi Konsumsi Bahan Bakar Tiap Segmen di Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Biasa

KONSUMSI BAHAN BAKAR KENDARAAN

Pada saat jam puncak pagi hari, konsumsi bahan bakar di koridor Jalan Ahmad Yani adalah sebesar 229.60 liter/jam,sedangkan saat jam puncak siang konsumsi bahan bakar di koridor Jalan Ahmad Yani ini terus meningkat menjadi 251.08 liter/jam. Kemudian saat jam puncak sore, konsumsi bahan bakar kendaraan mencapai titik tertingginya dengan konsumsi bahan bakar sebesar 258.38 liter/jam.

Page 40: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan

jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar

(liter/jam)1 0.07 0.035 3877 21.382 0.17 0.086 3822 51.503 0.12 0.060 3825 36.304 0.32 0.161 3808 95.535 0.22 0.101 1872 28.18

Jumlah 0.9 0.443 17204 232.89Jam Puncak Siang

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan

jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar

(liter/jam)1 0.07 0.036 2173 12.142 0.17 0.088 4239 41.743 0.12 0.062 4184 39.344 0.32 0.166 4172 105.115 0.22 0.101 2207 34.99

Jumlah 0.9 0.453 16975 233.32Jam Puncak Sore

Segmen

Panjang Koridor (km)

Konsumsi Bahan Bakar per satuan

jarak (liter)

Jumlah Kendaraan (kend/jam)

Konsumsi Bahan Bakar

(liter/jam)1 0.07 0.036 2222 12.362 0.17 0.088 4251 56.733 0.12 0.062 4248 40.174 0.32 0.166 4227 106.075 0.22 0.101 2338 35.52

Jumlah 0.9 0.453 17286 250.86

Rekapitulasi Konsumsi Bahan Bakar Tiap Segmen di Koridor Jalan Ahmad Yani Pada Hari Libur

KONSUMSI BAHAN BAKAR KENDARAAN

Pada saat jam puncak pagi hari, konsumsi bahan bakar di koridor Jalan Ahmad Yani adalah sebesar 232.89 liter/jam,sedangkan saat jam puncak siang konsumsi bahan bakar di koridor Jalan Ahmad Yani ini terus meningkat menjadi 233.32 liter/jam. Kemudian saat jam puncak sore, konsumsi bahan bakar kendaraan mencapai titik tertingginya dengan konsumsi bahan bakar sebesar 250.86 liter/jam.

Page 41: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Rekapitulasi Besaran Emisi Tiap Segmen Pada Koridor Jalan Ahmad Yani

Dengan Skenario Pada Hari Biasa

Jam Puncak Pagi

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02Emisi Kg

NO2

1 21.02 48.37 0.022 50.47 116.09 0.093 35.53 81.66 0.054 94.30 216.72 0.325 28.28 64.88 0.03

Jumlah 229.60 527.72 0.51Jam Puncak Siang

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02Emisi Kg

NO2

1 12.29 28.20 0.012 57.85 132.71 0.123 40.08 91.97 0.064 106.63 244.66 0.425 34.23 78.51 0.04

Jumlah 251.08 576.05 0.65Jam Puncak Sore

SegmenKonsumsi

Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02Emisi Kg

NO2

1 12.73 29.22 0.012 58.595 134.33 0.133 41.41 94.92 0.064 109.64 251.31 0.445 36.01 82.56 0.05

Jumlah 258.38 592.34 0.69

BESARAN EMISI DENGAN SKENARIO

Pada saat hari biasa, jumlah emisi pada koridor Jalan Ahmad Yani yang paling tinggi terdapat pada saat jam puncak sore dengan jumlah emisi sebesar 592.34 Kg CO2 dan 0.69 Kg NO2 . Sedangkan emisi yang paling kecil jumlahnya adalah pada saat jam puncak pagi dengan besaran emisi total sebesar 527.72 Kg CO2 dan 0.51 Kg NO2

Page 42: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

SegmenKonsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 21.38 49.13 0.022 51.50 118.40 0.103 36.30 83.39 0.054 95.53 219.29 0.345 28.18 64.67 0.03

