POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS...

151
POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPR (Analisis Framing Headline Koran Tempo tentang Pembangunan Gedung Baru KPK) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Abdurachman NIM 109051100080 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Transcript of POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS...

Page 1: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

1

POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK

VERSUS DPR

(Analisis Framing Headline Koran Tempo tentang Pembangunan Gedung

Baru KPK)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Abdurachman

NIM 109051100080

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

i

Page 3: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (SI) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat

atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciputat, 15 Juli 2013

Abdurachman

Page 4: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

iii

Page 5: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

iv

Nama: Abdurachman

Judul: Polemik Pemberantasan Korupsi KPK versus DPR (Analisis Headline Koran

Tempo tentang Pembangunan Gedung Baru KPK)

ABSTRAK Bermula dari penolakan anggota DPR terhadap pembangunan gedung baru

KPK. Sehingga mengakibatkan aksi dukungan untuk KPK. Masyarakat maupun

media menilai DPR berupaya mengecilkan fungsi KPK. Padahal KPK dinilai cukup

mampu mengungkap kasus korupsi, yang kebanyakan menyangkut korupsi anggota

DPR. Kejadian ini pun menjadi headline diberbagai surat kabar, salah satunya Koran

Tempo.

Dari uraian di atas terdapat beberapa pertanyaan yang muncul. Pertama,

bagaimana Koran Tempo membingkai pemberitaan kasus pembangunan gedung baru

KPK pada edisi 26-30 Juni 2012?. Lalu, kenapa Koran Tempo membingkai

pemberitaan pembangunan gedung baru KPK seperti itu?

Dalam pemberitaannya, Koran Tempo memposisikan diri dipihak KPK.

Sehingga berita-berita yang dimuat cenderung memihak KPK, dan menyudutkan

DPR. Selain itu, narasumber yang diwawancarai juga lebih banyak orang-orang pro

KPK.

William A. Gamson mengartikan framing sebagai cara bercerita tentang suatu

peristiwa dan menghubungkan satu sama lain sehingga seolah-olah saling terkait dan

memiliki makna. Gamson melihat berita sebagai sebuah kemasan yang dilakukan

oleh media. Kemasan itu tergantung dengan wacana yang diinginkan media tersebut,

sehingga setiap media akan berbeda

Peneliti menganalisis pemberitaan mengenai kasus pembangunan gedung baru

KPK pada pemberitaan Koran Tempo edisi 26-30 Juni 2012. Dan menyimpulkan

hasil temuan dari analisis pemberitaan Koran Tempo. Hasil dari penelitian ini bersifat

deskriptif, yaitu memberikan gambaran tentang bagaimana Koran Tempo

mengkonstruksi kasus “Pembangunan Gedung Baru KPK” dan apa pesan yang ingin

disampaikan oleh Koran Tempo.

Semua pemberitaan Koran Tempo didiskusikan di forum redaksi. Tempo ingin

masyarakat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga masyarakat bisa kritis

dan tidak dibohongi oleh DPR. Karena Tempo mendukung KPK untuk memberantas

korupsi.

Konstruksi yang dilakukan Koran Tempo sudah dilakukan sejak awal.

Wartawan yang melakukan liputan diarahkan agar sesuai dengan visi misi Tempo.

Dari pemilihan narasumber, angel, hingga penulisan. Ini dilakukan karena Tempo

melihat DPR bertindak diskriminasi terhadap KPK. Tempo mengklaim memiliki visi

yang anti korupsi, dan KPK sebagai lembaga anti korupsi harus dipertahankan.

Keywords: Koran Tempo, KPK, DPR, Kontruksi, dan Korupsi.

Page 6: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur atas seluruh kehendak Allah

S.W.T, Sang Pemilik Kehendak. Atas izin Tuhan dan semangat yang pantang

menyerah akhirnya skripsi ini selesai. Skripsi ini merupakan anugerah dan nikmat

yang besar yang Allah berikan kepada saya. Saya persembahkan skripsi untuk

almarhum kakak saya, Iyat Sholihat.

Atas terselesaikannya skripsi ini, tak lupa saya haturkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal M.A. selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Wahidin Saputra, M.A. selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik, Drs. Study Rizal, LK. M.A. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Rubiyanah, M.A beserta Sekretaris

Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Ade Rina Farida, M.Si yang selalu berkenan

membantu saya dalam banyak hal.

4. Dosen pembimbing skripsi, Bapak Rachmat Baihaky, MA yang telah

meyediakan waktu dan tenaganya, serta membagi ilmunya untuk

membimbing saya.

5. Penguji satu dan dua, Dr. H.A.Wahib Mu’thi, MA dan Fita Fathurokhmah,

M.Si, terima kasih atas bimbingannya selama revisi.

Page 7: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

vi

6. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi atas ilmu dan bantuannya selama ini.

7. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

8. Seluruh dewan dan staf redaksi Koran Tempo atas kerjasamanya.

9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Yoyo Yogaswara dan Mamah Atikah

yang senantiasa sabar membesarkan, mendidik, dan mendoakan saya tanpa

keluh kesah.

10. Untuk Kakak tercinta Iyat Sholihat yang telah memberikan segalanya

selama saya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Maaf tidak bisa

menyelesaikan semuanya tepat waktu. Terima kasih untuk segalanya.

Semoga Teteh bahagia dan kita bisa berkumpul lagi kelak.

11. adik saya yang selalu menghibur dan menemani hari-hari pengerjaan

skripsi ini, Abdul Muchyi.

12. Sahabat setia yang selalu memotivasi dan bantuan selama berkutat dengan

skripsi. Amalina Shomami dan Hazana Ithria.

13. Spesial untuk kedua keponakan tercinta Adzkia Syifa El Rahman dan

Aghnia Zahira El Rahman.

14. Kelompok KKN BBM yang selalu memberikan inspirasi. Angga Bima

Suharto, Linda, Nur Fadhila, Jauhari, Dewi Febrianti, Pipit, Devy, Hafsa

Tia Anisa, Shofi, Sarah, Yasir, Khaeru Nuzula, Apris, Devit Rubianto,

15. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2009, mereka yang menemani,

membantu, dan menginspirasikan saya. yang telah melalui sebuah masa

penuh kenangan dengan peneliti selama menuntut pendidikan di UIN

Page 8: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

vii

Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya, Adjri, Ali, Andin, Arga, Arintika,

Azis, Bima, Bobby, Devi, Devit, Dewi F., Dewi R., Loka, Fauziah, Fikri,

Hafsa, Hilda, Hilman, Ilham, Ima, Imas, Indi, Jaffry, Jauhari, Khaeru,

Lindawati, Marisha, Mekar, Nur F., Puti, Putri B., Putri N., Samsul, Sigit,

Turi. Terimakasih atas semangat moril dan kebersamaan selama 4 tahun

ini.

16. Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung, mendoakan, dan

membantu saya dan tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

Page 9: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................ iii

ABSTRAK .................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 8

F. Metodologi Penelitian ............................................................... 9

G. Sistematika Penulisan ................................................................ 18

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis ........................................................................... 19

1. Konstruksi Sosial Atas Realitas .................................... 19

1.1. Latar Belakang Teori Konstruksi ........................... 19

1.2.Teori Konstruksi Sosial atas Realitas Peter L. Berger

dan Thomas Luckmann .......................................... 20

2. Konstruksi Realitas di Media Massa ............................. 21

3. Teori Agenda Setting .................................................... 24

B. Kerangka Konseptual ............................................................... 25

1. Analisis Framing ........................................................... 25

1.1.Definisi Framing ..................................................... 25

1.2.Tiga Model Analisis Framing ................................. 31

1.3.Analisis Framing Model William A. Gamson ........ 33

Page 10: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

ix

2. Korupsi ............................................................................. 36

2.1.Pengertian Korupsi .................................................. 36

2.2.Korupsi dalam Islam ............................................... 37

BAB III GAMBARAN UMUM KORAN TEMPO

A. Sejarah dan Perkembangan Koran Tempo ................................ 40

B. Visi dan Misi Tempo Inti Media ............................................... 42

C. Struktur Redaksi Koran Tempo ................................................. 42

D. Mekanisme Kerja Redaksi ........................................................ 50

E. Latar Belakang Kasus Pemberitaan Pembangunan Gedung Baru

KPK oleh Koran Tempo ............................................................ 51

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Kontroversi Pembangunan Gedung KPK …………………… 53

B. Data yang Diteliti …………………… ..................................... 54

C. Frame Koran Tempo ……………… ........................................ 55

D. Gambaran Umum Keseluruhan Pemberitaan ……………... .... 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 100

B. Saran .......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 105

LAMPIRAN ................................................................................................ xii

Page 11: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

x

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Pengertian Framing .................................................................... 28

Tabel II. 2 Model Analisis Framing ............................................................. 33

Tabel II.3 Model Analisis Framing Gamson ............................................... 37

Tabel III. 1 Kelompok Tempo Media .......................................................... 42

Tabel III. 2 PT TEMPO INTI MEDIA TBK ............................................... 48

Tabel III. 3 Judul Berita ............................................................................... 52

Tabel IV. 1 Analisis Frame “Penundaan Proyek Gedung KPK, Politikus

Senayan Kedilkan KPK” .............................................................................. 59

Tabel IV.2 Analisi Frame “DPR Tahan Anggaran Gedung KPK” .............. 64

Tabel IV. 3 Analisis Frame“Sumbangan Pedagang dan Menteri Dahlan” .. 69

Tabel IV. 4 Analisi Frame “Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan” 74

Tabel IV. 5 Analisis Frame “Penyumbang Gedung KPK Meluas” ............. 79

Tabel IV. 6 Analisi Frame “DPR Dinilai Persulit Pembangunan Gedung

KPK” ............................................................................................................ 84

Tabel IV. 7 Analisis Frame “Bantuan untuk Gedung KPK Terus Mengalir” 89

Tabel IV. 8 Judul dan Narasumber Berita .................................................... 93

Page 12: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Wawancara Penelitian

2. Surat keterangan wawancara

3. Company Profile Grup Tempo

4. Berita Koran Tempo “Penundaan Proyek Gedung KPK, Politikus Senayan

Kedilkan KPK”

5. Berita Koran Tempo “DPR Tahan Anggaran Gedung KPK”

6. Berita Koran Tempo “Sumbangan Pedagang dan Menteri Dahlan”

7. Berita Koran Tempo “Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan”

8. Berita Koran Tempo “Penyumbang Gedung KPK Meluas”

9. Berita Koran Tempo“DPR Dinilai Persulit Pembangunan Gedung KPK”

10. Berita Koran Tempo“Bantuan untuk Gedung KPK Terus Mengalir”

Page 13: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan arus informasi beredar

bebas. Dengan menyalakan komputer yang terkoneksi dengan internet, semua

orang dapat mengakses informasi yang diinginkan. Kemajuan teknologi informasi

juga memengaruhi perkembangan media massa. Seperti kita ketahui media massa

sangat bergantung dengan teknologi informasi, baik itu cetak maupun elektronik.

Namun, perkembangan teknologi informasi seperti pedang bermata dua.

Selain memiliki manfaat, dia juga memiliki dampak negatif. Salah satunya yaitu

teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki

kepentingan tertentu. Seperti mencari popularitas, memanipulasi fakta yang

sebenarnya untuk mendapatkan dukungan, maupun untuk memengaruhi khalayak.

Karena informasi menjadi kebutuhan utama masyarakat saat ini (masyarakat

massa).

Dengan informasi kita bisa mengetahui apa saja yang terjadi, tanpa perlu

berada di tempat itu. Bisa dikatakan informasi atau berita merupakan jendela

dunia. Namun gambaran dunia tersebut tergantung dari jendela yang kita pakai.

Pada dasarnya media merupakan alat untuk menyampaikan informasi,

namun informasi yang disajikan bukan fakta sesungguhnya yang terjadi di

lapangan. Media cenderung melakukan konstruksi terhadap fakta atau realitas.

Seperti pandangan kaum konstruktivis yang mengatakan tidak ada realitas objektif

yang sesungguhnya. Semuanya merupakan hasil konstruksi. Berdasarkan

Page 14: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

2

pandangan ini, media digambarkan sebagai agen konstruksi. Sehingga apa yang

disajikan media kepada khalayak berbeda dengan realitas yang ada. Dan realitas

atau peristiwa yang sama akan berbeda dalam penyajiannya, tergantung media

yang memberitakannya.

Berdasarkan latar belakang itulah, muncul penelitian yang berkonsentrasi

membahas konstruksi yang dilakukan oleh media. Salah satunya adalah analisis

framing. Analisis framing, secara garis besar membahas bagaimana media

mengonstruksi dan menyajikan peristiwa kepada khalayak. Di sini juga, peneliti

menggunakan analisis framing untuk melakukan penelitian terhadap bagaimana

pembingkaian yang dilakukan oleh Koran Tempo tentang pembangunan gedung

baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena peneliti melihat ada

konstruksi yang dilakukan oleh Koran Tempo tentang kasus tersebut terkait

dengan isu pemberantasan korupsi, dan peneliti menilai kasus ini sangat menarik

untuk dikupas.

Ruang lingkup yang akan diteliti adalah pemberitaan Koran Tempo pada

tanggal 26-30 Juni 2012, baik itu headline maupun berita utamanya. Headline

merupakan bagian yang sering digunakan untuk menonjolkan suatu peristiwa.

Media cenderung menempatkan peristiwa yang dinilai penting dihalaman utama

sebagai headline. Karena headline memiliki daya tarik yang lebih besar terhadap

pembaca. Orang lebih sering melihat dari cover atau headline untuk mengetahui

isi dari media. Sehingga muncul istilah headline reader. Mereka (headline reader)

sering membuat penafsiran yang salah dari suatu peristiwa, karena hanya melihat

berita dari judul headline bukan dari isi berita. Ini terjadi dari efek negatif media

massa. media massa sering melakukan penonjolan pada judul-judul pemberitaanya

Page 15: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

3

untuk menarik pembaca. Sehingga sering terjadi kesalah penafsiran isi berita, jika

hanya membaca judul berita.

Adapun alasan peneliti memilih Koran Tempo, karena media ini dalam

pemberitaannya selalu terkesan menekan pemerintah dan menempatkan dirinya

sebagai oposisi. Dibandingkan media cetak lainnya yang lebih bersifat soft dalam

pemberitaanya. Alasan lainnya, yaitu latar belakang Koran Tempo adalah koran

politik dan ekonomi. Sesuai dengan latar belakang kasus yang diteliti, yaitu

tentang “Pembangunan Gedung Baru KPK”.

Peneliti tertarik meneliti pemberitaan pembangunan gedung baru KPK,

karena peneliti melihat fenomena yang terjadi saat ini. Korupsi sudah melanda

hampir seluruh negara di dunia, baik negara barat maupun timur yang

berpenduduk mayoritas muslim. Korupsi sudah dipandang sebagai Extraordinary

crime, sehingga dapat mengganggu pembangunan ekonomi dalam suatu Negara.

Salah satunya adalah Indonesia. Indonesia telah menjadi sorotan internasional

mengenai kasus korupsi.1 Menurut Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi

Busyro Muqoddas, Indonesia masih menduduki peringkat ke empat Negara

terkorup di kawasan Asia.

Sungguh ironi, mengingat Indonesia merupakan negara yang mayoritas

berpenduduk muslim. Tetapi menjadi negara yang korup. Sedangkan dalam islam

sendiri, korupsi dikategorikan golongan kafir, seperti yang disepakati oleh

Nahdatul Ulama. Al-quran tidak membicarakan secara jelas tentang korupsi, tetapi

1 Munawar Fuad Noeh, Islam dan Gerakan Moral Anti Korupsi, Jakarta : CV. Zulkifli

Hakim, 1997, hlm 41.

Page 16: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

4

merujuk secara tidak langsung. Al-Quran melarang hal-hal yang sama dengan

sifat korupsi.

Namun, upaya untuk memerangi korupsi sudah mulai terlihat sejak

didirikannya lembaga khusus yang menangani kasus korupsi yang bersifat

independen. Yaitu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK adalah satu-satunya lembaga khusus yang dibentuk untuk menangani

kasus korupsi di Indonesia. Lembaga ini terbentuk setelah reformasi. Pada

pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri. KPK merupakan lembaga yang

memiliki keistimewaan khusus. Karena dia (KPK) dapat melakukan penyelidikan,

penyidikan dan penuntutan.

Namun, kekuatan KPK yang dianggap Super Power menuai banyak

kecaman dari kalangan elit politik. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk

memperkecil kewenangan KPK dalam menjalankan tugasnya. Mulai dari

pengajuan peninjauan ulang undang-undang yang menjadi dasar kewenangan

KPK, hingga pengurangan fungsi tugas KPK.

Jika dinilai dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penegakan

hukum di Indonesia, masyarakat cenderung bersifat pesimis dan tidak percaya

pada lembaga hukum yang ada. Hukum hanya mampu menyentuh kalangan

bawah. Lembaga hukum dinilai pandang bulu saat menjalankan tugasnya. Sering

terjadi kongkalikong antara penegak hukum dan pelaku. Sehingga kepercayaan

publik terhadap hukum berkurang dan cenderung tidak percaya.

Tetapi, KPK merupakan salah satu lembaga hukum yang masih mendapat

kepercayaan publik. Tentu kita ingat saat terjadi konflik antara KPK dengan

POLRI (Cicak vs Buaya). Dukungan masyarakat begitu besar mengalir untuk

Page 17: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

5

KPK. Ini menunjukan masih adanya kepercayaan publik kepada lembaga ini. Dan

saat itu, kasus tersebut bisa dikatakan dimenangkan oleh KPK.

Namun kasus serupa kembali terjadi saat ini. Ketika KPK mengajukan

permohonan dana dari pemerintah untuk membangun gedung baru KPK. Rencana

ini mendapat penolakan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Berbagai

alasan dilontarkan, mulai dari belum perlunya pembangunan gedung baru, hingga

alasan teknis lainnya.

Dukungan berbentuk moril maupun materil pun mulai mengalir. Sejak

diberitakan oleh media tentang penolakan pembangunan gedung baru KPK.

Media menilai kasus ini merupakan salah satu cara DPR untuk menjegal lembaga

antirasuah. Berita tentang penolakan itu menjadi sorotan di masyarakat.

Koran Tempo dalam headline-nya menuliskan judul “POLITIKUS

SENAYAN KERDILKAN KPK”. Dari judul yang ditulis tersebut menimbulkan

banyak pertanyaan. Apakah benar fakta yang terjadi seperti itu ataukah itu hanya

kontruksi yang dilakukan Tempo untuk menarik simpati publik dan menganggap

pentingnya kasus ini. Sehingga menampilkan judul seperti itu.

Karena itu, peneliti ingin mengupas lebih dalam tentang pemberitaan

pembangunan gedung baru KPK yang terdapat dalam Koran tempo.

Pembingkaian yang dilakukan Koran Tempo menimbulkan kesan DPR hendak

menjegal KPK. Tentu saja, pembingkaian tersebut memiliki tujuan tertentu.

Sehingga Koran Tempo menuliskan seperti itu.

Perlunya penelitian dan penelusuran tentang kasus tersebut dinilai penting.

Karena kasus ini melibatkan dua (2) lembaga (KPK dan DPR) yang mewakili

masyarakat untuk menjalankan pemerintahan yang baik. Sehingga jika memang

Page 18: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

6

terjadi perselisihan antara kedua lembaga itu, harus diketahui peristiwa yang

sebenarnya terjadi. Karena mereka (KPK dan DPR) merupakan perpanjangan

tangan masyarakat. Untuk mencapai Indonesia yang sejahtera dan makmur. Bisa

dibayangkan apa yang terjadi jika kedua lembaga itu berselisih. Tujuan yang

dicita-citakan rakyat Indonesia tentu tidak akan tercapai.

Oleh karena itu, peneliti mengambil judul “POLEMIK ISU

PEMBERANTASAN KORUPSI KPK versus DPR (Analisis Framing

Headline Koran Tempo Tentang Pembangunan Gedung Baru KPK)”.

Penelitian ini akan mengupas lebih dalam tentang pemberitaan gedung baru KPK

oleh Koran Tempo. Karena peneliti tertarik dengan isu pemberantasan korupsi

yang sedang giat digalangkan oleh KPK. Sehingga jika memang terjadi

pendiskriminasian oleh DPR. Maka memunculkan pertanyaan tentang peran DPR

sebagai wakil rakyat, tetapi menghalangi proses pemberantasan korupsi dan tidak

mendukung KPK dalam memberantas korupsi. Selain itu juga, peneliti tertarik

melihat kasus korupsi tersebut dari kacamata islam.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang peneliti telah paparkan sebelumnya,

maka peneliti membatasi penelitian ini pada subjek dan pesan. Subjek yang

dimaksud adalah Koran Tempo, sedangkan pesannya adalah apa yang ingin

disampaikan pada pemberitaan Koran Tempo yang mengangkat kasus

“Pembangunan Gedung Baru KPK” pada edisi 26-30 Juni 2012, dihubungkan

dengan isu pemberantasan korupsi.

Page 19: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

7

2. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang

akan dikaji adalah :

1. Bagaimana Koran Tempo membingkai isu pemberantasan korupsi

pada pemberitaan kasus pembangunan gedung baru KPK pada edisi

26-30 Juni 2012?

2. Kenapa Koran Tempo membingkai isu pemberantasan korupsi dalam

pemberitaan kasus pembangunan gedung baru KPK seperti itu?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara Koran Tempo membingkai

isu pemberantasan korupsi dalam kasus pembangunan gedung baru KPK.

Sehingga akan terlihat alasan Koran Tempo mengonstruksi kasus tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Akademis

Dengan adanya penelitian ini dapat memperkaya wawasan dalam hal

penelitian media massa, khususnya menggunakan metode analisis framing.

Dan dapat memberikan gambaran untuk peneliti yang akan melakukan

penelitian seputar kajian media massa. Serta dapat mempermudah dan

membantu mahasiswa dalam melakukan penelitian media massa, melalui

analasis framing.

2. Manfaat Praktis

Untuk mengetahui sudut pandang dan ideologi dari sebuah media massa

dalam memberitakan suatu kasus yang terjadi, khususnya Koran Tempo.

Page 20: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

8

Dan melihat hubungan antara media massa tersebut dengan ideologi,

pemberitaan, dan posisinya dalam dunia politik.

E. Tinjauan Pustaka

Skripsi yang menjadi acuan peneliti sebagai contoh dan pembanding adalah :

1. Skripsi Nurul Afrida, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan

Jurnalistik angkatan 2008, yang berjudul “PERS DAN KEPENTINGAN

POLITIK (Analisis Framing Partai Nasional Demokrat dan Partai

Kemakmuran Bangsa Nusantara di Harian Seputar Indonesia)”. Dalam

skripsi ini penulisnya memperbandingkan pemberitaan yang dilakukan oleh

Harian Seputar Indonesia tentang Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan

Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN). Dari skripsi ini penulisnya

membuat kesimpulan bahwa memang ada kepentingan politik di Harian

Seputar Indonesia. Alasan peneliti menggunakan skripsi ini sebagai tinjauan

pustaka, karena skripsi ini memiliki kesamaan peristiwa yang

diteliti.Peristiwa yang dibahas dalam skripsi ini adalah kepentingan politik

dalam sebuah media. Dan kesamaan alat yang dipakai yaitu analisis framing

model William A.Gamson.

2. Skripsi Ririn Restu Utami, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

jurusan Jurnalistik angkatan 2007, yang berjudul “Analisis Framing

Pemberitaan Kasus Gayus Tambunan di Republika dan Media

Indonesia Periode November 2010”. Dalam skripsi tersebut penulisnya

mengupas tentang kasus Gayus Tambunan menggunakan analisis framing

Robert N. Ethman dan memperbandingkan pemberitaan yang dilakukan

Republika dengan Media Indonesia. Kenapa peneliti mengambil skripsi

Page 21: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

9

tersebut sebagai acuan karena kasus yang dibahas dalam skripsi ini berkaitan

dengan politik. Disini peneliti melakukan penelitian tentang kasus

pembangunan gedung baru KPK dan media yang diteliti adalah Koran

Tempo. Melihat latar belakang media dan kasus yang peneliti ambil ada

kesamaan dari segi kategori berita yaitu berita politik.

F. Motodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam sebuah penelitian sangat dipengaruhi oleh cara pandang keilmuan

yang digunakan. Cara pandang ini bisa juga disebut perspektif. Namun Thomas

Khun untuk pertamakalinya menggunakan istilah paradigma sebagai persamaan

dari perspektif.2 Dani Vardiansyah dalam bukunya, menjelaskan paradigma ilmu

adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkuangan keilmuaan yang

akan mempengaruhi dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam upaya

mencari dan menemukan pengetahuan ilmu dan kebenaran.3

Jadi paradigma dalam arti sederhana, merupakan pandangan untuk

menilai atau melihat sesuatu permasalahan, dan digunakan untuk

menyelasaikannya. Yang semuanya terikat dengan aturan-aturan dari pandangan

tersebut. Karena setiap pandangan atau paradigma memiliki persepsi yang

berbeda dalam melihat suatu kasus. Sehingga cara penyelesaiannya pun akan

berbeda.

Dalam kajian media ada tiga (3) paradigma yang sering digunakan, yaitu

positivis, konstruktivis, dan kritis. Paradigma inilah (paradigma positivis,

2 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Jakarta: Indeks, 2008,

cet-2, hlm 50. 3 Ibid, hlm 50.

Page 22: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

10

paradigma konstruktivis, dan paradigma kritis) yang menentukan posisi peneliti

dalam melakukan penelitian.

Ketiga paradigma ini, memiliki pandangan yang berbeda, khususnya

dalam kajian media massa. Maka peneliti akan menguraikannya satu persatu, agar

dapat dibedakan dan mengetahui kenapa peneliti menggunakan salah satu dari

pandangan tersebut.

1.1. Paradigma Positivis

Pandangan ini muncul pada generasi awal kajian komunikasi (klasik).

Positivis berlandaskan pada fakta empirik: teramati, terukur, teruji, terulang, dan

teramalkan.4 Pada generasi awal, penelitian komunikasi melihat jika suatu pesan

komunikasi disampaikan, maka pesan yang diterima pun akan sama dengan apa

yang disampaikan. Positivis menilai bahwa komunikan bersifat pasif. Sehingga

pesan akan diterima apa adanya.

Kaum positivis melihat dunia sebagai realitas objektif (nyata). Mereka

meyakini realitas memiliki bentuk yang nyata, bukan hasil penafsiran manusia.

Seperti gunung, sungai, gedung dan lainnya.

Dalam kajian media, positivis melihat bahwa media hanya sebagai alat

penyampai pesan. Sehingga pesan yang disampaikan melalui perantara media

akan sama dengan pesan yang diterima. Misalnya, jika seseorang mengatakan

“BULAT” lalu dikirim melalui perantara media. Maka orang lain sebagai

penerima akan menerima kata “BULAT” juga, tidak berubah bentuk manjadi

“KOTAK” atau “LONJONG”. Itu merupakan perumpamaan dari pandangan

4 Ibid, hlm 55.

Page 23: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

11

positivis. Mereka melihat media sebagai cerminan dari realitas yang

sesungguhnya. Jadi media menggambarkan realitas yang terjadi di masyarakat.

1.2. Paradigma Konstruktivis

Jika pandangan positivis melihat komunikan bersifat pasif, maka

pandangan konstruktivis sebaliknya. Konstruktivis menganggap komunikan

bersifat aktif. Komunikan merupakan mahluk hidup yang memiliki akal dan

pikiran dalam menentukan sikap. Sehingga apabila seseorang menyampaikan

pesan kepada orang lain, pesan yang diterima oleh orang tersebut akan dimaknai

berbeda. Sebagai contoh, seorang guru menyampaikan pesan kepada muridnya.

Guru itu mengatakan “BULAT” maka belum tentu pesan yang diterima murid itu

“BULAT”. Kenapa seperti itu? Karena konstruktivis memandang setiap orang

akan berbeda saat memahami atau memaknai suatu pesan. Manusia memiliki latar

belakang yang berbeda satu dengan lainnya, walaupun dia hidup dalam satu

lingkungan yang sama. Karena manusia memiliki pengalaman secara psikologis

dan sosiologis yang berbeda. Kedua hal inilah yang membuat pemaknaan setiap

orang berbeda-beda.

Pandangan kontruktivis melihat realitas merupakan hasil bentukan

manusia. Realitas adalah bentuk penafsiran manusia. Realitas ada di dalam pikiran

manusia, bukan diluar pikiran manusia. Sehingga disebut realitas subjektif.

Dalam kajian media, konstruktivis tidak melihat media hanya sebagai

alat penyampai pesan. Tetapi media merupakan alat mengkonstruksi pesan. Media

bukan cermin yang merefleksikan peristiwa begitu saja. Sehingga apa yang kita

lihat di media merupakan realitas yang dibentuk. Dan realitas hasil bentukan itu

dibuat sedemikian rupa agar khalayak meyakini kebenarannya.

Page 24: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

12

1.3. Paradigma kritis

Paradigma kritis merupakan paham yang dilahirkan para filsuf yang

tergabung dalam Mahzab Frankfurt, Jerman. Hakikatnya paham ini lebih tepat

disebut sebagai cara pandang terhadap suatu realitas dengan berorientasi pada

ideologi tertentu.5

Pandangan kritis mengatakan bahwa suatu wacana atau ide dalam

masyarakat merupakan hasil dari budaya dominan. Budaya yang dominan inilah,

berperan sebagai pembenaran dari satu tindakan di masyarakat. sehingga budaya

lain termarjinalkan. Sebagai contohnya, label “halal-haram”. Pelabelan “halal-

haram” adalah hasil dominasi budaya dominan (berkuasa). Dan di indonesia

budaya yang dominan adalah budaya berlandaskan islam. Sehingga budaya yang

tidak sejalan dengan islam termarjinalkan atau kurang bisa diterima.

Jika dalam kajian media, kritis mengupas dominasi atau ideologi dalam

suatu pemberitaan. Misalnya, dalam surat kabar, kenapa suatu peristiwa dikatakan

positif atau negatif? Maka kritis mengupas siapa yang bertanggungjawab atas

legitimasi bahwa peristiwa itu menyimpang. Mudahnya, kritis meneliti siapa yang

memiliki kekuasaan penuh dari arah suatu pemberitaan di media. Apakah

pengusaha sebagai pemegang modal, pemerintah ataukah redaksi.

Dari tiga pandangan itu, peneliti menggunakan paradigma konstruktivis sebagai

landasan awal penelitian. Alasan peneliti menggunakan pandangan konstruktivis

karena kasus yang akan diangkat oleh peneliti tentang pemberitaan

“Pembangunan Gedung Baru KPK” oleh Koran Tempo. Peneliti menilai

5 Ibid, 61

Page 25: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

13

pemberitaan itu sarat oleh kepentingan. Dilihat dari pembingkaiannya memiliki

kesan tertentu dan menyudutkan salah satu pihak.

Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitan kualitatif

deskriftif, dan menggunakan paradigma konstruktivis sebagai landasan awalnya.

Paradigma ini melihat bahwa realitas sebagai hasil konstruksi manusia, sehingga

realitas merupakan hasil pemaknaan individu. Realitas sebenarnya tidak

bermakna, tetapi individulah yang memaknainya. Maka realitas dikatakan sebagai

realitas subjektif.

Konstruktivis melihat media sebagai agen konstruksi. Media merupakan

alat untuk mengonstruksi pesan. Sehingga apa yang disajikan media bukanlah

realitas yang sebenarnya.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipakai peneliti adalah penelitian kualitatif

deskriptif. Penelitian kualitatif memiliki ciri khas penyajian datanya dalam bentuk

narasi, cerita meendalam atau rinci dari para responden hasil wawancara dan atau

observasi.6 Jadi pendekatan yang dilakukan peneliti adalah dengan cara

memaparkan temuan dari hasil pengamatan dokumen yang didapat dari pusat

dokumen Koran Tempo. Dokumen yang dimaksud adalah berita Koran Tempo

tanggal 26-30 Juni 2012.

3. Metode Penelitian

Lalu peneliti menggunakan metode analisis framing William A. Gamson.

Peneliti menganalisis pemberitaan mengenai kasus pembangunan gedung baru

KPK pada Koran Tempo edisi 26-30 Juni 2012. Dan menyimpulkan hasil temuan

6 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif; Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan

Laporan Penelitian, Malang: UMM Press, 2010, cet ke-2.

Page 26: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

14

dari analisis tersebut. Hasil dari penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu

memberikan gambaran tentang bagaimana Koran Tempo mengkonstruksi kasus

“Pembangunan Gedung Baru KPK” dalam kaitannya dengan isu pemberantasan

korupsi KPK versus DPR. Dan untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan

oleh Koran Tempo.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti memilih subjek penelitiannya

adalah Koran Tempo. Objek yang dimaksud adalah pemberitaan kasus

“Pembangunan Gedung Baru KPK” di Koran Tempo edisi 26-30 Juni 2012.

