POSR part 2 week 3

21
KASUS 16 Seorang laki-laki berberusia 60 tahun, diantar keluarganya ke RSJ dengan marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Pasien sering mendengar suara orang yang mengomentari buruk terhadap dirinya, padahal saat itu tidak ada orang. Komu aktiitas bergaul baik dengan tetangga ataupun suaminya terbatas. !enurut gejalanya mulai muncul " tahun yang lalu. Keluarganya sudah memba#a ke terapi al tapi tidak ada perbaikan. %asil pemeriksaan $isik & '( )*0+)00 mm%g, nadi 0 kal RR "0 kali+menit. ). Permasalahan Sering marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Sering mendengar suara orang berbicara yang mengomentari buruk terhadap di padahal saat itu tidak ada orang. Komunikasi dan aktiitasnya terbatas ejalanya muncul " tahun yang lalu '( )*0+)00 mm%g ". (iagnosis Ski o$renia Paranoid /. 'ujuan 'erapi !enghilangkan gejala psikosis yang menonjol (gejala positif) gejala positi$ delusi, halusinasi, ketidakteraturan pembicaraan, dan perubahan perilaku1 gejala negati$ perasaan datar, tidakadanya prasaanbahagia, menarik diri, ketidakadaan pembicaraan yang berisi, mengalami gangguan sosial, dan kuran motiasi untuk beraktiitas1 2. olongan 3bat - olongan antipsikotik tipikal - olongan antipsikotik atipikal Nama Golongan Obat Efikasi Suitability Savety 4ntipsikotik tipikal berguna mengatasi agresiitas, hiperaktiitas , dan labilitas emosiaonal pada pasien psikosis hanya bekerja 5 & Ski o$renia indikasi utama1 Ski oa$ekti$ campuran dari gejala ski o$renia dan gangguan S & angguan pergerakan hiperkinetik Peningkatan kadar prolaktin Peningkatan berat

description

hjsgdhjsgdhjsdhs

Transcript of POSR part 2 week 3

KASUS 16Seorang laki-laki berberusia 60 tahun, diantar keluarganya ke RSJ dengan keluhan sering marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Pasien sering mendengar suara orang berbicara yang mengomentari buruk terhadap dirinya, padahal saat itu tidak ada orang. Komunikasi dan aktivitas bergaul baik dengan tetangga ataupun suaminya terbatas. Menurut keluarganya, gejalanya mulai muncul 2 tahun yang lalu. Keluarganya sudah membawa ke terapi alternatif tapi tidak ada perbaikan. Hasil pemeriksaan fisik : TD 150/100 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit.1. Permasalahan

Sering marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Sering mendengar suara orang berbicara yang mengomentari buruk terhadap dirinya, padahal saat itu tidak ada orang. Komunikasi dan aktivitasnya terbatas

Gejalanya muncul 2 tahun yang lalu

TD 150/100 mmHg2. Diagnosis

Skizofrenia Paranoid3. Tujuan Terapi

Menghilangkan gejala psikosis yang menonjol (gejala positif)

gejala positif (delusi, halusinasi, ketidakteraturan pembicaraan, dan perubahan perilaku)

gejala negatif (perasaan datar, tidak adanya prasaan bahagia, menarik diri, ketidakadaan pembicaraan yang berisi, mengalami gangguan sosial, dan kurangnya motivasi untuk beraktivitas)

4. Golongan Obat

Golongan antipsikotik tipikal

Golongan antipsikotik atipikal

Nama Golongan ObatEfikasiSuitabilitySavety

Antipsikotik tipikal berguna mengatasi agresivitas, hiperaktivitas, dan labilitas emosiaonal pada pasien psikosis

hanya bekerja sebagai Dopamine D2 reseptor antagonis yaitu memblokade dopamine pada reseptor post sinaptik neuron di otak, khususnya di system limbic dan system ekstrapiramidal. Lebih efektif untuk mengobati gejala positif saja, tetapi menyebabkan kekambuhan setelah penghentian pemberian

I :

Skizofrenia (indikasi utama)

Skizoafektif (campuran dari gejala skizofrenia dan gangguan afektif)

KI :

Withdrawel syndrome, misalnya opioid withdrawel

ES :

