Portofolio Pendidikan Agama Islam

183
PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen : Dr. Ali Syamsudin, S.Ag, M.Si Disusun Oleh : NIM : 10515203 NAMA : YOSSRIZAL RAMADHAN PRODI : SISTEM INFORMASI ( IS – 1 / SMT 2 )

Transcript of Portofolio Pendidikan Agama Islam

Page 1: Portofolio Pendidikan Agama Islam

PORTOFOLIO

PENDIDIKAN AGAMA ISLAMUntuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Pendidikan Agama IslamDosen : Dr. Ali Syamsudin, S.Ag, M.Si

Disusun Oleh :

NIM : 10515203

NAMA : YOSSRIZAL RAMADHAN

PRODI : SISTEM INFORMASI ( IS – 1 / SMT 2 )

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016

Page 2: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya portofolio ini. Tanpa berkah dan kemurahannya saya tidak mungkin menyelesaikan portofolio ini. Kedua kalinya salawat serta salam tetap tercurahkan pada nabi Muhammmad SAW yang telah membawa kita dari jalan kebodohan menuju jalan yang terang benderang.

Didalam portofolio ini kami selaku penulis hanya sebatas ilmu yang bisa di sajikan, memenuhi tugas dari dosen pembimbing Pendidikan Agama Islam untuk menyelesaikan tugas portofolio tentang Agama Islam.

Harapan kami, semoga portofolio ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang berbagai ilmu kaidah mengenai agama islam.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan portofolio ini yang telah memberikan bantuan berupa material maupun non-material dan yang telah membimbing dalam penyusunan karya tulis ini

Bandung, 2016

Penulis

Page 3: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Daftar Isi

Kata Pengantar..............................................................................................2Daftar Isi.......................................................................................................2PORTOFOLIO............................................................................................. 2

Isra’ Mi’raj.................................................................................................2Seseorang yang menjadi pedoman.............................................................2Al Quran sebagai kitab yang sempurna.....................................................2Kewajiban Melakukan Zakat.....................................................................2Bulan Ramadhan........................................................................................2Islam Mengajarkan Qishas.........................................................................2Allah Melarang Mendekati Zina................................................................2Tuhan itu ada.............................................................................................2Dialah Allah, Tuhan Semesta Alam..........................................................2Segala Nikmat Yang Telah Allah Berikan................................................2KAUNIYAH DI AL QURAN...................................................................2

Informasi Allah tentang Bersatu-padunya Alam pada Awalnya............2Informasi Allah tentang Pergantian yang Cepat Antara Siang dan Malam.....................................................................................................2Informasi Allah tentang Tiang Langit yang Tak Terlihat.......................2Informasi Allah tentang Tekanan Udara.................................................2Informasi Allah tentang Peredaran Bumi...............................................2Informassi Allah tentang Fungsi Angin bagi Tumbuhan........................2Informasi Allah tentang Angin Pembawa Hujan Allah Swt berfirman:.2Informasi Allah tentang Langit Sebagai “Atap”.....................................2Informasi Allah tentang Jarak Antar Planet............................................2

Kelebihan Membaca Al Quran..................................................................2Tauhid........................................................................................................2

Memahami Arti Tauhid..........................................................................2

Page 4: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Pembagian Tauhid..................................................................................2Pentingnya mempelajari tauhid..............................................................2

Kerangka Islam..........................................................................................2Aqidah dan Iman Islam...........................................................................2Islam........................................................................................................2Ihsan........................................................................................................2

Taubat........................................................................................................2Syarat Taubat Dosa dengan Allah..........................................................2Syarat Taubat Dosa dengan Manusia......................................................2

Takwa.........................................................................................................2Akhlak........................................................................................................2

Kiat Menggapai Akhlaqul Karimah........................................................2Akhlak-Akhlak Terpuji...........................................................................2

Penutup.........................................................................................................2

Page 5: Portofolio Pendidikan Agama Islam

PORTOFOLIOIsra’ Mi’raj

من ليال بعبده أسرى ذي ال سبحان

األقصى المسجد إلى الحرام المسجدهو ه إن آياتنا من لنريه حوله باركنا ذي ال

البصير ميع الس“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu

malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami

berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari

tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha

Mendengar lagi Maha Melihat.” {QS Al-Isra’ : 1}

Malam Isra’ Mi’raj adalah malam ketika nabii muhammad SAW,

diangkat oleh allah swt ke surga untuk membahas tentang kewajiban

agama islam yaitu sholat. Sholat bermula ketika di turunkannya al

quran, diperintahkan oleh allah swt adalah sebanyak 50 waktu dalam

satu hari.

Setelah malam itu kewajiban umat muslim dalam melaksanakan sholat

adalah menjadi hanya 5 kali dalam sehari. Tapi dengan keringanan

Allah SWT dalam memberikan kewajiban yang bermula dari 50

waktu sholat dalam sehari menjadi hanya 5 waktu sholat dalam sehari,

masih banyaknya umat muslim yang lalai dalam sholatnya.

Page 6: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Seseorang yang menjadi pedoman

أوتوا ذين وال منكم ءامنوا ذين ال الله يرفعخبير تعملون بما والله درجات العلم

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat.” {Q.S al-

Mujadalah : 11}

Dalam memperoleh pendidikan dan ilmu dalam hal ke agamaan atau

pun non keagamaan, setiap insan sudah dipastikan membutuhkan

orang untuk memberikan ilmunya. Dalam kata lain di dunia

pendidikan dapat dikenal sebagai guru, pembina, dosen, dan lain

sebagainya.

Mencari ilmu itu hukumnya wajib, tanpa ada batasan umur.

Sebenarnya sejak lahir pun, kita sebagai makhluk ciptaan yang maha

kuasa Allah SWT sudah mencari dan belajar tentang banyak hal.

Misalnya ilmu melihat, ilmu mendengar, ilmu merespon, bahkan suara

tangisan bayi waktu keluar dari rahim pun termasuk ilmu yang di

berikan oleh Allah SWT.

Maka dari itu sebagai makhluk ciptaan-Nya yang memberikan kita

ilmu tentang alam semesta ini, kita selayaknya memberikan ilmu –

ilmu yang telah kita dapat kepada orang lain yang belum memperoleh

ilmu dari Tuhan Semesta Alam Allah SWT.

Page 7: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Dalam ilmu keagamaan kita terbiasa memperoleh ilmu dari seseorang

yang memang terampil dalam keagamaannya, orang – orang di dalam

lembaga keislaman, orang – orang dalam lembaga dakwah, ustad,

kiyai, dan lain sebagainya. Ilmu – ilmu itu bermaksud untuk

menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan ibadah yang benar.

Di mulai dari yang pertama adalah syahadat, bagaimana cara untuk

memasuki agama rahmat bagi semesta alam ini dengan benar, untuk

yang sebelumnya bukan beragama islam, kedua yaitu zakat, kenapa

kita diharuskan mengeluarkan zakat dan apa akibatnya jika kita tidak

mengeluarkan zakat itu sendiri. lalu dilanjutkan dengan sholat,

bagaimana tata cara sholat dan kenapa sholat itu harus 5 waktu dalam

sehari. Di lanjutkan dengan puasa, menahan hawa nafsu dan dahaga

yang sering kita lakukan sebagai umat muslim dalam puasa wajib

yaitu dpuasa di bulan ramadhan. Dan yang terakhir, adalah tentang

naik haji, bagi yang mampu.

Namun, ada saja di suatu tempat orang – orang yang istilahnya

berguru kepada kiyai, ustad, dsb. itu malah mengtuhan kan orang

tersebut. Menganggap yang sebagai pedoman itu adalah orang yang

benar, bahkan tidak pernah salah, terlebih lagi menganggap nya setara

bahkan lebih dengan Rasulullah SAW. Hal ini sangat tidak benar

karena tidak langsung musyrik kepada Allah SWT. bahkan ada yang

menganggap air ludah, air seni, dari kiyai, ustad, itu adalah suci, dan

jika para pengikut itu mendapatkannya maka akan masuk surga,

naudzubillah himindzalik.

Page 8: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Al Quran sebagai kitab yang sempurna

مريم ابن بعيسى آثارهم على وقفينا

وآتيناه وراة الت من يديه بين لما مصدقا

بين لما ومصدقا ونور هدى فيه اإلنجيلقين للمت وموعظة وهدى وراة الت من يديه

"Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa

putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.

Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di

dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan

membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan

menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."

{Q.S 5 : 46}

Didalam kitab al quran itu sendiri sudah di jelaskan bahwa kitab al

quran adalah kitab yang sempurna dari kitab – kitab sebelumnya, yaitu

injil yang diturunkan oleh nabi isa a.s, kitab taurat oleh nabi Musa

as,dan kitab zabur yang diturunkan kepada nabi Daud a.s.

Dalam kenyataannya agama – agama yang di peluk oleh umat

manusia tidak hanya ke 4 kitab tersebut, tetapi ada kitab dan

kepercayaan di luar kitab – kitab yang di turunkan oleh Allah SWT.

Page 9: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Contohnya kepercayaan kepada arwah – arwah luhur, kepada roh –

roh, matahari, dan lain sebagainya, bahkan masih ada yang

mempercayai untuk menyembah berhala seperti pada zaman jahiliyah

dimana rasulullah menyampaikan dakwahnya.

Hal tersebut merupakan kepercayaan yang menyimpang dari ajaan

para wakil Allah SWT nabi dan rasulnya.

Kewajiban Melakukan Zakat

كوة لز وءاتوا لصلوة ٱوأقيموا ا�������� ��������ٱ ا

كعين لر مع ٱوIIIركعوا ا�������� ٱ“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-

orang yang ruku'.” { Q.S 2 : 43 }

Sudah kita ketahui bahwa melakukan zakat hukumnya wajib. Zakat

terdapat di dalam rukun islam di urutan ke 3 setelah sholat dan

syahadat. Zakat terdiri atas dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal

atau zakat harta. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib di keluarkan

menjelang idul fitri di bulan ramadhan. Besar zakat fitrah setara

dengan 3,5 liter atau 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah

bersangkutan, sedangkan zakat mal tergantung dengan harta yang di

miliki seseorang, dan biasanya sebesar 2.5% dari harta tersebut.

Page 10: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Dalam praktiknya, zakat masih banyaknya muslim yang tidak

menunaikan kewajiban berzakat. Bila di bandingkan dengan pajak,

zakat lebih sedikit jumlahnya. Pajak di haruskan di keluarkan sebesar

10% dari pendapatan, sedangkan zakat hanya 2.5%.

Dalam ketidaktahuan bahwa kewajiban melakukan zakat ini,

berhubungan dengan pengetahuan seorang muslim, maka dari itu kita

sebagai umat muslim, sudah di wajibkan pula untuk menyampaikan

perintah allah swt kepada saudara – saudara kita.

Bulan Ramadhan

كما الصيام عليكم كتب آمنوا ذين ال ها أي ياقون تت كم لعل قبلكم من ذين ال على كتب

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu

bertakwa” {QS. Al Baqarah: 183}

Dengan memasukinya bulan ramadhan, tidak luput dengan kewajiban

kita sebagai umat muslim untuk berpuasa. Selain menahan lapar dan

haus, kita diwajibkan menahan nafsu kita ketika sedang berpuasa, dan

menghindari perbuatan – perbuatan yang dapat membatalkan puasa

kita, diantaranya makan dan minum, muntah dengan sengaja,

Page 11: Portofolio Pendidikan Agama Islam

memasukan sesuatu ke tenggorokan, bersenggama, melakukan

hubungan suami istri, dan lain sebagainya.

Apakah hanya dengan berpuasa? Tentu saja tidak, puasa ramadhan

hanyalah salah satu amalan yang wajib di laksanakan di bulan

ramadhan ini. Bulan ramadhan di sebut juga bulan seribu berkah,

karena di bulan ini setiap amalan kita di lipat gandakan, banyak orang

muslim yang berlomba – lomba melakukan ibadah diantaranya

mengkhatamkan al – quran, melakukan sholat sunnah lainnya,

bersedekah dan lainnya yang merupakan amalan kita kepada Allah

swt.

Akan tetapi tidak sedikit di bulan ramadhan ini sebagai ajang

melakukan hal yang sekiranya tidak perlu, seperti membeli pakaian

baru untuk lebaran idul fitri, ngabuburit dengan berjalan – jalan keluar

rumah dan lain sebagainya. Jika dipikirkan biaya yang dipakai untuk

melakukan hal – hal tersebut lebih baik di gunakan untuk bersedekah,

dengan membelikan ta’jil, ataupun kepada anak yatim.

Islam Mengajarkan Qishas

والعبد بالحر الحر فيالقتلى القصاص عليكم كتب آمنوا ذين ال ها أي �يا

من له عفي فمن واألنثىباألنثى �بالعبد

إليه وأداء بالمعروف باع فات شيء أخيه

Page 12: Portofolio Pendidikan Agama Islam

فله ذلك بعد اعتدى فمن كمورحمة رب من تخفيف ذلك �بإحسان �

عذابأليم “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash

berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan

orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.

Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,

hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan

hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi

maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu

keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang

melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”

{Q.S Al Baqarah : 178 }.

Qishas, yang dimaksud adalah hukuman yang diberikan kepada

pelaku yang berbuat kesalahan, dengan hukuman yang setimpal.

Misalnya ketika seorang manusia membunuh manusia lainnya, maka

orang yang membunuh itu di jatuhi hukuman setimpal dengan apa

yang telah dia perbuat, yaitu hukuman mati / dibunuh pula.

Sebelum adanya hukuman setara dengan membunuh, qisas ada

tingkatannya, yaitu bagaimana niat sang pelaku sendiri, apakah di

sengaja, atau tidak sengajaan. Orang yang sengaja membunuh wajib

hukumnnya di bunuh pula, akan tetapi jika tidak sengajaan membunuh

maka sang pelaku hanya di hukumi dengan denda terhadap keluarga

korban selama beberapa waktu, biasanya 3 tahun.

Page 13: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Allah Melarang Mendekati Zina

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

{ Q.S Al Israa : 32 }

Di zaman ini, seiring banyak nya arus budaya barat menjadikan umat islam tercemar oleh budaya pacaran. Sesungguhnya melakukan pacaran adalah perbuatan yang haram.

Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dilarang keras oleh Allah SWT. Ditegaskan oleh Allah bahwa dalam QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, maka sebagai langkah pencegahan maka Allah juga melarang perbuatan yang mendekati atau mengarah kepada zina.

Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali pernikahan yang sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan bahwa merebaknya perzinahan merupakan salah satu tanda kehancuran peradaban manusia dan merupakan tanda-tanda datangnya kiamat.

Banyak orang – orang yang melakukan pacaran dengan alasan supaya untuk mengenal lawan jenis, dan supaya laku dikalangan lawan jenisnya. Akan tetapi, Islam mengajarkan hal yang berbeda dengan Ta’aruf.

Page 14: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang

baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang

menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”.{ Q.S An Nuur : 26 }

Sesungguhnya jodoh sudah ditentukan sewaktu kita dalam kandungan, maka percaya lah dengan takdir Allah dan berlomba lah mempersiapkan diri untuk waktu yang akan datang.

Tuhan itu ada

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang

Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak

mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di

bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?

Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang

Page 15: Portofolio Pendidikan Agama Islam

mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah

melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi161 Allah meliputi langit

dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan

Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” {Q.S Al Baqarah :255}

Atheis, yaitu orang – orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan.

Mereka pikir bahwa merak dapat hidup tanpa ada nya kepercayaan

terhadap Tuhan yang membuat alam semesta ini, bahkan beberapa

orang yang atheis beranggapan tanpa Tuhan dia dapat melakukannya

sebagai media motivasi.

Kenapa kita harus mempercayai adanya Tuhan? Karena tubuh kita ini

yang hidup beralurkan darah, dan sistem yang saling berhubungan

adalah bukti nyata bahwa adanya Tuhan. Manusia pun tidak akan

hidup tanpa adanya tubuh, dan manusia yang walaupun tubuhnya

sehat tetapi nyawa yang sudah tidak ada tidak dapat di sebut manusia.

Itu membuktikan bahwa adanya Tuhan yang mengatur makhluk

hidup.

[20:14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk

mengingat Aku.

Bukti lainnya adalah sel terkecil atom tiap partikel, ada neutron proton

elektron yang mengitarinya tanpa bertabrakan, dan juga sel DNA yang

tidak bisa di samakan satu sama lain. ada seorang matematikawan

Page 16: Portofolio Pendidikan Agama Islam

barat menghitung kemungkinan penciptaan alam semesta ini tanpa

campur tangan tuhan, dan hasilnya adalah 1/ 10 pangkat 10 pangkat

123. angkat tersebut sangat mendekati 0, artinya tak mungkin

penciptaan alam semesta ini tanpa adanya campur tangan tuhan.

Walaupun kita penasaran akan seperti apa Tuhan, bagaimana bentuk

Tuhan, bagaimana Tuhan. Akal pikiran manusia tidak akan bisa

membayangkannya, tetapi bukti keberadaan Tuhan semesta alam ini

bahwa benar adanya, dan mengatur sistem alam semesta ini.

Yang sekarang kita harus pikirkan adalah mencari petunjuk yang bisa

menghubungkan kita dengan Tuhan, menghubungkan kita dengan

Alam, dan menghubungkan kita pada kebenaran atau Al haq. Artinya

petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan akal kita, karena akal kita

adala ciptaan Tuhan, dan tidak mungkin bertentangan dengan Alam

ini. Karena Alam ini juga ciptaan Tuhan. Mari kita sekarang coba

memikirkan ayat ayat tuhan, baik yang berada di alam dan yang

disampaikan oleh Nabi dan dibukukan Oleh para sahabat Nabi,

tentunya Nabi Muhammad shalallahu'alayhi wasalam. karena semua

ayat adalah ciptaan tuhan, baik yang ada dialam dan yang

diwahyukan, tidak mungkin saling bertentangan.

