pondok metal

19
PERAN PESANTREN METAL MUSLIM AL-HIDAYAH PASURUAN DALAM PENANGGULANGAN MASALAH SOSIAL PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara, dengan penduduk Islam terbesar di dunia, seperti yang kita ketahui Islamadalah agama yang paling sempurna, dan merupakan rahmattan lil ‘alamin. Namun predikat Indonesia yang seperti ini, tidak kemudian menghindarkannya lepas dari berbagai masalah ekonomi dan sosial. Justru banyak sekali masalah yang dihadapinya melebihi masalah- masalah negara non muslim lainnya. Dalam masalah sosial khususnya, dibutuhkan sekali peran lembaga sosial yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karena pembangunan suatu negara itu bergantung pada kualitas SDM nya. Indonesia sebagai negara berkembang, pastinya tidak luput dari masalah sosial dalam bentuk kriminalitas seperti penggunaan obat-obat terlarang, prostitusi, dan sebagainya. Adanya kondisi seperti ini, melatarbelakangi munculnya berbagai lembaga sosial yang bersifat formal atau non formal. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islamtertua di Indonesia, yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Dengan metode pengajaran berdasarkan al- 1

description

laporan penilitian

Transcript of pondok metal

Page 1: pondok metal

PERAN PESANTREN METAL MUSLIM AL-HIDAYAH PASURUAN

DALAM PENANGGULANGAN MASALAH SOSIAL

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara, dengan penduduk Islam terbesar di dunia,

seperti yang kita ketahui Islamadalah agama yang paling sempurna, dan

merupakan rahmattan lil ‘alamin. Namun predikat Indonesia yang seperti ini,

tidak kemudian menghindarkannya lepas dari berbagai masalah ekonomi dan

sosial. Justru banyak sekali masalah yang dihadapinya melebihi masalah-masalah

negara non muslim lainnya. Dalam masalah sosial khususnya, dibutuhkan sekali

peran lembaga sosial yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Indonesia. Karena pembangunan suatu negara itu bergantung pada kualitas SDM

nya. Indonesia sebagai negara berkembang, pastinya tidak luput dari masalah

sosial dalam bentuk kriminalitas seperti penggunaan obat-obat terlarang,

prostitusi, dan sebagainya. Adanya kondisi seperti ini, melatarbelakangi

munculnya berbagai lembaga sosial yang bersifat formal atau non formal.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islamtertua di Indonesia, yang

mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan kualitas

sumberdaya manusia Indonesia. Dengan metode pengajaran berdasarkan al-

Qur’an, Hadis dan syariah Islammembuat pesantren mempunyai kemampuan

untuk membentuk karakter generasi muda sesuai dengan konsep Islam. Dewasa

ini pesantren ternyata sudah berkembang dengan pesat. Selain fungsi dan

perananya dalam bidang pendidikan, ternyata pesantren juga berperan dalam

bidang sosial. Tak jarang pesantren juga ikut andil dalam pemberdayaan

masyarakat, baik masyarakat di dalam pesantren maupun masyarakat sekitarnya.

Kondisi ini merupakan penyesuaian pesantren dalam menjawab tantangan zaman.

Maka munculah model-model pesantren dalam bidang pemberdayaan masyarakat

seperti Pesantren Agribisnis, Pesantren Rakyat, dan Pesantren Metal.