Gangguan pergerakan hiperkinetik

Peningkatan kadar prolaktin

Peningkatan berat badan

Efek samping ekstrapiramidal

Skor908075

Antipsikotik atipikal berguna mengatasi agresivitas, hiperaktivitas, dan labilitas emosiaonal pada pasien psikosis

bekerja pada Dopamine D2 reseptor dan serotonin 5 HT2 reseptor mengatasi gejala positif maupun negative psikosis

I :

Skizofrenia (indikasi utama)

Skizoafektif (campuran dari gejala skizofrenia dan gangguan afektif)

KI :

Withdrawel syndrome, misalnya opioid withdrawel

ES :

Lebih sedikit efek samping neurologis

Lebih besar menimbulkan efek samping metabolik

Efek samping ekstrapiramidal lebih rendah dibanding antipsikotik tipikal

Skor808085

Keterangan : Untuk mengatasi gejala positif yang dominan pada pasien, dipilih obat antipsikosis golongan tipikal.5. Menilai Golongan Obat

Obat TipikalNama ObatEfikasiSuitabilitySafetyCost

HaloperidolHaloperidol merupakan obat antipsikosis potensi tinggi, memiliki efek sedasi rendah dan memberikan efek ekstrapiramidal yang besar. Haloperidol merupakan golongan obat Butirofenon, obat ini dapat mengobati skizofrenia, berguna untuk menenangkan keadaan mania pada penderita psikosis yg tidak bisa diobati dengan fenotiazin. Tidak ada interaksi dengan obat lain

Skor : 90Indikasi : Skizofrenia, psikosis, tourettes syndrome, kecemasan yg parah, mual dan muntah, gangguan tingkah laku yg parah.

Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap haloperidol atau komponen lain formulasi, penyakit parkinson, depresi berat SSP, supresi sumsum tulang, penyakit jantung, hati, koma dan ibu menyusui.

Skor : 70Efek samping : kesulitan berbicara dan menelan, kehilangan kontrol keseimbangan, gelisah, gemetar pada jari dan tangan, kejang otot terutama pada leher dan punggung, wajah terasa tebal seperti menggunakan masker.

Perhatian: Anak, Hipertiroidisme, disfungsi hati, ggn KV.

Kategori C untuk ibu hamil

Skor : 70K/H: Tab 2 mg x 50 (Rp64,554). 5 mg x 50 (Rp135,097).

Skor : 70

TioridazinTioridazin merupakan obat antipsikotik tipikal yang mekanisme kerjanya sama seperti obat tipikal pada umumnya, obat ini juga memberikan efek ekstrapiramidal yang besar seperti obat tipikal lainnya. Tidak ada interaksi dengan obat lainnya.

Skor : 80Indikasi :

Gangguan psikotik. Terapi jangka pendek depresi sedang-berat dengan berbagai tingkat kegelisahan pada penderita dewasa.

Terapi berbagai gejala spt: agitasi, gelisah, murung, tegang, ggn tidur & rasa takut pd usia lanjut. Terapi kelainan tingkah laku yg berat pd anak dg hiper eksitasi yg eksplosif & atau mengamuk (sedang/luar biasa). Terapi jangka pendek anak hiperaktif.

Kontraindikasi :

Koma atau depresi SSP yg berat, riwayat hipersensitivitas thd fenotiazin lainnya. Diskrasia darah, peny KV berat, anak < 2 thn.

Skor : 70Perhatian : Glaukoma sudut sempit, Gangguan dalam mengemudi / menjalankan mesin. Hitung darah hrs dilakukan scr teratur selama terapi. Penderita peny hati. Hamil & laktasi.Efek samping : Sedasi, pusing, mengantuk, mulut kering, ggn penglihatan, ggn akomodasi, hidung tersumbat, hipotensi ortostatik, galaktorea. Jarang gejala ekstrapiramidal & tardive diskinesia. Sangat Jarang sindroma neuroleptik maligna, torsades de pointes, kematian mendadak.

Skor : 70K/H: Tab 50 mg x 10 x 10 (Rp875,895). 100 mg x 10 x 10(Rp1,349,645).

