Polusi Dan Pencemaran Lingkungan

19
KERUSAKAN TERUMBU KARANG Terumbu karang adalah ekosistem terpenting dilautan. Terumbu karang merupakan rumah bagi sebagian besar biota laut, mulai dari ikan hingga tumbuhan laut seperti ganggang. Selama lebih dari 500 juta tahun terumbu karang dibumi telah terbentuk dan dianggap setara dengan hutan hujan tropis didaratan. Sayangnya surga bawah laut ini perlahan-lahan mengalami kerusakan. Rusaknya terumbu karang ini disebabkan oleh banyak faktor, baik kerusakan yang disebabkan oleh aktifitas manusia maupun kerusakan-kerusakan lain secara alami. Kerusakan terumbu karang Indonesia banyak disebabkan oleh aktivitas manusia. Penggunaan alat tangkap ikan yang merusak karang, racun sianida, dan penggunaan bahan peledak masih sangat umum mewarnai dunia nelayan Indonesia. Sebagai contoh Gomumu ambil berita yang diterbitkan oleh media Inggris tentang kerusakan terumbu karang di Kepulauan Komodo. Disebutkan Kepulaun Komodo merupakan salah satu wilayah perairan paling spektakuler di Asia, penuh dengan kehidupan

description

pollution and environmental pollution

Transcript of Polusi Dan Pencemaran Lingkungan

KERUSAKAN TERUMBU KARANG

Terumbu karang adalah ekosistem terpenting dilautan. Terumbu karang merupakan rumah bagi sebagian besar biota laut, mulai dari ikan hingga tumbuhan laut seperti ganggang. Selama lebih dari 500 juta tahun terumbu karang dibumi telah terbentuk dandianggap setara dengan hutan hujan tropis didaratan.Sayangnya surga bawah laut ini perlahan-lahan mengalami kerusakan.Rusaknya terumbu karang ini disebabkan oleh banyak faktor, baik kerusakan yang disebabkan oleh aktifitas manusia maupun kerusakan-kerusakan lain secara alami.Kerusakan terumbu karang Indonesia banyak disebabkan oleh aktivitas manusia. Penggunaan alat tangkap ikan yang merusak karang, racun sianida, dan penggunaan bahan peledak masih sangat umum mewarnai dunia nelayan Indonesia. Sebagai contohGomumu ambil berita yang diterbitkan oleh media Inggris tentang kerusakan terumbu karang diKepulauan Komodo. Disebutkan Kepulaun Komodo merupakan salah satu wilayah perairanpaling spektakuler di Asia, penuh dengan kehidupan laut berwarna-warni. Beberapa bulan yang lalu dibeberapa tempat ditemukan kerusakan dan kehancuran terumbu karang akibat nelayan yang menggunakan bahan peledak dan sianida. Temuan kerusakan terumbu karang ini membuka mata kitabahwa secara umum beginilah kondisi perairan laut kita. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian terumbu karang membuat cara-cara instan yang tidak ramah lingkungan terus dilakukan.KERUSAKAN DAS

Sungai dengan Daerah Aliran Sungai di sekitarnyaDaerah Aliran Sungai di Indonesiasemakin mengalami kerusakan lingkungan dari tahun ke tahun. Kerusakan lingkungan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi kerusakan pada aspek biofisik ataupun kualitas air.Indonesia memiliki sedikitnya 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai. Dari 5,5 ribu sungai utama panjang totalnya mencapai 94.573 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 1.512.466 km2. Selain mempunyai fungsi hidrologis, sungai juga mempunyai peran dalam menjagakeanekaragaman hayati, nilai ekonomi, budaya, transportasi, pariwisata dan lainnya.Saat ini sebagian Daerah Aliran Sungai di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan DAS. Gejala Kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat daripenyusutan luas hutandan kerusakan lahan terutama kawasan lindung di sekitar Daerah Aliran Sungai.Dampak Kerusakan DAS. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terjadi mengakibatkan kondisi kuantitas (debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan dan kemarau. Selain itu juga penurunan cadangan air serta tingginya laju sendimentasi dan erosi. Dampak yang dirasakan kemudian adalah terjadinya banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) pun mengakibatkan menurunnya kualitas air sungai yang mengalami pencemaran yang diakibatkan oleh erosi dari lahan kritis, limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian (perkebunan) dan limbah pertambangan.Pencemaran airsungai di Indonesia juga telah menjadi masalah tersendiri yang sangat serius.

KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA

Gambar. Kerusakan Hutan akibat Ulah ManusiaBanjir yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia akibat kerusakanhutan. Banjir hanya salah satu akibat dari kerusakan hutan yang berdampak pada lingkungan hidup. Tidak hanya banjir pada musim hujan, bahaya kekeringan terjadi ketika musim kemarau datang.Bilahutanmasih terjaga dengan baik memilikipohon-pohonyang rimbun, hutan dapat menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalamtanahdi celah-celahperakaran, kemudian melepaskannya secara perlahan melaluidaerah aliran sungai.

Hutanmengontrol fluktuasi debit air padasungaisehingga pada saatmusim hujantidak meluap dan pada saatmusim kemarautidak kering. Di sinihutan berfungsisebagai pengaturhidro-orologisbagikehidupan manusiadanmakhluk hiduplainnya. Selain banjir dan kekeringan, masih banyak lagi dampak negatif dari kerusakan hutan.Kerusakan lingkunganhutan seperti ini merupakan kerusakan akibatulah manusiayang menebangpohonpadadaerah hulu sungaibahkan pembukaan hutan yang dikonversi dalam bentukpenggunaan lain.KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran. Hutanmerupakan suatu faktorlingkungandari api yang memberikan pengaruh terhadaphutan, menimbulkan dampak negatif maupun positif.Kebakaran Hutanyang terjadi adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. PenyebabKebakaran Hutanyang terbanyak karena tindakan dan kelalaian manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90%Kebakaran Hutandisebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam.Pengertian dan definisi lain yang diberikan untukKebakaran Hutanadalah suatu keadaan dimanahutandilanda api sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Upaya pencegahanKebakaran Hutanmerupakan suatu usahaPerlindungan Hutanagar kebakaran hutan yang berdampak negatif tidak meluas.Menurut Kamus Kehutanan, Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Kebakaran Hutan (Wild Fire Free Burning, Forest Fire) didefinisikan sebagai :1. Kebakaran yang tidak disebabkan oleh unsur kesengajaan yang mengakibatkan kerugian. Kebakaran terjadi karena faktor-faktor: alam (misalnya musim kemarau yang terlalu lama) manusia (misalnya karena kelalaian manusia membuat api di tengah-tengahhutandi musim kemarau atau dihutan-hutanyang mudah terbakar.2. BentukKerusakan Hutanyang disebabkan oleh api di dalam arealhutannegara.Istilah Kebakaran hutan di dalam Ensiklopedia Kehutanan Indonesia disebut juga Api Hutan. Selanjutnya dijelaskan bahwaKebakaran Hutanatau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di dalamhutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponenhutan

Pencemaran Sungai Citarum

Sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat ini terkena pencemaran akibat polusi air limbah pabrik dan banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang ke Sungai Citarum, pencemaran sungai itu saat ini semakin parah, yakni mencapai sekitar 47,1%.Kadar bakteri e-coli di Sungai Citarum mencapai 50.000/100 ml, yang berasal dari limbah industri dan limbah domestik dari masyarakat (Sumber Pusair tahun 2006), demikian Ketua Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A), Dine Andriani kepada pers dalam diskusi tentang masalah pencemaran air di Kota Bandung, Kamis (07/12).Dikatakannya, di Jawa Barat terdapat sebanyak 235.000 pabrik dari berbagai industri. Dari jumlah keseluruhan itu, 750 pabrik di antaranya memproduksi air limbah yang dikembalikan ke perairan bebas.Untuk mencegah tingkat pencemaran yang tinggi pemerintah seharusnya membuat peraturan yang ketat untuk persoalan pembuangan limbah dan pembuangan sampah di sungai.

POLUSI UDARA JAKARTA

Jakarta, Ibukota negara kita yang tercinta ini adalah kota dengan tingkat polusi terburuk nomor 3 di dunia (setelah kota di Meksiko dan Thailand ).Tingginya tingkat polusi ini disebabkan oleh padatnya kendaraan bermotor yang mengisi jalan-jalanan di jakarta, yang menyumbang sebanyak 80% polusi di Jakarta,sedangkan 20 persen sisanya berasal dari industri. Polusi yang sangat tinggi ini mulai berdampak dalam kesehatan warga jakarta dan dapat meganggu pemasukan daerah karena penuhnya kendaraan dan mengakibatkan macet. Hal ini dapat ditanggulangi dengan memperbaiki sarana dan prasarana transportasi umum. Karena saat ini orang-orang lebih memilih menggunakan kendaaraan pribadi yang jauh lebih bersih dan nyaman dari kendaraan umum, yang cenderung penuh sesak.

