pomfoliks
-
Upload
devi-tannia -
Category
Documents
-
view
114 -
download
7
description
Transcript of pomfoliks
POMFOLIKS
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira
15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan
cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif,
bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi
tubuh1.
Fungsi utama kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan
suhu tubuh pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D, dan keratinisasi. Apabila
salah satu fungsi kulit ini terganggu, maka akan mengakibatkan berbagai macam
penyakit kulit1.
Salah satu penyakit kulit adalah pomfoliks, yang merupakan suatu eksema
endogen yang ditandai dengan erupsi vesikula menonjol ditelapak tanga atau telapak
kaki2. Penyakit ini terjadi pada semua kelompok usia, namun petogenesisnya tidak
diketahui. Penyakit ini bukan penyakit genetik, meskipun peningkatan insiden atopik
di temukan pada penderita dan keluarganya3. Penyakit ini ditandai dengan adanya
vesikel, yang berisi cairan, munculnya tiba-tiba, vesikel tersebut dapat berkelompok
dan kemudian membentuk bula yang besar pada telapak tangan dan kaki2.
Pomfoliks merupakan suatu penyakit kronik, dapat kambuh kmbali, dengan
serangan penyakit yang menurun setelah usia pertengahan. Pada beberapa pasien
dapat mengalami remisi spontan dalam 2-3 minggu4.
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 1
Pomfoliks merupakan suatu eksema endogen yang ditandai dengan erupsi
vesikula menonjol ditelapak tangan atau telapak kaki, yang bersifat rekuren, akut atau
kronik2,5.
Pomfoliks umumnya disebabkan oleh stress emosi, reaksi Ig akibat jamur atau
bakteri, makanan atau obat-obatan5. Selain itu, karena lokasinya di tempat yang
banyak berkeringat (hiperhidrosis), diduga keringat sebagai penyebabnya. Penderita
ini juga dapat mempunyai riwayat kecenderungan atopi6. Pomfoliks banyak dijumpai
pada orang dewasa dengan frekuensi yang sama pada pria dan wanita.
Pomfoliks berarti gelembung, ditandai oleh vesikula pada telapak tangan dan
telapak kaki, sering terasa gatal atau terbakar. Letaknya selalu bilateral, simetris,
kadang berkelompok dan kemudian membentuk bula yang besar. Isinya jernih, tetapi
bisa menjadi purulen. Pada stadium subakut atau kronis, kulit kering dan berskuama6.
Pada 80% penderita mengenai telapak tangan, bagian lateral jri-jari, hanya 12 % yang
mengenai telapak kaki. Erupsinya simetris dan sering rekuren2.
Diagnosa banding dari pomfoliks diantaranya :
Dermatifitid, yaitu dermatitis sekunder yang terjadi karena adanya infeksi
jamur
Dermatitis kontak iritan pada tangan, biasanya mengenai dorsum manus
dan sela-sela jari, sedangkan pada pomfoliksm lokasi terutama di telapak
tangan dan pinggir lateral jari-jari.
Psoriasis pustulosa palmoplantar. Vesikel pada pomfoliks dapat
dirancukan dengan psoriasis pustular, namun psoriasis pustular biasanya
melibatkan kuku, yaitu adanya alur-alur ataupun onikolisis. Lesi pada
psoriasis jelas batasnya, dan tidak begitu gatal6.
Penatalaksanaan pomfoliks dibagi menjadi penatalaksanaan umum dan
penatalaksanaan khusus dan penatalaksanaan khusus.
Umum :
Menjaga kebersihan tangan dan kaki
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 2
Menghindari faktor-faktor pencetus
Menghindari garukan
Khusus :
Topikal : - Kortikosteroid cream :
Desoximethason 0,05% dioleskan tipis pada gelembung
yang sudah pecah.
- Kompres kmnO4 1:5000 dilakukan 3x sehari selama 15
menit.
Sistemik : - Antihistamin : Cetirizine 10mg 2x1 6,7.
Prognosa pada penyakit ini adalah baik, apanila diagnosa penyakit ini
ditegakkan secara dini dan dengan pengobatan yang tepat. Namun pomfoliks ini
merupakan suatu penyakit yang kronik, dapat kambuh kembali,, dengan serangan
penyakit yang menurun setelah usia pertengahan. Pada beberapa pasien dapat
mengalami remisi spontan dalam 2-3 minggu7.
