Port Medik

download Port Medik

of 31

description

OA

Transcript of Port Medik

PORTOFOLIO MEDIK

PORTOFOLIO MEDIKOSTEOARTHRITIS

PEMBIMBING :dr.Marleni. Parapat

PENYUSUN:dr. Yasmine Marella

PROGRAM DOKTER INTERNSIP DKI JAKARTAPERIODE 12 Febuari 2015 12 Juni 2015PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN

BAB ILAPORAN KASUS

IDENTITASNama: Ny. MUsia: 68 tahun Jenis Kelamin: perempuan Alamat: Jalan bendungan jago kemayoran Pekerjaan: ibu rumah tanggaAgama: IslamPendidikan: SMA

ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 17 Maret 2015 Keluhan UtamaNyeri pada kedua lutut sejak 1 bulan yang lalu

Keluhan TambahanKedua lutut terasa kaku

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke puskesmas kecamatan kemayoran dengan keluhan kedua lututnya terasa nyeri sekitar 1bulan yang lalu, nyeri hilang timbul ,dirasakan terutama ketika berjalan agak jauh dan hilang saat istirahat. Kedua lutut juga sering terasa kaku terutama pagi hari saat bangun tidur, kaku dirasakan lamanya sekitar 20 menit. Pasien juga sering merasa kedua lututnya berderik ketika berjalan atau ditekuk. Pasien menyangkal adanya rasa kesemutan, baal dan demam. BAB dan BAK normal. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat asma (-) Riwayat Hipertensi (-) Riwayat DM (-) Riwayat Alergi (-) Riwayat trauma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat asma (-) Riwayat Hipertensi (-) Riwayat DM (-) Riwayat Alergi (-) Riwayat keganasan, sakit jantung,sakit ginjal (-)

Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan Tidak merokok Tidak minum alkohol Tidak mengkonsumsi obat-obatan Pasien tidak pernah melakukan olahraga

GENOGRAM

Ayah pasienIbu pasien

(meninggal)(meninggal)

Ny.M, 68 thn(pasienAdik laki-laki, 62thAdik perempuan,65thnKakak laki-laki, 70th

(pasien)

Keterangan = Laki-laki hidup sehat = Laki-laki hidup sakit OA = Perempuan hidup sehat = perempuan hidup sakit O

PEMERIKSAAN FISIKKesadaran: compos mentisKeadaan umum: tampak sakit sedangTanda-tanda vital: Tekanan darah : 130/70 mmHg Nadi : 80x/ menit Pernafasan : 18x/ menit Suhu : 36,50

BB: 75kg, TB : 158cmIMT = BB (kg) /TB (m)2 = 75 kg/(1,58)2 = 30,12 (Obesitas II)

Status Generalis :Kepala: normochepaliMata: kelopak mata tidak cekung, konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor kanan kiri, reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+Telinga: deformitas -/-, sekret dari telinga -/- darah dari telinga -/-.Hidung: deformitas (-), deviasi septum (-), sekret -/-, pernafasan cuping hidung (-).Leher: tidak teraba pembesaran tiroid, kelenjar getah bening tidak teraba membesar, retraksi suprasternal (-). JVP 52cmThoraks:JantungInspeksi: ictus cordis tidak terlihatPalpasi: ictus cordis teraba di ICS V garis midclavicularis kiriPerkusi: tidak dilakukanAuskultasi: Bunyi jantung I-II normal, splitting (-), regular, mumur (-), gallop (-)ParuInspeksi: kedua hemitoraks simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga (-), retraksi sub costa (-)Palpasi: vokal fremitus sama pada kedua hemithoraks Perkusi: Perkusi sonor pada kedua hemithoraksAuskultasi: suara napas vesikuler +/+, Ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen:Inspeksi: datar, tidak tampak peristaltik usus, retraksi epigastrium (-)Palpasi : abdomen teraba supel, nyeri tekan (-), lien tidak teraba membesar, , tidak teraba massa, turgor kulit kembali < 2 detik. Perkusi: timpaniAuskultasi: bising usus 6x/menit

Ekstremitas: akral hangat (+) di keempat ekstremitas, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas, CRT < 2 detik, ptekie (-), oedem (-)

Status lokalis (genu dextra sinistra) : Look : Tidak tampak adanya deformitas, simetris, oedem(-), hiperemis(-),, Feel : Suhu teraba normal, simetris, nyeri tekan (+), Move : kedua lutut mengalami keterbatasan gerak akibat nyeri, membentuk sudut > 90 derajat, krepitasi (+), nyeri tekan (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak dilakukan

RESUMENy.M, 68 thn, datang ke puskesmas dengan keluhan kedua lututnya terasa nyeri sekitar 1bulan yang lalu, nyeri hilang timbul dirasakan terutama ketika berjalan agak jauh dan hilang saat istirahat. Kedua lutut juga sering terasa kaku terutama pagi hari saat bangun tidur, kaku dirasakan lamanya sekitar 20 menit. Pasien juga sering merasa kedua lututnya berderik ketika berjalan atau ditekuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pergerakan terbatas akibat nyeri, tidak dapat membentuk sudut > 90 derajat, terdapat krepitasi, dan didapatkan nyeri tekan.

