Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

24
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gula (gula pasir) merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk Indonesia. Sebagai salah satu sumber bahan pemanis utama, gula telah digunakan secara luas dan dominan baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun bahan baku industri pangan. Kebutuhan gula di Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta ton setiap tahunnya (Sugiyanto, 2007). Kebutuhan gula yang selalu meningkat tiap tahun menyebabkan produksi gula terus meningkat, dalam proses pembuatannya diperoleh produk akhir berupa gula dan limbah. Limbah pabrik gula terdiri dari tiga jenis, yaitu limbah dalam bentuk padat, gas dan cair. Limbah cair dari pabrik gula mempunyai dampak negatif terhadap lingkunga. Bahan organik yang terkandung dalam limbah cair akan mengalami dekomposisi yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut dalam air, selain bahan organik terdapat juga kandungan lain seperti: nitrogen, karbon, fosfor, alumunium, mangan, dan magnesium, sehingga limbah cair pabrik gula mempunyai tingkat toksisitas tinggi (Imam, 2013). Sebagai zat pencemar perairan, karbon, fosfor, alumunium, mangan, dan magnesium sangat berbahaya bagi makhluk hidup serta bahan organik yang terakumulasi ini akan menimbulkan terbentuknya senyawa metabolit yang toksik terhadap organisme di perairan, seperti amonia, nitrit, nitrat, dan hidrogen disulfida, oleh karena itu pengolahan limbah yang mengandung senyawa dan unsur berbahaya sangat dibutuhkan. Limbah cair pabrik gula sebelum dibuang ke lingkungan harus diolah terlebih dahulu. Salah satu alternatif pengolahan limbah yang mengandung unsur maupun senyawa berbahaya adalah secara biologis dengan

description

mki

Transcript of Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

Page 1: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Gula (gula pasir) merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk

Indonesia. Sebagai salah satu sumber bahan pemanis utama, gula telah digunakan secara luas dan dominan baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun bahan baku industri pangan. Kebutuhan gula di Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta ton setiap tahunnya (Sugiyanto, 2007).

Kebutuhan gula yang selalu meningkat tiap tahun menyebabkan produksi gula terus meningkat, dalam proses pembuatannya diperoleh produk akhir berupa gula dan limbah. Limbah pabrik gula terdiri dari tiga jenis, yaitu limbah dalam bentuk padat, gas dan cair. Limbah cair dari pabrik gula mempunyai dampak negatif terhadap lingkunga. Bahan organik yang terkandung dalam limbah cair akan mengalami dekomposisi yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut dalam air, selain bahan organik terdapat juga kandungan lain seperti: nitrogen, karbon, fosfor, alumunium, mangan, dan magnesium, sehingga limbah cair pabrik gula mempunyai tingkat toksisitas tinggi (Imam, 2013). Sebagai zat pencemar perairan, karbon, fosfor, alumunium, mangan, dan magnesium sangat berbahaya bagi makhluk hidup serta bahan organik yang terakumulasi ini akan menimbulkan terbentuknya senyawa metabolit yang toksik terhadap organisme di perairan, seperti amonia, nitrit, nitrat, dan hidrogen disulfida, oleh karena itu pengolahan limbah yang mengandung senyawa dan unsur berbahaya sangat dibutuhkan.

Limbah cair pabrik gula sebelum dibuang ke lingkungan harus diolah terlebih dahulu. Salah satu alternatif pengolahan limbah yang mengandung unsur maupun senyawa berbahaya adalah secara biologis dengan proses removal dengan menggunakan mikroorganisme sebagai bioremoval seperti bakteri. Bioremoval menunjukkan kemampuan biomassa untuk mengikat unsur berbahaya terkonsentrasi dan terakumulasi bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material biologi, yang mana material biologi tersebut dapat merecovery polutan sehingga dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Untuk skala industri, biaya pengadaan biomassa mikroba secara ekonomi menguntungkan.

