Populasi Sampel,Variabel,DO

48
dr. Dian Isti Angraini, MPH FK UNILA 2013 PENELITIAN KEDOKTERAN- KESEHATAN: POPULASI, SAMPEL, VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

description

sampel

Transcript of Populasi Sampel,Variabel,DO

Page 1: Populasi Sampel,Variabel,DO

dr. Dian Isti Angraini, MPHFK UNILA2013

PENELITIAN KEDOKTERAN-KESEHATAN:

POPULASI, SAMPEL, VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI

OPERASIONAL

Page 2: Populasi Sampel,Variabel,DO

POPULASI DAN SAMPEL

Page 3: Populasi Sampel,Variabel,DO

Populasi dalam penelitian sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu

Dibagi menjadi 2 yaitu:a. Populasi targetb. Populasi terjangkau/ sumber

POPULASI

Page 4: Populasi Sampel,Variabel,DO

Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan akhir penelitian

Bersifat umumPada penelitian klinis karakteristik

demografis (usia, JK) dan karakteristik klinis (sehat, DM, pneumonia, dll)

Contohnya : penelitian pemberian TABURIA dengan kejadian diare pada bayi usia 1-2 tahun populasi target adalah bayi berusia 1-2 tahun pada populasi inilah hasil penelitian kelak diterapkan.

POPULASI TARGET

Page 5: Populasi Sampel,Variabel,DO

Populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti

Bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu

Contoh; pop target: bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare

Pop terjangkau bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare yang berobat di puskesmas Kedaton pada tahun 2012.

Dari populasi terjangkau ini dipilihlah SAMPEL penelitian --. Subyek yang langsung akan diteliti.

POPULASI TERJANGKAU

Page 6: Populasi Sampel,Variabel,DO

Bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya.

Sampel yang dikehendaki/ subyek terpilih: bagian dari populasi terjangkau yang direncanakan untuk diteliti langsung memenuhi kriteria pemilihan (inklusi dan eksklusi)

SAMPEL

Page 7: Populasi Sampel,Variabel,DO

Subyek yang benar diteliti: mengikuti penelitian dari awal sampai selesai merupakan bagian dari subyek terpilih dikurangi dengan drop out, loss to follow up dll hasil penelitian merupakan hasil penelitian pada kelompok ini

SAMPEL (2)

Page 8: Populasi Sampel,Variabel,DO

Lebih murahLebih mudahLebih cepatLebih akurat pengukuran atau pemeriksaa

pada subyek yang lebih sedikit lebih teliti dan akurat dibanding populasi yang besar

Mewakili populasi PILIH dengan CARA yang BENAR; inferensi hasilnya dapat dilakukan dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan

Lebih spesifik data pasien lebih homogen

MENGAPA MENGGUNAKAN SAMPEL?

Page 9: Populasi Sampel,Variabel,DO

KELOMPOK SUBYEK

KARAKTERISTIK

CONTOH

POPULASI TARGET

SUBYEK YANG BENAR DITELITI

SAMPEL YANG DIKEHENDAKI

POPULASI TERJANGKAU

Dibatasi karakt klinis &

demografis

Dibatasi oleh tempat &

waktu

Dipilih secara random dr

pop terjangkau

Subyek yg menyelesaika

n prosedur penelitian

Pasien DM tipe 2

95 pasien DM tipe 2

100 pasien DM tipe 2

Pasien DM tipe 2 di

RSUAM tahun 2011 (400

orang)

Validitas eksternal II

Validitas eksternal I

Validitas internal

Page 10: Populasi Sampel,Variabel,DO

Menunjukkan apakah hasil penelitian bebas dari kesalahan acak, bias, dan perancu (confounding)

Apakah hubungan yang didapatkan benar-benar hanya dipengaruhi oleh variabel-variabel yang diteliti

Faktor yang berperan penting ketepatan desain, seleksi subyek dan pengukuran

VALIDITAS INTERNA

Page 11: Populasi Sampel,Variabel,DO

Menunjukkan berapa baik hasil penelitian tersebut dapat diterapkan pada kelompok yang lebih luas

Sampel populasi terjangkau populasi target

Validitas eksterna baik BILA validitas interna baik

VALIDITAS EKSTERNA

Page 12: Populasi Sampel,Variabel,DO

Karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau

Harus relevan dengan masalah penelitianKendala memperoleh kriteria yang sesuai Pertimbangan ilmiah “dikorbankan” karena

alasan ‘praktis”. Misal; diagnosis pasti ulkus duodenum dgn

endoskopi alat tdk tersedia diagnosis berdasarkan klinis dan radiologis

KRITERIA INKLUSI

Page 13: Populasi Sampel,Variabel,DO

Kriteria eksklusi BUKAN kebalikan inklusiMerupakan kriteria yang ditetapkan untuk

mengeluarkan subyek dari penelitian.Keadaan yang biasanya menjadi kriteria

eksklusi: a. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran dan interpretasi b. Terdapat keadaan yang mengganggu jalannya penelitian (domisili tdk tetap) c. Hambatan etis d. Subyek menolak berpartisipasi