DIAGNOSA KERJA OA Genu dextra dan sinistra

DIAGNOSA BANDINGReumatoid Arthritis

PENATALAKSANAAN Na diklofenak 2x50mg Kalk 2x1 Edukasi untuk menghindari kegiatan yang dapat menyebabkan trauma pada lutut, melakukan olahraga seperti berenang atau bersepeda, turunkan berat badan, kompres lutut dengan air hangat bila terasa nyeri

RENCANA TERAPI LANJUTAN Konsul Gizi Konsul Fisioterapi

PROGNOSIS Ad vitam: Dubia ad bonam Ad functionam: Dubia ad bonam Ad sanationam: Dubia ad bonam

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Osteoarthrosis atau osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutu, dan pergelangan kaki paling sering terkena OA..(Soeroso, 2009).Osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi, yang merupakan hasil akhir dari perubahan biokimiawi, metabolisme fisiologis maupaun patologis yang terjadi pada persendian (Dharmawirya, 2000).

2.2 EpidemiologiOA merupakan penyakit rematik sendi yang paling banyak mengenai terutama pada orang-orang diatas 50 tahun. Di atas 85% orang berusia 65 tahun menggambarkan OA pada gambaran x-ray, meskipun hanya 35%-50% hanya mengalami gejala. Umur di bawah 45 tahun prevalensi terjadinya Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan pada umur 55 tahun lebih banyak terjadi pada wanita. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terjadinya Osteoarthritis pada obesitas, pada sendi penahan beban tubuh (Ariani, 2009).Progresifitas dari OA biasanya berjalan perlahan-lahan, terjadi dalam beberapa tahun atau bahkan dekade. Nyeri yang timbul biasanya menjadi sumber morbiditas awal dan utama pada pasien dengan OA. Pasien dapat secara progresif menjadi semakin tidak aktif beraktivitas, membawa kepada morbiditas karena berkurangnya aktivitas fisik (termasuk penurunan berat yang bermakna). Prevalensi OA berbeda-beda pada berbagai ras. OA lutut lebih banyak terjadi pada wanita Afrika Amerika dibandingan dengan ras yang lainnya. Terdapat kecenderungan bahwa kemungkinan terkena OA akan meningkat seiring dengan pertambahan usia. Penyakit ini biasanya sebanding jumlah kejadiannya pada pria dan wanita pada usia 45-55 tahun. Setelah usia 55 tahun, cenderung lebih banyak terjadi pada wanita. Sendi distal interfalangeal dan dan proksimal interfalangeal seringkali terserang sehingga tampak gambaran Heberden dan Bouchard nodes, yang banyak ditemui pada wanita (Lozada, 2009). Di Indonesia, prevalensi osteoartritis mencapai 5% pada usia 61 tahun. Untuk osteoartritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Pasien OA biasanya mengeluh nyeri waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Pada derajat nyeri yang berat dan terus menerus bisa mengganggu mobilitas. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA.(Soeroso. 2009)Di RS. Dr. Kariadi Semarang, ada dua penelitian tentang osteoartritis yang telah dilakukan oleh Donny Susilo pada tahun 2002 dan Kun Salimah pada tahun 2005. Donny Susilo dalam penelitiannya tentang kesesuaian antara hasil foto Rontgen dan diagnosa klinik pada penderita osteoartritis di RSUP Dr. Kariadi 1995-2002 mengemukakan bahwa insiden osteoartritis semakin besar dengan bertambahnya usia dan mencapai puncaknya pada usia 60-69 tahun. Osteoartritis juga lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria.(Susilo, 2002) Sedangkan Kun Salimah dalam penelitiannya tentang hubungan antara faktor resiko berupa Body Mass Index dengan kejadian osteoartritis lutut pada pasien rawat jalan poli reumatik RS. Dr. Kariadi Semarang bulan Maret-Juni 2005 mengemukakan bahwa seseorang dengan Body Mass Index >22 (overweight) mempunyai resiko terkena osteoartritis lutut 2,083 kali lebih besar dari pada seseorang dengan Body Mass Index 50 tahun 2. kaku sendi < 30 menit 3. krepitus 4. nyeri tekan tepi tulang 5. pembesaran tulang sendi lutut 6. tidak teraba hangat pada sendi Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.

b. Klinis, dan radiologis: Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini: 1. umur > 50 tahun 2. kaku sendi 50 tahun 2. kaku sendi