pondasi284

13
1. Daya Dukung Tanah Kekuatan tanah dapat diselidiki dengan berbagai cara: - Kedalaman dan ketebalan lapisan bumi, terutama lapisan yang menerima beban pondasi - Tegangan tanah yang diizinkan - Keadaan hidrologis (air pada lapisan tanah) Selain itu tanah dipengaruhi oleh: - Pemadatan dan penurunan tanah akibat getaran lalu lintas, peralatan berat perindustrian - Penurunan tanah akibat perubahan hidrologi (penurunan permukaan air tanah atau kadar air di dalam tanah) atau karena pengikisan pada tepi sungai - Pergeseran tanah atau longsor akibat tekanan berat, terendam air akibat banjir atau air pasang. Sebagai langkah praktis pada umumnya jenis tanah berikut dapat dipakai sebagai perkiraan daya dukung tanah: 1. Jenis tanah cadas: daya dukungnya baik sekali 2. Jenis krikil/batu ; daya dukungnya baik 3. Jenis tanah pasir/silt: daya dukungnya meragukan Pada tanah pasir, jika dalam kondisi jenuh air dan menerima getaran maka butir butirnya saling memisahkan diri/ saling lepas sehingga daya dukungnya nol. Peristiwa ini disebut liquefaction yang sangat berbahaya bagi bangunan. 4. Jenis tanah liat: daya dukungnya sangat meragukan. Sifat tanah liat, yaitu pada keadaan kering menjadi keras, tetapi ada keadaan basah menjadi lunak (daya dukungnya menurun). jika terjadi getaran pada tanah liat basah maka sifat getaran tersebut dapat membahayakan bangunan. 1. Pondasi dangkal Ada 5 macam: 1. Pondasi dinding atau pondasi lajur 2. Pondasi telapak tunggal. Artinya pondasi yang berdiri sendiri

Transcript of pondasi284

Page 1: pondasi284

1. Daya Dukung Tanah

Kekuatan tanah dapat diselidiki dengan berbagai cara:- Kedalaman dan ketebalan lapisan bumi, terutama lapisan yang menerima beban pondasi

- Tegangan tanah yang diizinkan

- Keadaan hidrologis (air pada lapisan tanah)

Selain itu tanah dipengaruhi oleh:- Pemadatan dan penurunan tanah akibat getaran lalu lintas, peralatan berat perindustrian

- Penurunan tanah akibat perubahan hidrologi (penurunan permukaan air tanah atau kadar air di dalam tanah) atau karena pengikisan pada tepi sungai

- Pergeseran tanah atau longsor akibat tekanan berat, terendam air akibat banjir atau air pasang.

Sebagai langkah praktis pada umumnya jenis tanah berikut dapat dipakai sebagai perkiraan daya dukung tanah:

1. Jenis tanah cadas: daya dukungnya baik sekali2. Jenis krikil/batu ; daya dukungnya baik3. Jenis tanah pasir/silt: daya dukungnya meragukan

Pada tanah pasir, jika dalam kondisi jenuh air dan menerima getaran maka butir butirnya saling memisahkan diri/ saling lepas sehingga daya dukungnya nol. Peristiwa ini disebut liquefaction yang sangat berbahaya bagi bangunan.

4. Jenis tanah liat: daya dukungnya sangat meragukan.Sifat tanah liat, yaitu pada keadaan kering menjadi keras, tetapi ada keadaan basah menjadi lunak (daya dukungnya menurun). jika terjadi getaran pada tanah liat basah maka sifat getaran tersebut dapat membahayakan bangunan.

1. Pondasi dangkalAda 5 macam:

1. Pondasi dinding atau pondasi lajur2. Pondasi telapak tunggal. Artinya pondasi yang berdiri sendiri3. Pondasi gabungan. Jika letak kolom relatif dekat, pondasinya digabung menjadi satu.

Bentuk pondasi berupa persegi panjang atau trapesium4. Pondasi telapak menerus. Jika letak kolom berdekatan atau daya dukung tanah relatif

kecil, maka dibuat pondasi telapak menerus agar kedudukan kolom menjadi kokoh. Disini sloof akan di cor bersama pondasi.

