POTENSI MIKROALGA SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI · PDF filePada awal perkembangannya, bioremediasi...

download POTENSI MIKROALGA SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI · PDF filePada awal perkembangannya, bioremediasi hanya memanfaatkan mikroorganisme, ... Peneliti telah banyak melakukan penelitian tentang

If you can't read please download the document

Transcript of POTENSI MIKROALGA SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI · PDF filePada awal perkembangannya, bioremediasi...

  • 0

    LAPORAN TAHUNAN/AKHIR

    PENELITIAN FUNDAMENTAL

    Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun

    Ketua/Anggota Tim:

    Dr. Tri Retnaningsih Soeprobowati, MAppSc. (0029046405)

    Dra. Riche Hariyati, MSi. (0021036106)

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    November 2013

    POTENSI MIKROALGA SEBAGAI AGEN

    BIOREMEDIASI DAN APLIKASINYA

    DALAM PENURUNAN KONSENTRASI

    LOGAM BERAT PADA INSTALASI

    PENGOLAH AIR LIMBAH INDUSTRI

    Kode/Nama Rumpun Ilmu:

    113/ Biologi

    Dibiayai oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal

    Pendidikan Tinggi (Ditlitabmas Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Tahun Anggaran 2013, melalui DIPA No DIPA -023.04.2.189815/2013 tanggal 05 Desember

    2012.

  • 1

  • 2

    RINGKASAN

    Bioremediasi adalah proses pembersihan lingkungan dari bahan pencemar

    secara biologi dengan memanfaatkan organisme, baik secara in-situ maupun ex-situ.

    Pada awal perkembangannya, bioremediasi hanya memanfaatkan mikroorganisme,

    namun sekarang sudah lebih meluas seperti halnya aplikasinya pada perairan tawar,

    laut maupun terestrial dan merupakan area multidisipliner. Proses bioremediasi

    menggunakan bakteri, khamir, jamur, alga dan tumbuhan tingkat tinggi guna

    mengatasi tumpahan minyak maupun logam berat. Fikoremediasi adalah

    pemanfaatan makroalga atau mikroalga untuk remediasi lingkungan. Namun

    penggunaan istilah fikoremediasi akhir-akhir ini cenderung untuk proses perbaikan

    lingkungan dengan mengaplikasikan proses biologi khususnya mikroalga. Penelitian

    ini bertujuan untuk Mengkaji pertumbuhan populasi Chlorella. pyrenoidosa,

    Chaetoceros calcitrans, Porphyridium cruentum dan Spirulina platensis pada

    limbah tekstik, plastik, dan lindi yang dijadikan media kultur; menganalisis

    bioremoval Total Nitrogen (TN), Total Fosfor (TP) dan logam berat Pb, Cd, Cr, dan

    CU, serta kandungan klorofil-a ; membandingkan mikroalga khususnya Chlorella.

    pyrenoidosa, Chaetoceros calcitrans, Porphyridium cruentum dan Spirulina

    platensis dalam remediasi limbah tekstik, plastik, dan lindi; dan menganalisis Bio

    Concentration Factor (BCF) dari Chlorella. pyrenoidosa, Chaetoceros calcitrans,

    Porphyridium cruentum dan Spirulina platensis dalam remediasi limbah tekstik,

    plastik, dan lindi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka mikroalga mampu

    tumbuh pada limbah industri plastik, tekstil, dan lindi namun pertumbuhan

    populasinya lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Setelah hari ke 7, ada

    kecenderungan kenailan populasi siering dengan penurunan konsentrasi logam berat. Mikroalga mampu meremediasi logam berat Pb, Cd, Cr, dan Cu dari limbah industri

    plastik, tekstil, dan lindi. Chlorella pyrenoidosa mempunyai kemampuan

    bioremoval paling tinggi, khususnya pada Cd limbah plastik (91,28%), Cu limbah

    tekstil (84,07), Pb limbah plastik (83,08%), Pb limbah tekstil (80,08%). Chaetoceros

    calcitrans memiliki kemampuan bioremoval Cd 87,27% sedangkan Spirulina

    platensis kemampuan bioremival terhadap logam berat < 80%. C.pyrenoidosa, P. cruentum, S. platensis dan C. calcitrans merupakan bioakumulator logam berat.

    Ditinjau dari BCF, maka akumulasi tertinggi logam berat pada hari ke 15 pada batch

    limbah tekstil yang dijumpai pada C. pyrenoidosa adalah untuk Cd>Cu>Cr>Pb

    sedangkan pada batch plastik BCF mulai dari tertinggi adalah Pb, Cu, Cr, dan Cd.

    Pengembangan penelitian lanjutan perlu memperhatikan jumlah sel inokulan yang

    diberikan di awal pengembangan batch kultur mikroalga agar perubahan populasi

    mikroalga yang terjadi lebih mereflesikan pengaruh logam berat pada limbah.

    Perubahan anatomi mikroalga setelah terpapar logam berat juga harus dianalisis

    untuk mengetahui dampak toksisitas logam berat.

    Key words: bioremediasi, fikoremediasi, mikroalga , logam berat, BCF

  • 3

    PRAKATA

    Fikoremediasi merupakan aplikasi mikroalga dalam meremediasi perairan.

    Penggunaan istilah fikoremediasi baru dimulai tahun 2000an. Mikroalga memiliki

    peranan penting dalam ekosisitem perairan. Peranannya sebagai produser primer

    menjadikan organism lain pada trofik di atasnya sangat tergantung kepada

    mikroalga, tidak hanya sebagai sumber makanan, namun juga penyediaan oksigen

    perairan.

