Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

14
Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni dan Produk Fungsional Latar Belakang Permasalahan Limbah merupakan permasalahan global yang masih membutuhkan solusi. Selama ini pendekatan terhadap permasalahan limbah di Indonesia diatasi dengan berbagai macam cara baik dengan pengolahan dalam skala industrial maupun dalam skala UKM. Pendekatan melalui UKM ataupun melibatkan masyarakat tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan kuantitas kapasitas metode industrial. Pengolahan limbah yang dilakukan UKM ataupun masyarakat pada umumnya dilakukan dalam skala kecil, sebagaimana industri rumah tangga dijalankan. Sisi positif dari pendekatan industri rumah tangga adalah tingkat konsumsi energi untuk biaya produksi maupun investasi yang dibutuhkan untuk usaha tidaklah sebesar kebutuhan dalam skala industri. Salah satu limbah yang cukup sulit diolah adalah limbah kaca. Limbah kaca selama ini dikenal sebagai hal yang berbahaya kerena tajam dan cenderung runcing sehingga ditakutkan bisa membuat terluka. Limbah kaca juga merupakan jenis limbah padat yang tidak bisa diurai oleh alam, kerena kaca merupakan material anorganik . Kegiatan daur ulang sampah kaca perlu dilakukan karena jenis sampah ini tidak terbakar, membusuk, maupun terurai. Cullet (pecahan kaca) mencakup bagian yang cukup besar dalam limbah domestik (Min’ko et al., 1999). Keuntungan dari menggunakan botol kaca bekas dibandingkan dengan menggunakan bahan baku baru memiliki keuntungan bagi lingkungan, antara lain untuk pengurangan konsumsi energi untuk produksi kaca, pengurangan emisi berbahaya yang timbul dari transformasi bahan baku saat pembentukan kaca, dan tingkat konsumsi yang lebih rendah untuk bahan baku, yang menyebabkan konsumsi energi yang lebih rendah dan dampak lingkungan yang lebih ringan dari proses produksinya (Vellini et al., 2009). Refrensi mengenai pengolahan limbah kaca di Indonesia cukup sulit didapatkan, bahkan pelaku usaha pengolahan limbah kaca dalam skala

description

Otakatik Creative WorkshopAlamat: Jl. Ngadimulyo WB I No 265 RT37 RW8 Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta 55253Kontak Person: Ivan Bestari Minar PradiptaE-mail: [email protected] Telp/Fax: 0274-619 780Pengelola utama: Ivan Bestari Minar PradiptaYohanes Sigit

Transcript of Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Page 1: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni dan Produk Fungsional

Latar Belakang

Permasalahan Limbah merupakan permasalahan global yang masih membutuhkan solusi. Selama ini

pendekatan terhadap permasalahan limbah di Indonesia diatasi dengan berbagai macam cara baik dengan

pengolahan dalam skala industrial maupun dalam skala UKM. Pendekatan melalui UKM ataupun

melibatkan masyarakat tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan kuantitas kapasitas metode

industrial. Pengolahan limbah yang dilakukan UKM ataupun masyarakat pada umumnya dilakukan dalam

skala kecil, sebagaimana industri rumah tangga dijalankan. Sisi positif dari pendekatan industri rumah

tangga adalah tingkat konsumsi energi untuk biaya produksi maupun investasi yang dibutuhkan untuk

usaha tidaklah sebesar kebutuhan dalam skala industri.

Salah satu limbah yang cukup sulit diolah adalah limbah kaca. Limbah kaca selama ini dikenal

sebagai hal yang berbahaya kerena tajam dan cenderung runcing sehingga ditakutkan bisa membuat

terluka. Limbah kaca juga merupakan jenis limbah padat yang tidak bisa diurai oleh alam, kerena kaca

merupakan material anorganik . Kegiatan daur ulang sampah kaca perlu dilakukan karena jenis sampah ini

tidak terbakar, membusuk, maupun terurai. Cullet (pecahan kaca) mencakup bagian yang cukup besar

dalam limbah domestik (Min’ko et al., 1999). Keuntungan dari menggunakan botol kaca bekas

dibandingkan dengan menggunakan bahan baku baru memiliki keuntungan bagi lingkungan, antara lain

untuk pengurangan konsumsi energi untuk produksi kaca, pengurangan emisi berbahaya yang timbul dari

transformasi bahan baku saat pembentukan kaca, dan tingkat konsumsi yang lebih rendah untuk bahan

baku, yang menyebabkan konsumsi energi yang lebih rendah dan dampak lingkungan yang lebih ringan

dari proses produksinya (Vellini et al., 2009).