Ayat Al Qur'an yang menerangkan tentang hubungan antara bumi,

bulan dan matahari yang terlengkap , terdapat pada surat Yassin ayat

37 sampai dengan ayat40 yang berbunyi ;

Page 17: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“ Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah

malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta

merta mereka berada dalam kegelapan,(37)

dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan

Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

(38)

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga

(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai

bentuk tandan yang tua. (39)

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun

tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis

edarnya. (qs Yaasin 36: 37- 40) ”.

Dialah Allah, Tuhan Semesta AlamKeberadaan Allah tidak dapat dicela, bukti nyata akan kekuasaanya

terbentang luas di alam semesta ini. Tidak ada Tuhan selain allah, dia

Page 18: Portofolio Pendidikan Agama Islam

hidup kekal dan terus menerus. Tidak mengantuk, dan tidak tidur.

Segala sesuatu selainnya adalah ciptaannya. Sebagaimana firman-Nya

dalam surat al ikhlas :

“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.”

“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”

“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan”,

“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

{Q.S Al Ikhlas : 1 - 4}

Dia yang menciptkana langit dan bumi, dia yang menciptakan bumi

yang berputar pada porosnya dan tidak saling bertabrakan. Dia yang

menciptakan sistem tata surya kita, dia yang menciptakan galaksi –

galaksi, dan dia yang menciptakan alam semesta ini. Semua makhluk

ciptaannya bukannya diciptakan dengan tidak mempunyai arti dan

tujuan, sesungguhnya makhluk ciptaan Allah SWT, diciptakan hanya

untuk beribadah kepadan-Nya. Hal ini tercantum dalam Al Quran

surat Adz Dzaariyaat ayat 56 :

Page 19: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.”

Allah menciptakan makhluknya tidaklah dalam keadaan sulit maupun

sengsara untuk beribadah kepada-Nya, melainkan Allah telah

memberikan segala kebutuhan dan nikmat kepada makhluknya. Akan

tetapi makhluk itu sendirilah yang membuat keputusan untuk

bersyukur atau serakah dalam mendapatkan nikmat dari Allah itu

sendiri.

[23:115] Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami

menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak

akan dikembalikan kepada Kami?

Segala Nikmat Yang Telah Allah Berikan

Sesungguhnya di dunia ini Allah SWT, telah memberikan nikmat

yang sangat banyak kepada manusia dalam kehidupannya. Suatu kisah

Rasulullah Muhammad SAW, di suatu perjalanan yang panjang

beserta umatnya kehabisan bahan makanan dan minuman, sampai –

sampai dia sangat sedih dan memikirkan bagaimana dia

mempertanggung jawabkan sebagai pemimpin rombongannya

tersebut. Kemudian Rasulullah berdoa kepada Allah untuk di berikan

Page 20: Portofolio Pendidikan Agama Islam

pertolongan. Kemudian datanglah malaikat Jibril untuk memberikan

pilihan kepada Rasulullah, dia ( Malaikat Jibril ) menawarkan,

“bagaimana jika gunung di sebelah sana itu ku jadikan sebagai harta

dan makanan.” , setelah mengatakan hal itu Rasulullah teringat bahwa

nikmat yang Allah berikan di dunia ini, sebesar – besarnya nikmat dan

jumlah keseluruhan nikmat yang di berikan hanyalah 1% dari nikmat

yang Allah SWT berikan di Surga kelak. Kemudian Rasulullah

menangis dan menolak penawaran Malaikat Jibril tersebut. Setelah itu,

ketika Rasulullah keluar dari tempat peristirahatannya menuju keluar

untuk melihat kaummnya, Dia terkaget karena kaumnya sudah

menemukan banyak makanan dan minuman.

Adapun beberapa nikmat allah dapat di bedakan beberapa jenis,

diantaranya :

Nikmat Fitriyah, Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri.

Misal: Allah memberikan kita hidup ini, tangan, kaki, wajah yang

menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kita

syukuri. Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang

menarik. Syukurilah bahwa itu nikat yang diberikan oleh Allah

semata-mata untuk hak-hal kebaikan.

Nikmat Ikhtiyariyah, nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas

usaha kita. Misalnya: Harta yang banyak, Kedudukan yang tinggi,

Ilmu yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah,

Mobil dan lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus

kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke

Page 21: Portofolio Pendidikan Agama Islam

jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan

yang tinggi, jangan kita salah gunakan jabatan tersebut, karena itu

semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Nikmat Alamah, nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika

Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya: Air, Udara,

Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam

ini dari kerusakan. Menjaga udara dari pencemaran, banyak-banyak

menanam pohon dan lain-lain.

Nikmat Diiniyah, nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam.

Nikmat Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan dari rahim seorang

muslimah? Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah

nikmat-nikmat diin yang diberikan Allah kepada kita dengan

menjalankan perintah-perintah agama serta menjauhi larangan Allah

SWT.

Nikmat Ukhrowiyah, nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt

inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab di yaumil mahsyar.

Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika

semua nikmat diatas telah kita terima dan kita syukuri dengan baik,

maka nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan dan rasakan jika

nanti sudah di alam akhirat.

Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada

batas waktu yang telah ditentukan Allah dan jika telah tiba waktunya

kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah

bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah

Page 22: Portofolio Pendidikan Agama Islam

kita menjaga dan bersyukur atas "titipan" itu karena suatu saat itu

semua akan dikembalikan kepada Allah SWT. Sampai – sampai Allah

Berfirman sebanyak 31 kali pada surat Ar – Rahman.

“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”

KAUNIYAH DI AL QURAN

Perkara yang tidak mungkin sampai kepada Muhammad Saw melalui

kecerdasan fitrah dan akal yang cemerlang adalah perkara ilmiah yang

tertera di dalam Al Qur’anul Karim. Perkara-perkara ilmiah itu

membuktikan kebenaran Kitab Suci tersebut dan membuktikan secara

umum bahwa Al Qur’an memang benar-benar di wahyukan dari sisi

Allah Azza wajalla. Sekalipun Al Qur’an turun berabad-abad sebelum

ilmu pengetahuan modern namun tidak ada seorangpun yang mampu

menetapkan satu kesalahan ilmiah yang ada di dalamnya .

Seandainya Al Qur’an ucapan manusia biasa tentu sesuatu yang

mustahil. Pemikiran-pemikiran manusia pada jaman Muhammad Saw

tentang masalah alam dan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain

akan merupakan suatu permainan yang batil seandainya diterapkan

melalui kacamata ilmu pengetahuan modernsekarang ini.

Page 23: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Informasi Allah tentang Bersatu-padunya Alam pada Awalnya

Allah Swt berfirman :

“Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan

bumi itu keduanya dahulunya adalah sesuatu yang padu kemudian

Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiya 30)

Berdasarkan tafsir ayat tersebut diatas, maka alam pada mulanya

bersatu padu, kemudian terpisah dan terhampar di angkasa raya. Ini

adalah suatu teori ilmiah modern tentang alam.

Para ilmuwan berpendapat , berdasarkan penyelidikannya terhadap

fenomena alam berpendapat, pada mulanya “bendanya” pada, tidak

bergerak, berbentuk gas panas dan tebal serta bersatu padu.

Dalam alam ini telah terjadi suatu ledakan teramat dahsyat, minimal

sebelum 5.000.000.000.000 tahun. Kemudian baru terpisah dan saling

berjauhan bagianbagiannya.

Hal itu menghasilkan gerakan benda tersebut menjadi sesuatu yang

harus tetap berlanjut sesuai dengan hokum alam yang mengatakan

bahwa kekuatan gravitasi yang terdapat di dalam bagian-bagian benda

tersebut berkurang secara bertahap karena saling berjauhan. Oleh

karena jaraknya menjadi luas. (Al Islam Yatahadda: 214)

Page 24: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Barangkali saja dalam hal ini adalah tafsiran ayat kauniyah:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan

sesungguhnya Kami benar-benar telah meluaskannya”. (Adz Dzariyat

47).

Maksudnya, Allah Azza Wajalla telah menjadikan langit itu luas atau

dia memperluas di dalamnya , Wallahu A’lam.

Informasi Allah tentang Pergantian yang Cepat Antara Siang dan Malam.Allah Swt berfirman:

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan

langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas

'Arsy548. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya

dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-

bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,

Page 25: Portofolio Pendidikan Agama Islam

menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,

Tuhan semesta alam. (Al A’raf 54)

Maksud ayat di atas adalah bahwa siang dan malam , masing2

mengikuti secara cepat dengan tidak terputus. Ayat tsb mengandung

suatu isyarat tentang rotasi bumi yang menyebabkan datangnya siang

dan malam. Ayat ini sesuai dengan ilmu pengetahuan modern kita.

Demikian pula firman Allah Swt:

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia

menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan

menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut

waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi

Maha Pengampun. “(Az Zumar 5)

“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke

dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing

berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian

itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang

Page 26: Portofolio Pendidikan Agama Islam

yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa

walaupun setipis kulit ari.” (Faathir 13)

“Dan Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.

Masing – masing beredar pada garis edarnya.” (Al Anbiya 33)

Seorang angkasawan Rusia, Gagarin setelah terbang ke angkasa

sekitar bumi mengatakan bahwa dia menyaksikan dengan mata kepala

sendiri pergiliran gelap dan cahaya yang cepat dipermukaan bumi

karena adanya rotasi bumi. (Al Islam Yatahadda 213)

Informasi Allah tentang Tiang Langit yang Tak TerlihatAllah Swt berfirman:

“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang

kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan

menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga

waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya),

Page 27: Portofolio Pendidikan Agama Islam

menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini

pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. “ (Ar Ra’ad 2)

Ayat tersebut sesuai dengan pendapat orang dahulu bahwa dia pernah

menyaksikan alam yang besar yang berdiri tegak di angkasa raya yang

terdiri dari matahari, bulan dan planet-planet, namun dia tidak melihat

satu tiang pun.

Di dalam ayat tersebut orang modern mendapatkan tafsiran

penyelidikannya yang menetapkan bahwa benda2 langit berdiri tegak

tanpa tiang di angkasa. Hanya saja disana ada “tiang yang tak terlihat”

yang tercermin di dalam hukum gravitasi yaitu yang membantu setiap

benda tersebut untuk tetap berada pada tempatnya yang telah

ditentukan. (AL Islam Yatahadda: 212)

Al Hafidzh Ibnu KatsirRahimahullah berkata dalam tafsir ayat

tersebut, “Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas, Mujahid, Hasa, dan

Qotadah mengatakan bahwa langit mempunyai tiang namun tidak

terlihat.” (Tafsir Ibnu Katsir surat Ar Ra’ad 2).

Informasi Allah tentang Tekanan Udara

Allah Swt berfirman:

Page 28: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya

petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)

Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya503,

niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia

sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada

orang-orang yang tidak beriman..” (Al An’am 125)

Sekarang ini yang kita ketahui, gas oksigen yang amat penting untuk

bernafas dan hawa udara (secara umum) semakin jauh dari permukaan

bumi semakin berkurang. Oleh karena itu menusia akan merasakan

sesak bila naiksemakin tinggi, bahkan bias mengakibatkan pingsan.

Ayat tsb mengandung suatu dalil nubuwah dan sebagai bukti bahwa

Al Qur’an berasal dari sisi Rabb langit dan bumi. Pada jaman

Muhammad Saw ilmu tsb tidak dikenal, baik oleh orang alim

maupunjahil. Ilmu ini hanya diketahui setelah manusia naik ke tingkat

udara yang lebih tinggi pada jaman modern. Maha benar Allah dengan

Firmannya:

“Katakanlah:”Al Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui

rahasia langit dan bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang.” (Al Furqan 6)

Page 29: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Informasi Allah tentang Peredaran Bumi

Allah Swt berfirman:

“Dan kamu lihat gunung- gunung itu, kamu sangka dia tetap di

tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. Begitulah

perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(An Naml 88)

Demi jiwaku yang ada di tangan Nya. Ayat tersebut merupakan ayat

yang paling agung yang menunjukan kebenaran Rasulullah Saw dalam

hal bahwa Al Qur’an adalah firman Allah, bukan ucapan manusia.

Seperti yang telah diketahui sekarang ini, bumi berputar pada garis

edarnya secara sempurna setiap 24 jam. Hal ini (Wallahu’alam) sesuai

dengan yang disyariatkan Allah Swt dalam ayat diatas. Orang yang

melihat ke gunung secara dekat mengira gunung tetap pada

tempatnya, tidak bergerak.

Tetapi seorang antariksawan memastikan bahwa sekalipun gunung

tersebut dilihatnya tetap pada tempatnya namun sebenarnya dia

berjalan seperti jalannya awan. Maha Suci Allah Yang Maha

Mengetahui segala sesuatu. Sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi

Maha Mengetahui.

Page 30: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Informassi Allah tentang Fungsi Angin bagi Tumbuhan.

Allah Swt berfirman:

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan

(tumbuhtumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami

beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang

menyimpan nya.” (Al Hijr 22)

Orang2 dahulu berpendapat, kalau awan tebal maka akan turun hujan,

Namun sekarang sudah maklum. Ketebalan uap air dalam bentuk titik-

titik hujan tidak akan menimbulkan hujan sekalipun kadar kelembaban

yang ada di dalam gumpalan udara tsb mencapai 400 % kalau tidak

mengandung unsur garam atau es yang sangat kecil.

Sesungguhnya anginlah berperan memindahkan unsur2 tsb sampai

apabila bertemu dengan ijin Allah di gumpalan udara yang lembab

terjadi kondensasi kemudian turun hujan.

Angin juga berperan membentuk awan yang berguruh. Angin

memindahkan udara panas yang sangat lembab dari permukaan bumi

ke tingkat udara yang tertinggi yang sangat dingin. Kemudian uap air

Page 31: Portofolio Pendidikan Agama Islam

yang dibawanya berkondensi membentuk awan yang berguruh, lalu

turun hujan dengan ijin Allah.

Disamping itu angina juga memindahkan tepung2 sari dari bunga

jantan ke bunga betina, yang kemudian dengan ijin Allah

menghasilkan buah. Ilmu semacam ini bagaimana terlintas di akal

orang-orang buta huruf?

Informasi Allah tentang Angin Pembawa Hujan Allah Swt berfirman:

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira

sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu

telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang

tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan

dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah

Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan

kamu mengambil pelajaran.” (Al A’raf 57)

Ini adalah yang kita lihat sekarang melalui foto bumi dan awan yang

ada di atasnya, dan yang di siarkan pula oleh satelit buatan sehari-hari.

Kemudian kita lihat, suhu yang rendah dan awan yang dikandungnya

yang ada di atas Aljazair di ujung barat mulai bergerak menuju arah

Page 32: Portofolio Pendidikan Agama Islam

timur melalui timur afrika, lalu ke Mesir, jazirah Arab, kemudian ke

Negara Persi. Ini semua dalam rangka memberi hujan yang telah

ditakdirkan Allah

Bagi daerah-daerah tersebut. Demikianlah Allah Swt mengendalikan

awan mendung. Semua ini tidak diketahui oleh orang2 terdahulu yang

ada di wilayah timur, seperti jazirah Arab, pada musim dingin langit

cerah apabila angina barat laut. Namun mendekatidaerah2 yang

bersuhu rendah sampai angina tersebut beralih menuju barat daya,

langit berawan, kemudian turunlah hujan. Angin tersebut pembawa

berita gembira akan turunnya hujan. Maha Suci Allah yang Maha

Mengetahui segala sesuatu.

Informasi Allah tentang Langit Sebagai “Atap”

Allah Swt berfiman:

“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara sedang

mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang

terdapat padanya.” (Al Anbiya 32)

Para ilmuwan sekarang menjelaskan kepada kita bahwa udara yang

bertumpuk – tumpuk di atas bumi, seandainya ketinggiannya lebih

rendah dari yang ada maka berjuta – juta meteor yang setiap hari

terbakar di angkasa akan jatuh mengenai seluruh bagian bola bumi

Page 33: Portofolio Pendidikan Agama Islam

dan mungkin akan membakar segala sesuatu. Namun karena langit

adalah atap yang kokoh maka bumi dan segala isinya terpelihara dari

meteor-meteor tersebut.

Informasi Allah tentang Jarak Antar PlanetAllah Swt berfirman:

“Maka Aku bersumpah dengan letak planet-planet, sesungguhnya

sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” Al

Waqiah 75-76)

Orang2 dahulu jika melihat langit dan segala planet yang ada di

dalamnya seperti melihat lampu2, namun mereka belum mengetahui

jarak masing2 antara planet itu dan berapa besarnya planet-planet

tersebut. Akalnya tidak mengetahui berapa jarak antara planet-planet

tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa jaraknya mencapai batas

yang hayali. Maka selayaknyalah jika Allah bersumpah dengannya

karena keagungannya (karena sangat jauhnya). Kelompok planet yang

paling dekat saja dengan kita jaraknya sekitar 700.000 tahun cahaya,

padahal satu tahun cahaya sama dengan 10.000.000.000.000 km

(sepuluh Triliun km).

Abul Hasan Al Mawardi Rahimahullah berkata di dalam A’lamun

Nubuwah, “Apabila telah terbukti kemukjizatan Al Qur’an dari segi

Page 34: Portofolio Pendidikan Agama Islam

ini secara keseluruhan, maka masing – masing layak untuk menjadi

mukjizat. Kalau AL Qur’an mencakup seluruhnya maka

kemukjizatannya berarti lebih kuat, hujjah-hujjahnya lebih jelas, dan

seolah-olah seperti membelah lautan dan menghidupkan orang mati.”

(A’lamun ubuwah: 73)

Namun Al Qur’an lebih besar dan lebih jelas dari pada itu karena Al

Qur’an adalah mukjizat yang tetap ada sampai sekarang dan

seterusnya, sekalipun mukjizat para Rasul yang terdahulu telah lenyap

dengan kematian mereka.

Kelebihan Membaca Al Quran

Al Qur’an adalah kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW. Sebagai pedoman hidup untuk para hambanya

yang bertakwa. Dia adalah cahaya bagi orang mukmin, cahaya dalam

kehidupan dan cahaya ketika dihari Kiamat nanti.

