Porseni Jujur, Kenapa Tidak? -...

60
Madrasah Hijau Prestasi Berkilau Edisi 08, September 2012 M/Zulkaidah 1433 H Musim Haji Tiba Lagi MAJALAH ISSN 0216-0790 Rp. 9.500,- Porseni Jujur, Kenapa Tidak?

Transcript of Porseni Jujur, Kenapa Tidak? -...

Page 1: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

Madrasah Hijau Prestasi Berkilau

Edisi 08, September 2012 M/Zulkaidah 1433 H

Musim Haji Tiba Lagi

MajalaH

ISSN 0216-0790

Rp.

9.5

00,-

Porseni Jujur, Kenapa Tidak?

Page 2: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

caritasCZECH REPUBLIC

W O R K I N G T O G E T H E RMEUSAREE-SAREE

Jl. Raya Lambaro Km.4,5 Tanjung Permai, Manyang PA Kec. Ingin JayaAceh Besar, Telp. (0651) 635544. Fax (0651) 637170 - Banda Aceh

KONTAK PERSON : - Elva (085228072947)- Maimun (08126965168)- Firdaus (0811685133)- Bahar (085260083328)

Percayakan kebutuhan Barang

Cetakan Anda

kepada Kami

Harga bersaing

Kualitas dijamin

Siap tepat waktu

Bonus Iklan di koran&radio

KoranMajalahTabloidBukuPosterBrosurKalenderUndanganTiket

Kotak MakananKotak TissueSertifikatStikerKop SuratLeafletKartu NamaMap FolderBag Paper

Keluarga Besar

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri 1 Syawal 1433 H

Minal Aidil Wal FaidzinMohon Maaf Lahir & Bathin

ttdPimpinan

Page 3: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

ISI

Edisi 08, September 2012 M/Zulkaidah 1433 H

MajalaH

SekolahHijauPrestasi Berkilau

MasjidKembar dengan Guci Ajaib

38-39 DAYAH

54-56MADRASAH

49MASJID

Porseni Jujur,Kenapa TIdak?

06-12 UTAMA

PERISTIWA

SOSOKPendekar dari Kota Jantho

BUDAYA

KANWIL

KONSULTASI KELUARGANIkmatnya Keluarga Sakinah

LENSA

TAFSIRKemuliaan Usai Ramadhan

ISLAMIKASitkom BBC Dituding Menghina Muslim

CERPENMenikah di Atas Air

PUISI

OPINI

SAINSAwas, WIndows Bajakan

BAHASA

TTS

STYLECara Rasul Mendidik Anak

14

19

20

22

29

30

32

35

36

37

40

48

50

53

57

Jasa Abuya Tanah Merah

Page 4: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

04 SantunanSeptember 2012

Redaksi hanya memuat surat, email, atau sms yang menyertakan identitas yang jelas, dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi.

BIRO DAERAH MAJALAH SANTUNAN: Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun Ikhsan, Merahwan, Simeulu Drs. H. Yusman, Iskandar, Aceh Barat Daya Zubaili, Fajrina, Nagan Raya Muhammad Juned, Taufiq, Aceh Tengah M. Ramli, SH, Hasanah, Gayo Lues Ibrahim, S.Ag, Munirullah, S.Sos.I, Pidie Drs. Ilyas Muhammad, Syuib, S.Ag, Kota Lhokseumawe T. Helmi, S.Sos, Umar Dani, Aceh Besar Nasrullah, Amirullah, Kota Sabang H. Khairuddin, S.Ag, Eriadi, ST, Aceh Jaya Taisir, S.TH, Rahmat, Aceh Selatan Drs. Bukhari Harun, Ainul Marziah, Aceh Tenggara Syaiful, S.HI, Razali, Aceh Timur Jakfar, S.Sos.I, Hermansyah, Aceh Tamiang Muhammad Sofyan, Jumini, Kota Langsa M. Dahlan Ary, Apmilina Sari, Aceh Utara Drs. Kasmidi, A. Hadi, Aceh Singkil Ghazali, S.Ag, Widiastuti, Bener Meriah Drs. H. Hamdani, Ambiya Yusri, Bireuen Ismuar, S.Ag, Mursyidah Kota Subulussalam Taufiqurrahman,S.Sos.I, Sunarto,SE.

SURAT

Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, didampingi Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama RI, Hj. Sri Ilham, Kakanwil Kemenag Aceh dan para undangan saat melakukan meal test, di Asrama Haji Banda Aceh (4/9)

Assalamu’alaikum,Sebagai pembaca setia Majalah Santunan, saya pribadi salut

dengan konsistensi Redaksi menghadirkan bahasa di Aceh setiap edisi. Semoga bisa terus dipertahankan. Cuma saran saya, sebelum dimuat sebaiknya dilihat kembali kamus Bahasa Aceh dan mana yang lebih banyak di pakai seluruh daerah di Aceh. Terima kasih redaksi dan good job!

Wasslam.Afrizal di Langsa

Redaksi.Terimakasih atas apresiasi dan sarannya. Kolom bahasa Aceh pada Majalah Santunan adalah kerelaan kontributor setiap daerah menurut bahasa yang digunakan sehari-hari. Bila ada kerelaan kontributor lain yang ingin berpartisipasi, silahkan mengirimnya melalui e-mail atau sms ke nomor handphon Redaksi Majalah Santunan. Salam.

Saya sebagai pembaca dan pelanggan Majalah Santunan, acung jempol dengan transparansi yang coba dibangun oleh majalah ini, dengan menyajikan laporan keuangan pada edisi 06, Juli lalu. Usul saya, budaya transparansi seperti ini mesti dipertahankan. Sekecil apapun pengelolaan dana publik, harus dikelola dengan baik dan yang terpenting transparan.

Saleum,Fitri di Lhokseumawe

RedaksiTerima kasih. Insya Allah, ke depan laporan keuangan Majalah Santunan akan kita publish kepada pembaca setiap Semester atau Triwulan. Semoga Majalah ini tetap eksis terbit dan jangan lupa kepada Bendahara Satker, biaya pengganti ongkos cetak majalah setelah dikutip langsung disetor ke rekening majalah. Terima kasih dan salam hangat.

Soal Rubrik Bahasa di Aceh Salut Transparansi Majalah Santunan

Page 5: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

05SantunanSeptember 2012

Insya Allah, Porseni XIII Jujur dan Sportif

Hari Kamis Tanggal 31 Agustus 2012 lalu, adalah hari dan tanggal yang penting dalam penyelenggaraan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) XIII Kementerian Agama tahun 2012 akan datang. Mengapa penting, karena hari dan tanggal itu seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, plus Kepala Seksi Mapenda, Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana Porseni XIII, berkumpul di Banda Aceh dan semua mereka di depan Bapak Kakanwil sepakat dan berjanji untuk melaksanakan Porseni XIII yang akan berlangsung di Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara dengan jujur, sportif dan dengan semangat ukhuwah dan silaturrahim.

Seluruh peserta dalam forum pertemuan itu mengomentari dan mengevaluasi kebelakang terhadap pelaksanaan Porseni yang sudah-sudah. Bahwa dalam Porseni yang sudah-sudah, ternyata kita belum dapat menghadirkan sebuah event olah raga dan seni yang jujur dan berkualitas. Sebagian kontingen saat itu, masih bergairah menampilkan anak-anak orang, siswa di luar madrasah bertanding dan berlomba dalam event Porseni itu.. Cara-cara tidak halal dan tidak terhormatpun ditempuh, untuk mengelabui tim keabsahan. Mulai dari memalsukan rapor peserta, akte kelahiran, ijazah. Ada juga yang berani membuat pernyataan palsu, sumpah dan kesaksian palsu bahwa itu benar anak madrasah. Ada kecurangan dan kebohongan ternyata dalam Porseni yang sudah-sudah. Sehingga ada istilah kala itu, atlit dibon, siswa MI sudah berbulu kaki, seniman dibon. Ada atlit Porda bertanding di ajang Porseni.Miris, memang!

Pada pertemuan itu, Kakankemenag sepakat, bahwa dalam Porseni XIII tahun ini akan membawa atlit, seniman, siswa siswi anak-anak madrasah, karyawan karyawati Kementerian Agama, dharmawanita persatuan. Dan semua sepakat tahun ini untuk menghadirkan Porseni yang sportif, jujur, berkualitas dengan semangat persaudaraan dan menjunjung tinggi silaturrahim.

Forum itu juga menyepakati untuk menerima resiko berupa sanksi dan hukuman jika terbukti melakukan kecurangan, kebohongan, pemalsuan data peserta dalam Porseni XIII. Dan jika terbukti melakukan kecurangan dan pembohongan dan pemalsuan data peserta, seluruh Kakankemenag siap menerima sanksi berupa tidak boleh ikut dalam cabang yang sama pada Porseni berikutnya dan sanksi administratif lainnya yang diberikan atasan.

Kita menyambut gembira kesepakatan dan komitmen seluruh Kakankemenag dan Panitia Porseni XIII. Bahwa ada keinginan semuanya untuk melaksanakan Porseni Kementerian Agama Aceh

SALAM

05SantunanSeptember 2012

Juniazi

Majalah Santunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh. Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Dewan Pengarah: Kepala Bagian Tata Usaha dan para Kepala Bidang. Penanggungjawab: Kepala Subbagian Hukmas dan KUB. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Juniazi. Sekretaris Redaksi: Khairuddin Aba. Redaktur Pelaksana: Muhammad Yakub Yahya. Redaktur: Mulyadi Nurdin; Muzakkir; Abdullah AR; Alfirdaus Putra; Zarkasyi Yusuf; Taharuddin; Suri Arniansyah; Mardin M. Nur. Pemimpin Usaha: Munawar. Wakil Pemimpin Usaha: Saifuddin. Keuangan: Darwin. Sirkulasi/Marketing: Amwar Citra Hutabarat. Staf Sekretariat: Fadhlan Mursal; Saiful Mahdi; Hartati; Nurbaiti. Layout: Jabbar Sabil; Khairul Umami. Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh. Website: http://aceh.kemenag.go.id. Email redaksi: [email protected]. Email Usaha: [email protected]. Telp. Redaksi: 085362367700. Telp. Usaha: 085277759339. Rekening: Bank Rakyat Indonesia No. 00000037-01-002219-30-7 a.n. Majalah Santunan; Bank Syariah Mandiri No. 7070777775 a.n. Majalah Santunan.

berlangsung sukses, jujur, dan berkualitas. Ada perasaan malu dan sedih ketika event olah raga dan seni yang mestinya berlangsung dalam suasana dan semangat kejujuran dan sportifitas, terusik dan terusak oleh kebohongan, ketidakjujuran, semangat menghalakan segala cara untuk meraih kemenangan yang semu.

Mestinya, ada perasaan malu, perasaan takut, ketika kita mencoba dan membawa atlit dan seniman di luar Kementerian Agama ke arena Porseni. Konon lagi, menipu data, dan rapor siswa dan peserta. Harusnya kita malu, ketika jajaran Kementerian Agama tidak bisa menampilkan sebuah event olah raga dan seni yang bersih dan sehat.

Kita sepakat dan mendukung adanya pemberian sanksi yang tegas dan keras kepada kontingen dan pejabat Kankemenag yang

berlaku curang dalam Porseni tahun ini. Sanksi ini penting artinya sebagai bentuk pembelajaran dan sekaligus peringatan, bahwa setiap pribadi dan pimpinan Kementerian Agama Aceh harus memahami bahwa Porseni Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah ajang silaturrahim. Ajang mencari bakat dan minat. Bukan ajang permusuhan, kecurangan, dan perselisihan.

Tanpa harus merasa malu dan takut pulang dengan kepala tertunduk karena tidak meraih medali. Semua kita harus menghormati kejujuruan, sportifitas, objektifitas, sliaturrahim dan ukhuwah sebagai makam yang

tinggi dalam setiap kali perhelatan Porseni. Setiap kontingen pada Porseni XIII ke depan mesti ditanamkan rasa percaya diri dan perasaan tidak usah malu dan rendah diri ketika harus mengakui orang lain, peserta lain lebih mampu dan lebih siap. Anak orang lain lebih cerdas dan tangkas. Atau kontingen yang lain lebih siap dan membawa banyak medali. Begitu pula, bukan sesuatu yang tabu, jika tuan rumah tidak jadi juara umum, misalnya.

Seharusnya, ada perasaan malu ketika kita membawa, melombakan anak orang lain dalam Porseni, lantas ia jadi juara. Malu kita, yang jadi juara bukan anak madrasah. Malu karena yang kita bawa ke Porseni isteri orang lain, buka isteri pegawai Kementerian Agama. Malu karena kita tidak jujur. Malu karena kita sudah berbohong.

Oleh karenya, kesepakatan dan komitmen seluruh Kakankemenag untuk berlaku jujur dan sportif pada Porseni XIII yang akan datang patut kita dukung dan acungi jempol. Namun, kesepakatan dan komitmen itu perlu bukti..... Nah! Kita lihat saja nanti![]

Page 6: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

06Santunan, September 2012

UTAMA

Porseni Jujur, Kenapa tidak?

Puluhan ribu pasang mata terhipnotis, ketika sejumlah tarian tampil indah, diikuti marching band anak-anak madrasah menghentak lapangan Teuku Umar, Meulaboh. Tepuk tangan bersahutan tiada henti, di saat burung merpati dilepas ke udara, dan balon terbang ke angkasa pertanda dimulainya even akbar Porseni XII tahun 2011 lalu di Aceh Barat.

Kesuksesan Porseni waktu itu sempat membuat kagum semua pihak termasuk Direktur Mapenda Drs. H.A. Saifuddin, MA, yang hadir untuk membuka acara atas nama Menteri Agama RI. Sang Direktur pun sempat berucap: “Bukan perkara mudah, menghadirkan 6000 orang. Layak, jika Pak Menteri Agama yang buka kegiatan ini,” ujarnya di sela-sela acara waktu itu.

Acara yang berlangsung tanggal 10 – 15 Januari 2011 itu berhasil mengantarkan Kankemenag Bireuen sebagai juara umum, namun di balik kesuksesan itu, sejumlah protes dan kecurangan sempat mengusik ketenangan panitia.

Kini genderang Porseni kembali ditabuh, Porseni XIII kali ini akan berlangsung di Kutacane, Aceh Tenggara dari tanggal 26 November sampai 1 Desember 2012. Kalau tidak ada aral melintang, Menteri Agama RI, H Suryadharma Ali akan hadir langsung untuk membuka acara tersebut.

Menyikapi berbagai kecurangan yang sempat mencuat pada even sebelumnya, Kakanwil Kemenag Aceh Drs. Ibnu Sa’dan, M.Pd mengumpulkan seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama se Provinsi

06Santunan, Agustus 2012

UTAMA

Mulyadi Nurdin

Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) sempat tercoreng dengan isu kecurangan dan pemalsuan data peserta, akankah kali ini berlangsung jujur?

Aceh, Jum`at (31/8/2012) di asrama haji Banda Aceh. dalam acara itu Kakanwil di samping memastikan kesiapan panitia, juga mengambil komitmen semua Kakankemenag untuk melaksanakan Porseni XIII Tahun 2012 dengan jujur dan sportif.

Perhatian besar patut diberikan kepada Porseni Kemenag Aceh ini, hal itu disebabkan acara bergengsi dua tahunan itu akan diikuti oleh siswa madrasah pada semua tingkat, karyawan karyawati dan dharma wanita persatuan Kemenag se Aceh, dimana 12 cabang olah raga, dan 17 cabang seni akan diperlombakan dengan total peserta, offisial dan pengembira sebanyak 6.000 orang lebih. Di samping itu juga akan dimeriahkan dengan ekspo madrasah dan pengabdian jajaran Kemenag Aceh kepada masyarakat

Page 7: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

07SantunanSeptember 2012

Kutacane, Aceh Tenggara.Tentu saja tidak mudah mengontrol

peserta yang begitu besar jika tidak diiringi dengan sistem yang mumpuni, menyikapi hal itu Kakanwil Kemenag Aceh mengaku telah mempersiapkan langkah-langkah supaya porseni yang akan datang lebih baik dari sebelumnya.

“untuk mewujudkan Porseni yang jujur kita sudah lakukan sosialisasi kepada seluruh panitia dan Kakankemenag, kemudian juga sudah disiapkan sistem perekrutan yang ketat dan teliti tentang keabsahan peserta, sehingga panitia juga membuat buku khusus tentang identitas peserta supaya tidak terjadi manipulasi, semua data akan diverifikasi dan dicocokkan satu sama lain,” ujar Kakanwil kepada Santunan Jumat (31/8/2012).

Selanjutnya ia mengharapkan supaya dalam kegiatan porseni lebih menge-depankan nilai-nilai silaturrahmi.

“Kita menekankan bahwa dalam porseni yang harus dikedepankan adalah silaturrahmi, semua perlombaan dilakukan sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku, kalau tidak mendapat juara tidak dipersoalkan, hanya saja masing-masing daerah mengevaluasi diri kenapa tidak memperoleh juara, bukan dengan menghalalkan segala cara. Lagi pula kita tidak akan menyalahkan Kakankemenag jika daerahnya tidak memperoleh juara,” tambah Kakanwil.

Untuk itu Kakanwil berpesan kepada seluruh jajaran Kanwil kemenag Aceh supaya kembali menghayati tujuan diadakannya Porseni, yaitu untuk mempererat silaturrahmi, bukan sebaliknya.

“Tujuan utama dari porseni adalah untuk memperkuat ukhuwah antar sesama keluarga besar Kementerian Agama, menjalin silaturrahmi antar sekolah dan pegawai, di samping itu juga untuk meraih prestasi, walaupun prestasi bukan segala-galanya,” jelasnya.

Terkait persiapan di lapangan, Kepala Kankemenag Aceh Tenggara Drs. Jauharuddin, MA sebagai tuan rumah mengatakan bahwa persiapan sarana olahraga dan lapangan sudah dipersiapkan semaksimal mungkin. Menurutnya ada empat lapangan bola kaki yang sudah dipersiapkan panitia untuk mendukung kegiatan pada hari H nanti. “Untuk sarana ini, kami rasa sudah sangat memadai,” katanya.

Jauharuddin berharap kawan-kawan dari kabupaten lain tetap semangat untuk mensukseskan acara yang rencananya akan dihadiri Menteri Agama RI ini. Jauharuddin juga sangat memberi apresiasi terhadap dukungan Bupati Aceh Tenggara terpilih H. Hasanudin dalam mensukseskan Porseni ini. []

Apa benar pernah terjadi kecurangan dalam Porseni?

Memang pernah dilaporkan terjadi kecurangan dalam pelaksanaan porseni sebelumnya di Langsa dan Aceh Barat, walaupun akhirnya dapat diselesaikan dengan kekeluargaan. Kecurangan itu bisa berupa manipulasi data peserta, misalnya siswa yang bukan dari madrasah tapi dikatakan dari madrasah, juga manipulasi umur dengan berbagai modusnya.

Apa yang menjadi tujuan diadakannya Porseni?

Tujuan utama dari porseni adalah untuk memperkuat ukhuwah antar sesama keluarga besar Kementerian Agama, menjalin silaturrahmi antar sekolah dan pegawai, di samping itu juga untuk meraih prestasi, walaupun prestasi bukan segala-galanya.

Langkah apa saja yang ditempuh untuk memastikan Porseni kali Ini berlangsung jujur?

Pertama sudah kita lakukan sosialisasi kepada seluruh panitia dan Kakankemenag, kemudian juga sudah disiapkan sistem perekrutan yang ketat dan teliti tentang keabsahan peserta, sehingga panitia juga membuat buku khusus tentang identitas peserta supaya tidak terjadi manipulasi, semua data akan diverifikasi dan dicocokkan satu sama lain.

Kita menekankan bahwa dalam porseni yang harus dikedepankan adalah silaturrahmi, semua perlombaan dilakukan sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku, kalau tidak mendapat juara tidak dipersoalkan, hanya saja masing-masing daerah mengevaluasi diri kenapa

Silaturrahmi dan Prestasi

tidak memperoleh juara, bukan dengan menghalalkan segala cara. Lagi pula kita tidak akan menyalahkan Kakankemenag jika daerahnya tidak memperoleh juara.

Dari mana sumber biaya Porseni?Biaya kegiatan ini memang sangat

minim, tapi kita salut bisa sukses dilaksanakan setiap kalinya, hingga kini PNS dan siswa di lingkungan Kemenag masih menyumbang untuk porseni, hanya sedikit saja kita dapat tunjangan dari DIPA, sehingga tanpa dana dari APBN pun kita bisa menyukseskan kegiatan ini, ini pula yang menjadi kebanggaan Kementerian Agama Aceh, yang mampu membuat even besar dengan dana swadaya.

Malah hadiah kita tidak sediakan muluk-muluk, hanya trophy dan medali saja, selanjutnya diserahkan kepada daerah masing-masing kalau ingin memberi hadiah dalam bentuk materi.

Bagaimana dukungan Pemerintah Daerah di Aceh Tenggara untuk Porseni mendatang?

Kita sudah mendapat dukungan yang sangat berarti dari Pemerintah kabupaten Aceh Tenggara. Bupati menyediakan sarana olah raga dan seni, bahkan bersedia menyediakan pesawat carteran jika Menteri Agama dipastikan hadir untuk membuka acara.

Apa saja pesan kepada jajaran Kemenag Aceh?

Mari kita sukseskan porseni mendatang dengan semangat kejujuran, sportifitas, serta mari kita dukung dan hargai panitia yang sudah bersusah-payah bekerja untuk menyukseskan agenda ini. [mulyadi nurdin, amwar]

Drs. H. Ibnu Sa`dan, M.Pd, Kakanwil Kementerian Agama Aceh

Page 8: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

08 SantunanSeptember 2012

Seperti yang diharapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd pada saat sambutan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tiga pejabat eselon III di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh, Senin (27/8) di Banda Aceh lalu, pejabat dan jajaran Kementerian Agama Aceh diminta untuk bisa menyukseskan penyelenggaraan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) XIII Kemenag Aceh tahun 2012.

Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) XIII yang merupakan even tetap dua tahun sekali jajaran Kemenag Aceh direncanakan akan berlangsung pada 26 November – 1 Desember 2012 diKabupaten Aceh Tenggara ini ternyata disikapi serius oleh panitia didaerah.

Kepada Santunan, Kankemenag Aceh Tenggara Drs. Jauharuddin, MA mengatakan persiapan sarana olahraga dan lapangan sudah dipersiapkan semaksimal mungkin. Menurutnya ada empat lapangan bola kaki yang sudah dipersiapkan panitia untuk mendukung kegiatan pada hari H nanti. “Untuk sarana ini, kami rasa sudah sangat memadai,” katanya.

Untuk penanganan masalah kesehatan bagi para kontingen dan seluruh panitia

yang terlibat pada acara tersebut, pihak panitia didaerah juga telah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan setempat. “Dokter dan tenaga medis lain sudah dipersiapkan. Tinggal lagi jumlah dan penempatan titik poskonya saja yang akan kita tentukan,” lanjut Jauharuddin.

Masalah pemondokan peserta, Jauharuddin mengatakan rencananya semua kontingen akan menempati madrasah. Dari seluruh madrasah yang direncanakan sebagai tempat pemondokan, yang paling jauh sekitar 10 Kilometer. Namun agar proses penunjukan pemondokan tidak berebut sesama Kankemenag, maka menurutnya lebih bagus nanti diundi saja.

Untuk pengeras suara atau sound sytem saat pembukaan dan selama acara PORSENI berlangsung. Panitia juga telah mengupayakannya sedini mungkin. Selama seminggu mulai dari awal acara, pentas seni, acara lain sampai penutupan panitia akan menyewa sound agar acara berjalan sukses. “Kita juga akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kemungkinan Bupati sudah menyiapkan sarana sound,” harap Jauharuddin.

Masalah lain yang sangat fatal dalam sebuah momen acara besar seperti ini adalah

Insya Allah, Sudah Siap

MCK dan listrik. Untuk menangani air dan MCK, panitia sudah membeli pompa air agar pasokan air tidak kurang. “Hal ini juga akan kita koordinasikan dengan Pemda setempat untuk menambah MCK,” harap Jauharuddin lagi. Sedangkan untuk listrik, Kankemenag Aceh Tenggara ini mengatakan kapasitas listrik yang ada pada madrasah memang kecil, untuk menambah daya kapasitas kita akan mengupayakannya dan tentu dengan koordinasi ke pihak PLN dan Pemda, jelasnya.

Jauharuddin berharap kawan-kawan dari kabupaten lain tetap semangat untuk mensukseskan acara yang rencananya akan dihadiri Menteri Agama RI ini. Jauharuddin juga sangat memberi apresiasi terhadap dukungan Bupati Aceh Tenggara terpilih H. Hasanudin dalam mensukseskan Porseni ini. [ahsan]

Page 9: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

09SantunanSeptember 2012

Gong Porseni XIII dan Expo Madrasah II tahun 2012 Kementerian Agama Provinsi Aceh, akan dibunyikan. Even yang digelar sejak 26 November 2012, semua kontingen telah berada di Kabupaten Aceh Tenggara. Pemda, yang dinahodai oleh Bupati Ir. H. Hasanuddin B, MM, itu sedang berbenah diri. Sejak dilakukan survai penentuan tempat pelaksanaan Porseni, Bupati Gunung Lauser ini, amat bersemangat dan berupaya meyakinkan tim agar perhelatan akbar ini digelar di daerahnya. Sanking menggebunya, kami bersedia diterimanya pada momen yang cukup tidak memungkinkan. Pertemuan perdana pada bakda isya, disela beliau melakukan rapat akbar dengan ribuan tim suksesnya. Dan pertemuan kedua, pukul 08.00 pagi, dua hari setelah demontrasi yang memprotes penetapan KIP yang menyatakan beliau menang sebagai bupati terpilih. Bagaimana dukungan Bupati “Sepakat Segenap” itu, berikut petikan wawancaranya yang kami rangkum dari dua kali pertemuan, bulan Maret dan Juli 2012 yang lalu di kediamannya di Aceh Tenggara.

Jika Porseni XIII dan Expo Madrasah II dilaksanakan di sini, bagaimana tanggapan Bapak?

Kami amat mendukung. Saya dan masyarakat menerimanya dengan tangan terbuka. Jika Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mempercayakan pelaksanaan even besar ini di Kabupaten Aceh Tenggara, kami tentu amat berbesar hati untuk itu. Ini merupakan penghargaan yang amat besar bagi kami.

Apa fasilitas yang dapat Bapak siapkan?

Untuk fasilitas olahraga, sekarang kami sedang mempersiapkan trek lapangan atletik yang berstandar nasional. Lapangan ini adalah satu-satunya lapangan atletik di Aceh

yang sesuai standar nasional. Lapangannya dilengkapi rute khusus dan matras. Anggarannya dibantu oleh Pemerintah Pusat. Seluruh cabang atletik bisa bertanding di sini. Sedang untuk kegiatan bidang seni, bisa dilaksanakan di masjid, depan Lapangan H. Syahadat, aula kabupaten, madrasah dan berbagai fasilitas lainnya.

Perehapan lapangan pertandingan, dapatkah dibantu?

Sebagai tuan rumah, kami otomatis akan berusaha membantu rehabilitasi lapangan pertandingan. Kita akan bekerjasama dengan panitia provinsi membantu pengrehapan lapangan pertandingan agar sesuai standar pertandingan. Misalnya saja langan voli bal, bulu tangkis dan lain-lain yang diperlukan.

MCK pemondokan kontingen, bagaimana?

Kami juga akan membantu rehabilitasi MCK pemondokan kontingen. Kami menyadari, ini merupakan sarana yang vital bagi kontingen. Membantu normalisasi aliran air, pembuatan tempat mandi dan WC. Masalah air tidak terlalu menyusahkan di sini. Banyak sumber-sumber air yang dapat dimanfaatkan kontingen. Pokoknya membantu seoptimal mungkin agar Porseni XIII dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Menyangkut Kepala Dinas, Badan dan Kantor dapatkah Bapak kerahkan untuk mendukung kegiatan ini?

Semua komponen yang ada di kabupaten ini akan kita kerahkan secara maksimal. Dinas, Badan, dan Kantor, semuanya akan kita libatkan. Semuanya akan bersatu membantu kelancaran kegiatan Porseni XIII. Mereka kan semuanya bagian dari pemerintah Aceh Tenggara, saya adalah bupatinya. Mereka harus patuh dengan perintah saya.

Lokasi Pendidikan Babussalam amat bagus jika dijadikan pemondokan kontingen, dapatkah semua lokasi itu digunakan?

Kami setuju, asal saja tidak mengganggu kegiatan belajar. Kalau dilaksanakan pada saat libur sekolah kami amat setuju. Semua lokasi pendidikan Babussalam dapat digunakan, SD, SMP, SMA dan SMK. Termasuk madrasah MI, MTs dan MA. Namun berhubung kegiatan ini dilaksanakan pada hari sekolah, kami tidak berani meliburkan semua peserta didik, kawatir akan dipolitisir.

Direncanakan, yang membuka acara ini bapak Menteri Agama langsung bagimana tanggapan Bapak?

Kami amat bangga sekali, jika Bapak Menteri Agama RI dapat membuka langsung acara Porseni XIII Tingkat Provinsi Aceh di Kutacane. Kami daerah pedalaman, jarang sekali pejabat setingkat menteri berkunjung kemari. Kami bersedia mencarter pesawat yang digunakan Bapak Menteri dari Medan ke Kutacane dan kembali ke Medan.

Apakah ada rencana Bapak untuk meresmikan Masjid Agung Kutacane sekaligus pada saat kedatangan Menteri Agama?

Ya kita lihat dulu jika memungkinkan. Prediksi saya tidak terkejar. Sebab pembangunan fisik masjid yang dapat menampung ribuan jamaah ini membutuh waktu beberapa tahun lagi.

Harapan Bapak?Kami amat berharap Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama berkenan menunjuk Kabupaten Aceh Tenggara sebagai tuan rumah Porseni XIII tahun 2012. Kami siap menyukseskan iven akbar tersebut dengan segala kemampuan yang ada pada kami. [mardin]

Welcome, Kami Berbesar Hati

Ir. H. Hasanuddin B, MM, Bupati Aceh Tenggara

Page 10: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

10 SantunanSeptember 2012

Porseni yang dilaksanakan secara jujur adalah dambaan semua kontinngen, semua orang yang ada di Kementerian Agama Provinsi Aceh. Porseni yang terlepas dari upaya-upaya kecurangan, pemalsuan dan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan yang bersifat temporal dan semu. Kemenagan fiktif yang bertentangan dengan hati nurani dan semangat keikhlasan sesuai semboyan Kementerian Agama “Ikhlas Beramal”.

Begitulah sepanjang perjalanan Porseni, terus saja terjadi kecurangan demi kecurangan dengan modus yang beragam. Kita lihat saja Porseni jilid dua yang dilaksanakan pasca konflik yang diawali dari Porseni X tahun 2006 di Banda Aceh. Saat itu Kabupaten Pidie tampil sebagai juara umum. Kala itu, berbagai kecurangan banyak terjadi. Peserta MI diwakili oleh MTs, peserta MTs diwakili MA dan bahkan peserta MA diwakili oleh mahasiswa.

Pada Porseni XI tahun 2008 yang dilak-sanakan di Kota Langsa, upaya kecurangan terasa mulai menyurut. Hal ini seiring mulai diperketatnya berbagai regulasi pertandingan dan perlombaan. Tim keabsahan yang dibebani tugas menyelesaikan berbagai bentuk kecurangan yang dibentuk saat itu, benar-benar bertugas ektra menyelesaikan berbagai pengaduan dari kontingen. Plus

minus tentu saja banyak terjadi. Tim saat itu banyak menemukan berbagai penyimpangan yang berbuntut diskualifikasi. Namun ada juga yang benar-benar peserta didik yang terpaksa didiskualifikasi, karena dokumennya yang kurang lengkap atau peserta didiknya yang tidak logis.

