Politik Upah Murah

7/23/2019 Politik Upah Murah

http://slidepdf.com/reader/full/politik-upah-murah 1/4

Politik Upah Murah*

Sejak lima tahun silam, Indonesia selalu diguncang isu pengupahan yang

lazim dibarengi unjuk rasa besar-besaran. Perlu dicatat, dalam setiap unjuk

rasa bukan hanya pengusaha yang pusing.

Setiap unjuk rasa selalu melalui proses panjang dan rumit, yang pasti akan

menyedot banyak energi. Mulai dari rapat, konsolidasi, sampai penggalangan

dana dan perizinan. Jika boleh memilih, buruh pun ingin bekerja tenang. Tapi,

dalam banyak kasus, unjuk rasa dan mogok terbukti lebih jitu sebagai

instrumen pemenuhan hak-hak buruh.

eampuhan unjuk rasa tergambar dari data upah minimum periode !"#"-

!"#$ yang naik signi%kan. &ra%knya eksponensial. 'ata-rata pertumbuhan

upah minimum di Indonesia pasca-!"#" selalu di atas #$ persen. (ahkanpada !"#), *I Jakarta, abupaten (ogor, dan abupaten Pasuruan naik

masing-masing +), persen, ", persen, dan ),+ persen. /amun, perlu

pula dicatat pertumbuhan itu tetap membuat upah minimum Indonesia

masih berada di ba0ah Malaysia, Thailand, 1ina, 2ilipina, dan Singapura.

3entingan pertumbuhan upah minimum adalah sesuatu yang 0ajar. Sebab,

setelah sekian lama, pemerintahan 4rde (aru mengeksploitasi kaum buruh.

Ibarat pegas, semakin kuat penekanan semakin kuat pula tingkat

lontarannya.

/amun, harus diakui bah0a lentingan tersebut membuat perusahaan tidak

stabil. Pengusaha kesulitan untuk memprediksi besaran upah minimum

tahun depan. esepakatan yang terjadi antara pengusaha-buruh 5ia *e0an

Pengupahan sejatinya adalah kesepakatan sama-sama kalah. Target besaran

upah yang dirumuskan buruh dan pengusaha sama-sama tidak tercapai.

Pemerintah Joko0i-Jusu6 alla mencoba menjadi mediator. PP /o 7 Tahun

!"#$ tentang Pengupahan adalah instrumen untuk mengharmoniskankepentingan buruh dan pengusaha. Prediksi besaran upah buruh akan

memudahkan perusahaan untuk membuat penganggaran tahun depan.

'encana pengembangan perusahaan dalam 'apat 8mum Pemegang Saham

bisa lebih dijamin realisasinya.

Sebaliknya, buruh memiliki jaminan bah0a upah minimum akan naik setiap



tahun. 8pah minimum tahun depan adalah upah minimum berjalan,

ditambah upah minimum tahun berjalan dikalikan in9asi tahunan dan

pertumbuhan ekonomi daerah. Tingkat in9asi menjadi simbol pengaman

kenaikan barang dan jasa tahun berjalan. Sedangkan, :bagi hasil: atas

kinerja perusahaan disimbolkan dengan pertumbuhan ekonomi.

Pada titik ini bisa dipahami iktikad baik pemerintah dalam konteks

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. arenanya, secara makro

meskipun dengan beberapa catatan, PP Pengupahan cukup diterima serikat

buruh. Sayangnya, sebelum catatan tersebut sempat dibahas bersama,

secara sepihak pemerintah mengetuk pemberlakuannya pada !) 4ktober

!"#$.

*ari banyak catatan, setidaknya ada tiga catatan penting atas PP

Pengupahan. Pertama, upah minimum yang menjadi startup. Pemerintah

tidak memberi ruang untuk mengkritisi apakah upah minimum !"#$ sudah

sesuai kebutuhan hidup layak ;<3=. Padahal, data on6ederasi Serikat

Pekerja Seluruh Indonesia ;SPI= menunjukkan, pada !"#$ terdapat !)

pro5insi yang pengupahannya di ba0ah <3.

