Portofolio Field Lab

34
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Tujuan dari pembangunan nasional khususnya bidang kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan memegang peranan yang amat penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, dan sebagai sumber daya pembangunan. Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, salah satu cara untuk menjaga kesehatan yaitu dengan memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, salah satu tempat/fasilitas pelayanan kesehatan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat terjangkau oleh pemerintah dan masyarakat. Pelayanan Kesehatan Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan secara merata dengan meningkatkan peran serta masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui kegiatan pokok kesehatan 1

description

tugas field lab

Transcript of Portofolio Field Lab

BAB IPENDAHULUANLatar BelakangTujuan dari pembangunan nasional khususnya bidang kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan memegang peranan yang amat penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, dan sebagai sumber daya pembangunan.Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, salah satu cara untuk menjaga kesehatan yaitu dengan memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, salah satu tempat/fasilitas pelayanan kesehatan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat terjangkau oleh pemerintah dan masyarakat.Pelayanan Kesehatan Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan secara merata dengan meningkatkan peran serta masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan juga yang diselenggarakan secara terpadu di masyarakat desa dalam bentuk Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD). UKGS adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan sekolah (UKS) yangmelaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para siswaterutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu,diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket Minimal,paket Standar, dan paket Optimal (Depkes, 1996). Selain itu, UKGS juga salah satu upaya kersehatan Masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik disekolah binaan yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut.Kegiatan UKGS itu sendiri terdiri dari 3 macam : 1. Upaya promotif : Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan / penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 ( Departemen Kesehatan RI, 1996)2. Upaya preventif : Upaya preventif meliputi sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta gigi mengandung fluor, kumur-kumur dengan larutan yang mengandung flour dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut (Departemen Kesehatan RI, 1996).3. Upaya kuratif : Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat untukmenghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan permintaan maupun sesuai kebutuhan dan rujukan bagi siswa yang memerlukan perawatan (Departemen Kesehatan RI, 1996)Usaha Kesehatan Gigi masyarakat Desa (UKGMD) merupakansalahsatuupaya untuk membantu masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan gigi yang tidak terlaksana serta mendorong masyarakat untuk melaksanakan perawatan kesehatan gigi.Tujuan Field LabTujuan UmumSetelah melakukan kegiatan field lab ini mahasiswa mampu memahami dan melakukan serta memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada siswa Sekolah Dasar dan masyarakat umum.Tujuan KhususSetelah mengikuti kegiatan field lab ini, mahasiswa mampu :1. Mengenal peran, fungsi, posisi, dan tanggung jawab seorang tenaga kesehatan terutama dokter gigi di Puskesmas.2. Memahami pelayanan kesehatan terutama di bidang kedokteran gigi yang ada di Puskesmas.3. Mampu menjelaskan tentang dasar-dasar dari kesehatan gigi dan mulut.4. Mampu melakukan manajemen program dan prosedur kesehatan gigi dan mulut dasar bagi siswa sekolah dasar maupun masyarakat umum di Puskesmas.

BAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKANKelompok IV dari fakultas kedokteran gigi unimus ini, mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan field lab di Puskesmas Karang Malang yangterletak diJalan RM. Soebagiono Tjondrokoesoemo didesaKarang Malang,KecamatanMijen, KabupatenSemarang.Kegiatan fieldlab kali ini, tentang Observasi dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut yangdilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari Sabtu, 12 Juli 2014 dan hari Rabu, 16 Juli 2014 yang dipandu oleh dokter gigi puskesmas drg. Bennet Febri.I. Kegiatan Lapangan hari pertamaWaktu pelaksanaan: Sabtu, 12 Juli 2014Instruktur: drg. BudionoHambatan: Tidak ada hambatan yang berarti, hanya saja masalah lokasi puskesmas yang cukup jauh membuat kelompok kami harus menempuh perjalanan cukup jauh.Kegiatan yang kami lakukan pada pertemuan pertama field lab di Puskesmas Karang Malang adalah pengambilan data sekunder yang mendapat bimbingan dari dokter gigi puskesmas drg. Bennet Febri selaku kepala puskesmas Karang Malang. Kelompok kami terdiri dari 12 mahasiswa, yaitu : Dinda Rifka Mutiara, Ririn Aprilia Lacana, Akhfa Muntaha Anggraini, Roza Restu Pambudi, Arief Pramono, Moh. Danil Ahsan Murdiputra, Rifqi Muhammad, Sri Margiyanti, Anggi Wiraswara Raditya, Ficky Vimbiyanti A, Bagas Luthfi Alfat, dan Safira Khairunnisa. Diawali dengan keberangkatan kelompok kami dari kampus PPNI pada pukul 08.30 dan tiba di puskesmas karang malang pada pukul 09.45. Setibanya di puskesmas karang malang, kelompok kita disambut oleh Staf Puskesmas dan kemudian disusul oleh dokter gigi puskesmas drg. Bennet Febri . Tujuan dari pertemuan hari pertama adalah untuk pengambilan data sekunder dari Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di SD Binaan puskesmas Karang Malang, disitu kami mewawancarai drg. Bennet mengenai data dari UKGS SD / MI Binaan puskesmas Karang Malang, yang pada hari sebelumnya kami sudah menyusun pertanyaan pertanyaan yang harus kami tanyakan kepada pihak puskesmas, terutama dokter gigi puskesmas itu. Kami membuat pertanyaan pertanyaan nya berdasarkan checklist yang diberikan instruktur kepada mahasiswa pada modul field lab, meliputi :A. Pengumpulan Data (SD / MI binaan Puskesmas)