GAMBAR
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 3
Telah datang seorang pasien perempuan bernama irene hutajulu 18 tahun
datang ke poliklinik RSU dr Pirngadi Medan pada tanngal 05 oktober 2015 dengan
keluhan bintil-bintil kecil berisi cairan disertai rasa gatal dan panas pada telapak kaki,
sejak lebih kurang satu tahun ini dan memberat dalam tiga hari ini. Keluhan ini
dialami Os hilang timbul, rasa gatal timbul pada saat kaki Os basah dan pada saat Os
makan ikan laut. Hal ini juga dialami pada jari tangan kanan Os. Awalnya binti-bintil
berisi cairan disertai rasa gatal kemudian digaruk Os dan pecah, kemudian mengering
dan timbul sisik. Ibu Os juga pernah mengalami hal seperti ini tetapi orang tua Os
mengaku tidak mempunyai riwayat alergi makanan dan obat-obatan. Sebelumnya Os
pernah mengalami keluhan yang sama dan berobat ke klinik dan diberi obat
Dexamethason tablet dan Griseufulvin. Dan tidak ada perbaikan sehingga Os
memutuskan datang berobat ke poli kulit dan kelamin RSU Dr Pirngadi Medan.
Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai ruam berupa vesikel dan skuama
yang disertai rasa gatal pada regio dorsopedis sinistra-dextra dan regio dorsalis
digitorum dextra.
Berdasarkan pemeriksaan dermatologis, maka diagnosa banding pada pasien
ini adalah Pomfoliks dengan dermatitis kontak, dermatitis alergi dan tinea pedis et
manus. Diagnosis sementara pada pasien ini adalah Pomfoliks dengan dermatitis
kontak.
Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu penatalaksanaan secara umum dan
penatalaksanaan secara khusus. Penatalaksanaan secara umum adalah menghindari
faktor predisposisi, menjaga kebersihan pada kaki dan telapak tangan, menghindari
garukan, dan menggunakan alas kaki, serta mengompres dengan air hangat sebagai
pengganti kompres Nacl 0.9% dengan tujuan agar gelembung-gelembung pecah.
Penatalaksanaan secara khusus terdiri atas topikal dan sistemik, dimana
penatalaksanaan secara topikal dilakukan dengan mengompres gelembung yang berisi
cairan dengan menggunakan larutan Nacl 0,9% untuk memecahkan gelembung,
kemudian oleskan desoximethason 0,05%. Serta untuk penatalaksanaan secara
sistemik diberikan cetirizine 10mg 2x1.
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 5
Prognosa pada pasien ini adalah baik, apabila diagnosa penyakit ditegakkan
secara dini dan dengan pengobatan yang tepat.
DISKUSI
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 6
Diagnosis Pomfoliks pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan dermatologis. Dengan keluhan utama bintil-bintil kecil berisi cairan
disertai rasa gatal dan panas pada telapak kaki, sejak lebih kurang satu tahun ini dan
memberat dalam tiga hari ini. Keluhan ini dialami Os hilang timbul, rasa gatal timbul
pada saat kaki Os basah dan pada saat Os makan ikan laut. Hal ini juga dialami pada
jari tangan kanan Os. Awalnya binti-bintil berisi cairan disertai rasa gatal kemudian
digaruk Os dan pecah, kemudian mengering dan timbul skuama. Hal ini sesuai
dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa gejala awal dari Pomfoliks munculnya
vesikel disertai rasa gatal yang terkadang disertai dengan rasa panas dan terbakar. 7.
Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai ruam berupa vesikel dan skuama
yang disertai rasa gatal pada regio dorsopedis sinistra-dextra dan regio dorsalis
digitorum dextra. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa
predileksi Pomfoliks dijumpai pada telapak tangan dan kaki dengan efloresensi
vesikel-vesikel bilateral simetris, kadang-kadang dapat berkelompok dan kemudian
membentuk bula yang besar. Gambaran klinis Pomfoliks pada stadium sub akut dan
kronis berupa fisura, kulit kering, likenifikasi dan berskuama ataupun vesikel-vesikel
akan muncul kembali. Pada Pomfoliks yang berat dapat menimbulkan distrofi kuku.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan dermatologis pada pasien, maka
diagnosa banding pada pasien ini adalah Pomfoliks dengan dermatitis kontak,
dermatitis alergi dan tinea pedis et manus. Diagnosis sementara pada pasien ini
adalah Pomfoliks dengan dermatitis kontak. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyatakan bahwa diagnosis banding dari Pomfoliks adalah dermatitis kontak iritan,
dermatitis alergi dan tinea pedis.
Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu penatalaksanaan secara umum dan
penatalaksanaan secara khusus. Penatalaksanaan secara umum adalah menghindari
faktor predisposisi, menjaga kebersihan pada kaki dan telapak tangan, menghindari
garukan, dan menggunakan alas kaki, serta mengompres dengan air hangat sebagai
pengganti kompres Nacl dengan tujuan agar gelembung-gelembung pecah.