BANJIR KOTA BESAR

Walaupun sebagian bencana banjir disebabkan karena fenomena alam, namun beberapa disebabkan oleh kelalaian manusia atas ambisi mereka sendiri. Banjir Jakarta adalah yang paling terkenal yang sering kita dengar beritanya.Jakarta yang merupakan kota metropolitan yang dipenuhi oleh pendatang karena arus urbanisasi ini merupakan kota terpadat di Indonesia dan hal ini menyebabkan lahan-lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air berubah menjadi lahan perumahan dan pembuangan sampah di jalanan/sungai yang menyumbat saluran air. Seharusnya pemerintah bisa menindak tegas pelaku yang masih membuang sampah sembarangan, dan membuat lahan hijau resapan air untuk menghindari resiko banjir musiman ini.

LUMPUR LAPINDO SIDOARJO, INDONESIA

Salah satu bencana hebat yang terjadi sejak 29 Mei 2006 ini sepertinya sudah tidak asing lagi bagi kita. Semburan lumpur panas yang merugikan ini berawal dari kecerobohan manusia saat melakukan pengeboran Sumur Banjar Panji 1 yang merupakan sumur eksploitasi milik Lapindo Brantas Inc. Kesalahan prosedur dalam proses pengeboran akhirnya membawa dampak yang besar bagi ekosistem di sekitarnya. Hingga bulan Agustus 2006, tercatat sebanyak 10.426 unit rumah dan 77 unit ibadah terendam lumpur. Lahan dan ternak lumpuh, sekitar 30 pabrik terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan ribuan tenaga kerja dirumahkan, kantor pemerintahan dan sarana pendidikan tidak berfungsi, sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon) rusak, pipa air milik PDAM Surabaya patah, pipa gas milik Pertamina meledak, ruas jalan tol Surabaya-Gempol ditutup dan mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, dan masih banyak lagi kerugian besar yang ditimbulkan semburan lumpur panas ini.PENAMBANGAN YANG MERUSAK

Di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat beberapa jenis penambangan seperti bijih nikel, aspal, mangan, oniks, emas, dan lainnya. yang tentunya dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa kegiatan penambangan yang menggunakan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan mineral yang tentunya bila tidak dikelola dengan baik akan mencemari lahan, air, dan udara, menyebabkan masalah-masalah kesehatan bagi para pekerja dan orang-orang yang tinggal di sekitar tambang. Bahan-bahan kimia beracun yang digunakan dalam pertambangan termasuk sianida dan merkuri. Dampak buruk penambangan terhadap kesehatan masyarakat, seperti keracunan logam berat, infeksi cacing tambang, diare, infeksi saluran pernapasan atas (ispa) dan infeksi menular seksual sebagai konsekwensi logis dari semakin banyaknya yang keluar dan masuk pada daerah penambangan yang tidak memperdulikan lagi nilai-nilai luhur bangsa ini, seperti munculnya pergaulan bebas.

Sebagai contoh sianida, penggunaan sianida dilakukan untuk memisahkan emas dari bijih batuan. Dalam bentuk yang murni, sianida tidak berwarna dan baunya seperti kacang almond pahit. Bila sianida dicampur dengan bahan-bahan kimia lainnya, bau ini bisa tidak tercium. Bahan ini bisa digunakan dalam bentuk bubuk, cair atau gas. Sianida dapat mematikan jika ditelan. PENAMBANGAN OLEH PT. FREEPOR* DI PAPUA

Aktivitas pertambangan PT Freepor* di Papua yang dimulai sejak tahun 1967 hingga saat ini telah berlangsung selama 42 tahun. Selama ini, kegiatan bisnis dan ekonomi Freepor* di Papua, telah mencetak keuntungan finansial yang sangat besar bagi perusahaan asing tersebut, namun belum memberikan manfaat optimal bagi negara, Papua, dan masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambanganFreepor* telah membuang tailing dengan kategori limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) melalui Sungai Ajkwa. Limbah ini telah mencapai pesisir laut Arafura. Tailing yang dibuang Freepor* ke Sungai Ajkwa melampaui baku mutu total suspend solid (TSS) yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia. Limbah tailing Freepor* juga telah mencemari perairan di muara sungai Ajkwa dan mengontaminasi sejumlah besar jenis mahluk hidup serta mengancam perairan dengan air asam tambang berjumlah besar.