PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI...

84
PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI KA.SUS PONDOK PESANTREN NURUL HUDA ASSURIYAH BOJONGSARI SAW ANG AN DEPOK) Skripsi JURUSAN MANAJEMEN DAKW AH FAKULTAS DAKWAH DAN K()MUNIKASI UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA 2008 MI 1429H

Transcript of PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI...

Page 1: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH

(STUDI KA.SUS PONDOK PESANTREN NURUL HUDA ASSURIY AH

BOJONGSARI SAW ANG AN DEPOK)

Skripsi

JURUSAN MANAJEMEN DAKW AH

FAKULTAS DAKWAH DAN K()MUNIKASI

UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

.JAKARTA

2008 MI 1429H

Page 2: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKW AH

(STUDI KASUS PONDOK PESANTREN NURUL HUDA ASSURIYAH

BOJONGSARI SAWANGAN DEPOK)

Skripsi

Diajukan kcpacla Fakultas Dakwah Dan Kornunikasi Untuk Mernenuhi

Persyaratan Mernperoleh Gelar Saijana Sosial Islam (S. Sos. I)

Oleh

Zubacdah

102053025765

imbingan

Ors.

JURUSAN MANAJEMEN DAKW AH

FAKULTAS DAKWAH DAN l(OMUNIKASI

UIN SY ARIF HIDAY A TULLAR

JAKARTA

2008 MI 1429 H

Page 3: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA

DAKWAH (STUDY KASUS PONDOK PESANTREN NURUL HUDA

ASSURIYAH BOJONGSARI SA WAN GAN DEPOK) telah diajukan dalam

sidang Munaqasah Fakultas Dakwah Dan komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggal 06 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Starata I (SI) pada Jurusan

Manajemen Dakwah UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Februari 2008

SIDANG MUNAQASAH

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap

Anggota

~:e~ Dr. H. Murodi, MA

NIP 150 254 102 NIP 150 234 867

Anggota

Penguji Penguji II

,---din lbnu Hibban MA

~9'--~, ~ec~ Castrawijaya, MA

NIP 150 270 815 NIP 150 287 029

• imbing

IP 150 277 690

Page 4: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan uhtuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN

SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dai i oarng lain, maka saya

bersedfia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 22 Maret 2008

Zubaedah

Page 5: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

ABSRTAK

Zubaedah Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Dakwah (Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah Bojong Sari Sawangan Depok)

Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara yang bijaksana agar manusia selalu berada pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat oleh karena itu, pei:jalanan yang menuju sebuah masyarakat yang ideal mutlak memerlukan proses dakwah.

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang berfungsi dan berperan sebagai lembaga dakwah melalui pengajaran, pendidikan dan pusat penyiaran agama Islam, melalui upaya pendidikan Islam nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat diberikan kepada anak didik yang kelak akan menjadi anggota dan pemimpin masyarakat. Dimana dalam hal ini pondok pesantren selalu dijadikan contoh atau panutan bagi masyarakat, sebagai lembaga dakwab pondok pesantren dituntut untuk menjalankan peran dan fungsinya sebaik mungkin karena segala aktifitas yang dikerjakan pasti akan membawa perubahan yang positif bila tidak menyimpang dari ajaran Islam namun sebaliknya apabila aktifitas yang dilakukan menyimpang akan besar kemungkinan berdarnpak negatif bagi masyarakat. Pondok pesantren sebagai lembaga dakwah karena rnemang dari pesantrenlab telab dapat melahirkan orang-orang yang biasa diberi gelar kiyai yang kemudian tidak sedikit dari para kiyai itu menjadi ulama.

Melihat potensi peran pesantren yang besar dalam pengembangan masyarakat, maka penulis mengangkat skripsi mengenai pondok pesantren sebagai lembaga dakwah. Tujuannya adalah ingin mengetahui bahwa pondok pesantren merupakan lembaga yang telah berfungsi sebagai lembaga pengkaderan ulama. Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriftif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati guna mendapatkan data yang diinginkan.

Dari penjelasan di alas kesimpulan yang ditemukan penulis yaitu pondok pesantren penting untuk dijadikan pusat penyiaran agama Islam karena pondok pesantren mengajarkan banyak ha! tentang bagaimana mereka (ulama, kiyai, santri dan para pehdukungnya mampu membentuk masyarakat yang bermoral dan beradab berdasarkan ajaran Islam).

Page 6: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

/\lhamdullilali, hanya rnngkaian syukur dan pu,11an pada-Nyalah yang

layak hamba sebut atas segala nikmat keimnnan dan kcschatan sehingga penulis

111nmp11 menyelesniknn skripsi ini. Tak h1pn shnlawnt dnn snlilln 1111t11k 111nn11sin

ynn1, lcrknsih Rrrn11l11llnh snw snhnhnl serln keitHll}'.llll)'n.

Masa perkuliahan telah selcsai, satu tahap pc1:jalanan akademis yang

penulis lakukan merupakan satu perjalanan keci I dari bagian kehidupan yang

begitu panjang dan berliku. Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi materi maupun susunan bahasanya. Hal ini karena

keterbatasan penulis baik clari scgi wakt11, tcnaga maupun ilmu pcngetahuan.

Namum skripsi ini merupakan salah satu kebahagiaan terbesar bagi penulis.

Dalam menyelasikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

semua pihak, baik itu bantuan yang bersifat moril maupun materil oleh karena itu

pada kcscmpntan ini pcnulis ingin 111c111ya111paikt111 rusa tcrimakasih yang

sebanyak-banyaknya kepada:

I. Dr, Murodi, MA selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi beserta Staf

' nya yang telah banyak membantu dalam proses belajar mengajar di Fakultas

Dakwah dan Komunikasi

2. Bapak Drs. Hasanudin lbnu Hibban, MA. Selaku ketua Jurusan Manajemen

Dakwah dan Komunikasi, se1ia Bapak Drs Cecep Castrawijaya, MA selaku

Page 7: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

Sekretaris Jurusan, yang selalu membantu penulis dalam menyelesaikan studi

di Jurusan Manajemen Dakwah.

3. Bapak Ors. Sugiharto Masruri MA, selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktunya guna memberikan nasihatnya yang berguna, semoga

langkah bapak selalu dalam kemudahan dan ridho Allah SWT

4. Para Dosen Fakultas Dakwah dan Komtmikasi, terimakasih atas bimbingan

dan pengarahannya sehingga penulis rnarnpu rnenyelesaikan tugas akademis.

5. Pimpinan dan karyawan perpustakaan utarna UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dan perpustakaan Fakultas Dakwah dan Kornunikasi yang telah membantu

penulis dalam melayani pelayanan buku-buku yang diperlukan.

6. Bapak Ors. KH Muhammad Barzach Hidayat MA, Ustj. Hj. Suryati HM,ustd

HM Rais, selaku pendiri dan ketua Yayasan Podok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah, yang dengan senang hati terbuka dan penuh keramahan menerima

kedatangan penulis dan memberikan informasi tentang Pondok Pesantren

Nurul Huda Assuriyah. Dan para dewan guru pengajar dan para santri Pondok

Pesantren Nurul Huda Assuriyah, yang tidak bisa penulis sebutkan namanya

satu persatu.

7. Ayah (H. Abdul Rosyid) dan !bu tercinta (Hj. Khodijah), yang telah rela

berkorban baik secara moril maupun m8.teril, rnaka untuk itu ananda

persembahkan buah karya ini untuknya.

8. Yang terkasih dan tersayang suamiku "Zainal Abidin" yang telah memberikan

semangat dan kasih sayang, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, Juga tak

lupa buah hati-ku "Silvi Maulida" yang amat berarti dalam setiap langkah

Page 8: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

kehidupanku, semoga Allah SWT menjadikan kamu anak yang solehah

bermanfaat bagi agama dan bangsa Indonesia. Amiin

9. Teman-teman Jurusan MD B-2002 yang telah menyelesaikan tanggung

jawabnya terlebih dahulu dan menemani perjalanan akademis penulis dan

bercanda bersama. Trisia, maal, lita, welda, septy, fitri. dini, syifa, antika, suci,

roni, khoerul, dan fahmi. Yang telah membantu dan memotivasi penulis. Dan

temen-temen yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk

persahabatan yang selama ini te1:jalin.

10. Kawan setia "Nuri" yang sudah mau di ganggu waktunya untuk menemani

dalam perjalanan menyelesaikan skripsi. Thank u so much.

11. Bual Siti Faclilah, terimakasih banyak atas kesediaannya rnelungkan waktunya

untuk mengantar dan menemani penulis clalam penyelesaian skripsi ini.

Atas bantuan clan kesabaran semua pihak, penulis ticlak clapat

berterimakasih clengan layak, hanya do'a semoga Allah SWT selalu

meluangkan jalan clan selalu meridhoi setiap langkah kita. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis clan pembaca pacla umumnya.

Jakaiia, Januari 2008

Penulis

Page 9: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

DAFTARISI

ABSTRAK ......................................................................................... : ........... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFT AR ISi ................................................................................................. v

BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. La tar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

D. Metodologi Penelitian ................................................................ 7

E. Sistematika Penulisan ................................................................ 9

BAB II: TINJAUAN TEORITIS ................................................................ 11

A. Dakwah

l. Pengertian dan Tujuan Dakwah ......................................... 11

a. Pengertian Dakwah ............................................................ U

b. Tujuan Dakwah ................................................................... 13

2. Unsur-Unsur Dakwah ........................................................ 15

3. Bentuk-Bentuk Dakwah ...................................................... I7

4. Metode Dakwah ................................................................. 21

' B. Lembaga Dakwah ..................................................................... 24

1. Penge1tian Lembaga Dakwah ......................................... , .... 24

2. Tujuan dan Fungsi Lembaga Dakwah ................................. 26

Page 10: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

C. Pondok Pesantren ...................................................................... 28

I. Pengertian Pondok Pesantren ............................................... 28

2. Ber.tuk-Bentuk Pondok Pesantren ....................................... 30

3. Fungsi Pondok Pesantren ..................................................... 33

4. Unsur-Unsur Pondok Pesantren .......................................... 33

BAB III: GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN NURUL HUDA

ASSURIY AH BOJONGSARI SAW ANG AN DEPOK

A. Sejarah Berdirinya

Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah ................................ 39

B. Visi & Misi Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah ............ 42

C. Tujuan didirikannya Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah42

D. Program Kegiat.m dan Sarana Prasarana Pondok Pesantren Nurul

Huda Assuriyah ....................................................................... 43

E. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah .. .46

BAB IV: ANALISIS PONDOK PESANTREN NURUL HUDA ASSURIYAH

BOJONGSARl SAW ANG AN DEPOK SEBAGAI LEMBAGA

DAKWAH

A. Pondok Pesantren Nurul I-lucla Assuriyah Sebagai Lembaga

Dakwah .................................................................................... 47

!. Dalam Pendidikan .......................................................... , ..... 47

2. Dalam Dakwah ................................................................ 50

Page 11: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

B. Kegiatan Yang Dilakukan Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah Sebagai Lembaga Dakwah ............................. 52

C. Hasil-Hasil Yang Telah dicapai ..................................... 56

D. Kendala-kendala yang dihadapi ............................................... 58

BAN V: PENUTUP ....................................................................................... 60

A. Kesimpulan ................................................................................ 60

B. Saran-saran ................................................................................. 61

DAFT AR PUST AKA ............... .................................................................... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Islam merupakan agama yang ajarannya hams ditegakkan oleh pemeluk­

Nya dalam kehidupan nyata, Untuk itu proses perjuangan harus dilakukan secara

bersama-sama dengan kezjasama yang baik melalui koordinasi yang teratur. Allah

SWT sendiri sangat senang kepada orang yang berjuang menegakkan agama-Nya

secara teratur diumpamakan seperti bangunan yang tersusun kokoh, saling

menopang dan kuat-menguatkan. Kita ingat bahwa lapangan pezjuangan di dalam

Islam itu sangat luas, tidak hanya terbatas dalam bentuk peperangan secara fisik.

Memperbaiki akhlak masyarakat merupakan perjuangan. begitujuga memperbaiki

ekonomi atau kesejahteraan, meningkatkan ilmu dan sebagainya. Dalam kaitan ini

Pondok Pesantren penting untuk dimanfaatkan bagi usaha perbaikan kualitas

masyarakat muslim, oleh karena itu Pondok Pesantren merupak2n sarana

pe1juangan bagi kaum muslimin dan sarana inilah yang amat diperlukan oleh umat

Jslarn. 1

Dakwah adalah mengajak manus1a dengan cara yang bijaksana agar

manusia selalu berada pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah untuk

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di aki1irat.

Oakwah !slamiyah yang dilakukan oleh Nabi Muhamad SAW telah

berhasil membentuk masyaralrnt Islami. Oleh karena itu perjalanan yang menuju

sebuah masyarakat yang ideal, mutJak memerlukan proses dakwah, ha! ini

Page 13: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

2

disebabkan karena dakwah akan memberikan landasan filosifis serta memberi

kerangka dinamika dan perubahan sistem dalam proses perwujudan masyarakat

yang adil dan makmur.2

Islam merupakan Agama Samawi yang di dalamnya terdapat ajaran untuk

melaksanakan dakwah baik secara berkelompok atau secara individu, di mana

dakwah itu harus sclalu dilakukan sccara lisan, tulisan, atau dicontohkan dalam

perbuatan sehari-hari dengan demikian dapal juga dibtakan bahwa Islam adalah

agama dakwah. Dalam al-Quran Allah telah menyeru manusia untuk

melaksanakan dakwah secara berkelompok dan telah mendorong berdirinya

organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam dengan tujuan untuk

berdakwah.

Dalam masyarakat yang selalu berpacu dengan kemajuan zaman, dinamika

Pondok Pesantren sekarang ini banyak menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu

dan tekhnologi. Sebab, Pondok Pesantren merupakan integritas umat Islam yang

mencerminkan tata nilai keislamannya. Dengan demikian peranan Pondok

Pesantren tidak hanya menitik beratkan pada pola akfrvitas yang bersifat akhirat,

tetapi memperpadukan antara aktivitas ukhrowi dan aktivitas duniawi.

Sejarah Pondok Pesantren tidak dapat dilepaskan dari sejarah dakwah.

Adanya Pesantren justru membawa misi dakwah, karena di dalamnya banyak

santri yang datang untuk mendalami Jlmu Pengetahuan Agama yang kemudian

secara estafet para santrinya akan menyebar ke seluruh pelosok masyarakat untuk

mengembangkan ajaran Islam dengan binaan akidah dan spirit ainal serta

Page 14: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

3

bermoral baik hingga tercapai kondisi yang stabil, aman dan nyaman, sejahtera

d . kh" 3 uma a 1rat.