Refrensi mengenai pengolahan limbah kaca di Indonesia cukup sulit didapatkan, bahkan pelaku

usaha pengolahan limbah kaca dalam skala industri rumah tangga masih sangat sedikit. Gudo, Jombang,

Jawa Timur merupakan desa pengrajin manik-manik kaca dan Intiglass, Gianyar, Bali mengembangkan

produk berupa kaca tiup dari bahan limbah kaca. Penulis memilih untuk mengunjungi Gudo, Jombang

berdasarkan pertimbangan metode pengerjaan di Gudo menggunakan alat-alat maupun kebutuhan

investasi yang lebih rendah dari kaca tiup di Gianyar, Bali.

Page 2: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Definisi Kaca

Berkaitan dengan material limbah kaca maka penulis merasa perlu untuk mengetahui definisi kaca secara umum. Sebagaimana dijelaskan dalam “Glass A Pocket Dictionary of Terms Commonly Used to Describe Glass and Glassmaking yang diterbitkan oleh Corning Glass Museum berikut ini. Kaca merupakan Bahan homogen dengan acak, dengan struktur molekul menyerupai cairan (bentuk non-kristalin). Proses pembetukannya mensyaratkan bahwa bahan baku dipanaskan ke suhu yang cukup untuk menghasilkan sepenuhnya meleleh menyatu, yang ketika didinginkan dengan cepat menjadi kaku tanpa mengkristal.

Menurut Adams dan Williamson ( 1920), kaca adalah material amorf yang pada suhu biasa mempunyai bentuk yang keras, tetapi apabila dipanaskan, lama kelamaan akan menjadi lunak, sesuai dengan suhu yang meningkat dan akhirnya menjadi kental hingga mencapai keadaan cair.

Limbah Kaca

Produk berkemasan yang dikonsumsi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan manusia akan meninggalkan kemasan bekasnya sebagai sampah. Salah satu jenis sampah kemasan yang banyak dihasilkan dari kegiatan sehari-hari adalah sampah botol kaca kemasan produk. Sebagaimana kita tau kaca merupakan material anorganik yang tidak bisa diurai oleh alam.

Sebagian besar dari limbah kaca yang mudah ditemukan adalah beling atau pecahan kaca dari bekas kemasan yang merupakan jenis kaca soda lime glass. Soda Lime Glass (SiO2 + Na2O + CaO) biasa digunakan untuk kaca jendela, botol, dan peralatan dapur (Patricia Hill, 2010). Kaca soda lime adalah jenis paling umum ( 90 % dari kaca yang diproduksi ), dan termasuk yang paling murah dalam harganya. (sumber, http://www.cmog.org/article/types-glass, diunduh pada 20/1/2014)

Material limbah kaca ini juga banyak dipakai dalam industri kaca dengan sebutan glass cullet sebagai material campuran untuk menghemat bahan baku serta menurunkan suhu peleburan material dalam proses produksi kaca (Rossum, SHWEC Recycling Specialist, 2012).

Page 3: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Metode-metode Pengolahan kaca

Sebelum membahas metode pengolahan limbah kaca ada baiknya kita juga mengenal ragam metode pengolahan kaca, karena pada prinsipnya limbah kaca masih memiliki karakter yang tidak berubah dari kaca secara umum selain perubahan fisika atau kebentukannya saja.

