poster review palembang (2)

1
www.citasehat.org Cita sehat foundation @CitaSehat Fo u n d a ti o n C taS e h at Dokumentasi: POLICY BRIEF Strategi Memperkuat Sektor Hulu berupa Kampanye Gizi Keluarga dalam Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kota Palembang Afrezah, SKM Dwi Endah, SKM, MPH 1Cita Sehat Foundation [email protected] 085368105991 2Center for Health Empowerment [email protected] 085729776150 1 2 Aspek rendahnya masyarakat di wilayah Palembang yang mengkonsumsi buah dan sayur menjadi kurang selaras dengan sumber daya alam yang berlimpah. Sebanyak 93,6% penduduk berusia di atas 10 tahun masuk dalam kategori kurang gizi keluarga. Kebiasaan gizi keluarga merupakan salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Profil Kesehatan Kota Palembang menyajikan data bahwa baru 68,75 % rumah tangga yang menerapkan PHBS. PENGANTAR Merujuk pada peraturan menteri kesehatan No 2269 tahun 2011 tentang pedoman pembinaan hidup bersih dan sehat (PHBS) bahwa setiap kabupaten/kota memiliki target pencapaian PHBS. Kota Palembang baru 68,75% rumah tangga berPHBS, belum mencapai target dan masih banyak ditemui belum memiliki kebiasaan makan buah dan sayur sebagai program gizi di masyarakat. Tujuan dari Policy Brief ini untuk memberikan masukan kepada kepala dinas kesehatan kota Palembang berupa penguatan program kampanye gizi keluarga di masyarakat melalui unit kerjadi tingkat puskesmas sebagai upaya peningkatan indikator PHBS. SUMMARY Hasil dari kegiatan kampanye gizi masyarakat di seberang ulu 1 Palembang, diperoleh bahwa seluruh responden memiliki pengetahuan yang baik dan berdampak pada meningkatnya kesadaran untuk makan buah dan sayur setiap hari. Selain itu kampanye tersebut mampu memberikan motivasi untuk menanam buah dan sayur di perkarangan rumah serta perubahan perilaku di masyarakat yang secara langsung dapat meningkatkan indikator PHBS.Kegiatan kampanye gizi keluarga berupa makan buah dan sayur setiap hari mampu memberikan dampak positif. Tujuan dari Policy Brief (ringkasan kebijakan) ini untuk memberikan masukan kepada kepala dinas kesehatan berupa penguatan program kampanye gizi keluarga di masyarakat melalui unit kerja di tingkat puskesmas sebagai peningkatan indikator PHBS. Kebijakan tentang hal tersebut dapat dilihat di peraturan menteri kesehatan No 2269 tahun 2011 dalam pedoman pembinaan hidup bersih dan sehat (PHBS). Dalam Permenkes tersebut disebutkan salah satu indikator PHBS adalah makan buah dan sayur. Tetapi pelaksanaan permenkes ini belum optimal dilaksanakan di level masyarakat, terlihat ada beberapa factor kurangnya kegiatan promosi kesehatan sampai tingkat grass root ,masyarakat belum mengetahui manfaat makan buah dan sayur setiap hari sehingga berpengaruh pada pencapaian indikator PHBS. Untuk itu diperlukan suatu strategi promosi kesehatan yang efektif agar peningkatan gizi seimbang dalam pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat lebih optimal. Penelitian yang dilakukan oleh (Afrezah, 2015 dkk) merupakan best practice mengenai keberhasilan program kampanye gizi keluarga di wilayah masyarakat kota Palembang untuk peningkatan indikator PHBS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pengambilan data selama bulan April-Mei 2015 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kepada 80 ibu-ibu di Seberang Ulu 1 Palembang sebagai subjek penelitian. Program kampanye gizi masyarakat dilakukan oleh kader kesehatan setempat yang merupakan evaluasi terhadap suatu program yang difasilitasi Lembaga Swadaya Masyarakat, Cita Sehat Foundation dengan tujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat khususnya peningkatan makan buah dan sayur sebagai salah satu indikator PHBS. METODE & HASIL Rangkaian kegiatan ini berupa penyuluhan, pemberian media edukasi, pemberian buah-buahan dan sayuran sebagai stimulant, serta pendampingan ibu dalam konsumsi gizi keluarga. Kegiatan ini rutin dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu sebagai pusat UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Kegiatan kampanye gizi keluarga sebagai pendekatan sector hulu mampu memberikan dampak positif peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku di masyarakat sehingga secara langsung meningkatkan indikator PHBS Selain itu peran pemberdayaan dan keterlibatan berbagai pihak dibutuhkan untuk implementasi kegiatan ini. Pendekatan sector hulu khususnya program promosi kesehatan mengenai gizi diperlukan dan menjadi fungsi puskesmas sebagai pusat promosi kesehatan ditingkat masyarakat. Karena jika program berupa pendampingan gizi di masyarakat dalam peningkatan PHBS tidak optimal dilakukan dapat berdampak pada perilaku gizi masyarakat dan perilaku konsumsi yang tidak sehat sehingga mempengaruhi pada peningkatan angka kesakitan di masyarakat. Hasil dari kegiatan kampanye gizi di masyarakat diperoleh bahwa seluruh responden 100% meyampaikan kampanye tentang pentingnya gizi keluarga memberikan manfaat yaitu meningkatkan pengetahuan. Seluruh responden menjawab benar pertanyaan mengenai jenis kandungan gizi yang ada pada sayur dan buah - buahan, termasuk manfaat pemberian gizi bagi keluarga dan balita. Dampak adanya kegiatan kampanye ini memiliki korelasi signifikan yaitu memotivasi ibu memberikan asupan makanan bergizi khususnya buah dan sayur kepada keluarga setiap hari. Selain itu program kampanye yang dilakukan memberikan keinginan kepada masyarakat untuk melakukan penanaman sayur dan buah di pekarangan. Hal ini menjadi gerakan bersama di masyarakat untuk bersama-sama. Adanya perubahan perilaku masyarakat setelah diadakannya kampanye tentang gizi keluarga secara rutin dengan melibatkan masyarakat, akan berdampak pada perilaku kebiasaan makan buah dan sayur setiap hari sehingga dapat meningkatkan indicat or perilaku hidup bersih dan sehat yang telah dicanangkan pemerintah. KESIMPULAN IMPLIKASI REKOMENDASI