Sepanjang sejarah pe1jalanan umat Islam (Indonesia) Pondok Pesantren

telah memberikan pendidikan rohaniah yang sangat berharga bagi para santri

untuk menjadi kadcr-kadcr umat yang bcrgcrak dala111 bidang kehidupan di alas.

Walaupun dengan berbagai kekurangan yang ada dari Pondok Pesantren lahir para

juru dakwah, para mualim, dan ustadz. Hal ini tidak lain karena di dalam kegiatan

pondok pesantren terdapat nilai-nilai yang sangat baik bagi berhasilnya suatu

kegiatan pcndidikan.

Pondok Pesantren selain di kenal sebagai lembaga Pendidikan Islam, juga

menonjol sebagai lembaga sosial lembaga ini tumbuh diam-diam di Pedesaan dan

di Pcrkotaan. Jumlah lcmbaga ini tcrnyata 111cningkat clari tahun ketahun. Dalam

catatan Departemen Agama jumlah pesantren pada tahun 1977 adalah 4.195

pesantren dengan santri sebanyak 677.384 orang, pada perkembangannya jumlah

pesantren tersebut meningkat menjadi 5.661 pesantren dengan 938.397 santri pada

tahun 1981.4

Pondok Pesantren mempunyai akar sejarah yang panjang sekalipun

pesantren-pesantren besar yang ada sekarang hanya dapat dilacak asal usulnya

sampai akhir abad ke-19 atau abad ke-20. Dalam hal ini Zamakhsyari Dhofier

telah membuat peta pesantren-pesantren di Jawa dari abad ke-19 dan abad ke-20

yang menunjukan adanya 40 pemusatan Pondok Pesantren dengan Jawa Timur

3 Wahyoetomo, Pergurztan Tinggi Pesantren; Pendidikan Alternatif Masa Depan, (Jakarta: !Jema lnsani Press, 1997), cet. ke-1, h. 71.

Page 15: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

4

sebagai pemegang jumlah terbesar, diikuti secara berurutan oleh Jawa Tengah dan

Jawa Barnt. 5

Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan merupakan realitas

yang tak dapat dipungkiri, dalam mengembangkan pendidikan Pesantren telah

menunjukan daya tahan yang cukup kokoh, sehingga mampu melewati berbagai

zaman dengan beragam masalah yang dihadapinya

Pesantren, jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang pernah

muncul di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua saat ini dan dianggap

sebagai produk budaya Indonesia yang Indigenous. Pendidikan ini semula

merupakan Pendidikan Agama Islam yang dimulai sejak munculnya masyarakat

Islam di Nusantara pada abad ke-13. Beberapa abacl kemudian penyelenggaraan

pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian

(nggon ngaji). Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat

menginap bagi para pelajar (Santri), yang kemudian disebut Pesantren. Meskipun

bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pendidikan pesantren

merupakan satu-satunya lembaga Pendidikan yang terstruktur, sehingga

pendidikan dianggap sangat bergengsi. Di lembaga inilah kaum Muslimin

Indonesia mendalami doktrin dalam Islam, khususnya menyangkut praktek

kehidupan keagamaan.6

Pesantren juga berfungsi sebagai lembaga Dakwah karena dari Pesantren

inilah awalnya disiarkan dan penyebarluasaan tentang ajaran-ajaran Islam.

Dengan aclanya Pesantren ini maka clengan muclah umat manusia bisa

5 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Study Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3S, I 985), h.3

Page 16: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

5

mendapatkan ilmu-ilmu agama, dilihat dari peran tersebut maka Pondok

Pesantren sebagai sebuah lembaga Dakwah sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat

dan bangsa Indonesia agar dapat mencetak kader-kader ulama atau mencetak

oarang-orang yang berkpribadian baik, kerena dengan terbentuknya ulama secara

otomatis dakwah pun akan bergerak dan dapat merealisasikan ajaran Islam yang

baik dan benar. Karena di pondok Pesantrenlah ilmu-ilmu agama dapat diberikan

kepada masyarakat luas.

Alasan utama berdirinya Pesantren memang untuk pengembangan

Pendidikan. Tctapi, dalam hubungannya dengan pengembangan masyarakat

sekitamya, merdrn juga mengadakan kegiatan-kegiatan antara lain dibidang

sosial, ekonomi, teklmologi, dan lain sebagainya, disesuaikan dengan kondisi

masyarakat. Memang tidak semua Pesantren mempunyai keterlibatan dalam

kegiatan pengembangan masyarakat sekitar. Pesantren-Pesantren yang salafi yang

tradisional kebanyakan tidak mempunyai Human Resource dalam usaha mereka

berperan serta dalam pengembangan. Sumbangan mereka tentu saja amat besar

dalam Pendidikan masyarakat, dalam artian spiritual, moral, dan kutural. Peranan

Pesantren tentu bukan tanpa batas.

Mempertimbangkan proses perubahan yang terjadi di Pesantren, tampak

hingga dewasa ini lembaga tersebut telah memberi kontribusi penting dalam

penyelenggaraan Pendidikan Nasional. Keberadaan Pesantren sebagai lembaga

Pendidikan, baik yang masih mempe1iahankan sistem Pendidikan tradisionalnya

maupuh yang sudah mengalami perubahan, memiliki pengaruh besar dalam

kehidupan masyarakat Indonesia. Dari waktu kewaktu, Pesantren semakin tumbuh

dan berkembang kuantitas maupun kualitasnya. Tidak sedikit dari masyarakat

Page 17: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

6

yang masih menaruh perhatian besar terhadap Pesantren sebagai Pendidikan

aitemative. Terlebih lagi dengan berbagai inovasi sistem Pendidikan yang

dikembangkan Pesantiien dengan rnengadopsi corak Pendidikan umum,

menjadikan Pesantren semakin kompetitif untuk menawarkan Pendidikan ke

khalayak masyarakat. Meskipun sudah melakukan berbagai inovasi Pendidikan

sampai saat ini Pendidikan Pesantren tidak kehilangan karakteristiknya yang unik

yang membedakan dirinya dengan model Pendidikan umum yang diformulasikan

dalam bentuk sekolah.7

Melihat potensi peran Pesantren yang besar dalarn pengembangan

masyarakat. Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah dalam ha! ini, merupakan

sosok Pondok Pesantren yang telah berusaha memaksimalkan peran dan

fungsinya, di mana ha! ini ditandai dengan banyaknya aktivitas yang

dikembangkan. Aktivitas Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah dalam

pandangan penulis tidak hanya menyentuh sekelompok orang tapi aktivitasnya

menyentuh dan melibatkan semua kelompok jamaah mulai dari anak-anak, remaja

dan dewasa. Di samping itu Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah mempunyai

program yang jelas dan fasilitas fisik yang mencukupi dan manajemen organisasi

yang profesional serta kreatif.

Dari uraian latar belakang permasalahan di atas, penulis bermaksud

mengadakan penelitian ilmiah yang akan dituangkan dalam Skripsi dengan judul

"Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Dakwah : (Study Kasus Pondok

Pesantren Nurul Huda Assuriyah Bojong Sari Sawangan Depok)

Page 18: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis membatasi pada Pondok Pesantren

sebagai lembaga dakwah, adapun hal-hal lain mengenai Pondok Pesantren tidak

menjadi pembahasan dalam penelitian skripsi ini.

Maka berdasarkan perrnasalahan di atas penulis merumuskan masalah

dengan beberapa sub pokok masalah yang terbentuk dalarn beberapa pertanyan:

1.Bagaimana Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah menempatkan dirinya

sebagai lembaga Dakwah?

2. Kegiatan dakwah apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Nurul Huda

' Assuriyah sebagai lembaga Dakwah?

3. Hasil apa yang telah dicapai oleh Pondokj Pesantren Nurul I-Iuda Assuriyah?

4. Kendala apa yang di hadapi oleh Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam Penulisan Skripsi ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

I. Untuk mengetahui bagaima11a Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

menempatkan dirinya sebagai lembaga dakwah

2. Untuk mengetahui kegiatan dakwah yang dilakukan Pondok Pesantren

Nurul Huda Assuriyah sebagai lembaga dakwah

3. Untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh Pondok Pesantren Nurul I-Iuda

Assuriyab

4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah

Adapun maniaat dari penelitian ini adalah:

Page 19: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

8

I. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi hasanah ilmu

pengetahuan kepada mahasiswa dan mahasiswi terutama jurusan Manajemen

Dakwah agar dapat mengetahui Pondok Pesantren sebagai lembaga dakwah.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi bagi

peneliti tentang Pondok Pesantren sebagai lembaga dakwah

D. Metodologi Penelitian

I. Metode Penelitian

Penelitian ini rnenggunakan rnetode penelitian Kualitatif Deskriptif yaitu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati guna mendapat

data yang diinginkan. Dengan berusaha sedapat nrnngkin mencari sumber

data dan informasi sebagai bahan study Deskriptif berarti penelitian ini

be1usaha menggambarkan objek apa adanya sesuai kenyataan.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah.

AdHpun yang clijadikan surnber informasi dalam penelitian ini adalah para

pengelola Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah. Sedangkan objeknya

adalah Pondok Pesantren sebagai lembaga dakwah

3. Tehnik Pengumpulan Data

Page 20: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

9

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan penelitian lapangan (field

research) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan tempat di mana yang

menjadi objek pcnelitian.Adapun tehnik pengumpulan data yang ditempuh

oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Observasi adalah penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap

Pondok Pesantren sebagai lembaga Dakwah dengan maksud

memperoleh gambaran umum Pondok Pesantren Nurul Huda Hssuriyah

sebagai Lembaga Dakwah

b. Wawancara, yaitu suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan

mendapatkan informasi. Dalam ha! ini informasi atau keterangan

diperoleh, langsung dari responden atau i111ormasi dengan cara bertatap

muka atau bercakap-cakap

c. Dokumentasi, yaitu dengan mencari data berupa buku, brosur, makalah,

catatan dan sebagainya yang berhubungan dengan Pondok Pesantren

yang dapat dijadikan penambah informasi terutama mengenai Pondok

Pesantren Sebagai lembaga dakwah.

4. Analisis Data, apabila data telah terkumpul langkah selanjutnya adalah

mengklasifikasikan data untuk kemudian dianalisis, sesuai dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian, setelah itu disaj''kan dalam

laporan ilmiah. Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman kepada

buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta "Universitas, UIN Jakarta Press".

Page 21: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

IO

E. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pembahasan dalam skripsi ini penulis menyusun

kedalam lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub tersendiri. Bab-bab tersebut

secara menyeluruh saling berkaitan satu sama lainnya yang diawali dengan

pendahuluan dan diakhiri dengan penutup serta kesimpulan dan saran, adapun

susunannya adalah sebagai berikut:

BAB I: Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: Tinjauan teoritis berisi tentang dakwah, pengertian dan tujuan dakwah,

unsur-unsur dakwah, Bentuk-bentuk dakwah, metode dakwah, lembaga

dakwah, pengertian lembaga dakwah, tujuan dan fungsi lembaga

dakwah, dan unsur-unsur lembaga dakwah, Pondok Pesantren,

pengertian Pondok Pesantren, bentuk-bentuk Pondok Pesantren, fungsi

Pondok Pesantren. Unsur-unsur pondok Pesantren

BAB III : Membahas gambaran umum tentang Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah yang meliputi: latar belakang berdirinya, visi dan misi, tujuan

didirikannya Pondok Pesantren, struktur organisasi Pondok Pesantren

Nurul Huda Assuriyah.program kegiatan dan sarana prasarana.

BAB IV:Analisis Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah sebagai · 1embaga

dakwah; Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah menempatkan diri

Page 22: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

11

Nurul Huda Assuriyah sebagai Lembaga Dakwah, kontribusi Pondok

Pesantren ; kontribusi untuk agama, kontribusi untuk negara dan

kontribusi untuk masyarakat, hasil yang telah di capai, kendala yang di

hadapi

BAB V: Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 23: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Dakwah

1. Pengertian dan Tujuan Dakwah

a. Pengertian Dakwah

Dakwah berasal dari kata da 'aa-yad 'u-da 'watan; artinya: "menyeru,

mengajak atau memanggil". Toha Yahya Omar menegaskan bahwa, Dakwah

berasal dari bahasa Arab yang berarti: "seruan, panggilan, atau undangan", adapun

Dakwah di dalam Islam dimaksudkan adalah " mengajak dengan earn bijaksana

kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah, untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat". 1

Kata Dakwah diambil dari kata da 'a yang artinya memanggil, menyeru

dan menghimpuu manusia untuk suatu perkara dan menganjurkan mereka untuk

mengamalkannya. Menurut istilah, Dakwah ialah n.engajak dan mengumpulkan

manusia untuk kebaikan serta membimbing mereka kepada petunjuk dengan cara

beramar ma'ruf nahi munkar. 2

Sedangkan penge1iian Dakwah secara garis besar ada dua, yaitu:

I. Dakwah diberi penge1iian tabligh, penyiaran atau penerangan agama.

2. Yaitu Dakwah diberi pengertian semua usaha untuk merealisasikan semua

ajaran Agama Islam dalam semua segi kehidupan manusia.3

1 Hasanudin, Manqiemen Dakwah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet. Ke-I, h. 39-40 .2 Muhammad Sayyid Al-Wakil, Prinsip dan Kade Etika Dakwah, (Jakarta; Akademika

PrP<.:<.:inrlr. ')()()')) rr->t~k::in PPrt:lrn~ h 1-?

Page 24: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

12

Menurut A. Hasyrni, Dakwah Islam adalah usaha mengajak orang lain

untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syari'at Islam yang telah terlebih

dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah itu terlebih dahulu.4

Sedangkan rnenurut HM. Arifin, Dakwah adalah suatu kegiatan ajakan

baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan

secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara

individual maupun secara kelompok agar tirnbul suatu pengertian, kesadaran,

sikap penghayatan serta pengamalan hidup sebagai hasil dari pesan yang

disampaikan kepadanya dengan tanpa ada unsur paksaan.5

Menurut Drs. Hamzah Ya'qub, Dakwah Islam adalah mengajak manusia

dengan hikrnah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya. 6

Sedangkan menurut HAMKA, Dakwah lslamiyah yaitu membawa manusia

kepada kebenaran, yaitu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan di dunia

dan akhirat, kebenaran yang rnenyebabkan orang lain berani berkorban karena

yakin akan pendi1iannya. 7

l'cngcrlia11 J>akwah sccarn istilah 111cmang tcrlalu banyak dan bcrancka

ragam schinggn bnnynk 111cni111hulka11 pcngcrtian yang bcrbcda satu sarna lain.