Skor : 50

KlorpromazinCara kerja dengan memblok reseptor D2 khususnya di mesolimbik dopamine pathways. Kerjanya dengan menurunkan hiperaktivitas dopamine dijalur mesolimbik sehingga menyebabkan gejala positif menurun.

Skor : 80I :

skizofrenia dengan psikosis akut

mual dan muntah karena antagonis dopamin

Skor : 70

ES : gejala ekstrapiramidal, distonia akut, parkinsonisme, dermatitis, leukopenia

Skor 70 -

FlufenazinCara kerja dengan memblok reseptor D2 khususnya di mesolimbik dopamine pathways. Kerjanya dengan menurunkan hiperaktivitas dopamine dijalur mesolimbik sehingga menyebabkan gejala positif menurun.

Masa kerja flufenazin 24 jamSkor : 80I :

skizofrenia dengan psikosis akut

mual dan muntah karena antagonis dopamin

Skor : 70ES : gejala ekstrapiramidal, distonia akut, parkinsonisme, dermatitis, leukopenia

Skor : 70-

Obat AtipikalNama ObatEfikasiSuitabilitySavetyCost

RisperidonBaik untuk mengobati gejala negatif skizofrenia, kurang memiliki efek sedasi dan antikolinergik

Mencapai efek terapeutik hanya dengan dosis kecil

Sedikit atau bahkan tidak ada disfungsi system ekstrapiramidal pada dosis rendahI :

Mengobati gejala skizofrenia dan skizoafektif dengan gejala positif dan negative dari psikosis

Memelihara pengobatan pada skizofrenia dan skizoafektif

Mencegah relaps

Pasien yang rentan gejala ekstrapiramidal

KI : penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung, febris tinggi, ketergantungan alcohol, penyakit SSP dengan gangguan kesadaranES :

efek ekstrapiramidal bergantung dosis dan lebih ringan disbanding antipsikosis tipikal hiperprolaktemia sindrom neuroleptik maligna

insomnia,agitasi, anxietas Kategori c untuk ibu hamil60tab/bulan = 1.540 1.743

OlanzapinObat yang aman dan efektif untuk gejala skizofrenia baik gejala positif maupun negatif dengan profil efek samping yang amanOlanzapin merupakan obat antipsikotik lini pertama, tetapi efikasi terhadap yang resisten pengobatan belum diketahui.Olanzapin juga lebih baik untuk mengobati skizofrenia episode pertama olanzapin juga memiliki efek antiansietas dan antidepresan.Sedikit atau bahkan tidak ada disfungsi system ekstrapiramidalI :

psikosis akut

melanjutkan pengobatan

diskinesia tardif

pasien yang rentan dengan efek samping ekstrapiramidal.

Skizoafektif

Antimania Depresi dengan gejala psikotik Pencegahan kekambuhan gangguan bipolarKI : penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung, febris tinggi, ketergantungan alcohol, penyakit SSP dengan gangguan kesadaranES :

peningkatan berat badan, somnolence, hipotensi ortostatik, dan konstipasi.kemungkinan terjadinya efek samping ekstrapiramidal dan kejang sangat kecil. olanzappin memiliki efek hiperprolaktinemia dan efek samping ekstrapiramidal yang sama dengan risperidon peningkatan berat badan dan gangguanmetabolik

Kategori C untuk ibu hamil60 tab/bulan = Rp. 9.000

Ziprazidonabsorpsi cepat setelah pemberian oral

absorpsi meningkat dengan adanya makanI : keadaanakut skizofrenia,gangguan skizoafektif serta gangguan bipolar

Belum ada di Indonesia

KI : penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung, febris tinggi, ketergantungan alcohol, penyakit SSP dengan gangguan kesadaranES : hampir sama seperti antipsikosis lainnya dan ditambah dapat menimbulkan kelainan kardiovaskular yaitu pemanjangan interval QT

Aman pada usia lanjutEfek toksik pada ibu hamil dan janinTidak dijual di indonesia

ClozapineClozapine bekerja sebagai antagonis reseptor D2, tetapi memiliki afinitas yang rendah, sehingga gejala ekstrapiramidal jarang terlihat pada pengobatan dengan clozapine.