Transcript of poster review palembang (2)

Page 1: poster review palembang (2)

www.citasehat.orgCita sehat foundation @CitaSehatFound a ti on

C taSehat

Dokumentasi:

POLICY BRIEFStrategi Memperkuat Sektor Hulu berupa Kampanye Gizi Keluarga

dalam Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kota Palembang

Afrezah, SKM Dwi Endah, SKM, MPH1Cita Sehat Foundation [email protected] 085368105991

2Center for Health Empowerment [email protected] 085729776150

1 2

Aspek rendahnya masyarakat di wilayah Palembang yang mengkonsumsi buah dan sayur menjadi kurang selaras dengan sumber daya alam yang berlimpah. Sebanyak 93,6% penduduk berusia di atas 10 tahun masuk dalam kategori kurang gizi keluarga. Kebiasaan gizi keluarga merupakan salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Profil Kesehatan Kota Palembang menyajikan data bahwa baru 68,75 % rumah tangga yang menerapkan PHBS.

PENGANTAR

Merujuk pada peraturan menteri kesehatan No 2269 tahun 2011 tentang pedoman pembinaan hidup bersih dan sehat (PHBS) bahwa setiap kabupaten/kota memiliki target pencapaian PHBS. Kota Palembang baru 68,75% rumah tangga berPHBS, belum mencapai target dan masih banyak ditemui belum memiliki kebiasaan makan buah dan sayur sebagai program gizi di masyarakat. Tujuan dari Policy Brief ini untuk memberikan masukan kepada kepala dinas kesehatan kota Palembang berupa penguatan program kampanye gizi keluarga di masyarakat melalui unit kerjadi tingkat puskesmas sebagai upaya peningkatan indikator PHBS.

SUMMARY

Hasil dari kegiatan kampanye gizi masyarakat di seberang ulu 1 Palembang, diperoleh bahwa seluruh responden memiliki pengetahuan yang baik dan berdampak pada meningkatnya kesadaran untuk makan buah dan sayur setiap hari. Selain itu kampanye tersebut mampu memberikan motivasi untuk menanam buah dan sayur di perkarangan rumah serta perubahan perilaku di masyarakat yang secara langsung dapat meningkatkan indikator PHBS.Kegiatan kampanye gizi keluarga berupa makan buah dan sayur setiap hari mampu memberikan dampak positif.