W11ln11p1111 hn11v11k pc111-~r·Tlin11 vn111.~ lirnh1d. lc·lnpi 1idnl.; 111cn1hnh dnri 111nknn

Dakwah itu sendiri. Dari pengcrtian-pengertian terscbut pcnulis dapat menarik

kesimpulan yaitu:

4 A. Hasy'l1i, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur'an, (Jakarta; PT. Bulan Bintang, 1974), h. 18

5 H. M. Ari fin, Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar studi. (Jakarta: Bumi Aksara, 1991 ), Cet. Ii, h.6

6 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Srategi Dakwah Islam. (Surabaya; Al-lkhlas, 1983), h. 19 7.... ... . - - - -- - -

Page 25: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

13

I. Dakwah adalah suatu usaha atau peroses yang diselenggarakan dengan sadar

dan terencana

2. Dakwah adalah usaha yang dilakukan untuk mengajak manusia kejalan Allah,

memperbaiki keadaan yang lebih baik (Dakwah yang lebih bersifat pembinaan

dan pengembangan). Usaha-usaha Dakwah yang diselenggarakan itu adalah

berupa:

a. Mengajak orang lain untuk beriman dan mentaati perintah Allah, atau

memeluk agama Islam, bagi orang yang belum beragama Islam.

b. Amar Mar'uf, yaitu dalam rangka memperbaiki serta membangun

masyarakat (ishlah)

c. Nahi Munkar, yaitu mengajak masyarakat untuk selalu meninggalkan

larangan-larangan Allah SWT

3. Usaha-usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yaitu

bahagia di dunia dan di akhirat. Karena Dakwah merupakan kewajiban yang

diperintahkan Allah kepada seluruh hambanya yang beriman, maka seluruh

umat Islam memiliki kewajiban untuk melaksanakan Dakwah.

Dakwah adalah suatu ajakan pada manusia untuk berada dijalan yang baik

dan benar,agar mendapatkan kebahagiaan di dalam dunia dan akhirat.

b. Tujuan Dakwah

Dakwah sebagai proses penyampa1an pesan-pesan agama bertujuan

memberi tentang tujuan dari agama Islam. Tujuan ini bukanlah final, dimana

tabligh dan Dakwah ini tidak berakhir jika yang punya risalah meningal. Tujuan

Page 26: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

14

umum Dakwah ilu anlara lain: rncngajak urnal rnanusia (melipuli orang mu'min,

musyrik) kcpada jalan yang bcnar yang diridhai /\llah S WT. "

Tujuan Dakwah mcnurul A. Rosyad Shaleh. pada garis besamya dibagi

kepada dua bagian, yailu:

a) Tujuan Umum (Mayor Obiekt/fve)

Tujuan umurn Dakwah yang bersili1t 111ayor n1erupakan sesualu yang

hendak dicapai dalam selurnh aktivitas Dakwah, yaitu sebagaimana telah

disinggung pada definisi dakwah, yaitu: mengajak umat manusia kepada jalan

yang benar dan diridhai oleh Allah SWT agar dapat hidup bahagia dan sejahtera

di dunia maupun di akhirat. Tujuan Dakwah ini merupakan aktivitas yang sangat

luas dari seluruh bidang kehidupan yang dilakukan secara effektif. lni berarti

tujuan Dakwah yang masih bersifat umum dan utama.

b) Tujuan Khusus (A1inor Objektifive)

Tujuan minor adalah merupakan tujuan perantara yang berintikan nilai­

nilai yang dapat mendatangkan kebagiaan dan kesejahteraan yang diridhai ;oJeh

Allah SWT. Untuk mencapai tujuan yang bersifot minor ini, terlebih dahulu hams

ada langkah-langkah dan tindakan yang disusun secara rinci dan bertahap, dimana

setiap tahapan ditetapkan dan di rumuskan pula target atau sasaran tertentu.9

Selain itu ada beberapa klasifikasi tujuan Dakwah secara khusus, yaitu:

a. Mengajak manusia yang sudah memeluk Islam untuk meningkatkan

ketakwaannya kepada Allah.

b. Membina merrtal pemeluk Agama Islam yang masih muallaf (lemah iman

dan pendiriannya)

8 11~~~----JJO __ '-'-

Page 27: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

15

c. Mengajak manusia yang belum beriman agar beriman kepada Allah SWT

d. Mendidik dan mengajar manusia agar tidak menyimpang dari fitrahnya.

Tujuan Dakwah adalah mengajak umat manusia kepada jalan yang benar

yang diridhoi Alah SWT, agar hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan di

kl . JO a urat.

Setiap perbuatan itu memiliki tujuan sedangkan tujuan Dakwah meliputi tiga

ha!, yaitu:

I) Menunaikan amanat

2) Menegakan Hujjah dan dalil-dalil kebenaran

3) Menyelamatkan urn at dari kehancuran 11

2. Unsur-unsur Dakwah

Untuk tercapainya tujuan dalam penyampaian Dakwah ada beberapa unsur

yang harus diperhatikar;. Unsur-unsur Dakwah tersebut adalah:

a. Muballig'.1 atau subyek Dakwah

Muballigh atau penyampai Dakwah adalah faktor utama dalam proses

Dakwah. Tidak akan ada proses Dakwah bila tidak ada muballigh.

Muballigh adalah pelaksana Dakwah ataujuru Dakwah. Dengan perkataan

lain dapat pula disebut dengan da'i. 12

b. Sasaran atau Obyek Dawah

10 Hasanudin, Manajemen Dakwah,, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005) h. 62 11 M. Sayyid Al-Wakil, Prinsip dan Kade Etik Dakwah (Jakarta Akademika Presindo

2002) h. 1,Q3

Page 28: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

16

Masyarakat sebagai obyek Dakwah atau sasaran Dakwah adalah salah

satu unsur yang penting dalam sistem Dakwah yang tidak kalah penting

perannya dengan unsur-unsur Dakwah yang lainnya. Oleh sebab itu,

masalah masyarakat harus dipelajari terlebih dahulu dengan baik sebelum

melangkah kedalam aktivitas Dakwah. Maka dari itu sebagai bekal

Dakwah bagi seorang da'i agar lebih berhasil mencapai tujuan Dakwah,

hendaknya melengkapi dirinya dengan beberapa pengetahuan .dan

pengalaman yang erat hubungannya dengan masalah kemasyarakatan. 13

c. Materi Dakwah

Materi Dakwah adalah hal-hal yang akan disampaikan kepada obyek

Dakwah. Materi Dakwah secara prinsipil berpangkal kepada Al-Qur'an

dan sunnah Rasul. Kedua materi ini dinamakan materi prim<:r. 14

Sedangkan materi sekundernya adalah sebagaimana diungkapkan oleh A.

1-1. Hasanuddin sebagai berikut: "materi Dakwan kalau dianggap perlubisa

ditambah dengan basil ijtihad para ulama, atau sai:jana muslim yang

terpercaya dan kuat''. 15 selain itu materi Dakwah primer dan sekunder

juga bisa diambil dari berbagai sumber lain seperti, buku-buku agama atau

umurn, media-media informasi, pengalaman dan sebagainya.

Materi Dakwah menurut Moh. Natsir dalam bukunya "flqhul

Dakwah" dibagi dalarn tiga pokok, yaitu:

13 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya; Al-fkhlas, 1983)., h. 65

14 H. hamzah Ya'qub, Publisistik Islam Tehnik Dakwah Dan leadership (bandung; Diponegoro, 1972)., h. 29

1<; •••••

Page 29: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

17

a) Menyempurnakan hubungan manusia dengan kholiknya atau

muamalah ma 'al khaliq

b) Menyempurnakan hubungan dengan makhluk-makhluk Allah lainnya

c) Mengadakan keseimbangan (tawazun) antara keduanya dan

mengaktifkan kedua-duanya sejalan dan sejalin.

d) Media Dakwah

e) Media Dakwah

d. Media Dakwah

Media Dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan

mareri Dakwah, pada zaman modern umpamanya: televisi, radio, video,

majalah, surat kabar dan melalui berbagai macam upaya mencari nafkah

dalam berbagai sektor kehidupan. Dengan begitu banyaknya media

Dakwah yang tersedia, maka seorang da'i haruslah memilih salah satu

.beberapa media.

e. Metode Dakwah

Metode Dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang

da'i (komunikator) kepada mad'u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar

hikmah dan kasih sayang.

f. Tujuan Dakwah

Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka

mencapai suatu tujuan. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan arah

atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan Dakwah, sebab tanpa tujuan

yang jela~; seluruh aktivitas Dakwah akan sia-sia. Dengan demikian tujuan

Dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas Dakwah sama oentin>!nva

Page 30: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

18

dengan unsur-uusur lainnya.Bahkan lebih dari itu tujuan dakwah sangat

menentukan dan berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media

Dakwah, sasaran Dakwah sekaligus strategi Dakwah.

3. Bentuk-Bentuk Dakwah

Berdasarkan bentuk-bentuk penyampaiannya metode Dakwah dapat

dikelompokan dalam tiga kata gori yaitu:

I. Dakwah Bi-alisan, yaitu Dakwah dilakukan dengan menggunakan lisan

2. Dakwah Bi-alqalam, yaitu Dakwah dengan menggunakan tulis memilis

berupa artikel atau naskah yang kemudian dimuat didalam majalah atau

surat kabar, brosur, buletin, dan sebagainya.

3. Dakwah Bi-a!Hal, yaitu Dakwah yang dilakukan melalui berbagai

kegiatan yang langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai obJek

dakwah dengan karya subyek Dakwah serta ekonomi sebagai materi

Dakwah. 16

Sedangkan Asmuni Synkir dalam bukunya Dasar-dasar Strastegi Dakwah

menyatakan bentuk-bentuk Dakwah adalah:

I. Dakwah Bi- alisan

Metode Dakwah bi al-lisan adalah : merupakan salah satu cara di

dalam penyampayan pesan-pesan Dakwah dengan menggunakan lisan

atau dikenal juga dengan istilah metode ceramah.

Ceramah adalah suatu tehnik atau metode Dakwah yang banyak

diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seorang da'i pada suatu

aktivitas Dakwah. Ceramah dapat pula bersifat propaganda, kampanye,

Page 31: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

19

berpidato, sambutan, mengajar dan Jain sebagainya. Metode ceramah

sebagai salah satu metode atau tehnik berdakwah tidak jarang

dipergunakan oleh da'i-da'i atau pun para utusan Allah dalam usaha

menyampaikan risalah-Nya.

Dengan demikian bentuk Dakwah bi al lisan merupakan ilmu yang

membicarakan tentang cara-cara berbicara didepan massa (orang banyak),

dengan tutur kata yang baik agar mampu mempengaruhi para pendengar

untuk mengikuti paham ajaran yang di peluknya. Oleh karena itu antara

metode ceramah dengan bentuk Dakwah bi al lisan tidak ada perbedaan

yang prinsipil namun hanyalah berbeda istilah belaka (synonim). 17

2. Dakwah Bi-alqalam

Suatu cara atau retorika didalam penyampaian isi Dakwah dengan

cara melalui qolam (tulisan). Dalam hal ini dapat dicontohkan melalui

media cetak (surat kabar dan majalah).

Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan

dihadapkan kepada perkembangan dan kemajuan tekhnologi komunikasi

yang semakin canggih memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan ini,

artinya Dakwah dituntut agar dikemas dengan terapan media komunikasi

sesuai dengan ragam madu. atau dengan bahasan lain Dakwah yang

demikian merupakan Dakwah yang komunikatif. 18

Pada dasarnya dalam Islam faktor tulisan atau tulis menulis

merupakan media awal yang sama usianya dengan media tatap muka.

17 Asmuni Syukir Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya; Al-Ikhlas, 1983)., h.104-105

oO

Page 32: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

20

3. Dakwah Bil- alhaal

Dakwah al-haal adalah suatu istilah yang terdiri dari dua kata yang

digabungkan yaitu kata Dakwah dan kata haal ( J 6.)yang berarti berubah,

haa! (J 6.) berarti Imai ikhwal. Haal (J 6.) bisa juga berari perpindahan,

gerakan (gerak), berarti menunjukan keadaaan (haal keadaan). 19

Setelah diketahui pengertian ha! terscbut, maka dengan demikian

dapat dirumuskan dalam dua kata yaitu, Dakwah dan haal.

Kata bi al-haal bermti menunjukan suatu keadaan atau tindakan,

sedangkan Dakwah secara umum mengandung arti suatu usaha untuk

merubah dan memperbaiki keadaan yang kurang baik ke arah yang lebih

baik dalam kaitan ini Dakwah bi al-haal sebagai uraian dalam upaya

Dakwah dengan menggunakan metoc\e praktis dalam menjalankan dan

mempernktekan ajaran agama itu sendiri.

Secara umum pengertian Dakwah bi al-haal adalah segala gerak

amal perbuatan dalmn berinteraksi terhadap sesama manusia, alam dan

lingkungannya, baik perbuatan itu berupa ibadah, akhlak maupun

muamalah yang disesuaikan dengan ajaran Agama Islam untuk mencapai

keridhaan Allah.

Pengertian Dakwah bi al-haal secara luas adalah seluruh kegiatan

Dakwah di dalam bentuk perbuatan nyata untuk memecahkan persoalan

suatu lingkungan masyarakat. 20

19 Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penterjemah Al­Qur'an, l,?73), h. 111

Page 33: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

21

Di beberapa pengertian Dakwah bi a!-haal yang telah dipaparkan

diatas nampak jelas bahwa Dakwah bi a!-haal lebih tertuju pada sikap

peri!aku yang mengarah kepada perubahan terhadap kondisi yang kurang

baik, kepada yang lebih baik atau sempurna.

Bil I-Iaal adalah Dakwah yang dilakukan dengan perbuatan nyata

yang meliputi keteladanan. Metode Dakwah ini dapat dilakukan oleh

setiap individu tanpa harus memiliki keahlian khusus dalam bidang

Dakwah. Dakwah bi! haal dapat dilakukan misalnya, dengan tindakan

nyata yang dari karya nyata tersebut hasi!nya dapat dirasaan secara

kongkret oleh masyarakat, seperti pembangunan rumah sakit atau fasilitas­

fasilitas yang di gunakan untuk kemaslahatan umat.21

4. Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu "meta" (melalui)

dan "hodos" (jalan atau cara) maka metode adalah cara atau jalan yang harus

dila!ui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Jern1an metode berasal dari

methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal

dari kata methodos artinya jalan, sedangkan dalam bahasa Arab artinya thariq.

Sehingga metode adalah cara yang telah diatur dan memulai proses pemikiran

untuk mencapai suatu maksud. Berikut beberapa metode Dakwah:

a) Metode ceramah

Ceramah adalah suatu tehnik atau metode Dakwah yang banyak diwarnai

oleh ciri karateristik bicara seorang da'i pada suatu aktivitas Dakwah.