Al Qur’an telah ada sebelum bumi diciptakan dan Al Qur’an pun akan

tetap ada meski dunia ini telah hancurkan. Keistimewaanya tidak ada

yang bisa menandingi baik dari segi bahasa, sastra dan ilmu

pengetahuan. Semua berisi fakta sebelum kejadian dunia maupun

setelahnya. Karena Memang Al Qur’an adalah karya Allah yang

teragung untuk para hambanya yang mukmin.

Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya

mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

Page 35: Portofolio Pendidikan Agama Islam

شفيعا القيامة يوم يأتى ه فإن القرآن اقرءواألصحابه

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang

pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang

yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]

Untuk itu lah, Allah akan memberikan ganjaran yang sangat besar

bagi siapa yang membaca dan mengamalkannya. Dibawah ini kami

merangkum beberapa keutamaan membaca Al Qur’an dan

mengamalkannya dari hadist-hadist pilihan Rasulullah SAW. Semoga

apa yang dinukilkan ini dapat memberikan kita motivasi untuk

membacanya serta mengamalkannya. Berikut 35 keutamaannya :

1. Tidak ada derajat yang lebih tinggi dari pada orang yang suka

membaca Al Qur’an

2. Rumah yang didalamnya dibaca Al Qur’an, ahli rumah akan diberi

berkah dan kebaikan, malaikat pun turut memenuhi rumah tersebut,

dan setan akan keluar. Sebaliknya rumah yang didalamnya tidak

dibaca Al Qur’an maka kehidupannya akan dipenuhi kesempitan,

ketidak berkahan, Malaikat akan keluar dan setan ikut memenuhi

rumah tersebut.

Page 36: Portofolio Pendidikan Agama Islam

3. Orang yang mengajarkan Al Qur’an pada anaknya pada masa kecil

dan selalu membacanya pada masa tuanya akan mendapatkan

perlindungan dari Allah SWT.

4. Membaca Al Qur’an akan memberi nur dibumi dan simpanan bagi

kita dilangit dan rumah yang didalamnya dibaca Al Qur’an akan

menyinari ahli-ahli langit seperti bintang-bintang menyinari bumi.

5. Tanda-tanda kecintaan Allah SWT adalah bahwa Allah SWT

memasukkan rasa cinta pada Al Qur’an dalam hati seseorang (selalu

ingin membacanya)

6. Seorang muslim yang hendak berbaring ditempat tidurnya lalu ia

membaca salah satu surat dari Al Qur’an, Allah akan tugaskan satu

malaikat untuk menjaganya, dan tidak ada satu bahaya pun akan

mendekatinya, sehingga ia terjaga kapan saj

7. Seseorang yang sibuk membaca, menghafal, mempelajari,

memahami Al Qur’an sehingga tidak mempunyai waktu untuk berdoa

maka Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih utama dari

pada yang diberikan pada orang yang berdoa.

8. Barang siapa yang membaca 10 ayat dari Al Qur’an didalam satu

malam, maka dicatat banginya pahala 1 qintar, dan 1 qintar itu lebih

baik dari pada dunia dan serta segala seisinya

9. Orang yang beriman pada Al Qur’an dan mengamalkannya maka

Allah SWT akan mengangkat derajatnya dan akan memuliakannya

didunia dan diakhirat.

Page 37: Portofolio Pendidikan Agama Islam

10. Dengan membaca Al Qur’an dan banyak mengingat maut akan

menyebabkan hati bersinar dan akan memantulkan sifat ma’rifat yang

terang (pengkilat hati yang seperti besi berkarat dalam air)

11. Bacaan Al Qur’an dalam shalat lebih baik dari pada bacaan Al

Qur’an diluar shalat. Bacaan diluar shalat lebih baik dari pada

membaca tasbih dan takbir, bacaan tasbih lebih baik dari pada puasa

dan puasa adalah perisai (penghalang) api neraka.

12. Orang yang ahli dalam Al Qur’an (benar-benar menghafalnya,

sering membacanya, memahami makna dan maksudnya) dihari

mahsyar akan bersama malaikat pencatat yang mulia dan benar dan

orang yang terbata-bata dalam membaca Al Qur’an dan bersusah

payah mempelajarinya mendapat pahala 2 kali lipat (1 dari bacaanya

dan 1 lagi dari kesungguhannya dalam berusaha)

13. Barang siapa yang sungguh-sungguh ingin menghafal Al Qur’an

tapi tidak mampu, tapi terus menerus membacanya Maka Allah SWT

akan membangkitkannya dihari Mahsyar dengan para Hafiz Al Qur’an

(Para Hafiz Al Qur’an dapat mensafaati 10 keluarganya yang sudah

dijamin masuk neraka kecuali mereka yang syirik dan kafir)

14. Barangsiapa yang menghormati, dan menunaikan hak-haknya dan

mengamalkan Al Qur’an. Maka Al Qur’an akan membelanya

dihadapan Allah SWT dan memberi syafaat dan menaikkan

derajatnya.

15. Barangsiapa membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada

didalamnya maka pada hari kiamat dia dan kedua orang tuanya akan

Page 38: Portofolio Pendidikan Agama Islam

dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih terang dari pada matahari

serta dipakaikan pakaian keindahan dan keindahannya tidak ada yang

sanggup menandinginya.

16. Barangsiapa yang membaca dan menghafal Al Qur’an serta

menghalalkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan

diharamkannya maka Allah SWT akan memasukkannya kedalam

surga dan menjaminnya untuk memberi syafaat pada 10 orang ahli

keluarganya yang diwajikan neraka (kecuali syirik dan Kafir) (Al

maidah :72)

17. Banyak membaca Al Qur’an dapat menguatkan ingatan,

membersihkan batin, menguatkan rohani dan mewangikan mulut.

18. Barangsiapa mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur’an

maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.

19. Membaca 1 huruf Al Qur’an maka Allah akan diberi 10 pahala

kebaikan (Al an’am : 10)

20. Barangsiapa yang mendengarkan 1 ayat Al Qur’an Al Qur’an akan

ditulis 1 kebaikan berlipat ganda dan yang membacanya akan diberi

nur pada hari kiamat.

21. Kaum yang berkumpul membaca Al Qur’an dan saling

mengajarkan akan diberi sakinah, disirami rahmat, malaikatpun

mengerumuni mereka dan Allah SWT menyebut mereka dikalangan

mereka disisinya

Page 39: Portofolio Pendidikan Agama Islam

22. Barangsiapa membaca 10 ayat pada malam hari maka ia tidak

akan ditulis sebagai orang yang lalai, 100 ayat akan dicatat sebagai

orang yang taat dan diselamatkan dari tuntutan Al Qur’an, 200 ayat

maka ia mendapat ibadah pahala semalam suntuk.

23. Barangsiapa membaca Al Qur’an yang dengannya ia mendapat

makanan dari manusia (untuk tujuan dunia) maka ia akan

dibangkitkan pada hari kiamat dengan muka hanya tulang tanpa

daging.

24. Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan

mengajarkannya

25. Membaca/mempelajari beberapa ayat Al Qur’an adalah lebih baik

dan lebih berharga dari pada kerajaan seluas 7 benua yang bersifat

sementara dan pahalanya bermanfaat untuk selama-lamanya.

26. Membaca Al Qur’an tanpa melihat mushaf mendapat 1000 derajat

dan orang yang membaca Al Qur’an dengan melihat mushaf 2000

derajat (lebih afdol)

27. Membaca Al Qur’an dalam shalat maka Setiap hurufnya akan

mendapat pahala 100 kebaikan, jika sambil duduk dalam shalat akan

mendapat 50 kebaikan dalam Setiap hurufnya, jika dibaca diluar shalat

dalam keadaan berwudhu maka akan mendapatkan 25 kebaikan dalam

Setiap hurufnya, dan jika dibaca tanpa wudhu akan mendapat pahala

10 kebaikan di Setiap hurufnya.

Page 40: Portofolio Pendidikan Agama Islam

28. Kebanggan, kemuliaan dan kehormatan ummat ini adalah dengan

membaca Al Qur’an, menghafalnya, mengerjakannya dan beramal

dengannya dan apa saja yang berhubungan dengan Al Qur’an

29. Tidak ada yang dapat mendekatkan diri kepada Allah kecuali

dengan perantaraan Al Qur’an dan membaca Al Qur’an akan

menyebabkan kita lebih bertawajjuh dan memberi kesan tersendiri

pada diri pembaca.

30. Ahli Al Qur’an (yang selalu menyibukkan dengan Al Qur’an)

adalah ahli Allah dimana setiap waktu Allah akan selalu mengirim

kasih sayangnya dan mereka orang-orang istimewa Allah sehingga

mendapat kemuliaan.

31. Membaca Al Qur’an dengan suara keras dalah seperti memberi

shadaqah dengan terang-terangan dan dengan perlahan seperti

memberik sedekah dengan sembunyi-sembunyi.

32. Tidak ada penolong yang lebih utama kedudukannya disisi Allah

SWT pada hari kiamat dari pada Al Qur’an (bukan dari Golongan

Nabi, Malaikat dan Lain sebagainya)

33. Mempelajari 1 ayat Al Qur’an pada pagi hari lebih baik dari pada

shalat 100 rakaat, mempelajari 1 bab ilmu pada pagi hari lebih baik

dari pada shalat 1000 rakaat.

34. Seseorang yang mempelajari Al Qur’an menjaga dan membacanya

pada tengah malam dalam shalat dimisalkan seperti mangkuk terbuka

penuh dengan kasturi yang baunya menyebar keseluruh tempat,

Page 41: Portofolio Pendidikan Agama Islam

sedangkan seorang hafiz Al Qur’an yang tidur dan tidak membaca Al

Qur’an karena lalai tapi Al Qur’an berada dalam hatinya seperti

mangkuk penuh kasturi tetapi baunya tidak menyebar (Nur berkah

terhalang pada orang lain)

35. Mengamalkan kandungan Al Qur’an akan menghindarkan kita

dari fitnah

Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits :

Dorongan dan motivasi untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an.

Jangan sampai terlupakan darinya karena aktivitas-aktivitas lainnya.

Allah jadikan Al-Qur`an memberikan syafa’at kepada orang-orang

yang senantiasa rajin membacanya dan mengamalkannya ketika di

dunia.

Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya

mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

آل : … وسورة البقرة هراوين الز اقرءواهما كأن القيامة يوم تأتيان هما فإن عمران؛

فرقان هما كأن أو غيايتان هما كأن أو غمامتان

أصحابهما، عن تحاجان صواف طير من

Page 42: Portofolio Pendidikan Agama Islam

وتركها بركة أخذها فإن البقرة سورة اقرءواالبطلة تستطيعها وال حسرة

“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Al

Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan

keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang

akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya.

Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya

mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian,

dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” [HR. Muslim 804]

Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu

berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam

bersabda :

كانوا ذين ال وأهله القيامة يوم بالقرآن يؤتىعمران وآل البقرة سورة تقدمه به يعملون

صاحبهما عن . تحاجان

Page 43: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang

rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang

paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya

akan membela orang-orang yang rajin membacanya.”

[HR. Muslim 805]

Pada hadits ini Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memberitakan

bahwa surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran akan membela orang-orang

yang rajin membacanya. Namun Rasulullah shalallahu ‘alaihi

wasallam mempersyaratkan dalam hadits ini dengan dua hal, yaitu :

– Membaca Al-Qur`an, dan

– Beramal dengannya.

Karena orang yang membaca Al-Qur`an ada dua type :

– type orang yang membacanya namun tidak beramal

dengannya, tidak mengimani berita-berita Al-Qur`an, tidak

mengamalkan hukum-hukumnya. Sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah

yang membantah mereka.

– Type lainnya adalah orang-orang yang membacanya dan

mengimani berita-berita Al-Qur`an, membenarkannya, dan

mengamalkan hukum-hukumnya, … sehingga Al-Qur`an menjadi

hujjah yang membela mereka.

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

Page 44: Portofolio Pendidikan Agama Islam

عليك أو لك حجة القرآن“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya

menjadi hujjah yang membantahmu.”[HR. Muslim]

Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tujuan terpenting diturunkannya

Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman

Allah subhanahu wata’ala :

آياته ليدبروا مبارك إليك أنزلناه كتاب

أ ل��ب�ا��ب��� ���ل���� و��ل��و����� أ��� و��ل��ي�ت�ذ��ك�ر���“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh

dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-

ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang

mempunyai fikiran.” [Shad : 29]

“supaya mereka mentadabburi”, yakni agar mereka berupaya

memahami makna-maknanya dan beramal dengannya. Tidak mungkin

bisa beramal dengannya kecuali setelah tadabbur. Dengan tadabbur

akan menghasilkan ilmu, sedangkan amal merupakan buah dari ilmu

Page 45: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Jadi inilah tujuan diturunkannya Al-Qur`an :

– untuk dibaca dan ditadabburi maknanya

– diimani segala beritanya

– diamalkan segala hukumnya

– direalisasikan segala perintahnya

– dijauhi segala larangannya

Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits :

1. Al-Qur`an sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang

rajin membacanya dan beramal dengannya.

2. Ilmu mengharuskan adanya amal. Kalau tidak maka ilmu

tersebut akan menjadi hujjah yang membantahnya pada hari Kiamat.

3. Keutamaan membaca surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran

4. Penamaan surat-surat dalam Al-Qur`an bersifat tauqifiyyah.

4. Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata,

bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مه )) وعل القرآن م تعل من رواه (( خيركم. البخاري

Page 46: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan

mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]

Orang yang terbaik adalah yang terkumpul padanya dua sifat tersebut,

yaitu : mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. Ia mempelajari

Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan Al-Qur`an tersebut

kepada orang lain. Mempelajari dan mengajarkannya di sini mencakup

mempelajari dan mengajarkan lafazh-lafazh Al-Qur`an; dan mencakup

juga mempelajari dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an.

5. Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

فرة الس مع به ماهر وهو القرآن يقرأ ذي الويتتعتع القرآن يقرأ ذي وال البررة، الكرام

عليه متفق أجران له شاق عليه وهو فيه

“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama

para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an

namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan,

maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]

Page 47: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Orang yang mahir membaca Al-Qur`an adalah orang yang bagus dan

tepat bacaannya.

Adapun orang yang tidak tepat dalam membacanya dan mengalami

kesulitan, maka baginya dua pahala : pertama, pahala tilawah, dan

kedua, pahala atas kecapaian dan kesulitan yang ia alami.

6. Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata,

bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مثل )) القرآن يقرأ ذي ال المؤمن مثل

ومثل : ، ب طي وطعمها ب طي ريحها األترجة : ال مرة الت كمثل القرآن يقرأ ال ذي ال المؤمن

ذي ال المنافق ومثل ، حلو وطعمها لها ريح

طيب : ريحها يحانة يقرأالقرآنكمثلالرليس : الحنظلة كمثل القرآن يقرأ ال ذي ال المنافق ومثل ، مر وطعمها

مر ريحوطعمها عليه (( لها . متفق

Page 48: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah

seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak.

Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah

seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.

Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an

adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.

Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-

Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan

rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797]

Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah

Al-Atrujah, yaitu buah yang aromanya wangi dan rasanya enak.

Karena seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbunya juga baik, dan ia

bisa memberikan kebaikan kepada orang lain. Duduk bersamanya

terdapat kebaikan. Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-

Qur`an adalah baik seluruhnya, baik pada dzatnya dan baik untuk

orang lain. Dia seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi dan harum,

rasanya pun enak dan lezat.

Adapun seorang mu’min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah

seperti buah kurma. Rasanya enak namun tidak memiliki aroma yang

wangi dan harum. Jadi seorang mu’min yang rajin membaca Al-

Qur`an jauh lebih utama dibanding yang tidak membaca Al-Qur`an.

Tidak membaca Al-Qur`an artinya tidak mengerti bagaimana

membaca Al-Qur`an, dan tidak pula berupaya untuk mempelajarinya.

Page 49: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Perumpamaan seorang munafiq, namun ia rajin membaca Al-Qur`an

adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.

Karena orang munafiq itu pada dzatnya jelek, tidak ada kebaikan

padanya. Munafiq adalah : orang yang menampakkan dirinya sebagai

muslim namun hatinya kafir –wal’iyya dzubillah-. Kaum munafiq

inilah yang Allah nyatakan dalam firman-Nya :

Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada

Allah dan Hari Akhir,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan

orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-

orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri

sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu

Allah tambah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,

disebabkan mereka berdusta.” [Al-Baqarah : 8 – 10]

Didapati orang-orang munafiq yang mampu membaca Al-Qur`an

dengan bacaan yang bagus dan tartil. Namun mereka hakekatnya

Page 50: Portofolio Pendidikan Agama Islam

adalah para munafiq –wal’iyyadzubillah- yang kondisi mereka ketika

membaca Al-Qur`an adalah seperti yang digambarkan oleh Nabi

Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam :

حناجرهم يتجاوز ال القرآن يقرؤون

“Mereka rajin membaca Al-Qur`an, namun bacaan Al-Qur`an mereka

tidak melewati kerongkongan mereka.”

Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengumpamakan mereka

dengan buah Raihanah, yang harum aromanya, karena mereka terlihat

rajin membaca Al-Qur`an; namun buah tersebut pahit rasanya, karena

jelek dan jahatnya jiwa mereka serta rusaknya niat mereka.

Adapun orang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an, maka

diumpamakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam seperti

buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma wangi. Inilah

munafiq yang tidak memiliki kebaikan sama sekali. Tidak memiliki

aroma wangi, karena memang ia tidak bisa membaca Al-Qur`an,

disamping dzat dan jiwanya adalah dzat dan jiwa yang jelek dan jahat.

Inilah jenis-jenis manusia terkait dengan Al-Qur`an. Maka hendaknya

engkau berusaha agar menjadi orang mu`min yang rajin membaca Al-

Qur`an dengan sebenar-benar bacaan, sehingga engkau seperti buah

Al-Atrujah, aromanya wangi, rasanya pun enak.

Page 51: Portofolio Pendidikan Agama Islam

7. Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

به ويضع أقواما الكتاب بهذا يرفع الله إنآخرين

مسلم ) (. رواه

“Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum,

dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269]

TauhidMemahami Arti TauhidTauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il

wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya

menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Ibnu Sholeh Al Utsaimin

berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu

menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja,

kemudian baru menetapkannya” (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul).

Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai

satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya

(Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Dari makna ini sesungguhnya dapat

dipahami bahwa sesungguh banyak hal yang dijadikan sesembahan

Page 52: Portofolio Pendidikan Agama Islam

oleh manusia, bisa jadi mereka menyembah Malaikat, menyembah

para Nabi, menyembah orang-orang shalih atau bahkan makhluk

Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan

Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja.

Pembagian TauhidDari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para

ulama sejak dahulu hingga sekarang, mereka menyimpulkan bahwa

ada tauhid terbagi menjadi 3 aspek: Tauhid Rububiyah, Tauhid

Uluhiyah dan Tauhid Nama dan Sifat Allah (Asma’ Wash-Shifat).

Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan

Allah dengan amalan dan penyataan yang tegas bahwa Allah Ta’ala

adalah Tuhan, Raja, Pencipta semua makhluk. Dan Allah-lah yang

mengatur dan mengubah keadaan mereka. (Lihat Al Jadid Syarh Kitab

Tauhid).

Meyakini rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta

dan mengatur alam semesta, misalnya meyakini bumi dan langit serta

isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang memberikan rizqi, Allah

yang mendatangkan badai dan hujan, Allah menggerakan bintang-

bintang, dll. Di nyatakan dalam Al Qur’an:

Page 53: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan

mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir

mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.” (Al An’am: 1)

Dan perhatikanlah baik-baik, tauhid rububiyyah ini diyakini semua

orang baik mukmin, maupun kafir, sejak dahulu hingga sekarang.

Bahkan mereka menyembah dan beribadah kepada Allah. Hal ini

dikhabarkan dalam Al Qur’an:

“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang

menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka

bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?,”.

(Az Zukhruf: 87)

Oleh karena itu kita dapati ayahanda dari Rasulullah shallallahu’alaihi

wasallam bernama Abdullah,yang artinya hamba Allah. Padahal

Abdullah diberi nama demikian, Rasulullah tentunya belum lahir.

Adapun yang tidak mengimani rububiyah Allah adalah kaum komunis

yang atheis. Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: “Orang-

orang komunis tidak mengakui adanya Tuhan. Dengan keyakinan

mereka yang demikian, berarti mereka lebih kufur daripada orang-

orang kafir jahiliyah” (Lihat Firqotun Najiyyah)

Pertanyaan, jika orang kafir jahiliyyah sudah menyembah dan

beribadah kepada Allah sejak dahulu, lalu apa yang diperjuangkan

Page 54: Portofolio Pendidikan Agama Islam

oleh Rasulullah dan para sahabat? Mengapa mereka berlelah-lelah

penuh penderitaan dan mendapat banyak perlawanan dari kaum

kafirin? Jawabannya, meski orang kafir jahilyyah beribadah kepada

Allah mereka tidak bertauhid uluhiyyah kepada Allah, dan inilah yang

diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat.

Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk

peribadahan baik yang zhahir maupun batin (Lihat Al Jadid Syarh

Kitab Tauhid). Dalilnya:

“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah

Kami meminta pertolongan” (Al Fatihah: 5)

Sedangkan makna ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah

baik berupa perkataan maupun perbuatan. Apa maksud ‘yang dicintai

Allah’? Yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan

Rasul-Nya, segala sesuatu yang dijanjikan balasan kebaikan bila

melakukannya. Seperti shalat, puasa, bershodaqoh, menyembelih.

Termasuk ibadah juga berdoa, cinta, bertawakkal, istighotsah dan

isti’anah.

Maka seorang yang bertauhid uluhiyah hanya meyerahkan semua

ibadah ini kepada Allah semata, dan tidak kepada yang lain.

Sedangkan orang kafir jahiliyyah selain beribadah kepada Allah

mereka juga memohon, berdoa, beristighotsah kepada selain Allah.

Dan inilah yang diperangi Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para

Nabi dan Rasul seluruhnya, mendakwahkan tauhid uluhiyyah. Syaikh

Page 55: Portofolio Pendidikan Agama Islam

DR. Shalih Al Fauzan berkata: “Dari tiga bagian tauhid ini yang

paling ditekankan adalah tauhid uluhiyah. Karena ini adalah misi

dakwah para rasul, dan alas an diturunkannya kitab-kitab suci, dan

alasan ditegakkannya jihad di jalan Allah. Semua itu adalah agar

hanya Allah saja yang disembah, dan agar penghambaan kepada

selainNya ditinggalkan” (Lihat Syarh Aqidah Ath Thahawiyah).

Maka perhatikanlah, sungguh aneh jika ada sekelompok ummat Islam

yang sangat bersemangat menegakkan syariat, berjihad dan

memerangi orang kafir, namun mereka tidak memiliki perhatian serius

terhadap tauhid uluhiyyah. Padahal tujuan ditegakkan syariat, jihad

adalah untuk ditegakkan tauhid uluhiyyah. Mereka memerangi orang

kafir karena orang kafir tersebut tidak bertauhid uluhiyyah, sedangkan

mereka sendiri tidak perhatian terhadap tauhid uluhiyyah??

Sedangkan Tauhid Nama dan Sifat Allah adalah mentauhidkan Allah

Ta’ala dengan nama dan sifat yang telah Ia tetapkan bagi dirinya

dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.

Bertauhid nama dalam dan sifat Allah ialah dengan cara menetapkan

nama dan sifat yang Allah tetapkan bagi dirinya dan menafikan nama

dan sifat yang Allah nafikan dari dirinya, dengan tanpa tahrif, tanpa

ta’thil dan tanpa takyif (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Allah Ta’ala

berfirman :

Page 56: Portofolio Pendidikan Agama Islam

“Hanya milik Allah asmaa-ul husna585, maka bermohonlah kepada-

Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-

orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-

nama-Nya586. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa

yang telah mereka kerjakan.” (Al A’raf: 180)

Tahrif adalah memalingkan makna ayat atau hadits tentang nama atau

sifat Allah dari makna zhahirnya menjadi makna lain yang batil.

Sebagai misalnya kata ‘istiwa’ yang artinya ‘bersemayam’

dipalingkan menjadi ‘menguasai’.

Ta’thil adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat Allah.

Sebagaimana sebagian orang yang menolak bahwa Allah berada di

atas langit dan mereka berkata Allah berada di mana-mana.

Takyif adalah menggambarkan hakikat wujud Allah. Padahal Allah

sama sekali tidak serupa dengan makhluknya, sehingga tidak ada

makhluk yang mampu menggambarkan hakikat wujudnya. Misalnya

sebagian orang berusaha menggambarkan bentuk tangan Allah,bentuk

wajah Allah, dan lain-lain.

Page 57: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Adapun penyimpangan lain dalam tauhid asma wa sifat Allah adalah

tasybih dan tafwidh.

Tasybih adalah menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk-

Nya. Padahal Allah berfirman:

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis

kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak

pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak

dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan

Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Asy Syura: 11)

Kemudian tafwidh, yaitu tidak mau menetapkan pengertian sifat-sifat

Allah, misalnya sebagian orang menolak bahwa Allah bersemayam

(istiwa) di atas Arsy kemudian berkata ‘kita serahkan makna istiwa

kepada Allah’. Pemahaman ini tidak benar karena Allah Ta’ala telah

mengabarkan sifat-sifatNya dalam Qur’an dan Sunnah agar hamba-

hambaNya mengetahui. Dan Allah telah mengabarkannya dengan

bahasa Arab yang jelas dipahami. Maka jika kita berpemahaman

tafwidh maka sama dengan menganggap perbuatan Allah

mengabarkan sifat-sifatNya adalah sia-sia karena tidak dapat dipahami

oleh hamba-Nya.

Page 58: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Pentingnya mempelajari tauhidBanyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada

mereka, apa itu tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit

sekali orang yang dapat menjawabnya. Sungguh ironis melihat realita

orang-orang yang mengidolakan artis-artis atau pemain sepakbola saja

begitu hafal dengan nama, hobi, alamat, sifat, bahkan keadaan mereka

sehari-hari.

Di sisi lain seseorang mengaku menyembah Allah namun ia tidak

mengenal Allah yang disembahnya. Ia tidak tahu bagaimana sifat-sifat

Allah, tidak tahu nama-nama Allah, tidak mengetahui apa hak-hak

Allah yang wajib dipenuhinya. Yang akibatnya, ia tidak mentauhidkan

Allah dengan benar dan terjerumus dalam perbuatan syirik.

Wal’iyydzubillah.

Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari

tauhid yang benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama. Syaikh Ibnu

Utsaimin berkata: “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang

paling mulia dan paling agung kedudukannya. Setiap muslim wajib

mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena

merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang asma-

asma-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya”

Hakikat ManusiaAl-Qur'an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan

menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling

Page 59: Portofolio Pendidikan Agama Islam

berhubungan, yakni al-insaan , an-naas , al-basyar , dan banii

Aadam .

Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga

diperlukan teguran dan peringatan.

Sedangkan kata an-naas (terambil dari kata an-nawsyang berarti

gerak; dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas

yang berarti nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok

manusia baik dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari

manusia. Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan

emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan.

Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan pada

asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan

sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa dia

hidup, dan ke mana ia akan kembali.

Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan bahwa manusia

bukanlah merupakan hasil evolusi dari makhluk anthropus (sejenis

kera). Hal ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada Adam dalam al-

Qur'an oleh Allah dengan huruf nidaa (Yaa Adam!). Demikian juga

penggunaan kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah

selalu menggunakan kata tunggal (anta)dan bukan jamak (antum)

sebagaimana terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 35.

Page 60: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Manusia dalam pandangan al- Qur'an bukanlah makhluk

anthropomorfisme yaitu makhluk penjasadan Tuhan, atau mengubah

Tuhan menjadi manusia. Al-Qur'an menggambarkan manusia sebagai

makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam

dirinya. Disamping itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan

dia dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia

pada sebuah kualitas tertinggi sebagai manusia takwa.

Al-Qur'an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan

mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa

yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang

melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan

Adam dan istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen

bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan.

Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang

sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci

dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan

cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam

hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk

spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).

Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik,

benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki

kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus

diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu

mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya.

Page 61: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang

amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab

didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral

yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas

sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu

sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia

berkualitas mutaqqin di atas.

Gambaran al-Qur'an tentang kualitas dan hakikat manusia di atas

megingatkan kita pada teori superego yang dikemukakan oleh

sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisa kenamaan yang

pendapatnya banyak dijadika rujukan tatkala orang berbicara tentang

kualitas jiwa manusia.

Menurut Freud, superego selalu mendampingi ego. Jika ego yang

mempunyai berbagai tenaga pendorong yang sangat kuat dan vital

(libido bitalis), sehingga penyaluran doronganego (nafsu

lawwamah/nafsu buruk) tidak mudah menempuh jalan melalui

superego (nafsu muthmainnah/nafsu baik). Karena superego (nafsu

muthmainnah) berfungsi sebagai badan sensor atau pengendali ego

manusia.

Sebaliknya, superego pun sewaktu-waktu bisa memberikan justifikasi

terhadap egomanakala instink, intuisi, dan intelegensi - ditambah

dengan petunjuk wahyu bagi orang beragama- bekerja secara matang

Page 62: Portofolio Pendidikan Agama Islam

dan integral. Artinya superego bisa memberikan pembenaran pada ego

manakala ego bekerja ke arah yang positif. Ego yang liar dan tak

terkendali adalah ego yang negatif, ego yang merusak kualitas dan

hakikat manusia itu sendiri.

Sebagai kesimpulan dapatlah diterangkan bahwa kualitas manusia

berada diantara naluridan nurani. Dalam rentetan seperti itulah

manusia berperilaku, baik perilaku yang positif maupun yang negatif.

Fungsi intelegensi dapat menaikkan manusia ke tingkat yang lebih

tinggi. Namun intelegensi saja tidaklah cukup melainkan harus diikuti

dengan nurani yang tajam dan bersih. Nurani (mata batin, akal budi)

dipahami sebagai superego, sebagiconscience atau sebagai nafsu

muthmainnah (dorongan yang positif). Prof. Dr. Fuad Hasan

mengatakan bahwa bagi manusia bukan sekedar to live (bagaimana

memiliki) dan to survive (bagaimana bertahan), melainkan juga to

exist (bagaimana keberadaannya). Untuk itu, maka manusia

memerlukan pembekalan yang kualitatif dan kuantitatif yang lebih

baik daripada hewan.

Artinya: “12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia

dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan

Page 63: Portofolio Pendidikan Agama Islam

saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh

(rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu

segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal

daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu

Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk

yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang

Paling Baik.” (QS Al Mukminun : 12-14)

Manusia bisa berkulitas kalau ia memiliki kebebasan untuk berbuat

dan kehendak. Tetapi kebebasan disini bukanlah melepaskan diri dari

kendali rohani dan akal sehat, melainkan upaya kualitatif untuk

mengekspresikan totalitas kediriannya, sambil berjuang keras untuk

menenangkan diri sendiri atas dorongan naluriah yang negatif dan

destruktif. Jadi kebebasan yang dimaksudkan disini adalah upaya

sadar untuk mewujudkan kualitas dan nilai dirinya sebagai khalifah

Allah di muka bumi secara bertangung jawab.

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka

bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan

(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya

dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan

Page 64: Portofolio Pendidikan Agama Islam

memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:

“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS

Al Baqarah : 30)

Kualitas dan nilai manusia akan terkuak bila manusia memiliki

kemampuan untuk mengarahkan naluri bebasnya itu berdasarkan

pertimbangan aqliah yang dikaruniai Allah kepadanya dan dibimbing

oleh cahaya iman yang menerangi nuraninya yang paling murni.

Wallaahu A'lam.

Diin Al Islam Dienul Islam merupakan tatanan hidup (syariah = aturan, jalan hidup)

ciptaan Allah untuk mengatur segenap aktivitas manusia di dunia, baik

aktivitas lahir maupun aktivitas batin. Aturan Allah yang terkandung

dalam al-Islam ini bersifat absolut. Selanjutnya, aturan Allah dibagi

dua, yakni : Pertama, aturan tentang tata keyakinan disebut Aqidah.

Kedua adalah aturan tentang tatacara beribadah, yang disebut syariah

ibadah,Ada satu lagi yang disebut Akhlaq, yakni aturan tentang

tatacara menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia

dan dengan alam sekitar. Akhlaq ini, sebenarnya, adalah syariah

ibadah juga, hanya saja dilihatnya dari persepktif layak dan tidaknya

suatu perbuatan dilakukan, bukan sekadar wajib dan haram. Aqidah,

syariah dan akhlaq ini dalam terminology lain adalah Imam, Islam dan

Ihsan. Seorang mukmin memiliki keterikatan dengan al-Islam yakni :

Page 65: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Meyakini kebenaran aturan al-Islam sebagai kebenaran yang absolut.

Mengamalkan seluruh aturan Islam yang absolut itu secara kaffah

(menyeluruh).

Mendakwahkan al-Islam melalui hikmah (pendalaman keilmuan),

mauidlah (nasihat-nasihat) jadilhim billati hiya ahsan (diskusi,

seminar, dialog interaktif yang menarik ), yang ditujukan kepada ke

segenap manusia di dunia ini tanpa kecuali.

Esensi Dienul Islam Din berasal dari kata dana yadinu dinan berarti

tatanan, sistem atau tatacara hidup. Jadi Din al-Islam berarti tatacara

hidup Islam. Tidak tepat apabila din diterjemahkan sebagai agama,

sebab istilah agama (religion, religie) hanyalah merupakan alih bahasa

saja yang tidak mengandung makna substantif dan essensil. Lebih dari

itu apabila din diterjemahkan sebagai agama maka maknanya menjadi

sempit. Di Indonesia misalnya, agama yang diakui hanya ada enam ,

yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kunghuchu padahal

di Indonesia terdapat ratusan bahkan mungkin ribuan tatacara hidup.

Dengan memaknai din sebagai tatan hidup, maka yang dimaksud

dengan istilah muslim adalah orang yang ber-din al-Islam.

Din al-Islam sebagai tatanan hidup meliputi seluruh aspek hidup dan

kehidupan, dari mulai masalah ritual sampai kepada masalah

muamalah termasuk masalah sosial budaya, sosial ekonomi, sosial

politik, bahkan sampai kepada masalah kenegaraan. Seseorang yang

mengaku muslim atau menganut din al-Islam harus mengikuti tatanan

hidup Islam secara kaffah, Apabila ia menolaknya, maka ia pasti akan

Page 66: Portofolio Pendidikan Agama Islam

terpental di akhirat sebagaimana diterangkan di dalam QS. 3 : 19 dan

ayat 85 :

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.

Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab189 kecuali

sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang

ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat

Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. “(QS. 3 :

19 )

Barangsiapa mencari tatanan hidup selain Islam, maka sekali-kali

tidaklah akan diterima (din itu) daripadanya, dan dia di akhirat

termasuk orang-orang yang rugi.(QS. 3 : 85).

Din terbagi dua yang sangat jelas bedanya, yakni din al-haq dan din

al-Bathil . Yang dimaksud dengan din al-haq ialah din yang berisi

aturan Allah yang telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai

dengan fitrah manusia. Aturan ini kemudian dituangkan di dalam kitab

undang-undang Allah, yakni Al-Qur'an.

Page 67: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Sedangkan di luar din al-Islam adalah din yang berisi aturan manusia

sebagai produk akal, hasil angan-angan, imajinasi, hawa nafsu serta

merupakan hasil kajian falsafahnya. Berdasarkan pengelompokkan din

ini, maka manusia sebagai pemilih din, otomatis hanya terbagi

menjadi dua kelompok yang jelas-jelas berbeda (furqan), yakni

kelompok Huda dan kelompok Dhallin Kelompok Huda adalah

kelompok yang memilih din Islam sebagai tatanan hidupnya.

Ini berarti bahwa mereka telah mengikuti jalan yang haq sehingga

Allah akan menghapuskan segala kesalahannya. Sedangkan kelompok

Dhalalah adalah orang-orang yang memilih din selain Islam.

sebagaimana ditegaskan oleh Allah di dalam Al-Quran surat 7 : 30

dan surat 47 : 1,2,3

Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-

syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. { Q.S : Al A’raaf : 30 }

[47:1] Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan

Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka.

