Polisi Dibungkam soal Irzen Octa filedatang bersama suami dan dua anaknya yang masih duduk di...

1
Seorang perempuan menelepon Kasubag Humas Polres Jaksel agar tidak menjelaskan kasus kematian Irzen Octa kepada pers. Polisi Dibungkam soal Irzen Octa KEBAKARAN: Warga berusaha memadamkan sisa api dalam peristiwa kebakaran di Kramat Pulo, Jakarta Pusat, kemarin. MI/USMAN ISKANDAR Belanja sambil Berwisata di Taman Indraloka Cipayung WARGA Jakarta kini tidak perlu lagi jauh-jauh menuju Kota Bandung untuk berakhir pekan bersama keluarga sam- bil berbelanja dan berwisata kuliner. Sejak pertengahan Maret lalu, di Jakarta Timur, tepat- nya di Jl Mandor Hasan No 43, Ceger, Cipayung, dibuka Taman Indraloka, kawasan wisata dengan berbagai resto dan factory outlet yang berada di tengah rindangnya pepohonan, di areal seluas 1,5 hektare. Taman Indraloka yang secara harfiah berarti Taman Surga merupakan area wisata milik pribadi mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono. Sebelumnya taman asri yang luas itu hanya digunakan sebatas acara kelu- arga atau pribadi. “Baru awal Maret 2011, Taman Indraloka resmi dibuka untuk umum,” ujar Irul, pengurus Taman Indraloka. Di tengah taman, berdiri patung Hendropriyono muda tengah menggenggam sebilah pisau komando menyambut kedatangan pengunjung. Di bawah patung, pengunjung bisa membaca sekelumit per- jalanan karier jenderal yang lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945 ini. Selain berbelanja dan me- nikmati berbagai jenis kuliner, di sini pengunjung juga dapat melihat berbagai koleksi pri- badi sang pemilik, mulai dari rumah adat Jawa, kendaraan militer antik, buku-buku di perpustakaan, serta berbagai jenis koleksi flora dan fauna langka dan unik. Rumah adat Jawa yang ada ternyata telah disulap men- jadi factory outlet. Di dalamnya pengunjung bisa berbelanja berbagai jenis pakaian untuk anak dan dewasa. Sementara di samping rumah Jawa terda- pat fasilitas pusat jajanan dan makanan. Para orang tua juga dapat menjadikan taman ini sebagai media untuk memperkenalkan berbagai jenis ora dan fauna kepada anak. Di bagian barat taman, terdapat deretan kan- dang yang berisi aneka satwa unik mulai dari walabi, rusa, burung elang, burung merak, kelinci, hingga ayam cemani. Beberapa ekor kijang tutul juga terlihat sedang berkeliaran. “Saya baru tahu kalau binta- ro itu adalah nama pohon. Saya kira itu hanya sebuah nama tempat di Tangerang sana,” ujar Farida, 34, ibu dua anak yang datang bersama suami dan dua anaknya yang masih duduk di sekolah dasar. Ia mengakui di sini banyak ditemukan tanam- an yang sudah jarang dijumpai, kecuali menjadi nama jalan, wilayah, atau daerah. Misal- nya, bintaro, menteng, matoa, dan sebagainya. Meskipun menyambut baik dibukanya taman yang bisa dijadikan sarana edukasi terse- but, Farida menyayangkan ke- beradaan beberapa pengunjung remaja yang tidak malu-malu berpacaran dengan perilaku tidak sopan di tempat umum yang banyak dikunjungi anak- anak. “Petugas juga tidak terli- hat menegur mereka,” ungkap- nya. (Muhammad Fauzi/J-3) LAGI-LAGI peristiwa keba- karan kembali melanda Ibu Kota. Kali ini, sebanyak 26 ru- mah warga di Gang 8, Kramat- pulo Dalam RT 9/3, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, hangus dilalap api, kemarin. Dugaan sementara, peristiwa kebakaran disebabkan anak kecil yang bermain korek api di dalam rumah hingga mem- bakar kasur yang akhirnya me- rembet ke bangunan lainnya. “(Kebakaran) diduga gara- gara