Pondasi

22
 PONDASI A. Teknik Pondasi Adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi  bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan  baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik . B. Pe nger ti an Pondasi Pondasi merupakan bagian bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, diseb ut juga sebagai St rukt ur Bawah atau Sub St rukt ur dari suat u  bangunan. Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem struktur yang berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur bagian atas ke lapisan tanah bagian bawah, tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan tanah (settlement) yang  berlebihan. Sebaga ima na kit a ket ahu i bah wa ged ung aka n men gal ami pen uru nan sediki t karena bar at sendiri mau pun kar ena beb an yan g ada pad any a, han ya  pondasi yang baik yang mampu mengakibatkan penurunan yang merata pada set iap bag ian ban gun an. Penuru nan yan g tid ak mer ata aka n men gak iba tka n kerusakan pada struktur atas. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pondasi antara lain: 1. Jeni s Struk tur di Ata sny a (Beba n-Be ban ya ng Bek erja ) Jika jenis struktur ringan dan lapisan permukaan tanah baik, pemilihan  jenis pondasi dangkal telah cukup memadai. Namun, jika jenis strukturnya  berat (high rise building), maka lebih baik digunakan jenis pondasi dalam. Permasalahan jenis pondasi dalam jauh lebih kompleks di-bandingkan dengan  pondasi dangkal. 1

Transcript of Pondasi

Page 1: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 1/22

PONDASI

A. Teknik Pondasi

Adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi

 bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan

 baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik .

B. Pengertian Pondasi

Pondasi merupakan bagian bangunan yang berada di bawah permukaan

tanah, disebut juga sebagai Struktur Bawah atau Sub Struktur dari suatu

 bangunan.

Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem struktur yang berfungsi untuk 

meneruskan beban dari struktur bagian atas ke lapisan tanah bagian bawah, tanpa

mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan tanah (settlement) yang

 berlebihan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa gedung akan mengalami penurunansedikit karena barat sendiri maupun karena beban yang ada padanya, hanya

  pondasi yang baik yang mampu mengakibatkan penurunan yang merata pada

setiap bagian bangunan. Penurunan yang tidak merata akan mengakibatkan

kerusakan pada struktur atas.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pondasi

antara lain:

1. Jenis Struktur di Atasnya (Beban-Beban yang Bekerja)

Jika jenis struktur ringan dan lapisan permukaan tanah baik, pemilihan

 jenis pondasi dangkal telah cukup memadai. Namun, jika jenis strukturnya

 berat (high rise building), maka lebih baik digunakan jenis pondasi dalam.

Permasalahan jenis pondasi dalam jauh lebih kompleks di-bandingkan dengan

 pondasi dangkal.

1

Page 2: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 2/22

2. Jenis Tanah (Daya Dukung Tanahnya)

Daya dukung tanah merupakan salah satu faktor penting dalam

 perencanaan pondasi beserta struktur di atasnya. Daya dukung tanah yang

diharapkan untuk mendukung pondasi adalah daya dukung yang mampu

memikul beban struktur sehingga pondasi mengalami penurunan yang masih

 berada dalam batas toleransi.

Berikut ini adalah beberapa syarat untuk pekerjaan pondasi yang harus

diperhatikan:

1. dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakkan pada

lapisan tanah asli yang keras;

2. harus dihindarkan memasang pondasi pada tanah keras dan sebagian lagi pada

tanah lemek;

3. pondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding angunan dan di

 bawah kolom-kolom pendukung yang berdiri bebas;

4. apabila digunakan pondasi setempat, pondasi tersebut harus dirangkaikan satu

dan lainnya dengan balok pengikat (sloof);

5. pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada di dalam tanah dan kuat

menahan gaya-gaya yang berkerja padaya, terutama gaya desak dan gaya

tekan;

6. apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh panjang

 pondasi dasarnya harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama.

Gambar:

2

Page 3: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 3/22

C. Macam-Macam Kemungkinan Pondasi

1. Keadaan Tanah yang Kering

Keadaan tanah kering berarti tanah yang tidak dapat diperngaruhi air 

hujan dan sebagainya dengan air di dalam tanah sedikit atau dalam sekali. Hal

ini bisa terjadi di gunung dan tanah tidak liat seperti pasir, kerikil dan

sebagainya. Jika kekokohan tanah bagus maka dapat digunakan pondasi jalur 

atau umpak. Apabila kekokohan tanah tidak memungkinkan akan dapat

digunakan pondasi pelat beton.