1. Data dasar untuk keperluan perencanaan operasionalADA (bila ada sebutkan jumlahnya)TIDAKKETERANGAN

a. Jumlah SD / MI (6 SD / MI)-Jumlah sekolah binaan yang dimiliki oleh puskesmas karang malang terdiri dari 5 SD Negri dan 1 MI swasta.

b. Jumlah murid yang dilakukan pemeriksaan -Jumlah murid yang dilakukan pemeriksaan di 6 sekolah binaan adalah 942 siswa.

c. Jumlah Guru (6 SD/MI)-Terdapat 6 guru UKS di Sekolah Binaan. Setiap sekolah, masing-masing terdapat 1 guru UKS.

d. Data tentang situasi pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut di SD dan MI khususnya sehubungan dengan presentase sekolah menurut pentahapan UKGS -Menurut data yang terdapat di puskesmas karang malang adalah tahap I, II, dan III

2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut murid

a. Oleh tenaga kesehatan Untuk evaluasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan itu berupa Data ( tidak pernah membandingkan)

b. Oleh guru- Untuk evaluasi yang diberikan oleh guru di sekolah binaan biasanya tidak ada ( tidak pernah membandingkan).

B. Intervensi Perilaku

1. Penggerakan peran serta guru melalui likakarya / pelatihan -Setiap tahun ada refreshing, namun tidak semua di sekolah binaan.

2. Penyuluhan kepada murid berupa :

a. Latihan menggosok gigi -Latihan menggosok gigi dilakukan untuk kelas 1 sampai 6

b. Pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut -Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dimiliki oleh puskesmas.

c. Penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui pemeriksaan rutin- penilaian kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh guru, pihak puskesmas tidak mengetahuinya

d. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara insidental -penyuluhan oleh tenaga kesehatan dari pihak puskesmas mengenai kesehatan gigi dan mulut dilakukan setiap 1 tahun sekali

C. Intervensi medis teknis / perorangan

1. Pembersihan karang gigi- tidak pernah melakukan pembersihan karang gigi, dikarenakan kendala bahan dan biaya.

2. Pemeriksaan mulut (check oral) -check oral selalu dilakukan oleh pihak puskesmas setiap 1 tahun sekali

3. Pengobatan sementara- Puskesmas karang malang langsung melakukan tindakan sampai ke tahap V

4. Aplikasi fluor

a. Melalui pasta gigi yang memenuhi pasta gigi yang memenuhi persyaratan -untuk aplikasi fluor melalui pasta gigi , biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga seperti Uniliver (pepsodent)

b. Untuk daerah khusus intensifikasi melalui kumur kumur dengan larutan yang memenuhi persyaratan- aplikasi fluor hanya melalui pasta gigi

5. Penambalan -penambalan sudah termasuk dalam program UKS dan dilakukan pihak puskesmas sampai penambalan permanen

6. Pencabutan gigi persistensi -semua pencabutan gigi dilakukan pihak puskesmas, juga termasuk pencabutan gigi persistensi