Tujuan dari Policy Brief (ringkasan kebijakan) ini untuk memberikan masukan kepada kepala dinas kesehatan berupa penguatan program kampanye gizi keluarga di masyarakat melalui unit kerja di tingkat puskesmas sebagai peningkatan indikator PHBS. Kebijakan tentang hal tersebut dapat dilihat di peraturan menteri kesehatan No 2269 tahun 2011 dalam pedoman pembinaan hidup bersih dan sehat (PHBS). Dalam Permenkes tersebut disebutkan salah satu indikator PHBS adalah makan buah dan sayur. Tetapi pelaksanaan permenkes ini belum optimal dilaksanakan di level masyarakat, terlihat ada beberapa factor kurangnya kegiatan promosi kesehatan sampai tingkat grass root ,masyarakat belum mengetahui manfaat makan buah dan sayur setiap hari sehingga berpengaruh pada pencapaian indikator PHBS.

Untuk itu diperlukan suatu strategi promosi kesehatan yang efektif agar peningkatan gizi seimbang dalam pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat lebih optimal. Penelitian yang dilakukan oleh (Afrezah, 2015 dkk) merupakan best practice mengenai keberhasilan program kampanye gizi keluarga di wilayah masyarakat kota Palembang untuk peningkatan indikator PHBS.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pengambilan data selama bulan April-Mei 2015 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kepada 80 ibu-ibu di Seberang Ulu 1 Palembang sebagai subjek penelitian. Program kampanye gizi masyarakat dilakukan oleh kader kesehatan setempat yang merupakan evaluasi terhadap suatu program yang difasilitasi Lembaga Swadaya Masyarakat, Cita Sehat Foundation dengan tujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat khususnya peningkatan makan buah dan sayur sebagai salah satu indikator PHBS.

METODE & HASIL

Rangkaian kegiatan ini berupa penyuluhan, pemberian media edukasi, pemberian buah-buahan dan sayuran sebagai stimulant, serta pendampingan ibu dalam konsumsi gizi keluarga. Kegiatan ini rutin dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu sebagai pusat UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), yang dilakukan setiap satu bulan sekali.

Kegiatan kampanye gizi keluarga sebagai pendekatan sector hulu mampu memberikan dampak positif peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku di masyarakat sehingga secara langsung meningkatkan indikator PHBS Selain itu peran pemberdayaan dan keterlibatan berbagai pihak dibutuhkan untuk implementasi kegiatan ini.

Pendekatan sector hulu khususnya program promosi kesehatan mengenai gizi diperlukan dan menjadi fungsi puskesmas sebagai pusat promosi kesehatan ditingkat masyarakat. Karena jika program berupa pendampingan gizi di masyarakat dalam peningkatan PHBS tidak optimal dilakukan dapat berdampak pada perilaku gizi masyarakat dan perilaku konsumsi yang tidak sehat sehingga mempengaruhi pada peningkatan angka kesakitan di masyarakat.

Hasil dari kegiatan kampanye gizi di masyarakat diperoleh bahwa seluruh responden 100% meyampaikan kampanye tentang pentingnya gizi keluarga memberikan manfaat yaitu meningkatkan pengetahuan. Seluruh responden menjawab benar pertanyaan mengenai jenis kandungan gizi yang ada pada sayur dan buah - buahan, termasuk manfaat pemberian gizi bagi keluarga dan balita.

Dampak adanya kegiatan kampanye ini memiliki korelasi signifikan yaitu memotivasi ibu memberikan asupan makanan bergizi khususnya buah dan sayur kepada keluarga setiap hari. Selain itu program kampanye yang dilakukan memberikan keinginan kepada masyarakat untuk melakukan penanaman sayur dan buah di pekarangan. Hal ini menjadi gerakan bersama di masyarakat untuk bersama-sama. Adanya perubahan perilaku masyarakat setelah diadakannya kampanye tentang gizi keluarga secara rutin dengan melibatkan masyarakat, akan berdampak pada perilaku kebiasaan makan buah dan sayur setiap hari sehingga dapat meningkatkan indicat or perilaku hidup bersih dan sehat yang telah dicanangkan pemerintah.

KESIMPULAN

IMPLIKASI

REKOMENDASI