Penatalaksanaan secara khusus terdiri atas topikal dan sistemik, dimana
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 7
penatalaksanaan secara topikal dilakukan dengan mengompres gelembung yang berisi
cairan dengan menggunakan larutan Nacl 0,9% untuk memecahkan gelembung,
kemudian oleskan desoximethason 0,05%. Serta untuk penatalaksanaan secara
sistemik diberikan cetirizine 10mg 2x1. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyatakan bahwa penatalaksanaan Pomfoliks secara umum adalah menghindari
faktor predisposisi, menjaga kebersihan tangan dan kaki, menghindari garukan, dan
jangan menggunakan alas kaki dengan bahan yang sulit menyerap keringat seperti
bahan karet dan plastik. Penatalaksanaan secara khusus terdiri topikal dan sistemik,
pentalaksanaan secara topikal dilakukan kompres KmnO4 1:5000 dilakukan 3x1
selama 15 menit kemudian diberikan kortikosteroid cream berupa desoximethason
0,05% dioleskan tipis pada gelembung yang sudah pecah. Untuk penatalaksanaan
sistemik dapat diberikan antihistamin berupa cetirizine 10mg 2x1.
Prognosa pada pasien ini adalah baik, apabila diagnosa penyakit ditegakkan
secara dini dan dengan pengobatan yang tepat. Namun Pomfoliks merupakan suatu
penyakit yang kronik, dapat kambuh kembali, dengan serangan penyakit yang
menurun setelah usia pertengahan. Pada beberapa pasien dapat mengalami remisi
spontan dalam 2 sampai 3 minggu.7.
GAMBAR
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 8
Pomfoliks merupakan suatu kondisi dengan vesikel-vesikel pada tangan atau
kaki yang bersifat reccurent, akut atau kronis. Penyakit ini dapat mengenai semua
usia, namun banyak pada orang dewasa. Frekuensi antara pria dan wanita sama 2,5.
Penyakit ditandai dengan adanya vesikel, yang berisi cairan , muncul tiba-tiba,
vesikel tersebut dapat berkelompok dan kemudian membentuk bula yang besar pada
telapak tangan dan kaki 2. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu penatalaksanaan
secara umum dan penatalaksanaan secara khusus. Penatalaksanaan secara umum
adalah menghindari faktor predisposisi, menjaga kebersihan pada kaki dan telapak
tangan, menghindari garukan, dan menggunakan alas kaki, serta mengompres dengan
air hangat sebagai pengganti kompres Nacl dengan tujuan agar gelembung-
gelembung pecah. Penatalaksanaan secara khusus terdiri atas topikal dan sistemik,
dimana penatalaksanaan secara topikal dilakukan dengan mengompres gelembung
yang berisi cairan dengan menggunakan larutan Nacl 0,9% untuk memecahkan
gelembung, kemudian oleskan desoximethason 0,05%. Serta untuk penatalaksanaan
secara sistemik diberikan cetirizine 10mg 2x1. Hal ini sesuai dengan kepustakaan
yang menyatakan bahwa penatalaksanaan Pomfoliks secara umum adalah
menghindari faktor predisposisi, menjaga kebersihan tangan dan kaki, menghindari
garukan, dan jangan menggunakan alas kaki dengan bahan yang sulit menyerap
keringat seperti bahan karet dan plastik. Penatalaksanaan secara khusus terdiri topikal
dan sistemik, pentalaksanaan secara topikal dilakukan kompres KmnO4 1:5000
dilakukan 3x1 selama 15 menit kemudian diberikan kortikosteroid cream berupa
desoximethason 0,05% dioleskan tipis pada gelembung yang sudah pecah. Untuk
penatalaksanaan sistemik dapat diberikan antihistamin berupa cetirizine 10mg 2x1 6,7.
Prognosa pada pasien ini adalah baik, apabila diagnosa penyakit ditegakkan secara
dini dan dengan pengobatan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 10
1. Djuanda, A. Dkk. Anatomi kulit dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Fakultas Kedokteran Universitas Indinesia. Jakarta. 2010. Hal 3
2. Harahap M. Pomfoliks dalam: Imu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates. 2008.
Hal 21
3. Wahap AS. Eksema Dalam : Nelson Ilmu Kesehatan Anak vol 3 : EGC. 2000.
Hal 2258-2261
4. Doshi DN, Kimball AB. Vesicular Palmoplantar Eczema. In. Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine. Seventh edition. Vol. 1&2. 2008. Hal 162-
167.
5. Siregar RS. Penyakit Kulit Alergi Dalam: Atlas Berwarna Saripati Penyakit kulit
ed.2. Jakarta: EGC 2005; Hal 123-124
6. Andrianto P. Kelainan Alat Tambahan Kulit Lainnya Dalam : Kapita Selekta
Dermatovenerologi. Jakarta : EGC 1989 ; Hal 131-132
7. Amini S, Janniger CK, Burdick AE. Dyshidrosis Eczema. 2011. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/1122527-medication#showal.
Update tanggal 16 Oktober 2015.
Pembimbing : dr. Remenda Siregar, Sp.KKJudul :Pomfoliks Page 11