7. Pencabutan gigi permanen -semua pencabutan dilakukan oleh pihak puskesmas, juga termasuk pencabutan gigi permanen

8. Rujukan -tidak pernah melakukan rujukan, karena semua keluhan bisa ditangani oleh pihak puskesmas

D. Manajemen

1. Supervisi dan bimbingan teknis

a. Kunjungan pembinaan ke SD dan MI minimal 1 X sebulan -Tapi, untuk kunjungan pembinaan ke SD / MI, puskesmas karang malang tidak melakukan sebulan sekali tapi 1 tahun sekali

b. Kunjungan supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh koordinator kesehatan gigi Dinas Kesehatan Kota atau kunjungan supervisi oleh penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut Dinas Kesehatan Kota minimal 1 X dalam 1 triwulan -Kunjungan supervisi ke puskesmas karang malang dilakukan hanya 1 tahun sekali , tidak dilakukan 1 kali dalam 1 triwulan

c. Kunjungan supervisi dari program kesehatan gigi dan mulut Pusat ke daerah minimal 1 X dalam 1 setahun -Kunjungan supervise pusat ke daerah dilakukan 1 kali dalam 1 tahun

2. Pelaporan -kegiatan UKGS dilaporkan ke dinas kesehatan 1 tahun sekali

3. Evaluasi kegiatan UKGS -evaluasi kegiatan UKGS dilakukan hanya secara internal

Saat wawancara dengan drg. Bennet Febri

Berikut adalah pertanyaan yang sudah kami siapkan berdasarkan checklist :A. Pengumpulan dataa. Data dasar untuk keperluan perencanaan operasional Berapa jumlah SD / MI binaan yang dimiliki oleh puskesmas dalam satu kecamatan Karang Malang? Berapa jumlah murid SD / MI binaan yang pernah di lakukan pemeriksaan oleh pihak puskesmas? Berapa jumlah guru yang membina UKS pada setiap SD / MI binaan ? Apakah ada data tentang situasi pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut di SD dan MI khususnya sehubungan dengan presentase sekolah menurut tahapan dari UKGS?b. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut murid Bagaimana dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang dillaksanakan puskesmas karang malang yang diberikan oleh tenaga kesehatan? Bagaimana dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang dillaksanakan puskesmas karang malang yang diberikan oleh guru?B. Intervensi perilakua. Bagaimana peran serta guru melalui lokakarya / pelatihan di SD / MI Binaan?b. Selama ini, berupa apakah penyuluhan kepada murid? Apakah latihan menyikat gigi? Apakah pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut? Apakah penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui pemeriksaan rutin? apakah ketiga-tiganya?c. Selain itu, apakah ada juga penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara insidental?C. Intervensi medis teknis / perorangana. Apakah pernah melakukan pembersihan karang gigi?b. Pernahkah melakukan pemeriksaan mulut (check oral) rutin? apabila pernah, berapa kali?c. Pernahkah melakukan pengobatan sementara?d. Apakah disini ada pengaplikasian fluor? Melalui pasta gigi? Dan bagaimana untuk daerah-daerah khusus?e. Pernahkah melakukan penambalan? Apakah hanya sampai penambalan sementara? Ataukah sampai penambalan permanen?f. Pernahkah melakukan pencabutan gigi persistensi?g. Pernahkah melakukan pencabutan gigi permanen?h. Apakah pernah melakukan rujukan ke instansi-instansi tertentu?D. Manajemena. Dari pihak manakah supervisi dan bimbingan teknis di puskesmas ini?b. Pernahkah melakukan kunjungan pembinaan ke SD dan MI? Berapa kali?c. Berapa kali kunjugaan dari supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh koordinator kesehatan gigi Dinas Kesehatan Kota atau kunjugan supervivi oleh penanggungjawab program kesehatan gigi dan mulut Dinas Kesehatan Kota? Berapa kali?d. Bagaimana pelaporannya?e. Dan adakah evaluasi kegiatan UKGS, manakah yang sering dapat evaluasi?