Jika upah minimum yang dijadikan startup sudah di ba0ah <3,

kemungkinan besar hasil rumusan PP Pengupahan akan kembali di ba0ah

<3. >mbil contoh <3 Jakarta 5ersi buruh 'p ),) juta, tetapi upah minimum

!"#$ cuma 'p !, juta. >da kesenjangan 'p "" ribu atau !!,!) persen.Padahal, 8MP Jakarta !"# cuma naik ##,$ persen karena in9asi !"#$

sebesar ,7) persen dan pertumbuhan ekonomi *I +, persen.

edua, degradasi peran de0an pengupahan dari 0adah berunding menjadi

tukang hitung rumus. Tidak ada lagi sur5ei lapangan. 1ukup mengambil data

in9asi dan pertumbuhan ekonomi dari (PS. Permasalahannya, kenaikan

harga barang acap lebih tinggi dari tingkat in9asi.

>mbil contoh, data (PS !"#+ mencatat harga eceran nasional susu kentalkaleng )7$ ml dan minyak goreng mengalami kenaikan #), persen dan 7,7!

persen dari !"#). Padahal, in9asi tahunan !"#+ hanya ,! persen.

'umusan ini akan lebih kacau jika diturunkan ke le5el kota?kabupaten.

*itemukan rata-rata harga eceran beras di pasar tradisional pada ## kota

dari )) kota mengalami kenaikan di atas nilai in9asi !"#+. @mpat kota



kenaikannya sampai dua digit, dengan pemuncak ota Palembang dan ota

(engkulu yang mencapai #$,! persen dan #,!) persen.

ondisi ini menggambarkan bah0a penggunaan tingkat in9asi nasional tidak

serta-merta bisa mengejar kenaikan harga di le5el nasional, apalagi lokal.3antas siapa yang harus menanggung kesenjangan iniA 3ayakkah

menutupnya dengan bagian upah minimum dari pertumbuhan ekonomiA Jika

demikian, bukankah artinya kembali buruh yang dikorbankanA

Jika pun hendak dipaksakan, perusahaan hendaknya memberi subsidi upah

jika ternyata besaran upah minimum rumusan PP tidak sesuai dengan

realitas lapangan. *i sinilah peran de0an pengupahan dibutuhkan, yaitu

merekomendasikan besaran subsidi upah. (esarannya berdasarkan pada

sur5ei lapangan di masing-masing daerah sebagai pembanding data (PS.

etiga, rendahnya kepatuhan pengusaha. I34 Indonesia mencatat $#,

persen pekerja tetap memperoleh upah di ba0ah upah terendah yang

di0ajibkan pada 2ebruari !"#$. Ironisnya, kepatuhan ini ternyata memiliki

siklus tahunan. Tingkat kepatuhan terendah terjadi pada 2ebruari dan

tertinggi pada >gustus.

>da rentang 0aktu khusus yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan

penyesuaian upah. (utuh beberapa bulan pascadiumumkan, baru para

buruh bisa menikmati peningkatan upah. <al ini tentu merugikan kalanganburuh. arena itu, dibutuhkan penga0asan dan ketegasan pemerintah untuk

memastikan pengusaha merealisasikan kebijakan itu dengan tepat dan

cepat.

Intinya, iktikad baik pemerintah yang terkandung dalam PP Pengupahan

patut diapresiasi. Sayangnya, pemerintah terlalu tergesa-gesa menerbitkan

peraturan itu ketika pokok-pokok substansinya masih perlu dibahas lebih

lanjut.

>kibatnya, PP Pengupahan mirip instrumen politik upah murah yang dulu

diimplementasikan oleh pemerintahan 4rde (aru. PP Pengupahan justru

kontradikti6 dengan 5isi trilayak buruh yang digembar-gemborkan Joko0i

se0aktu pilpres.



Hendri Teja

Sekjen P( &abungan Serikat (uruh Islam Indonesia ;&asbiindo=

Bpernah dimuat di <arian 'epublika

Politik Upah Murah

Documents

Transcript of Politik Upah Murah