Pesantren merupakan sebuah kata yang berawalan pe dan akhiran an, yang

artinya tempat tinggal para santri. Makna santri sendiri menurut kamus Umum

1

Page 2: pondok metal

bahasa Indonesia (KUBI) mempunyai dua pengertian, yang pertama orang yang

beribadat dengan sungguh-sungguh atau orang saleh. Pengertian ini sering dipakai

untuk membedakannya dengan golongan yang tidak taat/tidak paham agama, yang

sering disebut sebagai santri “abangan”. Yang kedua. Orang yang mendalami

pengajian Islamdan berguru ke tempat yang jauhseperti pesantren dan

sebagainya.1

Lazimnya pesantren diisi oleh santri-santri yang notabennya orang-orang

shalih sesuai dengan maknanya menurut KUBI. Namun, hal ini berbeda dengan

yang terjadi di Pesantren Metal Muslim Al-Hidayah Pasuruan, pesantren ini

malah diisi dengan santri abangan, atau bahkan santri-santri dengan berbagai

masalah sosial, atau bahasa kasarnya orang abnormal. Justru gerakan pesantren

metal tersebut secara tidak langsung berpartisipasi dalam membantu pemerintah

untuk menangani masalah sosial. Dengan adanya fenomena yang jarang

ditemukan tersebut, membuat pesantren metal perlu dikaji lebih mendalam lagi

mengenai bagaimana peran pesantren tersebut dalam menanggulangi masalah

sosial.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana model pemberyaan masyarakat Pesantren Metal Muslim Al-

Hidayah Pasuruan dalam menanggulangi masalah sosial?

2. Bagaimana peran Pesantren Metal Muslim Al-Hidayah Pasuruan dalam

menangani masalah sosial?

Tujuan Masalah

1. Mengetahui model pemberyaan masyarakat Pesantren Metal Muslim Al-

Hidayah Pasuruan dalam menanggulangi masalah sosial?

2. Mengetahui peran Pesantren Metal Muslim Al-Hidayah Pasuruan dalam

menangani masalah sosial?

Profil Pesantren Metal

1 Sindu Galba. Pesantren sebagai wadah komunikasi. Rineka Cipta. Jakarta. 1995. Hal 1.

2

Page 3: pondok metal

Pesantren ini terletak di desa Rejoso Lor, kecamatan Rejoso Kabupaten

Pasuruan jawa timur, tepatnya di jalan raya Surabaya-Banyuwangi. Pondok ini

dibagi menjadi dua tempat, yang pertama asrama pesantren metal untuk tempat

tinggal para santrinya, yang luasnya sekitar 9 ha, dan cafe metal yang digunakan

oleh pimpinan pondok untuk menyambut para tamunya yang datang dari berbagai

daerah, atau untuk sekedar bersantai bersama santrinya setelah shalat isya atau

pengajian.

H. Abu Bakar Kholil, pendiri pondok metal adalah seorang anak petani

yang hanya lulusan SD, tapi berkat didikan keluarganya yang baik, dan

ketekunanya dalam belajar dan memahami agama Islam, beliau mempunyai tekad

dan niat yang kuat untuk menolong sesama hamba Allah. Kyai Muda yang akrab

di panggil Mas Bakar ini mempunyai jiwa sosial yang tinggi, sehingga beliau

mendirikan sebuah pesantren yang berbeda dengan pesantren pada umumnya.

Pesantren ini dinamakan Pesantren Metal. Kata metal dipakai agar santri-santrinya

yang kebanyakan adalah orang-orang yang mempunyai banyak masalah sosial ini,

tidak enggan untuk masuk ke pesantren tersebut, dan kata metal juga pastinya

sudah akrab di telinga mereka. Tapi akhir-akhir ini kata metal diartikan sebagai

akronim dari “Menghapal ayat-ayaT AL-Qur’an”.

Mengenai kapan berdirinya pondok metal tersebut, tidak begitu jelas

kapan didirikannya, yaitu sekitar tahun 90 an. Santri-santrinya berasal dari

berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur apalagi. Namun karena kesuksesannya dalam menyembuhkan orang-orang

yang mempunyai masalah sosial. Tak jarang santri dari luar negri pun datang,

seperti Malaysia, Thailand, China, dan Amerika. Mereka datang untuk mencari

ilmu.

Santri Pondok Metal

Santri pondok metal mempunyai berabgai tipe masalah sosial, antara lain:

1. Pengkonsumsi obat-obat terlarang, pemabuk, pemain judi, preman.

2. Orang gila dan stress

3. Wanita hamil di luar nikah.

3

Page 4: pondok metal

Santri tipe pertama, sebagian datang sendiri, dan sebagian lagi diantar

orang tua. Beberapa orang tua, datang ke pondok untuk berkonsultasi dahulu

dengan Mas Bakar sebelum memasukkan anaknya ke pondok. Apabila tidak

terjadi banyak perubahan yang positif di rumahnya, orang tua pun akhirnya

membawa anaknya ke pondok metal. Tapi disini, Mas Bakar selalu

menekankan untuk tidak memasukkan anaknya dengan paksaan, menasehati

orang tua agar ikhlas, serta tidak boleh kesal sedikitpun terhadap anaknya.