Page 34: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

22

b) Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan cara

mendorong sasarannya (obyek Dakwah) untuk menyatakan sesuatu

masalah yang dirasa belum dimengerti dan da'i sebagai penjawabnya.

c) Debat

Debat sebagai metode D lkwah pada dasarnya mencari kebenaran bukan

kemenangan dalam arti menunjukan kebenaran dan kehebatan Islam.

d) Percakapan antar Pribadi

Percakapan antar pribadi atau individual conference adalah percakap

bebas antara seorang da'i dengan individu-individu sebagai sasaran

Dakwahnya.

e) Metode Peragaan

Suatu metode Dakwah dimana seorang da'i mernperlihatkan suatu contoh

yang baik terhadap rnuridnya dalam rangka mencapai tujuan yang

diinginkan. Misalnya memperagakan cara shalat.22

Said Bin Ali Al-Qathani menjelaskan bahwa metode Dakwah ialah ilmu

yang mempelajari bagaimana cara berkomunikasi secara langsung dan mengatasi

kendala-kendalanya. 23 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode

Dakwah adalah cara da'i untuk menyebarkan materi dengan memperhatikan

problematika yang muncul dan berusaha untuk mengatasinya. Untuk mencapai

tujuan yang diharapkan, maka diperlukan metode-metode yang tepat dalam

peroses Dakwah. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai aspek, misalnya kondisi

lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Adapun metode-metode yang

22 Hasanudin, Manajemen Dakwah (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005),., h.60-6 I 71-··-······-.

Page 35: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

23

digunakan dalam berdakwah dapat dilaksanakakan dengan metode ceramah,

diskusi, debat, pendidikan dan sebagainya.

Cara-cara berdakwah ditegaskan dalam Al-Qur'an surah An-nahl

ayat 125 yaitu :

} ,,, ;::. t ::,,, ., .!,,. .., ... ,. .,_, .., ., ,,, " J. ...

, ~- '. j : , - I , -11_, '.1~- ;;.::...:::J-1 ~--I\' ;,__;._,~1_, ~- I , 'I\ >-~I Y" .) 0, er->- J!' LS;' _. ~ - . ) - - , ~ ) , , _. _.) ~ ...;, l__

.. ,. ., } .,... ,. .. t } ~ ,. ,, :: ,.. ,. ,, "t

;~4J: CY-~~ ;..iii Y.,) ~~-; if J_,;o u---.! ;..iii

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang­orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl, I 25)

Metode Dakwah bisa diaktualisasikan rnelalui Dakwah yang disarnpaikan

dengan hikmah, mauidzah alhasanah dan rnudzadalah dengan cara yang baik dan

tidak rnenggunakan paksaan atau kekerasan. Selain itu juga dengan rnelalui

tarbiyah lslamiyah yang asasnya adalah al-Qur'an dan rnetode Rasul yaitu dengan

menanamkan akhlak yang rnulia, nilai-nilai kehidupan yang kokoh dan

pemahaman Islam yang benar. Serta mendirikan bangunan Islarni sebagai tempat

mereka dididik dengan pendidikan Islam. 24

Abdul Rahman Ar-Roisi, mengemukakan beberapa rnetode yang biasa

diterapkan dalam berdakwah, antara lain:

a. Dakwah bi! hikmah, yang mana mempunyai pengertian perkataan yang

benar, !urns dan disertai dengan menggunakan dalil-dalil yang menyatakan

akan kebenaran dan rnenghilangkan keragu-raguan.

Page 36: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

24

b. Dakwah bi! mau'idzotil hasanah, tutur kata yang baik penuh kelembutan

yang dapat menyentuh hati, selaras dengan ajaran Al-Qur'an dan tidak

membebani manusia, kecuali kemampuan sendiri.

c. Dakwah bi! mudzadalah, bertukar pikiran dengan cara yang terbaik dalam

upaya menguak tentang kebenaran yang dapat c.iambil nilai kebenarannya

secara utuh, terutama hal ini yang berhubungan dengan nilai Islam, juga

dapat diaplikasikan didalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat. 25

Dalam penggunaan suatu metode perlu sekali diperhatikan bagaimana

hakikat metode itu, karena hakikat metode merupakan pedoman pokok yang

mula-mula hams dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan dan

penggunaannya. Selain itu dengan memahami hakikatnya, penggunaan metode

tidak dengan mudah memuja atau membanggakan satu metode tertentu karena

keberhasilannya.

Beberapa pemahaman mengenai ragarn metode, ternyata sernuanya

merujuk kepada landasan pokok, yakni Al-Qur'an dan AJ-Hadits sehingga apapun

bentuk yang digunakan atau yang dipakai tidak satupun yang keluar dari

pokoknya yang utama teersebut, dipahami pula bahwasanya penerapan metode

akan lebih mengena pada objek sasarannya.

B. Lembaga Dakwah

1. Pengertian Ltmbaga Dakwah

Kata lernbaga atau organisasi berasal dari istilah Yunani yaitu

organon dan istilah Jatin yaitu organurn yang berarti alat, bagian, anggota atau

")~ . . . .

Page 37: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

25

badan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kita akan menjumpai beberapa arti

tentang lembaga. Arti pe11ama adalah asal sesuatu, kedua acuan: suatu yang

memberi bentuk kepada yang lain, ketiga badan atau organisasi yang bertujuan

melakukan sesuatu penelitian keilmuan dalam melakukan suatu usaha.26

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga mempunyai dua

pengertian, yakni pngertian fisik, material, kongkret dan pengertian non fisik, non

material dan abstrak. Dalam bahasa Inggris lembaga dalam pengertian fisik

disebut Institute, sarana (organisasi) untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan

lembaga dalam pengertian non fisik atau abstrak adalah institution, suatu norma

untuk memenuhi kebutuhan.27

James D Money mengatakan, seperti yang terdapat dalam buku

Manajemen Organisasi karangan Abdul Syani, bahwa "organisasi adalah bentuk

setiap perikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama". 28 Dalam buku

yang sama, menurut pendapat Ernest Dale dan L. C. Michelon, bahwa organisasi

dapat disebut sebagai suatu sistem "komunikasi" dan juga pernah didefinisikan

sebagai "koordinasi". Komunikasi diperlukan untuk meyakinkan bahwa setiap

orang mengerti apa tujuan organisai, apa bagiannya dalam mencapai tujuan itu,

apa faedahnya meraih tujuan dengan usaha terbaiknya. Sedangkan koordinasi

sebaliknya adalah perlu untuk meyakinkan bahwa setiap orang turut berjasa dalam

usaha meraih tujuan bersama itu tanpa kehilangan kepercayaan. 29

Jika lembaga dikaitka~ dengan Dakwah, maka lembaga yang dimaksud

adalah seperti yang disebutkan dalam garis-garis besar kebijaksanaan Dakwah

26 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, I 988), h.5 I 2

27 H. M. Daud Ali, lembaga-lembaga Islam di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press), h. l

Page 38: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

27

I. Tujuan Primer berupa nilai ekonomis yang diberikan baik langsung

maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam pembuatan barang dan

jasa yang diperlukan.

2. Tujuan kolateral, yaitu nilai umum dalam pengertian yang luas demi

kebaikan masyarakat.

3. Tujuan sekunder, berkenaan dengan nilai ekonomis dan effektivitas dalam

pencapaian tujuan diatas.

Setiap organisasi atau lembaga memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai

dengan ruang lingkup objek yang dilaksanakannya. Namun secara umum, tujuan

organisasi atau lembaga tersebut dapat dilihat dari bentuknya. Dipandang dari

sudut tujuannya organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam. Organisasi

umum atau organisasi sosial, artinya organisasi yang bertujuan melayani

kepentingan masyarakat dan organisasi bisnis yang dibentuk atas tujuan komersial

atau untuk mendapatkan keuntungan.

Lembaga Dakwah sebagai organisasi kemasyarakatan tentunya bertujuan

untuk mengembangkan potensi masyarakat, yang terutama melakukan pembinaan

kepribadian dan sikap masyarakat yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam

menjalankan fungsinya tentunya tidak terlepas dari tujaun organisasi atau lembaga

termasuk didalamnya lembaga Dakwah berfungsi sebagai: 32

I. Wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya.

2. Wadah pembinaan dan pengembangan anggota dalam usaha muwujudkan

tujuan organisasi.

3. Wadah peran serta dalam usaha mensukseskan pembangunan nasional

Page 39: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

28

4. Sarana penyalur aspirasi anggota dan sebagai sarana komunikasi sosial

timbal balik antara anggota dan atau antar organicasi kemasyarakatan, dan

antara organisasi kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial

politik.

3. Pondok Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Kata Pondok Pesantren terdiri dari dua suku kata yaitu: Pondok dan

Pesantren. Kata Pondok berasal dari bahasa arab; Funduqun, yang memiliki arti

hotel atau penginapan.33 Sedangkan Koentjoroningrat mengatakan Pondok dengan

orang yang tinggal di rumah orang lain. 34 Tapi Pondok yang dimaksud disini

adalah rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu atau lainnya,

tempat para santri tidur (menginap) setelah mereka belajar. Sebagaimana

diungkapkan oleh Muhammad Ridwan Lubis yang mengatakan Pondok adalah:

ternpat tinggal para santri selama rnenuntut ilmu.35 Sedangkan kata Pesantren atau

santri berasal dati bahasa Tamil yang berarti: guru mengaji, sumber lain

mengatakan bahwa kata tersebut berasal dari bahasa India yaitu shastri dari kata

33 Ahan1ad Warsan Muna\var, Al-Munir, Klunus Arab-Indonesia, (Surabaya; Putaka progessif, 1997), h. 1073

34 Koentjoroningrat, kebudayaan Jawa, (Jakarta; Balai Pustaka, 1984), h.199 ·~ ~ . ' - - . -

Page 40: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

29

shastra, yang berarti buku-buku suci, buku agama atau buku-buku tentang ilmu

pengetahuan. 36

Di Indonesia istilah Pesantren lebih popukr dengan sebutan Pondok

Pesantren. Lain halnya dengan Pesantren, Pondok berasal dari bahasa Arab, yaitu

funduk yang berarti hotel, asrama, dan tempat tinggal sederhana.37

Penge1iian Pesantren diatas, mengindikasikan bahwa secara Kultural

Pesantren lahir dari budaya Indonesia. Dari sinilah mungkin Nurkholis Madjid

berpendapat, secara historis Pesantren tidak hanya mengandung makna keislaman,

tetapi juga makna keaslian Indonesia. Sebab memang cikal bakal lembaga

Pesantren sebenarnya sudah acla sejak masa I-linclu-Buclha, clan Islam tinggal

meneruskan, melestarikan, dan menglslamkannya. 38

Dari keterangan cliatas sekiranya clapat dirumuskan tentang pengertian

Pondok Pesantren adalah sebagai berikut: Pondok Pesantren adalah tempat orang-

orang atau para pemuda menginap (bertempat tinggal) yang dibarengi dengan

suatu kegiatan mempelajari, memahami, menclalami, menghayati, clan

mengamalkan ajaran agama Islam.39

Menurut Diclin Haficlhuclclin, Ponclok Pesantren aclalah salah satu lembaga

diantara lembaga-lembaga iqamatuclclin lainnya yang memiliki clua fungsi utama,

yaitu fungsi kegiatan tafaqquh fi ad-din (pengajaran, pemahaman clan penclalaman

ajaran agama Islam) clan fungsi lnclzar (menyampaikan clan menclalcwahkan ajaran

36 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, £nsik/opedi !slam, (Jakarta; PT. Ikhtiar Barn Van Haeve, I 994), 11.99

:171-Iasbullah, Sejarah Pendidikan !s/arn di Indonesia, / .. Jntasan Sejarah Pertumbuhan dan

Perkembangan, (Jakarta; Raja Grapindo Persada, 1996), Cet. Ke-2, h.138 38 Nurcholis Madj[d, lv!er1unuskan Ken1ha/i T1y·uan Pendidikon Js/an1, dalam Dawam

Rahaijo (ed). Pe."gufa/an Dunia Pesanlren, Membangun dari Bawah, (Jakarta; P3M, 1985), h.3 m- ... .. .. .

Page 41: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

30

agama Islam pada masyarakat), sebagaimana tergambar dalam finnan Allah surat

At-Taubah ayat 122.

Aitinya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. At­Taubah, I 22)

Sepanjang sejarah pe1jalanan umat Islam (Indonesia), temyata kedua

fungsi utama tersebut telah di!aksanakan oleh Pondok Pesantren (Pada umumnya).

Walaupun dengan berbagai kekurangan yang ada dengan baik. Dari Pondok

Pesantren !ahir para jum Dakwah, para mualim, dan ustadz , para Kiyai dan

tokoh-tokoh masyarakat, bahkan yang memiliki potensi sebagai pedagang,

pengusaha ataupun bidang-bidang lainnya yang lebih banyak lagi.

Hal ini tidak lain karena di dalam kegiatan Pondok Pesantren terdapat

nilai-nilai, yang sangat baik bagi berhasilnya suatu kegiatan pendidikan.

Sehingga, bisa dinyatakan sesungguhnya pendidikan Pondok Pesantren terletak

pada sisi nilai tersebut, yaitu proses Pendidikan yang mengarah pada

pembentukan kekuatan jiwa mental ataupun rohaniah.40

B. Bentuk-Bentuk Pondok Pesantren

Pesantren sebagai sebuah lembaga dalam Lenyataannya dikelompokan

menjadi beberapa kelompok (bentuk). Pembentukan ini berdasarkan karekteristik

pengajaran dan penyampaian yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren tersebut.

Page 42: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

31

Penyelenggaraan sistern pendidikan dan pengajaran ini berbeda antara satu

Pondok Pesantren dengan Pondok Pesantren lainnnya, artinya tidak ada

keseragarnan sistem dalam penyelenggaraan dan pengajaran. Dalarn kenyataannya

penyelenggaran sistern pendidikan dan pengajaran Pondok Pesantren dewasa ini

dapat digolongkan kepada tiga bentuk :

a. Pondok Pesantren Tradisional adalah lembaga pendidikan dan pengajaran

agama Islam yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut

diberikan dengan cara non klasikal (sistern bendongan dan sorogan)

dimana seorang Kiyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang

ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ularna besar sejak abad pertengahan,

sedangkan santri biasanya tinggal dalam Pondok atau asrama tersebut.