anak kecil main korek api di rumah Pak Murad. (Api) jadi membesar dan merembet ke rumah lainnya,” ungkap Lurah Kramat Erik AP kepada Media Indonesia, kemarin. Hingga saat ini para warga yang menjadi korban keba- karan untuk sementara me- ngungsi di Masjid As Suhala yang terletak tak jauh dari lokasi kebakaran. “Dalam lima hari ke depan dapur umum akan didirikan di Balai Warga untuk mema- sak konsumsi para warga,” tambahnya. Ketua RW 03 Kramat Yuswan mengatakan kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 09.30 WIB, dari rumah Murad, 43. Api dengan cepat membesar dan membakar rumah Murad hingga akhirnya menjalar ke rumah warga lainnya. “Banyak rumah warga ter- buat dari kayu dan tripleks. Api jadi cepat merambat ke rumah warga,” katanya. Kepala Seksi Operasi Pe- madaman Kebakaran dan Pe- nanggulangan Bencana Jakarta Pusat M Achmad Lamping menuturkan sebanyak 23 bran- wir dikerahkan guna mema- damkan kobaran api tersebut. Para petugas pun cukup ke- sulitan menangani api karena lokasi kebakaran merupakan permukiman padat. “Aksesnya agak sulit karena permukiman padat. Namun, api akhirnya bisa padam pada pukul 11.45,” ujarnya. Sementara itu, lokasi terse- but sudah tiga kali mengalami peristiwa kebakaran dari 2010 hingga sekarang. Dalam peris- tiwa kali ini, total rumah yang terbakar sebanyak 26 rumah yang dihuni 69 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 276 jiwa. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Na- mun, enam orang mengalami luka-luka. “Sementara, satu orang harus dilarikan ke Ru- mah Sakit Pelni karena tidak mampu ditangani tim PMI. Jadi, total korban luka tujuh orang,” paparnya. Adapun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (SN/J-2) SEBUAH kartu tanda anggota (KTA) kepolisian ditemukan dalam sebuah mobil yang digu- nakan sekelompok debt collector dalam menjalankan pekerjaan mereka. Mobil Honda Freed berplat B 1778 EFK itu ditinggalkan kawanan debt collector yang hendak membantu teman me- reka yang mobilnya mogok setelah menarik mobil dari tangan mahasiswa Trisakti bernama Satrio. Karena takut dengan polisi yang datang, mereka meninggalkan mobil Honda Freed, Honda Oddysey yang mogok, dan Toyota Rush milik Satrio. Ternyata setelah diselidiki, di dalam mobil Honda Freed itu ditemukan KTA kepoli- sian berinisial YS berpangkat aiptu yang pernah bertugas di Bidang Pengamanan Internal (Paminal) Polda Metro Jaya. “Ini sedang kita telusuri kenapa KTA itu bisa berada di sana. Ini menjadi penelusuran Biro Propam,” kata Kabid Hu- mas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, kemarin. Baharudin membenarkan bahwa identitas yang tertulis di KTA terdaftar sebagai ang- gota Mabes Polri. Anggota YS yang sesuai dengan di KTA dinyatakan sedang tidak dalam masa tugas. Kepolisian menjamin, jika terbukti anggota kepolisian terlibat atau membekingi bis- nis debt collector akan dikenai sanksi terberat termasuk status- nya sebagai anggota kepolisian dihapuskan. “Kapolda sudah tegaskan akan menindak keras jika ada anggota yang terbukti melaku- kan tindak pidana. Sanksinya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika hukumannya lebih dari tiga bulan, bisa diajukan pember- hentian secara tidak hormat,” tandasnya. Dari hasil perburuan polisi terhadap debt collector itu, polisi mengamankan dua debt collec- tor, yakni Arnold Tumanseri dan Victor Risakota di kantor tempat mereka bekerja, yakni SMS Finance, Depok. Kedua tersangka mengaku tidak mengetahui