*Keterangan dari tabel :A. Pengumpulan data1. a. Menurut keterangan yang diberikan drg. Bennet Febri selaku dokter gigi puskesmas karang malang, di puskesmas karang malang mempunyai 6 SD / MI binaan. Jumlah siswa di masing-masing sekolah binaan meliputi : SDN Karangmalang , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 190 siswa SDN Polaman , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 110 siswa MI Al Hikmah , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 128 siswa SDN Bubakan , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 180 siswa SDN Purwosari 01 , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 195 siswa SDN Purwosari 02 , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 139 siswa .Jadi, total keseluruhan siswa di sekolah binaan adalah 942 siswa. b. Jumlah keseluruhan murid yang diperiksa di sekolah binaan sama dengan jumlah keseluruhan siswa SD / MI di sekolah binaan yaitu 942 siswac. Menurut keterangan yang diberikan drg. Bennet , jumlah dari guru UKS di masing masing sekolah binaan itu adalah 1 guru UKS . Jadi total keseluruhan guru UKS di SD / MI Binaan puskesmas karang malang terdapat 6 guru UKS. d. Menurut data yang terdapat di puskesmas karang malang, siswa kelas 1 untuk UKGS tahap I , dan siswa kelas 3 dan 5 untuk UKGS tahap II dan III. Kegiatan UKGS tahap I / paket minimal UKS, meliputi : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD / MI. Kegiatan UKGS tahap II / Paket standar UKS, meliputi : Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit Pelayanan medic dasar atas permintaan Rujukan bagi yang memerlukan Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1, diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya lepas. Kegiatan UKGS tahap III / Paket Optimal UKS , meliputi kegiatan UKGS tahap II ditambah kegiatan : Pelayanan medic gigi dasar atas permintaan pada murid kelas 1 sampai kelas 6 (care on demand) Pelayanan medic gigi dasar seusai kebutuhan (treatment need) pada kelas terpilih .2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut murida. Untuk evaluasi dampak dari program yang dilakukan pihak puskesmas melalui tenaga kesehatan kepada sekolah binaan adalah dalam bentuk data ( datanya yang sudah di dapat oleh masing masing mahasiswa ).b. Untuk evaluasi dampak dari program yang dilakukan pihak puskesmas melalui guru itu biasanya tidak ada .B. Intervensi perilaku1. Peran serta guru SD / MI binaan melalui program lokakarya / penyuluhan di Desa Karang malang itu ada, yaitu dengan diadakannya refreshing setiap 1 tahun sekali, tetapi tidak di semua SD / MI Binaan.2. Penyuluhan yang dilakukan pihak puskesmas di SD / MI binaan itu masih hanya berupa latihan menggosok gigi, Pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut serta penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara incidental.C. Intervensi medis teknis / perorangan1. Pembersihan karang gigi belum pernah dilakukan oleh pihak puskesmas karang malang, itu dikarenakan terbatasnya biaya dan bahan untuk pembersihan karang gigi.2. Check oral rutin sudah biasa dilakukan oleh pihak puskesmas karang malang, yaitu sekitar 1 tahun sekali setiap penerimaan siswa baru.3. Pengobatan sementara tidak ada, karena di puskesmas karang malang melakukan tindakannya langsung pada tahap ke V. jadi, tidak ada pengobatan sementara,4. Pengaplikasian fluor di SD / MI binaan puskesmas karang malang hanya melalui pasta gigi dan yang biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga (pepsodent).5. Penambalan yang dilakukan pada siswa SD / MI binaan sudah termasuk dalam program UKS dan kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak puskesmas sampai dengan penambalan permanen6. Semua tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas karang malang, juga termasuk pencabutan gigi permanen.7. Semua tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas karang malang, juga termasuk pencabutan gigi persistensi.8. Pihak puskesmas selama ini tidak pernah melakukan rujukan, karena semua keluhan masyarakat bisa ditangani oleh pihak puskesmasD. Manajemen1. a. Ada kunjungan pembinaan ke SD / MI binaan, puskesmas karang malang tidak melakukan sebulan sekali tapi 1 tahun sekalib. Ada kunjungan supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh koordinator atau penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut Dinas Kesehatan Kota ke puskesmas karang malang yang dilakukan hanya 1 tahun sekali , tidak dilakukan 1 kali dalam 1 triwulanc. Ada kunjungan supervisi dari program kesehatan gigi dan mulut Pusat ke daerah 1 kali dalam 1 tahun2. Ada pelaporan kegiatan UKGS, pelaporan tersebut dilaporkan ke dinas kesehatan kota 1 kali dalam 1 tahun3. Ada evaluasi kegiatan UKGS, namun evaluasi tersebut dilakukan hanya secara internal.