Jumlah 232.89 534.88 0.53Jam Puncak Siang

SegmenKonsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 12.14 27.86 0.012 41.74 95.79 0.073 39.34 90.20 0.064 105.11 241.05 0.415 34.99 80.30 0.05

Jumlah 233.32 535.21 0.58Jam Puncak Sore

SegmenKonsumsi Bahan Bakar (liter/jam)

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 12.36 28.36 0.012 56.73 129.97 0.123 40.17 92.03 0.064 106.07 242.94 0.425 35.52 81.42 0.05

Jumlah 250.86 574.71 0.65

Rekapitulasi Besaran Emisi Tiap Segmen Pada Koridor Jalan Ahmad Yani

Dengan Skenario Pada Hari Libur

BESARAN EMISI DENGAN SKENARIO

Pada saat hari libur, jumlah emisi pada koridor Jalan Ahmad Yani yang paling tinggi terdapat pada saat jam puncak sore dengan jumlah emisi sebesar 574.71 Kg CO2 dan 0.65 KG NO2 . Sedangkan emisi yang paling kecil jumlahnya adalah pada saat jam puncak pagi dengan besaran emisi total sebesar 534.88 Kg CO2 dan 0.53 Kg NO2

Page 43: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi

Segmen

Eksisting Simulasi Prosentase penurunan

(%)Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 98.4 0.07 49.13 0.02 49.93 28.57

2247.6

60.43 118.4 0.1 47.81 23.26

3174.4

30.21 83.39 0.05 47.81 23.81

4286.3

90.55 219.29 0.34 76.57 61.82

5 86.1 0.05 64.67 0.03 75.11 60.00

Jumlah892.9

81.31 534.88 0.53 59.90 40.46

Jam Puncak SiangSegme

nEmisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 52.06 0.02 27.86 0.01 53.52 50.00

2276.9

90.56 95.79 0.07 34.58 12.50

3190.6

20.26 90.2 0.06 47.32 23.08

4313.1

20.68 241.05 0.41 76.98 60.29

5107.0

10.08 80.3 0.05 75.04 62.50

Jumlah 939.8 1.6 535.21 0.58 56.95 36.25Jam Puncak Sore

Segmen

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 54.03 0.02 28.36 0.01 52.49 50.00

2282.0

50.59 129.97 0.12 46.08 20.34

3199.6

50.3 92.03 0.06 46.10 20.00

4335.6

10.79 242.94 0.42 72.39 53.16

5111.9

80.09 81.42 0.05 72.71 55.56

Jumlah983.3

21.79 574.71 0.65 58.45 36.31

Prosentase Penurunan Emisi Pada Hari Biasa Dengan Simulasi

PROSENTASE PENURUNAN EMISI DENGAN SKENARIO

Pada hari biasa, penurunan emisi dengan simulasi mampu mencapai hingga 59.90% Kg CO2 dan 40.46% Kg N02 dari total emisi eksisting. Penurunan emisi tertinggi tersebut terjadi pada saat jam puncak pagi. Saat jam puncak siang, penurunan emisi di koridor Jalan Ahmad Yani dengan menggunakan simulasi 1 adalah 56.95 Kg CO2 dan 36.25 Kg N02. Sedangkan saat jam puncak sore, penurunan emisi dengan simulasi ini mampun menurunkan hingga 58.45% Kg CO2 dan 36.31% Kg N02

Page 44: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Jam Puncak Pagi 

 Segmen

Eksisting Simulasi Prosentase penurunan

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 99.97 0.07 49.13 0.02 49.15 28.562 252.39 0.45 118.4 0.1 46.91 22.223 177.85 0.22 83.39 0.05 46.89 22.734 289.26 0.57 219.29 0.34 75.81 59.655 85.94 0.05 64.67 0.03 75.25 60.00

Jumlah 905.41 1.36 534.88 0.53 59.08 38.97Jam Puncak Siang

SegmenEmisi Kg

C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 51.69 0.02 27.86 0.01 53.90 50.872 222.45 0.44 95.79 0.07 43.06 15.913 188.12 0.26 90.2 0.06 47.95 23.084 309.46 0.67 241.05 0.41 77.89 61.195 109.63 0.08 80.3 0.05 73.25 62.50