Clozapine mencapai kadar tertinggi di dalam plasma dalam waktu 2 jam. Waktu paruhnya 12 jam. Clozapine di metabolisme di hati dan saluran pencernaan.

Bisa di minum bersama atau tanpa makanI : Penderita skizofrenia yang tidak memberi respon atau intoleransi terhadap nauroleptik klasik.

KI : Riwayat granulositopenia/agranulositosis akibat obat, gangguan fungsi sumsum tulang, epilepsi yang tidak terkontrol, psikosis akibat alkohol & zat toksik lain, koma, kolaps sirkulasi, penyakit ginjal, hati dan jantung berat.

ES : Granulositopenia & agranulositosis, NMS, mengantuk, lelah, sakit kepala, kejang, mual, muntah, perubahan pada EEG & kasus aritmia jantung, kematian mendadak.

IO : Alkohol, MAOI, narkotika, karbamazepin, fenitoin, antihistamin, litium, antihipertensi.

Keamanan kehamilan : Kategori B90tab/bulan = Rp.6.000-Rp.7.000

AripiprazoleMerupakan obat golongan antipsikotik atipikal. Biasa digunakan pada Skizofrenia, Bipolar, dan Depresi.

I : terapi akut untuk skizofenia pada dewasa & remaja. Terapi rumat untuk dewasa dengan skizofrenia & gangguan bipolar

KI : penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung, febris tinggi, ketergantungan alcohol, penyakit SSP dengan gangguan kesadaranES : sakit kepala, mual, muntah, konstipasi, cemas, agitasi, kepala terasa ringan, insomnia.

IO : peningkatan kadar bersihan & menurunkan kadar obat dalam darah pada pemberian bersama dengan obat yang menginduksi CYP3A4 seperti kaarbamazepin. Menghambat eliminasi & meningkatkan kadar obat dalam darah pada pemberian bersama dengan obat yang menghambat CYP3A4 seperti ketokonazol & penghambat CYP2D6 seperti kuinidin, fluksatin & paroksetin.Tab 5 mgx 10 (Rp 202.000)

QuetiapineMemiliki waktu paaruh yang stabil, yaitu sekitar 6-9 jam. Konsentrasi maksimal dicapai dalam waktu kurang dari 2 jam. Setelah 8 dan 12 jam, kedudukannya pada reseptor tidak berubah walaupun konsentrasi di dalam darah menurun.I : baik untuk pasien dengan skizofrenia dengan eksaserbasi akut dan skizoafektif

KI : penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung, febris tinggi, ketergantungan alcohol, penyakit SSP dengan gangguan kesadaranES : somnolen, hipotensi postural, pusing, peningkatan kadar gula darah, koma diabetikum, ketoasidosis, mulut kering, konstipasi, meningkatkan risiko katarak.60tab/bulan = Rp. 20.200

6. BSO Obat yang Terpilih

Haloperidol dosis 3-5 mg 2-3 kali/hari, sediaan tablet 5 mg

Trihekspenidil dosis 5-15 mg/hari, sediaan tablet 2 mg Kaptopril dosis 12,5-25 mg, 2-3 kali/ hari, sediaan tablet 12,5 mg7. Resep

8. Edukasi

Menyarankan kepada keluarga untuk pentingnya dukungan kepada pasien, jangan membatasi aktivitas pasien secara wajar, ajak pasien bergembira, kurangi hal-hal yang dapat meningkatkan stresor. Berdiskusi terhadap pentingnya pasien untuk teratur minum obat dan kontrol selain itu kembali menyibukan diri seperti aktivitas dulu, kembali melakukan hal-hal yang menyenangkan, jangan menyimpan emosi, bila mungkin bisa kontrol ke psikiater.KASUS 19

Seorang anak laki-laki, usia 1 tahun, BB 9 kg, dibawa ke UGD Puskesmas karena kejang-kejang yang mulai dialami beberapa menit yang lalu. Kejangnya berulang sebanyak 3 kali. Pasien juga mengalami demam sejak 2 hari yang lalu dan demam tinggi sejak tadi malam. Menurut ibu, anaknya memang akan kejang jika demam tinggi. Hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum: kesadaran menurun, tampak kejang kelonjotan, suhu 39,5 C. Orang tua pasien mengaku, anaknya gatal-gatal saat diberikan penurun panas yang diberikan puskesmas.

