Poster Hibah tahun ke2
-
Upload
zainun-mutadin -
Category
Documents
-
view
226 -
download
5
description
Transcript of Poster Hibah tahun ke2
![Page 1: Poster Hibah tahun ke2](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8f2c550346703b9997b6/html5/thumbnails/1.jpg)
MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN DIRI (SELF EMPOWERMENT) UNTUK
MENCEGAH MUNCULNYA PREMANISME MELALUI TEKNIK FOCUS GROUP
DISCUSION (FGD) PADA ANAK-ANAK JALANAN
DI DKI JAKARTA
Dr. Zainuddin SK M.Psi, Zainun Mu’tadin M.Si, Rilla Sovitriana M.Si, Retno Budi S M.Si
Pendahuluan
Kota terbesar di Indonesia adalah Ibu Kota Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya dengan
penduduk yang perkirakan paling banyak di antara kota-kota besar lainnya seperti Ban-
dung, Semarang dan Surabaya. Jakarta sebagai Kota Metropolitan penduduknya semakin
banyak dan semakin padat dengan kondisi ekonomi dari yang paling melarat (terlantar)
sampai yang paling kaya raya. Hal itu sesuai data BPS (Erani, 2011) yang menyebutkan
bahwa pada tahun 2009 terjadi pertumbuhan penduduk yang tinggi dan penduduk miskin
di Indonesia mencapai 12,14 persen; 63,2 persen di desa (Dabu, 2011) dan 46,8 persen di
kota-kota dan kota besar paling banyak.
Dampaknya dapat kita amati di DKI Jakarta, hampir setiap perempatan jalan di jakarta
banyak pengemis dan galandangan (gepeng) dan anak-anak jalanan, termasuk ibu-ibu
yang menggendong bayinya meminta-minta setiap kali lampu merah menyala ataupun
kereta api melintas. Dari pengalaman praktek mendekati anak jalanan di lampu merah,
ternyata amat susah dan berisiko karena seperti digembala oleh seorang preman secara
tersebunyi dan rupanya anak-anak tersebut sudah diajari agar bersikap dan berperilaku
keras untuk menghindar intervensi orang lain.
Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan memberikan perlakuan melalui Focus
Group Discussin (FGD), pemberian Instrumen Pemberdayaan diri, wawancara
dan observasi.
FGD untuk mengarahkan anak jalanan untuk berperilaku positif dalam agar
nantinya tidak menjadi preman, karena dalam realitanya anak jalanan,
umumnya melakukan kekerasan (dalam segala bentuk), akhirnya setelah remaja
Dalam melaksanakan penelitian dengan FGD, dilakukan dalam 4 (empat) sesi
pertemuan dan tiap sesi pertemuan dilaksanakan 2 hari, untuk melayani 6 ke-
lompok, tiap kelompok 14 orang anak bertempat tersebut di atas. Seluruh sam-
pel penelitian 84 anak. Usia anak yang dijadikan subyek penelitian antara 15 –
21 tahun (remaja tengah dan akhir) dan tidak cacat fisik.
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Kemampuan pemberdayaan diri anak jalanan masih memiliki potensi yang baik, karena anak-anak sebagian besar rajin membantu orang tua, masih mau belajar namun kurang pandai mengatur waktu untuk memilih kegiatan yang lebih berguna pada dirinya.
Faktor pendorong mereka menjadi anak jalanan adalah kurang perhatian dari orang tua, karena sibuk mencari kebutuhan hidupnya
Gambaran potensi psikologis: kecerdasannya sebagian besar mereka anak-anak normal (average) dan cukup pandai (high average), sedangkan kurang pandai (below average) masih ter-golong cukup sedikit, minat dan cita-cita secara umum baik (positif)
Ada peningkatan dari hasil penerapan focus group discussion yang positif dan signifikan
Perilaku anak-anak jalanan selama mengikuti proses penelitian dengan FGD bersifat positif, mampu menjaga sopan santun, aktif, sportif sehingga mereka dapat diharapkan nantinya men-