Jumlah 881.35 1.47 535.21 0.58 60.73 39.46Jam Puncak Sore

SegmenEmisi Kg

C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

Emisi Kg C02

Emisi Kg NO2

1 52.68 0.02 28.36 0.01 53.83 48.532 275.33 0.57 129.97 0.12 47.21 21.053 195.18 0.29 92.03 0.06 47.15 20.694 326.67 0.76 242.94 0.42 74.37 55.265 111.07 0.09 81.42 0.05 73.31 55.56

Jumlah 960.93 1.73 574.71 0.65 59.81 37.56

Prosentase Penurunan Emisi Pada Hari Libur Dengan Simulasi

PROSENTASE PENURUNAN EMISI DENGAN SKENARIO

Pada hari libur, penurunan emisi dengan simulasi mampu mencapai hingga 60.73% Kg CO2 dan 39.46% Kg N02 dari total emisi eksisting. Penurunan emisi tertinggi tersebut terjadi pada saat jam puncak siang. Saat jam puncak pagi, penurunan emisi di koridor Jalan Ahmad Yani dengan menggunakan simulasi adalah 59.08 Kg CO2 dan 38.97 Kg N02. Sedangkan saat jam puncak sore, penurunan emisi dengan simulasi ini mampun menurunkan hingga 59.81% Kg CO2 dan 37.56% Kg N02.

Page 45: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Alternatif Penanganan Masalah

SkenarioJenis Alternatif

Penanganan Masalah

Peraturan Terkait Keterangan Tujuan Dampak Arahan

Peningkatan Lebar Efektif Jalan

Relokasi Pedagang Kaki Lima

- UU No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan

- UU No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan menyebutkan bahwa penyelenggara jalan wajib segera mengambil tindakan bila terjadi gangguan dan hambatan fungsi jalan demi kepentingan pengguna jalan.

- Tujuan dari scenario ini adalah untuk meningkatkan lebar efektif jalan dengan meniadakan hambatan samping berupa on street parking yang mana hal tersebut turut mengurangi lebar efektif jalan. Hambatan samping berupa Pedagang Kaki lima menyebabkan menurunnya kualitas pelayanan jaringan jalan atau menjadi penyebab kemacetan pada koridor Jalan Ahmad Yani.

- Dengan dilakukan scenario ini, maka dapat menurunkan besaran emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani karena saat kecepatan ditingkatkan, maka konsumsi bahan bakar menjadi lebih kecil sehingga emisi turut menjadi lebih kecil.

- Pedagang Kaki Lima dapat dipindahkan ke dalam Pasar Kosambi mengingat Pasar Kosambi memiliki Ruang yang masih kosong dan memungkinkan untuk dilakukan pemindahan serta terkait dengan peraturan yang berlaku mengindikasikan bahwa penanganan masalah ini dapat dilakukan

- Merekonstruksi Pasar Kosambi dengan tujuan untuk menyatukan antara pedagang kaki lima dan parkir dalam satu lantai sehingga diharapkan akan lebih mendekatkan antara pedagang dan konsumen. Hal ini dilakukan pada tiap lantai di Pasar Kosambi

- UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

- Menurut UU No 29 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 7 ayat 2 huruf (a) yang mengatur tentang perbaikan geometric ruas jalan

- Perda No 04 Tahun 2011 Tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima Kota Bandung

- Berdasarkan Perda No 4 Tahun 2011, PKL di Pasar Kosambi tergolong ke dalam zona kuning dimana Zona kuning berdasarkan waktu adalah seluruh pasar tumpah di Daerah hanya boleh berdagang pada jam tertentu yaitu mulai pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB .

- PKL dilarangan melakukan kegiatan berdagang yang mengakibatkan kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan, dan kenyamanan terganggu

- Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas di Jalan

- Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan menyatakan bahwa arteri sekuder memiliki sekurang – kurangnya berada pada tingkat pelayanan C. Peningkatan tingkat pelayanan jaringan jalan dapat dilakukan dengan meningkatkan lebar efektif jalan salah satunya dengan meniadakan pedagang kaki lima yang menggunakan badan jalan untuk melakukan aktivitasnya.