asal KTA kepolisian yang ada di da- lam mobil Honda Freed yang di kendarai Victor Risakota. Menurutnya mobil tersebut di- pinjamnya dari rekannya sesa- ma debt collector. (NY/*/J-2) Main Korek Api, 26 Rumah Terbakar KTA Ditemukan di Mobil Debt Collector 6 JUMAT, 8 APRIL 2011 M EGAPOLITAN MARCHELO S UDAH 10 hari berlalu tapi Polres Jakarta Se- latan belum bersedia mengungkapkan pe- nyebab Irzen Octa, 50, tewas di ruang kantor Citibank lantai V Gedung Menara Jamsostek, Mampang Prapatan. Sebaliknya pihak Polres Jaksel semakin sulit dimintai keterangan. Kesempatan pun datang kemarin ketika Polres Jaksel mengundang pers terkait kasus tawuran yang mengaki- batkan kematian di Jalan Tebet pada 22 Maret 2011. Saat memulai jumpa pers pukul 13.30 WIB, Kasatreskrim AKB Budi Iriawan memperke- nalkan AKB Aswin sebagai Kepala Sub Bagian Humas Polres Jaksel. Budi mengatakan semua informasi dapat diminta melalui Aswin. Setelah mem- perkenalkan Aswin, Budi lang- sung meninggalkan ruangan. Konferensi dilanjutkan Aswin dengan pemaparan tentang penangkapan pelaku tawuran yang menyebabkan kematian di Jalan Tebet. Seusai menyampaikan keterangan, insan pers langsung mena- nyakan perkembangan kasus pembunuhan Irzen Octa. Namun di tengah penjelasan- nya, telepon Aswin berdering. Kemudian Aswin meminta waktu untuk menjawab tele- pon. “Iya, saya sudah jawab be- gitu. Mereka (wartawan) yang bertanya. Kalau begitu, ibu saja datang ke sini, beri penjelasan. Jangan saya yang dimarahi,” ujar Aswin dalam pembicaraan sambungan telepon di hadapan wartawan. Setelah menerima telepon tersebut, raut wajah Aswin berubah. Dia sepertinya dite- kan untuk tidak berbicara ten- tang kasus pembunuhan Sekjen Partai Pemersatu Bangsa itu. Terbukti, Aswin enggan men- jawab pertanyaan wartawan seputar Irzen Octa Media Indonesia berusaha menemui Kasatreskrim Budi Iriawan di kantornya. Namun, dia tidak bisa ditemui. Dia juga tidak mau menjawab telepon. Telepon tengah malam Pukul 15.00 WIB, Media Indo- nesia bertemu dengan Kapolres Jaksel Kombes Gatot Eddy di pintu masuk. Saat ditanya tentang penunjukan Aswin sebagai kasubag humas, Gatot mengatakan polres memang sedang menyosialisasikan ka- subag, humas. “Maraknya kasus di Jaksel membuat saya sering dihubu- ngi media hingga tengah malam pukul 01.00 WIB. Saya pikir dapat telepon dari Kapolri, ternyata dari wartawan,” tan- das Gatot sambil tersenyum. Ketika ditanya soal hasil pe- meriksaan manajemen Citibank dan perusahaan debt collector, PT Finemas dan PT Takatama, yang mengurusi Irzen Octa, Gatot tidak mau menjawab. “Teknisnya bisa ditanyakan ke Kasatreskrim,” ucap Gatot sam- bil melangkah ke ruangannya. Irzen Octa tewas saat hendak menyelesaikan utang kartu kreditnya. Polisi menemukan bercak darah di gorden dan tembok tempat pihak Citibank menginterogasi korban. Irzen dibiarkan terkapar selama 1 jam di lantai yang kemudian berakhir dengan kematian. Tragisnya, Polres Jaksel ha- nya mengenakan pasal penge- royokan, penganiayaan, per- buatan tidak menyenangkan yang mengakibatkan kematian. Sanksi hukumannya maksi- mum hanya 7 tahun. Vice President Customer Care Citibank Hotman Sim- bolon mengakui selama seta- hun menerima 120 pengaduan terkait kelakuan buruk penagih utang. Artinya dalam sebulan, bank asal AS tersebut menerima rata- rata 10 pengaduan nasabah. Hal itu disampaikan Hotman dalam rapat Komisi XI DPR di Gedung DPR, Rabu (6/4) malam. (*/J-1) [email protected] AKHIR PEKAN GRAFIS: FREDY/FOTO: MI/FAUZI