Peneliti memilih berita itu, karena menilai bingkai yang disajikan Tempo memiliki

maksud tertentu. Dilihat dari judul Headline-nya yang menuliskan “Politisi

Senayan Kerdilkan KPK”. Penulisan judul tersebut dengan ukuran besar dan

membentuk tanda panah kebawah yang menunjuk langsung gambar pemimpin

KPK. Serta foto tersebut ditampilkan dengan ukuran kecil.

Pemberitaan itu juga, terkait dengan isu pemberantasan kosupsi yang

dilakukan KPK. Namun mendapat perlawanan dari elit politik. Sehingga kasus ini

menjadi menarik, melihat dua institusi yang saling bertikai. Dan kedua institusi itu

merupakan perpanjangan tangan rakyat untuk menegakkan negara yang adil dan

makmur.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data

dibedakan dengan metodologi dari riset yang digunakan para peneliti, yakni riset

kualitatif dan kuantitafif. Pada riset kualitatif yang peneliti pakai pada riset ini

Page 27: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

15

ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah

dengan sengaja memilih informan (dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang

dapat memberikan jawaban terbaik pertanyaan penelitian.7

1. Observasi

Observasi merupakan proses mengamati hal-hal atau peristiwa

yang terjadi sekitar kita. Observasi pada riset ini diartikan sebagai kegiatan

mengamati subjek (Koran Tempo) dan objek (pemberitaan Koran Tempo

pada edisi 26-30 Juni 2012) penelitian secara langsung.

Pada metode observasi, periset biasanya menggunakan instrument

observasi. Terdapat bermacam-macam instrument observasi, antara lain :

sistem kategori, sistem skala, sistem tanda, diary keeping, analisis

dokumen, lembar pengamatan, dan panduan pengamatan.8 Pada riset ini,

peneliti hanya menggunakan analisis dokumen sebagai instrument

observasi. Analisis dokumen hanya mengamati dokumen sebagai sumber

informasi dan menginterpretasikannya ke dalam hasil penelitian. Dokumen

yang digunakan berupa teks dan simbol pada pemberitaan Koran Tempo

edisi 26-30 Juni 2012.

Peneliti mendapatkan dokumen berupa file PDF dari hasil

observasi ke pusat dokumen Koran Tempo yang dilakukan pada tanggal 4

Februari 2013, jam 11:26.

7 John W Creswell, Desain Penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta:

KIK Press, 2003, hlm 143. 8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana 2007, Cet ke-

2, hlm 111.

Page 28: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

16

2. Wawancara

Peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak redaksi tentang

kebijakan redaksional Koran Tempo dalam mengemas pemberitaan

mengenai kasus “Pembangunan Gedung Baru KPK”.

Peneliti berhasil mewawancarai Redaktur Pelaksana Rubrik

Hukum dan Nasional Elik Susanto dan L.K Baskoro. Pada tanggal 17 Juni

2013, jam 15:30 WIB. Mereka diwawancari di kantor Koran Tempo yang

bertempat di Kebayoran Baru-Mayestik, Jakarta.

3. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan dan mempelajari data melalui literatur dan

sumber bacaan, seperti buku-buku yang relevan dengan masalah yang

dibahas dan mendukung penelitian.

Sumber bacaan yang peneliti dapat diantaranya dari Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Perpustakaan Universitas Indonesia.

6. Teknik Analisis Data

Melihat pembingkaian yang dilakukan Koran Tempo pada

pemberitaannya tentang kasus pembangunan gedung baru KPK edisi 26-30 Juni

2012. Peneliti menggunakan analisis framing model William A.Gamson untuk

menelitinya.

Framing secara sederhana dapat digunakan untuk menyusun dan

membaca realitas yang dikonstruksi oleh media massa. Suatu isu, pada

penyajiannya, melalui beberapa proses yang akhirnya menjadi satu sajian utuh

Page 29: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

17

yang dikonsumsi oleh publik. Proses inilah yang membedakan penyajiannya suatu

berita antara media A dan media B dengan isu yang sama.

Perbedaan sajian atau bingkai yang dipakai media massa merupakan

realitas yang sengaja dibentuk untuk menyampaikan pesan tersendiri bagi media

itu. Pada dasarnya, framing merupakan metode untuk melihat cara bercerita media

atas peristiwa.9 Metode ini digunakan untuk melihat bagaimana peristiwa

dikonstruksi oleh media.

Gamson mendefinisikannya sebagai cara bercerita tentang suatu

peristiwa dan menghubungkan satu samalain sehingga seolah-olah saling terkait

dan memiliki makna. Framing menjauhkan khalayak untuk mendapatkan

objektivitas pemberitaan. Framing dapat terjadi melalui cara pengambilan gambar

atau sudut pandang peristiwa, penyuntingan, dan penyajian peristiwa pada teks

yang disajikan.

Dalam proses framing terdapat berbagai kepentingan yang menempel

dengannya, bisa berasal dari pemilik/pemegang saham terbesar media, pengiklan,

atau dari institusi penekan lain seperti pemerintah, agama, dan lain-lain.

7. Pedoman Penulisan

Penulis dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

9 Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi Ideologis, dan Politik Media, Yogyakarta:

LKiS, 2008, hlm 10.

Page 30: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

18

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI

Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai teori ideologi media, yang

menjelaskan adanya ideologi yang dilandasi kebijakan media masssa.

Kemudian menjelaskan tentang konsep media massa, berita, teori kontruksi

sosial, analisis framing, dan analisis framing model William A. Gamson.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini memaparkan mengenai sejarah singkat, visi dan misi surat kabar

tersebut, struktur redaksi dari Koran Tempo. Serta latar belakang diangkatnya

kasus pembangunan gedung KPK oleh Tempo.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang temuan dan analisis framing Koran Tempo mengenai

kasus pembangunan gedung baru KPK edisi 26-30 Juni 2012.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran penulis

Page 31: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

19

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Teoritis

1. Konstruksi Sosial atas Realitas

1.1. Latar Belakang Teori Konstruksi

Penggunaan kata kontruksi mulai terkenal sejak dipergunakan oleh Peter

L. Berger dan Thomas Luckmann. Mereka melihat bahwa proses sosial dimulai

melalui interaksi dan tindakan.1 Sebenarnya konstruksi sosial berasal dari filsafat

konstrukstivis. Jika ditelusuri gagasan konstrukstivis sudah ada sejak jaman

Giambatissta Vico. Dialah cikal bakal kontrusktivis.

Bungin menjelaskan gagasan konstrukstivis ada jauh sebelum itu. Yaitu

ketika Socrates menemukan konsep jiwa dalam tubuh manusia dan ditambah lagi

oleh Plato yang menemukan konsep tentang akal budi dan ide.

Piaget menyebut kemampuan ini sebagai skema atau skemata dalam yang berarti suatu

struktur mental atau kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan

mengkoordinasi lingkungan sekitarnya.2

Konstrusktivis melihat bahwa realitas merupakan hasil dari proses

kognitif antara individu dengan individu lainnya maupun dengan lingkungannya.

Manusia dan lingkungan saling memengaruhi terus menerus sehingga menjadi

sebuah realitas yang terbentuk saat ini. Maka muncul pendapat bahwa realitas

merupakan hasil bentukan dari individu, dengan pengetahuan yang dimilikinya.

1 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa,

Iklak Televisi, dan Keputusan Konsimen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas

Luckmann, Jakarta: Kencana, 2008, hlm 13.

2 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Pustaka Filsafat, 2007, hlm

30.

Page 32: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

20

1.2. Teori Konstruksi Sosial atas Realitas Peter L. Berger dan Thomas

Luckmann

Teori konstruksi sosial bisa dikatakan berada di antara teori fakta sosial

dan teori definisi sosial. Teori fakta sosial adalah pendapat yang mengatakan

bahwa manusia merupakan produk dari lingkungan. Sedangkan teori definisi

sosial berpendapat manusialah yang berkuasa, manusia yang menciptakan

realitas, bukan realitas yang menciptakan manusia.3

Teori konstruksi sosial beranggapan bahwa manusia dan lingkungan

saling memengaruhi. Ada saatnya manusia yang dipengaruhi lingkungan, ada

saatnya manusia yang memengaruhi lingkungan. Sehingga bisa dikatakan manusia

dan lingkungan saling memengaruhi. Dari gambaran itu, teori konstruksi sosial

memersatukan teori fakta sosial dan teori definisi sosial.

Proses konstrusksi sosial atas realitas yang dikemukakan Berger terbagi

menjadi tiga (3) tahapan, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.

Eksternalisasi merupakan upaya manusia dalam bentuk pemikiran maupun

tenaga, untuk menyesuaikan terhadap lingkungan mereka. Di sini manusia sebagai

pembentuk dari lingkungannya. Contohnya hukum merupakan hasil dari

pemikiran manusia yang direalisasikan dalam kehidupan sosial. Lalu hukum

itulah yang mengatur harus bagaimana, serta apa yang boleh dilakukan dan tidak.

Jalannya kehidupan akan menyesuaikan dengan hukum tersebut.

Hukum yang awalnya hanya berupa pemikiran (non materi), lalu

direalisasikan pada kehidupan sosial itulah yang dikatakan sebagai proses

objektivasi. Hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya yang

3 Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi Ideologis, dan Politik Media, Yogyakarta:

LKiS, 2008, hlm 13.

Page 33: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

21

direalisasikan disebut objektivas. Interaksi di sini meliputi pengaruh lingkungan

terhadap manusia dan pengaruh manusia terhadap lingkungannya. Sedangkan

internalisasi merupakan proses manusia yang dipengaruhi oleh lingkungannya.

Lingkungan di sini bisa berarti lingkungan yang masih alami maupun yang sudah

dikonstruksi oleh manusia itu sendiri.4

Jadi manusialah yang pada awalnya memengaruhi lingkungannya, tetapi

seiring berjalannya waktu mereka pula ikut dipengaruhi oleh lingkungannya.

Disaat yang lain mereka juga tetap mempengaruhi lingkungannya. Proses ini terus

berjalan hingga saat ini. Dengan landasan ini, Berger mengatakan bahwa manusia

dan lingkungan saling mempengaruhi. Alasan ini yang menjadi dasar dari teori

konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Thomas Luchmann.

2. Konstruksi Realitas dalam Media Massa

Konstrukstivis melihat media massa bukan sebagai alat penyampai

pesan, melainkan pengonstruksi pesan. Mereka memiliki pandangannya sendiri

mengenai media massa. seperti yang ditulis Eriyanto dalam bukunya Analisis

Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Dalam bukunya di uraikan

mengenai pendangan konstrukstivis mengenai media massa.5

Pertama, Fakta/ peristiwa adalah hasil konstruksi. Realitas merupakan

hasil konstruksi media yang bersifat subjektif, karena tercipta melalui konstruksi

dan skema tertentu yang dipakai oleh wartawan maupun media. Fakta merupakan

konstruksi atas realitas. Dan kebenaran suatu fakta bersifat relatif, karena

kebenaran merupakan suatu konteks yang diberlakukan.

4 Ibid, hlm 14-15.

5 Ibid, hlm 19.

Page 34: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

22

Lalu, Media massa merupakan agen konstruksi. Media bukanlah berupa

saluran yang menyampaikan pesan begitu saja. Media merupakan alat

pengonstruksi pesan. Karena pesan yang disampaikan adalah hasil seleksi dan

bukan apa yang terjadi di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan ruang

dan tempat yang dimiliki media terhadap suatu peristiwa. Maka dilakukan

penyeleksian dan penyesuaian terhadap peristiwa yang akan diberitakan itu.

Selanjutnya, Berita bukanlah refleksi atas realitas, ia hanya konstruksi

atas realitas. Kaum konstrukstivis melihat berita merupakan hasil konstruksi

media yang melibatkan pandangan, ideologi, nilai-nilai dari media. Fakta

merupakan hasil dari pemahaman media terhadap realitas. Jadi tidak mungkin

berita sebagai hasil cerminan dan refleksi atas realitas. Berikutnya, Berita bersifat

subjektif, berita merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap realitas. Dan

setiap orang memiliki pemaknaan yang berbeda. Maka dapat dikatakan bahwa

berita bersifat subjektif. Karena pada saat meliput berita, opini wartawan tidak

dapat dihilangkan. Perspektif yang digunakan oleh wartawan mempengaruhi isi

berita. Terakhir, Wartawan bukan pelapor, ia merupakan agen konstruksi.

Keberpihakkan wartawan tidak dapat dihindari. Karena wartawan bukan hanya

sekedar melaporkan peristiwa, melainkan dia ikut menerjemahkan peristiwa.

Adapun dalam buku Burhan Bungin tentang konstruksi atas realitas, dia

menggambarkan proses terjadinya konstruksi di media massa. Berikut bagan yang

menggambarkan proses konstruksi di media massa.

Page 35: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

23

Gambar 1

Ada lima tahapan yang terjadi dalam proses komunikasi di media.

penyampai pesan, pesan, alat penyampai pesan, penerima, dan efek. Dari gambar

tersebut terlihat bahwa media massa dipengaruhi oleh eksternalisasi, objektivasi,

dan internalisasi dari orang yang memberikan informasi. Disini orang tersebut

adalah wartawan sebagai orang pertama yang bersentuhan dengan peristiwa yang

terjadi. Karena pengalaman dan perspektif dari wartawan ikut mempengaruhi cara

memaknai peristiwa yang diliputnya.

Lalu proses selanjutnya adalah memberikan hasil liputan itu kepada

media. Seperti diketahui, wartawan tidak bekerja sendiri. Melainkan bekerja

bersama institusi yang menaunginya. Institusi ini juga berperan dalam

mengonstruksi realitas. Keberpihakkan dan kepentingan yang terdapat di institusi,

sangat mempengaruhi hasil akhir dari sebuah berita.

Setelah melewati konstruksi yang dilakukan institusi, dalam hal ini

adalah lembaga pers. Pesan yang telah dikonstruksi oleh media, lalu

disebarluaskan. Berita yang merupakan hasil konstruksi akan disebarkan oleh

media. Di sinilah sifat dari media massa yang bisa menyebarkan pesan secara

cepat dan serentak, mempermudah hasil konstruksi itu menyebar di masyarakat.

Page 36: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

24

Proses bersentuhannya realitas hasil konstruksi dan masyarakat secara

individu yang menentukan konstruksi itu berhasil atau tidak. Karena setiap

individu memiliki penerimaan yang berbeda, sesuai dengan latar belakang kultur,

pendidikan, ekonomi maupun politik. Jadi tidak serta merta masyarakat akan

menerima begitu saja. Jika masyarakat secara umum menerima hasil konstruksi

tersebut. Maka konstruksi realitas yang dilakukan media bisa dianggap berhasil

dan masyarakat akan terkonstruksi oleh realitas semu yang ditampilkan media.

3. Teori Agenda Setting

Secara sederhana, teori agenda setting dapat diartikan agenda media

memengarui agenda publik. Teori ini melihat bagaimana agenda yang dimiliki

media dapat memengaruhi agenda publik (opini publik). Yang dimaksud agenda

publik di sini adalah isu atau peristiwa apa yang dianggap publik penting sehingga

mendapat sorotan lebih. Namun seperti yang dikatakan Walker Lippmann,

masyarakat tidak merespon secara langsung peristiwa yang terjadi. Karena

ketebatasan ruang dan waktu. Dan juga lingkungan yang sebenarnya begitu luas

dan kompleks. Sehingga mereka tidak bisa mengerti dan memahami peristiwa

yang terjadi itu. Tetapi mereka mengetahuinya melalui media. Sedangkan apa

yang disuguhkan oleh media itu tidak nyata(pseudoenvironment).6 Karena itulah

apa yang diketahui oleh masyarakat merupakan wacana yang dibentuk oleh

media, bukan realitas yang sesungguhnya.

Agenda setting terjadi karena media harus selektif dalam melaporkan

berita. Dilatarbelakangi oleh keterbatasan ruang dan waktu. Ada dua (2) tahapan

dalam penentuan agenda media, yaitu: Pertama, menentukan isu secara umum

6 Stephen W Littlejohn, Teori Komunikasi , Theories of Human Communication, Jakarta:

Salemba Humanika, 2009, hlm 415.

Page 37: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

25

yang dianggap penting. Kedua, menentukan apa yang dianggap penting dari isu

tersebut.7 Jadi media tidak menampilkan peristiwa apa adanya, melainkan melalui

proses seleksi. Proses seleksi inilah yang dipengaruhi oleh agenda media. Karena

setiap media memiliki agenda yang berbeda. Bisa jadi satu peristiwa yang sama

akan berbeda dalam pemberitaanya, jika diliput oleh media yang berbeda.

Meskipun begitu, media tidak selalu memiliki pengaruh yang kuat

terhadap masyarakat. Setiap individu memiliki kontrol terhadap apa yang

dilakukannya. Hal ini, berkaitan dengan nilai-nilai individu dalam proses seleksi

dan persepsi.8 Karena setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda.

Secara tingkat pendidikan, kultul, ekonomi maupun politik. Maka tidak semua

orang akan menganggap penting apa yang media anggap penting.

B. Kerangka Konseptual

1. Analisis Framing

1.1. Definisi Framing

Framing atau bingkai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

memiliki pengertian papan atau bilah yang dipasang sekeliling suatu benda.

Namun pengertian itu, berbeda dengan pengertian framing dalam konteks ilmu

komunikasi. Framing yang dimaksud dalam ilmu komunikasi adalah penelitian

terhadap cara penulisan berita yang dilakukan oleh media massa. Di mana media

massa merupakan alat penyampai informasi kepada khalayak.

7 Ibid, hlm 416.

8 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana, 2008, Cet ke-8, hlm 496.

Page 38: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

26

Pada mulanya framing merupakan pengembangan dari analisis wacana.9

Gagasan ini pertama kali dicetuskan oleh Beterson pada tahun 1955. Lalu

dikembangakan oleh Goffman, frame sebagai strip-strip yang tersusun sedemikian

rupa untuk menerjemahkan realitas.10

Berdasarkan latar belakang itu, framing

lebih sering digunakan dalam ranah komunikasi. Namun framing bukan berdiri

sendiri, tetapi sama seperti konsep ilmu komunikasi kebanyakan, yang meminjam

dari cabang ilmu lain. Konsep framing dipinjam dari ilmu kognitif (psikologi).

Meskipun begitu, dalam prakteknya analisis framing dapat dihubungkan dengan

konsep-konsep keilmuan lain. Karena ranah yang disentuh oleh framing

bersinggungan dengan sosial, politik dan kultur. Sehingga tidak menutup

kemungkinan bidang keilmuan lain ikut mempengaruhi penelitian framing.

Alex Sobur, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui

bagaimana suatu peristiwa diseleksi dan dituliskan.11

Senada dengan Sobur,

Jumroni mengatakan, analisis framing adalah cara untuk mengetahui bagaimana

wartawan menyeleksi dan menuliskan berita.12

Framing juga bisa didefinisikan

sebagai alat pengaturan isi berita agar sesuai dengan konteks yang diingankan.13

Karena pada dasarnya framing dikembangkan dari perspektif

konstrukstivis. Yang beranggapan bahwa semua yang ada di dunia ini merupakan

hasil konstruksi. Maka penelitian analisis framing meneliti bagaimana media

massa ataupun perangkat media massa seperti wartawan, redaksi, maupun faktor-

9 Alex Sobur, Analaisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009, Cet ke-5, hlm 161. 10

Ibid, hlm 161. 11

Ibid, hlm 162. 12

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, hlm

92.

13

Werner J- James W. Tankard Severin, Jr. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan

Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana, 2009, Cet ke-5, hlm 332.

Page 39: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

27

faktor dari media massa yang mengkontruksi realitas menjadi apa yang

disuguhkan kepada khalayak.

Dari realitas yang komplek, lalu disederhanakan hingga mudah

dimengerti dan memiliki makna. Frank D. Durham pun mengatakan realitas yang

kompleks dipahami dan disederhanakan melalui skema tertentu.14

Karena pada

dasarnya manusia tidak dapat memahami realitas yang begitu komplek, sehingga

mereka cenderung, bahkan selalu melihat realitas dengan skema-skema tertentu

untuk menafsirkan atau memberi makna realitas. Realitas yang komplek tidak

akan bermakna jika tidak dapat dimengerti. Analisis framing dalam pengertian

sederhana adalah membingkai sebuah peristiwa.15

Ada juga beberapa pengertian yang dikatakan oleh ahli ilmu sosial lainya seperti

yang digambarkan pada table berikut ini:

Robert N. Ethman Menitik beratkan perhatiannya pada cara penulisan/

pengonstruksian realitas yang dilakukan dengan

penyeleksian dan penonjolan oleh media massa.

Ia mengatakan bahwa media massa pasti melakukan

konstruksi, yaitu saat menyeleksi apa yang akan

diberitakan dan bagaimana cara penuliasannya.

William A. Gamson Frame adalah gugusan ide-ide yang dikemas

sedemikian rupa untuk memunculkan satu wacana

yang diinginkan oleh pelaku konstruksi.

14

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi Ideologis, dan Politik Media, Yogyakarta:

LKiS, 2008, hlm 67. 15

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, Cet

ke-2, hlm 253.

Page 40: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

28

Todd Gitlin Cara bagaimana realitas dibentuk dan

disederhanakan, untuk ditampilkan kepada khalayak

agar mudah dimengerti dan memiliki kesan

mendalam.

Pemberian kesan itu bisa dilakukan dengan

penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas,

memberikan ruang yang lebih dan melakukan

pengulangan.

David E. Snow dan

Robert Benford

Memberikan penafsiran terhadap realitas dengan

didukung kondisi yang relevan. Maksud kondisi

yang relevan adalah memberikan penafsiran dengan

didukung oleh kalimat lainnya yang mendukung

gagasan frame tersebut, sehingga menimbulkan

kepercayaan bagi yang membacanya.

Amy Binder Frame merupakan hasil dari skema yang digunakan

individu dalam menafsirkan realitas. Mereka

melakukan itu untuk memahami realitas yang

kompleks. Karena individu cenderung menafsirkan

realitas dalam bentuk yang sederhana agar memiliki

makna.

Page 41: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

29

Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki

Strategi konstruksi dan memproses berita oleh

individu. Mereka menyoroti bagaimana wartawan

menerjemahkan realitas dan menuliskannya. Karena

setiap individu memiliki penafsiran yang berbeda.

TABEL II. 1 Pengertian Framing.16

Dapat dilihat bahwa pengertian yang dikatakan tokoh-tokoh tersebut,

memiliki persamaan yang mendasar. Yaitu framing adalah cara yang dilakukan

individu maupun media massa (dalam kajian media) untuk memahami realitas

dengan menafsirkan melalui skema-skema tertentu dan menuliskannya kembali.

Jadi ada dua (2) bagian penting dari frame itu sendiri. Yaitu penafsiran

dan penulisan/ pengontruksian. Kedua (2) bagian inilah yang membuat frame

setiap individu/ media berbeda. Karena setiap individu memiliki latar belakang

dan penafsiran yang berbeda. Boleh jadi peristiwa yang diliput sama, tetapi dalam

penulisannya akan berbeda satu sama lain.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena dimensi frame. Sama halnya seperti

bagian penting frame. Dimensi frame pun memiliki dua (2) bagian yang ikut

memengaruhi konstruksi yang dilakukan. Yaitu dimensi psikologi dan dimensi

sosiologi.17

Dimensi psikologi berkaitan dengan kognisi seseorang. Setiap orang

memiliki latar belakang yang berbeda. Inilah yang membuat individu menafsirkan

realitas secara berbeda. Karena seperti yang dikatakan Amy Binder, manusia

16

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi Ideologis, dan Politik Media, Yogyakarta:

LKiS, 2008, hlm 67-68.

17

Ibid, hlm 71.

Page 42: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

30

selalu menyederhanakan realitas yang kompleks agar mudah dipahami dan

dimengerti. Individu melakukan penyederhanaan melalui skema-skema

tertentu(simplikasi, klasifikasi, generalisasi atau asosiasi).

Dimensi sosiologi, berbeda dengan dimensi psikologi. Jika dimensi

psikologi berkaitan erat dengan kognisi seseorang, tetapi dimensi sosiologi

berkaitan dengan lingkungan (sosial). Lingkungan inilah yang mendiktek

seseorang untuk menerjemahkan realitas sesuai dengan lingkungannya. Misalnya

jika dia seorang guru agama, maka dia akan menafsirkan realitas dengan

berlandaskan nilai-nilai agama. Apapun yang terjadi akan selalu dilihat dari sudut

pandang agamanya. Apakah itu norma, adat istiadat, budaya, maupun profesi.

Mereka inilah yang berpengaruh dalam dimensi sosialogi terhadap penerjemahan

realitas.

Jika dilihat dari uraian tersebut, sebenarnya realitas itu tidak memiliki

makna. Tetapi individulah yang memaknai realitas. Maka muncul yang namanya

realitas subjektif. Kedua hal ini(dimensi psikologi dan dimensi sosiologi)

membuat realitas menjadi bermakna bagi individu tetapi berbeda maknanya bagi

individu lainya. Maka framing masuk dalam bagian konstrukstivis. Karena

pandangan ini yang menilai semua hal di dunia ini merupakan hasil konstruksi.

Namun yang dimaksud konstruksi di sini bukan pembentukan secara total,

melainkan pembelokkan makna secara halus. Pembelokkan ini terjadi karena

skema yang digunakan. Walaupun begitu, itu bukanlah merupakan kebohongan.

Hanya saja cara melihat peristiwanya yang berbeda. Karena peristiwanya memang

benar terjadi.

Page 43: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

31

1.2. Tiga Model Analisis Framing

Ada tiga model analisis framing yang biasa dipergunakan. Yaitu model

Robert N. Ethman, model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, dan model

William A. Gamson. Ketiganya memiliki perbedaan masing-masing. Namun pada

dasarnya penelitian mereka memiliki kesamaan dalam hal pengertian framing itu

sendiri. Pendapat mereka tentang framing dapat dikatakan hampir sama. Framing

menurut mereka adalah proses penafsiran atau penyeleksian atas realitas yang

kompleks lalu mengonstruksinya sehingga menjadi bermakna. Proses

penyeleksian dan pengonstruksian itu dilakukan dengan cara memberikan ruang

yang lebih besar terhadap salah satu sisi, sehingga sisi tersebut memiliki perhatian

lebih. Namun sisi yang lain cenderung dilupakan atau memiliki ruang yang

sedikit.

Untuk melihat perbedaan dari ketiga model tersebut dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Robert N. Ethman Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki

William A. Gamson

Pengertian Frame

Frame merupakan proses

penyeleksian dan

penonjolan.

Frame merupakan suatu

tanda bagaimana

individu, bagaimana

seseorang memaknai

peristiwa.

Frame merupakan

gugusan ide yang

dibentuk dalam suatu

kemasan sehingga

sesuai dengan wacana

yang diinginkan.

Page 44: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

32

Fokus Penelitian

- Lebih bersifat umum

dalam melakukan

penelitian. Atau berupa

sebuah kesimpulan.

- Terfokus pada konten

(kasus) yang diangkat.

- Analisis mendalam

terhadap teks dan

berfokus pada

individu yang

mengonstruksi. Dia

menggabungkan

dimensi psikologi dan

dimensi sosiologi.

- Menganggap mikro

(individu wartawan)

lebih dominan

dibandingkan makro

- Melihat teks berita

merupakan hasil

kontruksi media

(institusi pers)

berupa media

package. Dan

melakukan

penelitian terhadap

teks dengan

membagi dua

bagian(perangkat

framing dan

perangkat

penalaran).

- Makro dan mikro

saling

memengaruhi.

Metode yang Dipergunakan

- Pendefinisian

masalah(define

problem).

- Memperkirakan

masalah atau

- Sintaksis, susunan

kata atau frase

dalam kalimat.

Juga bisa

dikatakan sebagai

- Perangkat

framing ,

merupakan

penonjolan

yang dilakukan

Page 45: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

33

sumber

masalah(diagnose

causes).

- Membuat

keputusan

moral(make moral

judgement).

- Menekankan

penyelesaian(treat

ment

recommendation).

susuna bagian

berita.

- Skrip, bisa

diartikan sebagai

sudut pandang,

cara bercerita atau

urutan penulisan.

- Tematik, kalimat

atau hubungan

antarkalimat

untuk

meyakinkan

wacana yang

dibangun.

- Retoris, cara

wartawan

menekankan

fakta.

dalam teks,

seperti

penggunaan

idiom, kata

ganti, gambar

dan lain

sebagainya.

- Perangkat

penalaran,

hubungan

antarkalimat

sebagai

penopang

wacana yang

ingin

diyakinkan.

Tabel II. 2

Model Analisis Framing

1.3. Analisis Framing Model William A. Gamson

Model ini, melihat bahwa frame merupakan kumpulan ide yang bercerita

sehingga membentuk suatu wacana.18

Frame merupakan pendekatan untuk

18

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, Cet

ke-2, hlm 257.

Page 46: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

34

melihat bagaimana media menyeleksi isu dan menuliskannya. Model ini pada

dasarnya berpijak pada pendekatan konstrukstivis, yang melihat bahwa media

(teks atau artikel) merupakan hasil konstruksi yang memiliki makna tertentu di

dalamnya. 19

Dalam pandangan Gamson, wacana media merupakan bagian penting

untuk memahami dan mengetahui tentang pendapat umum mengenai isu atau

peristiwa yang berkembang.20

Gamson adalah seorang sosiolog, namun dia

tertarik dengan analisis media. Sehingga model Gamson menghubungkan antara

wacana media dan pendapat umum. Dia melihat bahwa pendapat terhadap suatu

isu dipengaruhi oleh frame yang dibentuk media. Sedangkan media memiliki

wacananya sendiri terhadap satu isu. Maka dia berkesimpulkan bahwa wacana

medialah yang mempengaruhi pendapat umum (opini publik) di masyarakat.

Gamson melihat frame tersusun dari package (kemasan) yang

mengandung makna tertentu. Bisa dikatakan package inilah sebagai wacana

media. Dalam kemasan itu terdapat dua struktur utama, yaitu core frame (gagasan

utama) dan condensing symbols. Core frame, merupakan pusat ide dari wacana

yang ingin disampaikan atau bisa dikatakan sebagai inti dari frame. Sedangkan

condensing symbols, merupakan simbol-simbol yang mendukung dari wacana

yang ingin disampaikan.

Perangkat framing yang dikemukakan oleh Gamson dan Modigliani dapat dilihat

pada gambar berikut:

19 Alex Sobur, Analaisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009, Cet ke-5, hlm 179. 20

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi Ideologis, dan Politik Media, Yogyakarta:

LKiS, 2008, hlm 217.

Page 47: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

35

Tabel II.3

Model Analisis Framing Gamson

Dalam struktur kedua atau condensing symbols, terbagi menjadi dua

bagian. Yaitu framing devices (perangkat framing) dan reasoning devices

(perangkat penalaran). Framing devices berhubungan dengan gagasan utama yang

ditekankan didalam teks. Hal ini, dapat dilihat dari pemakaian kalimat, kata,

grafik (gambar) dan metafora.21

Struktur perangkat framing meliputi methaphors

(perumpamaan dan pengandaian), exemplars (mengaitkan bingkai dengan contoh,

uraian yang menjelaskan bingkai), catcgphrases (frase yang menarik, kontras,

menonjol dalam suatu wacana), depictions (penggambaran atau pelukisan suatu

isu yang bersifat konotatif), dan visual images(gambar, grafik, citra yang

mendukung bingkai secara keseluruhan). Sedangkan reasoning devices,

merupakan alasan pembenaran dari wacana tersebut. Pemberian alasan yang dapat

membenarkan perangkat framing. Dapat dilihat dari root (analisis kausal) dan

21

Ibid, hlm 226.

CONDENSING SYMBOLS

FRAMING DEVICES REASONING DEVICES

1. Metaphors

2. Exemplars

3. Catchphases

4. Depictions

5. Visual Images

1. Roots

2. Appeal to Principle

MEDIA PACKAGE

CORE FRAME

Page 48: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

36

appeal to principle (imbauan atau klaim moral).22

Perangkat framing dan

perangkar penalaran saling membangun sehingga wacana yang ingin disampaikan

menjadi masuk akal dan diterima public.