Penanganan On Street Parking

- UU No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan

- UU No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan menyebutkan bahwa penyelenggara jalan wajib segera mengambil tindakan bila terjadi gangguan dan hambatan fungsi jalan demi kepentingan pengguna jalan. - Tujuan dari scenario

ini adalah untuk meningkatkan lebar efektif jalan dengan meniadakan hambatan samping berupa on street parking yang mana hal tersebut turut mengurangi lebar efektif jalan. Hambatan samping berupa on street parking menyebabkan menurunnya kualitas pelayanan jaringan jalan atau menjadi penyebab kemacetan pada koridor Jalan Ahmad Yani

- Dengan dilakukan scenario ini, maka dapat menurunkan besaran emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani karena saat kecepatan ditingkatkan, maka konsumsi bahan bakar menjadi lebih kecil sehingga emisi turut menjadi lebih kecil.

- Berdasarkan peraturan – peraturan yang terkait, maka on street parking pada koridor Jalan Ahmad Yani diarahkan untuk dipindahkan pada lokas parkir bersama atau off street parking.

- Merekonstruksi Pasar Kosambi dengan tujuan untuk menyatukan antara pedagang kaki lima dan parkir dalam satu lantai sehingga diharapkan akan lebih mendekatkan antara pedagang dan konsumen. Hal ini dilakukan pada tiap lantai di Pasar Kosambi

- UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

- Menurut UU No 29 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas pasal 7 ayat 2 huruf (a) yang mengatur tentang perbaikan geometric ruas jalan

- Perda No 18 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung

- Dikembangkannya strategi transportation demand management dengan pemberlakuan sistem parkir progresif, khususnya pada jalan-jalan yang digunakan untuk on-street parking salah satunya pada Jalan Ahmad Yani

- UU No 73 Tahun 2013 Tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

- UU No 73 Tahun 2013 Tentang Arus Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa on street parking dilarang untuk dilakukan pada ruas jalan dengan tingkat kemacaetan tinggi.

 

 

- Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas di Jalan

- Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan menyatakan bahwa arteri sekuder memiliki sekurang – kurangnya berada pada tingkat pelayanan C. Peningkatan tingkat pelayanan jaringan jalan dapat dilakukan dengan meningkatkan lebar efektif jalan salah satunya dengan menghilangkan on street parking.

Page 46: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Alternatif Penanganan Masalah

SkenarioJenis Alternatif

Penanganan Masalah

Peraturan Terkait Keterangan Tujuan Dampak Arahan

Pengembangan Sarana Lalu Lintas Jaringan Jalan

Pembangunan Jalan Layang

- UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Pada UU No 22 Tahun 2009 terdapat pasal yang mengatur tentang perencanaan, , pembangunan, dan optimalisasi pemanfaatan ruas Jalan yakni pasal 7 ayat 2 huruf (a).

- Tujuan dilakukannya pembangunan jalan layang adalah untuk menyediakan sarana jalan sehingga dapat menampung volume kendaraan yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani

- Dengan dibangunnya jembatan layang ini diharapakan dapat mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor karena dengan pembangunan jalan layang maka terjadi penguraian arus lalu lintas. Kemudian dengan tersedianya jembatan layang maka memberikan ruang yang lebih besar bagi kendaraam sehingga kecepatan kendaraan menjadi lebih meningkat, konsumsi bahan bakar menjadi lebih kecil dan emisi yang dihasilkan pun menjadi lebih kecil.

- Pembangunan jalan layang mengikuti dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011 – 2030.

- Perda No 18 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Pada RTRW, telah direncakan bahwa akan dibangun jembatan layang dari Jalan Ahmad Yani – Rel Kereta Api

Manajemen Arus Lalu Lintas

Mengalihkan arus through traffic ke koridor Jalan Gatot Subroto.

- UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

UU ini membahas mengenai penyelenggaraan di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan termasuk didalamnya manajemen dan rekayasa lalu lintas Tujuan dilakukannya

scenario ini adalah untuk membagi arus kendaraan antara arus yang memiliki kepentingan dengan Pasar Kosambi dan arus menerus (through traffic)

Dampak yang terjadi dengan pengalihan arus ini diharapakan mampu meningkatkan kinerja jaringan jalan berdasarkan kepentingan pergerakan yang dilakukan oleh pengguna jalan. Kemudian saat kinerja jaringan jalan meningkat, maka kecepatan kendaraan dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih kecil yang berdampak pula pada emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan.