Santri tipe pertama ini tak hanya datang dari Indonesia, ada juga orang

Amerika, Cina, Thailand, Myanmar yang mempunyai masalah kejiwaan pun

datang kesana untuk mencari ketenangan, meskipun mereka bukan Muslim,

tapi mas Bakar tetap menerima dan membimbing mereka.

Santri tipe kedua, sebagian ditemukan dari daerah sekitar pondok, datang

sendiri, atau Mas Bakar dan tim sengaja mengadakan konvoi keliling kota-

kota Jawa Timur untuk mencari orang gila, atau stress. Konvoi tersebut

menggunakan truk yang ditulisi “Razia Orang Gila Pesantren Metal”. Konvoi

dilakukan setiap selesai membangun asrama, karena minimnya kapasitas

pondok, maka kalau masih belum ada tempat, Mas Bakar tidak mencari orang

gila. Tak jarang orang-orang gila yang ditemukan dalam keadaan sangat

memprihatinkan. Ada yang ditemukan dalam tumpukan sampah, dan jarinya

patah. Ada yang ditemukan sedang makan kotorannya sendiri, dan ada pula

yang dalam keadaan bugil. Tapi sang jenderal metal tidak mempedulikan

bagaimanapun kondisinya, semua orang gila tersebut diajak pulang,

dibersihkan, dan diberi tempat tinggal.

Santri tipe ketiga, kebanyakan datang sendiri, dan meminta tolong kepada

sang jendral metal untuk menampungnya di pondok, karena mereka malu

untuk kembali ke rumahnya. Pondok metal menampung wanita-wanita hamil

tersebut, membiayai persalinannya, bahkan sampai mengasuh anaknya, tak

jarang ada wanita hamil yang ngidam, Mas Bakar pun tak segan-segan

menuruti permintaannya, seakan-akan dialah suaminya.

Semua santri dengan bermacam masalah sosial yang dialaminya diterima

dengan tangan terbuka oleh pondok metal. Tidak memandang bagaimana

4

Page 5: pondok metal

kondisinya, beliau menganggap bahwa mereka adalah manusia yang berhak

diberi kesempatan menjadi manusia, tapi karena keadaan yang tidak lazim

tersebut banyak orang yang memandang negatif, bahkan tidak memberi

tempat bagi mereka.

Metode Penyembuhan Masalah Sosial

Seperti telah disampaikan di atas, orang gila yang sampai di pondok metal

ditemukan dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Setelah ditemukan, orang-

orang gila itupun dicukur kemudian dimandikan (dibersihkan). Setelah itu

diberikan pakaian yang layak dan ditempatkan dengan orang gila lainnya. Tidak

ada pengobatan atau terapi khusus dalam menyembuhkan orang gila tersebut.

Anehnya ketika digabungkan dengan orang gila lainnya, tidak terjadi kekacauan

atau pertengkaran, awalnya mereka saling mendiamkan diri, tapi lama-kelamaan

mereka mulai berkomunikasi dengan yang lainnya, dan akhirnya mereka pun

sembuh dan bersikap normal.

Sedangkan untuk menjaga agar pecandu narkoba dan orang gila tidak

kambuh lagi, mereka diajak berkarya dengan sejumlah pekerjaan yang

disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan mereka. Dengan berkarya tersebut,

santri yang sembuh tidak akan memikirkan kembali masa lalu. Justru para santri

dapat terpacu meningkatkan kreativitas.

Santri yang sudah sembuh, diizinkan untuk pulang kembali ke

keluarganya, namun ada juga, keluarga yang masih tidak mau menerimanya

karena malu. Dan ada pula yang lebih betah di pondok daripada kembali ke

rumah, karena di pondok mereka dapat makan, bisa belajar mengaji dan punya

banyak teman. Yang seperti itu juga dibolehkan oleh Mas Bakar, dan justru dapat

membantunya membimbing santri-santri lainnya. Tak jarang santri metal yang

sudah sembuh menjadi orang sukses, ada yang jadi pengusaha, ustadz, dan

sebagainya. Mereka inilah yang membantunya baik secara ril maupun materil.