Pada ekosistem gua memiliki mikroba berupa bakteri yang berperan penting dalam mendegradasi senyawa organik dari jasad makhluk hidup yang ada di ekosistem ini. Bakteri akuatik gua memiliki kemampuan dalam mereduksi senyawa maupaun unsur berbahaya dalam keadaan lingkungan yang ekstrem untuk produksi energi dalam pertumbuhan. Produktivitas primer dari mikroorganisme kemolitotrof heterotrofik memanfaatkan senyawa logam sebagai sumber energi ketika sumber energi dalam gua sangat terbatas (Jain,2010). Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian yang memanfaatkan bakteri akuatik dari gua Cikaray yang dapat

Page 2: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

2

mereduksi unsur maupun senyawa berbahaya yang terkandung dalam limbah cair pabrik gula untuk dilihat kemampuannya dalam aktivitas bioremoval limbah cair.

B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam peneltian ini adalah :

1. Bagaimanakah karakteristik bakteri akuatik yang diambil dari sampel air gua Cikaray, kawasan kars Ciampea?

2. Apakah bakteri yang diisolasi dari sampel air gua Cikaray, kawasan kars Ciampea dapat mendegradasi limbah cair pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta?

3. Bagaimanakah karakteristik bakteri akuatik yang dapat mendegradasi limbah cair pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta?

4. Bagaimanakah tingkat penurunan kadar limbah cair pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan perlakuan isolat bakteri akuatik terpilih?

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :1. Untuk mengetahui karakteristik bakteri akuatik yang diambil dari sampel air

gua Cikaray, kawasan kars Ciampea2. Untuk mengetahui bakteri yang dapat mendegradasi limbah cair pabrik gula

di Daerah Istimewa Yogyakarta3. Untuk mengetahui karakteristik bakteri akuatik yang dapat mendegradasi

limbah cair pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta4. Untuk mengetahui tingkat penurunan kadar limbah cair pabrik gula di Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan perlakuan isolat bakteri akuatik terpilihD. Urgensi Penelitian

Penelitian ini diutamakan pada penelitian tentang potensi bakteri akuatik dari Gua Cikaray dalam mendegradasi limbah pabrik gula. Air sampel diambil hanya pada sistem periran gua dan pengambilan sampel didasarkan atas pembagian zona dalam gua. Bakteri yang dikarakterisasi tidak terbatas pada bakteri yang dapat mendegradasi limbah pabrik gula saja akan tetapi seluruh bakteri yangberhasil diisolasi.E. Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari peneltian ini antara lain menghasilkan artikel ilmiah yang ditujukan untuk program kreativitas mahasiswa DIKTI berupa PKM-P yang berkualitas yang berisikan informasi mengenai Potensi Bakteri Akuatik dari Perairan Gua Cikaray, Kawasan Kars Ciampea sebagai Bioremoval Limbah Cair Pabrik Gula di Daerah Istimewa Yogyakarta serta data yang diperoleh dapat digunakan sebagai data primer untuk pustka penelitiaan lanjutan.

Page 3: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

3

E. Kegunaan ProgramKegunaan atau Manfaat dari program ini adalah :1. Kegunaan Bagi Masyarakat

Mengenalkan manfaat bakteri akuatik yang terdapat pada perairan gua Cikaray yang memiliki potensi sebagai agen bioremoval limbah cair pabrik gula.

2. Kegunaan di Bidang Penelitian Sebagai referensi untuk bahan penelitian dan memacu agar adanya penelitian lebih lanjut mengenai bakteri bioremoval limbah cair pabrik gula dari perairan gua Cikaray.

3. Kegunaan di Bidang IndustriSebagai pengganti atau alternatif alat pengolah limbah cair khususnya pabrik gula dan memberikan solusi bagi penanganan limbah cair pabrik gula.