Ketika Porseni XII tahun 2010 di Kabupaten Aceh Barat, kecurangan dirasakan amat menurun. Berbagai regulasi terus diperketat. Dari sekian banyak pengaduan, hanya tiga cabang saja yang terbukti ada kecurangan. Itu pun hanya pada bidang olahraga. Sedangkan pada bidang seni, tidak ada kecurangan sama sekali.

Bagaiman modus kecurangan dilakukan? Modus ketiga kecurangan yang dilakukan di Aceh Barat, dalam bentuk perekrutan peserta. Atlit direkrut dari luar dan diikuti pemalsuan data. Cabang bulu tangkis putri tingkat MA, diisi oleh peserta didik dari SMA. Cabang lari 100 m tingkat MTs, diisi oleh peserta didik SMP, juara Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tahun 2010. Bahkan yang ironis, voli ball putra MA, diisi oleh pegawai instansi luar yang bukan dari Kementerian Agama (lihat daftar diskualifikasi).

Bagaimana modus tersebut bisa terbongkar? Untuk kasus di Aceh Barat

berasal dari laporan peserta kontingen lain, guru dan bahkan dewan juri. Setelah diklarifikasi dengan melihat bukti fisik dan investigasi langsung kepada yang bersangkutan, ternyata benar dan telah terjadi pemalsuan data. Identitas yang bersangkutan dipalsukan. Sementara orang-nya tetap itu juga, tidak bisa dipalsukan.

Siapa yang bertanggung jawab? Semua pihak harus bertanggung jawab, sejak dari pimpinan tertinggi di Kementerian Agama Kabupaten/Kota, pimpinan kontingen, official, pelatih dan bahkan kepala madrasah. Kendati, jika kita ingin mengerucut, pemalsuan terjadi umumnya berada pada titik paling bawah sejak dari pelatih sampai kepada ketua kontingen. Untuk kepala Kantor Kementerian Agama, selama ini belum pernah ditemukan melakukan hal kotor semacam itu. Jika pun ada, sungguh hal itu amat keterlaluan.

Untuk pelaksanaan Porseni yang bersih, jujur dan adil, Jumat 31 Agustus 2012 semua Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten / Kota se Provinsi Aceh telah bersepakat untuk itu di Banda Aceh. Semuanya telah berkomutmen untuk melakukannya dengan bersih, jujur dan adil. Mereka juga sepakat agar oknum yang melakukan kecurangan dalam Porseni XIII

Menguak Misteri Kecurangan Porseni

CABANG LAPORANPENGADUAN

KEPUTUSAN TIM KEABSAHAN KONTINGEN SANKSI

Bulu Tangkis Putri MA

Peserta berasal dari SMA, datanya diubah

Laporan terbukti dan peserta Didiskualifikasi

Aceh Barat Cabang bulu tangkis putri MA 1 kali PORSENI tidak boleh ikut

Voli Ball Putra MA

Pesertanya bukan dari kalangan peserta didik dan berasal dari salah satu instansi pemerintah

Laporan terbukti dan peserta Didiskualifikasi

Aceh Barat Cabang voli ball putra MA 1 kali PORSENI tidak boleh ikut

Lari 100 m Putri MTs

Peserta berasal dari SMP dan juara POPDA tahun 2010

Peserta mengundurkan diri sebelum bertanding

Sabang Karena peserta mundur sebelum bertanding tidak diberikan sanksi

Bola kaki MI Peserta berasal bukan dari MI Laporan tidak terbukti dan Peserta benar peserta didik dari MIN Krueng Mane Aceh Utara

Aceh Utara Tidak diberikan sanksi

Bola kaki MI Peserta berasal bukan dari MI Laporan tidak terbukti dan Peserta benar peserta didik dari MIN Meriah Paloh Lhokseumawe

Lhokseumawe Tidak diberikan sanksi

Sumber data : Tim Keabsahan PORSENI XII Tahun 2010

CABANG PERLOMBAAN YANG DIDISKUALIFIKASI PADA PORSENI XIITAHUN 2010 DI KABUPATEN ACEH BARAT

Page 11: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

11SantunanSeptember 2012

Para Kepala Kantor Kementerian Agama se Provinsi Aceh, Jum`at (31/8) sepakati untuk melaksanakan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) XIII Tahun 2012 Kementerian Agama se Aceh dengan jujur dan sportif.

Hal tersebut disampaikan Kakankemenag se Aceh dihadapan Kakanwil Kementerian Agama Aceh Drs. H. Ibnu Sa`dan, M.Pd,

Sepakati Porseni XIII Jujur dan Sportifdalam forum meeting persiapan oleh Panitia Penyelenggara Porseni dengan Kakankemenag se Aceh di Asrama Haji Banda Aceh.

Selain sepakat dengan Porseni jujur dan sportif, dalam meeting tersebut juga disepakati petunjuk teknis dan pelaksanaan bidang olah raga dan seni, dan prosedur keabsahan peserta. Dalam kesempatan itu Kakankemenag Aceh Tenggara Drs. H. Jauharuddin, MA, selaku tuan rumah Porseni XIII menyampaikan laporan tentang persiapan-persiapan yang telah dilakukannya termasuk persiapan sarana dan pemondokan kontingen Porseni. Jauhar mengemukakan Bupati Aceh Tenggara terpilih H. Hasanuddin dan pemda setempat, mendukung sepenuhnya kegiatan ini, katanya.

Ibnu Sa`dan, dalam stressingnya meminta seluruh jajaran Kemenag Aceh untuk menyukseskan Porseni XIII akan datang dengan semangat kebersamaan,

silaturrahim serta mengedepankan kejujuran dan sportifitas diantara seluruh peserta dan offisial.

Porseni Kemenag Aceh ini akan diikuti oleh siswa madrasah pada semua tingkat, karyawan karyawati dan dharma wanita persatuan Kemenag se Aceh. Sebanyak 12 cabang olah raga akan dipertandingkan dan 17 cabang seni diperlombakan dengan total peserta, offisial dan pengembira sebanyak 6.000 orang lebih.

Selain cabang olah raga dan seni, even dua tahunan ini tahun ini akan dimeriahkan dengan ekspo madrasah dan pengabdian jajaran Kemenag Aceh kepada masyarakat Kutacane.

Dijadwalkan Porseni XIII ini akan berlangsung dari tanggal 25 November – 1 Desember 2012. Direncanakan Menteri Agama RI, H Suryadharma Ali akan membuka secara resmi even dua tahunan jajaran kemenag Aceh ini. [juniazi]

Aceh Tenggara, diberikan sanksi yang berat.Bukan hanya itu, berbagai regulasi Porseni

XIII dikeluarkan panitia penyelenggara. Tujuan akhirnya adalah meminimalisir sekecil mungkin terjadinya berbagai kecurangan dan pemalsuan peserta. Di antara regulasi yang dikeluarkan dan diperketat adalah adanya buku atlit olahraga dan peserta seni. Buku ini dibuat rangkap tiga. Satu rangkap untuk kontingen, dewan juri/hakim dan satu rangkap untuk tim keabsahan. Buku ini dibuat oleh masing-masing Kabupaten/Kota yang dilengkapi biodata dan pas foto ukuran empat kali enam, tanda tangan ketua kontingen dan diketahui Kepala Kantor Kementerian Agama. Dalam buku ini wajib ditulis nomor induk nasional. Jika

dipalsukan dengan mengecek nomor ini di internet, keberadaan peserta dengan mudah ditemukan. Selain itu, masing-masing kontingen juga mencetak badge.

Pengesahan buku atlit dan peserta tidaklah mudah. Nama-nama harus diusul oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Usul dilengkapi dengan bukti fisik di antaranya ijazah dan fotokopinya, rapor dan fotokopinya. Khusus kelas VII dan X semester satu yang belum ada rapor, cukup melampirkan surat keterangan kepala madrasah dan mengetahui kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Selain itu akta kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Untuk karyawan dan karyawati, melampirkan SK terakhir dan darmawanita

melampirkan karis atau SK terakhir bagi PNS perempuan yang dilegalisir kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Ke depan kita tentu amat berharap kecurangan seperti itu tidak akan terjadi lagi. Cukuplah Porseni XII Kabupaten Aceh Barat sebagai saksi terakhir. Malu sekali rasanya, melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani. Konon lagi sebagai PNS Kementerian Agama yang senantiasa mendakwahkan kejujuran. “Apa kata dunia” dan kepada siapa lagi masyarakat mendambakan kejujuran. Semua kita tentu berharap, Porseni XIII Aceh Tenggara adalah Porseni yang benar-benar bersih, jujur dan terbebas dari kecurangan, pemalsuan dan penghalalan segala cara, amin.[mardin]

Page 12: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

12 SantunanSeptember 2012

Kegiatan Akbar Kementerian Agama Provinsi Aceh, Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni), XIII Tahun 2012 dan Expo Madrasah Ke-II Segera akan ditabuh, direncakan pada tanggal 25 November-1 Desember 2012 dan di Agendakan dibuka oleh Menteri Agama RI, H Suryadharma Ali, segala persiapan dan spekulasi muncul apakah Poseni ke XIII tahun 2012 di Kutacane Negeri Agara ini Lebih baik, Tranparan Jujur dan Sportif dari Personi-Personi Sebelumnya, walau Kepala Kantor Kementerian Agama se Provinsi Aceh, Jum`at (31/8) telah menyepakati untuk melaksanakan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) XIII Tahun 2012 Kementerian Agama Se Aceh dengan jujur dan sportif, di Asrama Haji.

Maka untuk menindaklanjuti harapan dan Spekulasi, “Bermacam-macam persiapan pun dilakukan oleh Panitia mulai dari tempat dan persiapan lainnya untuk tercapainya Porseni lebih baik, tranparan, jujur dan mengedepankan sportifitas,” papar Ketua Panitia, Drs. Daud Pakeh ke pada Santunan di ruang kerja ( 5/9). “Kita optimis Porseni Ke XIII Tahun 2012 akan berlangsung lebih jujur asalkan semua kontingen komit terhadap aturan yang telah kita buat dan kita tetapkan bersama, dan kita komitmen bagi kontingen yang melakukan pelanggaran akan kita berikan sanksi baik yang dilakukan dilapangan nantinya maupun kontingen yang telah melakukan pelanggaran pada saat Porseni Ke-XII di Meulaboh dua tahun yang lalu sesuai dengan Juknis yang ada,” tambah H. Daud, yang juga Kabid Hazawa Kanwil Kemenag.

Untuk menjadikan Porseni Ke XIII lebih jujur, Panitia melakukan langkah-langkah konkrit. “Dengan cara mendata dan

untuk meningkatkan silaturrahim, ukhwah sesama keluarga besar Kementerian Agama Provinsi Aceh dan media untuk melakukan pengembangan karir, prestasi dan Kreatifitas insan lingkungan Kementerian Agama mulai dari Siswa, Guru dan Tenaga Administrasi lingkungan Kementerian Agama.”

Untuk Profesionalitas dan Kejujuran, Hakim juga menjadi Perhatian serius dalam Personi Ke-XIII terang Pak Daud Pakeh “Kegiatan PORSENI dan EXPO Madrasah tetap kita optimalkan potensi SDM di lingkungan Kementerian Agama selebihnya kita minta bantuan dari luar, seperti KONI dan Lembaga Profesional lainnya dan untuk mengetahui perkembangan Porseni baik bidang Olahraga, seni dan Expo kita juga membuat pusat informasi sehingga disitu bisa kita temukan informasi selain di media cetak dan online, seperti Jurnal Perolehan Mendali dan lain-lain.”

Keistimewaan dari Porseni Ke-XIII Pak Drs. Daud Pekeh Menambahkan “Expo Madrasah kali ini kita buka untuk umum sehingga semua masyarakat bisa melihat langsung kreasi, inovasi dan buah pikiran keluarga Besar Kementerian Agama Provinsi Aceh.” Semoga Sukses dan apa yang kita dambakan PORSENI JUJUR bisa kita capai Besama. Amin. [alfaizin]

Jujur dan Sportif di Paru-paru DuniaDrs. H. M. Daud Pakeh, Ketua Panitia Penyelenggara Porseni XIII

memetakan kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang muncul dan kita berikan solusi, diantara melakukan penyusunan Juknis dan juklak secara terbuka, kita lakukan perbaikan bersama dengan Kankemenag dan Ketua Kontingen beberapa hari lalu di Asrama Haji hal ini dilakukan untuk menjadikan juknis dan Juklak ini adalah milik kita bersama,” jelas Daud.

“Juga sering sekali muncul komplin dari kontingen mengenai tempat pemondokan yang berjauhan dengan Arena Kegiatan-Kegiatan Porseni maka solusi yang diberikan kedepan Pemondokan pun dilakukan Qur’ah (pengundian) sehingga asas keadilan kejujuran itu muncul tidak karena miris faktor kedekatan dengan panitia, misalnyanya,” sebut Pak Daud, nama akrab dari Drs. H. Daud Pakeh.

Menariknya lagi, “Komplin dilakukan tertulis yang ditujukan ke Panitia Porseni, tidak lagi secara lisan, untuk mengurangi tingkat konflik. Karena kita manusia biasa kalau emosi pasti suaranya besar,” kata Pak Daud sambil tersenyum santai dan cara berbicara teratur khasnya. Kontingen yang melakukan komplin, jika mengada-ngada, “Di Denda Rp 250.000, ini kita tulis di Juklak,” tambahnya, diiyakan Mardin, M.Pd, Sekretaris Panitia.

Tim verifikasi data jelas, Pak Ketua Panitia Porseni Ke-XIII yang berlangsung di ‘paru-paru dunia’ tersebut “Sedang melakukan verifikasi dan keabsahan peserta sesuai dengan Juknis dan Juklak Porseni, sehingga dapat kita indentifikasi sedini mungkin tingkat ke absahan peserta dan kemungkinan-kemungkinan kecurangan yang tidak kita inginkan bersama sehingga Tujuan Porseni sesungguhnya dapat kita gapai yaitu

Page 13: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

13SantunanSeptember 2012

Baru saja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengadakan Rapat Koordinasi menyangkut pelaksanaan PORSENI dan EXPO Madrasah Tahun 2012. Intinya dalam rapat koordinasi ini sekitar kesiapan pelaksanaan PORSENI dan EXPO MADRASAH di Kutacane. Khusus untuk persiapan EXPO Madrasah, ada beberapa perubahan dari penyelenggaraan sebelumnya. Pertama, berkisar pada banyaknya piala-piala yang dihargai bagi peserta stand. Kedua, pemahaman pajangan yang mesti dipamerkan di Stand EXPO.

Perbanyakan piala dimaksudkan untuk sedapat mungkin memberikan penghargaan ke peserta stand secara lebih merata. Walaupun bukan hendak dipaksakan untuk diberikan piala untuk keseluruhan peserta. “Lelah juga mempersiapkan Stand Pameran”, sebut salah penjaga stand Kabupaten/Kota disela-sela merangkai dan menyusun tata letak barang pajangan ketika dilaksanakan EXPO Madrasah I di Meulaboh. Banyaknya piala memungkin peluang terhargai bagi peserta stand akan lebih besar.

Dibanding tahun lalu hanya menyediakan 3 piala. Tahun 2012 ini EXPO madrasah menyediakan 10 piala untuk setiap kategori dan satu piala Juara Umum. Mudah-mudahan guru dan siswa lebih termotivasi untuk menyedekahkan “apa yang telah dilakukan untuk pemajuan nama madrasah di Provinsi Aceh”.

Selain itu, yang berbeda juga pada tahun ini adalah format penilaian EXPO sudah duluan diekspose, Ini dilakukan agar setiap

peserta stand mempunyai keseragaman persiapan walaupun terjadi perbedaan dalam kualitas. Ini haknya tim penilai untuk lebih bijaksana dan objektif. Karena kemungkinan kalau peserta stand membawa apa yang dipamerkan sesaui dengan kebutuhan petunjuk tekhnis maka nilai perolehan memungikn mendekati kesamaan. Ini sangat diharapkan sehingga bahan bawaan pameran sudah diprediksi agak lebih ringan.

Apa yang dibayangkan di atas adalah dalam rangka memberikan warna EXPO madrasah tahun 2012 secara lebih baik. Namun hakekat penyelenggaraannya adalah agar para guru, siswa dan warga madrasah lainnya, berupaya sunguhh-sungguh untuk menyiapkaan diri dalam membangun kualitas madrasah baik dalam bidang akademik ataupun non-akademik. Madrasah tidak hanya monoton dalam pencapaian kognitif saja tetapi lebih dari pada itu tercermin dalam aktifitasnya membangun ketrampilan skill sebagai dibentuk dalam struktur kurikulum yang mengharuskan memberikan pengembanagn diri ataupun pelajaran-pelajatran ketrampilan. Kali ini, usaha-usaha keunggulan itu dapat dilihat oleh guru, siswa dan pemangku kepentingan dari daerah lain. .

Jangan dilupakan bahwa prinsip Prinsip Pelaksanaan EXPO MADRASAH adalah 1) Sebagai ajang saling tukar informasi, 2) Unjuk penampilan kemajuan madrasah, 3) Sebagai stimulus pemajuan madrasah dan 4) Mendorong produktifitas madrasah melalui kegiatan guru dan siswa

Adapun yang menjadi bahan penilaian kemajuan pendidikan melalui EXPO MadrasahAceh tahun 2012 ini adalah sebagai berikut:a. Produk Siswa: 1) Elektronis, 2) Tata

Busana, 3) Tata Boga, 4) Anyaman 5) Ukiran dan 6) Lainnya (disebutkan).

Penilaian dilihat dari segi kuantitasb. Produk Guru: 1) Elektronis, 2) Tata

Busana, 3) Tata Boga, 4) Anyaman 5) Ukiran dan 6) Lainnya (disebutkan).

Penilaian dilihat dari segi kuantitasc. Alat Peraga Murah: 1) Pendidikan Agama

Islam, 2) Ilmu Pengetahuan Alam, 3) Ilmu Pengetahuan Sosial, 4) Pendidikan Bahasa, dan 5 lainnya (disebutkan).

Penilaian dilihat dari segi kuantitasd. Profil Madrasah Unggul yang pernah

tercetak tahun 2010 atau 2011: 1) Raudhatul Athfal, 2) Madrasah Ibtidaiyah, 3) Madrasah Tsanawiyah dan 4) Madrasah Aliyah.

Penilaian dilihat dari segi bentuk cetakan. e. Prestasi Guru Sang Juara (3 tahun

terakhir atau sejak 1 Juli 2009): 1) Karya Tulis Ilmiah, 2) Tekhnologi Tepat Guna, 3) Buku Mata Pelajaran, dan 4) Lainnya (sebutkan)

Penilaian dilihat dari segi tingkat tertinggi (Kabupaten, Provinsi atau Nasional) yang pernah didapat juara.

f. Prestasi Siswa Sang Juara (3 tahun terakhir atau sejak 1 Juli 2009): 1) Karya Tulis Ilmiah, 2) Tekhnologi Tepat Guna, 3) Buku Mata Pelajaran, dan 4) Lainnya (sebutkan)

Penilaian dilihat dari segi tingkat tertinggi yang pernah didapat juara (Kabupaten, Provinsi atau Nasional). Hanya dibawa perolehan tingkat tertinggi.

g. Statistika Raudhatul Athfal dan Madrasah: 1) lembaga, 2) siswa, 3) guru dan 4) pegawai)

Penilaian dilihat dari segi kualitas bentuk.h. Produk Lokal: 1) makanan, 2) minuman,

3) asesoris wanita/pria, 4) alat rumah tangga dan 5) lainnya (sebutkan)

Penilaian dilihat dari segi kuantitas i. Penataan Ruang: 1) tata letak, 2)

kebersihan, 3) dekorasi dan 4) taman Penilaian dilihat dari segi kualitasj. Promosi Stand: 1) Publikasi Pendidikan

(majalah/jurnal sekolah/kantor), 2) Kontribusi Pentas Seni, 3) Penjualan, 4) Pelayanan Quis dan 5) Administrasi. stand

Penilaian dilihat dari segi ada – tidak dan kuantitas [taharuddin]

Apa Kabar Expo Madrasah

Page 14: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

Santunan-Jantho. Kakankemenag Aceh Besar, Drs. Salahuddin, M.Pd, melantik beberapa pejabat Struktural dan Kepala Madrasah di Mushalla Kankemenag Kamis (9/08/2012) yang disaksikan oleh Kasubbag Tata Usaha, para Kasi, Ka KUA, unsur perwakilan K3M tingkat MI/MTs dan MA

dalan jajaran Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar.

Para pejabat yang dilantik tersebut adalah, Mahdani, S.Ag (Guru Pembina/Kepala MTsS Keutapang Dua); Drs. Sanuasi (Guru Pembina/Ka.MAS Asaasunnajah); Drs. Adnan (Guru Pembina/Ka.MAS Al-Fauzul

Kabir); Tajussubti, S.Ag (Guru Pembina/ Ka.MTsS Nurul Hikmah);Ramlan, S.Ag (Guru Madya Tk I/Ka MTsS Al-Fauzul Kabir); Syaribanun, S.Ag/Ka.MIN Mireuk); Drs. M. Aji (Guru Pembina/Ka.MINBungcala); Hj. Nurlailawati Husin, S.Ag (Guru Pembina/Ka.MIN Tungkop); Nasrun ( Ka. Tata Usaha pada MAN Cot Gue); Fahri, SE (Ka.Tata Usaha pada MTsN Tungkop); Seri Harisah, SE (Ka.Tata Usaha MAN Montasik) dan Muchlis Aj (Ka. Tata Usaha pada MTsN Cot Gue).

Drs. Salahuddin, M.Pd dalam sambutan-nya mengatakan bahwa mutasi dan rotasi merupakan hal yang lumrah untuk penyegaran dan ajang silaturrahmi antar satker, dan ini bukan merupakan sebuah punishment (hukuman) atasan kepada bawahan.

Pada akhir sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Besar mengharapkan kepada pejabat yang dilantik, keberhasilan madrasah dan mutu pendidikan didaerah kita merupakan tanggung jawab kita semua, maka bekerjalah secara ikhlas sesuai kemampuan pada kita serta lanjutkan program-program yang telah dirancang baik oleh pimpinan lama dan program kita sendiri kedepan. [burhanuddin/yyy]

Mutasi di Aceh Besar14

Santunan, Agustus 2012

PERISTIWA

Santunan-Banda Aceh. Mengakhiri musim kemarau panjang, Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah, bersama MPU Aceh dan tokoh masyarakat, telah mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh yang beragama Islam untuk melaksanakan shalat istisqa’ pada hari Sabtu pagi (11/8). Di Banda Aceh, pukul 8.00 WIB shalat digelar di lapangan Blang

Padang Banda Aceh. Juga shalat yang sama dilaksanakan di kabupaten lainnya.

Memenuhi seruan dan imbauan Gubernur Aceh, pada Sabtu pagi, ribuan jamaah yang terdiri dari warga masyarakat Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan sekitarnya (termasuk keluarga besar Kemenag), serta aparat TNI memenuhi Lapangan Blang

Padang Banda Aceh. Shalat Istisqa’ dimulai pukul 08.00 WIB dipimpin oleh Imam Masjid Raya Baiturrahman dan dilanjutkan dengan khutbah dan doa minta hujan, dipandu oleh salah satu ulama, Pimpinan Pesantren Hafidz Cot Goh Aceh Besar, Tengku Rafiq.

Dalam khutbahnya, khatib menekankan pentingnya memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia, khususnya orang-orang yang beriman, bertaubat atas segala dosa dan kesalahan serta memperbanyak amal shaleh.

Khatib menghimbau masyarakat muslim Aceh untuk memperbaiki akhlak dan menegakkan jamaah shalat lima waktu di masjid-masjid. Semestinya tidak ada perbedaan jumlah jamaah antara shalat Jum’at dan shalat rawatib.

Kemarau berkepanjangan yang me-landa Aceh dua bulan terakhir ini, menurut BMKG Aceh, suhu rata-rata di siang harinya, mencapai 36 derajat celsius. Kira-kira seminggu usai shalat minta hujan, khusus di Banda Aceh, baru hujan deras turun. Di beberapa kawasan, sudah turun sejak Sabtu sore atau Ahad, esoknya. [yakub]

Hujan Turun Sepekan Usia Shalat Istisqa’

Page 15: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

15SantunanSeptember 2012

Sosialisasi Perpres di Subulussalam

Santunan-Subulussalam. Dalam rangka memantapkan kualitas para pejabat di lingkungan Kemenag Kota Subulussalam, Kantor Kemenag Kota Subulussalam melakukan sosialisasi Perpres Nomor 54 tentang Pengadaan Barang dan Jasa bagi pejabat di lingkungan Kemenag Kota Subulussalam (10/7).

Acara yang dilaksanakan di Grand Mitra Subulussalam Hotel, itu menghadirkan pemateri dari Kankemenag Aceh Utara, Asnawi selaku Kasubag TU Kemenag Aceh

Santunan-Singkil. Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk tahun 2012 diberikan kepada ratusan siswa MTsN Singkil, Rabu (8/8). Acara penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di Madrsah secara simbolis oleh Kepala Madrasah, yang disaksikan Komite Madrasah. Bantuan Siswa Miskin ini terkucur setiap tahunnya, yang berasal dari DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. Bantuan dana tersebut diperuntukkan kepada siswa Madrasah yang kurang mampu.

Adapun jumlah seluruh dana yang

Utara dan Zulkarnain. Acara yang dihadiri oleh pejabat yang ada

di lingkungan Kemenag Kota Subulussalam ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kankemenag Kota Subulussalam, Pymt. Rislizarnas,S.Ag.

“Kepada para pejabat yang ada di lingkungan Kemenag Kota Subulussalam, agar bisa memahami tentang pengadaan barang dan jasa sehingga ke depan kinerja Kemenag Kota Subulussalam jauh lebih baik lagi. [taufiqurrahman/yyy]

di serahkan kepada siswa sebanyak Rp. 72.720.000,- di bagi 101 siswa yang menerima, masing-masing siswa menerima bantuan tersebut Rp. 720.000,- per siswa.

Dalam arahannya Abdul Nani, S.Pd selaku Kepala Madrasah di hadapan ratusan siswa penerima bantuan, mengharapkan agar penggunaan bantuan tersebut tepat sasaran, jangan di gunakan untuk keperluan diluar sekolah atau keperluang yang tidak penting.

Adapun tujuan dari pada bantuan ini di berikan kepada siswa yang kurang mampu, agar mereka siswa yang kurang mampu dapat mempergunakannya untuk keperluan sekolah seperti beli buku, tas, untuk traspotrsi seperti beli sepeda dan sebagainya.

Diakhir arahannya kepala madrasah mengharapkan agar dengan bantuan ini di harapkan siswa yang kurang mampu dapat terbantu, sehingga prestasi siswa dapat di tingkatkan lagi. [biro singkil/yyy]

BSM untuk Siswa Singkil

Santunan-Banda Aceh. Kantor Kemen-terian Agama Kota Banda Aceh, melalui Kasi Penamas (Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid), tahun 2012 meluncurkan dua buku, secara bertahap. Drs. Zulkarnain, MA, Kasi Penamas, menjelaskan, “Ini tahun perdana kita gulirkan dua buku secara berkala. Selanjutnya akan kita rangkul lagi rekan penyuluh, khususnya dalam proses penerbitan buku yang sama.”

Selain meluncurkan buku, Kemenag juga membagi-bagikan puluhan lusinan buku “Bahasa Arab jilid 1 dan 2 untuk TK”. Target Seksi Penamas Kemenag Banda Aceh, pihaknya harus bisa sukses meluncurkan dua buku setiap tahun, mulai tahun 2012. Periode yang sama, pada tahun selanjutnya, akan terus mendorong PAIF (Punyuluh Agama Islam Fungsional) di jajaran Kemenag Kota Banda Aceh, untuk terus menulis.

Zulkarnain, mantan Kasi Pekapontren (Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren) Kankemenag Banda Aceh, juga aktif mengajak rekan penyuluh untuk tidak sekadar rajin dan tekun berdakwah terhadap umat billisan, juga ‘bi tulisan’. Sebab dengan karya tulis, seusai dipaparkan atau paparan seselai dituliskan, di samping efektif bagi audien. Selain itu juga bermakna untuk kredit bagi PAIF yang bersangkutan.

Buku kumpulan tulisan, bersama Zulkarnain dkk (dan kawan-kawan) itu, diterbitkan oleh sebuah penerbit Banda Aceh. Lewat editornya, Mulyadi Kurdi, M.Ag, yang telah banyak menangani ragam terbitan, termasuk jurnal dan bahan ceramah, dengan harapan buku “Catatan Penting Penyuluhan Islam” itu, diharapkan akan menggugah siapa pun untuk banyak membaca dan menulis untuk dibaca orang. [yakub]

Penamas Banda Aceh Luncurkan

Dua Buku

Page 16: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

16 SantunanSeptember 2012

Santunan-Bireuen. Pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Abu MUDI (Tgk. H. Hasanol Basri) meng intensifkan pengajian kitab Fatawa al Hadisiyyah dan Jam’ul Fawaid selama Ramadhan di Dayah MUDI Mesra dengan tajuk “PengajianTASTAFI Ramadhan 1433 H”. Pengajian rutin Ramadhan tersebut dihadiri oleh ratusan santri, dewan guru dayah, alumni, serta masyarakat sekitar Kecamatan Samalanga.

Pengajian kitab Fatawa al Hadisiyyah dan Jam’ul Fawaid, program khusus untuk Ramadhan 1433H, lalu pada tahun sebelumnya, pada program Ramadhan, di Dayah MUDI Mesra diintensifkan pengajian dengan materi Tauhid dan Tasauf, di antaranya kitab al-Asybah wan-Nazair fil Furu’, Khazinatul Asrar, Hasyiah al Bajuri ‘ala Burdah, Tanwirul Qulub dan kitab lainnya yang diasuh langsung oleh Abu MUDI, yang juga sebagai pendiri Pengajian TASTAFI (Tauhid, Tasauf, dan Fiqh).

Kajian TASTAFIdi MUDI

Santunan – Sigli. Adalah Aiyub, S.Ag, Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Laweung, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, masih sabar menanti fasilitas untuk madrasah, yang statusnya bukan negeri, yang lama telah dikomandoinya, diiringi doa dan usaha. MTs yang sudah berkiprah sejak 1999, yang diminati warga di kawasan barat kabupaten penghasil mulieng itu, sangat mengharap fasilitas yang memadai, layaknya madrasah lain, terutama bantuan ruang belajar (lokal).

Selama ini, enam kelas sekolah agama itu, hanya dua ruangan milik sendiri. Sedangkan empat ruang lain, masih status pinjaman dari pihak lain. Jika sewaktu-waktu, hak pakai diambil kembali oleh pihak peminjam, maka empat kelas anak didik di madrasah di kaki Gunung Seulawah itu, bakal tidak sekolah. “Semoga Kakanwil bisa menyahuti hasrat kami, yang sebenarnya sudah lama ingin kami suarakan langsung,” sahut Aiyub. [yakub]

MTsS Laweung Butuh Ruang

Belajar

Santunan - Langsa. Kantor Kementerian Agama Kota Langsa, Selasa (28/8) mengadakan Rapat Evaluasi Penyerapan Anggaran pada Satker Semester I Tahun 2012. Acara tersebut diikuti tiga puluh enam peserta yang terdiri dari Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) dan staf PPK Kankemenag Kota Langsa, serta seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Ka.TU dan Bendahara Pada Madrasah di Lingkungan Kankemenag Kota Langsa.