Sedangkan wanita hamil, agar tidak stress memikirkan keadaannya, disuruh untuk

membantu memasak, membersihkan pondok, dan merawat anak-anak kecil.

5

Page 6: pondok metal

Metode yang dilakukan dalam penyembuhan dan pembinaan orang-orang

bermasalah tersebut, bukanlah metode yang membutuhkan banyak teori, butuh

waktu lama, atau bahkan metode yang ruwet. Metodenya sederhana saja, yaitu

dengan memperlakukan mereka layaknya manusia-manusia normal lainnya,

dikembalikan kembali hak-hak mereka. Karena sang kyai merasa mempunyai

kewajiban dalam menyadarkan mereka kembali ke jalan yang benar.

Tata Tertib Pesantren Metal

Tidak ada tata tertib khusus yang mengatur kehidupan sehari-hari santri

metal. Santri dibebaskan melakukan apa saja, asalkan tidak meninggalkan shalat 5

waktu. Bahkan dalam soal penampilan, Sang Jendral Metal tidak melarang

mereka gondrong, bertato, atau bercelana jins belel. Itu adalah kebebasan mereka

berekspresi, dan sebagai pendekatan yang digunakan agar mereka dapat

menyesuaikan diri perlahan-lahan.

Sesuai dengan namanya, menghapal ayat-ayat al-qur’an, santri juga

diwajibkan untuk mengaji ke Mas Bakar setiap pagi, dan ada beberapa santrinya

yang mengahapal al-qur’an. Tapi sebeluum menghapal, santri diajarkan tentang

makharij huruf yang benar, setelah itu baru disruruh menghapal.

Pertahanan Ekonomi Pondok

Tidak ada satu santri pun yang dipungut biaya tinggal di pondok,

semuanya gratis, dari ustadz bakar. Lalu darimankah kiai muda tersebut

memperoleh uang untuk menghidupi santrinya? , ternyata kyai muda ini

merupakan tipe orang yang tak mau ambil pusing untuk mengurusi masalah

keuanggan. “kalau ada uang yang dipakai untuk dibelikan kebutuhan sehari-hari,

kalau tidak ada, maka apa saja yang bisa dijual dulu untuk memenuhi kebutuhan”

begitu tuturnya.

Setiap hari juru masak pondok harus menanak nasi sekitar 90 kilogram

sampai satu kuintal. Nasi sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan makan sekitar

ratusan santri orang gila, santri narkoba, santri pranikah. Masalah sayur dan lauk-

pauknya, diusahakan ada setiap hari. Untuk lauk pauknya kadang telur, ikan laut,

tahu, tempe, dan lainnya. Di samping itu, santri lelaki menerima 2 batang rokok

6

Page 7: pondok metal

setiap hari. Tak jarang Mas Bakar memberikan uang saku atau uang jajan, setelah

mereka membersihkan halaman atau area pondok, ini dilakukan sebagai dorongan

dan motivasi untuk mereka agar melakukan kegiatan yang bermanfaat. Dia pun

tidak merasa sayang memberikan uang tersebut, karena menurutnya dia mendapat

uang sebanyak itu juga berkat doa orang-orang yang dibinanya tersebut.

Sang jenderal metal mempunyai hobi memelihara binatang buas seperti,

harimau, elang, kakatua, dan sebagainya. Tak jarang tamu yang berkunjung

tertarik dengan salah satu binatang peliharaan, dan mau membelinya dengan

harga yang cukup mahal, salah satunya gagak yang bisa bersuara

“assalamualaikum” dibeli oleh seorang tamu senilai 16 juta, seekor garangan pun

dibeli dengan harga 60 juta. Hasil penjulan hewan tersebut juga digunakan untuk

memenuhi kebutuhan santrinya.

Selain dari rezeki ajimumpung penjualan hewan peliharaannya, Mas Bakar

juga sering diundang untuk menjadi penceramah pengajian, di berbagai kota di

Indonesia, bahkan di luar negri. Tak sedikit bayaran yang diterima dari pengajian-

pengajian tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan santri-santrinya, bahkan

sampai bisa memberangkatkan haji beberapa santrinya, dan ia pun sendiri sudah

berhaji 16 kali.