Page 4: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Mengenai Limbah Pabrik GulaPabrik gula merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah, baik

limbah padat, gas, maupun limbah cair. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik gula tanpa melalui proses IPAL yang baik akan menjadi salah satu permasalahan karena dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Bahan organik yang terkandung dalam limbah cair akan mengalami dekomposisi yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut dalam air. Selain bahan organik terdapat juga kandungan lain seperti: nitrogen, karbon, fosfor, alumunium, mangan, dan magnesium. Limbah cair pabrik gula mempunyai tingkat toksisitas tinggi (Imam, 2013). Pada limbah cair terdapat bahan organik yang dapat bersifat toksik di perairan. Terdapat dua jenis limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik gula, yaitu limbah cair pabrik dan limbah kondensor atau air pendingin. Air pendingin atau limbah kondensor ini dihasilkan oleh kondensasi uap dalam kondensor barometrik. Air pendingin ini memiliki kandungan senyawa organik yang berkisar antara 0 – 1.000 mg/L. Air limbah pabrik memiliki kandungan senyawa organik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan air limbah kondensor karena air limbah pabrik ini gabungan dari beberapa limbah, yaitu air limbah proses, air dari bak penampungan abu boiler, dan air dari proses pencucian peralatan pabrik serta proses pembuatan susu kapur (Vawada, 2008). Bahan organik yang terakumulasi ini akan menimbulkan terbentuknya senyawa metabolit yang toksik terhadap organisme di perairan, seperti amonia, nitrit, nitrat, dan hidrogen disulfida ( Widiyanto, 2002 dalam Adityanto, 2007). B. Tinjauan Mengenai Bakteri Akuatik dan Bioremoval

Air merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Misalnya sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan, sebagian besar tersusun oleh air, yaitu lebih dari 75% isi sel tumbuhan atau lebih dari 67% isi sel hewan. Dari sejumlah 40 juta milkubik air yang berada di permukaan dan di dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil- ubik) yang secara langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Air alami yang berada di sungai, kolam, danau, gua dan sumber air lainnya, dengan rumus : H2O + X, dimana X merupakan faktor yang bersifat hidup (biotik) maupun tidak hidup (abiotik) Komponen kehidupan di dalam air, terdiri dari mikroba (bakteri, jamur, mikroalga, protozoa, virus), hewan dan tumbuhan air. Bakteri akuatik sendiri mempunyai peranan dalam air baik menguntungkan maupun merugikan. Bakteri akuatik yang menguntungkan, berperan sebagai :a. Konsumen : hasil rombakan organisme dapat dimanfaatkan bakterib. Penghasil toksin : bakteri anaerobik (Clostridium), bakteri aerobik

(Pseudomonas, Salmonella, Staphylococcus, dan lain-lain) (Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si. 2007)Bioremoval adalah terkonsentrasi dan terakumulasinya bahan penyebab

polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material biologi, yang mana material biologi tersebut dapat merecovery polutan sehingga dapat dibuang dan

Page 5: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

5

ramah terhadap lingkungan. (Kratochvil, David., Volesky, Bohumil : 2005). Pengolahan limbah secara biologi atau dikenal dengan bioremediasi adalah salah satu cara pengolahan air limbah dengan bantuan agen biologis untuk menguraikan polutan organik yang terdapat dalam air limbah. Senyawa organik yang kurang bioremoval dapat diolah. Mikroorganisme menjadi salah satu agen yang digunakan dalam teknologi bioremediasi ini. Mikroorganisme tersebut mendegradasi bahan organik menjadi senyawa lain yang kurang beracun atau tidak beracun, seperti CO2, CH4, air, garam organik, biomassa, dan hasil samping lainnya (Gumbira dan Fauzi, 1996 dalam Flowerenti, 2001).

C. Tinjauan Mengenai Kawasn Kars Ciampea dan Gua CikarayKawasan karst Gunung Kapur Ciampea terletak di Kecamatan Ciampea,

Kabupaten Bogor. Kawasan tersebut membentang dari arah Timur-Barat dan menjulang tinggi di antara kawasan sekitarnya. Apabila diperhatikan secara seksama, kawasan kars Gunung Kapur Ciampea atau disebut juga Gunung Cibodas merupakan suatu bentang alam yang indah dengan dominasi warna putih di bagian utara. Adanya praktek penambangan oleh perusahaan pertambangan di Gunung Kapur Ciampea menjadikan nilai strategis kawasan ini terancam keberadaannya. Secara fisik, kondisi Gunung Kapur Ciampea kini amat memprihatinkan. Di kawasan ini terdapat beberapa gua diantaranya Gua Cikaray, Garanggang, Kenceng, Sibeusi, Sigodawang, Sidempet, Siwulung dan masih banyak lainnya. Beberapa gua yang dikenal luas di para pegiat caving salah satunya adalah Gua Cikaray  yang merupakan gua horisontal dengan aliran sungai bawah tanah yang tidak terlalu besar. Di chamber ini ada lorong ke atas yang akan tembus di mulut satunya lagi. Namun mulut gua ini agak menanjak. Lorong satunya mengarah ke lorong utama yang merupakan lorong aliran sungai kecil yang bercabang ke arah upstream dan downstream. (Fahmi, Rahman : 2006)