Pesntren model ini juga Pesantren yang masih kuat memegang pola

tradisional dari segi penyampaian dan pengajaran nilai-nilai Islam. Sedang

cara-cara tersebut diatas adalah cara Jama yang telah turun temurun

dipraktekan, ilmu yang dipelajari di Pesantren model ini pada umumnya

sama, demikian pula kitab-kitab yang dipakainya, hanya saja ada

perbedaan pengajaran diantara Pesantren-Pesantren tersebut, yaitu: terletak

pada kadar yang dimiliki oleh kyai yang bersangkutan. Ciri lain dari

Pesantren ini adalah kemutlakan seorang Kiyai sebagai pemegang

kekuasan clan penentu suatu keputusan, Pesantren ini biasanya seeara

manajemenpun adalah manajemen keluarga. tapi ha! demikian juga tidak

menutup kemungkinan terhadap model Pondok-Pondok lain.41

Page 43: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

32

b. Pesantren tradisional modern ada!ah lembaga pendidikan dan pengajaran

Agama Islam yang menggabungkan sistem tradisional di satu sisi dan di

sisi lain menggunakan sistem madrasi (Klasikal),42 Yang mengarah kepada

sistem atau pola modern dari segi penyampaian dan pengajarannya. Ciri

dari Pesantren ini adalah kesewenangan seorang Kiyai tidak mutlak lagi,

akan tetepi telah ada pembagian tugas diantara para pengasuh atau

pembinanya.

Dari seg1 pengajarannya disamping menggunakan cara-cara

tradisional (sistem sorogan, benclongan dan wetonan), juga memakai

sistem modern (ada sistem kelas) clengan menggunakan tingkatan-

tingkatan. Pesantren ini juga mengadakan kegiatan pendidikan formal,

untuk memberikan keseimbangan antara tuntunan dunia dan ukhrowi

(pelajaran-pelajaran agama).

c. ?esantren Modern adalah Pesantren yang menggunakan sistem Modern

(barn) dari segi penyampaian dan peng<jaran materinya: Ciri-ciri

Pesantren Modern adalah:43

1. Memakai earn cliskusi dan tanya jawab dalam penyampaian materinya.

2. Aclanya penclidikan kemasyarakatan, segenap pelajar berlatih

memperhatikan clan menge1jakan hal-hal yang nantinya akan dialami

oleh mereka clalam masyarakat ketika mereka telah berbaur clengan

masyrakat, mengingat hal-hal yang nanti akan kita jumpai

dimasyaarakat mengenai pelajaran mereka.

~.16_

Page 44: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

33

3. Adanya organisasi pelajar yang mengatur aktivitas mereka, segala

sesuatu mengenai kehidupan mereka diatur dan deselenggarakan

sendiri oleh mereka dengan cara demokrasi, gotong royong dan dalam

snasana ukhuwah yang mendalam. tapi itu juga tidak terlepas dari

bimbingan dan pengawasan pengasuh-pengasuhnya atau Pembina­

pembinanya.

4. Adan ya organisasi pelajar yang bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang berhubungan dengan kehidupan dan kegiata-kegiatan sehari-hari.

Tata tertib, disiplin, irasing-masing dapat mengutarakan pendapatnya

dan melakukan kegiatan kesiswaan yang terikat dengan sistem

pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan.

Dalam Pesantren Modern kemutlakan seorang kyai sudah sangat

longgar, ini karena sernua tanggung jawab dialihkan kepada bagian­

bagian kepengurusan yang telah ditetapkan, tetapi walau

bagaimanapun kyai juga memiliki peran sangat urgen dalam stabilitas

Pondok

C. Fungsi Pondok Pesantren

Pondok Pesantren berfungsi sebagai lembaga pendidikan, lembaga sosial,

juga berfungsi sebagai pusat penyiaran agama Islam yang rnengandung kekuatan

terhadap dampak modernisasi, sebagaimana telah diperankan pada masa lalu

dalam menentang penetrasi kolonisme walaupun dengan cara menutup diri

(uzlah).

Page 45: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

34

Fungsi lainnya yaitu sebagai instrument untuk tetap melestarikan ajaran­

a1aran Islam di nusan!ara, karena Pesantren mempunyai pengaruh yang kuat

dalam membentuk dan memelihara kehidupan sosial, kultural, politik, keagamaan

dan lain sebaginya. Oleh karcna itu antara fungsi Pondok Pesantren dengan

lembaga pendidikan lainnya tidak bias dipisahkan yakni untuk mensukseskan

pembangunan nasional. Karena pendidikan di Negara kita diarahkan dapat

terciptannya manusia yang bertaqwa, mental rnembagun dan memiliki

keterampilan dan berilmu pengetahuan sesuai dengan perkernbangan zaman.44

D. Unsur-unsur Pondok Pesantren

Sebagai sebuah lembaga Pondok Pesantren memiliki komponen­

komponen yang mernbentuk keberadaan dan menguatkan eksistensinya, melalui

komponen inilah rnasyarakat akan melihat sejauh mana signifikansi Pondok

Pesantren bagi lingkungan sekitarnya, komponen tersebut antaranya:

1. Kyai

Kyai, Ustadz, Mua'llirn atau apapun sebutannya, merupakan elemen yang

paling esensial pada sistern pcndidikan Pesantren. Kyai inilah yang

diharapkan menjadi figur orang tua yang rnemberi contoh dan suritauladan

yang baik bagi para santrinya. Ke-kyai-an seseoarang bukan hanya

ditentukan oleh pengetahuannya, akan tetapi juga oleh akhlakul karirnah

yang dirnilikinya. Para santri bukan sekedar rnelihat dan mendengar

nasihat dan pengajarnya, akan tetapi rnelihat langsung perilakunya, kyai

Page 46: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

35

dan guru berfungsi langsung ushwah hasanah terhadap santri dan

siswanya.

2. Santri

Santri adalah peserta didik sebuah lembaga pendidikan Pesantren yang

pada umumnya memiliki kesiapan untuk belajar, baik secara langsung

kepada Kiyai maupun kepada santri senior.45

Istilah santri menurut kamus Bahasa Indonesia, kata 1m

mempunyai dua pengertian yaitu:

a. Orang yang beribaclah dengan sungguh-sungguh (orang shaleh).

b. Orang yang mendalami pengajiannya clalam agama Islam clengan

berguru ketempat yangjauh seperti Pesantren clan lain sebagainya.46

Dari keclua pengertian tersebut diatas penulis mengambil

kesimpulan bahwa santri adalah murid yang belajar di Pondok Pesantren

yang menclapatkan pelajaran dari seorang kyai dan oleh para ustadz/ah

untuk lebih memahami, mendalami, menghayati clan mengamalkan ajaran-

aj aran Islam.

Pengajaran kitab-kitab berbahasa Arab, yang klasikal merupakan

elemen penting dalam sebuah Pesantren. Melalui pengajaran tersebut, para

santri cliajak mempelajari ajaran Islam pada sumber-sumber yang langsung

pada bahasa Arab. Kitah-kitab tersebut antara lain tafsir, hadits, fiqih,

akhlak, ilmu lughah clan lain sebagainya. 47

45 Ibid., h. 15 .f(, 111. J. S. floerdan1inta, Kann1s U1nu111 Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988),

h. 1007

Page 47: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

36

3. Masjid

Masjid merupakan elemen yang sangat esensial bagi pndidikan Pesantren.

Di masjid itu para santri dilatih shalat jamaah, ruku, dan sujud bersama.

Bahkan dilihat dari sejaralmya, pengajaran berbagai ilmu pengetahuan

selalu dilaksanakan di rnasjid dan selalu terkait dengan jadwal waktu

shalat.48

Penggunaan Masj id sernacam ini adalah merupakan tradisi yang

dijalankan oleh Nabi SAW, dirnana beliau rnenggunakan rnasjid Quba

sebagai tempat pendidikan Islam dan berbagai aktivitas lain seperti politik

dan pemerintahan, adrninistrasi dan IJerbagai pertemuan.

4. Pondok

Pondok sebagai tempat tinggal bersama antara kyai dengan para santri

sangat berrnanfaat dalarn rangka beke1ja sama dalarn rnernenuhi kebutuhan

hidup selnri-hari. Fenomena Pondok pacla Pesantren rnerupakan sebagian

dari gambar kesederhanaan yang rnenjadi ciri khas dari kesederhanaan

santri di Pesantren.'19

5. Kitab klasikal

Salah satu komponen yang terpenting dari kebcradaan sebuah Pesantren

yang rnernbedakaannya dengan lernbaga pendidikan yang lainnya.

Pengajaran kitab-kitab kuning telah rnenjadi karakteristik yang merupakan

ciri khas dari proses belajar mengajar di Pesantren.50

>

18 H. Taufiq lstnail,dkk, A1en1hong11n Ken1andirian Lltn111at di Pedesaan, ( Jakarta; Pt. Abadi Publishing dan Printing, 2000), Cetakan Pertarna, h.15

49 \/-~.--.-!: ,.-)··-···- n_._. , •. ,., '' '1 1• •• • ,,., • '

Page 48: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

37

Di samping elemen-elernen 1~okok tersebut diatas, kehidupan

keseharian Pesantren di jiwai oleh suasana yang antara lain dapat

disimpulkan sebagai berikut :

a. Jiwa keikhlasan: Segala kegiatan dilakukan semata-mata karena dan

untuk berib2.dah kepada Allah SWT. Hal ini meliputi segenap suasana

kehiclupan di ponclok pesantren misalnya, keikhlasan clalam mengajar

bagi para kyai dan ustadz, keikhlasan belajar para santri, dan

keikhlasan para orang tua dalam rnembantu anak-anaknya.

b. Jiwa kesederhanaan: kehidupan dalam Pesantren di liputi suasana

kesederhanaan yang mengandung unsur-unsur kekuatan clan ketabahan

dalam mengahadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Dengan atau

tanpa fasilitas yang memadai, proses belajar mengajar dapat

berlangsung.

c. .Tiwa Kesanggupan: kesanggupan untuk menolong diri sendiri yang di

sertai dengan ketawaduan, selalau ditekankan dalam proses belajar

mengajar, sehingga melahirkan para lulusan yang siap untuk hidup

ditengah-tengah masyarakatnya. Dalam artian ,bukan saja para santri

selalu belajar clan berlatih rnengurus kepentingan diri sendiri secara

mandiri, tetapi juga ponclok pesantren itu sendiri sebagai lembaga

pendidikan tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada belas

kasihan clan bantuan orang lain.

d. .Tiwa Ukhuwah lslamiyah: yakni, kehiclupan ponclok pesantren diliputi

suasana persaudaraan yang akrab, suasana persatuan dan gotong

Page 49: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

38

royong yang tercermin dalam intera!<si antar santri, santri dengan guru

maupun dengan rnasyarakat lingkungannya.

e. Jiwa Pengamalan : Dalarn artian bahwa dipondok pesantren bukan

sa.1a hanya belajar teori. akan tetapi disertai dengan praktik

pengarnalannya. Sl13lat beijarnaah. shalat tahajud. tawadhu', horrnat

rnenghormati, rnenolong orang lain. dan sifat akhlaku! karimah

lainnya. Bukan hanya sekedar diajarkan akan tetapi juga dipraktikan.

f. Jiwa kesungguhan: dalarn beribadah. dalarn belajar rnaupun dalam

memanfaatkan waktu untuk rnenambah ilmu pengetahuan. 51

Berdasarkan keputusan Mentri Agama RI No.3/1979 ada empai tipe

Pondok Pesantren yaitu:

a) Pondok Pesantren tipe A, ialah Ponclok Pesantren di mana para

santri belajar clan bertempat tinggal bersama clengan guru/kiyai,

kurikulumnya terserah pacla kiyainya cara memberi pelajaran

individual, clan ticlak menyelenggarakan rnaclrasah untuk belajar.

b) Ponclok Pesantren tipe B, ialah Ponclok Pesantren yang mempunyai

Maclrasah clan rnernpunyai kurikulum pengajaran dan kiyai

dilakukan dengan cara stadium general, pengajaran pokok terletak

pada Madrasah yang diselenggarakannya kiyai rnemberikan

pelajaran secara urnum kepada santri pada waktu yang telah

ditentukan.

c) Pondok Pesantren tipe C, yaitu Pondok Pesantren yang fungsi

utamanya hanya sebagai ternpat tinggal atau asrarna, santri-

Page 50: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

39

santrinya belajar di Madrasah atau sekolah-sekolah umum dan

fungsi kiyai hanya sebagai pengawas. pembina mental dan

pengajaran Agama.

d) Pondok Pesantren tipe D. yaitu Pondok Pesantren yang

menyelenggarakan sistem Ponclok clan sekaligus sistem sekolah

Maclrasah. ' 2

Page 51: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

40

Pada awal berdirinya santri yang ada di Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah berjumlah 17 orang, dimana santri putra be1jumlah 8 orang dan santri

putri be1jumlah 9 orang, keberadaan Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah di

tengah komunitas masyarakat yang majemuk diharapkan agar dapat berinovasi

dan berkreasi guna melahirkan santri sebagai kader bangsa yang Insya Allah akan

terns mempertahankan jiwa ke111andirian yang senantiasa istiqomah dalam

perjuangan di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dan sebagai langkah awal dalam melaksanakan misi pendidikan KH.

Moch Barzach menggunakan fasilitas masjid sebagai sarana bagi para santri untuk

melaksanakan aktivitas atau kegiatan yang ada di Pondok Pesantren, karena

memang sarana ini lebih dulu dimiliki oleh Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah dan pada tanggal 13 Mei 1996 KH. Moch. Barzach bersama kakak

kandungnya yang bernama lbu Hj. Smyati di bantu saudara-saudara yang lairmya

mulai membuka pendidikan formal yaitu Madrasah lbtidaiyah yang kemudian

sampai kepada tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah adalah KH.

Muhammad Barzach Hidayat, sekaligus pengasuh asrama, sedangkan HM. Rais

dan Ustadzah. Suryati HM, dipercayai sebagai Ketua Yayasan Nurul Huda

Assuriyah karena memang nama Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

diambil dari nama Ustadzah Suryati yang tidak lain kakak kandung dari KH.

Moch. Barzach. 2

Merupakan pengalaman pahit dalam pendiclikan (Islam) climana masalah

pendanaan selalu mcrupakan faktor yang cukup rnenentukan dalam melaksanakan

Page 52: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

42

7. Bimbingan seni baca Al-quran dan Hifzil Qur'an

8. Bimbingan manasik haji dan Umroh4

Sejak berdirinya sampai sekarang ini Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah memang telah banyak menjalankan peran dan fungsinya sebagai

lembaga dakwah, Pesantren menjadi besar dan be1jasa justru ditengah

kesederhanaan dan ketulusan para tokohnya .dalam memimpin institusinya,

dengan sikap tak lebih dari sekedar mengabdi pada sebuah profesi5•

B. Visi Dan Misi Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

Visi

Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan handal dalam

bidang iman, ilmu dan amal soleh.