Kepala Kankemenag Kota Langsa Drs.

Evaluasi Penyerapan Anggaran di Langsa

“Pengajian kitab Fatawa al Hadisiyyah dan Jam’ul Fawaid merupakan hal yang jarang di Aceh, begitu juga di dayah kita karena di dayah umumnya santri bergelut rutinitas dengan kitab kurikulum dan kitab penunjang pembelajaran. Namun, selama bulan Ramadhan, pengajian kitab Fatawa al Hadisiyyah dan Jam’ul Fawaid tersebut diintensifkan, karena memang menjadi program khusus selama Ramadhan,” kata Tgk. Mursyidin, kordinator pengajian Ramadhan 1433 H. [mukhlis/yyy]

H. M.Yunus Ibrahim, M.Pd secara resmi membuka acara dan dalam arahannya beliau menyampaikan bahwa rapat evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana realisasi penyerapan anggaran pada semester I tahun 2012 dan kendala kendala yg dihadapi, serta untuk mengetahui tehnik-tehnik percepatan pencairan dan percepatan penyerapan anggaran pada masing-masing satker yang ada dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Langsa.

Melalui kegiatan ini M. Yunus Ibrahim mengharapkan kepada seluruh satker di Lingkungan Kankemenag Kota Langsa untuk dapat mempercepat penyerapan Anggaran sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Acara yang diisi oleh Kasubbag Keuangan Kanwil Kementerian Agama Prov. Aceh H. Samhudi, S. Si di Aula Hotel Kartika Langsa itu terlihat sangat menarik perhatian peserta. Hal itu terlihat dari antusias peserta ketika terlibat dalam diskusi dan tanya jawab seputar permasalahan Percepatan Penyerapan Anggaran Tahun 2012 di Lingkungan Kankemenag Kota Langsa. [apmilina/dahlan/san]

Page 17: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

17SantunanSeptember 2012

Santunan-Takengon. Kakankemenag Aceh Tengah, Drs. H. Hamdan menjadi khatib dalam pelaksanaan shalat idul fitri di Mesjid Al-Munawarah Uning Kecamatan Pegasing (19/8). Lewat khutbah “Makna Edukasi di Bulan Suci”, Kakankemenag mengajak, bahwa bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh hikmah, terutama dalam hal tarbiyah islamiyah (pendidikan keislaman). Karena itulah sangat tepat jika bulan suci ini kita dapat memaknainya sebagai bulan edukasi,katanya.

“Terlebih lagi dengan adanya kesadaran kita bahwa tantangan umat Islam semakin hari semakin berat. Kemajuan IT di era globalisasi menuntut kita harus untuk semakin sigap, tanggap, dan cerdas mengantisipasinya,” tegas alumnus Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry ini.

Selain Kakankemenag, di Dataran Gayo itu juga, beberapa jajaran Kankemenag Aceh Tengah yang menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1433 antara lain, Drs. Salman (Kasi Haji), khatib di Terang Ulen, Pegasing; Drs. Azharia (Kepala KUA Jagong Jeget) di One-One, Lut Tawar; Ruhdiya, SHI (Kepala KUA Pegasing) di Weh Bersih, Silihnara; Ahmad Dardiri, S.Ag (Kepala MTsN Jagong) di Mesjid Besar Al-Muhajjirin, Jagong Jeget; Kamisran, SH (Kepala KUA Atu Lintang) di kampung halamannya, Bintang; Budi Darmawan, S.PdI (guru MIN Takengon) di kampung halamannya, Padang); dan Mahbub Fauzie, S.Ag (Penyuluh Agama) khatib di Mesjid Baitussalam, Atu Lintang. [mahbub/yyy]

Jajaran Kemenag Ramaikan Khutbah

Idul Fitri

Santunan-Banda Aceh. Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (DPW AGPAI) Aceh, Kamis (13/9) bertempat di aula Kanwil Kementerian Agama Aceh melakukan konsolidasi organisasi.

Ketua DPW AGPAI Aceh, Drs. Muchlis Yacob kepada KemenagNews menjelaskan konsolidasi ini dihadiri seluruh DPD AGPAI seluruh Aceh. Selain konsolidasi pertemuan itu juga menyusun sejumlah program kerja AGPAI Aceh ke depan.

“Alhamdulillah,, semenjak kami dilantik 30 Desember 2011 lalu, saat ini seluruh Kabupaten dan Kota di Aceh telah terbentuk AGPAI. Hari ini kita duduk bersama untuk berkonsolidasi dan juga membahas sejumlah program kerja,” ujar Muchlis.

Menurut Muchlis konsolidasi ini dilakukan sebagai amanat untuk memperkuat

Santunan-Blangkejeren. Kankemenag Gayo Lues (Galus) sukses mengadakan acara Halal bi Halal di Aula Kemenag Gayo Lues, dengan seluruh para aparatur di jajarannya baik dari kalangan pendidik, para KUA, Pegawai, dan staf dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gayo Lues (29/8).

“Para guru dan kepala sekolah harus meningkatkan mutu pendidikan bagi anak didik dan juga harus meningkatkan kualitas para guru sebagai orang yang diberikan tugas untuk mendidik generasi bangsa ini, sehingga generasi yang akan datang harus

Halal bi Halal di Galus

Konsolidasi dan SilaturrahmiAGPAI Aceh

organisasi AGPAI di daerah. Pertemuan ini juga digunakan untuk membangun sinergisitas dengan Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama di Aceh. “Ke depan AGPAI juga berencana bersilaturrahmi dengan pimpinan lembaga pemerintah dan stakeholder lainnya yang terkait dengan dunia pendidikan di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota,” jelasnya.

Kegiatan ini dihadiri Kakanwil Kemenag Aceh Drs. H. Ibnu Sa`dan, M.Pd, H. Badruzzaman Ismail, SH. MH, DR. H. Djailani AR, dan Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Aceh Drs. H. Saifuddin.

Kakanwil dalam kesempatan itu mengajak AGPAI sebagai wadah guru-guru PAI di daerah ini untuk terus meningkat kemampuan dan profesionalitas dalam pelaksanaan tugas di lapangan. [jun]

siap menghadapi tantangan global dengan tidak luntur nilai-nilai ke Islamannya,” ajak Pymt. Kakankemenag Galus, Drs. Hasan Basri.

“Begitu juga para kepala KUA, harus siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan menjadi contoh teladan di wilayah tugas masing-masing, menggerakkan seluruh roda keagamaan untuk memakmurkan dan mensyiarkan Syariat Islam di ‘Bumi Seribu Bukit’ ini,” sambung Hasan.

Sedangkan siraman rohani diisi oleh

Drs. Ajisa Putra, M.Pd, yang menyampaikan tentang tindak lanjut dari perintah pada bulan Ramadhan yakni menguasai hawa nafsu, maka di luar bulan Ramadhan pun, juga kita tetap menahan hawa nafsu yang sifatnya berlebihan. Dalam Islam, kita tidak dianjurkan menghilangkan hawa nafsu, akan tetapi kita harus dapat mengatur dan menguasai hawa nafsu itu, apalagi nafsu yang sampai merugikan negara alias korupsi, harus kita benar-benar menahan diri. [kua rikit gaib/yyy]

Page 18: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

18 SantunanSeptember 2012

Keluarga BesarKanwil Kementerian agama

Provinsi acehIkut berduka dan belasungkawa yang mendalam atas berpulang ke Rahmatullah

Tgk. Yahya Bin IshakAyahanda dari H. Mustafa (Staf Sub. Bag Umum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh)

meninggal dunia pada Jumat, 14 September 2012 pukul 08.15 WIB di Lamdom, Lueng Bata, Banda Aceh

Semoga amal ibadah almarhum mendapat ridha Allah serta arwah mendapat tempat yang mulia di sisi Allah Swt

Kepala,

Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd

Keluarga BesarKantor Kementerian agamaKaBuPaten aceh tenggara

Ikut berduka dan belasungkawa yang mendalam atas berpulang ke Rahmatullah

Sahlan Husni, S,AgKepala KUA Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Aceh Tenggara

meninggal dunia pada Kamis 13 September 2012 pukul 09.15 WIB di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh

Semoga amal ibadah almarhum mendapat ridha Allah serta arwah mendapat tempat yang mulia di sisi Allah Swt

Kepala,

Drs. H. Jauharuddin

Page 19: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

19SantunanSeptember 2012

Senin, 6 Februari 2012, tidak seperti lazimnya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar yang terletak di Jalan Bupati T. Bachtiar Panglima Polem masih tergembok rapat, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.00 Wib. Sementara itu Kankemenag Aceh Besar Drs. Sahuddin M.Pd beserta staf yang telah hadir sejak pukul 08.00 hanya bisa terpaku di depan pintu gerbang kantor. Setelah menunggu hampir 30 menit Pak Sala (panggilan Ka.Kankemenag) meminta kepada Staf kantor Junaidi agar mencari dan melihat keberadaan sang Khadam Kantor Tgk. Zaenal Abidin kerumahnya.

Tgk. Zainun (pangilan Tgk. Zainal Abidin) tak ada dirumah, yang ada hanya sepasang sandal dan gari inong (sepeda butut-red) di depan rumahnya. Junaidi terus memanggil, namun tak ada sahutan dari dalam rumah, Junaidipun mengambil keputusan untuk kembali ke kantor untuk melapor kepada Pak Sala.

Karena merasa aneh dan tidak lazim dari biasanya, Pak Sala dan beberapa Staf berinisiatif kembali lagi kerumah Tgk. Zainun. Sesampai dikediamannya, Pak Sala dan staf langsung mendobrak pintu yang terkunci dari dalam rumah. Ya, pria yang sudah berusia 70 Tahun itu ditemukan terbujur kaku di atas pembaringan. Tanpa menunggu waktu yang lama, suami Nurhayati itu terus dilarikan ke Puskesmas Jantho. Kabar duka itu akhirnya harus diterima. Dokter menyatakan Tengku telah meninggal dunia sekitar 8 jam yang lalu.

Dalam beberapa bulan pria kelahiran Lamno 01 Januari 1942 sempat tinggal seorang diri di rumah guru Komplek SDN Jantho. Karena alasan kesehatan dan kesibukan mengurus sawah, istrinya memilih tinggal di Gampong Grot Baro Kecamatan Indrapuri. Sedangkan anak-anak yang berjumlah enam orang semuanya telah berkeluarga dan tinggal dirumahnya masing-masing.

Bagi masyarakat Kota Jantho dan jajaran keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar hampir tidak ada yang tidak mengenal Tgk. Zainun. Hari-harinya terbiasa berseragam dinas Kemenag. Dengan mengendarai sepeda butut, pagi jam 07.30 wib Tgk. Zainun sudah hadir di kantor untuk

membuka semua pintu dan membersihkan semua ruangan.

Sekitar pukul tiga siang, alumni Pesantren Bung Asan Lamjreun itu pulang kerumah untuk mengelola dan mengajar di TPA Nurul Huda Kota Jantho yang didirikannya. Sebuah Taman Pendidikan Alqur’an yang dianggap terbaik dengan jumlah murid mencapai 200 orang. Saat semua pegawai Kankemenag Aceh Besar bersiap pulang, Tgk Zainun malah kembali kekantor, karena pekerjaannya belum selesai. Guru ngaji dari rumah ke rumah di Indrapuri pada tahun 1984 itu harus memastikan semua ruangan dan pintu telah terkunci.

Rutinitas tersebut dijalaninya sejak 26 tahun yang lalu. Bisa dikatakan beliau adalah salah seorang penggerak yang ikut membuat Kota Jantho bisa sedikit berdenyut. Namun, ada satu hal yang tidak diketahui oleh masyarakat dan sebagian jajaran kemenag Aceh Besar. Walaupun hampir tiap hari beliau mengenakan pakaian dinas lengkap. Sang Khadam kantor hanya tenaga bakti. Tapi keadaan itu tidak akan pernah bisa menghancurkan rasa cintanya kepada Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar.

Dikalangan karyawan Kankemenag, beliau dikenal dengan sikap tegas, disiplin dan sangat memegang amanah. Walaupun hanya tenaga bakti beliau tidak segan-segan menegur PNS, para Kasi yang tidak menjaga kebersihan atau meletakkan sepatu di sembarang tempat. Para tamu yang berkeinginan bertemu dengan pimpinan kantor harus berhadapan dulu dengannya. Izinnya juga salah satu syarat untuk bertemu dengan orang nomor satu di kankemenag Aceh besar itu.

Ada kelebihan khusus yang dimiliki Tgk. Zainun. Saat menjaga dan mengamankan kantor Kemenag, tidak pernah ada maling yang coba mencuri aset-aset berharga kantor. Padahal beliau bukan security atau satpam yang dibekali dengan ilmu bela diri dan peralatan khusus.

Untuk Kankemenag Aceh Besar, warisan yang ditinggalkannya adalah pepohonan yang berbuah seperti kelapa, mangga, ubi dan nangka. Semasa hayatnya, Tgk Zainun pernah bercerita kalau semasa hayatnya, pada suatu

waktu ada pencuri kelapa yang sudah berhasil masuk dan memetik buah kelapa akan tetapi setelah itu tidak bisa keluar lagi, padahal pagar kantor hanya setinggi 1 meter. Rupanya sang Tgk. telah memasang ‘perangkap khusus’. Setelah Tgk datang barulah pencuri itu bisa lepas dan meminta maaf.

Kini sang Khadam telah tiada. Tidak meninggalkan pangkat, jabatan ataupun dana pensiun untuk keluarganya. Almarhum hanya meninggalkan karya, jasa dan pepohonan rimbun yang menjadi tempat berteduh bagi karyawan Kankemenag. Ada satu contoh teladan yang bisa kita jadikan motivasi dalam bekerja. Tidak hanya PNS yang bisa mengabdi untuk negaranya dan untuk mengabdi pada negara tidak harus menjadi PNS.

Tgk. Zainun telah berkarya, bagaimana dengan kita yang PNS dan punya fasilitas?

Selamat Jalan Pendekar![]

Pendekar Dari Kota Jantho H. Khalid Wardana S. Ag

Kepala Penyelenggara Zawa Kankemenag Aceh Besar

Nama : Tgk. Zainal AbidinTempat/ Tgl Lahir : Lamno/ 01 Januari 1942Pendidikan : - Pesantren Bung Asan Lamjreun (Tgk.M.Jali

Bin Ibrahim) 1958- Dayah Ulee Titi Lambaro Kafe (Tgk. Ishak Al

Amiri bin Ismail) tahun 1963-1967- Dayah Kuta Bada Lambarih (Tgk. H.

Abdullah Al Irsyad)- Dayah Bung Cot Bui (Tgk. H. Daud Zamzami)- Khalud di Dayah Ruhul Fatah Seulimun

(Tgk. H. A. Wahab Abbas) tahun 1963. Keluarga :    - Menikah tahun 1967, nama Isteri : Nurhayati

bin Yusuf- Anak 6 orang : Saifuddin (PNS), Safridawati

(PNS), Zahriawati (Irt), Ramli (Tani),  Husna Dewi (IRT), Hermansyah (PNS)

 Pekerjaan/ Pengabdian :- Guru ngaji dari rumah ke rumah di Indrapuri

(1984) - Tenaga Bakti di Kementerian Agama

Kabupaten Aceh Besar (1985-2012)- Pendiri dan pengasuh TPA Nurul Huda (SDN

2 Jantho Makmur) 1990-2012

Meninggal Dunia :  6 Februari 2012 di Kota Jantho dan di Kebumikan di  Gampong   Grot Baro Kecamatan Indrapuri.

SOSOK

Page 20: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

20 SantunanSeptember 2012

Menyambung dan mengulas lagi, artikel “Budaya”, bagian pertama dalam Majalah Santunan, edisi 7 (Agustus 2012), kali ini kita hanya membahas tiga naskah saja, yaitu: 1). Tambihul Ghafilin alias Tambeh Limong Kureueng Sireutoh atau

Tambeh 95. 2). Masailal Auwaliah alias Masailai Meunadham, dan 3). Hikayat Akhbarul Karim.

Pertama, Tambeh. Menurut penjelasan Dr. Salmawaty Arif kepada saya, Kitab Tambihul Ghafilin atau Nasehat Bagi yang Lalai, merupakan kitab asli dari Tambeh 95. Kitab ini, karya Al Faqih Az Zahid Abul Laits Nashr bin Ibrahim As Samarqandi (wafat 373 H/983 M). Di dalamnya memuat nasehat, teguran, dan peringatan sebagai bekal pengertian dan kesadaran yang mendalam untuk memperbaiki jiwa dan moral umat Islam dari kelalaiannya.

Di Serambi Makkah, pada 1242 H/1827 M, Kitab Tambihul Ghafilin ini diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bentuk hikayat Aceh dengan huruf Arab Melayu/Jawoe oleh Syekh Jalaluddin yang lebih dikenal Teungku Di Lamgut. Dr. Salma Arif yang dosen Fakultas MIPA Unsyiah adalah keturunan generasi kelima dari Teungku Di Lamgut ini.

Mengenai isi Tambeh 95, kita dapat merujuk kepada penjelasan Tuanku Raja Keumala saat memberi pengantar pada penyalinan ulang Hikayat Akhbarul Karim. Selesai membahas seluk-beluk isi Hikayat Akhbarul Karim, dia juga mengomentari kitab-kitab Aceh pilihan lainnya, antara lain adalah Tambeh 95.

Menurut Tuanku Raja Keumala, kualitas muallif (pengarang) dan isi kitab ini amat meyakinkan. Siapa saja yang telah membaca dan mempelajarinya dengan kesungguhan hati, dia memastikan, orang itu akan menjadi mukmin sejati. Oleh karena itu, beliau mengajak segenap warga Aceh agar mengaji kitab ini agar sembuhlah (jinoh) segala penyakit hatinya.

Dalam teks asli sebagai berikut: (Siteungoh nibak karangan Aceh, lon peusareh bak gata nama. Saboh hikayat that bit ‘ajab, ‘ileumei manfaat meuhimpon di sana. Nama geuseubut Tambihul Ghafilin Jalaluddin muallifnya. Gampong Lam Gut teumpat diamman Dua Ploh Nam nama sagoenya. Hikayat nyan Teungku cit raya that, Bab ji meuhat sikureueng ploh lima. Nyan hikayat beukai akhirat, soena hajat keu syuruga. Teurjeumah nibak kitab ‘Arab, nama meuhat miseue nyangka. Nyan pi saboh laot nyang dalam, mutiara sinan meuribee rupa. Jeuneh intan, deungon pudoe, dum sinaroe hadlir di sana. Beurangsoe beuet hikayat nyan, ‘amai sajan hana ceudra. Nyankeu ureueng ‘ulama akhirat, jalan ka teupat dalam syuruga. Soe muthala’ah Tambihul Ghafilin, Tuhan bri rajin bak agama. Neubri galak bak ‘ibadat, maksiet jarak Tuhan karonya. Ngon beureukat niet muallif, kareuna khalis hate lam dada. Kareuna muallif ureueng shalihin, nyang that yakin keu Rabbana. Kareuna neu ‘amai deungon ‘ileumei, sabab nyan sampoe beureukat teuka. Nasihat neudum tamong lam hate, cuba he akhi supaya nyata. Sipatoet ateueh ureueng Islam, inong agam tuha muda. Kareuna sinan ubat hate, nyangka mate jipohle donya. Hate nyang luka ngon nyan jinoh, rijang keuseumboeh nibak buta. Narit lon, nyoe beurakat kucuba kalheuh he syeedara).

Kedua, Masailal Meunadham atau Masailal Auwaliyah adalah karya Teungku Abdullah Arif, MA. Abdullah Arif lahir di Gampong Langga, Pidie dan merupakan cucu dari cucu (bahasa Aceh: cong)

dari Teungku Di Lamgut tersebut di atas. Di samping sebagai sastrawan/pujangga Aceh, Teungku Abdullah Arif juga berperan sebagai wartawan sejak zaman Jepang. Pada Oktober 1945, bersama A. Hasjmy ia mendirikan suratkabar “Semangat Merdeka”, sebagai koran pertama di Aceh setelah RI merdeka. Terakhir sekali Abdullah Arif bertugas sebagai wartawan dari suratkabar Indonesia Raya. Ia juga sangat berjasa bersama-sama tokoh lain dalam mewujudkan Kopelma Darussalam di Banda Aceh.

Pengalaman terakhirnya, sebagai dosen IAIN Ar-Raniry, sampai meninggal almarhum 1970. Banyak karangan dan artikelnya yang beredar dalam masyarakat Aceh. Namun sekarang nyaris semuanya telah punah. Salah satunya yang masih saya miliki berjudul Kitab Masailal Meunadham, yang ditulisnya ketika ia berumur 17 tahun. Saya sendiri menyalin (tetap dalam huruf Jawoe) kitab ini, pada 1972, ketika saya masih kelas 1 siswa SMAN Sigli.

Kitab ini berbentuk syair bahasa Aceh yang disebut Nazam/Nadham. Naskah Masailal Meunadham dicetak di Pulo Pinang (sekarang: Penang, Malaysia) dalam tahun 1948. Kitab yang dicetak dengan huruf Arab Jawi ( tulisan Jawoe) ini, isinya tentang berbagai masalah Hukum Islam.

Ketiga, Hikayat Akhbarul Karim tertulis dalam bahasa Aceh dengan memakai huruf Arab Melayu/Jawi atau Jawoe. Isinya menjelaskan mengenai Ilmu Fiqh, Tasawuf, dan Ilmu Tauhid. Hikayat ini juga mengandung nasihat-nasehat agar umat Islam melaksanakan syari’at Islam secara kaffah. Pengarang Hikayat Akhbarul Karim digelar Teungku Seumatang. Nama asli beliau tak dikenal. Menurut informasi yang saya peroleh, dia berasal dari Gampong Cot, Kecamatan Sakti, Pidie. Digelar Teungku Seumatang, karena ia pernah ‘jak meudagang’,yaitu merantau menuntut ilmu ke Dayah Seumatang di Peureulak, Aceh Timur.

Tuanku Raja Keumala (1880-1930) yang merupakan salah seorang cucu Sultan Aceh yang terkenal malem (‘alim), dalam kata pengantar, dia saat menyalin ulang Hikayat Akhbarul Karim seperti tersebut di atas menyebutkan, bahwa Hikayat Akhbarul Karim adalah kitab yang amat patut dipelajari oleh seluruh umat Islam di Aceh.

Alasannya, karena isi kitab ini mengandung serba lengkap mengenai seluk-beluk agama Islam, mulai tauhid, segala hukum fiqah yang terkait Rukun Islam yang lima dan ilmu tasawuf. Dalam teks asli berbunyi:

(Adapun Hikayat Akhbarul Karim, khaba dalam nyan sangat mulia. Haba di dalam teurlalu ‘ajab, E hai sahbat kon peurbula. Nyan hikayat roj nyang teupat, lanja leugat lam syuruga. Nyankeuh keubon Jannatul Firdaus, jeuneh peunajoh meuhimpon di sana. Nyankeuh taman Jannatu ‘Adnin, teumpat meu’en meuseusuka.Nyan karangan ureueng shaleh, tan geusareh di sinan nama. Nama geusom hana geuseubut, kareuna geutakot jeuet keu riya. Karangan ‘ulama nyang ‘alimin, ureueng nyang yakin lagi taqwa. Nama tuan nyan hana lon tusoe, jeub-jeub sagoe lon pareksa. Teutapi gob kheun Teungku Seumatang, Allahu ‘aklam lon turi hana. Nyankeuh hikayat nyang patoet that, beuet he sahbat agam dara. Nyankeuh hikayat karangan dokter, ubat neu hambo peunoh dalamnya).

Kiranya, di saat rakyat Aceh sedang berjuang menerapkan Syariat Islam di daerahnya, upaya cetak ulang kitab-kitab lama berbahasa Aceh patut diberi perhatian. Kita menghimbau pihak-pihak yang peduli kepada budaya dan sastra Aceh yang islami agar mencari solusi penerbitannya. Semoga!.

Belajar Islam Lewat Tambeh, Nazam, dan Hikayat

T. A. SaktiSastrawan dan

Dosen FKIP Unsyiah, Banda Aceh

BUDAYA

Page 21: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

21SantunanSeptember 2012

Jambo jaga yang dulunya terletak di depan Meunasah nyaris tak terlihat lagi. Jambo itu sudah puluhan tahun difunsikan sebagai ajang berkumpul warga setelah melakukan aktifitas setiap hari, hingga lantai jambo yang terbuat dari pohon pinang tua itu sudah tampak berkilat dan licin, karena tiap saat diduduki dan dipenuhi warga kampung.

Bila bulan puasa volume fungsi jambo itu pun meningkat, karena banyak warga yang memanfaatkan sebagai tempat istirahat, atau sekedar nimbrung sesama warga sambil menunggu waktu berbuka bersama di Meunasah dengan bubur kanji yang sudah menjadi tradisinya. Terlebih lagi pada akhir-akhir Ramadhan menjelang hari raya, jambo jaga bertambah ramai, karena banyak warga kampung yang merantau sudah pulang ke kampung untuk berhari raya bersama keluarganya yang terkadang sudah bertahun-tahun di tinggalkan.

Warga kampung yang merantau ini, kadang ada yang pulang setahun sekali, ada yang dua-tiga atau lima tahun, bahkan ada yang sudah selama ia merantau baru sekali ini pulang ke kampung halamannya untuk berhari raya bersama orang tua dan sanak familinya.

Bagi yang bernasip baik di perantauan, tentu mereka ada yang pulang dengan memperlihatkan kemewahannya pada orang kampong kalau ia sudah sukses hidup di perantauan. Ada juga yang pulang dengan gaya biasa saja. Dan ini memang sangat tergantung pada ekonomi mereka yang hidup di perantauan.

Namun yang mau kita lihat di sini bukan soal mewah atau tidaknya bagi mereka yang pulang kampung pada hari raya. Melainkan ada nilai-nilai yang berubah dalam masyarakat kita terkait fungsi jambo jaga tadi pada saat-saat suasana lebaran di kampung halaman.

Dahulu, tiap orang yang pulang dari rantau berhari raya di kampung halaman, mereka selalu berkumpul di jambo jaga membagikan pengalamannya kepada waraga di kampung, bagaimana suka duka hidup di rantau hingga kemudian ia berhasil dalam sesuatu usaha yang dicita-citakan. Warga kampung juga sangat serius mendengar kisah pengalaman yang diceritakan oleh orang yang pulang dari rantau, terutama bagi anak-anak muda kampung yang juga ingin mencoba ikut merantau mencari penghidupan baru di negeri orang.

Pengalaman yang diceritakan di jambo jaga oleh orang yang pulang dari rantau berhari raya di kampung halaman makin menimbulkan motifasi anak muda kampung untuk pergi mengadu nasip di rantau orang. Maka tak heran, kalau sehabis Ramadhan dulu banyak anak muda yang meninggalkan kampung halamannya merantau ke kota-kota tempat tinggal orang kampungnya yang sudah menetap di kota tersebut. Malah ada diantara mereka yang hidup di rantau, bergitu ia kembali ke tempat perantauannya sekaligus membawa serta dua atau tiga orang teman sekampungnya untuk di ajarkan bagaiman mencari rizki di rantau orang. Dalam hal ini urbanisasi tak dapat dihindari.

Nuansa itu nyaris tak lagi ditemukan dalam tradisi pulang kampung pada hari raya. Mereka yang pulang dari rantau tak sempat lagi bercengkarama dengan teman-teman sepermainan dulu di jambo jaga. Apa lagi bila status sosisal teman-teman sepermainan di kampung dulu tidak seberhasil mereka yang pulang dari rantau. Maka rasa mulia dan rasa hormat pun berubah menurut status sosial yang di sandangnya. Sehingga uangkapan lama: mulia sabe kaya, meujeut-juet sabe gasien suatu yang tak terelakkan dalam pola hidup hari ini.

Maka kehilangan jambo jaga di depan Menasah kami sebagai simbul kebersamaan sekaligis telah memlunturkan nilai-nilai tradisi-sosial pernah ada di kampung dulu. Semua warga kini lebih memilih berkumpul di warung kopi yang dibangun di persimpangan gampong sambil nonton televisi yang dipantulkan di layar fokus.

Secara pisik, kampung kami memang sudah sangat maju. Bangunan Meunasah yang dulu berkonstruksi kayu kini sudah berubah menjadi bangunan beton berlantai dua. Lorong-lorong kampung yang dulu berlumpur tanah, kini telah mulus dengan aspal. Anak-anak remaja kampung yang dulu sangat santun dan lugu kini berubah jadi gaul.

Tak ada yang kurang di kampung halaman. Apa yang kita temukan di kota sekarang tidak sulit kita jumpai di desa-desa. Kecuali dari segi nalai dan tradisinya yang harus bayar mahal—karena perubahan—yang membuat gampong tak lagi menjadi sebuah kerinduan pada musim mudik lebaran. Nuansa tradisi perang meriam bambu antar kampung sudah berubah dentuman marcon.

Pulang kampung di hari raya saat ini mungkin tak lebih dari rasa ingin bertemu kedua orang tua dan sanak keluarga dekat, dibandingkan rasa ukhuwah dan silaturrahmi dengan handai taulan dan teman-teman sekapung lainnya. Lain dengan makna mudik lebaran dahulu, di mana pemudiknya jauh-jauh hari sudah berniat bahawa hari raya tahun ini mereka sekeluarga harus dapat menunaikan zakat fitrah di kampung halamannya.

Maka mulai dari 20 Ramadhan ke atas kita sudah bisa melihat satu persatu wajah baru di kampung di kampung halaman. Mereka adalah warga kampung yang baru pulang dari rantau untuk berlebaran bersama keluarga dan handai taulan di kampungnya yang sudah lama ditinggalkan. Mereka merasa sangat bahgia bila dapat menunaikan zakat fitrah di kampung halamannya, dan merasa sangat terharu bila bertemu teman-teman lama di kampungnya yang barang kali sudah salam lama di tinggalkan.

Maka suasana hari raya dengan segala tradisinya dapat benar-benar mereka nikmati, dan bahkan terkadang sangking rindunya pada keramahan kampung halaman—yang selama ini tidak lagi dipatkan di kota perantauannya—mereka ingin lebih lama lagi tinggal di kampungnya sampai mereka puas untuk kembali ke tempat tinggalnya di ratau orang. Adakah dalam mudik lebaran sekarang kita masih menemukan nuansa tradisi ini?

Yang Tersisadari Mudik Lebaran

Nab Bahany AsBudayawan, tinggal di Banda Aceh

Page 22: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

22 SantunanSeptember 2012

Utusan dari Aceh dalam Lomba Keluarga Sakinah Nasional 2012, menempati posisi Harapan Ketiga dengan membawa pulang piagam dan sejumlah biaya dari Kemenafg RI. Adalah pasangan suami-istri Hj. Cek Rahmah binti Hasan dan Tgk. H. Muhammad Arief dengan nilai 581, masuk enam besar dan mendapat hadiah Rp15 juta. Delegasi Aceh itu telah lama melewati seleksi di Kabupaten Pidie, dan seleksi di Provinsi pada 12 Juni.

Sebelumnya, pasangan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Provinsi Aceh 2012 adalah Tgk. H. Muhammad Arief dan Hj. Cek Rahmah dari Kabupaten Pidie. Di urutan kedua dari Aceh Selatan adalah Tgk. H. Mohd. Yunus Thaiby dan Hj. Sakinah,

menyusul di tempat ketiga adalah Drs. Mu’adz Vohry, MM dan Hj. Rasyidah, S.Pd.I dari Aceh Singkil.