2. Keadaan Tanah yang Basah

Tanah basah berarti tanah yang mungkin terjadi longsor akibat terkena

air hujan atau air di bawah permukaan tanah. Pada tanah yang basah biasanya

digunakan dinding bendungan. Sesuai dengan kekokohan landasan dapat

digunakan pondasi pelat beton bertulang, salain paku bumi dari kayu atau

 paku bumi dari beton bertulang.

Paku bumi dari kayu hanya boleh digunakan di bawah permukaan air 

tanah permukaan terendah karena bahaya pembusukan.

3. Pondasi di Dalam Air 

Pada prinsipnya dapat digunakan cara seperti pada pondasi pada tanah

 basah yaitu menggunakan dinding bendungan dan pondasi paku bumi kayu

atau beton bertulang. Kemudian juga dengan menimbun batu kali selebar 

mungkin dengan ketinggian di atas permukaan air.

D. Kekokohan Landasan

Dalam pembangunan pondasi dikenal tiga golongan kekokohan landasan:

1. Kekokohan Landasan Baik 

Maksudnya adalah tanah tidak dapat atau hampir tidak dapat dipres.

Tebal lapisan tanah ini harusnya 2 -3 meter, misalnya: batu gunung, pasir 

yang sudah dipres dan kering dan lain sebagainya.

3

Page 4: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 4/22

2. Kekokohan Landasan Sedang

Maksudnya adalah tanah yang dapat dipres misalnya kerikil dengan

 pasir yang masih basah, tanah liat, lempung, dan lain sebagainya. Ketebalan

lapisan ini seharusnya paling sedikit 3-4 meter.

3. Kekokohan Landasan Jelek 

Maksudnya adalah tanah yang menyingkir kalau dipres, misalnya

 pasir atau tanah liat yang masih basah, humus, rawa-rawa, atau timbunan

tanah yang masih baru.

E. Jenis-Jenis Pondasi

Pondasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation/Flach- und Flächengründungen)

Merupakan pondasi yang kedalamannya masih dekat dengan

 permukaan tanah. Pondasi jenis ini terdiri dari beberapa macam, antara lain:

a. Pondasi menerus (Continuous footing/ Streifenfundament )

Disebut juga dengan Pondasi Langsung. Pondasi menerus dapat

digunakan pada keadaan tanah bangunan yang seragam. Ciri-ciri dari

 pondasi menerus ini adalah:

1). ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama;

2). dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom;

3). biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;

4). untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang yang bagian

 bawahnya diperlebar menjadi pelat.

Gambar:  

4

Page 5: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 5/22

 b. Pondasi setempat (Single footing/Einzelfundament)

Pondasi ini umumnya dibuat pada bagian yang terpisah seperti misalnya

di bawah kolom-kolom pendukung (kolom struktur), tiang, dan

sebagainya. Kemudian juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan

kayu di daerah rawa-rawa.

Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam

massif yang bertarah atau balok beton bertulang yang pre-fabrikasi dan

diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan saja.

Ciri-ciri dari pondasi setempat ini adalah:

1). jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter ;

2). pondasi dibuat hanya di bawah kolom;

3). masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof,

tidak digunakan untuk mendukung beban.

Adapun bentuk-bentuk dari pondasi setempat antara lain:

1).   pondasi pilar , dibuat dari pasangan batu kali berbentuk kerucut

terpancung.

2).  pondasi sumuran, dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk ulat

sampai kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa

tulangan dan batu-batu besar.

3).   pondasi umpak , dipakai untuk bangunan sederhana yang umumnya

dibuat dari rangka kayu dengan dinding dari papan atau anyaman

 bamboo. Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang penyangga.

Tiang ini satu sama lain dihubungkan dengan balok kayu yang

dipasang di bagian bawah tiang yang juga untuk menumpu papan-

 papan lainnya, di bagian atas tiang menyatu dengan atapnya. Untuk 

memelihara pondasi, kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai

ketinggian ± 1 meter.

Pondasi umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut:

a) pasangan bata yang disusun bertangga;

 b) pasangan batu kali

5

Page 6: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 6/22

c) cor beton tidak bertulang;

d) batu alam yang dibentuk menjadi lunak.

4).  pondasi telapak , dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat

 persegi, disebut juga “voetplat”.