Misi

I. Sebagai fasilitas pendidikan bagi Madrasah di lingkungan kota Depok dan

sekitarnya.

2. Merealisasikan tercapainya prestasi dan mutu pendidikan Madrasah

3. Meningkatkan mutu pelayanan di lingkungan Madrasah dan Pondok

Pesantren.

4. Mengembangkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam

keberhasilan diberbagai bidang.

C. Tujuan Didirikannya Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

4 KTSP Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah, Te111ang Program Dan Kegiatan pondok Pesantren Nuru/ Huda Assurivah

Page 53: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

43

Tujuannya adalah sebagai nilai-nilai tertentu yang diharapkan dapat di

capai dan diperoleh dengan jalan melakukan suatu usaha6.

I. Meningkatkan prilaku berakhlakul karimah bagi peseta didik.

2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai minat dan bakat

peserta didik.

3. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan membaca Al-Quran dan

Kitab Salafiyah dengan baik dan benar.

4. Meningkatkan pengamalan ajaran islam bagi pcserta didik terutama dalam

praktek ubudiyah sehari-hari.

5. Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan pendidikan lebih lanjut.7

D. Program Kegiatan Dan Sarana Prasarana Pon :lok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah

1. Program Kegiatan

Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah siap melahirkan generasi Qur'ani

dalam program-program kegiatan, Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

bergerak dalam tiga bidang yaitu: pendidikan, sosial dan budaya.

a. Bidang Pendidikan

Dalam bidang Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

mengadakan kegiatan pengembangan diri, ini adalah kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, bakat, minat. Kegiatan pengembangan

6 Hasanudin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UJN Jakarta Press. 2005 ). Cet I hal 72 7 Kl-I. M. Barzach Hidavat. Wawancara. IDeook: 11 Juli W07)

Page 54: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

44

diri ini di bawah naungan guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan

dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Sekolah memfasiiitasi kegiatan pengemba<0gan diri seperti:

)> Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yaag berkenaan dengan pribadi,

kemasyarakatan, belajar. Bimbingan konseling cliasuh oleh guru yang

clitugaskan.

» Pengembangan cliri yang clilaksanakan sebagian besar cliluar kelas

(ekstrakurikuler) cliasuh oleh guru pembina, yaitu:

- Bola Volley

Sepak Bola

Pramuka

Palang Merah Remaja (PMR)

- Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

- PASKIBRA8

Utuk menclaatkan basil pendidikan yang dicita-citakan, maka perlu di

kembangkan proses belajar mengajar yang mengacu pacla hal-hal berikut

ini:

1. Interaktif, yaitu proses bclajar mengaJar dengan rnengedepankan

suasana inteaktif bak antara santri dengan ustadz, santri denan santri

dan dengan unsur lainnya.

2. Atraktif, yaitu mengembangkan kegiatan yang rnampu menarik

perhatian santri, kegiatan belajar yang monoton dan membosankan

akan menurunkan minat dan perhatian samri

Page 55: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

45

3. Stimiulatif, yaitu merangsang santri agar proaktif dalam memahami

lebih lanjut berbagai materi tentang permaslahan yang sedang di

ajarkan.9

b. Bidang Sosial

Program Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah dalam bidang sosial

yaitu menyantuni anak yatim, pelayanan pengajaran bagi Majlis Ta'lim, dan

pesantern juga menjalankan program sosial melalui pemberdayaan santri

dengan mengikutsertakan mereka dalam program bakti sosial yang dijalankan

oleh masyarakat, jadi program sosial tidak hanya berkaitan dengan uang tapi

juga bisa dengan tenaga dan fikiran yang sekirnnya bisa bermanfaat bagi

masyaakat sekitar dan masyarakat Islam pada umurnnya.

c. Bidang Budaya

Program Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah dalam bidang budaya

yaitu, rnelaksanakan kegiatan latihan marawis, sholawat, seni baca Al-Qur'an,

kosidah, membawakan acara, merayakan hari-hari besar islam, melaksanakan

milad dan pelepasan santri atau siswa siswi (kenaikan kelas dan kelulusan). 10

2. Sarana dan Prasarana

Berbagai sarana dan Prasarana untuk melaksanakan kegiatan belajar

mengajar di Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriya, diantaranya:

a. Sarana

I. Gedung milik sendiri

2. Lingkungan Strategis dan Dinamis

3. Ruang praktek komputer

Page 56: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

4. Masjid dan Mushalia permancn

5. Perpustai,;.aan

6. Puskesn1as n1ilik sendiri

7. Koperasi :<e:ntri

8. Len1baga bahasa (.A.rab-lnggris)

9. Sarnn:.1 Obh rngn. clinrnna tcrdiri dnri:

Bulu Tangkis

Tcnis Meja

Sepak Bola

Volley Dall 11

46

Page 57: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

47

E. Sruktur Organisasi Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

DEvVAN PEND!RI

KETUA PON-PES NURllL !-llJDA ASUR!Y l --

I Ors. K.H. Mohammad Barzach, H. MA.

[ SEi<RETAIUS

Ir. Ahmad Yasin

BENDAHARA

I-Ij. Suryati

KA BID KA Bl D I KABID ' ADM DAN KElJANGAN PEMBANGUNAN DAN PENDIDIKAN ,...

l'ENGEMBANGAN "'l --···--·

Mamit, STh.l Drs. H. Sohudin I M. Taufik Hidayatullah, S.Ag

BA GIAN -1 BA GIAN BAGIAN KURIKULUM rEMBANGUNAN Fl><K : PERLENGKAPAN DAN

HU MAS

AK. Suhendri H.M. Rais Hadi Saryoto

BA GIAN l KEUANGAN

l rfan j~

Page 58: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

BAB IV

ANALISIS PONDOK PESANTREN NURUL HUDA ASSURIYAH

SEBAGAI LEMBAGA DAKW AH

A. Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah Mencmpatkan Diri Sebagai

Lembaga Dakwah

Adanya posisi penting yang disanclang Pesantren sebagai lembaga

dakwah menuntutnya untuk memainkan peran penting dalam setiap proses­

proses pembangunan sosial baik melalui potensi pendidikan maupun potensi

pengembangan masyarakat yang dirnilikinya seperti dimaklumi, Pesantren

selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan yang memiliki misi untuk

membebaskan peserta didiknya (santri) dari belenggu kebodohan dirnana pada

tataran berikutnya keberdayaan santri dalam menguasi ilmu pengetahuan dan

keagamaan akan menjadi bekal mereka dalam berpernn serta dalam proses

pembangun yang pada intinya tiada lain adalah perubahan sosial menuju

terciptanya trtanan masyarakat yang lebih sempurna.

Pondok Pesantren tidak hanya sebagai lembaga dakwah dan

pendidikan semata tetapi pondok Pesasntren juga menempatkan diri sebagai

tempat pengaduan dan pemecahaan masalah yang ada dimasyarakat. Dengan

adanya ha! tersebut, membuktikan bahwa kebcradaan Pondok Pesantren

sangatlah penting dimasyarakat. Sehubungan dengan itu maka Pesantren

memiliki tingkat integritas yang tinggi dengan masyarakat sekitarnya dan

Page 59: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

48

umum dan memandang Pesantren sebagai kornunitas khusus yang ideal

terutama dalam bidang kehidupan moral keagamaan. Untuk itu Pondok

Pesantren membagi dalam dua bidang, yaitu:

a. Dalam Pendidikan

Dalam mempersiapkan masyarakat rnadani, tantangan terhadap

partisipasi aktif dunia pendidikan semakin besar, peran lembaga pendidikan

Islam tidak hanya dituntut untuk mengkristal isasikan semangat ketuhanan

sebagai pandangan hidup universal, pendidikan Islam sebagai lembaga

alternatif diharapkan marnpu menyiapkan kualitas masyarakat yang bercirikan

sernangat keterbukaan, demokratis, dan berwawasan luas. 1

Berkenaan dengan itu adalah suatu kewajiban setiap insan untuk

rnengaplikasikan nilai-nilai ketakwaan dan keilmuan agar dapat mernancarkan

kepribadian produktif dan berakhlak mulia dalam kehidupan rnasyarakat. 2

Konsep menyiapkan anak diclik yang siap pakai aclalah tujuan

Pondok Pesantren Nurul Hucla Assuriyah yang dalam kenyataannya telah

berhasil mencetak generasi yang berakhlakul karimah, berprestasi secara baik

clan mampu memberikan yang terbaik bagi lembaga dakwah, dimana ha! ini

ditandai dengan banyaknya .1ktivitas yang dikembangkan yang salah satunya

adalah penggalian potensi santri dimana mereka dididik agar bisa melakukan

dakwah melalui media mimbar atau yang lebih kita kenal clengan pelatihan

Muhadoroh, kegiatan ini clilaksanakan sctiap satu rninggu sckali yaitu pada

1 Mochtar Ouchori, Spektrun1 Problen1atika Pendidikan di /11donesh1, (Jogjakarta; 1'iara

Page 60: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

49

hari mingu sore, tujuan dilakukannya adalah agar merniliki mental yang kuat

untuk terjun dimasyarakat dan mereka siap untuk rnenjadi seoarang juru

dakwah yang siap pakai minimal dakwah dilingkungan masyarakat di tempat

mereka tinggal.

Dalam ha! inipun tidak terlepas dari peran para pernbimbing atau

pengajar yang ada di Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah yang

senantiasa selalu memberikan pembinaan kepada anak-anak didiknya.Dan

metode pembinaan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah dalam bidang pendidikan adalah metode:

I. Uswatun Hasanah, yaitu contoh suri tauladan yang baik. Karena

umurnnya para santri selalu mengarnbil pigur kepada guru-gurunya

dan cara ini yang sangat dominan dalam pernbentukan pribadi santri.

2. Ceramah, cerarnah disini yaitu menginstruksikan kepada santri tentang

peraturan-peraturan Pondok Pesantren yang mana peraturan tersebut

relevan dengan pembinaan santri.

3. Diskusi, diskusi yang dimaksud clisini yaitu untuk mencliskusikan

suatu masalah yan seclang clibaca di kitab.

4. Tanya Jawab, yaitu penyarnpaian materi clengan cara pembimbing atau

pengajar mengajukan pe1tanya:m clan santri menjawabnya atau

sebaliknya santri yang be1tanya clan guru atau pembimbing yang

menjawab.

5. Penugasan, maksuclnya anak cliclik cliberi tugas untuk mengulangi

Page 61: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

No

1.

2.

3.

50

6. Evaluasi, metode ini digunakan untuk mengecek sejauh mana

kemampuan santri dalam penguasaan ilmunya atau sekaligus

mengecek kemampuan guru dalam mengajar anak didik dengan

metode ini anak didik dan guru terpacu dan bersungguh-sungguh

dalam proses belaj ar mengaj ar. 3

Tabel Jumlah Santri Di Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

Tingkat Jumlah Santri Jumlah Santri Ketcrangan

Pendidikan Laid-Laid Pcrempuan

SMP 25 Orang 45 Orang

SMA 25 Orang 25 Orang

Jumlah 50 Orang 70 Orang

Keselurul-.an

Keterangan : Jumlah seluruh santri yang acla di Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah adalah be1:jurnlah 120 santri yang terdiri dari 50 santri

putra dan 70 santri putri.

Page 62: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

51

Tabel Jumlah Pengajar Atau Pcmbimbing Di Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah

:-1--· Jumlah Pendidikan Jumlah Pcngaj . .

Penga,jar Lalli-Perempuan Lulusan SI Lui usan SMA

Laki

20 Orang 6 Orang 11 Orang 15 Orang

Jumlah Keseluruhan 26 Orang

Keterangan : Jumlah P"'ngajar atau pembimbing yang ada di Pondok Pesantren

Nurul I-luda Assuriyah berjumlah 26 orang yang terdiri dari 20 laki-

laki clan 6 orang perempuan.

b. Dalam Dakwah

Pemahaman yang diberikan kepada santri mengenai dakwah adalah

agar selalu mengutamakan 111enjaga akhlak dimana clan kapan saja mereka

berada. Karena mereka membawa misi Almamater Pondok Pesantren

selam menjaga nama baik mereka sencliri mereka juga dituntut untuk

selalu mengamalkan nilai-nilai ajaran agama clalam kehiclupan mereka

yang telah di ajarakan di Ponclok Pesasntren Nurul I-luda Assuriyah. 4

Dengan begitu maka misi clakwah akan muclah mencapai sasaran. Dalam

ha! ini yang menjadi sasaran utama Ponclok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah aclalah para generasi mucla terutama bagi mereka yang

Page 63: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

52

melaksanakan pendidikan di Pondok Pesantren ini,dengan melalui media

pendidikan dan dakwah diharapkan pemahaman nilai-nilai agama dapat

membentuk masyarakat dan selalu mengaflikasikan nilai-nilai agama

dalam segala akifitas kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu diawali oleh para santri yang terlihat setiap hari

oleh masyarakat yang merupakan cermin dari niai-nilai ajaran Islam

diharapkan mapu membawa pesan dakwah bagi masyaakat sekitar Pondok

Pesantren Nurul Huda Assuriyah. Inilah yang selalu ditekankan kepada

seluruh santri yang ada di Pondok Pesantren Huda Assuriyah dimana

dakwah yang dilakukan tidak harus dengan berbicara (bi-lisan) atau

beretorika didepan audiens melainkan dakwah dengan perbuatan (dakwah

bil-hal), suri tauladan dan sebagainya.

Dakwah Bi-alhal adalah segala gerak amal perbuatan dalam

berinteraksi terhadap sesama manusia, alam dan lingkungannya baik

perbuatan itu berupa ibadah, akhlak maupun muamallah yang disesuaikan

dengna ajaran agama Islam untuk mencapai keridhaan Allah dengan kata

lain pengertian dakwah bil-hal adalah seluruh kegiatan dakwah didalam

bentuk kegiatan nyata untuk memecahkan persoalan suatu lingkungan

masyarakat. 5

Dalam ha! ini Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah berdakwah

dengan dakwah bi-alhal karena dengan dakwah bil-hal (perbuatan) santri

atau masyarakat lebih dapat menerima dan bertanggung jawab atas

Page 64: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

53

dirinya. Karena dalam ha! ini juga pigur seorang kyai dan para guru atau

pembimbing yang ada di Pondok Pesantren Nuru! Huda Assuriyah selalu

jadi contoh baik untuk santri itu sendiri atau lingkungan sekitar Pesantren

dan masyarakat luas.