Acara pascalomba, berlangsung di Gedung Kemenag RI, Jalan Thamrin, Jakarta, yang sekaligus dirangkaikan dengan acara buka bersama babak akhir Ramadhan. Hadiah bagi pemenag untuk keluarga sakinah dan KUA teladan tersebut diberikan Menteri Agama Suryadharma Ali.

Pasangan lainnya, dari Sulbar, atas nama Dra. Hj. Ngatijem dan Prof. Dr. H. Sukaji Sarbi MS (nilai 632) meraih hadiah Rp 25 juta (Juara I). Pasangan Hj. Nurjaenah dan H. Kamaruddin dari NTT (nilai 615) memperoleh hadiah Rp 23 juta (Juara II). Pasangan dari Kalbar, atas nama pasangan

Lomba Keluarga Sakinah, Aceh Harapan III

Lomba KUA Teladan Nasioan 2012, untuk Juara I, sukses diraih Drs. M. Mahyiddin S.HI dari Kecamatan Panekan (Jawa Timur) dengan nilai 86.03. Berikutnya juara kedua H. Muhammad Ramli M.S.Ag (Kecamatan Tarakan Timur, Kalimantan Timur) dengan nilai 85.33. Juara kedua Adib Mahlasin S.Ag (Kecamatan Kangkung, Jawa Tengah) dengan nilai 83.63. Untuk para juara masing-masing mendapat dana pembinaan/bimbingan sebesar Rp 25 juta, Rp 23 juta dan Rp 21 juta.

“Lomba Keluarga Sakinah, Aceh sudah ada Juara Harapan. Namun, kali ini, KUA

Dra. Hj. Budi Pudjianti, B.Sc dan DR. (HC) dr. H. Sumardi M.Si (nilai 608) dan hadiah Rp 21 juta (Juara III). Juara Harapan I diraih pasangan Hj. Maritje Wewengkang dan Prof. Hi. Jhon Wumu (Sulut) dengan nilai 600 dan mendapat hadiah Rp19 juta. Harapan II, pasangan Hj. Ani Sugandi M.Pd dan H. Manakari Thaha (Bali) dengan nilai 593 dan mendapat hadiah Rp17 juta.

“Kunci keberhasilan keluarga sakinah, adalah mampu menahan guncangan hidup. Guncangan yang dimaksud berbagai bentuk godaan, termasuk ujian kesabaran dalam membina keluarga. Para keluarga sakinah berhasil memajukan anak sehingga meraih pendidikan terbaik, antara lain menjadi sarjana hingga bekerja dan mandiri,” kata Menag, H. Suryadharma Ali.

Sementara itu untuk KUA teladan untuk juara pertama diraih Drs. M. Mahyiddin S.HI dari Kecamatan Panekan (Jawa Timur) dengan nilai 86.03. Berikutnya juara kedua H. Muhammad Ramli M.S.Ag (Kecamatan Tarakan Timur, Kalimantan Timur) dengan nilai 85.33. Juara kedua Adib Mahlasin S.Ag (Kecamatan Kangkung, Jawa Tengah) dengan nilai 83.63. Untuk juara I, II dan III masing-masing mendapat dana pembinaan/bimbingan sebesar Rp25 juta, Rp23 juta dan Rp21 juta.

Untuk juara harapan I diraih H. Sutan Syahrir S.Ag (Kecamatan Medan Tembung, Sumatera Utara) dengan nilai 83.33. Juara harapan II diraih Rohwan S.Ag. M.Si (Kecamatan Pandak, DI Yogyakarta) dengan nilai 82.97 dan harapan III Abd. Rahman S.Ag (Kecamatan Tamalanrea, Sulawesi Selatan) dengan nilai 82.67. Masing-masing juara harapan I, II dan III mendapat dana pembinaan Rp19 juta, Rp17 juta dan Rp15 juta. [ant/cut ali/yyy]

delegasi dari Aceh belum juara,” jelas Drs. Cut Ali Manyak, Kasi Ibsos Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh.

Untuk juara harapan I diraih H. Sutan Syahrir S.Ag (Kecamatan Medan Tembung, Sumatera Utara) dengan nilai 83.33. Juara harapan II diraih Rohwan S.Ag. M.Si (Kecamatan Pandak, DI Yogyakarta) dengan nilai 82.97 dan harapan III Abd. Rahman S.Ag (Kecamatan Tamalanrea, Sulawesi Selatan) dengan nilai 82.67.

Sebelumnya, Kepala KUA Teladan Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2012 diraih oleh Khairuddin, S.Ag, Kepala KUA Kecamatan

Tapak Tuan Aceh Selatan. Di tempat kedua adalah Azhari,S.Ag dari KUA Mutiara Pidie, dan Helmi Ismail Fahmi, S.Ag Kepala KUA Kec. Karang Baru Aceh Tamiang di tempat ketiga. [cut ali/yyy]

KUA Aceh Belum Teladan

KANWIL

Page 23: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

23SantunanSeptember 2012

Call Center Haji Kemenag Diluncurkan

Kementerian Agama RI bekerjasama Telkom Indonesia meluncurkan layanan Call Center Haji di Gedung Citywalk Sudirman, Lantai 3, Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 24 A, Jakarta (Jum’at, 10/8). Menurut Kabid Sistem

Informasi Haji Terpadu, Amin Akkas, keberadaan call center haji itu sebagai upaya peningkatan pelayanan informasi kepada jemaah haji. “Melalui layanan tersebut calhaj dapat mengetahui estimasi jadwal

berangkatnya,” jelas Amin.Pada tahap awal, kata Amin, call center

haji menyediakan layanan informasi yang berkaitan dengan nomor porsi jamaah, proses penyelesaian paspor serta hal-hal yang berkaitan dengan pembagian kelompok terbang (kloter) beserta jadwal keberangkatan dan kepulangan jamaah. “Ditjen PHU akan terus meningkatkan jenis layanan informasi kepada masyarakat luas, sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kepuasan jamaah terhadap standar pelayanan minimum penyelenggaraan haji,” jelasnya.

Ke depan, lanjut dia, jika semua jenis informasi telah memadai untuk diakses, maka diharapkan masyarakat akan memperoleh kemudahan dalam mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana perjalanan ibadah haji. Call center tersebut bisa diakses di nomor 500425 (500HAJ).[kemenag.go.id/kreta waktu.online/aba]

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd melantik pejabat eselon III di jajaran Kemenag Aceh (27/8). H. Syarbaini, SH, yang sebelumnya Kakankemenag Abdya (Aceh Barat Daya) dilantik menjadi Kakankemenag Kota Subulussalam. Jabatan yang ditinggalkan H. Syarbaini, SH, digantikan oleh Drs. H. Arizal, yang sebelumnya Penyelenggara Haji Kankemenag Kabupaten Aceh Selatan. Selain Kakankemenag, pejabat eselon III/b yang ikut dilantik, Sondang Marbun, S.Pd, sebagai Pembimbing Masyarakat Kristen pada Kanwil Kemenag, yang sebelumnya sebagai Pymt. Pembimas Kristen pada Kanwil Kemenag Aceh.

“Saya minta kepada Saudara dan seluruh pejabat di lingkungan Kementerian Agama

Aceh, tanpa mengurangi tugas dan fungsi teknisnya untuk berpartisipasi aktif guna menyukseskan penyelenggaraan haji tahun 1433 H dan Porseni ke 13 Kemenag Aceh di Aceh Tenggara. Haji, salah satu tugas penting nasional yang mesti kita sukseskan dengan sebaik-baiknya. Haji juga etalase Kementerian Agama,” seru Kakanwil di hadapan pejabat dan undangan.

Mulai 20 September 2012, proses pemberangkatan digelar, dengan masuknya kloter (kelompok terbang) pertama ke Asrama Haji Banda Aceh. Pada 1433 H ini, Embarkasi Banda Aceh memberangkatkan sekitar 3.924 JCH (Jamaah Calon Haji) dalam 12 kloter. Setelah haji itu, agenda Kemenag ialah Porseni (Pekan Olah Raga dan Seni) di Agara, akhir Noember 2012. [juniazi/yyy]

Menteri Agama RI, Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si, mengatakan, secara kualitas, jarak pondokan dari Masjidil Haram pada musim haji tahun ini mengalami penurunan. Jika pada tahun lalu sebanyak 93 persen pondokan dekat dengan Masjidil Haram tetapi pada tahun ini sekitar 73 persen berada di radius 2 km ke atas.

Sebagian besar pemondokan Jamaah Haji Indonesia di Makkah berada di atas 2 kilometer, sebagaimana musim haji tahun 2008. Pada 2008, jarak antara pemondokan ke masjidil haram ada yang mencapai 12 km. Sulitnya mendapat pondokan dekat dengan Masjidil Haram, bukan disebabkan semata akibat mahalnya pondokan di Mekkah, tetapi juga sebagai dampak dari perluasan kompleks Masjidil Haram.

Jika pada tahun lalu ada hotel dekat dengan masjidil Haram, untuk tahun ini sudah tak ada lagi karena sudah digusur. Sementara yang dahulu posisinya di belakang, untuk tahun ini menjadi jarak yang terdekat dengan Masjidil Haram. Sampai akhir Agustus 2012, hasil pelaksanaan qur`ah (undian) maktab di Jakarta, belum diumumkan. [kemenag go.id/aba]

Pondokan Haji Banyak yang

Jauh

Syarbaini ke Subulussalam, Arizal ke Abdya

Page 24: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

24 SantunanSeptember 2012

JAD

WA

L PE

MBE

RAN

GKA

TAN

DA

N P

EMU

LAN

GA

NEM

BARK

ASI

BA

ND

A A

CEH

(BTJ

) TA

HU

N 1

433

H /

201

2 M

KLO

TER

PEM

BERA

NGK

ATAN

PEM

ULA

NGA

NPE

MO

NDO

KAN

DI M

AKKA

H

1M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1M

usta

fa, S

.Ag

(TPH

I)Tg

l. 20

Sep

tem

ber

2012

BAN

DA

ACE

H32

06

s.d

325

Tgl.

31 O

ktob

er 2

012

2H

. Azh

ar, S

.Ag.

,MA

(TP

IHI)

Mak

tab

Nom

or :

05Pk

l. 16

:00

WIB

JUM

LAH

325

Pkl.

06:1

5 W

AS

3dr

. Nun

gki N

ajfa

ris

Ala

mi (

Dok

ter)

Bera

ngka

tTi

ba d

i Tan

ah A

ir:4

Azi

man

Sul

aim

an H

usin

(Par

amed

is)

Wila

yah

: Mah

bas J

inTg

l. 21

Sep

tem

ber

2012

Tgl.

31 O

ktob

er 2

012

5Ju

stia

wat

i Ham

id U

mar

(Par

amed

is)

Rum

ah N

o : 1

11Pk

l. 16

:15

WIB

Pkl.

18:3

0 W

IB

2M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1H

. Nur

din

Ali

(TP

HI)

Tgl.

21 S

epte

mbe

r 20

12A

CEH

UTA

RA32

06

s.d

325

Tgl.

1 N

opem

ber

2012

2H

. Azh

ar, S

.Ag.

(TP

IHI)

Mak

tab

Nom

or :

41Pk

l. 14

:00

WIB

JUM

LAH

325

Pkl.

08:1

5 W

AS

3dr

. Fai

sal R

iza

Nur

iman

(Dok

ter)

Bera

ngka

tTi

ba d

i Tan

ah A

ir:4

Hai

dar

Abd

ul H

amid

Jam

il (P

aram

edis

)W

ilaya

h : S

yari'

Man

sur

Tgl.

22 S

epte

mbe

r 20

12Tg

l. 1

Nop

embe

r 20

125

Fari

dah

Han

um S

ulai

man

(Par

amed

is)

Rum

ah N

o : 7

34Pk

l. 14

:15

WIB

Pkl.

20:3

0 W

IB

3M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1D

rs. H

. Naw

awi

(TPH

I)Tg

l. 22

Sep

tem

ber

2012

ACE

H T

ENG

GA

RA86

6s.

d91

Tgl.

2 N

opem

ber

2012

2D

rs. H

. Bah

arud

din

P (T

PIH

I)M

akta

b N

omor

: 25

Pkl.

12:0

0 W

IBSI

MEU

LUE

1892

s.d

109

Pkl.

08:1

5 W

AS

3dr

. Len

i Afr

iani

Afia

tudd

in (D

okte

r)Be

rang

kat

LAN

GSA

157

110

s.d

266

Tiba

di T

anah

Air:

4H

anaf

i Lub

is A

bdul

hana

n (P

aram

edis

)W

ilaya

h : J

arw

alTg

l. 23

Sep

tem

ber

2012

ACE

H B

ARA

T D

AYA

5826

7s.

d32

4Tg

l. 2

Nop

embe

r 20

125

Fach

rina

Abd

ul L

atie

f (Pa

ram

edis

)Ru

mah

No

: 540

Pkl.

12:1

5 W

IBJU

MLA

H32

4Pk

l. 20

:30

WIB

4M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1D

rs. Y

usm

adi,

M.P

d (T

PHI)

Tgl.

23 S

epte

mbe

r 20

12BA

ND

A A

CEH

826

s.d

325

Tgl.

3 N

opem

ber

2012

2H

.M. N

asir

, S.H

I (T

PIH

I)M

akta

b N

omor

: 32

Pkl.

11:0

0 W

IBA

CEH

BES

AR

9088

s.d

177

Pkl.

09:1

5 W

AS

3dr

. Am

alia

Ahm

ad H

amid

(Dok

ter)

Bera

ngka

tPI

DIE

JAYA

148

178

s.d

325

Tiba

di T

anah

Air:

4Sy

ahm

ulla

h Bi

n Is

hak

Har

un (P

aram

edis

)W

ilaya

h : J

arw

alTg

l. 24

Sep

tem

ber

2012

JUM

LAH

325

Tgl.

3 N

opem

ber

2012

5Er

naw

ati (

Para

med

is)

Rum

ah N

o : 6

12Pk

l. 11

:15

WIB

Pkl.

21:3

0 W

IB

5M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1H

. Sul

aim

an M

as'u

di, S

.Ag

(TPH

I)Tg

l. 24

Sep

tem

ber

2012

ACE

H B

ESA

R32

06

325

Tgl.

4 N

opem

ber

2012

2H

. Kha

wal

ed W

arda

na, S

.Ag

(TPI

HI)

Mak

tab

Nom

or :

35Pk

l. 10

:00

WIB

JUM

LAH

325

Pkl.

13:1

5 W

AS

3dr

. Ari

fatu

l Kho

rida

Kam

idjo

no (D

okte

r)Be

rang

kat

Tiba

di T

anah

Air:

4Ka

sad

Adi

ng B

ena

(Par

amed

is)

Wila

yah

: Jar

wal

Tgl.

25 S

epte

mbe

r 20

12Tg

l. 5

Nop

embe

r 20

125

Nur

Afn

i Mut

ia (P

aram

edis

)Ru

mah

No

: 615

Pkl.

09:4

5 W

IBPk

l. 01

:15

WIB

6M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1D

rs. H

. Muk

hlis

(TP

HI)

Tgl.

25 S

epte

mbe

r 20

12BI

REU

EN22

86

325

Tgl.

5 N

opem

ber

2012

2H

. Sul

aim

an, S

.Pd.

, M.P

d (T

PIH

I)M

akta

b N

omor

: 06

Pkl.

10:0

0 W

IBN

AG

AN

RA

YA84

234

s.d

317

Pkl.

14:1

5 W

AS

3dr

. Ade

lina

Royh

an S

ireg

ar (D

okte

r)Be

rang

kat

SUBU

LUSS

ALA

M7

318

s.d

324

Tiba

di T

anah

Air:

4H

ardi

ansy

ah H

.M. H

asan

Ibra

hum

(Par

amed

is)

Wila

yah

: Mah

bas J

inTg

l. 26

Sep

tem

ber

2012

JUM

LAH

324

Tgl.

6 N

opem

ber

2012

5H

eriz

al Il

yas

Ibra

him

(Par

amed

is)

Rum

ah N

o : 1

17Pk

l. 10

:30

WIB

Pkl.

02:1

5 W

IB

NO

MO

R SE

ATPE

TUGA

SKO

MPO

SISI

JAM

AAH

JAD

WA

L PE

MB

ER

AN

GK

ATA

N D

AN

PE

MU

LAN

GAN

JA

MA

AH

CA

LON

HA

JIE

MB

AR

KA

SI B

AN

DA

ACE

H (

BTJ)

TA

HU

N 1

433 H

/ 2012 M

Page 25: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

25SantunanSeptember 2012

KLO

TER

PEM

BERA

NGK

ATAN

PEM

ULA

NGA

NPE

MO

NDO

KAN

DI M

AKKA

HN

OM

OR

SEAT

PETU

GAS

KOM

POSI

SI JA

MAA

H

7M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1D

rs. J

akfa

r (T

PHI)

Tgl.

26 S

epte

mbe

r 20

12A

CEH

BES

AR

176

325

Tgl.

6 N

opem

ber

2012

2D

rs. H

. Ari

jal

(TPI

HI)

Mak

tab

Nom

or :

65Pk

l. 10

:00

WIB

ACE

H S

ELA

TAN

108

23s.

d13

0Pk

l. 15

:15

WA

S3

dr. T

euku

Fad

lians

yah

(Dok

ter)

Bera

ngka

tA

CEH

BA

RAT

195

131

s.d

325

Tiba

di T

anah

Air:

4A

rmia

di (P

aram

edis

)W

ilaya

h : B

akhu

tmah

Tgl.

27 S

epte

mbe

r 20

12JU

MLA

H32

5Tg

l. 7

Nop

embe

r 20

125

Praj

u Su

sian

a M

arga

(Par

amed

is)

Rum

ah N

o : 1

114

Pkl.

10:3

0 W

IBPk

l. 03

:15

WIB

8M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1D

rs. H

. Tau

fiq A

bdul

lah

(TPH

I)Tg

l. 27

Sep

tem

ber

2012

BAN

DA

ACE

H25

632

5Tg

l. 7

Nop

embe

r 20

122

H. Z

akar

ia, S

.Ag

(TPI

HI)

Mak

tab

Nom

or :

69Pk

l. 08

:00

WIB

ACE

H U

TARA

8231

s.d

112

Pkl.

02:3

0 W

AS

3dr

. Em

iral

da, M

.Kes

(Dok

ter)

Bera

ngka

tLH

OKS

EUM

AW

E21

311

3s.

d32

5Ti

ba d

i Tan

ah A

ir:4

Rahm

ady

Nur

din

Syaf

i'i (P

aram

edis

)W

ilaya

h : M

isfa

lah

Tgl.

28 S

epte

mbe

r 20

12JU

MLA

H32

5Tg

l. 7

Nop

embe

r 20

125

Mis

bahu

l Jan

nah

Mus

li (P

aram

edis

)Ru

mah

No

: 112

9Pk

l. 07

:15

WIB

Pkl.

14:1

5 W

IB

9M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1D

rs. H

. Idr

is Is

mai

l, S.

Ag

(TPH

I)Tg

l. 28

Sep

tem

ber

2012

ACE

H T

ENG

AH

128

632

5Tg

l. 8

Nop

embe

r 20

122

Drs

. H. I

skan

dar

(TPI

HI)

Mak

tab

Nom

or :

09Pk

l. 08

:00

WIB

ACE

H S

ING

KIL

613

4s.

d13

9Pk

l. 03

:15

WA

S3

dr. A

ltsan

y Pu

tra

Sadl

i (D

okte

r)Be

rang

kat

GA

YO L

UES

104

140

s.d

243

Tiba

di T

anah

Air:

4N

azar

uddi

n (P

aram

edis

)W

ilaya

h : A

zizi

yah

Tgl.

29 S

epte

mbe

r 20

12BE

NER

MER

IAH

8224

4s.

d32

5Tg

l. 8

Nop

embe

r 20

125

Maw

ardi

ana

Bint

i Abd

. Ran

i (Pa

ram

edis

)Ru

mah

No

: 203

Pkl.

07:1

5 W

IBJU

MLA

H32

5Pk

l. 15

:30

WIB

10M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1A

kli (

TPH

I)Tg

l. 28

Sep

tem

ber

2012

SABA

NG

456

325

Tgl.

9 N

opem

ber

2012

2D

R. H

. Zul

karn

aini

, MA

(TP

IHI)

Mak

tab

Nom

or :

70Pk

l. 21

:00

WIB

ACE

H T

IMU

R20

151

s.d

251

Pkl.

00:1

5 W

AS

3dr

. Rita

Rah

ayu

Muh

amm

ad (D

okte

r)Be

rang

kat

ACE

H T

AM

IAN

G74

252

s.d

325

Tiba

di T

anah

Air:

4Bu

di D

arm

awan

Usm

an (P

aram

edis

)W

ilaya

h : M

isfa

lah

Tgl.

29 S

epte

mbe

r 20

12JU

MLA

H32

5Tg

l. 9

Nop

embe

r 20

125

Yuni

ta S

alim

in K

asan

Mih

arja

(Par

amed

is)

Rum

ah N

o : 1

130

Pkl.

22:1

5 W

IBPk

l. 12

:15

WIB

11M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1Ih

san,

S.A

g (T

PHI)

Tgl.

29 S

epte

mbe

r 20

12PI

DIE

25

86

s.d

263

Tgl.

10 N

opem

ber

2012

2D

rs. H

. Am

irud

din,

MA

(TP

IHI)

Mak

tab

Nom

or :

52Pk

l. 21

:00

WIB

ACE

H JA

YA53

264

s.d

316

Pkl.

01:1

5 W

AS

3dr

. Elv

ira

Ara

ni H

asan

(Dok

ter)

Bera

ngka

tTi

ba d

i Tan

ah A

ir:4

Sarb

oini

Bin

Abu

baka

r (P

aram

edis

)W

ilaya

h : M

isfa

lah

Tgl.

30 S

epte

mbe

r 20

12JU

MLA

H31

6Tg

l. 10

Nop

embe

r 20

125

Nur

jann

ah T

aleb

Ahm

ad (P

aram

edis

)Ru

mah

No

: 912

Pkl.

23:3

0 W

IBPk

l. 13

:15

WIB

12M

asuk

Asr

ama:

PETU

GA

S5

1s.

d5

Dari

Jedd

ah:

1Ju

niaz

i, S.

Ag

(TPH

I)Tg

l. 1

Okt

ober

201

2BA

ND

A A

CEH

456

s.d

50Tg

l. 11

Nop

embe

r 20

122

DR.

H. H

asan

uddi

n Yu

suf A

dan

(TPI

HI)

Mak

tab

Nom

or :

57Pk

l. 18

:00

WIB

ACE

H B

ESA

R23

51s.

d73

Pkl.

19:0

0 W

AS

3dr

. May

asof

ia A

chm

ad M

ahm

ud (D

okte

r)Be

rang

kat

Tiba

di T

anah

Air:

4Bu

di F

adhl

i Rus

li (P

aram

edis

)W

ilaya

h : B

akhu

tmah

Tgl.

2 O

ktob

er 2

012

Tgl.

12 N

opem

ber

2012

5M

uham

mad

Dan

i Has

an (P

aram

edis

)Ru

mah

No

: 112

4Pk

l. 18

:15

WIB

JUM

LAH

73Pk

l. 07

:15

WIB

Band

a A

ceh,

05

Sept

embe

r 20

12Ke

pala

Kan

tor W

ilaya

h Ke

men

teria

n Ag

ama

Prov

insi

Ace

h

Drs.

H. I

bnu

Sa'd

an, M

.Pd

NIP

. 196

9071

2 19

9303

1 0

02

Page 26: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

26 SantunanSeptember 2012

Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, telah diteken Presiden SBY. Informasi ini disampaikan Irfan Sembiring, Admin Agency LPSE Kemenag RI kepada Tim LPSE Kanwil Kemenag Aceh yang melakukan konsultasi ke Jakarta (Selasa,14/8).

Perubahan yang tertuang dalam Perpres 70 tahun 2012 ini bertujuan menghilangkan bottlenecking dan multi tafsir yang membuat penyerapan anggaran terlambat dan memperjelas arah reformasi kebijakan pengadaan.

Perubahan yang ada dalam Perpres tersebut antara lain, Pertama, dalam rangka percepatan penyerapan anggaran, dibuat ketentuan baru tentang :a. Kewajiban setiap K/L/D/I membuat rencana umum

pengadaan dan rencana penarikanb. Kewajiban melaksanakan pengadaan di awal tahun anggaran

sebelum Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

c. Memperluas penggunaan e-katalog untuk barang-barang yang spesifikasi dan harganya jelas di pasaran, seperti obat, alat kesehatan, alat pertanian, alat berat, bibit padi/jagung, dan sejenisnya. Saat ini LKPP telah membuat e-katalog untuk kendaraan bermotor.

d. Menaikkan nilai pengadaan langsung untuk barang/ pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya sampai dengan Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah), yang semula Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Menaikan nilai pelelangan sederhana untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya sampai dengan Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) yang semula Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).

e. Hasil pengadaan langsung harus diumumkan di website masing-masing K/L/D/I untuk mencegah terjadinya penyimpangan.

f. Penambahan metode pelelangan terbatas untuk pengadaan barang.

g. Mengubah persyaratan konsultan internasional.h. Pengecualian persyaratan sertifikat keahlian untuk PPK yang

dijabat Eselon II keatas atau dijabat oleh PA/KPA apabila tidak ada pejabat yang memenuhi persyaratan bersertifikat.

i. Memperpendek waktu pelelangan sederhana menjadi paling kurang 12 hari kerja semula 14 hari kerja.

j. Pendelegasian menjawab sanggah banding dari Pimpinan K/L/D/I ke pejabat Eselon I/II.

k. Menaikan jaminan sanggah banding semula 2 0/00 (dua per seribu) maksimum Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) menjadi 1% dari nilai HPS.

l. Mengubah besaran uang muka kontrak tahun jamak maksimum sebesar 20% dari nilai kontrak dan harus menyusun rencana penggunaan uang muka.

m. Penghapusan larangan bagi Peserta yang terafiliasi.

Kedua, dalam rangka memperjelas dan menghilangkan ketentuan yang multi tafsir, yaitu :a. Memperjelas keberadaan ULP di Daerah adalah 1 ULP untuk

1 provinsi/kabupaten/kota;b. Memperjelas tugas dan kewenangan Ketua dan

Pokja ULP (penanggung jawab proses pemilihan adalah Pokja ULP).

c. Memperjelas adanya penyetaraan teknis untuk pelelangan dengan metoda dua tahap.

d. Memperjelas bahwa yang berhak menyanggah adalah peserta yang memasukan penawaran.

Antaranews (8/8) melaporkan bahwa saat ini LKPP juga tengah menyiapkan RUU Pengadaan barang/Jasa Publik dengan tujuan memberikan kepastian hukum, mewujudkan good governance, terciptanya iklim usaha yang sehat, serta optimalisasi pelayanan publik dalam bidang pengadaan barang dan jasa. [kemenag.go.id]

Ketentuan BaruPengadaan Barang/Jasa

Page 27: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

27SantunanSeptember 2012

HUT RI ke 67, Kakanwil Memandu Pembacaan Doa

Puncak HUT RI (Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia) ke 67 terlihat sangat khidmat di mana-mana, meski suasananya sedang puasa. Di Banda Aceh, sebelum upacara, yang dipusatkan di Lapangan Blang Padang, terlihat semua peserta upacara sudah berada di lokasi sejak pukul 07.30 WIB. Upacara sendiri dimulai dua jam kemudian. Sebelum mengakhiri puncak acara, Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, memandu pembacaan doa, secara khusyuk dan tenang. Kali ini, sesi acara diisi juga dengan Shalawat Badar dan dilakukan seraya berdiri.

Tepat pukul 09.45 Wakil Gubernur, Muzakir Manaf beserta rombongan tiba di lokasi panggung utama upacara. Ikut juga hadir bersama rombongan Wagub Aceh yaitu Ketua DPR Aceh, Hasbi Abdullah. Tak berselang lama kembali Gubernur Aceh, Zaini Abdullah selaku inspektur upacara tiba di lokasi. Upacara pun dimulai, terdengar pembawa acara membacakan tata tertip upacara satu persatu. Semua pasukan upacara sudah pada posisi yang telah ditentukan sebelumnya. Lagu kebangsaan dinyanyikan oleh pelajar SMAN I kota Banda Aceh, Jeumpa Puteh. Para pelajar SMAN I sangat bersemangat menyanyikan lagu dari Sabang Sampai Maroke yang diiringi Drum Band Pangdam Iskandarmuda.

Hal yang menarik, meskipun Zaini Abdullah baru pertama kali menjadi Inspektur upacara. Namun, ia tidak sedikit pun terlihat canggung. Seakan-akan ia sudah sangat berpengalaman menjadi Inspektur

upacara. “Ini pertama kali saya menjadi Inspektur upacara, ini juga bagian dari amanah Rakyat Aceh, sehingga saya bisa menjadi Inspektur upacara,” kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah usai upacara.

Tak hanya itu, hal yang lebih menarik lagi, Muzakir Manaf yang kerap dikenal sebagai ‘Panglima Perang’ Gerakan Aceh Merdeka (GAM) juga ikut ambil bagian dalam HUT RI. Dengan seragam putihnya, terlihat begitu ‘gagah’ duduk santai disamping kanan Zaini Abdullah. Inilah kekuatan perdamaian dan juga perdamaian telah mempersatukan yang dulunya saling bertikai, kini bisa duduk bersanding. Ada Pangdam Iskandar Muda, Zahari Siregar, yang juga ikut berbaur bersama mereka. Terlihat begitu akrab dengan canda tawanya. Sangat kontras perbedaan ketika Aceh masih dalam suasana konflik. Mereka bahkan tidak akan pernah bisa bermimpi bisa duduk bersanding sambil berseda gurau.

Hal ini seperti apa yang dijelaskan oleh Pangdam Iskandar Muda. Ia menuturkan bahwa ia merasa sangat nyaman saat ini. Persoalannya, di Aceh keamanan semakin kondusif dan sekarang tidak ada lagi terdengar ada kerusuhan atau gangguan keamanan lainnya. “Ini merupakan suatu kenyamanan sendiri bagi saya selaku Pangdam, karena keamanan sudah kondusif, tidak ada hal-hal yang menganggu keamanan di Aceh,” kata Pangdam Iskandar Muda Aceh. Kondisi yang terus aman, juga bagian dari doa Kakanwil dhuha, Jumat, 17 Agsutus 2012 itu. [yakub]

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, optimis perbankkan syariah bakal berkembang pesat di Aceh. Hal ini menurutnya karena Aceh adalah daerah syariat Islam. Maka ke depan, menurut Kakanwil, perlu dukungan regulasi yang kuat dari Pemerintah Aceh untuk mendukung ekonomi dan pemanfaatan jasa dn pruduk perbankkan syariah di Aceh. “Saya optimis, dibawah pemerintahan baru Aceh, saya yakin ekonomi berbabis syariah akan berkembang pesat di Aceh,” ujar Kakanwil.

“Mau tidak mau, suka atau tidak suka Aceh hari ini adalah daerah yang melak-sanakan syariat Islam. Makanya, ekonomi dan perbankkan syariat adalah sebuah kenis-cayaan. Sudah saatnya kita beralih ke bank syariah”. Demikian disampaikan Kakanwil dalam acara talk show dengan tajuk “Tan-tangan dan peluang bank syariah di Aceh” di Radio Serambi90,2 FH, Rabu (15/8). Acara yang digagas Bank Syariah Mandiri Banda Aceh ini, selain Kakanwil juga hadir se bagai narasumber Kepala Cabang BSM Banda Aceh Elfian Jailani, dan Fitriana, Market-ing BSM Banda Aceh.