1. Permasalahan

Anak laki-laki, usia 1 tahun Kejangnya berulang sebanyak 3 kali Demam sejak 2 hari yang lalu dan demam tinggi sejak tadi malam Kejang jika demam tinggi

Kesadaran menurun, tampak kejang kelonjotan, suhu 39,5 C Alergi penuruna panas yang diberikan puskesmas

2. Diagnosis

Kejang Demam Kompleks

3. Tujuan Terapi

Mengatasi Kejang Menurunkan panas atau mencegah demam meningkat dengan memperhatikan alergi pada pasien4. Golongan ObatMengatasi Kejang (Antikonvulsan)Golongan obat untuk mengatasi kejang:

ObatEfikasiSafetySuitabilityCost

KarbamazepinInaktivasi kanal Na ( menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik

ES : mual, bingung, mengantuk, pandangan kabur, ataksia

ES jarang : agranulositosis

Indikasi: Efektif untuk epilepsi parsial terutama epilepsi kompleks, epilepsi umum tonik-klonik, maupun kombinasi kedua jenis epilepsi ini.

Kontraindikasi: gangguan konduksi AV, riwayat depresi sumsum tulang, porfiria..Karbamazepin 200 mg

Bamgetol(10x10 kaplet salut selaput(Rp. 160.000

Karbamazepin tablet 200 mg 10x10( Rp. 34.503

BarbituratMekanisme kerja menghambat kejang kemungkinan melibatkan potensiasi penghambatan sinaps melalui suatu kerja pada reseptor GABAA, rekaman intrasel neuron korteks atau spinalis kordata mencit menunjukkan bahwa fenobarbital meningkatkan respons terhadap GABA yang diberikan secara iontoforetiES : simptom serebral (sedasi, ataksia, nistagmus), mengantuk (pada dewasa), dan hiperkinesia pd anak2

Toleransi tjd pd pemakaian jangka panjang dan withdrawl scr tiba2 yg dpt memicu status epileptikusIndikasi: Fenobarbital dapat diberikan pada epilepsi umum, tetapi bukan merupakan obat pilihan utama sebab efek sampingnya berupa penurunan fungsi kognitif

Kontraindikasi: depresi pernafasan berat, porfiriaFenobarbital tablet 30 mg(100 tablet/ btl(Rp. 6.510

Fenobarbital tablet 30 mg(250 tablet/ btl(Rp. 16.275

GabapentinDigunakan sbg : add-on drugs pd penderita epilepsi yg tdk mencapai efek baik dg obat antiepilepsi lain

Gabapentin & karbamazepin juga digunakan utk mengobati nyeri neuropatik (shooting & stabbing) yg krg berespon thdp analgesik konvensional. Gabapentin meningkatkan kerja GABA dengan mekanisme yang belum diketahuiVigabatrin sedikit / jarang digunakan krn dpt mengurangi daerah pandang (visual fields) sampai 1/3 penderita

Indikasi: Efektif untuk epilepsi parsial dan epilepsi umum sekunder.

Kontraindikasi: Pasien yang hipersensitif terhadap gabapentin, pankreatitis akut, tidak efektif pada seizure generalisasi primer.Alpentin(Gabapentin 300 mg(Dos 5x20; 3x10(Rp. 330.000

Valproat

Inaktivasi kanal Na ( menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik

Kadang-kadang respon idiosinkratik menyebabkan toksisitas hepatik parah / fatal

Bisa juga menyebabkan mual, peningkatan BB, perdarahan & rambut rontok relatif kecil

Indikasi:

Dikenal sebagai OAE spektrum luas, efektif untuk epilepsi tipe lena, epilepsi mioklonik, epilepsi umum tonik maupun tonik-klonik Sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan pada pengobatan partial seizure (elementary dan kompleks) dan absence seizure (petit mal)

Kontraindikasi: Hipersensitivitas, penderita penyakit hati atau disfungsi hati yang nyataValproat tablet 150 mg(50 tablet/btol(Rp. 16.512

Valproat tablet 250 mg(50 tablet/btol (Rp. 24.336

HidantoinInaktivasi kanal Na ( menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik

ES: Gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, insomnia, neuropati perifer, hipertrofi gingiva, ataksia, bicara tidak jelas, nistagmus, penglihatan kabur, ruam, akne, hirsutisme, demam, hepatitis, lupus eritematosusIndikasi : semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status epileptikus.