Transcript of Polisi Dibungkam soal Irzen Octa filedatang bersama suami dan dua anaknya yang masih duduk di...

Seorang perempuan menelepon Kasubag Humas Polres Jaksel agar tidak menjelaskan kasus kematian Irzen Octa kepada pers.

Polisi Dibungkam soal Irzen Octa

KEBAKARAN: Warga berusaha memadamkan sisa api dalam peristiwa kebakaran di Kramat Pulo, Jakarta Pusat, kemarin.

MI/USMAN ISKANDAR

Belanja sambil Berwisata di Taman Indraloka Cipayung

WARGA Jakarta kini tidak perlu lagi jauh-jauh menuju Kota Bandung untuk berakhir pekan bersama keluarga sam-bil berbelanja dan berwisata kuliner.

Sejak pertengahan Maret lalu, di Jakarta Timur, tepat-nya di Jl Mandor Hasan No 43, Ceger, Cipayung, dibuka Taman Indraloka, kawasan wisata dengan berbagai resto dan factory outlet yang berada di tengah rindangnya pepohonan, di areal seluas 1,5 hektare.

Taman Indraloka yang secara harfiah berarti Taman Surga merupakan area wisata milik pribadi mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono. Sebelumnya taman asri yang luas itu hanya digunakan sebatas acara kelu-arga atau pribadi. “Baru awal Maret 2011, Taman Indraloka resmi dibuka untuk umum,” ujar Irul, pengurus Taman Indraloka.

Di tengah taman, berdiri patung Hendropriyono muda tengah menggenggam sebilah pisau komando menyambut kedatangan pengunjung. Di bawah patung, pengunjung bisa membaca sekelumit per-jalanan karier jenderal yang lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945 ini.

Selain berbelanja dan me-nikmati berbagai jenis kuliner, di sini pengunjung juga dapat melihat berbagai koleksi pri-badi sang pemilik, mulai dari rumah adat Jawa, kendaraan militer antik, buku-buku di perpustakaan, serta berbagai jenis koleksi flora dan fauna langka dan unik.

Rumah adat Jawa yang ada ternyata telah disulap men-jadi factory outlet. Di dalamnya pengunjung bisa berbelanja berbagai jenis pakaian untuk

anak dan dewasa. Sementara di samping rumah Jawa terda-pat fasilitas pusat jajanan dan makanan.

Para orang tua juga dapat menjadikan taman ini sebagai media untuk memperkenalkan berbagai jenis fl ora dan fauna kepada anak. Di bagian barat taman, terdapat deretan kan-

dang yang berisi aneka satwa unik mulai dari walabi, rusa, burung elang, burung merak, kelinci, hingga ayam cemani. Beberapa ekor kijang tutul juga terlihat sedang berkeliaran.

“Saya baru tahu kalau binta-ro itu adalah nama pohon. Saya kira itu hanya sebuah nama tempat di Tangerang sana,” ujar Farida, 34, ibu dua anak yang

datang bersama suami dan dua anaknya yang masih duduk di sekolah dasar. Ia me ngakui di sini banyak ditemukan tanam-an yang sudah jarang dijumpai, kecuali menjadi nama jalan, wilayah, atau daerah. Misal-nya, bintaro, menteng, matoa, dan sebagainya.

Meskipun menyambut baik

dibukanya taman yang bisa dijadikan sarana edukasi terse-but, Farida menyayangkan ke-beradaan beberapa pengunjung remaja yang tidak malu-malu berpacaran dengan perilaku tidak sopan di tempat umum yang banyak dikunjungi anak-anak. “Petugas juga tidak terli-hat menegur mereka,” ungkap-nya. (Muhammad Fauzi/J-3)

LAGI-LAGI peristiwa keba-karan kembali melanda Ibu Kota. Kali ini, sebanyak 26 ru-mah warga di Gang 8, Kramat-pulo Dalam RT 9/3, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, hangus dilalap api, kemarin.

Dugaan sementara, peristiwa kebakaran disebabkan anak kecil yang bermain korek api di dalam rumah hingga mem-bakar kasur yang akhirnya me-rembet ke bangunan lainnya.

“(Kebakaran) diduga gara-gara anak kecil main korek api di rumah Pak Murad. (Api) jadi membesar dan merembet ke rumah lainnya,” ungkap Lurah Kramat Erik AP kepada Media Indonesia, kemarin.