Page 6: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

6

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian dilakukan di Gua Cikaray yang terdapat di Kawasan Kars

Ciampea, Jawa Barat untuk pengambilan data, dan pengolahan data dilakukan di laboratorium mikrobiologi Universitas Negeri Yogyakarta. Jangka waktu penelitian adalah lima bulan.

B. Tahapan PenelitianTahapan dalam penelitian ini terdiri atas sterilisasi alat dan pembuatan

media yang akan digunakan pada saat pengambilan data lapangan. Dalam hal ini alat yang akan dipakai disterilisasi menggunakan autoklaf dan media isolasi dibuat secara aseptik dan steril bebas kontaminan. Tahapan selanjutnya yaitu pengambilan data lapangan yaitu dengan mengambil sampel air secara aseptik. Sampel yang didapat kemudian dikultur di dalam laboratorium sehingga didaptkan kultur campuran. Kemudian kultur campuran dipisahkan secara septik sehingga didapatkan kultur murni. Sampel limbah pabrik gula yang didapat diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kandungan dan kadar awal pencemarnya. Isolat bakteri kemudian diujikan pada limbah cair pabrik gula dan kemudian dilakukan pengukuran penurunan konsentrasi kadar pencemar.

C. Indikator KetercapaianIndikator ketercapaian untuk penelitian ini yaitu pada tahap sterilisasi dan

pembuatan bahan adalah terbuatnya media pertumbuhan bakteri yang bebas kontaminan atau steril. Sementara pada pengambilan data lapangan keberhasilan dapat ditinjau dari diperolehnya sampel air yang berasal dari Gua Cikaray. Kemudian pada kultivasi di laboratorium, keberhasilan dilihat dari tumbuhnya bakteri akuatik yang diisolasi dan tidak terdapat kontaminan, serta dalam tahap pengkulturan murni , hanya ada satu jenis bakteri tiap cawan yang terpisah dari koloni bakteri lain dan bebas kontaminan. Uji potensi bakteri sebagai bioremoval limbah cair, keberhasilannya secara umum dapat dilihat dari terdapatnya penurunan kadar pencemar limbah yang ditandai dengan berkurangnya kandungan dari komponen limbah cair gula.

D. Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laminar flow cabinet,

autoklaf, oven, cawan petri, jarum ose, bunsen, kompor gas, pengaduk kaca, entkas, pinset, kertas saring, inkubator, aluminium foil, stereomikroskop, cover glass, gelas obyek, gelas ukur, tabung reaksi, pipet volume, erlenmeyer , botol media, shaker incubator, sentrifugasi, timbangan analitik, silet, pHmeter dan indikator phenoptalein. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel, aquades steril, spiritus, kapas, alkohol 70 %, bakteri terpilih, Media yang digunakan adalah NA ( Natrium Agar), sementara objek adalah limbah cair dari pabrik gula di D.I.Y.

Page 7: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

7

E. Teknik Pengumpulan Data1. Sterilisasi

Sterilisasi alat, khususnya alat kaca dilakukan dengan mensterilisasi alat yang akan digunakan menggunakan autoklaf bersuhu 121oC selama 20 menit. Untuk alat yang tidak tahan panas maka sterilisasi dilakukan dengan menggunaka alkohol 70%.

2. Pembuatan Media IsolasiMedia untuk isolasi bakteri akuatik adalah sama dengan bakteri pada umumnya yaitu menggunakan media NA (Natrium Agar).