Peringatan: gangguan hati, hamil, menyusui, penghentian obat mendadak, hindari para porfiriaFenitoin(kapsul 100 mg(250 kapsul/btl(Rp. 27.838

Benzodiazepin

Obat-obat basa lemah dan diabsorpsi sangat efektif pada pH tinggi yang ditemukan di dalam duodenum.

Efektif pada saat serangan akut.Mengantuk, kelemahan otot, depresi pernapasan, konfusi, konstipasi, depresi, diplopia, disatria, nyeri kepala, hipotensi, mual, inkontinensia, vertigo, dan pandanga kabur.Indikasi: Jarang digunakan per oral, tetapi sering digunakan secara intravena atau per rektal untuk pengobatan status epileptikus. Apabila diberikan secara intravena, onset kerjanya sekitar 1-2 menit, tetapi masa kerjanya hanya 15-20 menit.

Kontraindikasi: depresi pernafasan, insufisiensi pulmoner akut, status fobi/obsesi, psikosis kronik, porforia.Inj.diazepam Rp 872,57

Oral Rp 28,50

TopiramatDapat diberikan tunggal atau sebagai terapi tambahan untuk kejang tonik-klonik umum atau kejang fokal dengan atau tanpa generalisasi skunder.ES: Mual, bingung, mengantuk, pandangan kabur, ataksia, penurunan berat badan, insomnia, depresi, gugup, suasana hati tidak stabil.Indikasi: Sebagai monoterapi pada pasien yang baru didiagnosa epilepsi atau untuk konversi menjadi monoterapi pada pasien epilepsi. Sebagai terapi tambahan untuk anak (>2 tahun) dan dewasa dengan kejang partial.

Kontraindikasi: MenyusuiTopamax(Topiramat 50x60(Rp. 385.143

Golongan obat terpilih : benzodiazepin

Benzodiazepin memiliki efek samping yang lebih sedikit dibanding fenitoin dan lebih banyak digunakan untuk anak-anak karena tidak menyebabkan wajah kasar dan hipertrofi gusi. Pengaruhnya terhadap perubahan tingkah laku maupun kemampuan kognitif lebih kecil.

Mengatasi demam (Analgetik antipiretik)

Nama golonganEfficacySafetySuitability

KortikosteroidBerinteraksi dengan protein reseptor yang spesifik di organ target, untuk mengatur suatu ekspresi genetic yang selanjutnya akan menghasilkan perubahan dalam sintesis protein lain. Protein yang terakhir inilah yang akan mengubah fungsi seluler organ target sehingga diperoleh, misalnya, efek glukoneogenesis, meningkatnya asam lemak, meningkatnya reabsorpsi Na, meningkatnya reaktivitas pembuluh terhadap zat vasoaktif dan efek anti-inflamasi.ESO:

Insomnia, hipomania dan ulkus peptic akut

Jangka panjang:

Diabetes dan osteoporosis, penggunaan dosis tinggi menyebabkan nekrosis avaskular dan sindrom cushing.I: menekan radang pada demam rematik, arthritis, bursitis, tenosinovitis, reaksi alergi, dermatitis, ARDS

KI: ulkus peptic, penyakit jantung, infeksi sistemik

Hati-hati ketergantungan steroid

NSAID Non-selektifAktifitas anti-inflamasi melalui inhibisi sintesis prostaglandin. Jalur lain kemungkinan melalui penghambatan kemotaksis, menurunkan regulasi produksi IL-1, menurunkan produksi radikal bebas dan mengganggu proses kalsium intraseluler. Selain itu juga menurunkan sensitivitas pembuluh darah terhadap bradikinin dan histamine, mengganggu produksi limfokin dari limfosit T dan mengembalikan vasodilatasi sebagai akibat dari inflamasi. ESO:

Pada saluran cerna menyebabkan perdarahan, ulserasi, perforasi lambung atau usus.