Elfian menjelaskan, perbankkan syariah yang sudah hadir sejak tahun 2000 di Aceh, mestinya langsung dapat diterima oleh masyarakat Aceh yang religius. Menurutnya, walau saat ini perkembangan perbankkan syariah di Aceh di atas rata-rata nasional, namun perlu sosialisasi yang lebh intensif lagi di tengah masyarakat.

“Sosialisasi perbankkan syariah di Aceh perlu terus digalakkan, termasuk kerjasama dengan Kementerian Agama yang baru-baru ini dilakukan. Arahnya ke sana, agar masyarakat Aceh paham akan arti penting menggunakan jasa dan produk syariah,” ujarnya. Salah satu misi BSM Banda Aceh saat ini adalah pembiayaan usaha mikro berbasis syariah. Dengan empat Kantor Cabang dan 30 Kantor di seluruh Aceh, Elfian optimis BSM dapat berkiprah dengan maksimal di Aceh. [juniazi]

Prospektif Perbankan

Syariah di Aceh

Page 28: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

28 SantunanSeptember 2012

Tim Audit Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Selasa (11/9) pagi melakukan ekspose hasil audit pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh.

H. Zainuddin, selaku inspektur audit Irjen Kemenag RI dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa audit yang dilakukan Tim Irjen pada Kanwil Kementerian Agama Aceh, bukan untuk mencari kesalahan, namun lebih kepada upaya pembenahan ke dalam. “Audit yang kita lakukan selama lebih

kurang 14 hari di Kementerian Agama Aceh, bukan untuk mencari kesalahan, namun lebih dekat ke pembenahan ke dalam. Target Kementerian Agama tahun depan WTP tanpa di DPP,” ujar Inspektur dihadapan Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa`dan, M.Pd, beserta jajarannya..

Lebih jauh Zainuddin, menjelaskan setelah dilakukan ekspose terhadap hasil audit pada jajaran Kanwil Kementerian Agama Aceh, diharapkan ada perubahan,

Tim Irjen Ekspose Hasil Auditada aktion plan untuk perbaikan-perbaikan ke depan ke arah yang lebih baik.

Irjen Kementerian Agama RI, sejak tanggal 31 Agustus lalu, melakukan audit pada Kanwil Kementerian Agama Aceh, Kankemenag Kota Banda Aceh, Kankemenag Aceh Besar dan IAIN Ar-Raniry Banda Aceh serta sejumlah Satker madrasah di wilayah tersebut.

Dari hasil ekspose tersebut masih ditemukan kelemahan yang bersifat administratif, pengelolaan asetBMN yang belum rapi, soal kepegawaian , dan anggaran. Namun secara umum, dari ekspose yang disampaikan oleh masing-masing supervisor, tidak ditemukan hal-hal yang perlu watch dog seperti soal moralitas, indisipliner, dan KKN yang tidak dapat diampuni dalam audit tersebut.

Kakanwil Kementerian Agama Aceh, dalam kesempatan itu menyatakan akan segera membentuk tim tindak lanjut ha-sil temuan untuk menindaklanjuti temuan tersebut. “Segera kita bentuk tim TLHP un-tuk menindaklanjuti temuanini. Sehingga ke depan akan ada perbaikan-perbaikan me-nyangkut semua aspek, baik itu soal anggar-an aset BMN, soal kepegawaian, SDM dan sebagainya,” ujar Kakanwil di hadapan Inspek tur dan Tim Audit.[juniazi]

Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama RI, mengadakan penyuluhan hukum bagi aparatur Kementerian Agama di Provinsi Aceh.

Kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 12 – 13 September, dibuka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa`dan, M.Pd, Rabu (12/9) malam bertempat di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh.

Kakanwil dalam sambutannya mengajak seluruh aparatur Kementerian Agama Aceh untuk belajar dan memahami hukum, terutama hal-hal yang menyangkut peraturan dan perundang-undangan bidang tugas dan fungsi Kementerian Agama. “Ini penting, sehingga tidak ada aparatur Kementerian Agama yang melanggar hukum ataupun tidak patuh pada hukum,” ujar Kakanwil.

Menurut Kakanwil, tertip hukum dan taat hukum bagi seluruh aparatur Kemenag adalah bagian dari reformasi birokrasi yang tengah dikampanyekan Menteri Agama, Suryadharma Ali.

Kakanwil menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kepala Biro

Hukum dan KLN H. Mubarok, SH, M.Sc dan rombongan yang hadir di Aceh yang telah mengalokasikan kegiatan ini di Aceh. “Harapan kami, kegiatan-kegiatan biro hukum seperti ini ke depan bisa dilakukan di Aceh,” pinta Kakanwil dalam kesempatan itu.

Kegiatan penyuluhan hukum ini diikuti

70 orang peserta yang terdiri dari pejabat di Kanwil Kemenag Aceh, utusan IAIN Ar-Raniry, pejabat Kemenag Kab/Kota, jajaran madrasah dan KUA seluruh Aceh.

Yang jadi narasumber kegiatan ini, yaitu Kepala Biro Hukum dan KLN, pejabat dari Biro Hukum dan KLN Kemenag RI, dan narasumber dari daerah.[juniazi]

Biro Hukum dan KL Kemenag RI Adakan Penyuluhan Hukum

Page 29: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

Nikmatnya Keluarga SakinahAssalamu'alaikum Wr. Wb. Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga.

Empat tahun lalu kami menikah. Kini kami berdomisli di Sigli. Di Pidie itu juga, tempat kami sehari-hari mencari nafkah. Kedua orang tua kami, dan juga keluarga-keluarga lain, yang bertahan sampai masa usia perkawinan dewasa akhir (kakek nenek), menelandankan kami kiat membina rumah tangga untuk selama-lamanya.

Namun yang menjadi kekhawatiran kami berdua adalah, apa yang harus kami lakukan dan bagaimana caranya agar rumah tangga kami bahagia? Terus terang kami berdua di samping minimnya ilmu dan pengalaman, juga latar belakang pendidikan yang masih jauh dari memadai. Penuh pengharapan kiranya pengasuh dapat memberikan nasehat, baik ilmu dan pengalaman serta kiat-kiat yang harus kami lakukan, agar bahtera rumah tangga kami bisa sampai ke tujuan, yaitu sakinah, mawaddah dan rahmah.

Wassalam.Yus di Pidie

Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Saudara Yus di tempat.

Sudah sering pengasuh terima melalui SMS dari Pasutri (Pasangan suami-isteri) lain, masalah yang Anda tanyakan. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini menurut pengasuh patut diberikan apresiasi tinggi. Karena biasanya pertanyaan diajukan ke redaksi adalah dilatarbelakangi oleh konflik dalam keluarga, tetapi yang diajukan Saudara Yus justru suasana yang sudah baik, bagaimana cara untuk lebih menguatkan harmonisasi antara suami istri dalam hidup berumah tangga.

Saudara Yus, sebenarnya menurut yang pengasuh amati dari pertanyaan saudara, Anda tidak memiliki masalah, namun di balik yang tersirat, orang lain menilai bahwa Anda memiliki problem, sehingga Anda meminta solusinya. Menurut pengasuh, apa yang selama ini sudah Anda ketahui, sudah Anda lakukan dan itu ternyata menurut Anda baik, serta membawa dampak kemaslahatan keluarga menurut Saudara, lanjutkan saja, dan hal itu menjadi sebuah pengalaman berharga. Karena menurut yang pengasuh ketahui belum ada sekolah khusus yang mendidik calon suami-istri, seperti sekolah-sekolah formal yang ada sekarang ini untuk mendidik guru, perawat/tenaga medis dan lain-lain.

Pengasuh teringat ucapan orang-orang bijak: Banyak jalan menuju kepada Allah. Ada pula yang mengatakan: Banyak jalan menuju ke Roma. Demikian pula menurut pengasuh Banyak cara membangun sebuah mahligai Rumah Tangga. Ada juga ungkapan: Lain lubuk lain ikannya, Lain padang lain belalangnya. Inilah yang disebut dengan sebuah “seni” dan “cara”, yang juga disebut dengan “managemen keluarga”. Artinya “cara memenej/mengatur dan menjalankan sebuah keluarga”.

Cara-cara tersebut tentu tidak sama dimiliki setiap orang. Masing-masing keluarga memiliki gaya dan cara tersendiri. Anda kan tahu banyak orang-orang tua yang hidup di desa/gampong,

umumnya mereka tidak menuntut ilmu secara berjenjang. Malahan ada di antara mereka tidak pernah mengecap pendidikan di sekolah. Tetapi mereka umumnya berhasil dalam menata keluarganya. Anak-anaknya berhasil dalam studinya, dan menjadi anak yang salih.

Namun demikian, berangkat dari hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu Anda ingat kembali untuk direnungkan oleh Anda berdua. Pertama, istiqamah sesuai niat ikhlas. Keikhlasan Anda berdua (lahir batin) sejak melangsungkan “ijab-qabul” merupakan modal utama menjadikan rumah tangga Anda harmonis. Dalam menjalankan misi keluarga hendaklah “seayun selangkah”, kalau ada sama dimakan, kalau tidak ada sama dicari”. Sering-seringlah berkomunikasi. Karena melalui musyawarah secara terbuka menjadikan hati selalu puas dan damai. Tidak ada yang dirahasiakan bila sesuatu yang harus dibuka dan tidak ada sesuatu yang patut dibuka bila sebaiknya harus dirahasiakan.

Kedua, menahan marah dan saling memaafkan. Sifat ini patut dilestarikan secara terus menerus dalam keluarga. Dalam istilah al-Qur’an disebutkan dengan walkazhiminal ghaidha wal ‘afina ‘aninnas. Karena banyak kasus keluarga bermuara dari sifat marah dan sulit memaafkan, baik suami maupun istri. Bahkan tidak jarang berimbas pada KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga). Kalaupun telanjur bersikap kasar, segeralah menyadari dan saling memberi maaf dan itulah yang paling afdhal.

Ketiga, saling mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan. Bila istri tidak senang suaminya merokok, maka suami sebaiknya tidak merokok. Atau sifat-sifat tercela lainnya seperti, meninggalkan shalat dan amal shalih lainnya. Atau bersikap boros, main judi, perselingkuhan dan lain-lain. Demikian pula sebaliknya, istri harus pula meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak disenangi suami seperti ke luar rumah tanpa ada keperluan yang penting, terlebih lagi tanpa setahu suami, suka berutang tanpa setahu suaminya, berpenampilan yang menyolok atau menggunakan pakaian yang tidak islami (tidak menutup aurat) dan lain-lain.

Keempat, saling menghargai mertua. Suami menghargai orang tua istri, demikian pula istri bersikap hormat dan santun terhadap orang tua suami, baik masih hidup atau sudah meninggal dunia. Karena sikap diskriminasi saling membedakan juga merupakan sumber konflik dalam setiap keluarga. Bila sesekali orang tua suami datang atau sebaliknya, hendaklah diterima dan dijamu secara adil seperti orang tua sendiri. Bersikap acuh tak acuh, apalagi membuat tersinggung dan sakitnya hati orang tua dapat digolongkan kepada ‘aqqul walidain (durhaka kepada orang tua). Tentu masih banyak lagi yang harus Saudara lakukan seperti pengeluaran biaya rumah tangga disesuaikan dengan penghasilan, menjaga kebersihan rumah tangga, hubungan dengan jiran/tetangga dan lain-lain. Pengasuh yakin bahwa semua itu ada pada saudara berdua, mudah-mudahan Allah menjadikan Anda berdua, dan kita semua, senantiasa dalam suasana sakinah, mawaddah dan rahmah. Amin Ya Allah.

Wassalam, Pengasuh.

KONSULTASI KELUARgADiasuh oleh Dr. H. Abd. Gani Isa, SH, M.AgKetua BP4 Provinsi Aceh

Bagi pembaca atau masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang keluarga, dapat juga mengirim surat ke alamat Redaksi Majalah Santunan Kanwil Kementerian Agama Aceh, Jl. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh, atau mengirim email ke [email protected]. Terima kasih.

29SantunanSeptember 2012

Page 30: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

30Santunan, September 2012

LENSA

Tim Irjen Kementerian Agama RI yang dipimpin Inspektur H. Zainuddin berkesempatan foto bersama Kakanwil Kementerian Agama Aceh dan sejumlah pejabat, selesai ekpose hasil audit pada Kanwil Kemenag Aceh, (11/9).

Sebahagian peserta rapat pemantapan Kloter Embarkasi Banda Aceh, di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh, (31/8), serius mengamati penentuan Kloter masing-masing daerah.

Dekan Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, Dr. A. Rani Usman, M.Si dan Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan Dakwah dan Penerangan Masyarakat di Provinsi Aceh, dalam acara Halal Bihalal Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, Sabtu (1/9).[natriwat]

Kakanwil Kementerian Agama Aceh selaku Ketua PPIH Embarkasi Banda Aceh saat melantik PPPIH Embarkasi Banda Aceh tahun 1433 H/2012 M di Asrama haji Banda Aceh, (11/9).

Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama RI, Hj. Sri Ilham Lubis bersama Ibu Dharmawanita Persatuan Kementerian Agama Aceh Hj. Misnawati, M.Ag saat melakukan meal test, di Asrama Haji Banda Aceh (4/9).

Kakanwil Kemenag Aceh saat memimpin rapat persiapan Porseni XIII tahun 2012 bertempat di Asrama Haji Banda Aceh, (31/8). Saat itu juga dilakukan expose kesiapan tuan rumah Aceh Tenggara. Seluruh Kakankemenag sepakat menggelar Porseni XIII dengan jujur dan sportif.

Penandatanganan Berita Acara Perubahan Akta Yayasan Perwanida di hadapan Notaris Muhammad Zaki, SH, M.Kn di ruang kerja Kakanwil Kemenag Aceh(10/9).

Page 31: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

31SantunanSeptember 2012

Tim Irjen Kementerian Agama RI yang dipimpin Inspektur H. Zainuddin berkesempatan foto bersama Kakanwil Kementerian Agama Aceh dan sejumlah pejabat, selesai ekpose hasil audit pada Kanwil Kemenag Aceh, (11/9).

Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf saat melantik Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banda Aceh tahun 1433 H/2012 M, di Asrama Haji Banda Aceh (4/9).

Kakanwil Kementerian Agama Aceh selaku Ketua PPIH Embarkasi Banda Aceh saat melantik PPPIH Embarkasi Banda Aceh tahun 1433 H/2012 M di Asrama haji Banda Aceh, (11/9).

Kakanwil Kementerian Agama Aceh saat Peusijuek dan pelepasan JCH dan Petugas Haji Kanwil Kementerian Agama Aceh, (17/9). Tahun ini Kanwil Kementerian Agama Aceh memberangkatkan 5 orang Petugas Haji.

Rombongan Kanwil Kementerian Agama Aceh dipimpin Kakanwil dan rombongan MPU Aceh yang dipimpin Drs. H. Ghazali Mohd. Syam, didampingi Kakankemenag Aceh Barat Drs. H. M.Arif Idris, MA, saat melihat langsung amuk massa Jama’ah Laduni di Desa Beureugang Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, ( 5/9).

Kakanwil Kemenag Aceh saat memimpin rapat persiapan Porseni XIII tahun 2012 bertempat di Asrama Haji Banda Aceh, (31/8). Saat itu juga dilakukan expose kesiapan tuan rumah Aceh Tenggara. Seluruh Kakankemenag sepakat menggelar Porseni XIII dengan jujur dan sportif.

Tim Asmaul Husna Dharmawanita Persatuan Kementerian Agama Aceh yang dipimpin Hj. Misnawati, M.Ag saat melakukan latihan persiapan menuju Porseni XIII di Kutacane, Aceh Tenggara, foto direkam beberapa waktu lalu.

Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh bersama peserta apel Hardikda ke-53 di depan Kantor Gubernur Aceh, Senin (3/9) . Bertindak sebagai pembina apel Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah.

31SantunanSeptember 2012

Page 32: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

32Santunan, Agustus 2012

TAFSIR

Kemuliaan Usai RamadhanDR. Fauzi Saleh, MADosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang tidak pernah usang dimakan masa dan selalu update dalam merespon problematika kehidupan manusia bila mereka menjadikannya sebagai kompas dan lentera untuk menerangi kegelapan, dalam Ramadhan dan seusainya. Syifa’ (penyembuhan) dan rahmat adalah lafaz yang dilengketkan kepada kalam mulia ini. Al-Qur’an memberikan penyegaran dan penyembuhan rohani dari penyakit kemusyrikan dan keraguan, selanjutnya menaburkan kasih sayang untuk berbagi sesama hamba Allah sebagai manifestasi kekhalifahan sebagai amanah yang dibebankan dipundak setiap insan.

Keagungan Al-Qur’an di samping substansin yang terkandung di dalamnya, juga waktu yang menjadi saat diturunkannya ke alam dunia. Waktu itulah diabadikan sejarahnya dan diberikan kemuliaan bagi siapa yang memperolehnya dengan ganjaran pahala. Penggandaan pahala ini merupakan bentuk apresiasi kepada umat Nabi Muhammad Saw yang taat dan patuh kepada perintah-Nya. Umur mereka yang pendek tidak terhalangi untuk memperoleh pahala yang besar. Hal tersebut dapat disimak dalam hadits berikut ini:

Ibn Mas’ud berkata: sesungguhnya Nabi saw menyebut seorang lelaki dari bani Israil menggunakan senjata untuk berperang di jalan Allah. Kaum muslimin dengan itu, lalu diturunkan ayat ini (maksudnya QS. Al-Qadar).

Secara historis, Al-Quran diturunkan dalam konteks kemuliaan dari berbagai perspektif. Perhatian kemuliaan ini dicurahkan dalam QS. Al-Qadr sebagai berikut:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada

seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-5

Surah di atas bila dikaji secara mendalam maka akan memperkaya wawasan keilmuan dan keimanan kepada Allah swt. Dalam ayat pertama, Allah menggunakan kata “innaa” berarti “sesungguhnya Kami”. “Kami” di sini menunjukkan keagungan Tuhan. Selanjutnya, Allah tidak menyebutkan Al-Qur’an secara eksplisit tetapi hanya menggunakan dhamir hu (nya) yang merujuk kepada Al-Qur’an. Hal ini dalam kaidah bahasa Arab disebut dengan ikhtishar (penyingkatan) sesuatu yang sudah maklum. Al-Qur’an dalam konteks ini dianggap amat jelas pemahamannya, lebih terang dibanding mentari, lebih mengalir dibandingkan lautan dan lebih berkilau dibandingkan bulan.

Substansi surah ini mengungkapkan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam al-Qadr. Secara harfiah, al-Qadr bermakna kemuliaan. Menurut al-Qurthubi, malam itu merupakan momen disebarkan al-khayr (kebaikan) dalam arti yang sangat luas. Kemuliaan itu karena Allah membuat skenario luar biasa sebagai bentuk penyamputan wahyu-Nya untuk dijadikan pedoman bagi segenap umat manusia.

Al-Qadar menurut Quraish Shihab apat diartikan dalam tiga makna: pertama, Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Tidak sesuatu apapun melainkan Allah telah memastikan dan menetapkan sebelumnya. Kedua, Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Kemuliaan Al-Qadar karena Allah Dzat Yang Maha Mulia menetapkan kelebihan malam tersebut. Kemulian juga karena Al-Qur’an kalam Allah Yang mulia lalu diturunkan kepada hamba-Nya yang mulia, Rasulullah Saw.

Ketiga, sempit; malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Ini juga merupakan aspek kemuliaan dengan kehadiraan para malaikat termasuk di dalamnya Jibril as (al-ruh) hingga terbit Fajar.

Malam Qadar kemudian dikenal dengan malam Nuzulul Qur’an. Hal itu karena --menurut sebagian ulama-- Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus dari Lawh Mahfuz ke baytul ‘Izzah di sama’ ad-Dunya (dunia yang paling bawah) lalu diturunkan secara berangsur kepada Rasulullah saw dalam jangka waktu

Page 33: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

33SantunanSeptember 2012

lebih kurang 23 tahun. Dengan kata lain, Al-Qur’an diturunkan ketika Rasulullah Saw berumur 40 tahun dan terus berangsung diturunkan kepada beliau hingga menjelang wafat Rasul Saw pada usia 63 tahun. Penamaan Baitul ‘Izzah menurut sebagian mufassir disebabkan karena tidak mudah untuk mencuri keterangan yang terdapat padanya.

Ada sebuah pertanyaan yang menarik: kenapa malam Al-Qadar lebih mulia dibandingkan dengan malam-malam yang lain. Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa perspektif yang dapat kita lihat sisi kemuliaan dalam malam Al-Qadar itu:

Pertama, Allah Swt memilihnya pada Ramadhan sebagai waktu tepat diturunkan Al-Qur’an. Ramadhan bulan dimana manusia melakukan ‘bersih-bersih’ sehingga menjadi individu bertakwa, hati yang suci, pikiran yang sehat dan mencerahkan sehingga semakin dekat dengan Rabbnya. Hal itu sangat revelan dimana Ramadhan itu sendiri bermakna membakar yakni menghanguskan dosa dan noda yang pernah dilakukan manusia dan mengembalikannya ke alam fitri (kesucian). Saat inilah, Al-Qur’an diturunkan sebagai kitab yang suci untuk dipancarkan ke dalam jiwa-jiwa yang suci.

Kedua, malam Al-Qadar adalah malam yang berkah karena Allah melipatkan ganda amalan hamba yang beribadah di malam itu melebih seribu bulan. Artinya rakaat shalat dilaksanakan pada malam itu akan bernilai seribu rakaat pada malam lain. Pemberian ini merupakan bentuk kehormatan akan wahyu Allah yang amat mulia ini.

Terkait dengan fahdilah Al-Qadar, Abu bakar al-Waraq mengatakan bahwa kerajaan Sulaiman as selama 500 bulan dan kerajaan Dzul Qarnain juga selama 500 bulan. Barangsiapa memperoleh fadhilah malam ini maka ia memperoleh kebaikan melebih dua kerajaan itu tadi.

Fadhilah malam Al-Qadar juga direkam dalam hadits Rasulullah Saw.:

“Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: tatkala datang bulan Ramadhan, Rasulullah saw bersabda: telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang berkah, Allah menfardhukan kepada kalian puasa, dibukakan pada bulan itu pintu surga, ditutup pintu neraka, diikat setan-setan. Pada bulan itu terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka tidak mendapat kebaikan tersebut.”

Ketiga, malam Al-Qadar dimuliakan dengan kehadiran pada malaikat turun ke bumi dan ikut serta dalam rombongan ini Malaikat Jibril as.

Keempat, kemuliaan ini juga dapat dilihat juga dengan simbol-simbol fisik dan non-fisik. Ini di antara tanda salam (keselamatan) malam itu dari berbagai gangguan setan dan bebas dari kekejian dan kejahatannya.

Sejuta kemuliaan ini tidak akan digapai kecuali oleh orang-orang yang mulia. Artinya memperoleh yang menjaga diri dan keluarganya dari segala kejahatan dan memperkuat ubudiyyahnya sebagai bentuk pengabdian. Semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh kebaikan dan kemuliaan ini sehingga umur kita yang singkat dapat kita perbanyak amal kita melalui apresiasi malam Al-Qadar. Juga dapat melanjutkan misi kemualiaan lewat Al-Qur’an, pasca-Ramadhan, sejak Syawal hingga Sya’ban. []

Allah menggunakan kata “innaa” berarti “sesungguhnya Kami”. “Kami” di sini menunjukkan

keagungan Tuhan. Selanjutnya, Allah tidak menyebutkan al-Qur’an secara eksplisit tetapi

hanya menggunakan dhamir hu (nya) yang merujuk kepada al-Qur’an. Hal ini dalam kaidah bahasa Arab disebut dengan ikhtishar (penyingkatan) sesuatu yang sudah maklum. Al-Qur’an dalam

konteks ini dianggap amat jelas pemahamannya, lebih terang dibanding mentari, lebih mengalir

dibandingkan lautan dan lebih berkilau dibandingkan bulan.

Page 34: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

34 SantunanSeptember 2012

Raih PRestasiCapai Masa Depan

Selamat Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Ke-53Tanggal 02 September 2012

Page 35: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

35SantunanSeptember 2012

Santunan-London. Hanya dalam satu kali tayang, program komedi situasi buatan BBC langsung menuai protes dari warga Muslim Inggris.

Inilah yang terjadi dalam episode pertama ‘Citizen Khan’. Saat penayangan perdana, ada 200 komplain yang masuk. Rata-rata mengecam sitkom itu sebagai ‘mempermainkan Islam’, membuat ste-reotip masyarakat Asia dan menghina Alquran.

Dalam satu adegan yang memicu kemarahan adalah cerita tentang seorang gadis, anak perempuan Khan, yang langsung memakai jilbab dan pura-pura membaca Alquran ketika ayahnya tiba-tiba masuk. ‘’Sangat mengecewakan, apalagi melihat

Sitkom BBC DitudingMenghina Muslim

Santunan-Mesir. Presiden Mesir Muhammad Mursi menggunakan mantan jihadis untuk menengahi kelompok Islam “radikal” yang berada di Sinai, dalam upaya untuk memastikan mereka berhenti dalam melakukan serangan dengan imbalan tidak akan dilakukan serangan militer di semenanjung Sinai.

Langkah ini menandai perubahan dramatis dari kebijakan tangan besi serta tindakan tegas serta gelombang penangkapan di bawah pemimpin terguling Hosni Mubarak, yang kritikus katakan malah menimbulkan militansi di kalangan penduduk Badui di Sinai. Namun dialog dan gencatan senjata pun juga bisa meningkatkan kekhawatiran di Israel, yang telah ditargetkan dalam serangan lintas perbatasan kelompok militan dan telah mendesak Mesir untuk membasmi kelompok tersebut.

Dialog ini juga menimbulkan keprihatinan di antara beberapa kalangan di Mesir yang mereka anggap akan memberikan pengakuan de facto untuk beberapa kelompok jihad yang paling keras, gerakan Islam pinggiran, yang telah mendapatkan banyak pengikut di Sinai dan di bagian lain negara ini.

Upaya mediasi menunjukkan kesediaan Presiden Mursi, tokoh Ikhwanul Muslimin yang menjadi pemimpin pertama Mesir yang dipilih secara bebas, untuk menggunakan kredensial Islam untuk berurusan dengan kelompok-kelompok seperti itu dengan harapan menjaga mereka dari melakukan aksi kekerasan.[eramuslim.com]

adegan ketika ayahnya masuk dan anaknya dengan kasar membuka Alquran,’’ ungkap seorang pemirsa dengan kesal. Mereka juga mengkritik stereotipe soal Muslim Inggris.

Namun, pihak BBC tetap berbesar hati dengan tayangan ini. ‘’Citizen Khan mendapatkan sambutan yang sangat positif dengan pemirsa mencapai 3,6 juta dan share 21, 5 persen,’’ ungkap BBC. Adil Ray, pemeran utama sekaligus produser acara yang juga seorang Muslim, menyebutkan,’’Ini adalah kesempatan besar yang tampil lewat karakter Tuan Khan, seorang Muslim Pakistan, yang sanggup menghadirkan berbagai konflik dan mampu juga menertawakan diri sendiri. Saya sendiri sangat yakin tentang itu.’’ [republika.co.id]

Redam Kelompok Islam “Radikal”

di Sinai

ISLAMIKA

Santunan-Jakarta. Raden Ajeng Nina Septiani Hadiputri Kardiono tampil sebagai pemenang dalam ajang World Muslimah Beauty 2012.

Pecinta lingkungan ini terpilih sebagai sosok ideal muslimah masa kini. Nina berhak mengenakan Crown of Beauty perlambang kecerdasan emosi, spiritual dan intelektualitas.

"Semua finalis adalah mutiara-mutiara yang selama ini tidak terlihat," ujar Eka Shanty selaku penggagas World Muslimah Beauty di JCC Senayan, Sabtu (15/9).

Dewan juri berasal dari berbagai bidang

diantaranya dosen senior Universitas Syarif Hidayatullah Maria Ulfah, artis Inneke Koesherawati dan desainer Dian Pelangi. Jajaran juri turut mengawasi perkembangan para finalis mulai dari masa karantina hingga malam penobatan.

Acara dibuka dengan pembacaan Alquran oleh 20 finalis. Semuanya mengenakan gaun-gaun cantik karya desainer Indonesia. Pada sesi adu bakat, para finalis menunjukkan kemampuannya di berbagai bidang seperti karate, bernyanyi, bermain hockey, dan membuat video game.[repubika.co.id]

Pecinta Lingkungan Raih World Muslimah Beauty 2012

Page 36: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

36 SantunanSeptember 2012

Angin sore berhembus syahdu. Menggoda dedaunan yang tersipu malu. Daun-daun dan bunga ilalang pun tak ketinggalan menari-nari mengikuti irama sang hawa. Seperti biasanya, sepulang dari kantor aku duduk-duduk di teras rumah ditemani ibunda tercinta bersama secangkir kopi panas dan sepotong roti.

“Zul!” Ibu membelah keheningan sore.“Ada apa Bu?” sahutku penuh takzim.“Apakah kamu sudah bilang ke calon

istrimu bahwa setelah kalian menikah nanti kalian segera tinggal di rumah ini. Ibu sudah tua, tidak sanggup lagi merawat rumah ini. Sementara kakak-kakakmu tidak mungkin tinggal di sini sebab mereka semua sudah punya rumah sendiri.”

“Alhamdulillah sudah kusampaikan, Bu, dan dia sangat setuju. Lebih lagi kantorku dan sekolah tempat dia mengajar sangat dekat bila tinggal di sini. Tapi kami berharap Ibu tetap tinggal di sini juga, jangan pulang ke rumah kakak di kota.”

“Itu soal nanti. Tentu ibu lebih senang tinggal di rumah sendiri. Inilah kenangan bersama almarhum bapakmu yang tidak pernah ibu lupakan.”

Kriiiiiiiing… Kriiiiiiiing… Tiba-tiba HP-ku berdering. Kulihat di layar. Zaida, calon istriku menelpon.

“Bu, Zaida menelpon. Kuangkat, ya.” Aku permisi sama ibu.

“Silakan,” jawab ibu penuh sayang.“Assalamu’alaikum.” “Wa’alaikumus salam. Sudah di rumah,

ya?”“Ya, benar. Kok tahu? Ada CCTV ya?”“Jangan bercanda dulu, Bang Zul. Ini

ada kabar yang sangat serius.”“O ya, apa itu? Kalau di sana serius, di

sini ‘dua rius’.”“Hai Zul! Bicara yang bagus. Dengar

dulu apa kata calon istrimu.” Ibuku menegur. “Kayaknya ada hal penting,” tambahnya lagi.

“Dengar dulu, Bang. Nantilah kita bercanda secanda-candanya. Tadi aku terima surat dari Bandung, Alhamdulillah aku lulus. Hari Selasa tanggal 15 September, melapor ke bagian akademik sekaligus

registrasi dan menandatangani kontrak beasiswa. Rabu tanggal 16 stadium general. Kalau kita tidak sempat menikah sebelum tanggal 13, berarti kita harus menikah dua tahun yang akan datang.”