Karena kesuksesan pesantren metal dalam pembinaan masyarkat dengan

berbagai masalah sosial tersebut, membuat gubernur Jawa Timur Pakde Karwo

berniat untuk menitipkan 1500 anak jalanan (anjal) di pesantren tersebut. Namun

niat tersebut ditolak oleh mas bakar, dikarenakan kurangnya kapasitas pondok

untuk menapung orang lebih banyak, mengingat yang dititipkan itu juga bukan

orang gila atau stress, tetapi anak jalanan.

Kegiatan Kemasyarakatan Pondok Metal

Setiap seminggu sekali tepatnya hari ahad, Mas Bakar mengadakan

pengajian akbar, bersama masyarakat sekitar, tapi lama kelamaan bukan hanya

masyarakat sekitar yang mengikuti pengajian tersebut, melainkan datang dari

berbagai daerah. Tidak sedikit rombongan bis yang datang untuk mendengarkan

7

Page 8: pondok metal

pengajian. Hal ini pun dijadikan sebagai kesempatan oleh beberapa masyarakat

untuk mencari uang dengan berjualan, sehingga masyarakatpun merasakan

manfaat

Pesantren Metal Sebagai LSM

Mekipun pesantren metal bukanlah suatu lembaga pesantren seperti

pesantren pada umumnya, tetapi pesantren ini masih mempunyai elemen-elemen

yang menjadikannya masih disebut sebagai pesantren. Ini dikarenakan elemen-

elemen wajib dalam pesantren masih ada dan berfungsi secara optimal di

dalamnya. Elemen-elemen tersebut antara lain kyai, santri, pondok, dan

pengajaran kitab-kitab klasik.2 Hanya saja dikarenakan kondisi santri-santrinya

yang berbeda dengan santri pada umumnya membuat pengajaran kitab kitab

klasik tidak diwajibkan. Sudah mau kembali ke jalan yang benar saja sudah

merupakan perubahan yang sangat berarti apalagi mereka mau belajar kitab-kitab

klasik.

Dari wacana di atas dapat disimpulkan bahwa pesantren metal bukan saja

sebagai lembaga pendidikan Islam, tetapi juga sebagai Lembaga Sosial

Masyarakat (LSM) yang bersifat informal. Definisi LSM sendiri menurut Kazi F.

Jalal, adalah organisasi swasta yang secara umum bebas dari intervensi

pemerintah. Ia didirikan dengan sebuah idealisme untuk memberikan perhatian

terhadap isu-isu kemanusiaan, perbaikan kesejahteraan kelompok marjinal,

perlindungan lingkungan atau sumber daya alam, manajemen dan pengembangan

sumber daya manusia. 3

Terjadinya lembaga sosial bermula dari tumbuhnya suatu kekuatan ikatan

hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat. Kaitan hubungan manusia

tersebut sangat erat kaitannnyadengan keberlakuan suatu norma sebagai patokan

dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti kebutuhan akan keindahan,

keadilan, pendidikan, ketentraman keluarga dan sebagainya. Kebutuhan

2 Yasmadi. Modernisasi pesantren. Kritik Nurcholis Majid Islamtradisional. Ciputat Press. Jakarta. 2002. Hal 63.

3 Zubaedi. Wacana Pembangunan Alternatif, Ragam prespektif pengembangan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Ar-Ruz Media Grup. Yogyakarta. 2007. Hal 113.

8

Page 9: pondok metal

pendidikan kemudian menimbulkan lembaga pendidikan, seperti sekolah-sekolah

dasar, pesantren sampai pada perguruan tinggi. Kebutuhan akan keindahan

kemudian menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya seperti seni

rupa, seni tari, dan begitu seterusnya.4 Berdirinya pesantren metal sebagai suatu

lembaga sosial masyarakat dikarenakan adanya kebutuhan akan keadilan terhadap

seluruh manusia, baik itu yang bermasalah atau tidak. Sehingga pesantren

berusaha membuat norma-norma yang dilaksankan dalam kehidupan sehari.