5. Pondasi mat atau pondasi plat. Pondasi ini dipasang dibawah seluruh bangunan karena daya dukung yang sangat kecil.

2. Pondasi kaki gabungan.Jika jarak antara 2 kolom terlalu dekat, maka akan lebih praktis dan lebih baik untuk menggabung kedua pondasi kaki masing masin kolom bangunan. Juga bila letak kolom bangunan sampai ke batas tanah sehingga ruang tidak cukup untuk membuat pondasi telapak yang sentris untuk mendukung masing masing kolom bangunan sehingga harus dibuat pondasi gabungan. Pondasi gabungan biasa berbentuk:

1. Persegi panjang

Page 2: pondasi284

2. Trapesium3. Strap-footing.

Beban pada 2 kolom digabung akan diatur agar resultan R bekerja melalui pusat pondasi kaki gabungan. 1. Bentuk persegi panjang.Bentuk ini digunakan jika kolom bangunan dengan beban yang agak kecil ruangannya terbatas.

2. Bentuk trapesiumPondasi dengan bentuk trapesium digunakan bila ruangan di sebelah kolom dengan beban besar terbatas, sehingga bentuk persegi panjang tak dapat digunakan karena batas tanah, maka pondasi di bawah kolom diperlebar dengan menjadi pondasi berbentuk trapesium.

4. Bentuk strap footingBentuk ini terbentuk pada 2 buah kolom bangunan dengan pondasi kaki tersendiri yang dihubungkan dengan balok penghubung. Sehingga untuk itu balok penghubungnya harus cukup kuat memikul momen yang terjadi. Strap footing biasa digunakan pada lapisan tanah yang relatif padat dengan daya dukung tanah yang cukup besar, sehingga luas pondasi yang diperlukan agak kecil. Bila digunakan pondasi gabungan bentuk persegi panjang lebar plat pondasi menjadi sangat kecil dan bentuk pondasi menjadi jalur plat sempit mirip balok saja dan pada bentuk ini akan timbul momen yang besar sehingga lebih ekonomis menggunakan pondasi strap footing. Garis kerja resistan R akan melalui titik pusat berat gabungan 2 kaki tersebut dengan demikian desakan yang terjadi di bawah kedua kaki pondasi akan terbagi rata.

5. Pondasi plat.Pondasi plat digunakan pada lapisan tanah lunak yang daya dukungnya kecil atau jika beban bangunan pada kolom bangunan cukup besar, maka bila digunakan pondasi telapak terpisah untuk masing masing kolom bangunan, jumlah luas dari pondasi itu lebih besar dari setengah luas bangunan sehingga akan lebih praktis untuk menggunakan pondasi plat menyeluruh seluas bangunan. Juga pada lapisan tanah yang tidak homogen atau jika terdapat lensa tanah lunak pada lapisan tanah yang agak padat. Sehingga bila menggunakan kaki pondasi terpisah sendiri maka mungkin ada pondasi yang berdiri di atas bagian tanah yang lemah dan dapat menimbulkan penurunan setempat yang lebih besar dan akan mengakibatkan terjadi penurunan yang tidak merata pada bangunan. Perhitungan plat pondasi sama dengan perhitungan plat atap bangunan, hanya dibalik dengan menganggap tumpuan diatas sedang dari bawah ada beban merata atau desakan tanah pada plat pondasi. Jika beban kolom bangunan tidak besar, maka plat pondasi dapat dibuat sama tebal pada seluruh luas bangunan. Tetapi bila beban kolom bangunan cukup besar maka pada tempat tempat dibawah kolom plat pondasi harus dipertebal, penambahan tebal plat pondasi dapat ke atas maupun ke bawah.

Pondasi plat penuh dari beton bertulang dibuat seluas ukuran gedung yang direncanakan, akan tetapi dapat juga diberi lubang di tengah ruang masing masing. Berbeda dengan

Page 3: pondasi284

pondasi setempat atau pondasi lajur, pondasi plat beton bertulang membagi beban bangunan secara merata ke tanah.