Hingga saat ini para warga yang menjadi korban keba-karan untuk sementara me-ngungsi di Masjid As Suhala yang terletak tak jauh dari lokasi kebakaran.

“Dalam lima hari ke depan dapur umum akan didirikan di Balai Warga untuk mema-sak konsumsi para warga,” tambahnya.

Ketua RW 03 Kramat Yuswan mengatakan kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 09.30

WIB, dari rumah Murad, 43. Api dengan cepat membesar dan membakar rumah Murad hingga akhirnya menjalar ke rumah warga lainnya.

“Banyak rumah warga ter-buat dari kayu dan tripleks. Api jadi cepat merambat ke rumah warga,” katanya.

Kepala Seksi Operasi Pe-madaman Kebakaran dan Pe-nanggulangan Bencana Jakarta Pusat M Achmad Lamping menuturkan sebanyak 23 bran-wir dikerahkan guna mema-damkan kobaran api tersebut.

Para petugas pun cukup ke-sulitan menangani api karena lokasi kebakaran merupakan permukiman padat. “Aksesnya agak sulit karena permukiman padat. Namun, api akhirnya bisa padam pada pukul 11.45,” ujarnya.

Sementara itu, lokasi terse-but sudah tiga kali mengalami peristiwa kebakaran dari 2010 hingga sekarang. Dalam peris-tiwa kali ini, total rumah yang terbakar sebanyak 26 rumah yang dihuni 69 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 276 jiwa.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Na-

mun, enam orang mengalami luka-luka. “Sementara, satu orang harus dilarikan ke Ru-mah Sakit Pelni karena tidak mampu ditangani tim PMI.

Jadi, total korban luka tujuh orang,” paparnya. Adapun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (SN/J-2)

SEBUAH kartu tanda anggota (KTA) kepolisian ditemukan dalam sebuah mobil yang digu-nakan sekelompok debt collector dalam menjalankan pekerjaan mereka.

Mobil Honda Freed berplat B 1778 EFK itu ditinggalkan kawanan debt collector yang hendak membantu teman me-reka yang mobilnya mogok setelah menarik mobil dari tangan mahasiswa Trisakti bernama Satrio. Karena takut dengan polisi yang datang, mereka meninggalkan mobil Honda Freed, Honda Oddysey yang mogok, dan Toyota Rush

milik Satrio.Ternyata setelah diselidiki,

di dalam mobil Honda Freed itu ditemukan KTA kepoli-sian berinisial YS berpangkat aiptu yang pernah bertugas di Bidang Pengamanan Internal (Paminal) Polda Metro Jaya.

“Ini sedang kita telusuri kenapa KTA itu bisa berada di sana. Ini menjadi penelusuran Biro Propam,” kata Kabid Hu-mas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, kemarin.

Baharudin membenarkan bahwa identitas yang tertulis di KTA terdaftar sebagai ang-

gota Mabes Polri. Anggota YS yang sesuai dengan di KTA dinyatakan sedang tidak dalam masa tugas.

Kepolisian menjamin, jika terbukti anggota kepolisian terlibat atau membekingi bis-nis debt collector akan dikenai sanksi terberat termasuk status-nya sebagai anggota kepolisian dihapuskan.

“Kapolda sudah tegaskan akan menindak keras jika ada anggota yang terbukti melaku-kan tindak pidana.

Sanksinya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika hukumannya lebih dari tiga

bulan, bisa diajukan pember-hentian secara tidak hormat,” tandasnya.

Dari hasil perburuan polisi terhadap debt collector itu, polisi mengamankan dua debt collec-tor, yakni Arnold Tumanseri dan Victor Risakota di kantor tempat mereka bekerja, yakni SMS Finance, Depok.

Kedua tersangka mengaku tidak mengetahui asal KTA kepolisian yang ada di da-lam mobil Honda Freed yang di kendarai Victor Risakota. Menurutnya mobil tersebut di-pinjamnya dari rekannya sesa-ma debt collector. (NY/*/J-2)

Main Korek Api, 26 Rumah Terbakar

KTA Ditemukan di Mobil Debt Collector

6 JUMAT, 8 APRIL 2011MEGAPOLITAN

MARCHELO

SUDAH 10 hari berlalu tapi Polres Jakarta Se-latan belum bersedia mengungkapkan pe-

nyebab Irzen Octa, 50, tewas di ruang kantor Citibank lantai V Gedung Menara Jamsostek, Mampang Prapatan.