Gambar:

c. Pondasi pelat (Plate foundation/ Plattenfundament)

Pondasi pelat beton bertulang biasanya seluas ukuran gedung yang

direncanakan. Pondasi ini membagi beban secara merata ke tanah

 bangunan. Pondasi pelat ini biasa digunakan dalam hal:

1). daya dukung tanah jelek atau beban bangunan yang tinggi;

2). raster atau jarak-jarak tiang/dinding kurang dari 8 meter;

3). beban bangunan yang tinggi sudah dibagi merata oleh konstruksi atas;

4). pada daerah rawan banjir, pondasi ini akan mencegah meresapnya air 

dari bawah (tanah).

Gambar:

 

6

Page 7: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 7/22

2. Pondasi Dalam (Deep Foundation/Tiefgründungen)

Merupakan pondasi yang kedalamannya jauh dari permukaan tanah.

Adapun perbedaan antara pondasi dalam dan pondasi dangkal adalah pada

tingkat kedalaman pondasi tersebut di dalam tanah. Biasanya, pondasi ini

digunakan untuk daerah yang mempunyai struktur tanah yang jelek, untuk 

 bangunan yang membawa beban berat (high rise building), lepas pantai, dll..

Pondasi dalam terdiri dari beberapa macam, antara lain:

a. Pondasi tiang pancang (Pile/ Pfahlgründungen)

Pondasi paku bumi diterapkan pada bangunan/gedung yang harus

didirikan pada suatu tanah yang tidak mempunyai landasan yang sangat

kokoh. Gaya-gaya yang diperkenankan pada paku bumi dapat diterima

dengan dua cara, yaitu:   paku bumi beralih yaitu mengalihkan beban

 bangunan ke suatu lapisan tanah dengan kekokohan landasan yang cukup

tinggi terletak jauh di bawah lapisan permukaan tanah. Secara konstruktif 

  paku bumi beralih dapat diperlakukan sebagi paku bumi pelantak atau

 juga paku bumi pemboran.

Jika lapisan tanah yang mempunyai kekokohan landasan cukup tinggi

 berada jauh di bawah permukaan tanah atau sama sekali tidak ada maka

digunakan paku bumi pergesekan. Secara konstruktif paku bumi

 pergesekan dibuat sebagai paku bumi pemboran.

1).  paku bumi pelantak 

Paku bumi pelantak dapat dibagi atas paku bumi pelantak siap jadi

atau paku bumi pelantak dibuat dari beton berisi. Paku bumi pelantak 

siap-jadi terdiri dari kayu, baja atau beon bertulang dan akan

dilantakkan ke dalam tanah. Sebelum menggunakan paku bumi maka

  perlu dilakukan penyelidikan kedalaman tanah yang mempunyai

kekokohan landasan pada seluruh luas luas tanah banguna. Jika tidak,

maka gedung yang didirikan bisa saja mengalami penurunan pondasi

yang tidak seragam. Sistem paku bumi palantak tidak dapat digunakan

7

Page 8: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 8/22

  pada tanah berisi batu-batuan yang esar dan sebagainya.

Pemasangan/pelantakan dilakukan dengan alat pengentak:

a) pengentak tangan

Pengentak ini mempunyai bobot kepala abi yang besar dengan

  jumlah pukulan per menit kecil (sedikit). Seperti tesirat dari

namanya, pengentak ini dikerjakan manual dengan tangan.

 b) pengentak diesel

Beda dari pengentak tangan, pengentak diesel mempunyai berat

kepala babi lebih kecil namun jumlah pukulannya lebih banya per 

menitnya. Pengentak ini nekerja dengan injeksi solar yang

terbakar oleh pukulan kepala bai. Kemudian eksplosi kepala babi

terangkat dan seterusnya.

c) paku bumi pelantak kayu

Paku bumi pelantak kayu hanya dapat digunakan jika selalu

  berada dalam air sehingga kayu tidak busuk karena tidak ada

oksigen.

d) paku bumi pelantak profil baja

Paku bumi profil baja agak jarang digunakan karena mahal.

Apabila digunakan maka harus disiapkan perlindungan anti karat.

e) paku bumi palantak beton bertulang

Paku bumi ini cukup sering digunakan karena tidak perlu

memperhatikan keadaan air aeperti pada paku bumi pelantak kayu

maupun masalah karat pada paku bumi pelantak profil baja.

Panjangnya dapat dibuat sesuai kebutuhan. Paku bumi pelantak 

  beton bertulang yang dicor dahulu harus cukup kuat untuk 

diangkut dalam perjalanan dan untuk dikerjakan. Panjangnya tidak 

 boleh melebihi 45 kali garid tengahnya.