Page 68: Portofolio Pendidikan Agama Islam

[47:2] Dan orang-orang mu'min dan beramal soleh serta beriman

kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq

dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka

dan memperbaiki keadaan mereka.

[47:3] Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir

mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mu'min

mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat

untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka.

Dalam pandangan Al-Qur'an, din al-Islam adalah satu-satunya din

ciptaan Allah, din yang satu ini adalah aturan untuk seluruh umat

manusia tanpa kecuali Sementara itu, din-din hasil ciptaan manusia

berdasarkan akal, imajinasi dan falsafah sebagaimana telah

dikemukakan di atas telah melahirkan banyak din dan isme-isme

lainnya, antara lain Materalisme, Kapitalisme, Liberalisme, Markisme,

Komunisme, Nasionalisme, dan Kolonialisme.

Page 69: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Cukup banyak agama yang ada di dunia ini, sekedar menyebut contoh

agama Sinto, Kong Hu Cu, Bahai, Budha, Katolik, Protestan, Hindu,

Islam dan lain-lainnya. Namun dari sekian banyak agama ini oleh para

ahli diklasifikasikan ke dalam dua golongan (berdasar tolok ukur

tertentu). Salah satu tolok ukur yang dapat dipergunakan adalah asal

(sumber) ajaran agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-

agama tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Agama Wahyu (revealed religion), juga disebut agama samawi,

agama langit.

2. Agama Ra’yu (cultural religion/natural religion) agama ardhi,

agama bumi,kadang disebut agama budaya dan agama alam.

Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah

(Tuhan) kepada ummat manusia melalui Rasul-Nya. Sedangkan

agama ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh

manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya.

Berikut ini akan dibedakan ciri masing-masing agama di atas ;

Ciri Agama Wahyu/Samawi/Langit :

· 1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya;

· 2. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas

menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya

dengan berbagai cara dan dan upaya;

· 3. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap;

Page 70: Portofolio Pendidikan Agama Islam

· 4. Sistem merasa dan berfikimya tidak inheren dengan sistem

merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan

menuntut supaya sistem merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada

agama;

· 5. Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat

berubah dengan perubahan akal;

· 6. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak;

· 7. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal;

mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti

kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima oleh akal.

· 8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan

dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.

· 9. Melalui agama Wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman,

tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan

kamil (sempuma) yang bersih dari dosa.

Ciri agama Ra”yu/Ardhi/Bumi/Budaya:

· 1. Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.

· 2. Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah.

· 3. Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau pendiri

agama tersebut.

· 4.Tidak memiliki kitab suci.

Page 71: Portofolio Pendidikan Agama Islam

· 5. Sekalipun memiliki kitab suci Sistem merasa dan berfikirnya

inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan

· 6. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang

menganut, atau oleh filosofnya

· 7. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling

tinggi monoteisme nisbi

· 8. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal,

mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu

dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh

akal (Sidi Ghazalba; 1975; 49~53)

· 9. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-cita,

pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya

· Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan

penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh

masyarakat lain.(Muhammad Daud Ali, 1997172)

Yang dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya

contohnya adalah agama Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari

pemikiran pendirinya dan agama Hindu; sedang yang tergolong ke

dalam agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam.

Namun, di antara ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan.

Kalau tolok ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka

menurut para ahli pula, tidak semua tolok ukur di atas dapat

Page 72: Portofolio Pendidikan Agama Islam

diterapkan kepada agama Yahudi dan Nasrani Mengenai kitab

sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh para ahli bahwa Taurat

dan Injil telah mengalami perubahan, tidak asli lagi memuat wahyu

yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa

sebagai Rasul-Nya.

Menurut Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, pendeta agama

(Kristen) Protestan (1971) kitab suci yang masih asli memuat wahyu

Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain dari itu, sifat ajaran agama Yahudi

adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk manusia lain.

Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep

ketuhanannya bukanlah monoteisme mumi tetapi monoteisme nisbi.

Menurut ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi

terdiri dari tiga oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh

Qudus. Ketiganya disebut trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga

pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice Bucaile, ada hal-haldalam

kitab suci agama Nasrani yang bertantangan dengan sains modern.

“Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya

Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada

Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari

apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara

mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” {Q.S Al Maa’idah : 73 }

Page 73: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islarn? Kalau

kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islarn

hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Kelahiran agama Islarn adalah pasti yaitu tanggal 17 Ramadhan

tahun Gajah, bertepatan dengan

tanggal 6 Agustus 610 M.

2. Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai

utusan atau Rasulullah.

3. Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an yang memuat asli semua wahyu

yang diterima oleh Rasul-Nya.

4. Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang

Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak

boleh dirubah.

5. Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monotiesme mumi, Allah

adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan.

6. Dasar-dasar agama Islarn bersifat fundamental dan mutlak, berlaku

untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.

7. Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang ditentukan oleh

agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.

8. Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama Islam yang

dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan

kebenaramrya oleh sains modem.

Page 74: Portofolio Pendidikan Agama Islam

9. Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam

dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuklah insan

kamil yaitu manusia yang sempuma.

Dari uraian tersebut di atas dan dari ciri-ciri agama wahyu yang

disebutkan di muka, dapatlah disimpulkan bahwa pada agama

Islamlah kita temui ciri-ciri agama wahyu yang lengkap. Oleh karena

itu pula dapatlah secara pasti kita katakan bahwa agama Islam, bukan

hanya agama yang benar, tetapi juga agama yang sempurna (Haron

Din, 1990: 278-281).

Sebagai muslim dan muslirnat kita bersyukur memeluk agama Islarn.

Tetapi kesyukuran itu harus diikuti dengan mempelajari agama kita itu

secara sistematis, baik dan benar serta mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Dan, dalam rangka kesyukuran itu pula, dalam

masyarakat majemuk seperti Indonesia, kita menghargai pemeluk

agama lain yang karena keyakinannya berbeda agamanya dengan kita.

Sementara itu perlu ditambahkan bahwa agama wahyu, semua agama

langit yang disebutkan diatas ajaranya berasal dari wahyu Ilahi yang

disampaikan oleh malaikat (Jibril) kepada Rasul-Nya pada masa

tertentu untuk menjadi pedoman hidup manusia. Inti ajaranya sejak

diturunkan kepada Nabi atau Rasul-Nya yang pertama sampai kepada

Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir adalah sama yakni mengenai ke-

Esaan Allah, tidak ada Tuhan lain selain Allah. Sejak dahulu sampai

sekarang dan terus ke masa yang akan datang ajaran tentang ke-Esaan

Page 75: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Allah (tauhid) tetap tidak berubah-ubah. Yang berubah adalah jalan

yang ditempuh atau syari' at yang mengatur hubungan manusia

dengan Allah, antar manusia dalam masyarakat dan dirinya sendiri

serta lingkungan hidupnya. Karena itu pulamengenai syari'at antara

satu agama wahyu dengan agama wahyu lam berbeda. Dan, karena

perbedaan itu ditentukan Allah, maka para pemeluk agama wahyu

harus mampu menegakkan sikap, seperti telah disinggung di muka,

setuju hidup bersama dalam perbedaan.

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.

Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab189 kecuali

sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang

ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat

Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” {Q.S Al

Imran : 19 }

Islam Merupakan Agama FitrahPada dasarnya manusia diciptakan dan dilahirkan di dunia secara

naluri mempercayai dan meyakini adanya Tuhan. Naluri Manusia itu

pada dasarnya selalu cinta kepada kesucian dan cenderung kepada

Page 76: Portofolio Pendidikan Agama Islam

kebenaran. Keberadaan naluri manusia adalah suci dan benar dalam

arti sejak zaman azali.Islam pada awal mulanya diturunkan untuk

meluruskan kepercayaan manusia supaya berkepercayaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa, dengan jalan mentauhidkan kepercayaan

terhadap Allah SWT.

Disini letak persamaan dan persesuaian antara ajaran Islam dengan

Fitrah manusia, dimulai dari lahirnya yaitu ingin meyakinkan

kepercayaan dirinya kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta. Islam

diturunkan berfungsi untuk mengatur manusia supaya menjadi

manusia yang bertanggung jawab dan mau melakukan kewajibannya

sebagai makhluk Tuhan dan sekaligus sebagai makhluk sosial.

Islam memberikan pandangan, pemikiran, pengarahan dan

pemantapan untuk kebaikan hidup manusia yang layak dan sesuai

dengan fitrahnya. Jika seseorang memihak kepada kebatilan, maka

perbuatan tersebut bertentangan dengan hati nuraninya secara fitrah.

Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, berarti bahwa

manusia sejak lahir secara naluri fitri, telah mempercayai Islam itu

secara sadar, ikhlas dan betul-betul memiliki perasaan yang sangat

dalam dan tidak bertentangan dengan hati nurani manusia itu.

Wilhelm Schmidt, telah membuktikan kebenaran tersebut, dimana

pada dasarnya ide pertama manusia itu revelation (Wahyu). Wilhelm

Schmidt telah menyeli kehidupan orang-orang primitif, sebab dia

masih mempertanyakan, apakah sebetulnya kepercayaan manusia itu

mula-mula melalui evolusi atau tidak; maka dia dengan tegas

Page 77: Portofolio Pendidikan Agama Islam

mengambil kesimpulan setelah mengadakan penyelidikan secara detail

kepada masyarakat (orang-orang) primitif, bahwa mereka percaya

akan monotheisme (Tuhan Yang Maha Esa).

Fitrah manusia yang mendekati kebenarannya adalah :

Ingin mengetahui adanya kekuatan di luar dirinya, di luar alam

semesta, yaitu Allah Maha Pencipta.

Selalu cenderung dan condong serta patuh kepada hal-hal yang baik

dan benar sesuai dengan hati nuraninya sendiri, yang diilhami oleh

pemikiran rasional dan baik.

Ingin hidup bermasyarakat tidak bersifat individual, sebab hakikatnya

manusia adalah makhluk sosial.

Agama Sebagai Amanat Allah

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,

bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul

amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah

amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan

amat bodoh.” (Q.S.al ahzab :72)

Page 78: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Manusia adalah mahluk yang sempurna di bandingkan mahluk lain

yang terlihat di muka bumi karena manusia diberikan akal dan pikiran

serta budi pekerti (ahlak), manusia mempunyai hak otonomi untuk

mengatur dirinya sendiri.Allah menciptakan manusia tidak dengan

Cuma-Cuma, tiap sesuatu yang diciptakannya mempunyai azas dan

tujuan tertentu. Ada aturan tetap (abadi) yang di pegang teguh olehnya

dari aturan itu lahirlah hukum-hukum fundamental lengkap dengan

sangsi-sangsinya.Allah tidak akan bertindak sewenang-wenang. Allah

pasti benar apa yang ia janjikan dan pasti adil. Aturan itu mengandung

persamaan dan pemerataan. Manusia di jadikan sesungguhnya untuk

beribadah (tujuan tunggal)

“Tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk

menyembah(mengabdi) kepadaku” (Q.S Adz Dzaariyaat.56)

Untuk keperluan tersebut telah mengemukakan suatu amanat, tetapi

tidak banyak orang yang mengetahui apa isi amanat itu.”sesungguh

manusia itu amat zalim dan amat bodoh” kata Allah.

Membaca ayat-ayat Allah dalam arti untuk memahami/mengerti isi

sesungguhnya sebagaimana dimaksud olehnya (taqwilnya), tidaklah

semudah yang kita perkirakan. Seringkali kata-kata penutup dari

sebuah ayat seperti halnya pada ayat tersebut merupakan kejutan yang

diperlukan untuk menggugah kesadaran andaikan kalimat penutup

tersebut tidak ada, orang yang membacanya menganggap sudah

mengerti apa yang dikehendaki oleh Allah tetapi kenyataannya kata-

Page 79: Portofolio Pendidikan Agama Islam

kata penutup tersebut mau tidak mau orang terpaksa harus merenung

sejenak jika ingin memenuhi amanat tesebut sebaik-baiknya. Jadi

amanah itu sekurang-kurangnya yang kita kerjakan suka atau tak suka

tetap kita kerjakan dalam lima waktu sehari selalu kita ucapkan :

“tunjukilah kami jalan yang lurus!” (Q.S. al-fatihah : 6)

Atas permohonan tersebut sesungguh Allah langsung menjawab :

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut

fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang

lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S. ar-rum :

30)

Jadi agama yang lurus adalah aturan yang dipegang teguh oleh Allah

dengan menjadikan tiap sesuatu sebut saja aturan kejadian kehendak

atau amanah Allah ialah agar manusia mengikuti aturan tersebut

dalam ibadah.

Agama Sebagai Rahmat AllahIslam diturunkan untuk membawa kebaikan, kedamaian dan

keselamatan bagi seluruh penduduk bumi.

Page 80: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Agama Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammad SAW

sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya. Allah menjelaskan

dalam Al Quran, bahwasannya barang siapa yang mencari agama

selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama tersebut,

sebab segala kesempurnaan agama telah ada pada Islam itu sendiri.

Perwujudan Rahmat Allah diantaranya:

1. Dijauhi dari azab Allah di hari kiamat.

Barang siapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka

sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah

keberuntungan yang nyata.{Q.S Al An’aam : 16 }

2. Diselamatkan dari kesesatan yang dilakukan oleh musuh dan dari

azab Allah.

Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu,

tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk

menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya

sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun

Page 81: Portofolio Pendidikan Agama Islam

kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan

hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum

kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu. {Q.S

An Nisaa’ : 113 }

3. Mendapatkan perisai dari godaan syaithan.

Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan

ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka

menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri322 di antara mereka,

tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan

dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri)323. Kalau

tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu

mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). {Q.S

An Nisaa’ : 83 }

4. Dapat berlaku lemah lembut terhadap sesama.

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

Page 82: Portofolio Pendidikan Agama Islam

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu

ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu246. Kemudian

apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal

kepada-Nya. { Q.S Al Imran : 159 }

5. Memiliki andalan untuk memperoleh perhatian orang.

Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah: "Tuhanmu

mempunyai rahmat yang luas; dan siksa-Nya tidak dapat ditolak dari

kaum yang berdosa". { Q.S Al An’aam : 147 }

6. Kitab Suci berfungsi dalam hidupnya.(Taurat)

Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa

untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat

kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk

dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui

Tuhan mereka. { Q.S Al An’aam : 154 }

Page 83: Portofolio Pendidikan Agama Islam

7. Berfungsi sebagai pencegah kerugian, sebagai harapan, dan

penyelamat.

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami

sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat

kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang

merugi. { Q.S Al A’raaf : 23 }

8. Air hujan yang menyuburkan tanah yang tandus, menumbuhkan

berbagai buah – buahan yang dengannya manusia dan hewan makan

dan minum. Dan menjadi pelajaran untuk kebangkitan manusia

setelah mati.

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang

tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan

kamu mengambil pelajaran. { Q.S Al A’raaf : 57 }

9. Penghibur yang membangkitkan kegembiraan

Page 84: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padaNya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya

kesenangan yang kekal, { Q.S At Taubah : 21 }

Sebagaimana mestinya bahwa agama pun sangat berhubungan dengan manusia, di ibaratkan gula dan rasa manisnya. Jika manusia adalah gula, maka agama adalah rasa manisnya.

Kerangka IslamAqidah dan Iman Islam

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang

benar. { Q.S Al Hujurat : 15 }

Ada yang menyamakan istilah iman dengan aqidah, dan ada yang membedakanya. Bagi yang membedakan, aqidah hanyalah bagian dalam (aspek hati) dari iman, sebab iman menyangkut aspek dalam dan aspek luar. Aspek dalamnya berupa keyakinan dan aspek luar berupa pengakuan lisan dan pembuktian dengan amal.

Sedangkan kalau kita mengikuti definisi iman menurut jahmiyah dan Asy’ariyah yang mengatakan bahwa iman hanyalah at-tashdiq (membenarkan dalam hati) maka iman dan aqidah adalah dua istilah yang bersinonim. Senada dengan ini, adalah pendapat Abu Hanifah

Page 85: Portofolio Pendidikan Agama Islam

yang mengatakan bahwa iman hanyalah I’tiqad, sedangkan amal adalah bukti iman, tetapi tidak dinamai iman.

Sebaliknya jika kita mengikuti definisi iman menurut ulama salaf (imam Malik, Ahmad, Syafi’I) yang mengatakan bahwa iman adalah sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota tubuh) maka iman dan aqidah tentu tidak persis sama.

Sebenarnya bersumber dari pendiri agama Islam itu sendiri yaitu Nabi Muhammad saw. Akhlak Rasulullah saw seutuhnya lah aqidah yang paling utama dan paling pantas menjadi suri tauladan oleh seluruh umat manusia di muka bumi seperti yang tertulis di dalam Al-quran:

كانلكمفيرسولاللهأسوةحسنة لقده الل وذكر اآلخر واليوم ه الل يرجو كان لمن

كثيرا“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(QS. Al-Ahzaab: 21).

Orang yang beriman menjadikan dirinya selalu berpikir positif, optimis sebabnya selalu memperoleh keberuntungan, ketika mendapat musibah ia bersabar karena yakin bahwa musibah adalah rencana Allah untuk meningkatkan derajatnya, atau merupakan peringatan untuk perbaikan dirinya, rela menjalani musibah karena keberuntungan yang akan diraih, jika di ibaratkan dengan seorang pedagang yang mencari keuntungan, ia rela mengeluarkan modal meski harus menjual apapun demi merauh keuntunganyang berlipat – lipat.

Page 86: Portofolio Pendidikan Agama Islam

IslamAgama sempurna yang telah di turunkan oleh Allah ialah agama Islam. Kitab Al Quran yang menjadi panduannya, di turunkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Al Quran tidak berubah dan tidak boleh diubah. Karena Al Quran telah sempurna keberadaannya.

Rasulullah menetapkan islam itu di bangun atas lima perkara, yaitu :1. Syahadat2. Shalat3. Zakat4. Puasa5. Haji ke Baitullah.