Bagi masyarakat sekitar Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

dimana sebagi sebuah institusi keagamaan Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah telah banyak memainkan peran dan fungsinya, sebagai

Lembaga dakwah Pondok Pesantren telah banyak menanamkan akan

pentingnya ajaran Islam karfena sebagai lembaga pengajaran Pesantren ini

mengajarkan ilmu agama dan umum dalam rea.ita kehidupan dan sebagai

lembaga dakwah Pesantren ini juga berperan serta menjadikan lingkungan

Pesantren "Biah shaliha" (lingkungan yang bail<).

B. Kegiatan Dakwah Yang Di Lakukan Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah

a. Kontribusi Untuk Agama

Dengan adanya Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah ini

memudahkan untuk penyebaran dan ajaran-ajaran agama Islam kepada

masyarakat yang awam dalam pengetahuan tentang agama. Karena

pengetahuan mereka yang awam banyak diantara mereka yan melakukan

tindakan-tindakan pelanggaran ajaran agama, ha! ini sebabkan karena

kurangnya atau tidak mengetahuinya mereka tentang apa-apa yang di

Page 65: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

54

perbolehkan dan tidak di perbolehkan oleh agama dalam kehidupan

sehari-hari baik dalam kehidupan beragama,bermasyarakat dan bernegara.

Maka dengan berdirinya Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

masyarakat dapat mengetahui dan menuntut ilmu agama di Pondok

Pesantren Nurul Huda Assuriyah untuk mengetahui ajaran-ajaran agama

Islam dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. yang belajar di

Pondok Pesanren ini tidak hanya masyarakat lingkungan Pondok tetapi

juga masyarakat sekitar Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah baik

tingkat Rt,Rw dan Kelurahan. Jelas terlihat dari itu semua keberadaan

Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah sangat mendukung dan

diperlukan untuk menyiarkan dakwah dan sangat besar manfaatnya.

b. Kontribusi Untuk Negara

kontribusi Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah untuk negara

diantaranya adalah:

a) Meningkatkan pendapatan negara, karena setiap pembangunan

diwajibkan untuk membayar pajak begitu pula dengan Pondok

Pesantren Nurul Huda Assuriyah setiap bangunannya dikenakan

pajak.

b) Membantu pemerintah untuk mewujudkan program wajib belajar

sembilan tahun dan pemberantasan buta hurup. Karena Pondok

pesantren Nurul Huda Assuriyah mengadakan pendidikan tingkat

Page 66: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

55

SMP dan SMA, serta disini ajarkan cara membaca Al-Qur'an yang

baik dan benar.

c) Mendukung terlaksananya Undang-undang Pasal 28 Ayat 2

c. Kontribusi Untuk Masyarakat

Sejak berdirinya Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

masyarakat yang ada di sekitar Bojong Sari Sawangan Depok menerima

dan menyambut dengan baik keberadaan Pondok Pesantren ini sebagai

wadah bagi masyarakat sekitar, karena memang manfaatnya sangat positif

dan cukup membawa perubahan, dimana hal ini di tandai atau terlihat rasa

solidaritas dan toleransi antara mayarakat sekitar kian menjadi kental,

salah satu contohnya bila ada salah satu acara yang diselenggarakan

dimasyarakat seperi santunan anak yatim, bekerja bakti, tahlilan, taziah,

syukuran, peringatan hari bersar Islam (Maulid dan Isra Mi'raj) dan

undangan walimatul ursy Pondok Pesantren selalu ikut berpartisipasi

didalamnya.

Sebagai sebuah institusi keagamaan Pesantren juga telah banyak

menjalankan perannya sebagai lembaga Dakwah dimana Pesantren tidak

hanya menanamkan akan pentingnya ajaran Islam, kehadiran Pondok

Pesantren Nurul Huda Assuriyah sebagai institusi yan mampu memberikan

sumbangan penting dan krusial dalam proses transmisi ilmu-ilmu Islam

dan reproduksi ulama, kenyataan itu telah membuat lembaga tersebut

memiliki pengaruh besar dikalangan masyarakat.

Page 67: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

56

Kegiatan lain yang rutin dilakukan Pondok Pesantren Nurul Huda

Assuriyah untuk masyarakat adalah:

a) Pengajian rutin ibu-ibu

Kegiatan pengajian ini dilaksanakan satu minggu sekali yaitu ba'da

jumat jam 13.00 sampai jam 15.00. tujuan diadakannya pengajian

ini adalah membimbing ibu-ibu supaya mengerti agama, beribadah

dengan baik dan benar serta membaca Al-Qur'an dengan

makhorijul hurup yang benar dan membacanya dengan

menggunakan tajwid yang benar, materi yang diberikan dalam

pengajian ini adalah akhlal(, fiqih, tauhid, tafsir dan materi-materi

yang lainnya yang berkenaan dengan kewanitaan dan rumah

tangga. Penyampaian materi disampaikan dengan cara ceramah dan

di ikuti dengan ianya jawab karena metode inilah yang dianggap

lebih efesien oleh pengasuh untuk jamaah mengingat masih banyak

jamaah yang awam.6

Pelaksanaan pengajian ini berlangsung di Masjid Pondok Pesantren

Nurul Huda Assuriyah lrnrena mampu menampung jamaah. Selain

pengajian rutin yang dilaksanakan satu minggu sekali ada juga

pengajian yang dilaksanakan satu bulan sekali yang bertempat

dikelurahan .Dengan diadakannya pengajian tersebut masyarakat

merasakan manfaat yang sangat besar sekali, karena jamaah

Page 68: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

57

menjadi jelas mana yang baik dan mana yang buruk se1ta dapat

mempererat tali silaturahmi antar jairniah dan masyarakat.

b) Pengajian Rutin Bapak-Bapak

Pengajian bapak-bapak dilaksanakan satu rninggu sekali yaitu pada

hari kamis malam dan waktunya selepas ba'da lsya. Materi yang

diberikan dalam pengajian ini adalah Hadits, Tasawuf dan Fiqih.

Tujuan diadakan pengajian iai adalah untuk meningkatkan kadar

ilmu agama dan silaturahmi antar masyarakat sekitar. Pengajian

yang diadakan oleh pihak Pesantren membawa hasil yang baik, itu

dapat terlihat dari kondisi keagamaan rnasyarakat sekitar yang dulu

mRsyarakatnya yang awam dengan ilmu agama sekarang menjadi

lingkungan yang religi.

Tabel Pengajian Rutin Bapak-Bapak dan lbu-Ibu Pondok Pesantren

Nurul Huda Assuriyah

Jumlah Jumlah Pc:mbimbing Pembimbing

Jamaah Ibu- Jamaah Materi lbu-Ibu Bapak-Bapak

Ibu Bapak-Bapak

Page 69: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

58

Ustj. Hj.

Suryati HM K.H.M. Tafsir

Ustj. Hj. Barjah Akhlak

Juhro 50 Jamaah Hidaya~ 70 Jamaah Fiqih

Ustj. Hj. Ustd. H.M. I Tau hid

Mansi ah Rais Al-Qur'an

Ustj. !in

C. Hasil Yang Telah Di Capai

Pada dasarnya Pondok Pesantren bertujuan untuk merubah prilaku

individu yang beraneka ragam menjadi pribadi yang lebih baik dan

berakhlak. Tetapi pada kenyatannya Pondok Pesantren dapat merubah

prilaku individu yang beraneka ragam tidak dapat bejalan dengan sukses

ketika pribadi para santri memang tidak dapat menjaankan sistem atau

program yang ada pada lembaga Pesantren secara benar dan konsisten ~

maka sebagai lembaga dakwah, Pesantren di tuntut untuk menemukan.cara

yang tepat dalam program dakwah agar dapat mencapai sasaran dakwah

sebagai mana yang diharapkan, setidaknya Pondok Pesantren

mengharapkan bagi lulusan atau alumni Pesantren yang menjalankan

pendidikan di Jembaga ini mampu bersaing dengan lulusan alumni dari

Jembaga lain.

Sekarang ini Pondok Pesantren selalu memberikan arahan atau

penggemblengan kepada para santri dengan harapan agar para santri bisa

Page 70: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

59

bahwa memang setiap tahunnya santri yang diutus untuk mengikuti

perlombaan yang diselenggarakan oleh pemerintah selalu membawa hasil

yang sangat menggembirakan dan mengangkat citra Pesantren ini lebih

baik dimasyarakat setidaknya bagi masyarakat dimana para santri tinggal.

Diantaranya prestasi yang sudah dicapai oleh Pondok Pesantren Nurul

Huda Assuriyah adalah:

I) Menjadi juara Nasional pidato bahasa Indonesia untuk tingkat

Propinsi Jawa Barat

2) Juara Syahril Qur'an untuk Tingkat Propinsi Jawa Barat

3) Kosidah sejabodetabek

4) Puisi untuk tingkat Kabupaten

5) Juara umum porseni 2003-2004 sekota Depok

6) Tilawatil Qur' an untuk propinsi Jawa Barnt

7) Juara I festival shalawat nabi yang diadakan di tingkat Kabupaten

Bogor

Akan tetapi lepas dari itu sebenarna tujuan utama didirikannya Pondok

Pesantren ini adalah untuk menghasilkan para generasi yang memiliki

intelektualitas tinggi dengan selalu berpedoman kepada ajaran agama yang

benar serta berimbang antara duniawi dan ukhrowi.

D. Kendala Yang Di Hadapi

Kendala-kendala yang dihadapi oleh Pondok Pesantren Nurul Huda

Page 71: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

60

I. Kurang menyadarinya santri terhadap pendidikan yang diadakan adalah

untuk pembekalan masa depan sehingga kurang bersemangat dalam

melaksanakan aktivitas belajar dan lain-ain

2. Tidak disiapkannya generasi untuk mengantikan posisi mereka yang telah

memberikan kebanggaan dan mengangkat citra Pesantren,karena tidak

terkoordinasinya antara pembimbing dengan pengasuh sehingga terkadang

menimbulkan komplik intren dan ini berpengaruh kepada stabilitas

Pondok Pesantren

3. Masih ada orang tua yang tinggal disekitar Pondok Pesantren beranggapan

kalau Pesantren dekat anak jadi lebih sering pulang

4. Sarana dan prasarana yang kurang memadai atau belum tersedia, yang

terkadang menjadi batu sandungan bagi program-program yang dianggap

unggul dan berhasil guna

5. Sedangkan untuk para jamaah pengajian ibn-ibu dan bapak-bapak yang

rutin dilaksanakan adalah berdedanya latar belakang para jamaah dari

tingkat pendidikan sehingga ada yang langsung menerima dan menyerap

materi yang diberikan dan ada juga yang lam bat.

Page 72: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil peneliti m dan uraian yang tel ah disampaikan oleh

penulis, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

I. Adapun Pondok pesantren Nurul 1-luda Assuriya menempatkan dirinya

sebagai lembaga dakwah karena memanag yang diadakan oleh Pondok

Pesantren Nurul Huda Assuriyah yaitu metode pembinaan dalam

pendidikan adalah Uswatun Hasanah, Cerarnah, Diskusi, Penugasan,

Tanya Jawab dan Evaluasi sedangkan pembinaan dalam dakwah

menggunakan dakwah bil-hal karena cara ini sangat dominan dalam

pembentukan pribadi santri.

2. Kegiatan Dakwah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren nurul Huda

Assuriyah mengadakan majelis taklim kanm ibu-ibu dan bapak-bapak,

menghadiri undangan masyarakat sekitar berupa syukuran, tahlilan,

ta'ziah dan lain-lain dan beke1ja bakti bersama-sama dengam

masyarakat sekitar yang berada dekat dengan Pondok Pesantren Nurul

Huda Assuriyah

3. Hasil-hasil yang telah dicapai

Diantara prestasi yang telah dicapai adalah:

a. Sebagai Juara Pidato Berbahasa Indonesia untuk tingkat nasional.

Page 73: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

c. Kosidah Sejabotabek

d. Baca Al-Qur'an untuk tingkat Propinsi Jawa barat

e. Juara umum Forseni 2003-2004 sekota Depok.

f. Juara 1 Festival Shalawat Nabi

g. Juara puisi untuk tingkat Kabupaten

4.Kendala-Kendala yang dihadapi

a. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang yang memadai

62

b. Masih ada masyarakat yang beranggapan kalau Pesantren terlalu dekat, Si

anak jadi lebih sering pulang.

c. kurang terkoordinasinya antara pihak pengasuh dan pembimbing sehingga

menimbulkan konflik intern yang dapat mempengaruhi stabilitas Pondok

Pesant1ien

d. Latar belakang pendidikan para jamaah ibu-ibu dan bapak-bapak yang

berbeda menjadi kendala dalam proses belajar mengajar

B. Saran-Saran

Untuk mengembangkan dan meningkatkan seluruh kegiatan yang

ada di Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah, penulis memberi saran sebagai

berikut:

I. Prestasi yang telah di capai oleh Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

harus dipertahankan, hal ini dapat dilakukan dengan mengkoordinasikan

atau mempersiapkan peserta-peserta yang lain agar peserta yang lain lebih

giat lagi dalam menggali potensi minat dan bakat

Page 74: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

DAFT AR PUST AKA

Ahmad, Amrullah, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Y ogyakarta; PLP2M, 1985

al-Qathani, Said Bin Ali, Dakwah Islam Dakwah Bijak, Jakara; Gema Insani, 1994, cet. k·~-1

al-Wakil, Muhammad Sayyid, Prinsip dan Kade Etika Dabvah, Jakarta: Akademika Pressindo, 2002, Cetakan Pertama

Arifin, M., Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar studi, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, cet. II

Arroisi, Abdul Arhman, Laju Zaman Menentang Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993

As-Segaf, Husein, "Pembangunan Nasional Dakwah Bil Haal", Mimbar Ulama No. XV/159

Azis, Jamiah Ami Abdul, Fiqh Dakwah, Solo: Era Intermedia, 2000, cet. ke-3

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Bescir Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta; PT. Ikhtiar Baru Van Haeve, 1994.