2. Korupsi

2.1. Pengertian Korupsi

Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yaitu “Corruptie” atau

“Corruptus”. Selanjutnya kata corruption berasal dari kata corrumpore (suatu kata

latin yang tua). Dari bahasa latin inilah yang kemudian diikuti dalam bahasa

Eropa seperti Inggris : corruption, corrupt ; perancis : corruption ; belanda :

Ccorruptie (korruptie). Dalam ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa korupsi

(dari bahasa latin corruption = penyuapan ; dan corrumpore = merusak ) yaitu

gejala bahwa para penjabat badan-badan Negara menyalagunakan terjadinya

penyuapan, pemalsuan serta ketidak beresan lainnya.23

Dari pengertian kata dasar

dapat diartikan atau disimpulkan bahwa korupsi mengandung pengertian

penyalagunaan yang dilakukan badan negara untuk melakukan penyuapan.

Namun, pengertian korupsi secara harfiah sendiri dapat ditafsirkan beberapa

pengertian, yaitu :

1. Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan dan

ketidakjujuran.24

2. Perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang

sogokan dan sebagainya.25

22 Alex Sobur, Analaisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009, Cet ke-5, hlm 182. 23

Igm. Nurjanah, 2010, Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupasi, Perspektif

Keadilan Melawan Mafia Hukum, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm 14 24

S. Wojowasito – W.J.S Poerwadaminta, Kamus Lengkap Inggris – Indonesia Indonesia

- Inggris, Hasta, Bandung, hlm 37 dan 150.

Page 49: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

37

3. Perbuatan yang kenyataannya bersifat buruk; - perilaku yang jahat dan

tercela, atau kebejatan moral ; - penyuapan dalam bentuk-bentuk

ketidakjujuran ; - sesuatu yang dikorup, seperti kata yang diganti atau

diubah secara tidak tepat dalam suatu kalimat ; - pengaruh-pengaruh yang

korup.26

Secara garis besar dapat diartikan bahwa pengertian korupsi secara

harfiah merupakan perbuatan-perbuatan tidak bermoral dan tercela untuk

mendapatkan keuntungan dengan cara mengubah sesuatu yang tidak semestinya,

misalnya kata dalam suatu kalimat, sehingga memiliki makna atau pengertian

yang berbeda.

2.2. Korupsi dalam Islam

Sedangkan pengertian korupsi dalam islam sering dikaitkan dengan

konsep ghulul, karena melihatnya sebagai pengkhianatan atas amanah yang

harusnya dijaga.27

Dalam bukunya Prof Syamsul Anwar mengatakan bahwa

dalam fiqih atau litelatur islam secara umum tidak ditemukan sebuah istilah yang

mengandung makna korupsi secara menyeluruh, namun berdasarkan tindakan-

tindakan yang dikategorikan korupsi dalam hukum negera Indonesia adalah

konsep-konsep kejahatan maliyyah dalam fiqih. Terdapat 3 (tiga) unsur utama

untuk mengisbatkan makna korupsi,28

yaitu :

1. Adanya Tasyaruf, yaitu perbuatan yang bisa bearti menerima, memberi,

dan mengambil.

25

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN.Balai Pustaka, Bandung,

hlm 468. 26

Soedjono. Dirjosisworo, Fungsi Perundang-undangan Pidana Dalam

Penanggulangan Korupsi di Indonesia, PT. Sinar Baru, Bandung, hlm 17 27

Prof. Syamsul Anwar. Dkk, 2010, Telaah Fiqih Korupsi Dalam Muhamadiah dan

Nadratul Ulama (NU), Koruptor Itu Kafir, Mizan Publika, Jakarta, hlm 127-129. 28

Ibid hlm 128.

Page 50: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

38

2. Adanya penghianatan terhadap amanat kekuasaan.

3. Adanya kerugian yang ditanggung oleh masyarakat atau public.

Berlandaskan inilah korupsi bisa dikaitkan dengan hukum fiqih, yaitu :

1. Ghulul ( penghianatan dalam amanah yang seharusnya dijaga)

2. Risywah (tindakan memberikan harta dan yang sejenisnya untuk

membatalkan hak milik pihak lain atau mendapatkan atas hak milik pihak

lain)

3. Khiyanah (tidak menepati janji)

4. Mukabarah dan Ghasab ( Ghasab adalah menghilangkan kekuasaan orang

yang berhak (pemilik) dengan menetapkan kekuasaan orang yang berbuat

batil secara terang-terangan, Mukabarah adalah eksploitasi secara tidak sah

atas benda dan manusia)

5. Sariqah (tindakan mengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi

tanpa ada pemberian amanat atasnya)

6. Intikhab (pemindahan hak yang bertentangan dengan hukum)

7. Iklu Suht (semua kebiasaan dan kesenangan dalam berusaha dan memakan

serta memanfaatkan barang yang haram atau hasil dari yang diharamkan)

Dan juga tertera dalam Al-quran tentang larangan korupsi surat Al-Anfal ayat 27-

30, yang berbunyi:

٩ Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah

dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang

dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah bahwa

hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi

Page 51: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

39

Allah ada pahala yang besar. Wahai orang-orang beriman! Jika kamu bertakwa

kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan Furqaan kepadamu dan menghapus

segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia

yang besar.

Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya menjalankan amat dan jangan

mengkhianati amanat yang diberikan. Seperti yang telah dijelaskan di awal,

bahwa korupsi dalam islam dipandang sebagai suatu pengkhianatan. Dan dalam

Al-quran banyak terdapat ayat yang memerintahkan untuk menjaga amanat yang

diberikan. Salah satunya surat Al-Anfaal ayat 27-30.

Page 52: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

40

BAB III

PROFIL DAN GAMBARAN UMUM KORAN TEMPO

A. Sejarah dan Perkembangan Koran Tempo

Koran Tempo adalah sebuah Koran berbahasa Indonesia yang terbit di

Indonesia, pemiliknya adalah PT Tempo Inti Media Harian. Koran Tempo

sebelumnya dikenal dengan Majalah Tempo. Dalam proses pendiriannya Koran

Tempo melakukan penjualan saham kepada publik sebanyak 17,6 persen dari dana

tersebut hingga akhirnya koran ini bisa beroperasi. Koran Tempo pertama kali

diterbitkan di Jakarta, 2 April 2001 dengan sirkulasi sebesar 100.000 setiap hari.

Pertimbangan mendirikan Koran Tempo secara teknis ialah untuk

mewadahi bahan-bahan berita Majalah Tempo yang terbuang percuma, secara

idealis Koran Tempo mencoba memunculkan sesuatu yang baru dan berbeda

dengan surat kabar yang lainnya. Idealisme Koran Tempo sendiri ialah menjadi

media massa cetak yang mampu mendorong masyarakat menjadi kritis dalam

menerima informasi. Market reader Koran Tempo ialah masyarakat kelas

menengah ke atas yang secara ekonomi berkecukupan dan memiliki pendidikan

tinggi.

Motto Koran Tempo adalah “to be concise”, yaitu memberitakan sebuah

peristiwa dengan ringkas, padat, dan jelas sesuai dengan 5W + 1H. motto ini juga

yang mendasari desain Koran Tempo yang pendek dan berita tidak bersambung

dari satu halaman ke halaman lainnya. Pertimbangan ini adalah waktu pembaca

surat kabar yang relatif pendek.

Page 53: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

41

Ketika muncul perdana, Koran Tempo memang menampilkan sejumlah

kejutan, diantaranya design yang segar, cara penulisan yang back to basics,

ringkas tetapi lebih dalam dan tentu saja dengan isi keseluruhan yang lebih

berbobot.

Perwajahan selain isi, tentu saja menjadi bagian penting Koran Tempo. Itu

sebabnya berbagai pembaruan terus dilakukan. Antara lain memperkenalkan

infografis sebagai pelengkap berita. Hal ini sesuai dengan motto Koran Tempo

yang diungkapkan oleh Toriq Hadad sebagai pemimpin redaksi (saat itu) yaitu “

ringkas dan cerdas; memilih beralih ke format kompak nan praktis”. Ide utamanya

menjadikan gebrakan, karena Koran Tempo adalah pemain baru di pasar. Jadi

harus serba menarik perhatian di jalan-jalan (company profile Tempo Inti Media).

Adapun perkembangan redaksional Koran Tempo, antara lain:

1. Berkembang terus menjadi sumber referensi isu-isu publik.

2. Penampilan infografis menjadi ciri khas yang unik dari Koran Tempo.

3. Variasi rubrik yang dikembangkan mengikuti kebutuhan konsumen yang

semakin beragam.

Ada beberapa hal yang diperhitungkan dalam pemberian nama “Tempo”, yaitu:

1. Nama itu singkat dan bersahaja, enak diucapkan oleh lidah Indonesia dari

segala jurusan.

2. Nama ini terdengar netral, tidak mengejutkan ataupun merangsang.

3. Nama itu bukan simbol suatu golongan.

Sedangkan arti Tempo adalah waktu, sebuah pengertian yang dengan

segala variasinya lazim dipergunakan oleh banyak penerbit jurnalistik di dunia.

Page 54: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

42

B. Visi dan Misi Tempo Inti Media

Visi:

Menjadi acuan dalam proses meningkatkan kebebasan rakyat untuk

berpikir dan mengutarakan pendapat serta membangun suatu masyarakat

yang menghargai kecerdasan dan perbedaan pendapat.

Misi:

1. Menyumbangkan kepada masyarakat suatu produk multimedia yang

menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda.

2. Sebuah produk multimedia yang mandiri, bebas dari tekanan

kekuasaan, modal, dan politik.

3. Terus-menerus meningkatkan apresiasi terhadap ide-ide baru, bahasa,

dan tampilan visual yang baik.

4. Sebuah karya yang bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik.

5. Menjadikan tempat kerja yang mencerminkan Indonesia yang beragam

sesuai kemajuan jaman.

6. Sebuah proses kerja uang menghargai kemitraan dari semua sektor.

7. Menjadi lahan yang subur bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkaya

khazanah artistik dan intelektual.

C. Struktur Redaksi Koran Tempo

Koran Tempo diterbitkan oleh PT Tempo Inti Media Harian. Redaksi

Koran Tempo beralamatkan di Kebayoran Center Blok A11-A15 Jalan Kebayoran

Baru Mayestik, Jakarta 12240. Nomor telepon (021) 755625 dan faksimili (021)

7255645 atau (021) 7255650. Adapun perusahaannya sekaligus proses produksi

Page 55: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

43

percetakannya yaitu PT Temprint yang beralamatkan di jalan Palmerah Barat No.

8, Jakarta 12210. Nomor telepon (021) 5360409.

Kelompok Tempo Media

JABATAN NAMA

PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG

JAWAB

Daru Priyambodo

REDAKTUR EKSEKUTIF Burhan Sholihin

R U B R I K N A S I O N A L D A N H U K U M

REDAKTUR PELAKSANA Budi Setyarso, Elik Susanto, L.R.

Baskoro, Yosep Suprayogi

REDAKTUR Bagja Hidayat, Jajang Jamaluddin,

Setri Yasra, Sukma N. Loppies,

Widiarsi Agustina

STAF REDAKSI Anton Aprianto, Anton Septian,

Aryani Kristanti, Fanny Febiana,

Kartika Candra, Mustafa Silalahi,

Rachma Tri Widuri, Stefanus Teguh

Edi Pramono

REPORTER Ananda Badudu, Febriyan, Febriana

Firdaus, Francisco Rosarians Enga

Geken, Indra Wijaya, Ira Guslina,

Isma Savitri, Prihandoko, Rusman

Paraqbeuq, Tri Suharman

R U B R I K E K O N O M I

REDAKTUR PELAKSANA Nugroho Dewanto

Page 56: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

44

REDAKTUR Ali Nur Yasin, Dewi Rina Cahyani,

Efri N.P. Ritonga, Jobpie Sugiharto,

Retno Sulistyowati, Y. Tomi Aryanto

STAF REDAKSI Agoeng Wijaya, Bobby Chandra, Fery

Firmansyah, Harun Mahbub, RR

Ariyani, Setiawan Adiwijaya

REPORTER Akbar Tri Kurniawan, Bernadette

Christina, Eka Utami, Gustidha

Budiartie, Jayadi Supriadin, Martha

Ruth Thertina, Rosalina, Sutji Decilya

R U B R I K I N T E R N A S I O N A L D A N N U S A

REDAKTUR PELAKSANA Bina Bektiati, Idrus F. Shahab

REDAKTUR Dwi Arjanto, Maria Hasugian,

Mustafa Ismail, Raju Febrian, Sapto

Yunus

STAF REDAKSI Abdul Manan, Hayati Maulana Nur,

Juli Hantoro, Sandy Indra Pratama,

Sita Planasari

REPORTER Eko Ari, Agus Supriyanto, Jalil

Hakim, Zed Abidin, Sunudyantoro

(Kepala Biro), L.N Idayanie, R. Fadjri,

Eni Saeni, Yudhono Yanuar, Nur

Haryanto

R U B R I K N E W S D A N M E T R O

REDAKTUR PELAKSANA Wahyu Dhyatmika

REDAKTUR Grace Samantha Gandhi, Purwanto,

Page 57: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

45

Yandi Rofyandi, Zakarias Wuragil

STAF REDAKSI Ahmad Nurhasim, Endri Kurniawati,

Kodrat Setiawan, Martha Warta

Silaban, Nieke Indrietta Baiduri,

Suseno

REPORTER A. Aditya Budiman, Amandra, Baiq

Atmi, Choirul Aminudin, Cornila

Desyana, Dianing Sari, Erwin Z.

Prima, Munawwaroh, Pingit Aria

Mutiara Fajrin, Rina Widiastuti

R U B R I K S A I N S D A N S P O R T

REDAKTUR PELAKSANA Tulus Wijanarko, Yosrizal Suriaji

REDAKTUR Firman Atmakusumah, Hary Prasetyo,

Irfan Budiman, Nurdin Saleh, Tjandra

Dewi

STAF REDAKSI Agus Baharudin, Ali Anwar, Angelus

Tito, Budi Riza, Kelik M. Nugroho,

M. Reza Maulana, Rini Kustiani,

Untung Widyanto

REPORTER Anton William, Arie Firdaus, Dwi

Riyanto Agustiar, Mahardika Satria

Hadi, Muhammad Iqbal, Ratnaning

Asih

R U B R I K G A Y A H I D U P D A N S E N I

REDAKTUR PELAKSANA Qaris Tajudin, Seno Joko Suyono

REDAKTUR Dody Hidayat, Dwi Wiyana,

Page 58: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

46

Kurniawan, Nurdin Kalim, Purwani

Diyah Prabandari

STAF REDAKSI Adek Media, Andari Karina Anom,

Cheta Nilawati, Evieta Fajar

Pusporini, Hadriani Pudjiarti,

Istiqomatul Hayati, Ninien Damayanti,

Nunuy Nurhayati Sorta Martalena

Tobing

REPORTER Amirullah, Dian Yuliastuti, Heru

Triyono, Ismi Wahid, Riky Ferdianto,

Ririn Agustia

R U B R I K I N V E S T I G A S I D A N E D I S I K H U S U S

REDAKTUR PELAKSANA Purwanto Setiadi

REDAKTUR Philipus Parera, Yandhrie Arvian

STAF REDAKSI Muhammad Nafi , Yuliawati

REPORTER Agung Sedayu

K R E A T I F

REDAKTUR KREATIF Gilang Rahadian

REDAKTUR DESAIN Eko Punto Pambudi, Yuyun

Nurrachman

DESAINER SENIOR Ehwan Kurniawan, Imam Yunianto,

Kendra H. Paramita

DESAINER Aji Yuliarto, Djunaedi, Gatot

Pandego, Riama Yuanita Asmara

PENATA LETAK Achmad Budy, Ahmad Fatoni, Agus

Darmawan Setiadi, Agus Kurnianto,

Page 59: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

47

Arief Mudi Handoko, Imam Riyadi

Untung, Kuswoyo, Mistono, Rudy

Asrori, Tri Watno Widodo, Wahyu

Risyanto

REDAKTUR FOTO Rully Kesuma

KOORDINATOR FOTO Ijar Karim, Mahanizar Djohan

PERISET FOTO Ayu Ambong, Gunawan Wicaksono,

Nita Dian Afi anti, Tomy Satria,

Wahyu Setiawan, Latifah Zaid Nahdi,

Fardi Bestari

FOTOGRAFER Aditia Noviansyah, Amston Probel,

Subekti

WEB DEVELOPER Radja Komkom Siregar, Anugerah

Trihatmojo, Fransiskus Saferius, Unay

Sunardi

B A H A S A

REDAKTUR BAHASA Uu Suhardi (Koordinator), Hasto

Pratikto, Sapto Nugroho

STAF REDAKTUR BAHASA Dewi Kartika, Hadi Prayuda, Heru

Yulistiyan, Iyan Bastian, Michael

Timur Kharisma

STAF BAHASA Sekar Septiandari, Fadjriah

Nurdiarsih, Eka Suryana Saputra

P U S A T D A T A D A N A N A L I S A T E M P O

KOORDINATOR Priatna, Ade Subrata

Page 60: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

48

RISET Ngarto Februana

STAF RISET Indra Mutiara, Viva B. Kusnandar

REDAKTUR SENIOR Bambang Harymurti, Diah

Purnomowati, Edi Rustiadi M, Fikri

Jufri, Goenawan Mohamad, Leila S.

Chudori, Putu Setia, S. Malela

Mahargasarie, Toriq Hadad

KEPALA PEMBERITAAN KORPORAT Toriq Hadad

KEPALA DESAIN KORPORAT S. Malela Mahargasarie

KEPALA BIRO EKSEKUTIF DAN

PENDIDIKAN

M. Taufiqurohman

Tabel III. 1

Kelompok Tempo Media

PT TEMPO INTI MEDIA TBK

JABATAN NAMA

DIREKTUR UTAMA Bambang Harymurti

DIREKTUR Herry Hernawan, Toriq Hadad

SEKRETARIAT KORPORAT Diah Purnomowati

PEMASARAN Herry Hernawan

IKLAN Gabriel Sugrahetty (Wakil Direktur),

Adelisnasari, Tito Prabowo, Adeliska

Virwani, Haderis Alkaf, Melly Rasyid,

Nurulita Pasaribu, Sulis Prasetyo

Page 61: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

49

PENGEMBANGAN DAN

KOMUNIKASI PEMASARAN

Meiky Sofyansyah (Kepala), Imam Hadi

PROMOSI Rachadian Nashidik

RISET PEMASARAN Ai Mulyani K

BUSINESS DEVELOPMENT Rhanty

KREATIF PEMASARAN Prasidono Listiaji (Kepala)

TIM PENULIS S. Dian Andryanto, Danis Purwono,

Dewi Retno Lestari, Hotma Siregar, Mira

Larasati, Nugroho Adhi, Rifwan Hendri,

Susandijani, V. Nara Patrianila

FOTOGRAFI & RISET FOTO Lourentius EP

DESAIN IKLAN Kemas M. Ridwan (Koordinator), Andi

Faisal, Andi Suprianto, Arcaya

Manikotama, Jemmi Ismoko, Junaidi

Abdillah, Juned Aryo Sembada,

Rachman Hakim

TRAFFIC Abdul Djalal

SIRKUL ASI DAN DISTRIBUSI Windalaksana (Kepala), Erina

(Sekretariat)

SIRKULASI Shalfi Andri (Kepala Unit), Yefri, Indra

Setiawan, Ivan B. Putra, Alex Anindito,

M. Oemar Sidiq

PERWAKILAN DAERAH Solex Kurniawan (Surabaya)

DISTRIBUSI Ismet Tamara (Kepala Unit)

Page 62: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

50

Reporter/ Koresponden/

Fotografer

Redaktur Halaman

Redaktur Bidang

Deputi RE

Redaktur Eksekutif

Rapat Halaman

Rapat Bidang

Redaksi Bahasa

Redaksi Kreatif

(Lay Out/ Foto)

Temprint (Film)

LAYANAN PELANGGAN Berkah Demiat

Tabel III. 2

PT TEMPO INTI MEDIA TBK

D. Mekanisme Kerja Redaksi

Keterangan :

Sebelum dilakukan penugasan kepada reporter dan fotografer ke lapangan,

redaktur halaman dan redaktur bidang mengadakan rapat terlebih dahulu untuk

menentukan isi dari surat kabar tersebut. Setelah rapat selesai, masing-masing

redaktur menugaskan reporter, koresponden, dan fotografer untuk melakukan

peliputan di lapangan.

Hasil liputannya diserahkan ke redaktur halaman untuk ditentukan muatan

halamannya. Lalu diserahkan lagi ke redaktur bidang untuk di tempatkan ke

dalam bidangnya masing-masing. Setelah ditetapkan halaman dan bidangnya

Page 63: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

51

masing-masing, kemudian diserahkan ke bagian deputi redaksi eksekutif

selanjutnya ke bagian redaktur eksekutif untuk di periksa ulang isi halaman dan

beritanya. Setelah semuanya disepakati oleh redaktur eksekutif, barulah

dilanjutkan ke bagian redaktur bahasa untuk di edit dalam tatanan bahasanya yang

layak digunakan.

Kemudian hasilnya di layout secara keseluruhan, menentukan besar-

kecilnnya gambar, komposisi foto atau gambar dengan teks dan headline, serta

elemen lainnya seperti ilustrasi dan grafik oleh redaktur kreatif atau biasa disebut

layouters. Setelah semua hasilnya sudah dianggap layak dan pantas untuk

dipulikasikan, maka akan dilakukan ke tahap proses pencetaka yang dilakukan di

Temprint. Koran Tempo siap untuk di pasarkan melalui distributor hingga sampai

ke konsumen.

E. Latar belakang Pemberitaan Kasus Pembangunan Gedung KPK oleh

Koran Tempo

KPK merupakan lembaga yang gencar mengusut kasus korupsi. Yang

kebanyakan kasus tersebut bersentuhan dengan politikus senayan (Dewan

Perwakilan Rakyat). Latar belakang inilah yang membuat sejumlah pihak,

termasuk Tempo. Memandang keputusan DPR untuk menunda anggaran

pembangunan gedung KPK, merupakan sesuatu yang ganjil. Karena seringnya

KPK menyeret politikus senayan dalam kaitannya dengan kasus korupsi. Ada

anggapan tindakan DPR ini, merupakan langkah untuk “menjegal” KPK.

Tempo menilai tindakan KPK tidak beralasan dan mengada-ada.

Perseteruan antara kedua lembaga ini menjadi topik hangat yang

diperbincangkan. Selain karena kedua lembaga tersebut merupakan harapan

Page 64: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

52

masyarakat dalam menegakan keadilan. Tetapi “ulah” DPR berbuntut panjang.

Aksi itu dianggap tidak pro terhadap pemberantasan korupsi.

Pada tanggal 26-30 Juni 2012, Koran Tempo memberikan perhatian

khusus pada kasus ini. Terbukti dengan terus disorotnya kasus tersebut. Dan

semuanya masuk dalam rubik berita utama. Karena dinilai kasus ini perlu

mendapatkan perhatian lebih. Masyarakat perlu mengetahui apa yang sebenarnya

terjadi. Sesuai dengan semangat Koran Tempo yang anti korupsi.

Page 65: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

53

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Kontroversi Pembangunan Gedung KPK

Sejak mencuatnya kasus penolakan pembangunan gedung baru Komisi

Pemberantasan Korupi (KPK) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), membuat

semua media massa mengangkat kasus ini menjadi laporan utama. Dalam waktu

singkat, kasus ini menjadi sorotan utama publik yang sering diperbincangkan.

Publik menilai penolakan yang dilakukan oleh DPR terkesan mengada-ada. Tetapi

ada pula yang menilai langkah DPR itu sudah benar, sehingga suara di masyarakat

terpecah menjadi dua (pro dan kontra).

Namun jika dilihat, ternyata media massa pun memberitakan dengan

kedua sudut itu (pro dan kontra). Jadi tidak mengherankan, jika pandangan di

masyarakat terbagi dua (2). Karena media memiliki peran penting tentang yang

terjadi di masyarakat (agenda publik), yaitu membentuk opini publik. Perbedaan

pandangan yang terjadi di media massa, tidak sepenuhnya salah. Mereka (media

massa) memiliki agenda yang berbeda. Untuk mendukung agendanya, mereka

menggunakan argumen pembenaran yang disusun dalam pemberitaannya.

Sehingga mampu meyakinkan masyarakat, sebagai realitas yang sebenarnya.

Tetapi yang menjadi persoalannya adalah keberpihakan atau alasan pengambilan

sudut pandang yang mereka pilih.

Keberpihakan inilah, yang membuat sebagian orang khawatir. Sebab

seperti yang diketahui, media massa memiliki ideologi dan kepentingannya

sendiri dalam memberitakan sebuah berita. Media massa memiliki kekuatan yang

Page 66: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

54

mampu mengkontruksi massa, sehingga dapat mengubah arah kebijakan publik

dan pemerintah.

Dari latar belakang itu, Koran Tempo memposisikan pada sudut pro

(mendukung KPK). Dia memberitakan penolakan pembangunan gedung baru

KPK sebagai langkah DPR menjegal dan mengkerdilkan KPK. Itu diketahui dari

ketujuh (7) berita yang diberitakan, semuanya mengambil sudut pro. Di sini

peneliti ingin melihat lebih detail bagaimana Koran Tempo membingkai kasus

pembangunan gedung KPK.

B. Data yang Diteliti

Dari rentang waktu lima (4) hari (26 – 30 Juni 2012) terdapat tujuh (7)

berita yang diberitakan oleh Koran Tempo. Pemberitaan itu mulai dari awal ketika

isu mulai menguak, hingga berita tentang dukungan masyarakat terhadap KPK.

Untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel berikut ini:

NO JUDUL BERITA

TANGGAL

PEMBERITAAN

1

“Penundaan Proyek Gedung KPK,

Politikus Senayan Kedilkan KPK”

Selasa, 26 Juni 2012

2 “DPR Tahan Anggaran Gedung KPK” Selasa, 26 Juni 2012

3

“Sumbangan Pedagang dan Menteri

Dahlan”

Selasa, 26 Juni 2012

4

“Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk

Kekuatan”

Rabu, 27 Juni 2012

5 “Penyumbang Gedung KPK Meluas” Jumat, 29 Juni 2012

6 “DPR Dinilai Persulit Pembangunan Jumat, 29 Juni 2012

Page 67: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

55

Gedung KPK”

7

“Bantuan untuk Gedung KPK Terus

Mengalir”

Sabtu, 30 Juni 2012

Tabel III. 3

Judul Berita

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa Koran Tempo menilai kasus

penolakan gedung KPK oleh DPR serius dan harus mendapat sorotan. Terlihat

dari judul-judul dan penulisan ketujuh (7) berita yang membentuk kronologis

perkembangan kasus. Serta penempatan dua (2) berita dalam headline dan tiga (3)

berita di rubrik berita utama. Maka peneliti menilai kasus ini menarik dan penting

untuk diteliti.

C. Frame Koran Tempo

Koran Tempo memberitakan kasus penolakan pembangunan gedung

baru KPK oleh DPR, selama lima (5) hari berturut-turut yaitu tanggal 26-30 Juni

2012 dengan porsi yang cukup banyak. Dari lima (5) hari itu, terdapat tujuh (7)

berita yang mengangkat kasus gedung KPK. Diantaranya adalah; “Penundaan

Proyek Gedung KPK, Politikus Senayan Kedilkan KPK”, “DPR Tahan Anggaran

Gedung KPK”, “Sumbangan Pedagang dan Menteri Dahlan”, “Tolak Gedung

KPK, Politikus Unjuk Kekuatan”, “Penyumbang Gedung KPK Meluas”, “DPR

Dinilai Persulit Pembangunan Gedung KPK”, dan “Bantuan untuk Gedung KPK

Terus Mengalir”. Untuk lebih jelasnya tentang apa yang diberitakan Koran Tempo

akan dibahas satu persatu.

Page 68: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

56

1. Pemberitaan Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012

Judul: “Penundaan Proyek Gedung KPK, Politikus Senayan Kerdilkan

KPK”.

- Media Package

Pada berita tanggal 26 Juni 2012, Koran Tempo memberitakan tentang

penundaan pembangunan gedung KPK oleh DPR. Dalam penyajiannya Koran

Tempo memberikan pandangan bahwa penundaan itu merupakan upaya DPR

untuk menjegal langkah KPK. Mulai dari penulisan judul, foto, tulisan serta

narasumber menggiring pembaca ke arah itu. Koran Tempo memberikan tempat

yang dominan untuk orang-orang yang pro terhadap KPK, sedangkan pihak yang

kontra mendapat tempat lebih sedikit. Seperti hasil wawancara dengan Redaktur

Pelaksana Koran Tempo L.K Baskoro dan Elik Susanto.

“Memang DPR banyak orang jahatnya kan? Jahat dalam arti korupsi.

Kalau misal kita bilang, bilang orang-orang kita membela orang

korupsi, kita membela orang-orang DPR ga bener. Apa kata dunia?”1

Dari kutipan wawancara terlihat bahwa Koran Tempo memang membela KPK.

Koran Tempo berargumen bahwa sikap DPR salah. Dan penolakan DPR tentang

rencana pembangunan gedung baru KPK dinilai sebagai tindakan menjegal KPK.

Karena banyaknya kasus korupsi yang berhasil diungkap KPK, yang berkaitan

dengan anggota DPR.

- Core Frame

Koran Tempo pada pemberitaannya, secara tidak langsung ingin

mengatakan bahwa sikap penolakan yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) terhadap usulan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk membangun

1 Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Koran Tempo Elik Susanto dan L.K Baskoro

Page 69: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

57

gedung baru dinilai tidak beralasan. Inti dari pemberitaan ini adalah peristiwa

penundaan proyek pembangunan gedung KPK oleh DPR. Namun elemen-elemen

pendukung tulisannya menganggap negatif tindakan DPR tersebut.

- Condensing Symbols

Dalam berita ini, Koran Tempo menganggap penolakan yang dilakukan

DPR merupakan tindakan yang tidak masuk akal dan upaya menjegal KPK.

Dilihat dari penulisan judulnya “PENUNDAAN PROYEK GEDUNG KPK,

POLITIKUS SENAYAN KERDILKAN KPK”. Secara kasat mata judul tersebut

tentu langsung menghakimi tindakan DPR yang menolak usulan KPK. Dan men-

cap tindakan DPR sebagai upaya tidak mendukung pemberantasan korupsi.

Dari penulisan judul tersebut, dengan sepintas bisa merasakan frame

yang dibangun Koran Tempo memiliki makna yang negatif. Karena kata

“kerdilkan” memiliki pemahaman yang negatif. Lalu, peletakan foto dua (2)

pimpinan KPK yang berada di bawah judul besar, dengan ukuran kecil. Membuat

seolah-olah KPK memang dikerdilkan.

Juga terlihat dari frame yang dibangun Koran Tempo dalam

pemberitaannya. Dari awal teks hingga akhir, Tempo memasukkan pandangan

orang-orang yang pro terhadap KPK, sedangkan pihak yang kontra hanya

dimasukkan diakhir. Sehingga Koran Tempo dapat menggiring opini pembaca

untuk menganggap tindakan DPR itu salah.

Pada paragraf awal, Koran Tempo mengutip pendapat koordinator

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi. Dia

mengatakan bahwa tindakan DPR mengada-ada dan merupakan sebuah upaya

Page 70: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

58

menggerogoti KPK. Ditambah lagi dengan mengutip pendapat Uchok yang lain.

Yang mengatakan DPR sudah berkali-kali menjegal KPK.

“DPR dinilai sudah berkali-kali berupaya mengecilkan peran KPK. Misalnya,

Uchok mengatakan, adanya upaya DPR menghapus wewenang penindakan dan

penuntutan dengan mengusung revisi Undang-Undang KPK. Kerja penyadapan

KPK juga diusulkan diperketat. "Bahkan, muncul rencana penghapusan komisi

antikorupsi.”2

Pada kalimat awal dituliskan “DPR dinilai berkali-kali berupaya

mengecilkan peran KPK”, dikalimat ini ada kata “berkali-kali”. Kata ini

merupakan indikasi aksi DPR menjegal KPK memang sering dilakukan dan kasus

penundaan ini juga dihubungkan dengan peristiwa yang lalu. Yaitu ketika DPR

juga dinilai “menjegal” KPK dengan cara lain. Seperti merevisi Undang-undang

KPK.

Masih diparagraf yang sama, untuk mendukung wacana yang

mengatakan DPR sudah “berkali-kali” menjegal KPK, Koran Tempo

memasukkan pendapat koordinator FITRA Uchok Sky Khadafi. Dia mengatakan

beberapa contoh kebijakan DPR yang dinilai sebagai upaya pelemahan KPK,

yaitu revisi Undang-Undang KPK. Saat itu, wacana revisi Undang-Undang KPK

dinilai melemahkan peran KPK. Karena DPR berusaha menghilangkan wewenang

penyadapan yang dimiliki KPK. Padahal proses penyadapan merupakan alat yang

ampuh untuk menjerat koruptor. Terbukti dari banyaknya tindak pidana korupsi

yang terbongkar dari hasil penyadapan. Salah satunya kasus suap impor daging

sapi, yang dilakukan petinggi partai politik.