2).  paku bumi pemboran

Paku bumi pemboran lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan

  paku bumi pelantak. Paku bumi pemboran tidak memerlukan

8

Page 9: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 9/22

  pengentak tapi hanya steling kaki tiga yang sederhana. Terlebih

apabila digunakan di dekat bangunan lama, karena tidak menggunakan

  pelantak maka tidak menimbulkan getaran. Karena pemasangan

  pondasi ini dilakukan dengan cara pemboran maka dapat diambil

contoh tanah lapisan masing-masing sehingga diketahui kedalaman

tanah keras pada semua luas bangunan.

Gambar: 

 b. Salaian paku bumi

Apapun jenis paku bumi yang digunakan, harus diadakan salaian paku bumi. Salaian paku bumi dapat dibentuk sebagai pondasi tulang, pondasi

 jalur atau pondasi pelat, akan tetapi slalu menggunakan beton bertulang.

Tulagan besi dari paku bumi dihubungkan dengan besi tulangan pondasi.

Pada pondasi lajur, paku bumi dilatak dalam satu atau dua barisan dan

 pada pondasi pelat beton di bawah dinding bangunan.

c. Drilled shaft

Biasa digunakan untuk gedung bertingkat tinggi, jembatan, maupun off-

shore construction.

Gambar:

9

Page 10: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 10/22

d. Diaphragm wall

Pondasi tipe ini digunakan bila:

1). saturasi cukup tinggi;

2). kondisi tanah tidak stabil;

3). untuk meminimalkan pergerakan tanah karena getaran pada saat

 pengeboran.

Gambar:

F. Bahan-Bahan Pondasi

Di bawah ini yang termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam

 pembuatan pondasi yang sering digunakan pada pekerjaan pondasi, antara lain:

1. Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali dapat dibuat dari pecahan yang cukup besar celah-

celah antara batu kali diisi dengan adukan kapur (1 bagian), semen merah (1

  bagian), pasir (3 bagian) bias juga menggunakan komposisi yang lainnya.

Semua batu kali harus dipasang rata dan tepat pada pempatnya. Lebar pondasi

sekurang-kurangnya 5 cm lebih tebal dari dinding pada sisi masing-masing.

2. Pondasi Batu Buatan

Pondasi juga bisa dibuat dari batu buatan, yaitu batu semen, batu

merah berkualitas tinggi sehingga tahan air atau batu batako yang

mengandung semen Portland cukup tinggi. Tingginya pondasi itu paling

sedikit lima lapisan batu dengan pengaturan batu yang betul dan adukan

se[erti yang ditunjukkan pada pondasi batu kali.

10

Page 11: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 11/22

3. Pondasi Beton

Pondasi beton tanpa tulangan biasanya digunakan pada rumah tinggal

satu atau dua tingkat dan pada bangunan-bangunan lain yang sederhana.

Karena beton ini tidak bertulang, maka pondasi ini hanya dapat menerima

gaya tekan. Beton yang biada digunakan adalah beton K 150 sampai dengan K 

175. Bisa juga digunaka beton dengan komposisi campuran 1 (bagian) semen

 portlad : 5 (bagian) semen merah : 8 (bagian) kerikil/pasir halus.

4. Pondasi Beton Bertulang

Pondasi ini biasa digunakan pada tanah dengan daya dukung yang

  jelek. Yang perlu diperhatikan dalam teknis pemasangan pondasi beton

 bertulang ini adalah setelah taah digali untuk pondasi, diletakkan 5 cm beton

K 100 sampai dengan K 150 sebagai dasar agar besi tidak kotor oleh tanah.

Kemudaian setelah besi beton dipasangkan, parit untuk pondasi diisi dengan

 beton minimal K 250 atau lebih baik menggunakan K275 – K 300.

5. Bebatuan (Batu Kali, Batu Belah, Batu Gunung)

Batu adalah sejenis bahan yang terdiri dari mineral dan

dikelompokkan menurut komposisi mineral yang dikandungnya.

Pengelompokan ini dibuat berdasarkan :

a. kandungan mineral;

 b. tekstur batuan;

c. struktur batuan.