KRITERIA EKSKLUSI

Page 14: Populasi Sampel,Variabel,DO

A. Probability Sampling1.Simple Random Sampling2.Systematic Sampling3.Stratified Random Sampling4.Cluster Sampling5.Multistage Sampling

B. Non Probability Sampling1.Consecutive Sampling2.Convenient Sampling3.Purposive / Judgmental Sampling

CARA PEMILIHAN SAMPEL

Page 15: Populasi Sampel,Variabel,DO

Pemilihan subyek secara acakMasing-masing subyek memiliki peluang

sama dan independen untuk terpilih menjadi sampel

Dapat dilakukan dengan pengembalian atau tanpa pengembalian (plg banyak digunakan)

Hitung jumlah subyek dalam populasi pilih sampel sesuai jumlahnya secara acak atau dengan bantuan tabel angka random

SIMPLE RANDOM SAMPLING

Page 16: Populasi Sampel,Variabel,DO

Keuntungan pencuplikan random:1. Memungkinkan peneliti mengetahui

besarnya sampling error penelitian2. Memberikan sampel yang secara rata-rata

representatif terhadap populasiKerugiannya:a. Peneliti harus mempunyai daftar subyek

dokumentasi tdk ada/ lengkap di negara berkembang

b. Membutuhkan perencanaan lebih matang dan biaya lebih besar terutama jika populasi besar

SIMPLE RANDOM SAMPLING (2)

Page 17: Populasi Sampel,Variabel,DO

Merupakan sistem pencuplikan randomBukan random murniPemilihan subyek secara random hanya

satu kali yaitu ketika memilih subyek pertama

Pemilihan subyek berikutnya tidak secara random, tetapi secara berurutan sesuai dengan interval yang telah ditentukan.

SYSTEMATIC SAMPLING

Page 18: Populasi Sampel,Variabel,DO

Contoh:Populasi sejumlah N, sampel yang

diinginkan sejumlah n.Interval yang digunakan untuk memilih

secara sistematis adalah k=N/nPeneliti memilih secara random subyek

pertama di antara subyek 1 dan k, misal nomor 4.

Selanjutnya peneliti memilih subyek nomer 4+k, 4+2k, 4+3k, 4+4k, dst

SYSTEMATIC SAMPLING (2)

Page 19: Populasi Sampel,Variabel,DO

Teknik pencuplikan dengan membagi populasi target dalam strata (subpopulasi) menurut karakteristik tertentu yang dianggap penting oleh peneliti

Strata berdasarkan area geografis, status sosioekonomi, umur, JK, status gizi, dll

Pencuplikan dari masing-masing strata, biasanya secara random

Hasilnya dapat digabungkan menjadi satu sampel yang terbebas dari variasi untuk setiap strata.

STRATIFIED RANDOM SAMPLING

Page 20: Populasi Sampel,Variabel,DO

Ada 2 jenis:1. Proportionate stratified random sampling2. Disproportionate stratified random sampling

Keuntungan:3. Kelompok dari populasi yang dipandang

penting oleh peneliti dapat terwakili secara proporsional

4. Peneliti dapat memperoleh sampel yang representatif

5. Peneliti dapat memperkirakan sampling error

STRATIFIED RANDOM SAMPLING (2)

Page 21: Populasi Sampel,Variabel,DO

Sampel dipilih secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah

Contohnya: wilayah kabupaten, kecamatan, kelurahan, dst

Cara ini sangat efisien bila populasi tersebar luas sehingga tidak mungkin membuat daftar seluruh populasi tersebut

Keuntungan: menghemat biaya cukup mengamati klaster-klaster terpilih

CLUSTER SAMPLING

Page 22: Populasi Sampel,Variabel,DO

Kerugiannya: 1. Kurang teliti2. Peneliti tidak mengetahui persis jumlah

subyek3. Tidak mengetahui probabilitas masing-

masing subyek untuk terpilih4. Bias pada analisis data

CLUSTER SAMPLING (2)

Page 23: Populasi Sampel,Variabel,DO

Merupakan pencuplikan bertingkatUnit pencuplikan dipilih secara random di

tiap tingkat multi stage random samplingBila unit pencuplikan merupakan klaster

multi stage random cluster samplingContoh: meneliti status gizi bayi Propinsi Lampung Kabupaten Lampung Tengah Puskesmas Posyandu

MULTI-STAGE SAMPLING

Page 24: Populasi Sampel,Variabel,DO

Keuntungan:1. Lebih mudah dilakukan daripada teknik satu

tingkat kerangka pencuplikan dibuat terpisah antar tingkat

2. Dengan biaya yang sama, pencuplikan bertingkat menghasilkan sampel lebih besar dan lebih efisien dibandingkan pencuplikan random sederhana.