Koran Tempo mengatakan, KPK membutuhkan gedung baru karena

gedung yang ditempati saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan KPK. Lalu

2 Kutipan berita Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012 (Judul: Penundaan Proyek Gedung

KPK, Politikus Senayan Kerdilkan KPK)

Page 71: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

59

Koran Tempo memaparkan bahwa anggaran untuk pembangunan gedung baru

sudah disetujui dan masuk anggaran 2012, namun tiba-tiba DPR memblokir

anggaran tersebut.

Untuk memperkuat kerangka tersebut, Koran Tempo menambahkan

kutipan perkataan seorang guru besar ahli tata hukum negara dari Universitas

Andalas, Saldi Isra.

“Ahli hukum tata negara Saldi Isra mengatakan tindakan DPR tidak logis. Guru

besar Universitas Andalas ini menilai, alasan KPK meminta gedung baru untuk

menambah personel seharusnya direspons positif oleh DPR. ”Sebab, penambahan

personel akan meningkatkan kinerja KPK dalam memberantas korupsi,” ujar dia

kemarin.”3

Kutipan ini merupakan upaya Koran Tempo untuk memberikan

pembenaran. Dengan memasukkan pendapat ahli hukum tata negara yang pro

terhadap KPK, memperkuat frame yang dibangun Koran Tempo. Bahwa apa yang

dilakukan DPR merupakan suatu tindakan yang salah. Untuk melihat lebih jelas

tentang perangkat framing dan perangkat penalaran, dapat dilihat di tabel dibawah

ini:

Frame

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

Penalaran)

Methapors

Penundaan Proyek Gedung KPK,

Politikus Senayan Kerdilkan KPK

(Judul)

Roots

KPK membutuhkan gedung baru

karena gedung yang berlokasi di

kawasan Kuningan, Jakarta, itu tak

3 Kutipan berita Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012 (Judul: Penundaan Proyek Gedung

KPK, Politikus Senayan Kerdilkan KPK)

Page 72: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

60

lagi memadai. Selain faktor kapasitas,

gedung itu sudah berusia 31 tahun.

Namun anggaran gedung baru KPK tak

kunjung disetujui Dewan. Padahal

anggarannya sudah masuk alokasi

2012. Pada tahun ini, KPK mendapat

pagu anggaran Rp 225,7 miliar di

dalamnya ada dana Rp 70 miliar untuk

gedung KPK. Tapi anggaran itu

diblokir Komisi Hukum DPR dan

diberi tanda bintang.

Catchphrases

DPR dinilai sudah berkali-kali

berupaya mengecilkan peran KPK.

Misalnya, Uchok mengatakan, adanya

upaya DPR menghapus wewenang

penindakan dan penuntutan dengan

mengusung revisi Undang-Undang

KPK. Kerja penyadapan KPK juga

diusulkan diperketat. "Bahkan, muncul

rencana penghapusan komisi

antikorupsi.”

Appeals to principle

Ahli hukum tata negara Saldi Isra

mengatakan tindakan DPR tidak logis.

Guru besar Universitas Andalas ini

menilai, alasan KPK meminta gedung

baru untuk menambah personel

seharusnya direspons positif oleh DPR.

”Sebab, penambahan personel akan

meningkatkan kinerja KPK dalam

memberantas korupsi,” ujar dia

kemarin.

Exemplaar

DPR dinilai sudah berkali-kali

Consequences

Page 73: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

61

berupaya mengecilkan peran KPK.

Misalnya, Uchok mengatakan, adanya

upaya DPR menghapus wewenang

penindakan dan penuntutan dengan

mengusung revisi Undang-Undang

KPK. Kerja penyadapan KPK juga

diusulkan diperketat. "Bahkan, muncul

rencana penghapusan komisi

antikorupsi.”

Depiction

Sikap Dewan Perwakilan Rakyat

menolak anggaran gedung baru Komisi

Pemberantasan Korupsi terkesan

mengada-ada. Bahkan, menurut Forum

Indonesia untuk Transparansi Anggaran

(Fitra), sikap itu merupakan siasat

untuk mengerdilkan peran lembaga

antirasuah tersebut. ”Ini upaya kembali

menggerogoti KPK,” kata Koordinator

Fitra, Uchok Sky Khadafi, saat

dihubungi kemarin.

Visual Images

Gambar dua pimpinan KPK (Abraham

Samad dan Bambang Wijayanto)

Page 74: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

62

dengan ukuran kecil dan ditindih oleh

judul besar yang membentuk tanda

panah.

Tabel IV. 1 Analisis Frame

“Penundaan Proyek Gedung KPK, Politikus Senayan Kedilkan KPK”

2. Pemberitaan Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012

Judul: “DPR Tahan Anggaran Gedung KPK”

- Media Package

Pada berita di Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012, diberita utamanya

tertuliskan judul “DPR Tahan Anggaran Gedung KPK”. Koran Tempo

membingkai proses penganggaran dana pembangunan gedung KPK, hingga

pemblokiran yang dilakukan DPR. Serta memasukkan “kejanggalan-kejanggalan”

yang terjadi, sehingga khalayak bisa mengetahui bagaimana proses yang

sebenarnya terjadi.

- Core Frame

Inti dari pemberitaan yang diangkat adalah penundaan penganggaran

dana pembangunan gedung KPK oleh DPR. DPR menganggap pembangunan

belum perlu dilakukan, sehingga anggaran itu diblokir.

- Condensing Symbol

Secara umum frame yang dibangun Koran Tempo memberikan

gambaran tentang proses penganggaran pembangunan gedung KPK, dari sudut

KPK. Koran Tempo menilai pemblokiran yang dilakukan DPR penuh

kejanggalan.

Dapat dilihat dari paragraf pertama yang menuliskan latar belakang

tentang penganggaran dana tersebut. Diparagraf itu, dijelaskan anggaran untuk

Page 75: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

63

pembangunan gedung KPK sudah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan

sejak 2008, namun tiba-tiba diblokir oleh DPR.

Lalu pada paragraf ketiga (3), Koran Tempo mengutip perkataan

Bambang Pratomosunu (Sekertaris Jenderal KPK).

Bambang menjelaskan, dalam surat bernomor 3988/AG/2008 tertanggal 4

Desember 2008 dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan

kepada Sekretariat Jenderal KPK, disebutkan bahwa dana pembangunan gedung

baru KPK telah dialokasikan. ”Tapi harus dikoordinasikan dengan DPR terlebih

dulu,” kata Bambang, mengutip surat tersebut.4

Paragraf ini, memberikan pembenaran bahwa terdapat kejanggalan

dalam proses pemblokiran yang dilakukan DPR. Kalimat ini bisa dikatakan

sebagai appels to principle (pembenaran). Karena terlihat seharusnya anggaran

pembangunan gedung KPK sudah dicairkan, berhubungan sudah mendapatkan

ijin dari Menteri Keuangan. Sehingga ketika dengan tiba-tiba DPR melakukan

pemblokiran, memunculkan tanda tanya besar kenapa DPR melakukan itu.

Bahkan disini dituliskan nomor dan tanggal surat, untuk meyakinkan bahwa apa

yang dikatakan itu benar, bukan rekaan.

Untuk memberikan kesan dramatis, Koran Tempo menuliskan di lead

“KPK sempat berencana menyewa kontainer”. Kalimat ini, memberikan kesan

bahwa gedung KPK saat ini sudah tidak lagi mencukupi untuk melakukan

aktifitas. Kata “menyewa kontainer” membuat orang-orang yang membacanya

mempunyai pemaknaan bahwa pembangunan gedung KPK benar-benar

mendesak. Karena sangat sesaknya gedung KPK yang sekarang. Untuk

4 Kutipan berita Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012 (Judul: DPR Tahan Anggaran

Gedung KPK)

Page 76: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

64

meyakinkan pendapat itu, Koran Tempo mengutip pendapat Wakil Ketua KPK

Adnan Pandupraja.

“Wakil Ketua KPK Adnan Pandupraja menceritakan perlunya gedung baru.

Menurut dia, kondisi kantor KPK tak lagi memadai. ”Kantor KPK itu sudah

kumuh,” ujar Adnan dihadapan anggota Komisi Hukum. Dia bercerita, ribuan

dokumen berserakan dijalan-jalan sepanjang koridor. Padahal itu seharusnya

menjadi dokumen rahasia. Untuk menyiasati dokumen yang sudah menggunung

itu, KPK sempat berencana menyewa sebuah kontainer. “Semata-mata agar

kerahasiaan dokumen terjaga,” katanya.”5

Di paragraf ini, Adnan menggambarkan tentang suasana gedung KPK.

Ada kata “kantor KPK sudah kumuh”, kata “kumuh” menginterpretasikan

terhadap suatu yang tidak layak. Pada paragraf itu, Adnan menjelaskan tentang

dokumen rahasia yang berserakan. Ini mengindikasikan bahwa perlunya

pembangunan gedung baru KPK, karena gedung saat ini tidak lagi layak dan

mendukung kinerja KPK.

Lalu, Koran Tempo menambahkan keterangan dengan infografis. Dalam

infografis itu, Tempo membandingkan anggaran proyek-proyek lain yang dananya

lebih besar dari pembangunan gedung KPK. Namun proyek-proyek tersebut

langsung disetujui, sedangkan dana untuk pembangunan gedung KPK tidak

kunjung disetujui oleh DPR. Untuk lebih jelasnya tentang pengkategorian

perangkat framing dan perangkat penalaran, dapat dilihat di tabel ini:

Frame

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

Penalaran)

Methapors Roots

5 Kutipan berita Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012 (Judul: DPR Tahan Anggaran

Gedung KPK)

Page 77: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

65

Anggaran pembangunan gedung baru

Komisi Pemberantasan Korupsi

sebenarnya sudah disetujui sebagian

oleh Kementerian Keuangan sejak

2008. Menurut Sekretaris Jenderal KPK

Bambang Sapto Pratomosunu, anggaran

yang disetujui itu senilai Rp 90 miliar

dari Rp 225,7 miliar. ”Tapi kemudian

diberi tanda bintang oleh DPR,” ujar

Bambang dalam rapat dengar pendapat

dengan Komisi Hukum DPR tadi

malam.

Catchphrases

Wakil Ketua KPK Adnan Pandupraja

menceritakan perlunya gedung baru.

Menurut dia, kondisi kantor KPK tak

lagi memadai. ”Kantor KPK itu sudah

kumuh,” ujar Adnan dihadapan anggota

Komisi Hukum. Dia bercerita, ribuan

dokumen berserakan dijalan-jalan

sepanjang koridor. Padahal itu

seharusnya menjadi dokumen rahasia.

Untuk menyiasati dokumen yang sudah

menggunung itu, KPK sempat

Appeals to principle

Bambang menjelaskan, dalam surat

bernomor 3988/AG/2008 tertanggal 4

Desember 2008 dari Direktorat

Jenderal Anggaran Kementerian

Keuangan kepada Sekretariat Jenderal

KPK, disebutkan bahwa dana

pembangunan gedung baru KPK telah

dialokasikan. ”Tapi harus

dikoordinasikan dengan DPR terlebih

dulu,” kata Bambang, mengutip surat

tersebut.

Page 78: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

66

berencana menyewa sebuah kontainer.

“Semata-mata agar kerahasiaan

dokumen terjaga,” katanya.

KPK, dia melanjutkan, sempat menagih

anggaran itu agar bisa masuk daftar

isian pelaksanaan anggaran (DIPA)

pada tahun anggaran 2009. Namun,

karena diberi tanda bintang alias

ditunda, kata Bambang, ”Anggaran itu

akhirnya tak masuk DIPA 2009.”

Exemplaar

Consequences

Depiction

Proyek yang Tertunda

Komisi Hukum DPR dinilai mencoba

menahan dana pembangunan kantor

baru KPK. Padahal Kementerian

Keuangan dan Kementerian Pekerjaan

Umum sudah menyetujui anggaran dan

teknis pengerjaan kantor lembaga

antirasuah tersebut.(infografis)

Visual Images

Tabel IV.2 Analisi Frame

“DPR Tahan Anggaran Gedung KPK”

Page 79: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

67

3. Pemberitaan Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012.

Judul: “Sumbangan Pedagang dan Menteri Dahlan”

- Media Package

Pada berita Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012, Tempo mengangkat

kasus penolakan pembangunan gedung baru KPK oleh DPR, memicu terjadinya

gerakan dukungan diberbagai wilayah di Indonesia. Koran Tempo menampilkan

fenomena dukungan yang ditunjukan masyarakat untuk KPK, dengan cara

memberitakan proses pengumpulan dana oleh masyarakat untuk dana

pembangunan gedung KPK. Untuk menujukan bahwa masyarakat mendukung

KPK.

- Core Frame

Inti dari pemberitaan ini, peristiwa pengumpulan dana yang dilakukan

masyarakat untuk pembangunan gedung KPK. Hal ini, merupakan akibat dari

penundaan dana anggaran pembangunan gedung KPK. Sehingga masyarakat

berinisiatif mengumpulkan dana tersebut.

- Condensing Symbols

Berbeda dengan berita tentang pembangunan gedung KPK yang diangkat

Koran Tempo sebelumnya. Berita pada tanggal 26 Juni 2012 yang berjudul

“Sumbangan Pedagang dan Menteri Dahlan”, dituliskan Koran Tempo dengan

gaya feature. Seperti yang diketahui, feature merupakan tulisan khusus yang

mengangkat sisi lain dari sebuah peristiwa. Untuk menekankan pesan tertentu

yang tidak tersentuh oleh penulisan berita lain.

Koran Tempo ingin menyampaikan fenomena yang terjadi di

masyarakat, tentang pengumpulan sumbangan yang dilakukan oleh masyarakat.

Page 80: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

68

Fenomena ini merupakan akibat dari penundaan anggaran gedung KPK oleh DPR.

Hal ini, dapat dilihat di paragraf pertama.

“Ribut pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi menggugah

kepedulian sejumlah pedagang kaki lima. Mereka secara sukarela menyisihkan

keuntungannya untuk disumbangkan buat membangun gedung lembaga antirasuah

ini. Secara simbolis, perwakilan pedagang menyerahkan amplop berisi Rp 1 juta ke

kantor KPK kemarin.”6

Paragraf pertama merupakan latar belakang atau sebab akibat (root) yang

terjadi di masyarakat dari penundaan dana pembangunan gedung KPK oleh DPR.

Kalimat-kalimat diparagraf ini, memberikan gambaran bahwa konflik yang terjadi

antara KPK dan DPR, membuat banyak pihak simpati. Karena mereka menilai

kedua lembaga ini merupakan perwakilan dari masyarakat. Di sini, Koran Tempo

lebih menekankan peran masyarakat yang memberi dukungan pada KPK,

khususnya masyarakat “kecil”.

Pada kalimat awal terdapat kata “menggugah kepedulian pedagang kali

lima”, kata “menggugah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bisa

diartikan sebagai menyentuh hati atau membangkitkan rasa dalam hati. Kata ini

memberikan makna bahwa masyarakat tersentuh oleh “ulah” yang dilakukan

DPR. Karena KPK merupakan lembaga yang masih dipercaya oleh masyarakat.

Terbukti dengan banyaknya dukungan, dengan cara menggelar aksi sumbangan

untuk dana pembangunan gedung KPK.

Untuk menambahkan kesan, bahwa KPK mendapat dukungan publik.

Koran Tempo pada paragraf empat (4) menuliskan keterangan dukungan yang

datang dari menteri BUMN Dahlan Iskan. Sehingga memberikan kesan KPK

mendapat dukungan bukan hanya dari rakyak kecil, tetapi dari petinggi

6 Kutipan berita Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012 (Judul: Sumbangan Pedagang dan

Menteri Dahlan)

Page 81: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

69

pemerintahan pun mendukung KPK.

Koran Tempo memberikan penggambaran yang negatif atas penundaan

dana pembangunan gedung KPK, dengan cara mengutif pendapat Sekertaris

Jenderal Persatuan Pedagang Kaki Lima Indonesia Junaedi Sitorus.

“Ini bentuk dukungan kami kepada KPK untuk terus berjuang membasmi korupsi dan

jangan terhalang oleh ulah DPR,” ujar Sekretaris Jenderal Persatuan Pedagang

Kaki Lima Indonesia Junaedi Sitorus.7

Pada paragraf ini terdapat kata “ulah” yang memiliki pemaknaan sebagai

perbuatan negatif. Sesuatu yang menyalahi aturan atau norma. Junaedi sebagai

perwakilan pedagang kaki lima menganggap tindakan DPR sebagai “ulah” untuk

menjegal KPK. Untuk lebih mengetahi tentang perangkat framing dan perangkat

penalaran dapat dilihat di tabel ini:

Frame

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

Penalaran)

Methapors

Roots

Ribut pembangunan gedung Komisi

Pemberantasan Korupsi menggugah

kepedulian sejumlah pedagang kaki

lima. Mereka secara sukarela

menyisihkan keuntungannya untuk

disumbangkan buat membangun

gedung lembaga antirasuah ini. Secara

7 Kutipan berita Koran Tempo tanggal 26 Juni 2012 (Judul: Sumbangan Pedagang dan

Menteri Dahlan)

Page 82: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

70

simbolis, perwakilan pedagang

menyerahkan amplop berisi Rp 1 juta

ke kantor KPK kemarin.

Catchphrases

Appeals to principle

Indonesia Corruption Watch (ICW)

menyambut baik sumbangan

masyarakat tersebut. Dalam waktu

dekat ICW berencana membuat

rekening khusus untuk penggalangan

dana pembangunan gedung baru

KPK.“Kami yakin masyarakat akan

merespons positif rencana saweran

untuk lembaga antikorupsi itu,” kata

anggota Badan Pekerja ICW, Illin Deta

Arta Sari.

Exemplaar

Dukungan untuk membangun kantor

KPK juga datang dari Menteri Badan

Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.

Mantan Direktur Utama PLN ini

mengaku gajinya selama enam bulan

selama jadi menteri disumbangkan

untuk proyek tersebut.“Saya tak pernah

mengambil gaji. Saya sumbangkan

Consequences

Penasihat KPK, Abdullah Hehamahua,

mengatakan lembaganya belum bisa

menerima sumbangan dari masyarakat

karena belum ada mekanismenya.“Saya

kembalikan amplopnya, tapi saya akan

mengontak mereka kalau sudah ada

mekanisme soal sumbangan tersebut,”

ujarnya.

Page 83: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

71

untuk membangun kantor KPK,” ujar

Dahlan di Pemalang, Jawa Tengah,

kemarin.

Depiction

“Ini bentuk dukungan kami kepada

KPK untuk terus berjuang membasmi

korupsi dan jangan terhalang oleh ulah

DPR,” ujar Sekretaris Jenderal

Persatuan Pedagang Kaki Lima

Indonesia Junaedi Sitorus.

Visual Images

Tabel IV. 3 Analisis Frame

“Sumbangan Pedagang dan Menteri Dahlan”

4. Pemberitaan Koran Tempo tanggal 27 Juni 2012.

Judul: “Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan”

- Media Package

Pada berita tanggal 27 Juni 2012, Koran Tempo memberitakan

pemblokiran anggaran gedung KPK oleh DPR. Koran Tempo menyajikannya

pemblokiran yang dilakukan DPR sebagai bentuk unjuk kekuatan untuk melawan

KPK. Karena menilai DPR merupakan sasaran utama KPK, yang dilatar belakangi

banyaknya kasus korupsi yang menyeret politikus senayan. Sehingga Koran

Tempo memaknai pemblokiran ini sebagai tindakan melawan KPK.

Page 84: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

72

- Core Frame

Ide utama yang diusung Koran Tempo dalam pemberitaannya, yaitu

mengangkat dua peristiwa yang merupakan sebab akibat. Yaitu, penundaan

pembangunan gedung KPK dan fenomena sumbangan yang dilakukan masyarakat

untuk membangun gedung KPK.

- Condensing Symbols

Pemberitaan Koran Tempo yang berjudul “Tolak Gedung KPK, Politikus

Unjuk Kekuatan” mengisyaratkan ada dua lembaga yang saling “bertikai”. Kedua

lembaga itu adalah KPK dan DPR. Jika dilihat peristiwa yang diangkat

sebenarnya adalah tentang penundaan anggaran proyek pembangunan gedung

KPK oleh DPR. Namun dibingkai sebagai tindakan DPR menghalangi KPK untuk

memberantas korupsi. Akibat frame ini, menyebabkan sejumlah elemen

masyarakat perihatin. Dan memberikan dukungan kepada salah satu pihak (KPK).

Dukungan itu ditunjukan dengan cara berinisiatif mengumpukan dana secara

sukarela untuk membangun gedung KPK.

Koran Tempo dalam pemberitaannya menampilkan KPK adalah korban

dari unjuk kekuatan anggota dewan (DPR). Dari penulisan judulnya terlihat

dengan jelas frame yang ingin dibangun. Koran Tempo menilai penundaan

anggaran pembangunan gedung KPK, sebagai tindakan penjegalan dan pengecilan

fungsi KPK.

Paragraf kedua (2) menggambarkan pembenaran pendapat Koran Tempo

untuk frame yang dibangunnya. Koran Tempo memasukkan perkataan Direktur

Eksekutif Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gajah Mada, Oce Madril. Yang

Page 85: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

73

mengatakan penolakan anggota dewan merupakan bentuk perlawanan para

koruptor.

“Menurut dia, para politikus di DPR ingin menunjukkan kekuatan mereka kepada

KPK, yang gencar mengusut kasus korupsi orang-orang Senayan.“Ini jelas bentuk

dari corruptor fights back,” kata Oce kepada Tempo kemarin.”8

Terdapat kata “corruptor fights back”, yang mengindikasikan terjadi

perlawanan para koruptor. Tidak mengherankan argumen yang ingin disampaikan

oleh Oce, karena kebanyakan tersangka korupsi merupakan anggota dewan

(DPR). Kalimat ini menjadi landasan pembenaran frame yang dibangun Tempo.

Kemudian untuk menambahkan pembenaran frame tersebut, Tempo memasukkan

alasan-alasan DPR tidak menyetujui pembangunan gedung KPK yang dianggap

janggal.

“Komisi Hukum DPR belum juga menyetujui pengucuran anggaran pembangunan

gedung KPK sebesar Rp 225,7 miliar. Padahal anggarannya sudah masuk alokasi

2012. Berbagai alasan penolakan dikemukakan oleh anggota Komisi. Misalnya, soal

status KPK sebagai lembaga ad hoc dan urgensi pembangunan gedung. Gara-gara

itu, muncul gerakan “sumbangan gedung KPK” untuk mendukung KPK.”9

Lalu Koran Tempo memberikan kesimpulan dan tindakan yang harus

diambil untuk menghentikan kemelut yang terjadi antara KPK dan DPR. Dengan

mengutip perkataan Bambang Widjjanto (Wakil Ketua KPK).

“Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan lembaganya berharap

permohonan anggaran disetujui DPR. KPK sudah menjalankan saran DPR untuk

menggunakan gedung pemerintah yang tak terpakai. Namun tidak ada satu pun

gedung yang bisa dimanfaatkan.”10

Untuk menunjukan masyarakat lebih mendukung KPK dibandingkan

DPR, Koran Tempo memuat foto seorang tukang becak yang menyumbang untuk

8 Kutipan berita Koran Tempo tanggal 27 Juni 2012 (Judul: Tolak Gedung KPK, Politikus

Unjuk Kekuatan) 9 Ibid.

10

Kutipan berita Koran Tempo tanggal 27 Juni 2012 (Judul: Tolak Gedung KPK,

Politikus Unjuk Kekuatan)

Page 86: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

74

dana pembangunan gedung KPK. Foto ini memberikan kesan bahwa masyarakat

kecil memihak dan mendukung KPK. Untuk lebih jelas tentang perangkat framing

dan perangkat penalaran yang dibuat Koran Tempo, dapat dilihat ditabel berikut

ini:

Frame

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

penalaran)

Methapors

Tolak Gedung KPK, Politikus Senayan

Unjuk Kekuatan. (Judul)

Roots

Komisi Hukum DPR belum juga

menyetujui pengucuran anggaran

pembangunan gedung KPK sebesar Rp

225,7 miliar. Padahal anggarannya

sudah masuk alokasi 2012. Berbagai

alasan penolakan dikemukakan oleh

anggota Komisi. Misalnya, soal status

KPK sebagai lembaga ad hoc dan

urgensi pembangunan gedung. Gara-

gara itu, muncul gerakan “sumbangan

gedung KPK” untuk mendukung KPK.

Catchphrases

Menurut dia, para politikus di DPR

ingin menunjukkan kekuatan mereka

kepada KPK, yang gencar mengusut

Appeals to principle

Page 87: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

75

kasus korupsi orang-orang

Senayan.“Ini jelas bentuk dari

corruptor fights back,” kata Oce kepada

Tempo kemarin.

Exemplaar

Consequences

Wakil Ketua KPK Bambang

Widjojanto mengatakan lembaganya

berharap permohonan anggaran

disetujui DPR. KPK sudah

menjalankan saran DPR untuk

menggunakan gedung pemerintah

yang tak terpakai. Namun tidak ada satu

pun gedung yang bisa dimanfaatkan.

Depiction

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Anti-

Korupsi Universitas Gadjah Mada, Oce

Madril, menilai penundaan anggaran

pembangunan gedung Komisi

Pemberantasan Korupsi oleh Komisi

Hukum Dewan Perwakilan Rakyat

merupakan salah satu bentuk

perlawanan balik para koruptor.

Visual Images

Foto seorang tukang becak memberikan

Page 88: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

76

sumbangan untuk pembangunan

gedung KPK

Tabel IV. 4 Analisi Frame

“Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan”

5. Pemberitaan Koran Tempo tanggal 29 Juni 2012

Judul: “Penyumbang Gedung KPK Meluas”

- Media Package

Pada pemberitaan tanggal 29 Juni 2012 Koran Tempo mengangkat berita

tentang fenomena aksi pengumpulkan sumbangan untuk dana pembangunan

gedung KPK. Koran Tempo menganggap aksi ini, sebagai tindakan dukungan

masyarakat terhadap KPK yang telah didiskriminasi oleh DPR. Fenomena aksi

mengumpulkan sumbangan digambarkan sebagai bentuk perlawanan terhadap

DPR dan dukungan dari masyarakat untuk KPK. Bahkan sejumlah tokoh maupun

aktifis juga ikut mendukung aksi ini (aksi pengumpulan dana untuk gedung KPK).

- Core Frame

Ide utama yang diangkat adalah aksi pengungpulan sumbangan untuk

pembangunan gedung KPK yang semakin meluas. Tidak hanya dari kalangan

mahasiswa, tetapi dari masyarakat kecil. Bahkan fenomena sumbangan tersebut

diberitakan terjadi dibeberapa daerah, seperti Garut, Jawa Barat.

- Condensing Symbols

Bingkai yang dipergunakan pada pemberitaan Koran Tempo edisi 29

Juni 2012, tentang fenomena pengumpulan dana yang dilakukan masyarakat

untuk membangun gedung baru KPK. Koran Tempo ingin memperlihatkan bahwa

tindakan yang dilakukan masyarakat merupakan sebuah perlawanan terhadap

Page 89: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

77

DPR. Dilihat dari sebab terjadinya fenomena ini adalah penolakan yang dilakukan

anggota DPR tentang proyek pembangunan gedung baru KPK.

Metaphors yang digunakan pada paragraf kedua (2), menggunakan

istilah “perlawanan terhadap DPR”. Kata “perlawanan” merujuk kepada kebijakan

yang diambil DPR untuk proyek pembangunan gedung KPK. DPR secara tiba-

tiba memblokir penganggaran dana untuk proyek tersebut. Sikap inilah yang

dinilai masyarakat dan kalangan aktivis sebagai tindakan diskriminasi. Koran

Tempo mengutip pendapat Koordinator Koalisi Saweran Gedung KPK Ilian Deta

Artasari.

“Kami mengambil inisiatif untuk membantu KPK mewujudkan gedung baru. Ini juga

sebagai simbol perlawanan terhadap DPR,” ujar Koordinator Koalisi Saweran

Gedung KPK Ilian Deta Artasari kemarin11

.

Lalu untuk memperkuat frame yang dibangun, Koran Tempo

menambahkan dengan peristiwa-peristiwa yang menunjukan bahwa dukungan

bukan hanya terjadi di Pusat (Jakarta), tetapi terjadi juga daerah-daerah lain.

Seperti yang terdapat di Malang dan Garut. Diperkuat juga dengan memberitakan

tentang bentuk sumbangan untuk dana pembangunan gedung KPK, tidak hanya

berupa uang tetapi dalam bentuk lain, seperti ternak dan hasil bumi. Untuk

memperlihatkan kesan masyarakat “pinggiran” ikut mendukung KPK.

Ditambahkan dengan perkataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi

Jimly Asshiddiqie, yang dikutip Koran Tempo pada paragraf terakhir (5). Dia

(Jimly) mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan masyarakat di sejumlah

daerah merupakan “tamparan” untuk DPR. Kata “tamparan” bisa diartikan

sebagai kalimat konotatif yang menunjukan rakyat lebih memilih mendukung

11

Kutipan berita Koran Tempo tanggal 29 Juni 2012 (Judul: Penyumbang Gedung KPK

Meluas)

Page 90: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

78

KPK dibandingkan DPR. Dan kata tersebut menggambarkan sebuah tindakan

ketidaksetujuan terhadap kebijakan yang diambil DPR. Kata “tamparan” pun

memiliki pemaknaan yang negatif.

Untuk menerangkan latar belakang terjadinya peristiwa pengumpulan

dana, Koran Tempo memasukan kronologis bagaimana gerakan pengumpulan

dana bisa terjadi pada paragraf ketiga (3).

Serta untuk mendramatisir dan menunjukan perlunya pembangunan

gedung KPK, Koran Tempo membuat karikatur gedung KPK yang ditempati saat

ini. Gedung tersebut digambarkan penuh sesak oleh tersangka kasus korupsi, serta

antrian orang-orang yang merupakan terduga kasus korupsi untuk menunggu

giliran masuk gedung KPK. Sedangkan pemimpin KPK (Abraham Samad dan

Bambang Widjojanto) sedang duduk dan menghayalkan sebuah gedung baru.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut:

Frame

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

penalaran)

Methapors

“Kami mengambil inisiatif untuk

membantu KPK mewujudkan gedung

baru. Ini juga sebagai simbol

perlawanan terhadap DPR,” ujar

Koordinator Koalisi Saweran Gedung

KPK Ilian Deta Artasari kemarin.

Roots

Aksi ini muncul setelah Komisi Hukum

Dewan Perwakilan Rakyat tak kunjung

menyetujui anggaran pembangunan

gedung KPK. Padahal anggaran

sebesar Rp 225,7 miliar itu diajukan

sejak 2008. Sumbangan datang dari

pengamen, pedagang kaki lima, hingga

Page 91: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

79

Menteri Badan Usaha Milik Negara

Dahlan Iskan.

Catchphrases

Appeals to principle

Exemplaar

Bahkan mahasiswa di sejumlah daerah,

seperti di Malang, Jawa Timur; dan

Garut, Jawa Barat, menghimpun koin

untuk gedung KPK. Sekretaris Jenderal

Transparency International Indonesia

Teten Masduki mengungkapkan,

banyak warga yang akan menyerahkan

ternaknya, seperti kerbau, kambing,

sapi, serta hasil kebunnya.

Consequences

Depiction

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi

Jimly Asshiddiqie menilai

pengumpulan dana ini merupakan

tamparan bagi DPR dan pemerintah.

”Uang yang dihimpun halal, asal dicatat

sebagai hibah.”

Visual Images

Karikatur gedung KPK lama yang

Page 92: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

80

penuh sesak dijejali oleh tersangka

korupsi. Serta digambarkan kepala-

kepala tersangka kasus tersebut keluar

dari jendela gedung KPK. Dan di pintu

masuk berbaris orang-orang serta

membawa plang bertuliskan kasus-

kasus yang sedang diselidiki KPK

(Hambalang, Flu burung, dan Banggar

DPR). Lalu di atas gedung tersebut

duduk pimpinan KPK (Abraham samad

dan Bambang Widjojanto) dengan

wajah murung.