Hepatotoksik dan nefrotoksik.

Reaksi alergi pada kulitI: rheumatoid arthritis, nyeri jantung, nyeri ringan sampai sedang

KI: tidak diberikan pada orang dengan tukak lambung yang aktif

NSAID Selektif (Coxib)Menghambat sintesis prostaglandin oleh COX-2 pada lokasi inflamasi tanpa mempengaruhi COX-1, sehingga efek samping GIT minimal. Coxib secara selektif berikatan dengan sisi aktif enzim COX-2 dengan efek analgesic, antipiretik dan anti-inflamasi.ESO:

Edema, hipertensi, thrombosis kardiovaskuler, SJS, rash

(efek kardiovaskuler yang berbahaya, sehingga sempat ditarik dari pasar)

I: arthritis rematoid, osteoarthritis, arthritis gout akut, nyeri musculoskeletal akut

KI: gangguan ginjal

AcetaminophenDigunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang tanpa efek antiinflamasi yang kuat. Penghambat lemah COX-1 dan 2 di jaringan perifer serta COX-3 di system saraf pusat. Mencapai kadar puncak dalam 30-60 menit.ESO:

Jaundice, anemia hemolitik dan methemoglobinemia (jarang)

Dosis berlebihan: pusing, disorientasi, kerusakan hepar (nekrosis), kematianI: nyeri kepala, myalgia, nyeri postpartum, gout, infeksi virus

KI: kerusakan hepar

Golongan obat terpilih : NSAID non-selektif

NSAID non selektif aman untuk anak dan memiliki efek antipiretik yang baik, merupakan pilihan pada anak yang memiliki alergi terhadap golongan acetaminophnen.5. Menilai Golongan Obat

Obat Antikonvulsan : Golongan Benzodiazepin

ObatEfikasiSafetySuitabilityCost

Diazepam-Obat ini bekerja sebagai antagonis dari reseptor GABA dan potensial menghambat aktivitas neuron

-Awitan kerja cepat dengan durasi kerja yang sangat pendek karena cepat diredistribusi ke cadangan lemakES : kantuk, pandangan kabur, bingung, Peringatan : penyakit pernapasan, kelemahan otot/MG, riwayat ketergantungan obat, hamil, menyusuiI : Efektif mengatasi spasme dan hipertonisitas tanpa menekan pusat

kortikal. Status epileptikus, konvulsi akibat keracunan

KI : depresi pernapasan, porfiria

Rp.13.000,-/ampulRp. 27.000,-

/lar rektal 5 mg

Skor80607070

Klonazepam-Obat ini bekerja sebagai antagonis dari reseptor GABA dan potensial menghambat aktivitas neuron

-benzodiasepin kerja panjang, efektif untuk terapi tambahan semua tipe kejangES : letih, mengantuk, hipotoni otot, ggg koordinasi gerak, hipersalivasi (anak), agresi, iritabel, perubahan mentalI : epilepsi, semua jenis termasuk petit mal, mioklonus, status epileptikus

KI: depresi pernapasan, profiria

Skor804070

Nitrazepam-kurang efektif dibandng klonazepam dan diazepam. Dapat dimanfaatkan utuk spasme infantil dan bangkitan mioklonik

-dapat mencetuskan bangkitan tonik klonik ( perlu tambahan antikonvulsi lainES :hipersekresi lendir saluran napas, ggg SSS berupa gejala letargi dan ataksiaI : mengendalikan hipsaritmia, spasme infantil terutama bangkitan mioklonik

D : 1 mg/kgBB sehari

Skor604060

Golongan obat NSAID non-selektifEfficacy Safety Suitability Cost

AspirinMenghambat enzim COX secara tidak selektif. Sebagian besar memiliki efek penghambatan terhadap COX-1 yang lebih kuat dibanding terhadap COX-2ES : rasa tidak enak pada saluran cerna dan mual, tukak dengan perdarahan samar, tinitus, vertigo, gangguan mental, reaksi hipersensitivitas, memperpanjang waktu perdarahan, trombositopeniaI : nyeri ringan sampai sedang dan radang pada penyakit reumatik serta penyakit pada otot skelet lainnya