Melalui batasan itu kepribadian muslim di bangun, diantaranya melalui kebijakan Allah dalam surat Al Mu’minuun ayat 1 – 11:

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

dan orang-orang yang menunaikan zakat,

dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Page 87: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.

Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,

(ya'ni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

Sifat tersebut yang paling awal adalah Syahadat. Mengakui bahwa tida Tuhan selain Allah, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Sungguh beruntung orang yang beriman.

Perwujudan keimanan di buktikan melalui shalat yang khusuk,:

(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, { Q.S Al Mu’minuun : 2 }

Shalat adalah amalan paling pertama yang di pertanggung jawabkan dan di hisab pada hari akhir kelak, maka dari itu seseorang yang beriman akan terlihat melalui bagaimana shalatnya.

Sebelum shalat, di wajibkan kita untuk bersuci dengan berwudhu, lalu shalat dengan menghadap ke kiblat, dengan khusuk dan tawadlu. Amalan shalat kita belum tentu di terima oleh Allah, akan tetapi jika tidak shalat sudah pasti amalan kita tidak akan di terima oleh Allah.

Page 88: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Shalat di ibaratkan angka 1 ( satu ), dan amalan serta ibadah lainnya adalah angka 0. Melakukan amalan dan ibadah lainnya tidak akan mendapatkan pahala jika tidak melaksanakan yang wajib yaitu shalat.

Islam, adalah agama yang menuntun kita dalam kehidupan didunia dan untuk mendapatkan kehidupan di akhirat kelak, berbekal kitab sempurna Al Quran. Kita di perintahkan untuk beribadah kepada Allah melalui Shalat, Wajib 5 waktu dalam satu hari. Puasa wajib di bulan ramadhan, dan puasa sunnah syawal, senin kamis, dan lainnya. Menunaikan Zakat Fitrah dan Maal, Serta melaksanakan Haji ke Baitullah bila mampu.

IhsanIhsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah swt. Sebab ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya.

Sebaliknya, seorang hamba yang tidak mampu mencapai target ini akan kehilangan kesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat dimata Allah swt. Rasulullah Saw. Pun sangat menaruh perhatian akan hal ini, sehingga seluruh ajaran-ajarannya mengarah kepada satu hal, yaitu mencapai ibadah yang sempurna dan akhlak yang mulia.

Oleh karenanya, seorang muslim hendaknya tidak memandang ihsan itu hanya sebatas akhlak yang utama saja, melainkan harus dipandang sebagai bagian dari aqidah dan bagian terbesar dari keislamannya karena, islam di bangun atas tiga landasan utama, yaitu iman, islam, dan ihsan, seperti yang telah diterangkan oleh Rasulullah Saw.dalam haditsnya yang sahih .

Hadits ini menceritakan saat Rasulullah Saw. Menjawab pertanyaan malikat jibril – yang menyamar sebagai seorang manusia – mengenai islam, iman, dan ihsan. Setelah jibril pergi, Rasulullah Saw. Bersabda kepada sahabatnya, “ inilah jibril yang datang mengajarkan kepada

Page 89: Portofolio Pendidikan Agama Islam

kalian urusan agama kalian.” Beliau menyebut ketiga hal diatas sebagai agama, dan bahkan Allah Swt. Memerintahkan untuk berbuat ihsan pada banyak tempat dalam Al-qur’an.”

“Dan berbuat baiklah kalian, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs Al-baqarah:195)

“ Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk berbuat adil dan kebaikan . . . .”(Qs. An-nahl : 90 )

Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah Swt. Berfirman dalam Al-qur’an mengenai hal ini.

” Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri . . .”(Al-isra’:7)

“Dan berbuat baiklah (kpd orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu . . “(Qs AL-Qashash: 77).

Kerangka Islam

Dengan mengikuti sistematik Iman, Islam dan Ihsan yang berasal dari Nabi Muhammad, dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar agama Islam terdiri atas:

1. Akidah

2. Syari’ah

3. Akhlak

Page 90: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Yang dimaksud dengan akidah, menurut ilmu tentang asal usul kata (etimologi) adalah ikatan, sangkutan. Sedangkan menurut ilmu tentang definisi (terminologi) adalah iman, keyakinan. Karena itu, akidah selalu ditautkan dengan Rukun Iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam.

Yang dimaksud dengan syri’ah menurut etimologi, adalah jalan yang harus ditempuh. Menurut peristilahan, syari’ah adalah system norma (kaidah) Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia dalam kehidupan social, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Kaidah yang mengatur hubungan langsung manusia dengan Allah disebut kaidah ibadah atau kaidah ubudiah yang disebut juga kaidah ibadah murni, kaidah yang mengatur hubungan manusia selain dengan Allah disebut kaidah mu’amalah. Disiplin ilmu yang membahas dan menjelaskan syari’ah disebut ilmu fikih.

Yang dimaksud dengan akhlak adalah sikap yang menimbulkan prilaku baik dan buruk. Berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti.

Hubungan agama Islam dengan Ilmu – ilmu keislaman yang menjelaskan atau mengembangkan agama Islam menjadi ajaran Islam.

1. Akidah Islam

Akidah perlu diperinci lebih lanjut dengan ilmu kalam, yang mana mempunyai beberapa aliran, yaitu:

a. Kharijiyah, sebagai kelompok disebut khawarij yakni segolongan umat Islam yang semula pengikut Ali bin Abi Thalib, kemudian keluar dan memisahkan diri dari Ali karena todak setuju kepada sikap Ali terhadap Mu’awiyah dalam menyelesaikan perselisihan (politik) mereka dengan berunding yang kemudian dilanjutkan dengan arbitrasi (perwasitan atau tahkim).

Page 91: Portofolio Pendidikan Agama Islam

b. Murji’ah berpendapat bahwa dosa besar yang dilakukan seorang mukmin, tidaklah menyebabkan orang itu keluar dari agama Islam, kecuali ia musyrik.

c. Syi’ah terdiri dari 3 aliran, yaitu: Itsna ‘Asyariyah, Sab’iyah dan Zaidiyah. Berpendapat bahwa hanya Ali bin Abi Thalib serta keturunannya yang berhak menjadi khalifah.

d. Jabariyah, berpendapat bahwa manusi terpaksa/dipaksa melakukan sesuatu yang telah ditentukan Allah, manusia tidak mempunyai ikhtiar, kemauan dan kekuasaan untuk menentukan pilihan sendiri mengenai perbuatannya.

e. Qadariyah, berpendapat bahwa manusia mempunyai qadar (kuasa) untuk menentukan segala perbuatannya.

f. Muktazilah, mempergunakan akal manusia dalam menjelaskan keyakinan agama.

g. Ahlussunnah wal jama’ah (sunni), berpegang teguh pada sunah nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mengenai akidah.

h. Ahmadiyah, terbagi menjadi 2 aliran, yaitu: Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore.

i. Salafiyah, berpegang teguh pada teks yang tertulis dalam Al-Qur’an mengenai akidah, tanpa mencampurkannya dengan filsafat.

2. Syari’ah

Syari’ah mempunyai dua jalur, yaitu:

1. Jalur vertikal, ditempuh dengan mengikuti kaidah ibadah murni. Mengenai ibadah, yaitu cara dan tata manusia berhubungan langsung dengan Tuhan, tidak boleh ditambah – tambah atu dikurangi. Ketentuannya diatur oleh Allah sendiri dan dijelaskan secara rinci oleh Rasulnya, karena sifatnya yang tertutup tersebut, dalam ibadah diberlakukan asas umum yaitu pada dasarnya semua perbuatan dilarang dilakukan, kecuali mengenai perbuatan yang dengan tegas disuruh Allah seperti dicontohkan Rasulnya. Misalnya Shalat, zakat, puasa dan haji.

Page 92: Portofolio Pendidikan Agama Islam

2. Jalur horizontal , ditempuh dengan mengikuti kaidah – kaidah mu’amalah. Tentang kaidah mu’amalah, hanya pokok – pokoknya saja yang ditentukan dalam Al-Qur’an dan hadist. Perinciannya terbuka bagi akal manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Karena sifatnya yang terbuka tersebut, dalam bidang mu’amalah berlaku asas umum yaitu pada dasarnya semua perbuatan boleh dilakukan, kecuali mengenai perbuatan tersebut ada larangan dalam Al-Qur’an dan al- Hadits.

Jika kita bandingkan aliran – aliran hokum yang berkembang dikalangan sunni dan syi’ah, ada beberapa hal menarik yang perlu dicatat, yaitu:

1. dikalangan syi’ah pintu jihad mengenai hokum tidak pernah ditutup.

2. peranan imam sebagai hokum fikih dikalangan syi’ah sangat dominan dan putusan dipatuhi oleh para pengikutnya.

3. masyarakatnya menarik garis keturunan secara bilateral. Cara menarik garis keturunan ini menentukan kedudukan para ahli waris dalam pembagian warisan.

3. Akhlak

Ilmu yang mempelajari ajaran akhlak yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadist disebut juga ilmu tasawuf dan ilmu akhlak. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tata cara pengembangan rohani manusi dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada Allah.

Mengenai sikap terhadap sesama mahluk dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Sikap terhadap sesama manusia.

2. Sikap terhadap makhluk yang bukan manusia.

Sikap terhadap sesama manusia disebut akhlak. Ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk pada sikap dan perilaku manusia serta segala sesuatu yang berkenaan dengan sikap dan

Page 93: Portofolio Pendidikan Agama Islam

perbuatan yang seyogyanya diperlihatkan manusia terhadap manusia lain, dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Sumber akhlak Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Islam sebagai agam dan ajaran mempunyai system sendiri yang bagian – bagiannya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Intinya adalah tauhid yang berkembang melalui akidah. Dari akidah mengalir syari’ah dan akhlak islam. Melalui syari’ah dan akhlak dikembangkan sistem – system Islam dalam lembaga keluarga, masyarakat, pendidikan, hokum, ekonomi, budaya, filsafat dan sebagainya.

Bersyukur dan BersabarManusia menjalani berbagai proses kehidupan dan kematian, yang masing – masing di antaranya terdiri dari dua kali kehidupan dan kematian. Berawal dari kematian bahwa manusia berawal dari tidak ada, dan di hidupkan kedalam dunia oleh Tuhan semesta alam Allah SWT. Manusia hidup hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, yang di matikan kembali pada waktunya, dan pada hari akhir akan di hidupkan kembali untuk di hisab setiap amal perbuatannya ketika di dunia.

Dalam kehidupannya manusia mengalami berbagai macam emosi, tekanan, kewajiban, dan macam – macam cobaan. Beberapa emosi, ada emosi positif dan negatif, emosi positif di antaranya perasaan senang, bahagia, ikhlas, sedangkan emosi negatif tergolong pemikiran negatif seperti sedih, tertekan, suudzon dan lain sebagainya.

Sifat sabar, yang telah membuat para nabi dan rasul berhasil dalam dakwahnya menyampaikan risalah dari Allah SWT. Bahkan para Rasul yang disebut sebagai Ulul Azmi adalah mereka yang tingkat kesabarannya paling baik diantara rasul – rasul yang lain. Kita sebagai manusia biasa tentu harus banyak belajar dari mereka terutama dalam hal kesabaran. Selain bersabar kita juga harus banyak bersyukur, sering sekali kita melupakan hal ini, karena kurangnya kesadaran kita

Page 94: Portofolio Pendidikan Agama Islam

bahwa segala nikmat itu datangnya dari Allah SWT, sebagai umat muslim yang memiliki banyak pengetahuan kita harus belajar untuk selalu mensyukuri nikmat-Nya

“ Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur

(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya

Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". ” (Q.S. Luqman: 12).

Bersyukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah yang disertai dengan ketundukan kepadanya dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak Allah. Bersyukur ada beberapa jenis, yaitu :

1.Mensyukuri Apa-apa Yang Pernah Diberikan Allah

2.Mensyukuri Apa Yang Saat Ini Dirasakan dan Nikmat Yang diberikan Allah

3.Mensyukuri Apa-apa Yang Belum Terjadi/Belum diberikan Allah

Keuntungan bersyukur :

1.Kenikmatan Bertambah

2.Membuat Hati Menjadi Bergembira

3.Hidup Menjadi Lebih Bahagia dan damai

“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.” (QS. Al

Furqaan [25] : 75).

Page 95: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena mengharap ridha Allah.Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri dari hal-hal yang tidak di senangi seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan sebagainya, tapi juga bisa berupa hal-hal yang di senangi. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu. Bersabar ada beberapa jenis, yaitu :

1.Sabar dalam melaksanakan taat kepada Allah

2.Sabar dalam menjauhi kemaksiatan

3. Sabar dalam menerima takdir Allah

Keuntungan bersabar :

1. Sabar adalah salah satu terapi obat penyakit hati.

2. Sabar adalah akhlak yang dibutuhkan manusia terhadap rabb nya.

3. Sabar adalah puncak kebahagaan.

. Cara bersabar adalah memperbanyak senyum. Jika sedang terbakar emosi, tersenyumlah. Senyum adalah obat hati yang mujarab. Dapat juga dengan cara mengalihkan perhatian, melupakan masalah tanpa lari dari masalah itu sendiri. Sedangkan syukur itu sendiri, dapat dilakukan setiap hari menjelang malam, salah satunya. Pejamkan mata dan renungkan apa saja kenikmatan di hari itu yang telah Anda terima. Berterima kasihlah kepada Allah. Dengan begitu, kita akan menyadari bahwa nikmat Allah sangat besar.

Syariat Islam

Syariat artinya jalan yang sesuai dengan undang-undang (peraturan) Allah SWT. Allah menurunkan agama Islam kepada Nabi Muhammad saw. secara lengkap dan sempurna, jelas dan mudah dimengerti, praktis untuk diamalkan, selaras dengan kepentingan dan hajat

Page 96: Portofolio Pendidikan Agama Islam

manusia di manapun, sepanjang masa dan dalam keadaan bagaimanapun.

Syariat Islam ini berlaku bagi hamba-Nya yang berakal, sehat, dan telah menginjak usia baligh atau dewasa. (dimana sudah mengerti/memahami segala masalah yang dihadapinya). Tanda baligh atau dewasa bagi anak laki-laki, yaitu apabila telah bermimpi bersetubuh dengan lawan jenisnya, sedangkan bagi anak wanita adalah jika sudah mengalami datang bulan (menstruasi).

Bagi orang yang mengaku Islam, keharusan mematuhi peraturan ini diterangkan dalam firman Allah SWT.

"kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah syariat itu, dan janganlah

engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui."{ QS. Al Zaatziyah: 18 }

Syariat Islam ini, secara garis besar, mencakup tiga hal:

1. Petunjuk dan bimbingan untuk mengenal Allah SWT dan alam gaib yang tak terjangkau oleh indera manusia (Ahkam syar'iyyah I'tiqodiyyah) yang menjadi pokok bahasan ilmu tauhid.

2. Petunjuk untuk mengembangkan potensi kebaikan yang ada dalam diri manusia agar menjadi makhluk terhormat yang sesungguhnya (Ahkam syar'iyyah khuluqiyyah) yang menjadi bidang bahasan ilmu tasawuf (ahlak).

3. Ketentuan-ketentuan yang mengatur tata cara beribadah kepada Allah SWT atau hubungan manusia dengan Allah (vetikal), serta ketentuan yang mengatur pergaulan/hubungan antara manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya.

Dewasa ini, umat Islam selalu mengidentikkan syariat dengan fiqih, oleh karena sedemikian erat hubungan keduanya. Akan tetapi antara

Page 97: Portofolio Pendidikan Agama Islam

syariat dan fiqih, sesungguhnya ada perbedaan yang mendasar. Syariat Islam merupakan ketetapan Allah SWT tentang ketentuan-ketentuan hukum dasar yang bersifat global dan kekal, sehingga tidak mungkin diganti/dirombak oleh siapa pun sampai kapan pun. Sedangkan fiqih adalah penjabaran syariat dari hasil ijtihad para mujtahid, sehingga dalam perkara-perkara tertentu bersifat lokal dan temporal. Itulah sebabnya ada sebutan fiqih Irak dan lain-lainnya. Selain itu, karena fiqih hasil dari pemikiran mujtahid, maka ada fiqih Syafi'ie, fiqih Maliki, fiqih Hambali, fiqih Hanafi.

Oleh Karena syariat Islam adalah ketetapan Allah SWT, maka memiliki sifat-sifat, antara lain:

1. Umum, maksudnya syariat Islam berlaku bagi segenap umat Islam di seluruh penjuru dunia, tanpa memandang tempat, ras, dan warna kulit. Berbeda dengan hukum perbuatan manusia yang memberlakukannya terbatas pada suatu tempat karena perbuatannya berdasarkan faktor kondisional dan memihak pada kepentingan penciptanya.

2. Universal, maksudnya syariat Islam mencakup segala aspek kehidupan umat manusia. Ditegaskan oleh Allah SWT. "Tidak ada sesuatu pun yang kami luputkan di dalam Kitab (Al-Qur'an)." (QS. 6/An-An'am: 38). Maksudnya di dalam Al-Qur'an itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah, dan tuntunan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat.

Bukti bahwa hukum Islam mencakup segala urusan manusia, berikut kami petikkan beberapa ayat Al-Qur'an, antara lain:

a. Tentang ekonomi dan keuangan. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang-piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan

Page 98: Portofolio Pendidikan Agama Islam

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar." (QS. 2/Al-Baqoroh: 282].

b. Tentang usaha dan kerja. “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya." (QS. 53/An-Najm: 39).

c. Tentang peradilan. "...dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil." (QS. 4/An-Nisa':58).

d. Tentang militer. "Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu, dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, tetapi Allah mengetahuinya." (QS. 8/Al-Anfal: 60)

e. Tentang masalah perdata. "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji." (QS. 5/Al-Maidah: 1). Maksudnya adalah janji kepada Allah, janji terhadap sesama manusia, dan janji kepada diri sendiri.

3. Orisinil dan abadi, maksudnya syariat ini benar-benar diturunkan oleh Allah SWT, dan tidak akan tercemar oleh usaha-usaha pemalsuan sampai akhir zaman. "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya." (QS. 151 Al-Hijr: 9). Firman Allah tersebut telah terbukti. Beberapa kali umat lain gagal memalsukan ayat-ayat Al-Qur'an.