Tabel IV. 5 Analisis Frame

“Penyumbang Gedung KPK Meluas”

6. Pemberitaan Koran Tempo tanggal 29 Juni 2012

Judul: “DPR Dinilai Persulit Pembangunan Gedung KPK”

- Media Package

Pemberitaan pada tanggal 29 Juni 2012, Koran Tempo mengangkat kasus

penolakan gedung KPK. Koran Tempo menggambarkan penolakan yang

dilakukan sebagai tindakan mempersulit langkah KPK untuk memberantas

korupsi. Dapat dilihat dengan penulisan judul “DPR Dinilai Persulit

Pembangunan Gedung KPK”. Judul tersebut memberikan gambaran tindakan

DPR sebagai sebuah “ulah” menjegal KPK. Koran Tempo menambahkan, aksi

pengumpulan dana sebagai dukungan untuk KPK dari masyarakat. Dalam

Page 93: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

81

beritanya Koran Tempo lebih banyak memasukkan pendapat orang yang

mendukung KPK, dibandingkan yang kontra KPK.

- Core Frame

Pada pemberitaan ini Koran Tempo mengangkat aksi pengumpulan

sumbangan yang dilakukan masyarakat. Aksi ini sebagai akibat dari penolakan

DPR terhadap proyek pembangunan gedung KPK. Pemberitaan ini juga

mengungkapkan kronologis dan adu argumentasi antara pihak yang pro dan

kontra KPK.

- Condensing Symbols

Secara umum dapat dikatakan pemberitaan Koran Tempo pada tanggal

29 Juni 2012, merupakan adu argumentasi pihak yang pro dan kontra KPK.

Terlihat dari alinea terakhir yang memasukkan pendapat pihak pro dan kontra

KPK. Namun Koran Tempo memberikan pihak yang pro KPK lebih banyak

porsinya dalam pemberitaan, dibandingkan pihak yang kontra KPK. Dari

Sembilan (9) paragraf, hanya satu (1) paragraf yang diberikan untuk pihak kontra

KPK. Dan ditempatkan diakhir pemberitaan.

Pemberian porsi yang lebih banyak ini, membuat isi berita cenderung

lebih mendukung KPK. Dari paragraf awal Koran Tempo sudah memasukkan

argumen yang menganggap tindakan DPR salah. Berkaitan dengan keputusan

anggota DPR untuk memblokir anggaran pembangunan gedung KPK. Tindakan

DPR ini, dinilai mempersulit KPK.

“”Jika DPR terus menolak merumuskan anggaran untuk gedung KPK, biarlah

rakyat yang bahu-membahu,” kata Ilian Deta Artasari, Koordinator Koalisi Saweran

Gedung KPK, kemarin. Menurut dia, sebagai lembaga tinggi negara, seharusnya

DPR member fasilitas untuk kepentingan penegak hukum, bukan malah

Page 94: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

82

mempersulit.”12

Koran Tempo menggunakan methapors yang terdapat pada paragraf

kedua (2) dengan kalimat “biarlah rakyat yang bahu-membahu”. Kalimat ini

merujuk pada aksi pengumpulan dana untuk pembangunan gedung KPK. Aksi ini

merupakan dukungan masyarakat kepada KPK. Karena sikap DPR yang dinilai

mempersulit KPK untuk membangun gedung baru. Padahal biaya untuk

pembangunan gedung KPK sudah dialokasikan Kementerian Keuangan, namun

tiba-tiba diblokir oleh DPR.

Untuk memperkuat frame yang dibangun, Koran Tempo banyak

memasukkan pendapat yang mendukung KPK. Salah satunya adalah pendapat

Wakil Ketua Busyro Muqoddas yang mendukung aksi saweran, dia mengatakan

“semoga dengan (saweran) ini gedung KPK berdiri murni dari rakyat”.

Koran Tempo juga memberitakan aksi pengumpulan dana di daerah,

seperti di Garut, Jawa Barat. Mahasiswa melakukan aksi pengumpulan dana di

jalan dengan menenteng kardus.

Untuk memberikan kesan DPR mempersulit KPK, Koran Tempo

memasukkan pendapat Koordinator Koalisi Saweran Gedung KPK Ilian Deta

Artasari. Dia mengatakan sikap DPR selalu berubah-ubah, sehingga mengesankan

tindakan memblokir anggaran gedung KPK sebagai sebuah diskriminasi.

“Menurut aktivis Indonesia Corruption Watch ini, sikap DPR selalu berubah-ubah

dalam menanggapi permohonan anggaran gedung baru KPK senilai Rp 225,7 miliar

itu. Mereka, kata Ilian, bertindak diskriminatif karena anggaran itu sudah diajukan

sejak 2008. Sementara itu, beberapa proyek yang diajukan belakangan, seperti

Wisma Atlet senilai Rp 191 miliar dan pusat olahraga Hambalang yang bernilai Rp

1,2 triliun, cepat disetujui.”13

12

Kutipan berita Koran Tempo tanggal 29 Juni 2012 (Judul: DPR Dinilai Persulit

Pembangunan Gedung KPK) 13

Ibid.

Page 95: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

83

Koran Tempo memasukan dua (2) argumen yang berlawanan, yaitu

pendapat Anggota Komisi Hukum dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,

Eva Kusuma Sundari, dan pendapat anggota Komisi Hukum dari Partai Demokrat,

Didi Irawadi Syamsuddin. Keduanya memberikan pendapat yang berlawanan. Eva

mengatakan pengumpulan dana sumbangan sebagai tindakan memprovokasi. Dan

dia (Eva Kusuma Sundari) mengatakan DPR memang melakukan pemblokiran

anggaran pembangunan gedung KPK karena dianggap belum perlu. Sedangkan

politisi Partai Demokrat mengatakan sebaliknya. Dia (Didi Irawadi Syamsuddin)

berpendapat KPK memerlukan gedung baru, dan pembangunan gedung KPK

harus diberi dukungan. Pernyataan Didi ditulis Koran Tempo pada paragraf

penutup (9) sebagai kesimpulan yang seharusnya dilakukan oleh DPR.

Berbeda dengan Eva, anggota Komisi Hukum dari Partai Demokrat, Didi Irawadi

Syamsuddin, mengatakan KPK membutuhkan gedung baru dengan desain khusus.

Kantor baru KPK, kata dia, harus didukung oleh teknologi tertentu yang tidak

mungkin ada pada gedung-gedung lama yang sudah ada. “Karena itu, wajar jika

sulit mencari gedung lama milik negara yang sesuai dengan kebutuhan operasional

KPK,” kata Didi.14

Untuk lebih jelas tentang frame yang dibangun Koran Tempo, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Frame

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

penalaran)

Methapors Roots

14

Kutipan berita Koran Tempo tanggal 29 Juni 2012 (Judul: DPR Dinilai Persulit

Pembangunan Gedung KPK)

Page 96: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

84

Komisi Hukum Dewan Perwakilan

Rakyat dituding makin mempersulit

pembangunan gedung baru Komisi

Pemberantasan Korupsi. Biaya

pembangunan yang sudah dialokasikan

Kementerian Keuangan belum ada

tanda-tanda akan disetujui.

Catchphrases

”Jika DPR terus menolak merumuskan

anggaran untuk gedung KPK, biarlah

rakyat yang bahu-membahu,” kata Ilian

Deta Artasari, Koordinator Koalisi

Saweran Gedung KPK, kemarin.

Menurut dia, sebagai lembaga tinggi

negara, seharusnya DPR member

fasilitas untuk kepentingan penegak

hukum, bukan malah mempersulit

Appeals to principle

Anggota Komisi Hukum dari Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva

Kusuma Sundari, menilai penggalangan

sumbangan sebagai upaya provokasi.

Diakui oleh Eva, DPR sengaja

membintangi (memblokir) anggaran

untuk gedung KPK senilai Rp 61,1

miliar untuk anggaran tahun ini.

Pembangunan gedung dianggap belum

perlu.

Exemplaar

Puluhan mahasiswa dan penggiat

antikorupsi di Kabupaten Garut, Jawa

Barat, kemarin juga menggelar aksi

penggalangan dana untuk KPK. Mereka

menenteng kardus di Bundaran

Consequences

Berbeda dengan Eva, anggota Komisi

Hukum dari Partai Demokrat, Didi

Irawadi Syamsuddin, mengatakan KPK

membutuhkan gedung baru dengan

desain khusus. Kantor baru KPK, kata

Page 97: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

85

Simpang Lima dan sepanjang Jalan

Pembangunan, Tarogong Kidul. ”Kami

bergerilya mengetuk hati publik untuk

membantu pembangunan gedung baru

KPK,” ujar Sekretaris Jenderal Garut

Governance Watch, Agus Rustandi.

dia, harus didukung oleh teknologi

tertentu yang tidak mungkin ada pada

gedung-gedung lama yang sudah ada.

“Karena itu, wajar jika sulit mencari

gedung lama milik negara yang sesuai

dengan kebutuhan operasional KPK,”

kata Didi.

Depiction

Menurut aktivis Indonesia Corruption

Watch ini, sikap DPR selalu berubah-

ubah dalam menanggapi permohonan

anggaran gedung baru KPK senilai Rp

225,7 miliar itu. Mereka, kata Ilian,

bertindak diskriminatif karena

anggaran itu sudah diajukan sejak

2008. Sementara itu, beberapa proyek

yang

diajukan belakangan, seperti Wisma

Atlet senilai Rp 191 miliar dan pusat

olahraga Hambalang yang bernilai Rp

1,2 triliun, cepat disetujui.

Visual Images

Gambar tanah lapang berukuran 8000

meter persegi yang berada di belakang

Page 98: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

86

gedung KPK.

Tabel IV. 6 Analisi Frame

“DPR Dinilai Persulit Pembangunan Gedung KPK”

7. Pemberitaan Koran Tempo tanggal 30 Juni 2012

Judul: “Bantuan untuk Gedung KPK Terus Mengalir”

- Media Package

Pada pemberitaan tanggal 30 Juni 2012, Koran Tempo memberitakan

kasus aksi pengumpulan dana untuk pembangunan gedung KPK. Aksi ini

digambarkan sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap KPK. Untuk

memperkuat frame, Koran Tempo memasukkan sejumlah tokoh yang ikut

menyumbang, serta memberitakan tentang siswa sekolah darurat kartini yang ikut

menyumbang dari hasil mengamen,maupun berjualan asongan. Aksi ini terus

mengalir dan mendapat dukungan masyarakat luas. Bukan hanya masyarakat

kecil, tetapi dukungan juga datang dari mantan Menterti Tenaga Kerja Fahmi

Idris.

- Core Frame

Inti pemberitaan Koran Tempo, yaitu memberitakan proses pengumpulan

dana yang terus mengalir dan mendapat dukungan dari masyarakat. Koran Tempo

memaparkan siapa saja yang memberikan sumbangan. Dari kalangan “bawah”

maupun “atas”, seperti mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris.

- Condensing Symbols

Pada pemberitaan Koran Tempo tanggal 30 Juni 2012, lebih banyak

memaparkan tentang siapa saja yang memberikan sumbangan. Sumbangan itu

Page 99: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

87

merupakan bentuk dukungan kepada KPK. Serta memberitakan jumlah dana yang

sudah terkumpul hingga hari ini (30 Juni 2012).

Koran Tempo juga tetap menuliskan asal muasal dari aksi pengumpulan

dana oleh masyarakat. Yang merupakan tindak lanjut dari sikap DPR memblokir

dana proyek pembangunan gedung KPK. Seperti yang ditulis dalam paragraf tiga

(3).

“Penggalangan dana ini menyusul sikap Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat

yang tak kunjung menyetujui anggaran gedung baru KPK. Padahal proyek ini sudah

diajukan sejak Maret 2008. Alasan DPR tidak segera menyetujui, menurut sejumlah

politikus di Senayan, adalah gedung baru KPK dianggap belum perlu.”15

Sikap inilah, yang memicu aksi pengumpulan dana. Masyarakat menilai

tindakan DPR tidak masuk akal. Dilihat dari latar belakang pengagaran dana yang

sebelumnya sudah disetujui Kementerian Keuangan, namun tiba-tiba diblokir.

Untuk menguatkan frame, Koran Tempo memasukkan cerita tentang

anak-anak siswa Sekolah Darurat Kartini yang turut serta menyumbang.

Diceritakan juga, uang yang mereka sumbangkan merupakan hasil usaha mereka,

dengan cara berjualan maupun mengamen.

“Tak cuma aktivis, siswa Sekolah Darurat Kartini dari Lodan, Ancol, Jakarta

Utara, berbondong-bondong datang ke gedung KPK. Dengan seragam putih-biru,

mereka membawa kaleng cat bekas berisi uang pecahan dari Rp 1.000 hingga Rp 10

ribu. “Enggak dihitung, seadanya saja,” kata Agam, salah seorang siswa. Menurut

dia, uang tersebut hasil dari menjual kopi, rajutan, batik, serta mengamen.

“Jumlahnya Rp 466.700.”16

Lalu, Koran Tempo juga mengutip sindiran yang dilakukan oleh aktivis

antikorupsi, Fadjroel Rahman. Yang menyumbang uang tunai Rp 225,700. Dia

(Fadjoel) mengatakan “saya menyumbang sesuai kebutuhan KPK, Rp 225,7

miliar, tetapi dibagi sejuta, biar sejutanya dikalikan sendiri oleh DPR”. Perkataan

15

Kutipan berita Koran Tempo tanggal 30 Juni 2012 (Judul: Bantuan untuk Gedung KPK

terus Mengalir) 16

Ibid.

Page 100: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

88

tersebut merupakan sindiran terhadap tindakan DPR yang tidak kunjung

menyetujui proyek pembangunan gedung KPK.

Selain di Pusat (Jakarta), aksi pengumpulan dana juga terjadi dibeberapa

daerah, seperti di Sidoarjo dan Surabaya. Namum seperti yang dikutip Koran

Tempo, aksi sumbangan tidak akan bisa memenuhi dana pembangunan gedung

KPK, aksi ini dinilai bentuk dorongan masyarakat kepada KPK untuk terus

memberantas korupsi.

“Hingga kemarin, menurut Koordinator Koalisi Saweran Gedung KPK Ilian Deta

Artasari, sumbangan yang terkumpul sebesar Rp 93.968.530. Sedangkan bantuan

dalam bentuk kiriman wesel tercatat Rp 184 ribu. Ilian mengaku tidak mungkin

sumbangan publik bisa memenuhi jumlah yang dibutuhkan, yaitu Rp 225,7 miliar.

“Ini lebih pada partisipasi masyarakat mendorong KPK dalam memberantas

korupsi,” ujarnya.”17

Untuk lebih jelas tentang perangkat framing dan perangkat penalaran yang

dipergunakan Koran Tempo, dapat dilihat ditabel di bawah ini:

Frame

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

penalaran)

Methapors

Roots

Penggalangan dana ini menyusul sikap

Komisi Hukum Dewan Perwakilan

Rakyat yang tak kunjung menyetujui

anggaran gedung baru KPK. Padahal

proyek ini sudah diajukan sejak Maret

2008. Alasan DPR tidak segera

17

Kutipan berita Koran Tempo tanggal 30 Juni 2012 (Judul: Bantuan untuk Gedung KPK

terus Mengalir)

Page 101: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

89

menyetujui, menurut sejumlah politikus

di Senayan, adalah gedung baru KPK

dianggap belum perlu.

Catchphrases

Siswa Sekolah Kartini menyerahkan

hasil mengamen, warga Makasar

menghimpun batu bata.

Appeals to principle

Hingga kemarin, menurut Koordinator

Koalisi Saweran Gedung KPK Ilian

Deta Artasari, sumbangan yang

terkumpul sebesar Rp 93.968.530.

Sedangkan bantuan dalam bentuk

kiriman wesel tercatat Rp 184 ribu.

Ilian mengaku tidak mungkin

sumbangan publik bisa memenuhi

jumlah yang dibutuhkan, yaitu Rp

225,7 miliar. “Ini lebih pada

partisipasi masyarakat mendorong

KPK dalam memberantas korupsi,”

ujarnya.

Exemplaar

Tak cuma aktivis, siswa Sekolah

Darurat Kartini dari Lodan, Ancol,

Jakarta Utara, berbondong-bondong

datang ke gedung KPK. Dengan

seragam putih-biru, mereka membawa

kaleng cat bekas berisi uang pecahan

Consequences

Page 102: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

90

dari Rp 1.000 hingga Rp 10 ribu.

“Enggak dihitung, seadanya saja,” kata

Agam, salah seorang siswa. Menurut

dia, uang tersebut hasil dari menjual

kopi, rajutan, batik, serta mengamen.

“Jumlahnya Rp 466.700.”

Depiction

Mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi

Idris kemarin datang ke KPK bersama

putrinya, Fahira Idris. Masing-masing

menyumbangkan Rp 5 juta. “Ini atas

nama pribadi dan uangnya dijamin

halal,” kata Fahmi Idris sembari

menambahkan, sikap DPR sangat tak

masuk akal.

Visual Images

Tabel IV. 7 Analisis Frame

“Bantuan untuk Gedung KPK Terus Mengalir”

D. Gambaran Umum Keseluruhan Pemberitaan

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, pemberitaan Koran Tempo

tentang kasus penolakan pembangunan gedung KPK oleh DPR. Dapat dikatakan

Koran Tempo memposisikan diri sebagai pihak yang pro KPK. Pemberitaan

tentang kasus penolakan itu, pertama kali muncul pada tanggal 26 Juni 2012

hingga 30 Juni 2012. Selama periode itu, Koran Tempo konsisten mengangkat

Page 103: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

91

kasus tersebut dan bisa dikatakan “memposisikan” diri mendukung KPK. Dilihat

pada pemberitaannya secara keseluruhan selama periode 26-30 Juni 2012 itu,

Tempo banyak mengutip dan memasukkan pendapat orang-orang yang pro KPK.

Seperti aktivis antikorupsi dari Indonesia corruption watch (ICW), Forum

Indonesia untuk Transparansi Angaran (Fitra), maupun anggota DPR yang pro

KPK (Partai Demokrat).

Selama periode 26-30 Juni 2012, ada tujuh (7) berita yang dimuat Koran

Tempo. Ketujuh (7) berita itu, memberitakan tentang penolakan pembangunan

gedung KPK oleh DPR, hingga dampak dari penolakan tersebut (aksi

pengumpulan dana).

Dari tujuh (7) berita yang dimuat, memiliki porsi yang berbeda-beda.

Diantaranya dua (2) berita dimasukkan dalam Headline, yaitu “PENUNDAAN

PROYEK GEDUNG KPK, POLITIKUS SENAYAN KERDILKAN KPK” (26

Juni 2012), dan “PENYUMBANG GEDUNG KPK MELUAS” (29 Juni 2012).

Lalu, empat (4) berita dimuat diberita utama, yaitu “DPR Tahan Anggaran

Gedung KPK” (26 Juni 2012), Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan”

(27 Juni 2012), “DPR Dinilai Persulit Pembangunan Gedung KPK” (29 Juni

2012), dan “Bantuan untuk Gedung KPK Terus Mengalir” (30 Juni 2012). Serta

satu (1) berita dimuat dalam bentuk feature, yaitu “Sumbangan Pedagang dan

Menteri Dahlan” (26 Juni 2012).

Sehingga dapat diketahui Koran Tempo memberikan porsi yang cukup

banyak untuk kasus ini (penolakan pembangunan gedung KPK). Namun secara

kasat mata dapat ditebak, Koran Tempo lebih banyak mendukung KPK

dibandingkan DPR. Judul-judul yang ditulis Koran Tempo menggambarkan KPK

Page 104: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

92

merupakan korban, sedangkan DPR adalah pelaku. Salah satu judul yang

langsung menunjukan indikasi tersebut adalah headline yang dimuat tanggal 26

Juni 2012, yaitu “PENUNDAAN PROYEK GEDUNG KPK, POLITIKUS

SENAYAN KERDILKAN KPK”. Dari judul ini terdapat kata “kerdilkan” yang

merujuk pada penundaan dana pembangunan gedung KPK. Di headline tanggal

26 Juni 2012 juga ditambahkan dengan menampilkan foto pemimpin KPK dalam

ukuran kecil. Untuk mempertegas kesan yang disampaikan dari judul. Kata

“kerdilkan” memiliki konotasi negatif untuk tindakan DPR menunda anggaran

gedung KPK. Agar lebih jelas, dapat dilihat ditabel di bawah ini:

Judul Media package Core frame Narasumber

PENUNDAAN

PROYEK

GEDUNG KPK,

POLITISI

SENAYAN

KERDILKAN

KPK

DPR digambarkan

sengaja mengjegal

KPK dengan

menunda proyek

gedung KPK.

Dana

pembangungan

gedung KPK

diblokir DPR.

- Pro

Uchok Sky

Khadafi (Fitra),

Saldi Isra (ahli tata

Negara), Ruhut

Sitompul (Politisi

Partai Demokrat)

- Netral

I Gede Pasek

Suardika

- Kontra

Eva Kusuma

Sundari (politisi

Partai PDI

perjuangan)

DPR Tahan

Anggaran Gedung

KPK.

Penundaan

anggaran dinilai

banyak

kejanggalan, lalu

memaparkan

kronologis

peristiwa yang

terjadi.

Pemblokiran dana

pembangunan

gedung KPK oleh

DPR.

- Pro

Bambang Sapto

Pratomosunu

(Sekjen KPK),

Adnan Pandupraja

(Wakil Ketua

KPK)

- Kontra

Nudirman Munir

(anggota Komisi

Page 105: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

93

Hukum fraksi

Golkar), Ahmad

Yani (anggota

Komisi Hukum

fraksi PPP)

Sumbangan

Pedagang dan

Menteri Dahlan

Menggambarkan

dukungan yang

diberikan rakyat

kecil maupun

petinggi

pemerintahan

(Menteri)

Memberitakan

pemberi

sumbangan untuk

pembangunan

gedung KPK

- Pro

Junaedi Sitorus

(Sekjen Persatuan

Pedagang Kaki

Lima Indonesia),

Dahlan Iskan

(Menteri BUMN),

Abdullah

Hehamahua

(penasihat KPK),

Bambang

Widjojanto (Wakil

Ketua KPK), Ilian

Deta Arta Sari

(ICW)

Tolak Gedung

KPK, Politikus

Unjuk Kekuatan

Penolakan gedung

KPK dinilai

sebagai unjuk

kekuatan para

politikus

Pemblokiran dana

pembangunan

gedung KPK oleh

DPR dan aksi

sumbangan untuk

gedung KPK oleh

masyarakat

- Pro

Oce Madril

(Direktur

Eksekutif Pusat

Kajian Anti-

Korupsi UGM),

Edhy Prabowo

(Sekertaris fraksi

Gerindra),

Bambang

Widjojanto (Wakil

Ketua KPK)

- Kontra

Puan Maharani

(Ketua Fraksi

Partai PDI

perjuangan)

PENYUMBANG

GEDUNG KPK

MELUAS

Menggambarkan

dukungan

masyarakat dan

diibaratkan

sebagai simbol

perlawanan

terhadap DPR

Aksi pengumpulan

dana oleh

masyarakat untuk

dana

pembangunan

gedung KPK

- Pro

Ilian Duta Artasari

(Koordinator

Koalisi Saweran

Gedung KPK),

Teten Masduki

(Sekjen

Transparency

Internasional

Page 106: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

94

Indonesia), Jimly

Asshidiqie

(mantan Ketua

Mahkamah

Konstitusi)

DPR Dinilai

Persulit

Pembangunan

Gedung KPK

Pemblokiran dana

pembangunan

gedung KPK

dinilai sebagai

sikap mempersulit

KPK dan tindakan

diskriminasi

DPR tidak

menyetujui

pembangunan

gedung KPK. Dan

adu argumen

antara pihak pro

dan kontra

- Pro

Ilian Deta Artasari

(Koordinator

Koalisi Saweran

Gedung KPK),

Syahrul Sajidin

(Koordinator aksi

pengumpulan

koin), Agus

Rustandi (Sekjen

Garut Governance

Watch), Busyro

Muqoddas (Wakil

Ketua KPK), Didi

Irawadi

Syamsuddin

(anggota Komisi

Hukum fraksi

Partai Demokrat)

- Kontra

Eva Kusuma

Sundari (anggota

Komisi Hukum

fraksi Partai PDI

perjuangan)

Bantuan untuk

Gedung KPK

Terus Mengalir

Digambarkan

dukungan dari

berbagai kalangan

tidak hanya rakyat

kecil tetapi dari

para tokoh

Aksi pengumpulan

dana yang terus

terjadi berbagai

daerah, bukan

hanya di Jakarta

- Pro

Ilian Deta Artasari

(Koordinator

Koalisi Saweran

Gedung KPK),

Fahmi Idris

(mantan Menteri

Tenaga Kerja),

Fadjroel Rahman

(aktivis

antikorupsi),

Faisal Basri (calon

Gubernur Jakarta),

Anwar Lasappa

(Koordinator

Gerakan Rakyat

Peduli KPK),

Page 107: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

95

Busyro Muqoddas

(Wakil Ketua

KPK), Mahfud

Md (Ketua

Mahkamah

Agung)

Tabel IV. 8

Judul dan Narasumber Berita

Dari tabel ini, terlihat gambaran secara umum berita yang dimuat di

Koran Tempo selama periode 26-30 Juni 2012. Setelah dibandingkan, ternyata

narasumber yang diwawancarai lebih banyak orang yang pro terhadap KPK. Maka

dapat dikatakan Koran Tempo lebih memihak KPK.

Yang menarik disini adalah Koran Tempo “memposisikan” masyarakat

berpihak pada KPK. Meraka (masyarakat) dalam kasus pembangunan gedung

KPK, secara langsung mendukung KPK dibandingkan dengan DPR. Padahal DPR

merupakan perpanjangan tangan dari rakyat. Tetapi rakyat lebih memihak KPK.

Masyarakat menganggap DPR sebagai wakil rakyat dinilai mempersulit KPK,

mereka (DPR) secara tidak langsung berhadapan dengan rakyat.

Diberitakan rakyat menggalang dukungan untuk KPK, dengan cara

menggelar aksi pengumpulan dana untuk pembangunan gedung KPK. Di berbagai

daerah aksi pengumpulan dana juga terjadi. Namun anggota DPR melihat aksi ini

sebagi bentuk “provokasi”.

Jika dilihat, kasus penundaan proyek pembangunan gedung KPK

bukanlah perselisihan antara KPK dengan DPR. Melainkan DPR dengan rakyat.

Karena rakyat berada dibelakang KPK sebagai pendukung langsung. Inilah frame

yang dibangun Koran Tempo. Jika dilihat dari hasil pendeskripsian berita yang

dimuat pada periode 26-30 Juni 2012.

Page 108: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

96

Dari hasil wawancara peneliti dengan Baskoro dan Elik Susanto redaksi

pelaksana Koran Tempo, terdapat beberapa hal yang menarik. Yaitu, sejak awal

Tempo memang sudah mengarahkan bahwa apa yang dilakukan DPR merupakan

upaya untuk melemahkan fungsi KPK. Mereka (Koran Tempo) beralasan bahwa

keputusan DPR menunda anggaran, terkait dengan seringnya KPK mengusut

kasus korupsi anggota dewan. Sehingga penundaan itu bernuansa politis, atau

upaya pelemahan KPK. Karena jika KPK menjadi lembaga yang kuat, membuat

mereka (anggota DPR) ketakutan.

Koran Tempo melihat DPR lah yang salah. Mereka berpendapat KPK

memang membutuhkan bangunan baru untuk mendukung kinerja mereka agar

lebih baik. Sehingga penolakan yang dilakukan DPR tidak beralasan. Penolakan

itu mengindikasikan “pengkerdilan” atau “pengecilan” fungsi KPK. Koran Tempo

merasa perlu memberikan fakta dan pendidikan pada publik tentang kelakuan

DPR yang dianggapnya “salah”. Mereka (Koran Tempo) tidak mempercayai

politikus senayan, karena politiskus senayan selalu “bermuka dua”, dan pandai

berargumentasi.

Lalu temuan berikutnya adalah, dalam pembentukkan berita yang akan

dimuat di Koran Tempo, semua direncanakan dalam forum redaksi yang

beranggotakan redaktur dan pemimpin redaksi. Di sinilah hasil akhir dari

pemberitaan ditentukan. Wartawan selaku pekerja dilapangan tidak dilibatkan.

Wartawan memiliki forumnya sendiri, untuk menentukan apa saja yang akan

diliput pada hari berikutnya. Semua hal menyangkut berita yang akan diliput,

sudah ditentukan oleh Koran Tempo. Dari narasumber hingga angel penulisan.

Tentu saja semua itu harus sesuai dengan visi dan misi Koran Tempo. Sehingga

Page 109: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

97

dapat dikatakan bahwa lembaga (Koran Tempo) lebih dominan dalam penentuan

arah pemberitaan. Pemberitaan ini menurut Koran Tempo sesuai dengan visi

Koran Tempo yang antikorupsi (wawancara redaktur pelaksana Koran Tempo.

Lampiran-lampiran).

Jadi bisa disimpulkan, bahwa sejak awal berita tentang penolakan

pembangunan gedung baru KPK, sudah dikontruksi oleh Koran Tempo. Sehingga

berita-berita yang dimuat pada periode 26-30 Juni 2012, lebih banyak

menyuarakan pihak-pihak yang pro KPK. Sedangkan DPR ditempatkan sebagai

orang yang salah. Seperti hasil wawancara dengan Baskoro (redaktur pelaksana)

yang mengatakan “Memang DPR banyak orang jahatnya kan? Jahat dalam arti

korupsi.” Pernyataan ini menjadi penjelas kenapa Tempo dalam pemberitaanya

menyudutkan DPR.

Dan jika dilihat korupsi dalam Islam pun dinilai sebagai suatu kejahatan.

Korupsi dikategorikan sebuah penghianatan atas amanah yang diberikan. Dalam

Al-quran pun banyak menjelaskan tentang itu. Jadi dapat dikatakan bahwa islam

melarang hal-hal yang termasuk korupsi. Jika berlandaskan keterangan itu, maka

masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam tentu saja tidak setuju

dengan korupsi.

Ini terlihat dari respon yang luar biasa ketika kasus penolakan

pembangunan gedung KPK oleh DPR mencuat. Rakyat banyak mendukung KPK

baik di Pusat ( Jakarta) maupun di daerah. Salah satu dukungan yang dilakukan

oleh masyarakat adalah penggalangan dana untuk pembangunan gedung KPK. Ini

mengindikasikan bahwa mayoritas rakyat Indonesia mendukung upaya

Page 110: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

98

pemberantasan korupsi. Yaitu dengan memberikan dukungan kepada KPK

sebagai lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia.

Lalu dilihat juga di berbeberapa media, kasus ini (pembangunan gedung

KPK) menjadi fokus pemberitaan. Bisa dilihat dari intensitas pemberitaannya

yang bertahan lebih dari satu minggu, baik dimedia cetak maupun di media

elektronik.

Koran Tempo termasuk salah satu dari media yang konsen memberitakan

kasus tersebut. Berikut ini kutipan hasil wawancara dengan Redaksi Pelaksana

Rubrik Hukum dan Nasional Elik Susanto dan L.K Baskoro yang menjadi alasan

Koran Tempo mengangakat kasus pembanguan gedung baru KPK.

“Ya begini, mediakan punya visi. Visinya antara lain kaya Koran Tempo

dan Majalah Tempo, membersihkan Indonesia dari korupsi. Kita perang

dengan korupsi, kita ga mentolerir korupsi. Kita ingin ada kondisi bersih.

Kita ingin yang salah dihukum, yang tidak salah ya tidak dihukum.”

Kutipan di atas memperlihatkan alasan Koran Tempo mengangkat kasus

korupsi yang terjadi di Indonesia, salah satunya adalah kasus pembangunan

gedung baru KPK. Koran Tempo menilai perlunya mendorong semua pihak untuk

memerangi korupsi. Mengingat korupsi merupakan kejahatan yang sangat serius

dan perlu penanganan khusus, sehingga korupsi di kategorikan Extraordinary

crime.

Jadi pandangan publik dan Koran Tempo memiliki kesamaan, di mana

korupsi menjadi kejahatan yang harus diberantas. Namun gerakan dukungan yang

terjadi dimasyarakat tidak bisa begitu saja terjadi. Seperti yang dikatakan

Gamson, bahwa media memiliki peran dalam menyatukan pandangan yang ada

dimasyarakat. Sehingga menyebabkan gerakan sosial (social movement), dalam

Page 111: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

99

kasus ini adalah gerakan dukungan untuk KPK. Maka bisa dikatakan Koran

Tempo memiliki andil dalam penentuan agenda (agenda setting) di masyarakat.

Page 112: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

100

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pada Koran Tempo, selama periode 26-30 Juni 2012.

Peneliti mendapatkan beberapa temuan yang menarik. Yaitu tentang frame yang

dibangun Koran Tempo dan kebijakan yang dilakukan dalam pembentukan kasus ini.