Aku sangat terkejut. Kami mengira pengumumannya bulan depan. Zaida memang sangat antusias melanjutkan studi S2, di kabupaten kami cuma dia sendiri yang ikut tes, dan Alhamdulillah lulus. Dia diterima di Universitas Pajajaran jurusan Pendidikan Fisika. Zaida tidak mungkin mengorbankan S2-nya hanya menunggu jadwal pernikahan. Dia telah menawarkan solusi agar S2 dan menikah sama-sama dapat terlaksana, yaitu menikah sebelum tanggal 13. Semula kami menjadwalkan penikahan sekaligus walimah bulan depan. Tapi tak apa lah, aku pun tak sabar lagi untuk segera menikah.

“Sekarang tanggal tiga, bagaimana persiapan?” tanyaku.

“Kalau Abang bisa, besok pagi kita ketemu sebentar, kita musyawarahkan bagaimana yang lebih baik. Ayahku bilang saya ke Bandung setelah menikah, kalau bisa ditemani Abang.”

“Jelas lah, sekalian bulan madu. Insya Allah besok pagi kita ketemu. Syukran.”

“Baik. Sudah ya. Assalamu’alaikum.”“Wa’alaikumus salam.”Semalam tidurku tak nyenyak. Aku

mulai dibayang-bayangi malam-malam yang belum pernah kulewati. Pagi itu aku sangat cepat ke kantor. Sebagaimana yang sudah disepakati kami bertemu pukul 07.00 di kantorku.

“Aku setuju, aku bisa ambil cuti 15 hari di kantor. Selanjutnya aku bisa pindah sementara ke PLN Bandung atau Cimahi, dengan Kepala Cabang sudah kubicarakan. Insya Allah beliau membantu,” kataku ketika Zaida menawarkan pernikahan kami dilangsungkan tanggal 12 malam, dan tanggal 14 kami sama-sama ke Bandung.

“Sekarang kita ke KUA, peraturan sekarang 10 hari sebelum menikah kita harus melapor,” kata Zaida.

“Kita kan sudah melapor 15 hari yang lalu sambil kita ikut SUSCATIN*. Formulir

NA dan semua persyaratan sudah kita serahkan ke KUA. Tinggal jadwalnya yang belum pasti. Sekarang ke KUA kita pastikan jadwalnya saja.”

“O, ya. Sibuk-sibuk begini aku jadi lupa.”

Di KUA kami sepakat menetapkan jadwal pernikahan kami malam Minggu di rumah Zaida, hari Minggunya walimatul’urusy ‘alaqadar’nya sesuai dengan waktu yang sangat mepet. Memang budaya di tempat klami, menikah di malam hari lebih khidmat daripada siang hari. Insya Allah pak penghulu akan menghadirinya….

Malam yang dinanti-nanti pun akhirnya tiba. Keluarga besarku sudak berkumpul sejak dua hari. Tadi siang udara begitu cerah. Walaupun saat ini musim hujan, tapi hujan jarang turun. Selepas magrib langit berubah menjadi kelam. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan hitam yang sangat seram. Hujan rintik-rintik sudah mulai menghujam bumi.

Tiiit tuuut… tiiit tuuut… Pak penghulu menelpon.

“Di tempat kami hujan lebat, saya tak bisa datang. Sudah saya wakilkan ke staf saya, beliau akan hadir sekarang,” kilah pak penghulu.

Suara di balik telepon mengisyaratkan bahwa tempat kami pun akan segera diguyur hujan. Benar, hujan turun dengan lebatnya. Wakil penghulu sudah datang, beliau tinggal di kampung tetangga. Hujan semakin lebat, di luar air sudah mulai tergenang. Aku dan Zaida cemas, keluarga besar kami pun resah. Kami khawatir acara kami gagal.

“Bagaimana?” Kata pak wakil penghulu. “Apakah acara kita lanjutkan atau kita tunda?”

“Jangan ditunda, Pak.” Jawab kami hampir bersamaan.

“Kalau bigitu segera kita mulai, saya khawatir banjir akan menimpa kampung kita. Mana wali, saksi, dan kedua calon segera berkumpul.”

Di luar, hujan tidak kenal kompromi. Tiba-tiba air menyapa kami melalui pintu depan dan belakang air masuk ke rumah

Menikah di Atas AirSafrina, M.AgGuru PAI MAN Trienggadeng Kab. Pidie Jaya

CERPEN

Page 37: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

37SantunanSeptember 2012

kami. Acara menjadi kacau. Orang-orang kampung dan undangan pulang ke rumah masing-masing menyelamatkan harta benda. Yang tinggal hanya keluarga kami dari luar daerah, mereka membantu keluarga Zaida menyelamatkan barang-barang plus jamuan makan. Kampung Zaida memang langganan banjir. Tapi sudah tiga tahun terakhir ini banjir tidak begitu parah. Kali ini nampaknya parah. Air di dalam rumah sudah setinggi tumit, dan semakin meninggi. Kami semua sudah berdiri.

“Pak Penghulu! Akad nikah harus segera kita laksanakan,” kata ayah Zaida.

“Di mana kita duduk?” tanya Pak wakil penghulu.

“Mari kita ke kamar pengantin, kita duduk di atas ranjang pengantin,” jawab ayah.

Secepat kilat kami semua masuk kamar dan tanpa dikomando kami sudah duduk sesuai posisi masing-masing. Ternyata Zaida sudah memasang “kelambu cinta” yang diberikan oleh BKKBN saat SUSCATIN (kursus calon pengnatin). Jadilah kami ber-enam berada di atas ranjang dalam kelambu cinta. Air sudah setinggi lutut, ternyata benar-benar banjir.

“Bismillahirrahmanirrahim. Aku nikahkah anak kandungku Zaida untukmu Zulhamdi bin H. Ahmad dengan mahar 16 manyam emas murni dibayar tunai.”

“Saya terima nikah Zaida putri Bapak untuk saya dengan mahar 16 manyam emas murni dibayar tunai.”

“Sah,” sahut saksi serentak. “Alhamdulillah. Barakallahu lakuma,

wa jama’a kuma fil-khair. Amin.” Hadirin di sekitar kami memanjatkan doa. Rupanya ada beberapa orang yang berdiri di sekitar kami walaupun kakinya selutut terendam air, ‘nonton nikah atas air’. Wakil penghulu segera pamit tanpa makan dan minum.

“Saya permisi, tolong simpan berita acara akad nikah dan jangan lupa tandatangan kedua calon mempelai, wali dan dua orang saksi, besok saya ambil. Kampung saya juga banjir,” ujar wakil penghulu.[]

37SantunanSeptember 2012

PUISISukses Ramadhan

Bulan Ramadhan telah berlaluMembawa suhu berduka citaKaum muslimin harus bersatuJangan tertipu syetan perdaya Jangan berpura dalam mengabdiMelahirkan benci sesama kitaPintu fitnah hanya yang cariHasut dan dengki tak boleh ada Ancaman hidup penuh tragediHancur ekonomi rakyat sengsaraSadarlah kawan azab IlahiPintu korupsi tutuplah segera Kalaulah anda mudah rezekiJangan nikmati sendiri sajaHarta itu titipan IlahiHarus berbagi dengan dhu’afa Ramadhan bulan yang suciBulan koreksi semua hambaKita sambut Idul FitriEratkan ukhwah sesama kita Tandanya kita sukses RamadhanMeningkat Iman bertambah taqwaDemikianlah bahan renunganSemoga Tuhan selamatkan kita

Langsa, 01 Syawal 1433H. Hasanuddin

Kassubag TU Kankemenag Kota Langsa

BundaBundaBegitu indah dimatakuYang selalu mencerminkan keindahanMembangkitkan hidupku

BundaBegitu besar jasamuYang telah merawatkuDari kecil sampai dewasa

BundaKalau tanpa jasa bundaMungkin aku tidak bisaMelihat langit dan bumi yang indah ini

Terimakasih bundaTerimakasih tak terbatas kepadamuHanya itu yang bisa kuucapkan

Sri YantiMTsN Keude Linteung

KenanganHari-hari kita lalui bersamaWaktu bergulir tanpa kita sadariSaat ini engkau hilang Bagai angin yang berhembus kencangMeniup semua kenangan yang indah

Hari pilu tidak bisa lagi menangisMelihat engkau telah berbaring di tanahKini hanyalah kenangan yang tertinggal

Sahabataku tidak bisa lagi berjalan dengan waktu yang sangat panjangHati letih tak sadarkan diriMembayangkan engkau yang telah pulang kepada sang IlahiSelamat jalan kawan

Irma PuteriMTsN Keude Linteung

Page 38: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

Era 1940-1950-an kondisi keagamaan masyarakat Singkil memprihatinkan, masih banyak masyarakat yang memiliki keyakinan animisme dan mistiksisme, mereka masih memuja pohon, sungai dan lain sebagainya. Mayoritas mereka belum bisa baca Al-Quran. Pendidikan saat itu masih belum terjamah, tidak ada madrasah yang beroperasi secara formal. Melihat kondisi ini, seorang anak muda, Bahauddin Tawar memiliki keinginan besar untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Dia berangkat dan berkelana mencari ilmu di Pesantren Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan di bawah asuhan Syech Muhammad Wali Al Khalidi. Selama lebih kurang 12 tahun (1947-1958) beliau belajar di pesantren ini. Kelak dia dipanggil Abuya Syech Bahauddin Tawar (Abuya Tanah Merah).

Kembali dari meudagang, Bahauddin Tawar mendirikan tempat pengajian di Seping, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Selatan (sekarang Aceh Singkil). Pesantren Darul Muta’allimin, namanya, didirikan pada 1958. Setelah beroperasi lebih kurang tiga tahun, zawiyah mendapat kunjungan

istimewa dari Abuya Syech Muhammad Waly al-Khalidy.

Kondisi daerah yang tidak memungkinkan untuk pengembangan, pada 1962, Abuya Bahauddin Tawar hijrah ke suatu daerah yang belum memiliki masyarakat layaknya sebuah kampung atau desa, yang berjarak lebih kurang 10 km dari tempat pertama. Ia bersama istri (Umi Khadizah) dan anak pertamanya (Ustadzah Nurlaila) serta beberapa keluarga ikut pindah bersama Abuya.

Daerah baru tersebut beliau namakan dengan Desa Tanah Merah (Tonoh Mirah). Di tempat baru ini, Pesantren Darul Muta’allimin (jilid dua) didirikan kembali dengan sarana dan prasarana belajar ala kadarnya dengan swadaya masyarakat bersama santri.

Darul Muta’allimin, adalah bukti kegigihan, jasa besar, seorang Abuya Bahauddin Tawar dalam melaksanakan fungsi pesantren sebagai agen perubahan sosial masyarakat, serta perjuangan gigih mewujudkan masyarakat yang hanya menyembah Allah Swt. Namun, usaha

Abuya akan sia-sia belaka jika semua pihak tidak memberikan kontribusi bagi estafet perkembangan Darul Muta’allimin di masa yang akan datang.

Sekarang, Pondok Pesantren diasuh oleh Umi Hj. Khadijah (istri Abuya Bahauddin Tawar), sejak tahun 2008 setelah Abuya meninggal dunia, 3 April 2008. Adapun guru yang mengajar berjumlah 35 orang masyoritas berasal dari alumni pesantren Darul Muta’allimin sebahagian dari Pesantren Darussalam Labuhan Haji, MUDI Mesra Bireun, dan Dayah Darul Huda Lueng Angen Aceh Utara. [zarkasyi/yyy]

Jasa Abuya Tanah Merah

38Santunan, September 2012

DAYAH

Page 39: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

39SantunanSeptember 2012

Dengan semangat juang yang tinggi, serta pengabdian yang sangat tulus, pesantren Darul Muta’allimin hari ini sudah menjadi ikon agama bagi pendidikan pesantren di daerah Aceh Singkil dan Pemko Subulussalam. Dengan jumlah santri sarta alumni yang sudah mencapai tidak kurang dari 10 ribu alumnus (alumni) yang tersebar pada pelosok negeri ini. Dan tidak kurang dari seratus 100 cabang maupun ranting berbentuk madrasah dan pesantren yang terlahir dari pondok pesantren Darul Muta’allimin yang berada di daerah Kabupaten Aceh Singkil dan Pemko Subulussalam.

Pesantren Darul Muta’allimin memiliki visi “Meretas Jalan Perubahan Selaras dengan Konsep Islam Beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah serta Syari’ah Bermazhab Syafi’iyah dan Membangun Iklim Kondusif bagi Penggalangan Elemen-elemen Masyarakat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat dan Negeri yang Sejahtera dan Qur’ani.” Visi tersebut dijabarkan melalui misi-misi. 1. Membina karakter peserta didik dengan riadhah (latihan)

berdisiplin sejak dini dalam berbagai hal, terutama dalam proses belajar mengajar.

2. Membangun santri berwawasan Al-Qur’an dengan program “menghafal Al-Qur’an itu menyenangkan”.

3. Membina santri dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan terutama bidang ilmu pengetahuan agama serta pengetahuan umum.

4. Mendorong pembangunan lembaga-lembaga pendidikan Islam baik formal maupun non formal bagi masyarakat umum.

5. Memasyarakatkan lembaga suluk bagi masyarakat khususnya Jama’ah thariqah Naqsyabandi sebagai sarana pendidikan serta ibadah bagi umat.

Sistem pembelajaran yang diterapkan adalah dengan memadukan Madrasah/sekolah dengan sistem pembelajaran pondok Pesantren. Tahun 1996 Darul Muta’allimin membuka SMP Terbuka di bawah naungan Dinas Pendidikan, atas permintaan masyarakat tahun 2000 didirikan Madrasah Aliyah Swasta Darul Muta’allimin.

Pada tahun 2007 SMP Terbuka dihentikan dan

dialihfungsikan menjadi SMP Reguler. Tahun Ajaran 2011/2012 ini jumlah siswa pada SMP Darul Muta’allimin mencapai 530 orang, sedangkan jumlah siswa pada MAS Darul Muta’allimin mencapai 380 orang. Perpaduan dua model pembelajaran pada Pesantren Darul Muta’allimin dijabarkan melalui program: 1. Salafiyah murni, waktu belajar pagi dan malam hari. Muatan

kurikulumnya sesuai dengan surat keputusan Dirjen pontren Kementrian Agama RI. Jenjang pendidikan dari Ibtidaiyah sampai tingkat Aliyah. Pada program ini santri dibina dalam mengkaji kutubut turats (kitab-kitab kuning) pada berbagai disiplin kajian. Di antaranya Fiqih dengan kitab al Mahally sebagai puncaknya, kitab ad Dusuqy dalam ilmu Tauhid, kitab Ibnu ‘Aqil dalam ilmu Nahu dan lain-lainnya. Program salafiayah murni Darul Muta’allimin tetap eksis sejak didirikannya sampai saat ini. Pesantren Darul Muta’allimin dengan program Salafiahnya telah menampakkan kualitasnya kepada umat, seluruh event musabaqah diikuti baik tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan bahkan tingkat nasional.

2. Sekolah umum terdiri dari SMP dan MA, waktu belajar siang hari. Muatan kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional saat ini. Secara kuantitas SMP Darul Muta’allimin menempati peringkat ketiga seluruh SMP Negeri/Swasta dalam Kabupaten Aceh Singkil. Dari sisi kualitas, SMP Darul Muta’allimin juga aktif mengikuti seluruh event perlombaan baik tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi.

3. Program ekstra kurikuler. Adapun unggulan dalam program ini adalah tahfizil qur’an, syarhil qur’an/pidato, khattil qur’an, dan tilawatil qur’an

4. Thariqat dan ibadah suluk, Tujuan yang diharapkan adalah menjalin hubungan pesantren dengan masyarakat/umat dalam satu tujuan akhir menambah pundi-pundi amal untuk hari kemudian kelak.

Untuk operasional, Pesantren masih mengandalkan bantuan swadaya masyarakat dengan program Santunan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi wali santri, hasil usaha Perkebunan sawit milik yayasan, serta bantuan dari berbagai pihak yang tidak mengikat. [zarkasyi]

Hampir 10 Ribu Alumni

1. Mushalla dua unit, untuk putra dan putri;2. Asrama putra lebih kurang 95 kamar, asrama

putri lima (5) gedung dan harus menampung santri wati lebih kurang 400 orang;

3. Ruang Belajar (RKB) 24 ruang; 4. Ruang Perpustakaan 2 ruang;5. Dapur umum 1 gedung untuk putri, untuk

putra dapur masing-masing per asrama;6. Rumah guru 2 unit dan satu rumah pimpinan/

pengasuh;7. Kantor 3 unit, 1 untuk Salafiyah, 1 SMP, dan

1 MA Darul Muta’allimin

Sarana dan PraSana PeSantren darul Muta’alliMin

Page 40: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

40 SantunanSeptember 2012

Bacaan Talbiyah dilantunkan berulang-ulang. “Labbaik Allahumma lab-baik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka, la syarikalak,” (Saya datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, tidak ada sekutu bagi-Mu, saya datang memenuhi panggilan-Mu. Ses-ungguhnya segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Bagi umat Islam yang sudah memiliki kemampuan, berniat untuk berhaji merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Besar sekali gan-jaran pahala bagi hamba yang melaksanakan haji. Dosa-dosa mereka akan diampuni serta harta yang mereka miliki pun semakin membawa berkah.

Haji, perjalanan spiritual sebagai wujud penghambaan totalitas kepada Sang Khaliq. Di Tanah Suci, tak ada lagi perbedaan status so-sial. Orang kaya dan orang yang hidupnya sederhana akan sama-sama mengenakan pakaian ihram yang serbaputih tatkala wukuf di Padang Arafah. Thawaf mengelilingi Ka’bah dan menunaikan berbagai amal mulia lainnya sama-sama akan beroleh pahala yang berlipat ganda, bagi siapa saja insan yang ikhlas dan semata-mata mengharapkan keridhaan-Nya.

Haji juga menuntut pengorbanan yang sangat luar biasa dari setiap umat Islam. Contohnya apa yang dirasakan para calon haji dari Aceh. Untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, ribuan calon tamu Allah terse-but harus setia menanti hingga beberapa tahun mendatang, walaupun sebetulnya ia memiliki uang yang cukup untuk melunasi BPIH.

Pengorbanan lainnya adalah bagaimana keikhlasan jamaah haji ke-tika harus meninggalkan anak-anak tercinta atau keluarga yang sangat disayanginya di Tanah Air ketika musim haji tiba. Adat istiadat dan watak bangsa Arab yang terkadang keras dan menjengkelkan juga menuntut setiap jamaah haji untuk semakin meningkatkan kesabaran dan ketabahannya. Niat suci berhaji akan mengalahkan segala tantan-gan yang ada.

Sebaliknya, begitu pesawat yang ditumpangi para jamah haji mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, ungkapan syukur langsung terucap. Allahu Akbar, Allahu Akbar! Sungguh, hanya karena hidayah, keridhaan, serta keizinnya dari Sang Penguasa Alam-lah kita sampai ke Tanah Suci yang mulia.

Linangan air mata tak bisa dibendung lagi, ketika jamaah haji be-rada di depan Ka’bah yang mulia. Thawaf mengelilingi tempat yang sangat dimuliakan Allah SWT tersebut. Doa dan air mata bersatu men-jadi satu. Sepertinya, semua jamaah haji akan menumpahkan segala perasaannya ketika berada di hadapan Baitullah. Teringat tentang be-tapa banyaknya dosa, kekhilafan, dan kesalahan yang telah diperbuat selama menjalani kehidupan di alam raya ini. Setiap insan merasa begitu damai dan tenang selama berada di depan Baitullah. Selain thawaf, juga banyak yang melakukan shalat dan membaca Alquran.

Selama menjalankan ibadah haji, setiap jamaah akan mencermati betapa bedanya sifat penduduk Arab dibanding dengan penduduk di Tanah Air. Bangsa Arab sejak dulu dikenal dengan wataknya yang keras dan kasar. Namun terkadang mereka juga berubah menjadi san-gat lembut dan begitu menyayangi saudara seiman dari datang dari se-luruh negara di dunia. Haji yang ikhlas pada akhirnya membuat setiap jamaah meraih predikat “haji mabrur” untuk selamanya. Ibadah haji

yang balasannya adalah surga dari Ilahi Rabbi.Di waktu berada di Tanah Suci, kita akan menyaksikan betapa

kuatnya ikatan ukhuwwah islamiyah dari seluruh umat Islam yang hadir untuk menjalani perjalanan spiritual tersebut. Berbagai suku bangsa dengan aneka warga kulit dan watak tumpah ruah datang ke “Negeri Para Nabi” tersebut. Ibadah haji terbukti menjadi “magnet” yang sangat kuat untuk mengikat jalinan silaturahmi dan ukhuwwah sesama umat Islam. Rasa ukhuwwah hendaknya terus tumbuh dan berkembang dalam setiap perjalanan kehidupan umat manusia.

Niat suci hendaknya selalu terpancar dalam rutinitas para jamaah haji. Jangan pernah terpikir, berhaji hanya karena ingin menambah titel “Haji ” atau “Hajjah” di depan nama mereka. Tapi, berhajilah karena keimanan semata. Sebab, sebagaimana pengalaman selama ini, siapa saja yang berangkat haji tidak dilandasi niat suci karena Allah SWT, maka tatkala berada di Makkah maupun Madinah, justru akan meraup nasib buruk. Sebagai contoh, bila haji dibarengi dengan sifat riya, ingin pamer, sombong, dan sejak awal hanya ingin shopping/ber-belanja, maka sifat tak terpuji tersebut akan terjelma dalam kesehar-ian mereka di Tanah Suci. Orang yang sejak awal hanya mau berbe-lanja, maka hobinya itu akan terlihat. Ketika jamaah haji lainnya asyik thawaf, shalat di Masjid Nabawi di Madinah maupun Masjidil Haram di Mekkah, dan berdoa ke hadapan Allah, si hobi mengoleksi barang dagangan justru mempertontonkan perilaku ibarat sedang berada di Pasar Tanah Abang atau mall terkenal lainnya di Jakarta.

Begitu pula bagi para kalangan penyuka makanan. Jika tidak diken-dalikan oleh diri sendiri, maka saat jamaah haji lainnya sibuk menger-jakan rukun dan wajib haji secara serius, mereka justru sibuk mencari serta mengoleksi makanan dan minuman enak untuk mengenyangkan perut. Selanjutnya bisa ditebak, jika perut sudah kenyang dan buncit, ibadah pun takkan bisa dilaksanakan secara maksimal lagi. Bagi ke-lompok ini, tidur merupakan pilihan yang sangat diidolakan. Jangan diteladani sikap seperti itu.

Demikianlah. Haji adalah panggilan suci yang harus selalu dibaren-gi dengan keikhlasan dan pengorbanan yang seutuhnya dari setiap manusia. Di saat berhaji, umat Islam akan merenungi kembali betapa besar perjuangan para Rasulullah di waktu awal-awal Islam bangkit.

Puncak ibadah haji akan berlangsung 9 Zulhijjah. Di kala itu, se-luruh jamaah haji akan melakukan wukuf di Padang Arafah. Sebuah tempat yang sangat bersejarah dan juga bernilai begitu besar gan-jaran pahalanya bagi setiap hamba Allah yang bermunajat dan meng-harapkan pengabulan doa dari Tuhannya. Haji adalah Arafah. Dengan mengenakan pakaian ihram yang serbaputih, jamaah ditempatkan di kemah-kemah kecil. Tak ada kemewahan di sana. Semua jamaah berstatus sama. Hamba Allah SWT yang sedang khusyuk dalam doa. Mengharap hidayah dan keridhaan-Nya sepanjang masa.

Arafah merupakan tempat mustajabah untuk berdoa. Tempat dialog langsung hamba dengan pencipta-Nya. Arafah adalah tamsilan tempat kehidupan akhir seluruh manusia. Di sana, pada suatu ketika nanti, wadah dikumpulkan seluruh manusia ketika dunia telah be-rakhir. Pasangkan niat suci untuk melaksanakan ibadah haji. Raihlah keridhaan-Nya. Semoga kita selalu hidup dalam hidayah dan petunjuk Allah. Amin.[]

Suci Niat, Mabrur Didapat Hilmi Hasballah, SP

Jamaah haji Aceh (1431 H), kini staf Humasdan Protokol Setdakab Aceh Besar.

OPINI

Page 41: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

41SantunanSeptember 2012

Tulisan ini diharapkan menjadi acuan dan perbaikan bagi kawan-kawan Penghulu dan Kepala KUA agar dapat mempersiapkan diri leb-ih matang untuk tahun 2013, jika ingin meramaikan ‘ajang lomba’ baca kitab, dan kalau ingin Aceh masuk nominasi.

Musabaqah baca kitab antar penghulu dan kepala Kantor Uru-san Agama Kecamatan yang kedua telah berlalu. Musabaqah antar Penghulu tingkat nasional, sukses di Surabaya, pada 25-28 Juni 2012. Penulis masuk salah delegasi Aceh dalam ‘lomba’ di Jawa Timur itu.

Sebelum ke Jawa, bersamaan dengan seleksi Keluarga Sakinah Teladan, oleh Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh, juga memper-lombakan (musabaqah) Baca Kitab Kuning, yang dibagi kepada dua kategori, baik Kepala KUA maupun Penghulu saling susul-menyusul dalam perolehan nilai (sejak 9 Juni), di Hotel Permata Hati Aceh Besar.

Dari kategori Kepala KUA, juara I dan II diraih oleh Saifullah, Lc (nilai 93) dari Aceh Utara, dan H. Anas, SHI (nilai 85,15) dari Aceh Timur, di tempat ketiga Samsul Hadi, SHI (nilai 84,53) dari Banda Aceh.

Sementara dari Penghulu, tempat pertama untuk H. Kamiml Syafruddin, Lc (nilai 88,51) dari Aceh Barat, di tempat kedua H. Maskun, S.Ag (nilai 87) dari Banda Aceh, dan ditempat ketiga Mukhlish, SHI (nilai 84,14) dari Lhokseumawe. Menurut panitia, yang berhak mewakili Aceh pada Lomba Baca Kitab Kuning tingkat Nasional adalah Saudara Saifullah,Lc yang meraih nilai tertinggi dari semua kategori

Kegiatan di level provinsi dan nasional ini, bertujuan untuk mela-hirkan tenaga yang profesional di tingkat KUA. Mengingat KUA me-miliki peran strategis dalam mengambil kebijakan dengan merujuk kepada dua referensi utama yaitu referensi agama berupa kitab-kitab Arab gundul (kitab kuning) dan referensi negara berupa Undang-Undang, PP, Perpu, Perpres, Kepres, Permen, KMA, dan lain-lain.

Musabaqah ini pertama kali diadakan pada tahun 2011 di kota Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini masih seumur jagung, di mana menurut Penulis, masih banyak yang perlu dibenahi agar mencapai formatnya yang ideal. Harapannya, kegiatan ini dapat bertahan lama dan ini akan berhasil jika adanya dukungan dan masukan yang kon-struktif dari berbagai kalangan.

Kesan 1. Seleksi yang dilakukan di tingkat kabupaten meliputi kefasihan

bacaan, kemampuan gramatikal (nahwu dan sharaf) serta syarah (pemaknaan teks dan penjelasan) dengan menggunakan dua kitab yaitu kitab Kifayatul Akhyar dan Fathul Mu’in.

2. Seleksi di tingkat propinsi juga sama materinya dengan memisah-kan antara penghulu dengan kepala KUA dan diadakan dua tahap yaitu tahap penyisihan dan tahap final. Pada tahap final masing-masing kategori (Penghulu dan kepala KUA) diwakili oleh enam orang yang tertinggi nilainya pada babak penyisihan. Seleksi di-lakukan di ruang tertutup.

3. Seleksi di tingkat nasional dilakukan dengan pembagian materi menjadi dua fokus yaitu materi al-Qawa’id al-Nahwiyyah (tata ba-hasa) dan materi Fahmul Ma’ani (pemahaman makna) dan tidak ada tahap penyisihan. Jumlah peserta seluruhnya 33 orang dari 33 provinsi di Indonesia. Setiap peserta wajib mengikuti seleksi materi tata bahasa dan materi pemahaman makna dimana mas-ing-masing materi diuji oleh dua orang penguji. Jadi jumlah pen-guji empat orang dari unsur akademisi, pondok pesantren, NU, dan internal Kantor Kementerian Agama. Kitab yang diuji pada musabaqah tersebut adalah kitab Kifayatul Akhyar bab nikah sehingga terkesan seleksi lebih sulit di tingkat propinsi karena harus melewati dua tahap yaitu tahap penyisihan dan final serta kitab yang diuji di tingkat propinsi adalah kitab Kifayatul Akhyar untuk tahap final dan kitab Fathul Mu’in pada tahap penyisihan dan tidak terbatas pada bab nikah.

Ada hal yang mengejutkan kami sebagai peserta ketika pemba-gian materi seleksi kepada dua bagian yaitu materi tata bahasa dan materi pemahaman makna karena ternyata pertanyaan yang diajukan oleh tim penguji di bidang materi pemahaman makna juga berkaitan dengan tata bahasa. Hal ini menyebabkan banyak peserta heran dan terkejut, karena penguji di bidang pemahaman makna hanya menanyakan persoalan qawa’id. Peserta di bagian materi pemahaman makna dimintai untuk membaca maqra’ yang sudah disiapkan lalu menerjemah teks yang dibaca kemudian di-tanyai tentang qawa’id sehingga banyak peserta yang terjebak.

Selanjutnya yang perlu menjadi catatan adalah ruang seleksi yang tertutup. Persoalan ini juga terjadi di tingkat propinsi. Selayaknya seleksi baca kitab ini diadakan secara terbuka sebagaimana Mu-sabaqah Tilawatil Qur’an sehingga melahirkan syi’ar dan dapat diketahui oleh semua pihak baik internal pegawai kemenag mau-pun masyarakat umum. Keuntungan lainnya jika diadakan secara terbuka, kegiatan ini menjadi media belajar bagi peserta itu send-iri dan yang terpenting agar terciptanya unsur transparansi.

Pesan1. Perlu adanya metode i’rab yang standar nasional.2. Perlunya melibatkan penguji dari pakar tata bahasa (qawa’id) dan

menjadikan kitab al-Fiyah Ibnu Malik salah satu kitab rujukan di bidang qawa’id.

3. Terjemahan kitab Kifayatul Akhyar dan kitab Fathul Mu’in dapat membantu memahami makna, apalagi terjemahan kitab Fathul Mu’in disertai dengan teks Arab.

4. Perkuat pemahaman qawa’id karena umumnya pertanyaan berkisar tentang qawa’id.

Baik lomba baca kitab kuning digelar di tingkat nasional --setelah lomba yang sama di provinsi dan kabupaten, yang di tingkat provinsi, acara biasa bareng dengan lomba baca kitab bagi Penghulu dan Ke-pala KUA, KUA Teladan, Lomba Keluarga Sakinah-- maupun mu-sabaqah lainnya, moga Aceh kian ada peringkat.[]

Memenangkan Musabaqah Baca Kitab Saifullah M. Yunus, Lc, MA

Kepala KUA Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara

Page 42: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

42 SantunanSeptember 2012

Kompleksitas sosial yang dihadapi oleh para da’i, tantangan tersendiri yang sangat besar. Bukan berarti hambatan itu akan melemahkan aktivitas dakwah, namun akan menjadikan dakwah semakin kuat. Strategi dan berbagai metode harus mendapatkan perhatian yang penuh oleh para da’i. Sang da’i tidak cukup hanya mengandalkan kapasitas keilmuannya saja. Penyeru (ad-da’iy) harus mempunyai keimanan yang kuat, kecintaan yang kokoh, kesadaran yang sempurna dan kerja yang kontinyu. Referensi yang harus dimilikinya juga dari Alquran sebagai basis teori, dan as-Sunnah sebagai tuntunan operasionalnya.