4. Mudah dan tidak memberatkan. Kalau kita mau merenungkan syariat Islam dengan seksama dan jujur, akan kita dapati bahwa syariat Islam sama sekali tidak memberatkan dan tidak pula menyulitkan. "Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya." [QS. 2/Al-Baqoroh: 286).

Page 99: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Bukti-bukti bahwa syariat ini mudah dan tidak memberatkan, bisa kita dapati antara lain bagi:

a. orang yang bepergian (Musafir) mendapat keringanan boleh mengqoshor (memendekkan sholat yang empat rokaat menjadi dua rokaat), dan boleh tidak berpuasa dengan catatan harus menggantinya pada hari yang lain.

b. orang yang sedang sakit tidak diharuskan bersuci dengan wudhu, melainkan dengan tayammum yakni menggunakan debu. Dalam menunaikan sholat pun jika tidak sanggup berdiri, boleh dengan duduk, atau bahkan boleh sambil merebahkan diri.

c. percikan najis dari genangan air di jalanan, apabila mengena pakaian, dimaafkan karena itu sulit di hindarkan.

d. dalam keadaan terpaksa, tidak ada secuil pun makanan untuk mengganjal perut, makanan yang telah diharamkan seperti bangkai, boleh dimakan asalkan tidak berlebihan.

5. Seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat. Islam tidak memerintahkan umatnya untuk mencari kesenangan dunia semata, sebaliknya juga tidak memerintahkan pemeluknya mencari kebahagiaan akhirat belaka.

Akan tetapi Islam mengajarkan kepada pemeluknya agaromencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak. Ayat-ayat Al Quran yang mensuratkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, antara lain:

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia." (QS. 28/Al-Qoshosh: 77).

Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha." (QS. 25/Al-Furqon: 47).

Page 100: Portofolio Pendidikan Agama Islam

TaubatTaubat secara bahasa artinya kembali. Secara istilah artinya kembali kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Menyerah diri pada-Nya dengan hati penuh penyesalan yang sungguh-sungguh. Yakni kesal, sedih, ssah serta rasa tidak patut atas dosa-dosa yang pernah kita dilakukan sehingga menangis. Hati terasa pecah-pecah bila mengingati dosa-dosa yang dilakukan itu. Memohon agar Allah yang Maha Pengampun akan menerima tobat kita. Hati menyesal akan perbuatan dosa yang kiata lakukan itu menjadikan anggota-anggota lahir (mata, telinga, kepala, kaki, tangan, kemaluan) tunduk dan patuh dengan syariat yang Allah telah tetapkan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan-perbuatan itu kembali.

Itulah pengertian taubat. tidak cukup dengan hanya mengucapkan istighfar di mulut, “ Astaghfirullahal adzim.” Hati tidak merasa bersalah dan berdosa. Tidak semudah itu Allah SWT hendak menerima taubat hamba-hamba-Nya kecuali setelah menempuh syarat-syarat (proses) yang telah ditetapkan-Nya.

Syarat-syarat taubat ada dua bahagian sebagaimana dosa dan pahala terbahagi kepada dua, yaitu:

Syarat taubat di atas dosa dan kesalahan dengan Allah

Syarat taubat di atas dosa dan kesalahan dengan sesama manusia

Syarat Taubat Dosa dengan AllahAntara syarat-syarat taubat yang berhubung kait dengan Allah ialah:

Menyesal sungguh di atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Yakni terasa kesal, sedih, dukacita, rasa tidak patut kerana melanggar syariat Allah. Sekaligus datang perasaan menyerah diri kepada-Nya.

Berazam/bercita-cita bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi perkara-perkara yang menjadi larangan Allah itu.

Page 101: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Meninggalkan perkara-perkara yang mendatangkan dosa-dosa dengan Allah sama ada dosa besar atau dosa kecil.

a. Antara contoh-contoh dosa besar ialah meninggalkan sembahyang, tidak puasa, mengadu nasib, minum arak, zina, judi, riba, memfitnah, mengumpat, membunuh dan lain-lain lagi.

b. Di antara dosa-dosa kecil ialah mendedahkan aurat, bergaul bebas antara lelaki dan perempuan, mendengar nyanyian yang menaikkan nafsu syahwat, bercakap perkaraperkara lucah, bergurau berlebih-lebihan, berkelakar, membazir dan lain-lain lagi.

c. Oleh itu, kalaulah selama ini kita terlibat dengan perbuatan yang haram (seperti riba, mendedahkan aurat, minum arak) maka kita tidak akan buat lagi atau terus tinggalkan perbuatan tersebut. Juga kalau kita terlibat dengan dosa-dosa kerana meninggalkan perkara-perkara wajib (seperti meninggalkan sembahyang dan tinggal puasa), maka kita tidak akan meninggalkannya lagi. Ertinya kita terus melaksanakan perkara-perkara yang wajib dengan bersungguh-sungguh dan membayar (qadha) segala perintah wajib yang tertinggal.

Syarat Taubat Dosa dengan ManusiaSekiranya seseorang itu berbuat dosa dan kesalahan yang ada hubungan sesama manusia, antara syarat-syarat taubat yang mesti ditempuhi ialah:

Menyesal sungguh-sungguh di atas segala kesalahan yang dibuat terhadap orang lain itu. Benar-benar terasa di hati perasaan sedih, dukacita dan rasa tidak patut berbuat begitu.

Meninggalkan terus perkara-perkara yang mendatangkan dosa dengan manusia.

Berazam bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perkara-perkara yang mendatangkan dosa yang ada hubungan dengan manusia (mu’amaidh).

Page 102: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Meminta maaf atau meminta ridho (halal) kepada orang yang kita telah berbuat dosa terhadapnya atau bayar semula ganti rugi atau pulangkan barang yang telah diambil.Dosadosa sesama manusia ini kalau hendak disebutkan terlalu banyak.

Secara ringkasnya ia boleh dibagi menjadi empat kategori yaitu:

a. Dosa yang ada hubungan dengan harta.

Contohnya hutang yang tidak dibayar, harta yang dicuri, dirampas, ditipu, dibinasakan dan lain-lain lagi. Ini semua mesti minta dihalalkan atau meminta maaf pada orang yang bersangkutan atau bayar hutang atau dibayar ganti ruginya atau seumpamanya.

b. Dosa yang ada hubungan dengan peribadi.

Contohnya pukul, tempeleng, menyubit, menyiksa dengan barang-barang tajam atau binatang-binatang bisa, mencacatkan anggotanya atau memotong anggotanya, mengurung atau memenjarakannya dan lain-lain. Dosa-dosa ini semuanya mesti diminta maaf kepada orang berkenaan dan bersedia menerima hukuman mengikut ketentuan syariat sekiranya dia meminta untuk mengenakan hukuman di atas perbuatan kita itu.

c. Dosa yang ada hubungan dengan agamanya.Misalnya memberi malu di depan khalayak ramai, mengumpat dirinya, menghinanya, menuduh dia dengan tuduhan-tuduhan yang tidak benar, fitnah dan lain-lain kesalahan. Ini mesti diminta maaf atau minta redha.

d. Dosa yang ada hubungan dengan keluarganya.

Contohnya kita pernah pegang-pegang, raba-raba, cium anak gadisnya atau zina terhadap anggota keluarganya dan lain-lain. Maka hendaklah

Page 103: Portofolio Pendidikan Agama Islam

minta maaf dan minta ridho dari keluarganya. Kalau mereka tidak ridho dan maafkan.

Di sini kita dapat lihat bahawa bertaubat terhadap dosa dengan sesama manusia lebih berat daripada dosa dengan Allah. Ia mesti menempuh empat syarat tetapi dosa dengan Allah hanya tempuh tiga syarat.

Semua tuntutan syariat ini mesti dibuat mengikut kaedah di atas, barulah taubat itu diterima oleh Allah. Sungguhpun begitu bukan mudah untuk menunaikan syarat-syarat tadi melainkan setelah memiliki hati yang benar-benar ikhlas. Kalau tidak dapat menunaikan syarat-syarat ini, taubat itu tetap tidak akan diterima. Orang yang egonya tinggi amat berat untuk bertaubat. Lebih-lebih lagi dosa yang dilakukan itu terhadap sesama manusia.

Begitulah kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya kalau mereka membuat dosa-dosa. Masih ada peluang bertaubat untuk mendapat keampunan dari Allah dengan menempuh syarat-syarat yang telah disebutkan. Kecuali dosa syirik yang tidak mendapat keampunan dari Allah. Ini telah dinyatakan di dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka

sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (An Nisaa’: 48)

Maknanya selain syirik, orang-orang yang bertaubat daripada dosa-dosanya akan diampunkan oleh Allah. Apabila diampunkan, maka samalah dia seperti orang yang tidak berdosa.

Sabda Rasulullah SAW: “Orang yang bertaubat daripada dosa sepertilah orang yang tidak berdosa.” (Riwayat At Thobroni)

Page 104: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Sabdanya yang lain: “Sesungguhnya Allah menyukai seorang mukmin yang terjerumus berbuat dosa tetapi bertaubat.” (Riwayat Ahmad)

Seterusnya Sabda Baginda lagi: “Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan.” (Riwayat Ahmad)

“Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat.” (Riwayat Addarami)

“tidak ada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada seorang pemuda yang bertaubat.” (Riwayat Ad Dailami)

Allah juga memberitahu kita dalam firman-Nya: “Maka barangsiapa yang bertaubat, sesudah melakukan kejahatan itu dan membaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Maidah: 39)

Firman Allah yang bermaksud: “Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa

yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al

Maidah: 40)

Page 105: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Allah berfirman lagi: “Dan barangsiapa yang mengerjakan ke-jahatan dan menganiaya dirinya kemudian dia memohon ampun kepada Allah,

nescaya dia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An Nisaa’: 110)

Berdasarkan Hadis-Hadis dan ayat-ayat Al Quran tadi, dapat difahami bahawa wajib setiap orang Islam itu bertaubat daripada dosa-dosanya supaya tidak menjadi hijab antara dia dengan Allah SWT (huraian lanjut dalam Bab 28: Rahsia Hati).

Setelah bersih daripada dosa, hijab pun terangkat. Terhubunglah kembali kasih Allah yang terputus selama ini. Dia memandang hamba-Nya itu dengan pandangan penuh kasih sayang sehingga rahmat-Nya melimpah ruah. Justeru itu, hiduplah si hamba yang bertaubat itu dengan penuh bahagia di dunia dan mendapat balasan Syurga di Akhirat.

Takwa

Kedudukan Taqwa sangat penting Dalam Islam dan kehidupan manusia. Pentingnya kedudukan taqwa itu antara lain dapat dilihat dalam catatan berikut. Disebutkan di sebuah hadis bahwa Abu zar al-Gifari, pada suatu hari, meminta nasihat kepada Rasulullah. Rasulullah menasihati al-Gifari, “Supaya ia taqwa kepada Allah, karena taqwa adalah pokok segala pekerjaan muslim. Dari nasihat Rasulullah itu dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa taqwa adalah pokok (pangkal) segala pekerjaan muslim.

Di dalam surat al Hujurat (49) ayat 13, Allah mengatakan bahwa, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Page 106: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Pengertian Taqwa yang mudah untuk di pahami dan diamalkan sebagai berikut :

Pertama, Tawadhu’ adalah rendah hati, tidak sombong. Pengertian yang lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potrensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah. Tawadhu ialah bersikap tenang, sederhana dan sungguh-sungguh menjauhi perbuatan takabbur (sombong), ataupun sum’ah ingin diketahui orang lain amal kebaikan kita.

Kedua, Qanaah ialah menerima dengan cukup.

Qanaah itu mengandung lima perkara:

1. Menerima dengan rela akan apa yang ada.2. Memohonkan kepada Tuhan tambahan yang pantas, dan

berusaha.3. Menerima dengan sabar akan ketentuan Tuhan.4. Bertawakal kepada Tuhan.5. Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

Itulah yang dinamai Qanaah, dan itulah kekayaan yang sebenarnya.

Rasulullah saw bersabda:

“Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta,, kekayaan ialah kekayaan jiwa”.

Page 107: Portofolio Pendidikan Agama Islam

artinya: Diri yang kenyang dengan apa yang ada, tidak terlalu haloba dan cemburu, bukan orang yang meminta lebih terus terusan. Kerana kalau masih meminta tambah, tandanya masih miskin.

Ketiga, Wira’i berasal dari kata ‘wara’ yang artinya menjaga diri atau bertakwa. Sehingga wira’i adalah malu berbuat maksiat kepada Allah dan manusia. Selain itu wira’i juga diartikan sebagai suatu sikap menjauhkan diri dengan hal-hal yang haram dan syubhat. Karena wira’i merupakan inti agama dan yang berada dikawasan itu merupakan pangkal kebaikan bagi para ulama yang mengamalkan ilmunya. Jikalau semangat wirai terbangun dalam kehidupan masyarakat dan bernegara, maka tidak akan terjadi tindakan-tindakan tak terpuji seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, korupsi, dan lain sebagainya.

Keempat, Yaqin adalah percaya. Maksudnya ialah percaya dengan sepenuh hati apa yang dikerjakan nya dan bersungguh2 untuk mendapatkan Ridha dari Allah SWT.Wallahu A’lam

Akhlak

Akhlak ialah instuisi yang bersemayam di hati tempat munculnya tindakan-tindakan suka rela, tindakan yang benar atau yang salah. Menurut tabiatnya, instuisi tersebut siap menerima pengaruh pembinaan yang baik, atau pembinaan salah kepadanya.Jika instuisi tersebut dibina untuk memilih keutamaan, kebenaran, cinta kebaikan, cinta keindahan, dan benci keburukan, maka itu menjadi trade-mark-nya dan perbuatan-perbuatan baik muncul daripadanya dengan mudah.

Page 108: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Itulah akhlak yang baik, misalnya akhlaq lemah lembut, akhlaq sabar, akhlaq dermawan, akhlaq berani, akhlak adil, akhlak berbuat baik, dan lain sebagainya dariakhlak-akhlak yang baik, dan penyempurnaan diri.

Sebaliknya, jika instuisi tersebut disia-siakan, tidak dibina dengan pembinaan yang proporsional, bibit-bibit kebaikan di dalamnya tidak dikembangkan, dan dibina dengan pembinaan yang buruk hingga keburukan menjadi suatu yang dicintainya, kebaikan menjadi sesuatu yang dibencinya, dan perbuatan serta perkataan buruk, misalnya berkhianat, bohong, keluh-kesah, rakus, kasar, dengki, jorok, dan lain sebaginya.

Akhlakul karimah merupakan manivestasi keimanan dan keislaman paripurna seorang Muslim. Akhlakul karimah dalam pengertian luasnya ialah perilaku, perangai, ataupun adab yang didasarkan pada nilai-nilai wahyu sebagaimana dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW. Akhlakul karimah terbukti efektif dalam menuntaskan suatu permasalahan serumit apa pun.

Kiat Menggapai Akhlaqul KarimahSesungguhnya kemuliaan akhlak itu terwujud dengan memberikan apa yang dipunyai kepada orang lain, menahan diri sehingga tidak menyakiti, dan menghadapi gangguan atau tekanan dengan penuh kesabaran. Hal itu akan bisa digapai dengan membersihkan jiwa dari sifat-sifat rendah lagi tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji. Simpul kemuliaan akhlak itu adalah: kamu tetap menyambung hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberikan kebaikan kepada orang yang tidak mau berbuat baik kepadamu, dan memaafkan kesalahan orang lain yang menzalimi dirimu.

Banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk menjadi insan yang berakhlak mulia, beberapa diantaranya terdiri dari satu pemahaman inti dan tiga langkah konkret yaitu : pahami secara mendasar nilai-nilai akhlakul karimah sebagaimana dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Ajarkan kepada orang lain dalam setiap kesempatan

Page 109: Portofolio Pendidikan Agama Islam

mengenai akhlakul karimah tersebut. Secara sistemtik dan sungguh-sungguh menerapkan/melaksanakan hal-hal yang dipahami tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana pada lingkungan yang paling dekat bersifat privat, serta segerakan mulai dari saat ini.

Dengan pemahaman dan langkah-langkah tersebut diharapkan dapat tercipta suatu kebiasaan yang pada akhirnya bila kita lakukan secara konsisten maka akan terbentuk karakter/integrasi akhlakul karimah dalamdiri kita, dan mampu menjawab problematika yang sedang diderita umat saat ini, baik permasalahan social, politik maupun ekonomi dalam kehidupan kita sehari-hari di lingkungan, masyarakat maupun negara.

Akhlak-Akhlak Terpuji

1. Orang yang baik adalah orang yang baik akhlaknya

Kriteria Orang Baik

Nabi Muhammad SAW. Diutus Allah unuk mrnyrmpurnakan Akhlak manusia. Beliau lahir dan tumbuh di masyarakat Arab jahiliyah yang berakhlak buruk dan tidak beradab Rasulullah SAW. Diutus untuk mengajar dan mendidik masyarakat agar berakhlak sesuai dengan ajaran Islam, akhlak yang baik menurut Islam antara lain; sabar, mawas diri, hormat terhadap orang tua, slalu menjaga tali silaturahmi teguh pendirian, jujur, simpati, dan rela berkorban,

Rasulullah mengajar dengan memberi teladan, apapun yang Allah perintahkan, pastilah Rasulullah yang melakukan pertama kali. Selain itu Rasulullah mengajar umatya dengan pembiasaan.

Sebagai uamtnya kita harus bias mengikuti Akhlak Rasulullah SAW. Namun jika kita ingin menjadi sesempurna beliau memang sulit, akan tetapi kita bisa meneladaninya dengan bertahap dan perlahan-lahan. Yang penting kita kontinu atau istiqamah. Rasulullah berkata bahwa ia amat menyayangi mereka yang berakhlak baik.

Page 110: Portofolio Pendidikan Agama Islam

"Nabi SAW. Berkata: "orang yang paling ku sayangi adalah orang yang memiliki Akhlak yang baik."