6. Batu Gamping

Batu gamping ini berwarna putih sampai putih abu-abu, bagian luar 

  biasanya berwarna coklat kemerahan sampai hitam karena mengalami

 pelapukan. Banyak mengandung fosil foraminifera dan di beberapa tempat

mengandung kalsit. Berstruktur massif, kompak ( solid ) dan sering kali

terdapat rongga-rongga karena prosses pelarutan. Proses pelarutan yang

intensif akan menghasilkan sungai bawah tanah dan gua kapur. Kandungan

kimia yang terkandung di dalamnya, antara lain :

CaO : 61%- 64%

11

Page 12: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 12/22

MgO : 0.20%

Fe2O3 : 0,2%-0,6%

P2O5 : 0,02%-0,03%

Batu gamping saat ini sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan

kapur tohor dan digunakan sebagai batu pecah untuk pondasi bangunan atau

 jalan.

7. Beton

Dalam suatu konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan

komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk 

  paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari

agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan

 peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena karena air menguap,

tapi karena semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan

akhirnya membentuk material seperti batu. Beton digunakan untuk membuat

  perkerasan jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk 

 pagar/gerbang, dan semen dalam batu bata atau tembok blok. Nama lama

untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya, banyak ditemukan beton baru hasil

modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot, beton fiber, beton

  berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, dan beton mampat

sendiri.

8. Semen

Semen adalah hasil industri dari paduan bahan baku: batu

kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung/tanah liat atau bahan

 pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk / bulk,

tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada

 pencampuran dengan air. Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut

dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk clinkernya, yang

12

Page 13: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 13/22

kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gips / gypsum dalam jumlah

yang sesuai.

Jenis semen menurut BPS antara lain:

a. semen Portland

Bubuk berwarna abu kebiru-biruan, dibentuk dari bahan utama batu kapur 

atau gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang

 bersuhu tinggi sekaligus bertekanan tinggi.semen ini biasa digunakan

sebagai perekat untuk memplester. Semen ini berdasarkan prosentase

kandungan penyusunannya terdiri dari 5 tipe, yaitu tipe I s/d tipe V.

 b. semen putih

Semen yang lebih murni daripada semen abu dan digunakan untuk 

 pekerjaan penyelesaian, seperti sebagai filter atau pengisi. Semen jenis ini

dibuat dari bahan utama kalsit murni.

c. oil w ell cement

Semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyakk nbumi

atau gas alam baik didarat ataupun lepas pantai.

d. mixed and fly ash

Campuran semen abu dengan pozolan buatan ( fly ash ). Pozolan buatan

merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung

amorphous silica, aluminium oksida, besi oksida, dan oksida lainnya

dalam berbagai variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran

untuk membuat beton, sehinnga menjadi lebih keras. Semakin baik mutu

semen, maka semakin lama mengeras atau membatunya jika dicampur 

dengan air.

9. Tanah Liat

Tanah liat terdiri dari partikel-partikel hidro silikat dan aluminia

yang halus. Kedua partikel tersebut yang bercampur dengan oksigen adalah

yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Tanah liat terbentuk dari proses

 peleburan batuan silica oleh asam karbonat, dan sebagian lagi terjadi karena

 proses hydrothermal.

13

Page 14: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 14/22

G. Permasalahan pada Pondasi dan Solusinya

1. Pergerakan Akibat Pembebanan

Beban bangunan dapat mengakibatkan terjadinya pergerakan pada

  bagian pondasi, baik berupa pergerakan horizontal maupun vertikal

(penurunan).

2. Pergerakan Akibat Penyebab Lainnya

Pergerakan pondasi dapat juga disebabkan karena perubahan cuaca,

  pertumbuhan pohon di sekitar bangunan, dan penyebab eksternal lainnya.

Permasalahan ini berkaitan dengan komposisi partikel tanah di bawah

 bangunan, dan setiap kondisi tanah tertentu memiliki pengaruh yang berbeda.

a. Tanah liat

Tanah liat dapat menyusut pada kondisi kering dan mengembang pada

saat basah. Kondisi ini berpengaruh pada pergerakan pondasi yang

dangkal. Tanah liat yang kering pada permukaannya akan banyak terjadi

retakan. Melalui retakan ini air bisa masuk ke bagian bawah pondasi dan

melemahkan tanah di bawah pondasi tersebut sehingga pondasi

mengalami penurunan.