Tetapi norma-norma tersebut tidak bersifat menekan dan mengikat santrinya,

disesuaikan dengan kondisi para santrinya. Karena Allah sendiri menjadikan

agama Islamsebagai agama yang mudah dinun muyassirun. Penampilan metal

aatu compang-camping tidak mempengaruhi keimanannya kepada Allah, yang

penting adalah kesadaran mereka untuk beribadah kepadaNya. Norma-norma

yang tidak begitu mengikat tersebut membuat pesantren tersebut menjadi LSM

yang bersifat informal.

Pada saat ini ratusan bahkan ribuan LSM dengan full timer. Ada yang

lebih besar organisasinya dengan ratusan tenaga full timer. Ada yang bekerja

langsung melayani rakyat kecil dengan memperkuat kemampuan mereka. Ada

yang mengkhuhuskan kegiatan dengan memperjuangkan kebijakan untuk

membela masyarakat bawah. Ada pula yang menjembatani suatu sektor: yang kuat

dengan yang lemah, formal dan nonformal, inti dan plasma, tradisional dan

modern, dan lain-lain. Adapula yang melaksankannya secara serempak. Sedang di

bidang kegiatan LSM saat ini meliputi kegiatan yang sangat luas, antara lain:

lingkungan hidup, bantuan hukum, pemberdayaan perempuan, pendampingan

konsumen, pendidikan dan latihan, sosial, koperasi, penerbitan, kesehatan,

keluarga berencana, pengembangan pertanian dan pedesaaan.5 Maka pesantren

Metal termasuk ke dalam LSM yang bergerak di bidang penanggulangan masalah

sosial.

Kegiatan LSM dalam pengembangan masyarakat bisa dipahami sebagai

bagian dari aksi sosial. Menurut Weber ada empat tipe kegiatan sosial. Pertama

4 Abdul Syani. Sosiologi. Skematika, teori dan terapan. Bumi Aksara. Jakarta. 2007. Hal 76-77

5 Opcit, Zubaedi, wacana pembangunan......, hal 135

9

Page 10: pondok metal

traditional action, yaitu aksi sosial yang didasarkan pada adat istiadat dan

kebiasaan. Kedua affective action, yaitu aksi sosial yang didasarkan pada

perasaan. Ketiga, wetrational action yang didasarkan pada nilai-nilai atau

katakanlah ia diorientasikan pada suatu nilai atau tujuan utama seperti tujuan

agama. Dan keempat zweckrational action, yaitu aksi sosial yang ditujukan pada

tujuan tertentu. Seperti perencanaan strategis, rasionalisme ekonomi, dan struktur

birokrasi. 6 Aksi sosial Pesantren Metal sendiri meruapakan kolaborasi dari

keempat tipe aksi-aksi sosial di atas karena aksi sosialnya merupakan aksi

tradisional karena pesantren merupakan tradisi pendidikan tertua di Indonesia, dan

Sang kyai juga melakukan aksi perasaan, karena kalau tidak dengan perasaan

kasih sayang yang dimilikinya, sudah pasti kyai tidak akan betah dalam

membimbing santri-santri bermasalah tersebut. Aksi ini juga sudah tentu

berlandaskan pada nilai-nilai agam Islam yang selalu memerintahkan hambaNya

untuk menolong sesama, sedangkan untuk faktor tujuannya tidak begitu

mendominasi karena sebenarnya kyai sendiri tidak mempunyai tujuan yang terlalu

tinggi apalagi tujuan tersebut untuk kepentingan pribadinya.