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren; Study Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3S, 1985

Ensiklopedi, Nasional Indonesia, Jakarta; PT. Cipta Adi Pustaka, 1991, jilid 13

Forum Musyawarah Lembaga Dakwah Pemuda Islam (FMLDPI) OKI Jakarta

Hafiduddin, Didin, Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani, 1998, cet. l

HAMKA, Prinsip-Prinsip Kebijaksanaan Dakwah Islam, Jakarta: UMUIND, 1982

Hasanuddin, A. H., Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982

Hasanudin, Manajemen Dakwah, Jakarta: UIN .Jakarta Press, 2005, cet. ke-1

Page 75: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

64

Hasbullnh, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan, Jakarta: Raja Grapindo Persad a, I 996, cet. ke-2

Hasymi, A., Dustur Dakwah Menurut Al-Qur'an, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1974

Indra, Hasbi, Pes.wtren dan Transformasi Sosial, Jakarta: Penamadani, 2005, cet II

Isa, Kamal Muhammad, Manqjemn Pendididkan Islam, Jakarta: PT Fikahati Aneska, I 994

Ismail, Taufiq, dkk, Membangun Kemandirian Ummat di Pedesaan, Jakarta: PT Abadi Publishing dan Printing , 2000, Cetakan Pertama

Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa, Jakarta; Balai Pustaka, 1984

Lubis, Muhammad Ridwan, Pemikiran Soekarno Tentang Islam, Jakarta: CV. Masagung, 1992

M. Dawam Raharjo, Perkembangan Masyarakat dalam Perspektif Pesantren dalam Pergulatan Dunia Pesantren, Jakarta: P3M, 1985

Madjid, Nurcholis, "Merumuskan Kembali Tujuan Pendidikan Islam", dalarn Dawam Raharjo (ed). Pergulatan Dunia Pesantren, Membangun dari Bawah, Jakarta; P3M, 1985

Manullang, M., Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta; Ghalia, 1983

Mas'ud, Masdar F., Direktori Pesantren, Jakarta: P3M, 1986

Masyhud, M. Sulthon dan M. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren Jakarta: Diva Pustaka, 2004, cet. ke-2

Munawar, Ahmad Warsan, Al-Munir, Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Putaka Progessif, 1997

Munir, M., Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2003

Nasution, Mengejar dengan Khusus, Bandung: I Jemmars

Oetomo, Wahyoe, Perguruan Tinggi Pesantren; Pendidikan Alternatif Masa De pan, J aka1ia: Gema Insani Press, 1997, cet. ke-1

Pourwadaminta, W..J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka, 1988

Page 76: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

65

Prasadjo, Sodjoko, Profit Pesantren, Jakarta; P3M, 1982

Rafi'udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung, Pustaka Setia, 1997

Shaleh, A. Rosyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta; Bulan Bintang, 1977

Soemitro, Roni Hanitijo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985, cet. ke-3

Syukir, Asmni, Dasar-dasar Srategi Dakwah Islam, Surabaya; Al-Ikhla0, 1983

Yacub, M., Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa, Bandung: Angkasa, 1985

Yasmadi, Organisasi Pesantren Kritik Nurkho/is Majid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional, Jakarta; Ciputat Press, 2002, cet. ke-1

Yunus, Mahmud, Kamus Bahasa Arab Indonesia, .Jakarta: Yayasan Pentetjemah Al-Qur' an, 1973

Page 77: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

Narna

Jabatan

Hasil Wawancara Dcngan Pcndiri Pondok Pcsantrcn Nnrul Hnda Assuriyah

: Drs. KB.Mohammad Barzach Hidayat, MA

: Pimpinan Pondok Pcsantrcn Nurnl Huda Assnriyah

Hari/tanggal : Ra bu, 11 .Juli, 2007

T: Bagaimana Sejamh mval berdiri11ya Po:1do!; Pesa11tre11 Nunt! Huda

Assuriyah?

J: Latar Belalrnng berdirinya aclalah karena kebutuhan masyarakat akan

pendiclikan clan keagamaan bagi para putra-putri mereka, pesantren ini

bcrdiri agar bisa n1c111bcriknn te1np<1t bc!ajar dan scbagai vvaclah bagi

sosialisasi anak ren1aja yang datang dari berbagai dacrah yang jauh.

Banyaknyg para pendatang yang tinggal di Dcsa Bqjongsari Sa\vangan

Depok yang secara otmatis mcmbawa scrta adapt istiaclat, paha111 clan lain

scbagainya, kcnyataan itu diklla\vatirk.~111 111c1nba\\'a pcngaruh kchidupan

n1asya1akat yang ada di Bojongsari scpcrti crgaulan bebasl 111inun1-n1inun1an

keras clan lain-la;n yang pada imbasnya 111eni111bullrnn kekhawatiran orang

tua clan masyarakat, maka cliperlukan suatu le111baga yang percluli akan hal

dcn1ikian.

T: Tu;uan didirilwn11ya Pondok Pesa11tre11 Nurul Iluda Assuriyah?

J: Meni:1gkatkan prilaku berakhlakul karirnah bagi peserta cliclik clan

111enge1nbangkan ken1an1puan dan keteran1pilnn 111e111baca Al-quran dan kitab

ku•1ing dengan baik dan bcnar. Dan n1cningkatkan pengan1alan ajnran Isla1n

Page 78: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

bagi masyarakat sekitar Pondok Pesantren Nurul Hucla Assuriyah dalam

menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

T: Visi dan Misi didirik111111y11 Pondok Pesa11tre11 Nurul Huda Assuriyalr?

J: Visi, tneningkatkan su1nber daya tnanusia yang profesional dan handal dala1n

bidang iman, ilmu,dan amal. Misi sebagai fasilitas pendidikan bagi Madrasah

dilingkungan kota Depok clan sekitarnya.

T: Bempa jum/11/r .rnntri yang ada di 1'0111/ok Pesa11tre11 Nurul Huda

Assuriyah dari mval didirikan sampai sekarang?

J: Pada a•val berdirinya santri yang ada di Pondok Pcsantrcn Nurul I-Juda

Assuriyah be1jumlah 17 orang dimana santri putra be1:jumlah 8 orang clan

santri putrid berjumlah 9 orang, lambat laun jumlah santri bertambanh

banyak hingga sekarang santri yang ada bc1jun1lah 120 orang denganju1nlah

santri putra 50 orang danjun1lah santri putrid sebanyak 70 orang

T: l'restasi 11/tll1 /111sil apa y1111g .1·11d11/r dicapai of cir 11011dok pe.1·1111tre11?

J: Hasil yang sudah dicapai aclalah santri yang cliutus untuk mcngikuti

perlombaan hasilnya sclalu menggcmbirakan, diantara prestasi yang sudah

diraih adalah menjadi juara nasional pidata bahasa Indonesia, juara puisi,

festival shalawat Nabi clan lain-lain

1~: f(egiatan a11a J1a11r: tli/ak11kat1 sa11tri tfi11u1.\:J'arliat?

J: Santunan anak yati1n, 1nengikuti tah!i!an, bcke1:ja bakti, n1crayakan n1au!id

Nabi dan pc[aksanaan lsra rvtir'aj. n1cnghadiri unclangan \valin1atu! ursy

sebagai pengisi hiburan clan lain-!ain

Page 79: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

T: Apalwfl ada pe!atilian dakwafl di Pondok Pesa11tre11 Nuru/ Huda Assuriyafl?

J: Ada~ diantaranya ada!ah n1engadakan pc!atihan yang dikencll dengan

muhadoroh, setcbh rnereka bcrlatih rncrcka bcrsaing sesuai dengan

ken11npuan n1asing-1nasing, ada yang n1e1niliki kcinan1puan dak'Arah bi\isan

dan ada yang dak\vah n1e!alui 111edia scni.

T: Bagailnana .\·trul<tur orga11isasi J>o11dol< Pesa1Itre111Vurul Iiuda AssuriJ1a/r?

J: Yang jelas, struktur organisasi pesantren adalah bahwa Pondok Pesantren

Nurul Huda Assuriyah berada di bawah naungan Yayasan, jadi badan tertinggi

adalah Yayasan, yang terdiri dari ketua, sekretaris clan bendahara. Dibawah itu

ada bidang-bidang lain yang mernbawahi beberapa sekolah, sepertri MI, MTS,

Aliyah.

moer Pc\va\vancara

-- ~ --=- --------__,_ -2:::. ...

D-rs-.=K""I""':;,~oh~-;~rzach Hiclayat, MA Zubacclah

Page 80: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

Na ma Jabatan Hari I Tanggal

Ilasil Wa\vancara Dengan l)cn1bina/l)cngajar Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah

:Asepudin Siroj : Guru : Rabu, 2 Mei 2007

T: Me/ode Pembinaan santri yang bagai111a11a yang diterap!rnn Po11dok

pesantre11 Nu ml fluda As.1·111·(vah?

J: Metode yang diterapkan oleh kami dalam membina para santri adalah, terdiri

da"i berbagai 111aca111 metode, seperti: metode ceramah. uswatun hasanah,

diskusi, tanya jawab. Karena cara inilah yang sangat dominan dalam

membentuk pribadi-pribadi santri.

T: Apa tujuan diadalw1111ya pembinaa11 pe11didika11 da11 dalovah kepada santri?

J: Agar santri mampu berimprovisasi sesuai dengan kondisi zaman (dalam

penyan1paian) dan 1nenciptakan generasi-generasi yang n1an1pu 1nenyongsong

era globalisasi dan tantangannya.

·r: Materi a1Ja .va11g dis·1~ji/a1111!ala111111etode11e111bi111u111 sa11tri?

.l: Pengenalan kitab kuning dan pengan1alannya dala111 kchidupan sehari-hari, juga

latihan berorganisasi.

'f: Me11g11/Jll 1/iat!aka11 liegiat1111 JJe111hi111u111 l'e111/idi!ta11 da11 11en1bi11aa11 dalova/J

untuk sa11tri?

J: Mengingat pentingnya pen1binaan penclidikan clan dak\vah para santri dalan1

111enerapkan kegiatan dak\vah clan lain-lain. iVlaka para santri perlu sek.ali

diadakan pen1binaan dan pengajaran kepada 111crcka. Karena 1nengingat

prilaku pribadi santri yang berancka rngnn1 111aka Pesantrcn dituntut -untuk.

n1ene111ukan cara yang tcpat dalain progra111 dak\vah setidaknya Pondok

Page 81: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

Pesantren mengharapkan bagi lulusan atau alumni Pesantren bisa menjaga

nama baik dan membawa misi almamater

T: Kapan waktu kegiatan pembinaan santri di/akuka11?

J: Untuk pembinaan itu sendiri dilakukan setiap hari karena santri setiap hari

bcrada di Pondok Pesantren dan untuk pembinaan ceramah kegiatan dakwah

dilakukan satu n1inggu sekali 111elalui acara n1uhadoroh yaitu pada hari

n1ingr;u sore.

Narasumbcr

Zubncdah

Page 82: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

Basil Wawancara Dengan Kctua Yayasan Pondok Pcsautrcn Nurul Huda

Assuriyah

Na ma

.Taha tan

I-larifl'anggal

: Ustj. Hj. Suryati HM

: Kctua Yayasan

:Kam is, I 0 .Januari 2008

T: Apa/((l/t de11ga11 ada11y11 Po11do/; Pe.1·1111/re11 Nuru/ Iiuda Assuriyalt

111as.varakat n1eujatli terha11t11 t!ala111 Ila/ aga111a dan 1;e11tlidika11?

J : '{a, dengan adanya Pondok Pcsantrcn Nuru! 1-ruda Assuriyah 1nasyarakat

yang ada di Bojongsari Sawng2.n Depok ini setidaknya membawa

perubahan yang positif-: kGrena sebagai n1asyarak.at a\van1 n1erka n1enjadi

mengerti akan apa-apa yang clierbolehkan clan tidak cliperbolehkan

T: Apakalt pil111k l'es1111/re11 111e11gad11k1111 pe11g11jian rutin untuk

111a.1ytmtf((lf di Boio11gsari i11i?

J: Ya, Pesantren menyelenggarakan pengajian rutin untuk kaum bapak-bapak

dan ibu-ibu

T: Apa/wit pr!llgajimt ruti11 ya11g diselenggarakan o/elt pi!tak Po11dok

Pe.w111/re11 Nurul I!uda as.rnriya!t /Jeria/1111 de11g1111 akt!f?

.I : Ytt, pengajian ibu-ibu dan bnpak-bapak rutin dilakukan olch para ja1naah

hanya waktunya saja yang berbcda. Untuk bapak-bapak waktunya pasa

hari lrnmis malam selepas ba'cla lsya clan untuk ibu-ibu waktunya pada

hari jumat siang ba'da zuhur yaitu pada pukLil 13.00 sampai dengan 15.00

Page 83: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

T: Apa tujuan diadak111111ya pengaji1111 i11i?

J: Ttuuannya adalah selain untuk menyambung silaturahmi antar warga

masyarakat sekitar Pondok Pesantren, pengajian ini juga berttuuan untuk

membantu pemahaman membaca Al-Qur'an yang baik dan

benar,membaca tajwid yang benar, bagi Jamaah ibu-ibu, sedangkan untuk

bapak-bapak bcrtujuan mcnambah kada;· ilmu agama karcna hal ini

penting untuk kch idupan sehari-hari

T: Berapa ju111/11// pe111bi111bi11g a/1111 pe11gajar pe11gaji1111 ibu-ibu drm

b11pak-bap11k?

J: Jumlahnya ada 4 orang untuk ibu-ibu yaitu ustj. Hj. Suryati 1-1111, Ustj.

Juhroh, Us(jh. Mansiah dan Ustj. !in sedangkm1 untuk pembing bapak­

bapak ada 2 orang yaitu K. H. M. Barzach 1-lidayat dan 1-L M. Rais

Pc\Va\.vancara

Zubaedali

Page 84: PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH (STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11605/... · 2015. 6. 29. · organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam

VJv?-)~~.Y~M~~5~#,VJ1'J YAYASAN PONDOK PBSANTREl\r

NlJRUL HlJDA ASSURIYAH Akte Notqris No. 143 Tgl. 29 Maret 1994

.1J. r~·iya Cipu1:11 Parnng Krn. '.l:l Bojon/!Sari Sawa11gan Kola fkpo~ Tclp. (0251) 612804 ·---· --·--.· -. -::: ..• -:: •• -:-... C::: ••. ~.· ::-.. "'.".'."'.:-:-:-:-:------- ---.. '"'.'. ..•.• :-".' . .•• =-c.==-:-..=

SURAT KETERANGAN No. /DP. SK. 08 I 07

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama Jabatan

: KH Muhammad Barzach Hidayat MA : Dewan Pendiri Yayasan Pondok Pcsantrcn Nurul Hucla Assuriyah

Menerangkan dengan sesunggulmya bahwa :

Nama TTL Nim Fakultas Jurusan Program

: Zubaedah : Bogor, 26 Juli I 984 : 102053025765 : Dakwah dan Komunikasi UIN SyarifHiclayatullab Jakarta : Manajemen Dakwah : SI (Strata I)

Yang bersangkutan aclalah benar telah melaksanakan penelitian mengenai "PONDOK PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA DAKW AH STUDI KA.SUS PONDOK PESANTREN NURUL HUDA ASSURIY AH BOJONGSARI SAW ANG AN DEPOK"

Demikian surat ini kami buat, untuk dapat di ketahui clan clipcrgunakan seperlunya.

Dikeluarkan : Depok

Pada Tanggal: I 7 Januari 2008 ·