Cara mengatasi: menggunakan pondasi yang dalam atau melakukan

underpinning .

 b. Tanah berpasir  

Apabila air bawah tanah menyapu partikel pasir tanah, maka akan

menyebabkan tanah menjadi tidak stabil.

c. Tanah organik dan tanah urugan

Jenis tanah ini biasanya sangat lembut sehingga bila dibangun pondasi

 bisa menjadi tidak stabil. Demikian halnya dengan tanah urugan, bila

tidak ditempatkan dan dipadatkan secara benar, kondisinya juga tidak 

stabil. Perlu penyesuaian-penyesuaian tertentu sebelum dibangun pondasi.

3. Pergerakan Dalam Skala Besar 

Beberapa pergerakan pondasi terjadi karena fenomena alam,

geological atau kombinasinya. Misal, pada kemiringan tertentu tanah liat

14

Page 15: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 15/22

dapat mengalami longsor secara perlahan, tanah berkapur pada lapisan

dasarnya dapat berlubang-lubang akibat aliran air bawah tanah.

4. Desain Pondasi

Kedalaman suatu pondasi harus digali, tergantung beberapa faktor,

antara lain:

a. kapasitas yang cukup aman untuk mendukung beban bangunan;

 b. untuk daerah yang jenis tanahnya tanah liat, kedalaman pondasi harus di

 bawah zone dimana penyusutan dan pengembangan akibat keadaan cuaca

dapat menyebabkan pergerakan pondasi yang cukup besar.

5. Beton Pondasi

Kekuatan beton dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. proporsi dan tipe semen;

 b. tipe proporsi dan kualitas campuran;

6. Modifikasi Terhadap Pondasi yang Sudah Ada

Bangunan yang sudah ada terkadang dilakukan renovasi yang

kemungkinan daapt menimbulkan penambahan beban pada bangunan tersebut

sehingga perlu dilakukan pengecekan pada pondasinya apakah masih cukup

mampu untuk menanggung penambahan beban. Misal, perluasan bangunan

terkadang melebihi batas pondasi yang sudah ada. Oleh karena itu, solusi

untuk mengatasinya adalah dengan membuat pondasi tambahan untuk 

mendukung dinding perluasan bangunan tersebut.

7. Pondasi Batu Kali Turun

Penyebabnya antara lain:

a. Lapisan tanah di bawah pondasi kurang padat/kurang keras sehingga tidak 

mampu menopang beban di atasnya.

 b. Ukuran pondasi kurang besar, tidak sesuai dengan beban bangunan di

atasnya.

c. Posisi/letak pondasi berada dalam sudut longsor tanah.

d. Tanah mengalami perubahan karakteristik akibat kejadian alam seperti

 banjir, gempa bumi.

15

Page 16: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 16/22

Adapun cara mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada pondasi

 batu kali ini antara lain:

a. Membuat pondasi baru yang berada dekat dengan pondasi yang turun.

Tujuannya untuk membagi beban yang berlebih.

 b. Memadatkan permukaan tanah di bawah pondasi yang baru dengan cara

manual atau dengan bantuan mesin stamper sehingga daya dukung tanah

meningkat.

c. Memperbaiki ketinggian balok dan dinding yang rusak akibat penurunan

 pondasi.

d. Membuat tiang di atas pondasi baru untuk menghentikan penurunan.

8. Pondasi Tiang pada Tanah Lempung/Tanah Lunak 

Permasalahan yang sering dihadapi pada konstruksi yang didirikan

 pada tanah lunak adalah rendahnya daya dukung tanah pada saat pembebanan

 pada konstruksi tersebut. Kandungan air yang tinggi pada tanah lempung

dapat merenggangkan ikatan antar butir tanah sehingga daya dukung terhadap

konstruksi yang didirikan di atasnya menjadi rendah. Selain itu, penurunan

yang berlebihan dapat terjadi pada saat struktur yang dibebani.

Alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut antara lain dengan

memperbesar ukuran pondasi atau memperbaiki kondisi tanah lunak tersebut,

yaitu dengan menggunakan proses elektrokinetik yang berfungsi untuk 

menurunkan kadar air tanah sehingga meningkatkan daya dukung tanahnya.

Oleh karena itu, daya dukung pondasi tiang juga menjadi meningkat.

9. Bangunan yang Terletak di Tepian Sungai

Kondisi bangunan yang didirikan di tepian sungai, biasanya sebagian

tiang pondasinya sudah tidak tegak posisinya sehingga posisi bangunan agak 

miring.

Maka, solusi untuk mengatasinya adalah dengan menambah tiang

 pendukung pondasi yang baru sehingga posisi bangunan kembali ke posisi

semula (tegak).