Mengalihkan arus menerus (through traffic) yang berasal dari arah rel kereta api saat jam puncak siang dan sore ke koridor Jalan Gatot Subroto. Simulasi pergerakan dapat dilihat pada Gambar 4.

- PP No 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas

Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai manajemen dan rekayasa lalu lintas salah satunya adalah penetapan rencana kebijakan pengaturan penggunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas

Page 47: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Alternatif Penanganan Masalah

SkenarioJenis Alternatif

Penanganan Masalah

Peraturan Terkait Keterangan Tujuan Dampak Arahan

Penanaman Vegetasi

Menggunakan vegetasi untuk mereduksi zat polutan yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

- Permen Pu No. 5 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan

- arahan penyediaan ruang terbuka hijau secara garis besar dipisahkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: arahan penyediaan pada bangunan/perumahan, arahan penyediaan pada lingkungan/permukiman dan arahan penyediaan skala kota/perkotaan di mana pada koridor Jalan Ahmad Yani memakai dua karakteristik arahan tersebuat yaitu arahan penyediaan pada bagunan dan jalur hijau jalan.

- Tujuan dilakukannya penanaman vegetasi adalah untuk mereduksi emisi hasil gas buang kendaraan bermotor yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani

- Dengan dilakukanya penanaman vegetasi maka berdampak terhadap penurunan emisi gas buang kendaraan bermotor sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas lingkungan di koridor Jalan Ahmad Yani

- Melakukan penanaman jenis vegetasi yang dianggap memiliki daya serap terhadap polusi yang besar pada koridor Jalan Ahmad Yani

- Diarahkan Penyediaan RTH Pada Halaman Pertokoan, Perkantoran dan Tempat Usaha di koridor Jalan Ahmad Yani dengan ketentuan KDB dan KDH yang sesuai dengan Permen PU No 5 Tahun 2008

- Penyediaan Roof Garden dengan mengikuti ketentuan Permen PU No 5 Tahun 2008.

Page 48: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Keterangan

= Kios / PKL

= Ruang Parkir

SEBELUM DIRENOVASI SETELAH DIRENOVASI

Sketsa Konsep Renovasi Bangunan Pasar Kosambi

Page 49: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Manajemen Rekayasa Lalu Lintas

Page 50: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Lokasi Parkir Bersama

Page 51: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

KESIMPULAN

Page 52: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan mengacu pada hasil studi kajian Danayasa City dan BNI City diketahui bahwa pada hari biasa saat jam puncak pagi, Pasar Kosambi memiliki kontribusi bangkitan tarikan pergerakan sebesar 6.70 % terhadap total volume lalu lintas total di koridor jalan sekitar Pasar Kosambi yakni koridor Jalan Ahmad Yani, pada saat jam puncak siang sebesar 63.62% dan pada saat jam puncak sore sebesar 46.36%. Kemudian pada saat hari libur, bangkitan kendaraan Pasar Kosambi adalah sebesar 6.59 % pada saat jam puncak pagi, 64.52% saat jam puncak siang dan 47.64% saat jam puncak sore.

Penangangan hambatan samping dilakukan dengan meniadakan Pedagang Kaki Lima dan on street parking yang sehingga meningkatkan lebar efektif jalan. Dengan meniadakan hambatan samping, maka lebar efektif jalan menjadi 5.5 meter untuk segmen 1 pada pagi hari dan 11 meter untuk segmen 1 pada siang dan sore hari hingga segmen 4 kemudian 12 meter untuk segmen 5. Sebelumnya lebar efektif jalan untuk segmen 1 hingga segmen 4 berada direntang lebar antara 3.5 meter – 7 meter sedangkan lebar efektif jalan untuk segmen 5 adalah sebesar 12 meter. Dengan meniadakan hambatan samping tersebut, maka kualitas pelayanan jaringan jalan di koridor Jalan Ahmad Yani meningkat khususnya pada segmen jalan dengan memiliki hambatan samping yang begitu tinggi yakni segmen 1 hingga 4 dimana nilai VCR sebelum dilakukan penanganan hambatan samping berada pada rentang nilai 0.41 hingga 0.92 sedangkan bila dilakukan penanganan hambatan samping, nilai VCR pada koridor jalan Ahmad Yani pada segmen tersebut menjadi 0.35 – 0.59.