1. Frame yang yang dibangun Koran Tempo, selama pemberitaan kasus penolakan

pembangunan gedung baru KPK, dia (Koran Tempo) menempatkan diri dipihak

yang pro KPK. Hal itu terlihat dari kontruksi yang dibangun disetiap beritanya.

Judul-judul yang ditulis memberikan kesan negatif untuk DPR.

Serta narasumber yang diwawancarai lebih banyak pihak yang pro KPK,

dibandingkan pihak yang kontra. Koran Tempo beralasan DPR memang salah.

Maka sejak awal Koran Tempo tidak memberikan porsi yang banyak untuk pihak

pendukung DPR. Koran Tempo hanya memberikan satu narasumber atau

paragraph yang diberikan untuk pihak pendukung DPR. Komposisi dari

narasumber ini, memerlihatkan dengan jelas dukungan yang diberikan oleh Koran

Tempo kepada KPK.

Lalu dari hasil wawancara dengan redaksi pelaksana Koran Tempo,

peneliti mendapatkan keterangan. Bahwa frame yang dibangun Koran Tempo

memang untuk mendukung KPK, dari awal Koran Tempo memang sengaja

mengonstruksi berita itu.

Page 113: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

101

2. Konstruksi yang dilakukan Koran Tempo merupakan bentuk dukungannya

terhadap KPK. Koran Tempo beralasan, pemberitaan yang dilakukannya bukanlah

konstruksi dan opini mereka. Melainkan pendapat yang ada di publik. Namun

sejak berita ini masuk forum redaksi, berita itu sudah diarahkan ke arah itu. Tetapi

Koran Tempo menolak jika dianggap melakukan konstruksi atau beropini. Yang

mereka lakukan hanya memberitakan apa yang terjadi. Walaupun pemberitaan

yang mereka lakukan sejak awal, memang untuk menggambarkan sikap yang

dilakukan DPR salah.

Dari pemilihan narasumber, penentuan angel, dan penulisan berita sudah

ditentukan oleh redaksi. Wartawan dituntut untuk sejalan dengan visi misi Koran

Tempo. Mereka menganggap visi mereka yaitu anti korupsi. Jadi suara mereka

jelas, tidak mendukung korupsi.

Sehingga dalam pembentukan berita ini, redaksilah yang berperan dan

memiliki wacana yang ingin dibangun dari kasus pemberitaan penolakkan

pembangunan gedung baru KPK. Koran Tempo mengatakan apa yang ingin

dibangun adalah tindakan DPR yang menolak pembangun gedung baru KPK

salah, dan untuk menyadarkan masyarakat tentang kenyataan yang terjadi

sebenarnya terhadap kasus ini. Sehingga tujuannya untuk memberikan pendidikan

kepada masyarakat, agar masyarakat bersifat kritis dan tidak mudah dibohongi

oleh anggota DPR, yang dinilai Koran Tempo pandai berargumen dan bermuka

dua.

3. Konstruksi yang dibangun Koran Tempo, ternyata sama dengan persepsi yang ada

di masyarakat. Terbukti dari hasil pendeskripsian yang dilakukan peneliti dan

Page 114: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

102

wawancara kepada redaktur pelaksana Koran Tempo Elik Susanto dan L.K

Baskoro. Sehingga dapat dikatakan konstruksi yang dibangun Koran Tempo

berhasil dan mendapatkan respon seperti yang diharapkan. Di sini Koran Tempo

berhasil memengaruhi opini publik, sehingga mendorong terjadinya dukungan

untuk KPK. Dan penilaian masyarakat terhadap DPR negatif.

4. Dalam Islam, korupsi dipandang sebagai suatu kejahatan. Karena korupsi

dikategorikan sebagai bentuk penghianatan terhadap amanah. Sehingga bisa

dikatakan bahwa masyarakat Indonesia pun mendukung pemberantasan korupsi,

mengingat mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

Adanya kesamaan pandangan antara masyarakat dan Koran Tempo melihat

kasus korupsi. Bukan hanya disebabkan oleh kesamaan pandangan menilai

perlunya pemberantasan korupsi. Tetapi, kesamaan itu merupakan hasil dari

agenda setting yang dilakukan media, yang salah satunya adalah Koran Tempo.

B. Saran

1. Dari hasil penelitian pada Koran Tempo edisi 26-30 Juni 2012, peneliti

menemukan banyak narasumber yang sama pada periode itu. Namun setelah

dibandingkan dengan pemberitaan pada periode yang lain, ternyata banyak

narasumber “langganan” yang selalu dijadikan sumber oleh Koran Tempo.

Adanya narasumber “langganan” ini, membuat Koran Tempo hanya menunjukan

satu (1) opini. Walaupun penunjukan narasumber itu, untuk menunjukan

keberagaman pendapat yang ada terhadap suatu kasus. Dan dalam hasil

wawancara dengan redaksi pelaksana Koran Tempo, tenyata memang Koran

Tempo memiliki narasumber-narasumber yang sudah ditentukan. Mereka

Page 115: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

103

beranggapan itu dilakukan untuk menjaga agar narasumber yang diwawancara

tidak salah dan bersikap netral. Namun Koran Tempo juga menjelaskan bahwa

mereka mengetahui dengan pasti opini narasumber yang mereka wawancarai.

Tetapi penggunaan narasumber yang sama bisa menunjukan pendapat

yang diungkapkan pasti akan selalu sama. Sehingga pendapat yang narasumber

“langganan” ungkapkan sudah dapat ditebak. Misalnya jika narasumber itu pro

terhadap suatu pihak, maka pendapat yang disampaikannya akan membela pihak

itu. Pengutipan pendapat narasumber “langganan” membuat berita yang

disampaikan akan terasa “monoton” dan tidak dapat diartikan pendapatnya

menggambarkan opini mayoritas.

Seharusnya Koran Tempo dalam menyampaikan berita, menggunakan

pendapat orang-orang yang berbeda. Walaupun pendapat yang narasumber itu

tetap sama. Karena pengutipan sumber yang berbeda membuat berita yang

disampaikan menggambarkan pendapat mayoritas dan bukan pendapat yang

dimonopoli satu orang.

2. Dalam visi misi yang diusung Koran Tempo yaitu: “Menjadi acuan dalam proses

meningkatkan kebebasan rakyat untuk berpikir dan mengutarakan pendapat serta

membangaun suatu masyarakat yang menghargai kecerdasan dan perbedaan

pendapat.”. Visi ini, memberikan keterangan bahwa Tempo ingin mendidik

masyarakat untuk berpikir bebas dan berpendapat.

Namun, jika dilihat dari targer market dari Koran Tempo yang

memfokuskan pada kalangan menengah ke atas. Tidak bisa digambarkan sebagai

media yang mendidik masyarakat untuk berpikir dan berpendapat bebas. Karena

Page 116: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

104

masyarakat menengah dan atas tidak dapat dikatakan sebagai masyarakat

dominan. “Mereka” hanyalah kelompok minoritas yang sudah terpenuhi

kesejahteraannya. Sedangkan mayoritas rakyat Indonesia merupakan masyarakat

bawah.

Karena itu, Koran Tempo seharusnya menjadikan masyarakat bawah juga

sebagai target market. Masyarakat bawahlah yang seharusnya memerlukan

pendidikan untuk bisa bebas dari kebodohan dan eksploitasi. Mereka cenderung

dilupakan dan tidak diperdulikan. Padahal untuk membentuk Negara yang maju,

masyarakat bawah memiliki peran yang sangat vital. Merekalah penentu arah

pemerintahan suatu Negara. Namun jika masyarakat mayoritas ini tidak “dididik”,

mereka hanya akan menjadi bahan eksploitasi politik saja.

Page 117: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

105

DAFTAR PUSTAKA

Al Wasilah, A. Chaedar. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. 1990.

Anwar, Syamsul. Dkk. Telaah Fiqih Korupsi Dalam Muhamadiah dan Nadratul

Ulama (NU), Koruptor Itu Kafir. Jakarta : Mizan Publika. 2010.

Creswell, John W. Desain Penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:

KIK Press. 2003.

Birowo, M. Antonius, ed., Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gitanyali, 2004

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa,

Iklak Televisi, dan Keputusan Konsimen serta Kritik Terhadap Peter L.

Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana, 2008.

Daniel Parera, Jos. Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa,

Analisis kontrantif antar Bahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:

Erlangga. 1994. Cet-2.

Dardjowidjojo, Soenjono. Psiko-Linguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2010.

Dirjosisworo, Soerdjono. Fungsi Perundang-undangan Pidana Dalam

Penanggulangan Korupsi di Indonesia. Bandung: PT. Sinar Baru.

Eriyanto. Analisis Framing : Konstruksi Ideologis, dan Politik Media. Yogyakarta:

LKiS, 2008.

Fuad Noeh, Munawar. Islam dan Gerakan Moral Anti Korupsi. Jakarta : CV. Zulkifli

Hakim. 1997.

Igm,Nurjanah. Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupasi, Perspektif

Keadilan Melawan Mafia Hukum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2010.

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana 2007. Cet

ke-2.

Littlejohn, Stephen W. Teori Komunikasi , Theories of Human Communication.

Jakarta: Salemba Humanika. 2009.

Page 118: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

106

Rahardi, R Kunjana. Dimensi-Dimensi Kebahasaan: Aneka Masalah Bahasa

Indonesia Terkini. Jakarta: Erlangga. 2006.

Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2007.

Samsuri. Analisa Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta: Erlangga.

1978.

Severin, Werner J- James W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan

Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana. 2009. Cet ke-5.

Sobur, Alex. Analaisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung : Remaja Rosdakarya.

2009. Cet ke-5.

Suhaemi dan Ruli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Sumadiria, AS Haris. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Praktis Penulis

dan Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008

Suparno, Paul. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan . Pustaka Filsafat. 2007.

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia, 2005.

Vardiansyah Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta: Indeks.

2008. cet-2.

Vivian, John. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana. 2008. Cet ke-8.

Lain-lain:

Data resmi berupa Company Profile dari Koran Tempo, Grup Tempo

Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana Koran Tempo Erik Susanto, L.K.

Baskoro. Senin,17 Juni 2013,Jam 15:30 WIB.

Page 119: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

Transkip wawancara dengan redaktur pelaksana Koran Tempo

Nama narasumber: Elik Susanto, L.K Baskoro.

Jabatan: Redaktur Pelaksana

Hari/Tanggal: Senin,17 Juni 2013

Jam: 15:30 WIB

1. Apa yang melatar belakangi Koran Tempo pada tanggal 26-30 Juni 2012,mengangkat kasus

penolakan DPR terhadap pembangunan gedung baru KPK?

- Baskoro: Begini, kita harus tahu dulu, bagaimana KPK sama DPR. Selama ini KPK itu,

komisi yang paling gencar dalam mengusut kasus korupsi. Termasuk mengusut kasus

korupsi di DPR, anggota DPR. Jadi kalo kamu, eee eeee, pasti udah tahu ya, banyak

anggota DPR yang kena kasus, masuk penjara ya. Dari soal Miranda Goeltom, macem-

macemlah sekarang banyak. Nah, dalam perjalanannya kemudian publik tahu, bahwa

DPR ini seakan-akan, kemudian beradu dengan KPK. Apapun yang dilakukan KPK, DPR

berusaha menghalangi, bahkan kalo perlu dibubarkan. Kemudian muncul banyak

wacana-wacana, KPK itu lembaga ad-hoc, lembaga yang hanya ada bila diperlukan. Nah

itu kemudian banyak polemik. Intinya adalah supaya KPK itu bubarlah, supaya tidak

merusak DPR. Sebenarnya intinya itu aja, mereka marah dengan KPK. KPK dijegal gitu

loh. Termasuk juga dengan undang-undang, undang-undang KPK yang mau diperbaiki.

Termasuk juga, kemudian soal pembangunan gedung. Loh ngapain kamu membangun

gedung? Sementara kamu (KPK) bukan lembaga yang akan permanen. Semua

masyarakat tahu, sebenarnya semua ini ada apa? Semuanya tahu. Bahwa DPR mau

menjegal KPK. Nah bagi kita, bagi Tempo. Bukan hanya menarik, tetapi Tempo juga

punya visi. Untuk bagaimana sebuah lembaga yang baik itu dipertahankan. Bagaimana

kasus korupsi ini, juga harus diselesaikan. Kalo KPK tidak ada, mungkin kasus korupsi

juga banyak yang akan terhambat penyelesaiannya. Nah dalam posisi itulah, wartawan

melihat, loh kok ini kemudian ada pembangunan gedung KPK, kok dihambat. Ini adalah

berita, itu aja sebenarnya. Ini berita besar, gitu loh. Untuk kemudian, kita wawancara

macem-macem. Yang intinya adalah benar ga sih, tindakan DPR ini, untuk menghalangi

pembangunan itu. Dari saya, saya kira itu.

Page 120: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

- Elik susanto: Dan ada realitas di KPK ya, perlu alasan lain. Di samping juga ada

semangat kita (Tempo) mendorong supaya lembaga anti korupsi ini harus dipertahankan.

Nah realitas yang saya maksud di sini, bahwa KPK didirikan ter….2003!(suara Baskoro)

2003 itu ya. Semakin lama kan kebutuhan infrastruktur, termasuk gedung dan sumber

daya manusianya semakin bertambah. Karena tantangan untuk memberantas korupsi

memang semakin besar. Sehingga gedung yang ada sekarang ini, sudah tidak memadai

lagi. Makanya supaya, fasilitas infrastruktur ini sebagai penunjang KPK, kegiatan KPK

tetap harus disediakan supaya lebih representatif. Salah satunya harus membangun

gedung baru, karena gedung ini (gedung KPK sekarang) pun sifatnya masih minjam.

Gedung seperti apa? Ya tentu saja KPK sudah membuat semacam catatan-catatan yang,

untuk ditunjukan kepada pemerintah. Eh!, KPK butuh ini loh kira-kira. Karena anggaran

pemerintah harus didiskusikan dulu di DPR, nah di sini kemudian DPR memainkan. Nah

seperti yang dibilang pak Bas (Baskoro) tadi. Banyak sekali orang-orang DPR yang

terjerat kasus korupsi. Sehingga ada misi untuk menjegal atau memperlemah fungsi KPK

itu. Karena dari realitas KPK memang sangat membutuhkan sarana yang representatif.

Ya gedungnya, juga tentang anggarannya, termasuk juga penyidiknya. Sekarang ini udah

bejubel di kuningan (gedung KPK saat ini).

2. Apa pertimbangan sehingga kasus ini mendapat tempat lebih di Koran Tempo? Karena

melihat ada lima (5) hari kasus itu diangkat dalam Koran Tempo.

- Baskoro: ya pertama itu kembali pada saat saya jabarkan tadi. Bahwa berita soal korupsi,

soal KPK, soal DPR, atau soal perseteruan antara lembaga itu, secara publik itu menarik.

Di luar itu ada visi juga Tempo. Visi Tempo itu apa? Ya membela yang benar gitu loh.

Mengkritik atau mengkritisi orang-orang yang keliatannya kok ga bener, itu aja. Nah

kemudian kita kembangkan segala macem. Lima(5) hari di mana kita kembangkan berita

itu. Harus minta ke sini, wawancara orang KPK, bahkan tahu soal keadaan KPK. KPK itu

sekarang sekitar 500 (orang), mendiami gedung yang delapan (8) lantai. Itu saya pernah

masuk kesana. Nanti coba kamu harus baca laporan Tempo (Majalah Tempo) soal KPK,

edisi khusus. Itu terbit bulan desember kemarin. Itu lengkap isinya (tentang KPK), udah

punya kali ya. itu lengkap sekali soal KPK. Sehingga kalo kita jalan di lorongnya, itu

kiri-kanan itu dokumen. Jadi kalo kita nyenggol itu kejatohan dokumen. Belom lagi soal

penjara, harus ada penjara yang steril, yang ga bisa lari-lari orang seenaknya keluar, kaya

Page 121: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

Gayus. Nonton tenis di Denpasar. Nah itu kan harus punya gedung yang steril, yang

pengamatannya jelas. Nah itu visi kita, itu visi Majalah Tempo, Grup Tempo, soal

hubungan dengan korupsi. Kalo KPK ini kemudian dikerdilkan habis, yang rugi kita juga.

Nah kita perlu menjaga momen ini. Nah perlu untuk mendorong supaya publik tahu. Nih

publik liat ini, DPR tidak bener nih, KPK harusnya kaya gini loh. Nah tentu bukan kita

(Tempo) yang berbicara, tetapi publik yang bicara, kita (Tempo) yang wawancarai

sumber ini, sumber ini, A, B, C. Pengamat, kita lihat hukumnya gimana, kita lihat

orangnya gimana, sehingga memang betul. Sehingga publik tahu, bahwa memang betul

KPK perlu gedung. Kalo KPK butuh gedung dan bagus, mungkin kinerja akan lebih

bagus lagi. Dalam menjalankan tugasnya memberantas korupsi.

- Elik Susanto: saya pikir porsi lima (5) hari, dua (2), atau beberapa hari, sebenarnya tidak

harus menjadi ukuran berita itu menjadi konsentrasi. Tapi hampir semua cerita yang kita

anggap penting dan menarik, sesuai dengan visi Tempo yaitu anti korupsi. Itu selalu kita

bikin running-nya, berhari-hari. Eh apa, berdasarkan data yang kita peroleh. Tidak

kemudian harus lima (5) hari tidak, mungkin ada yang sampai sepuluh (10) hari, ada

juga. Jadi ukurannya itu, dari sisi bahan liputan kita. Dari hasil investigasi itukan

dapatkan bahan yang memungkinkan, untuk memberitakan peristiwa yang kita anggap

besar. Jadi seperti yang Koran Tempo atau Majalah Tempo yang, lima (5) hari berturut-

turut edisi pembangunan gedung di DPR. Karena memang upaya di DPR sangat kencang

sekali, untuk berupaya menghentikan upaya itu. Jadi, bahkan setelah lima (5) hari pun

kita masih menulis lagi, mungkin anda ga melihat ya. Tapi karena itu belum selesai,

hingga akhirnya kasus ini reda. Reda dalam arti tetap dibangun gedung yang representatif

buat KPK. Oke gitu.

3. Kenapa Koran Tempo lebih membela KPK dan menyudutkan DPR itu sendiri? Karena kita

tahu DPR merupakan perwakilan rakyat, tetapi ada kesan DPR itu disudutkan dengan judul

headline dan judul-judul berita yang lain.

- Baskoro: yang bilang menyudutkan itu orang ya, karena memang ga bener itu aja. Tentu

bukan Tempo yang bilangkan? Tapi kita, orang berkomentar menyalahkan DPR atau

mengkritisi. Ya karena DPR memang ga bener gitu loh, bagi kita, bagi orang. Jadi apabila

wakil, boleh wakil tapi kalo kebijakannya, kalo tata caranya ga bener ya harus saya

katakan. Bahkan biar presiden, bahkan kalo presiden keliru kita akan bilang keliru gitu

Page 122: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

loh. Menyudutkan DPR, ya memang faktanya karena memang DPR yang paling cerewet.

DPR paling banyak berusaha menjegal KPK. Kalo DPR ada yang bela ya silahkan, kita

kasih hak DPR untuk bela. Tapi kita juga kasih hak orang lain untuk dipihak ketiga atau

pihak KPK juga menyerang dalam hal ini. Adapun kemudian memberi kesannya

menyudutkan DPR, ya tidak. Memang demikian suara publik. Tapi ada yang membela

DPR ga?

- Elik Susanto: Porsinya kecil saya yakin.

- Baskoro: Memang DPR banyak orang jahatnya kan? Jahat dalam arti korupsi. Kalau

misal kita bilang, bilang orang-orang kita membela orang korupsi, kita membela orang-

orang DPR ga bener. Apa kata dunia? Terus Koran Tempo ini sebenernya ga bener, kamu

ga bisa. Terus mahasiswa bilang rakyat kok bilangnya ini orang-orang ga bener. Publik

kan geger. Loh justru kita,yang harusnya, media itu untuk, ini ga bener nih, yang kamu

bilang itu ga bener. Kenapa politikus melarang pembangunan gedung baru KPK? Ya kita

kasih faktanya ini, menurut kita begini. Kenapa kamu larang? Ternyata mereka asal

larang aja.

- Elik Susanto: Ya karena ketakutan.

- Baskoro: Karena ketakutan,

- Elik Susanto: Kalo nanti dijerat oleh KPK.

- Baskoro: takut nanti KPK jadi lebih besar. Dan lebih besar guna memberantas korupsi.

- Elik Susanto: Tapi ada ya, tambahan sedikit, argumentasi bahwa KPK lembaga adhoc

iya. Tapi kalo kemudian dihapus atau distop ditengah jalan itu masih perlu perdebatan.

Bahwa KPK ya kalo perlu diperkuat posisinya. Baik dari segi teknis penuntutannya,

bahkan sampai penangkapan dan penyadapan, sampai infrastrukturnya.

- Baskoro: Nanti kamu dalam bagian penulisan, kasih, bahas satu bab atau beberapa

bagian, atau dalam subnya itu, KPK adhoc atau tidak?

- Elik Susanto: Ya.

- Baskoro: Nah harus ada.

- Elik Susanto: Wawancara dengan pakar hukum yang mengatakan KPK itu bukan adhoc

sebenarnya. Melihat dari kebutuhan yang mendesak bahwa di Indonesia itu, sangat sangat

korupsi, butuh waktu yang panjang, butuh adhoc, lembaga yang kuat. Sehingga korupsi

itu benar-benar bisa diberantas.

Page 123: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

- Baskoro: Sebentar kalo kita berguyonan, guyonan secara umum aja ya. apakah lembaga

adhoc atau tidak? KPK itu lembaga yang didirikan untuk memberantas korupsi, ketika

lembaga lain ga ada. Itu seperti misalnya, apakah gereja itu dibutuhkan? Oh gereja itu

dibutuhkan sejauh manusia pernah berbuat dosa. Nah gitu, kapan kita ga berbuat dosa,

kan ga mungkin. Sama korupsi, kamu ga bener jika korupsi ga akan terjadi di Indonesia.

Kalo kamu ga jamin ga ada korupsi. Kamu jamin suatu ketika tidak akan ada korupsi. Ya

udah KPK bubar, tapi kan faktanya sulit. Karena korupsi itu melekat dengan sifat

manusia. Misalnya loh, saya cuma bilang KPK itu masih diperlukan.

4. Dari ketujuh berita yang diangkat pada tanggal 26-30 Juni 2012,hanya ada dua yang

dijadikan headline?apa pertimbangannya?

- Elik Susanto: Emang waktu itu, eskalasi perdebatan kelompok anti korupsi, temasuk

juga KPK dan para senior-senior KPK dengan DPR makin mengencang. Sementara di

DPR dalam pembahasan rencana merevisi undang-undang KPK, sekaligus juga menyetop

anggaran untuk bangun gedung itu cukup kencang. Sehingga ada semacam gerakan yang

dari publik ini mendesak supaya DPR ini tidak main-main dengan KPK. Makanya karena

udah klimaks waktu itu. Dan faktualnya memang terjadi gerakan anti korupsi, masyarakat

yang berbondong-bondong ke KPK kan, ada yang menyumbang pagar. Pagar bekas itu

untuk simbolik. Ada yang menyumbang uang, dan lain-lain. Sehingga terkumpul kalo ga

salah hanya simbol 300 sekian juta. Yang dihimpun oleh ICW, dan itu merupakan

gerakan yang murni untuk mempertahankan KPK. Sementara pihak yang ingin

melemahkan KPK, tidak juga, tidak kalah strategisnya karena dia yang mengesahkan

anggaran gitu kan. Nah itulah alasan sehingga misi Tempo yang pro anti korupsi, perlu

memberi porsi yang cukup besar terhadap peristiwa yang terjadi pada 26-30 Juni 2012.

Begitu kira-kira. Jadi ini komitmen Tempo dan konsistensi Tempo untuk mendukung

pemberantas korupsi.

5. Kenapa dari tujuh (7) berita, memiliki porsi yang berbeda-beda? Ada dua (2) headline, empat

(4) berita utama, dan satu (1) feature. Yang menarik adalah kenapa ada penulisan feature?

Apa sebenarnya yang ingin diangkat dari penulisan feature?

- Elik Susanto: jadi feature, yaitu sebenernya feature itu sesuatu yang unik ya. Namanya

aja feature. Di balik peristiwa itu pasti ada sesuatu yang menarik. Sehingga dalam tulisan

yang kita buat, secara pembagiannya, secara detail. Halaman depan berupa cover, ada

Page 124: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

ilustrasinya, ada infografisnya. Kemudian halaman dalem, halaman dua (2) itu ada

headline, juga ada berita duanya. Bahkan kalo anda melihat, pernah ada dalam satu (1)

edisi itu, sempat tiga (3) halaman semua satu (1) topik. Salah satunya adalah feature.

Feature ini, informasi yang ringan kita tulis secara mendalam, referensinya cukup banyak

dan cerita itu unik gitu loh. Terkait dengan kasus yang kita angkat saat itu. Misalkan

Dahlan waktu itu, kebetulan ya.kan Dahlan sendiri memang orangnya memang unik,

disamping unik, sumbangannya juga berbeda dengan yang lain-lain. Sama juga sebelum

Dahlan kan ada orang yang membantu pagar gitu kan. Pagar yang sudah berkarat diusung

ke sana itu juga kita bikin semacan tulisan sendiri, berupa feature. Jadi feature ini

semacam pendukung dari berita-berita yang cukup banyak dalam berita utama.

- Baskoro: Biar ga bosan pembaca itu.

- Elik Susanto: Ya betul

- Baskoro: Kalo seluruhnya hardnews, hardnews berita keras-keras. Mungkin ada feature

yang bersifat humanis, yang menampilkan sosok orang lain. Nah kita ingin membiasakan

wartawan juga gitu. Kalo dari sebuah berita ini ada ini ini, wah kita coba cari berita yang

sederhana aja. Yang mungkin orang lain ga kepikir, wartawan lain ga kepikir. Tapi kita

punya tujuan itu misalnya. Mungkin tidak terlalu panjang-panjang karena halaman koran

terbatas. Tapi sisi lainnya yang masih ada kaitannya juga kalo dia menyumbang, tapi ini

yang lebih spesibel.

6. Lalu apa tujuannya, selain tadi dikatakan Tempo anti korupsi dan KPK akan dijegal oleh

DPR. Apa ada tujuan selain itu?

- Baskoro: Ya begini, mediakan punya visi. Visinya antara lain kaya Koran Tempo dan

Majalah Tempo, membersihkan Indonesia dari korupsi. Kita perang dengan korupsi, kita

ga mentolerir korupsi. Kita ingin ada kondisi bersih. Kita ingin yang salah dihukum, yang

tidak salah ya tidak dihukum. Berangkat dari itulah kemudian, berita-berita kaya gitu kita

perjuangkan untuk jadi HL, naik. Sebetulnya itu intinya itu. Kalo pun kemudian itu jadi

HL dua (2) kali kenapa? Karena ketika itu memang berita itu memang lagi top. Lagi topik

trendi, trennya tinggi kalo di media online, jadi memang tidak ada pilihan lain, selain

Koran Tempo menurunkan berita soal itu. Soal apa, soal pro-kontra pembangunan

gedung itu. Apalagi kalo memang wartawan kita memiliki bahan-bahan yang cukup

lengkap. Kalo kemudian ada berita soal korupsi lagi, pembangunan gedung pro-kontra

Page 125: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

lagi hangat tapi wartawan Tempo tidak memiliki bahan yang lebih lengkap, ga akan jadi

HL, itu halaman. Tapi dua (2) harian berturut-turut, ini kalo kita bikin berita lagi masih

masuk ga ya? oh ga, ada yang lebih top dari kemarin, ya udah masuk kedalam, berita

utama.

7. Berarti ini menjelaskan kenapa berita pembangunan gedung KPK pada tanggal 25 Juni 2012,

hanya berita nasional. Lalu tiba-tiba tanggal 26 Juni 2012 menjadi headline?

- Baskoro: Iya iya, kasus ini menjadi menarik sekali. Kalo kemudian dalam minggu itu

menjadi menarik lagi, dan kita masih memiliki yang menarik lagi. Misalnya, saya

bayangin jika misalnya, anggota DPR itu melakukan sebuah rapat gelap, untuk rame-

rame lagi menjegal KPK. Jadi masalah pertama adalah berita itu menjadi hangat di

publik, kedua wartawan Tempo memiliki bahan-bahan apa, yang tidak selain eksklusif,

yang lain dari pada yang dimiliki media lain. Kalo dua (2) itu tidak didapat, tidak bisa

menjadi HL.

8. Lalu pada edisi 26 Juni 2012, Koran Tempo menuliskan headline “POLITIKUS SENAYAN

KERDILKAN KPK”. Apakah judul ini tidak terlalu menghakimi DPR yang menolak

pembangunan gedung baru KPK? Dan apa pertimbangannya sehingga Koran Tempo berani

menuliskan judul seperti ini?

- Baskoro: Anggota DPR kerdilkan KPK, anggota DPR kerdilkan KPK. Kerdilkan itu kan

mengecilkan. Itu konotasi yang secara bahasa juga ga bias, bukan, tetapi bukan bahasa

yang kasar. Anggota DPR misalnya apa ya, yang lebih make, itukan ga mungkin.

Maksudnya kerdilkan secara bahasa Indonesia bukan konotasi bahasa yang kasar. Tetapi

simbolis daripada untuk mengecilkan makna kan. Jadi pertama saya mau bilang dari tata

bahasa ga salah. Kedua kata mengkerdilkan kan fakta dari yang kita bilang tadi, bahwa

ada upaya DPR untuk mengecilkan perannya. Atau DPR membonsai KPK pun bukan

sesuatu yang keliru, maknanya memang mengkerdilkan. Karena maknanya ingin supaya

melumpuhkan KPK. Mengecilkan perannya, jadi mengkerdilkan kan supaya ga berguna.

Kalo sudah mengkerdil mau bagaimana? Mau melawan yang besarkan sudah tidak

bisakan. Makna mengkerdilkan ini membuat orang, oh jd DPR itu akan membuat KPK

tidak berdaya. Kira-kira kalo pembaca membaca akan begitu maknanya. Tidak

menghakimi.

Page 126: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

- Elik Susanto: Kita, mungkin publik itu harus mencermati. Meskipun DPR mempunyai

alasan yang argumentatif, seolah-olah masuk akal dari revisi itu. Jangan kemudian kita

terjebak, DPR itu boleh dibilang memiliki banyak argumentasi, namanya juga politisi.

Politisi itu selalu pandai berargumen. Kata mengkerdilkan sebenarnya sudah, bagi kami,

bagi KPK pun sudah kita analisa, bahkan kita mintakan komentar kepada beberapa orang.

Termasuk pakar hukum, termasuk juga lembaga-lembaga yang sikapnya sama dengan

Tempo. Ini apa makna dari upaya DPR dari merevisi undang-undang KPK? Artinya KPK

dibuat supaya tidak berdaya, supaya tidak punya banyak sarana untuk menjerat koruptor.

Artinya apa? Banyak pilihannya itu banyak. Bisa memangkas, kemudian menjegal bisa,

mengkerdilkan bisa, banyak kata yang mengistilahkan bahwa DPR itu mencoba

memperlemah fungsi KPK. Tapi istilah kerdil itu bukan sesuatu yang memojokan,

menghakimi.

9. Tetapi banyak kata lain yang bisa dipakai selain kata “mengkerdilkan”?

- Elik Susanto: Contohnya?

10. Itukan kasus penundaan, misalnya dengan kata “menunda”. Kata mengkerdilkan itu terlalu

menghakimi.

- Baskoro: DPR mengkerdilkan KPK, dijudul itu Koran Tempo mengutip dari siapa? Ada

yang mengomonng ga di situ?

11. Ada pak.

- Baskoro: Artinya kita ngambil dari orang yang berbicara. Itu bukan argumentasi,itu

orang ngomong kemudian kita ambil sebagai judul.

12. Tetapi ada niatan tertentu, mengapa mengambil kata-kata itu?

- Baskoro: mengapa memilih kata-kata itu? Ya niatnya memang itu. Kita membuat publik

tau apa yang dilakukan DPR. Artinya argumentasi yang dikatakan apapun, setelah

dikantor, memang itu tujuannya mu, memang sebenarnya ini. Kita membuka mata publik.

Biar masyarakat tau, jadi sipatnya init oh. Jadi bukan masalah melarang membangun

gedung KPK. Tapi takut jika KPK kuat kemudian menjadi lembaga yang bisa mengusut

kasus korupsi. Nah itu yang kita buka kepada publik.

13. Jadi dari awal Tempo sudah memiliki tujuan kearah itu?

- Baskoro: Ya, tujuannya adalah membuka mata publik, mencerdaskan orang.