Pondasi plat digunakan jika;- Kekokohan landasan tidak memenuhi kebutuhan, atau beban bangunan besar

sehingga pondasi lajur menjadi lebar menjadi seluas gedung.- Struktur bangunan rangka dengan jarak tiang dengan beban yang tinggi dan jaraknya

< 8m- Beban bangunan yang besar sudah dibagi seragam pada seluruh luas bangunan oleh

struktur bangunan masif- Wilayah bangunan yang sering banjir dan pondasi plat beton bertulang dilengkapi

dinding kaki beton bertulang yang sekaligus kedap air sehingga menghindari naiknya air dari bawah.

- Perhitungan dilakukan seperti perhitungan plat lantai yang terbalik tekanan tanah = beban berguna dari bawah dan kolom dengan beban bangunan = reaksi tumpuan dari atas ke bawah pada gedung dengan pondasi plat beton bertulang berada di bawah permukaan air tanah perlu diperhatikan gaya apungnya.

3. Pondasi Dalam;

Pondasi dalam digunakan jika kekuatan tanah tidak memenuhi kebutuhan karena tidak teratur atau karena pembebanan terlalu tinggi. Pondasi dalam akan menyalurkan beban kepada lapisan tanah yang lebih dalam. Sistem pondasi ini dapat dibagi atas pondasi tiang beralih (mengalirkan beban kepada lapisan tanah yang kuat) atau tiang pergesekan (mengalirkan beban lewat pergesekan permukaan tiang ke tanah samping yang sekaligus dipadatkan pada tempat tanpa lapisan tanah yang kuat) menurut cara konstruksi, pondasi tiang dapat dibagi atas tiang pancang ( dari kayu, beton bertulang atau profil baja) dan tiang pemboran ( dari beton bertulang)

a. Pondasi kayu.Kayu dapat digunakan sebagai pondasi setempat, pondasi lajur maupun tiang pancang,terutama di rawa rawa atau dalam air. Kayu sebagai bahan pondasi memiliki daya tahan lama jika selalu terendam dalam air karena kekurangan oksigen justru menghindari pembusukan. Jarak > 60 cm.Penguatan ujung runcing dan kepala tiang serta beberapa macam sambungan memanjang untuk tiang kayu.

-Ujung diruncing,-ujung diperkuat dengan pelat baja.

- kepala yang diperkuat dengan gelang baja.- sambungan bibir x,

- sambungan dengan gelang baja,- sambungan dengan pengikatan besi strip,- sambungan dengan pasak dan gelang.(lih. Gambar)

b. Pondasi sumuran

Pondasi sumuran diterapkan apabila letak lapisan tanah yang daya dukungnya kuat diletakkan 2 – 6 m dibawah permukaan tanah. Bentuknya seperti pondasi tiang yang diberi bis beton φ 600, φ 1000, φ 1200 , φ 1500 mm. Pondasi sumuran digunakan pada

Page 4: pondasi284

tempat dimana tidak diperbolehkan memasang pondasi tiang karena getaran yang ditimbulkan atau karena tempat yang sempit tidak memungkinkan instalasinya. Jarak satu sama lain antara masing masing pondasi sumuran adalah 4 – 7 m ujung atas pondasi sumuran selanjutnya dihubungkan dengan sloof beton bertulang yang menghubungkan pondasi sumuran satu sama yang lain sekaligus untuk menerima beban dinding dan bangunan.

c. Pondasi cakar ayam.

Merupakan gabungan dari pondasi sumuran dengan pondasi plat beton bertulang. Pondasi cakar ayam menggunakan pondasi sumuran yang pendek 1,5 – 2,5 m dengan isinya beton bertulang dengan jarak 2,5 m. pondasi ini dipergunakan untuk daya dukung tanah yang lemah.

d. Pondasi tiang pancang. Kedalaman tanah kuat untuk pondasi dalam minimal mencapai 4,5 m di bawah permukaan tanah. Pondasi yang sesuai adalah pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dibuat dari bahan , besi pofil, pipa baja maupun beton bertulang yang dapat dipancangkan sampai kedalaman 60 m dibawah permukaan tanah.