    Penelitian mengenai potensi mikroalga untuk remediasi perairan sudah banyak

    dilakukan, namun belum ada penelitian yang membandingkan potensi mikroaga dari

    divisi berbeda dalam remediasi logam berat. Oleh karena itu, maka penelitian ini

    dilakukan guna landasan dalam aplikasinya untuk menurunkan konsentrasi logam

    berat pada instalasi pengolah limbah industri.

    Penelitian ini juga mendukung pengembangan pembelajaran berbasis riset,

    maka penelitian ini sangat mendukung dalam mata kuliah yang diampu peneliti baik

    program S1 maupun S2), yaitu Bioremediasi dan Ekologi Eksperimental (Program

    Magister Biologi UNDIP), Protista, Ilmu Lingkungan, Ekologi Akuatik dan

    Algologi (Program Studi Biologi UNDIP).

    Terima kasih kami sampaikan kepada Departemen Pendidikan Nasional

    melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, yang telah memberikan dana

    penelitian Riset Fundamental dengan Nomor Kontrak: 154b-6/UN7.5/2013 tanggal

    15 Februari 2013. Terima erima kasih juga kami sampaikan kepada mahasiswa yang

    terlibat dalam penelitian ini: F. Setyaningsih, Her Nur Yoga, Danu Maulana, Eko

    Bambang Fitriyanto, Kenanga Sari, Filemon Jalu

    Banyak kekurangan dan kelemahan yang menjadikan tantangan dalam

    penelitian. Informasi yang tersaji ini diharapkan memberikan kontribusi penanganan

    pencemaran logam berat.

    Semarang, November 2013

    Dr. Tri R. Soeprobowati

  • 4

    DAFTAR ISI

    halaman

    HALAMAN SAMPUL

    HALAMAN PENGESAHAN 1

    RINGKASAN 2

    PRAKATA 3

    DAFTAR ISI 4

    DAFTAR TABEL 5

    DAFTAR GAMBAR 5

    BAB 1. PENDAHULUAN 6

    Latar Belakang 6

    Permasalahan yang diteliti 8

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 10

    BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 24

    BAB 4. METODE PENELITIAN 25

    BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 32

    BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 54

    DAFTAR PUSTAKA 55

  • 5

    DAFTAR TABEL

    Tabel halaman

    1 Perbandingan adsorpsi dan biosorpsi ion logam berat antara

    immobilized nonliving cells dengan immobilized living cells

    11

    2 Biomass dan biosorben perbandingan kapasitas biosorpsi

    beberapa alga dan jamur

    22

    3 Studi komperatif rekoveri logam berat dengan menggunakan

    organisme

    23

    4 Komposisi pupuk yang digunakan untuk kultur mikroalga 27

    5 Konsentrasi logam berat air limbah industri tekstil dan plastik 33

    6 Bioremoval logam berat oleh 4 jenis mikroalga 40

    7 Bioakumulasi logam berat oleh mikroalga 51

    8 Luaran Penelitian Fundamental Tahun 2013 52

    9 Mahasiswa Yang Terlibat Dalam Penelitian 53

    DAFTAR GAMBAR

    Tabel halaman

    1 Restocking mikroalga dan aklimatisasi sebelum ditumbuhkan

    dalam media kultur limbah industri

    26

    2 Persiapan limbah cair industri yang akan digunakan sebagai

    media tumbuh mikroalga

    26

    3 Kultur hari ke 0 Chlorella pyredoidosa (warna hijau) dan

    Porphyridium cruentum(warna merah)

    28

    4 Kultur hari ke 0 Spirulina platensis 28

    5 Pemantauan populasi mikroalga setiap hari 29

    6 Kerangka pikir dan tahapan penelitian 31

    7 Pertumbuhan populasi Chlorella pyrenoidosa pada media limbah

    tekstil, plastik, dan lindi

    35

    8 Pertumbuhan populasi Porphyridium cruentum pada media

    limbah tekstil, plastik, dan lindi

    36

    9 Pertumbuhan populasi Spirulina platensis pada media limbah

    tekstil, plastik, dan lindi

    38

    10 Pertumbuhan populasi Chaetoceros calcitrans pada media

    limbah tekstil, plastik, dan lindi

    38

    11 Bioremoval logam berat industri oleh Chlorella pyrenoidosa 43

    12 Bioremoval logam berat industri hari ke 4 dan 17 oleh

    Porphyridium cruentum

    44

    13 Bioremoval logam berat industri oleh Spirulina platensis 45

    14 Bioremoval logam berat industri oleh Chaetoceros calcitrans 46

  • 6

    BAB 1. PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Bioremediasi adalah proses pembersihan lingkungan dari bahan pencemar

    secara biologi dengan memanfaatkan organisme, baik secara in-situ maupun ex-situ

    (Crawford & Crawford, 2005). Pada awal perkembangannya, bioremediasi hanya

    memanfaatkan mikroorganisme, namun sekarang sudah lebih meluas seperti halnya

    aplikasinya pada perairan tawar, laut maupun terestrial dan merupakan area

    multidisipliner. Proses bioremediasi menggunakan bakteri, khamir, jamur, alga dan

    tumbuhan tingkat tinggi guna mengatasi tumpahan minyak maupun logam berat.

    Bioremediasi merupakan teknologi yang sedang berkembang oleh karena itu maka

    penelitian harus terus dilakukan dan dikembangkan guna mengatasi problem

    lingkungan yang semakin kompleks (Bathnagar & Kumari, 2013).

    Fikoremediasi adalah pemanfaatan makroalga atau mikroalga untuk

    remediasi lingkungan (Olguin, 2003). Namun penggunaan istilah fikoremediasi

    akhir-akhir ini cenderung untuk proses perbaikan lingkungan dengan

    mengaplikasikan proses biologi khususnya mikroalga (Sivasubramanian et.al., 2012,

    Soeprobowati & Hariyati, 2013a). Banyak penelitian telah