Peran Pesantren Metal Dalam Penanggulangan masalah sosial

Pesantren metal, menggunakan pendekatan manusiawi dalam

menyembuhkan santri-santrinya. Teori pendekatan yang dilakukan lebih condong

seperti teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) yang dikemukakan oleh

Abraham Maslow. Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis atau dasar ( kebutuhan akan udara, makanan,

minuman dan sebagainya)

2. Kebutuhan akan rasa aman

3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi

4. Kebutuhan untuk dihargai

5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Sebagai orang yang mempunyai masalah sosial, tentu santri-santri metal

tersebut kehilangan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasarnya, seperti yang

6 Ibid,..... hal 142

10

Page 11: pondok metal

disebutkan di atas, karena mereka dikucilkan masyarakat, mereka tidak mendapat

makanan, atau minuman, karena ditelantarkan. Mereka juga tidak mendapatkan

rasa aman, apalagi dicintai dan disayangi. Karena tidak ada yang menyanyangi

maka tidak ada juga yang menghargai, dan bagaiamana mereka bisa,

mengaktualisasikan dirinya. Tapi di Pesantren Metal mereka semua mendapat

hak-hak yang harusnya mereka miliki. Sedangkan kebutuhan dasar yang dipenuhi

bukan hanya yang bersifat fisik tetapi juga kepada aspek rohani yaitu pemenuhan

ilmu keagamaan.

Dalam penerimaan santri-santrinya pun pesantren tidak pandang bulu,

dalam membantu mereka, meskipun dia bukan orang Islam sekalipun Pondok

Metal tetap mau membantu apabila mereka memang membutuhkan bantuan.

Keadaan yang demikian sejalan dengan konsep universalisnme Islam. karena

Islam merupakan agama universal rahmatan lil alamin, yang ajarannya mencakup

seluruh aspek kehidupan umat manusia yang berlaku di setiap tempat dan masa.

Pesantren Metal mempuyai peran yang nyata dalam penanganan masalah

sosial, secara umum penanggulangan masalah sosial tersebut dilakasanakan dalam

2 aktifitas, yaitu pertama beupaya mengembalikan kembali hak-hak para

santrinya yang bermasalah sosial untuk menjadi manusia yang normal, kedua

menggerakkan partisipasi etos sumber daya yang ada pada santri-santri abangan.

Setelah mereka sembuh dari penyakit sosialnya, mereka diajak berkreasi dan

beraktifitas sesuai dengan kemampuannya. Tidak banyak santri yang menjadi

asisten Mas Bakar dalam mengelola pesantren. Sehingga Mas Bakar tidak repot

mencari orang untuk membantunya. Kegiatan yang demikian tidak lain dilakukan

sebagai tindak lanjut dari didikannya. Jadi disana bukan hanya dilakukan

penyembuhan saja, tetapi lebih dari itu adalah pemanfaatan SDM yang ada. Selain

itu kegiatan terssebut dilakukan karena rasa kekeluargaan yang dimiliki. Mas

Bakar menganggap semua oramg adalah keluarganya.

Maka dapat dinyatakan bahwa Pesantren Metal terlibat aksi dalam

pengembangan masyarakat. Dan pada hakikatnya telah melakukan upaya

perubahan sosial secara sadar, terencana, dan berkelanjutan dengan tujuan

menjaga kelangsungan hidup orang-orang berpenyakit sosial yang sesungguhnya

11

Page 12: pondok metal

masih punya kesempatan untuk hidup lebih normal dan dapat beribadah. dan

cakupan pengembangannya terletak dalam bidang penanggulangan masalah

sosial.

KESIMPULAN

Pesantren Metal, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan Islam saja

tetapi juga merupakan lembaga sosial yang infomal yang berani mengambil resiko

dalam menangani santri yang luar biasa, yaitu santri-santri yang mempunyai

masalah sosial yang dalam masyarakat dianggap negatif. Tapi dengan niat yang

tulus ikhlas membantu mereka, sang kyai pun berhasil mengembalikan sifat

kemanusiaan mereka, dan mengajak mereka untuk lebih mendalami agama Islam.

namun pekerjaan ini tidak dianggap berat, justru niat baik tersebut juga berbuah

kebaikan bukan hanya untuk para santrinya tetapi juga dirinya sendiri.

Meskipun tidak dibekali manajemen pengelolahan pesantren yang

sistematis, pondok metal mampu mempertahankan eksistensinya di masyarakat,

bahkan dapat menyaingi lembaga-lembaga sosial formal dalam menanggulangi

masalah sosial. Dari kenyataan tersebut, tampak eksistensi pesantren yang

berbasis ajaran islam, yang selama ini dianggap kuno atau tradisional, ternyata

mampu menjawab tantangan zaman.

12