Poster Fix

1
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (STIKes) HANGTUAH PEKANBARU DI DUSUN I DESA BATANG KULIM KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2015 OLEH MAHASISWA KELOMPOK XVI: LEZI HARMIDI,LISA FRANSISCA,NASRINA,PUTRI AYU MENTARI,RANDY FRANANTA REZA,RUSNA RATNA DELLA,SENDY YOLANDA Pembimbing : IKHTIYARUDDIN,SKM Latar Belakang Program Studi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru bertujuan menghasilkan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) yang mampu dan terampil dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat. Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) adalah suatu proses kegiatan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memecahkan berbagai masalah kesehatan masyarakat pada kondisi riil di masyarakat dan sekaligus sebagai program pengabdian untuk pemberdayaan masyarakat. Tujuan Adapun tujuan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) adalah: 1.Melakukan identifikasi masalah di Dusun I Desa Batang Kulim Kecamatan Pangkalan Kuras melalui pengumpulan data, survey dan lembar isian informasi kesehatan. 2.Menentukan prioritas masalah bersama masyarakat. 3.Melakukan Intervensi terhadap prioritas masalah yang telah di tetapkan. 4.Melakukan kerja sama bersama masyarakat Desa Batang Kulim beserta perangkat-perangkat desa. 5.Melakukan kerja sama dengan Pustu Desa Batang Kulim Kecamatan Pangkalan Kuras. Gambaran Situasi Desa Batang Kulim termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Kuras I Kabupaten Pelalawan. Desa Batang Kulim terdiri dari 2 Dusun. Jumlah penduduk di Desa Batang Kulim sebanyak 3.024 jiwa yang terdiri dari 769 KK (Kepala Keluarga), dimana jumlah penduduk laki—laki sebanyak 1.521 jiwa dan perempuan sebanyak 1.503 jiwa. (Sumber: Profil Desa Batang Kulim) Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan menggunkan kuesiner dan didapati 10 masalah kesehatan, yaitu: 1) Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi kriteria 2) Kebiasaan merokok 3) Tidak memiliki jaminan kesehatan 4) Ventilasi rumah <10% luas lantai 5) Tidak menerapkan 3M Plus 6) Air yang digunakan tidak memenuhi syarat fisik air bersih 7) Cahaya matahari tidak masuk/sedikit masuk kerumah pada siang hari 8) Tidak menggunakan akseptor KB 9) Jarak septitank <10meter dari sumber air 10) Keadaan SPAL (terbuka dan berbau) 2. Prioritas Masalah Penentuan Prioritas Masalah dengan menggunakan metode Braintstorming maka ditentukan 1 masalah yang menjadi prioritas masalah yaitu Sarana Air Bersih. 3. Akar penyebab dari masalah Sarana Air Bersih digambarkan dalam diagram sebagai berikut: 4. Intervensi Adapun intervensi yang dapat dilakukan antara lain yaitu: Memberikan penyuluhan mengenai syarat fisik air bersih, Melakukan percontohan penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air bersih dan menyebarkan leaflet tentang air bersih serta langkah-langkah pembuatan penyaringan air bersih, dengan Peralatan : ember/drum dan keran air dan Bahan : pasir, batu kerikil kasar, batu kerikil halus, ijuk dan arang 5. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan untuk melihat keberhasilan dari kegiatan PBL yang direncanakan, dinilai dari saat melaksanakan identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah hingga melakukan intervensi. Pemantauan hanya dapat dilakukan di beberapa rumah warga yang terdata dan yang memiliki air yang tidak sesuai syarat fisik, agar adanya sarana penyaringan air bersih disetiap rumah warga tersebut guna untuk menghasilkan sarana air bersih yang memenuhi syarat fisik air bersih. Pembahasan Kesimpulan: Berdasarkan hasil pelaksanaan PBL, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya air bersih 2. Masih adanya masyarakat yang tidak menggunakan air bersih 3. Tidak adanya sarana pengolahan air bersih untuk masyarakat Desa Batang Kulim Saran: 1. Diharapkan kepada masyarakat agar memahami fungsi, karakteristik, dampak dari air bersih dari kehidupan serta dapat menerapkan penyaringan air sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menjernihkan air. 2.Masyarakat diharapkan dapat lebih meningkatkan keaktifan dalam setiap kegiatan penyuluhan kesehatan. 3. Diharapkan untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program yaitu antara Promkes serta lintas sektoral yaitu antara lain : Puskesmas dengan Kepala Desa, Kantor Camat, serta berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dan kerjasama dengan masyarakat desa. Serta membuat terobosan baru berupa inovasi dalam menanggulangi dan menghadapi masalah-masalah yang timbul. Gahayu, SriAsih. 2014. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. STIKes Hang Tuah : Pekanbaru Roestiyah, 2012. Metode Brainstorming (Sumbang Saran). http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-brainstorming-sumbang-saran.html. Diakses Agustus 2012. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta Notoadmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Rineka Cipta: Jakarta. Profil Desa Batang Kulim Tahun 2014. Profil Puskesmas Pangkalan Kuras I 2014. STIKes Hang Tuah, 2015. Panduan Pengalaman Belajar Lapangan: Pekanbaru. Daftar Pustaka Kesimpulan dan Saran 1. Survey lapangan dan analisis data 2. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 3. Melakukan penyuluhan kesehatan (Syarat Air Bersih), penyebaran leaflet, dan percontohan penyaringan syarat air bersih. 1.Penyuluhan tentang syarat air bersih 2. Pemberian leaflet tentang syarat air bersih 3. Mempraktekan pembuatan penyaringan air sederhana

description

as

Transcript of Poster Fix

Page 1: Poster Fix

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (STIKes) HANGTUAH PEKANBARUDI DUSUN I DESA BATANG KULIM KECAMATAN PANGKALAN KURAS

KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2015OLEH MAHASISWA KELOMPOK XVI:

LEZI HARMIDI,LISA FRANSISCA,NASRINA,PUTRI AYU MENTARI,RANDY FRANANTAREZA,RUSNA RATNA DELLA,SENDY YOLANDA

Pembimbing : IKHTIYARUDDIN,SKM

Latar Belakang

Program Studi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru bertujuan menghasilkan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) yang mampu dan terampild a l a m m e n a n g g u l a n g i m a s a l a h k e s e h a t a n m a s y a r a k a t .Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) adalah suatu proses kegiatan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memecahkan berbagai masalah kesehatan masyarakat pada kondisi riil di masyarakat dan sekaligus sebagai program pengabdian untuk pemberdayaan masyarakat.

Tujuan

Adapun tujuan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) adalah:1.M elakukan identifikasi masalah di Dusun I Desa Batang Kulim Kecamatan Pangkalan Kuras melalui pengumpulan data, survey dan lembar isian informasi kesehatan.2.M enentukan prioritas masalah bersama masyarakat.3.M elakukan Intervensi terhadap prioritas masalah yang telah di tetapkan.4.M elakukan kerja sama bersama masyarakat Desa Batang Kulim beserta perangkat-perangkat desa.5.M elakukan kerja sama dengan Pustu Desa Batang Kulim Kecamatan Pangkalan Kuras.

Gambaran Situasi

Desa Batang Kulim termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Kuras I K a b u p a t e n P e l a l a w a n . D e s a B a t a n g K u l i m t e r d i r i d a r i 2 D u s u n .Jumlah penduduk di Desa Batang Kulim sebanyak 3.024 jiwa yang terdiri dari 769 KK(Kepala Keluarga), dimana jumlah penduduk laki—laki sebanyak 1.521 jiwadan perempuan sebanyak 1.503 jiwa. (Sumber: Profil Desa Batang Kulim)

Analisis Masalah

1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan menggunkan kuesiner dan didapati 10 masalah kesehatan, yaitu: 1) Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi kriteria 2) Kebiasaan merokok 3) Tidak memiliki jaminan kesehatan 4) Ventilasi rumah <10% luas lantai 5) Tidak menerapkan 3M Plus 6) Air yang digunakan tidak memenuhi syarat fisik air bersih 7) Cahaya matahari tidak masuk/sedikit masuk kerumah pada siang hari 8) Tidak menggunakan akseptor KB 9) Jarak septitank <10meter dari sumber air 10) Keadaan SPAL (terbuka dan berbau)2. Prioritas Masalah Penentuan Prioritas Masalah dengan menggunakan metode Braintstorming maka ditentukan 1 masalah yang menjadi prioritas masalah yaitu Sarana Air Bersih.3. Akar penyebab dari masalah Sarana Air Bersih digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

4. Intervensi Adapun intervensi yang dapat dilakukan antara lain yaitu: Memberikan penyuluhan mengenai syarat fisik air bersih, Melakukan percontohan penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air bersih dan menyebarkan leaflet tentang air bersih serta langkah-langkah pembuatan penyaringan air bersih, dengan Peralatan : ember/drum dan keran air dan Bahan : pasir, batu kerikil kasar, batu kerikil halus, ijuk dan arang5. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan untuk melihat keberhasilan dari kegiatan PBL yang direncanakan, dinilai dari saat melaksanakan identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah hingga melakukan intervensi. Pemantauan hanya dapat dilakukan di beberapa rumah warga yang terdata dan yang memiliki air yang tidak sesuai syarat fisik, agar adanya sarana penyaringan air bersih disetiap rumah warga tersebut guna untuk menghasilkan sarana air bersih yang memenuhi syarat fisik air bersih.

Pembahasan

Kesimpulan:Berdasarkan hasil pelaksanaan PBL, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya air bersih2. Masih adanya masyarakat yang tidak menggunakan air bersih3. Tidak adanya sarana pengolahan air bersih untuk masyarakat Desa Batang KulimSaran: 1. Diharapkan kepada masyarakat agar memahami fungsi, karakteristik, dampak dari air bersih dari kehidupan serta dapat menerapkan penyaringan air sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menjernihkan air.2.Masyarakat diharapkan dapat lebih meningkatkan keaktifan dalam setiap kegiatan penyuluhan kesehatan. 3. Diharapkan untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program yaitu antara Promkes serta lintas sektoral yaitu antara lain : Puskesmas dengan Kepala Desa, Kantor Camat, serta berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dan kerjasama dengan masyarakat desa. Serta membuat terobosan baru berupa inovasi dalam menanggulangi dan menghadapi masalah-masalah yang timbul.

Gahayu, SriAsih. 2014. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. STIKes Hang Tuah : PekanbaruRoestiyah, 2012. Metode Brainstorming (Sumbang Saran). http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-brainstorming-sumbang-saran.html. Diakses Agustus 2012.Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: JakartaNotoadmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Rineka Cipta: Jakarta.Profil Desa Batang Kulim Tahun 2014.Profil Puskesmas Pangkalan Kuras I 2014.STIKes Hang Tuah, 2015. Panduan Pengalaman Belajar Lapangan: Pekanbaru.

Daftar Pustaka

Kesimpulan dan Saran

1. Survey lapangan dan analisis data2. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)3. Melakukan penyuluhan kesehatan (Syarat Air Bersih),penyebaran leaflet, dan percontohan penyaringan syarat air bersih.

1.Penyuluhan tentangsyarat air bersih

2. Pemberian leaflettentang syarat air bersih

3. Mempraktekan pembuatanpenyaringan air sederhana