- Elik Susanto : Jadi jangan terharu dengan argumennya DPR.

Page 127: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

- Baskoro: Itu tugas wartawan. Kalo DPR bilang, kita iya iya. wartawan bakal membela

DPR yang ga benar. Kita sebagai wartawan kita memilah. Bahaya kita, kasihan

pembacanya, kasian publiknya.

- Elik Susanto: Jadi bisa jadi politisi DPR itu ngomongnya A tapi dibelakang B. Biasanya

dirapat hari pertama bilangnya A, besoknya berubah lagi, sering terjadi itu. Makanya

media itu tidak mau dibohongin dengan argumentasi politisi yang sering berubah-ubah

sikapnya. Contoh sekarang ini BBM misalnya, BBM itu semua orang, PKS itu kan tidak

setuju tetapi ketika tiga (3) menterinya mengatakan setuju ga diapa-apain. Inikan ada dua

(2) agen ganda. Tetapi sekarangpun mereka tetap mengatakan tidak akan naik BBM, tapi

menterinya Setuju. Ini bagaimana? Apa tidak bertolak belakang?

14. Tempo mengatakan DPR salah. Tetapi di luar sana ada dua pendapat, yang pro dan kontra?

- Baskoro: Siapa yang kontra?

15. Yang saya tahu, itu dari Antara.

- Baskoro: Antara?

16. Ya dari Antara, mereka mengatakan harus menunda. Karena harus berhati-hati. Mereka

berargumen seperti itu, itu bagaimana?

- Baskoro: Ya silakan media membuat argument seperti itu. Tapi Tempo punya sikap,

sikap Tempo tercemin dari tajuk Tempo, kedua wanwancara sumber-sumber yang

diwawancara Tempo. Tidak apa-apa, mungkin antara sumbernya lain. Itu tidak masalah.

17. Apakah reporter memiliki kebebasan dalam menulis dan menentukan narasumber dalam

kasus ini?

- Baskoro: Dalam kasus itu dirapatkan, semua dirapatkan. Tapi dia juga memiliki

kebebasan lalu dikonsultasikan kepada atasannya. Karena apapun berita yang muncul di

Koran Tempo, itu merupakan padangan Koran Tempo, bukan pandangan si wartawannya.

Jadi sumber dilapangan boleh dibahas, tapi kemudian redaksi yang menentukan. Redaksi

mengadakan rapat. Kalo tiba-tiba narasumber yang diwawancarai ini penjahat, kan tidak

benar juga sumbernya itu. Atau wawancara orang yang sebenarnya ga bener, buat apa

gitu loh. Kita perlu tahu orang yang kita mewawancarai itu orang yang bener. Kita

wawancarai soal BBM, kita wawancarai orang yang tidak netral. Soal membangun

gedung, kita wawancarai orang yang diluar DPR dan KPK, yang netral. Tetapi kalo kita

wawancarai orang yang bela DPR, maka suaranya akan membela DPR. Nah kemudian

Page 128: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

disitulah reporter diajarin. Nah kalo reporternya sudah satu visi dengan redaksi, oh ini

yang harus diwawancarai. Jadi tidak diajarin lagi.

18. Berarti dari awal wartawan sudah diarahkan bagaimana meliputnya?

- Baskoro: wartawan sudah diarahkan kemana kebijakan Tempo berjalan, jadi tahu. Oh

iya, saya harus wawancara ini. Kalo saya wawancara anggota DPR yang pro atau yang

kontra, ya saya harus wawancarai siapa. Jadi harus cover bot side. Boleh sesuka hati,

mereka punya kebebasan. Sebagai wartawan politik panduannya. Tetapi yang saya

wawancarai itu sudah sesuai dengan garis kebijakan redaksi Tempo.

- Elik Susanto: Jadi yang dipilih ini adalah narasumber yang memiliki kredibilitas

pertama, dan dia tidak suka berbohong, arahnya itu ke sana. Jadi tidak semua narasumber

itu, kemudian kita ambil, harus kita pilih. Bener-bener yang kreterianya itu mereka punya

kredibilitas, punya kapasitas. Seperti orang-orang mantan penjahat, ketika diwawancarai

mereka akan membela kasusnya mati-matian. Tetapi kalo menyangkut pro-kontra

pembangunan gedung KPK, sikap Tempo jelas, kita mendukung. Jadi selain kita

mewawancarai orang yang tidak mendukung, kita juga harus mewawancarai orang yang

mendukung, supaya berimbang. Siapa orangnya? Ya kita pilih, ga asal orang kita

wawancara. Harus orang yang punya kapasitas, kredibilitas dan dia tidak berbohong.

19. Tadi dikatakan harus ada yang mendukung dan tidak mendukung. Namun porsi orang yang

tidak mendukung itu sedikit. Biasanya hanya satu paragraph diakhir. Itu bagaimana?

- Baskoro: Yang tidak mendukung maksudnya?

20. Misalnya seperti pembangunan gedung KPK, banyak yang mendukung. Namun seperti yang

dikatakan tadi, harus juga memasukan orang yang menolak. Menolak membangun gedung

KPK. Nah itu biasanya diposisikan diakhir dan hanya sebagian kecil.

- Baskoro: Nah, pertamakan kita berangkatnya dari DPR yang menolak, artinya suara

DPR ini suara yang menolak. Sementara sikap kita itu, kita punya fakta, sebenarnya

perlu sekali anggota KPK membangun gedung. Bisa dianggap ini sudah sikap mereka.

artinya tidak perlu banyak-banyak karena diawalkan sudah satu suara. Kita melawan

suara yang kuat ini, jadi cukup satu aja. Mungkin sebelum-sebelumnya sudah banyak,

jadi bukan berarti harus cari banyak-banyak, ga perlu. Karena sikapnya yang satu aliran

itu, sikapnya dari mayoritas anggota DPR komisi hukum. Yang udah kemana-mana koar-

koar tidak setuju pembangunan gedung KPK.

Page 129: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

21. Untuk hasil akhir, apakah reporter dilibatkan atau itu kebijakan redaksi sendiri?

- Elik Susanto: Ya kita selalu ada rapat, sekarang ini lagi rapat penentuan HL depan. ini

ditentukan oleh forum rapat, terdiri dari redaktur sama pemred, kalo ga ada pemred

biasanya redaktur eksekutif. Dimana reporter? Reporter itu sudah punya agenda rapat,

sudah punya rapat sendiri, biasanya pada malam hari. Malam hari untuk merencanakan

besok, mereka itu ada rapat. Sehingga untuk penentuan angel-angel itu dirapatkan dalam

forum redaksi, yang dirapatkan oleh redaktur sampai ke pemred. Jadi keterlibatannya

tidak langsung dalam forum redaksi, tetapi dengan komunikasi. Komunikasi liputan,

pelibatannya seperti itu. Karena mereka ada di lapangan, jadi tidak mungkin kita panggil

ke kantor. Tapi intinya pelibatannya itu tetap, Cuma bedanya tidak dikantor. Tetapi lewat

komunikasi, handphone, bisa milis, dan lain-lain.

Page 130: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOMEDIA

trusted and worth it

Page 131: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

TEMPO mampu

menghadirkan

media yang

TEMPO

terintegrasi.

Snergi yang

Media

Creative

Strategic

menjadi kekuatan

sekaligus

keunggulan Majalah Koran Portal Media Riset

kompetitif

TEMPO dalam

memenuhi

kebutuhan pasar

MBM TEMPO Koran Tempo Tempo

interaktif Iklan IMC

pembaca dan

industri. TEMPO

English

U Magz

Koran Tempo

Makassar

Tempo

Gading

TEMPO

Koran Tempo

Multimedia

Komunitas

Media

Consulting

Travelounge

MEDIA

trusted and

Page 132: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

MBM TEMPO

Terbit setiap Senin

120 halaman

Tiras180.000 eksemplar

Menguasai 68% pangsa pasar majalah berita

Tiras meningkat 30% setiap penerbitan edisi

khusus.

12.000 pelanggan terpilih yang menjadi

nasabah premium beberapa bank ternama

Indonesia

101 pelanggan korporat

5 bank, 5 airline, 56 hotel, 7 institusi

pemerintahan, 13 lounge, 6 rumah sakit,

13 institusi bisnis lain.

Distribusi Jabodetabek 59.31%, Sumatera

13,36%, Jabar & Banten 7,99%,Jateng & DIY

5,78%, Jatim 5,12%, Kalimantan 3,20%,

Sulawesi 2,24%, IBT 1,65%, Bali 0,93% dan

Luar negeri 0.42%

MEDIA

trusted and

Page 133: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

TEBI

Terbit setiap Selasa

80 halaman

Satu-satunya majalah berbahasa

Inggris dengan Perspektif

Indonesia.

Tiras 29.000 Eks

Dilanggan oleh seluruh perwakilan

negara asing dan lembaga

internasional di Indonesia.

Dilengkapi sisipan AsiaView dan

Outreach

Distribusi Jabodetabek 58,9%,

P. Jawa 15,8%, Bali 20,8%, dan

daerah lainnya 3,6%

MEDIA

trusted and

Page 134: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

MONTH/DATE THEME DESK

JANUARY, 18 SBY'S 100 DAYS PROGRAM: WAR ON LAW MOB LAW

FEBRUARY, 22 100 YEARS MUHAMMADIYAH AND AHMAD DAHLAN NATIONAL

MARCH, 15 INDONESIA MEGA PROJECT/ INVESTASI 2010 BUSINESS

APRIL, 5 TEMPO CHOICE: THE BEST UNIVERSITIES SCIENCE/ LIFESTYLE

APRIL, 26 INDONESIA OIL KINGS BUSINESS

MAY, 17 NATIONAL RESURRECTION DAY NATIONAL

JUN, 7, 14, 21, 27 WORLD CUP 2010, SOUTH AFRICAN (SPECIAL PAGE) LIFESTYLE/SPORT

JUL,, 4, 12 WORLD CUP 2010, SOUTH AFRICAN (SPECIAL PAGE)

JUL, 12 INDONESIA MOST CLEAN JUDGE LAW

AUGUST, 17 TALE OF THE BORDER:LIVING EXPERIENCE OF SOLDIERS ON

BOARDERLINE NATIONAL

SEPTEMBER, 20 INDUSTRIES REBORN AFTER 2008 BUSINESS

OCTOBER, 11

REVIEW OF ANTIPORNOGRAPHY ACT: CASE STUDIES OF

ANTIPORNOGRAPHY ACT IMPLEMENTATION IN BALI, MANADO, AND PAPUA

LAW

NOVEMBER, 29 INDONESIA OUTLOOK 2011 (POLITIC & ECONOMY)

DESEMBER, 6 THE BEST PHOTO, TEMPO CHOICE

DESEMBER, 20 THE BEST CEO 2010, TEMPO CHOICE LIFESTYLE

DESEMBER, 27 THE ARCHITECT (FIGURING INDONESIA MOST TALENTED &

INFLUENCING ARCHITECT BUSINESS

Page 135: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

U MAGZ

Male Life Style Magazine

Terbit Senin pekan pertama setiap

bulan

132 halaman

Tiras 28.000 eksemplar

Kelompok pembaca utama adalah

kalangan profesional muda

perkotaan,

TOM dan Keterbacaan. Urutan 6

setelah Femina, Men’s Health,

Cosmo, Matra, dan Kartini.

Distribusi utama Jakarta, Bodetabek,

Bandung, Surabaya, dan Medan.

MEDIA

trusted and

Page 136: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

MONTH EDITION THEME DESCRIPTION

2010

APRIL MANLY FOOD FAVORITE PLACE FOR EAT, STEAK, BEER, ETC.

MAY GROOMING BARBERSHOP, MAN SKIN CARE, RAZOR, HAIR CARE, PARFUME.

JUNE FOOTBALL WORLD CUP FEVER

JULY SEXIEST WOMAN ALIVE 10 MOST SEXIEST INDONESIAN WOMAN

AUGUST PRECIOUS ITEM COLLECTION SPECIAL PRODUCT OF MEN’S CHOICE (WATCHES, CARS, SHOES, ETC)

SEPTEMBER FASHION GUIDE DESIGNER BRAND, TIPS

OCTOBER INTERIOR (MEN’S CAVE) DESIGN, FURNITURE, LAMP, ART WORKS, RUDGE, MATERIAL, HOME DECORATION, HOUSEHOLD

EQUIPMENT

NOVEMBER BEST CAR CLASSIC CAR, CONCEPT, AND THE NEW ONE

DECEMBER PARTY ISSUES VENUE, DRINK, RAVE, DJ, ETC

2011

JANUARY TRAVEL GUIDE TOUR & TRAVEL, AIRLINES, HOTELS, TOUR PACKAGE, ETC

FEBRUARY RESTO GUIDE PLACE, FOOD, DRINK, AND WINE

MARCH FASHION GUIDE SUMMER COLLECTION’S APPAREL & RETAIL

APRIL BEST DRESSED BOUTIQUE, SHOES, WATCHES, JEWERLY, BAGS, ETC

Page 137: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

TRAVELOUNGE

Travel & Destination Magazine

Terbit setiap bulan dan terbit

pertama November 2009

132 halaman

Tiras 80.000 eksemplar

Konsep Travel & Destination

Magazine

Kelompok pembaca utama adalah

kalangan profesional muda

perkotaan, pria/wanita., kerap

melakukan perjalanan dengan

pesawat terbang.

Distribusi utama Jakarta

Internationl Airport,

MEDIA

trusted and

Page 138: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

DESTINATION LOMBOK CIREBON TOBA KEPULAUAN

NEW ZEALAND NEW DELHI

FINE DINE KEMBANG GULA BLUE ERAWAN SAM LORO

MURDAYA PETER GONTHA

SINGKAWANG PARANG TRITIS

TEMPOworth it

RUBRIK EDISI APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER

SERIBU NUMBERALA, NTT

WORLD CITY BOGOTA ARIZONA TOKYO CHRISTCHURCH,

DANAU PANGGANG,

KALSEL

BUFFALO, NEW

YORK

LIPUTAN MEDAN

SILVRETTA,

AUSTRIA

CULTURE TOPENG CIREBON ULOS TANJIDOR WAYANG GOLEK ODALAN POTEHI WAYANG ORANG BHARATA

ART

JONGGRANG DAPUR BABA SIPIROK

HANGOUT POTATO HEAD PORTICO CORK&SCREW DOME

LEISURE PARAGLIDING MOTOR BESAR-HD SAILING CAVING

INTERVIEW FAUZY ICHSAN HARTATI MICHELE SAMPOERNA 4 ANCHOR TV

SHOPPING CULINARY MALL BOUTIQUE MALL

PHOTOGRAPHY KAWAH PUTIH CAP GO MEI

TRAVEL CHOISE

ON LOCATION NZ, LORD OF THE RING

MEDIA

trusted and

Page 139: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

KORAN TEMPO

Terbit 7 hari seminggu

40 halaman

Tiras 240.000 eks

Sejak berubah dalam format

compact, tiras meningkat 20%

dan readership 34%.

Dilengkapi sisipan reguler

iTEMPO setiap jumat

TEMPO GADING (untuk

kawasan Kelapa Gading

dan sekitarnya).

Edisi khusus Jawa Timur dan

Jawa Tengah (cetak jarak

jauh).

Distribusi Jabodetabek

60,19%, Jateng & DIY 16,21%,

Jabar & Banten 12,94%,

Makassar 6,08%, Sumatera

2,72%, Jatim 1,03% dan

daerah lainnya 0.82%

iTEMPO

Terbit setiap Sabtu

8 halaman

Tiras 240.000 eks.

Memiliki 7 rubrik pilihan

Menjadi referensi utama

65% pembaca KT

TEMPO GADING

Dibaca oleh 80% warga

kawasan Kelapa Gading

dan sekitarnya.

Terbit pertama Oktober

2008.

Terbit setiap Jumat &

Sabtu

16 halaman

Tiras 35.000 eks.

MEDIA

trusted and

Page 140: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

TEMPO INTERAKTIF

10 juta page views per bulan

91% pengakses selalu

membuka seluruh berita

frontpage

59% mengakses dari kantor

51% mengakses dari rumah

Rubrik Favorit

Frontpage 91%

Nasional 89,8%

Internasional 67,1%

Teknologi 66,5%

MEDIA

trusted and

Page 141: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

42

3

TEMPOworth it

TIRELESS WORKER. Adalah kelompok yang

memandang pekerjaan sebagai sebuah tangga

karir sehingga harus diperjuangkan untuk

Tireless Trendsetter Socially aware Traditional Family Life

mencapai posisi puncak, meski terkadang untuk

mencapainya harus mengenyampingkan

kepentingan sendiri ataupun keluarga

19

23 18

9

18

TRENDSETTER. Adalah kelompok yang mengikuti

model/gaya terbaru. Aktif mencari

informasi, mengikuti perkembangan teknologi dan

selalu tertarik untuk mencoba hal yang baru dalam

22

kehidupannya. Selain itu juga tertarik dengan

hiburan/hangout/wisata.

SOCIALLY AWARE. Adalah kelompok yang

mapan secara ekonomi dan sosial yang dalam

59 57 64 65

kehidupannya selalu mengutamakan keseimbangan dengan masyarakat/lingkungan

sekitarnya. Dalam tindakannya selalu

memperhitungkan manfaat/dampak bagi lingkungan mulai dari persamaan hak, polusi, dll.

2 3

20 17 15 27

2

15

TRADITIONAL FAMILY LIFE. Adalah kelompok

yang sangat menjaga norma-norma/ nama baik keluarga, menempatkan pria sebagai kepala

keluarga dan wanita berperan dalam urusan

domestik keluarga. Kelompok ini juga setia

kepada pasangannya

MBM TEMPO TEMPO INGGRIS KORAN TEMPO U MAGAZINE TEMPO

INTERAKTIF

MEDIA

trusted and

Page 142: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

TEMPO INTERAKTIF U MAGAZINE KORAN TEMPO TEMPO INGGRIS MBM TEMPO

63 52

KKB 13

50

8,4

44 67

KPR 18

22,7

48,4

47

98

Kartu kredit

Asuransi

38

36,7

51

58

75,5

87

96

61

67 97

Perbankan

trusted and

92 94

92,5

MEDIA

Page 143: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPOworth it

TEMPO INTERAKTIF U MAGAZINE KORAN TEMPO TEMPO INGGRIS MBM TEMPO

31 87

Resto/fast food

Mal/Plaza

31,9 62,2

68 67,5

69

78

83

72,7

54 55

Dept store

34

42

59

64,3 72

Supermarket

Jasa penerbangan

36

63

70,7

86

84

95

93,1

74,7

MEDIA

trusted and

Page 144: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

worth itTEMPO

TEMPO Integrated (MARKOM)

Layanan Riset Terpadu untuk

kepentingan pemasaran, studi

media, product and corporate

branding.

Layanan Integrated Event untuk

program CSR dan Social Marketing,

Awarding, dan MICE

TEMPO Komunitas

Layanan community marketing.

75 event per bulan, 50 partisipan

per event

Profesional & entrepreneur dengan

SES A dan B.

TEMPOIntegrated ®

Marketing Management

MEDIA

trusted and

Page 145: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

TEMPO MEDIA

trusted and worth it

Page 146: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

IKLAN

POLITIKUSSENAYAN

KERDILKANKPK

”Bahkan, muncul rencana penghapusan komisi antikorupsi.”

PENUNDAAN PROYEK GEDUNG KPK JAKARTA — Sikap Dewan Perwakilan Rakyat menolak anggaran gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi terkesan mengada-ada. Bahkan, menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), sikap itu merupakan siasat untuk mengerdilkan peran lembaga antirasuah tersebut. ”Ini upaya kembali menggerogoti KPK,” kata Koordinator Fitra, Uchok Sky Khadafi, saat dihubungi kemarin.

DPR dinilai sudah berkali-kali berupaya mengecilkan peran KPK. Misalnya, Uchok mengatakan, adanya upaya DPR mengha-pus wewenang penindakan dan penuntutan dengan mengusung revisi Undang-Undang KPK. Kerja penyadapan KPK juga diusul-kan diperketat. "Bahkan, muncul rencana penghapusan komisi antikorupsi.”

KPK membutuhkan gedung baru kare-na gedung yang berlokasi di kawasan Kuningan, Jakarta, itu tak lagi memadai. Selain faktor kapasitas, gedung itu sudah berusia 31 tahun. Namun anggaran gedung baru KPK tak kunjung disetujui Dewan. Padahal anggarannya sudah masuk alokasi 2012. Pada tahun ini, KPK mendapat pagu anggaran Rp 225,7 miliar—di dalamnya ada dana Rp 70 miliar untuk gedung KPK. Tapi anggaran itu diblokir Komisi Hukum DPR dan diberi tanda bintang.

Ahli hukum tata negara Saldi Isra mengatakan tindakan DPR tidak logis. Guru besar Universitas Andalas ini menilai, alasan KPK meminta gedung baru untuk menambah personel seharusnya direspons positif oleh DPR. ”Sebab, penambahan personel akan meningkatkan kinerja KPK dalam memberantas korupsi,” ujar dia kemarin.

Hingga tadi malam, Komisi Hukum DPR masih membahas anggaran bersama KPK. Ketua Komisi Hukum DPR I Gde Pasek Suardika mengakui sikap Komisi Hukum belum tegas soal gedung baru KPK. ”Wajar kalau ada perbedaan pendapat di DPR,” ujar dia di kompleks parlemen.

Di antara sejumlah fraksi di DPR, ada yang mendukung dan ada yang meno-lak. Misalnya, Fraksi Partai Demokrat menyatakan mendukung. ”Bodoh kalau tidak mendukung,” ujar Ketua Demokrat Ruhut Sitompul. Sebaliknya, Fraksi PDI Perjuangan memandang gedung baru KPK belum perlu. ”Lebih mendesak untuk gedung Badan Nasional Penanggulangan Terorisme karena status gedung mereka tidak aman dan harus relokasi,” kata Eva Kusuma Sundari, anggota DPR dari PDI Perjuangan.

● RUSMAN PARAQBUEQ | SUBKHAN | SUKMA

BERITA UTAMA A4

MENTERI BICARA SOAL "NEGARA GAGAL'

BERITA UTAMA A3

RIBKA AKUI TERIMA TAS DARI ADIK NAZARUDDIN

SELASA26 JUNI 2012 EDISI NO. 3921 TAHUN XII 48 HALAMAN RP 3.000 ( LUAR JAWA + ONGKOS KIRIM )

SANG JENDERAL

www.tem po.co www.ko ran tem po.com

JERMAN VS ITALIA

LEBIH KETAT I C1

16Halaman

Edisi BolaC1

FO

TO: T

EM

PO

/TO

NY

HA

RTA

WA

N

Page 147: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

KPK sempat berencana menyewa

kontainer.

JAKARTA —Anggaran pemba-ngunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi sebenarnya sudah disetujui sebagian oleh Kementerian Keuangan sejak 2008. Menurut Sekretaris Jenderal KPK Bambang Sapto Pratomosunu, anggaran yang disetujui itu senilai Rp 90 miliar dari Rp 225,7 mili-ar. ”Tapi kemudian diberi tanda bintang oleh DPR,” ujar Bambang dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Hukum DPR tadi malam.

Bambang menjelaskan, dalam surat bernomor 3988/AG/2008 tertang-gal 4 Desember 2008 dari Direktorat Jenderal Anggaran

Kementerian Keuangan kepada Sekretariat Jenderal KPK, disebutkan bahwa dana pembangunan gedung baru KPK telah dialokasikan. ”Tapi harus dikoordinasikan dengan DPR terlebih dulu,” kata Bambang, mengutip surat tersebut.

KPK, dia melanjutkan, sempat menagih anggaran itu agar bisa masuk daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) pada tahun anggaran 2009. Namun, karena diberi tanda bintang alias ditunda, kata Bambang, ”Anggaran itu akhirnya tak masuk DIPA 2009.”

Namun penjelasan itu dibantah oleh Nudirman Munir, anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Golkar. Dia menegaskan, belum ada pembahasan soal anggaran gedung baru KPK oleh Dewan. ”Itu kebohong-

an publik,” ujar dia. Nudirman juga memperta-

nyakan anggaran KPK yang berubah-ubah. Dalam DIPA 2012, anggaran pembangun-an gedung baru KPK kembali muncul dengan nilai Rp 61,1 miliar. DPR pun mengaku kaget dan tak tahu alasan anggaran tersebut bisa mun-cul dalam DIPA. ”Untung belum turun,” ujar Ahmad Yani, anggota Komisi Hukum asal Fraksi PPP. Dia justru mempertanyakan alasan ang-garan itu bisa mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan. Meski begitu, Ahmad menegaskan, frak-sinya setuju dengan pem-bangunan gedung baru itu. ”Asal penggunaannya trans-paran,” kata dia.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandupraja mencerita-kan perlunya gedung baru. Menurut dia, kondisi kan-

tor KPK tak lagi memadai. ”Kantor KPK itu sudah kumuh,” ujar Adnan di hadapan anggota Komisi Hukum. Dia bercerita, ribu-an dokumen berserakan di jalan-jalan sepanjang koridor. Padahal itu seharusnya men-jadi dokumen rahasia. Untuk menyiasati dokumen yang sudah menggunung itu, KPK sempat berencana menyewa sebuah kontainer. “Semata-mata agar kerahasiaan doku-men terjaga,” katanya.

Agar anggota Dewan percaya pada penuturannya, Adnan pun mengajak mereka berkunjung ke KPK. “Bapak-bapak mungkin bisa melihat sendiri kondisi kantor kami,” kata Adnan. Hingga berita ini ditulis pada pukul 22.30, rapat pembahasan anggaran Komisi Hukum dengan KPK belum menghasilkan kepu-tusan. ● SUBKHAN | SUKMA

R ibut pembangunan ge dung Komisi Pem-berantasan Korupsi

menggugah kepedulian se jumlah pedagang kaki lima. Mereka secara su ka rela menyisihkan keuntungannya untuk disumbangkan buat mem-bangun gedung lembaga antirasuah ini. Secara simbolis, perwakilan peda-gang menyerahkan amplop berisi Rp 1 juta ke kantor KPK kemarin.

“Ini bentuk dukungan kami kepada KPK untuk terus berjuang membasmi korupsi dan jangan ter halang oleh ulah DPR,” ujar Sekretaris Jenderal Persatuan Pedagang Kaki Lima Indonesia Junaedi

Sitorus. Tak sulit menghimpun

dana dari pedagang. Apa-bila pedagang kaki lima yang jumlahnya mencapai 54 juta masing-masing iuran Rp 1.000 dalam tiga hari, kata Junaedi, akan terkumpul sekitar Rp 162 miliar. “Dengan demikian, KPK membangun kantor baru tanpa harus menung-gu uluran tangan DPR,” kata Junaedi.

Dukungan untuk mem-bangun kantor KPK juga datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Mantan Direktur Utama PLN ini mengaku gajinya selama enam bulan selama jadi menteri disum-bangkan untuk proyek

tersebut. “Saya tak pernah mengambil gaji. Saya sum-bangkan untuk membangun kantor KPK,” ujar Dahlan di Pemalang, Jawa Tengah, kemarin.

Penasihat KPK, Abdul-lah Hehamahua, mengata- kan lembaganya belum bi sa menerima sumbangan dari masyarakat karena be lum ada mekanismenya. “Saya kembalikan amplopnya, tapi saya akan mengontak mereka kalau sudah ada mekanisme soal sumbang-an tersebut,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Menurut dia, lembaganya mengapresiasi positif lang-kah masyarakat tersebut.

“Namun, masalahnya, baik dalam Undang-Undang KPK maupun UU Tindak Pidana Korupsi tidak dijelaskan mekanisme bantuan masyarakat dalam kegiatan pemberantasan korupsi,” katanya.

Indonesia Corruption Watch (ICW) menyambut baik sumbangan masyara-kat tersebut. Dalam waktu dekat ICW berencana membuat rekening khusus untuk penggalangan dana pembangunan gedung baru KPK. “Kami yakin masya-rakat akan merespons posi-tif rencana saweran untuk lembaga antikorupsi itu,” kata anggota Badan Pekerja ICW, Illin Deta Arta Sari.

● ISMA SAVITRI | EDI FAISOL | ENI SAENI

Lamban Membangun Infrastruktur

Betapa kurang pedulinya pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur. Anggaran negara untuk pembuatan berbagai fasilitas yang bisa

menggerakkan pertumbuhan ekonomi ini amat kecil. Pemerintah juga lamban menyiapkan aturan yang memudahkan pembebasan lahan untuk proyek penting.

Kita sebenarnya sudah memiliki Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Tapi hingga kini pemerintah belum menerbitkan peraturan pelaksa-naannya, yakni peraturan presiden. Ini membuat urusan pembebasan tanah--penghambat utama pembangunan infrastruktur--tak kunjung teratasi. Akibatnya, banyak proyek, termasuk 24 proyek jalan tol, macet.

Persoalannya bukan hanya lambannya pembuatan perpres, tapi juga isi aturan ini. Dalam rancangan perpres yang sedang digodok terdapat aturan peralihan yang dianggap justru menghambat pembangunan infra-struktur. Draf itu menyebutkan, peralihan aturan lama ke aturan baru masih sampai akhir 2014. Ini berarti proyek yang sudah berjalan masih memakai aturan lama, dan baru menggunakan aturan yang baru jika sampai akhir 2014 belum kelar juga. Masa peralihan ini dianggap terlalu panjang.

Kebijakan itu justru menyebabkan kalangan peng-usaha yang semula bergairah dengan terbitnya undang-undang baru menjadi kembali ragu-ragu. Ini akan membuat laju pembangunan infrastruktur terhambat lagi. Padahal Indonesia juga sudah sangat tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, yang notabene menjadi pesaing kita, terutama dalam menarik investasi baru.

Pemerintah semestinya konsisten soal pemba-ngunan infrastruktur. Apalagi Menteri Keuangan Agus Martowardojo, misalnya, yakin, jika urusan infrastruktur ini beres, Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 7 sampai 7,7 persen pada 2014. Infrastruktur yang bagus pasti akan menarik investasi langsung, asing maupun domestik, yang akan menambah daya dorong ekonomi Indonesia. Namun, jika aturan baru itu baru diberlakukan pada akhir 2014, keyakinan Menteri Agus tak berarti apa-apa karena kita masih belum bisa keluar dari persoalan lama.

Sikap yang tidak serius terlihat pula dalam soal pen-danaan. Pemerintah berulang kali mendorong swasta agar terlibat dalam pendanaan proyek infrastruktur, antara lain melalui skema public-private partnership. Tapi andil pemerintah sendiri sangat kecil. Setiap tahun rata-rata pemerintah hanya menganggarkan Rp 160 trili-un untuk infrastruktur. Celakanya, sebagian dari jumlah itu termasuk untuk biaya pemeliharaan.

Rendahnya dukungan dana pemerintah tersebut bisa dilihat dari rasio anggaran infrastruktur kita terhadap produk domestik bruto. Tahun ini rasionya hanya 2,21 persen. Idealnya, rasio tersebut berada di kisaran 5 persen. Tidak mengherankan jika dampak (elastisitas) pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat rendah, hanya 0,17 persen. Bandingkan dengan Cina, yang sudah 0,33 persen, dan India, yang 0,21 persen. Jika pemerintah terus-mene-rus mengabaikan pembangunan infrastruktur, kita tentu semakin sulit bersaing dengan negara lain. ●

DPR Tahan Anggaran Gedung KPK

Sumbangan Pedagang dan Menteri Dahlan

S E L A S A , 2 6 J U N I 2 0 1 2 A2

“Ini gaji selama enam bulan menjadi menteri, saya sumbangkan untuk pem-bangunan gedung KPK.”

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, kemarin di Pemalang, mengatakan gaji sebagai menteri juga diberikan untuk seorang anak genius yang berse-kolah di Jepang.

“Kami tidak bawa apa-apa. Enggak ada pengobatan gratis, hanya komunikasi dari hati ke hati.”

Calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, Faisal Basri, menyatakan saat berkampanye dirinya tidak menggunakan atribut apa-apa, kemarin.

■ RENCANA PROYEK KANTOR KPK Diusulkan: 2008Anggaran: Rp 225,7 miliar

Lokasi: Kelurahan Guntur, Kecamatan Setia Budi, Kuningan, Jakarta SelatanLuas Lahan: 8.000 m2

■ LUAS BANGUNAN27.600 m2, terdiri atas 16 lantai untuk menampung 1.394 pegawai (penjelasan Wakil Ketua KPK Zulkarnain, Maret 2012).

■ WAKTU PEMBANGUNAN3 tahun

■ SUMBER DANASisa dana yang diblokir Kemen-terian Keuangan, menunggu per setujuan DPR.