KI : -

Peringatan : hati-hati penggunaan pada pasien hipertensiRp. 10,560

ktk 10 X 10 tablet 500 mg

atau

Rp. 6,306

ktk 10 X 10 tablet 100 mg untuk anak

Skor70605050

Indometasin Menghambat enzim COX secara tidak selektif. Sebagian besar memiliki efek penghambatan terhadap COX-1 yang lebih kuat dibanding terhadap COX-2 efek antiinflamasi hampir mirip dengan aspirinES : nyeri abdomen, diare, perdarahan lambung, pankreatitis, sakit kepala, pusing, depresi, bingung, agranulositosis, anemia aplastik, trombositopenia, hiperkalemiaI : bila NSAID lain kurang berhasil

KI : -Rp. 5.347

ktk 10 x 10

kapsul 25 mg

Skor70505050

Piroksikam Menghambat enzim COX secara tidak selektif. Sebagian besar memiliki efek penghambatan terhadap COX-1 yang lebih kuat dibanding terhadap COX-2ES : tukak lambung, pusing, tinitus, nyeri kepala, eritema kulitI : penyakit inflamasi sendi misalnya artritis reumatoid, osteoartritis, spondilitis ankilosa

KI : -

Peringatan : hati-hati penggunaan pada pasien hipertensiRp. 11.340

ktk 10 x 10 tablet 10 mg

Skor70605050

Ibuprofen Menghambat enzim COX secara tidak selektif. Sebagian besar memiliki efek penghambatan terhadap COX-1 yang lebih kuat dibanding terhadap COX-2ES : efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan, eritema kulit, sakit kepala, trombositopenia, I : nyeri dan radang pada penyakit rematik dan gangguan otot skelet lainnya

KI : -

Perhatian : mengurangi efek obat antihipertensiRp. 9,000

btl 100 tablet 200 mg

Skor80607070

Asam mefenamat

Menghambat enzim COX secara tidak selektif. Sebagian besar memiliki efek penghambatan terhadap COX-1 yang lebih kuat dibanding terhadap COX-2 sebagai antiinflamasi, kurang efektif dibandingkan aspirinES : dispepsia, diare sampai diare berdarah, eritema kulit, bronkokonstriksi, anemia hemolitikI : nyeri dan radang pada rheumatoid artritis dan gangguan otot skelet lainnya, gout

KI : -Rp.15.400

Ktk 10x10 kapsul 250 mg

Skor60505060

6. Dosis dan BSO yang dipilih

Diazepam rektal 0,5 mg/kgBB/hari tiap 12 jam, sediaan lar. Rektal 5 mg / 2,5 mL Ibuprofen 5-20 mg/kgBB/hari tiap 4-6 jam, sediaan suppositoria 125 mg 7. Resep

8. Edukasi pada orang tua Meyakinkan kejang demam mempunyai prognosis yang baik

Memberitahukan cara penanganan kejang

Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali

Pemberian untuk mencegah rekurensi memang efektif tapi perlu memperhatikan E.S.Dr. Elyoli

SIP No 12/RS/121364438

Praktik Jl. Kesehatan No 4B Mataram

Telepon 0370 655445

Mataram, 21 Juni 2015

R/ Tab Haloperidol 5 mg No X

S b.d.d tab I p.c

(paraf)

R/ Tab Trihekspenidil 2 mg No X

S b.d.d tab I p.c

(paraf)

R/ Tab kaptopril 12,5 mg no V

S.u.d.d tab 1 p.c

(paraf)

Pro: Tn. Y

Usia: 60 tahun

Alamat: Jl. Majapahit no. 4 mataram

PUSKESMAS KOTA MATARAM

Alamat : Jl. Panji Masyarakat No. 6 Mataram

Telpon : 0370 666666

Dr. Kris

Mataram, 21 Juni 2015

R/ Lar. Rektal Diazepam 5 mg/2,5 mLNo. II

S.i.m.m

paraf

R/ Spuit 3 ccNo. II

paraf

R/Supp. Ibuprofen 125 mg No. IV

S.i.m.m

paraf

Pro: Abraham

Umur : 1 tahun

Alamat : Jl. Bakso Cilok No. 234, Mataram