Metode pengolahan kaca bisa dipilah menjadi dua kategori utama antara lain:

A. Cold WorkingMerupakan metode pengolahan kaca tanpa menggunakan panas untuk melelehkan ataupun melunakkan kaca. Adapun beberapa teknik dalam kategori ini, antara lain :a. Stained Glass atau kaca patrib. Glass Carving atau ukir kaca dengan cara menggerinda kaca c. Glass engraving yaitu menbuat goresan pada kaca untuk membuat gambar ataupun motifd. Glass Sandblasting yaitu teknik untuk memburamkan kaca yang mengkilat dengan cara

menembakkan pasir menggunakan udara bertekanan tinggi.e. Glass polishing biasanya merupakan bagian dari tahap finishing untuk mengkilapkan bagian

potongan dari proses Hot Working

B. Hot WorkingMetode pengolahan kaca dengan cara menggunakan panas sehingga kaca bisa dibentuk maupun dikombinasidengan cara melunakkan, membentuk dan melelehkan. Dalam kategori ini bisa dipilah lagi dalam tiga kategori berdasarkan cara kerja dan alat penghasil panas yang digunakan sebagai berikut :a. Hot Glass

Bahan kaca dicairkan dalam tanur lalu dibentuk secara langsung dengan titiup maupun dimanipulasi bentuknya ketika dalam keadaan lunak. Teknik dalam kategori ini antara lain, glass blowing, cane making, hot sculpturing dan glass casting.

b. KilnworkKaca dimasukkan kedalam tungku untuk dibentuk dengan cara dilunakkan atau dilelehkan menjadi satu bisa menggunakan cetakan maupun tanpa cetakan. Teknik dalam kategori ini antara lain patte de verre, slumping, fusing

c. FlameworkingTeknik ini menggunakan kaca dalam bentuk batangan baik batangan kaca solid ataupun batangan kaca berupa tabung. Batangan kaca dilelehlan ataupun dilunaknyan untuk kemudian dibentuk disambung maupun ditiup. Teknik dalam kategori ini antara lain solid rod flameworking, tube glass flameworking, scientific glass blowing, networking

Page 4: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Penerapan metode pengolahan kaca pada limbah kaca di sekitar kita

Penerapan metode Cold Working

Bottle cutting

Page 5: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Hasil dari bottle Cutting

Hasil dari Glass Engraving pada botol bekas

Page 6: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Penerapan Metode Flameworking

alat bakar yang digunakan

Tahapan pengolahan

a. Pembuatan bahan batangan kaca

Page 7: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

kemungkinan langkah dasar pengerjaan teknik ini yang antara lain :

a. memotong batangan kaca dengan api

b. teknik pembuatan sambungan

c. teknik sambung lalu membuat tarikan lurus

Page 8: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

d. teknik sambung lalu membuat tarikan lengkung

e. membuat bentuk dengan tarikan lurus

Dalam eksperimen ini penulis mencoba untuk mengaplikasikan teknik

sambung, tarikan lurus dan teknik potong untuk membuat bentuk.

Berikut merupakan ilustrasi tahap pengerjaan yang dilakukan

Page 9: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

f. membuat bentuk dengan tarikan lengkung

Dalam eksperimen ini penulis mencoba untuk mengaplikasikan teknik sambung,

tarikan lengkung dan teknik potong untuk membuat bentuk.

Berikut merupakan ilustrasi tahap pengerjaan yang dilakukan

Dokumentasi tahapan aplikasi sambung, tarik lurus dan potong

Page 10: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Berikut adalah hasil eksperimentasi mengunakan metode flameworking

Bentuk duadimensional

Bentuk tiga dimensional

Page 11: Potensi Limbah Kaca Sebagai Material Kreasi Seni Dan Produk Fungsional by Otakatik

Otakatik Creative Workshop

Alamat: Jl. Ngadimulyo WB I No 265 RT37 RW8 Kelurahan Pakuncen,

Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta 55253

Kontak Person: Ivan Bestari Minar Pradipta

E-mail: [email protected]

Telp/Fax: 0274-619 780

Pengelola utama:

Ivan Bestari Minar Pradipta

Yohanes Sigit