■ KONDISI GEDUNG LAMA- Bekas Bank Papan Sejahtera, berdiri sejak 1980.

- Beban kapasitas 650 orang dari idealnya 350 orang.- Rekrut pegawai hanya 140 pega-wai dari rencana 300 pegawai.

Jurus DPR

Maret 2010KPK dianggap tidak serius mengusut skandal Bank Century. DPR mengancam akan memotong anggaran KPK.

September 2011Komisi Hukum DPR terus mem-persoalkan kewenangan KPK, setelah pada September 2011 empat pemimpin Badan Anggaran diperiksa. ”Lebih baik KPK dibu-barkan, karena saya tidak percaya adanya institusi superbody dalam demokrasi,” kata Fachri Hamzah,

politikus PKS.

Oktober 2011Komisi Hukum DPR menyiapkan revisi Undang-Undang KPK untuk mengurangi kewenangan KPK, seper-ti menyadap, menyita, dan menggele-dah harus seizin pengadilan.

Proyek Lain

Proyek Hambalang*Rp 1,2 triliun diajukan April 2010, disetujui dalam APBN Perubahan 2010 pada Juni 2010

Proyek Wisma Atlet*Rp 191 miliar masuk dalam APBN 2010. Diusulkan sejak pertengahan 2009 dan disetujui pada Oktober 2009.

● SUMBER : DIOLAH TEMPO | EVAN | JOBPIE

Proyek yang Tertunda

K omisi Hukum DPR dini lai mencoba menahan dana pembangunan

kantor baru KPK. Padahal Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum sudah menyetujui anggaran dan teknis pengerjaan kantor lembaga antirasuah tersebut.

Page 148: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

R A B U , 2 7 J U N I 2 0 1 2 A3

“Bisa mengajukan peninjauan kembali.”

JAKARTA — Manajemen Bank Mutiara berkukuh tak meng-akui reksa dana Antaboga Delta Sekuritas sebagai produk yang pernah diter-bitkan Bank Century. Hal ini diutarakan oleh Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara, Rohan Hafas, menanggapi putusan Mahkamah Agung yang mewajibkan mereka mengganti dana nasabah reksa dana Antaboga sekali-gus membayar ganti ruginya. “Itu bukan produk bank dan kami tidak memiliki penca-tatannya,” kata dia kepada Tempo kemarin.

Rohan mengatakan, hing-ga kini pihaknya belum menerima salinan putusan dari Mahkamah Agung. Karena itu, manajemen Bank Mutiara belum bisa memberi tanggapan atas vonis lemba-ga hukum tertinggi tersebut. “Terlalu dini untuk berko-mentar dan memberi putusan soal itu,” ujarnya.

Dua hari lalu Mahkamah Agung menjatuhkan vonis kepada Bank Mutiara untuk mengembalikan uang pembe-lian reksa dana milik nasabah Antaboga senilai Rp 35,437

miliar serta membayar ganti rugi Rp 5,675 miliar. Putusan ini merupakan buah dari gugatan 27 nasabah Bank Century—nama lama Bank Mutiara sebelum kepemilik-annya diambil alih negara melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Kasus ini bermula dari penjualan produk reksa dana Antaboga oleh Bank Century Cabang Surakarta pada kurun 2002-2008. Jenis reksa dana yang dijual ialah Dana Tetap Terproteksi (kode bilyet DD) dan Discretionary Fund (kode bilyet BB) yang masing-masing akan jatuh tempo dalam tiga bulan dan satu bulan. Reksa dana tersebut dijamin oleh Bank Century sebagai produk yang aman dan menguntungkan.

Namun, setelah jatuh tempo pada November 2008, para nasabah tak bisa menca-irkan dana mereka. Lantaran manajemen Bank Century tak memberi penyelesaian, 27 nasabah produk investasi tersebut mengambil langkah hukum. Bank Century pun dinyatakan kalah dalam sidang gugatan di Pengadilan Negeri Surakarta dan Pengadilan Tinggi Semarang.

Bank milik Robert Tantular itu lantas mengajukan kasa-

si. Tetapi Mahkamah Agung pun menolak permohonan kasasi tersebut pada 19 April 2012 dan menyatakan Bank Mutiara sebagai pengganti Bank Century untuk memba-yar tuntutan nasabah.

Kepala Eksekutif LPS Mirza Adityaswara menga-takan manajemen Bank Mutiara masih memiliki lang-kah hukum lanjutan. “Bank Mutiara bisa mengajukan peninjauan kembali,” kata dia. Selaku pemegang saham terbesar Bank Mutiara, LPS tak akan mencampuri kepu-tusan yang akan diambil manajemen. Jika jajaran direksi telah memutuskan akan menerima atau menolak vonis Mahkamah Agung ter-sebut, ia mengatakan segera berkoordinasi dan membuat analisis.

Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Sigit Pramono berpendapat Bank Mutiara tak bisa disalahkan atas kasus gagal bayar reksa dana yang tak termasuk produk mereka. Sigit juga menilai pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini ialah individu yang memasarkan reksa dana Antaboga seolah-olah seba-gai produk Bank Century.

● MARTHA T | DIMAS S| FERY F

Bank Mutiara Belum Patuhi Vonis MA

W ajah Siti Aminah, peda-gang tempe di Pasar Jong, Semper, Jakarta Utara,

tampak berseri. Bibirnya tak henti menyunggingkan senyum. Dia baru saja menerima selembar pecahan Rp 100 ribu dari calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Tapi pemberian itu tak cuma-cuma. Pria yang akrab disapa Jokowi itu meminta Siti membungkuskan lima potong tempe. “Saya memang suka tempe,” kata Jokowi sambil mengambil bungkusan tempe yang baru dibeli. Jokowi menolak saat Siti menyodorkan uang kembalian.

Kedatangan Jokowi ke pasar itu memang masih berkaitan dengan kampanye pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta. Selain ke Pasar Jong, dia mampir ke Pasar Makmur di Marunda dan Pasar Sukapura di Cilincing. Jokowi tak khawatir aksinya itu bisa diang-gap sebagai politik uang. “Saya kan transaksi biasa, masak gak bayar,” katanya sambil tertawa.

Kedekatan Jokowi dengan pedagang sebenarnya bukan hal baru. Selama menjadi Wali Kota Solo, dia dinilai berhasil menata pedagang di daerahnya. Bahkan dia sudah meraih sejumlah peng-hargaan berkat keberhasilan itu.

Tak mengherankan jika, dalam pencalonan Gubernur DKI, dia pun berupaya mengambil hati para pedagang.

Di Jakarta saat ini terdapat 153 pasar tradisional. Jumlah itu tak sanggup menampung seluruh pedagang. Akhirnya pedagang tumpah ke jalan dan menjadi kaki lima. Ini juga berarti basis massa yang berhubungan dengan pasar sangat besar. Tak salah jika Jokowi berusaha mencuri suara dari para pedagang itu.

Kandidat lain tak mau kalah langkah dari Jokowi. Hidayat Nur Wahid, misalnya. Kandidat nomor urut 4 ini kemarin me-

ngunjungi Pasar Gembrong, Jakarta Pusat. “Jangan sampai pasar tradisional tergusur,” kata-nya. Dia juga berjanji, apabila terpilih, akan mengatur sewa lapak sesuai dengan nilai jual obyek pajak.

Begitu juga Alex Noerdin, yang jauh-jauh sudah mendekati pedagang di Pasar Tanah Abang. Bahkan dia berjanji memberi tempat khusus bagi pedagang di sekitar Tanah Abang. “Sebagian besar warga Tanah Abang adalah pedagang, jadi harus difasilitasi,” katanya. Janji Alex itu tak lepas dari kedekatannya dengan Menteri Perumahan Rakyat Djan

Faridz. Apalagi, sebelum menjadi menteri, Djan adalah pebisnis yang mengelola Blok A Pasar Tanah Abang.

Saat kandidat lain baru berjanji, calon incumbent Fauzi Bowo justru sudah lebih dulu melangkah. Dia diuntungkan oleh posisinya yang masih men-jabat gubernur. Menjelang masa kampanye, Fauzi meresmikan empat pasar yang baru direma-jakan. Namun strategi ini belum tentu memikat para pedagang. Hasilnya baru diketahui nanti, setelah pemungutan suara dige-lar. ● MUHAMAD RIZKI | MITRA TARIGAN | ADITYA | AMANDRA

| SUSENO

Calon Gubernur Berebut Suara Pedagang

JAKARTA — Direktur Ekse -kutif Pusat Kajian Anti-Ko -rupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, menilai pe nundaan anggaran pem-bangunan gedung Komisi Pem berantasan Korupsi ol eh Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat merupa-kan salah satu bentuk perla-wanan balik para koruptor.

Menurut dia, para politikus di DPR ingin menunjukkan kekuatan mereka kepada KPK, yang gencar mengusut kasus korupsi orang-orang Senayan. “Ini jelas bentuk dari corruptor fights back,” kata Oce kepada Tempo ke marin.

Komisi Hukum DPR belum juga menyetujui pengucur-an anggaran pembangunan

gedung KPK sebesar Rp 225,7 miliar. Padahal anggarannya sudah masuk alokasi 2012. Berbagai alasan penolakan dikemukakan oleh anggota Komisi. Misalnya, soal status KPK sebagai lembaga ad hoc dan urgensi pembangunan gedung. Gara-gara itu, mun-cul gerakan “sumbangan ge dung KPK” untuk mendu-kung KPK.

Sekretaris Fraksi Partai Ge rindra Edhy Prabowo me- nyatakan fraksinya mendu-kung anggaran gedung KPK. Namun, KPK juga harus memperhatikan sisi efisiensi anggaran negara. “Banyak gedung pemerintahan yang bisa digunakan KPK,” kata dia.

Ketua Fraksi Partai Demo -krasi Indonesia Per juangan Puan Maharani berharap pengga langan sumbangan dana pu blik dihentikan karena bisa menimbulkan persepsi buruk masyarakat terhadap DPR. Menurut dia, PDIP tak meng-halangi pembangunan gedung KPK, cuma meminta transpa-ransi ihwal rencana itu.

Wakil Ketua KPK Bam -bang Widjojanto mengatakan lembaganya berharap per-mohonan anggaran disetujui DPR. KPK sudah menjalan-kan saran DPR untuk meng-gunakan gedung pemerintah yang tak terpakai. Namun tidak ada satu pun gedung yang bisa dimanfaatkan.

● FEBRIYAN | IRA GUSLINA SUFA

Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan

IKLAN

REGINA SAFRI (ANTARA)

Jumakir, seorang tukang becak, di perempatan Tugu, Yogyakarta, kemarin, ikut menyumbang pemba-ngunan gedung KPK yang anggarannya ditolak oleh DPR.

Page 149: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

ANGGOTA DPR TERSANGKA KORUPSI AL-QURAN I A5

www.tem po.co www.ko ran tem po.com

IKLAN

JUMAT 29 JUNI 2012 EDISI NO. 3924 | TAHUN XII 48 HALAMAN RP 3.000 ( LUAR JAWA + ONGKOS KIRIM )

JAKARTA — Dukungan publik terhadap pemba- ngun an gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi meluas. Bermunculan warga yang meng-himpun sumbangan kemudian ditampung oleh Koalisi Saweran Gedung KPK, wadah gerakan sa wer an yang dikelola oleh sejumlah aktivis antikorupsi.

“Kami mengambil inisiatif untuk membantu KPK mewujudkan gedung baru. Ini juga seba-gai simbol perlawanan terhadap DPR,” ujar Koordinator Koalisi Saweran Gedung KPK Ilian Deta Artasari kemarin.

Aksi ini muncul setelah Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat tak kunjung menyetujui anggar-an pembangunan gedung KPK. Padahal anggaran sebesar Rp 225,7 miliar itu diajukan sejak 2008. Sumbangan datang dari pengamen, pedagang kaki lima, hingga Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.

Bahkan mahasiswa di sejumlah daerah, seper-ti di Malang, Jawa Timur; dan Garut, Jawa Barat, menghimpun koin untuk gedung KPK. Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten Masduki mengungkapkan, banyak warga yang akan menyerahkan ternaknya, seperti ker-bau, kambing, sapi, serta hasil kebunnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menilai pengumpulan dana ini meru-pakan tamparan bagi DPR dan pemerintah. ”Uang yang dihimpun halal, asal dicatat sebagai hibah.”

● TRI SUHARMAN | SUBKHAN | SIGIT ZULMUNIR | EKO WIDIANTO | AGUSSUP

ILUSTRASI: IMAM YUNNI (TEMPO)

“Ini simbol perlawanan terhadap DPR.”

PENYUMBANG GEDUNG KPK

MELUAS

16Halaman

Edisi BolaC1

KPK TOLAK SUMBANGAN PT CITRA MARGA A2

Page 150: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

”Sumbangan publik untuk gedung KPK bukan gratifikasi.”

JAKARTA — Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dituding makin mempersu- lit pembangunan gedung ba ru Komisi Pemberantasan Korupsi. Biaya pembangun-an yang sudah dialokasikan Kementerian Keuangan be- lum ada tanda-tanda akan di setujui.

”Jika DPR terus meno-lak merumuskan anggaran untuk gedung KPK, biarlah rakyat yang bahu-memba-hu,” kata Ilian Deta Artasari, Koordinator Koalisi Saweran Gedung KPK, kemarin. Menurut dia, sebagai lemba-ga tinggi negara, seharusnya DPR memberi fasilitas untuk kepentingan penegak hukum, bukan malah mempersulit.

Menurut aktivis Indonesia Corruption Watch ini, sikap DPR selalu berubah-ubah dalam menanggapi permo-honan anggaran gedung baru KPK senilai Rp 225,7 miliar itu. Mereka, kata Ilian, ber-tindak diskriminatif karena anggaran itu sudah diaju-kan sejak 2008. Sementara itu, beberapa proyek yang diajukan belakangan, seperti Wisma Atlet senilai Rp 191 miliar dan pusat olahraga Hambalang yang bernilai Rp 1,2 triliun, cepat disetujui.

Pengumpulan dana hingga kemarin, kata Ilian, sudah menghasilkan Rp 39 juta. Uang tersebut dimasukkan ke rekening atas nama ICW 0056124374 di BNI Cabang Melawai, Jakarta Selatan. Sumbangan dibatasi jumlah-

nya maksimum Rp 10 juta per orang. Sumbangan ini belum termasuk koin yang dihimpun warga di sejumlah daerah.

Warga Malang, Jawa Timur, misalnya. Dengan kardus ber-tulisan ”Koin untuk KPK”, mereka menghimpun uang dari warga yang melintas di depan kampus Universitas Brawijaya di Jalan Veteran, Kota Malang. “Berapa pun dana yang terkumpul kami kirim ke KPK,” kata koor-dinator aksi pengumpulan koin, Syahrul Sajidin.

Puluhan mahasiswa dan penggiat antikorupsi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kemarin juga mengge-lar aksi penggalangan dana untuk KPK. Mereka menen-teng kardus di Bundaran Simpang Lima dan sepan-jang Jalan Pembangunan,

Tarogong Kidul. ”Kami ber-gerilya mengetuk hati publik untuk membantu pemba-ngunan gedung baru KPK,” ujar Sekretaris Jenderal Garut Governance Watch, Agus Rustandi.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menyambut baik aksi publik ini. Menurut dia, sumbangan masyarakat tidak termasuk gratifika-si, tapi bisa dikategorikan hibah. “Pemerintah juga menerima hibah dari donor asing, itu bukan gratifikasi,” kata Busyro kepada Tempo. “Semoga dengan (saweran) ini gedung KPK berdiri murni dari rakyat.”

Anggota Komisi Hukum dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menilai penggalangan sumbangan sebagai upaya provokasi.

Diakui oleh Eva, DPR senga-ja membintangi (memblokir) anggaran untuk gedung KPK senilai Rp 61,1 miliar untuk anggaran tahun ini. Pembangunan gedung diang-gap belum perlu.

Berbeda dengan Eva, anggota Komisi Hukum dari Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, menga-takan KPK membutuhkan gedung baru dengan desain khusus. Kantor baru KPK, kata dia, harus didukung oleh teknologi tertentu yang tidak mungkin ada pada gedung-gedung lama yang sudah ada. “Karena itu, wajar jika sulit mencari gedung lama milik negara yang sesuai dengan kebutuhan operasional KPK,” kata Didi.

● FEBRIYAN | SUBKHAN | ANGGA SUKMA WIJAYA |

TRI SUHARMAN | EKO WIDIANTO | SIGIT M | ANGGRITA

DESYANI| AGUSSUP

JAKARTA — Komisi Pemberan -tasan Korupsi menolak sum bangan perusahaan pe- nge lola jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Alasannya, menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, bantuan seba-nyak US$ 2 juta itu melebihi batas persyaratan.

“Kami hargai pihak-pihak yang menyumbang KPK di atas Rp 10 juta. Tetapi kami tidak bisa terima itu,” ujar Bambang kemarin. Pimpinan maupun Koalisi Saweran KPK, lembaga yang menca-tat sumbangan untuk mem-bangun gedung baru KPK, menyimpulkan sumbangan PT Citra Marga melebihi

batas.Menurut Bambang, batas

nilai sumbangan Rp 10 juta sudah menjadi aturan yang dibuat koalisi yang terdiri aktivis antikorupsi itu. Di antaranya adalah Indonesia Corruption Watch, Transparency International Indonesia, dan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. “Aturan ini sudah ditetap-kan.”

PT Citra Marga berniat menyumbangkan duit setara Rp 18,8 miliar untuk gedung baru KPK dalam bentuk hak tagih. Uang tersebut berasal dari sengketa obligasi antara perusahaan itu dan Badan Penyehatan Perbankan Nasio -

nal (BPPN). Kasus ini pernah masuk dalam penyelidikan KPK pada 2007.

“Kami menang sesuai pu-tu san Mahkamah Agung. Ta -pi sudah 15 tahun tidak bisa diambil duitnya, sehingga lebih baik kami serahkan ke KPK,” ujar Direktur Utama Citra Mar ga, Jusuf Hamka, kemarin. Dia menegaskan, duit tersebut sudah bisa dicairkan melalui BPPN.

Meski menolak sumbang-an bernilai miliaran rupiah, Koalisi Saweran KPK tetap menerima pemberian Rp 10 juta dari PT Citra Marga, yang diserahkan oleh Jusuf. Penyumbang lainnya ada-lah Abdul Rahman Saleh.

Nilainya Rp 38,6 juta, yang merupakan bantuan dari sejumlah rekan mantan Jaksa Agung itu.

Ketua KPK Abraham Sa -mad mengatakan sumbangan ini merupakan bukti bahwa publik masih bersimpati kepada lembaga antirasuah itu. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Ke ua -ngan Kiagus Ahmad Bada -rudin menyatakan sa we ran untuk gedung baru KPK diperbolehkan. Aturannya, kata dia, akan dicatat seba-gai hibah dalam APBN. “Sum bangan itu merupa-kan hal lumrah dan boleh. Halal.”

● TRI SUHARMAN | ANGGA SUKMA WIJAYA

Lolosnya Bupati Buol

H ukum seolah tak bisa menjangkau Amran Batalipu. Sebelum menjadi Bupati Buol, Sulawesi Tengah, ia pernah divonis bersalah dalam kasus

korupsi, tapi akhirnya dibebaskan oleh Mahkamah Agung. Kini, ia pun kabur dari upaya penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap.

Penyuap ditangkap basah oleh penyidik, begitu juga rekannya yang diduga bos perkebunan sawit besar di Sulawesi Tengah. Kasus penyuapan terhadap Bupati Buol ini dikabarkan berkaitan dengan pengurusan izin perkebunan. Namun, ketika penyidik KPK hendak menangkap Amran Batalipu, banyak sekali orang yang menghalangi. Sekelompok orang bahkan menggebuki penyidik dan beramai-ramai merusak mobil milik KPK.

Sehari kemudian, Amran Batalipu masih tampil ber-kampanye di depan pendukungnya. Ia malah menuduh ada pihak yang tak menginginkannya memimpin kem-bali Buol. Retorika politik seperti ini juga disampaikan oleh kalangan Golkar, partai penyokong Amran. Ada politikus partai ini yang menganggap langkah KPK tidak etis karena sang bupati sedang mencalonkan lagi dan tahap pemilihan sudah dimulai.

Pernyataan itu jelas membodohi masyarakat karena mencampuradukkan urusan penegakan hukum dengan politik. Suap adalah suap. Kejahatan ini tetap harus diusut kendati sang tertuduh sedang berlaga dalam pemilihan bupati. Tapi sering kali masyarakat gampang dikecoh oleh politikus sehingga menjadi kurang peduli terhadap pemberantasan korupsi.

Sebelumnya, pada April 2007, masyarakat Buol pun tetap memilih, bahkan memenangkan, Amran ketika saat itu ia telah divonis bersalah oleh pengadilan negeri dalam kasus korupsi anggaran daerah. Ia dihukum satu tahun penjara dalam kasus yang terjadi ketika ia masih menjadi Ketua DPRD Buol. Vonis ini juga dikuatkan oleh pengadilan tinggi. Tapi beberapa bulan kemudian, saat Amran sudah dilantik menjadi bupati, ia divonis bebas oleh MA, putusan yang diprotes kalangan peng-giat antikorupsi.

Betapa memprihatinkan bila dalam kasus suap kali ini pun Amran lolos dan terpilih kembali men-jadi bupati. Ini berarti hukum benar-benar lumpuh. Padahal KPK tentu tidak sembarang memburu orang. Dari penangkapan para pelaku suap, diperkirakan telah ada bukti dan kesaksian yang cukup untuk men-jerat Pak Bupati.

Praktek suap di seputar perizinan perkebunan sawit ini memang bukan hal baru. Kejahatan ini meningkat tajam setelah desentralisasi pemerintahan diterapkan. Obral perizinan terutama terjadi menjelang proses ekstramahal kampanye pemilihan kepala daerah. Itu sebabnya, upaya KPK membabat korupsi yang dilaku-kan para kepala daerah, termasuk kasus Bupati Buol, perlu didukung.

KPK juga mesti meminta kepolisian mengusut orang-orang yang telah menganiaya penyidik yang memburu Bupati Buol. Perbuatan mereka bukanlah kriminal biasa, melainkan menjurus pada tindakan menghalang-halangi, bahkan melawan, upaya penegakan hukum. Tekanan mungkin juga datang dari kalangan partai politik, terutama Golkar, yang menyokong Amran. Namun kami berharap KPK tidak terpengaruh oleh kekuatan politik mana pun. ●

DPR Dinilai Persulit Pembangunan Gedung KPK

Sumbangan PT Citra Marga Ditolak

J U M A T, 2 9 J U N I 2 0 1 2 A2

“Sepengetahuan kami, itu (proyek gedung KPK) sudah dianggarkan. Tapi statusnya masih dibintangi dan perlu persetujuan untuk mencabut bintangnya.” vv

Menteri Keuangan Agus Martowardojo, kemarin di Jakarta, memastikan sudah menyetujui anggaran untuk pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Jangan cuci tangan dong dalam kasus itu, ka- sihan nasabah menjadi terombang-ambing.”

Analis pasar modal dari Aspirasi Indonesia Research Institute, Yanuar Rizky, meminta Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tegas dalam penyelesaian kasus Antaboga, kemarin.

Sebidang tanah kosong sekitar 8.000 meter persegi terhampar di belakang gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, di Kuningan, Jakarta. Di sinilah gedung baru KPK akan dibangun.

DHEMAS REVIYANTO (TEMPO)

Page 151: POLEMIK ISU PEMBERANTASAN KORUPSI KPK VERSUS DPRrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34343/1/... · cara bercerita tentang suatu . peristiwa dan menghubungkan satu sama

S A B T U , 3 0 J U N I 2 0 1 2 A4

Siswa Sekolah Kartini menyerahkan hasil mengamen, warga

Makassar menghimpun batu bata.

JAKARTA — Sumbangan masyara-kat untuk pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi terus mengalir. Bantuan dalam bentuk cek dan uang tunai itu ditampung Koalisi Saweran Gedung KPK, yang membuka pos layanan di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Hingga kemarin, menurut Koordinator Koalisi Saweran Gedung KPK Ilian Deta Artasari, sumbangan yang terkumpul sebe-sar Rp 93.968.530. Sedangkan bantuan dalam bentuk kiriman wesel tercatat Rp 184 ribu. Ilian mengaku tidak mungkin sum-bangan publik bisa memenuhi jumlah yang dibutuhkan, yaitu

Rp 225,7 miliar. “Ini lebih pada partisipasi masyarakat mendo-rong KPK dalam memberantas korupsi,” ujarnya.

Penggalangan dana ini menyusul sikap Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat yang tak kunjung menyetujui anggar-an gedung baru KPK. Padahal proyek ini sudah diajukan sejak Maret 2008. Alasan DPR tidak segera menyetujui, menurut sejumlah politikus di Senayan, adalah gedung baru KPK diang-gap belum perlu.

Mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris kemarin datang ke KPK bersama putrinya, Fahira Idris. Masing-masing menyum-bangkan Rp 5 juta. “Ini atas nama pribadi dan uangnya dija-min halal,” kata Fahmi Idris sem-bari menambahkan, sikap DPR sangat tak masuk akal.

Aktivis antikorupsi, Fadjroel Rahman, juga menyerahkan uang tunai Rp 225.700. “Saya menyumbang sesuai dengan

kebutuhan KPK, Rp 225,7 miliar, tetapi dibagi sejuta, biar sejuta-nya dikalikan sendiri oleh DPR,” ucapnya.

Tak cuma aktivis, siswa Se -kolah Darurat Kartini dari Lodan, Ancol, Jakarta Utara, berbondong-bondong datang ke gedung KPK. Dengan seragam putih-biru, mereka membawa kaleng cat bekas berisi uang pecahan dari Rp 1.000 hingga Rp 10 ribu. “Enggak dihitung, seadanya saja,” kata Agam, salah seorang siswa. Menurut dia, uang tersebut hasil dari menjual kopi, rajutan, batik, serta mengamen. “Jumlahnya Rp 466.700.”

Putra bungsu calon Gubernur Jakarta, Faisal Basri, Muhammad Attar Basri, tak mau ketinggalan. Bocah 11 tahun ini menghibah-kan celengan berbentuk gajah yang berisi uang Rp 317 ribu. Sedangkan Faisal Basri sendi-ri menyumbangkan Rp 1 juta. Adapun Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia menyerahkan

bantuannya Rp 1.227.000.Dari luar Jakarta, sumbang-

an terus berdatangan. Warga Situbondo dan Surabaya, misal-nya, menyerahkan uang recehan yang dihimpun dari penggu-na jalan di dua kota tersebut. Adapun warga Makassar berini-siatif mengumpulkan batu bata untuk membangun gedung baru KPK. “Jika pemerintah tak sang-gup membangun kantor KPK di Jakarta, biar kami bangun di Makassar,” ujar Anwar Lasappa, Koordinator Gerakan Rakyat Peduli KPK.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menyam-but baik aksi publik ini. Ketua Mahkamah Agung Mahfud Md. memastikan gerakan saweran tak melanggar Undang-Undang Korupsi. “Sejak dulu, sumbangan dari masyarakat untuk negara itu sudah ada dan sah-sah saja,” katanya di Semarang.

● ANGGRITA DESYANI | SUNDARI | ILHAM TIRTA |

ROFIUDDIN | IKA NINGTYAS | FATKHURROHMAN TAUFIQ

JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara siap menghadapi gugatan dua man-tan direksi PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero). Namun, menurut Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN Hambra Samal, pihaknya baru mengetahui gugat-an itu dari media massa. “Sejauh ini kami belum tahu soal gugatan itu,” katanya di Jakarta kemarin.

Kamis lalu, mantan Direktur Utama Biro Klasifikasi Purnama Sembiring Meliala serta mantan Direktur Operasi dan Pemasaran Setudju Dangkeng mendaf-tarkan gugatan terhadap Menteri BUMN Dahlan Iskan ke PTUN Jakarta. Bersama Edy Cahyono (Direktur Keuangan dan Personalia) dan Ajatiman (Direktur Teknik dan Pengembangan), keduanya dipecat pada 25 Mei 2012.

Hambra juga mengatakan bahwa Kementerian belum memahami materi gugatan yang dilayangkan oleh kedua man-tan direksi perusahaan pelat merah itu. Pengadilan pun belum memanggil Menteri BUMN Dahlan Iskan. “Belum ada panggil-an, jadi belum ada action,” kata dia.

Meski demikian, Hambra menambahkan, jika sudah mengetahui soal gugatan ter-sebut, Kementerian akan mengumpulkan bukti-bukti dokumen yang terkait dengan gugatan itu. Dokumen tersebut bisa berupa alasan yang menyebabkan pencopotan atau hal lain. “Tergantung apa yang digugat,” ujarnya.

Ahli hukum tata negara Margarito ber-pendapat, gugatan terhadap Menteri BUMN sah dilakukan. Dia berargumentasi, meski Dahlan memiliki kewenangan untuk meme-cat, kalau tidak ada alasan yang kuat, kepu-tusan tersebut bisa digugat.

Menurut dia, apa yang dilakukan Dahlan adalah tindakan tata usaha yang berkait-an dengan jabatan penunjang kenegaraan, sehingga seharusnya memiliki dasar hukum. Ia menyarankan agar Dahlan menjelaskan alasan pemecatan, sehingga ada kemung-kinan gugatan dicabut.

“Karena jika tidak dicabut dan pihak penggugat menang, konsekuensinya Dahlan harus menuruti kehendak mereka.” Akan halnya Dahlan, ketika dimintai konfirmasi, dia hanya tertawa dan menolak menjawab.

PT Biro Klasifikasi Indonesia adalah per-usahaan yang bertugas membuat klasifikasi kapal niaga yang secara reguler beroperasi di perairan Indonesia.

● SUNDARI | SYAILENDRA | EFRI RITONGA

JAKARTA — Polisi menangkap lima tersangka penyerangan pos gardu milik Forum Betawi Rempug di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu dinihari lalu. Penyerangan yang menewaskan satu orang tersebut memicu serang-an balasan pada keesokan harinya berupa pembakaran sebuah rumah dan kendaraan milik Wakil Ketua I Pemuda Pancasila Tangerang.

Kelima orang yang telah

ditangkap itu adalah Mulyadi, 30 tahun, Ari Junianzah (19), Abdul Kohar (30), Abdulloh (30), dan Yandi Margucan (19). “Mereka dari kelompok Pemuda Pancasila,” kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kemarin.

Polisi masih memburu sem-bilan tersangka lain. Adapun barang bukti yang telah disita berupa empat bilah corbek, delapan golok, serta

masing-masing satu sangkur, linggis, dan samurai. “Satu corbek masih ada darahnya. Alat ini dipakai oleh Yandi,” kata Rikwanto.

Kepala Polres Kota Ta -ngerang Komisaris Besar Bam bang Pri yo Andogo mem be nar kan ada nya pen- ang kap an dan penyitaan 15 senjata tajam itu. Polisi, kata dia, juga sedang mendalami motif dan peran masing-masing tersangka.

Menurut Bambang, keli-ma tersangka pengeroyokan di pos gardu milik FBR di Pondok Aren itu ditangkap saat mereka berkumpul di pos ranting Pemuda Pan-casila Ulujami, Jakarta Selatan, pada Kamis malam. “Mereka kami jerat dengan pasal berlapis tentang penge-royokan dan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya seseorang.”

Sementara itu, selusin orga-

nisasi masyarakat memenuhi undangan untuk hadir ke Markas Polda Metro Jaya, tadi malam. Di antara mere-ka terdapat Forum Betawi Rempug, Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, dan Forum Komunikasi Anak Betawi.

Mereka masing-masing mem bawa serta puluhan anggotanya dalam acara bertajuk silaturahmi yang didominasi kegiatan makan-

makan dan hiburan tersebut. Edwan Hamidy, Direktur

Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia FBR, mengatakan pertemuan tersebut adalah satu cara untuk menyatukan organisasi masyarakat.Togar M. Nero, Pembina Pemuda Pancasila Koordinator Wi -layah Jawa menyatakan be- lum tahu ihwal kasus keke-rasan di Pondok Aren.

● AFRILIA SURYANIS | MITRA TARIGAN | JONIANSYAH

Bantuan untuk Gedung KPK Terus Mengalir

Ribut Antar-Ormas, Polisi Tangkap 5 Tersangka

Kerja Sama RI-GeorgiaMenteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kanan) berbin-cang dengan Menteri Luar Negeri Georgia H.R. Grigol Vashadze ketika melakukan pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, kemarin. Pertemuan tersebut bertujuan mening-katkan hubungan bilateral di bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Georgia juga beren-cana membuka kedutaan besar di Indonesia.

DASRIL ROSZANDI (TEMPO)

BUMN Siap Hadapi Gugatan Mantan Direksi