Pondasi tiang pancang dibagi atas pondasi tiang pancang siap jadi dan tiang pancang yang dibuat dari beton tumbuk. Pondasi tiang pancang terdiri dari bahan kayu, profil baja atau beton bertulang. Penggunaan tiang pancang membutuhkan penyelidikan tanah yang tepat dan yang menjelaskan dalamnya lapisan tanah dan kekuatan tertentu pada seluruh luas bangunan. Sistem pondasi tiang pancang tidak dapat digunakan pada tanah yang berisi batu batuan besar atau halangan. Pemasangan dilakukan dengan alat pengentak menurut ketepat gunaannya sebagai alat tiang pancang dapat dipilih alat tiang pancang tangan dengan bobot kepala babi yang besar serta jumlah pukulan per menit yang kecil atau alat tiang pancang solar dengan bobot kepala babi yang agak kecil tetapi jumlah pukulan per menitnya besar.

4. Alat pemancang

a. Alat pemancang dengan tangan.

Meupakan alat sederhana. Pada suatu kerangka kaki tiga dipasang balok pengendali kepala babi dan sebuah katrol diujung atas. Para buruh bangunan akan menarik tali pada kerangka sehingga kepala babi naik ( 1 buruh = 12,5 kg) dan kemudian melepaskannya. Kepala babi jatuh ke ujung atas tiang pancang yang lalu turun masuk ke dalam tanah. Berat kepala babi 100 – 300 kg.tinggi pengangkatnya 1,2 – 1,5 m dengan hasil per jam 15 biangm( 1 biang = 25 – 30 pukulan). Untuk mempermudah pekerjaan dapat juga digunakan kerek.berat kepala babi dapat bertambah sampai 2 ton dengan tinggi pengangkatnya 10 – 12 m.

b. Alat pemancang dengan bahan bakar solar.

Page 5: pondasi284

Bekerja dengan injeksi solar yang terbakar oleh pukulan kepala babi. Akibat daya letusan kepala babi akan terangkat lagi. Biasanya berbobot 300 – 2200 kg, tinggi angkatannya 0,9 – 1,8 m dengan hasil 50 – 60 pukulan per jam. Pemakaian bahan bakar alat tiang pancang dengan kepala babi 500 kg adalah 2,5 kg/jam. Alat tiang pancang solar dilengkapi dengan kerangka kaki tiga yang jauh lebih kuat dari ada alat tiang pancang tangan.

c. Alat pemancang vibrator.

Sebagai ganti pemancang dengan bahan solar yang bising, semakin sering digunakan alat tiang pemancang vibrator. Karena alat ini mudah digunakan untuk memukul maupun menarik . sistem ini paling ekonomis untuk tiang cor ditempat.

5. Tiang pancang

a. Tiang Pancang kayu.

Tiang pancang kayu hanya dapat digunakan jika selalu berada di dalam air, sehingga kayu tidak bisa membusuk( karena tidak ada oksigen) . jarak tiang pancang kayu sekurangnya 2,5 kali garis tengah dan seharusnya . 60 cm. Kekuatan lihat tabel.

b. Tiang pancang profil baja.

Tiang pancang jenis ini jarang digunakan karena sistem ini biasanya sangat mahal. sistem ini biasanya dipakai pada beban tinggi yang harus disalurkan kepada lapisan cadas yang kuat di bawah tanah. Jika digunakan tiang pancang ini harus dilakukan pencegahan terhadap karat.

c. Tiang pancang beton bertulang.

Tiang pancang beton bertulang sering digunakan karena tidak perlu memperhatikan keadaan air tanah seperti pada tiang pancang kayu atau masalah karet pada tiang pancang profil baja. Panjangnya dapat dibuat menurut keperluan. Tiang pancang beton bertulang yang dicor dahulu biasanya berbentuk segi empat, harus cukup kuat pula untuk diangkut dan dikerjakan. Jika membutuhkan tiang panjang sekali dapat juga disambung dengan gelang baja. tiang pancang beton yang disediakan secara pratekan sehingga dapat menghemat baja tulang, biasanya berbentuk bundar.( kekuatan lihat tabel).

Bila lapisan tanah bagian atas lunak dan lapisan tanah keras terletak djauh di dalam dan lookasi bangunan masih kosong atau lingkungan sekitarnya tidak kebberatan mengenai kegaduhan maka diguhakan pinsdasi tiang pancang dari beton tulang atau baja. Tiang tiang pancang beton tulang berpenanpang bujur sangkar 0,4 x 0,4 m panjang 12 meter atau berupa pipa beton tulang prategang dengan ujung pipa dari baja sehngga pipa dapat disambung . diameter pipa beton tuang sekitar 0,5 meter. Untuk tiang pancang baja digunakan baja profil H patau pipa baja. Ukuran baja progil 300x300 mm dan pipa baja sekitar o 0,5 m dengan tebal sekitar 10 mm.