Dalam menyampaikan dakwah kepada semua manusia, Nabi tidak membedakan ras, suku bangsa dan bahasa. Semua orang berhak menerima Islam. Tentang adanya kemajemukan rasial dan budaya adalah tantangan bagi para pendakwah untuk membuat strategi tersendiri. Hanya metode yang berbeda bukan substansi dari dakwah itu sendiri. Islam harus bebas tumbuh dari klaim eksklusifitas dan rasialitas. Artinya, Islam bukanlah khusus untuk kelompok dan ras tertentu. Islam ada sebagai rahmat bagi semua alam. Islam memandang semua orang sama, kecuali nilai takwa.

Rasulullah berdakwah tidak dengan paksaan. Beliau berdakwah dengan lunak, elastis, fleksibel, tak memaksa, dan simpatik. Karena esensi dari dakwah itu sendiri bukanlah sekedar menyampaikan saja, tapi dakwah memberikan arah dan perubahan yang nyata. Jadi dakwah harus dilakukan dengan atau sesuai dengan bahasa komunikan mengingat komunikan yang kompleks. Rasulullah berdakwah meliputi segala aspek kehidupan secara menyeluruh. Tujuan dakwah Rasul, kesejahteraan dunia dan akhirat menyangkut bidang keyakinan, ritual, sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan seterusnya. Keseimbangan antara dunia dan akhirat sangat diperhatikan Nabi Muhammad, Khatimul Ambiya’. Yang terpenting dari dakwah Rasul, keteladanan. Rasul mempunyai tanggung jawab yang penuh atas apa yang disampaikan. Nabi ialah

obat yang mujarab untuk menghilangkan kemadharatan, karena ketika banyak bicara dalam keadaan marah, pembicaraan itu tidak terkontrol dan akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Tidak aku ceritakan kepadamu tentang dosa-dosa yang besar (tiga kali diulangi Nabi). Mereka menjawab: ya. Wahai Rasulullah. Beliau bersabda, “Yaitu menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua --pada waktu itu beliau bersandar dan duduk, kemudian bersabda-- demikian juga persaksian palsu dan ucapan palsu. Beliau selalu mengulang-ulangnya, se-hingga kami berkata, ‘andaikan beliau diam’” (HR. Bukhari Muslim).

Yang perlu diperhatikan di sini adalah tentang bagaimana cara beliau menyampaikan nasihat-nasihat beliau yang tegas dan tidak terkesan memaksa, sehingga pesan dapat diterima tanpa mengurangi kesan Nabi sebagai sosok yang lemah lembut.

KomunikatifSeperti hadits di atas, komunikatif bisa

dilihat ketika beliau mengekspresikannya dengan suara tegas, frekwensinya, ekspresi yang sungguh-sungguh atau bahkan gerak-gerik tubuh beliau yang meyakinkan. Awal dakwah Rasul secara terang-terangan membuktikan bahwa Rasul tidak serta merta mengajak kaumnya untuk mempercayai kebenaran Islam. Rasul pernah berkata “Wahai Bani Abdul Mutholib, wahai Bani Fihir, wahai Bani Ka’ab, bagaimana pendapat kalian jika kukabarkan kepada kalian, di balik buku ini ada pasukan musuh yang hendak menyerang, apakah kalian mempercayaiku?”

Bangsa Arab saat itu adalah bangsa yang praktis, mempercayai apa yang dilihat. Mereka melihat di depannya berdiri seorang

Dakwah Rasul; Komunikatif dan Santun

Siti Maimunah S.Sos.IGuru PAI SDN 3 Jagong Jeget, Aceh Tengah

subyek sekaligus materi dakwah itu sendiri.Sumber keteladanan yang digunakan oleh

para da’i dalam berdakwah kepada semua orang adalah Nabi Muhammad SAW. Sosok yang paling ditakuti musuh ketika di medan perang, sekaligus sosok yang disegani dan dicintai keluarga, sahabat, bahkan musuh ketika beliau sedang memberikan nasihat. Nabi selalu menyampaikan dakwah dengan tegas dan jelas, namun tidak menyakiti hati siapapun yang mendengar.

Nabi sering memberikan penekanan-penekanan terhadap apa yang beliau sampaikan yang menurut beliau adalah sangat penting. Misalnya dengan mengulanginya sebanyak tiga kali seperti hadits yang artinya: “Dari Anas, dari Nabi SAW, Bahwasannya beliau apabila berbicara dengan perkataannya selalu diulang-ulang sebanyak tiga kali sampai para sahabat tersebut betul-betul paham. Dan jika beliau berjumpa bertemu kepada kaumnya, maka beliau mengucapkan salam atas mereka tiga kali juga.”

Hadits di atas menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Rasul tersebut betul-betul jelas dan tidak ada kekeliruan dalam penyampaian kepada orang lain. Agar penyampaian perawi dari kalangan para sahabat betul-betul paham dari apa yang disampaikan Rasul. Mengingat bahwa apa yang disampaikan beliau tersebut betul-betul penting. Hal yang disampaikan beliau banyak yang terjadi dan dilalaikan oleh umat penerus.

Hadits lain yang artinya, Nabi mengarahkan, “Apabila kalian marah, maka diamlah! (Beliau ucapkan hadits tersebut sebanyak tiga kali),” (H.R Ahmad).

Rasul mengulang hadits tersebut sebanyak tiga kali karena sifat marah tersebut sangatlah berbahaya dan bisa merembet kepada pembicaraan yang lain. Diam ketika marah,

Cara berdakwah Rasulullah yang ko munikatif dan santun seharusnya mengilhami setiap muslim untuk

berdakwah sesuai dengan cara berdakwah beliau

Page 43: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

43SantunanSeptember 2012

Salah satu cara mempererat tali kasih sayang antara sesama muslim adalah dengan bertamu atau saling berberkunjung. Dengan bertamu kaum muslim saling tegur sapa antara satu dengan yang lainnya. Dalam Islam bertamu adalah suatu sifat terpuji dan orang yang melakukannya paling dicinta Allah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berasal dari Abu Hurairah Rasulullah menjelaskan tentang seseorang yang berkunjung ke tempat saudaranya di sebuah desa.

Di dalam perjalanan ia dipertemukan Allah dengan Malaikat dalam bentuk manusia yang sedang mengintainya. Malaikat itu bertanya kepada lelaki itu: Wahai anak muda! Anda mau kemana? Anak muda itu menjawab: Aku mau menjenguk saudaraku di kampung sana. Apakah ada sesuatu yang hendak kamu serahkan atau titipkan kepadanya? Tidak, jawabnya. Aku mengunjunginya lantaran mencintainya semata-mata karena Allah. Lalu Malaikat itu memperkenalkan dirinya seraya mengatakan: Aku ini adalah Malaikat atau utusan Allah untuk menyampaikan kepadamu bahwa

Menjadi Tamu yang Santun

Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu.

Pahala berkunjung sangat besar pahala, faedah dan rahasianya di sisi Allah maka perlu dijaga dan diperhatikan rambu-rambu syariat, tradisi dan budaya masyarakat. Dengan bertamu diupayakan tidak meninggalkan kesan yang tidak menyenangkan pihak yang menyambut tamu.

Agar acara bertamu dapat memberikan kenyamanan kepada penghuni rumah maka berikut ini penulis mencoba menghidangkan kepada pembaca beberapa hal yang menyangkut dengan etika bertamu sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan kepada kita sekalian.

Memberi tahu terlebih dahulu tentang kedatangannya. Seorang tamu perlu memberitahukan kepada orang/rumah yang dikunjunginya, sebab bila tidak, pemilik rumah akan tidak siap menerima tamunya dengan baik, dan boleh jadi penerima tamu sudah ada rencana lain dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian kedatangan tamu tidak menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan hati pemilik rumah atau

Rasul yang sudah teruji kejujurannya. Di atas bukit ia bisa melihat keadaan di depan dan di belakang bukit. Sedangkan mereka hanya bisa menyaksikan apa yang ada di depannya saja. Maka dengan kecerdasan mereka, mereka menyatakan percaya kepada Rasul.

Peristiwa tersebut menunjukan bahwa rasul menggunakan metode komunikasi se-bagai cara beliau berdakwah. Beliau meng-gunakan metode komunikasi dua arah. Beliau menyampaikan dengan cara melibatkan para mad’unya secara emisional maupun intelek-tual. Berbeda jika rosul hanya menyampai-kannya dengan cara komunikasi satu arah, tanpa melibatkan kebebasan berfikir mereka. Hal itu akan terkesan memaksa dan mereka akan percaya secara terpaksa.

SantunKetegasan nabi dalam menyampaikan

dakwahnya tidak mengurangi sifat santun yang beliau miliki. Dalam kesehariannya beliau sangat santun dalam berkata dan bertindak. Rasulullah adalah panutan yang sempurna. Tidak ada yang bisa menandingi kesopanan dan kesantunan beliau dalam berbicara. Nasihat dan peringatan beliau sampaikan dengan cara bijaksana dan gaya bahasa yang indah. Sesuatu yang tidak ada bandingannya dalam sejarah agama dan kenabian. Tidak ada cara yang efektif dari pada cara tersebut, tidak ada gaya bahasa yang lebih terang dari gaya bahasa tersebut.

Cara berdakwah Rasulullah yang ko-munikatif dan santun seharusnya mengilhami setiap muslim untuk berdakwah sesuai dengan cara berdakwah beliau. Banyak sekali sebenarnya da’i yang potensial khususnya di Indonesia. Pemahaman agama dan kelihaiannya menarik audience adalah modal yang sangat besar.

Parameter dakwah yang ideal, dakwah yang mencontoh dakwah Rasulullah. Prinsip dakwah rasul adalah relevan sampai zaman sekarang. Selama ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat. Karena memang Islam adalah sesuai dengan tempat dan zaman (Al-Islaam saalih li kulli zamaan wa makaan). []

Drs. Ramly M.Yusuf, MADosen IAIN Ar-Raniry

Page 44: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

44 SantunanSeptember 2012

dapat mengganggu program yang telah terdahulu dijadwalkannya. Di zaman modern ini dengan kecanggihan alat-alat komunikasi maka persoalan pemberitahuan ini tidak lagi sulit untuk dilakukan.

Memberi isyarat dan memberi salam kepada penghuni rumah. Di dalam surat An-Nur ayat 27 dan 28 Allah berfirman:

”Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu masuk rumah seseorang sebelum kamu memberi aba-aba dan memberi salam kepada ahli rumah. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu semoga hal itu menjadi suatu peringatan bagimu. Jika di sana tidak ada seorangpun maka kamu jangan masuk dulu. Jika penghuni ada di rumah dan belum mempersilahkan masuk maka kamu jangan masuk dahulu. Dan siapa tahu penghuni ada di rumah dan ia mengatakan tidak ada waktu untuk melayani kamu maka hendaklah kamu pulang. Yang demikian itu lebih aman bagi kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Setelah memberi salam tiga kali misalnya ternyata penghuni rumah belum kenjung keluar maka sang tamu tidak boleh masuk rumah. Dan andaikatapun penghuni ada di dirumah maka tamu tidak boleh masuk dahulu sebelum memberikan salam dan mengambil posisi berdiri tidak tepat persis di depan pintu akan tetapi di sebelah kanan atau di sebelah kirinya.

Seandainya penguhuni ada di rumah dan mengatakan kepada tamu bahwa ia saat ini tidak sempat menerima tamu maka tamu harus sadar diri dan segera pulang. Hal inilah barangkali yang masih asing bagi kebanyakan orang sebab hal yang demikian dipandang tidak beretika dalam menerima tamu. Allah Maha Cerdas dalam mengatur hubungan antara sesama manusia (hablum minannas), sebab pada saat itu penghuni rumah lebih berkuasa untuk menentukan apakah ia berhak menerima tamu atau tidak, siapa tahu peghuni rumah punya keperluan yang sangat mendesak dibandingkan dengan menerima tamu saat itu. Oleh karena itu maka menjadwalkan waktu bertamu sangatlah urgen untuk diperhatikan, misalnya siapa, kapan dan jumlah tamu yang datang. Dengan adanya kejelasan yang demikian maka penghuni rumah sudah siap menerimanya dan diharapkan kata-kata farji’u (pulanglah) sebagaimana tertera dalam ayat di atas dapat dihindari.

Demikian juga bila yang betamu laki-laki maka yang menerimanya perempuan yang bukan mahramnya maka ini juga tamu tidak diperbolehkan masuk sebab akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan. Dari etika bertamu ini sebenarnya syari’at Islam jauh-jauh hari mengantisipasi agar

tidak terjadi khalwah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya yang pada ujung-ujungnya akan terjadi perzinaan. Terjadinya perzinaan biasanya diawali oleh khalwat dengan cara menerima tamu yang tidak layak diterimanya. Tidak mungkin terjadi kemaksiatan khalwat di dalam rumah kalau seorang wanita tidak menerima tamunya kecuali yang wanita, apakah ini di dalam rumah atau bahkan di luar rumah.

Disiplin waktu bertamu, diperhatikan oleh tamu yang beradab. Tamu yang baik adalah tamu yang ingin memperhatikan kondisi penghuni rumah yang dikunjunginya. Situasi bertamu tidaklah digunakan untuk berbuat dosa. Ini artinya bahwa diantara tujuan bertamu adalah menyambung silaturrahim dan mengikat tali keakraban antara sesama kerabat atau antara sesama muslim yang bukan ahli dan kerabat. Waktu bertamu tidak dijadikan sebagai kesempatan untuk menyebarkan fitnah dan mengadu domba di tengah-tengah masyarakat. Bertamu adalah suatu amalan yang mulia yang dicintai Allah dan yang melakukannya memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah.

Berbicara sesuai keperluan. Tamu yang baik adalah bersikap sopan di tempat ia bertamu. Misalnya sopan dalam berbicara, sopan bila ketawa, sopan bila makan di rumah tempat ia bertamu. Seorang tamu tidak boleh menolak makan andaikata penghuni sudah mengajaknya berkali-kali dan penawaran itu dipahami bukan sekedar basa basi. Kalaupun ia tidak mengkin memenuhinya maka tolaklah dengan sopan. Seorang tamu memilih tempat duduk yang telah ditentukan oleh penghuni rumah dan tidak boleh menempati tempat yang tidak diinginkan oleh penghuni rumah. Penghuni rumah lebih tahu di mana tamu harus duduk sehingga tidak nampak isi rumah yang tidak berhak dilihat oleh tamu.

Hindari menggurui dan mengkritik. Tamu yang sopan tidak banyak memberikan kritikan kepada penghuni rumah seperti kecocokan pemakaian warna cat rumah, kesesuaian letak kamar, letak sumur dan lain-lain. Hal yang demikian dapat mengganggu pikiran pemilik rumah.

Kondisi rumah penerima tamu. Tamu perlu memperhatikan kondisi rumah yang bakal dikunjungi. Bila rumah yang dikunjungi dalam keadaan sempit maka penghuni rumah akan merasa tertekan jiwanya bila menghadapi tamu melebihi kapasitas ruangan rumahnya yang tersedia. Demikian juga persolan menu makanan yang akan disuguhkan kepada tetamunya itu akan merepotkannya bila tenaga yang mempersiapkan makanan itu tidak sebanding dengan jumlah tamu yang dating, wallahu a’lam. []

Secara nasional, pengelolaan zakat diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, sebagai pengganti Undang-Undang pengelolaan zakat yang lama (Nomor 38 Tahun 1999). Undang-Undang Baru tersebut disahkan pada tanggal 25 November 2011. Salah satu alasan dikeluarkannya Undang-Undang baru tersebut disebabkan Undang-Undang lama dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Hal tersebut sangat tepat mengingat paradigma pengelolaan zakat sangat dinamis dan terus berkembang.

Di Aceh, zakat dikelola secara khusus dan memiliki beberapa perbedaan dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Perbedaan tersebut, di antaranya ada pada:

Dasar Hukum Pengelolaan zakat di Aceh merujuk pada

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, kemudian ditindaklanjuti dengan Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2007 tentang Baitul Mal. Dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh terdapat tiga pasal yang menyinggung pengelolaan zakat, yaitu pasal 180, 191, dan pasal 192.

Sekalipun secara nasional pengelolaan zakat telah diatur dalam Undang-Undang Pengelolaan Zakat, namun dengan adanya Undang-Undang Pemerintahan Aceh yang bersifat khusus, maka yang diberlakukan adalah Undang-Undang Pemerintahan Aceh. Hal ini sesuai dengan azas “lex specialis derogat lex generalis” (peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan yang bersifat umum). Perbedaan dasar hukum tersebut dengan sendirinya mengakibatkan berbedanya mekanisme dan tata cara pengelolaan zakat.

Zakat, PADZakat merupakan salah satu sumber

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini tertuang dalam pasal 180 Undang-Undang Pemerintahan Aceh yang secara tegas menyatakan bahwa zakat merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Aceh

Page 45: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

45SantunanSeptember 2012

dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota.

Berdasarkan ketentuan tersebut maka dana zakat yang terkumpul terlebih dahulu harus masuk dalam Kas Daerah, setelah itu baru dicairkan dan dilakukan pendistribusian kepada para mustahiq. Mekanisme penerimaan dan pencairan dana zakat tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur Aceh Nomor 55 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pencairan Dana Zakat pada Kas Umum Aceh. Bagi daerah lain, zakat bukanlah bagian dari Pendapatan Asli Daerah, sehingga tidak perlu distorkan terlebih dahulu ke Kas Umum Daerah.

LAZSecara nasional, pengelolaan zakat

dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota. Disamping itu pemerintah juga memberi peluang kepada masyarakat untuk membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) dengan tujuan untuk membantu BAZNAS dalam melaksanakan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

Pengelolaan zakat di Aceh diserahkan kepada Baitul Mal Aceh atau Baitul Mal Kabupaten Kota. Dalam pasal 191 Undang-Undang Pemerintahan Aceh disebutkan bahwa Zakat, waqaf, dan harta agama dikelola oleh Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota. Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2007, mendefinisikan Baitul Mal sebagai lembaga daerah non struktural yang diberikan kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan zakat, harta agama, dan waqaf, dengan tujuan untuk kemaslahatan umat.

Pembentukan Baitul Mal dilakukan secara berjenjang mulai dari Baitul Mal Aceh (tingkat Provinsi), Baitul Mal Kabupaten/Kota dan Baitul Mal Gampong. Masing-masing lembaga memiliki tugas dan kewenangan sesuai tingkatannya.

Sebahagian dana zakat yang terkumpul disalurkan kepada para mustahiq dengan pola produktif. Guna mengembangkan zakat produktif, Baitul Mal Aceh pada tahun 2006 dibentuk Unit Pengelola Zakat Produktif (UPZP) melalui Surat Keputusan Kepala

Badan Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 12/SK/BMP/X/2005 tentang Pembentukan Unit Pengumpul Zakat Produktif untuk Pemberdayaan Ekonomi Kaum Dhuafa Badan Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Tanggal 17 Oktober 2006. Saat ini lembaga tersebut telah dikembangkan menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Mal Aceh.

Di samping Baitul Mal, saat ini terdapat beberapa lembaga pengelola zakat swasta yang beroperasi di Aceh, diantarannya Rumah Zakat, Dompet Dhuafa Republika, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dan beberapa lembaga lainnya. Berbagai kegiatan telah dilakukan lembaga swasta tersebut, mulai dari ikut serta secara aktif pada saat rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh akibat gempa dan tsunami, mendirikan beberapa panti asuhan, lembaga pendidikan, memberi bantuan beasiswa, dan sebagainya.

Keberadaan lembaga pengelola zakat swasta di Aceh dibatasi sebagaimana ketentuan pasal 56 ayat (3) Qanun Baitul Mal yang menyatakan bahwa, “Lembaga amil zakat atau badan pengumpul zakat lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihentikan kegiatannya paling lama 5 (lima) tahun.” Ketentuan tersebut secara tegas membatasi keberadaan lembaga pengelola zakat swasta hingga 5 (lima) tahun setelah disahkannya Qanun Baitul Mal. Qanun Baitul Mal disahkan pada tanggal 17 Januari 2008, dengan demikian berarti ketentuan tersebut akan mulai efektif pada tanggal Januari 2013 mendatang.

Ancaman HukumanUndang-Undang Pengelolaan Zakat yang

berlaku secara nasional tidak mengatur ancaman hukuman bagi seorang muslim yang tidak mau mengeluarkan zakat. Namum dalam Qanun Baitul Mal hal tersebut diatur secara tegas sebagaimana tertera pada pasal 50, yang menentukan bahwa sanksi bagi setiap orang Islam atau Badan yang tidak mau membayar zakat berupa denda paling sedikit satu kali nilai zakat yang wajib dibayarkan, paling banyak dua kali, Serta berkewajiban membayar seluruh biaya yang diperlukan sehubungan dengan audit

khusus bagi setiap orang Islam atau Badan yang tidak mau membayar zakat.

Ditetapkannya ancaman hukuman secara tegas dalam Qanun Baitul Mal diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perkembangan regulasi zakat di Indonesia. Secara nasional, fungsi pemerintah saat ini masih sebatas memberikan pelayanan dan fasilitas bagi umat Islam yang ingin menunaikan zakat, padahal lebih dari itu, pemerintah diberikan kewenangan untuk memaksa umat muslim di Indonesia agar menunaikan zakat dengan menetapkan hukuman bagi yang melanggar.

AkhirnyaKekhususan pengelolaan zakat di

Aceh merupakan salah satu terobosan yang diharapkan memiliki nilai positif bagi perkembangan zakat secara umum. Inisiatif Pemerintah Aceh untuk membentuk sebuah lembaga daerah yang diberi kewenangan penuh untuk mengelola zakat, diiringi dengan sanksi tegas yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pengelolaan zakat kian besar.[]

Kekhususan Pengelolaan Zakat di Aceh

Zainal ArifinPenanggungjawab Siskohat 2012 Bidang Hazawa

Kanwil Kemenag Aceh

Page 46: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

46 SantunanSeptember 2012

Ramadhan sebagai bulan pendidikan (tarbiyah), bulan pengendalian dan menahan diri (imsak), dan bulan perjuangan (jihad), sudah kita lalui dengan penuh dinamika dan keharuan. Kita rebut, kita genggam kemenangan dan ‘ijazah takwa’. Tentu prestasi hamba Allah yang disebut pemenang itu, tidak didapati oleh semuanya, tapi hanya bagi kita yang senang dan tulus mengisi dan mewarnai Ramadhan dengan Sunnah Rasulullah SAW. Predikat juara juga akan terus disandangkan oleh insan yang taat dan terus melanggengkan, memintal malan siang dan malam Ramadhan, di luar Ramadhan, sejak bulan Syawal hingga bulan Sya’ban, tahun depan.

Tidak ada ajaran bahwa kita wajib mentaati Allah dan Rasul-Nya hanya di bulan Ramadhan saja, setelah itu kita kembali berbuat dosa. Ramadhan sebagai titik tolak kembali ke fitrah sejati. Bahwa dari Ramadhan, kita bangun komitmen ketaatan seumur hidup seperti ketaatan selama Ramadhan.

Dalam QS. An-Nahl 92 Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.”

(QS. An-Nahl 92)

Ayat ini mengabadikan sikap hidup seorang wanita jahiliyyah. Menurut riwayat ia bernama Rithah al-Hamqa dari Bani Ma’zhum, yang frustasi karena ditinggal suaminya yang hanya kawin untuk mengeruk kekayaan keluarganya. Wanita ini mengumpulkan benang yang banyak dan memintalnya

menjadi kain, tapi setelah benang itu menjadi kain, benang-benangnya diurai kembali. Demikian dia lakukan secara berulang-ulang.

Tahun depan, belum tentu kita akan bertemu lagi dengan Ramadhan yang agung. Andaikata kita berjumpa lagi dengan bulan puasa, tentu dalam suasana yang tidak sama, dan dalam kapasitas kita yang sudah berbeda. Jadi, karena belum pasti akan kelhadiran Ramadhan tahun depan bersama kita lagi, mari kita perbaharui tekad dan semangat, sebagai alumni Ramadhan yang siap berjuang, sebagai kader Ramadhan yang istimewa. Sebab katangguhan, keunggulan, keistimewaan kita bukan hanya dinilai selama Ramadhan, tapi seusai bulan istimewa itu.

Kemeriahan Hari Raya Idul Fitri dapat kita bingkai semua langkah ini dalam bentuk silaturrahmi yang kita rindukan, sebagai ajang maaf-memaafan yang biasanya jarang dan sulit kita rancang, dan membangun kebersamaan, untuk karya anak bangsa yang istimewa. Semua amalan sang calonai penghuni surga itu, mesti dalam rangka kesyukuran kita kepada Allah.

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan nya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur,”

(QS. Al-Baqarah 185).

Kita sedang awali Syawal sebagai bulan kemenangan, dan baru saja kita kita sudahi Ramadhan sebagai bulan perjuangan. Dua bulan ini, bukan hanya memuat aspek ‘ubudiyah dan ritual pada Ilahi, melainkan sarat dengan nilai kesejarahan juga. Beberapa kejadian penting di Ramadhan menunjukkan keistimewaannya dibandingkan sebelas bulan yang lain. Selain bulan diturunkannya Al-Qur’an, selama Ramadhan juga terjadi tonggak perjuangan Islam, di antaranya Perang Badar dan Penaklukan Makkah (Fathu Makkah), yang keduanya mempunyai kisah heroik bertinta emas dalam perjuangan awal Islam. Semua kisah kepahlawanan itu selanjutnya menjadi titik tolak perkembangan Islam di dunia.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, pendiri bangsa ini juga memproklamirkan kemerdekaan RI pada hari Jumat, 17

Memintal Ketaatan Usai Ramadhan

Page 47: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

47SantunanSeptember 2012

Ramadhan 1364 H. Detik-detik HUT Republik Indonesia dalam bulan puasa tahun ini pun, kita kenang dan peringati kembali HUT RI ke 67 dalam Bulan Suci Ramadhan, pada hari Jumat 17 Agustus 2012. Ini sebuah momen ulang tahun sejarah yang istimewa yang kembali berulang, bukan hanya sarat nilai historis, tapi juga bangsa ini menanti karya istimewa dari generasi reformasi dalam mengisi dan merawat kemerdekaan.

Mari kita merenung sejenak, memasuki kancah perjuangan, di hari-hari menjelang kemerdekaan. Bagaimana para pahlawan kita terus memutar strategi mengatur siasat menyiapkan amanat bangsa memerdekakan Indonesia dalam keadaan berpuasa. Bagi mereka para pahlawan bangsa, perut lapar dan haus (puasa) bukanlah alasan untuk menunda kemerdekaan. Mereka memahami sekali bahwa puasa adalah tebusan yang harus dibayar untuk meraih manisnya kemerdekaan yang akan dinikmati anak-cucu, kita di era reformasi hari ini.

Puasa adalah menahan segala lara dan kenikmati sesaat, untuk dapat dipetik pada masanya, masa berbuka, dan saat merdeka tiba. Sungguh luar biasa jasa yang diberikan para pahlawan untuk Indonesia, karena kemerdekaan itu tidak sekedar dibayar dengan harta tetapi juga ditebus dengan nyawa. Mereka berjihad dan syahid dalam Ramadhan, bulan jihad. Semoga Allah Swt memberikan tempat sebaik-baiknya bagi para pahlawan di sisi-Nya.

Kita Muslimin Indonesia, sebagai mayoritas umat beragama yang paling dominan di negeri ini, seharusnya memberikan contoh yang baik dan benar, bagaimana mengisi

Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.PdKepala Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Aceh

kemerdekaan Indonesia, agar tidak menyia-nyiakan tumpahan darah pahlawan kemerdekaan. Masih banyak waktu tersedia guna mengisi kemerdekaan ini, tidaklah suatu kebaikan jika kita terlalu tersibukkan dengan eforia dan keriuhan lebaran dan melupakan para pahlawan.

Menjadi muslim yang baik, baik sipil maupun militer, baik parjurit maupun komandan, ialah muslim yang tertata urusannya. Keteraturan itu, bagian dari karakteristik seorang muslim ideal. Tertata urusan di sini mencakup berbagai sisi, baik waktu, profesionalitas, dan komitmen terhadap suatu tujuan. Menjadi muslim yang tertata urusannya memang bukan suatu perkara yang mudah.

Setiap tahun kita menjalani ibadah Ramadhan dengan penuh semangat siang dan malam: siangnya kita berpuasa, malamnya kita tegakkan shalat malam, tetapi benarkah nuansa ketaatan itu akan terus bertahan seumur hidup kita? Atau itu hanya untuk di bulan Ramadhan saja? Berapa banyak orang Islam yang selama Ramadhan rajin ke masjid, tetapi begitu Ramadhan habis, seakan tidak kenal masjid lagi. Berapa banyak orang Islam yang selama Ramadhan rajin membaca Al Qur’an, tetapi begitu Ramadhan selesai, Al Qur’an dilupakan begitu saja. Mirip dengan kisah Rithah al-Hamqa yang Allah ceritakan di atas. Selama Ramadhan ketaatan dirangkai, begitu Ramadhan habis, semua ketaatan yang indah itu dicerai beraikan kembali.

[Disarikan dari Khutbah Idul Fitri di Lapangan Jasdam Neusu, (Ahad, 1 Syawal/19 Agustus) dan Khutbah Jumat

(6 Syawal 1433 H/24 Agustus 2012)di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh]

Setiap tahun kita menjalani ibadah Ramadhan dengan penuh semangat siang dan malam: siangnya kita berpuasa,

malamnya kita tegakkan shalat malam, tetapi benarkah nuansa ketaatan itu akan terus bertahan seumur hidup kita?

Atau itu hanya untuk di bulan Ramadhan saja?

Page 48: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

48 SantunanSeptember 2012

Pemanfaatan jasa teknologi informasi sekarang sudah sedemikian luas. Hampir segala kegiatan menggunakan komputer. Misal di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, militer, dan pertanian. Bahkan dalam rumah tangga komputer sudah menjadi kebutuhan yang mutlak. Efisiensi dalam mengolah data, merupakan alasan yang paling umum, kenapa teknologi informasi banyak dipakai.

Sebuah komputer tentu memerlukan sistem operasi untuk mengelola sumber daya perangkat keras dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Dengan kata lain tanpa Sistem Operasi (SO) pengguna tidak dapat menjalankan aplikasi pada komputer.

Windows, salah satu dari contoh dari sistem operasi yang saat ini banyak dipakai pengguna komputer (user). User yang awam biasanya hanya mengenal windows walaupun masih ada sistem operasi lainnya, wajar memang karena saat ini microsoft dengan windowsnya masih menguasai pasar dunia.

Mungkin kita tak pernah peduli apa yang kita pakai, itu sudah legal atau illegal, selama itu memberikan manfaat dan menguntungkan kenapa tidak. Tapi sebagai instansi pemerintah (Kemenag, misalnya) sudah sepatutnya kita mulai peduli. Ketika kita menggunakan windows, yang pertama kali kita pertanyakan adalah sudah legalkah windows kita? Karena windows merupakan sistem operasi yang berbayar (proprietary software).

Setiap ada pengadaan komputer (hardware) di instansi pemerintah, biasanya yang tidak disertai pengadaan software (sistem operasi). Dari hal tersebut, penulis yakin, bahwa banyak instansi pemerintah (terutama di kabupaten), masih banyak yang menggunakan windows bajakan (ilegal).