3. Pengambilan Data LapanganSampel bakteri dari perairan Gua Cikaray, didapat dengan cara mengambil sampel air sebanyak 1 liter pada setiap zona (zona terang, remang, dan gelap). Sampel kemudian disimpan dalam icebag agar tidak rusak.

4. Kultivasi sampel dan Kultur MurniSampel yang telah didapat kemudian di diencerkan dalam satu seri pengenceran hingga 10-7. Pada pengenceran 10-5 hingga 10-7 masing-masing diambil sebanyak 0,1 ml menggunakan mikropipet dan dituangkan ke dalam cawan petri berisi medium Nutrient Agar (NA) dengan teknik spread plate. Masing- masing pengenceran dilakukan secara duplo, yaitu 2 cawan petri untuk setiap pengenceran sebagai ulangan. Suspensi bakteri yang telah dituang pada cawan petri selanjutnya diratakan dengan batang gelas drygalsky yang telah disterilkan menggunakan alkohol agar keseluruhan suspensi bakteri merata diseluruh permukaan medium. Selanjutnya cawan petri diinkubasi pada suhu kamar selama 24- 48 jam. Koloni-koloni yang telah tumbuh kemudian dikultur murnikan dengan cara memilih koloni yang saling terpisah dan menamnya pada medium NA baru, dimana antar koloni ditumbuhkan pada cawan petri yang berbeda sehingga diperoleh kultur murni bakteri.

5. Uji Penurunan Kadar LimbahLimbah cair dari pabrik gula yang telah didapat kemudian dilakukan pengujian terhadap kandungan berbahaya apa saja yang ada di dalamnya. Kemudian dilakukan uji pula untuk mengetahui kadar awal kandungan limbah sehingga diperoleh data awal konsentrasi pencemar. Isolat murni bakteri kemudian ditumbuhkan pada medium limbah cair gula dengan variasi konsentrasi 10%, 20%, dan 30% dan diinkubasi selama 15 hari. Setelah itu dilakukan uji untuk mengetahui konsentrasi pencemar setiap 3, 6, 9, 12, dan 15 hari perlakuan untuk mengetahui potensi bioremoval bakteri tersebut. Untuk mengetahui jumlah logam berat yang mengalami proses bioabsorpsi oleh

Page 8: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

8

mikroorganisme dapat dihitung dengan pendekatan konstanta Langmuir yaitu :

Q = miligram logam yang diakumulasi per gramCeq = besar konsentrasi logam pada larutanQmax = maksimum serapan spesifik dari biosorbenb = rasio bioabsorpsi(Volesky, 2004)

F. Analisis DataTeknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk data karakter

bakteri sedangkan analisis ANOVA satu jalur untuk melihat kesignifikasian isolat bakteri terhadap penurunan konsentrasi pencemar pada limbah cair gula.

Page 9: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

9

BAB IVANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. Anggaran BiayaNo Rencana Anggaran Total (Rp)1 Total Biaya Alat Penunjang ( 38,1%) 4.575.0002 Total Biaya Bahan Habis Pakai(10,6%) 1.283.0003 Total Biaya Akomodasi (29,5%) 3.540.0004 Total Biaya Lain-Lain (21,6%) 2.602.000Total Pengeluaran 12.000.000

B. Jadwal Pelaksanaan

No

Rencana Kegiatan

Waktu PenelitianBulan ke-1

Bulan ke-2

Bulan ke-3

Bulan ke-4

Bulan ke-5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Survey

lapangan dan perijinan

2. Persiapan Pengambilan Data

4. Pengambilan Data

5. Pengambilan Data Laboratorium

6. Pengolahan Data

7. Konsultasi Dosen Ahli

8. Pembuatan Laporan

9. Seminar Hasil Penelitian

Page 10: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

10

DAFTAR PUSTAKA

Adityanto, Batara Nur. 2007. Aktivitas Isolat Bakteri Aerob dari Lumpur Aktif

Pengolahan Limbah Cair dalam Mendegradasi Limbah Organik. Skripsi.

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Brock. TD. Madiqan. MT. 1991. Biology of Microorganisms. Sixth ed. Prentice

HallInternational, Inc.

Cliffton, P.1994. Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia, Sumber

Pengendalian dan Baku Mutu, Environmental Management Development in

Indonesia. Jakarta.