Pertemuan Hari Ke-1II. Kegiatan Lapangan hari kedua Waktu pelaksanaan: Rabu, 16 Juli 2014Instruktur: drg. BudionoHambatan: - Tempat untuk penyuluhan tidak kondusif. Terlalu banyak balita yang terdapat di tempat penyuluhan, sehingga terlalu ramai dan masyarakat tidak mendengarkan secara seksama penyuluhan yang diberikan oleh kelompok kami. Masyarakat terlalu acuh dan cenderung tidak peduli tentang materi kesehatan gigi dan mulut yang disampaikan kelompok kami.Kegiatan yang kami lakukan pada hari rabu tanggal 16 juli 2014 di pertemuan kedua field lab di Puskesmas Karang Malang ini, kelompok IV ditugaskan untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat desa karang malang. Penyuluhan dilakukan di rumah warga dan sekaligus dijadikan sebagai posyandu . Diawali keberangkatan kelompok kami dari kampus PPNI pada pukul 07.30 pagi dan sampai di puskesmas karang malang pada pukul 08.45, sebelum kami ke rumah warga tersebut kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke puskesmas karang malang untuk mengonfirmasi dimana kelompok kami harus memberikan penyuluhan. Kemudian setelah semua jelas, kami berangkat dari puskesmas ke rumah warga itu sekitar pukul 09.15 dan sampai di rumah warga sekitar pukul 09.30. Disitu kelompok kami langsung melakukan persiapan, di ruangan yang sdah di siapkan oleh warga sekitar.

Saat persiapan penyuluhan

Sekitar 20 menit kami melakukan persiapan, kami langsung membuka penyuluhan tersebut. Di awali dengan pembukaan oleh salah satu mahasiswa dari kelompok kami Moh. Danil Ahsan M , dan penyuluhan kesehatan gigi mulut itu disampaikan oleh Moh. Danil Ahsan M dan Arief Pramono. Penyuluhan dimulai dari penyetelan video tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar, pemilihan bahan dan makanan yang baik untuk gigi kemudian dilanjutkan pengenalan bagian bagian gigi beserta fungsinya.Saat pemaparan materi penyuluhan

Penyuluh menyampaikan materi dengan bahasa yang tidak begitu formal, namun mudah dipahami oleh masyarakat desa , ini ditujukan supaya masyarakat desa paham dan mengerti apa yang disampaikan oleh penyuluh. Karena menurut Venugopal (Mardikanto,1993) mendefinisikan perencanaan programpenyuluhansebagaisuatu prosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya untukmerumuskan masalah (keadaan-keadaan yang belum memuaskan) dan upayapemecahan yang mungkin dapat dilakukan demi tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dan menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan (Effendy, 1998).Setelah memperkenalkan tentang bagian bagian gigi beserta fungsinya, kemudian beralih kepada tentang bagaimana cara merawat kebersihan gigi dan mulut. Karena apabila kita tidak dirawat dengan baik kebersihan gigi dan mulut, dapat menimbulkan karies gigi (gigi berlubang) dan berbagai macam penyakit lainnya . berikut sedikit cara untuk merawat kesehatan gigi dan mulut yang meliputi :