16

Page 17: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 17/22

10.Permasalahan pada Pondasi Dalam

Permasalahan utama yang selalu menjadi kendala pada konstruksi

 pondasi dalam dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:

a. tidak tercapainya daya dukung yang diinginkan khususnya pada proporsi

daya dukung ujung tiang (end-bearing);

 b. penurunan jangka panjang tiang (long-term settlement).

Sangat rendahnya proporsi daya dukung ujung tiang dan penurunan

 pada pondasi dalam (bored pile) dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, metode

konstruksi dan beban-beban yang bekerja serta hal-hal lainnya yang

menentukan. Proses pengeboran lubang bor pondasi biasanya dilakukan pada

elevasi di bawah permukaan air dimana kestabilan dinding lubang bor 

merupakan issue yang perlu diperhatikan. Hal ini dapat dicegah dengan

 penggunaan lumpur atau campuran lainnya. Namun, selama masa proses

 pengeboran akan selalu terjadi keruntuhan lokal dari dinding lubang bor 

akibat dari lapisan-lapisan tanah yang berbeda. Peristiwa tersebut yang

kemudian dikombinasikan dengan pengendapan lumpur dan proses

 pembersihan dasar ujung tiang yang sulit akan mengakibatkan terjadinya

 penumpukan runtuhan-runtuhan tanah pada dasar lubang bor, dan pada

akhirnya akan menyebabkan tiang pondasi akan bertumpu pada tanah dasar 

yang lunak dengan kapasitas tahanan yang hanya berkisar 150 -- 250 kPa.

Potensi pergerakan ke arah bawah akan menjadi hal yang sangat

memungkinkan terjadi pada saat beban-beban bekerja, dan menyebabkan

 penurunan (settlement) yang relatif besar dari pondasi tiang.

Adapun solusi untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini adalah

dengan menggunakan teknologi   pressure grouting  yang telah banyak 

diaplikasikan pada elevasi dasar atau sisi-sisi lateral dari tiang untuk 

meningkatkan performa pondasi tiang. Teknik grouting secara garis besar 

 berfungsi:

a. memperkeras sedimen pada dasar tiang dan tanah yang mengelilingi tiang;

17

Page 18: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 18/22

  b. memperbaiki kekurangan yang terdapat pada penggunaan teknologi

konstruksi tradisional dari cast-in-situ pile;

c. meningkatkan kapasitas tahanan single pile;

d. menurunkan/memperbaiki settlement pada pondasi bored pile;

e. mengisi celah antara rongga dan plat bearing pada lokasi sekeliling load

cell untuk menyambungkan kembali segmen atas dan bawah bored pile

dengan mix grouting Didalam setelah melakukan pengujian beban dengan

metoda Load Cell.

Proses grouting atau post grouting ini dilaksanakan pada saat beton

telah mencapai kekuatan tertentu yang telah ditetapkan di dalam perencanaan

dan program pengujian beban. Grouting mix atau cement slurry yang

mempunyai komposisi semen dan air kemudian di-injeksi ke dalam rongga-

rongga tersebut dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi melalui pipa

grouting. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap grouting secara umum

termasuk: jenis tanah pada dasar tanah, tekanan grouting, kuantitas grouting,

diameter dan panjang tiang, dll.

Mekanisme peningkatan kapasitas cast-in-place bored-pile dari

 pelaksanaan grouting dapat dirangkum dibawah ini:

Grouting dengan tekanan tinggi akan memecah, mengisi, menembus,

memadatkan dan memperkeras endapan dan tanah di sekeliling dasar tiang

dan akhirnya dapat membentuk campuran tanah baru dengan kekuatan yang

lebih tinggi dan mampu memberikan perlawanan yang lebih besar terhadap

  beban yang disalurkan dari kepala tiang. Tanah di sekeliling dasar tiang

dianggap mengalami deformasi dan tekanan oleh tekanan tinggi dari grouting

untuk membentuk pengembangan pada dasar tiang dan juga luas efektif dari

dasar tiang akan meningkat. Dengan adanya tekanan tinggi dari grouting maka

kekuatan dari penampang dasar tiang yang terdiri dari bahan beton dan

campuran endapan akan meningkat dan deformasi tekan (compression

deformation) akan tercapai lebih awal. Deformasi vertikal dari tiang akibat

18

Page 19: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 19/22

  beban rencana akan berkurang dan penggunaan secara maksimal dari

kapasitas tahanan tiang pondasi dapat tercapai.