Imam, Fauzul. 2013. Tingkat Toksisitas Limbah Cair Industri Gula Tebu Tanpa

Melalui Proses IPAL terhadap Daphnia magna . Skripsi. Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kratochvil, David., Volesky, Bohumil., 2005. Biosorption of Cu Chrom

Ferruginous Waste Water by Algal Biomass. Kanada : Water Research

Journal.Mc Gill University.

Noewasito, Totok V. 2004. Abu Tebu Limbah Pabrik Gula, Bata Efisien Enerji.

Surabaya: ITS, DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli

2004: 57 – 62

Rahmadi, Cahyo. 2007. Ekosistem Karst Dan Gua. Cibinong: Bidang Zoologi

Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Sartika, Ratu Ayu Dewi, Indrawani , Yvonne M.., Sudiarti ,Trini. 2005. Analisis

Mikrobiologi Escherichia Coli O157:H7 Pada Hasil Olahan Hewan Sapi

Dalam Proses Produksinya. Depok: MAKARA, KESEHATAN, VOL. 9, NO.

1, JUNI 2005: 23-28

Volesky, Bohumil. 2004. Biosorption. Biological and Environmental System

group. Kanada : Mc Gill University.

Page 11: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

11

Page 12: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

12

Page 13: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

13

Page 14: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

14

Page 15: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

15

Page 16: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

16

Page 17: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dana

1. Peralatan PenunjangMaterial Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga Satuan

(Rp)Keterangan

Helm caving SOP Masuk gua 5 buah 500.000 2.500.000Head lamp Penerangan dalam

gua5 buah 95.000 475.000

Sepatu boot SOP Masuk gua 5 buah 120.000 600.000Cover all SOP Masuk gua 5 buah 200.000 1.000.000Sub Total (Rp) 4.575.000

2. Bahan Habis PakaiMaterial Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga Satuan

(Rp)Keterangan

Masker Perlindungan pernafasan

1 pack 50.000 50.000

Baterai Penerangan dalam gua

24 buah 7.000 168.000

Oxycan P3K masuk gua

4 buah 30.000 120.000

Spritus Bahan bakar pemanas

2 liter 25.000 50.000

Alkohol 70 % sterilisasi 3 liter 50.000 150.000pH Stick Mengukur

keasaman1 pack 120.000 120.000

Aquadest Steril

Pelarut media 25 liter 3000 75.000

Indikator Phenoptalein

Bahan media 100 ml 50.000 50.000

Nutrient Agar Bahan media 100 gram 5000 500.000Sub Total (Rp) 1.283.000

3. AkomodasiMaterial Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga Satuan

(Rp)Keterangan

Biaya Perjalanan

Tiket pulang- pergi

5 tiket 200.000 1.000.000

Sewa GPS Sewa selama 2 minggu

1 bulan 1.040.000 1.040.000

Sewa Rumah Warga

Sewa selama 2 minggu

1 minggu 1.500.000 1.500.000

Sub Total (Rp) 4.575.0004. Lain- lain

Material Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan

Page 18: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

18

Konsumsi selama di lapangan

Tiket pulang- pergi 5 orang 450.000 2.250.000

Studi literature (Pulsa modem)

Sewa selama 2 minggu

2 bulan 51.000 102.000

Cetak dan penggandaan laporan

Sewa selama 2 minggu 50.000

Publikasi Seminar

200.000

Sub Total (Rp) 2.602.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Agustin Erviana

Biologi Biologi 8 Kordinator tim, humas, koordinator lapangan

2 Heny Rahmawati

Biologi Biologi 8 Pencari literatur, humas, pencatat hasil kegiatan lapangan

3 Andi Joko Purnomo

Pendidikan Biologi Int

Biologi 8 Pencari literatur, koordinator pengambilan data laboratorium

4 Marbelisa Briliani

Pendidikan Biologi Int

Biologi 8 Bendahara, humas,pencari literatur

5 Rini Kusuma Astuti

Biologi Biologi 8 Sekretaris, humas, pencari literatur

Page 19: Potensi Bakteri Akuatik Dari Perairan Gua Cikaray (1)

19