Page 6: pondasi284

Pondasi tiang pancang mencapai tanah keras dengan tegangan terpusat (stuik) sebesar 200 kg/cm2. Sedangkan gesekan tanah diperhitungkan menambah daya pikul tiang pancang. Harus adilakukan perhitungan daya pembebanan (loading test)

Pu = Aoc

3+Oτ

6

d. Pondasi tiang beton cor di tempat.Pondasi tiang beton juga dapat dicor di tempat. Sesudah tanah dilubangi, lubang diisi beton tumbuk yang ditumbuk di dalam lubang. Pelaksanannya berbeda menurut keadaan tanah. -sistem dulc ; Pada tanah homogen tanpa batu batuan dan pada tempat yang tidak kena air tanah, pengecoran tanpa bekisting sistem simpleks ; sedangkan pada tanah yang heterogen atau dalam air tanah dengan menggunakan pipa bekisting. sistem simpleks menggunakan pipa baja sebagai bekisting di dalam tanah. Pipabaja dengan ujung runcing dipancang sehingga mengenai lapisan tanah yang cukup kuat. Selanjutnya pipa baja diisi beton yang ditumbukkan ke

e. Pondasi tiang bor.

Bila disekitar lokasi proyek telah padat dengan bangunan pemancangan tiang akan sangat mengganggu, maka dapat dipakai pondasi sumuran borepile atau drilled pier.. orang mengebor lubangn sujjjuran o 1 meter, setelahh mencapai tanah keras maka dipasang pipa penahan tanah supaya tidak runtuh tanahnya kerudian di cor beton bertulang denga tulangan spiral dan casing dicabut berangsur anngsur. Pengecoran dilakukan denganpompa beton agar batu pecah yang leih berat tidak jatuh ebih cepat dariada adukan sement pasir sehingga beton menjadi kropos, banyak sarang batu pecah yang bmengurangi daya dukung pondasi. Dapat juga diisi dengan beotn siklop yaitu betib tulang 1 pc : 5 batu pecah o 30 cm sebagai ganti casing. Atau dipakai pipa beton o 1,20m. Pondasi tiang beton bor yang berfungsi sama. Perbedaan terletak pada dimensi tiang yang lingkaran lebih besar 30 – 120 cm, pada peralatan kerangka kaki tiga yang lebih dalam pipa yang sekaligus ditarik kembali ke atas. Ujung runcing tertinggal dibawah dan hilang. sebelumnya diambil contoh contoh tanah pada lapisan tanah masing masing. batu batuan atau lapisan tanah yang keras mudah ditembus jika peralatan bor memadai. memadai.. Pada sistem bor tyanti.tidak mengakibatkan getaran dan kebisingan. Pemasangan sama. Pondasi ini sederhana dan lebih ekonomis. Tetapi lapangan kerja sangat kotor karena tanah hasil pengeboran becek. Jika pondasi tiang bor pada tanah yang heterogen atau di dalam air tanah memutuhkan penggunan pipa bekisting maka dapat dipilih sistem Michaelis Mast yang cara pembuatannya dapat dilakukan :

f. Pondasi tiang bor cara franki

Sistem ini mengebor lubang o 0,5 m sampai tanah keras dan tanah dijaga supaya tidak runtuh dengan pipa bajacasing yang dipasang sedikit di atas lapisan tanah keras. Setelah tulangan spiral dipasang, lubang dicor beton tulang sambil ditumbuk sehingga di atas

Page 7: pondasi284

lapidan tanah keras timbul bola beton dengan garis tengah sekitar 1 meter. Jadi bidang tumpuan pondasi pada tanah keras menjadi lebih luas sehingga daya pikul menjadi besar.

g. Rakitan pada pondasi tiang.