Diet makananPencegahan terhadap gigi berlubang dapat dimulai dari diet makanan yang kita konsumsi. Makanan yang bagus untuk kesehatan gigi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan ialah makanan yang banyak mengandung serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Selain bagus untuk pencernaan, makanan yang berserat juga secara tidak langsung dapat membersihkan sisa makanan yang lengket yang menempel pada gigi.Penyuluh menjelaskan makananyang baikuntuk gigiyaitu sayur, buahdan bahan bergizi lainnya untuk gigi, selain itu juga menjelaskan makananyangtidak baikuntuk gigiyaitupermen, coklat, gulali, soda karena lengket dan bisa menyebabkan gigi berlubang jika tidakdibersihkan. Tidak lupa, penyuluh menekankan bahwa pada dasarnya makanan yang manis dan lengket boleh di makan asalkan setelahnya menyikat gigi. Menyikat gigiDalam hal menyikat gigi, teknik apapun yang dipergunakan, yang harus diperhatikan adalah cara menyikat gigi tersebut jangan sampai merusak struktur gigi. Karena kebanyakan di lingkungan masyarakat banyak yang salah dalam melakukan penyikatan terhadap gigi sehingga mengakibatkan gigi banyak yang rusak. Penambalan gigiPenambalan gigi terhadap gigi yang berlubang sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebelum kelainannya menjadi lebih berat lagi. Apabila penambalan dilakukan sedini mungkin, kunjungan ke dokter gigi menjadi lebih sedikit dalam artian sekali datang bisa langsung dilakukan penambalan langsung. Apabila kelainannya sudah lebih berat, maka gigi tersebut harus dilakukan perawatan terlebih dahulu sehingga memerlukan kunjungan yang lebih banyak. Pencabutan gigiPencabutan gigi dilakukan apabila gigi tersebut sudah tidak dapat lagi dipertahankan dan apabila gii tersebut menjadi penyebab dari infeksi di dalam rongga mulut dan dapat menyebabkan sakit dan bengkak, bahkan dapat menyebabkan kesulitan buka mulut. Kontrol 6 bulan sekali ke dokter gigiKontrol tiap 6 bulan sekali dilakukan meskipun tidak ada keluhan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat gigi lain yang berlubang selain yang telah ditambal, sehingga dapat dilakukan perawatan sedini mungkin. Selain itu juga untuk melihat, apakah telah terdapat kembali karang gigi dan kelainan-kelainan lainnya yang mungkin ada. (Isnaniah Malik, drg., Sp. Ort., 2008)Kemudian, setelah menjelaskan bagaimana cara merawat gigi yang baik. Penyuluh juga menjelaskan bagaimana akibatnya jika gigi tidak di rawat, yaitu akan menyebabkan karies (gigi berlubang) dan penyakit lainnya. Yang dibahas pada penyuluhan kali ini yaitu bagaimana karies (gigi berlubang) terbentuk dan macam-macamnya, kemudian jika gigi berlubang yang sudah parah dan tidak diobati, contoh kecilnya akan menyebabkan miokarditis, abses gigi, dan phlegmon. Miokarditis adalah radang pada miokardium yang ditandai dengan adanya proses eksudasi dan bukan sel radang. Miokarditis akut dapat berupa miokarditis akut purulenta yang merupakan komplikasi dari septikemia atau abses miokard (Baradero, 2008) Abses periodontal adalah suatu inflamasi purulen yang terlokalisir pada jaringan periodonsium (Dameria Fitriani Srg, 2010) Phlegmon atau Ludwig's anginaadalah suatu penyakit kegawatdaruratan, yaitu terjadinya penyebaran infeksi secara difus progresif dengan cepat yang menyebabkan timbulnya infeksi dan tumpukan nanah pada daerah rahang bawah kanan dan kiri (submandibula) dan dagu (submental) serta bawah lidah (sublingual), yang dapat berlanjut menyebabkan gangguan jalan nafas dengan gejala berupa perasaan tercekik dan sulit untuk bernafas secara cepat (mirip dengan pada saat terjadinya serangan jantung yang biasa dikenal denganangina pectoris).(Asnul Arfani, drg. 2012)Setelah penjelasan tentang penyakit yang bisa timbul akibat karies gigi yang tidak kunjung diobati, maka berlanjut ke penjelasan tentang bagaimana cara mencegah gigi berlubang yaitu salah satu caranya dengan menyikat gigi. Kelompok kami kemudian menjelaskan serta mempraktekkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar. Penyuluh juga tidak lupa membawa phantom gigi dan sikat gigi nya untuk mempermudah penyuluh untuk mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Saat mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar, tidak hanya penyuluh yang berdiri didepan saja yang mempraktekan melainkan teman-teman kelompok IV yang lain juga ikut mempraktekkan didepan ibu-ibu dan anak-anak yang hadir di rumah warga tersebut, kami berkeliling menghampiri setiap ibu-ibu dan anak-anak yang hadir disitu, supaya mereka lebih paham dan mengerti bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar. Ketika kami mempraktekkan di depan ibu-ibu tersebut, mereka terlihat antusias ini terbukti dikarenakan mereka juga bertanya tentang masalah gigi dan mulut yang mereka keluhkan kepada kami. Salah satu pertanyaan yang ibu-ibu tanyakan kepada saya adalah Mengapa posisi menyikat gigi nya harus memutar? Apakah pengaruhnya terhadap gigi? ibu lain juga ada yang bertanya, Apakah infeksi di gigi, bisa berpengaruh ke organ tubuh yang lain? . Namun, ada salah satu pertanyaan yang menurut saya cukup menggelitik di telinga yaitu ketika ada seorang ibu yang bertanya Mba, apa benar GusDur meninggal akibta mencabut gigi?Saat mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar

Cara menyikat gigi yang baik dan benar :

Setelah pemberian materi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar, dan sebelum menutup penyuluhan hari itu, tidak lupa kami sebagai mahasiswa kedokteran gigi menyampaikan kepada warga supaya tetap menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut dengan baik, dan tidak lupa juga untuk selalu datang ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mengontrol gigi walaupun tidak ada keluhan. Alhamdulillah, penyuluhan hari itu berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Kami menutup penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di Desa Karang malang dengan membaca Alhamdulillah dan tidak lupa juga untuk berterima kasih kepada warga Desa Karang malang yang sudah hadir dan mendengarkan penjelasan tentang kesehatan gigi dan mulut yang sudah kelompok kami sampaikan.

Saat penutupan penyuluhan

Kelompok Field Lab IV FKG UNIMUSBAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN0. Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

12