MULTI-STAGE SAMPLING (2)

Page 25: Populasi Sampel,Variabel,DO

Pemilihan subyek subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

Merupakan jenis non-probability sampling yang paling baik dan seringkali termudah

Sebagian besar pen klinis (termasuk uji klinis) dilakukan dgn teknik ini

Disarankan waktu pemilihan subyek jangan telalu pendek agar hasilnya menyerupai probability sampling

CONSECUTIVE SAMPLING

Page 26: Populasi Sampel,Variabel,DO

Sampel diambil tanpa sistematika tertentuCara termudah dan terlemahJarang dapat mewakili populasi terjangkau apalagi

populasi targetContoh: meneliti pasien hipertensi di puskesmas

sebanyak 100 orang - 1 minggu pertama dpt 10 org - 1 bulan berikutnya cuti - 2 mg berikutnya 12 org - Krn dinas luar cuti 1 mg - 2 mg berikutnya pengambilan data hanya pada pukul 10.00-12.00

CONVENIENT SAMPLING

Page 27: Populasi Sampel,Variabel,DO

Pencuplikan sampel dengan tujuan eksplisit tertentu

Berdasarkan pertimbangan subyektif dan praktis responden dapat memberikan jawaban yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Pen kuantitatif bertujuan mendapatkan sampel yang memiliki karakteristik tertentu atau mendapat kelompok penelitia yang sebanding dalam karakteristik tt data yg diperoleh dpt dianalisis dgn valid

PURPOSIVE SAMPLING

Page 28: Populasi Sampel,Variabel,DO

Pen kualitatif pencuplikan teoritis bukan mendapatkan sampel yang mewakili seluruh variasi tetapi memperoleh pemahaman yang lebih mendalam ttg kasus yg sedang dianalisis dan dan memudahkan pengembangan kerangka dan konsep analisis yang digunakan.

Contoh: mengetahui pendapat ibu tentang ASI eksklusif dan susu formula sampelnya ibu yang memberikan ASI eksklusif dan sufor di posyandu Melati

Kekurangan kurang representatif

PURPOSIVE SAMPLING (2)

Page 29: Populasi Sampel,Variabel,DO

VARIABEL PENELITIAN

Page 30: Populasi Sampel,Variabel,DO

Variabel: karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lain.

Jenis variabel dalam penelitian:a. Variabel bebas b. Variabel tergantungc. Variabel antarad. Variabel luare. Variabel perancu

DEFINISI & JENIS VARIABEL

Page 31: Populasi Sampel,Variabel,DO

Independent variablePredictorRisikoDeterminanKausa

Variabel yang mempengaruhi variabel lainVariabel yang apabila ia berubah

mengakibatkan perubahan pada variabel lain

VARIABEL BEBAS

Page 32: Populasi Sampel,Variabel,DO

Dependent variableEfekHasilOutcomeResponsEvent

Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainVariabel yang berubah akibat perubahan

variabel bebas

VARIABEL TERGANTUNG

Page 33: Populasi Sampel,Variabel,DO

Terletak di antara variabel bebas dan variabel tergantung

Dipengaruhi oleh variabel bebasMempengaruhi variabel tergantung

VARIABEL ANTARA

Page 34: Populasi Sampel,Variabel,DO

Variabel yang berada di luar variabel bebas dan tergantung

Ikut diperhitungkan dalam penelitian berdasarkan alasan teoritis

Bisa dianalisis sebagai variabel bebas terhadap variabel tergantung atau variabel bebas itu sendiri

Bisa berhubungan dengan variabel bebas saja, variabel tergantung saja, atau tidak berhubungan dengan variabel bebas ataupun tergantung

Biasanya berupa data sosiodemografi, sosioekonomi, edukasi, dsb.