Pada segala macam pondasi tiang pancang atau bor beralih atau pergesekan dari bahan kayu baja beton atau beton bertulang harus diadakan rakitan pada tiang. Rakitan pada pondasi tiang yang dipilih dapat dibentuk sebagai pondasi setempat, pondasi lajur atau pondasi pelat, akan tetapi selalu dibuat dari beton bertulang kecuali pada pondasi tiang kayu yang juga dapat dirakit dengan kayu. Pada pondasi tiang bor, sejak awal harus dibuat tulangan sengkang yang menonjol dan yang dapat dihubungkan dengan tulangan rakitan pondasi. Jika digunakan pondasi tiang pancang beton bertulang, ujung kepala tiang sesudah tiang ditanankan harus dipecah sehingga tulangan menonjol bebas dan dapat dihubungkan dengan tulangan rakitan pondasi. Pada rakitan pondasi lanjur tiang ditanam sedalam 1-2 baris dan pada pondasi plat beton bertulang di bawah dinding yang menerima beban masing masing. Pada pondasi setempat digunakan plat beton setempat. Jarak minimal adalah jarak dari tepi rakitan ke pusat tiang > 1,2 kali φ tiang. Jarak dari pusat tiang ke pusat tiang lainnya adalah > 2,5 kali φ tiang. Jumlah tiang ditempatkan adalah minimal 3 buah.

Pondasi rakit/raft foundation

6. Kerusakan konstruksi pondasi.Kegagalan pondasi selalu diawali dengan retaknya dinding. Kejadian ini karena pondasi tidak mampu menahan beban yang berupa momen lentur dan gaya geser. Ketidak mampuan pondasi dalam hal menahan momen lentur akan berakibat pada pelelehan baja tulangan sehingga bersifat liat, sedangkan ketidak mampuan pondasi dalam hal menahan beban geser akan berakibat pada hancurnya material beton sehingga bersifat getas. Oleh sebab itu dalam merencanakan pondasi harus dihindari retak yang diakibatkkan oeh beban geser, sebelum retak oleh momen lentur terbentuk. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memberi faktor reduksi kekuatan pada beban geser yang lebih kecil dripada faktor reduksi kekuatan pada momen lentur yaitu faktor φ = 0,75 pada geser dan φ 0,80 pada momen. Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan gedung. Perencanaan pondasi yang baik akan mengurangi penurunan yang tidak seimbang dan tidak merata.Pondasi harus menjamin kestabilan dan keseimbangan bangunan terhadap pembebanan ( berat sendiri, beban berguna, retak dan gerakan geologis kecil serta gaya tekan angin, gempa buni, harus diperhitungan sehingga ketidak seimbangan pembebanan, momen lentur dan retak pada kaki pondasi maupun gaya horizontal yang mengakibatkan puntiran dapat dihindari. Pondasi menanggung 2 macam beban yaitu gravitasi dan lateral.

Persyaratan:-Aman terhadap longsor-Aman terhadap tergullingnya bangunan akibat gempaJenis dan besar kecilnya pondasi sangat ditentukan oleh kekuatan daya dukung tanah di bawah pondasi tersebut.semakin lemah daya dukung tanah maka akan semakin besar ukuran pondasi.

a. Kerusakan akibat momen lentur. Beban yang bekerja pada pondasi berasal dari tekanan tanah dibawah pondasi. Jika tulangan tidak mampu menahan momen lentur yang bekerja pada pondasi,

Page 8: pondasi284

maka akan terjadi retak pada beton pada momen terbesar. Kerusakan pada pondasi terjadi jika nilai a/d cukup besar.

b. Kerusakan akibat gaya geser 2 arah. Gaya geser 2 arah ini sering disebut gaya geser pons, yang berakibat terjadi retak miring di sekeliling kolom dengan jarak d/2. Kerusakan pons umumnya terjadi jika nilai a/d sedang.

c. Kerusakan akibat momen setelah terjadi retak ,miring. Pada keadaan ini mula mula terjadi retak miring pada daerah beton tarik. Karena daerah beton tekan cukup kuat (mutu beton cukup tinggi) maka retak miring tersebut tidak dapat menjalar ke bagian beton tekan, akhirnya tulangan pondasi menjadi leleh. Keadaan ini dijumpai jika nilai a/d cukup kecil, tetapi mutu betonnya cukup baik/ tinggi.

d. Kerusakan akibat gaya geser 1 arah. Pada keadaan ini mula mula terjadi retak miring pada daerah beton tarik, seperti keadaan c diatas. Akibat kombinasi beban vertikal, yaitu P kolom dan gaya geser oleh tekanan tanah keatas maka retak miring ini dapat menjalar ke atas, sehingga luas daerah beton tekan mengecil/ karena luas daerah beton tekan mengecil ,maka beton tidak mampu menahan beban geser dari tekanan tanah, akhirnya beton tekan tersebut akan runtuh. Kerusakan oleh geser 1 arah dijumpai jika nilai a/d cukup kecil dan mutu betonnya kurang baik.