KESIMPULAN

kesimpulan yang diberikan diharapkan mampu menjawab tujuan dan sasaran penelitian sedangkan rekomendasi adalah masukan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan pertanyaan penelitian sehingga tujuan dari peneltian ini dapat tercapai. Adapun kesimpulan dan rekomendasi adalah sebagai berikut.

Page 53: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

hari biasa, koridor Jalan Ahmad Yani setidaknya memiliki konsentrasi polusi sekitar 892.98 Kg CO 2 dan 1.31 Kg NO2 pada saat jam puncak pagi. Kemudian pada jam puncak siang emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani adalah sekitar 939.8 Kg CO2 dan 1.60 Kg NO2

sedangkan pada saat jam puncak sore hari, emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani mencapai titik tertinggi yakni sekitar 983.32 Kg CO2 dan 1.79 Kg NO2. Sedangkan pada hari libur, koridor Jalan Ahmad Yani setidaknya memiliki konsentrasi polusi sekitar 905.41 Kg CO 2 dan 1.36 Kg NO2 pada saat jam puncak pagi. Kemudian pada jam puncak siang emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani adalah sekitar 881.35 Kg CO2 dan 1.47 Kg NO2

sedangkan pada saat jam puncak sore hari, emisi yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani mencapai titik tertinggi yakni sekitar 960.93 Kg CO2 dan 1.73 Kg NO2.Dengan dilakukannya penanganan hambatan samping, maka terjadi prosentase penurunan emisi sebesar 59.90% Kg CO2 dan 40.46% Kg N02 dari total emisi eksisting. Penurunan emisi tertinggi tersebut terjadi pada saat jam puncak pagi. Saat jam puncak siang, penurunan emisi di koridor Jalan Ahmad Yani dengan menggunakan simulasi adalah 56.95% Kg CO2 dan 36.25% Kg N02. Sedangkan saat jam puncak sore, penurunan emisi dengan simulasi ini mampun menurunkan hingga 58.45% Kg CO2 dan 36.31% Kg N02 pada hari biasa sedangkan untuk hari libur prosentase penurunan sebesar 60.73% Kg CO2 dan 39.46% Kg N02 dari total emisi eksisting. Penurunan emisi tertinggi tersebut terjadi pada saat jam puncak siang. Saat jam puncak pagi, penurunan emisi di koridor Jalan Ahmad Yani dengan menggunakan simulasi adalah 59.08 Kg CO2 dan 38.97 Kg N02. Sedangkan saat jam puncak sore, penurunan emisi dengan simulasi ini mampun menurunkan hingga 59.81% Kg CO2 dan 37.56% Kg N02.

KESIMPULAN

Page 54: Potensi Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Transportasi Pada Koridor Jalan Pasar Kosambi

• Melakukan peningkatan lebar efektif jalan dengan meniadakan hambatan samping berupa pedagang kaki lima yang mana hambatan samping

• Melakukan manajemen parkir dengan menyediakan parkir bersama (off street parking).

• Melakukan pengembangan sarana lalu lintas dan jaringan jalan dengan membangun jalan layang sebagai langkah untuk meningkatkan kapasitas jalan di koridor Jalan Ahmad Yani sehingga dapat menampung volume kendaraan di koridor Jalan Ahmad Yani

• Mengalihkan arus menerus (through traffic) yang berasal dari arah rel kereta api saat jam puncak siang dan sore ke koridor Jalan Gatot Subroto

• Melakukan penanaman vegetasi di Koridor Jalan Ahmad Yani dan menyediakan RTH pada halaman pertokoaan, perkantoran dan tempat usaha serta mengembangkan konsep roof garden yang mengacu pada Permen PU No 5 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

REKOMENDASI