Kita memiliki UU Nomor 19/2002 tentang Hak Cipta. Di antara pasalnya menjelaskan hak cipta (termasuk hak cipta suatu software) dan hukuman bagi pelanggar hak itu. Ironis memang ketika instansi pemerintah melanggar aturannya

sendiri. Jadi, ada beberapa hal yang harus kita lakukan bila kita terhindar dari pelanggaran hak cipta:

Legalisasi software berbayarCara yang mudah tapi tidak murah,

artinya kita harus membeli semua software berbayar yang kita gunakan di kantor. Penulis mencoba membuat estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk satu buah komputer (dengan spesifikasi pemakaian standar perkantoran) di bawah ini:a. Sistem Operasi Windows 7 Profesional, Rp 1.900.000 (Bhineka)b. Microsoft Office 2010 Profesional Rp 5.150.000 (Bhineka) Total = Rp 7.050.000

Jika rata-rata satu Kankemenag kabupaten/Kota memiliki 30 komputer, maka biaya yang dikeluarkan 30 X Rp 7.050.000 = Rp 211.500.000. Jika dikalikan dengan 23 kabupaten/kota, maka biaya yang akan dikeluarkan 23 X Rp 211.500.000 = Rp 4.864.500.000. Tentu bukan biaya yang sedikit.

Migrasi ke Free Open Source Software (FOSS)Free Open Source Software, software

yang kode sumbernya terbuka, bebas

dimodifikasi dan dikembangkan. Keuntungan FOSS, biaya license yang murah (bahkan lebih banyak yang tidak bayar). Dari sekian banyak FOSS yang beredar, penulis merekomendasikan Linux (Ubuntu sebagai contoh), sebagai SO pengganti dari Windows dan OpenOffice sebagai Aplikasi Perkantoran pengganti Microsoft Office. Linux menawarkan banyak kemudahan dan performa yang baik (bahkan lebih baik dari Windows).

Solusi kedua, tidak juga berarti nonbiaya, karena jika solusi ini menjadi pilihan maka yang perlu dilakukan adalah:a. Memberikan training kepada pengguna

perlu dilakukan dalam rangka mencerdaskan pengguna (artinya ada biaya untuk mencerdaskan)

b. Pembenahan prosedur perawatan aset terutama komputer di setiap satker agar dapat ditangani setiap aset yang rusak dapat ditangani oleh pegawai satker (mandiri, melakukan instalasi harus sendiri tidak harus ke toko lalu mark up kwitansi)

Penulis berpendapat, solusi kedua merupakan solusi cerdas dalam melakukan pemanfaatan teknologi informasi agar kita tidak selalu tergantung kepada hanya satu teknologi atau vendor (dalam hal ini microfsoft), Selain itu juga dalam mendukung gerakan Indonesia Go Open Source (IGOS) yang dideklarasikan bersama pada 30 Juni 2004 oleh Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Kehakiman dan HAM, dan Menteri Pendidikan.

Penulis juga berpendapat, migrasi tidak berarti semua komputer yang harus menggunakan FOSS, seperti yang dikutip dari Wikipedia.org, tapi setiap komputer yang diimigrasi harus dilihat sisi kebutuhan (jika ada komputer yang memang mengharuskan menggunakan windows maka tidak usah diimigrasikan). Sebab migrasi merupakan proses yang memerlukan waktu (tapi mencerdaskan pengguna komputer), agar tidak keterusan dalam windows bajakan.[]

Awas, Windows Bajakan Herizal

Staf Seksi Haji Kankemenag Kab. Pidie Jaya

SAINS

Page 49: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

49SantunanSeptember 2012

Anda yang sedang musafir dan melewati kawasan Pidie Jaya, lantas ingin shalat atau rehat, silakan singgah dan ziarah ke Masjid Beuracan. Masjid tua dengan dekorasi dan ornamentik lama, yang terus dirawat oleh pengurus itu, kokoh berdiri di samping masjid baru yang bercat putih, persis di simpang jalan yang sering dijajakan durian asli kawasan setempat, Beuracan --tentu jika lagi musem boh drien. Jika Anda mengenderai mobil atau kereta dari arah barat, setelah jembatan Krueng Beuracan, lewat Pangwa (Trienggadeng), di simpang tiganya, kira-kira di kilometer 160-an Jalan Banda Aceh Medan itu, Anda akan eja gapura di sebelah kiri jalan, “Masjid Teungku Di Pucok Krueng Kemukiman Beuracan Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya”.

Alkisah, saat penulis sedang mengaji --sejak kelas tiga SD sampai tamat SMA-- di dayah Darul Falah Beuracan itu, bersama rekan setia kami, hampir tiap hari ada warga setempat atau wilayah lain yang melepaskan kaoy (menunaikan hajat atau nazar) ke ‘meuseujid keuramat’ itu. Murid SD terdekat dan santri Darul Falah, hampir selalu bisa makan ketan (bu leukat), dan hampir dua-tiga hari sekali makan daging kambing, dari kenduri umat itu. Diyakini oleh warga setempat dan pendatang, selain masjid kayu dengan tiang dari pepohonan, dari rimba belantara yang relatif tua, masjid jami’ seluas kira-kira 15 X 15 meter itu juga peninggalan seorang aulia Allah. Kini di bawah binaan Teungku Khatib, Tgk. Bakhtiar Hasyem, S.Pd.I, setelah periode almarhum Tgk. H. Cut Ali Meunasah Rumpuen.

Teungku Di Pucok Krueng ialah ulama yang tempo doeloe mengkhadamkan diri di masjid hingga meninggal dunia, mengajar warga, dan kembali bertapa di hulu sungai (pucok krueng) Beuracan, secara berkala. Rute turun dan naik Teungku ke dan dari gunung itu, bukan via jalan, tapi lewat sungai, hingga ke pucuk. Jadi, tiang masjid yang lurus itu pun, tentu butuh kiat khusus membawa ke gampong, dari gunung. Mungkin juga lewat aliran sungai itu. Setiba ke kampung, juga butuh skill untuk memahat dan mengukir hingga bisa kita saksikan hingga esok. Konon, bangunan dan ukiran hanya bisa direhab indah, tak untuk dirobohkan kapan pun. Pernah saat kami nyantri, sang utoh (tukang bangunan) ingin mencopot bagian atas, dari tiga atap yang berjenjang itu. Namuni selalu dinampakkan di atap masjid, baying-bayang harimau mengaum --mungkin rimueng aulia atau rimueng buloh. Maka ide merubuhkan masjid lama dilupakan, dan dibangunlah Rumah Allah yang baru di sisinya. Antara masjid yang lama dengan yang baru, menyatu dan dinilai bagian

masjid juga. Di dalamnya ada kubah bentuk lama, meski posisi shaf jamaah, agak miring, sekarang sudah disesuaikan menurut bab-bab falakiyah.

Pada Jumat terakhir hidupnya, Teungku Di Pucok Krueng itu, seakan mafhum, ajal akan bakal segera datang menjemputnya. Diberitakan padanya, ada satu warga yang meninggal dunia. Teungku memohon agar jenazahnya itu dibawa serta, dipundaki sendirian, ke gunung untuk dimakamkan. Sejak itulah, Teungku tidak turun-turun lagi untuk Jumat bersama rakyat. Ternyata, saat jamaahnya naik ke pucuk sungai, untuk penjengukan, di sana ada dua kuburan baru yang bersisian, yang hingga kini tidak bisa terungkap, mana nisan Teungku dan mana nisan jenazah yang dibawa bersamanya, kemarin. Juga tidak terjawab, siapa yang menguburkan sekaligus keduanya. Makam dua hamba Allah itu, sekarang masih diziahi warga, meskipun nun jauh di rimba, bagian dari Bukit Barisan yang mulai gundul itu.

Masjid Beuracan yang sejak tahun 1980-an menjadi dua buah bangunan itu, termasuk salah satu peninggalan Sultan Aceh, dan masuk rute saat pulang dan pergi, musafirnya Sultan Iskandar Muda, terutama kala menuju ke Meureudu (asal kata dari Meurah Du, yang bermakna po meurah duduk, gajah putih raja istirahat, enggan bangun. Selain masjid kembar, ada juga masjid yang sama tuanya di Pijay itu, yakni Masjid Kuta Batee, kawasan Simpang Peuet Meurah Dua, sekitar enam kilometer ke arah timur Beuracan, lima kilometer sebelum Kecamatan Ulim.

Anda haus, silakan nikmati sejuknya air dari dalam guci tua. Sebuah guci besar dengan diameter mulutnya sekitar 40 cm dan lumayan dalam itu, yang dikisahkan leluhur dan Teungku kami, ia datang sendiri entah dari pesisir mana. Dilihat dari tipe dan besar, memang masuk akal, jika itu bukan dibuat di sana, tapi ‘dikirim’ secara ghaib ke pintu masuk masjid itu. Guci yang ditutupi atasnya dengan kain, dan di sekitarnya ada beton itu, airnya selalu penuh, bersih, berbau khas, tidak bikin sakit perut, dan jernih, padahal dimasukkan dari air sumur tua di luar masjid secara manual.

Anda yang muslimah (wanita), silakan masuk dan shalat di masjid tua atau baru --ada juga balai pengajian, dan bilik untuk singgahan. Namun, awas, dilarang mengambil air dengan tangan sendiri, walaupun memakai ciduk, ke dalam guci. Percaya atau tidak, jika ada perempuan yang menciduk, bukan laki-laki, maka besok pasti akan ada tikus yang mati di sekitar guci. [muhammad yakub yahya]

Masjid Kembar dengan Guci Ajaib• MASJID TGK DIPUcoK KRUENG, BEURAcAN

MASJID

Page 50: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

50 SantunanSeptember 2012

Bahasa di Aceh September 2012

BAHASA

Database ensiklopedia Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085362367700 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang Anda kuasai.

Kontributor: Bahasa Gayo-Erqi Albandary, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman/Firman, Bahasa Alas-Hasanuddin, Bahasa Sigulai Lamamek-Aji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman AR, Bahasa Tamiang Hulu-Lukmanul Hakin, Bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah, Bahasa Haloban-ikhsan.

Padanan kata untuk edisi berikutnya: Serentak, Tanda, Getar, Rasa, Raba/sentuh, Gali, Timbun, Kena, Dapat/mendapatkan, Paksa, Pandai, Mengakui, Kemari, Bisa (racun), Bisa (sanggup), Sapu (rabun), Sapu (Bersih), Sepak, Kejar, Hancur/remuk.

No. Bahasa Indonesia

Bahasa Aceh

Bahasa Gayo Bahasa Aneuk Jamee

Bahasa Alas

Bahasa Lamamek Simeulue

Bahasa Devayan Simeulue

Bahasa Singkil

Bahasa Pak-pak Boang Singkil

Bahasa Tamiang Hulu

Bahasa Kluet

Bahasa Haloban

1 sana keudeh iso sinin bedih nean meise/moro'i

sade sadena kano jadih rui

2 sini keunoe isien siko bende me ide meria senda senda ke'ne janah ria

3 samping sampeng iwih/lamung sampiang samping nga i eksampeng swelah gembakh samping tepi eteng

4 berliku meuwet-wet

mulelengkok bakelok melengkok akheok/kheok

maheok heok

meliku melengkoq bekelok gerewok babelok

5 mendaki iek munangkok mandaki nangkuh naek manek menangkih menangkang naek nangkih naek

6 menurun itren mungilih manurun nukhun/tukhun

turun manurun menurun menukhun nughun turun turun

7 miring mereng/singet

mereng miriang mekheng sandong mereng mereng mekheng megheng lenge umeten

8 belok weet kiser lengkok belok belok muheok belok mekhiluq menggok kelok belok

9 loncat groep luncet lompek lompat lompek malompek lompat lompat lompek loncek malopak

10 maju jak ukeue beluh maju maju maju muakdau maju maju maju maju maju

11 mundur suroet surut ulak mundukh mundundur suruik mondor mondokh mundogh surut surut

12 berhenti piyoh mari / dong eranti nadi/tadi beranti mata u mentadi bekhenti beghenti piyuh barenti

13 pergi jak beluh pai laus me ide mae laus laus lalu lawus mae

14 pulang woe ulak pulang balik bebalik mamoleng walik baliq pulang mulih manguli

15 antar intat jule antek antat nidulo na'en/selon taruken takhuhken antogh/antek

mebabo selen

16 jemput jak cok rai jampuik dahi nituruik turuik/japuik

alengi alengngi ambel alongi japui

17 tetap lagee sot tetap tatok/tatap

tetap tetap tatapai tong tong/wanteng diam tetop tetap

18 pindah pinah minah pindah pindah pindah pindan/afotan

mompat pindah pindah pinah pinda

19 cabut lhet jergut cabuik bantun efuk lekbut cawut cabut ghabut ruwatkon labot

20 tanam tanom suwen tanam tanem tane tanem suwan tanemken tanam suwan tanem

Page 51: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

51SantunanSeptember 2012

BAHASA ARABDiasuh oleh Muzakkir, S.Ag

Page 52: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

52 SantunanSeptember 2012

Shalat is the Islamic word for prayer. It is the second pillar of Islam, and of the most importance next to Tauhid. It is the first thing a new Muslim learn and do after making their shahada, as it is the acknowledgment and practice of worshipping none but Allah subhanahu wa ta’ala.

Shalat in Islam is a special prayer which is informed to the Prophet Mohammad (S.A.W.) through revelation and its bound-aries and form are determined. Any change in its form nullifies it. Shalat is a discipline which is set as a binding duty for all Muslims as it is formal. Islam targeted to discipline its members and saved the endless conscious of the existence of Allah by setting it as a binding duty for Muslims. Shalat train a Muslim for a healthy and well-organized life by dividing the day into intervals. It is accepted as refreshing and cleaning practice with abdast (ritual ablution) performed by clean water.

If we see and feel in a gesture of prayer, of interpretation raised both hands starting, ruku, bow, sits down and other movement, nervous tissue of the body will remain supple and relaxed. �From much research, sujud as is able to free up brain nerves from anxiety, restless sense of pressure and psychologi-cal abuse. Complete surrender made the bow makes the brain and nerves be calm and feels empty. A man of prayer has been

sharing his unease and unrest to her Lord so it would be handy. With speech and prayer we can unite the movement between the heart and mind to achieve motion fervently. Why tahajud at night so stressed? Because in the silence of the night we will feel a closeness to God.

Another point is Shalat brings physical and psychological serenity and spiritual pleasure with itself. It is taking the mind from the daily works to concentrate Allah, his decrees and his existence, and raise you to the absolute and universal sover-eignty. The one who worship comes out to face with this life and its problems more ready than before. The true nature of Shalat, the ideas coming with the religious sentence, makes the person eager; it directs the one to beneficial works; it strength-ens its determination to avoid wickedness and to fill the world with goodness. And finally, when it is performed together with a community, it induces Muslims, at the same lines, for equal-ity, universality, brotherhood and to care about one’s brothers/sister.

Shalat is a key to the Heaven because Shalat is tespih, praise, respect, reading, and prayer. Consequently, all of the good per-formances are contained in Shalat performed on its time. So it is time to pray and time to learn how to pray!!!

The Benefits of Shalat

- revelation (n) : wahyu - boundaries (n) : batas - nullifies (v) : menghapuskan- binding (v) : mengikat- conscious (adj) : sadar- supple (adj) : supel

Written by:Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum

ENgLISH

- fervently (adj) : sungguh-sungguh - serenity (n) : ketentraman- sovereignty (n) : kedaulatan- wickedness (n) : kejahatan- equality (n) : persamaan- brotherhood (n) : persaudaraan

Glossary

Page 53: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

53SantunanSeptember 2012

Mendatar4. Bahasa Arabnya al-tathbiq6. Dewi fortuna7. Kondisi tubuh9. Pemberitaan13. H2CO3 adalah rumus kimia dari asam....14. Keridhaan15. Unsur yang memiliki nomor atom 1016. Dinas yang mengurus masalah pemuda dan

olah raga

Menurun1. Lawan positif2. Mendesak, penting3. Bahan dasar pembuatan bola takraw5. salah satu khilafah islam yang ada di Mesir di

masa lampau7. foot ball8. Kerajaan, imperium, daulah10. kegiatan lomba olah raga dan seni yang waktu

pelaksanaannya sekitar seminggu11. Satuan internasional dari besaran pokok inten-

sitas cahaya12. Ekosistem yang didominasi padang rumput

dan diselingi dengan adanya semak atau perdu13. Surat kabar

TTS

Pertanyaan TTS Edisi September 2012Jawaban TTS

Edisi April 2012

53SantunanAgustus 2012

Page 54: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

“Annadhafatu minal iman” tidak hanya berupa tulisan penghias dinding di Ma-drasah yang terletak di pusat Kota Langsa ini. Madrasah Ibtidaiyyah Negeri (MIN) Paya Bujok namanya, MIN Pilot masyara-kat mengenalnya, sekolah hijau dengan prestasi berkilau mottonya. MIN Paya Bujok adalah lembaga pendidikan tingkat dasar yang berarti khas agama islam berada dibawah naungan Kementerian Agama Kota langsa

MIN Paya Bujok pada awalnya meru-pakan MI Swasta yang terkenal dengan MI Pilot Proyek Kota Langsa makanya hingga kini masyarakat lebih mengenalnya dengan

Madrasah Hijau Prestasi Berkilau

mereka sudah mempunyai dasar untuk dikembangkan lebih lanjut oleh madrasah lanjutannya.” Jelas Muzakkir, S.Pd.I, Kepala MIN Paya Bujok ini.

Dengan tekad semangat ruhul jihad yang tulus ikhlas dari para guru dan didu-kung oleh peran serta masyarakat, orang tua murid dan pemerintah MIN Paya Bujok telah berkembang dengan pesat. MIN Paya Bujok telah dipercaya masyarakat untuk mengelola amanah orang tua dari 1400 murid dengan 36 rombongan belajar. Kerja keras dari 75 guru dan karyawan MIN Paya Bujok telah menempatkan madrasah ini sejajar dengan sekolah-sekolah unggulan di

MIN Pilot, Madrasah ini baru diubah sta-tusnya menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paya Bujok pada tanggal 23 Oktober 1993 dengan penetapan pada SK mentri Agama.

Madrasah yang mempunyai visi “Ter-wujudnya Madrasah bertaraf nasional yang handal dan islami” ini mengembangkan berbagai macam progam unggulan untuk memenuhi targetnya di 2015, diantaranya adalah siswa wajib menghafal 35 surat pendek dan 25 hadist yang berkaitan dengan akhlak. “pembinaan hafalan ini dilakukan dalam rangka menanamkan kecin-taan siswa terhadap sumber hukum Islam yaitu Al Qur’an dan Hadis, sehingga kelak

54Santunan, September 2012

MADRASAH

MIN Paya Bujok Kota Langsa

[alfirdaus putra]

Page 55: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

55SantunanSeptember 2012

Kota Langsa baik dibidang prestasi akade-mis maupun non akademisnya.

Sekolah HijauSalah satu misi jangka panjang madrasah

ini adalah menjadikan lingkungan madrasah yang islami, nyaman, sehat, indah, sejuk dan kondusif, maka tidaklahlah heran jika kita menapakkan kaki di madrasah yang satu ini, udara yang bersih dapat meman-jakan paru-paru layaknya madrasah di pede-saan, padahal madrasah ini letaknya tepat di pusat administrasi Kota Langsa. Untuk masalah sampah misalnya, madrasah ini se-dari dini sudah mengajarkan para siswanya

untuk membedakan sampak organik dan non-organik dengan tindakan nyata yaitu menyediakan sarana berupa tempat sampah yang berbeda untuk kedua jenis sampah ini, untuk selanjutnya diolah menjadi pupuk kompos bagi sampah non organik. “pen-gelohan ini pun melibatkan langsung para siswanya, supaya mereka tahu kegunaan-nya” jelas Kepala Sekolah yang pernah Juara II Penulisan Karya Tulis Ilmiah Keagamaan Tingkat Nasional Tahun 2006 ini.

Kepramukaan juga menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang berkembang di madrasah yang senantiasa mengukir prestasi di bidang ini, gugus depan MIN

Paya Bujok menjadi yang terdepan untuk pramuka siaga di Kota yang merupakan perpecahan dari Kabupaten Aceh Timur ini. Kegiatan perkemahan sabtu minggu, Out-bound, cinta dan jelajah alam, dan kegiatan kepramukaan lainnya tidaklah langka di Madrasah ini. ”Kami memilih kepramukaan dalam menggembangkan kreatifitas siswa, karena pandu kepramukaan senantiasa cinta terhadap alam dan selalu berhubungan dengan alam dalam setiap kegiatannya, sehingga dapat di aplikasikan di kesehar-ian madrasah dan sekitar rumahnya” jelas Kepala Madrasah yang melebelkan sekolah hijau bagi madrasah yang dipimpinnya.[]

Page 56: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

56 SantunanSeptember 2012

Terdapat beberapa perbedaan dalam metode pendidikan yang dikembangkan Madrasah Ibtidaiyyah Paya Bujok dalam penera-pan pembelajarannya. Santunan berkesempatan mewawancari beliau beberapa waktu yang lalu di sela-sela kesibukan beliau menahkodai madrasah yang dikenal dengan MIN Pilot ini.

Metode pembelajaran yang dikembangkanKinestika menjadi pilihan alternatif dalam metode pembe-

lajaran di Madrasah ini selain dari metode audio dan visual yang telah makruf dipakai. Metode ini adalah dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Metode ini membuat anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keingi-nan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Hal ini karena siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Sejauh mana efektifitasnyaDalam beberapa pelajaran dan kegiatan yang membutuh-

kan waktu praktek lebih banyak, maka intensitas gerak anak harus lebih di utamakan, dalam membentuk anak didik yang cinta akan budaya contohnya, maka tidaklah tepat dengan memberikan teori yang berlebihan, akan tetapi bagi mereka hendaknya disodorkan berbagai macam budaya dalam bentuk kegiatan dan gerakan yang menyenangkan, sehingga tidaklah heran kalau di madrasah ini terdapat berbagai macam kelom-pok seni yang siap pakai, bahkan untuk ranup lampuan tidak lagi menggunakan musik sebagai pengantar seni, tetapi anak-anak langsung menggunakan rapai, tampo dan serunee kalee

Dalam kegiatan lainnyaMadrasah kita telah bekerja sama dengan PTPN perkebu-

nan-red, untuk mendidik anak-anak dalam mengolah sampak non-organik yang terdapat di madrasah ini, baik dedaunan maupunn sampah lainnya. Selain itu, di setiap hari sabtu meru-pakan family days yaitu hari keluarga kami menamainya. Wali siswa yang mempunyai skill khusus dan dapat dikuasai oleh anak-anak selalu kita undang untuk mengajarkan mereka lang-sung secara berkelompok. Misalnya ada orang tua/ wali yang mempunyai kemampuan membuat toge, maka ia kita undang untuk mengajarkannya pada siswa.

Harapan kedepanBantuan untuk pembangunan ruang kelas sangat kami bu-

tuhkan, karena setiap tahun hampir 82 % calon siswa tidak dapat kami terima, misalnya tahun lalu dari 960 calon siswa yang mendaftar hanya 176 orang saja yang kita terima, sehing-ga setiap penerimaan siswa baru kami harus selalu menghindar calon wali siswa.

[alfirdaus putra]

Kembangkan Metode Kinestika dalam Mendidik

Marzuki, S.Pd

Prestasi Madrasah dan Guru1. Juara III Sekolah Berprestasi Se-Provinsi NAD Tahun 2008.2. Juara IV Sekolah Hijau Se-provinsi Aceh Tahun 20103. Juara I Paduan Suara Se-kota Langsa Tahun 2006.4. Juara III Kreatifitas Guru Se-provinsi Aceh Tahun 20065. Juara I Penulisan Karya Tulis Ilmiah Keagamaan Oleh LPMP

NAD Tingkat Prov. Aceh Tahun 2006.6. Juara II Penulisan Karya Tulis Ilmiah Keagamaan Tingkat Nasi-

onal Tahun 2006.7. Juara I Paduan Suara Se-kota Langsa Tahun 20078. Juara II Kursus Pelatih Dasar (KPD) Se-aceh Tahun 2010.

Prestasi Murid 1. Juara I Penggalang Rawu Se-kota Langsa Tahun 2007.2. Juara Umum Pramuka Penggalang Ramu Se-kota Langsa Tahun

Tahun 2007.3. Juara I Cerdas Cermat Porseni Depag Se-aceh Tahun 2008.4. Juara I Fashion Show Se-kota Langsa Tahun 2008.5. Juara I Pidato Se-kota Langsa Tahun 2008.6. Juara I Mewarnai Se-kota Langsa Tahun 2008.7. Juara I Pidato Putra Se-kota Langsa Tahun 2008.8. Juara I MTQ Putri Tahun 2009.9. Juara I Cerdas Cermat PAI Se-kota Langsa Tahun 2009.10. Juara I Cerdas Ceria Se-kota Langsa Tahun 2009.11. Juara I Nasyid Se-kota Langsa Tahun Tahun 2010.12. Juara II Cerdas Cermat Porseni Depag Se-aceh Tahun 2010.13. Juara I Cerdas Cermat Agama Se-kota Langsa Tahun 2011.14. Juara I Futsal Se-kota Langsa Tahun Tahun 2011.15. Juara I Catur Putra Se-kota Langsa Tahun Tahun 2011.16. Juara I Pidato Putra Se-kota Langsa Tahun Tahun 2011.17. Juara II Hafalan Ayat Pendek Se-kota Langsa Tahun Tahun 2011.18. Juara I Sekolah Sehat Se-kota Langsa Tahun Tahun 2011.19. Juara II Pidato Se-aceh Tahun 2011.20. Juara I Cerdas Cermat Se-kota Langsa Tahun Tahun 2011.21. Juara I Fashion Show Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.22. Juara I Azan Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.23. Juara I Fashion Show Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.24. Juara I Pidato Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.25. Juara I Azan Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.26. Juara I Cerdas Cermat Agama Tingkat Gugus Tahun 2011.27. Juara I Pidato Agama Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.28. Juara I Olympiade Agama Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.29. Juara I Lomba Menggambar Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012.30. Juara II Renang Se-kota Langsa Tahun Tahun 2012

PRESTASI

Page 57: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

57SantunanSeptember 2012

Hari Pendidikan Daerah baru saja berlalu, persoalan dunia pendidikan tak pernah selesai. Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting dalam Islam. Anak merupakan penentu generasi masa depan bangsa. Dalam Al Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits hadits Rasulullah SAW kita temui banyak juga bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau saat mendidik anak.

Seorang pendidik baik orang tua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung jawab mereka dihadapan Allah, terhadap pendidikan putra puteri Islam. Untuk itu tidak bisa tidak seorang guru atau orang tua harus tau apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak dan bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh Rasululllah SAW, tidak hanya mendidik untuk duniawi, tetapi persiapan di akhirat kelak.

Beberapa tuntunan tersebut antara lain :1. Menanamkan tauhid dan aqidah yang benar kepada anak. Apabila seorang benar tauhidnya, maka ia akan mendapatkan

keselamatan di dunia dak akhirat. Sebaliknya tanpa tauhid ia pasti terjatuh kedalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia dan kekekalan azab di neraka .

Oleh karena itu didalam dalam Alquran pula Allah kisahkan nasehat luqman pada anaknya: salah satunya surat luqman ayat 13. Rasululluah telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ketika beliau mengajari anak paman beliau Abdullah bin Abbas ra. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan At Tirmizi dengan sanad yang hasan, Ibnu Abbas berkata : Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang nabi (diatas kendaraan). Beliau berkata kepadaku :”Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat : Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan dapati Allah dihadapanmu. Jika engkau memohon mohonlah kepada Allah, jika engkau meminta tolong minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, kalupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat bagimu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu) Ketahuilah, kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakan kamu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat dan telah kering lembaran-lembaran.

Perkara yang diajarkan Rasulullah diatas adalah perkara tauhid. 2. Mengajari anak untuk melaksanakan ibadah. Hendaknya sejak kecil putra putri kita diajarkan bagaimana

beribadah dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Mulai dari tatacara bersuci, shalat, puasa dan beragam ibadah lainnya. Rasulullah SAW bersabda : Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat (HR Bukhari).

Ajari anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia 7 tahun, dan pukulllah mereka ketika mereka berusia 10 tahun bila tidak mau shalat. Bila mereka telah bisa menjaga ketertiban dalam shalat, maka ajak pula mereka menghadiri shalat berjamaah di masjid, apalagi jika anak laki-laki. Dengan melatih mereka dari kecil Insya Allah ketika mereka dewasa mereka sudah terbiasa dengan ibadah ibadah tersebut.

3. Mengajarkan Alquran, hadits serta doa dan zikir yang ringan kepada anak.

Dimulai dengan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat, dan menyediakan guru khusus bagi meraka untuk mengajari tajwid, menghafal Alquran serta hadits. Begitu pula dengan dzikir dan doa sehari-hari. Seperti menerapkan membaca bersama sama doa ketika akan dan setelah makan, keluar masuk wc dsb.

4. Mendidik anak dengan berbagai adab Islami . Mengajarinya etika atau adab yang Islami seperti ketika makan

membaca doa dan tangan kanan, mengucapkan salam , membaca basmallah ketika setiap mulai beraktifitas, menjaga kebersihan dan sebagainya.

Begitu pula dengan akhlak, tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, hormat pada orang tua dan guru serta beragam akhlak lainnya.

5. Melarang anak dari berbagai perbuatan yang diharamkan. Hendaknya anak sedini mingkin diperingatkan dari beragam

perbuatan yang tidak baik atau bahkan diharamkan. Seperti merokok, judi, khamar, mencuri, mengambil hak orang lain, zalim, durhaka kepada orang tua, dan segenap perbuatan haram lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah musik dan gambar makhluk bernyawa. Banyak orang tua dan guru yang tidak memperdulikan keharaman dua perkara ini.

6. Menanamkan cinta jihad serta keberanian. Bacakanlah kepada mereka kisah kisah keberanian Nabi dan para

sahabatnya dalam peperangan untuk menegakkan Islam agar mereka mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang pemberani, dan sahabat sahabat beliau seperti Abu Bakar, Utsman, Umar, Ali.

Didiklah mereka agar berani beramar makruf dan bernahi mungkar. Dan hendaklah mereka tidak takut melainkan hanya kepada Allah. Dan jangan lah menakut nakuti mereka dengan cerita bohong, horor serta menakuti mereka dengan gelap, seperti yang sering dilakukan para orang tua.

7. Membiasakan anak dengan pakaian yang Syar’i. Hendaknya anak-anak dibiasakan dengan menggunakan pakaian

sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak laki-laki menggunakan pakaian laki-laki dan anak perempuan menggunakan pakaian perempuan. Jauhkan mereka dengan pakaian model barat yang tidak syar’i bahkan ketat dan menunjukkan aurat. Rasul bersabda: “Barang siapa yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka (HR. Abu Dawud).

Untuk anak perempuan biasakanlah mereka menggunakan pakaian yang tidak ketat, sopan, berkerudung, sehingga ketika mereka dewasa mereka akan mudah untuk mengenakan jilbab yang syar’i.

Demikianlah beberapa tuntunan Rasullah SAW dalam mendidik anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam pendidikan mereka terhadap anak-anak, dan selalu bersabar menasehati putra putri dengan lembut dan kasih sayang. Semoga bisa bermanfaat. (Suri Arniansyah/dbs).

Cara Rasul Mendidik AnakSTYLE

Page 58: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan

Sukseskan Pekan Olahraga dan Seni(Porseni) XIII Tahun 2012Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh 26 November s.d 01 Desember 2012di Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara

Rajut Ukhuwah, Raih Prestasi, Junjung Tinggi Sportivitas

Page 59: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan
Page 60: Porseni Jujur, Kenapa Tidak? - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/jnda1348111362.pdf · Redaksi hanya memuat surat, ... saya pribadi salut ... membuat pernyataan