Sebagian dari grouting akan menembus rongga-rongga sepanjang pile-soil

interface di atas elevasi dasar tiang untuk membentuk suatu kumpulan massa

tanah yang terintegrasi pada bagian bawah tiang dengan lapisan lumpur dan

 batasan tanah sehingga tahanan lateral dari tanah yang mendekati dasar tiang

akan meningkat. Sedimen pada dasar tiang diperkeras dan dikunci dengan

campuran jacked cement paste untuk membentuk sebuah kristal berkekuatan

tinggi dan stable chemical performance, dan pada akhirnya akan

meningkatkan tahanan dasar tiang.

11. Untuk menghindari kenaikan kelembaban dari tanah lewat pondasi ke dinding

 batu buatan, maka sebaiknya pada pondasi batu kali dan pondasi batu buatan

dibuat suatu balok balok beton bertulang (rollag, trasram) setebal dinding

setinggi ± 30 cm. balok beton bertulang itu juga membantu untuk membagi

gaya-gaya dan beban seragam ke pondasi dan ke tanah bangunan.

12.Pencegahan Terhadap Rayap

Pencegahan terhadap rayap lebih baik dilakukan daripada

 pembasmian. Pencegahan ini dilakukan sebelum pendirian bangunan. Adapun

macam-macam tindakan pencegahan terhadap rayap ini antara lain:

a. memperhatikan bahaya rayap dalam perencanaan dan perincian bangunan;

 b. pengawetan dengan obat-obatan;

c. pencegahan selama pendirian pembangunan;

d. menggunakan bahan-bahan yang tahan terhadap rayap: beton, baja, dsb.

13.Pencegahan pada Lapangan Berawa

Karena pada daerah rawa-rawa biasanya hanya dibangun gedung yang

sederhana dan berkostruksi kayu maka yang perlu diperhatikan adalah

 pencegahan terhadap rayap pada kostruksi kayu. Pemasangan gedung di atas

tiang-tiang dalam air. Apabila perlu di bawah bangunan yang direncanakan itu

diadakan galian. Yang perlu diperhatikan adalah air harus selalu barganti

(mengalir). Air yang tergenang dapat menjadi tempat nyamuk. Selain itu hatus

19

Page 20: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 20/22

direncanakn perlindungan terhadap kayu agar tahan terhadap rayap dan tidak 

mudah lapuk.

14.Pencegahan pada Lapangan Kering

a. Pada bangunan berkonstruksi kayu

Pemasangan bangunan berkonstruksi kayu di atas pondasi umpak atau

 jalur dari beton yang ditutup seng di atas alas. Seng tersebut harus tahan

karat dan bisa dilakukan serta tahan terhadap kerusakan mekanis.

Ketentuan ini besar artinya terutama pada bangunan istimewa yang

menggunakan seng tembaga atau kuningan. Pada bangunan lain

digunakan seng yang digalvanisasi dengan tebal sekurang-kurangnya

BWG 24. Sambungan-sambungan yang dilipat harus juga disolder seperti

 juga semua tembusan yang terjadi pada strip seng seperti baut, paku dan

sebagainya. Pada jarak 2 cm sebelah luar pondasi seng dilekukkan dengan

sudut 45° ke bawah selebar 5 cm.

 b. Pada bangunan berkonstruksi batu

Karena pada bangunan berkonstruksi batu, batu bata merah misalnya, sulit

mengadakan strip seng seperti pada bangunan berkonstruksi kayu, maka

 pada bangunan batu dipasang stip seng lurus dan yang keluar hanya 1.5

cm dari sisi dinding masing-masing. Agar seng ini tidak mengganggu,

sebaiknya seng ini dipasang pas diantara pangkalan batu dan sebagainya.

Maksud pembuatan ini adalah agar rayap tidak mungkin naik tanpa

sepengetahuan penghuni gedung karena rayap harus meelewati seng yang

terbuka sekeliling semua dinding dan dengan begitu rayap mudah

dibasmi.

20

Page 21: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 21/22

21

Page 22: Pondasi

5/9/2018 Pondasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pondasi-559bf68003572 22/22

DAFTAR PUSTAKA

1. Frick, Heinz. Ilmu Konstruksi Bangunan I . Semarang: 1980.

2. Puspantoro, Ign. Benny.   Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat .

Jogjakarta: Universitas Atmajaya, 1985.

3. http://www.suramadu.com.

4. http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/03-010/EK-Konferensi%20Nasional

%20TGRTS.doc.

22