Sebaliknya pihak Polres Jaksel semakin sulit dimintai keterangan. Kesempatan pun datang kemarin ketika Polres Jaksel mengundang pers terkait kasus tawuran yang mengaki-batkan kematian di Jalan Tebet pada 22 Maret 2011.

Saat memulai jumpa pers pukul 13.30 WIB, Kasatreskrim AKB Budi Iriawan memperke-nalkan AKB Aswin sebagai Kepala Sub Bagian Humas Polres Jaksel. Budi mengatakan semua informasi dapat diminta melalui Aswin. Setelah mem-perkenalkan Aswin, Budi lang-sung meninggalkan ruangan.

Konferensi di lanjutkan Aswin dengan pemaparan tentang penangkapan pelaku tawuran yang menyebabkan kematian di Jalan Tebet. Seusai menyampaikan keterangan, insan pers langsung mena-

nyakan perkembangan kasus pembunuhan Irzen Octa.

Namun di tengah penjelasan-nya, telepon Aswin berdering. Kemudian Aswin meminta waktu untuk menjawab tele-pon. “Iya, saya sudah jawab be-gitu. Mereka (wartawan) yang

bertanya. Kalau begitu, ibu saja datang ke sini, beri penjelasan. Jangan saya yang dimarahi,” ujar Aswin dalam pembicaraan sambungan telepon di hadapan wartawan.

Setelah menerima telepon tersebut, raut wajah Aswin

berubah. Dia sepertinya dite-kan untuk tidak berbicara ten-tang kasus pembunuhan Sekjen Partai Pemersatu Bangsa itu. Terbukti, Aswin enggan men-jawab pertanyaan wartawan seputar Irzen Octa

Media Indonesia berusaha

menemui Kasatreskrim Budi Iriawan di kantornya. Namun, dia tidak bisa ditemui. Dia juga tidak mau menjawab telepon.

Telepon tengah malam Pukul 15.00 WIB, Media Indo-

nesia bertemu dengan Kapolres

Jaksel Kombes Gatot Eddy di pintu masuk. Saat ditanya tentang penunjukan Aswin sebagai kasubag humas, Gatot mengatakan polres memang sedang menyosialisasikan ka-subag, humas.

“Maraknya kasus di Jaksel

membuat saya sering dihubu-ngi media hingga tengah malam pukul 01.00 WIB. Saya pikir dapat telepon dari Kapolri, ternyata dari wartawan,” tan-das Gatot sambil tersenyum.

Ketika ditanya soal hasil pe-meriksaan manajemen Citibank dan perusahaan debt collector, PT Finemas dan PT Takatama, yang mengurusi Irzen Octa, Gatot tidak mau menjawab. “Teknisnya bisa ditanyakan ke Kasatreskrim,” ucap Gatot sam-bil melangkah ke ruangannya.

Irzen Octa tewas saat hendak menyelesaikan utang kartu kreditnya. Polisi menemukan bercak darah di gorden dan tembok tempat pihak Citibank menginterogasi korban. Irzen dibiarkan terkapar selama 1 jam di lantai yang kemudian berakhir dengan kematian.

Tragisnya, Polres Jaksel ha-nya mengenakan pasal penge-royokan, penganiayaan, per-buatan tidak menyenangkan yang mengakibatkan kematian. Sanksi hukumannya maksi-mum hanya 7 tahun.

Vice President Customer Care Citibank Hotman Sim-bolon mengakui selama seta-hun menerima 120 pengaduan terkait kelakuan buruk penagih utang.

Artinya dalam sebulan, bank asal AS tersebut me nerima rata-rata 10 pengaduan nasabah. Hal itu disampaikan Hotman dalam rapat Komisi XI DPR di Gedung DPR, Rabu (6/4) malam. (*/J-1)

[email protected]

AKHIR PEKAN

GRAFIS: FREDY/FOTO: MI/FAUZI