Disamping itu juga Rasulullah mengatakan bahwa akhlak yang baik mencerminkan keimanan seseorang, orang yang imannya paling sempurna adalah yang akhlaknya baik.

عنهما الله رضي العاص عمر بن عبدالله عن . وال: فاحشة صلعم الله رسول يكن لم قال

: خياركمأحسنكم من إن يقول وكان متفاحشاعليه ( متفق أخالقا

"Abdullah bin Ash R.A berkata: Akhlak Rasulullah bukanlah orang yang keji dan bukan orang yang jahat, bahkan dia bersabda

"sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik budi pekertinya." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Akhlak adalah perangai seseorang yang tercermin dalam perkataan dan perbuatan. Adapun sebagian tanda orang yang memiliki akhlak yang baik, antara lain;

1. Berbicara dengan kata-kata yang baik, baik kepada Orang tua/keluarga ataupun tetangganya. Melindungi dan menghormati orang tua, senang melakukan silaturrahmi, dan senang membantu orang lain terutama orang tuanya.

Page 111: Portofolio Pendidikan Agama Islam

2. Tidak menyakiti tetangga, tidak mengambil hak orang lain, tidak meneyebarkan aib orang lain, mampu memelihara amanat (rahasia) yang meneyebakan orang lain atau dirinya malu.3. Selalu membina tali persaudaraan, senang tolong menolong (gotong royong), selalu waspada terhadap sesuatu yang merugikan orang lain dan dirinya, berlaku adil dan bijaksana terhadap hukum dan kesenangan, serta berlomba-lomba dalam melakukan perbuatan baik.4. Memberikan dan mengucapkan salam dengan hormat, dan tidak berbicara yang bukan mengenai dirinya dengan berlebihan, tidak berbicara tentang masalah kepada orang lain pada saat yang tidak tepat, selalu memaafkan kesalahan orang lain, dan menjauhkan diri dari perkataan (omong) kosong.

2. Orang yang paling berhak untuk dihormati

• : رجل جاء عنأبيهريرةرضياللهعنهفقال وسلم، عليه الله صلى الله رسول إلى

: صحابتي؟ بحسن أحق من الله رسول يا : : : ثم: قال أمك، قال من؟ ثم قال أمك، قال

. : : : أبوك قال من؟ ثم قال أمك، قال من؟( ومسلم( البخاري رواه

Artinya: Abu Hurairah berkata: “seseorang datang kepada Rasulullah Saw. dan berkata: Ya Rasulullah, siapakah yang paling berhak aku

layani (dampingi)? Nabi menjawab: “ibumu”. Orang itu lalu bertanya: “Lalu siapa”. Jawab Nabi: “Ibumu!”. Lalu siapa, tanya orang itu.

Jawab Nabi: “Ibumu!”. Kemudian siapakah? Jawab Nabi: “Ayahmu!” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Ibu adalah orang yang telah mengandung dan melahirkan kita serta memelihara dan mengasuh kita dengan segala kasih sayang tanpa memikirkan untung dan rugi. Sepantasnya beliau haruskita hormati dengan penuh khidmat. Begitu pentingnya seorang ibu, sehingga

Page 112: Portofolio Pendidikan Agama Islam

sampai tiga kali Rasulullah menekankan bahwa ibu lebih berhak menerima penghormatan dari ank-anaknya.

Ini bukan berarti ayah dan oreang tua serta saudara-saudara yang lain tidak berhak dihormati, namun yang lebih dahulu adalah ibu, baru ayah dan yang lebihh dekat dari itu, baru yang lain. Juga begitu penting seorang ibu, sehingga Rasulullah saw. pernah menegaskan bahwa: Syurga itu ada dibawah telapak kaki para ibu. Kita wajib menghormati dan mencintai serta menyayangi ibu jjuga ayah kita, sebab keridhaan Allah terletak pada keridhaan kedua orang tua kita, sedangkan murka Allah pun terletak pada keduanya, khusus nya ibu , sebab doa ibu sangat maqbul, sekalipun doa itu merupakan kutukan. Kita ingat beberapa kisah yang pernah terjadi akibat durhaka pada ibu, seperti kisah Juraij dan sebagainya.

3. Kejujuran membawa kepada kebajikan

عن عنه، الله رضي مسعود بن الله عبد عن : الصدق إن قال وسلم عليه الله صلى النبية، الجن إلى يهدي البر وإن ، البر إلى يهدي

وإن صديقا، يكون ى حت ليصدق جل الر وإنيهدي الفجور وإن الفجور، إلى يهدي الكذب

عند يكتب ى حت ليكذب جل الر وإن النار، إلى( ومسلم ( البخاري رواه كذابا الله

Artinya: “Abdulah ibn Mas’ud ra. Berkata: Nabi Saw. Bersabda: “Sesungguhnya benar/kejujuran itu membawa kebaikan, dan kebaikan itu mengantarkan ke surga, dan seorang yang berlaku benar sehingga tercatat di sisi Allah sebagai seorang yang sangat jujur. Sebaliknya,

dusta membawa kepada kecurangan/perbuatan lacur, sedangkan kecurangan itu mengantarkan ke neraka. Dan seorang itu berdusta

Page 113: Portofolio Pendidikan Agama Islam

sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Makna hadits: Kejujuran termasuk dari sifat-sifat yang terpuji, Jujur adalah sikap yang sesuai antar perkataan dan perbuatan dengan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sesungguhnya yang diinginkan untuk diperbuat, Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk senantiasa jujur. Rasulullah menganjurkan dan menerangkan keutamaan berbuat jujur didalam banyak hadits. Dalam hadits di atas, Nabi menerangkan pada kita bahwasanya kejujuran itu membuka pintu-pintu kebaikan bagi kaum muslimin yang akan memasukkan pelakunya kedalam surga. Sedangkan orang-orang yang senantiasa berlaku jujur dalam perkataanya dan perbuatannya, maka akan dicintai oleh Allah dan manusia.Lawan dari kejujuran adalah dusta yang Allah telah melarang kita darinya. Rasulullah juga telah melarang kita darinya. Sungguh dalam hadits ini Nabi telah menjelaskan kepada kita bahwa kedustaan akan menjerumuskan pelakunya kedalam maksiat yang akan memasukan pelakunya kedalam neraka. Sedangkan orang-orang yang terbiasa melakukan perbuatan dusta, maka dia akan digolongkan sebagai orang-orang pendusta dan termasuk yang berhak mendapat siksa dari Allah. Perbuatan dusta akan menjadikan pelakunya dibenci oleh Allah dan dibenci oleh makhluk-Nya. Maka hendaklah kita berperilaku jujur dengan menjauhi perbuatan dusta agar mendapat ridha dari Allah dan dimasukkan ke dalam surga.

Faedah Yang Bisa Diambil dari Hadits:1. Kejujuran termasuk akhlak terpuji yang dianjurkan oleh Islam.2. Diantara petunjuk Islam hendaknya perkataan orang sesuai dengan isi hatinya.3. Jujur merupakan sebaik-baik sarana keselamatan di dunia dan akhirat.4. Seorang mukmin yang bersifat jujur dicintai di sisi Allah Ta’ala dan di sisi manusia.

Page 114: Portofolio Pendidikan Agama Islam

5. Membimbing rekan lain bahwa jujur itu jalan keselamatan di dunia dan akhirat.6. Menjawab secara jujur ketika ditanya pengajar tentang penyebab kurangnya melaksanakan kewajiban.7. Dusta merupakan sifat buruk yang dilarang Islam.8. Wajib menasihati orang yang mempunyai sifat dusta.9. Dusta merupakan jalan yang menyampaikan ke neraka.

4. Berbuat baik dengan tetangga

• : سمعت قال العدوي شريح أبي عنصلى ن��بي �ل �ن �ل ن ن� ن ن! يي ح# ن% ن�ا يي ن& ي' أ�بصر و أ�ذنا%

: بالله يؤمنث كان من فقال وسلم، عليه اللهيؤمن كان ومن جاره، فليكرم اآلخر واليوم

“ ، جائزته ضيفه فليكرم اآلخر واليوم بالله : يوم جائزتهيارسولالله؟قال قالوما

ذلك وراء كان فما ام، أي ثالثة والضيافة وليلة، واليوم بالله يؤمن كان ومن عليه، صدقة فهو

) “ البخاري رواه ليصمت أو خيرا فليقل اآلخرومسلم)

Abu Syuraih al-Adawi ra. berkata: telah mendengar kedua telingaku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi Saw. Bersabda: ”Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka harus menghormati tamu jaizahnya. Sahabat bertanya: apa jaizahnya itu ya Rasul? Nabi menjawab: “Jaizahnya itu ialah hidangan jamuan pada hari pertama (sehari semalam). Dan hidangan untuk tamu itu tiga hari, yang selebihnya itu dianggap sebagai shadaqah. Dan

Page 115: Portofolio Pendidikan Agama Islam

siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir , maka harus berkata baik atau diam (al-Bukhari dan Muslim)

Dalam kehidupan sosial, tetangga merupakan orang yang yang secara fisik paling dekat jaraknya dengan tempat tinggal kita. Dalam tatanan hidup bermasyarakat, tetangga merupakan lingkaran kedua setelah rumah tangga, sehingga corak sosial suatu lingkungan masyarakat sangat diwarnai oleh kehidupan pertetanggaan. Pada masyarakat pedesaan, hubungan antar tetangga sangat kuat hingga melahirkan norma sosial. Demikian juga pada lapisan masyarakat menengah kebawah dari masyarakat perkotaan, hubungan pertetanggaan masih sekuat masyarakat pedesaan. Hanya pada lapisan menengah keatas, hubungan pertetanggaan agak longgar karena pada umumnya mereka sangat individualistik.

Tradisi ke Islaman memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan norma-norma sosial hidup bertetangga. Adanya lembaga salat berjamaah di masjid atau mushalla, baik harian lima waktu, mingguan Jum''atan maupun tahunan Idul Fitri dan Idul Adha cukup efektip dalam membentuk jaringan pertetanggan. Demikian juga tradisi sosial keagamaan, seperti tahlilan, ratiban, akikah, syukuran, lebaran dan sebagainya sangat efektip dalam mempertemukan antar tetangga.Tentang betapa besarnya makna tetangga dalam membangun komunitas tergambar pada hadis Nabi yang memberi petunjuk agar sebelum memilih tempat tinggal hendaknya lebih dahulu mempertimbangkan siapa yang akan menjadi tetangganya, al jaru qablad dar, bahwa faktor tetanga itu hams didahulukan sebelum memilih tempat tinggal.

Selanjutnya akhlak bertetangga diajarkan sebagai berikut:

(a) Melindungi rasa aman tetangga. Kata Nabi, ciri karakteristik seorang muslim adalah, orang lain (tetangga) terbebas dari gangguannya, baik gangguan dari kata-kata maupun dari perbuatan fisik.

Page 116: Portofolio Pendidikan Agama Islam

(b) Menempatkan tetangga (yang miskin) dalam skala prioritas pembagian zakat.(c) Memberi salam jika berjumpa.(d) Menghadiri undangannya.(e) Menjenguk tetanggga yang sakit.(f) Melayat atau mengantar jenazah tetangga yang meninggal dunia.(g) berempati kepada tetangga

Nabi Muhammad saw. Diutus Untuk Menyempurnakan AkhlakAllah SWT. memiliki maksud tertentu menciptakan umat manusia, yaitu sebagai khalifah (penguasa, pengatur) bumi dalam rangka ikhlas beribadah kepadaNya. Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan memiliki hawa nafsu. Hawa nafsu inilah yang mendorong manusia untuk selalu dinamis berubah ke segala arah. Dengan hawa nafsu manusia dapat memrubah dunia ke zaman modern seperti saat ini dan akan terus berkembang ke masa yang lebih modern di masa yang akan datang. Dan hawa nafsu pula jika tanpa dikendalikan sebagai pendorong kuat untuk memunculkan perbuatan-perbuatan tercela dan kerusakan-kerusakan di muka bumi.

Kecenderungan hawa nafsu yang tak terkontrol sehingga banyak melahirkan perbuatan-perbuatan maksiat dan kerusakan-kerusakan di muka bumi telah lama dikhawatirkan oleh para malaikat ketika Allah mengutarakan maksudnya kepada para malaikat bahwa Allah akan menciptakan makhluk manusia sebagai khalifah (penguasa, pengatur) di muka bumi. Dan kekhawatiran malaikat ini telah terbukti, betapa kita saksikan, berapa banyak manusia tanpa dosa terbunuh baik oleh pribadi-prabadi atau perang yang menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan. Berapa banyak kemaksiatan terjadi disekitar kita, dikerjakan dengan terang-terangan tanpa malu-malu: berjudi, mabuk-mabukan, berzina, merampas harta orang lain tanpa hak dari pencurian kelas teri hingga korupsi yang menelan harta masyarakat trilyunan rupiah dan beragam kemaksiatan lainnya hingga mengganggu sendi-sendi kehidupan normal di masyarakat, kesemuanya terus menerus

Page 117: Portofolio Pendidikan Agama Islam

terjadi hingga saat ini. (Lebih jauh tentang nafsu manusia akan kami bahas dalam tulisan tersendiri, insya Allah).Kerusakan akhlak terus terjadi merajalela. Akankah nafsu angkaramurka akan terus kita perturutkan? Jawabnya tanyakanlah pada diri sendiri. Jangan mudah menyalahkan pihak lain, karena setiap kita adalah bernafsu.Dan ini adalah salah satu alasan mengapa Allah menurunkan Muhammad SAW. di tengah-tengah manusia. Tiada lain untuk membimbing nafsu manusia bagaimana seharusnya ia dibimbing, dikendalikan dan diarahkan. Rasulullah SAW. bersabda:

���ل���� خ��ل��ق���� ص���ا��ل��ح�� ����� أ ل���� ب�ع��ث�ت��� ن�م��ا�� إ���”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).

كانلكمفيرسولاللهأسوةحسنة لقدالله وذكر اآلخر واليوم ه الل يرجو كان من ل

كثيرا“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Al-Ahzab: 21)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Dalam Berakhlak1. Genetik / turunanAkhlak: jati diri/karakter yang menyertai manusia di manapun ia berada, oleh karenanya keteladanan orang tua (rumah tangga) sangatlah mempengaruhi terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya. Di sadari atau tidak bahwa apa yang dilakukan oleh orang tua (ayah, ibu, dan lainnya) telah menuntun kepada sikap dan perilaku

Page 118: Portofolio Pendidikan Agama Islam

anak-anaknya. Dan ketahuilah bahwa proses pendidikan lebih banyak dinikmati oleh anak melalui mata, yakni mencapai 83%, dan hanya 11% melalui telinga atau nasehat, sedangkan 6% lainnya melalui keterampilan. Dengan demikian orang sering mengatakan buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya.2. Sisi psikologis : Al-nafsiyah / kejiwaanSecara psikologis bahwa yang turut mempengaruhi pembentkan akhlak adalah berasal dari dalam diri anak itu sendiri. Hal ini terbentuk oleh faktor pengalaman dan kesadaran anak dalam kehidupan rumah tangga. Semakin baik kebiasaan rmah tangganya dalam pergaulan keseharian, maka semakin baik pula akhlak anak-anaknya, sebaliknya semakin rusak akhlak dalam rumah tangganya, maka semakin banyak kecenderungan memiliki akhlak yang buruk pula.3. Faktor social / lingkungan : Syariah IjmaiyahFaktor lingkungan tidak kalah pentingnya dalam pembentukan akhlak, semakin baik lingkungan hidup anak, maka semakin baik pula kemungkinan akhlaknya. Pepatah klasik mengatakan “bahwa dekat pandai besi maka akan kepercikan apinya, dan dekat orang menjual minyak wangi maka akan keciupan baunya.4. Nilai Islami yang tertanam dalam dirinyaGaya hidup seorang manusia / muslim yang dilandaskan dengan al-qur’an dan as-sunnah, akan terbentuk akhlak yang islami. Karena hal yang demikian itu akan menunjukkan apa yang baik di mata Allah dan rasulnya, Baik dimata Allah adalah; Takwa dan sabar kepada Allah - mengabdi, selalu tunduk dan patuh kepada perintah-Nya, Berserah diri dan tawakkal kepada Allah, pandai bersyukur, Ikhlas dalam semua peristiwa yang terjadi dalam dirinya, serta khouf / takut dan Radja atau penuh harap.Sedangkan Akhlak baik untuk Rasullullah : Ikhlas dalam melakukan sesatu yang disunnahkan, beriman kepada Rasul, selalu mengucapkan shalawat dan salam serta taat dan cinta kepada Rasul, mempercayai kepada semua berita yang disampaikan Rasul serta menghidupkan sunnahnya.Faktor yang mempengaruhi seseorang berakhlak mulia:

Page 119: Portofolio Pendidikan Agama Islam

1. Perintah Allah dan Rasulnya2. Mengikuti sunahnya, karena tujuan diutusnya Rasulullah saw. (QS. Al-Ahzab:21)3. Sebagai bukti eksistensi keimanan4. Sebagai kunci dakwah5. Takut atas ancaman Allah (QS. as-Shaaf:2-3)6. Sebagai kunci komunikasi untuk mendapatkan kepercayaanFaktor-Faktor Yang Membuat Orang Enggan Berakhlak Mulia1. Tidak ada keinginan mempertebal iman2. Sudah menjadi kebiasaannya di waktu kecil3. Tertutupnya hati

Page 120: Portofolio Pendidikan Agama Islam

Penutup

Kesimpulan dari Portofolio ini adalah Tuhan itu hanyalah Allah, dia maha esa, dan maha adil bagi alam semesta. Dan bahwa Agama Islam adalah agama yang sempurna, dengan kitabnya Al Quran, dan di turunkan kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam, karena sejarah sampai masa depan sudah tercantum dalam Al Quran.

Ilmu dalam Al Quran sangatlah banyak, tidak tergantung Al Quran saja, akan tetapi ada ilmu tauhid, fiqih, tajwid, dan hadits – hadits riwayat dalam membantu mentafsirkan isi kandungan dari Al Quran tersebut.

Beruntunglah bagi orang – orang beriman yang menjalani perintah Allah SWT. Aamiin.