VARIABEL LUAR

Page 35: Populasi Sampel,Variabel,DO

Confounding variableMerupakan variabel yang mempengaruhi

variabel bebas dan variabel tergantungTIDAK terletak di antara variabel bebas dan

variabel tergantungMempengaruhi validitas penelitianMempengaruhi interpretasi hasil penelitian

membawa pada kesimpulan yang salah.Variabel ini harus dikontrol

VARIABEL PERANCU

Page 36: Populasi Sampel,Variabel,DO

Cara mengontrol variabel perancu:1. Mengidentifikasi setiap variabel perancu2. Menyingkirkan variabel perancu

Ad.1. Mengidentifikasi setiap variabel perancu- Yg paling tahu adalah peneliti menguasai

substansi penelitian- Studi literatur komprehensif, pengalaman dan

logika- Kerangka konsep menyusun semua variabel

yang mungkin mempengaruhi baik yang diteliti ataupun tidak

VARIABEL PERANCU (2)

Page 37: Populasi Sampel,Variabel,DO

Ad.2. Menyingkirkan variabel perancua. Pada tahap desain penelitian lebih

baik dan lebih kuatb. Pada tahap analisis data

VARIABEL PERANCU (3)

Page 38: Populasi Sampel,Variabel,DO

Pada tahap desain penelitian1. Restriksi: menyingkirkan variabel perancu

dari setiap subyek penelitian kriteria inklusi dan eksklusi

2. Matching: proses menyamakan variabel perancu pada kedua kelompok (individual matching dan frequency matching)

3. Randomisasi=penempatan secara acak kegiatan seleksi dan penempatan seseorang ke dalam kelompok tanpa bermaksud melakukan penempatan berdasarkan kategori atau karakteristik apapun dilakukan hanya berdasarkan peluang

VARIABEL PERANCU (4)

Page 39: Populasi Sampel,Variabel,DO

Pada tahap analisis data1.Stratifikasi uji statistik menggunakan Mantel-Haenzel analisis variabel dibagi dalam strata bisa mengetahui suatu variabel merupakan konfounding atau interaksi2.Analisis multivariat analisis 2 atau lebih variabel bebas thd 1 variabel tergantung

VARIABEL PERANCU (5)

Page 40: Populasi Sampel,Variabel,DO

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL PENELITIAN

Variabel bebas

Variabel tergantung

Variabel antara

Variabel perancu

Variabel luar

Variabel luar

Variabel luar

Variabel luar

Variabel luar

Page 41: Populasi Sampel,Variabel,DO

Skala pengukuran variabel penelitian:1. Skala kategorikal2. Skala numerik

Ad.1. Skala Kategorikala.Skala nominal - hanya nama atau label variabel - tidak mempunyai peringkat - terdiri dari 2 yaitu dikotom (binomial) dan polikotom - contoh: laki-laki-perempuan, sakit-sehat, golongan darah (A, B, AB, O), Agama (Islam, kristen, katolik, hindu, budha)

SKALA VARIABEL

Page 42: Populasi Sampel,Variabel,DO

b.Skala ordinal - terdapat informasi peringkat tetapi jarak peringkat tidak dapat dihitung dan dimanipulasi secara matematis (tambah, bagi, kali) - contoh:

^ derajat penyakit (ringan, sedang, berat)^ sosioekonomi (rendah, menengah, tinggi)^ status gizi (buruk, kurang, normal, lebih)

SKALA VARIABEL (2)

Page 43: Populasi Sampel,Variabel,DO

Ad.2. Skala numerik terdapat informasi peringkat kuantitatif yang lengkap dan dapat diukura.Skala interval - tidak mempunyai nilai nol alami - contoh : suhu (0*C ≠ 0*F)b.Skala ratio - mempunyai nilai nol alamiah - contoh: kadar kolesterol, berat badan, penghasilan

SKALA VARIABEL (3)

Page 44: Populasi Sampel,Variabel,DO

Skala numerik juga dapat dibagi menjadia.Skala kontinu - mempunyai nilai desimal - contoh: kadar ureum, berat badanb.Skala diskret - tidak mempunyai nilai desimal - contoh: jumlah anak, paritas, kehamilan

SKALA VARIABEL (4)

Page 45: Populasi Sampel,Variabel,DO

DEFINISI OPERASIONAL

Page 46: Populasi Sampel,Variabel,DO

Penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti

Mengacu pada kepustakaan Bisa dimodifikasi atau didefinisikan sesuai

keinginan peneliti asalkan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan

DO bisa berbeda antara satu peneliti dengan peneliti lain walaupun dlm judul yang sama

DO merupakan acuan keseluruhan penelitian

DEFINISI OPERASIONAL

Page 47: Populasi Sampel,Variabel,DO

Murti, B. (2010). Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi 2. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Sastroasmoro, S., Ismael, S. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4. CV Sagung Seto: Jakarta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Penerbit Alfabeta : Bandung.

REFERENSI

Page 48: Populasi Sampel,Variabel,DO

TERIMAKASIH….

SELAMAT MENELITI