7. Perencanaan pondasi.a. Pondasi staal menerus.b. Pondasi telapak. Perencanaan pondasi telapak.

1. Menentukan ukuran pondasi, ukuran panjang dan lebar telapak pondasi harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga tegangan yang terjadi pada dasar pondasi tidak melampaui daya dukung tanah.

2. Mengontrol kuat geser 1 arah. Gaya geser 1 arah yang bekerja pada dasar pondasi dapat mengakibatkan retak pondasi pada jarak d dari muka kolom,(d = tebal efektif pondasi)

3. Mengontrol kuat geser 2 arah akibat gaya geser 2 arah (geser ponds) maka pondasi akan retak di sekeliling kolom dengan jarak d/2 dari muka kolom.

4. Menghitung tulangan pondasi. Beban yang bekerja pada pondasi berupa beban vertikal dengan arah keatas yang disebabkan oleh tekanan tanah dibawah pondasi. Tulangan pondasi dihitung berdasarkan besar momen maksimal yang terjadi pada pondasi dengan asumsi bahwa pondasi dianggap sebagai pelat yang dijepit oleh bagian tepi kolom. Untuk pondasi berbentuk bujur sangkar maka tulangan dipasang tersebar merata pada seluruh lebar pondasi telapak. Pada pondasi berbentuk persegi panjang pemasangan tulangan diukur berdasarkan. a. tulangan sejajar sisi panjang. Tulangan harus tersebar merata pada seluruh lebar

pondasi telapak.b. Tulangan sejajar sisi pendek . ditentukan jalur pusat ( jalur bujur sangkar yang

berpusat di sumbu kolom dengan sisi = lebar pondasi) dan jalur tepi ( diluar jalur pusat) kemudian dipasang tulangan pada jalur pusat lebih rapat daripada jalur tepi dengan luas tulangan As pusat = ( 2Basu)/(L+B)

5. As tepi = Axu – As pusat.6. Mengontrol kuat dukung pondasi7. Pondasi harus mempu mendukung semua beban yang bekerja pada bangunan di

atasnya. Oleh karena itu disyaratkan bahwa beban aksial terfaktor pada kolom(P) tidak boleh melampaui kuat dukung dari pondasi Ps yang dirumuskan Pu < Pu

8. Pu = φ 0,85 fc A1 dengan φ = 0,7.

Page 9: pondasi284

Pu = gaya aksial terfaktor pada kolom NPu = kuat dukung pondasi yang dibebani, NFc = mmutu beton yang disyaratkan, MpaAt = luas daerah yang dibebani, mm2

Perhitungan.Menentukan ukuran pondasiUkuran pondasi ditentukan berdasarkan persamaan:

σ= PukB . L

+ Muk16B .L

+ PMuy1 /6 B .L

+q≤σ 1

q = (hr x γc) + ( ht x γt)

σ= tegangan yang terjadi pada dasar pondasi kPa, /kN/m2

σt = daya dukung tanah, kPa, /kN/m2

P u,k = beban aksial terfaktor pada kolomB dan L = ukuran lebar dan panjang pondasi, mM u,x dan m u,y = momen terfaktor kolom searah sumbu x dan sumbu y, kNmQ = beban terbagi rata akibat berat sendiri pondasi ditambah berat tanah di atas pondasi, kN/m2

hf = tebal pondasi ≥ 150 mmh t = tebal tanah diatas pondasi, mγc dan γt = berat per volume dari beton dan tanah, kN/m3

Setelah B dan L ditetapkan, kemudian dihitung nilai tegangan maksimal dan minimal yang terjadi pada tanah dasar dengan rumus berikut;Jalur pusat (dipasang lebih rapat) dan tulangan pada jalur tepi dipasang lebih renggang)