polarisasi cahaya
-
Upload
silfiananda -
Category
Documents
-
view
220 -
download
1
Transcript of polarisasi cahaya
Pada percobaan yang berjudul “Polarisasi Cahaya ” ini bertujuan untuk memahami
keberadaan bidang polarisasi dari pengamatan perilaku cahaya yang melewati dua buah filter
polarisasi. Dua buah filter polarisasi tersebut, 1 filter berfungsi sebagai palarisator dan yang 1
nya lagi berfungsi sebagai analisator. Kedua filter ini memiliki titik fokus lensa yang
berbeda-beda, pada polarisator lensa f= + 50 mm, dan pada analisator lensa f= + 100 mm.
Filter polarisator pada pengamatan ini diletakkan 5 cm didepan sumber cahaya, dan filter
analisator diletakkan di depan lensa polarisator.
Dalam melakukan pengamatan polarisasi cahaya ini, dilakukan 7 kali pengamatan
dengan sudut rotasi yang berbeda-beda, yakni pada sudut 0o, 45o, 90o, 135o , 180o, 270o, 360o.
Untuk mendapatkan beberapa macam sudut rotasi tersebut dapat dilakukan dengan cara
memutar analisator perlahan-lahan searah dengan jarum jam atau berlawanan dengan jarum
jam. Ketika praktikan melakukan pemutaran sesuai dengan sudut rotasi, praktikan juga
mengamati perubahan cahaya yang tampak pada layar putih yang berada beberapa cm dari
analisator. Cahaya yang tampak pada aanalisator tersebut berbentuk lingkaran dan berwarna
kuning.
Pada pengamatan ini, dapat diketahui bahwa ketika analisator diputar, maka akan
terjadi perubahan cahaya yang tampak pada layar. Perubahan yang terjadi tersebut amatlah
sedikit, sehingga dalam melakukan pengamatan, praktikan haruslah teliti dalam melihat
perubahannya. Dari pengamatan ini diketahui bahwa ketika analisator berada pada sudut
rotasi 0o, cahaya yang tampak pada layar adalah cahaya terang. Ketika dilakukan pemutaran
pada sudut rotasi 45o, cahaya yang dihasilkan adalah cahaya yang cukup terang, artinya
cahaya yang dihasilkan oleh sudut rotasi 0o lebih terang jika dibandingkan dengan cahaya
yang terbentuk pada sudut rotasi 45o. Pada pemutaran selanjutnya, yakni pada rotasi 90o
cahaya yang dihasilkan adalah cahaya redup. Ketika pemutaran dilanjutkan, yakni pemutaran
pada sudut rotasi 135o, cahaya yang terbentuk adalah cahaya sedikit redup. Cahaya yang
dihasilkan oleh sudut rotasi 135o jika dibandingkan dengan sudut rotasi 90o, maka cahaya
yang dihasilkan oleh sudut rotasi 135o lebih terang dari cahaya yang dihasilkan pada sudut
rotasi 90o. Pengamatan selanjutnya adalah pengamatan pada sudut rotasi 180o, pada sudut
rotasi ini, cahaya yang dihasilkan adalah cahaya yang cukup terang. Pada pemutaran sudut
rotasi 270o, cahaya yang dihasilkan adalah cahaya yang redup. Pemutaran sudut rotasi
selanjutnya adalah pada 360o, pada pemutaran rotasi ini, cahaya yang dihasilkan adalah
terang.
Dari hasil pengamatan praktikan tadi, dapat diketahui bahwa pada pemutaran sudut
rotasi dari 0o hingga sudut rotasinya 360o terdapat kesamaan intensitas cahaya yang tampak
pada layar. Hasil dari pengamatan, diketahui bahwa cahaya yang tampak pada 0o dan 360o
adalah sama, yakni cahaya terang. Selain pada sudut rotasi 0o dan 360o, cahaya yang
dihasikan dari sudut rotasi 90o juga memiliki kesamaan intensitas kenampakan cahaya dengan
cahaya yang dihasilkan oleh sudut rotasi 270o , cahaya yang dihasilkan oleh kedua sudut
rotasi tersebut adalah cahaya redup. Sudut rotasi lain yang menghasilkan intensitas cahaya
yang sama adalah sudut rotasi 45 o dan 180 o, kedua sudut ini menghasilkan cahaya yang
cukup terang. Dari uraian diatas, diketahui bahwa sudut rotasi yang tidak memiliki kesamaan
intensitas cahaya adalah sudut 135 o, kenampakan cahaya pada sudut rotasi ini adalah cahaya
yang sedikit redup.